![](https://static.isu.pub/fe/default-story-images/news.jpg?width=720&quality=85%2C50)
1 minute read
Tabel 5. Sasaran Kinerja Pegawai
• Mengidentifikasi pasien risiko jatuh ulang setiap hari
c. Berisiko tinggi
Advertisement
• Sama dengan risiko rendah sedang namun ditambah poin selanjutnya
• Pakaikan kancing risiko jatuh berwarna kuning pada gelang identitas
• Pasangkan tanda peringatan risiko jatuh pada tempat tidur pasien
• Beri penjelsaan pasien agar tidak turun dari tempat tidur apabila pasien dalam kondisi tidak seimbang, gangguan hemodinamika dan risiko patah tulang, pemenuhan ADL dibantu oleh perawat atau keluarga
• Keluarga pasien menemani pasien yang memungkinkan pergi ke toilet, tidak meninggalkan pasien sendirian di kamar mandi dan anjurkan mandi dengan posisi duduk
• Memeriksa pengaman tempat tidur pasien
Instrumen pengkajian yang digunakan di Rawat Inap dewasa RSHS adalah instrument Morse Fall Scale (MFS). Morse Fall Scale digunakan untuk memprediksi risiko jatuh yang dikembangkan oleh Morse di Laberta, Kanada pada tahun 1985. Asesmen ini terdiri dari 6 variabel, yaitu : riwayat jatuh, diagnosis sekunder, penggunaan alat bantu, terpasang infus, gaya berjalan, serta status mental (Novilolita, 2020).
Tabel 3. Instrumen Morse Fall Scale NO Faktor Risiko Skala
1. Riwayat Jatuh; yang baru atau dalam bulan terakhir 2. Diagnosa Medis Sekunder > 1 Tidak Ya Tidak Ya 3. Alat Bantu Jalan Bed rest/bantuan perawat Tongkat/tripod/alat bantu jalan Furniture/ Kursi/perabot
4. Memakai terapi heparin lock/ IV line
Tidak Ya 5. Gaya Berjalan/ berpindah Normal/bedrest/imobilisasi Lemah Terganggu 6. Status Mental Orientasi sesuai kemampuan Lupa keterbatasan diri
Skor
0 25 0 15 0 15 30 0 20 0 10 20 0 15
Pengkajian MFS menunjukkan bahwa MFS cepat dan mudah untuk digunakan (82.9%) sementara 54% membutuhkan waktu kurang dari 3 menit untuk menilai.