PeningkatanPengetahuan Perawat Dlm Menggunakan ClosedSuction Pd Pasien Yg Terpasang Trakeostomy

Page 1

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN IV

“ PENINGKATAN PENGETAHUAN PERAWAT DALAM MENGGUNAKAN CLOSED SUCTION PADA PASIEN YANG TERPASANG TRAKEOSTOMY DI RUANG HCU ASNAWATI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG”

DisusunOleh:

Nama :HeppyDeboraBanjarnahor,S.Kep.,Ners

NIP :199101012022032003

BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

2022

LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI

“ PENINGKATAN PENGETAHUAN PERAWAT DALAM MENGGUNAKAN CLOSED SUCTION PADA PASIEN YANG TERPASANG TRAKEOSTOMY DI RUANG HCU ASNAWATI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG”

Oleh:

Nama :HeppyDeboraBanjarnahor,S.Kep.,Ners

NIP :199101012022032003

Telahdilakukanseminarrancangan

Tanggal30Juni2022diBapelkesCikarang

Coach, Mentor,

AgusDwinanto,SAP.,MM

RadenMeithaRM,S.Kp., M.Kep NIP.197708282003121003 NIP.197706122003122002

Penguji, Dr.TitiekResmisari,MARS NIP.198104282008012022

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan anugrah, berkat, kasih saying , ilmu serta kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan rancangan aktualisasi dengan judul “Kurangnya pengetahuan perawat dalam menggunakan closed suction pada pasien yang terpasang trakeostomy di Ruang HCU Asnawati RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung”. Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan rancangan aktualisasiini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, kritik dansaran dari berbagai pihak,olehkarenaitupenulisinginmengucapkanterimakasihkepada:

1. Ibu Fatrisia Madina, S.Kp., MM selaku Kepala Bidang Keperawatan RSUP Dr. Hasan SadikinBandung

2. KepalaBalaiBesarKesehatanCikarangBapakDrs.SuhermanM.Kes

3. Bapak Agus Dwinanto SAP. MM selaku coach/Pembimbing yang memberikan saran atau dukungan kepada penulis dalam merancang aktualisasi latsar CPNS Golongan III Angkatan4Tahun2022.

4. Ibu Raden MeithaRoosmeilany Marthakoesoemah, S.Kp., M.Kep selaku Mentor yangtelah banyak memberikan saran, bimbingan dan dukungan kepada penulis dalam mengikuti pelatihandasarCPNSGolonganIIIAngkatan4Tahun2022.

5. Ibu Nurlaily Afianti, S.Kp., M.kep selaku Kepala Ruangan HCU Asnawati RSUP Dr. Hasan SadikinBandung.

6. Ibu AmeliaGanefianty, M.kep.,Sp.KMB selaku Wakil KepalaRuangan HCUAsnawatiRSUP Dr.HasanSadikinBandung.

7. Seluruhteman-temanpesertalatsarCPNSGolonganIIIAngkatan4Tahun2022.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut berpartisipasi sehinggaselesainyalaporanini.

Semoga laporan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat, menambah wawasan pengetahuandanmenjadiamalkebaikanbagikitasemua.

Bandung,28Juni2022 Penulis

ii
iii DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN..............................................................................................................i KATA PENGANTAR.......................................................................................................................ii DAFTAR ISI ................................................................................................................................. iii BAB I...............................................................................................................................................1 PENDAHULUAN ............................................................................................................................1 A. LatarBelakang.................................................................................................................. 1 B. Tujuan ............................................................................................................................... 2 C. Manfaat ............................................................................................................................. 2 D. RuangLingkup.................................................................................................................. 3 BAB II .............................................................................................................................................4 TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................................4 A. DefinisiPNSBerdasarkanUUNo.5Tahun2014 ............................................................... 4 B. Hak danKewajibanPNSBerdasarkanUUNo.5Tahun2014 4 C. KodeEtikdanKodePrilakuASN......................................................................................... 5 D. Nilai-Nilai Dasar ASN (Core Values) “BerAkhlak” ............................................................... 5 E. KedudukandanPeranASN .................................................................................................. 7 F. WoG,ManagemenASNdanSmartASN 8 G. GambaranOrganisasidanProfilPeserta 10 BAB III..........................................................................................................................................16 METODE AKTUALISASI DIRI..................................................................................................16 A. RancangandanProsedurAktualisasi ..................................................................................16 B. MatriksRancanganAktualisasi ............................................................................................23 C. RencanajadwalKegiatan 32 DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................................33

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Penjelasan Umum UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN), dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4 Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, diperlukan ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkanPancasiladanUUD1945.

Untuk mewujudkan tujuan nasional, dibutuhkan Pegawai ASN. Pegawai ASN diserahi tugas untuk melaksanakan tugas pelayanan publik, tugas pemerintahan, dan tugas pembangunan tertentu. Tugas pelayanan publik dilakukan dengan memberikan pelayanan atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan Pegawai ASN. Oleh karena tugas pelayanan publik yang sangat erat kaitannya dengan pegawai ASN, sangatlah penting untuk memastikan bahwa ASN mengedepankan nilai- nilai ASN

(Core Values) dalam pelaksanaan tugasnya, dimaknai bahwa setiap ASN harus berkomitmenmemberikanpelayananprimademikepuasanmasyarakat.

Setiap peserta latsar juga dituntut untuk memahami dan menerapkan bagaimana pengaplikasian kita sebagai CPNS menjadi ASN yg berkedudukan dan berperan di instansi kita yaitu dengan menerapkan jiwa bela negara, berahklak, professional, memiliki inovasi, mengikuti perubahan-perubahan baik dari instansi tempat bekerja maupun berdasarkan peraturan undang-undang Negara, dan menggunakan literasi digital dengan bijakyg berlandaskan hukum Negara(SmartASN ) dan berprinsip pengelolaan ASN yaitu berbasis merit, yakni seluruh aspek pengelolaan ASN harus memenuhi kesesuaian kualifikasi, kompetensi, dan kinerja, termasuk tidak boleh ada perlakuan yang diskriminatif, seperti hubungan agama, kesukuan atau aspek-aspek primodiallainnyayangbersifatsubyektif.

Seluruh peserta latsar diharapkan menjadi ASN yg memiliki wawasan kebangsaan, sebagai moderator dan roleplay (menerjemahkan teori ke dalam praktik), mengubah konsepmenjadi konstruk berlandaskannilai-nilai yg “Berakhlak” (berorientasi

1

pelayanan, akuntabel, harmonis, kompeten, loyal, adaptif, kolaboratif), beritegritas tinggi,professional,berinovasi disatuankerjamasing-masing.

Rancangan kegiatan aktualisasi ini bersumber dari sasaran kerja pegawai (SKP) dan kegiatan lain yangmendapatpersetujuan dari atasan langsung. Kegiatan yangakan dilakukan bersumber dari teridentifikasinya kondisi yang terjadi di lingkungan kerja sebagaiisuyangharusdipecahkan.

B. Tujuan

1. TujuanUmum

Peserta Pelatihan Dasar CPNS mampu mengaktualisasikan nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu “Berahklak” (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Harmonis, Kompeten, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif), SmartASN dan prinsipmanagement ASN yaitu professional, mengikuti perubahan, beritegritas tinggi dan berinovasi disetiap tahap kegiatan dalam rangka mendukung visi, misi organisasi yang bertujuan meningkatkanmutuinstansi.

2. TujuanKhusus

PesertaPelatihanDasarCPNS mampu:

a) Mendeskripsikanidentifikasiisudanmenetapkanprioritasisudiunitkerja

b) Menyelesaikan isu prioritas yaitu : Peningkatan pengetahuan perawat dalam menggunakan closed suction pada pasien yang terpasang trakeostomy di Ruang HCUAsnawatiRSUPDr.HasanSadikinBandung.

c) Mendeskripsikan gagasan pemecahan isu, menyusun tahapan rencana kegiatan dan outputberdasarkan corevalue(Berakhlak), management ASN, Smart ASN, visi,misidannilaidariinstitusiunitkerja.

1. Manfaatbagipenulis

Penulis dapat memahami dan menambah wawasan mengenai nilai-nilai dasar ASN, fungsi, kedudukan, peran dan aktualisasi untuk menjadi ASN yang Smart yaitu ASN yang professional, kompeten, integitas tinggi, akuntabel sehingga dapat menyusun rancangan aktualisasi sebagai acuan untuk pelaksanaan tugas latsar selama habituasi.

2. Manfaatbagiunitkerja

Sebagai usulan atau inovasi pelayanan ilmu keperawatan kearah yang lebih baik guna mencapai visi, misi serta peningkatan mutu pelayanan di unit kerja dan mewujudkancitralembagayangbaik.

2
C. Manfaat

3. ManfaatbagiInstansi

Dengantersusunnyarancanganaktualisasidiharapkandapatmenambahkepustakaan Bapelkes.

D. Ruang Lingkup

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung (RSHS) merupakan rumah sakit dengan rujukan tertinggi yang ada di Provinsi Jawa Barat. Ruang lingkup dalam rancangan kegiatanaktualisasiyaitusebagaiberikut:

1. Kegiatan

Semua tugas yang dilakukan dalam proses aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yang didasarkan kepada Sasaran Kerja Pegawai (SKP), Perintah atau Tugas dari Pimpinan daninisiatifatauinovasisendiriyangdisetujuiolehpimpinan.

2. Tempat Kegiatan Aktualisasi akan dilaksanakan di Ruang HCU Asnawati RSUP Dr. Hasan SadikinBandung.

3. Waktu Waktu pelaksanaan kegiatan aktualisasi selama tiga puluh hari terhitung tanggal 1 Julis/d30Juli2022.

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi PNS Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014

Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai ASN secara tetap oleh pejabatpembinakepegawaianuntukmendudukijabatanpemerintahan.

B. Hak dan Kewajiban PNS Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014

1. Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum, suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Hak PNS diaturdalamUUASNyaitu:

a) Gaji,tunjangan,danfasilitas

b) Cuti

c) Jaminanpensiundanjaminanharitua

d) Perlindungan;dan

e) Pengembangankompetensi

2. KewajibanpegawaiASNyangdisebutkandalamUUASNadalah:

a) Setia dan taat pada pancasila, Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun1945,NegaraKesatuanRepublikIndonesia,danpemerintahyangsah

b) Menjagapersatuandankesatuanbangsa

c) Melaksanakankebijakanyangdirumuskanpejabatpemerintahyangberwenang

d) Mentaatiketentuanperaturanperundang-undangan

e) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran,dantanggungjawab.

f) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, prilaku, ucapan dan tindakankepadasetiaporang,baikdidalammaupundiluarkedinasan

g) Menyimpan rahasia jabatan Negara dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatansesuaidenganketentuanperaturanperundang-undangan

h) BersediaditempatandiseluruhwilayahNegaraKesatuanRepublikIndonesia.

4

C. Kode Etik dan Kode Prilaku ASN

Kode Etik dan Kode Perilaku ASN Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskanpadakodeetik dan kodeperilaku. Kodeetik dan kodeperilakuASN bertujuanuntukmenjagamartabatdankehormatanASN.

KodeetikdankodeperilakuberisipengaturanperilakuagarPegawaiASN:

1. Melaksanakantugasnyadenganjujur,bertanggungjawab,danberintegritastinggi

2. Melaksanakantugasnyadengancermatdandisiplin

3. Melayanidengansikaphormat,sopan,dantanpatekanan

4. Melaksanakantugasnyasesuaidenganketentuanperaturanperundang-undangan

5. MelaksnakantugasnyasesuaidenganperintahatasanatauPejabatyangBerwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etikapemerintahan.

6. MenjagakerahasianyangmenyangkutkebijakanNegara

7. Menggunakan kekayaan dan barangmilik Negarasecarabertanggungjawab, efektif, danefisien

8. Menjagaagartidak terjadikonflikkepentingandalammelaksanakantugasnya

9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukaninformasiterkaitkepentingankedinasan

10.Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannyauntukmendapatatau mencarikeuntunganataumanfaatbagi dirisendiri atauuntukoranglain

11.MemegangteguhnilaidasarASNdanselalumenjagareputasidanintegritasASN

12.Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin Pegawai

ASN

D. Nilai-Nilai Dasar ASN (Core Values) “BerAkhlak”

1. BerorientasiPelayanan

Berorientasi Pelayanan merupakan salah satu nilaiyangterdapatdalam CoreValues

ASN BerAKHLAK yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Materi modul ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagaimana panduan perilaku berorientasi pelayanan yang semestinya dipahami dan diimplementasikan oleh setiap ASN di instansi tempatnya bertugas,yangterdiridari:

a) Memahamidanmemenuhikebutuhanmasyarakat

b) Ramah,cekatan,solutifdandapatdiandalkan

c) Melakukanperbaikantiadahenti.

5

2. Akuntabel

Akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada publik(MatsilizadanZonke,2017).

AkuntabelyangharusdipahamidandiimplentasikansebagaiASNyaitu:

a) Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan berintegrasitinggi.

b) Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggungjawab , efektif,danefisien

c) Tidakmenyalahgunakankewenanganjabatan

3. Kompeten

Pengertian dalam konteks ASN, kompetensi adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas jabatan (Pasal 1 PermenpanRB Nomor 38 Tahun 2017), dan kompetensi menjadi faktor penting untuk mewujudkan pegawai profesional dan kompetitif. Dalam hal ini ASN sebagai profesi memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan kompetensi dirinya, termasuk mewujudkannya dalam kinerja. Adapun 3 hal yang harus

diterapkansebagaiASNyaitu:

a. Meningkatkankompetensidiriuntukmenjawabtantanganyangselaluberubah

b. Membantuoranglainbelajar

c. Melaksanakantugasdengankualitasterbaik.

4. Harmonis

Harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur. Hal yang

harusdiimplementasikansebagaiASNyaitu:

a) Meningkatkankompetensidiriuntukmenjawabtantanganyangselaluberubah

b) Membantuoranglainbelajar

c) Melaksanakantugasdengankualitasterbaik

5. Loyal

Loyal merupakan berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara denganpanduanprilaku(kodeetik)yaitu:

a) Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia Tahun

1945,NKRIsertapemerintahyangsah

6

b) MenjaganamabaiksesamaASN,PimpinaninstansidanNegara

c) Menjagarahasiajabatandannegara

6. Adaptif

Adaptif adalah karakteristik alami yangdimiliki makhluk hidupuntuk bertahan hidup dan menghadapi segalaperubahan lingkungan atau ancaman yangtimbul. Adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan tetapi jugamengubahlingkungansesuaidengankeadaan(keinginandiri).

SebagaiASNhalyangharusditerapkayaitu:

a) Cepatmenyesuaikandirimenghadapiperubahan

b) Terusberinovasidanmengembangkankreativitas

c) Bertindakproaktif

7. Kolaboratif

Kolaboratif merupakan nilai dasar yang harus dimiliki oleh CPNS. Sekat-sekat birokrasiyangmengkungkungbirokrasipemerintahsaatinidapatdihilangkan.Calon ASN muda diharapkan nantinya menjadi agen perubahan yang dapat mewujudkan harapantersebutmencakup:

a) Memberikesempatankepadaberbagaipihakuntukberkontribusi

b) Terbukadalambekerjasamauntukmenghasilkannilaitambah

c) Menggerakkanpemanfaatanberbagaisumberdayatujuanbersama.

E. Kedudukan dan Peran ASN

1. KedudukanASN

Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yangditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah sertaharus bebas dari pengaruh danintervensisemuagolongandanpartaipolitik.

2. PeranASN

a) PelaksanaKebijakanPublik

Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Peran tersebut

dilaksanakan melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi,dannepotisme.

b) PelayananPublik

Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-

7

undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayananadministratifyangdisediakanolehpenyelenggarapelayananpublik.

Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik khususnya dalam konteks

ASN,yaitu:

1) PenyelenggarapelayananpublikyaituASN/Birokrasi

2) Penerimalayananyaitumasyarakat,stakeholders,atausektorprivat

3) Kepuasanyangdiberikandan/atauditerimaolehpenerimalayanan.

c) PerekatdanPemersatuBangsa

MempereratpersatuandankesatuanNegaraKesatuanRepublikIndonesia.

F. WoG, Managemen ASN dan

Smart ASN

1. WholeofGovernment(WoG)

Whole-of-Government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan bersama dalam bidang pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayananpublik.

2. ManagemenASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.

Berdasarkanjenisnya,PegawaiASNterdiriatas:

a) PegawaiNegeriSipil(PNS)

PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkatsebagai Pegawai ASN secaratetapoleh pejabat pembinakepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional.

b) PegawaiPemerintahdenganPerjanjianKerja(PPPK).

PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalamrangkamelaksanakantugaspemerintahan.

8

Konsep Sistem Merit menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pengelolaan

ASN. “Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecatatan”. Dalam sistem merit, penggajian, promosi, mutasi, pengembangan kompetensi dan lain-lain keputusan juga didasarkan sepenuhnya pada penilaian kinerja, uji kompetensi, dan juga pertimbangankualifikasidantidakberdasarkanpadakedekatan danrasakasihan.

3. SmartASN

Smart ASN merupakan Pegawai Negeri Sipil dengan kompetensi, kinerja, serta profesionalisme yang tinggi sehingga mampu beradaptasi dan semakin responsive terhadap perubahan dan pencapaian tujuan organisasi. Profil Smart ASN meliputi integritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing, berjiwa hospitality, entrerpreneurship dan memiliki jaringan luas. Dalam peran sebagai digital talet dan digital leader yang mendukung transformasi birokrasidiIndonesiaadabeberapa3halyangharusdiperhatikan,yaitu:

a) LiterasiDigital

LiterasiDigitalmemiliki4kerangkakurikulumyaitu:

1) Digital Skill : Kemampuan mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupansehari-hari

2) Digital Cultuíe : Membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam keseharian dan digitalisasi kebudayaan melalui pemanfaatan TIK Kemampuan menyadari, mencontohkan, menyesuaikandiri.

3) Digital Ethics : Merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari Kemampuanmengenali,mempolakan,menerapkan,menganalisis.

4) Digital Safety : Menimbang dan meningkatkan kesadaran perlindungan datapribadidankeamanandigitaldalamkehidupansehari-hari.

b) PilarLiterasiDigital

Padabagianini,adabeberapahalygharuskitaperhatikanyaitu:

1) EtikabermediaDigital

Ada tiga tantangan dalam menimbang urgensi penerapan etika bermedia yaitu:

9

 Penetrasi internet yang sangat tinggi dalam kehidupan sehari-hari masyarakatIndonesia.

 Perubahan perilaku masyarakat yang berpindah dari madia konvensionalkemediadigital.

 Intensitasorangberinteraksidengangawaisemakintinggi.

2) Cakapbermediadigital

Disini diharapkan meningkatnya Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami dan dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK sertasistemoperasidigitaldalamkehidupansehari-hari.

3) AmanBermediadigital

Secara individual, terdapat tiga area kecakapan keamanan digital yang wajibdimilikiolehpenggunamediadigitalyaitu:

 Kognitif Memahami berbagai konsep dan mekanisme proteksi baik terhadap perangkat digital (lunak maupun keras) maupun terhadap identitasdigitaldandatadiri.

 Afektif Empati agar pengguna media digital punya kesadaran bahwa keamanan digital bukan sekadar tentang perlindungan perangkat digital sendiri dan data diri sendiri, melainkan jugamenjagakeamanan penggunalainsehinggaterciptasistemkeamananyangkuat.

 Konatif atau behavioral Langkah-langkah praktis untuk melakukan perlindunganidentitasdigitaldandatadiri.

c) ImplementasiLiterasiDigitaldanImplikasinya

Pengguna media digital harus bijak dan waspada dalam bertransaksi, karena dapat berdampak negatif bagi kita ketika melakukan transaksi daring di sosial media.

G. Gambaran Organisasi dan Profil Peserta

1. ProfilRumahSakitRSUPDr.HasanSadikinBandung

a) SejarahRSUPDr.HasanSadikinBandung

Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung diresmikan pada tahun 1923 dengan nama Met Algemeene Bandoengsche Ziekenhui sebagai

rumah sakit pemerintah belanda pada saat itu. Tahun 1927 namanya diubah

menjadi “Het Gemeente Ziekenhujs Juliana”. Selama penjajahan jepang, Rumah

Sakit ini dijadikan Rumah Sakit Militer. Pada tahun 1948, barulah Rumah Sakit

Hasan Sadikin Bandung dikelola oleh pemerintah Kotapraja Bandung dan

10

berubah nama menjadi Rumah Sakit Rantja Badak. Pada tahun 1954 Rumah

Sakit Rantja Badak ditetapkan menjadi rumah sakit provinsi dan berada di bawah pengawasan Departemen Kesehatan. Pada tahun 1967, Rumah Sakit

Rantja Badak berubah nama menjadi Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung

hingga sekarang menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung. RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung merupakan rumah sakit rujukan puncak (TopReferralHospital) di Provinsi Jawa Barat sejak tahun 1978 dan ditetapkansebagaiRSKelasAolehMenteriKesehatanRIsejaktahun2004.

RSHS ditetapkan sebagai Rumah Sakit Rujukan Nasional berdasarkan

Surat Keputusan Menteri No HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang pedoman

penetapan RS Rujukan Nasional, mengampu tujuh RS Regional di Jawa Barat dan beberapa RS di luar Provinsi Jawa Barat. Status RSHS saat ini merupakan RS Pemerintah (Kemenkes), RS Pendidikan Utama untuk FK Universitas

Padjadjdaran, RS Kelas A, RS Rujukan Nasional, RS Tersier dan memiliki Badan

LayananUmum(BLU)

b) Visi,MisidanMottoRumahSakit

Visi

“Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”

Misi

“Mewujudkan kualitas Hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera”.

Motto

“Kesehatan anda menjadi prioritas kami”

c) TataNilaiRSUPDrHasanSadikinBandung

Tata nilai yang dipilih untuk mengawal penerapan visi dan misi RSUP Dr Hasan

SadikinBandungadalah “PAMINGPIN PITUIN” yaitu:

1) Kepemimpinan

Nilai yang mengggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talenta-talenta terbaikdibidangnya.

2) Profesional

Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan.

11

3) Inovatif

Nilai yangmenggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yangbaru dansenantiasamelakukanperbaikansecaraberkesinambungan.

4) Tulus

Keinginanuntukmemberitanpapamrih,proaktifdanresponsive.

5) Unggul

Keinginanuntukmenjadiyangterbaikdanmenghasilkankualitasprima.

6) Integritas

Nilai yangmenggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjungetikayang tinggidalammenjalankantugas.

Selanjutnya, janji pelayanan yang dimiliki yaitu SIGAP yang diartikan sebagai berikut:

1) (S)enyum-Sapa-Salam-Sopan-Santun(5S)

2) (I)novatifdalamberkarya

3) (G)elorakansemangatpelayananprima

4) (A)manahmenjagakeselamatanpasien

5) (P)eduli,perhatian,danperasaan.

Terdapatjuganilai-nilaiyangdianutdalampelayanan,yaituPRIMA:

1) Profesional

Memiliki kemampuan untuk membe rikan pelayanan dengan kualitas yang terbaik(prima)disertaikompetensidalamdisiplinilmuyangmendasari.

2) Respek

Pelayanan yang prima akan dapat diberikan apabila dilandasi oleh rasa saling hormat menghormatia diantara anggota tim pemberi pelayanan kesehatan. Pelayanan yang prima tidak hanya ditentukan oleh satu profesi tetapiolehsemuaprofesiyangterlibatdalamtimpelayanankesehatan.

3) Integrasi

Bertindak terintegrasi sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan organisasi sertakodeetikfarmasi.

4) Manusiawi Menganggap setiap individu atau manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mulia. Oleh Karena itu harkat dan martabat mereka harus dijunjung tinggi.

12

Melaksanakan dengan sungguh-sungguh segala hal yang dipercayakan oleh negara dan masyarakat, khususnya dalam memberikanpelayanan,pendidikan,danpenelitiankesehatan.

d) StrukturOrganisasiRSUPDr.HasanSadikinBandung

Gambar2.1StrukturOrganisasi RSUPDr.HasanSadikinBandung

14
5. Amanah

2. Profil Ruang HCU Asnawati

RuangHCUAsnawatimerupakanruanganperawatanHighCareUnit yangmemiliki7tempattidurdandibukasejakMaret2022.

Gambar2.2StrukturorganisasiRuangHCUAsnawati

Karu HCU Asnawati

Nurlaily Afianti, S.Kp., M.kep

WaKaru HCU Asnawati

Amelia Ganefianty, M.kep., Sp.KMB

CI

Lastri Sulastri, Amd.Kep

IPCN

Wahyu Widayat, AMK

Perawat Primer

Perawat Primer

Bgn Administrasi

Perawat Primer

Perawat Pelaksana

Perawat Pelaksana

Perawat Pelaksana

15

3. ProfilPeserta

Nama

:HeppyDeboraBanjarnahor,S.Kep.,Ners

NIP :199101012022032003

Jabatan/Golongan :PerawatAhliPertama/IIIb

UnitKerja :RuangHCUAsnawatiRSUPDr.HasanSadikinBandung

Instansi :KementerianKesehatanRI

Saat ini, peserta terdaftar sebagai CPNS di instansi Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia di bawah Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan dengan instansi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung terhitung mulai tanggal 1 Maret 2022 sebagai Perawat Ahli Pertama di bawah Bidang Keperawatan dan sekarang bekerja di unit kerja Ruang HCU Asnawati, dalam pelaksanaan aktualisasipesertamengacukepadaSasaranKinerjaPegawai(SKP)meliputi:

Tabel2.1 KegiatanTugasPokokJabatan

1. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahanpadatahappre/intra/postoperasi

2. Melakukanpendokumentasiantindakankeperawatan

3. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagaiketuatim/perawat.

4. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaanperawat

5. Melaksanakancasefinding/deteksidini/penemuankasusbarupadaindividu.

6. Melakukanpengkajiankeperawatanlajutankepadaindividu

7. Memberikankonsultasidatapengkajiankeperawatandasar/lanjutan

8. Merumuskandiagnosiskeperawatanpadaindividu

9. Membuatprioritasdiagnosakeperawatandanmasalahkeperawatan

10. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapkan)tindakan

11. Melakukankomunikasiterapeutikdalampemberianasuhan keperawatan

12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yangkompleks padaareamedical bedah

13. Memfasilitasiadaptasidalamhospitalisasipadaindividu

14. Melakukantindakankeperawatanpadakondisigawat/darurat/kritikal

16
No KegiatanTugasPokokJabatan

15. Memberikan dukungan/fasilitas kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan, berdukaataumenjelangajaldalampelayanankeperawatan

16. Melakukantindakankeperawatanpemenuhankebutuhannutrisi

`7. Melakukantindakankeperawatanpemenuhankebutuhaneliminasi

18. Melakukantindakankeperawatanpemenuhankebutuhanmobilisasi

19. Melakukantindakankeperawatanpemenuhankebutuhanisitirahatdantidur

20. Melakukantindakankeperawatanpemenuhankebutuhankebersihandiri

21. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturansuhu

22. Melakukanpemenuhankebutuhanoksigenasikompleks

23. Melakukankomunikasidengankliendenganhambatankomunikasi

24. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakankeperawatanspesifiksesuaikasusdankondisipasien

25. Melakukanevaluasitindakankeperawatanpadaindividu

26. Melakukanpenatalaksanaanmanajemengejala

27. Melakukanperawatanluka

28. Melakukansupportkepatuhanterhadapintervensikesehatankepadaindividu

29. Melaksanakan managemen surveilans Hais sebagai upayapengawasan resiko infeksidalamupayapreventifpadapelayanankeperawatan.

30. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas kesehatan

31 Melakukankonsultasikeperawatandankolaborasidengandokter.

32. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kepwaspadaan standar pada pasien/petugas/pengunjungsebagaiupayapencegahaninfeksi.

33. Melakukanpendidikankesehatanpadaindividu

17

BAB III

METODE AKTUALISASI DIRI

A. Rancangan dan Prosedur Aktualisasi

1. IdentifikasiIsu

Identifikasi isu yang dilakukan yaitu berdasarkan hasil dari environmental scanning berkaitan dengan Sasaran Kinerja Pegawai

(SKP) di Ruang HCU Asnawati dengan cara observasi selama dinas dari bulan April s/d Mei 2022, hasil diskusi dengan teman

sejawat/atasan, dan pengalaman selama bertugas di unit kerja sebagai CPNS. Berikut identifikasi dan deskripsi isu aktual di Ruang

HCUAsnawati:

Tabel3.1Identifikasiisudan DeskripsiIsuterkaitSKPdiRuangHCUAsnawati

Dampak jika tidak

No Identifikasi Isu Kondisi Saat Ini

diselesaikan dan Pihak yang terlibat Kondisi yang diharapkan SKP yang terkait

1. Kurangnya pengetahuan perawat dalam

menggunakan closed

suction pada pasien yang

terpasang trakeostomy di ruangHCUAsnawati.

Suctioning atau penghisapan

merupakan tindakan untuk

mempertahankan jalan nafas

dengan cara mengeluarkan

sekret pada klien yang tidak

mampu mengeluarkan sendiri.

Dampak:

 Pasien batuk, penurunan

SPO2, retensi sputum dan

perawatan lama di ruang

HCU sehingga berdampak

terhadap kesenjangan

 Seluruh perawat di Ruang

HCU Asnawati mampu

secara mandiri memilih

jenis closed suction pada

TC dan menggunakan

closed suction pada

 Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada areamedikalbedah.

 Melakukan pemenuhan

kebutuhan oksigenasi

16

Untuk melakukan suktion

diperlukan pengetahuan dan keterampilan / kompetensi

perawat yang tepat dan sesuai

SOP.Berdasarkan:

a. Hasil observasi selama dinas

1 shift ditemukan 1 dari 3

perawat tidak mampu secara

mandiri menggunakan closed suction pada pasien

terpasangTrakeostomy.

b. Hasil wawancara dengan

beberapa perawat ruangan

ditemukan 3 dari 6 perawat

tidak mampu secara mandiri

memilih jenis closed suction

pada TC dan menggunakan

closed suction pada pasien

yang terpasang trakeostomy

diruangHCUAsnawati.

biaya perawatan rawat

inap.

 Keluarga tidak mendapat

edukasi yang tepat

mengenai perawatan TC dirumah.

Pihakyangterlibat:

 Perawat

 Pasien

 RumahSakit

pasien terpasang TC di

RuangHCUAsnawati.

 Melalui peningkatan

pengetahuan dan

kompetensi, perawat

mampu memberi edukasi

secara mandiri kepada

keluarga pasien sehingga

ketikapasienPBJkeluarga

mampu melakukan

perawatan TC secara mandiridirumah.

kompleks

17

2. Kurang optimalnya

penulisan dan kelengkapan

hasil evaluasi edukasi

setelah perawat

memberikan edukasi

kepada pasien/keluarga di ruangHCUAsnawati.

Form edukasi merupakan salah

satu bukti bahwa pasien/ keluarga sudah menerima

informasi terkait penyakit/

kondisi pasien, hasil penunjang

dan rencana tindakan

selanjutnya.Berdasarkan:

 Hasil observasiselam dinas 1

shift ditemukan 2 dari 5 file

pasien nama penerima

edukasitidakada.

 Hasil wawancara dengan

rekan kerja/ sejawat/senior

di ruangan HCU Asnawati

ditemukan beberapaperawat

belum optimal dalam

penulisan dan kelengkapan

hasil evaluasi setelah

memberikan informasi

kepadakeluarga/pasien.

Dalam penulisan nama penerima

edukasi dan ceklish harus

Dampak:

 Tidak ada bukti tertulis di

form edukasi sebagai

bukti bahwa

keluarga/pasien sudah

diberiinformasi.

 Keluhan / komplain meningkat.

Seluruh perawat di Ruang

HCU Asnawati

mengoptimalkan penulisan

dan kelengkapan hasil

evaluasi edukasi sesuai

dengan format edukasi

setelah perawat memberikan

edukasi kepada

pasien/keluarga di ruang HCU

Melakukan kelengkapan

dokumentasi tindakan keperawatan.

Pihakyangterlibat:

 Perawat

 Pasien/Keluarga

 RumahSakit

Asnawati.

18

3. Kurang optimalnya

penulisan terapi di catatan

pengobatan pasien (flow

chart) dan form permintaan

obat sesuai dengan waktu

yang ditetapkan di ruang

HCUAsnawati

lengkap, hal ini dikarenakan

penerima edukasi (Keluarga pasien) selalu berbeda setiap

hari.

Catatan pengobatan di flow

chart merupakan salah satu

cara dan bukti bahwa terapi

sudah diberikan kepada pasien

sedangkan form permintaan

obat merupakan alat untuk

pemesanan terapiselama1hari

darifarmasi.

Berdasarkan data dan hasil

observasi selama dinas 1 shift

ditemukan 2 dari 7 Flow Chart,

penulisan terapi di catatan

pengobatan dan form

permintaan obat belum diisi

sesuai dengan waktu yang

ditetapkan.

Dampak:

 Pemberian terapi kepada

pasien tidak sesuai jadwal

pemberian.

 Pengamprahan terapi 1

hari ke farmasi tidak

sesuai waktu yang

ditetapkan

 Waktu penerimaan obat

darifarmasilebihlama

Pihakyangterlibat:

 Perawat/Dokter

 Pasien

 RumahSakit

 Mengoptimalkan penulisan

terapi di catatan

pengobatan pasien (flow

chart) dan form

permintaan obat sesuai

dengan waktu yang

ditetapkan di ruang HCU

Asnawati.

 Berkolaborasi meningkatkan management waktu

penulisan catatan

pengobatan dan

permintaanobatpasien.

Melakukan konsultasi

keperawatan dan kolaborasidengandokter

19

Berdasarkan tabel di atas, ditemukan 3 isu yang yang menghambat pencapaian indikator kinerja unit. Berikut Keterikatan isu dengan materi agenda 3 yaitu kedudukandanperanASNuntukmendukungterwujudnya smartgovernance.

Tabel3.2KeterkaitanIsudenganManagemenASNdanSmartASN

No ISU

1. Kurangnya pengetahuan perawat dalam menggunakan closed suction pada pasien yang terpasang trakeostomydiruangHCUAsnawati.

ManagemenASN/SmartASN

1. Tidak mampu memberikan intervensi keperawatan area medikal bedah secara tepat dan tidak terpenuhinya kebutuhan oksigen secara optimal (Pelayanan Publik, Kompeten, Berorientasi pelayanan)

2. Kurang optimalnya penulisan dan kelengkapan hasil evaluasi edukasi setelah perawat memberikan edukasi kepada pasien/keluarga di ruang HCU Asnawati.

3. Kurang optimalnya penulisan terapi di catatanpengobatan pasien(flowchart) dan form permintaan obat sesuai dengan waktu yang ditetapkan di ruangHCUAsnawati.

2. PenetapanCoreIsu

2. Hasil dokumentasi tindakan keperawatan tidak lengkap dan tidak sesuai dengan ketentuan SOP (Berintegritas tinggi, Berorientasi Pelayanan)

3. Terapidapatdiberikansesuaidengan catatanpengobatan(FC)sebelumnya, namunpemberianterapitidaksesuai jadwalpemberian. (Berorientasi Pelayanan, Berintegritas tinggi, jujur)

Hasil identifikasi isu kemudian dikonsultasikan kepada Kepala ruangan, wakil kepala ruangan, mentor dan rekan kerja agar dapat dianalasis. Berdasarkan identifikasi beberapa isu aktual, dilakukan penilaian kualitas isu (penapisan isu) sebagai salah

satucarauntukmencariisuaktualyangpalingprioritasuntukdiintervensi.Terdapat beberapa cara menilai kualitas isu, diantaranya teknik APKL dan USG. Penulis

memilih teknik APKL unuk menilai isu karena dianggap lebih memudahkan menentukanprioritasdenganmenggunakannilaiangka.

TeknikAPLmenggunakankomponenpenilaianyangterdiridari:

16

1. Aktual(A) yaituisu tersebutbenar-benarterjadi dan sedanghangatdibicarakan dalammasyarakat

2. Problematik (P) yaitu isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehinggaperludicarikansegerasolusinya.

3. Kekhalayakan(K)yaituisuyangmenyangkuthajathiduporangbanyak

4. Kelayakan (L) yaitu isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkaninisiatifpemecahanmasalahnya. Berikut analisis isu actual yang terjadi di Ruang HCU Asnawati RSUP Dr. Hasan SadikinBandungmenggunakanteknikAPKL.

No Isu

1. Kurangnya pengetahuan perawat dalam menggunakan closed suction pada pasien yang terpasang trakeostomy di Ruang HCU Asnawati.

2. Kurang optimalnya penulisan dan kelengkapan hasil evaluasi edukasi setelah perawat memberikan edukasi kepada pasien/keluarga di ruangHCUAsnawati.

3. Kurang optimalnya penulisan terapi di catatan pengobatan pasien (flow chart) dan form permintaan obat sesuai dengan waktu yang ditetapkandiruangHCUAsnawati.

Keterangan:

5 4 3 4 16 I

4 4 3 3 14 III

4 4 3 4 15 II

Nilai MaknaKriteria

1 Tidakaktual,tidakbermasalah,tidakkhalayakdantidaklayak

2 Kurangaktual,kurangbermasalah,kurangkhalayakdankuranglayak

3 Cukupaktual,cukupbermasalah,cukupkhalayakdancukuplayak

4 Aktual,bermasalah,khalayakdanlayak

5 Sangataktual,sangatbermasalah,sangatkhalayak,dansangatlayak

17
Tabel3.3.PenapisanIsudenganMetodeAPKL
A P K L Jumlah Prioritas
Tabel3.4MaknaKriteriaAPKL

Berdasarkan hasil analisis isu aktual menggunakan teknik APKL dan hasil diskusi/wawancara dengan teman kerja/senior, wakil kepala ruangan, kepala ruangan dan mentor maka didapatkan prioritas isu yaitu “Kurangnya pengetahuan perawat dalam menggunakan closed suction pada pasien yang terpasang trakeostomy di Ruang HCU Asnawati”. Isu tersebut sangat aktual (5) dikarenakan benar-benar terjadi di lapangan sub unit kerja dimana penulis menemukan data aktual yaitu berdasarkan observasi selama dinas 1 shift ditemukan 1 dari 3 perawat tidak mampu secara mandiri menggunakan closed suction pada pasien terpasang TC dan berdasarkan hasil wawancara dengan teman sejawat ditemukan 3 dari 6 perawat tidak mampu secara mandiri memilih jenis closed suction pada TC dan menggunakan closedsuction padapasien yangterpasangTC (Trakeostomy). Hal ini merupakan masalah yang kompleks (4) terkait area medical bedah dan pemenuhan oksigenasi (Sesuai SKP) sehingga harus dicari solusinya yaitu dengan menggunakan gagasan-gagasan kreatif untuk meningkatkan pengetahuan perawat agar dapat secara kompeten dan mandiri memberikan intervensi keperawatan sesuai SOP yang ditetapkan. Isu ini juga cukup Kekhalayakan (3) dikarenakan menyangkut hajat hidup pasien/keluarga. Hal ini lah yang menjadikan isu ini Layak (4) untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya karena realistis dan relevan terjadi di RuangHCUAsnawatiRSUPDr. HasanSadikinBandung.

18

3. AnalisisPenyebabIsu

Gambar 3.1 Fish Bone

MEASURMEN T

Media edukasi untuk perawatan Trakeostomy

belum ada

Penyebab Akibat

MAN

Kurangnya pengetahuan perawat.

Pemilihan dan Penggunaan closedsuctionbelumoptimal

Kurangnya pengetahuan perawat dalam menggunakan close suction pada pasien yang terpasang trakeostomydiRuangHCUAsnawati.

Belum adanya sosialisasi pada perawat terkait SPO closed suction pada pasien yang terpasang Trakeostomy

METHODE

19

Berdasarkan diagram fishbonedi atas, penyebab terjadinya isu “Kurangnya pengetahuan perawat dalam menggunakan closed suction pada pasien yang terpasang trakeostomy di Ruang HCU Asnawati terbagi atas faktor man, measurement,danmethod.Faktorpenyebabyangakanditindaklanjutiialah :

1. faktor man, yaitu Kurangnya pengetahuan perawat sehingga tidak mampu secara mandiri memilih jenis closed suction pada TC dan menggunakan closed suction pada pasien dengan trakeostomy. Trakeostomy merupakan tindakan membuat stoma (lubang) pada trakea/ insisi pada trakea. Suctioning atau penghisapan merupakan tindakan untuk mempertahankan jalan nafas sehingga memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat dengan cara mengeluarkan sekretpada klien yangtidak mampu mengeluarkan sendiri. Pada pasien yang terpasang trakeostomy beresiko terjadi disaturasi, batuk, bunyi ronchi di saluran nafas karena penumpukan sekret sehingga diperlukan keterampilan dan kesigapan perawat dalam melakukan suction. Hasil penelitian Kristyaningsih (2015), menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan perawat terhadap pelaksanaan tindakan suction. Sedangkan hasil penelitian Rumiris (2013), menunjukkan bahwa pendidikan, pengalaman kerja dan juga sudah mengikuti pelatihan ICU memiliki hubungan yang bermakna dengan tingkat pengetahuan perawat tentang suction dan pelaksanaan suction. Upaya dalam meningkatkan pengetahuan dalam melakukan prosedur suction akan meningkatkan pelaksanaan suction dengan pengetahuan yang lebih baik. Pada dasarnya penerapan prosedur suction harus sesuai dengan standar SPO yangsudahditetapkan.

2. Faktor Measurmen, yaitu media edukasi untuk penggunaan closed suction pada pasien terpasang TC dan perawatan TC belum ada. Media edukasi seperti video adalah salah satu media yang mudah dimengerti terkait pengimplementasian suatu tindakan keperawatan selain media teks (SPO), karena kita dapat melihat secara langsung rolemode yang dilakukan. Menurut penelitian Batubara & Ariani, (2016) keunggulan media pembelajaran video yaitu lebih cepat dan efektif dalam menyampaikan pesan dibandingkan media teks,mampumenunjukkansecarajelassimulasiatau proseduralsuatulangkahlangkah atau cara dan pengguna dapat melakukan pengulangan pada bagian tertentuuntukmelihatgambaranyanglebihfokus.

3. Faktor Methode, Belum adanya sosialisasi pada perawat terkait SPO closed suction pada pasien yang terpasang trakeostomy. Berdasarkan hasil observasi

20

sejak April s/d Mei tahun 2022, terdapat pegawai yang pernah menanyakan bagaimana cara memilih closed suction dan menggunakannya pada pasien yang terpasang trakeostomy. Hal ini disebabkan oleh kemampuan pegawai yangterbatas dan belum pernah adasosialisasi terkaitclosedsuction. Sehingga diperlukannya sosialisasi baik melalui media ataupun praktek untuk meningkatkanpengetahuanperawat.

4. GagasanPemecahanIsu

Gagasan pemecahan isu yang diajukan adalah “Peningkatan pengetahuan perawat dalam menggunakan closed suction pada pasien yang terpasang trakeostomy di Ruang HCU Asnawati RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung” . Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi perawat dalam pengimplementasian SKPterkaitarea medikal bedah dan pemenuhan oksigen yaitu mampu secara mandiri memilih jenis closed suction pada TC dan menggunakan closed suction pada pasien yang terpasang trakeostomy. Tidak hanya itu, dengan adanya peningkatan pengetahuan dan kompetensi, perawat mampu secara mandiri menjelaskan dan percaya diri mempraktekkan cara merawat TC kepada keluarga pasien, sehingga keluarga dapat melakukan perawatan TC di rumah ketika pasien PBJ. Adapun dalam meningkatkan pengetahuan perawat dilakukan dengan cara edukasi melalui media video dan sosialisasi via zoom. Kegiatan aktualisasi gagasan pemecahan isu dikaitkan dengan materi agenda 3 yaitu prinsip managemen ASN, dan SmartASN bersumber dari SKP(Sasaran KinerjaPegawai), perintah atasan dan inovasi dengan mengaplikasikan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara yaitu Berahklak (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Harmonis, Kompeten, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif), serta diintegrasikan dengan nilai-nilai dan visi misi RSUP Dr Hasan SadikinBandung.

BerikutadalahKegiatangagasanpemecahanisu,yaitu:

Tabel3.5KegiatanpemecahanisuberdasarkanSKPdanketerkaitanisudengan ManagemenASN/SmartASN

1. Pengkajian pengetahuan perawat Ruang HCU Asnawati terkait closed suction pada pasien terpasang trakeostomysesuaiSPO

SKP Mengkaji pengetahuan perawat terkait pemilihan suction secara mandiri dan menggunakan closed suction pada pasien terpasangtrakeostomysecaratepatsesuaiSPO.

21
No Kegiatan Pemecahan Isu Sumber Managemen ASN/Smart ASN

2. Koordinasi dan konsultasi terkait media pembelajaran mengenai closed suction pada pasien terpasangtrakeostomy

(Pelayanan Publik, Berorientasi pelayanan, professional, jujur)

SKP Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan kepala ruangan, mentor, dan unit terkait tentang draft media pembelajaran yang digunakan, serta menerima saran dan masukan untuk pembuatan media menjadi lebih baik dan sesuai dengan standart. (Harmonis, Kolaboratif, Pfofesionalisme)

3. Pembuatan video cara

menggunakan closed suction sesuai

SPO pada pasien yang terpasang trakeostomy.

Inovasi Merekam video, Merancang, mengedit, dan memfinalisasikan video terkait implementasi keperawatan menggunakan closed suction pada pasien terpasang trakeostomy sesuai SPO. (IT dan Bahasa Asing, Wasasan global, Adaptif, Inovatif, Kompeten)

4. Sosialisasi kepada perawat mengenai closed suction pada pasienterpasangtrakeostomy.

SKP Membagikan ilmu keperawatan dan isu terkini dalam bentuk sosialisasi kepada perawat melalui materi dan media pembelajaran (video) via online/zoom sehingga perawat mendapat informasi secara keseluruhan dan dapat memahami pesan yang disampaikan sesuai SPO. (Kompetensi, Kolaborasi, Pelayanan Publik, IT )

5. Evaluasi pengetahuan perawat melalui observasi terkait penggunaan closed suction pada pasienterpasangtrakeostomy.

Inovasi Mengevaluasi pengetahuan perawat setelah pemberian sosialisasi via zoom melalui observasi tindakan keperawatan menggunakan closed suction pada pasien terpasang trakeostomy sesuai SPO. (Adaptif, Profesional, Jujur)

22

B. Matriks Rancangan Aktualisasi

Nama :HeppyDeboraBanjarnahor,S.Kep.,Ners

NIP :199101012022032003

UnitKerja :RuangHCUAsnawatidiRSUPDr.HasanSadikinBandung

Isuyangdiangkat :Kurangnyapengetahuanperawatdalammenggunakanclosesuctionpada pasienyangterpasangtrakeostomydi

ruangHCUAsnawatiRSUPDr.HasanSadikinBandung.

Gagasanpemecahanisu : Peningkatan pengetahuan perawat dalam menggunakan closed suction pada pasien yang terpasang

trakeostomydiRuangHCUAsnawatiRSUPDr.HasanSadikinBandung

Tabel3.6MatriksRancanganAktualisai

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil

Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan Kontribuasi

terhadap visi misi organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

1. Pengkajian pengetahuan perawat

Ruang HCU

Asnawati terkait

closedsuctionpada

pasien terpasang

trakeostomy sesuai

SPO

Kegiatan awal ini

dilakukan agar pihak

terkait memperoleh

saran, dukungan dan

persetujuan dalam

pembuatan kuesioner

sebagai acuan untuk

mengkaji pengetahuan

perawat terkait

pemilihan dan

Saya akan mengawali kegiatan ini

dengan mengumpulkan literature

materi dan jurnal terkait

pengetahuan perawat dalam

menggunakan closed suction pada

pasien yang terpasang trakeostomi

(Kompeten). Dalam

pengumpulan literatur, materi dan

jurnal referensi tentunya perlu

dilakukan dengan kerja keras agar

Tujuan melakukan

pengkajian pengetahuan perawat

dalam menggunakan

suction pada pasien

terpasang trakeostomy yaitu untuk

mengkaji pengetahuan seluruh

perawat HCU

Pengkajian pengetahuan perawat

ruang HCU Asnawati

terkait penggunaan closed suction pada

pasien terpasang trakeostomy merupakan langkah awal untuk mengetahui

23

1. Mengumpulkan literatur terkait pengetahuan perawat dalam menggunakan closed suction pada pasien terpasang

trakeostomi

2. Mentelaah literatur dan membuat kuesioner sementara berdasarkan materi/ literatureterbaru.

3. Membuat jadwal konsultasi dan koordinasi dengan kepala ruangan dan mentor terkait pembuatankuesioner

4. Mendiskusikan

dengan kepala

penggunaan closed suction pada pasien terpasangTC. Hasil Tahap kegiatan yaitu:

1. Bahan literatur terkumpul terkait materi dan jurnal terbaru

2. Draft kuesioner sementara

3. Lembar jadwal pertemuan

4. Lembar hasil diskusi terkaitkuesioner

5. Draft Kuesioner pengetahuan perawat yang sudah

disetujui oleh kepala ruangan

6. Hasil pengkajian kuisioner

7. Deskripsi hasil

mendapat literatur yang terbaru

sebagai bentuk aktualisasi (Adaptif).

Setelah mengumpulkan literatur

materi/jurnal terbaru, saya akan

mempelajari, mentelaah literature

tersebut dan membuat daftar

pertanyaan/kuesioner sementara

(Kompeten). Kemudiansayaakan

membuatjanji temu dengan kepala

ruangan dan mentor (Harmonis)

untuk mendiskusikan bersama –

sama dalam pembuatan kuisioner

pengetahuan perawat dalam

menggunakan closed suction pada

pasien terpasang trakeostomi

(Kolaboratif). Selama proses

konsultasi saya akan dengan sopan

dan tidak terburu-buru saat

berbicara agar komunikasi

tersampaikan dengan baik dan

memperoleh draft kuisioner yang

telah disetujui atasan

(Berorientasi pelayanan).

Asnawati, dan hasil

kajian tersebut dapat

dijadikan sebagai

landasan untuk

meningkatkan

kompetensi (kemampuan)

perawat terkait

pengimplementasian

penggunaan closed

suction pada pasien

terpasang

trakeostomi secara

mandiri, tepat dan

sesuai SPO, hal inilah yang akan

mendukung

pencapaian visi misi

rumah sakit yaitu

mewujudkan kualitas

hidup manusia

Indonesia maju, tinggidanmandiri.

pemahaman

perawatyang benar dan tepat serta

sesuai dengan

kemajuan ilmu, teknologi, dan EBP

terbaru. Hal ini dapat menguatkan

tata nilai RSHS “Pamingpin

Pituin” yaitu: Unggul, integritas, inovasi dan professional.

24

2. Koordinasi dan

konsultasi terkait

media

pembelajaran

mengenai closed

suction pada

ruangan pembuatan

kuisioner

pengetahuan perawat

mengenai closed

suction pada pasien

terpasang

trakeostomy.

5. Finalisasi kuesioner

dengan merevisi

masukan dan saran

darikepalaruangan

6. Melakukan pengkajian

pengetahuan seluruh perawat ruang HCU

Asnawati dengan pengisiankuisioner

7. Menganalisis hasil kuisioner

analisis Instrumen kuisioner dibuat secara

jelas dan transparan serta ditulis

dengan menggunakan Bahasa

Indonesia yang baik dan benar

(Loyal) sehingga perawat tidak

hanya sekedar tau tapi juga

memahami setiap poin dari

kuisioner yang diberikan

(Harmonis).

Selanjutnyasayaakanmengkaji

pengetahuanseluruhperawat

ruangHCUAsnawatimelalui

pengisiankuisionerdanhasilnya

akandipertanggungjawabkan

sebagaibentukaktualisasi

(Akuntabel).

Pada kegiatan ini

diharapkan pihak

terkait mendapat

bimbingan dan

persetujuan dari atasan

mengenai media

Pada tahap ini saya akan

mengumpulkan literature media

pembelajaran berupa materi dan

video, mempelajari literatur

tersebut dan mengelompokkan

sebagai bahan dasar pembuatan

Adanya kerjasama dan koordinasi

sehingga

tertewujudlah

kualitas hidup

manusia yang maju,

Nilai Pamingpin

Pituin :

1. Nilai inovatif : yaitu dengan membuat perubahan yang

25

pasien terpasang

trakeostomy

pembelajaran yang

video pembelajaran (Kompeten).

1. Mengumpulkan literature media pembelajaran berupa materi dan video

terkait closed suction dan perawatan trakeostomy.

2. Mempelajari dan mengelompokan media pembelajaran

sebagai bahan dasar pembuatan video pembelajaran

3. Membuat jadwal konsultasi dan koordinasi dengan kepala ruangan dan mentor terkait media pembelajaran

4. Konsultasi dan

akan digunakan saat aktualisasi. Hasil tahap kegiatan yaitu:

1. Literatur terbaru berupa materi dan video closed suction danperawatanTC

2. Deskripsi pengelompokkan mediapembelajaran

3. Lembar jadwal konsultasi

4. Lembar persetujuan dan bimbingan dari mentor/pengawas ruangan dan kepala ruangan media pembelajaran yang

digunakan yaitu video

Selanjutnya saya akan membuat

janji temu (jadwal) konsultasi dan

koordinasi dengan kepala ruangan dan mentor dengan sikap sopan, hormat dan komunikasi yang baik (Berorientasi Pelayanan). Saya akan tepat waktu datang sesuai

jadwal yang disepakati (Akuntabel) dan menerima

setiap masukan, saran yang dapat menyempurnakan rancangan

kegiatan saya (Harmonis & Kolaboratif).

sejahtera dan berlandaskan gotong royongsesuai dengan

visi dan misi rumah sakit.

baru.

2. Profesionalisme Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan.

26

cara menggunakan

closed suction

sesuai SPO pada

pasien yang

terpasang

trakeostomy.

kordinasi dengan

mentor/pengawas

ruangan dan kepala

ruangan terkait media

pembelajaran yaitu

video

Pada kegiatan ini

dilakukan agar pihak

terkait mendapatkan

saran, arahan,

persetujuan, dan

dukungan sehingga

didapatkan skenario

pembuatan video yang

sesuai dengan SPO dan video dapat dipahami

dengan mudah oleh

perawat saat

pemaparan secara

online/zoom.

Dalam membuat dan menyusun

konsep skenario tentu saya ambil

berdasarkan literatur materi dan

SPO closed suction RSHS

(Kompeten & Adaptif). Konsep

skenario video tersebut selanjutnya

dikonsultasikan dengan kepala

ruangan untuk mendapatkan

persetujuan dan dukungan

sehingga sesuai dengan aturan

RSHS (Kolaboratif). Tidak hanya

itu saya akan menerima saran dan

aktif menyampaikan pendapat

demi tercapainya skenario video

yang tepat (Berorientasi

Menciptakan inovasi

baru dalam

memajukan pelayanan

keperawatan tentu

saja ikut

meningkatkan mutu

pelayanan rumah

sakit, hal ini dapat

mewujudkan

peningkatan status

kesehatan

masyarakat atau

pasien yang lebih

baik sesuai dengan

Nilai Pamingpin

Pituin :

1. Nilai inovatif : yaitu dengan membuat perubahan yang baru.

Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif danresponsif.

video

Hasil tahapan kegiatan

yaitu:

1.

Pelayanan). Pembuatan jadwal

dan surat persetujuan ditujukan

kepada kepala ruangan, pasien/

visi misi rumah sakit

yaitu mewujudkan

kualitas hidup

27
3. Pembuatan video 1. Membuat konsep 2. Konsultasi dengan Skenario video 2. Tulus

kepala ruangan dan

mentor terkait konsep video

3. Membuat jadwal dan persetujuan kepada kepala ruangan dan pasien/keluarga pasien untuk dilakukan pengambilanvideo.

4. Mempersiapkan alat /bahan closed suction pada TC dan pengambilan video/merekam

5. Mengedit dan memfinalisasikan rekaman/video

6. Konsultasi dengan kepala ruangan dan mentor terkait hasil akhirvideo.

7. Pengajuan video ke bagianpromkes

pengunaan closed suction dan perawatanTC

2. Finalisasi konsep video dan nota persetujuan ACC konsep video dari kepala ruangan dan mentor.

3. Lembar Surat ijin dan surat persetujuan kepala ruangan dan pasien/keluarga.

4. Rekaman/video sesuai scenario berdasarkanSPO.

5. VideoAkhir

6. Lembar persetujuan videoakhir.

7. Video diunggah di IGPromkesRSHS

keluarga pasien, hal ini bertujuan

untuk mendapat persetujuan dari pasien/keluarga yang diberi

tindakan keperawatan (Akuntabel & Loyal) . Saatpengambilan video

atau merekam saya akan tetap

menjaga kerahasiaan identitas

pasien, wajah dan memberi rasa

nyaman (Akuntabel). Video yang

diperoleh akan diedit, dalam proses

editing saya harus bekerja keras

agar hasil video jelas dan konsisten

terkait pesan edukatif yang

disampaikan (Kompeten). saya

berinovasi secara kreatif dalam

pembuatan skenario edukasi dan

memperhatikan kualitas edukatif

pada video. Video akhir kemudian

akan dikonsultasikan dan diajukan

ke bagian promkes agar seluruh

perawat dapat melihat atau

menjadikan sebagai penambahan

pengetahuan (Adaptif).

manusia Indonesia maju, tinggi dan mandiri.

28

4. Sosialisasi kepada

perawat mengenai closedsuctionpada

pasien terpasang trakeostomy.

Pada kegiatan ini pihak

terkait akan melakukan

kegiatan sosialisasi

dengan metode Diskusi

Refleksi Kasus (DRK) via online/zoom.

Diharapkan pihak

terkait mendapatkan

bimbingan, saran dan

dukungan dari atasan

sehingga proses

berjalan lancar, dan

dapat meningkatkan

pengetahuan dan wawasanperawat.

Menyusun materi sosialisasi secara

sederhana dan mudah dipahami

serta menggunakan bahasa

Indonesia yang benar

(Kompeten). Melakukan

konsultasi dan bermusyawarah

bersama kepala ruangan dan

mentor(pengawas ruangan),

menghargai saran dan masukan

untuk menyempurnakan materi

sosialisasi (Harmonis). Membuat

undangan online (undangan link

zoom) sekreatif mungkin

menggunakan bahasa Indonesia

yang benar sehingga pesan yang

diberikan tersampaikan

Sosialisasi ini akan

melibatkan seluruh

perawat HCU

Asnawati, penerapan

materi dan video

sebagai media

rolemode akan

memudahkan

pemahaman dan

meningkatkan

pengetahuan perawat

dalam memberikan

pelayanan terkait

closed suction pada

pasien trakeostomy, hal ini berkaitan dgan

Nilai Pamingpin

Pituin :

1. Nilai inovatif : yaitu dengan membuat perubahan yang

baru.

2. Tulus

Keinginan untuk memberi tanpa

pamrih, proaktif danresponsif.

1. Menyusun kerangka acuansosialisasi

2. Menyiapkan materi, video edukasi, sarana danmediasosialisasi

3. Konsultasi dan koordinasi dengan

kepala ruangan dan

Hasiltahapankegiatan:

1. Metode DRK via zoom/online

2. Materi dalam bentuk PPT, link zoom meeting, video edukasi, dan daftar hadir.

(Kompeten dan Adaptif). Pada

kegiatan sosialisasi secara zoom

pelaksanaan akan dilakukan diluar

jam kerja agar tidak mengganggu

aktivitas kerja selama jadwal dinas

(Harmonis). Pada kegiatan ini

saya akan dengan sopan dan

berpenampilan rapi serta

visi dan misi rumah

sakit yaitu

terwujudnya kualitas

hidup manusia yang

maju, berdaulat dan mandiri.

29

5. Evaluasi pengetahuan perawat

melalui observasi

terkait penggunaan closedsuctionpada pasien terpasang trakeostomy.

mentor terkait

persiapansosialisasi

4. Membuat undangan dan jadwal sosialisasi via online kepada seluruh perawat HCU Asnawati.

5. Melaksanakan sosialisasi scara online/ zoom

3. Lembar persetujuan dilakukansosialisasi

4. Undangan dan jadwal sosialisasi dengan link zoom meeting.

5. Notulensi kegiatan sosialisasi, daftar hadir dan dokumentasi.

Pada akhir kegiatan ini pihak tekait dapat mengevaluasi

pengetahuan perawat

melalui observasi tindakan di lapangan, sehingga memperoleh data yang valid post sosialisasi.

menggunakan bahasa yang

sederhana dan mudah dimengerti saat menjelaskan tujuan dan materi seminar online (Berorientasi Pelayanan).

1. Mengkonsultasikan format evaluasi

berupa ceklist

HasilTahapkegiatan:

1. Format evaluasi observasi

2. Kuesioner terisi

Tahap terakhir dalam kegiatan ini

yaitu evaluasi pengetahuan

perawat melalui observasi

lapangan di ruangan. Proses

evaluasi dilakukan dengan

pengisian ceklist lembar observasi

berisi kuesioner yang sesuai

dengan SPO (Berorientasi

Pelayanan, Kolaboratif, dan

Kompeten). Lembar observasi

dibuat menggunakan bahasa

Indonesia yang baik dan benar

agar mudah dipahami saat

penyesuaian tindakan sebagai

Pada tahap evaluasi diperlukan sikap

mandiri dan kerja

keras memonitoring

dan menganalisis data, dengan secara

serentak dan seragam. Dengan

melakukan evaluasi peningkatan

pengetahun perawat

melalui observasi, maka dapat melihat

perubahan

Evaluasi

pengetahuan

perawat melalui observasi

merupakan tindakan yang bertujuan

untuk mengetahui perubahan peningkatan pengetahuan dan pengimplementasian setelah dilakukan sosialisasi. Hal ini

dapat menguatkan

30

observasi

2. Melakukan evaluasi berupa ceklist

observasi

3. Tabulasi jawaban kuesioner dan analisis hasil

secaravalid

3. Gambar grafik dan deskripsi hasil analisis post sosialisasi.

bentuk aktualsasi (Loyal).

Pengolahan tabulasi hasil ceklist

observasi dapat dipertanggung

jawabkan sebagai bentuk

aktualisasi (Akuntabel).

peningkatan kualitas

asuhan terkait

penggunaan closed

suction pada pasien

terpasang yang

trakeostomy di ruangan, sehingga

akan mendukung

pencapaian visi dan misi RSHS yaitu

mewujudkan kualitas

manusia Indonesia

menjadi mandiri dan maju.

tatanilaiRSHSyaitu: unggul, integritas, inovatif dan professional.

31

C. Rencana jadwal Kegiatan

JudulAktualisasi : Peningkatan pengetahuan perawat dalam menggunakan closed suction pada pasien terpasang trakeostomydiRuangHCUAsnawatiRSUPDr.HasanSadikinBandung

WaktuPelaksanaan :mulaitanggal1Juli2022.

TempatPelaksanaan :RuangHCUAsnawatiRSUPDr.HasanSadikinBandung

Mentor :IbuRadenMeithaRoosmeilanyMarthakoesoemah,S.Kp.,M.Kep

Coach :BapakAgusDwinantoSAP.MM

Tabel3.7 JadwalKegiatanAktualisasi

1. Pengkajian pengetahuan perawat Ruang HCU Asnawati terkait closedsuctionpadapasienterpasangtrakeostomysesuaiSPO

2. Kordinasi dan konsultasi terkait media pembelajaran mengenai closedsuctionpadapasienterpasangtrakeostomy

3. Pembuatan video cara menggunakan closed suction sesuai SPO padapasienyangterpasangtrakeostomy.

4. Sosialisasi kepada perawat mengenai closed suction pada pasien terpasangtrakeostomy.

5. Evaluasi pengetahuan perawat melalui observasi terkait penggunaanclosedsuctionpadapasienterpasangtrakeostomy.

32
NO KEGIATAN JULI- Agustus Mingguke1 (1-9)Juli Mingguke2 (10-16)Juli Mingguke3 (17-23)Juli Mingguke4 (24-31)Juli Mingguke5 (1-6)Agustus

DAFTAR PUSTAKA

Kristyaningsih, Putri. 2015. Correlation Between Nurse’s Knowledge and the ImplementationofSuctioninICUofGambiranHospitalKediri. Jurnal Wiyata : P-ISSN 23556498|E-ISSN2442-6555.

Rumiris, Rita. 2013. Hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang prosedur suction dan pelaksanaan tindakan suction di Ruang ICU dan IMC RSU daerah Cengkareng JakartaBarat.RepositoryUniversitasEsaUnggul.

Batubara, H. H., & Ariani, D. N. (2016). Pemanfaatan Video sebagai Media PembelajaranMatematikaSD/MI.Muallimuna,2(1),47–66.

33

DAFTAR TABEL

Tabel2.1 KegiatanTugasPokokJabatan

Tabel3.1 IdentifikasiisudanDeskripsiIsuterkaitSKPdi RuangHCUAsnawati

Tabel3.2 KeterkaitanIsudenganManagemenASNdanSmartASN

Tabel3.3. PenapisanIsudenganMetodeAPKL

Tabel3.4 MaknaKriteriaAPKL

Tabel3.5 KegiatanpemecahanisuberdasarkanSKPdanketerkaitanisudengan ManagemenASN/SmartASN

Tabel3.6 MatriksRancanganAktualisai

Tabel3.7 JadwalKegiatanAktualisasi

34

DAFTAR GAMBAR

Gambar2.1 StrukturOrganisasiRSUPDr.HasanSadikinBandung

Gambar2.2 StrukturorganisasiRuangHCUAsnawati

Gambar3.1 FishBone

35

Rancangan Aktualisasi dan Habituasi

Peningkatan Pengetahuan Perawat dalam

Menggunakan Closed Suction pada Pasien yang Terpasang Trakeostomy di Ruang

HCU Asnawati RSUP Dr. Hasan Sadikin

Bandung

Disusun oleh : Heppy Debora Banjarnahor, S.Kep., Ners

Mentor : Raden Meitha R M, S.Kp., M.Kep

Coach : Agus Dwinanto, SAP., MM

Latar Belakang

Berdasarkan Penjelasan Umum UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN), dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4 Pembukaan UUD Negara

Republik Indonesia Tahun 1945, diperlukan ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme

Untuk mewujudkan tujuan nasional, dibutuhkan Pegawai ASN. Pegawai ASN diserahi tugas untuk

melaksanakan tugas pelayanan publik, tugas pemerintahan, dan tugas pembangunan tertentu.

Setiap peserta latsar juga dituntut untuk memahami dan menerapkan bagaimana pengaplikasian

kita sebagai CPNS menjadi ASN yg berkedudukan dan berperan di instansi kita yaitu dengan menerapkan jiwa

bela negara, berahklak, professional, memiliki inovasi, mengikuti perubahan-perubahan baik dari instansi tempat

bekerja maupun berdasarkan peraturan undang-undang Negara, dan menggunakan literasi digital dengan bijak yg berlandaskan hukum Negara (Smart ASN ) dan berprinsip pengelolaan ASN yaitu berbasis merit.

Seluruh peserta latsar diharapkan menjadi ASN yg memiliki wawasan kebangsaan, sebagai

moderator dan roleplay (menerjemahkan teori ke dalam praktik), mengubah konsep menjadi konstruk

berlandaskan nilai-nilai yg “Berakhlak” (berorientasi pelayanan, akuntabel, harmonis, kompeten, loyal, adaptif, kolaboratif), beritegritas tinggi, professional, berinovasi di satuan kerja masing-masing.

Peran dan Kedudukan ASN

Pelaksana Kebijakan Publik

Peran ASN

Pelayanan Publik

Kedudukan ASN yaitu sebagai

aparatur negara yang

menjalankan kebijakan yang

ditetapkan oleh pimpinan

instansi pemerintah serta harus

bebas dari pengaruh dan

intervensi semua golongan dan

partai politik

Perekat dan Pemersatu Bangsa

Kompeten

Core Value “Berakhlak”

Berorientasi Pelayanan

Harmonis

Kompeten
Akuntabel Adaptif
Loyal

Management ASN

pengelolaan ASN untuk menghasilkan

Pegawai ASN yang professional, memiliki

nilai dasar, etika profesi, bebas dari

intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme

Smart ASN yaituPegawai Negeri Sipil dengan

kompetensi, kinerja, serta profesionalisme yang tinggi sehingga mampu beradaptasi dan semakin responsive

terhadap perubahan dan pencapaian tujuan organisasi. Dengan prinsip tintegritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing, berjiwa hospitality, entrerpreneurship

dan memiliki jaringan luas

Profil RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Sejarah RSHS

Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung diresmikan

pada tahun 1923 dengan nama Met Algemeene Bandoengsche Ziekenhui. Pada

tahun 1967, Rumah Sakit Rantja Badak berubah nama menjadi Rumah Sakit Dr.

Hasan Sadikin Bandung hingga sekarang menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Dr.

Hasan Sadikin Bandung

RSHS ditetapkan sebagai Rumah Sakit Rujukan Nasional berdasarkan

Surat Keputusan Menteri No

HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang pedoman

penetapan RS Rujukan Nasional, mengampu tujuh RS Regional di Jawa Barat dan

beberapa RS di luar Provinsi Jawa Barat. Status RSHS saat ini merupakan RS

Pemerintah (Kemenkes), RS Pendidikan Utama untuk FK Universitas

Padjadjdaran, RS Kelas A, RS Rujukan Nasional, RS Tersier dan memiliki Badan

Layanan Umum (BLU)

Profil RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Visi

“Terwujudnya Indonesia Maju yang

Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong Royong”

1 3

2 Misi “Mewujudkan kualitas Hidup manusia

Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera”.

Motto

Kesehatan anda menjadi prioritas kami”

Profil RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Struktur Organisasi

CI

Profil Ruang HCU Asnawati

Struktur Organisasi

Karu HCU Asnawati

Nurlaily Afianti, S.Kp.,M.kep

WaKaru HCU Asnawati

Amelia Ganefianty, M.kep., Sp.KMB

Lastri Sulastri, Amd.Kep

IPCN

Wahyu Widayat, AMK

Perawat Primer

Perawat Primer

Bgn Administrasi

Perawat Primer

Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana

Nama : Heppy Debora Banjarnahor, S.Kep., Ners

NIP : 199101012022032003

Jabatan/Golongan : Perawat Ahli Pertama/ IIIb

Unit Kerja : Ruang HCU Asnawati RSUP Dr. Hasan

Sadikin Bandung

Instansi : Kementerian Kesehatan RI

Memiliki 33 Tusi berdasarkan SKP

Rancangan dan proses aktualisasi

Identifikasi dan Deskripsi Isu

2

Kurangnya pengetahuan perawat dalam menggunakan closed suction pada pasien yang terpasang trakeostomy di ruang

HCU Asnawati

Kurang optimalnya penulisan dan kelengkapan hasil evaluasi edukasi setelah perawat memberikan

edukasi kepada pasien/keluarga di ruang HCU Asnawati.

3

Kurang optimalnya penulisan

terapi di catatan pengobatan pasien (flow chart) dan form permintaan obat sesuai dengan waktu yang ditetapkan di ruang

HCU Asnawati

1

Penapisan Isu (APKL)

1. Kurangnya pengetahuan perawat dalam menggunakan closed

suction pada pasien yang terpasang trakeostomy di Ruang

HCU Asnawati.

2. Kurang optimalnya penulisan dan kelengkapan hasil evaluasi

edukasi setelah perawat memberikan edukasi kepada

pasien/keluarga di ruang HCU Asnawati.

3. Kurang optimalnya penulisan terapi di catatan pengobatan

pasien (flow chart) dan form permintaan obat sesuai dengan

waktu yang ditetapkan di ruang HCU Asnawati.

No Isu A P K L Jumlah Prioritas
5 4 3 4 16 I
4 4 3 3 14 III
4 4 3 4 15 II

Analisis Isu ( Fish Bone)

Penyebab

MEASURMENT

MAN

Media edukasi untuk

perawatan Trakeostomy

belum ada

Kurangnya pengetahuan perawat.

Akibat

Belum adanya sosialisasi pada

perawat terkait SPO closed suction

pada pasien yang terpasang

Trakeostomy

Pemilihan dan Penggunaan

closed suction belum optimal

Kurangnya pengetahuan

perawat dalam

menggunakan close suction pada pasien yang

terpasang trakeostomy di Ruang HCU Asnawati.

METHODE

Gagasan Pemecahan Isu

dan konsultasi

media pembelajaran

SKP Pengkajian
SKP
1 2 3 4 Inovasi Pembuatan video SKP Sosialisasi 5 Inovasi
pengetahuan perawat
Koordinasi
terkait
Evaluasi pengetahuan perawat

●Keterkaitan Isu dengan Managemen ASN/Smart ASN

No Kegiatan Pemecahan Isu

1. Pengkajian pengetahuan perawat Ruang HCU Asnawati

terkait closed suction pada pasien terpasang trakeostomy

sesuai SPO

2. Koordinasi dan konsultasi terkait media pembelajaran

mengenai closed suction pada pasien terpasang

trakeostomy

3. Pembuatan video cara menggunakan closed suction sesuai

SPO pada pasien yang terpasang trakeostomy.

4. Sosialisasi kepada perawat mengenai closed suction pada pasien terpasang trakeostomy.

Sumber

Managemen ASN/SmartASN

SKP Mengkaji pengetahuan perawat terkait pemilihan suction secara mandiri dan menggunakan closed suction pada pasien terpasang trakeostomy secara tepat

sesuai SPO. (Pelayanan Publik, Berorientasi pelayanan, professional, jujur)

SKP Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan kepala ruangan, mentor, dan unit terkait tentang draft media pembelajaran yang digunakan, serta menerima

saran dan masukan untuk pembuatan media menjadi lebih baik dan sesuai dengan standart. (Harmonis,Kolaboratif,Pfofesionalisme)

Inovasi Merekam video, Merancang, mengedit, dan memfinalisasikan video terkait implementasi keperawatan menggunakan closed suction pada pasien terpasang trakeostomy sesuai SPO. (IT dan Bahasa Asing, Wasasan global, Adaptif, Inovatif,Kompeten)

SKP Membagikan ilmu keperawatan dan isu terkini dalam bentuk sosialisasi kepada perawat melalui materi dan media pembelajaran (video) via online/zoom

sehingga perawat mendapat informasi secara keseluruhan dan dapat

memahami pesan yang disampaikan sesuai SPO. (Kompetensi, Kolaborasi, Pelayanan Publik,IT )

5. Evaluasi pengetahuan perawat melalui observasi terkait

penggunaan closed suction pada pasien terpasang

trakeostomy

Inovasi Mengevaluasi pengetahuan perawat setelah pemberian sosialisasi via zoom

melalui observasi tindakan keperawatan menggunakan closed suction pada

pasien terpasang trakeostomy sesuai SPO (Adaptif Profesional Jujur)

Matriks Rancangan Aktualisasi

Rencana Jadwal Kegiatan

1. Pengkajian pengetahuan perawat Ruang HCU Asnawati terkait closed suction pada pasien terpasang trakeostomy sesuai

SPO

2. Kordinasi dan konsultasi terkait media pembelajaran

mengenai closed suction pada pasien terpasang trakeostomy

3. Pembuatan video cara menggunakan closed suction sesuai

SPO pada pasien yang terpasang trakeostomy.

4. Sosialisasi kepada perawat mengenai closed suction pada

pasien terpasang trakeostomy.

5. Evaluasi pengetahuan perawat melalui observasi terkait

penggunaan closed suction pada pasien terpasang trakeostomy.

NO KEGIATAN JULI- Agustus Min ggu ke1 Min ggu ke2 Mingg u ke3 Minggu ke4 (1-6) Agustu s

Terimakasih

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.