Belum Terintegrasinya Sistem Informasi Kekarantinaan Kesehatan ( Sinkarkes ) Di Kantor Kesehatan Pel

Page 1

LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 1

BELUM TERINTEGRASINYA SISTEM INFORMASI KEKARANTINAAN KESEHATAN ( SINKARKES ) DI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN PADA TAHUN 2022

DISUSUN OLEH : JUNADRI FAIZUL, SKM

NIP : 198706072022031002

BAPELKES CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2022

1

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

BELUM TERINTEGRASINYA SISTEM INFORMASI KEKARANTINAAN KESEHATAN ( SINKARKES ) DI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN PADA TAHUN 2022

Telah di seminarkan

Tanggal 23 Juni 2022, di Bapelkes Cikarang

Coach

dr. Atiq Amanah RP, MKKK NIP. 197803272009122002

Mentor

dr. Indah Suryawati NIP. 198104042010122002

Penguji

Miftahur Rohim, ST, M.Kes NIP. 196903121992031014

2

LEMBAR PERSETUJUAN

Rancangan aktualisasi ini diajukan oleh

Nama : Junadri Faizul, SKM

NIP : 198706072022031002

Jabatan : Epidemiolog Kesehatan Ahli Pertama

Unit Kerja : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan

Instansi : Kementerian Kesehatan

Judul Isu :Belum terintegrasinya Sistem Informasi Kekarantinaan Kesehatan (SINKARKES) di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan pada tahun 2022

Rancangan aktualisasi ini telah disetujui untuk diujikan dalam seminar

rancangan aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III

Kementerian Kesehatan RI

Dewan Penguji

Coach : dr. Atiq Amanah RP, MKKK NIP.197803272009122002

Mentor : dr. Indah Suryawati NIP. 198104042010122002

Penguji : Miftahur Rohim, ST, M.Kes NIP. 196903121992031014

3
(………………………. )
(………………………. )
(............................ )

Puji dan Syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan kesehatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi Belum terintegrasinya Sistem Informasi Kekarantinaan Kesehatan ( SINKARKES ) di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan pada tahun 2022. Shalawat serta salam penulis panjatkan kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah menjadi tauladan, yang telah membawa umat manusia dari zaman kebodohan menuju zaman penuh pengetahuan.

Dalam pembuatan aktualisasi penulis telah melalui proses penulisan yang lama dan dapat berjalan lancar berkat dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak dr. Jalil Alfani, M. Kes selaku Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan Yang telah memberikan dukungan kepada penulis untuk dapat mengikuti pelatihan dasar CPNS golongan III dengan baik.

2. Ibu Atiq Amanah RP, MKKK selaku Coach yang telah memberikan masukan, bimbingan serta arahan yang sangat berguna untuk kesempurnaan laporan ini.

3. Ibu dr. Indah Suryawati selaku Mentor yang telah memberikan masukan, bimbingan serta arahan sehingga aktualisasi ini dapat diseleseikan dengan baik.

4. Bapak/Ibu Widyaiswara serta panitia pelatihan dasar CPNS golongan III yang telah memberikan ilmu dan dukungan dalam penyeleseian laporan ini

5. Istri, anak serta kedua orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan sehingga penulis memiliki kekuatan untuk menyeleseikan semua kewajiban penulis pada masa latsar.

6. Seluruh peserta latsar Golongan III Angkatan 1 pada umumnya dan peserta latsar kelompok D pada khususnya yang telah memberikan dukungan. Demikian aktualisasi ini dibuat dengan segala kekurangan dan kelebihan.

Semoga Aktualisasi ini dapat bermanfaat dan dapat berperan sebagai langkah perubahan untuk kemajuan organisasi dan negara.

Tarakan, Juni 2022 Penulis

Junadri Faizul, SKM

4
KATA PENGANTAR
5 DAFTAR ISI Cover ……………………………………………………………………..……………………………… i Lembar Pengesahan ………………………………………………………..…………..…..…… ii Lembar Persetujuan …………………………………………………………..………..…..…… iii Kata Pengantar ………………………………………………..………..………………………..… iv Daftar Isi ………………………………………………..………..…………………………..……..… v Bab I Pendahuluan ….……………………………………….…………………….…..… 1 A. Latar Belakang …….…………………………………..……………..……..….. 1 B. Tujuan Aktualisasi ……………………………………..…………..………..… 3 C. Manfaat ………………………………….…………..…………….…………..….. 3 D. Ruang Lingkup ……………………………………….…………..…………..….. 4 Bab II Gambaran Organisasi Dan Profil Peserta 5 A. Gambaran Organisasi …………………………..………………………..……. 5 B. Profil Peserta …………………………………………..…………………………. 12 Bab III Rancangan Aktualisasi 14 A. Identifikasi Isu ……………………………………………………………………. 14 B. Analisis Penetapan Isu …………………………………………………………. 15 C. Analisis Dampak Dari Isu Terpilih …………….………………… 17 D. Analisis Penyebab Isu …………………………………………………………. 17 E. Gagasan dalam Pemecahan Isu ……………………………………………. 18 F. Matriks Rancangan Aktualisasi …………………………………………… 19 G. Jadwal Rencana Aktualisasi …………………………………………………. 28 Daftar Pustaka

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan Reformasi Birokrasi pada tahun 2025 untuk mewujudkan birokrasi kelas dunia merupakan respon atas masalah rendahnya kapasitas dan kemampuan Pegawai

Negeri Sipil (PNS) dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis, yang menyebabkan posisi Indonesia dalam perkembangan global belum memuaskan. Permasalahan lainnya adalah kepedulian PNS dalam meningkatkan kualitas birokrasi yang masih rendah menjadikan daya saing Indonesia dibandingkan negara lain baik di tingkat regional maupun internasional masih jauh tertinggal.

Terbitnya Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah mendorong kesadaran PNS yang ada di Indonesia secara signifikan untuk menjalankan profesinya sebagai ASN dengan berlandaskan pada prinsip : a) nilai dasar;

b) kode etik dan kode perilaku; c) komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik; d) kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas; dan e) profesionalitas jabatan. Implementasi prinsip-prinsip tersebut diwujudkan dengan meningkatkan kepedulian dan partisipasi untuk meningkatkan kapasitas organisasi dengan memberikan penguatan untuk mengidentifikasi perubahan lingkungan strategis secara komprehensif pada diri setiap PNS.

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) merupakan institusi di bawah Kementerian Kesehatan RI yang bertugas menjaga kesehatan di pintu masuk negara. KKP memiliki peranan penting dalam pelaksanaan kekarantinaan, pelayanan kesehatan dan pengendalian resiko lingkungan di bandara, pelabuhan dan pos lintas batas darat negara. Dalam menjalankan peran tersebut, tentunya KKP seringkali dihadapkan pada tantangan-tantangan yang menguji integritas yang dimiliki oleh PNS yang ada didalamnya. Untuk menghadapi tantangan tersebut serta memainkan peranan dan fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan, pelayanan publik maupun perekat dan pemersatu bangsa diperlukan sosok PNS KKP yang profesional dan bermutu, yaitu PNS yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien. Sosok PNS profesional dan bermutu dapat dibentuk melalui pembinaan dan pelatihan yang saat menjadi calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

6

Sejalan dengan pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) UU Nomor 5 Tahun 2014, CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses Diklat terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Diklat terintegrasi yang terbaru disusun dalam bentuk Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS yang merupakan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi, yaitu penyelenggaraan pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja sehingga memungkinkan peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktulisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi). Melalui pembaharuan pelatihan tersebut, diharapkan dapat menghasilkan PNS profesional yang berkarakter berdasarkan nilai – nilai dasar ASN, dan mendukung terwujudnya Smart Governance sehingga mampu memberikan dukungan mengelola tantangan dan masalah dalam mendukung pelaksanaan tugas jabatannya dengan mengunakan Perspektif Smart ASN.

Adapun dasar hukum lainnya dalam pelaksanaan pelatihan dasar CPNS 2022

adalah Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 Tentang Manajemen PNS

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang

Manajemen PNS, Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor:

13/K.1/Pdp.07/2022 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai

Negeri Sipil dan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor :

14/K.1/Pdp.07/2022 Tentang Kurikulum Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 77 Tahun

2020 tanggal 17 Desember 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan

Pelabuhan dimana Substansi Pengendalian Karantina Surveilens Epidemilogi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi pelaksanaan kekarantinaan dan surveilans epidemiologi penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali, pengawasan alat angkut dan muatannya, lalu lintas OMKABA, jejaring kerja, kemitraan, kajian, serta pengembangan teknologi, dan pelatihan teknis bidang kekarantinaan dan surveilans epidemiologi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.

Berdasarkan pengamatan dan observasi penulis dilapangan ditemukan sebagian

dari agen pelayaran belum terdaftar pada sistem informasi karantina Kesehatan, serta

7

juga ditemukan beberapa petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan belum komprehensif dalam pengoperasian Sistem Informasi Karantina Kesehatan ( SINKARKES ) hal itu dapat menyebabkan keterlambatan dalam pelayanan dan memakan waktu yang lama serta berimbas pada kurangnya kenyamanan dalam pengurusan suatu dokumen, sehingga dari pengamatan dan observasi penulis munculah sebuah isu untuk dicarikan solusinya yaitu : “Belum terintegrasinya Sistem Informasi Kekarantinaan Kesehatan ( SINKARKES ) di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan pada tahun 2022”.

B. Tujuan Aktualisasi

Adapun tujuan dari dilaksanakannya Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS secara umum dan aktualisasi secara khusus adalah:

Tujuan umum adalah :

Mampu membentuk PNS profesional yang berkarakter dalam menjalankan kedudukan dan peran PNS untuk mendukung terwujudnya Smart Governance sehingga mampu memberikan dukungan mengelola tantangan dan masalah dalam mendukung pelaksanaan tugas jabatannya dengan mengunakan Perspektif Smart ASN.

Tujuan khusus adalah :

1. Mampu mengaktualisasikan dan menghabituasikan nilai-nilai dasar (BerAKHLAK)

BERorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan kolaboratif di instansi kerja masing-masing

2. Mampu mengidentifikasi masalah yang ada di Unit Kerja dan melakukan analisa untuk pemecahan masalah didasarkan dengan kedudukan dan peran PNS menuju Smart Governance

3. Memberikan bahan masukan berupa pembelajaran system yang mengintegrasikan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan.

C. Manfaat

Adapun manfaat dari pelaksanaan aktualisasi pelatihan dasar (latsar) CPNS

adalah :

1. Bagi penulis, dapat membentuk pribadi yang berkarakter BerAKHLAK

( BERorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif ) melalui pelaksanaan aktulisasi mata pelatihan dasar CPNS sehingga dapat memberi manfaat ke unit kerja.

8

2. Bagi unit kerja, dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam pelaksanaan monitoring, pelaporan dan evaluasi kegiatan/program KKP Kelas II Tarakan.

3. Bagi Bapelkes Cikarang, rancangan aktualisasi merupakan bukti dari terselenggaranya pelatihan dasar CPNS Kementerian Kesehatan sesuai dengan capaian kegiatan pembelajaran. Diharapkan hal ini dapat menambah kepustakaan bagi Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang.

Ruang lingkup laporan kegiatan aktualisasi ini meliputi aktualisasi kegiatan

Epidemiolog kesehatan ahli pertama Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan

selaku Calon PNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan, dengan menerapkan nilai-nilai dasar PNS yaitu BERorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif ( BerAKHLAK ) yang bersumber dari SKP, penugasan atasan dan program yang menjadi inovasi.

9
D. Ruang Lingkup

BAB II

GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA

A. Gambaran Organisasi

1. Profil Instansi

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Tarakan merupakan Kantor

Kesehatan Pelabuhan dengan klasifikasi kelas II yang beralamat di Jl.

Mulawarman no 103, Kelurahan Karang Anyar Barat, Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Berdasarkan Permenkes No. 77 Tahun 2020

KKP Kelas II Tarakan yang didukung oleh sumber daya manusia sebanyak 50

orang pegawai dan memiliki wilayah kerja yang terdiri dari Kantor Induk Tarakan, Wilker Bunyu, Wilker Sebatik, Wilker Nunukan, Wilker Tanjung Selor dan Wilker Berau serta Pos Kesehatan Malinau.

10
Gambar 2.1 Kantor Induk KKP Kelas II Tarakan

Dengan semakin cepatnya arus globalisasi dan perkembangan teknologi alat angkut yang begitu cepat, maka sangat dimungkinkan terjadinya penularan penyakit dari luar maupun dalam negeri melalui pintu gerbang bandara dan pelabuhan. Disamping penularan penyakit, dampak yang ditimbulkan antara lain meningkatnya perdagangan bahan berbahaya seperti narkoba, obat-obatan, bahan kimia bahkan kemungkinan terjadinya bioterorisme.

Disamping tantangan yang dihadapi oleh KKP Kelas II Tarakan, juga terdapat peluang untuk meningkatkan eksistensi KKP Kelas II Tarakan antara lain meningkatnya arus globalisasi perdagangan/perekonomian, meningkatnya arus lalu lintas antar negara/daerah, meningkatnya arus wisatawan, berlakunya

International Health Regulation (IHR) Tahun 2005, terbitnya peraturan/perundangan-undangang tetang pelayaran dan penerbangan yang baru. Dalam menghadapi tantangan dan peluang tersebut KKP Kelas II Tarakan perlu meningkatkan kinerja dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai

11
Gambar 2.2 Wilayah Kerja KKP Kelas II Tarakan

salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan.

2. Struktur Organisasi

Adapun Struktur KKP kelas II Tarakan berdasarkan tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan adalah sebagai berikut :

Gambar 2.3 Struktur Organisasi KKP Kelas II Tarakan

3. Tugas Pokok Dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 77 Tahun 2020 tanggal

17 Desember 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kantor Kesehatan Pelabuhan dimana Kantor Kesehatan Pelabuhan mempunyai

tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak risiko kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan obat, makanan, kosmetik, dan alat kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) serta pengamanan terhadap penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur

12

biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas negara.

Dalam melaksanakan tugasnya tersebut diatas KKP Kelas II Tarakan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Pelaksanaan kekarantinaan,

b. Pelaksanaan pelayanan kesehatan,

c. Pelaksanaan pengendalian resiko lingkungan di Bandara, pelabuhan dan lintas batas darat Negara,

d. Pelaksanaan pengamatan penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali

e. Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan nonpengion, biologi, dan kimia,

f. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional, dan internasional,

g. Pelaksanaan fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan kejadian luar biasa dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk,

h. Pelaksanaan fasilitasi dan advokasi kesehatan kerja,

i. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan omkaba ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen kesehatan omkaba impor

j. Pelaksanaan kesehatan alat angkut dan muatannya

k. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara

l. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi di bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara

m. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang kesehatan di bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara

n. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan, dan surveilans kesehatan pelabuhan

o. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara

p. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan

13

q. Pelaksanaan urusan administrasi KKP

4. Visi Dan Misi

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, suatu lembaga harus memiliki tujuan maupun target yang ingin dicapai baik dalam bentuk target jangka pendek, menengah maupun panjang. Begitupun halnya dengan KKP Kelas II Tarakan yang menjalankan tugas dan fungsinya telah membuat rancangan aksi kegiatan yang mengacu pada Visi, Misi, dan Nawa Cita Presiden Republik Indonesia.

a. Visi

Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong.

b. Misi

Untuk mewujudkan visi pembangunan tersebut, telah ditetapkan upaya yang tertuang dalam 7 misi pembangunan, yaitu :

1) Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2) Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara hukum.

3) Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai negara maritim.

4) Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.

5) Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6) Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional, serta

7) Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

14

Visi dan misi tersebut kemudian dituangkan kembali menjadi beberapa program prioritas dari pemerintah yang disebut NAWACITA. Adapun program prioritas tersebut adalah:

1) Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara.

2) Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.

3) Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerahdaerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

4) Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.

5) Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

6) Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.

7) Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektorsektor strategis ekonomi domestik.

8) Melakukan revolusi karakter bangsa.

9) Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia

5. Substansi Pengendalian Karantina Surveilens Epidemilogi

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :

77 Tahun 2020 tanggal 17 Desember 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kantor Kesehatan Pelabuhan dimana Substansi Pengendalian Karantina

Surveilens Epidemilogi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi

pelaksanaan kekarantinaan dan surveilans epidemiologi penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali, pengawasan alat angkut dan muatannya, lalu lintas OMKABA, jejaring kerja, kemitraan, kajian, serta pengembangan teknologi, dan pelatihan teknis bidang kekarantinaan dan surveilans epidemiologi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.

15

6. Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) Nilai-nilai dasar keprofesian PNS yang menjadi penekanan pada kegiatan internalisasi pada saat on campuss terdiri dari 7 nilai, yaitu BERorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif atau yang disingkat dengan BerAKHLAK. Masing-masing nilai dasar memiliki indikator yang menggambarkan nilai tersebut. Di bawah ini adalah penjabaran masingmasing indikator nilai dasar.

a. Nilai dasar Berorientasi Pelayanan yaitu komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat, terdiri dari indikator :

1) Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat

2) Ramah, ceketan, solutif, dan dapat diandalkan

3) Melakukan perbaikan tiada henti

b. Nilai dasar Akuntabel yaitu bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan, terdiri dari indikator :

1) Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi

2) Mengunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab , efektif dan efisien

3) Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan

c. Nilai dasar Kompeten yaitu terus belajar dan mengembangkan kapasitas, terdiri dari indikator :

1) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah

2) Membantu orang lain belajar

3) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik

d. Nilai dasar Harmonis yaitu saling peduli dan menghargai perbedaan, terdiri dari indikator :

1) Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya

2) Suka menolong orang lain

3) Membangun lingkungan kerja yang kondusif

16

e. Nilai dasar Loyal yaitu berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara, terdiri dari indikator :

1) Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD 1945, setia pada NKRI serta Pemerintahan yang sah

2) Menjaga nama baik sesame ASN, Pimpinan, Instansi dan Negara

3) Menjaga rahasia jabatan dan negara

f. Nilai dasar Adaptif yaitu terus berinovasi dan antusias dalam mengerakkan ataupun menghadapi perubahan, terdiri dari indikator :

1) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan

2) Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas

3) Bertindak proaktif

g. Nilai dasar Kolaboratif yaitu membangun kerja sama yang sinergis, terdiri dari indikator :

1) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi

2) Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah

3) Mengerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama

B. Profil Peserta

Adapun profil peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III adalah :

Nama Lengkap : Junadri Faizul, SKM

NIP : 198706072022031002

Pangkat/Golongan : Penata Muda / IIIa

Tempat/Tanggal Lahir : Solok, 07 Juni 1987

Jenis Kelamin : Laki - Laki

Jabatan : Epidemiolog Kesehatan Ahli Pertama

Unit Kerja : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan

Pendidikan Terakhir : S1 – Kesehatan Masyarakat

Telp/Email : 081374129098

Email : junadrifaizul@gmail.com

17

Peserta Pelatihan Dasar adalah salah satu CPNS di Lingkungan Kementerian

Kesehatan Tahun 2021 yang bertugas di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Tarakan. Dalam melaksanakan perannya, peserta menduduki jabatan sebagai

Epidemiolog Kesehatan Ahli Pertama di Sub Bagian Pengendalian Karantina dan Surveilens Epidemiologi ( PKSE ).

Sebagai Epidemiolog Kesehatan Ahli Pertama di Sub Bagian Pengendalian

Karantina dan Surveilens Epidemiologi ( PKSE ) KKP Kelas II Tarakan, peserta memiliki

Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yang merupakan acuan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, yaitu :

1. Melaksanakan pemeriksaan kapal dalam karantina yang diperiksa dalam rangka penerbitan free pratique ( sertifikat izin karantina )

2. Melaksanakan pemeriksaan GENDEC ( General Declaration )

3. Melaksanakan pemeriksaan kapal yang memenuhi kriteria penerbitan izin bebas berlayar ( PHQC )

4. Melaksanakan penerbitan SSCC / SSCEC

5. Melaksanakan pemeriksaan pembaharuan Health Book ( buku Kesehatan ) kapal

6. Melaksanakan pemeriksaan repatriasi WNI atau PMI di pintu masuk

7. Melaksanakan pemeriksaan pelaku perjalanan berangkat (validasi, suhu, masker )

8. Melaksanakan pemeriksaan pelaku perjalanan dating ( HAC / eHAC, suhu )

9. Melaksanakan pemeriksaan ABK datang dari luar negeri ( suhu, ICV )

10. Melaksanakan pemeriksaan ABK dalam negeri ( suhu )

11. Melaksanakan pengawasan crew pesawat dari luar negeri ( suhu, ICV )

12. Melaksanakan pengawasan crew pesawat dari dalam negeri ( suhu )

13. Melaksanakan skrining penyakit infeksi emerging covid – 19 ( Antigen, PCR)

14. Melaksanakan pengawasan pengangkutan jenazah.

18

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu

Secara umum isu adalah suatu fenomena / kejadian yang diartikan sebagai masalah, sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, isu adalah masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi, kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin kebenarannya, kabar angin, desas desus. Masing –masing isu mempunyai karakteristik tersendiri baik dari perspektif urgensi atau waktu maupun analisis dan strategi dalam menanganinya.

Identifikasi isu digunakan untuk mendata masalah-masalah yang ada dalam pencapaian tujuan. Dari identifikasi isu dapat diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pencapaian tujuan. Dalam identifikasi isu terdapat tiga kemampuan yang dapat mempengaruhi dalam mengidentifikasi dan menetapkan isu yaitu kemampuan environmental scanning, problem solving dan berpikir analisis.

Setelah melakukan pengamatan terhadap masalah organisasi, hubungan sebab akibat, dan problem solving pada unit kerja KKP Kelas II Tarakan, didapatkan beberapa isu sesuai dengan tugas pokok jabatan epidemiolog

kesehatan ahli pertama antara lain:

1. Belum terintegrasinya Sistem Informasi Kekarantinaan Kesehatan (SINKARKES)diKantorKesehatanPelabuhanKelasIITarakanpada tahun 2022.

Berdasarkan pengamatan dan observasi penulis dilapangan ditemukan sebagian dari agen pelayaran belum terdaftar pada sistem informasi karantina Kesehatan, serta juga ditemukan beberapa petugas Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan belum komprehensif dalam pengoperasian Sistem Informasi Karantina Kesehatan ( SINKARKES ) hal itu dapat menyebabkan keterlambatan dalam pelayanan dan memakan waktu yang lama serta berimbas pada kurangnya kenyamanan dalam pengurusan suatu dokumen

19

2. Belum optimalnya pencatatan hasil pemeriksaan kapal di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan pada tahun 2022. Seringnya para petugas belum melengkapi form pemeriksaan kapal sewaktu mereka melakukan pemeriksaan diatas kapal, kebanyakan dari mereka mengisi form tersebut setelah sampai dkantor hal tersebut kurang efisien karena tidak akan menadapatkan fakta sebenarnya yang ada di atas kapal. Diharapkan untuk ke depannya para petugas diwajibkan untuk mengisi form pemeriksaan tersebut langsung diatas kapal biar data yang di dapat bisa sinkron dan akurat.

3. Belum optimalnya pembaharuan health book ( buku kesehatan ) kapal di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan pada tahun 2022

Isu ini diindentifikasi setelah melihat cara pendaftaran pembaharuan health book belum dilakukan secara online, hal ini menyebabkan kurang efisiennya waktu untuk pelayanan pembaharuan health book tersebut. Hal tersebut harusnya bisa diperbaiki dengan memanfaatkan teknologi yang ada, sehingga bisa meningkatkan kepuasan pada para agen kapal yang datang ke Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan. Dengan melakukan pendaftaran secara online, jadi agen datang ke Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas II Tarakan langsung bisa mendapatkan health book tanpa ada antrian dan pencatatan lainnya.

B. Analisis Penetapan Isu

Dalam proses penetapan isu yang berkualitas atau dengan kata lain isu yang aktual diperlukan kemampuan berpikir kritis yang ditandai dengan

penggunaan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Pada isu - isu yang akan diangkat ini digunakan tapisan dengan metode USG ( Urgency, Seriousness, Growth ). Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik skoring skala Liket 1 sampai dengan 5, dimana 5 sangat besar, 4 besar, 3 sedang, 2 kecil, 1 sangat kecil, dengan mempertimbangkan tiga komponen dalam metode USG :

20

1. Urgency

Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.

2.Seriousness

Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.

3.Growth

Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin memburuk kalau dibiarkan.

Dengan menggunakan metode USG, Tiga isu yang telah teridentifikasi dilakukan analisis dan kemudian diperoleh hasil :

Tabel

1 Belum terintegrasinya Sistem

optimalnya

21
NO Isu Kriteria Jumlah Peringka t U S G
Informasi Kekarantinaan Kesehatan ( SINKARKES ) di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan pada tahun 2022. 5 5 5 15 1
pencatatan hasil pemeriksaan kapal di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan pada tahun 2022. 5 5 3 13 2
3.1. Analisis Isu Menggunakam Metode USG
2 Belum

3 Belum optimalnya

pembaharuan health book ( buku kesehatan ) kapal di Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Tarakan

pada tahun 2022

5 4 3 12 3

Berdasarkan tabel diatas, dari tiga isu yang telah teridentifikasi dipilih salah satu isu dengan skor USG paling tinggi yaitu : “Belum terintegrasinya Sistem Informasi Kekarantinaan Kesehatan ( SINKARKES) di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan pada tahun 2022.”

C. Analisis Dampak Dari Isu Terpilih

Dampak yang ditimbulkan bila isu tersebut tidak ditindaklanjuti yaitu :

1. Kinerja pelayanan akan jadi terhambat

2. Membutuhkan waktu yang lama untuk mengurus suatu dokumen

3. Akan terjadi saling tunggu menunggu sesama petugas pelayanan

4. Optimalisasi pekerjaan akan jadi terganggu

D. Analisis Penyebab Isu

Setelah menganalisis isu dengan teknik tapisan USG, selanjutnya dilakukan analisis secara mendalam terhadap isu yang telah memenuhi kriteria tersebut. Tujuan dilakukan analisis secara mendalam adalah untuk mendapatkan gambaran akar permasalahan, aktor dan peran aktor, dan alternatif gagasan pemecahan isu yang akan diusulkan. Pada isu terpilih digunakan analisis fishbone diagram.

Analisis ini digunakan ketika kita ingin mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah dan terutama ketika sebuah tim cenderung jatuh berpikir pada rutinitas. Berikut ini adalah hasil uraian penyebab isu dengan fishbone diagram

22

Methode

Machine

Terjadi eror aplikasi

Belum adanya keseragaman mengenai metode

penggunaan aplikasi

Penyampainan informasi hanya

melalui WAG

Kurangnya pemahaman

pegawai tentang aplikasi

SINKARKES

Terbatasnya media edukasi

Man

Belum ada PJ dari Aplikasi

Material

Lambatnya update komputerisasi

Bagan 3.1 Analisis Fishbone Penyebab Isu

Belum terintegrasinya Sistem Informasi Kekarantinaan

Kesehatan ( SINKARKES ) di Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Tarakan pada tahun 2022.

23

Berdasarkan fishbone diagram diatas, maka dapat diidentifikasi kemungkinankemungkinan penyebab isu, yaitu

Man : Kurangnya pemahaman pegawai tentang aplikasi sinkarkes

Belum ada PJ dari aplikasi

Material : Terbatasnya media edukasi

Lambatnya update komputerisasi

Method : Penyampain informasi hanya melalui WAG

Belum adanya keseragaman mengenai metode aplikasi

Machine : Terjadi error aplikasi

E. Gagasan dalam Pemecahan Isu

Setelah melakukan analisa beberapa penyebab terjadinya masalah dan berdasarkan kompetensi maka dipilih untuk memecahkan masalah dari segi man dan material. Gagasan yang dipilih dalam pemecahan isu tersebut adalah : Pengoptimalisasian kemampuan petugas dalam pengoperasian Sistem Informasi

Karantina Kesehatan ( SINKARKES ) dengan sosialisasi mengunakan video tutorial di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan pada tahun 2022. Untuk mewujudkan gagasan pemecahan isu tersebut, maka dilakukan beberapa kegiatan sebagai berikut :

1. Pembuatan video tutorial SINKARKES di setiap bagiannya

2. Mengadakan sosialisasi cara penggunaan aplikasi SINKARKES

3. Mengadakan uji coba cara penggunaan aplikasi SINKARKES

4. Melakukan evaluasi cara penggunaan aplikasi SINKARKES

24

MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI

Unit Kerja : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan

Identifikasi Isu : 1. Belum terintegrasinya Sistem Informasi Kekarantinaan Kesehatan ( SINKARKES ) di Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Tarakan pada tahun 2022.

2. Belum optimalnya pencatatan hasil pemeriksaan kapal di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Tarakan pada tahun 2022.

3. Belum optimalnya pembaharuan health book ( buku kesehatan ) kapal di Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas II Tarakan pada tahun 2022.

Isu yang diangkat : Belum terintegrasinya Sistem Informasi Kekarantinaan Kesehatan ( SINKARKES ) di Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Tarakan pada tahun 2022.

Gagasan Pemecahan Isu : Pengoptimalisasian kemampuan petugas dalam pengoperasian Sistem Informasi Karantina Kesehatan

(SINKARKES)dengansosialisasi mengunakanvideotutorialdiKantor KesehatanPelabuhan KelasIITarakan pada tahun 2022.

25

No Kegiatan Tahapan Kegiatan

Keterkaitan

Kontribusi

1 Pembuatan video tutorial

SINKARKES di setiap

bagiannya

1. Mengajukan persetujuan

keatasan dan mentor

2. Melakukan koordinasi dan diskusi dengan senior yang

memahami aplikasi

terkait pembuatan video tutorial aplikasi

3. Membuat konsep desain video tutorial aplikasi

4. Membuat video tutorial aplikasi

Output/ Hasil Kegiatan

1. Memperoleh persetujuan

2. Catatan hasil diskusi

3. Konsep Desain video tutorial

4. Video tutorial Versi Trial

5. Adanya koreksi dan masukan terhadap rancangan aplikasi

Substansi Mata

Pelatihan

Membuat laporan

keatasan / mentor agar bisa

menjaga nama

baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi dan Negara (Loyal) Mendiskusikan

konsep desain video tutorial dengan menerima

masukan dan

saran dari senior yang memahami

Terhadap VisiMisi Organisasi

Pembuatan video tutorial aplikasi

SINKARKES ini memberikan kontribusi terhadap misi : untuk

mewujudkan

bangsa yang

berdaya saing

sehingga mampu

mencapai visi : terwujudnya

Indonesia yang

berdaulat, mandiri, dan

berkepribadian

Penguatan Nilai Organisasi

Pembuatan video tutorial ini merupakan bentuk kegiatan inovatif yang memberikan penguatan pada nilai Organisasi

yaitu Efektif

26
Tabel 3.2. Matriks Rancangan Aktualisasi

5. Menyampaikan dan mendiskusikan hasil rancangan video tutorial kepada mentor.

aplikasi dan mengupayakan

musyawarah dalam

pengambilan

keputusan

(Kolaboratif)

berlandaskan

gotong-royong

Membuat konsep

desain video

tutorial aplikasi

secara detail dan terperinci

(berorientasi

pelayanan)

Menyampaikan

rancangan video

tutorial kepada

mentor dengan

27

2 Melakukan sosialisasi

cara penggunaan aplikasi SINKARKES

1. Meminta persetujuan kepada mentor terkait

dengan sosialisasi pengunaan aplikasi

2. Mengadakan pertemuan sosialisasi terkait

cara penggunaan aplikasi

3. Menyampaikan cara penggunaan aplikasi

sopan dan santun

(Harmonis) Membuat

Notulensi

masukan dan

Saran dari

mentor secara

detil (Adaptif)

1. Surat Undangan Sosialisasi

2. Daftar Hadir

3. Notulensi

4. Saran dari mentor

Meminta ijin

kepada mentor

untuk

melaksanakan

sosialisasi cara

penggunaan aplikasi

SINKARKES

(Akuntabel) Memimpin

jalannya

Sosialisasi cara

penggunaan

aplikasi

SINKARKES

untuk

meningkatkan

manajemen mutu

dan

meningkatkan

kompetensi SDM

Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas

Sosialisasi cara

penggunaan aplikasi

SINKARKES

kepada pihak yang

berkepentingan

secara jujur dan

transparan yang

memberi

penguatan Nilai

28

4. Meminta masukan, kritik, dan saran

cara penggunaan

aplikasi dari

kasubbag adum dan

substansi/sub

bagian lainnya

pertemuan

sosialisasi dengan

penuh tanggung

jawab sehingga

sosialisasi bisa

optimal (Akuntabel)

II Tarakan yang

terkait dengan

misi : mewujudkan

kualitas hidup

Indonesia yang

tinggi, maju dan

sejahtera untuk

Organisasi yaitu

Bersih

Menyampaikan

rancangan

sosialisasi dengan

bahasa yang

sopan dan

mudah

dimengerti

(Harmonis)

Membuat

Notulensi hasil

sosialisasi cara

penggunaan

aplikasi secara

mewujudkan visi

: Indonesia yang

berdaulat, mandiri, dan

berkepribadian

berlandaskan

gotong-royong

29

3 Mengadakan uji coba

cara penggunaan aplikasi SINKARKES

1. Meminta persetujuan mentor terkait uji coba cara

penggunaan aplikasi

2. Memberikan User & password aplikasi kepada setiap user/sub bagian/substansi

3. Melakukan monitoring terhadap system aplikasi

4. Melaksanakan uji coba cara

penggunaan aplikasi

5. Membuat laporan rekapan uji coba aplikasi

1. Undangan

Pelaksanaan Uji Coba

2. Daftar Hadir Uji Coba

3. User dapat akses aplikasi

4. Uji coba aplikasi

SINKARKES

5. Rekap Output

lengkap dan terperinci (Adaptif)

Melakukan

komunikasi

dengan mentor

terkait penerapan

aplikasi dengan

penuh hormat

dan sopan santun

(Harmonis)

Penerapan system aplikasi

SINKARKES

dengan tujuan

supaya dapat

meningkatkan

efektivitas dalam

melaksanakan

tugas yang

Dengan

menerapkan

Aplikasi

SINKARKES ini

maka pelaporan

dan evaluasi unit

kerja dapat

Memberikan user

dan password

kepada setiap sub bagian/ substansi yang

terlibat secara

adil sesuai

dengan

terkait dengan

misi :

mewujudkan

Indonesia

menjadi negara

maritime yang

mandiri, maju, kuat dan

berbasiskan

berjalan lebih efektif dan efisien yang memberi penguatan nilai

organisasi yaitu

Efektif

30

kepentigannya

(Kolaboratif)

kepentingan

nasional guna

mencapai visi :

Melakukan monitoring

terhadap aplikasi

untuk

memastikan

setiap

user/substansi

dapat mengakses

aplikasi (Loyal)

Indonesia yang

berdaulat, mandiri, dan

berkepribadian

berlandaskan

gotong-royong

Melakukan

pengumpulan

data tentang cara

penggunaan

aplikasi sehingga

dapat lebih

efektif dan efisien (Adaptif)

31

4 Melakukan evaluasi cara

penggunaan aplikasi

SINKARKES

1. Membuat instrument survey hasil uji coba aplikasi

2. Membagikan survei kepada pihakpihak yang terlibat

3. Mendiskusikan

dengan mentor dan substansi terkait

kendala-kendala

saat penerapan aplikasi

4. Melakukan perbaikan sistem

Membuat laporan

dengan fakta

yang ada tanpa

dikurang dan

dilebihkan (Akuntabel)

1. Instrument survei evaluasi

user

2. Ulasan pengguna

3. Saran perbaikan

4. Konsep perbaikan aplikasi

5. Data evaluasi

pengguna

Membuat

instrument survei dengan menggunakan

bahasa yang

mudah

dimengerti (BERorientasi

Pelayanan)

Menyampaikan

instrument survei

kepada pihak -

pihak yang

terlibat sebagai

bahan evaluasi

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap

kegaiatan yang

telah

dilaksanakan

adalah bentuk

perbaikan yang

berkelanjutan

demi meningkatkan

komitmen mutu

pelayanan unit

kerja sehingga

mampu

pelaksanaan

monitoring dan evaluasi ini sebagai bentuk

upaya cepat tanggap dalam

menyikapi

kekurangan dan

melakukan

perbaikan secara terus menerus

dalam untuk

mewujudkan

kinerja yang

optimal yang

32

aplikasi sesuai

masukan dan saran

5. Membuat laporan

evaluasi penerapan

aplikasi

untuk meminta

saran dan

berorientasi pada

mutu (Loyal)

mewujudkan

kehidupan

bangsa yang

maju sesuai

dengan misi :

memberi

penguatan nilai

organisasi yaitu

Responsif

Mendiskusikan

kendala-kendala

saat penerapan

aplikasi dengan

menerima

masukan dan

saran dari mentor

dan pihak yang

terlibat dan

mengupayakan

musyawarah

dalam

pengambilan

keputusan

(Kolaboratif)

mewujudkan

Indonesia

menjadi negara

maritime yang

mandiri, maju,

kuat dan

berbasiskan

kepentingan

nasional guna

mencapai visi :

Indonesia yang

berdaulat,

mandiri, dan

berkepribadian

berlandaskan

gotong-royong

33

Menindaklanjuti

perbaikan system

aplikasi sesuai

arahan dari

mentor dan rekan kerja

dengan penuh

tanggung jawab

(Adaptif) Membuat laporan

evaluasi aplikasi

berdasarkan

fakta yang terjadi

(Akuntabel)

34

SINKARKES

JADWAL RENCANA AKTUALISASI

35
No Kegiatan Juni Juli Minggu 4 Minggu 5 Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 22 23 24 27 28 29 30 1 4 5 6 7 8 11 12 13 14 15 18 19 20 21 22 25 26 27
Tabel 3.3. Jadwal Rencana Aktualisasi
video tutorial SINKARKES di setiap bagiannya
1. Pembuatan
sosialisasi cara penggunaan aplikasi
2. Mengadakan
cara
3. Mengadakan uji coba

penggunaan

aplikasi

SINKARKES

4. Melakukan

evaluasi

cara

penggunaan

aplikasi

SINKARKES

36

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.