DAFTAR GAMBAR
Gambar
vi
2.1 Struktur Organisasi Poltekkes Kemenkes Jakarta III 6
Gambar 3.1 Fishbone Diagram............................................................ 19
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
BerdasarkanUndang-UndangRepublikIndonesiaNomor5Tahun2014ASNadalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Tugas ASN sesuai pasal 11 adalah melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh PPK sesuai dengan ketentuan perundang- undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, dan mempererat persatuan dan kesatuan NKRI. Selain itu, ASN juga memiliki peran sebagaimana yang disebutkan dalam pasal 12 sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan public yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik KKN. Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil(LatsarCPNS)berdasarkanPeraturanLANNo.1Tahun2021adalahpendidikandan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara; mengaktualisasikan nilai- nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya; mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan menunjukkan penguasaan KompetensiTeknisyang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas.
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) berdasarkan
Peraturan LAN No. 1 Tahun 2021 adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakterkepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensibidang.PelatihanDasarCPNSbertujuanuntukmengembangkankompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara; mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS
1
dalam pelaksanaan tugas jabatannya; mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas.
Kementrian Kesehatan RI merupakan kementrian yang tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang kesehatan untuk membantu pemerintahan negara (Kemenkes RI, 2014). Dalam memberikan pelayanan publik yang berkualitas reformasi birokrasi di kementrian Kesehatan perlu dilakukan sebagai upaya untuk pembaruan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama
menyangkutaspek-aspekkelembagaan(organisasi),ketatalaksanaan(businessprocess) dansumberdayamanusiaaparatur.Dalammelaksanakantugassebagaimanadimaksud dalamdiatas,KementerianKesehatanmenyelenggarakanfungsiperumusan,penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan,dan kefarmasian dan alat kesehatan; Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkunganKementerian Kesehatan; pengelolaan barang milik negara yan gmenjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan; pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan sumber manusia dibidang kesehatan; pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia di bidang kesehatan serta penengelolaan tenaga kesehatan; pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Kesehatan; dan pelaksanaan dukungan substansi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan.
Poltekkes Kemenkes Jakarta III sebagai unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi kesehatan, dengan tridhramaperguruantinggisebagaitugasutama,menjadikankompetenilulusansebagai salahsatutolokukurkeberhasilan,sehinggafokuspencarianisudalamlingkuptridharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat). Tridharma perguruan tinggi bukan sekedar mengurutkan ketiga dharma dan melakukan dharma pendidikan, penelitian, dan pelayanan secara terpisah. Ketiga dharma harus merupakan suatu kesatuan. Ketiganya harus dirancang menjadi siklus kegiatan yang saling mendukung, menjadikan input sekaligus menjadi output dan dilakukan pendokumentasian dan integrasi yang baik sebagai bukti legal bahwa tridharma telah dilaksanakan. Materi perkuliahan idealnya merupakan suatu pembaruan dari aktivitas riset/ hasil penelitian atau karya ilmiah (researchbasedlearning) yang diaplikasikan melalui pengalaman melakukan pelayanan masyarakat. Dosen tidak hanya memberikan materi perkuliahan dari teori yang sudah ada (text book based) namun harus
2
memberikan materi berdasarkan hasil penelitian dan pengalaman aplikasi keilmuan atau hasil PPM. Lebih lanjut mutu lulusan tidak hanya diukur melalui indikator performa akademik konvensional (IPK, Cum Laude,dan lainlain). Hal ini sejalan dengan Permenristekdikti nomor 44 tahun 2015 tentang standar nasional pendidikan tinggi, pasal 13 bahwa proses pembelajaran yang terkait dengan penelitian mahasiswa wajib mengacupadaStandarNasionalPenelitiandanProsespembelajaranyangterkaitdengan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa wajib mengacu, pada Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat. Hal ini untuk menjamin agar aktivitas penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama yang berkontribusi dan berdampak pada proses pembelajaran.
Berdasarkan uraian diatas, maka peserta LATSAR CPNS mengusulkan gagasan kreatifnya dengan judul “ Pembuatan Elektronik Formulir Pendokumentasian Kegiatan Tridharma Dosen Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Jakarta III”.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Peserta pelatihan dasar CPNS melakukan kegiatan aktualisasi ini bertujuan menjadikan peserta latsar menjadi ASN BerAKHLAK dengan mengimplementasikan SMART ASN dan Manajemen ASN demi terwujudnya Smart Governance sesuai dengan satuan kerja dan jabatannya.
1.2.2 Tujuan khusus
Peserta pelatihan dasar CPNS diharapkan mampu
1. Mengidentifikasi berbagai isu yang ada di satuan kerja
2. Membuat gagasan kreatif pemecahan isu dengan mengaitkan nilai ASN BerAKHLAK, SMART ASN, dan Manajemen melalui pembuatan rancangan aktualisasi ini dengan e form pendokumentasian kegiatan tridharma dosen jurusan fisioterapi poltekkes kemenkes jakarta III
1.3 Manfaat
1.3.11Manfaat bagi Individu
1. Membantu peserta latsar dalam mengimplementasikan nilai dasar ASN dalam menjalankan peran dan tugasnya di lingkungan kerja
2. Dapat meningkatkan kompetensi peserta latsar pada tugas pokoknya sebagai dosen
1.3.2 Manfaat bagi Organisasi
3
1. Sebagai bukti legal telah dilaksanakannya kegiatan tridharma dosen Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Jakarta III
2. Menjadi bagian dari solusi penyelesaian isu di satuan kerja
4
BAB II
PROFIL INSTANSI
2.1 Gambaran Organisasi
2.1.1 Sejarah Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta III berdiri pada tanggal 16 April 2001
berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI nomor
298/MENKES-KESOS/SK/IV/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik
Kesehatan. Saat ini Keputusan Menteri Kesehatan tersebut sudah diperbarui dengan
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 1988/Menkes/ PER/IX/2011 tanggal 27
September 2011 tentang Perubahan atas peraturan Menteri Kesehatan No.
890/Menkes/PER/VIII/2007 tentang Organisasi dan Tatakerja Politeknik Kesehatan. Poltekkes Kemenkes Jakarta III merupakan salah satu institusi pendidikan tinggi tenaga kesehatan yang terdiri dari jurusan Analis Kesehatan, Kebidanan, Keperawatan, dan Fisioterapiyangbertujuanuntukmenghasilkantenagaanaliskesehatan,bidan,perawat, fisioterapi profesional pemula sebagai tenaga kesehatan
2.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan Poltekkes Kemenkes Jakarta III
1. Visi Poltekkes Kemenkes Jakarta III adalah "Menjadi institusi Pendidikan Tinggi yang Unggul Berbasiskan IPTEK Kesehatan di Tingkat Asia Tenggara pada Tahun 2028"
2. Misi Poltekkes Kemenkes Jakarta III adalah sebagai berikut: (1) Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis IPTEK, berbudaya dan berkarakter untuk menghasilkan tenaga kesehatan berkualitas; (2) Mengembangkan IPTEK terkini melalui penelitian dan pengabdian masyarakat yang berkesinambungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat; (3) Membangun jejaring kerja dengan pemangku kepentingan pada tingkat Nasional dan International dalam pengembangan IPTEK kesehatan untuk menghadapi tantangan global; (4) Menguatkan tata kelola bidang akademik dan umum yang akuntabel, profesional dan transparan.
3. Tujuan Poltekkes Kemenkes Jakarta III berdasarkan Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2019 – 2023 adalah (1) Menjadikan Poltekkes Kemenkes
Jakarta III sebagai institusi pendidikan tinggi kesehatan yang dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, terdidik dengan penguasaan IPTEK Kesehatan, berbudaya dan berkarakter; (2) Meningkatkan peran Poltekkes
Jakarta III dalam penelitian yang berkesinambungan untuk mengembangkan
5
IPTEK baru di bidang kesehatan; (3) Meningkatkan peran civitas akademika
Poltekkes Jakarta III dalam memberdayakan potensi masyarakat dan membantu masyarakat agar mandiri untuk menolong dirinya sendiri dalam hidup sehat; (4) Meningkatkan kegiatan kerjasama dengan pemangku kepentingan dalam upaya peningkatan dan pengembangan proses pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
2.1.3 Struktur Organisasi Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Struktur organisasi Poltekkes Kemenkes Jakarta III badalah sebagai berikut:
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Poltekkes Kemenkes Jakarta III
1 Direktur: Yupi Supartini, S.Kp, M.Sc
2. Wakil Direktur:
Wakil Direktur I : Sri Mulyati, S.Pd, M.Kes
Wakil Direktur II : Dr. Ni Made Riasmini, S.Kp, M.Kes, Sp.Kom
Wakil Direktur III : Bagya Mujianto, S.Pd, M.Kes
3. Penyelenggara Administrasi:
Kepala Bagian Administrasi Akademik: Yandri Irawan, S.Kom, M.Pd
KepalaSub.Bag.AdministrasiAkademik: DwiKartikaRahayuningtyas,S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.M.B
Kepala Satuan Pemeriksa Internal: Endang Susmiati, SKM., MKM
6
Kepala Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat: DR. Yudhia Fratidhina, SKM, M.Kes
Kepala Pusat Penjaminan Mutu: Sri Sukamti, S.Kp, MKM
Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan: Ns. Paula Krisanty, S.Kep, MA
Kepala Unit IT: Sulistyo Asmoro Bangun, S.Kom, MKM
Kepala Unit Bahasa: Willa Follona, SST., M.Keb
Kepala Unit Perpustakaan: Haryanto, SIPI
Kepala Unit Laboratotium: Dewi Inderiati, S.Si, S.Pd, M.Biomed
2.2 Nilai – Nilai Organisasi
2.2.1 Nilai Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Budaya kerja atau nilai yang dimiliki Poltekkes Kemenkes Jakarta III dan telah dilaksanakanolehseluruhpegawai,mulaidaristafhinggaketingkatpimpinan.Nilaiyang dimiliki adalah BERADAB dengan akronim, penjelasan, dan bentuk implementasinya adalah sebagai berikut:
1. Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Naha Esa, Seluruh civitas akademika Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam penyelenggaraan proses pendidikan percaya dan meyakini adanya Tuhan Yang
Maha Esa, ditunjukkkan dengan menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya
2. Etika
Seluruh civitas akademika Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam
penyelenggaraan proses pendidikan harus memiliki norma, nilai, kaidah, dan ukuran untuk mengatur cara bergaul / berhubungan dengan saling menghormati, menunjukkan sikap sopan santun, dan tata krama
3. Rasional Seluruh civitas akademika Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam
penyelenggaraan proses pendidikan mampu menyelesaikan masalahnya dengan menggunakan kemampuan berpikir/akal daripada menggunakan batin dan perasaaannya serta memiliki sikap dalam menjalankan tugasnya berdasarkan pikiran dan pertimbangan yang logis dan cocok dengan akal manusia.
4. Amanah
Seluruh civitas akademika Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam
penyelenggaraan proses pendidikan memiliki sifat yang mampu memelihara
stabilitasrohaninya,tidakberkeluhkesahbiladitimpakesusahan,tidakmelampaui
7
batasketikamendapatkesenangandalammelaksanakantugaskeagamanmaupun kemanusiaan.
5. Dedikasi
Seluruh civitas akademika Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam penyelenggaraan proses pendidikan dengan mengorbankan tenaga, pikiran, dan waktu demi keberhasilan suatu usaha mencapai tujuan yang mulia
6. Akuntabilitas dan Transparan
Seluruh civitas akademika Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam penyelenggaraan proses pendidikan dengan mempertanggungjawabkan secara ilmiah, terbuka dan senantiasa mengacu pada perkembangan keilmuan yang mutakhir dan dinamis, berorientasi pada rasa saling percaya untuk terselenggaranya suasana akademik yang kondusif dan menjamin terwujudnya sinergisme.
7. Berkarakter
Seluruh civitas akademika Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam penyelenggaraan proses pendidikan memiliki watak, sifat, akhlak, tabiat, dan budi pekerti yang membedakannya antara seorang individu dengan individu yang lain.
2.2.2 Nilai Dasar ASN
Seorang ASN harus memiliki nilai-nilai dasar ASN agar dapat bekerja lebih professional, bermoral, bersih, beretika dan mempunyai wawasan global serta memiliki kompetensi yang tinggi. Prinsip dan implementasi nilai dasar ASN berAKHLAK adalah:
1. Berorientasi Pelayanan
Setiap ASN harus berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Secara opersional berorientasi pelayanan dapat dijabarkan dengan beberapa kriteria yaitu memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat; ramah, cekatan,solutifdandapat diandalkan;melakukanperbaikantiadahenti (Mirdin,A. A., 2021).
2. Akuntabilitas
Setiap ASN harus memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya yang didalamnya terdapat kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi. Implementasi sikap yang menunjukkan akuntabel adalah melaksakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintergritas tinggi; menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab, efektif dan efisien; dan tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan (Handoko, 2021).
8
3. Kompeten
Seorang ASN diharapkan untuk terus belajar dan mengembangkan kapabilitas yang sesuai dengan kompetensi teknis, manajerial, dan social kultural. Implementasi sikap kompeten yang dapat diterapkan adalah meningkatkan kompetensidiriuntukmenjawabtantanganyangselaluberubah;membantuorang lain belajar; dan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik (Jalis, 2021).
4. Harmonis
Seorang ASN harus bisa saling berkerjasama antara dengan berbagai pihak sehingga dapat menghasilkan suatukesatuanyang luhur.Perilakuharmonis dapat dicontohkan dengan sikap seperti menghargai setiap orang apapun latar belakangnya; suka menolong orang lain, dan membangun lingkungan kerja yang kondusif (Sembodo, 2021).
5. Loyal Seorang ASN harus memegang teguh setia kepada bangsa dan negara melalui sifat dan sikap mengikuti arahan pemerintahan yang sah sejauh pemerintahan tersebut bekerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini disebabkan karena seorang ASN merupakan bagian atau komponen dari pemerintahan itu sendiri. Perilaku loyal dapat dicontohkan melalui sikap memegang teguh ideologi Pancasila, UUD 45, setia pada NKRI serta pemerintah yang sah; menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan Negara; menjaga rahasia jabatan dan negara (Rahmanendra, 2021).
6. Adaptif
Seorang ASN memiliki karakteristik untuk dapat bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul. Budaya adaptif dalam pemerintahan dengan memiliki kemampuan menerima perubahan, termasuk penyelarasan organisasi yang berkelanjutan dengan lingkungannya, danperbaikan proses internal yang berkesinambungan. Perilaku adaptif dapat dicontohkan melalui sikap cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan; terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas; dan bertindak proaktif (Suwarno, 2021).
7. Kolaboratif
Seorang ASN saling menghargai pihak-pihak dengan keahlian yang berbeda dengan melihat berbagai sudut pandang aspek serta dan menemukan solusi baru untuk masalah yang akan lebih sulit untuk. Perilaku kolaboratif dapat dicontohkan melalui sikap memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkonstribusi;
9
terbukadalambekerjasamauntukmenghasilkannilaitambah;danmenggerakkan pemanfaatan sumberdaya untuk tujuan bersama dipecahkan (Gray, 1989) dalam LAN (Sejati,2021).
2.3 Tugas Organisasi
Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Jakarta III merupakan salah satu pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang bertanggung jawab secara administrasi kepada Direktorat Jenderal Tenaga Kesahatan. Namun secara teknis akademik, poltekkes dibina Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Poltekkes Kemenkes
Jakarta III dalam melaksanakan tugasnya mengacu Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 38 tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan Lingkungan Badan
PPSDMKEMENKES.TugasdanfungsiPoltekkestercantumdalambabIIIpasal4dan5,berikut ini adalah bunyi pasal tersebut:
Tugas Poltekkes:
1. Poltekkes mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan Pendidikan Vokasi bidang kesehatan.
2. Poltekkes sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menyelenggarakan
Pendidikan Profesi setelah memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Fungsi Poltekkes:
1. Penyusunan rencana, program, dan anggaran
2. Pelaksanaan dan pengembangan Pendidikan Vokasi bidang kesehatan
3. Pelaksanaan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
4. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat
5. Pelaksanaan pembinaan sivitas akademika
6. Pelaksanaan penjaminan mutu penyelenggaraan Pendidikan Vokasi bidang kesehatan
7. Pelaksanaan kerja sama di bidang Pendidikan Vokasi bidang kesehatan
8. Pengelolaan sistem, data, dan informasi
9. Pelaksanaan urusan hubungan masyarakat;
10. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang Pendidikan Vokasi bidang kesehatan
11. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Poltekkes.
10
2.4 Uraian / Rincian Tugas Jabatan Peserta
Dosen merupakan seorang pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Peraturan Presiden tahun 2009). Tugas jabatan peserta yang merupakan seorang dosen antara lain:
1. Membimbing seminar mahasiswa, kuliah kerja nyata (KKN), praktik kerja nyata (PKN), praktik kerja lapangan (PKL) dan tugas akhir penelitian mahasiswa termasuk membimbing pembuatan laporan hasil penelitian tugas akhir
2. Melaksanakan perkuliahan/tutorial dan membimbing, menguji serta menyelenggarakan pendidikan di laboratorium
3. Membimbing dan ikut membimbing dalam menghasilkan disertasi, tesis, skripsi dan laporan akhir studi sebagai pembimbing pendamping/pembantu skripsi
4. Menjadi anggota dalam suatu Panitia/Badan pada perguruan tinggi sebagai anggota
5. Bertugas sebagai penguji pada ujian akhir sebagai anggota penguji
6. Melakukan kegiatan pengembangan diri untuk meningkatkan kompetensi lamanya 10-30 jam
7. Menghasilkan karya ilmiah hasil penelitian atau pemikiran yang dipublikasikan dalam bentuk jurnal ilmiah nasional
8. Melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (pengabmas)
11
3.1 Identifikasi dan Deskripsi Isu
3.1.1 Identifikasi Isu
Identifikasi isu dilakukan berdasarkan Tugas dan fungsi Dosen yaitu Tridharma Perguruan Tinggi (pembelajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat) dengan metode environmentalscanningdi Jurusan fisioterapi Poltekkes Kemenkes Jakarta III. Berikut 3 isu yang dapat saya temukan adalah:
1. Belum optimalnya pendokumetasian kegiatan tridharma dosen jurusan fisioterapi poltekkes kemenkes jakarta 3 tahun 2022
2. Belumadanya panduan tutorial pembelajaran digital di jurusan fisioterapi poltekkes kemenkes jakarta 3 tahun 2022
3. Kurang optimalnya pemanfaatan dosen sebagai konsultan di fasilitas layanan kesehatan di jurusan fisioterapi poltekkes kemenkes jakarta 3 tahun 2022
3.1.2 Deskripsi Isu
Setelah dilakukan environmentalscanning, berikut ini deskripsi isu berdasarkan data dan fakta yang ditemukan antara lain
1. Belum adanya pendokumetasian kegiatan integrasi tridharma dosen jurusan fisioterapi poltekkes kemenkes jakarta 3 tahun 2022
Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (UU No. 14 Thn 2005 dan PP No. 37 Thn 2009). Tugas utama dosen tersebut adalah melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan beban kerja paling sedikit sepadan dengan 12 (dua belas) SKS dan paling banyak 16 (enam belas) SKS pada setiap semester sesuai dengan kualifikasi akademik.Pelaksanaantugasdanfungsitiapunitkerjaperlumemastikanefektivitas pelaksanaan pemantauan dan dokumentasi untuk menjamin pencapaian standarstandar kinerja dan standar mutu yang ditetapkan. Pendokumentasian hasil dianalisis dan ditindaklanjuti secara sistematis untuk mengupayakan perbaikan dan peningkatan mutu secara berkelanjutan.
Melalui hasil pengamatan yang telah dilakukan diperoleh informasi bahwa saat ini data-data atau dokumen tridharma masih belum terdokumentasi dengan baik.
12
BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
Ketika data tersebut dibutuhkan harus mencari dokumen satu persatu SK atau dokumen yang dibutuhkan tersebut. Akibat dari hal tersebut, data-data dosen ini rentang mengalami kehilangan. Di samping itu, data yang disimpan dalam arsip tersebut belum terklasifikasi dalam masing-masing bidang pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat. Adanya pencarian dan pembuatan laporan data dosen yang sering mengalami hambatan, merupakan permasalahan lainnya yang sering. Selain pendokumentasian, intergrasi antara ketiganya juga sangat diperlukan mengingat dalam Peraturan Menteri Riset, Tekonologi, dan Pendidikan Tinggi RI. Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan, mencakup 24 standar, yang terdiri atas 8 Standar Nasional Pendidikan, 8 Standar Nasional Penelitian, dan 8 StandarNasional Pengabdian Kepada Masyarakat. Pasal 8ayat (3) mengatakan bahwa Kedalam dan keluasan materi pembelajaran pada program profesi, spesialis, magister, magister terapan, doktor, dan doktor terapan, wajib memanfaatkan hasil penelitian dan hasil pengabdian kepada masyarakat. Selain itu Pasal 13 ayat (3) mengatakan bahwa proses pembelajaran yang terkait dengan penelitian mahasiswa wajib mengacu pada Standar Nasional Penelitian. Kemudian ayat (4) mengatakan bahwa proses pembelajran yang terkait dengan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa wajib mengacu pada Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat. Oleh kerena itu 25 penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi harus terintegrasi sesuai dengan Peratutan Menteri Riset, Tekonologi, dan Pendidikan Tinggi RI. Nomor 44 Tahun 2015.
Dariberbagaipermasalahandalamprosespenyimpanandanpencariandokumen serta integrasi antara ketiganya maka perlu dicarikan penyelesaian permasalahan dengan mendesain model penyimpanan dokumen tri dharma perguruan tinggi (dokumen pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat, berbasis web (online).
2. Belum adanya panduan pembelajaran digital dijurusan fisioterapi poltekkes kemenkes jakarta III tahun 2022
KondisipandemicCOVIDyangterjadisejaktahun2019mengharuskaninstusi Pendidikan beradaptasi dan mengembangkan metode pembelajaran yang dapat dilakukan secara online/ daring. Poltekkes Kemenkes Jakarta III telah mengembangkan Virtual Learning Centered (VilC) untuk mengakomodir pembelajaran daring.
Proses pembelajaran juga dimodifikasi dengan blended learning. Proses
13
pembelajaran dilakukan dengan penerapan berbagai metode dan strategi pembelajaran.Terjadimodifikasimetodepembelajaransehingga utkpembelajaran praktikum dan praktika lebih banyak metode bermain peran, simulasi dan demontrasi dan orientasi secara virtual.
Penggunaan ViLC dalam pelaksanaan Pendidikan belum optimal karena sebagian besar dosenmasih menggunakan media pembelajaran yang sudah tersediadiyoutubeatauplatformmedialain. Poltekkes Kemenkes Jakarta III telah melaksanakanpelatihanpenggunaanmediabelajaronlinebagiparadosen.Namun, dosen yang berusia lanjut masih kesulitan dalam menggunakan aplikasi digital. Pembuatan video pembelajaran online membutuhkan panduan atau petunjuk teknis agar dapat memudahkan dosen dalam membuat video pembelajaran sendiri. Panduan juga membantu dalam menetapkan standar dari isi dan konten dari video. Diharapkan dengan adanya panduan atau petunjuk teknis dapat memotivasi dosen Poltekkes Kemenkes Jakarta III untuk memproduksi video pembelajaran sendiri yang sesuai topik bahasan mata kuliah yang diampunya.
A. Kurang optimalnya pemanfaatan dosen sebagai konsultan di fasilitas
layanan kesehatan di Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes
Jakarta III tahun 2022
Proses menuju profesional dalam dunia fisioterapi berawal dari proses akademik hingga pelayanan di rumah sakit. Proses tersebut bermula dari kerjasama pendidikan praktik fisioterapi dan kesepakatan antara pimpinan dari
kedua institusi tersebut untuk meningkatkan sumber daya manusia dan pelayanan keperawatan baik di akademik maupun rumah sakit. Kemitraan akademik pelayanan dengan adanya kolaborasi antara dosen keperawatan dan mahasiswa serta tenaga kesehatan lainnya memiliki tujuan penting dalam membangun hubungan yang profesional berkualitas serta sebagai hal yang penting dalam pengarutan klinik.
Hubungan kerjasama yang dilakukan rumah sakit juga menjadi indikator meningkatkan mutu kualitas pelayanan. Selama ini kerjasama yang dilakukan
oleh akademik dengan rumah sakit masih sebatas tempat untuk proses
pembelajaran bagi mahasiswa namun belum mencermati secara jauh
bagaimana peran dosen di dalamnya sebagai pelaku proses pembelajaran tersebut. Hubungan kerjasama yang dimulai dengan adanya kesepahaman
14
kedua institusi atau biasa disebut MoU (Memorandum of understanding )
menjelaskan kesepakatan kedua institusi tersebut dalam praktek pembelajaran mahasiswa saja. Sebuah dokumen kesepatan tersebut belum menjelaskan
sejauhmanaperandosendidalamprosespembelajaransehinggauntukmelihat dosen terlibat dalam kegiatan di rumah sakit masih terbatas. Peran dosen yakni mentransformasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh kepada mahasiswanya sebagai bentuk pelayanan pendidikan, namun dalam prosesnya memberikan pengetahuandilahanpraktikyaknimengevaluasiprosesbimbingan.Sedangkan fisioterapisdilahanberperansebagaipembimbinglahanatauclinicalinstructure (CI) yang bertugas memberi nilai dan membimbing kegiatan dilahan. Kegiatan untuk pemanfaatan dosen di fasilitas layanan kesehatan perlu diperdalam seperti dosen meberikanseminar atau pelatihan kepada CI tentang mata kuliah atau suatu intervensi terbaru yang belum diajarkan di lahan dll. Untuk itu, pemanfaatan dosen di fasilitas pelayanan kesehatan perlu ditingkatkan agar ilmu yang didapatkan mahasiswa dapat maksimal dan hal tersebut bisa dikatan sebagai salah satu bentuk dari pengabdian masyarakat seperti halnya tugas fungsi dosen adalah sebagai pengabdi dan pelayan bagi masyarakat, artinya melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan ilmu pengetahuan serta pengalaman dan segala potensi yang dimiliki sebagai sumbangsihnya untuk kemajuan masyarakat.
3.1.3 Keterkaitan Penyebab Isu dengan kedudukan dan Peran ASN untuk Mendukung
Terwujudnya SmartGovernance
Tabel 3.1 Keterkaitan Isu dengan Peran ASN
1. Belum optimalnya pendokumentasian integrasi tridharma dosen di jurusan fisioterapi poltekkes kemenkes Jakarta III
tahun 2022
Peserta latsar merupakan dosen yang mempunyai tugas melaksakan tridharma perguruan tinggi yaitu Pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Pendokumentasian
kegiatan tridharma sebagai implementasi MANAJEMEN ASN terkait integritas dan profesionalisme.
15
No Isu Keterkaitan dengan Peran ASN
2. Belum adanya panduan pembelajaran digital jurusan fisioterapi Poltekkes Kemenkes Jakarta III Tahun 2021 – 2022
Peserta latsar merupakan dosen
yang mempunyai tugas
melaksanakan tridarma salah
satunya Pendidikan Keperawatan.
Pembuatan panduan video
pembelajaran digital dalam
perwujudan SMART Governence
yaitu ASN menerapkan SMART
ASN terkait handal dalam
penggunaan aplikasi digital
3. Belum optimalnya pemanfaatan dosen di fasilitas layanan kesehatan jurusan fisioterapi poltekkes kemenkes jakarta III
tahun 2022
Peserta latsar merupakan dosen yang
mempunyai tugas melaksakan
tridharma perguruan tinggi yaitu
Pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Pendokumentasian
kegiatan tridharma sebagai
implementasi MANAJEMEN ASN terkait integritas dan profesionalisme.
16
3.2 Analisis Isu
Berdasarkan hasil identifikasi isu di Instansi Poltekkes Kemenkes Jakarta III, diperoleh 3 buah isu di bawah ini. Seluruh isu tersebut kemudian dilakukan penapisan menggunakan analisis APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan) untuk menentukan isu yang paling prioritas. Hasil skoring penapisan tersebut ditunjukkan oleh tabel 3.1 di bawah ini.
3.2 Hasil Analisis APKL
1.Belum optimalnya
2.Belum
3.Belum optimalnya pemanfaatan
fasilitas layanan kesehatan
SETIAP KRITERIA DIBERI SKOR NILAI 1-5
DIMANA ANGKA 5 SANGAT
Keterangan:
5 : Sangat kuat pengaruhnya A : Aktual
4 : Kuat pengaruhnya P : Problematik
3: Sedang pengaruhnya K : Kekhalayakan
2 : Kurang pengaruhnya L : Layak
1 : Sedikit pengaruhnya
Skor dari hasil penapisan isu didapatkan dari koordinasi dengan mentor dan civitas akademik jurusan Fisioterapi, sehingga didapatkan isu yang menjadi prioritas dengan jumlah APKL 20
adalah Belum optimalnya pendokumentasian kegiatan Tridharma Dosen Jurusan
Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Jakarta III. Pemilihan isu utama ini bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi lulusan merupakan otuput dari penyelenggaraan pendidikan yang
17
Tabel
ISU A P K L JUMLAH PRIORITAS
pendokumentasian
tridharma dosen di jurusan fisioterapi poltekkes kemenkes Jakarta III tahun 2022 5 5 5 5 20 1
integrasi
pembelajaran
fisioterapi Poltekkes Kemenkes Jakarta III Tahun 2021 – 2022 4 4 5 5 18 2
adanya panduan
digital jurusan
dosen
jurusan fisioterapi poltekkes kemenkes jakarta III tahun 2022 3 5 5 4 17 3
di
mencaupsikap,pengetahuan,keterampilanumumdanketerampilankhususapabilatridharma dapat terdokumentasi dan ter intregasi dengan baik.
Setelahdidapatkanprioritasisudilanjutkananalisapenyebabdandampakdenganmetode Fishbone. Metode Fishbone yang digunakan adalah 8P (People,Product,Process,Promotion, price,Place,PrhysicalEvidence,Productivity&Quality). Hasil analisis Fishbone tersebut ditunjukkan oleh gambar 3.2 di bawah ini.
18
People
Belum ada SDM
Khusus bagian
pendokumentasian
kegiatan tridharma
Proses kegiatan
tridharma hanya berjalan
tanpa dilakukan
pendokumentasian dan
evaluasi
Process
Product
Pembuatan draft
formulir dokumen
integrasi masih
berupa gagasan
Kurangnya sosialisasi
pentingnya
pendokumentasian
kegiatan tridharma dosen
jurusan fisioterapi
Belum Optimalnya Pendokumentasian
Kegiatan
Tridharma di
Jurusan Fisioterapi
Poltekkes
Kemenkes Jakarta III
Tahun 2022
Promotion
Gambar 3.1 Fishbone Diagram
19
Analisis Fish Bone
1. Productmerupakanfaktoryangberkaitandenganhasilberupabarang/jasaprodukyang dibutuhkan dalam proses pendokumentasian tridharma dosen jurusan fisioterapi Poltekkes Kemenkes Jakarta III yaitu berupa formulir pendokumentasian tridharma.
2. People merupakan faktor yang berkaitan dengan orang teribat dalam proses pendokumentasian kegiatan tridharma dosen. Pada isu ini faktor tersebut adalah SDM dosen yang masih kurang sehingga mengakibatkan belum adanya bagian khusus untuk pendokumentasian kegiatan tridharma dosen jurusan fisioterapi
3. Process merupakan faktor metode yang berkaitan dengan runtutan peristiwa yang mempengaruhi pendokumentasian kegiatan tridharma dosen yaitu Proses kegiatan tridharma hanya berjalan tanpa dilakukan pendokumentasian dan evaluasi
4. Promotionmerupakan faktor yang berkaitan dengan kegiatan untuk mengajak atau mempengaruhiseseorangdimanadalamkontekspendokumentasiankegiatantridharma dosen adalah kurangnya sosialisai pentingnya pendokumentasian kegiatan tridharma dosen.
3.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
Gagasan Kreatif: “Pembuatan elektronik form pendokumentasian kegiatan integrasi tridharma dosen jurusan fisioterapi poltekkes kemenkes Jakarta III” .
3.4 Dampak yang akan terjadi
a. Kesulitan dalam pencarian dokumen yang dibutuhkan
b. Belum maksimalnya nilai akreditasi yang didapatkan
c. Kompetensi lulusan atau output yang belum relevan dengan kebutuhan masyarakat dan industri.
20
RANCANGAN AKTUALISASI
4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar PNS
Unit Kerja : Dosen Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Isu yang Diangkat : Belum optimalnya pendokumentasian kegiatan tridharma dosen jurusan fisioterapi poltekkes kemenkes jakarta III tahun 2022
Gagasan Pemecahan Isu : Pembuatan elektronikformpendokumentasian kegiatan tridharma dosen jurusan fisioterapi poltekkes kemenkes jakarta III
21
Tabel 4.1 Rancangan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil
Tahapan Kegiatan
Keterkaitan
Substansi Mata
Pelatihan
“BerAKHLAK”
Kontribusi
terhadap visi misi organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
dengan sekretaris jurusan
a. Membuat janji dengan atasan Dokumentasi kegiatan (foto)
Saya membuat janji
dengan atasan
(sekretaris jurusan)
dengan ramah, dan
sopan santun
(berorientasi pelayanan).
Pelaksanaan evaluasi
penggunaan
elektronik formulir
pendokumentasian
kegiatan tridharma
dosen jurusan
fisioterapi
Rangkaian kegiatan ini
menguatkan nilai:
Rasional :
Dedikasi
Berkarakter
Akuntabel dan
Transparan
b. Menjelaskan gagasan
atau isu yang telah di seminarkan
Dokumentasi
kegiatan (foto)
Saya mengutarakan
maksut dan tujuan
menghubungi sekjur, dan dengan sabar
menunggu
konfirmasi
(Beorientasi pelayanan)
mengingat bahwa
gagasan yang
tergambarkan untuk
mendukung misi no 4
Poltekkes Kemenkes
Jakarta III
“Menguatkan tata
kelola bidang
akademik dan umum
yang akuntabel, profesional dan transparan.
Amanah
22
1. Melakukan koordinasi
c. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan atasan (sekjur)
diambil harus
diketahui oleh atasan
secara langsung (Kolaboratif).
Notulen Meminta saran dan
masukan terkait
rencana yang akan
dilakukan dan
mencatat semua
masukan yang
diberikan oleh atasan
(Akuntabel). Dalam
pelaksanaan diskusi,
peserta juga
melakukan tanya
jawab dengan atasan (kompeten) .
”
d. Menerima masukan yang diberikan atasan
notulen Menerima masukan yang diberikan
atasan dengan baik
dan proaktif
23
formulir
pendokumentasian
kegiatan tridharma dosen
jurusan fisioterapi
e. Meminta izin untuk melaksanakan kegiatan kepada atasan
(Kajur/Sekjur)
a. Mencari referensi / literatur tentang pembuatan form secara elektornik atau digital
Dokumentasi
kegiatan (foto
(harmonis,adaptif )
Meminta izin dengan
sungguh-sungguh
demi terlaksananya
kegiatan aktualisasi
ini (loyal).
Daftar sumber
pembuatan e
formuir
Mencari sumber dan
literatur tentang
pembuatan formulir
yang terkini
(kompeten)
Pembuatan
rancangan formulir
pendokumentasian
tridharma dosen
jurusan fisioterapi
Rangkaian kegiatan ini
menguatkan nilai:
Rasional :
Dedikasi
Berkarakter
b. Mencari materi atau data dukung yang dibutuhkan (SK mengajar, SK penelitian, SK pengabmas)
Menghubungi bagian
litmas dan akademik
dengan
memperkenalkan diri
terlebih dahulu
secara sopan
(Berorientasi
Pelayanan) untuk
meminta tolong
mencari dan
tergambarkan untuk
mendukung misi no 2
Poltekkes Kemenkes
Jakarta III
“
Mengembangkan
IPTEK terkini
melalui penelitian dan pengabdian
masyarakat yang
berkesinambungan
Akuntabel dan Transparan
Amanah
24
2. Pembuatan rancangan
c. Membuat desain untuk formulir elektronik
meminta dokumen
penelitian,pengabma
sdanpengajarandan
tidak lupa
berterimakasih(kola
boratif,harmonis )
Draft formulir Membuat draft
formulir dengan
cermat (akuntabel)
dalam upaya
meningkatkan
derajat kesehatan
masyarakat”
d. Mendiskusikan desain formulir elektronik
kepada mentor dan
meminta masukan dr mentor
Notulen, foto
kegiatan
Melakukan diskusi
kepada mentor
terkait draft formulir
yang telah dibuat
(kolaboratif, harmonis) dan
menerima masukan
dari mentor dan
bertindak proaktif
(adaptif) mau
menerima masukan
dari mentor.
25
3. Pembuatan elektronik
formulir pendokumentasian
kegiatan tridharma dosen
jurusan fisioterapi
e. Melakukan finalisasi
desain formulir
elektronik yang akan digunakan
a. Pencarian referensi cara
pembuatan formulir pada aplikasi zohoform
Desain formulir final Menyelesaikan revisi
Foto referensi yang digunakan (dari internet)
atau masukan dari
mentor dengan
sungguh-sungguh
(loyal).
Mencari referensi
pembuatan formulir
dari internet untuk
pembuatan formulir
berbasis digital (kompeten)
b. Pembuatan draft formulir Draft formulir Membuat draft formulir pada ms
word dengan cermat (akuntabel)
Pembuatan E-
formulir pendokumentasian
tridharma dosen
jurusan fisioterapi
tergambarkan untuk
mendukung misi no 2
Poltekkes Kemenkes
Jakarta III
“Mengembangkan
Rangkaian kegiatan ini
menguatkan nilai:
Rasional :
Dedikasi
Berkarakter
Akuntabel dan
Transparan
Amanah
c. Meminta ijin untuk bertemu dengan atasan dan mentor untuk
berkonsultasi
Foto kegiatan Meminta ijin dengan
sopan (berorientasi
pelayanan) untuk
melakukan konsultasi
terkait draft yang
telah dibuat.
IPTEK terkini
melalui penelitian
dan pengabdian
masyarakat yang
berkesinambungan
dalam upaya
26
d. Menyampaikan hasil formulir yang telah
dibuat dalam bentuk
draft
e. Meminta masukan dan mendiskusikan tentang draft formulir yang telah
dibuat
Foto kegiatan Menyampaikan hasil yang telah dibuat
dengan sopan, dan
bertindak proaktif
(berorientasi
pelayanan, adaptif)
meningkatkan
derajat kesehatan
masyarakat”
f. Meminta pengesahan draftyangsudahdirevisi kepada ketua jurusan
Foto kegiatan
dan notulensi Meminta masukan dan mencatat
masukan yang diberi
oleh mentor
(akuntabel) tidak
lupa melakukan
diskusi terkait hal yang belum
dipahami
(kolaboratif)
Pengesahan
jurusan dengan
draft formulir Menghadap ketua
sopan dan
mengutarakan
maksut dan tujuan
27
Pelaksanaan sosialisasi
kepada seluruh dosen
tentang elektronik formulir
pendokumentasian
kegiatan tridharma dosen
jurusan fisioterapi
g. Pembuatan formulir
dalam bentuk digital ke
zoho formulir
menghadap atasan (berorientasi
pelayanan, harmonis)
a. Meminta izin kepada
atasan tentang akan dilaksanakannya kegiatan
sosialisasi tentang
elektronik formulir
pendokumentasian
kegiatan tridharma dosen
jurusan fisioterapi
Draft yang
menuangkan draft
telah disahkan Membuat dan
kedalam formulir
yang bersifat digital
dengan sungguh
sungguh (loyal)
cermat dan tepat
(akuntabel)
Foto kegiatan Meminta ijin dengan
sopan (berorientasi
pelayanan) untuk
melakukan sosialisasi
tentang elektronik
formulir pendokumentasian
kegiatan tridharma
Pelaksanaan
sosialisasi kepada
seluruh dosen
tentang elektronik
formulir
pendokumentasian
kegiatan tridharma
dosen jurusan
Rangkaian kegiatan ini
menguatkan nilai:
Rasional :
Dedikasi
Berkarakter
Akuntabel dan
Transparan
Amanah
b. Membuat undangan sosialisasi undangan membuat undangan
fisioterapi
kepada seluruh
tergambarkan untuk
28
4.
c. Membuat bahan tayang berupa power point
Bahan tayang berupa power point
dosen fisioterapi (kolaboratif )
Membuat bahan
tayang berupa power
point secantik dan
semenarik mungkin
agar mudah
dipahami (kompeten, adaptif)
mendukung misi no 2
Poltekkes Kemenkes
Jakarta III
“Mengembangkan
IPTEK terkini
melalui penelitian
dan pengabdian
masyarakat yang
berkesinambungan
dalam upaya
d. Pembuatan daftar hadir
peserta sosialisasi
e. Mempresentasikan hasil
pembuatan elektronik formuliryangtelahdibuat
Daftar hadir Membuatdaftarhadir
peserta (akuntabel)
Foto kegiatan Melakukanpresentasi
terkait elektronik
formulir yang telah
dibuat kepada
seluruh dosen ( loyal)
f. Menutup sosialisasi Foto kegiatan Menutup sosialisasi
dengan salam dan
ucapan terimakasih (harmonis)
meningkatkan
derajat kesehatan
masyarakat”
29
5
5. Melakukan evaluasi penggunaan elektronik
formulir pendokumentasian
kegiatan tridharma dosen
jurusan fisioterapi
a. Pembuatan formulir survey evaluasi
penggunaan / instrumen elektronik
formulir pendokumentasian
kegiatan tridharma
dosen jurusan
fisioterapi
b. Meminta izin kepada
seluruh dosen dijurusan
fisioterapiuntukmengisi evaluasi
Formulir survey evaluasi
pemahaman
Membuat formulir evaluasi dengan
sungguh-sungguh
(loyal) cermat, efisien (akuntabel)
Pelaksanaan evaluasi
penggunaan
elektronik formulir pendokumentasian
kegiatan tridharma
dosen jurusan
fisioterapi
tergambarkan untuk
mendukung misi no 4
Rangkaian kegiatan ini menguatkan nilai:
Rasional :
Dedikasi
Berkarakter
Akuntabel dan
Transparan
Amanah
Form yang
telah diisi
Meminta izin kepada seluruh dosen
dengan sopan santun untuk
mengisi link survey evaluasi
(kolaboratif, berorientasi pelayanan, harmonis)
Poltekkes Kemenkes
Jakarta III
“
Menguatkan tata
kelola bidang
akademik dan umum
yang akuntabel, profesional dan transparan.
”
c. Melakukan analisis hasil evaluasi Hasil analisis bentuk word Melakukan analisa
sebaik mungkin dan
menganalisis sesuai
30
d. Menyampaikan hasil
evaluasi kepada mentor
dan atasan
hasil survey (kompeten, akuntabel)
Foto kegiatan Menyampaikan hasil
kepada mentor dan
atasan dengan sopan
dan melakukan
tindakan yang
proaktif
(berorientasi pelayanan, adaptif)
31
1. Melakukan koordinasi dengan sekretaris jurusan
2. Mengumpulkan bahan berupa SK tridharma dosen jurusan fisioterapi
3. Pembuatan rancangan form pendokumentasian kegiatan tridharma dosen
4. Pembahasan dan pengesahan form pendokumentasian kegiatan tridharma dosen
5. Evaluasi / sosialisasi form pendokumentasian kegiatan tridharma dosen dalam bentuk digital berupa E-form
32
4.2 Penjadwalan
No Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Juli Agustus 4 1 2 3 4
Tabel 4.2 Jadwal Rancangan Kegiatan Aktualisasi
4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi
Tabel 4.3 Para Pihak dan Perannya dalam Aktualisasi
No Para Pihak Peran dalam
Aktualisasi Katerangan
1. Mentor Membimbing peserta
latsar dalam
pembuatan rancangan
aktualisai dan
pelaksanaan
aktualisasi
2. Coach Membantu peserta
latsar dalam
menganalisa masalah
dan berfikir kreatif
mengembangkan
gagasan penyelesaian
masalah
3. Sekretaris Jurusan Menyetujui rancangan
aktualisasi yang akan
dilaksanakan oleh
peserta latsar
4. Ketua Jurusan Fisioterapi Menyetujui rancangan
aktualisasi yang akan
dilaksanakan oleh
peserta latsar
Jurusan Fisioterapi
Poltekkes Kmenkes
Jakarta III
Bapelkes Cikarang
Jurusan Fisioterapi
Poltekkes Kmenkes
Jakarta III
Jurusan Fisioterapi
Poltekkes Kmenkes
Jakarta III
33
BiroKomunikasidanPelayananPublikKementerianKesehatanRI.2022.DeretanTransformasi Kesehatan. Media Kemenkes RI diakses pada https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/
Handoko, R. (2021). Modul Akuntabel: Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Jalis, A. (2021). Modul Kompeten: Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Kementrian Kesehatan RI. (2014). Tugas dan Fungsi. Artikel Kemenkes RI diakses pada
https://www.kemkes.go.id/article/view/13010100003/struktur-organisasi-kementeriankesehatan-republik-indonesia.html
KementerianKesehatanRI.(2020).PERMENKESNomorHK.01.07/MENKES/313/2020tentang
Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Medik yang diakses pada
https://ktki.kemkes.go.id
Kementerian Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi RI. (2015). PERMENRISTEKDIKTI
Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi diakses pada
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/140595/permen-ristekdikti-no-44-tahun-2015
Mirdin, A. A. (2021). Modul Berorientasi Pelayanan: Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Peraturan LAN No.1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil diakses
pada https://lan.go.id/?page_id=1872
Rahmanendra, D. (2021). Modul Loyal: Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Sejati, T. A. (2021). Modul Kolaboratif: Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Sembodo, J. (2021). Modul Harmonis: Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Suwarno, Y. (2021). Modul Adaptif: Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Undang – Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara diakses pada
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/38580/uu-no-5-tahun-2014
Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan diakses pada
https://ktki.kemkes.go.id
34
DAFTAR PUSTAKA
Liza Laela Abida, S.Tr.Kes.,M.K.M NIP : 199606202022032002 Peserta LATSAR Gol. III Angkatan 8
5 Tahun 2014 ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) berdasarkan Peraturan LAN No. 1 Tahun 2021
Kementrian Kesehatan RI merupakan kementrian yang tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang kesehatan untuk membantu pemerintahan negara (Kemenkes RI, 2014)
Poltekkes Kemenkes Jakarta III sebagai unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi kesehatan, dengan tridhrama perguruan tinggi sebagai tugas utama, menjadikan kompeteni lulusan sebagai salah satu tolok ukur keberhasilan, sehingga fokus pencarian isu dalam lingkup tridharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat).
Pembuatan Elektronik Formulir Pendokumentasian Kegiatan Tridharma Dosen Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Visi
yang Unggul Berbasiskan IPTEK
Kesehatan di Tingkat Asia Tenggara
pada tahun 2028
Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis
IPTEK, berbudaya dan berkarakter untuk menghasilkan tenaga kesehatan berkualitas.
2. Mengembangkan IPTEK terkini melalui
penelitian dan pengabdian masyarakat yang
berkesinambungan dalam upaya meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
3. Mengembangkan jejaring kerja dengan
pemangku kepentingan pada tingkat Nasional dan Internasional dalam pengembangan IPTEK
kesehatan untuk menghadapi tantangan global.
4. Menguatkan tata kelola bidang akademik dan umum yang akuntabel, professional dan transparan.
“Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi
Beriman dan
bertaqwa kepada
Tuhan Yang
Maha Esa
Etika Rasional
Amanah
Dedikasi
Akuntabilitas dan Transparan
Berkarakter
Mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat atau tridharma (Peraturan Presiden No 37 tahun 2009).
Belum optimalnya pendokumentasian integrasi tridharma
dosen di jurusan fisioterapi poltekkes kemenkes Jakarta III
tahun 2022
Belum adanya panduan pembelajaran digital jurusan
fisioterapi Poltekkes Kemenkes Jakarta III Tahun 2021 –
2022
Belum optimalnya pemanfaatan dosen di fasilitas layanan
kesehatan jurusan fisioterapi poltekkes kemenkes jakarta III
tahun 2022