DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi BBTKLPP Banjarbaru 2022 ...............................6
Gambar 2. SKP Peserta - Ahli Pertama Pranata Komputer................................9
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah, berdasarkan UU Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat Pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. ASN harus dikelola agar menghasilkan pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme dengan cara melakukan manajemen ASN.
Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) mengamanatkan instansi pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan dan pelatihan (diklat) terintegasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu tahun masa percobaan. Tujuan dari Diklat terintegrasi ini adalah untuk membangun integrasi moral, kejujuran, semangat dan motovasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (world class government) serta untuk melaksanakan ketentuan pasal 4 tentang Nilai Dasar dan pasal 5 tentang Kode Etik dan Kode Perilaku Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara diperlukan keseragaman nilai-nilai dasar ASN.
Sehingga pada tanggal 27 Juli 2021 Presiden Republik Indonesia telah meluncurkan core values (nilai-nilai dasar) ASN BerAKHLAK danemployerbranding ASN "Bangga Melayani Bangsa".
Smart ASN merupakan aparatur yang memiliki profil nasionalisme, integritas, wawasan global, hospitality, networking, penguasaan teknologi informasi, bahasa asing dan entrepreneurship. Mereka berperan sebagai digital talent dan digital leader yang mendukung transformasi birokrasi di Indonesia.
1
Sebagai mana yang tercantum dalam Smart ASN bahwasanya seluruh ASN harus menguasai IT, setidaknya dalam pemanfaatannya untuk menunjang keberlangsungan pemerintahan. Salah satunya adalah pemanfaatan IT dalam tata kelola kearsipan. Kearsipan adalah pengelolaan catatan rekaman kegiatan atau sumber informasi yang memiliki nilai kegunaan dengan teratur dan terencana baik itu arsip yang dibuat maupun diterima, agar mudah ditemukan kembali jika diperlukan. BBTKLPP Banjarbaru memiliki hal yang perlu dibenahi dalam kearsipannya. Sejak berdirinya BBTKLPP Banjarbaru, belum bermigrasi dari kearsipanmanualkekearsipanelektronik,meskipunpadatahun2020Kementerian Kesehatan sudah meluncurkan AplikasiTataNaskah DigitalElektronikbahkan 2022 ini sudah bermigrasi ke Aplikasi Kearsipan SRIKANDI.
Maka dari itu penulis menangakat isu utama kearsipan dengan gagasan kreatif dalam penyelesaiannya adalah Optimalisasi Sistem Informasi Kearsipan
Srikandi Dengan Panduan E-Book Dan Video Tutorial Aplikasi Sesuai Hak Akses Dan User Level.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN adalah sebagai berikut:
1.2.1. Peserta mampu mengimplentasikan nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif yang disingkat dengan BerAKHLAK
1.2.2. Menerapkan dan mengimplementasikan peran beserta tugas sebagai ASN di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Banjarbaru
1.2.3. Mengembangkan kompetensi yang dibutuhkan di tempat kerja
1.2.4. Membantu Instansi Kerja dalam Manajemen Pengelolaan Kearsipan.
1.2.5. Meningkatkan Kemampuan Arsiparis dan Pengguna lainnya dalam Penggunaan Aplikasi Kearsipan.
2
1.3. Manfaat
Manfaat Aktualisasi ini adalah:
1.3.1. Bagi Individu:
1.3.1.1. Memahami dan mengiternalisasikan nilai BerAKHLAK saat menjalankan tugas di kantor BBTKLPP Banjarbaru
1.3.1.2. Memahami dan melaksanakan salah satu tugas dan fungsi dari jabatan fungsional saat ini.
1.3.2. Bagi Instansi:
1.3.2.1. Terbantunya Instansi Kerja dalam Manajemen Pengelolaan Kearsipan.
1.3.2.2. Bertambahnya Kemampuan Arsiparis dan Pengguna lainnya dalam Penggunaan Aplikasi Kearsipan.
3
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA
Drs. H. Gusti Hasan Aman, pada tahun 1998; yang pada saat itu menjabat sebagai
Gubernur KDH Tk. I Provinsi Kalimantan Selatan, meresmikan Gedung Balai Teknik
Kesehatan Lingkungan (BTKL) Banjarmasin dengan wilayah kerja regional Kalimantan
Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur sesuai dengan Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor 392/MENKES/SK/IV/1998. BTKL Banjarmasin inilah yang menjadi cikal bakal BBTKLPP Banjarbaru yang ada sekarang.
Lahirnya BTKL Banjarmasin merupakan jawaban konkrit atas munculnya permasalahan kesehatan lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan yang ada di regional Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Pada Tahun
2004, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Banjarmasin berubah menjadi Balai
Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular (BTKL PPM) Kelas
1 Banjarbaru. Hal ini berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
267/MENKES/SK/III/2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular.
Pada Tahun 2008, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan
Penyakit Menular (BBTKL PPM) Kelas 1 Banjarbaru berubah menjadi Balai Besar Teknik
Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular (BBTKL PPM) Banjarbaru.
Hal ini berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 891/MENKES/PER/IX/2008.
Pada Tahun 2011 Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan
Penyakit Menular (BBTKLPPM) Banjarbaru berubah menjadi Balai Besar Teknik
Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Banjarbaru hingga saat ini.
Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2012, Provinsi Kalimantan Utara resmi terbentuk.
Wilayah Provinsi Kalimantan Utara sebelumnya merupakan bagian dari Provinsi
Kalimantan Timur; sehingga wilayah layanan BBTKLPP Banjarbaru sekarang berubah
menjadi 4 provinsi, dengan penambahan Provinsi Kalimantan Utara. Balai Besar Teknik
Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Banjarbaru awal mulanya
bernama Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Banjarmasin berlokasi di Jalan
4
Mistar Cokrokusumo No. 2A Banjarbaru Kalimantan Selatan merupakan lokasi yang strategis untuk menjangkau wilayah layanan.
2.1. Visi Dan Misi BBTKLPP Banjarbaru
Dalam rangka mencapai terwujudnya Visi Presiden yakni:
“Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong”
maka telah ditetapkan 9 (sembilan) Misi Presiden 2020-2024, yakni:
1. Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia,
2. Penguatan Struktur Ekonomi yang Produktif,
3. Mandiri dan Berdaya Saing,
4. Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan,
5. Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan,
6. Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa,
7. Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya,
8. Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada Seluruh Warga,
9. Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya dan Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan.
Guna mendukung peningkatan kualitas manusia Indonesia, termasuk penguatan struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing, Kementerian Kesehatan telah menjabarkan Misi Presiden Tahun 2020-2024, melalui Menurunkan angka kematian ibu dan bayi, Menurunkan angka stunting pada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam negeri.
BBTKLPP Banjarbaru sebagai unit pelaksana teknis dibawah Direktorat Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian penyakit mendukung pelaksanaan penjabaran visi misi presiden yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
5
2.2. Struktur Organisasi BBTKLPP Banjarbaru
2.3. Tugas Pokok Dan Fungsi BBTKLPP Banjarbaru
BBTKLPP mempunyai tugas melaksanakan surveilans epidemiologi, kajian dan penapisanteknologi, laboratorium rujukan, kendali mutu, kalibrasi, pendidikan dan pelatihan, pengembangan model dan teknologi tepat guna, kewaspadaan dini dan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) di bidang pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan serta kesehatan matra. Dalam melaksanakan tugas, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Banjarbaru menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1) Bidang Surveilans Epidemiologi menyelenggarakan fungsi:
a. Pelaksanaan surveilans epidemiologi penyakit menular dan tidak menular.
6
Gambar 1. Struktur Organisasi BBTKLPP Banjarbaru 2022
b. Pelaksanaan advokasi dan fasilitasi kejadian luar biasa, wabah dan bencana.
c. Pelaksanaan kajian dan diseminasi informasi, kesehatan lingkungan, kesehatan matra, dan pengendalian penyakit.
d. Pelaksanaan kemitraan dan jejaring kerja bidang surveilans epidemiologi.
e. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bidang surveilans epidemiologi.
2) Bidang Pengembangan Teknologi dan Laboratorium menyelenggarakan
fungsi:
a. Pengembangan dan penapisan teknologi pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan serta kesehatan matra.
b. Pengembangan laboratorium pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan serta kesehatan matra.
c. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang pengembangan teknologi dan laboratorium.
d. Pendidikan dan pelatihan di bidang pengembangan teknologi dan laboratorium bidang pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan serta kesehatan matra
3) Pelaksanaan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan menyelenggarakan
fungsi:
a. Analisis dampak lingkungan fisik dan kimia.
b. Analisis dampak lingkungan biologi.
c. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang analisis dampak kesehatan lingkungan.
d. Pendidikan dan pelatihan di bidang analisis dampak kesehatan lingkungan.
4) Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. Pelaksanaan penyusunan program dan laporan.
b. Pelaksanaan urusan keuangan dan
c. Pelaksanaan urusan kepegawaian dan umum.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan munculnya kompetitor, sebagai laboratorium rujukan harus selalu mengikuti setiap perubahan metode yang
mutakhir serta senantiasa mencari inovasi baru guna memberikan kualitas
pelayanan terbaik kepada pelanggan. Sebagai jaminan mutu pelayanan, BBTKLPP
Banjarbaru telah mendapatkan Sertifikat Akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional
7
(KAN) pada tanggal 21 Oktober 2010 untuk laboratorium penguji dengan
menerapkan ISO/IEC 17025:2005. Selanjutnya pada tanggal 30 Oktober 2013, BBTKLPP Banjarbaru mendapatkan sertifikat Registrasi Kompetensi Laboratorium
dari Kementerian Lingkungan Hidup dengan Nomor Registrasi
00065/LPJ/LABLING-1/LRK/KLH.
Pada tanggal 7 Desember 2016 mendapatkan piagam dari Kementerian
Kesehatan, BBTKLPP Banjarbaru mengikuti dan berhasil menyelesaikan program
External Quality Control (EQC) 2016 untuk pemeriksaan virus influenza metode RT
PCR dalam rangka penguatan jejaring laboratorium Emerging Infectious Disease
(EID) dengan hasil memuaskan. Selanjutnya sesuai dengan surat nomor:
6669.a/4.a2/LP/11/2017 tanggal 23 November 2017 hasil keputusan rapat KAN
memutuskan bahwa BBTKLPP Banjarbaru direkomendasikan sebagai laboratorium
lingkungan. BBTKLPP Banjarbaru teregistrasi sebagai Laboratorium Lingkungan
mendapatkan persetujuan perpanjangan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: 00065/LPJ/Labling-1/LRK/KLHK dengan masa akhir sampai 31
Maret 2024
2.4. Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
KP.01.02/1/4338/2022 tahun 2022 tentang Pengangkatan Calon Pegawai Negeri
Sipil pada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Peserta ditempatkan di Unit
Kerja BBTKL dan PP Banjarbaru sebagai Pranata Komputer Ahli Pertama.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2020 Tentang Jabatan Fungsional
Pranata Komputer bahwa Jabatan Fungsional Pranata Komputer adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak
untuk melaksanakan kegiatan sistem teknologi informasi berbasis komputer
Jabatan Pranata Komputer terdiri dari Pranata Komputer Terampil dan
Pranata Komputer Ahli. Dalam hal ini penulis sebagai Pranata Komputer Ahli
Pertama memiliki Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) 2022 sebagai berikut:
1. Melakukan Pemeliharaan Infrastruktur TI
2. Melakukan Pemasangan Infrastruktur TI
3. Melakukan Backup Atau Pemulihan Data
8
4. Melakukan Perancangan Sistem Informasi
5. Membuat Program Aplikasi Sistem Informasi
6. Menyiapkan peralatan video conference (vicon /streaming), monitoring peralatan (audio, video, dan perangkat jaringan), mengatur layout
9
Gambar 2. SKP Peserta Pelatihan Dasar CPNS Kemenkes 2021
BAB III
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual
Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Banjarbaru adalah salah satu UPTdibawah Dirjen P2Pyangmempunyai tugas melaksanakan surveilans epidemiologi, kajian dan penapisan teknologi, laboratorium rujukan, kendali mutu, kalibrasi, pendidikan dan pelatihan, pengembangan model dan teknologi tepat guna, kewaspadaan dini dan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) di bidang pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan serta kesehatan matra.
Keberlangsungan Tugas Pokok dan Fungsi BBTKLPP Banjarbaru didukung oleh Ketatausahaan yang baik. Sebagai bagian dari Tenaga Fungsional dalam bidang Teknologi dan Informasi (Pranata Komputer Ahli Pertama), ada beberapa isu instansi yang dapat diamati selama 3 bulan berada di BBTKLPP Banjarbaru, yaitu:
Tabel 1. Matriks Isu dan Dampak Isu
NO Isu Dampak Isu
1. Belum Optimalnya Penggunaan
Teknologi Informasi dalam
Arsiparis di BBTKLPP Banjarbaru
2. Belum tersedianya Sistem
Terintegrasi terkait LHU (Lembar Hasil Uji) Laboratorium di BBTKLPP Banjarbaru
3. Belum Optimalnya Pemanfaatan
Teknologi Informasi dalam
Dampak isu jika tidak diselesaikan
mengakibatkan Kearsipan di Lingkungan BBTKLPP Banjarbaru tidak tercatat historinya dengan baik dan tidak terstruktur
Dampak isu adalah Proses
Pemeriksaan Laboratorium menjadi lambat dan rentan terjadinya kesalahan (salah tulis, kertas hilang dan sebagainya).
Dampak isu adalah Data dan
Informasi yang disajikan di Website tidak up to date, sehingga informasi
10
Pengelolaan Data dan Informasi di Website BBTKLPP Banjarbaru.
terbaru tidak tersampaikan dengan baik di dunia maya.
Setelah mendapatkan tiga isu yang terjadi di lingkungan BBTKLPP
Banjarbaru, maka ketiga isu tersebut dideskripsikan dan dirumuskan sebagai berikut:
Penggunaan
Sistem
Kearsipan
Ketatausahaan BBTKLPP
Banjarbaru
Saat ini sistem kearsipan di BBTKLPP Banjarbaru
tidak optimal karena
belum diaplikasikanya
sistem yang ada karena
SDM yang terbatas
Belum Optimalnya
Penggunaan Teknologi
Informasi dalam Kearsipan di BBTKLPP Banjarbaru
Terintegrasi
terkait LHU
(Lembar
Hasil Uji)
Laboratorium
3. Optimalisasi
Website
dalam
Pengelolaan
Data dan
Informasi
BBTKLPP
Banjarbaru
Pelayanan Teknis dan Instalasi Laboratorium
Saat ini BBTKLPP
Banjarbaru melakukan
pengelolaan data terkait
Hasil Uji Laboratorium
masih menggunakan
lembar hasil uji manual
(Belum ada sistem
aplikasi terintegrasi)
Belum tersedianya Sistem
Terintegrasi terkait LHU
(Lembar Hasil Uji)
Laboratorium di BBTKLPP
Banjarbaru
BBTKLPP Banjarbaru
Saat ini Website
BBTKLPP Banjarbaru
sudah ada, namun
belum up to date
dengan tampilan yang
masih sederhana
Belum Optimalnya
Pemanfaatan Teknologi
Informasi dalam
Pengelolaan Data dan
Informasi di Website
BBTKLPP Banjarbaru
Karena minimnya Inovasi
dan Kreasi
11
Dampak
NO Isu
Isu
NO Isu Ruang Lingkup Deskripsi Rumusan
Tabel 2. Matriks Isu, Ruang Lingkup, Deskripsi Isu dan Rumusan Isu
1. Optimalisasi
2. Sistem
Ketiga isu diatas dilanjutkan dengan penentuan prioritas dengan penapisan isu. Penulis menggunakan metode USG(Urgency,Seriousness,Growth) untuk menapis ketiga isu diatas. Menurut (Kotler, Philip, Gary, & Amstrong, 2001) urgency, seriousness, dan growth dapat diuraikan sebagai berikut: Urgency merupakan analisis sejauh mana isu tersebut mendesak waktunya untuk segera diselesaikan atau tidak; Seriousness merupakan analisis sejauh mana tingkat keseriusan dari masalah atau isu tersebut berdampak terhadap tujuan; sedangkan growth merupakan analisis sejauh mana masalah atau isu tersebut akan berkembang kemudian hari sehingga sulit dihadapi. Berikut adalah Penapisan Isu dengan metode USG:
Keterangan: berdasarkan skala likert 1-5 (5=sangat besar , 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil)
Berikut adalah penjelasan untuk setiap aspek penapisan:
Sistem Kearsipan
Kearsipan di BBTKLPP masih menggunakan
hardfile sampai saat ini.
Tahun 2020 kemenkes
Jika Kearsipan
Berbasis Elektronik
tidak dilakukan dalam
waktu dekat maka
Seiring berjalannya
waktu, Teknologi
Informasi akan semakin bekrembang,
12
NO Isu Urgency Seriousness Growth Total Priority 1. Optimalisasi Penggunaan Sistem Kearsipan 5 5 4 14 I 2. Sistem Terintegrasi terkait LHU (Lembar Hasil Uji) Laboratorium 4 4 4 12 III 3. Optimalisasi Website dalam Pengelolaan Data dan Informasi BBTKLPP Banjarbaru 4 4 5 13 II
Tabel 3. Matriks Penapisan Isu dengan Metode USG
NO Isu Urgency Seriousness Growth 1.
Penggunaan
Tabel 4. Matriks Penjelasan Penapisan Isu dalam bentuk narasi pada setiap aspek penapisan
Optimalisasi
Isu Urgency Seriousness Growth
mengeluarkan Tata
Naskah Digital
Elektronik (TNDE) (Tim Redaksi Kemenkes, 2020) dan hingga saat ini 2022 Kearsipan
dibawah kemenkes
berpindah ke Srikandi, namun dari TNDE
hingga Srikandi
BBTKLPP Belum
melaksanakan Tata
Naskah Berbasis
Elektronik (Sangat Besar = 5)
Saat ini BBTKLPP
akan menghambat
Surat Menyurat dan Kearsipan lainnya
serta manajemen
historical surat masuk
dan keluar yang tidak
tertata. (Sangat Besar = 5)
migrasi antar satu
aplikasi ke aplikasi
lain menjadi
terhambat ketika
Kearsipan BBTKLPP
Banjarbaru tidak
segera menggunakan
Tata Naskah Berbasis
Elektronik. (Besar = 4)
Terintegrasi
terkait LHU
(Lembar Hasil Uji)
Laboratorium
Banjarbaru melakukan pengelolaan data
terkait Hasil Uji
Laboratorium masih menggunakan lembar
hasil uji manual (Belum ada sistem aplikasi terintegrasi). (Besar = 4)
Jika Sistem ini di buat maka akan memperlambat proses
penyelesaian
Pengujian Sampel dan
Data yang dinputkan
rentan akan
terjadinya kesalahan.
(Besar = 4)
Seiring berjalannya
waktu, Sistem ini akan
semakin dibutuhkan
jika permintaan
pengujian sampel
semakin banyak
sehingga
membutuhkan Sistem yang mampu
memangkas waktu dalam pengerjaannya. (Sedang = 4)
Website dalam
Pengelolaan Data
dan Informasi
Saat ini Website
BBTKLPP Banjarbaru
sudah ada, namun
belum up to date
dengan tampilan yang
Jika website BBTKLPP Banjarbaru tidak dilakukan peremajaan
tampilan dan update informasi maka citra
Seiring berjalannya
waktu, jika hal ini
tidak segera dibenahi
maka akan membuat
BBTKLPP Banjarbaru
13
NO
2. Sistem
3. Optimalisasi
NO
Isu Urgency
Seriousness Growth
BBTKLPP
Banjarbaru masih sederhana. (Besar = 4)
positif BBTKLPP banjarbaru dan informasi kemampuan
layanan BBTKLPP
Banjarbaru tidak
diketahui secara detail
oleh pengguna
layanan. (Besar = 4)
ketinggalan zaman, dimana saat ini dunia
maya (salah satunya
website) menjadi
wajah awal Instansi
dalam dunia maya
(Internet). (Sangat Besar = 5)
Berdasarkan penjabaran diatas maka dapat ditentukan isu yang dapat di bahas yaitu isu tentang “Optimalisasi Penggunaan Sistem Kearsipan di BBTKLPP Banjarbaru”.
Untuk menentukan penyebab isu pertama, penulis menggunakan Analisis SWOT. Analisis SWOT adalah salah satu metriks pengukur kekuatan, kelemahan, potensi, dan ancaman sesuai kondisi perusahaan terkini. Menurut Investopedia, pengertian analisis SWOT adalah sebuah kerangka berpikir (framework) guna mengevaluasi posisi perusahaan dalam kompetisi industri sekaligus menyusun rencana strategis. (Redaksi OCBC NISP, 2021). Berikut adalah Analisis SWOT
BBTKLPP Banjarbaru terkait Isu Utama:
Tabel 5. Matriks Analisis SWOT Isu Utama
Strength
1. Memiliki SDM yang masih berusia muda, sehingga masih mudah
belajar
2. Memiliki Insfrastuktur Teknologi Informasi yang memadai
3. Mendapatkan Bimbingan Teknologi Oleh Pusat
Opportunity
Weakness
1. SDM arsiparis kurang kompeten dan sukar memahami teknologi informasi serta Sistem Aplikasi,
2. Kurangnya pemahaman terhadap buku panduan aplikasi yang sangat general
Threats
14
1. Sistem Aplikasi Pengelola Kearsipan yang sudah disediakan oleh Pusat
2. Adanya peningkatan kapasitas SDM Arsiparis melalui pelatihan
1. Kerasipan dari dulu sampai sekarang masih manual, banyak arsip yang tidak terdokumentasikan
2. Kearsipan dalam Ketatausahaan di BBTKLPP Banjarbaru menjadi tidak tersturktur dan cenderung tidak tercatat dengan baik
Berdasarkan analisa SWOT diatas dari core issue yang diangkat dapat disumpulkan bahwa:
1. BBTKLPP Banjarbaru memiliki SDM yang ahli pada bidangnya (Arsiparis di bagian kearsipan dan Ahli Komputer dan bidang teknologi informasi) namun yang dibutuhkan adalah kolaborasi dari kedua aspek tersebut.
2. Sistem Informasi Kearsipan sudah diberikan oleh pusat, namun dalam penggunaannya belum diterapkan dikarenakan kurangnya pemahaman akan aplikasi dan tutorial yang bersifat general
3. Apabila hal ini dibiarkan tanpa ada perbaikan maka Kearsipan dalam Ketatausahaan di BBTKLPP Banjarbaru menjadi tidak tersturktur dan cenderung tidak tercatat dengan baik
4. Maka pada Aktualisasi CPNS ini mengambil peran dalam menghilangkan
Weakness pada poin “SDM arsiparis kurang memahami teknologi informasidanSistemAplikasi,danKurangnyapemahamanterhadap bukupanduanaplikasiyangsangatgeneral”dengan SolusiPembuatan
PanduanE-BookdanVideoTutorialsesuaiHakAksesdanUserLevel
3.2. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk
Mendukung Terwujudnya SmartGovernance
Berdasarkan Pasal 12 UU Nomor 5 Tahun 2014, pegawai ASN (PNS dan PPPK) berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Hal ini berkaitan dengan Penyebab Isu Utama yang diangkat oleh penulis, bahwa terdapat hal yang belum sesuai dengan Kedudukan dan Peran PNS, yaitu
15
sebagai pelaksana penyelenggaraan tugas umum pemerintahan, dalam hal ini adalah tidak menggunakan Tata Naskah Digital Elektronik yang sudah ditetapkan
oleh Kementerian Kesehatan pada Tahun 2020.
Selain itu hal ini juga bersebrangan Smart Governance dan Nilai BerAKHLAK
yaitu pada aspek Adaptif dan Mampu menguasai IT. Sasaran dari Smart Governance adalah mewujudkan tata kelola dan tata pamong pemerintahan yang ekfektif, efisien, komunikatif, dan terus melakukan peningkatan kinerja birokrasi melalui inovasi dan adopsi teknologi yang terpadu.
Maka dari itu, isu ini layak untuk diangkat dan dicarikan solusi agar permasalahan terselesaikan.
3.3. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
Kearsipan adalah pengelolaan catatan rekaman kegiatan atau sumber
informasi yang memiliki nilai kegunaan dengan teratur dan terencana baik itu arsip yang dibuat maupun diterima, agar mudah ditemukan kembali jika diperlukan.
BBTKLPP Banjarbaru memiliki permasalahan dalam kearsipannya. Sejak berdirinya
BBTKLPP Banjarbaru, belum bermigrasi dari kearsipan manual ke kearsipan
elektronik,meskipunpada tahun 2020Kementerian Kesehatan sudahmeluncurkan
Aplikasi Tata Naskah Digital Elektronik bahkan 2022 ini sudah bermigrasi ke
Aplikasi Kearsipan SRIKANDI.
Maka dari itu penulis menangakat isu utama kearsipan dengan gagasan
kreatif dalam penyelesaiannya adalah Optimalisasi Sistem Informasi Kearsipan
Srikandi Dengan Panduan E-Book Dan Video Tutorial Aplikasi Sesuai Hak Akses
Dan User Level. Berikut adalah Matriks Alternative Penyelesaian isu utama:
1. Optimalisasi Sistem Informasi Kearsipan
Srikandi Dengan
Panduan E-Book Dan Video Tutorial Aplikasi
1. Telaah dan Review
Sistem Aplikasi Kearsipan
2. Pengumpulan Data
permasalahan setiap
pengguna
Hasil yang diharapkan
Penanggung jawab
kearsipan dan
pengguna lainnya
dapat menggunakan
aplikasi dengan
Para Pihak Terkait
Arsiparis dan
Pengguna
Lainnya
16
Tabel 6. Matriks Alternative Penyelesaian isu utama
NO Alternative Penyelesaian Kegiatan
Sesuai Hak Akses Dan User Level
3. Pembuatan Panduan EBook dan Video Tutorial
sesuai dengan Hak Akses
Dan User Level
4. Sosialisasi bertahap
kepada pengguna yang terkait
5. Pendampingan pengguna aplikasi
panduan E-Book dan Video Tutorial yang
sesuai Hak Akses dan User Level sehingga
kearsipan dalam
ketatausahan
BBTKLPP Banjarbaru
Tertata dengan baik
17
Alternative Penyelesaian Kegiatan Hasil yang diharapkan Para Pihak Terkait
NO
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI
4.1. Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Unit Kerja : Ahli pertama – Pranata Komputer, Substansi Tata Usaha, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Banjarbaru, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan
Identifikasi Isu : 1. Belum Optimalnya Penggunaan Teknologi Informasi dalam Arsiparis di BBTKLPP Banjarbaru
2. Belum Optimalnya Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pengelolaan Data dan Informasi di Website BBTKLPP Banjarbaru
3. Belum tersedianya Sistem Terintegrasi terkait LHU (Lembar Hasil Uji) Laboratorium di BBTKLPP Banjarbaru
Isu yang Diangkat : Belum Optimalnya Penggunaan Teknologi Informasi dalam Arsiparis di BBTKLPP Banjarbaru
Gagasan Pemecahan
Isu : Optimalisasi Sistem Informasi Kearsipan Srikandi Dengan Panduan E-BookDan VideoTutorialAplikasi
Sesuai Hak Akses Dan UserLevel
18
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap Tusi/Tujuan Organisasi
Penguatan
Nilai Organisasi
1 Telaah dan
Review Alur dan Fungsi
Sistem Aplikasi
Kearsipan
Srikandi
dengan Koorditanor
Substansi Tata
Usaha sekaligus
Mentor mengenai
rencana kegiatan
yang akan
dilakukan
Dokumen Hasil
Review Aplikasi
Kearsipan Srikandi
dan SOP Kearsipan
BBTKLPP
Banjarbaru
Saya melakukan konsultasi
dengan Koordinator Substansi
Tata Usaha yang dimana
sekaligus mentor pada
Pelatihan Dasar CPNS 2022
dengan sopan santun dan
membawa gagasan aktualisasi
sertanya menyampaikannya
secara runtut dan berdasar. Hal
ini mencerminkan nilai
Dengan
melakukan kegiatan ini
memiliki kontribusi
terhadap
Ketatausahaan
dalam aspek
Pelaksanaan
penyusunan program dan
Kegiatan ini
sesuai dengan
nilai-nilai
Kementerian
Kesehatan
yaitu “Efektif”
dengan
melaksanakan
Ketatausahaan
dalam Aspek
dengan atasan mengenai Aplikasi
Kearsiapn
Kolaboratif, Kompeten dan
Harmonis.
laporan dan hal
umum
Pelaksanaan
Penyusunan Program, laporan dan hal
19
Tabel 7. Matriks Rancangan Aktualisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
1. Konsultasi
2. Berdiskusi
Srikandi dan SOP
Kearsipan di
BBTKLPP
Banjarbaru
3. Melakukan
identifikasi dan
telaah SOP
Kearsipan
BBTKLPP
Banjarbaru
4. Melakukan review Aplikasi
Kearsipan
Srikandi dengan
Kesesuaian SOP
Kearsipan
Kemudian saya melanjutkan
konsultasi kepada Koordinator
Tata Usaha terkait Aplikasi
Kearsipan Srikandi dan SOP
kearsipan sebagai dasar untuk
membuat Panduan E-Book dan
Video Tutotial dengan Sopan
Santun Mengikuti arahan
Atasan dengan baik. Hal ini
mencerminkan nilai
Kolaboratif, Harmonis dan
Loyal Dilanjutkan dengan melakukan
identifikasi dan telaah SOP
Kearsipan dan Aplikasi Srikandi
umum dengan
memanfaatkan IT agar efisien dan menuju organisasi yang “Bersih” dalam aspek akuntabel
20 No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Tusi/Tujuan Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
BBTKLPP
Banjarbaru
5. Berdiskusi
dengan arsiparis
terkait SOP
Kearsipan dan
Aplikasi
Kearsipan
Srikandi
6. Konsultasi
dengan Mentor
mengenai hasil
telaah SOP
Kearsipan dan
Aplikasi
dengan teliti. Hal ini
mencerminkan nilai Kompeten
dan Akuntabel
Setelah diidentifikasi,
dilanjutkan dengan review
aplikasi srikandi dengan
kesesuaian SOP Kearsipan di
BBTKLPP Banjarbaru. Hal ini
mencerminkan nilai Adaptif
dan Akuntabel
Kemudian dilanjutkan dengan
diskusi dengan pengguna
utama aplikasi srikandi yaitu
Arsiparis sebagai bahan dasar
21 No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Tusi/Tujuan Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kearsipan
Srikandi
pembuatan E-Book dan Video
Tutorial dengan sopan santun.
Hal ini mencerinkan nilai
Kolaboratif, Akuntabel dan
Harmonis
Terkahir adalah konsultasi
dengan mentor dan
menyampaikan hasil telaah SOP
dan review aplikasi serta
menerima masukan mentor
terkait rancangan umum
pembuatan panduan E-Book
dan Video Tutorial. Hal ini
mencerinkan nilai Loyal,
22 No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Tusi/Tujuan Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
1. 2. 3.
4. 5. 6. 7.
2. Pengumpulan Data permasalahan
setiap
pengguna
1.Berkomunikasi
dengan Arsiparis
terkait Kendala
Arsiparis Saat ini
2.Melakukan
Pengumpulan
Data Permsalahan
terkait Kearsipan
3.Merumuskan Data
Permasalahan
4.Membuat
rancangan umum
E-Book dan Video
Tutorial Sesuai
Rancangan Umum
E-Book dan Video
Tutorial
Akuntabel, Kolaboratif dan
Harmonis
Saya berkomunikasi dengan
Arsiparis terkait kendala
kearsipan saat ini dalam
penggunaan aplikasi Srikandi
dengan sopan santun dan baik.
Hal ini mencerinkan nilai
Kolaboratif dan Harmonis
Dengan
melakukan
kegiatan ini
memiliki kontribusi
terhadap
Ketatausahaan
dalam aspek
Pelaksanaan
Kegiatan ini
sesuai dengan
nilai-nilai
Kementerian
Kesehatan
yaitu “Efektif” dengan
melaksanakan
Selanjutnya saya mencatat dan
mengumpulkan permasalahan
tersebut untuk dasar dalam
pembuatan E-Book dan Video
Tutorial yang mudah dipahami
sesuai dengan Hak Akses dan
penyusunan
program dan
laporan dan hal
umum
Ketatausahaan
dalam Aspek
Pelaksanaan
Penyusunan Program, laporan dan hal
23 No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Tusi/Tujuan Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
Keterkaitan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
permasalahan
yang didapat
5.Berkonsultasi
dengan Mentor
terkait hasil
Rancangan Umum
E-Bokk dan Video Tutorial
User level masing masing. Hal
ini mencerinkan nilai
Akuntabel, Adaptif dan
Kompeten. Selanjutnya dirumukan
masalahnya untuk
mendapatkan gambaran EBook dan Video Tutorial yang
mudah dipahami sesuai dengan
Hak Akses dan User level
masing masing. Hal ini
mencerinkan nilai Akuntabel, Adaptif dan Kompeten.
umum dengan
memanfaatkan IT agar efisien dan menuju organisasi yang “Bersih”
dalam aspek
akuntabel
24 No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Tusi/Tujuan Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Selanjutnya membuat
rancangan umum E-Book dan
Video Tutorial berdasrkan
rumusan masalah yang telah
dikumpulkan. Hal ini
mencerinkan nilai Akuntabel,
Adaptif dan Kompeten.
Terkahir adalah konsultasi
dengan mentor dan
menyampaikan hasil rancangan
umum berdasarkan rumusan
masalah yang sudah didapat
dari arsiparis serta menerima
masukan mentor terkait revisi
rancangan umum pembuatan
25 No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Tusi/Tujuan Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
3. Pembuatan
Panduan EBook danVideo Tutorial sesuai
dengan Hak
Akses DanUser Level
1. Membuat
rancangan
Panduan E-Book dan Video Tutorial sesuai
Hak Akses dan User Level
2. Berkonsultasi
dengan Mentor
terkait hasil
rancangan
E-Book dan Video
Turorial
panduan E-Book dan Video
Tutorial. Hal ini mencerinkan
nilai Loyal, Akuntabel,
Kolaboratif dan Harmonis
Saya Melanjutkan rancangan
umum menjadi sebuah
kerangkaE-BookdanStoryLine
Video Tutorial berdasarkan
masukkan mentor pada tahap
sebelumnya. Hal ini
mencerinkan nilai Loyal,
Akuntabel dan Kompeten
Dengan
melakukan
kegiatan ini
memiliki kontribusi
terhadap
Ketatausahaan
dalam aspek
Pelaksanaan
penyusunan
Kegiatan ini
sesuai dengan
nilai-nilai
Kementerian
Kesehatan
yaitu “Efektif”
dengan
melaksanakan
Ketatausahaan
Dilanjutkan dengan konsultasi
bersama mentor dan
menyampaikan hasil Kerangka
program dan
laporan dan hal
umum
dalam Aspek
Pelaksanaan
Penyusunan
26 No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Tusi/Tujuan Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6.
7.
3. Membuat
Panduan E-Book dan Video Tutorial
4. Berkonsultasi
dengan Mentor
terkait hasil
Akhir E-Book dan Video Tutorial
E-Book dan Story Line Video
Tutorial serta menerima
masukan mentor terkait revisi
hal diatas. Hal ini mencerinkan
nilai Loyal, Akuntabel,
Kompeten, Kolaboratif dan
Harmonis Kemudian membuat Panduan
E-Book dan Video Tutorial
sesuai kerangka dan story line
yang sudah di konsultasikan
dengan mentor. Hal ini
mencerminkan nilai
Akuntabel, Adaptif, Kompeten
Program, laporan dan hal umum dengan
memanfaatkan IT agar efisien dan menuju organisasi yang “Bersih” dalam aspek akuntabel
27 No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Tusi/Tujuan Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
1. 2.
3.
4.
5. 6. 7.
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
Terkahir adalah konsultasi
dengan mentor dengan sopan
santun dan menyampaikan
hasil E-Book dan Video Tutorial
dan menerima masukan jika
ada revisi hal diatas. Hal ini
mencerinkan nilai Loyal, Akuntabel, Kolaboratif dan
Harmonis
Kontribusi
Terhadap Tusi/Tujuan
Organisasi
Nilai Organisasi
4. Sosialisasi
bertahap kepada pengguna
yang terkait
1.Melakukan
Perijinan untuk
sosialisasi
2.Sosialisasi
Panduan E-Book dan Video Tutorial
Dokumentasi
Sosialisasi Panduan
E-Book dan Video Tutorial sesuai Hak
Akses dan User Level
Saya melakukan perijinan
kepada Kasubag Adum untuk
melakukan Sosisalisasi kepada
Arsiparis dan Pengguna
Lainnya dengan sopan santun.
Hali ini mencerminkan nilai
Dengan
melakukan
kegiatan ini
memiliki kontribusi
terhadap
Ketatausahaan
Kegiatan ini sesuai dengan nilai-nilai
Kementerian
Kesehatan yaitu “Efektif”
28
Penguatan
1. 2. 3.
4.
5. 6. 7.
3.Menyebarkan
Survey
Kemudahan dan
Kepahaman
terkait E-Book dan
Video Tutorial
yang telah
disosialisasikan
4.Berkonsultasi
dengan Mentor
Terkait Hasil
Sosialisasi
Harmonis, Kolaboratif dan
Loyal. Kemudian setelah
mendapatkan izin dan
mendapatkan jadwal saya
melakukan sosialisasi kepada
arsiaparis dan pengguna
lainnya dengan jelas dan
terperinci agar pengguna
memahami E-Book dan Video
Tutorial yang telah dibuat yang
berfungsi untuk memudahkan
penggunaan aplikasi Srinkandi.
Hali ini mencerminkan nilai
Berorientasi Pelayanan,
dalam aspek
Pelaksanaan penyusunan program dan laporan dan hal umum
dengan
melaksanakan
Ketatausahaan
dalam Aspek
Pelaksanaan
Penyusunan Program, laporan dan hal umum dengan
memanfaatkan IT agar efisien dan menuju organisasi yang “Bersih”
dalam aspek
akuntabel
29 No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Tusi/Tujuan Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Adapatif, Kolaboratif dan Loyal.
Setelah melakukan Sosialisasi,
saya menyebarkan survey yang
disebarkan ke arsiparis dan
pengguna lainnya tentang
kemudahan dan kepahaman
terkait E-Book dan Video
Tutorial yang telah dibuat
untuk data validasi kualitas E-
Book dan Video Tutorial. Hal ini
mencerminkan nilai
Kompeten, Akuntabel, Kolaboratif dan Harmonis
30 No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Tusi/Tujuan Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
pengguna aplikasi
Chat Pengguna Aplikasi
Dokumentasi Group
Chat dan
Dokumentasi
Troubleshooting
Terkahir adalah konsultasi
dengan mentor dengan sopan
santun terkait sosialisasi dan
hasil survey kemudahan dan
kepahaman E-Book dan Video
Tutorial serta menerima
masukan jika ada revisi hal
diatas. Hal ini mencerinkan nilai
Loyal, Akuntabel, Kolaboratif dan Harmonis
Saya akan membuat Group
Chat Pengguna Aplikasi guna
menampung permsalahan
terkait penggunaan E-book, video tutorial dan Aplikasi
Dengan melakukan
kegiatan ini
memiliki kontribusi
terhadap
Kegiatan ini
sesuai dengan
nilai-nilai
Kementerian
Kesehatan
31 No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi
Penguatan
Terhadap Tusi/Tujuan Organisasi
Nilai Organisasi
1. 2.
3.
4.
5. 6. 7.
5. Pendampingan
1. Membuat Group
2. Melakukan Troubleshoot
permasalahan dalam penggunaan
aplikasi
3. Melakukan
Pendampingan
dalam
Penggunaan
Aplikasi
serta Pendampingan
Penggunaan Aplikasi
srikandi dikemudian harinya.
Hal ini mencerminkan nilai
Berorientasi Pelayanan,
Adaptif, Kolaboratif dan
Kompeten
Ketatausahaan
dalam aspek
Pelaksanaan
penyusunan
program dan
laporan dan hal
yaitu “Efektif”
dengan
melaksanakan
Ketatausahaan
dalam Aspek
Pelaksanaan
Kemudian jika ada
permsalahan yang disampaikan
di Group Chat maka saya akan
melakukan TroubleShoot
terhadap permsalahan yang
ada. Hal ini mencerminkan nilai
Adaptif, Kolaboratif dan
Kompeten
umum
Penyusunan Program, laporan dan hal
umum dengan
memanfaatkan
IT agar efisien dan menuju organisasi yang “Bersih”
32 No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Tusi/Tujuan Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. jika terjadi
Terakhir saya
pendampingan dengan
memantau group chat dan
mendampingi langsung
arsiparis secara khusus untuk
pengurusan Kearsipan dengan
Aplikasi Srikandi. Hal ini
mencerminkan nilai Adaptif, Kolaboratif dan Kompeten
akuntabel
33 No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Tusi/Tujuan Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
melakukan
dalam aspek
Berdasarkan agenda kegiatan Diklat Pelatihan Dasar CPNS (Latsar) tahun 2022, kegiatan aktualisasi dilaksanakan selama
Habituasi, yaitu 30 hari. Jadwal pelaksanaan aktualisasi dimulai pada tanggal 24 Juni 2022 hingga 30 Juli 2022.
1. Telaah dan Review Alur dan Fungsi Sistem Aplikasi Kearsipan Srikandi
2. Pengumpulan Data Permasalahan dalam Penggunaan Aplikasi Srikandi
3. Pembuatan Panduan E-Book dan Video Tutorial Aplikasi Sesuai Hak Akses Dan User Level
4. Sosialisasi bertahap kepada pengguna yang terkait
5. Pendampingan pengguna aplikasi
34
4.2. Penjadwalan
IV I II III IV
Tabel 8. Matriks Penjadwalan Aktualisasi
No Kegiatan JUNI JULI
4.3. Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi
Aktualisasi pada Pelatihan Dasar CPNS 2022 tidak terlepas dari pihak yang terlibat selain Peserta Latsar. Dalam isu utama ini
Pihak yang terkait dan perannya adalah sebagai berikut:
Tabel 9. Matriks Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi
NO Pihak yang Terlibat Peran
1 Arsiparis Pengguna Utama Aplikasi Kearsipan Srikandi
2 Koordinator Tata Usaha (Sekaligus Mentor) Konsultan terkait Kearsiapan dan Tata usaha BBTKLPP Banjarbaru
3 Tim IT BBTKLPP Banjarbaru Rekan Diskusi terkait Pembuatan E-Book dan Video Tutorial
4 Pegawai BBTKLPP Banjarbaru Pengguna Lainnya Aplikasi Kearsipan Srikandi
35
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip, Gary, & Amstrong. (2001). PrinsipPrinsipMarketing.Alih Bahasa Imam Nurmawan: Erlangga.
Redaksi OCBC NISP. (2021, September 6). OCBCNISP. Retrieved from OCBC NISP:
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/09/06/analisis-swotadalah#:~:text=Analisis%20SWOT%20adalah%20salah%20satu%20metriks% 20pengukur%20kekuatan%2C%20kelemahan%2C%20potensi,industri%20seka ligus%20menyusun%20rencana%20strategis.
Tim Redaksi Kemenkes. (2020, November 11). Artikel. Retrieved from Kementerian Kesehatan Website Official:
https://www.kemkes.go.id/article/view/20111200001/kemenkes-luncurkantata-naskah-dinas-elektronik.html
36
Link PPT :
https://www.canva.com/design/DAFEDZEzIos/qvK1XeUi3YHabw4LfbWATA/view?utm_c ontent=DAFEDZEzIos&utm_campaign=designshare&utm_medium=link&utm_source=p ublishpresent
37 LAMPIRAN Lampiran1
Lampiran 1. Bahan Tayang Rancangan Aktualisasi