Pemberian Edukasi KpdPasien & KluargaTentang Keamanan & Efektifitas PenggunaanAlat Medis Nebulizer

Page 1

LAPORAN

RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS

GOLONGAN III ANGKATAN 8 TAHUN 2022

OPTIMALlSASI PEMBERIAN EDUKASI KEPADA PASIEN DAN KELUARGA

TENTANG KEAMANAN DAN EFEKTIFITAS PENGGUNAAN ALAT MEDIS

NEBULIZER MENGGUNAKAN MEDIA LEAFLET DI RUANG RAWAT INAP 6B

RUMAH SAKIT PUSAT OTAK NASIONAL PROF. DR. dr. MAHAR MARDJONO

JAKARTA TAHUN 2022

Disusun oleh :

MAMAY HAMIYATTUL ALIYAH, S.KEP., NERS

199311102022032001

BAPELKES CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALlSASI PEMBERIAN EDUKASI KEPADA PASIEN DAN KELUARGA

TENTANG KEAMANAN DAN EFEKTIFITAS PENGGUNAAN ALAT MEDIS

NEBULIZER MENGGUNAKAN MEDIA LEAFLET DI RUANG RAWAT INAP 6B

RUMAH SAKIT PUSAT OTAK NASIONAL PROF. DR. dr. MAHAR MARDJONO

JAKARTA TAHUN 2022

Telah di seminarkan

27 Juli 2022 di Bapelkes Cikarang

Coach Mentor

NIP.196704201999031006

Penguji

Mirnawaty, S.Kp. MARS

NIP. 196501151989022003

drg. Yana Yojana, MA

NIP. 197409132005012001

i
Dr. Maryono, M.Kes

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia

kekuatan-Nya penulis diberikan kelancaran dan kemudahan sehingga mampu menyelesaikan

rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yang berjudul “Optimallisasi Pemberian Edukasi

Kepada Pasien Dan Keluarga Tentang Keamanan Dan Efektifitas Penggunaan Alat Medis

Nebulizer Menggunakan Media Leaflet Di Ruang Rawat Inap 6B Rumah Sakit Pusat Otak

Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta Tahun 2022” untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Latihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 8 Bapelkes Cikarang Tahun 2022.

Penulis rancangan aktualisasi ini tidak terlepas dari bimbingan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang turut

serta membantu penyusunan rancangan ini kepada:

1. Kepala Bapelkes Cikarang dan panita selaku penyelenggara Latihan Dasar CPNS

2. Dr. Mursyid Bustami, Sp.S (K), KIC, MARS selaku PLT direktur RS Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta

3. Ibu Mirnawaty,S.kp.,MARS selaku mentor yang telah memberikan masukan dan arahan sehingga rancangan aktualisasi ini dapat selesai dengan baik

4. dr. Maryono,M.Kes selaku coach yang senantiasa selalu memberikan ilmu, arahan, masukan, dan bimbingan selama proses penyusunan rancangan aktualisasi ini

6. Kedua orang tua dan suami yang telah memberikan semangat serta doa dan Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan rancangan aktualisasi.

Penulis menyadari dalam rancangan aktuaisasi ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis

berharap kepada semua pihak agar memberikan saran dan juga kritik yang membangun untuk penyempurnaan aktualisasi ini. Semoga aktualisasi ini dapat memberikan manfaat dan juga dapat diterapkan di lingkungan kerja dengan sebaik-baiknya, serta dapat dikembangkan lebih lanjut.

Penulis

ii KATA PENGANTAR
Mamay Hamiyatul Aliyah, S.Kep., Ners
iii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................i KATA PENGANTAR ..................................................................................................ii DAFTAR ISI................................................................................................................iii DAFTAR TABEL........................................................................................................iv DAFTAR GAMBAR...................................................................................................v BAB I. PENDAHULUAN...........................................................................................1 1.1 Latar Belakang..........................................................................................1 1.2 Tujuan .......................................................................................................3 1.3 Manfaat............................................................................................... ..3 1.4 Ruang lingkup................................................................................... 3 BAB II. GAMBARAN UMUM...................................................................................4 2.1 Profil instansi...............................................................................................4 2.2 Profil Peserta................................................................................................7 BAB III. RANCANGAN AKTUALISASI................................................................10 3.1 Identifikasi Analisis Isue........................................................................10 3.2 Penetapan Core isue ...14 3.3 Deskripsi core isue..................................................................................17 3.4 Analisis Penyebab Isue............................................................................18 3.5 Gagasan kreatif .......................................................................................19 3.6 Matrik Rancangan Aktualisasi................................................................21 3.7 Rencana Jadwal kegiatan.........................................................................37 DAFTAR PUSTAKA
iv
3.1 Tabel. Penetapan Core Isue 14 3.2 Tabel Rancangan Aktualisasi ..22 3.3Tabel Rencana Penjadwalan Kegiatan............................................................... 37
DAFTAR TABEL
v DAFTAR
GAMBAR
2.1 Rumah Sakit Pusat Otak Nasiona Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta 4 2.2 Struktur Organisasi Rumah Sakit .6

BAB I PENDAHUALUAN

1.1 Latar Belakang

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil/Latsar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam masa prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang (Peraturan LAN No. 1 Tahun 2021). CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara; mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam pelaksanaan tugas jabatannya; mengaktualisasikan kedudukan dan peran Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas. Sementara terintegrasi berarti penyelenggaraan Latsar CPNS memadukan antara pelatihan klasikal dengan nonklasikal dan kompetensi sosial kultural dengan kompetensi bidang

Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur utama sumber daya manusia Aparatur

Sipil Negara (ASN) memiliki peranan penting dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Sosok Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mampu memainkan peranan tersebut adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki kompetensi yang diindikasikan dari sikap dan perilakunya yang penuh dengan

kesetiaan dan ketaatan kepada negara, bermoral dan bermental baik, profesional, sadar akan tanggung jawab sebagai pelayan publik, serta mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan didasarkan pada nilai kemanusiaan, etika profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti

1

diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi sosial.

Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta merupakan salah

satu rumah sakit vertikal milik Kementerian Kesehatan, terletak di Jalan MT Haryono

Jakarta yang diharapkan dapat menjadi tempat pelayanan kesehatan otak dan saraf yang komprehensif, sehingga bisa menjadi model/percontohan dalam penanganan kasus-kasus neurologi di Indonesia. Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan masyarakat, maka

Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta mempunyai komitmenmengutamakankeselamatanpasien, kemudahanakses, dankepuasanpelanggan, serta senantiasa terus melakukan perbaikan sesuai perkembangan teknologidan kebutuhan pelanggan.

Berdasarakan hasil wawancara dengan kepala ruangan dan perawat primer menyatakan

ruangrawat inap6bmerupakanruangandenganpasienpasienbedahdengankasusneurolgi dan juga tidak menutup kemungkinan menangani pasien khusus stroke, pasien yang dirawat dirawat dengan tidak sadar dan kelemahan fisik menyebabkan ketidakmampuan

melakukan aktivitas mandiri,dengan pasien yang tirah baring dan Penurunan reflek batuk yang akan berdampak buruk bagi pernapasan pasien, sehingga pasien mendapatkan terapi inhalasi dengan menggunakan alat medis nebulizer. Nebulizer sudah mulai dikenal oleh masyarakat sebagai alat bantu terapi pada pasien dengan permasalahan dipernapasan, namunkeluarga harustahu keamanandanefektivitaspenggunaanalat nebulizer agardalam pemberian obat diberikan dengan baik.

Dalam hal tersebut maka penulis judul aktualisasi tentang “Optimallisasi Pemberian

Edukasi Kepada Pasien Dan Keluarga Tentang Keamanan Dan Efektifitas Penggunaan

Alat Medis Nebulizer Menggunakan Media Leaflet DiRuang Rawat Inap 6B Rumah Sakit

Pusat Otak Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta Tahun 2022” dengan diterapkan nilainilaidasar Aparatur SipilNegara (ASN) BerAKHLAK dalamsetiap tindakan keperawatan

yang dilakukan dapat menciptakan pelayanan kesehatan yang diberikan menjadi optimal dan mutu dari Rumah Sakit menjadi meningkat

2

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari aktualisasi ini yaitu untuk mengaktualisasikan sikap bela negara, nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yang meliputi Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif dalam pemecahan isue yang ada di instasi dengan upaya mewujudkan Smart Governance menggunakan perspektif Manajemen ASN dan Smart ASN.

2. Tujuan Khusus

Tujuan dari rancangan aktualisasi ini yaitu untuk memberikan pengetahuan kepada pasien dan keluarga terkait bagaimana keamanan dan efektifitas penggunaan alat medis nebulizer dengan menggunakan leaflet yang menarik.

1.3 Manfaat

1. Bagi penulis

Penerapan aktualisasi ini dapat menjadi pengalaman belajar untuk mengemban tanggung jawab penuh sebagai abdi negara pada khususnya dan pelayan masyarakat

pada umumnya yang dibuktikan dengan selesainya laporan aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN). Penerapan aktualisasi nilai-nilai dasar di tempat kerja

dapat merubah mindset didalam diri untuk menjadi lebih profesional, berkomitmen, beretika, dan berintegritas tinggi.

2. Bagi Unit kerja

Mengoptimalkan tugas dan fungsi organisasi dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien

3. Bagi pasien dan keluarga

Bagi pasien dan keluarga dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang keamanan dan efektitifitas penggunaan alat medis nebulizer.

Aktualisasiiniakandilakukanselama masa habituasiyang dilakukandi unit kerja penulis

yaitu di ruang rawat inap 6B Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof Dr. dr. Mahar

Mardjono Jakarta dengan pasien yang mendapatkan terapi nebulizer

3
1.2 Tujuan 1.4 Ruang Lingkup

2.1 Profile Instansi

1. Deskripsi Instansi

BAB II

GAMBARAN UMUM

Jakarta

RumahSakit Pusat Otak NasionalProf. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta merupakansalah

satu rumah sakit vertikal milik Kementerian Kesehatan, terletak di Jalan MT Haryono

Jakarta. Rumah Sakit ini memiliki luas 11.000 meter persegidengan bangunan gedung A

memliki 11 tingkat, dan gedung B memiliki 16 tingkat, serta mulai beroperasi tanggal 1

Juli 2013. Permasalahan dibidang kesehatan otak dan saraf (neurologi) di indonesia

semakin kompleks dengan jumlah kasus yang semakin meningkat pula. Angka kejadian

stroke meningkat dari tahun ke tahun, bahkan pada riset kesehatan dasar (Riskesdas)

tahun 2007 yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan RI, stroke merupakan

penyebabkematiandankecacatanutamadihampir seluruhrumahsakit diIndonesia. Oleh

karena itu pemerintah mendirikan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar

Mardjono Jakarta yang diharapkan dapat menjadi tempat pelayanan kesehatan otak dan

saraf yang komprehensif, sehingga bisa menjadi model/percontohan dalam penanganan

kasus-kasus neurologi di indonesia. Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan

masyarakat, maka Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono

Jakartamempunyaikomitmenmengutamakankeselamatanpasien, kemudahanakses, dan

4
Gambar 2.1 Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono

kepuasan pelanggan, serta senantiasa terus melakukan perbaikan sesuai perkembangan

teknologi dan kebutuhan pelanggan

2. Stukutur Organisasi

5

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Rumah Sakit

6

3. Visi dan Misi Rumah Sakit

a) Visi

“Terwujudnya Masyarakat Sehat, Produktif, Mandiri, Yang Berkeadilan”

b) Misi

1) Memperkuat upaya kesehatan yang bermutu dan menjangkau seluruh penduduk indonesia.

2) Memberdayakan masyarakat dan mengusutamakan pembangunan kesehatan.

3) Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan mutu sumber daya kesehatan.

4) Memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan inovatif.

4. Tujuan Rumah Sakit

Memberikan pelayanan kesehatan otak dan sistem persarafan unggul untuk semua lapisan masyarakat dengan berbagai tingkat kesulitan, baik bagi pasien dari dalam maupun luar negeri

5. Nilai-Nilai Organisasi

B: Benevolent : Senantiasa Melayani Pasien Dengan Tulus

R: Responsive: Selalu Siap Tanggap

A: Attentive: Memberi Perhatian Penuh Terhadap Pasien

I: Innovative: Mengikuti Perkembangan Ilmu

N: Noble : Sesuai Dengan Motto RS Yaitu "Melayani Dengan Mulia"

Nama : Mamay Hamiyatul Aliyah, S.Kep.Ners

NIP : 199311102022032001

Tempat, Tanggal Lahir : Majalengka, 10 November 1993

Pangkat/Golongan :Penata Muda /IIIb

Jabatan : Perawat Ahli Pertama

Unit Kerja : RS Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar

Mardjono Jakarta

Instansi : Kementrian Kesehatan

7
2.2 Profile Peserta

Berdasarkan pelaksanaan aktualisasi ini mengacu pada Sasaran Kerja Pegawai (SKP)

meliputi:

1. Mengikuti seminar/ lokakarya internasional / nasional sebagai peserta

2. Melakukan intervensikeperawatan(acute dan chronic care) dalamrangka pemenuhan kebutuhan dasar manusia pemenuhan kebutuhan eliminasi manajemen inkontinen urine

3. Melakukan intervensikeperawatan(acute dan chronic care) dalamrangka pemenuhan kebutuhan dasar manusia pemenuhan kebutuhan eliminasi manajemen inkontinen fecal

4. Melakukan intervensikeperawatan(acute dan chronic care) dalamrangka pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur, melakukan upaya membuat pasien tidur

5. Melakukan intervensikeperawatan(acute dan chronic care) dalamrangka pemenuhan kebutuhan dasar manusia tindakan keperawatn yang berkaitan dengan komunikasi melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan.

6. Melakukan intervensikeperawatan(acute dan chronic care) dalamrangka pemenuhan kebutuhan dasar manusia tindakan keperawatan yang berkaitan dengan ibadah, memfasilitasi pasien dalam pemenuhan kebutuhan spiritual

7. Melakukan perawatan paliatif memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai meninggal.

8. Melakukan perawatan paliatif memberikan dukungan dalam proses kehilangan berduka dan kematian.

9. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu

10. Merumuskan diagnosa keperawatan individu

11. Membuat prioritas diagnosa keperawatan

12. Menyusun rencana tindakan keperawatan merumuskan tujuan keperawatan pada individu.

13. Menyusun rencana tindakan keperawatan, merumuskan tindakan keperawatan pada individu

8

14. Melakukan evaluasi keperawatan, melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu.

15. Melakukan upaya preventif pada individu, melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien.

16. Melakukan dokumentasi proses keperawatan pada tahap perencanaan keperawatan.

17. Melakukan dokumentasi proses keperawatan pada tahap pelaksanaan tidakan keperawatan.

18. Melakukan dokumentasi proses keperawatan pada tahap evaluasi keperawatan.

19. Melakukan intervensikeperawatan(acute dan chronic care) dalamrangka pemenuhan kebutuhan dasar manusia pemenuhan kebutuhan pengaturan suhu tubuh melakukan tata kelola keperawatan perlindungan terhadap pasien dengan resiko trauma/injury.

20. Melakukan intervensikeperawatan (acute dan chronic care) dalamrangka pemenuhan kebutuhan dasar manusia tindakan keperawatan yang berkaitan dengan rekreasi memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman.

Rancangan aktualisasi saya ini berkaitan dengan tugas pokok pada urutan nomor 15 yaitu melakukan upaya preventif pada individu dengan melakukan pendidikan kesehatan individu pasien.

9

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Identifikasi Analisis Isue

Sebelum penetapan judul rancangan aktualisasi terlebih dahulu dilakukan identifikasi dan penetapan isue berdasarkan observasi penulis. Setelah menemukan isue-isue, tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi isue tersebut terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan penulis. Dari hasil identifikasi isue tersebut akan menghasilkan isue yang layak dan dijadikan rancangan aktualisasi. Beberapa isue yang penulis temukan di lingkungan kerja

yaitu:

1. Belum optimalnya pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga tentang keamanan dan efektifitas penggunaan alat medis nebulizer di ruang rawat inap 6b

rumah sakit pusat otak nasional prof. Dr. dr. Mahar mardjono jakarta tahun 2022

Untuk memberikan terapi pengobatan bagi pasien yang terserang gangguan saluran

pernapasan dengan memanfaatkan cairan uap yang sudah tercampur dengan obat, maka

digunakanlah alat medis yang bernama nebulizer. Alat ini memiliki fungsi yang penting

dalam pelayanan medis khususnya dalam perawatan pasien yang mempuyai permasalah

di saluran pernapasan. Salah satunya untuk mengencerkan dahak dan memperlebar

saluran pernapasan sehingga mempertahankan kepatenan jalan napas dan mengurangi sesak.

Nebulizer sering di gunakan di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar

Mardjono Jakarta sebagai sarana dalam pemberian terapi, namun masih banyak dari

keluarga pasien yang belum paham manfaat dan kegunaan alat ini. Kemudian masih

banyak keluarga pasien yang bingung tentang cara kerja alat ini meskipun sudah di jelaskan secara lisan.

Bila pasien kurang paham tentang keamanan dan efektifitas penggunaan dari nebulizer, maka pasien akan bingung jika mendapatkan terapi nebulizer Pada kasus pasien dengan posisi terlentang membuat uap tidak akan maksimal dan obat akan keluar dari tempatnya.

10

Peran dalam mewujudkan smart governance:

a. Management ASN

Demi mencapai tujuan pembangunan nasional tentunya memerlukan birokrasi yang didukung SDM aparatur yang kompeten. Khususnya perawat sebagai Aparatur Sipil

Negara (ASN) harus mampu memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga pasien dan pasien tentang keamanan dan efektifitas penggunaan alat medis nebulizer merupakan salah satu perilaku kompeten. Agar mampu memberikan pendidikan kesehatan secara benar dan tidak menyesatkan kepada pasein dan keluarga pasien, tentunya perawat harus mempelajari dan mencari kembali referensi tentang efektifitas danpenggunaan nebulizer Memberikaninformasisecarabenardantidak menyesatkan merupakansalahsatu kode etik Aparatur SipilNegara (ASN) yang tertuang dalamUU

No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).

Sesuai dengan indikator mutu unit kerja yaitu meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan keperawatan, serta meningkatkan komunikasi efektif antara perawat dan pasien dalam pemberian informasi menggunakan media leaflet.

b. Smart ASN

Edukasi dan sosialisasi sangat penting untuk di sampaikan kepada keluarga pasien hingga keluarga pasien benar-benar paham tentang manfaat dan kegunaan dari alatalat medis yang di pasang pada pasien. Sebagai bentuk dari berorientasi pada pelayanan, sudah seharusnya perawat sebagai educator menyampaikan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien hingga pasien dan keluarga paham. Dengan memanfaatkantekonologidan informasi yang terus berkembang sepertimenggunakan media leaflet, video animasi, ebook dan beberapa media lain tentunya akan sangat membantu perawat menjalankan perannya sebagai educator. Perawat di tuntut untuk terus berinovasi dan mengembangkan diri mengikuti perkembangan zaman agar teciptanya smart ASN demi mencapai tujuan Indonesia Emas

2. Belum optimalnya edukasi tentang pelaksanaan oral hygine pada pasien yang

mengalami penurunan kesadaran dan pasien totalcare di ruangan rawat inap 6B

Rumah Sakit Pusat Otak Nasional jakarta pada tahun 2022.

11

Oral hygiene merupakan suatu tindakan keperawatan yang dilakukan untuk menjaga agar

kondisi rongga mulut tetap bersih dan segar sehingga terhindar dari infeksi. Oral hygiene

juga mampu mengurangi jumlah mikroorganisme dan pengumpulan organisme yang

mengalami translokasi serta kolonisasi di dalam mulut Pelaksanaan oral hygiene harus

dilakukan setiap hari minimal 2 kali dalam sehari untuk menjaga agar mulut pasien tetap bersih. Pemaparan dari perawat primer ruang rawat inap 6b pada bulan juni 2022 pasien

dengan kelemahan fisik,dalam pelaksanaan oral hygine menyatakan belum maksimal

edukasi oral hygine masih dilakukan secara lisan.

Sehingga dalam pelaksaan oral hygine keluaga pasien masih ada yang belum paham tentang orang hygine.

Dampak yang ditimbulkan jika pelaksanaan oral hygine kurang optimal diantaranya

kondisi mulut pasien yang kurang segar sehingga dapat mengurangi nafsu makan pasien,ketika nafus makan pasien menurun tentunya akan berdampak pada ketidak

adekuatan nutrisi tidak menjaga kebersihan rongga mulut yaitu infeksi akut berupa peningkatan suhu tubuh, inflamasi pada daerah infeksi dan disfagia. Intervensi

keperawatan yang dilakukan untuk menjaga kebersihan rongga mulut yaitu dengan

perawatan oral hygiene yang di dapat oleh tubuh pasien dan dapat memperparah kondisi pasien yang sedang sakit. Kkemudian pasien yang tidak di lakukan tindakan oral hygiene

setiap hari juga beresiko tinggi untuk terkena infeksi gigi dan mulut

Peran dalam mewujudkan smart governance:

a. Management ASN

Peran perawat sebagai seorang edukator dalam hal ini memberikan pendidikan kesehatan tentang langkah-langkah melakukan oral hygiene kepada pasien dan keluarga pasien, sejalandengansalahsatutugas dan fungsiASN yaitu sebagaipelayan publik. Ketika masyarakat dalam hal ini pasien dan keluarga pasien merasa puas dengan pelayanan yang di berikan, tentunya ini menjadi salah satu parameter terciptanya pelayanan publik yang berkualitas.

b. Smart ASN

Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi tentunya semakin memudahkan

pekerjaanperawat dalammemberikanedukasikepadapasiendankeluargapasien. Saat ini media edukasi bisa menggunakan leaflet, video animasi ssdan sebagainya demi

12

mencapaisatutujuan yaitu keluarga pasiendanpasien mampu memahamidenganbaik

edukasi yang telah di sampaikan. Hal ini tentunya dapat dilakukan bila ASN memiliki kecakapan digital yang bagus, tidak hanya mampu mengoperasikan alat, melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab.

3. Belum optimalnya edukasi pada keluarga pasien tentang cara pemberian makan melalui

NGT (Nasogastric Tube) di ruangan rawat inap 6B Rumah Sakit Pusat Otak Nasional jakarta pada tahun 2022.

Pemasangan Nasogastric Tube (NGT) merupakan prosedur invasif yang sering dilakukan dan tindakan memasukan sebuah selang atau pipa melalui lubang hidung dan melalui nasofharing dan esofagus menuju kedalam lambung. Tujuan pemasangan Nasogastric Tube (NGT) yaitu memberikan cairan dan nutrisi kedalam lambung pada pasien yang

tidak mampu menelan. Diruang rawat inap 6b terdapat pasien menggunakan Nasogastric Tube (NGT) dan terdapat gangguan menelan pada pasien vegetative stage perawatan

dirumah dengan menggunakan Nasogastric Tube (NGT) sehingga peran keluarga sangat penting dan diharapkan mampu melakukan pemberian nutrisi melalui Nasogastric Tube agar suplai makana tetap adekuat. Kebanyakan keluarga pasien masih belum berani untuk memberikan makanan melalui NGT pada saat pasien sudah dijinkan pulang oleh dokter karena belum terlaksananya edukasi pemberian makan melalui NGT dengan optimal.

Dampaknya bila keluarga tidak mampu melakukan pemberian makanan melaluiNGT saat di rumah, maka nutrisi yang di terima pasien tidak adekuat. Ketika nutrisi yang di terima tidak adekuat tentunya pasienakan mengalamiberbagaigangguansepertipenurunanberat badan, mudah lelah, kulit kering, dan juga akan rentan mengalami infeksi yang bisa mengakibatkan pada perburukan kondisi pasien.

Peran dalam mewujudkan smart governance:

a. Management ASN

Memberikanpelayananpublik yangprofessionaldanberkualitas merupakansalahsatu fungsi dan tugas ASN, dalam kasus ini perawat melayani pasien dengan memberikan makan melaluiNGT dan mengajarkan langkahpemberian makan melaluiNGT kepada keluarga pasien.

b. Smart ASN

13

Kemudahan keluarga pasien dalam mengakses materi edukasi yang sesuai dengan

kebutuhannya merupakan suatu praktik dalam menciptakan smart governance

Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi dan informasi dapat memudahkan bagi tenaga kesehatan dalam memberikan informasi yang sesuai kepada pasien dan keluarganya.

Setelah isue-isue tersebut di jabarkan berserta dengan data dan fakta kemudian dampak yang mungkin timbul. Maka dilakukanlah analisa isu untuk menentukan isue yang akan di angkat

menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Analisis USG dengan

menetapkan rentang penilaian (1-5) dari mulai sangat USG atau tidak sangat USG. Urgency: seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness: Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan.

Growth: Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.

1 Belum optimalnya pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga tentang keamanan dan efektifitas penggunaan alat medis nebulizer di ruang rawat inap 6b rumah sakit pusat otak nasionalprof. Dr. dr. Mahar mardjono jakarta tahun 2022

2 Belumoptimalnyaedukasitentangpelaksanaanoral hygine pada pasien yang mengalami penurunan

kesadarandanpasientotalcarediruanganrawat inap

6B Rumah Sakit Pusat Otak Nasional jakarta pada tahun 2022.

5 4 4 13 I

4 4 3 11 II

14
a. Penetapan Core Isue
No Isue Kriteria Jumlah Nilai Peringkat Kualitas U S G
3.1 Tabel. Penetapan Core Isue

3 Belumoptimalnyaedukasipadakeluargapasiententang carapemberianmakanmelaluiNGT(NasogastricTube) di ruangan rawat inap 6B Rumah Sakit Pusat Otak Nasional jakarta pada tahun 2022.

Keterangan:

4 3 3 10 III

SKOR: U: Ugency

5 : Sangat Mendesak S : Seriousness

4 : Medesak G : Growth

3 : Cukup medesak

2 : Kurang Mendesak

1 : Tidak Mendesak

Berikut penjelasan hasil dari analisa USG untuk ketiga isu di atas:

1. Belum optimalnya pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga tentang keamanan dan efektifitaspenggunaan alat medis nebulizer di ruangrawat inap 6b rumah sakit pusat otak nasional prof. Dr. dr. Mahar mardjono jakarta tahun 2022

a. Urgency : Isue ini sangat mendesak untuk segera di tangani karena masih sangat banyak keluarga pasien yang belum mengerti tentang keamanan dan efektifitas pengguanaan alat medis nebulizer. Penjelasan yang dilakukan hanya melalui verbal belum bisa menggambarkan dengan baik tentang keamanan dan efektifitas dari alat medis nebulizer. Media edukasi juga belum tersedia tetang keamanan dan efektifitas pengunaan alat medis dari nebulizer, sehingga sangat mendesak untuk segera di tangani. Kemudian media edukasi leaflet ini juga dibutuhkan sebagai salah satu persyaratan akreditasi Rumah Sakit.

b. Seriousness : Isue inidiberikan nilai4 yang artinya serius untuk segera ditangani. Dampak yang mungkintimbulbila tidak segera ditanganiadalahtujuandanwaktu terapiyang tidak terpenuhi dengan baik. Ketika terapi nebulizer berikan dengan posisi yang tidak benar, maka terapi yang didapatkan oleh pasien tidak akan maksimal.

c. Growth : Kemungkinan isue ini untuk berkembang lebih jauh diberikan nilai 4 karena sebagianpasienterutamapasiendiruangrawat inap 6bmenggunakanalat nebulizersebagai alat untuk mendapat terapiinhalasi/uap kepada pasien. Sangat penting bagikeluarga pasien

15

yang mendapingi nya mengetahui tetang kemanan dan efektifitas penggunaan alat medis nebulizer tersebut agar tidak terjadi dampak tidak baik bagi pasien

2. Belum optimalnya edukasi tentang pelaksanaan oral hygine pada pasien yang mengalami penurunan kesadaran dan pasien totalcare diruangan rawat inap 6B Rumah Sakit Pusat Otak Nasional jakarta pada tahun 2022.

a. Urgency : Isue ini diberikan skor 4 yang artinya mendesak untuk segera di tangani, namun belum sangat mendesak karena pada saat perawatan di rumah sakit, seluruh pasien di lakukan tindakan oral hygiene oleh perawat. Tapipengetahuan keluarga juga cukup penting demi meningkatkan kemandirian keluarga pasien bila harus di lakukan tindakan oral hygiene di rumah.

b. Seriousness : Isue ini cukup serius dampak nya bila tidak ditangani, sepertikurangnya nafsu makan, dan infeksi mulut namun tidak menyebabkan kegawat daruratan medis, sehingga masih bisa di tangani.

c. Growth : Kemungkinan isue ini untuk berkembang diberikan nilai 3 karena pada saat sudahmengalamiperbaikandanpeningkatankesadaran. Pasienbiasanyaakanmeminta kepada keluarganya untuk sikat gigi di tempat tidur, karena merasa mulutnya kurang segar dan tidak nyaman.

3. BelumoptimalnyaedukasipadakeluargapasiententangcarapemberianmakanmelaluiNGT (Nasogastric Tube) di ruangan rawat inap 6B Rumah Sakit Pusat Otak Nasional jakarta pada tahun 2022.

a. Urgency : Isue ini diberikan nilai 4 yang artinya mendesak untuk segera di tangani karena banyakak keluarga pasien yang belum paham benar tentang cara pemberian makan melalui NGT, namun setelah beberapa hari perawatan di rumah sakit dan di ajarkan terus-menerus, pasien mulai berani dan paham untuk melakukannya. Kemudian media edukasi yang tersedia di rumah sakit juga sudah ada mengenai cara pemberian makan melalui NGT, sehingga memudahkan keluarga pasien memahami edukasi yang di berikan.

16

b. Seriousness : Dampak yang di timbulkan bila keluarga pasien belum berani memberikan makan melalui NGT diberikan nilai 4 yaitu serius. Karena bila asupan makanan yang diterima olehpasientidak adekuat makan nutrisi yang di butuhkanoleh tubuh tidak terpenuhi yang mengakibatkan kelemahan, kulit kering, infeksi hingga yang paling parah adalah penurunan kesadaran.

c. Growth: Pada saat pasien pulang dan masih terpasang NGT, beberapa keluarga mengeluh karena merasa belum sembuh tapi sudah di pulangkan. Padahal kondisi seperti ini normal pada pasien dengan kelumpuhan dipulangkan dengan kondisi NGT masih terpasang. Bila keluarga pasien tidak teredukasi dengan baik, tentunya akan berpengaruh kepada nama baik instansi.

Dari hasil analisa isue di atas menggunakan metode USG makan di tentukan prioritas isu yang akan segera ditangani yaitu: “Belum optimalnya pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga tentang keamanan dan efektifitas penggunaan alat medis nebulizer di ruang rawat inap 6b rumah sakit pusat otak nasional prof. Dr. dr. Mahar mardjono jakarta tahun 2022.

3.3 Deskripsi Core Isue

Berdasarkan prioritas isue yang ada, maka isue yang akan diangkat oleh penulis adalah “Belumoptimalnya pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga tentang keamanan dan efektifitas penggunaan alat medis nebulizer di ruang rawat inap 6b rumah sakit pusat otak nasional prof. Dr. dr. Mahar mardjono jakarta tahun 2022”. Isue tersebut sesuai dengan ruang lingkup tugas pokok dan fungsi penulis sebagai perawat. Perawatan dan penanganan pada pasien merupakan tanggung jawab dari seorang dokter, namun perawat memiliki tugas untuk memberikan edukasi secara optimal dalam perawatan pasien sehingga pasien dan keluarga menjadi paham. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penggunaan alat nebulizer, faktor penyebab dan cara penanganan yang tepat saat ini pasien berada dalam perawatan yang membutuhkanterapinebulizer menjadisalah satu penyebabkesalahandan penanganan dalam penggunaan nebulizer.

Berdasarkan pasien rawat inap diruangan 6B yang menggunakan terapi nebulizer. Ketika

memberikan edukasi memerlukan persiapan dan juga kompetensi karena melibatkan

17

informasi untuk meningkatkan pemahaman seseorang Perawat merupakan tenaga

kesahatan terbesar dirumah sakit yang memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien

selama 24 jam melalui kolaborasi dengan berbagai pihak. Hal ini membuat perawat

berada pada posisi yang ideal untuk memantau respon pasien terhadap pengobatan yang

diberikan

3.4 Analisis Penyebab Isue

Fishbone Diagram seringkali disebut dengan Cause and Effect Diagram. Fishbone

Diagram digunakan ketika peneliti ingin mengidentifikasi kemungkinan penyebab

masalah. Fishbone Diagramakanmengidentifikasiberbagaisebabpotensial darisuatuefek

ataumasalahdanmenganalisis masalahtersebut melaluisesi brainstorming.Berikutadalah

hasilanalisis isu dengan menggunakan metode fishbonediagram.

Man Method

Belum terlaksananya edukasi efektiftas dan penggunaan alat nebulizer oleh perawat

Informasi yang disampaikan lewat lisan dan belum secara komprehensif

Belum optimalnya pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga tentang keamanan dan efektifitas penggunaan alat medis nebulizer di ruang rawat inap 6b

Pasien dan keluarga belum mengerti penggunaan alat nebulizer

Belum adanya media edukasi

machine Material

rumah sakit pusat otak nasional prof. Dr. dr. Mahar mardjono jakartatahun2022

Setelah menganalisa penyebab isue dengan bagan fishbone, dapat disimpulkan

bahwa masalah belum optimalnya edukasi pasien dan keluarga tentang

18

penggunaan nebulizer memiliki akan mengakibatkan dampak sebagai berikut:

1. Faktor Man

Belum terlaksananya edukasi yang disampaikan oleh perawat kepada pasien dan keluargadapat mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang terutama memotivasi sikap

2. Methode atau metode

Informasi yang tidak tersampaikan dengan baik ke pasien dan keluarga juga menjadi penyebab kurang pahamnya pasien dan keluarga tentang efektifitas dan penggunaan nebulizer, hal inidikarenakan informasiyang diberikan merupakan pengetahuanbagi pasien sendiri hal ini diharapakan dari yang tidak tahu menjadi tahu dan dari yang tidak mampu menjadi mampu dalam mengatasi kesehatannya

3. Machine

Dimana kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang penggunaan nebulizer dan terapi yang diberikan membuat keluarga tidak paham apa yang harus diperbuat.

4. Material

Media edukasi yang belum pernah ada juga berpengaruh besar terhadap kurangnya pemahamanpasiendankeluarga, media edukasi berperansebagaipenyalur informasi yang penting yang bisa digunakan oleh pasien dan keluarga untuk berusaha memahami materi yang disampaikan.

3.5 Gagasan Kreatif

Dalam menerapkan Manajemen ASN saat bekerja seorang CPNS bekerja harus melakukan perencanaanyang matang sebelum melaksanakankegiatan. Denganmenindaklanjut isue yang telah dipaparkan sebelumnya, sebagai upaya dalam peningkatan pemahaman pasien dan keluarga tentang efektifitas dan penggunaan alat medis nebulizer, maka penulis menemukan gagasan kreatif penyelesaian isu yaitu: pembuatan media edukasi berupa leaflet tentang

efektifitas dan Penggunaan alat medis nebulizer di RS Pusat Otak Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta tahun 2022. Pemilihan gagasan kreatif penggunaan leaflet sebagai media

19

edukasi dianggap memiliki kelebihan yaitu menarik untuk dilihat, mudah untuk dimengerti, merangsang imajinasi dalam pemahaman isi leaflet lebih ringkas dalam penyampaian isi informasinya.

Penulis akan merancang beberapa kegiatan yang akan penulis laksanakan selama masa aktualisasi di lingkungan kerja penulis, yaitu :

1. Koordinasi penyampaian gagasan konsep kegiatan pembuatan leaflet dan soal pre-post test tentangkeamanandanefektiftaspenggunaanalatmedisnebulizer

a. Membuat perjanjian kepada mentor

b. Menjelaskan konsep dan gagasan leaflet Menjelaskankonsep,gagasanleafletdansoal pre-posttesttentangkeamanandanefektiftaspenggunaanalatmedisnebulizer

c. Menyepakati konsep

2. Pembuatan leafle dan soalpre-post test tentang keamanan dan efektifitas penggunanaan alat medis nebulizer

a. Mencari literartur tentang efektifitas danpenggunaan alat medis nebulizer

b. Mendesain leaflet

c. Melaporkan desain leaflet ke bidang keperawatan dan untuk siap percetakan

3. Sosialisasi leaflet

a. Membuat kerangka acuan

b. Menyiapkan sarana dan prasarana

c. Melakukan sosialisasi leaflet dan soal pre dan post test kepada rekan sejawat tentang edukasi keamanan dan efektifitas penggunaan alat medis nebulizer

d. Menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL)

4. Melakukan edukasi

a. Melakukanpersiapanpasiendankeluarga

b. Melakukanedukasileaflet tentang keamanan dan efektifitas penggunaan alat medis nebulizer

20

c. Memintakeluargamengerjakansoalpre-posttest

5. Melakukan evaluasi hasil kegiatan edukasi keamanan dan efektifitas penggunaan alat medis nebulizer

a. Menyusun laporan hasil kegiatan

b. Melaporkan hasil evaluasi kepada atasan

Kegiatan-kegiatan tersebut dipilih dengan beberapa pertimbangan, diantaranya penulis ingin menyesuaikan kegiatan yang akan dilaksanakan dengan tugas pokok jabatan dan instansi, sehingga terdapat kegiatan yang berkesinambungan satu sama lain. Kegunaan dari kegiatan ini untuk optimalisasi pemahaman pasien dan keluarga tentang efektifitas dan penggunaan alat medis nebulizer dengan edukasi menggunakan media leaflet. Pelaksanaan kegiatan ini sangat penting karena Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, Fungsi ASN sebagaipelayanpublikterakomodirdengan adanya pembuatan media edukasidengan harapan pasiendankeluarga lebih memahamitentang efektifitas dan penggunaanalat medis nebulizer dan memberikan kepuasan dalam menerima informasisehingga informasi yang didapat dapat

dengan mudah dipahami. Serta fungsi ASN sebagai pemersatu bangsa akan terakomodir dengan kegiatan sosialisasi edukasi leaflet. dari kegiatan iniakanmembuat perawat-perawat bersatu dalam memberikan pelayanan kesehatan khususnya dalam pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga tanpa memandang asal suku, agama dan kelompok.

3.6 Matrixs Rancangan Aktualisasi

1. Unit kerja

Instalasi Rawat Inap 6B Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono

Jakarta

2. Identifikasi Isu

Belumoptimalnya pemberianedukasi kepada pasiendankeluarga tentang keamanandan efektifitas penggunaan alat medis nebulizer di ruang rawat inap 6b rumah sakit pusat otak nasional prof. Dr. dr. Mahar mardjono jakarta tahun 2022

3. Gagasan pemecahan Isu

Optimallisasi pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga tentang keamanan dan efektifitas penggunaan alat medis nebulizer menggunakan media leaflet di ruang rawat inap 6b rumah sakit pusat otak nasional prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta Tahun

2022

21

3.3

penyampaian

gagasan

konsep

kegiatan

pembuatan

leaflet tentang

keamanan dan

efektifitas

penggunaan

alat medis

nebulizer

a. Membuat janji

kepada mentor Adanya perjanjian

melalui whatsapp di capture

Dalam melakukan

komunikasi saya

bersikap ramah,

sopan dan santun

menunjukkan

berorientasi

Pelayanan dan berupaya untuk

bersikap terbuka

untuk bekerjasama

dengan pihak yang

terkait sebagai

perwujudan

kolaboratif

b. Menjelaskan

konsep,gagasan

leaflet dan soal

Adanya verbal konsep leaflet dan soal pre-post test

Pertindak aktif dan

berinisiatif dalam

menjelaskan

Penyampaian

gagasan dan

konsep kegiatan

mendukung misi

Memantapkan tata

kelola

pemerintahan

Kegiatan ini

dapat memperkuat

nilaiorganisasi:

Resposive:

Selalu Siap

Tanggap

22
OUTPUT/ HASIl
SUBSTANSI MATA
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
Tabel tahapan kegiatan NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN
KETERKAITAN
PELATIHAN
1. Koordinasi

pre-post test

tentang

keamanan dan

efektiftas

penggunaan alat

medis nebulizer

konsep gagasan

sebagai

perwujudan

adaptif

serta menjelaskan

konsep dan

gagasan dengan

sebaik-baiknya

sebagai

perwujudan

kompeten dan

menjelaskan

konsep dan

gagasan dengan

cermat dan

bertanggung jawab

sebagai

perwujudan

akuntabel

c. Menyepakati

konsep Terdapat

kesepakatan hasil

Menghargai

pendapat mentor

23

konsep leaflet dan soal pre dan post test

dan kepala ruang

sebagai pewujudan

harmonis, memberikan

kesempatan kepada

berbagai pihak

yaitu mentor untuk

berkontribusi

dalam kesepakatan

pembuatan leaflet

edukasi sebagai

perwujudan

kolaboratif

Menjaga nama baik

mentor dan kepala

ruang serta tidak

menjelek-jelekkan

pendapatnya

sebagai

perwujudan loyal

24

2. Pembuatan leaflet, soal pre dan post tentang keamanan dan efektifitas

penggunaan

alat medis

nebulizer

a.Mencari literartur tentang keamanan dan efektifitas

penggunaan

nebulizer

Tersusunya bahan materidan journal journal terkait

Berorientasi

Pelayanan:

mencari literatur

yang tepat hal ini

sebagai upaya

peningkatan

pemahaman dan

pengetahuanpasien

dan keluarga.

Mencari literatur

dengan cermat dan

bertanggung jawab

sebagai

perwujudan

akuntabel

Dalam proses

pembuatan leaflet

mendukung visi:

Terwujudnya

Masyarakat Sehat, Produktif, Mandiri, Yang Berkeadilan

Serta misi:

Memberdayakan

masyarakat dan

mengutamakan

pembangunan

kesehatan.

Kegiatan ini

dapat memperkuat

nilaiorganisasi:

Innovative: Mengikuti

Perkembangan Ilmu

Benevolent

Senantiasa

Melayani

Pasien Dengan

Tulus

Attentive : Memberi

b.

sudah setujui

sebagai perawat

harus tetap terus

berinovasi dan mengembangkan

kreatifitas dalam

memberikan asuhan

keperawatan kepada

Perhatian

Penuh

Terhadap

Pasien

25
Mendesain leaflet Desain leaflet

c. Melaporkan

desain leaflet ke

bidang

keperawatan

untuk pencetakan

leaflet

pasien sebagai

perwujudan adaptif

Dalam membuat

leaflet dengan

kualitas terbaik

sebagai

perwujudan

kompeten

Leaftlet tercetak serta tetap

menjaga nama

baik instansi

sebagai

perwujudanloyal

meminta bantuan

pihakterkait untuk

mencetak leaflet

sebagai

perwujudan

kolaboratif dan membangun

lingkungan yang

kondusif sebagai

26

3. Sosialisasi leaflet, soal pre dan post tentang

keamanan dan

efektifitas

penggunaan

alat medis

nebulizer

a. Membuat kerangka acuan sosialisasi

Tersedianya kerangka acuan sosialisasi tentang keamanan dan efektifitas

penggunaan alat

medis nebulizer

perwujudan

harmonis

Membuat kerangka

acuan dengan

tanggung jawab, efektifdanefisiensi

sebagai

perwujudan

Akuntabel

Saat proses

sosialisasi leaflet

mendukung misi

Memperkuat upaya

kesehatan yang

bermutu dan

menjangkau

Kegiatan ini

dapat

memperkuat nilai

organisasi:

Innovative:

Mengikuti

b. Menyiapkan sarana dan prasana

Sarana dan prasarana siap digunakan

Bersikap cekatan

dalam menyiapkan

jadwal untuk

sosialisasi sebagai

perwujudan berorientasi

Pelayanan

seluruh penduduk

Indonesia.

Meningkatkan

ketersediaan, pemerataan dan mutu sumber daya

kesehatan

Perkembangan

Ilmu

Noble: SesuaiDengan

MottoRS Yaitu

"Melayani DenganMulia"

c.Melakukan sosialisasi leaflet kepada rekan rekan sejawat diruang rawat inap 6B RSPusat

Laporan hasil

sosialisasi, Dokumentasi dan daftar hadir

Bertindak aktif

dalam melakukan

edukasi berupa

leaflet kepada

pasien dan

keluarga sebagai

27

Otak Nasional

perwujudan

adaptif

Mengikutsertakan

rekan sejawat saat

penyampaian

sosialisasi leaflet

sebagai bentuk

Kolaboratif

Saat melakukan

sosialisasi

menciptakan

lingkungan yang

kondusif, tidak

berisik dan tenang

sebagai

perwujudan

harmonis, serta

memberikan

pengetahuan baru

kepada sesama

rekan kerja

sebagai

28

d. Menyusun

Rencana Tindak

Lanjut( RTL)

Tersedianya

susunan Rencana Tindak Lanjut (RTL)

perwujudan

kompeten

saat penyajian

leaflet tetap

menjaganama baik

instansi dengan

tidak menjelek

jelekkan nama

instansi dalam

leaflet yang

dibuat sebagai

perwujudan loyal

Saat menyusun

rencana tindak

lanjut dengan

melaksanakan

tugas dengan baik

sebagai

perwujududan

Kompeten

29

4. Melakukan

edukasi

menggunakan

leaflet tentang

keamanan dan

efektifitas

penggunaan

alat medis

nebulizer

a. Melakukan persiapan pasien

dan keluarga

Adanya kontrak waktu

Berbicara dengan pasien

menggunakan

bahasa yang sopan

dan ramah

merupakan

panduan perilaku

dari ramah dan

dapat di andalkan

perwujudan

berorientasi

pelanan.

Kemudian

membina

hubungan saling

percaya dengan

pasien dan

keluarga pasien

merupakan

panduan perilaku

dari membangun

lingkungan kerja

Melakukan pendidikan kesehatan

menggunakan

leaflet edukasi

tentang keamanan

dan efektifitas

penggunaan alat

medis nebulizer

adalah salah satu

upaya

mewujudkan

masyarakat sehat,

produktif ,

mandiri yang

berkeadilan

dengan cara

memperkuat

upaya kesehatan

yang bermutu dan

menjangkau

seluruh penduduk

Melakukan pendidikan kesehatan

menggunakan

leaflet edukasi

tentang

keamanan dan

efektifitas

penggunaan

alat medis

nebulizer

sebagai bentuk

penguatan

nilai-nilai dasar

organisasi yaitu :

1. Benevolent

2. Responsive

3. Attentive

4. Innovative

5. Noble

30

yang kondusif

Harmonis.

Menjelaskan

kepada pasien

tujuan dan maksud

dari edukasi

merupakan

panduan perilaku

dari melaksanakan

tugas dengan jujur

dan bertanggung

jawab Akuntabel.

Meminta waktu

keluarga pasien di

jam 09.00 untuk

pelaksanaan

edukasi

merupakan

perilaku dari

bertindak proaktif

sebgai

perwujudan

Indonesia, memberdayakan

masyarakat dan mengutamakan

pembangunan

kesehatan, meningkatkan

ketersediaan, pemerataan dan

mutu sumber daya

kesehatan, serta

memantapkan tata

kelola

pemerintahan

yang baik, bersih

dan inovatif.

31

b. Melakukan

edukasi berupa

leaflet kepada

pasien dan keluarga diruang

rawat inap 6b RS

pusatotaknasional

Dokumentasi dan Formulir

komunikasi

dan edukasi

(KIE) yang

telah ditanda

tangani oleh

pasien dan

keluarga

adaftif

Memberikan

pengetahuan

kepada pasien dan

keluarga

merupakansebagai

perwujudan

Kompeten

c. Meminta keluarga

mengerjakan soal

pre-post test

Hasil pre-post test Meminta keluarga

pasien untuk

mengerjakan soal

predan post test

dengan bahasa

yang ramah

menunjukkan nilai

berorientasi

pelayanan. Selain

bahasa yang ramah,

sopan dan santun

saya juga

32

menghargai latar

belakang keluarga

pasien yang

menunjukkan nilai

harmonis. Dalam

proses pengisian

soal pre dan post

test menyesuaikan

diri dengan respon

yang diberikan

keluarga pasien

menunjukkan sikap

adaptif. Dengan

meminta keluarga

pasien

mengerjakan soal

pre post test,

memberikan

kesempatan pada

keluarga pasien

untuk berkontribusi

dalam edukasi

33

5 Melakukan

evaluasi hasil

edukasi

tentang

keamanan dan

efektifitas

penggunaan

alat medis

nebulizer

Menyusun laporan

hasil kegiatan

Tersusun laporan

hasil kegiatan

menunjukkan nilai

kolaboratif.

Menggunakan

sumber daya

teknologi yang

tersedia dalam

melakukan

kegiatan

menunjukkan

penerapan

SMART ASN

membuat laporan

hasil kegiatan

dengan cermat, jujur dan

bertanggung jawab

menunjukkan nilai

akuntabel. Saya

membuat laporan

evaluasi edukasi

dengan kualitas

terbaik

Melakukan

evaluasi edukasi

tentang keamanan dan efektifitas

penggunaan alat medis nebulizer

adalah salah satu

upaya

mewujudkan

masyarakat sehat,

produktif, mandiri

Melakukan evaluasi

edukasi tentang keamanan dan efektifitas penggunaan alat medis

nebulizer

sebagai bentuk

penguatan

nilai-nilai dasar

34

Melaporkan hasil

evaluasi edukasi

kepada atasan

Laporan evaluasi

edukasi yang sudah

disetujui atasan

menunjukkan nilai

kompeten.

yang berkeadilan

dengan cara

memperkuat

organisasi yaitu :

1. Benevolent

Melaporkan hasil

evaluasi

edukasi kepada

atasan (loyal)

dengan bahasa

yang sopan dan

menghargai

pendapat atasan

(harmonis).

terbuka dalam

menerima saran

dan kontribusi

atasan dalam

evaluasi edukasi

(kolaboratif) agar

dapat terus

memperbaiki

edukasi yang

diberikan kepada

upaya kesehatan

yang bermutu dan

menjangkau

seluruh penduduk

Indonesia, memberdayakan

masyarakat dan

mengutamakan

pembangunan

kesehatan,

meningkatkan

ketersediaan, pemerataan dan

mutu sumber daya

kesehatan, serta

memantapkan tata

kelola

pemerintahan

2. Responsive

3. Attentive

4. Innovative

5. Noble

35

masyarakat (berorientasi

pelayanan).

melaporkan hasil

evaluasi edukasi

dengan

menggunakan kode

etik perilaku ASN

menunjukkan

penerapan nilai

Manajemen ASN.

yang baik, bersih

dan inovatif.

36

3.7 Rencana Penjadwalan Kegiatan

Rencana pelaksanaan aktulaisasi latsar CPNS Golongan 3 Angkatan 8 akan dilaksanakan mulai tanggal 28 Juli – 2 september 2022 dengan rencana kegiatan sebagai berikut

1 Koordinasi penyampaian gagasan

konsep kegiatan pembuatan leaflet dan pre-post test tentang keamanan dan efektifitas penggunaan alat medis nebulizer

2 Pembuatan leaflet, soal pre dan post tentang keamanan dan efektifitas

penggunaan alat medis nebulizer

3 Sosialisasi leaflet

4 Melakukan edukasi

5 Melakukan evaluasi hasil edukasi

37
NO KEGIATAN Juli Agustus September 4 1
3.3 Tabel Rencana Penjadwalan Kegiatan
2 3 4 1

DAFTAR PUSTAKA

Nixon manurung (2017). Hubungan pelaksanaan oral hygiene dengan kejadian infeksi rongga

mulut pada pasien dengan penurunan kesadaran di rsu imelda pekerja indonesia medan.

Jurnal Ilmiah Keperawatan. Vol.3 No.2

Wahyu T Dkk. 2019. Penerapan terapi inhalasi nebulizer untuk mengatasi bersihan jalan napas

pada pasien brokopneumonia. Jurnal Keperawatan. Magelang. Vol.5, No.2.

Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI. 2021. Modul SMART ASN.Jakarta: LAN.

Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI. 2021. Modul Manajemen ASN.Jakarta: LAN.

SIRS RSPON. (2022). Profil Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, http://rspon.co.id/tentang-kami_00.php, di akses pada tanggal 14 Juli 2022 jam 19.00.

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR PNS

OPTIMALlSASI PEMBERIAN EDUKASI KEPADA PASIEN DAN KELUARGA

TENTANG KEAMANAN DAN EFEKTIFITAS PENGGUNAAN ALAT MEDIS

NEBULIZER MENGGUNAKAN MEDIA LEAFLET DI RUANG RAWAT INAP 6B

UMAH SAKIT PUSAT OTAK NASIONAL PROF. DR. dr. MAHAR MARDJONO

JAKARTA TAHUN 2022

MAMAY HAMIYATUL ALIYAH, S.KEP., NERS 199311102022032001

PROFILE

Nama : Mamay Hamiyatul Aliyah, S.Kep.Ners

NIP : 199311102022032001

Tempat, Tanggal Lahir : Majalengka, 10 November 1993

Pangkat/Golongan :Penata Muda/IIIb

Jabatan : Perawat Ahli Pertama

Unit Kerja : RS Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar

Mardjono Jakarta

Visi ““Terwujudnya

Masyarakat Sehat, Produktif, Mandiri, Yang Berkeadilan”

Misi”

 Memperkuat upaya kesehatan yang bermutu dan menjangkau seluruh penduduk

Indonesia.

 Memberdayakan masyarakat dan mengutamakan pembangunan kesehatan.

 Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan mutu sumber daya kesehatan.

 Memantapkan tata kelola pemerintahan yang

baik, bersih dan inovatif.

Responsive

NILAI NILAI ORGANISASI

Atentive

B R
N I Noble
A
Benevolent Innovative

Identifikasi isue

Belum optimalnya pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga tentang keamanan

dan efektifitas penggunaan

alat medis nebulizer Di ruang

rawat inap 6B Rumah Sakit

Pusat Otak Nasional Prof.

Dr. dr. Mahar Mardjono

Jakarta tahun 2022

Belum optimalnya edukasi

tentang pelaksanaan oral

hygine pada pasien yang

mengalami penurunan

kesadaran dan pasien

totalcare diruangan rawat

inap 6B Rumah Sakit Pusat

Otak Nasional jakarta pada tahun 2022.

Belum optimalnya edukasi

pada keluarga pasien tentang

cara pemberian makan

melalui NGT (Nasogastric Tube) diruangan rawat inap

6B Rumah Sakit Pusat Otak

Nasional jakarta pada tahun 2022.

1 Belum optimalnya pemberian edukasi

kepada pasien dan keluarga tentang

keamanan dan efektifitas penggunaan alat

medis nebulizer Di ruang rawat inap 6B

Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr.

dr. Mahar Mardjono Jakarta tahun 2022

2

Belum optimalnya edukasi tentang

pelaksanaan oral hygine pada pasien yang

mengalami penurunan kesadaran dan pasien

totalcare diruangan rawat inap 6B Rumah

Sakit Pusat Otak Nasional jakarta pada

tahun 2022.

3

Belum optimalnyaedukasi pada keluarga

pasien tentang cara pemberian makan

melalui NGT (Nasogastric Tube) diruangan

rawat inap 6B

Rumah Sakit Pusat Otak

Nasional jakarta pada tahun 2022.

NO ISU KRITERIA JUMLAH NILAI PRINGKAT KUALITAS U S G
Someone Famous PENETAPAN CORE ISUE
5 4 4 13 I
4 4 3 11 II
4 3 3 10 III

Penyebab isue ( fishbone)

Man

Belum optimalnya

pemberian edukasi

kepada pasien dan

keluarga tentang

keamanan dan efektifitas

penggunaan alat medis

nebulizer Di ruang rawat

inap 6B Rumah Sakit

Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono

Jakarta tahun 2022

Belum terlaksananya edukasi efektiftas dan

penggunaan alat nebulizer oleh perawat

Method

Informasi yang

disampaikan lewat lisan dan belum secara

komprehensif

Pasien dan keluarga belum mengerti penggunaan alat

nebulizer

machine

Belum adanya media edukasi

Material

Gagasan kreatif

Berdasarkan analisis penyebab isu menggunakan fishbone, maka

diambil gagasan pemecahan isu, “optimalisasi edukasi kepada pasien

dan keluarga tentang keamanan dan efektifitas penggunaan alat medis

menggunakan media leaflet Di ruang rawat inap 6B Rumah

Pusat Otak Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta tahun 2022”

tujuan meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga terhadap

pelayanan keperawatan dan meningkatkan komunikasi efektif antara dan pasien.

Daftar kegiatan Rancangan aktualisasi

Koordinasi penyampaian

gagasan konsep kegiatan

pembuatan leaflet dan soal pre-post test tentang

keamanan dan efektiftas

penggunaan alat medis

nebulizer

Pembuatan leaflet, soal pre dan post tentang keamanan dan efektifitas penggunaan alat medis nebulizer

Sosialisasi leaflet

Melakukan edukasi leaflet tentang keamanan dan efektifitas

penggunaan alat medis nebulizer

Melakukan edukasi leaflet tentang keamanan dan efektifitas

penggunaan alat medis nebulizer

1 2 3 4 5

Tahapan kegiatan Output/hasil

Kertekaitan substasi mata pelastihan Kontribusi

Terhadap Visi Misi

Organisasi

PenguatanNil ai Organisasi

Membuat janji kepada

mentor Adanya perjanjian

melalui

whatsapp

di capture

Dalam melakukan komunikasi saya bersikap

ramah, sopan dan santun menunjukkan

berorientasi

Pelayanan

Menjelaskan

konsep,gagasan

leaflet dan soal

pre-post test

tentang keamanan

dan efektiftas

penggunaan alat

medis nebulizer

Adanya verbal

konsep leaflet

dan soal pre-post

test

Pertindak aktif dan berinisiatif dalam

menjelsakan konsep gagasan sebagai

perwujudan adaftif

serta menjelaskan konsep dan gagasan dengan

sebaik-baiknya sebagai perwujudan kompeten

dan menjelaskan konsep dan gagasan dengan

cermat dan bertanggung jawab sebagai

perwujudan akuntabel

Penyampaian gagasan

dan konsep kegiatan

mendukung misi

Memantapkan tata

kelola pemerintahan

Kegiatan ini dapat

memperkuat

nilai organisasi

Resposive:

Selalu Siap

Tanggap

Tahapan

kegiatan Output/ hasil

Kertekaitan substasi mata

pelastihan

Menyepakati

konsep Terdapat kesepakatan

hasil konsep

leaflet dan

soal pre post test

Menghargai pendapat mentor dan kepala ruang

sebagai pewujudan harmonis, memberikan

kesempatan kepada berbagai pihak yaitu

mentor untuk berkontribusi dalam kesepakatan

pembuatan leaflet edukasi sebagai perwujudan

kolaboratif , menjaga nama baik mentor dan

kepala ruangan serta tidak menjelek2kn nama

baik sebagai perwujudan loyal

continue
Kontribusi Terhadap Visi
Misi Organisasi PenguatanN ilai Organisasi

2. Pembuatan leaflet, soal pre dan post tentang keamanan dan efektifitas penggunaan alat medis nebulizer

Tahapan

kegiatan

Output/hasil

Kertekaitan substasi mata pelastihan

Mencari literartur

tentang keamanan

dan efektifitas

penggunaan

nebulizer

Tersusunya materi dan journal journal

terkait

Berorientasi Pelayanan: mencari literatur

yang tepat hal ini sebagai upaya peningkatan

pemahaman dan pengetahuan pasien dan

keluarga. Mencari literatur dengan cermat dan

bertanggung jawab sebagai perwujudan

akuntabel

Mendesain

leaflet

Melaporkan

desain leaflet ke

bidang

keperawatan

untuk pencetakan

leaflet

Desain leaflet sudah

disetujui

Leaftlet

tercetak

sebagai perawat harus tetap terus berinovasi

dan mengembangkan kreatifitas dalam

memberikan asuhan keperawatan kepada

pasien sebagai perwujudan adaptif

Dalam membuat leaflet dengan

kualitas terbaik sebagai perwujudan

kompeten serta tetap menjaga nama baik

instansi sebagai perwujudan loyal,meminta

bantuanpihak terkait untuk mencetak leaflet

sebagai perwujudan kolaboratif, dan

membangun lingkungan yang kondusif

sebagai perwujudan harmonis

Kontribusi Terhadap

Visi Misi Organisasi PenguatanNilai Organisasi

Dalam proses pembuatan

leaflet mendukung visi:

Terwujudnya Masyarakat

Sehat, Produktif,

Mandiri, Yang

Berkeadilan

Serta misi:

Memberdayakan

masyarakat dan

mengutamakan

pembangunan kesehatan.

Kegiatan ini dapat

memperkuat nilai

organisasi:

Innovative:Mengikuti

Perkembangan Ilmu

Benevolent:Senantiasa

Melayani Pasien Dengan

Tulus

Attentive : Memberi

Perhatian Penuh

Terhadap Pasien

Tahapan

kegiatan Output/ hasil

Kertekaitan substasi mata pelastihan

Kontribusi Terhadap Visi Misi

Menyusun rencana tindak

lanjut

Tersedianya susunan Rencana

Tindak Lanjut (RTL)

Saat menyusun rencana

tindak lanjut dengan

melaksanakan tugas

dengan baik sebagai

perwujudan Kompeten

Organisasi PenguatanNi lai Organisasi

Tahapan

kegiatan Output/ hasil

Kertekaitan substasi mata pelastihan

Kontribusi

Terhadap Visi

Misi Organisasi

Membuat

kerangka

acuan

sosialisasi

Menyiapka n sarana

dan

prasana

PenguatanNi lai Organisasi

Kerangka acuan sosialisasi

Membuat kerangka acuan dengan tanggung jawab, efektif dan efisiensi sebagai

perwujudan Akuntabel

Saat proses sosialisasi

leaflet mendukung misi

Memperkuat upaya

kesehatan

Yang bermutu dan menjangkau seluruh

Kegiatan ini dapat memperkuat nilai

organisasi:

Innovative: Mengikuti perkembangan ilmu

Dokumentasi persiapan

Bersikap cekatan dalam menyiapkan jadwal

untuk sosialisasi sebagai

perwujudan berorientasi

Pelayanan

penduduk

indonesia.meningkatkan

ketersediaan

pemerataan dan mutu

sumber daya kesehatan

Noble : sesuai

dengan moto Rs yaitu melayani

dengan muliya

3. Sosialisasi leaflet

Tahapan

kegiatan

Output/hasil Kertekaitan substasi mata pelastihan Kontribusi Terhadap

Visi Misi Organisasi

PenguatanNilai Organisasi

Membuat kerangka

acuan

sosialisasi

Menyiapkan

sarana dan prasana

Kerangka acuan sosialisasi

Membuat kerangka acuan dengan tanggung jawab, efektif dan efisiensi

sebagai perwujudan Akuntabel

Saat proses sosialisasi

leaflet mendukung

misi Memperkuat

upaya

Kegiatan ini dapat memperkuat nilai

Dokumentasi persiapan

Bersikap cekatan dalam menyiapkan jadwal untuk sosialisasi sebagai

perwujudan berorientasi

Pelayanan

kesehata

n Yang bermutu dan menjangkau seluruh

penduduk

indonesia.meningkatk

an ketersediaan

pemerataandan mutu

sumber daya

kesehatan

organisasi: Innovative: Mengikuti

perkembangan

ilmu

Noble : sesuai

dengan moto Rs yaitu melayani

dengan muliya

continue

4. Melakukan edukasi leaflet tentang keamanan dan efektifitas penggunaan alat nebulizer

Tahapan kegiatan Output/ hasil

Melakukan persiapan pasien dan keluarga

Kertekaitan substasi mata pelastihan

Adanya kontrak waktu -Berorientasi pelayanan

-Akuntabel

-Harmonis

adaftip

Kontribusi Terhadap Visi Misi

Organisasi

PenguatanNilai Organisasi

Melakukan edukasi berupa

leafletkepada pasien dan keluarga diruang rawat inap

6b RS pusat otak nasional

Dokumentasi dan

Formulir

komunikasi

dan edukasi

(KIE) yang

telah ditanda tangani oleh

pasien dan keluarga

Melakukan pendidikan kesehatan

menggunakan leaflet edukasi

tentang keamanan dan efektifitas

penggunaan alat medis nebulizer

adalah salah satu upaya

mewujudkan masyarakat sehat, produktif , mandiri yang berkeadilan

dengan cara memperkuat upaya

kesehatan yang bermutu dan menjangkau seluruh penduduk

Indonesia, memberdayakan

masyarakat dan mengutamakan

pembangunan kesehatan, meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan mutu sumber daya

kesehatan, serta memantapkan tata

kelola pemerintahan yang baik, bersih dan inovatif.

Melakukan pendidikan kesehatan

menggunakan leaflet edukasi

tentang keamanan dan efektifitas

penggunaan alat medis nebulizer

sebagai bentuk penguatan nilainilai dasar organisasi yaitu :

1. Benevolent

2. Responsive

3. Attentive

4. Innovative

5. Noble

Tahapan kegiatan

Output/ hasil

Kertekaitan substasi

mata pelastihan

Meminta

keluarga mengerjakan

soal pre-post test

Hasil post tes

-Berientasi

pelayanan

-Harmonis

-Adaftif

-Kolaboratif

-Smart asn

Kontribusi Terhadap

Visi MisiOrganisasi

PenguatanNilai Organisasi

continue

Melakukan edukasi leaflet tentangkeamanandan efektifitas penggunaanalat medis nebulizer

Tahapan kegiatan Output/ hasil

Kertekaitan substasi

mata pelastihan

Menyusun

laporan hasil

kegiatan

Tersususnya

laporan kegiatan

Akuntabel kompeten

Kontribusi Terhadap Visi

MisiOrganisasi

PenguatanNilai Organisasi

Melakukan evaluasi edukasi

tentang keamanan dan efektifitas

penggunaan alat medis nebulizer

adalah salah satu upaya

mewujudkan masyarakat sehat,

produktif, mandiri yang

Melaporkan hasil

evaluasi edukasi

kepada atasan

Laporan evaluasi

edukasi yang sudah disetujui atasan

-Loyal

-harmonis

-kolaboratif

-berorientasi

pelayanan

-managemen asn

berkeadilan dengan cara

memperkuat upaya kesehatan yang

bermutu dan menjangkau seluruh

penduduk Indonesia, memberdayakan masyarakat dan

mengutamakan pembangunan

kesehatan, meningkatkan

ketersediaan, pemerataan dan mutu

sumber daya kesehatan, serta

memantapkan tata kelola

pemerintahan yang baik, bersih dan inovatif.

Melakukan

evaluasi edukasi

tentang

keamanan dan efektifitas

penggunaan alat medis nebulizer

sebagai bentuk

penguatan nilai-

nilai dasar

organisasi yaitu :

1. Benevolent

2. Responsive

3. Attentive

4. Innovative

5. Noble

5.
Rencana
jadw kegiatan

TERIMA KASIH.....

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.