LAPORAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 1
PEMBUATAN DENAH JALUR EVAKUASI TANGGAP DARURAT DI INSTALASI RAWAT JALAN GEDUNG ANGGREK RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
DISUSUN OLEH : MITBASMAN MIKRA, S.K.M. NIP. 199412302020121002
BAPELKES CIKARANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI PEMBUATAN DENAH JALUR EVAKUASI TANGGAP DARURAT DI INSTALASI RAWAT JALAN GEDUNG ANGGREK RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
Telah di seminarkan Tanggal 05 Agustus 2021, di Bapelkes Cikarang
Coach
Mentor
dr. Titiek Resmisari, MARS NIP. 198104282008012006
Kurniawan Arif Mufadlil, SKM., MM NIP. 197605312000031002
Penguji
dr. Maryono, M.Kes NIP. 196704201999031006
KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah S.W.T. atas segala petunjuk, kemampuan, dan kekuatan yang telah diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ANEKA serta Peran dan Kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada Pendidikan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III dalam bentuk Laporan Aktualisasi yang berjudul “Pembuatan Denah Jalur Evakuasi Tanggap Darurat di Instalasi Rawat Jalan Gedung Anggrek RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung”. Dalam penyusunan laporan aktualisai ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan, dorongan, petunjuk, serta sumbangan gagasan dan pikiran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu dr. R, Susana Dewi, Sp.PK(K)., M.Kes., MMRS selaku Direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. 2. Bapak Kurniawan Arif Mufadlil, SKM., MM, selaku Kepala Instalasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) sekaligus sebagai mentor yang telah membimbing, mengarahkan dan memberikan dukungan kepada penulis. 3. Ibu dr. Titiek Resmisari, MARS selaku Coach dan Dr. Maryono, M.Kes selaku penguji yang telah yang telah membimbing, mengarahkan dan memberikan dukungan kepada penulis. 4. Kedua orang tua dan keluarga serta rekan rekan diklatsar yang selalu memberikan semangat dan dukungan dalam penyelesaian rancanga aktualisasi ini. Penulis berharap nilai-nilai dasar ASN yang telah diaktualisasikan selama Pendidikan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dapat menjadi kebiasaan dan budaya sehingga dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas ASN. Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan rancangan aktualisasi ini. Bandung, Mei 2021
Penulis
i
DAFTAR ISI
PERNYATAAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii DAFTAR TABEL ........................................................................................................... v DAFTAR GAMBAR...................................................................................................... vi BAB 1 : PENDAHULUAN ............................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1 1.2 Tujuan ............................................................................................................... 2 1.3 Manfaat ............................................................................................................. 2 1.3.1 Manfaat bagi penulis ................................................................................ 2 1.3.2 Manfaat bagi Instalasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja ................ 2 1.3.3 Manfaat bagi Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang .............................. 2 1.4 Ruang Lingkup ................................................................................................. 2 BAB 2 : GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA .................................. 3 2.1 Deskripsi Umum ............................................................................................... 3 2.1.1 Gambaran Umum Instansi ...................................................................... 3 2.1.2 Tugas dan Fungsi ..................................................................................... 3 2.1.3 Struktur Organisasi................................................................................... 4 2.2 Deskripsi Khusus .............................................................................................. 5 2.2.1 Gambaran Instalasi Rawat Jalan Gedung Aggrek ............................... 5 ii
2.2.2 Struktur Organisasi Instalasi Rawat Jalan ............................................ 5 2.2.3 Gambaran Sarana Proteksi Kebakaran .................................................. 6 2.3 Identitas Diri..................................................................................................... 6 2.4 Sasaran Kinerja Pegawai ................................................................................ 7 2.5 Nilai-Nilai Dasar ASN ....................................................................................... 8 BAB 3 : RANCANGAN AKTUALISASI ..................................................................... 10 3.1 Identifikasi Isu ............................................................................................... 10 3.2 Penetapan Core Isu....................................................................................... 13 3.3 Penyebab Isu ................................................................................................. 14 3.4 Gagasan Pemecahan Isu .............................................................................. 14 3.5 Matriks Rencana Aktualisasi ......................................................................... 16 3.6 Rencana Jadwal Aktualisasi ......................................................................... 26 BAB 4 : PELAKSANAAN DAN HASIL AKTUALISASI ............................................. 26 4.1 Pelaksanaan Aktualisasi ................................................................................ 26 4.2 Hasil Aktualisasi dan Pembahasannya ....................................................... 26 4.2.1 Kegiatan 1 : Memahami Jalur Evakuasi (Observasi Langsung)....... 26 4.2.2 Kegiatan 2 : Membuat Denah Jalur Evakuasi Tanggap Darurat ..... 28 4.2.3 Kegiatan 3 : Penyampaian Denah Ke Bagian Humas ....................... 30 4.2.4 Kegiatan 4 : Pemasangan Denah Jalur Evakuasi .............................. 32 4.2.5 Kegiatan 5 : Sosialisasi denah Jalur Evakuasi .................................... 34 4.2.6 Kegiatan 6 : Evaluasi Denah Evakuasi ................................................ 36
iii
Pengisian Kuisioner
Kuisioner ................................... 38
4.3 Rencana Tindak Lanjut ................................................................................. 26 BAB 5 : KESIMPULAN .............................................................................................. 27 5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 27 5.2 Saran ............................................................................................................... 27 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Sasaran Kinerja Pegawai..……………………………………………..……………. 7 Tabel 3.1 Identifikasi Isu Sesuai SKP……………………………………………................ 10 Tabel 3.2 Dampak Isu dan Keterkaitan dengan Nilai ASN...…………………………… 11 Tabel 3.3 Matriks Penilaian Kualitas Isu …..…………………………………….............. 13 Tabel 3.4 Mantriks Rancangan Aktualisasi…………………………………………………… 16 Tabel 3.5 Rencana Jadwal Aktualisasi…………………………………………………………. 26
v
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Struktur organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung……….…………. 4 Gambar 2.2 Struktur organisasi IRJ Gedung Anggrek………………..…….……………. 5 Gambar 3.1 Fishbone Diagram…………………………………….……….……………………. 14
vi
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN) mengemban amanat yang sangt penting dalam mewujudkan cita-cita bangsa. Sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014, ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. PNS harus memiliki karakter yang dapat mendukung fungsinya sebagai ASN sehingga perlu dibentuknya ASN yang berintegritas, jujur, unggul, bertanggungjawab, disiplin, beretika, peduli dan adil serta menjunjung tinggi nillai-nilai ASN. Maka dari itu, sebagai salah satu usaha untuk membangun PNS yang berkarakter adalah dengan memberikan program pendidikan dan pelatihan dasar yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang dilakukan secara terintegrasi. Pelatihan Dasar CPNS merupakan syarat bagi CPNS untuk menjadi PNS. Pelatihan memiliki renteran kegiatan yaitu MOOC, Distance Learning, Aktualisasi dan Klasikal dan disela-sela kegiata ntersebut juga ada Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas (PKTBT). Pelatihan ini bertujuan untuk Standar pelayanan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) meliputi manajemen risiko K3RS, keselamatan dan keamanan rumah sakit, pelayanan kesehatan kerja, pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), pencegahan dan pengendalian kebakaran, pengelolaan prasarana rumah sakit, pengelolaan peralaran medis dan kesiap siagaan menghadapi kondisi darurat atau bencana. K3RS juga berfokus memperhatikan keselamatan selain pegawai yaitu pasien, pendamping pasien dan tamu rumah sakit. Pelayanan ini ialah pencegahan dan pengendalian kebakaran dan kesiapan menghadapi kondisi darurat dan bencana. Kesiapan dan kehandalan rumah sakit untuk pemenuhan kegiatan ini sangat mempengaruhi keselamatan orang banyak dan citra rumah sakit sendiri sehingga dalam rancangan aktualisasi ini penulis mengajukan suatu gagasan yaitu pembuatan denah jalur evakuasi di Instalasi Rawat Jalan Gedung Anggrek.
1
2 1.2 Tujuan Tujuan dari kegiatan ini di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah sebagai berikut : a. Mampu
mengimplementasikan
nilai-nilai
dasar
ASN
dalam
kegiatan
aktualisasi ini. b. Mempu menerpakan kode etik ASN dalam melaksanakan pekerjan dan berperilaku. c. Mampu menerapkan pelayanan publik dengan mengutamakan pelayanan prima kepada pegawai dan masyarakat.
1.3 Manfaat 1.3.1 Manfaat bagi penulis Sebagai wadah untuk mempelajari, memahami dan meningkatkan kapasitas diri
penulis
terhadap aktualisasi
berdasarkan
nilai-nilai
dasar
ASN
dan
penerapannya dalam pekerjaan dan kehidupan.
1.3.2 Manfaat bagi Instalasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah-masalah yang ada di Instalasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
1.3.3 Manfaat bagi Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang Sebagai media untuk menambah kepustakaan bagi Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang terkait kegiatan aktualisasi peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
1.4 Ruang Lingkup Ruang lingkup dalam rancangan kegiatan aktualisasi yaitu sebagai berikut : a. Kegiatan aktulisasi dilaksanakan dengan menerapkan nilai dasar ASN yang dilandaskan pada Sasaran Kinerja Pegawai (SKP). b. Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan delama 30 hari kerja terhitung mulai tanggal 29 Mei hingga 5 Juli 2021. c. Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di Instalasi Rawat jalan Gedung Anggrek.
BAB 2 : GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA A. GAMBARAN ORGANISASI 2.1 Deskripsi Umum 2.1.1 Gambaran Umum Instansi Visi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong” Dalam mencapai visi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung (RSHS), misi yang dijalankan adalah “Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia” dengan motto “Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami” dan diaplikasin dengan tata nilai yaitu PAMINGPIN PITUIN (Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul, Integritas)
2.1.2 Tugas dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Indonesai Nomor 62 tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata kerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal. RSHS mempunyai tugas untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Dalam melaksanakan tugas tersebut RSHS menjalankan fungsi sebagai berikut : a. Penyusunan rencana, program dan anggaran; b. Pengelolaan pelayanan medis dan penunjang medis; c. Pengelolaan pelayanan keperawatan; d. Pengelolaan pelayanan nonmedis; e. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan; f.
Pengelolaan litbang, dan penapisan teknologi di bidang pelayanan kesehatan;
g. Pengelolaan keuangan dan barang milik negara; h. Pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa; i.
Pengelolaan sumber daya manusia;
j.
Pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat;
k. Pelaksanaan kerja sama; l.
Pengelolaan sistem informasi;
m. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan; dan n. Pelaksanaan urusan administrasi rumah sakit.
3
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Indonesai Nomor 62 tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata kerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung terdiri atas : a. Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang; b. Direktorat Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Penelitian; c. Direktorat Keuangan dan Barang Milik Negara; dan d. Direktorat Perencanaan, Organisasi, dan Umum.
2.1.3 Struktur Organisasi Gambar 2.1 Struktur organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Sumber : Surat Keputusan Direktur Utama Tentang Panduan Pengorganisasian Instalasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nomor Berkas : HK.02.02/X.4.1.3/2309/2018
4
2.2 Deskripsi Khusus 2.2.1 Gambaran Instalasi Rawat Jalan Gedung Aggrek Instalasi Rawat Jalan (IRJ) adalah unit pelayanan non struktural yang berada di lingkungan Direktorat Medik dan Keperawatan, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Medik dan Keperawatan. Tugas dan fungsi IRJ menyediakan fasilitas rawat jalan dan menyelenggarakan fungsi pelayanan, pendidikan dan penelitian rawat jalan. Tugas dan fungsi yang dilaksanakan di Instalasi Rawat Jalan meliputi pelayanan : a). Spesialistik dan subspesialistik b). Klinik Pegawai c). Klinik Gigi Pegawai d). Klinik Konsultasi Gizi e). Medical Check Up dan TPKP (Tim Penguji Kesehatan Pegawai) f). Klinik Konsultasi psikologi
2.2.2 Struktur Organisasi Instalasi Rawat Jalan Berikut struktur organisasi IRJ Gedung Anggrek RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Instalasi Rawat Jalan
Sumber : Surat Keputusan Direktur Utama Tentang Panduan Pengorganisasian Instalasi Rawat Jalan Nomor Berkas : HK.02.03/X.4.1.3/427/2019
5
2.2.3 Gambaran Sarana Proteksi Kebakaran Gedung Anggrek terletak di sisi barat RSUP Dr. Hasan Sadikin mempunyai total luas 2774 m2 dengan tinggi 6 lantai. Gedung ini sudah dilengkapi dengan sistem proteksi kebakaran aktif berupa APAR sebanyak 69 tabung, hidran indoor sebanyak 14 titik dan 4 titik hidran outdoor, detektor asap dan panas, springkler serta sistem pompa gedung dan sistem proteksi pasif berupa tangga darurat dan lift kebakaran di sisi barat dan timur gedung. Pencegahan dan pengendalian kebakaran juga telah diterapkan di setiap lantai dalam bentuk Tim Code Red. Tim Code Red terdiri dari komandan (helm hijau), petugas pemadam api (helm merah), petugas pengendali pengunjung/pasien (helm biru), pengendali dokumen (helm putih) dan pengendali fasilitas/alat (helm kuning). Fasilitas lain yang dimiliki oleh lemari kebarakan yang berisi peralatan tim Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran (P2BK) yang bertugas mengendalikan api dengan peralatan yang mumpuni serta penggunaan hidran indoor atau outdoor. Petugas P2BK dibentuk dari pemberdayaan Petugas Satuan Pengamanan (Satpam) yang beralih fungsi apabila terjadi kebakaran/code red.
B. PROFIL PESERTA 2.3 Identitas Diri Nama
: Mitbasman Mikra, S.K.M.
NIP
: 199412302020121002
Jabatan/Gol. : Ahli Pertama – Pembimbing Kesehatan Kerja/IIIa Unit Kerja
: Instalasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja : RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Instansi
: Kementerian Kesehatan
6
2.4 Sasaran Kinerja Pegawai Tabel 2.1 Sasaran Kinerja Pegawai No
Kegiatan Tugas Pokok Jabatan
1
Mengumpulkan data demogafi kesehatan kerja
2
Melakukan surveilans kesehatan kerja
3
Mengeinventarisasi/mengelompokkan tempat yang berisiko dan berbahaya
4
Menyusun laporan pelaksanaan tempat yang berisiko dan berbahaya
5
Mengenalkan cara identifikasi potensi bahaya di lingkungan kerja
6
Melakukan pengamatan lingkungan kerja scara sederhana
7
Inspeksi Kondisi Tidak Aman (KTA)
8
Pengumpulan literatur terkait program K3RS
9
Rapat koordinasi internal/eksternal
10
Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai perintah pimpinan
11
Mengenalkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Alat Pelindung Diri (APD), Gizi kelompok kerja, ergonomi, pertolongan pertama dan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
12
Pemantauan sarana proteksi kebakaran pasif
13
Pengumpulan data kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
14
Pemantauan B3 di unit kerja
15
Pemantauan sarana proteksi kebakaran aktif
7
2.5 Nilai-Nilai Dasar ASN Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Aspek akuntabilitas meliputi akuntabilitas berorientasi pada hasil, akuntabilitas membutuhkan adanya laporan, akuntabilitas memerlukan konsekuensi, akuntabilitas memperbaiki kinerja. Penerapan akuntabilitas pada aktualisasi ini adalah berorientasi pada hasil. Dalam hal ini sikap tanggung jawab dalam menjalankan aktualisasi dan berupaya untuk menghasilkan denah jalur evakuasi yang maksimal. Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara serta menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Penerapan aktualisasi ini dalam nilai nasionalisme diharapkan denah jalur evakuasi bermanfaat bagi pasien, pendamping pasien dan pegawai sebagai media informasi dan navigasi sehingga dapat meminimalisir risiko saat melaksanakan evakuasi. Hal ini menjadi perwujudan dari sikap saling mencintai sesame manusia, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan melakukan kegiatan kemanusiaan. Etika publik merupakan refleksi tentang standar yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Kode etik dan kode perilaku ASN dapat berupa melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, berintegritas tinggi, disiplin, hormat, sopan, santun dan menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya. Penerapan dalam hal ini yaitu bentuk sikap dan tingkah laku ASn sesuai dengan kode etik dan emmegang teguh nilasi dasar sebagai ASN. Pengalikasian nilai dasar etika publik dalam aktualisasi ini yaitu bersikap hormat, sopan, santun, ramah saat melakukan sosialisasi denah jalur evakuasi.
8
9 Komitmen mutu merupakan komitmen bekerja yang berorientasi pada mutu agar kegiatan atau visi terselesaikan dengan efektif dan efisien bagi masyarakat. Efektifitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme kerja alur. Penerapannya yaitu dengan menjaga efektifitas da nefisiensi dalam ketercapaian targetsesuai dengan perencanaan, cepat dan tepat sehingga bermanfaat bagi pasien, pendamping pasien dan pegawai. Korupsi berarti kebobrokan, perbuatan tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama, material, mental dan umum. Terdapat beberapa nilai-nilai anti korupsi yang harus diterapkan ASN yaitu jujur, adil, peduli, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, mandiri, berani dan adil. Penerapn dalam nilai dasar ini adalah kebenaran dan kejelasan informasi yang dikumpulkan dan mengeolahnya menjadi denah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Manajemen ASn sebagai pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang professional, bernilai dasar, etika profesi, bebasa dari intevensi politik, bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Disisi lain fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan public dan pemersatu bangsa. Kaitannya dengan aktualisasi ini yaitu memberikan pelayanan bagi pasien, pendamping pasien dan pegawai yang berada di Gedung Anggek atas informasi dan navigasi berupa denah jalur evakuasi apabila terjadi kegawatdaruratan.
BAB 3 : RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Identifikasi Isu Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja Dan Angka Kreditnya pembimbing kesehatan kerja adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara utuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan upaya kesehatan kerja.
Tabel 3.1 Identifikasi Isu sesuai Satuan Kinerja Pegawai (SKP) No
Kegiatan Tugas Pokok Jabatan
Kondisi Saat Ini
Kondisi Yang Diharapkan
1
Mengumpulkan data demogafi kesehatan kerja
Sudah sesuai
Sudah sesuai
2
Melakukan surveilans kesehatan kerja
Sudah sesuai
Sudah sesuai
3 4
Menginventarisasi/mengelompokkan tempat yang berisiko dan Sudah sesuai berbahaya Menyusun laporan pelaksanaan tempat yang berisiko dan Sudah sesuai berbahaya
Sudah sesuai Sudah sesuai
5
Mengenalkan cara identifikasi potensi bahaya di lingkungan kerja
Sudah sesuai
Sudah sesuai
6
Melakukan pengamatan lingkungan kerja scara sederhana
Sudah sesuai
Sudah sesuai
7
Inspeksi Kondisi Tidak Aman (KTA)
Sudah sesuai
Sudah sesuai
8
Pengumpulan literatur terkait program K3RS
Sudah sesuai
Sudah sesuai
9
Rapat koordinasi internal/eksternal
Sudah sesuai
Sudah sesuai
10
Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai perintah pimpinan
Sudah sesuai
Sudah sesuai
11
Mengenalkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Alat Pelindung Diri (APD), Gizi kelompok kerja, ergonomi, pertolongan pertama dan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Sosialisasi dilaksanakan ke ruang-ruang perawatan dan unit kerja dengan risiko tinggi. Cakupan sosialisasi belum merata ke seluruh unit kerja di rumah sakit
Sosialisasi dilakukan secara berkala dan merata ke semua unit kerja yang ada di rumah sakit
10
11 Pemantauan sarana proteksi kebakran pasif dilaksanakan di seluruh unit kerja Pengumpulan data kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja seluruh unit kerja
12
Pemantauan sarana proteksi kebakaran pasif
Belum optimalnya pemantauan saran proteksi kebakaran pasif di seluruh unit
13
Pengumpulan data kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
Pengumpulan data kecelakaan kerja belum secara berkala disetiap unit kerja
14
Pemantauan B3 di unit kerja
Sudah sesuai
Sudah sesuai
15
Pemantauan sarana proteksi kebakaran aktif
Sudah sesuai
Sudah sesuai
Berdasarkan identifikasi isu yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi sebagai seorang pembimbing kesehatan kerja didapatkan beberapa gap diantaranya sosialisasi K3, sarana proteksi kebakaran pasif dan Pengumpulan data KK (Kecelakaan Kerja) dan PAK (Penyakit Akibat Kerja). Isu-isu yang telah didapatkan dari gap tugas pokok dan fungsi sebagai seorang pembimbing kesehatan kerja dikaitkan dengan nilai ASN dan dampaknya dibahas sebagai berikut (Tabel 3.2).
Tabel 3.2 Dampak Isu dan Keterkaitan dengan NIlai ASN No 1
2
3
Isu
Dampak
Kurangnya cakupan sosialisasi K3RS di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Belum optimalnya Pemantauan sarana proteksi kebakaran pasif
1. Terdapat unit kerja/ ruangan yang tidak terpapar sosialisasi secara berkala 2. Menurunnya pemahaman unit kerja tentang materi yang dipaparkan 1. Lambatnya respon tanggap darurat kebakaran 2. Tidak memenuhi Permen 20 Tahun 2009 Tentang Pedoman Teknis Manajemen Proteksi Kebakaran di Perkotaan 3. Timbulnya korban jiwa 4. Rusaknya citra rumah sakit 1. Tidak teridentifikasinya risiko kecelakaan kerja dan tidak bisa menentukan tindakaan pencegahan kecelakaan kerja. 2. Terjadinya kejadian yang serupa 3. Tidak tersedianya data kecelakaan kerja yang berkesinambungan
Belum optimalnya pengumpulan data KK dan PAK di seluruh unit kerja di RSHS
Nilai ASN
Pelayanan Publik
Pelayanan Publik
Pelayanan Publik
12
Deskripsi Isu-isu : 1. Kurangnya cakupan sosialisasi K3RS di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Sosialisasi K3RS rutin berupa (PHBS, APD, Gizi, Ergonomi, B3 dan Pertolongan Pertama) yang disampaikan ke unit-unit kerja. Unit kerja yang ada si rumah sakit mencapai 200 unit kerja. Personil K3 yang mengampu sosialisasi di Instalasi K3 RSHS hanya berjumlah 7 orang sehingga fokus sosialisasi dikerucutkan ke ruang perawatan dan unit kerja dengan risiko tinggi. Perbandingan jumlah personil dengan unit kerja yang harus diampu sangat besar sehingga banyak unit kerja yang tidak terpapar sosialisasi K3. 2. Belum optimalnya Pemantauan sarana proteksi kebakaran pasif Sarana proteksi yang dilakukan pemantauan meliputi tangga darurat, ramp (Bidang Miring), denah evakuasi, marka evakuasi dan alat bantu evakuasi. Pemantauan belum optimal dikarenakan sarana proteksi yang dimiliki tiap gedung belum terpenuhi. Kelengkapan sarana proteksi kebakaran pasif sangat berdampak besar terhadap kesiapsiagaan gedung dalam menghadapi kondisi gawat darurat atau bencana. Sarana proteksi yang masih minim sekali yaitu denah evakuasi tiap gedung. Gedung yang telah memiliki denah evakuasi yaitu Gedung kemuning namun sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan ruangan dan kondisi gedung karena telah terjadi perubahan fungsi dan penambahan ruangan-ruangan lain sehingga perlu diperbaharui sedangkan gedunggedung lain belum memiliki denah evakuasi. Gedung dengan tingkat mobilitas tertinggi ialah Instaasi Rawat Jalan Gedung Anggrek mencapai 1000 orang lebih dan belum memiliki denah evakuasi. 3. Belum optimalnya pengumpulan data KK dan PAK unit kerja di RSHS Jumlah pegawai RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung berkisar 3000 orang pegawai. Mengacu ke piramida kecelakaan kerja, Jika terjadi 1 kecelakaan fatal (kematian/cacat permanen) maka dalam 1 kecelakaan tersebut terdapat 10 kejadian kecelakaan ringan dan 30 kecelakaan yang menimbulkan kerusakan aset/alat/bahan serta 600 kejadian
nearmiss. Keselamatan dan kesehatan pegawai merupakan hal utama yang harus dilindungi. Maka dari itu perlu dilakukan pencegahan saat terjadi nearmiss sehingga bisa mencegah terjadi kerugian yang lebih besar. Sedangkan minat lapor unit-unit kerja masih rendah. Hal ini terlihat secara signifikan perbedaan jumlah kecelakaan kerja yang terlapor dengan jumlah kecelakaan kerja yang tercatat pada saat pengumpulan data Kecelakaan Kerja dan Penyakt Akibat kerja (KK dan PAK) saat akhir bulan.
13 3.2 Penetapan Core Isu Isu yang telah teridentifikasi kemudian dilakukan penapisan isu untuk menemukan isu yang prioritas untuk dilaksanakan. Penapisan isu menggunakan Teknik Aktual, Kekhalayakan, Problematik dan Kelayakan (AKPL). a. Aktual yaitu isu tersebut benar-benar terjasi dan sedang hangat dibicarakan. b. Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak. c. Problematik artinya isu tersebut memiliki dimensi yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komprehensif.
d. Kelayakan artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Tabel 3.3 Matrik Penilaian Kualitas Isu dengan Teknik AKPL Kriteria No
1
2
3
Isu Instansi
Terbatasnya jumlah SDM untuk melaksanakan sosialisasi ke setiap unit kerjdi RSHS Belum optimalnya pemantauan sarana proteksi kebakaran pasif di IRJ Gedung Anggrek Belum optimalnya pengumpulan data KK dan PAK unit kerja di RSHS
Aktual
Kekhalayakan
Problematik
Kelayakan
Prioritas
3
4
3
3
III
4
5
4
4
I
4
4
4
4
II
Keterangan : Menggunakan rentang skala 1-5 Berdasarkan penapisan isu menggunakan Teknik A-K-P-L didapatkan isu yang menjadi prioritas adalah “Belum Optimalnya Pemantauan Sarana Proteksi Kebakaran Pasif di Instalasi Rawat Jalan Gedung Anggrek”
Pemantauan sarana proteksi kebakaran dilaksanakan dengan memeriksa saranasarana proteksi kebakaran yang terdapat di suatu gedung untuk menemukan masalah dan memberikan solusi atau rekomendasi untuk menjaga kehandalan sistem proteksi kebakaran. Penanggulangan kebakaran sangat perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya korban jiwa. Denah jalur evakuasi merupakan salah satu fasilitas yang sangat membantu pasien, pendamping pasien dan pegawai untuk memahami lingkungan sekitar dan dapat mengetahui jarak terdekat menuju titik kumpul aman.
14 3.3 Penyebab Isu Isu yang telah dianalisis dengan teknik tapisan selanjutnya dilakukan analisis secara mendalam. Isu yang telah memenuhi kriteria AKPL dianalisis secara mendalam menggunakan fishbone diagram. Pendekatan fishbone diagram memetakan isu berdasarkan cabang-cabang terkait dengan menekankan pada hubungan sebab akibat.
Systems
Surroundings
Koordinasi antar unit kerja
Susahnya mendapatkan denah ruangan yang fix
Tidak Mengikuti Standar saat pembangunan
Beban Kerja tinggi
Kekurangan SDM
Belum optimalnya Pemantauan Sarana Proteksi Kebakaran Pasif di IRJ Gedung Anggrek RSHS
Kurangnya kepedulian pemilik gedung
Belum adanya Denah Evakuasi
Safety
Suppliers
Gambar 3.1 Fishbone Diagram
3.4 Gagasan Pemecahan Isu Gagasan kreatif dalam penyelsesaian isu “Belum Optimalnya Pemantauan Sarana Proteksi Kebakaran Pasif di Gedung Anggrek” adalah dengan “Pembuatan Denah Jalur Evakuasi Tanggap Darurat di Instalasi Rawat Jalan Gedung Anggrek RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung”. Evakuasi menyangkut beberapa perhatian yaitu pemberitahuan dini, komunikasi, pemanduan yang ditunjjang oleh sarana dan prasarana yang terdapat dalam bangunan. Sedangkan Gedung Anggrek belum memiliki denah jalur evakuasi. Denah evakusi bertujuan untuk memberi informasi dan pengetahuan bagi pasien, pendamping pasien
15 dan pegawai yang ada di Gedung Anggrek mengenai jalur menuju titik kumpul aman (Assembly Point). Denah jalur evakuasi belum tersedia di setiap lantai Gedung Anggrek. Pembuatan denah jalur evakuasi sangat membantu navigasi evakuasi pasien, pendamping pasien dan pegawai saat terjadi keadaan gawat darurat. Proses evakuasi akan lebih terarah dan tidak terjadi penumpukan disalah satu jalur evakuasi sehingga waktu respon tanggap darurat menjadi lebih cepat. Pembuatan denah jalur evakuasi harus memperhatikan jarak tempuh, jumlah mobilitas, jumlah lantai, karakteristik lantai. Jalur evakuasi tidak boleh terhalang sehingga akses menuju emergency exit tidak terganggu.
3.5 Matriks Rencana Aktualisasi Unit Kerja Isu Yang Diangkat Gagasan Pemecahan Isu
: : : :
Instalasi Rawat Jalan Gedung Anggrek Belum optimalnya pemantauan sarana proteksi kebakaran pasif di IRJ Gedung Anggrek RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Pembuatan Denah Jalur Evakuasi Tanggap Darurat di Instalasi Rawat Jalan (IRJ) Gedung Anggrek RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Tabel 3.4 Matriks Rancangan Aktualisasi
No
1
Kegiatan
Memahami jalur evakuasi dengan melakukan observasi secara langsung
Tahapan Kegaiatan
1.1 Melakukan pertemuan dengan anggota tim penanggulangan bencana dan meminta arahan untuk kegiatan aktualisasi 1.2 Pengumpulan data pendukung rancangan denah evakuasi 1.3 Melakukan kunjungan langsung ke Gedung Anggrek (IRJ) 1.4 Melakukan diskusi lanjutan dengan anggota tim penanggulangan bencana
Output
Terkumpulnya data dukung rancangan denah dan tersampaikannya saran dari Tim P2BK (denah dasar ruangan dan dokumentasi)
Keterikatan Substansi Mata Pelatihan
Berkomunikasi dengan Tim P2BK dengan sopan dan Santun (Etika Publik). Melakukan pengumpulan data dukung denah untuk menghasilkan denah yang baik (Komitmen Mutu).Melakukan observasai langsung untuk melihat kondisi lapangan dan melaksanakannya secara mandiri (Akuntabilitas dan Anti Korupsi). Kemudian dilaanjutkan dengan diskusi lanjutan dengan Tim P2BK dan mendengar masukan dan menghormati Tim P2BK (Nasionalisme)
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi
Visi misi RSHS sejalan dengan Nilai Dasar ASN sehingga mendukung visi RSHS “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”
Penguatan Terhadap Nilai Organisasi
Kegiatan aktualisasi ini merupakan perwujudan dari nilai organisasi RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu PAMINGPIN PITUIN (Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul, Integritas)
17 2
Membuat denah jalur evakuasi tanggap darurat
2.1 Mencari referensi standar denah jalur evakuasi 2.2 Membuat konsep denah jalur evakuasi 2.3 Mendiskusikan hasil rancangan denah jalur evakuasi kepada mentor 2.4 Memperbaiki rancangan sesuai arahan mentor 2.5 Mencetak denah jalur evakuasi
Terkumpulnya referensi rancangan denah, terdapat konsep denah jalur evakuasi dan tersampaikannya saran dari mentor (konsep denah dan dokumentasi)
Perancangan denah jalur evakuasi memerlukan ketelitian sehingga hasilnya mampu menajwab masalah yang ada. Membuat denah yang informative dan mudah dipahami. (Komitmen Mutu). Membuat denah jalur evakuasi dengan mengikuti aturan pembuatan denah (Akuntabilitas). Menghargai saran dari mentor Keterbukaan dalam memenerima saran dan rekomendasi (Nasionalisme). Memegang teguh etika dalam berkomunikasi (Etika Publik). Melakukan pengerjaaannya secara mandiri (Anti Korupsi)
Visi misi RSHS sejalan dengan Nilai Dasar ASN sehingga mendukung visi RSHS “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”.
Kegiatan aktualisasi ini merupakan perwujudan dari nilai organisasi RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu PAMINGPIN PITUIN (Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul, Integritas)
18 3
Penyampaian denah evakuasi ke bagian Humas divisi desain
3.1 Melakukan konsultasi denah yang telah dibuat dengan bagian Humas divisi desain. 3.2 Melakukan perbaikan atas masukan dari bagian Humas. 3.3 Mencetak denah
Terstandarisasinya denah sesuai aturan internal RSHS (Denah evakuasi dan dokumentasi)
Memegang teguh etika dalam berkomunikasi saat berkkonsultaasi (Etika Publik). Menghargai saran dari mentor Keterbukaan dalam memenerima saran dan rekomendasi (Nasionalisme). Membuat denah jalur evakuasi dengan mengikuti aturan pembuatan denah (Akuntabilitas). Membuat denah yang informatif dan mudah dipahami. Melakukan perbaikan rancangan denah sesuai saran dari humas (Komitmen Mutu). Melakukan pengerjaaannya secara mandiri (Anti Korupsi).
Visi misi RSHS sejalan dengan Nilai Dasar ASN sehingga mendukung visi RSHS “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”
Kegiatan aktualisasi ini merupakan perwujudan dari nilai organisasi RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu PAMINGPIN PITUIN (Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul, Integritas)
19 4
Pemasangan denah jalur evakuasi Tanggap Darurat Instalasi Rawat Jalan Gedung Anggrek RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
4.1 Melakukan koordinasi dengan Instalasi Rawat jalan untuk izin pemasangan denah jalur evakuasi 4.2 Persetujuan pemasangan denah evakuasi 4.3 Melaksanakan pemasangan denah jalur evakuasi
Terpasangnya ddenah sesuai koordinasi (Dokumentasi)
Menggunakan bahasa yang dapat dimengerti tanpa melupakan sikap hormat dan sopan santun dalam berkoodinasi (Etika Publik). Melakukan musyawarah dengan Instalasi Rawat Jalan atas lokasi pemasanagan denah jalur evakuasi (Nasionalisme). Menggunakan lembar koordinasi saat berkunjung. Melaksanakan pemasangan sesuai persetujuan bersama (Akuntabilitas). Melakukan pemasangan dilokasi yang strategis dan dengan ketinggian tertentu untuk kemudahan egawai dan pengunjung untuk melihat dan memahami denah evakuasi secara cepat da ntepat (Komitmen Mutu). Bertanggung jawab dengan pemasangan denah jalur evakuasi (Anti Korupsi).
Visi misi RSHS sejalan dengan Nilai Dasar ASN sehingga mendukung visi RSHS “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”
Kegiatan aktualisasi ini merupakan perwujudan dari nilai organisasi RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu PAMINGPIN PITUIN (Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul, Integritas)
20 5
Sosialisasi denah jalur evakuasi Tanggap Darurat Instalasi Rawat Jalan Gedung Anggrek RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
5.1 Koordinasi ke pihakpihak terkait mengenai ijin sosialisasi denah jalur evakuasi 5.2 Menyiapkan materi sosialisasi denah jalur evakuasi 5.3 Konsultasi dengan mentor mengenai konten sosialisasi denah jalur evakuasi 5.4 Melakukan sosialisasi denah jalur evakuasi
Terdapatnya materi sosialisasi, terlaksananya sosialisasi dan tersampaikannya saran mentor (Dokumentasi)
Menggunakan bahasa yang dapat dimengerti tanpa melupakan sikap hormat dan sopan santun dalam penyampaian materi sosialisasi (Etika Publik). Melakukan diskusi materi sosialisasi dengan mentor (Nasionalisme). Menggunakan lembar koordinasi saat berkunjung dan daftar hadir saat sosialisasi (Akuntabilitas). Menyampaikan dengan intonasi yang jelas, efektif dan efisien (Komitmen Mutu). Bertanggung jawab dengan materi yang disampaikan (Anti Korupsi).
Visi misi RSHS sejalan dengan Nilai Dasar ASN sehingga mendukung visi RSHS “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”
Kegiatan aktualisasi ini merupakan perwujudan dari nilai organisasi RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu PAMINGPIN PITUIN (Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul, Integritas)
21 6
Evaluasi denah evakuasi yang telah dipasang
6.1 Membuat kuisioner 6.2 Konsultasi kuisioner dengan mentor 6.3 Mencetak kuisioner 6.4 Menyebarkan dan mengumpulkan kuisioner
Terdapatnya kuisioner, terlaksananya evaluasi (kuisioner dan dokumentasi)
Melakukan diskusi materi sosialisasi dengan mentor (Nasionalisme). Melakukan konsultasi dengan mentor untuk menghasilkan kuisioner yang baik (Komitmen Mutu). Bertanggung jawab dengan hasil aktualisai melalui kuisioner (Anti Korupsi). Menggunakan lembar kuisioner untuk evaluasi aktualisasi (Akuntabilitas). Menggunakan bahasa yang dapat dimengerti tanpa melupakan sikap hormat dan sopan santun dalam saat melakukan penyampaian kuisioner (Etika Publik).
Visi misi RSHS sejalan dengan Nilai Dasar ASN sehingga mendukung visi RSHS “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”
Kegiatan aktualisasi ini merupakan perwujudan dari nilai organisasi RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu PAMINGPIN PITUIN (Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul, Integritas)
3.6 Rencana Jadwal Aktualisasi Berikut waktu yang direncanakan untuk melaksanakan aktualisasi di Instalasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dari 29 Mei sampai 5 Juli 2021. Tabel 3.5 Rencana jadwal Aktualisasi No
Kegiatan
1
M elakukan persiapan tentang rancangan Aktualisasi di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
Tahapan Kegiatan 1.1 M elapor kepada mentor tentang kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan 1.2 M encari informasi terkait permasalahan yang ada di Rumah Sakit 1.3 M enginformasikan hasil diskusi dengan rekan sejawat kepada mentor 1.4 M encatat arahan dari mentor tentang kegiatan aktualisasi
2
2.1 M elakukan pertemuan dengan anggota tim penanggulangan bencana dan M emahami jalur meminta arahan untuk kegiatan aktualisasi evakuasi dengan 2.2 Pengumpulan data pendukung rancangan denah evakuasi melakukan observasi 2.3 M elakukan kunjungan langsung ke Gedung Anggrek (IRJ) secara langsung 2.4 M elakukan diskusi lanjutan dengan anggota tim penanggulangan bencana
3
M embuat denah jalur evakuasi tanggap darurat
3.1 M encari referensi standar denah jalur evakuasi 3.2 M embuat konsep denah jalur evakuasi 3.3 M endiskusikan hasil rancangan denah jalur evakuasi kepada mentor 3.4 M emperbaiki rancangan sesuai arahan mentor 3.5 M encetak denah jalur evakuasi
4
4.1 M elakukan konsultasi denah yang telah dibuat dengan bagian Humas divisi Penyampaian denah desain. persetujuan denah ke bagian Humas 4.2 M elakukan perbaikan atas masukan dari bagian Humas. divisi desain
5
Pemasangan denah jalur evakuasi Tanggap Darurat Instalasi Rawat Jalan Gedung Anggrek RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
6
Sosialisasi denah jalur evakuasi Tanggap Darurat Instalasi Rawat Jalan Gedung Anggrek RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
5.1 M elakukan koordinasi dengan Instalasi Rawat jalan untuk izin pemasangan denah jalur evakuasi Tanggap Darurat Instalasi Rawat Jalan Gedung Anggrek RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung 5.2 M elaksanakan pemasangan denah jalur evakuasi Tanggap Darurat Instalasi Rawat Jalan Gedung Anggrek RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung sesuai persetujuan penanggung jawab Gedung Anggrek
6.1 Koordinasi ke pihak-pihak terkait mengenai ijin sosialisasi denah jalur evakuasi Tanggap Darurat Instalasi Rawat Jalan Gedung Anggrek RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung kepada pasien dan pengunjung. 6.2 M enyiapkan materi sosialisasi denah jalur evakuasi Tanggap Darurat Instalasi Rawat Jalan Gedung Anggrek RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung 6.3 Konsultasi dengan mentor mengenai konten sosialisasi denah jalur evakuasi Tanggap Darurat Instalasi Rawat Jalan Gedung Anggrek RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung 6.4 M elakukan sosialisasi denah jalur evakuasi Tanggap Darurat Instalasi Rawat Jalan Gedung Anggrek RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
Mei 29 30 31
Juni 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Juli 1
2
3
4
5
BAB 4 : PELAKSANAAN DAN HASIL AKTUALISASI 4.1 Pelaksanaan Aktualisasi Peserta Pelatihan Dasar CPNS menghabituasikan nilai- nilai ANEKA yang telah dipelajari dan dipahami selama tahapan tahapan sebelum aktualisasi. Pelaksanaan aktualisasi nila-nilai dasar ASN yaitu ANEKA (Akuntablitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu dan Anti Korupsi), Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government diaktualisasikan di Instalasi Rawat Jalan Gedung Anggrek RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung. Pelaksanaan aktualisasi dilaksanakan di Instalasi Rawat Jalan Gedung Anggrek RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung pada tanggal 29 Mei sampai 5 Juli 2021 melalui tujuh kegiatan (Tabel 3.5).
4.2 Hasil Aktualisasi dan Pembahasannya Kegiatan aktualisasi untuk Pembuatan Denah Jalur Evakuasi Tanggap Darurat di Instalasi Rawat Jalan Gedung Anggrek RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung dilaksanakan dengan beberapa tahap kegiatan. Realisasi tahapan kegiatan aktualisasi adalah sebagai berikut :
4.2.1 Kegiatan 1 : Memahami Jalur Evakuasi (Observasi Langsung) Waktu Pelaksanaan
31 Mei – 2 Juni 2021
Tahapan Kegiatan
1. Melakukan
pertemuan
dengan
anggota
tim
penanggulangan bencana dan meminta arahan untuk kegiatan aktualisasi 2. Pengumpulan
data
pendukung
rancangan
denah
evakuasi 3. Melakukan kunjungan langsung ke Gedung Anggrek (IRJ) 4. Melakukan diskusi lanjutan dengan anggota
tim
penanggulangan bencana Output Kegiatan
Terkumpulnya
data
dukung
rancangan
denah
dan
tersampikannya arahan dan masukan dari Tim P2BK Dokumentasi
Lampiran Kegiatan 1 : Foto Tata Ruang Gedung Anggrek, Lembar Koordinas, Foto Denah Dasar Gedung Anggrek dan Foto Koordinasi dengan Tim P2BK
27 a.
Deskripsi Tahapan Kegiatan dan Keterkaitan Nilai Dasar ASN Kegiatan ini penulis laksanakan dengan memulai berkoordinasi kepada Tim P2BK untuk menentukan jadwal pertemuan (Nasionalisme-Menghargai waktu orang lain). Kemudian dilanjutkan dengan pertemuan secara langsung dengan perwakilan Tim P2BK dan mengutarakan maksud dan tujuan penulis yaitu untuk berkonsultasi dan berdiskusi mengenai jalur evakuasi Gedung Anggrek dengan tutur kata secara sopan dan santun (Etika Publik). Kegiatan dilanjutkan dengan berkoordinasi dengan Penanggung Jawab Sarana dan Prasarana Gedung Anggrek untuk mengumpulkan data dukung berupa denah Gedung Anggrek Tiap Lantainya untuk memastikan kesesuaian denah (Komitmen Mutu) dan kondisi lapangan dan dilanjutkan dengan observasi langsung secara mandiri ke setiap lantai Gedung Anggrek (Akuntabilitas dan Anti Korupsi). Setelah observasi langsung dilanjutkan kembali dengan diskusi lanjutan pasca observasi dengan Tim P2BK membahas konsep denah jalur evakuasi dengan bahasa yang sopan dan santun (Etika Publik).
b.
Pencapaian Visi, Misi, dan Penguatan Nilai Organisasi Kontribusi terhadap visi dan misi rumah sakit adalah memandirikan pasien dan pengunjung pasien untuk dapat melakukan evakuasi. Penguatan Nilai organisasi yang daapt dicapai melalui kegiatan ini adalah Kepemimpinan : mampu menuntun diri secara individu untuk melaksanakan evakuasi. Profesional : berorientasi pada pencapaian kinerja melalui kerja sama yang baik antara Tim Code Red dengan pasien, pendamping pasien, tamu dan pegawai. Inovatif : menghasilkan sesuatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan (pembuatan denah jalur evakuasi). Tulus : Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsif terhadap kebutuhan pasien, pendamping pasien, tamu dan pegawai. Integritas : Faktor pendorong pencapaian hasil yang lebih baik.
c.
Analisis Dampak Tanpa penerapan nilai-nilai ANEKA maka kegiatan ini tidak akan optimal dan informasi yang dibutuhkan untuk mengkonsep denah jalur evakuasi tidak terpenuhi sehingga denah yang akan dikonsep tidak aktual.
d.
Hambatan Tidak terdapat hambatan yang begitu berarti pada pelaksanaan tahap-
tahap kegiatan ini karena Tim P2BK yang ramah dan mendukung kegiatan ini melalui masukan yang diberikan.
28 e.
Manfaat 1. Penulis
belajar
untuk melakukan
koordinasi
dengan
pihak
terkait,
merencanakan sesuatu dan berusaha melaksanakannya. 2. Menghasilkan kosep denah evakuasi yang sesuai dan jelas bagi unit kerja sehingga dapat melaksanakan pemantauan sarana proteksi pasif 3. Mendukung program penanggulangan kegawatdaruratan bagi rumah sakit f.
Dokumentasi
Dasar Denah IRJ
Koordinasi dengan Tim P2BK
4.2.2 Kegiatan 2 : Membuat Denah Jalur Evakuasi Tanggap Darurat Waktu Pelaksanaan
3 Juni – 4 Juni 2021
Tahapan Kegiatan
1. Mencari referensi standar denah jalur evakuasi 2. Membuat konsep denah jalur evakuasi 3. Mendiskusikan hasil rancangan denah jalur evakuasi kepada mentor 4. Memperbaiki rancangan sesuai arahan mentor 5. Mencetak denah jalur evakuasi
Output Kegiatan
Terkumpulnya referensi rancangan denah dan konsep denah jalur evakuasi serta tersampaikannya araha ndan masukan dari mentor
Dokumentasi
Lampiran Kegiatan 2 : Konsep Denah Evakuasi dan Konsultasi dengan Mentor
a.
Deskripsi Tahapan Kegiatan dan Keterkaitan Nilai Dasar ASN Penulis mengumpulkan referensi standar denah jalur evakuasi dari berbagai sumber untuk diterapkan pada pelaksanaan aktualisasi ini (Komitmen Mutu). Konsep denah jalur evakuasi dicocokkan dengan hasil observasi langsung dan denah gedung anggrek yang telah penulis dapatkan sehingga menghasilkan denah yang sesuai dengan faktanya (Akuntabilitas). Kemudian
29 konsep tersebut didiskusikan kepada mentor untuk mendapat arahan dan perbaikan (Etika Publik dan Nasionalisme). Selanjutkan penulis memperbaiki konsep tersebut sesuai masukan dan arahan dari mentor (Komitmen Mutu). Tahap terakhir yaitu pencetakan denah jalur evakuasi secara mandiri (Anti Korupsi) untuk didiskusikan lebih lanjut dengan Baagian Humas Divisi Desain. b.
Pencapaian Visi, Misi, dan Penguatan Nilai Organisasi Kontribusi terhadap visi dan misi rumah sakit adalah memandirikan pasien dan pengunjung pasien untuk dapat melakukan evakuasi. Penguatan Nilai organisasi yang daapt dicapai melalui kegiatan ini adalah Kepemimpinan : mampu menuntun diri secara individu untuk melaksanakan evakuasi. Profesional : berorientasi pada pencapaian kinerja melalui kerja sama yang baik antara Tim Code Red dengan pasien, pendamping pasien, tamu dan pegawai. Inovatif : menghasilkan sesuatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan (pembuatan denah jalur evakuasi). Tulus : Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsif terhadap kebutuhan pasien, pendamping pasien, tamu dan pegawai. Integritas : Faktor pendorong pencapaian hasil yang lebih baik.
c.
Analisis Dampak Kegiatan ini sangat mendukung hasil akhir dari denah jalur evakuasi agar
denah yang dihasilkan sesuai dengan kenyataannya sehingga dapat menghasilkan konsep dan denah yang jelas. d.
Hambatan Tidak terdapat hambatan pada tahap kegiatan ini. Arahan dan masukan
dari mentor sangat membantu untuk merancang konsep dnah jalur evakuasi. e.
Manfaat 1. Penulis belajar merancang konsep denah dan menerima masukan dan arahan dari mentor serta dengan lapang hati memperbaiki konsep tersebut. 2. Menghasilkan kosep denah evakuasi yang sesuai dan jelas bagi unit kerja 3. Mendukung program penanggulangan kegawatdaruratan bagi rumah sakit
30 f.
Dokumentasi
Konsep Denah
Koordinasi dengan Mentor
4.2.3 Kegiatan 3 : Penyampaian Denah Ke Bagian Humas Waktu Pelaksanaan
7 Juni – 18 Juni 2021
Tahapan Kegiatan
1. Melakukan konsultasi denah yang telah dibuat dengan bagian Humas divisi desain. 2. Melakukan perbaikan atas masukan dari bagian Humas. 3. Mencetak denah
Output Kegiatan
Denah
sesuai
standar
internal
RSHS/Humas
dan
tersampaikannya saran, arahan dan masukan dari Humas. Dokumentasi
Lampiran Kegiatan 3 : Koordinasi dengan Bagian Humas Divisi Desain dan Denah Jalur Evakuasi
a.
Deskripsi Tahapan Kegiatan dan Keterkaitan Nilai Dasar ASN Denah yang telah dicetak kemudian dikonsultasikan dengan bagian humas untuk disesuakan desain, tata letak, atribut, warna, font dan berbagai hal lainnya agar sesuai dengan standar desain internal RSHS dengan memegang teguh etika dalam berkomunikasi (Etika Publik) dan menghargai segala pendapat dan masukan Bagian Humas (Nasionalisme). Penulis mencatat masukan dari bagian humas (Komitmen Mutu) serta menerapkannya pada perbaikan denah (Akuntabilitas). Kemudian denah yang terlah disesuaikan dengan standar internal rumah sakit dicetak (Anti Korupsi).
b.
Pencapaian Visi, Misi, dan Penguatan Nilai Organisasi Kontribusi terhadap visi dan misi rumah sakit adalah memandirikan pasien dan pengunjung pasien untuk dapat melakukan evakuasi.
31 Penguatan Nilai organisasi yang daapt dicapai melalui kegiatan ini adalah Kepemimpinan : mampu menuntun diri secara individu untuk melaksanakan evakuasi. Profesional : berorientasi pada pencapaian kinerja melalui kerja sama yang baik antara Tim Code Red dengan pasien, pendamping pasien, tamu dan pegawai. Inovatif : menghasilkan sesuatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan (pembuatan denah jalur evakuasi). Tulus : Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsif terhadap kebutuhan pasien, pendamping pasien, tamu dan pegawai. Integritas : Faktor pendorong pencapaian hasil yang lebih baik. c.
Analisis Dampak Penulis harus menjunjung tinggi aturan yang ada di RSHS untuk
menghasilkan kesesuaian dan keseragaman desain yang ada. Apabila aturan tersebut tidak penulis ikuti dan junjung maka denah yang dihasilkan akan berbeda dan tidak memenuhi standar internal RSHS. d.
Hambatan Terdapat sedikit hambatan pada proses ini karena pembuatan denah
yang sesuai dengan standar internal RSHS menggunakan Aplikasi CorelDraw sehingga perlu beberapa waktu untuk mempelajari tool-tool basic pada aplikasi tersebut untuk membuat denah. e.
Manfaat 1. Penulis menjadi tahu aturan desain internal RSHS, belajar berkoordinasi dan berkomunikasi dengan baik. 2. Menghasilkan denah yang terstandarisasi sesuai aturan internal RSHS 3. Meningkatkan pelayanan bagi pasien, pendamping pasien, tamu dan pegawai dengan ketersediaan denah yang terstandarisasi.
f.
Dokumentasi
Koordinasi dengan Bagian Humas
Denah Evakuasi
32 4.2.4 Kegiatan 4 : Pemasangan Denah Jalur Evakuasi Waktu Pelaksanaan
21 Juni – 25 Juni 2021
Tahapan Kegiatan
1. Koordinasi izin pemasangan denah 2. Persetujuan titik pemasangan denah 3. Pelaksanaan pemasangan denah
Output Kegiatan
Terpasangnya denah sesuai koordinasi dan persetujuan penanggung jawan saran prasarana Gedung Anggrek
Dokumentasi
Lampiran Kegiatan 4 : Penyerahan Denah Evakuasi, Koordinasi ke IPSRS, Lembar Koordinasi dan Pemasangan Denah
a.
Deskripsi Tahapan Kegiatan dan Keterkaitan Nilai Dasar ASN Penulis membuat janji melalui WhatsApp dengna PJ Sarpras Gedung Anggrek yang kemudian disetujui oleh beliau untuk bertemu (Nasionalisme). Penulis mengutarakan tujuan dan maskut penulis yaitu untuk berkoordinasi mengenai izin pemasangan denah dan penentuan titik pemasangan (Etika Publik). Diskusi berlanjut hingga ditentukanlah titik-titik pemasangan yang telah disepakati (Komitmen Mutu). Kemudian penulis melanjutkan koordinasi dengan Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS) terkait pemasangan denah (Etika Publik). Penulis menyesuaikan waktu pemasangan dengan rencana jadwal aktualisasi dan disepakati oleh bagian IPSRS sehingga dapat jadwal yang jelas (Akuntabilitas). IPSRS kemudian mengirim personil untuk melakukan pemasangan denah di titik yang telah disepakati dengan PJ Sarpras Gedung Anggrek (Nasionalisme-Kerjasama). Penulis bertanggungjawab dengan pemasangan denah (Anti Korupsi).
b.
Pencapaian Visi, Misi, dan Penguatan Nilai Organisasi Kontribusi terhadap visi dan misi rumah sakit adalah memandirikan pasien dan pengunjung pasien untuk dapat melakukan evakuasi. Penguatan Nilai organisasi yang daapt dicapai melalui kegiatan ini adalah Kepemimpinan : mampu menuntun diri secara individu untuk melaksanakan evakuasi. Profesional : berorientasi pada pencapaian kinerja melalui kerja sama yang baik antara Tim Code Red dengan pasien, pendamping pasien, tamu dan pegawai. Inovatif : menghasilkan sesuatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan (pembuatan denah jalur evakuasi). Tulus : Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsif terhadap kebutuhan pasien, pendamping
33 pasien, tamu dan pegawai. Integritas : Faktor pendorong pencapaian hasil yang lebih baik. c.
Analisis Dampak Kegiatan ini sangat penting karena denah harus terpasang selurus pandangan mata untuk mudah dilihat oleh pasien, pendamping pasien, tamu dan pegawai sehingga denah menjadi berguna dan dapat memberikan infromasi untuk pelaksanaan evakuasi.
d.
Hambatan Tidak terdapat hambatan pada tahap kegiatan ini karena pihak IPSRS dan PJ Sarpras Gedung Anggrek sangat kooperatif dalam berkoordinasi, penentuan titik pemasangan dan pemasangan denah.
e.
Manfaat 1. Mampu berkoordinasi dengan PJ Sarpras dan IPSRS 2. Adanya sarana informasi untuk membantu pasien, pendamping pasien, tamu dan pegawai dalam melaksanakan evakuasi. 3. Meningkatkan pelayanan bagi pasien, pendamping pasien, tamu dan pegawai
f.
Dokumentasi
Penyerahan Denah Ke PJ Sarpras IRJ
Pemasangan Denah
34 4.2.5 Kegiatan 5 : Sosialisasi denah Jalur Evakuasi Waktu Pelaksanaan
24 Mei – 30 Juni 2021
Tahapan Kegiatan
1. Koordinasi izin sosialisasi 2. Menyiapkan materi sosialisasi 3. Konsultasi materi sosialisasi dengan mentor 4. Melaksanakan sosialisasi
Output Kegiatan
Terdapatnya
materi
sosialisasi
yang
berkualitas,
terlaksananya sosialisai dan tersampaikannya araha ndan masukan dari mentor. Dokumentasi
Lampiran Kegiatan 5 : Sosialisasi dan Evaluasi Denah
Jalur Evakuasi, Lembar Koordinasi, Materi Sosialisasi dan Daftar Hadir a.
Deskripsi Tahapan Kegiatan dan Keterkaitan Nilai Dasar ASN Setelah adanya media yang terpasang, kemudian penulis melakukan koordinasi lanjutan dengan PJ Gedung Anggrek untuk dapat melaksanakan sosialisasi denah evakuasi yang telah dipasang (Etika publik). Sosialisasi disetujui oleh PJ Gedung Anggrek dengan tetap memperhatikan protokol kesehtan (Nasionalisme-Diskusi). Kemudian penulis menyiapkan materi yang akan disampaikan kepada pasien, pendamping pasien, tamu dan pegawai (Akuntabilitas) dan dikonsultasikan kepada mentor untuk mendapat masukan mengenai materi yang akan disampaikan (Etika publik dan Nasionalisme). Selanjutkan penulis melaksanakan sosialisasi dengan memperhatikan intonasi dan tutur kata yang baik kepada pendengar secara efektif, efisien dan jelas (Komitmen Mutu) dan dilaksanakan secara berani dan mandiri (Anti Korupsi).
b.
Pencapaian Visi, Misi, dan Penguatan Nilai Organisasi Kontribusi terhadap visi dan misi rumah sakit adalah memandirikan pasien dan pengunjung pasien untuk dapat melakukan evakuasi. Penguatan Nilai organisasi yang daapt dicapai melalui kegiatan ini adalah Kepemimpinan : mampu menuntun diri secara individu untuk melaksanakan evakuasi. Profesional : berorientasi pada pencapaian kinerja melalui kerja sama yang baik antara Tim Code Red dengan pasien, pendamping pasien, tamu dan pegawai. Inovatif : menghasilkan sesuatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan (pembuatan denah jalur evakuasi). Tulus : Keinginan untuk memberi
35 tanpa pamrih, proaktif dan responsif terhadap kebutuhan pasien, pendamping pasien, tamu dan pegawai. Integritas : Faktor pendorong pencapaian hasil yang lebih baik. c.
Analisis Dampak Tanpa diterapkannya nilai-nilai ANEKA maka proses sosialisasi tidak akan
berjalan dengan optimal dan tidak memberikan dampak bagi yang mendengar. d.
Hambatan Pelaksanaan sosialisasi tidak menggunakan slide/proyektor sehingga sosialisasi dilaksanakan secara lisan namun tetap mengikuti materi sosialisasi yang telah direncanakan.
e.
Manfaat 1. Memperkenalkan denah evakuasi, cara membaca dan tujuan dari denah evakuasi 2. Memenuhi kebutukan program penanggulangan bencana 3. Meningkatkan kualitas pelayan dengan adanya denah
f.
Dokumentasi
Sosialisasi Denah Jalur Evakuasi
36 4.2.6 Kegiatan 6 : Evaluasi Denah Evakuasi Waktu Pelaksanaan
24 Juni – 30 Juni 2021
Tahapan Kegiatan
1. Membuat kuisioner sederhana 2. Konsultasi kuisioner 3. Mencetak kuisioner 4. Menyebarkan kuisioner
Output Kegiatan
Terdapat kuisioner sebagai media evaluasi Terlaksananya evaluasi dan tersampaikannya masukan dari responden.
Dokumentasi
Lampiran Kegiatan 6 : Sosialisasi dan Evaluasi Denah Jalur Evakuasi dan Kuisioner
a.
Deskripsi Tahapan Kegiatan dan Keterkaitan Nilai Dasar ASN Penulis menyusun kuisioner sederhana untuk mengetahui apakah denah tersebut mudah dipahami dan dapat diaplikasikan (Akuntabilitas). Kemudian penulis mengkonsultasikan kuisioner tersebut kepada mentor dengan sopan dan santun untuk mendapatkan arahan dan masukan (Nasionalisme-Etika publik). Arahan dan masukan mentor diterapkan dalam perbaikan kuisioner (Komitmen Mutu). Kuisioner yang terlah diperbaiki kemudian dicetak dan disebarkan
untuk
mendapatkan
respon
secara
mandiri
dan
tanggungjawab (Anti Korupsi). Didapat hasil evaluasi menggunakan kuisioner sebagai berikut
Presentasi Skor 86% 84% 84% 82%
82%
82%
82% 80% 78% 76%
76%
76%
5
6
76% 74% 72% 1
2
3
4
7
penuh
37 Merujuk pada kategori persentasi dibawah, yaitu Sangat Baik
81%-100%
Baik
66%-80%
Cukup
51%-65%
Kurang
<=50%
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa setiap pertanyaan (1-7) termasuk ke dalam kategori baik (79.71%) artinya sosialisasi dan denah yang disampaikan dapat dipahami oleh audiens. b.
Pencapaian Visi, Misi, dan Penguatan Nilai Organisasi Kontribusi terhadap visi dan misi rumah sakit adalah memandirikan pasien dan pengunjung pasien untuk dapat melakukan evakuasi. Penguatan Nilai organisasi yang dapat dicapai melalui kegiatan ini adalah Kepemimpinan : mampu menuntun diri secara individu untuk melaksanakan evakuasi. Profesional : berorientasi pada pencapaian kinerja melalui kerja sama yang baik antara Tim Code Red dengan pasien, pendamping pasien, tamu dan pegawai. Inovatif : menghasilkan sesuatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan (pembuatan denah jalur evakuasi). Tulus : Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsif terhadap kebutuhan pasien, pendamping pasien, tamu dan pegawai. Integritas : Faktor pendorong pencapaian hasil yang lebih baik.
c.
Analisis Dampak Evaluasi sangat diperlukan untuk menilai apakah denah yang telah dibuat
cukup menarik dan dapat dipahami oleh pasien, pendamping pasien, tamu dan pegawai. d.
Hambatan Tidak terdapat hambatan yang begitu berarti pada tahap kegiatan ini
dengan dukungan dari berbagai pihak. e.
Manfaat 1. Sebagai media evaluasi atas denah yang telah dibuat. 2. Mengetahui kekurangan dan kelebihan denah 3. Memenuhi kebutukan program penanggulangan bencana 4. Meningkatkan kualitas pelayan dengan adanya denah
38 f.
Dokumentasi
Pengisian Kuisioner
Kuisioner
4.3 Rencana Tindak Lanjut No 1
Kegiatan
Waktu
Pengajuan Pembuatan Denah Tersedianya denah Evakuasi Di Setiap Tahun 2023 Evakuasi IRJ
2
Output
Pihak Terkait IRJ dan IK3RS
Sumber Biaya -
Lantai
Tindak lanjut (Update Denah) Denah sesuai dengan kenyataan/lapangan
Sesuai Surat IPSRS dan
setiap perubahan tata ruang
Masuk (Renovasi Tata Ruang)
IK3RS
-
BAB 5 : KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan selama pelaksanaan kegiatan aktualisasi di Instalasi Rawat Jalan Gedung Anggrek RSUP dr. Hasa nSadikin Bandung yang berlangsung selama aktualisasi pada tanggal 29 Mei – 5 Juli 2021 adalah sebagai berikut : 1. Kegiatan aktualisasi ini membantu peserta latsar dalam menerapkan nilai-nilai ASN yaitu ANEKA. Penerapan nilai ANEKA dapat memperkuat nilai-nilai organisasi PAMINGPIN PITUIN pada RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung. CPNS memperoleh pengetahuan baru yang berkaitan dengan unit kerja tempat melaksanakan aktualisasi dan diharapkan dapat menciptakan PNS yang berintegritas dan profesional serta meningkatkan kemandirian. 2. Kegiatan ini juga mendorong peserta latsar untuk lebih mendalami peran dan kedudukan sebagai ASN terkait manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole
of Government di lingkungan kerja. 3. Denah jalur evakuasi mampu menjadi informasi awal bagi pasien, pendamping pasien, tamu dan pegawai yang berada di Gedung Anggrek RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
5.2 Saran 1. Bagi Penulis Denah evakuasi ini masih perlu disempurnakan dari segi ukuran, diharapkan kedepannya saat pengajuan pembuatan denah dibuat dalam ukuran yang lebih besar. 2. Bagi Instansi Denah jalur evakuasi tanggap darurat sebaiknya dipenuhi untuk setiap lantai dan dilakukan pembaharuan apabila terdapat renovasi tata ruang pada Gedung Anggrek. 3. Bagi Bapelkes Cikarang Balai
Pelatihan
Kesehatan
Cikarang
diharapkan
dapat
mengintegrasikan portal-portal pelatihan online sehingga mempermudah pelatihan, mempermudah akses materi pelatihan, catatan kehadiran dan submit tugas serta penilaiannya.
DAFTAR PUSTAKA 1. 2. 3. 4. 5.
Hazard Vulnerability Assessment (HVA) RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung.
http://web.rshs.or.id/tentang-kami/visi-misi/ Modul Pelatihan Dasar Calon PNS “Analisis Isu Kontemporer” Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN Peraturan LAN Nomor 25 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 6. Peraturan Menteri Kesehatan Indonesai Nomor 62 tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata kerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 7. Surat Keputusan Direktur Utama Tentang Panduan Pengorganisasian Instalasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nomor Berkas : HK.02.02/X.4.1.3/2309/2018 8. Surat Keputusan Direktur Utama Tentang Panduan Pengorganisasian Instalasi Rawat Jalan Nomor Berkas : HK.02.03/X.4.1.3/427/2019
No 1
Kegiatan
Dokumentasi
Memahami jalur evakuasi dengan melakukan observasi secara langsung
Foto Tata Ruang Gedung Anggrek
Foto Denah Dasar Gedung Anggrek
Lembar Koordinasi
Foto Koordinasi dengan Tim P2BK
28
2
Membuat denah jalur evakuasi tanggap darurat
Konsep Denah Evakuasi
Konsultasi dengan Mentor
29 3
Penyampaian denah evakuasi ke bagian Humas divisi desain
Koordinasi dengan Bagian Humas Divisi Desain
Denah Jalur Evakuasi
30
31 4
Pemasangan denah jalur evakuasi
Penyerahan Denah Evakuasi
32
Koordinasi ke IPSRS
Lembar Koordinasi
Pemasangan Denah
33 5
Sosialisasi denah jalur evakuasi
Sosialisasi dan Evaluasi Denah Jalur Evakuasi
Materi Sosialisasi
Daftar Hadir
Lembar Koordinasi (Izin)
34 6
Evaluasi denah evakuasi
Sosialisasi dan Evaluasi Denah Jalur Evakuasi
Kuisioner