![](https://static.isu.pub/fe/default-story-images/news.jpg?width=720&quality=85%2C50)
3 minute read
3.2 Penetapan CoreIsu
from Penggunaan Google Form Sebagai Metoda Evaluasi Belajar Mahasiswa Jurusan Kesling Poltekkes Bandung
Masih kurangnya soft skill mahasiswa, Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang tinggi merupakan idaman bagi setiap mahasiswa setelah menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi. Tetapi kadang kala mahasiswa mengabaikan pentingnya soft skill untuk terjun didunia kerja, banyak anggapan bahwa IPK tinggi akan sejalan dengan mudahnya diterima pada banyak lapangan kerja. Hal ini yang menjadi sebuah momok bagi institusi pendidikan untuk mengasah soft skill dalam upaya peningkatan kualitas lulusan dan juga merubah midset dari mahasiswa yang mempunyai pikiran asal lulus. Belum bisa dilakasanakan praktikum di laboratorium, Masa pandemic Covid – 19 ini menjadikan sebuah halangan bagi proses belajang mengajar di perguruan tinggi, khususnya di lingkungan perguruan tinggi vokasi yang memiliki proporsi praktek sebesar 60% ini akan memengaruhi kualitas lulusan dari Jurusan Kesehatan Lingkungan sendiri. Perlu dilakukan antisipasi terhadap masalah fundamental ini dikarenakan akan berpengaruh terhadap kualitas lulusan, keterserapan lulusan dan akhirnya pada akreditasi perguruan tinggi. Kurangnya kemandirian mahasiswa dalam meningkatkan kompetensi diri khususnya dalam bidang vokasi Dikaitkan dengan perlunya generasi penerus memiliki kemampuan untuk memecahkan problema kehidupan yang semakin kompleks di era globalisasi ini, maka kemandirian belajar pada diri mahasiswa sudah seharusnya ditingkatkan atau ditumbuh kembangkan, semakin awal akan lebih baik, dan harus menjadi perhatian baik dosen maupun mahasiswa itu sendiri. Kurangnya kemandirian belajar mahasiswa ini merupakan masalah serius yang perlu segera diupayakan jalan keluarnya, karena dapat berdampak pada kurang siapnya seorang mahasiswa dalam menyusun karya tulis ilmiah/skripsi.
3.2 Penetapan CoreIsu
Advertisement
Rancangan penetapan isu dimulai dengan mengidentifikasi isu yang muncu pada instansi tempat bekerja yaitu Jurusan Kesehatan Lingkugan di Poltekkes Kemenkes RI Bandung. Isu muncul dari pengalaman penulis selama masa percobaan (CPNS) dan tugas pokok dan fungsi penulis sebagai dosen dan juga hasil dari sharing sesama pegawai baik dari atasan hingga teman sejawat. Beberapa isu yang muncul dari sumber-sumber diatas kemudian di inventarisir. Berdasarkan penelaahan isu terdapat 5 jenis isu yang telah teridentifikasi yaitu belum dimilikunya modul praktek mata kuliah pengelolaan limbah cair, kurangnya variasi
metode evaluasi belajar mahasiswa, masih kurangnya soft skill mahasiswa dalam hal praktek dikarenakan pandemic, belum bisa dilakasanakan praktikum di laboratorium dan kurangnya kemandirian mahasiswa dalam meningkatkan kompetensi diri khususnya dalam bidang vokasi. Guna mencapai core issue, diperlukan upaya untuk menganalisis dan merumuskan secara mendalam kualitas masing-masing isu. Proses identifikasi isu tersebut menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Metode Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan (APKL). Metode APKL merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menguji kelayakan suatu isu untuk dicarikan solusinya dalam kegiatan aktualisasi. Aktual, artinya isu atau pokok persoalan sedang terjadi atau akan terjadi dan sedang menjadi pembicaraan orang banyak. Problematik, artinya isu yang menyimpang dari kondisi yang seharusnya, standar ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu dicari penyebab dan pemecahannya. Kekhalayakan, artinya isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak. Kelayakan, artinya isu bersifat logis dan patut dibahas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab. Analisa APKL menggunakan rentang nilai berupa matriks skor yaitu 1 – 5, yang menandakan bahwa semakin tinggi skor berarti isu tersebut bersifat mendesak untuk segera dicari penyelesaiannya. Dengan definisi operasional isu yang telah ditetapkan, akan menggambarkan kesenjanganan antara kondisi realita dan kondisi ideal yang diharapkan oleh stakeholder.
No Isu Aktual
Kriteria A P K L Skor
1 Belum dimilikunya kuliah e-modul praktek mata
4 4 4 4 16 2 Kurangnya variasi metode evaluasi belajar mahasiswa 5 5 5 5 20 3 Masih kurangnya soft skill mahasiswa 5 4 3 3 15 4 Belum bisa dilakasanakan praktikum di laboratorium 5 5 5 3 18
5 Kurangnya kemandirian mahasiswa dalam meningkatkan kompetensi diri khususnya dalam bidang vokasi 4 4 3 3 14
Tabel 2Penapisan Isu menggunakan Metode APKL
Berdasarkan pendekatan analisis teknik APKL tersebut, maka kesimpulan yang diperoleh mengarah pada isu: “Kurangnya variasi metode evaluasi mahasiswa”. Penggunaan metode essay yang terus menerus akan membuat