LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN III
OPTIMALISASI PENANDAAN DIET PASIEN MENGGUNAKAN PAPAN
PENANDA DIET DI RUANG HIGHCAREUNIT(HCU) ASNAWATI RUMAH
SAKIT UMUM PUSAT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2022
DISUSUN OLEH
Muhammad Mukhlis Abdur Rosyid, S.Kep., Ners. 199610130320221001
BAPELKES CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAH RI
2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS
OPTIMALISASI PENANDAAN DIET PASIEN MENGGUNAKAN PAPAN PENANDA DIET DI RUANG HIGH CARE UNIT (HCU) ASNAWATI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2022
Telah diseminarkan
Tanggal 29 Juni 2022, di Bapelkes Cikarang
Penguji
Asep Zaenal Mustofa, SKM, M.Epid
NIP. 19660106 198803 1 002
Mengesahkan
Mentor
Oded Sumama, S.Kep., Ners., M.Kep.
NIP. 196911121997031001
Coach
drg. Yana Yojana, MA
NIP. 197409132005012001
i
ii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i DAFTAR ISI..................................................................................................... ii BAB I: PENDAHULUAN ...................................................................................iii 1.1 Latar Belakang .........................................................................................1 1.2 Tujuan.......................................................................................................2 1.2.1 Tujuan Umum ........................................................................................2 1.2.2 Tujuan Khusus .......................................................................................2 1.3 Manfaat ....................................................................................................2 1.3.1 Bagi Penulis ...........................................................................................2 1.3.2 Bagi Instansi..........................................................................................2 BAB II: PROFIL INSTANSI DAN PROFIL PESERTA........................................3 2.1 Profil RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung...............................................3 2.2 Visi Misi dan Motto RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ..........................4 2.2.1 Visi.......................................................................................................4 2.2.2 Misi ......................................................................................................4 2.2.3 Motto ...................................................................................................4 2.3 Nilai-Nilai Instansi ................................................................................4 2.4 Pofil Ruangan High Care Unit (HCU) Asnawati......................................6 2.5 Uraian/Rincian Tugas Jabatan..............................................................7 2.6 Profil Peserta.........................................................................................9 BAB III: RANCANGAN AKTUALISASI.........................................................10 3.1 Identifikasi Isu....................................................................................10 3.2 Pemilihan Isu ......................................................................................10 3.3 Analisis Isu..........................................................................................11 3.4 Gagasan Pemecahan Isu.....................................................................15 3.5 Matriks Rancangan Aktualisasi ...........................................................16 3.6 Rencana Jadwal Kegiatan Rancangan Aktualisasi ..............................22 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………..… 23 LAMPIRAN……………………………………………………………………………….. 24
iii DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Analisa Isu Berdasarkan Kriteria APKL 11 11 Tabel 3.2 Rancangan Kegiatan Pemecahan Isu Terpilih 15 ………………………………………… 15 Tabel 3.3 Matriks Rancangan Aktualisasi…………………………………………………………………… 16 Tabel 3.4 Rencana Jadwal Kegiatan Rancangan Aktualisasi………………………………… 22
Diagram 2.1 Struktur Organisasi RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung ……………………………. 5 Diagram 2.2 Struktur Organisasi HCU Asnawati ……………………………………………………….. 6 Diagram 3.1 Fishbone ………………………………………………………………………………………….. 14
DAFTAR DIAGRAM
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah, sedangkan pegawainya adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan hal ini berdasarkan pada UU No 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan pelayan bagi masyarakat yang berperan penting dalam melaksanakan kebijakan publik sehingga perlu diberikan pelatihan dasar supaya memiliki nilai-nilai Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (BerAKHLAK) serta pengetahuan tentang kedudukan dan peran ASN dalam mewujudkan SmartGovernanceyang terdiri dari manajemen ASN dan Smart ASN. Peserta pelatihan juga diwajibkan melalui tahap aktualisasi dengan mengimplementasikan materi pelatihan sesuai dengan tahapan aktualisasi. Pada tahap ini peserta pelatihan akan mengidentifikasi isu instansi yang ada, lalu memberikan jalan keluar setelah didiskusikan dengan pihak-pihak terkait.
Berdasarkan hal tersebut, tahap pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil sudah dikembangkan oleh Lembaga Administrasi Negara secara modern mengikuti perkembangan teknologi dengan penyelenggaraan Blended Learning. Pelatihan tersebut sudah dirancang supaya membentuk Pegawai Negeri Sipil yang profesional sesuai tugasnya agar dapat bertindak dan bermanfaat dalam mengelola tantangan yang ada di masyarakat demi memajukan bangsa dan negara dengan didasari nilai-nilai dasar ASN.
Melalui serangkaian aktualisasi, nilai-nilai dasar akan digunakan dalam setiap pelaksanaan kegiatan aktualisasi. Peserta diharapkan mampu menemukan dan mengimplementasikan nilai-nilai dasar dalam setiap kegiatan yang dirancang peserta di unit kerjanya.
1
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Kegiatan ini bertujuan untuk mengimplemntasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif yang kemudian disingkat menjadi BerAKHLAK pada isu yang ada di lingkungan instansi.
1.2.2 Tujuan Khusus
Melakukan aktualisasi gagasan kreatif sesuai dengan isu permasalah yang ada di unit kerja supaya meningkatkan kepuasan konsumen dalam pelayanan publik.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Penulis
Peserta dapat mengimplementasikan materi dan ilmu yang didapatkan selama rangkaian Latihan Dasar CPNS untuk membantu meningkatkan pelayanan di unit kerja.
1.3.2 Bagi Instansi
Aktualisasi ini diharapkan dapat menjadi salah satu bukti bahwa setiap instansi dan ASN selalu meningkatkan pelayanan dengan menerapkan nilai-nilai ASN di unit kerja serta membantu dalam mewujudkan visi misi instansi.
2
BAB II
2.1 Profil RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin awalnya dibanun pada tahun 1920 dan diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1923. Awalnya RSHS memiliki nama “HetAlgemeenee
BAndoengscheZiekenhuijs” dan pada tahun 1954 diresmikan menjadi rumah sakit provinsi di bawah pengawasan Departemen Kesehatan lalu diganti menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) pada tanggal 8 oktober 1967.
Setelah berganti nama menjadi RSHS, fungsinya menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan bertanggungjawab langsung kepada direktur jendral pelayanan Medik. Setelah keluarnya undang-undang No. 20 Tahun 1997 tentang PNPB yang ditindaklanjuti dengan Surat
Keputusan Menteri Keuangan No.124 Tahun 1997 merubah status RSHS menjadi Rumah Sakit
Pengguna Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang diwajibkan menyetorkan seluruh pendapatan ke Kas Negara.
Saat ini dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.119 tanggal
12 Desember 2000, status RSHS secara yuridis berubah menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan).
Pada tahun 2006 RSHS bersama 12 rumah sakit lainnya, berubah status menjadi unit yang menggunakan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU).
Saat ini status RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah sebagai berikut:
a. Rumah Sakit Pemerintah
b. Di bawah dan bertanggung bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal
Bina Pelayanan Medik, Kementerian Kesehatan RI.
c. Termasuk rumah sakit tipe A
d. Rumah Sakit Pendidikan
e. Rujukan utama untuk Provinsi Jawa Barat
f. Pusat Unggulan Nasional dalam Bidang Jantung, Onkologi, dan Kedokteran Nuklir.
g. Terakreditasi Paripurna Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dan Joint Commitee International (JCI).
3
PROFIL INSTANSI DAN PROFIL PESERTA
2.2 Visi Misi dan Motto RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
2.2.1 Visi
Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong
2.2.2 Misi
Mewujudkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia yang Tinggi, Maju, dan Sejahtera
2.2.3 Motto
“Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami”
2.3 Nilai-Nilai Instansi
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung memiliki tata nilai filosofis sebagain panduan
penerapan visi dan misi yaitu “PAMINGPIN PITUIN” dengan deskripsi
a. Kepemimpinan
Nilai ini menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talenta terbaik di bidangnya
b. Profesional
Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan
c. Inovatif
Nilai ini menggambarkan keinginan agar menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan
d. Tulus
Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsif
e. Unggul
Memiliki keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas yang prima
f. Integritas
Nilai ini menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung tinggi etika dalam menjalankan tugas
4
5
Diagram 2.1 Struktur Organisasi RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
2.5 Pofil Ruangan High Care Unit (HCU) Asnawati
Ruang perawatan HighCareUnit(HCU) Asnawati adalah ruangan semi intensif yang baru saja dibuka pada bulan Maret 2022 di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Ruangan ini merupakan ruang perawatan yang di dominasi oleh pasien bedah anak-anak hingga lansia dengan kondisi stabil dan perlu monitoring, baik tanda-tanda vital, cairan dan elektrolit, kesadaran, dan obat-obatan. Saat ini ruangan HCU Asnawati berkapasitas 7 tempat tidur dan sedang tahap renovasi untuk kapasitas total 20 tempat tidur.
Adapun strukstur organisasi ruangan HCU Asnawati adalah sebagai berikut
Diagram 2.2 Struktur Organisasi HCU Asnawati
DREKTUR UTAMA
dr. Azhar Jaya SKM, MARS
DREKTUR PELAYANAN MEDIK, KEPERAWATAN, DAN PENUNJANG
dr. Yana Akhmad, Sp.PD-KP, MMRS
PENGAWAS HCU
Meitha R, S.Kp., M.Kep.
KEPALA RUANGAN
Nurlaily Afianti, S.Kp., M.Kep.
NIP. 19
WAKIL KEPALA RUANGAN
Amelia Ganefianty, M.Kep., Sp.KMB
PERAWAT PELAKSANA
6
2.6 Uraian/Rincian Tugas Jabatan
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1673/MENKES/PER/XII/2005 (2005) tentang organisasi dan Tata Kerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, RSHS
adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Adapun tugas dan tungsi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung sebagai berikut:
Tugas :
Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Perseorangan secara Paripurna
Fungsi :
a. Penyusunan Rencana, Program dan Anggaran
b. Pengelolaan Pelayanan Medis dan Penunjang Medis
c. Pengelolaan Pelayanan Keperawatan
d. Pengelolaan Pelayanan Non Medis
e. Pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan di bidang Pelayanan Kesehatan
f. Pengelolaan Penelitian, Pengembangan dan Penapisan Teknologi di bidang pelayanan Kesehatan
g. Pengelolaan keuangan dan barang milik negara
h. Pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa
i. Pengelolaan sumber daya manusia
j. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi dan hubungan masyarakat
k. Pelaksanaan Kerja Sama
l. Pengelolaan Sistem Informasi
m. Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan
n. Pelaksanaan Urusan Administarasi Rumah Sakit
Dalam melakukan tugas dan pekerjaan di HCU Asnawati, perawat bekerja
dengan mengacu pada Sasaran Kerja Pegawai (SKP), yaitu:
• Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi
• Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
7
• Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksannan pelayanan keperawatan sebagai ketua tim/perawat
• Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan perawat
• Melaksanakana case finding/deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu
• Melakukan pengkajian keperawatan dasar/lanjutan
• Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan pada individu
• Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu
• Membuat prioritas diagnosa keperawatan dan masalah keperawatan
• Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menentapkan) tindakan
• Melakukan komunikasi terapteutik dalam pemberian asuhan keperawatan
• Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal bedah
• Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu
• Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal
• Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan, berduka atau menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
• Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi
• Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi
• Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi
• Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur
• Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
• Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu
• Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigen komplek
• Melakukan komunikasi dengan klien dengan hambatan komunikasi
• Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien
• Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
• Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala
8
• Melakukan perawatan luka
• Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu
• Melaksanakan manajemen surveilans Hais sebagai upaya pengawasan resikso infeksi dalam upaya preventif pada pelayanan keperawatan
• Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas kesehatan
• Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter
• Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi
• Melakukan pendidikan kesehatan pada individu
Nama : Muhammad Mukhlis Abdur Rosyid, S.Kep., Ners.
NIP : 199610132022031001
Pangkat/Golongan : Penata Muda Tingkat 1 – III/B
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Instansi : RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Unit Kerja : HCU Asnawati
Tugas dan fungsi berdasarkan nilai-nilai SKP perawat adalah sebagai berikut
1. Terlaksananya pengantaran pasien rawat inap ke kamar operasi tepat waktu
2. Terpenuhinya laporan pasien kelolaan menggunakan rekam medis elektronik (RME) di instalasi rawat inap
3. Terpenuhinya laporan sensus harian
4. Terlaksananya asuhan keperawatan pre dan post operasi
5. Tersedianya laporan kelolaan yang mengalami kejadian infeksi daerah operasi di instalasi Rawat Inap
6. Tercapainya skor waktu tunggu operasi elektif (WTO) sesuai target
7. Terselenggaranya monitoring dan evaluasi kepatuhan visite DPJP online
8. Terlaksananya kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan selama melakukan pelayanan pasien kelolaan
9
2.7 Profil Peserta
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Identifikasi Isu
Proses perencanaan aktualisasi dimulai dari mengidentifikasi isu di instansi kerja, lalu dipilih berdasarkan kriteria tertinggi untuk dibuat gagasan kegiatan pemecahan isunya. Gagasan kegiatan pemecahan isu tersebut dibuat langkah-langkahnya sehingga menjadi gagasan kegiatan yang dapat dilaksanakan. Selama proses identifikasi isu, penulis melihat permsalahan yang dikaitkan dengan Kedudukan dan Perasn ASN di unit kerja. Observasi dilakukan selama bulan April-Mei 2022 di unit kerja HCU Asnawati di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung, dan menemukan beberapa identifikasi isu yang dirumuskan sebagai berikut:
1. Kurang optimalnya standar pengisian flowchart di ruang HCU Asnawati Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
2. Kurang optimalnya penandaan diet pasien di ruang HCU Asnawati Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
3. Kurangnya optimalnya media komunikasi digital kepada keluarga penanggung jawab pasien via Whatsapp di ruang HCU Asnawati Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
Hasil identifikasi isu selanjutnya dikonsultasikan kepada kepala ruangan, rekan sejawat, coach, dan mentor untuk dianalisis menggunakan teknis tapisan APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan) untuk memilih isu utama yang akan dibuat gagasan pemecahan masalahnya melalui tahapan kegiatan.
3.2 Pemilihan Isu
Berdasarkan isu yang sudah diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah memilih isu dengan analisis kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan (APKL). Teknik ini digunakan dalam menentukan kelayakan sebuah masalah yang memperhatikan empat faktor sebagai berikut:
a. Aktual (A), isu masalah tersebut masih dibicarakan atau belum diselesaikan hingga
sekarang
b. Problematik (P), isu masalah yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang menimbulkan kebingungan dan perlu dicari segera penyebab dan solusinya.
10
c. Kekhalayakan (K), isu masalah yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang
d. Layak (L), isu tersebut masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu prioritas.
Berikut adalah hasil analisis penilaian kualitas isu menggunakan tapisan APKL yang menetapkan rentang penilaian (1-5) pada setiap isu
Tabel 3.1 Analisa Isu Berdasarkan Kriteria APKL
1 Kurang optimalnya standar pengisian
2 Kurang optimalnya penandaan dit pasien di ruang HCU Asnawati Rumah Sakit Umum
Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
3 Kurangnya optimalnya media komunikasi digital kepada keluarga penanggung jawab pasien via whatsapp di ruang HCU Asnawati Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
Sesuai hasil Analisa dengan metode APKL, dan setelah berdiskusi dengan mentor dan kepala ruangan, maka dipilih isu mengenai “Kurang optimalnya penandaan dit pasien di ruang HCU Asnawati Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022”.
3.3 Analisis Isu
Asuhan keperawatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang dilakukan perawat kepada pasien selama dirawat di rumah sakit. Asuhan yang diberikan mencakup kebutuhan biologis, psikologis, sosial, dan spiritual yang bermutu dan dapat diakses oleh semua masyarakat yang membutuhkan. Salah satu aspek pemenuhan biologis adalah pemenuhan diet atau nutrisi yang diresepkan oleh dokter, disediakan oleh ahli gizi, dan diberikan kepada
11
No. Isu A P K L Jumlah Prioritas
flowchart
Sakit
Sadikin Bandung
5 4 3 4 16 3
di ruang HCU Asnawati Rumah
Umum Pusat Dr. Hasan
tahun 2022
Pusat
5 5 4 4 18 1
5 5 3 4 17 2
pasien melalui perawat. Pemenuhan gizi ini sangat penting dalam proses perawatan pasien karena nutrisi yang terkandung dalam makanan akan membantu proses penyembuhan sehingga perawat harus memastikan jika makanan diberikan sesuai dosis sehingga perlu dilakukan pemecahan masalah.
Menurut data perawatan pasien pada bulan April-Mei 2022 di ruang High Care Unit (HCU) Asnawati, kondisi pasien yang dirawat di ruangan sangat beragam, sebagian besar pasien menggunakan selang Nasogastric Tube (NGT) untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, terdapat juga pasien yang sedang dalam pemeriksaan Daag Curve untuk memantau kadar gula darah setelah makan, pasien dengan Diabetes Meilitus Tipe II yang mendapatkan insulin sebelum makan, pasien yang puasa pre operasi dan post operasi, hingga pasien yang sedang puasa karena kondisi tertentu. Hal ini tentunya perlu diperhatikan tidak hanya untuk perawat, tapi juga untuk pasien dan keluarga pasien.
Selama observasi di ruangan juga penulis sering menemui keluarga pasien yang bertanya apakah pasien sudah boleh makan, apakah pasien masih puasa, dan kapan pasien boleh makan dikarenakan tidak adanya penanda yang menunjukkan diet yang sedang diteriuma pasien. Selain itu juga terkadang beberapa keluarga pasien langsung memberikan makan kepada pasien tapi tidak bertanya kepada perawat terlebih dahulu sehingga kadar gula darah pasien meningkat, padahal pasien menerima insulin sebelum makan karena mengidap Diabetes Meilitus Tipe II. Penandaan diet yang tidak tepat juga akan berdampak pada pemberian diet sehingga merugikan pasien karena dapat menghambat proses penyembuhannya dan memperpanjang waktu rawat. Hal ini tentunya merugikan pasien dan instansi, serta bertentangan dengan nilai-nilai ASN (BerAKHLAK) yaitu:
b. Berorientasi Pelayanan
Kebutuhan pasien yang tidak terpenuhi tentunya tidak sesuai dengan nilai ini karena pasien tidak mendapatkan pelayanan yang maksimal.
c. Akuntabel
Pemberian diet yang tidak sesuai dosis juga menunjukkan bahwa petugas kesehatan kurang cermat dan perlu meningkatkan tanggung jawabnya dalam meningkatkan kualitas pelayanan.
d. Kompeten
Petugas kesehatan harus memiliki kemauan untuk membantu orang lain dengan meningkatkan kompetensi diri sehingga dapat menemukan cara agar penandaan diet pasien dapat sesuai kondisi.
12
e. Harmonis
Pemberian diet yang tertunda ataupun tidak sesuai dosis dapat menyebabkan lingkungan kerja yang tidak kondusif antar tenaga kesehatan karena dapat mengganggu proses perawatan. Selain itu diet cair yang diberikan via NGT yang tidak diberikan dapat mengganggu proses dokumentasi asuhan pasien pada bagian intake dan output cairan, padahal dokumentasi asuhan pasien yang tidak tepat dapat mengakibatkan kesalahpahaman antar tenaga kesehatan.
f. Loyal
Pasien dan keluarga pasien yang diberikan pelayanan tidak maksimal dapat mengakibatkan pandangan negatif terhadap instansi rumah sakit yang tentunya dapat berimbas pada menurunnya citra lembaga kesehatan NKRI.
g. Adaptif
Kondisi pasien yang terus berubah-ubah menyebabkan tenaga kesehatan harus bisa
beradaptasi karena tidak semua pasien dapat diberikan diet yang sama. Tenaga kesehatan juga harus bisa beradaptasi dengan keluarga pasien yang belum paham mengenai diet pasien sehingga informasi yang diberikan harus jelas.
h. Kolaboratif
Pemenuhan diet kepada pasien tentunya dilakukan secara kolaborasi antar tenaga kesehatan. Kolaborasi ini diawali oleh pengkajian dokter dalam menentukan jenis diet yang tepat untuk pasien, lalu akan dibuat oleh ahli gizi, dan diberikan kepada pasien oleh perawat. Kolaborasi ini juga dapat berlangsung antara tenaga kesehatan dengan pasien dan keluarga. Perawat dapat berkolaborasi dengan keluarga pasien sehingga membantu dalam memberikan diet ataupun membantu mengingatkan pasien jika sedang puasa.
Dengan demikian, isu tentang penandaan diet merupakan hal yang penting, harus segera diselesaikan dan layak dijadikan isu utama. Berdasarkan deskripsi isu terpilih, maka selanjutnya dilakukan analisis yang mendalam menggunakan diagram fishboneuntuk melihat faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi.
13
Diagram 3.1 Fishbone
Surrounding Suppliers
Keluarga pasien sering bertanya mengenai diet pasien
Tidak adanya media untuk penandaan diet pasien
Kurang optimalnya penandaan dit pasien di ruang HCU
Asnawati Rumah Sakit Umum
Pusat Dr. Hasan Sadikin
Bandung tahun 2022
Perawat menginfokan diet pasien secara lisan kepada pasien dan keluarga pasien
Edukasi tentang diet pasien ke keluarga hanya diawal saat pasien masuk
Skills System
14
3.4 Gagasan Pemecahan Isu
Setelah melakukan analisis dan penetapan isu utama, selanjutnya adalah menentukan gagasan pemecahan isu. Sebagai seorang ASN maka tentunya pelayanan yang diberikan kepada masyarakat harus berkualitas dan memiliki komitmen untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan demi kepuasan dan kesembuhan pasien. Strategi yang akan diterapkan memanfaatkan kemudahan teknologi yang hasilnya dapat dipahami oleh pasien dan keluarga. Inovasi tersebut dapat dilakukan dengan cara optimalisasi penandaan diet pasien menggunakan papan penanda diet yang akan diletakkan pada setiap meja pasien.
Papan penanda diet yang ada akan berisi informasi mengenai diet yang sedang diterima pasien sehingga pasien dan keluarga pasien dapat mengetahui jenis makanan/minuman yang akan didapatkan dari rumah sakit, selain itu papan penanda diet ini akan bermanfaat bagi perawat dalam memberikan informasi diet kepada pasien atau keluarga pasien yang bertanya. Papan penanda ini juga bermanfaat sebagai pengingat jika pasien sedang mendapat jenis makanan atau minuman tertentu, pasien sedang diet, pasien dengan terapi khusus sebelum atau sesudah makan, dan apabila pasien sedang dipuasakan. Dengan
demikian papan penanda diet ini dapat bermanfaat bagi proses perawatan pasien, meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga, serta meningkatkan citra pelayanan instasi rumah sakit. Kerugian akibat missinformasi akibat pemberian diet oleh keluarga yang tidak tepat juga dapat dihindari.
Untuk mewujudkan gagasan tersebut, maka diperlukan rangkaian kegiatan dalam melaksanakan aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN (BerAKHLAK) dan sesuai dengan visi misi organisasi di unit kerja. Adapun rangkaian kegiatannya sebagai berikut:
Tabel 3.2 Rancangan Kegiatan Pemecahan Isu Terpilih
No.
Kegiatan
1. Penyampaian kegiatan aktualisasi terhadap isu terpilih kepada Kepala Ruangan
Ruang HCU Asnawati
2. Pembuatan papan penandaan diet
3 Uji coba papan penandaan diet
4. Sosialisasi papan penandaan diet kepada perawat di ruang HCU Asnawati
5. Evaluasi
15
Isu:
Kurang optimalnya penandaan dit pasien di ruang HCU Asnawati Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
Gagasan Pemecahan Isu:
Optimalisasi penandaan diet pasien menggunakan papan penanda diet di ruang HCU Asnawati Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
1 Rapat Persiapan
Koordinasi
Aktualisasi
Output: Terlaksananya
Rapat
Koordinasi
Persiapan
bersama kepala
ruangan dan
perawat.
undangan untuk membahas
rancangan aktualisasi sesuai
format naskah dinas yang berlaku (akuntabel), lalu meminta
persetujuan atasan (loyal), melakukan revisi sesuai masukan (kompeten), meminta tanda
tangan atasan, mengedarkan
surat undangan (kolaboratif), dan melakukan konfirmasi
kehadiran (harmonis)
Rapat koordinasi yang akan
dilakukan
bertujuan untuk
mewujudkan visi rshs untuk maju, berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.
Rapat koordinasi
memiliki nilai
profesional yang merupakan nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan. Hal ini juga untuk menunjang pelayanan melalui inovatif sesuai
permasalahan yang ada
16
3.5 Matriks Rancangan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Output Substansi Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
Tabel 3.3 Matriks Rancangan Aktualisasi
1. Membuat Surat Undangan Surat undangan Saya membuat draft surat
2. Melaksanakan rapat dengan Notulensi rapat Daftar hadir Saya membuat notulensi rapat sesuai dengan hasil rapat (akuntabel) yang bertujuan
2 Pembuatan
Desain Papan
Penanda Diet
Output: Tersedianya
papan penanda diet
kepala ruangan dan perawat.
3. Menyusun laporan rapat persiapan
Laporan rapat berisi saran dan masukan, persetujuan kepala ruangan
1. Melakukan studi literatur Rangkuman studi literatur
untuk meningkatkan kualitas
asuhan keperawatan
(berorientasi pelayanan) yang mudah dipahami oleh pasien dan keluarga (adaptif)
Saya membuat laporan rapat sesuai dengan format naskah dinas (akuntabel) dan melaporkan kepada atasan (loyal).
Kontribusi
Terhadap Visi Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
2. Membuat desain papan penanda diet
Desain papan penanda diet
Saya melakukan studi literatur mengenai jenis-jenis diet yang sering diterima oleh pasien di ruangan (kompeten).
Saya membuat draft desain papan penanda diet berdasarkan studi literatur (akuntabel) lalu menyesuaikan dengan kondisi di ruangan (adaptif) agar perawat dapat menggunakan kepada pasien dan keluarga (berorientasi pelayanan)
Pembuatan papan
penanda diet ini
sejalan dengan
misi RSHS yaitu
mewujudkan
kualitas manusa
yang tinggi karena
dengan informasi
diet yang sesuai
akan membantu
proses
Pembuatan desain sesuai dengan nilai
integritas
merupakan nilai yang menunjukkan
bahwa seorang ASN
amanah dengan tugas yang
diberikan, dalam hal ini tugas untuk
3. Membuat surat undangan untuk pihak Promosi
Kesehatan RSHS
Surat Undangan Saya mengundang bidang
Promosi Kesehatan (kolaboratif) untuk membahas hasil studi literatur dan draft desain (loyal)
penyembuhan pasien.
membantu memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.
17
No Kegiatan Tahapan Output Substansi
4. Melakukan diskusi dengan pihak Promosi Kesehatan RSHS
5. Memperbaiki desain papan penandaan diet
yang sudah saya buat supaya
hasilnya dapat digunakan
(akuntabel), meminta tandatangan atasan, dan mengkonfirmasi kehadiran (harmonis)
Notulensi Saya menulis hasil diskusi dengan
pihak Promosi Kesehatan sesuai
masukan yang diberikan (Loyal)
Kontribusi
Terhadap Visi Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
Desain yang baik
juga sesuai dengan
nilai unggul karena berkeinginan untuk
menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas pelayanan prima.
3 Uji coba papan
penanda diet pasien
1. Mengajukan izin kepada kepala ruangan
Desain papan penanda diet untuk dicetak
Saya memperbaiki desain papan
penanda diet berdasarkan hasil diskusi dengan pihak promosi kesehatan (kompeten)
Surat izin Saya membuat surat izin yang
ditunjukkan untuk kepala ruangan (loyal) untuk memasang papan
penanda diet sehingga
mempermudah jika pasien atau
keluarga pasien bertanya
Uji coba uyang
dilakukan tentunya
didasarai oleh visi
rshs untuk maju, berdaulat, mandiri, dan berkepribadian
Output: Terlaksananya
uji coba papan
penanda diet
pasien oleh
penulis
2.
diet di
pasien
Data pasien yang dipasang papan penanda diet
mengenai diet yang diterima
(berorientasi pelayanan)
Saya memasang papan penanda
diet di meja pasien supaya
informasi diet yang diterima
pasien dapat jelas dan mudah
dipahami (adaptif)
menggunakan papan penanda
yang sudah didesain semenarik
dan informatif sesuai literatur
(kompeten) dan sesuai dengan
berlandaskan
gotong royong.
Hal ini juga sesuai
dengan misi RSHS
yaitu mewujudkan
kualitas hidup
manusia yang
tinggi, maju, dan sejahtera.
Uji coba dilakukan secara profesional dengan mengedepankan orientasi untuk meningkatkan mutu pelayanan. Tindakan dilakukan dengan tulus kepada pasien
untuk menunjukkan
bahwa tenaga
kesehatan adalah bagian dari masyarakat juga.
18
No Kegiatan Tahapan Output Substansi
Memasang papan penanda
meja
4. Sosialisasi
papan penanda diet kepada
kepala ruangan dan perawat.
Terhadap Visi Misi Organisasi
standar pelayanan (akuntabel).
Selain itu saya juga memberikan
kesemapatan kepada pasien dan keluarga pasien untuk bertanya mengenai papan penanda diet jika ada hal yang masih belum dimengerti (harmonis).
3. Melakukan pemantauan Data pemantauan Saya melakukan pemantauan
tentang papan penanda diet di pasien dan mencatat hal-hal yang bisa ditambahkan pada produk final (adaptif)
4. Menyusun laporan uji coba Laporan uji coba Saya menyusun laporan uji coba sesuai dengan data yang sudah saya kumpulkan (akuntabel) baik dari saya sendiri maupun dari perawat ruangan (Kolaboratif).
5. Menyampaikan laporan hasil uji coba dengan kepala ruangan
1. Membuat janji temu dengan
kepala ruangan dan perawat
Notulensi Saya mendiskusikan hasil uji coba kepada kepala ruangan dan perawat (kolaboratif) dan mencatat masukan yang diberikan (kompeten)
Surat undangan Saya membuat draft surat undangan sesuai format naskah
dinas yang berlaku (akuntabel), menyesuiakan jadwal pertemuan dengan jadwal kepala ruangan
dan perawat (Adaptif), lalu meminta persetujuan atasan (loyal), melakukan revisi sesuai
Penguatan Nilai Organisasi
Sosialisasi papan penanda diet
menunjukkan
bahwa ASN
memerlukan
gotong royong dan tidak bisa berdiri sendiri.
Sosialisasi dengan rekan sejawat
menunjukkan bahwa ASN memiliki nilai kepemimpinan dan saling menghargai profesi orang lain.
Hal ini juga
19 No Kegiatan
Output Substansi
Tahapan
Kontribusi
Output: Terlaksananya
sosialisasi papan
penanda diet
kepada kepala
ruangan dan perawat.
2. Mempersiapkan bahan sosialisasi Contoh papan penanda diet, Power Point
masukan (kompeten), meminta
tanda tangan atasan, mengedarkan surat undangan (kolaboratif), melakukan
konfirmasi kehadiran (harmonis).
Saya menyiapkan bahan sosialisasi berupa draft format pesan whatsapp baik yang
hardcopy maupun softcopy
supaya mudah dibuka melalui smartphone (adaptif).
Kontribusi
Terhadap Visi Misi Organisasi
Hal ini juga sesuai
dengan misi RSHS
yaitu mewujudkan
kualitas hidup
mandusia yang
tinggi, maju, dan sejahtera.
Penguatan Nilai Organisasi
menunjukkan bahwa ASN dapat
berinovasi dengan sesama demi
meningkatkan
pelayanan publik.
3. Melaksanakan sosialisasi Notulensi, daftar hadir sosialisasi
Saya melakukan sosialisasi
kepada perawat ruangan (kolaboratif) dengan
menyesuaikan jadwal perawat di ruangan supaya tidak mengganggu pelayanan kepada pasien (berorientasi pelayanan) baik secara daring maupun tatap muka secara langsung (adaptif)
5 Evaluasi Papan
Penanda Diet
Output: Terlaksananya
evaluasi
pelaksanaan
papan penanda
4. Membuat laporan sosialisasi
1. Membuat instrumen evaluasi
Laporan Sosialisasi
Instrumen evaluasi via google form dan daftar pertanyaan wawancara
Saya membuat laporan sosialisasi sesuai dengan hasil notulensi (akuntabel)
Saya membuat instrumen
evaluasi yang disi oleh perwat dan keluarga pasien (kompeten)
menggunakan google form untuk
perawat dan lembar kertas untuk
keluarga pasien (adaptif)
mengenai papan penanda diet
yang dipasang dalam
Membantu dalam mewujudkan visi rshs untuk maju, berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.
Evaluasi yang dilakukan akan membantu profesionalitas
tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan, dan diharapkan gagasan
20 No Kegiatan Tahapan Output Substansi
diet kepada perawat dan keluarga pasien
memberikan informasi diet (berorientasi pelayanan)
2. Mengumpulkan data Data evaluasi Saya mengumpulkan data evaluasi yang diisi oleh perawat (kolaboratif) dan keluarga pasien dengan memberikan lembar evaluasi dan google form (harmonis)
3. Membuat laporan evaluasi Laporan evaluasi Saya mengolah data evaluasi yang sudah dikumpulkan dan hasilnya akan digunakan untuk memperbaiki desain papan penanda diet yang akan digunakan secara luas (Kompeten)
4. Menyampaikan hasil evaluasi Laporan evaluasi Notuilensi Saya memperbaiki papan penanda sesuai dengan hasil analisa (akuntabel).
Terhadap Visi Misi Organisasi
Hal ini juga sesuai
dengan misi RSHS
yaitu mewujudkan
kualitas hidup
mandusia yang
tinggi, maju, dan sejahtera.
Penguatan Nilai Organisasi
yang sudah
dilakukan dapat
menjadikan
pelayanan kesehatan di RSUP Dr. Hasan Sadikin bandung semakin unggul.
21
Kontribusi
No Kegiatan Tahapan Output Substansi
Jadwal pelaksanaan kegiatan aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan 3 Angkatan 3
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2022 akan dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 2022 sampai tanggal 5 Agustus 2022. Rencana jadwal kegiatan aktualisasi dapat dilihat pada tabel berikut:
No. Kegiatan
1 Penyampaian kegiatan aktualisasi terhadap
isu terpilih kepada Kepala Ruangan Ruang
HCU Asnawati
2 Pembuatan papan penandaan diet
3 Uji coba papan penandaan diet
4 Sosialisasi papan penandaan diet kepada
perawat di ruang HCU Asnawati
5 Evaluasi
Bulan dalam minggu
Juli Agustus
1 2 3 4 1
22
3.6 Rencana Jadwal Kegiatan Rancangan Aktualisasi
Tabel 3.4 Rencana Jadwal Kegiatan Rancangan Aktualisasi
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2005). Organisasi dan Tata Kerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung No. 1673/MENKES/PER/XII/2005.
Surat Keputusan Menteri Keuangan No.124 Tahun 1997
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Undang-undang No. 20 Tahun 1997 tentang PNPB.
23
LAMPIRAN
Power Point Seminar Rancangan Aktualisasi
24
25
26
27
28
29
30
31
32