Pemanfaatan Google Form dalam Pengisian Kuisioner Sebagai Inovasi Paperless

Page 1

LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLOGNGAN III ANGKATAN 2

Pemanfaatan Google Form dalam Pengisian Kuisioner

Sebagai Inovasi Paperlesspada Kegiatan Substansi

Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan

BBTKLPP Banjarbaru Tahun 2022

Disusun Oleh : Musyarrofah, S.Tr.KL

NIP. 199506272022032003

BAPELKES CIKARANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2021

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

Pemanfaatan Google Form dalam Pengisian Kuisioner

Sebagai Inovasi Paperlesspada Kegiatan Substansi

Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan

BBTKLPP Banjarbaru Tahun 2022

Telah di seminarkan

Tanggal 22 Juni 2022, di Bapelkes Cikarang

Coach Mentor

Ir. Miftahur Rohim, M.Kes NIP.196903121992031014

Maimunah Hayati, ST, MSc NIP.197105242003122001

Penguji

Verawati Lenny, SKM, MKM

NIP. 197706112005012001

i

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan rancangan aktualisasi ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabat.

Penulisan dalam rancangan aktualisasi ini diajukan sebagai salah satu syarat

untuk kegiatan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Adapun judul yang penulis

ajukan adalah “Pemanfaatan Google Form dalam Pengisian Kuisioner Sebagai Inovasi

Paperless pada Kegiatan Substansi Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan BBTKLPP

Banjarbaru Tahun 2022” .

Dalam penulisan dan penyusunan rancangan aktualisasi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini tak lupa

penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Maimunah Hayati, ST, MSc selaku Mentor saya sekaligus Koordinator Substansi Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan BBTKLPP Banjarbaru

2. Ir. Miftahur Rohim, M.Kes selaku Coach saya dalam kegiatan aktualisasi

3. Bapak Bahtiar Saberi selaku Sub Koordinator Sub Substansi Lingkungan Biologi ADKL BBTKLPP Banjarbaru

4. Ibu Diyah Mulyani selaku Sub Koordinator Sub Substansi Lingkungan Fisika dan Kimia ADKL BBTKLPP Banjarbaru

5. Rekan-rekan senior di Substansi ADKL BBTKLPP Banjarbaru

6. Suami dan Anak saya yang selalu memberikan support dan dukungan yang tiada henti.

7. Orang tua yang selalu memberikan semangat berupa cinta dan kasih sayang hingga dahulu sampai dengan sekarang.

8. Rekan-rekan CPNS BBTKLPP Banjarbaru yang saling membantu dalam kegiatan Pelatihan Dasar ini.

9. Rekan-rekan Kelompok 32 B yang kompak dan saling membantu dalam kegiatan pelatihan dasar ini.

10. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya laporan rancangan aktualisasi ini.

ii
KATA PENGANTAR

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini. Oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan rancangan ini. Akhirnya, penulis berharap agar rancangan aktualisasi ini ini dapat dijadikan tindak lanjut aktualisasi selanjutnya dan bermanfaat bagi kita semua.

Banjarbaru, Juni 2022

Penulis Musyarrofah

iii
iv
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... i KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI........................................................................................ iv DAFTAR TABEL................................................................................... v DAFTAR GAMBAR ............................................................................... vi DAFTAR LAMPIRAN vii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.............................................................. 1 1.2 Tujuan.......................................................................... 2 1.3 Manfaat........................................................................ 2 BAB II PROFIL INSTANSI DAN PROFIL PESERTA 2.1.Profil Instansi................................................................ 4 2.2.Visi dan Misi 6 2.3.Nilai-Nilai Organisasi....................................................... 7 2.4.Tugas Pokok dan Fungsi................................................. 8 2.5.Profil Peserta dan Tugas Jabatan Peserta ......................... 10 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1.Identifikasi dan analisis Isu Aktual................................... 12 3.2.Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SmartGovernance.... 16 3.3.Gagasan Pemecahan Isu BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI 4.1. Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS...................... 19 4.2. Penjadwalan................................................................. 26 4.3. Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi .. 27 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Matrik Penetapan Core Isu Dengan Analisis USG

Tabel 3.2 Identifikasi Penapisan Isu dengan Teknik USG

Tabel 3.3 Rekomendasi Pemecahan Isu

Tabel 4.1 Matriks Rancangan Aktualisasi

Tabel 4.2 Jadwal Rancangan Aktualisasi

Tabel 4.3. Para Pihak dan Perannya dalam Aktualisasi

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi BBTKLPP Banajrbaru

Gambar 3.1 Diagram fishbone

vi

Lampiran 1 Data Dukung Isu

DAFTAR LAMPIRAN

vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting dalam rangka menciptakan masyarakat yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar Tahun 1945. Kesemuanya itu dalam rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.

Berbagai tantangan yang dihadapi oleh aparatur sipil negara dalam mencapai tujuan tersebut semakin banyak dan berat, baik berasal dari luar maupun dalam negeri yang menuntut aparatur sipil negara untuk meningkatkan profesionalitasnya dalam menjalankan tugas dan fungsinya serta bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah Untuk wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu (satu) tahun masa percobaan. Tujuan dari Pelatihan terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Pembelajaran dalam Pelatihan Dasar CPNS terdiri atas empat agenda yaitu Agenda Sikap Perilaku Bela Negara, Agenda Nilai-Nilai Dasar PNS, Agenda Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung terwujudnya SmartGovernancesesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan dan Agenda Habituasi.

Dalam sistem pembelajaran Pelatihan Dasar Calon PNS pada kurikulum yang menekankan pada pembentukan karakter PNS, setiap peserta pelatihan dituntut untuk mampu mengaktualisasikan substansi materi pembelajaran yang telah dipelajari melalui proses pembiasaan diri yang difasilitasi dalam pembelajaran agenda Habituasi. Aktualisasi merupakan suatu proses yang bertujuan untuk mengimplementasikan nilai dasar ASN secara nyata, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) di unit kerja masing-masing. Kemampuan dan kepekaan ASN dalam mengidentifikasi dan menelaah isu yang sedang berkembang di lingkungan kerja menjadi faktor penting dalam proses ini.

1

Substansi Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL) adalah salah satu unit pada instasni BBTKLPP yang ikut andil dalam menyelenggarakan program kerja instansi. Seorang sanitarian akan berkontribusi dalam kegiatan substansi tersebut dengan tugas jabatan fungsional seperti melakukan pelayanan kesehatan lingkungan melalui upaya penyehatan media lingkungan; pengamanan limbah, sampah, zat kimia berbahaya, pestisida, dan radiasi; pengendalian faktor risiko lingkungan vektor dan binatang pembawa penyakit; penyelenggaraan kesehatan lingkungan dalam keadaan tertentu; serta manajemen kesehatan lingkungan.

Berdasarkan hal itu penulis melakukan environmentalscanningdi satuan kerja yaitu pada Substansi Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL) dalam mengidentifikasi isu. Setelah berdiskusi kepada mentor dan rekan- rekan sanitarian didapatkan beberapa isu, kemudian isu tersebut di lakukan penapisan sehingga akan muncul satu isu utama yaitu tentang penggunaan kuisioner yang masih menggunakan kertas pada kegiatan pengumpulan data di substansi ADKL. Pengumpulan data dengan menggunakan kertas memiliki dampak seperti akan menumpuknya penyimpanan rekaman berkas kuisioner dalam bentuk fisik dan juga ada resiko berkas yang hilang atau tercecer jika sewaktu ada penelusuran berkas serta tidak efisien waktu karena duplikasi penginputan data.

Oleh karena itu penulis memiliki gagasan yang dapat diterapkan dalam mengatasi permasalahn tersebut. Gagasan itu dapat berupa penggunaan media teknologi, dalam hal ini penulis memanfaatkan google form sebagai inovasi dalam mengganti penggunaan kertas. Pemanfaatan teknologi ini juga mendukung perwujudan SMART ASN khususnya dalam penguasaan media digital. Sehingga pada kegiatan aktualisasi penulis mengangkat isu utama untuk diselesaikan dengan menerapkan gagasan kreatif yang berjudul “Pemanfaatan Google Form dalam

Pengisian Kuisioner Sebagai Inovasi Paperless pada Kegiatan Substansi Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan BBTKLPP Banjarbaru Tahun 2022” agar isu tersebut dapat diselesaikan dan meningkatkan kinerja pada substansi

ADKL. Pada kegiatan ini juga CPNS diharapkan mampu menginternalisasi, menerapkan dan mengaktualisasi nilai-nilai BerAKHLAK serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi) sesuai materi yang sudah diajarkan.

2

1.2Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

1) Peserta mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN “BerAKHLAK” yaitu Berorientas pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif

2) Menerapkan dan mengimplementasikan kedudukan dan Peran dalam berkontribusi dalam memperkuat visi dan misi organisasi.

1.2.2 Tujuan Khusus

Tujuan Khusus dari hasil aktualisasi ini adalah Pemanfaan Google Form dalam

Pengisian Kuisioner Sebagai Inovasi Paperlesspada Kegiatan Substansi Analisis

Dampak Kesehatan Lingkungan BBTKLPP Banjarbaru.

1.3 Manfaat

1.3.1. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan dan wawasan khususnya nilai-nilai dasar ASN

“BerAKHLAK” serta dapat mengetahui kedudukan dan Peran ASN sehingga dapat

menerapkan dalam kegiatan sehari-hari .

1.3.2. Bagi Balai Pelatihan Kesehatan Cikrarang

Membantu kegiatan pembelajaran kepada Calon Pegawai Negeri Sipil

berikutnya guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta dapat

menambah bahan kepustakaan Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang untuk

meningkatkan mutu program pendidikan Calon Pegawai Negeri Sipil angkatan

selanjutnya

1.3.3 Bagi Instansi BBTKLPP Banjarbaru

Menciptakan pegawai yang memiliki nilai-nilai dasar ASN “BerAKHLAK”sehingga

suasana kerja menjadi lebih kondusif. Selain itu dapat memberikan bahan

masukan dan usulan untuk melakukan perbaikan ke arah yang lebih baik, khususnya tentang penerapan nilai-nilai dasar ASN “BerAKHLAK”.

3

BAB II PROFIL INSTANSI DAN PESERTA

2.1.Profil Instansi

2.1.1.Sejarah Singkat BBTKLPP Banjarbaru

Drs. H. Gusti Hasan Aman, pada tahun 1998; yang pada saat itu menjabat sebagai Gubernur KDH Tk. I Provinsi Kalimantan Selatan, meresmikan Gedung

Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Banjarmasin dengan wilayah kerja regional Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 392/MENKES/SK/IV/1998. BTKL Banjarmasin inilah yang menjadi cikal bakal BBTKLPP Banjarbaru yang ada sekarang.

Lahirnya BTKL Banjarmasin merupakan jawaban konkrit atas munculnya permasalahan kesehatan lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan yang ada di regional Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Pada

Tahun 2004, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Banjarmasin berubah

menjadi Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular (BTKL PPM) Kelas 1 Banjarbaru. Hal ini berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan

RI Nomor 267/MENKES/SK/III/2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit

Pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan

Penyakit Menular.

Pada Tahun 2008, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan

Penyakit Menular (BBTKL PPM) Kelas 1 Banjarbaru berubah menjadi Balai Besar

Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular (BBTKL PPM)

Banjarbaru. Hal ini berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor

891/MENKES/PER/IX/2008. Pada Tahun 2011 Balai Besar Teknik Kesehatan

Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular (BBTKLPPM) Banjarbaru berubah

menjadi Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Banjarbaru hingga saat ini.

Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2012, Provinsi Kalimantan Utara resmi

terbentuk. Wilayah Provinsi Kalimantan Utara sebelumnya merupakan bagian dari

Provinsi Kalimantan Timur; sehingga wilayah layanan BBTKLPP Banjarbaru

sekarang berubah menjadi 4 provinsi, dengan penambahan Provinsi Kalimantan

Utara. Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit

4

(BBTKLPP) Banjarbaru awal mulanya bernama Balai Teknik Kesehatan Lingkungan

(BTKL) Banjarmasin berlokasi di Jalan Mistar Cokrokusumo No. 2A Banjarbaru

Kalimantan Selatan merupakan lokasi yang strategis untuk menjangkau wilayah layanan.

Dalam sejarah pergantian kepala kantor, saat ini tercatat sudah ada 7 (tujuh) kepala kantor dan satu pejabat sementara di BBTKLPP Banjarbaru yaitu:

a. Aus Al Anhar, SKM. M. Kes (1998-1999)

b. Nordiansyah (1999-2000) Sebagai Pejabat Sementara

c. I Ketut Winasa, SKM (2000 – 2008)

d. Drs. Nanang Besmanto, M. Si (2008-2009)

e. Nandipinta, SKM. M. Epid (2009-2012)

f. Drs. Sri Wahyudhi. M. Kes (2012-2016)

g. Naning Nugrahini, SKM. M.KM (2016 - 2020)

h. Slamet Mulsiswanto, SKM, M. Kes (April 2020 – Februari 2022)

i. Priagung Adhi Bawono, SKM, M.Med,Sc(PH) ( Maret 2022- Sekarang)

5
2.1.2.Sejarah Kepemimpinan 2.1.3.Struktur Organisasi Bbtklpp Banjarbaru Gambar 2.1 Struktur Organisasi BBTKLPP Banajrbaru

2.1.4.Kemampuan Layanan

Seiring dengan perkembangan teknologi dan munculnya kompetitor, sebagai laboratorium rujukan harus selalu mengikuti setiap perubahan metode

yang mutakhir serta senantiasa mencari inovasi baru guna memberikan kualitas

pelayanan terbaik kepada pelanggan. Sebagai jaminan mutu pelayanan, BBTKLPP

Banjarbaru telah mendapatkan Sertifikat Akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) pada tanggal 21 Oktober 2010 untuk laboratorium penguji dengan

menerapkan ISO/IEC 17025:2005. Selanjutnya pada tanggal 30 Oktober 2013, BBTKLPP Banjarbaru mendapatkan sertifikat Registrasi Kompetensi Laboratorium

dari Kementerian Lingkungan Hidup dengan Nomor Registrasi 00065/LPJ/LABLING-

1/LRK/KLH. Pada tanggal 7 Desember 2016 mendapatkan piagam dari Kementerian

Kesehatan, BBTKLPP Banjarbaru mengikuti dan berhasil menyelesaikan program

External Quality Control (EQC) 2016 untuk pemeriksaan virus influenza metode RT

PCR dalam rangka penguatan jejaring laboratorium EmergingInfectious Disease

(EID) dengan hasil memuaskan. Selanjutnya sesuai dengan surat nomor:

6669.a/4.a2/LP/11/2017 tanggal 23 November 2017 hasil keputusan rapat KAN

memutuskan bahwa BBTKLPP Banjarbaru direkomendasikan sebagai laboratorium

lingkungan. BBTKLPP Banjarbaru teregistrasi sebagai Laboratorium Lingkungan mendapatkan persetujuan perpanjangan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: 00065/LPJ/Labling-1/LRK/KLHK dengan masa akhir sampai 31 Maret 2024

2.2.Visi

dan Misi

Dalam rangka mencapai terwujudnya Visi Presiden yakni :

“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”

maka telah ditetapkan 9 (sembilan) Misi Presiden 2020-2024, yakni :

1) Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia,

2) Penguatan Struktur Ekonomi yang Produktif,

3) Mandiri dan Berdaya Saing,

4) Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan,

5) Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan,

6

6) Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa,

7) Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya,

8) Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada Seluruh Warga,

9) Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya dan Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan.

Guna mendukung peningkatan kualitas manusia Indonesia, termasuk penguatan struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing, Kementerian Kesehatan telah menjabarkan Misi Presiden Tahun 2020-2024, melalui Menurunkan angka kematian ibu dan bayi, Menurunkan angka stuntingpada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam negeri.

BBTKLPP Banjarbaru sebagai unit pelaksana teknis dibawah Direktorat Jenderal

Pencegahan dan Pengendalian penyakit mendukung pelaksanaan penjabaran visi misi presiden yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.

2.3.Nilai-Nilai Organisasi

Nilai-nilai organisasi merujuk ke nilai kementerian Kesehatan antara lain :

1) Pro Rakyat

a) Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, Kemenkes selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan harus menghasilkan yang terbaik untuk rakyat.

b) Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi setiap orang adalah salah satu hak asasi manusia tanpa membedakan suku, golongan, agama dan status sosial ekonomi.

2) Inklusif

a) Semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua pihak, karena pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh Kemenkes saja.

b) Seluruh komponen masyarakat harus berpartisipasi aktif, yang meliputi lintas sektor, organisasi profesi, organisasi masyarakat, pengusaha, masyarakat madani dan masyarakat akar rumput.

7

3) Responsif

a) Program kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan rakyat, serta tanggap dalam mengatasi permasalahan di daerah, situasi kondisi setempat, sosial budaya dan kondisi geografis.

b) Faktor-faktor tersebut menjadi dasar dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang berbeda-beda, sehingga diperlukan penanganan yang berbeda pula.

4) Efektif

Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang telah ditetapkan dan bersifat efisien.

5) Bersih

Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), transparan dan akuntabel.

2.4.Tugas Pokok dan Fungsi

2.4.1.Tugas Pokok Dan Fungsi BBTKLPP

Sesuai dengan Permenkes RI Nomor 78 Tahun 2020 tetang Organisasi dan Tata Kerja BBTKLPP mempunyai tugas melaksanakan surveilans epidemiologi, kajian dan penapisan teknologi, laboratorium rujukan, kendali mutu, kalibrasi, pendidikan dan pelatihan, pengembangan model dan teknologi tepat guna, kewaspadaan dini dan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) di bidang pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan serta kesehatan matra. Dalam

melaksanakan tugas, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian

Penyakit Banjarbaru menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

UPT Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan surveilans epidemiologi;

b. pelaksanaan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL);

c. pelaksanaan laboratorium rujukan;

d. pelaksanaan pengembangan model dan teknologi tepat guna;

e. pelaksanaan uji kendali mutu dan kalibrasi;

f. pelaksanaan penilaian dan respon cepat, kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB/wabah dan bencana;

8

g. pelaksanaan surveilans faktor risiko penyakit tidak menular;

h. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;

2.4.2.Tugas Jabatan Fungsional Tenaga Sanitasi Lingkungan

Sesuai dengan Permenpan RB Nomor 71 Tahun 2021 tentang Tugas Jabatan Fungsional Tenaga Sanitasi Lingkungan yaitu melakukan pelayanan kesehatan lingkungan melalui upaya penyehatan media lingkungan; pengamanan limbah, sampah, zat kimia berbahaya, pestisida, dan radiasi; pengendalian faktor risiko lingkungan vektor dan binatang pembawa penyakit; penyelenggaraan kesehatan lingkungan dalam keadaan tertentu; serta manajemen kesehatan lingkungan. Uraian kegiatan tugas jabatan fungsional Tenaga Sanitasi Lingkungan kategori Ahli Pertama, meliputi:

1) Melakukan identifikasi bahaya parameter media lingkungan dari aspek fisik, kimia dan biologi

2) Melakukan pemetaan distribusi frekuensi kualitas media lingkungan berdasarkan parameter fisik, kimia dan biologi pada skala wilayah dan/ atau Kawasan

3) Melakukan identifikasi faktor risiko media lingkungan dari aspek fisik, kimia dan biologi

4) Menyiapkan rancangan rekomendasi dan rencana tindak lanjut hasil analisis dan pemetaan kualitas media lingkungan

5) Melakukan analisis data dan hasil uji laboratorium berdasarkan parameter fisik, kimia dan biologi media lingkungan

6) Melakukan Analisis distribusi frekuensi masyarakat berisiko media lingkungan

7) Menyiapkan materi media Komunikasi penyebaran informasi dan edukasi (KIE) kualitas media lingkungan, dalam rangka komunikasi risiko

8) Menyusun materi media Komunikasi, penyebaran informasi dan edukasi jejaring kerja dan kemitraan dalam rangka peningkatan kualitas media lingkungan

9) Menyusun materi media komunikasi, penyebaran informasi, edukasi pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan kualitas media lingkungan

10)Melakukan identifikasi masalah KIE dan bimbingan teknis kesehatan lingkungan dalam perlindungan Kesehatan masyarakat

11)Menyusun perumusan masalah KIE sebagai bahan penyusunan rekomendasi hasil pelaksanaan KIE

9

12)Menyusun rancangan dokumen pemantauan dan pengelolaan lingkungan dalam rangka kajian dampak lingkungan

13)Melakukan identifikasi bahaya parameter limbah dari aspek fisik, kimia dan biologi

14)Melakukan pemetaan hasil analisis data vektor dan binatang pembawa penyakit pada wilayah dan Kawasan

15)Menyiapkan bahan rekomendasi hasil pemetaan dan pengamatan vektor dan binatang pembawa penyakit.

16)Melakukan penilaian cepat kualitas kesehatan lingkungan pada kondisi matra

17)Menyiapkan bahan penyusunan rencana kegiatan program peningkatan kesehatan lingkungan pada kondisi matra

18)Melakukan penilaian cepat kualitas kesehatan lingkungan pada kondisi dampak perubahan iklim dan ancaman global

19)Melakukan penyelidikan/investigasi KLB penyakit berbasis lingkungan

20)Menyiapkan bahan penyusunan rencana kegiatan program peningkatan kesehatan lingkungan pada kondisi dampak perubahan iklim dan ancaman global

21)Melakukan studi pustaka sebagai bahan penyusunan rancangan kebijakan teknis

22)Menyiapkan bahan dan materi pokokpokok kegiatan dalam penyusunan kebijakan teknis

2.5.Profil Peserta dan Tugas Jabatan Peserta

Nama : Musyarrofah, S.Tr.KL

Tempat/Tanggal Lahir : Banjarbaru, 27 Juni 1995

NIP : 199506272022032003

Pangkat/ Golongan : Penata Muda / IIIa

Jabatan : Sanitarian Ahli Pertama

Unit Kerja : Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit Banjarbaru

Instansi : Kementerian Kesehatan

10

Dalam pelaksanaan aktualisasi, peserta diklat mengacu kegiatan dalam Sasaran Kinerja

Pegawai (SKP), berikut SKP pada tahun 2022 yaitu:

1) Melakukan identifikasi bahaya paremeter aspek fisik, kimia dan biologi

2) Melakukan analisis data dan hasil uji dan uji laboratorium berdasarkan fisik, kimia dan biologi media lingkungan

3) Melakukan identifikasi faktor risiko media lingkungan dari asepk fisik, kimia, dan biologi

4) Menyiapkan materi media KIE kualitas media lingkungan, dalam rangka komunikasi risiko

5) Menyiapkan materi media KIE pemberdayaan masyarakat, dalam peningkatan kualitas media lingkungan

6) Melakukan identifikasi bahaya parameter limbah dari aspek fisik, kimia dan biologi

7) Melaksanakan pengembangan kapasitas ASN 20 JPL

11

BAB III

ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1.Identifikasi dan Analisis Isu Aktual

3.1.1.Identifikasi Isu

Berdasarkan hasil observasi dan diskusi serta tukar wawasan dengan rekan kerja maupun Subkoordinator pada Substansi dan diperkuat dengan arahan mentor terhadap permasalahan yang dirasakan maka diperoleh beberapa isu strategis pada Substansi Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan BBTKLPP Banjarbaru. Isu-isu yang telah teridentifikasi tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini ;

1. Belum adanya pemilahan sampah khusus B3 perkantoran karena tidak tersedia tempat sampah khusus B3 perkantoran pada BBTKLPP Banjarbaru tahun 2022.

Saat ini BBTKLPP Banjarbaru melakukan pengelolaan limbah dan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) untuk kegiatan laboratorium dan juga sampah kegiatan perkantoran. Kegiatan ini berkaitan dengan tusi jabatan fungsional sanitarian melakukan pengamanan limbah, sampah, zat kimia berbahaya. Untuk pengelolaan limbah B3 kegiatan di laboratorium sudah dilaksanakan pengumpulan dari berbagai sumber instalasi laboratorium dan setelah dikumpulkan akan di serahkan ke pihak ketiga sebagai perusahaan pengelolaan akhir limbah B3 Sedangkan untuk hasil dari kegiatan perkantoran saat ini sudah dilakukan pemilahan berupa pemisahan pada bak sampah organik, nonorganik dan limbah APD harian, akan tetapi belum ada Tempat sampah khusus untuk pengumpulan sampah B3 kantor. Dalam kegiatan perkantoran pasti akan menghasilkan sampah B3 seperti seperti baterai bekas, bekas lampu, catridge printer dan lainnya yang mana hal ini tentunya memiliki dampak negatif terhadap kesehatan manusia serta lingkungan akibat sifat-sifat yang dimiliki senyawa tersebut.

2. Pengisian kuisioner dalam pengumpulan data lapangan masih menggunakan kertas pada kegiatan substansi ADKL BBTKLPP Banjarbaru tahun 2022.

Dalam pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh Substansi ADKL ada beberapa metode dalam pengumpulan data hasil kegiatannya yaitu data primer

12

dalam bentuk hasil pemeriksaan lapangan maupun hasil pemeriksaan laboratorium serta pengumpulan data primer menggunakan instrumen dalam bentuk kuisioner . Dalam pengumpulan data menggunakan instrumen kuisioner harus melakukan pengumpulan data kepada responden dalam bentuk wawancara maupun pengamatan kualitas lingkungan (inspeksi kesehatan lingkungan). Pada tahun anggaran 2022 Substansi ADKL melaksanakan 2 kegiatan utama yang menggunakan instrumen kuisioner dalam pengumpulan data kegiatan selain menggunakan metode analisa kualitatif berbasis laboratorium. Saat ini dilakukan pengumpulan data lapangan masih dengan formulir atau kuisioner menggunakan kertas sebagai media. Penggunaan kuisioner akan berdampak pada penyimpanan dokumen atau berkas dalam bentuk fisik yang disusun akan menumpuk, adanya resiko rekaman kuisioner yang hilang atau tercecer dan adanya duplikasi dalam penginputan data. Seiring dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih harusnya segala kegiatan dapat menyesuaikan perkembangan teknologi, selain itu juga dalam penggunaan teknologi akan meningkatkan efektivitas kerja karena dapat menghemat waktu dan tenaga serta akan menghemat pemakaian kertas. Isu ini untuk meningkatkan kinerja dan mendukung dalam kegiatan tusi sanitarian dalam melakukan pengumpulan data kualitas media lingkungan.

3. Belum dilakukan pemetaan distribusi frekuensi kualitas air bersih dan air minum pada wilayah BBTKLPP Banjarbaru Tahun 2021-2022.

Substansi ADKL memiliki kegiatan analisa data laboratorium kualitas air pada wilayah layanan, data tersebut didapat dari hasil pengujian sampel pelanggan dan dari program kegiatan substansi. Analisis data laboratorium saat ini masih berupa tabulasi dan grafik perparameter serta analisis baku mutu. Kegiatan ini adalah kegiatan rutin yang dilakukan seluruh BBTKLPP. Pada

BBTKLPP Banjarbaru sudah melakukan kegiatan pengumpulan data kualitas air sejak tahun 2019 sampai dengan sekarang, akan tetapi sampai saat BBTKLPP

Banjarbaru belum melakukan pemetaan kualitas air minum dan air bersih di wilayah layanan BBTKLPP Banjarbaru. Salah satu tusi sanitarian adalah melakukan pemetaan distribusi frekuensi kualitas media lingkungan berdasarkan parameter fisik, kimia dan biologi pada skala wilayah dan atau

Kawasan. Pemetaan ini juga bertujuan untuk memudahkan dalam membaca kualitas air di wilayah layanan dalam satu layer dan pemetaan juga akan

13

memberikan nilai value yang besar kepada instansi.

3.1.2. Penetapan Core Isu

Pemilihan isu utama (core issue) dilakukan dengan menganalisis dan mempertimbangkan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan dari isu-isu yang ada antara satu dengan lainnya menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness,Growth). Dengan begitu akan didapatkan satu isu utama yang paling tepat menjadi prioritas untuk diselesaikan dibandingkan dengan isu lain Metode USG merupakan cara yang digunakan untuk menetapkan urutan isu strategis dengan teknik scoring.

a. Urgencyatau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.

b. Seriousnessatau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak.

c. Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.

Berikut adalah tabel matrik penilaian kualitas isu:

Tabel 3.1 Matrik Penetapan Core Isu Dengan Analisis USG

Belum adanya pemilahan sampah khusus B3 perkantoran karena tidak tersedia tempat sampah khusus B3 perkantoran pada BBTKLPP Banjarbaru tahun 2022

Pengisian kuisioner dalam pengumpulan data lapangan masih menggunakan kertas pada kegiatan substansi ADKL BBTKLPP Banjarbaru tahun 2022. 4

Belum dilakukan pemetaan distribusi frekuensi kualitas air bersih dan air minum pada wilayah BBTKLPP

Banjarbaru Tahun 2021-2022. 3 3 3 9 III

*Keterangan :

Interval penentuan prioritas

5 = sangat mendesak/gawat dan dampak

4 = mendesak/gawat dan dampak

3 = cukup mendesak/gawat dan dampak

2 = tidak mendesak/gawat dan dampak

1 = sangat tidak mendesak/gawat dan dampak

14
ISU U S G JML Prioritas
4 3 3 10
II
4 3
11 I

Berdasarkan hasil studi pendahuluan, diskusi bersama sesama mentor serta Penanggung Jawab kegiatan, maka disimpulkan beberapa pertimbangan

dengan penapisan isu dengan menggunakan USG yang disusun bersama diperoleh

satu isu dengan poin urgensi, keseriusan, dan kemungkinan berkembangnya isu

yang lebih tinggi dibandingkan dua isu lainnya. Analisis terpilihnya menjadi isu utama dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

ISU U S G

Belum adanya

pemilahan

sampah khusus

B3 perkantoran

karena tidak

tersedia tempat

sampah khusus

B3 perkantoran

pada BBTKLPP

Banjarbaru tahun

2022

Pengisian kuisioner dalam

pengumpulan

data lapangan masih

menggunakan

kertas pada

kegiatan

substansi ADKL

BBTKLPP

Banjarbaru tahun 2022.

Belum dilakukan pemetaan distribusi frekuensi kualitas

air bersih dan air

minum pada

wilayah BBTKLPP

Banjarbaru

Tahun 20212022.

Mendapatkan point 4

(mendesak) karena

merupakan bahan

B3 yang memiliki

dampak negative

terhdap kesehatan

Mendapatkan point 3

(cukup) karena

bukan limbah

kategori yang mudah

terbakar dsb. Tetapi limbah yang mengandung senyawa B3.

Mendapatkan point 3

(cukup) karena untuk

limbah dengan kategori

mudah meledak dsb

(limbah lab) sudah

ditangani, kemudian untuk volume limbah

B3 perkantoran juga tidak meningkat dengan signifikan

Mendapatkan point 4

(mendesak) karena sangat mendukung dalam kegiatan subs ADKL dan saat ini kegiatan rutin dilakukan

Mendapatkan point 4 (mendesak) karena berpengaruh ke produktivitas kerja dan efisien waktu

Mendapatkan point 3

(cukup) karena saat ini responden masih sedikit. Tetapi akan berdampak positif nanti apabila jumlah responden akan meningkat

Mendapatkan point 3 (cukup) karena hasil analisa sudah berbentuk tabulasi . tetapi hanya saja

belum dipetakan

Mendapatkan point 3 (cukup) karena data yang didapat hanya berupa sampel

pelanggan yang masuk ke laboratorium dan penyebaran wilayahnya tidak merata.

Mendapatkan point 3 (cukup) karena analisa data sudah berupa tabulasi sehingga pemetaan hanya memudahkan dalam membaca hasil.

15
Tabel 3.2 Identifikasi Penapisan Isu dengan Teknik USG

Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode USG, dapat dilihat bahwa isu nomor 2 yaitu “Pengisian kuisioner dalam pengumpulan data lapangan masih menggunakan kertas pada kegiatan substansi ADKL BBTKLPP Banjarbaru tahun 2022.” mendapatkan skor tertinggi dengan perolehan 11 poin, sehingga isu tersebut ditetapkan sebagai isu utama yang menjadi prioritas untuk dipikirkan solusi pemecahannya.

3.1.3. Analisis Penyebab Isu

Melihat dampak isu dalam kegiatan tersebut, maka dalam menganalisis isu ini penulis mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah dengan menggunakan teknik fishbone.Diagram fishboneakan mengidentifikasi masalah berdasarkan method, man, materialdanmachine.

Material

Belum ada keharusan dari instansi

Penggunaan sistem dirasa belum urgent

Belumadanya aturandantata carapenggunaan sistemtersebut dalampengisian kuisioner surveilandan factorresiko

Methode

Masih terbiasa secara manual

Belum merasa perlu menggunakan sistem

Belum ada sistem atau aplikasi yang dibuat untuk pengisian kuisioner di substasni ADKL

Machine

Pengisian kuisioner dalam pengumpulan data lapangan masih menggunakan kertas pada kegiatan substansi ADKL BBTKLPP Banjarbaru tahun 2022

3.2.Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk

Mendukung Terwujudnya SmartGovernance

UU tentang ASN menyatakan bahwa tugas dan fungsi PNS selain sebagai Pembuat dan Pelaksana Kebijakan Publik dan Perekat Pemersatu Bangsa juga berperan

sebagai Pelayan Publik. Sebagai pelayan publik ASN harus memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas. Hal ini membuat PNS dituntut untuk bekerja

lebih maksimal lagi dalam menyikapi kemajuan jaman. Dalam menyikapi

16
Gambar 3.1 Diagram fishbone Man

perkembangan global, maka PNS di era Revolusi Industri, tidak lagi hanya bersikap statis tetapi juga dinamis, tidak takut pada kemajuan teknologi tetapi perlu mampu menguasai, mengatur dan mengendalikan teknologi, terutama teknologi informasi. Jika hal ini diabaikan maka pekerjaan yang dilakukannya akan tertinggal atau tidak efektif.

3.3.Gagasan Pemecahan Isu

Berdasarkan isu yang telah dipaparkan maka dapat dibuat gagasan kreatif yang diusulkan untuk menyelesaikan isu tersebut adalah “Pemanfaatan Google

Form dalam Pengisian Kuisioner Sebagai Inovasi Paperlesspada Kegiatan

Substansi Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan BBTKLPP Banjarbaru

Tahun 2022”. Gagasan tersebut diuraikan dalam beberapa kegiatan seperti dibawah

ini :

Isu Penyebab Dampak Rekomendasi

Pengisian kuisioner dalam

pengumpulan data lapangan masih

menggunakan kertas pada kegiatan substansi ADKL

BBTKLPP

Banjarbaru tahun

2022

•Penggunaan sistem dirasa belum urgent Belum ada keharusan Dari instansi

•Masih terbiasa secara manual Belum merasa perlu menggunakan sistem

•Belum ada sistem atau aplikasi yang dibuat untuk pengisian kuisioner di substasni ADKL

•Belum adanya aturan dan tata cara penggunaannya

• Berpengaruh

terhadap efektifitas dan efisiensi kerja

• Berpengaruh

terhadap efektifitas dan efisiensi kerja

• Tidak bisa menggunakan teknologi untuk pengisian kuisioner

• Petugas belum memahami cara penggunaannya

• Meminta arahan dan persetujuan pimpinan untuk penerapan sistem google form

• Sosialisasi cara penggunaan dan penerapan pada kegiatan berikutnya

• Membuat aplikasi/sistem online google form

• membuat panduan penggunaannya

17
Tabel 3.3 Rekomendasi Pemecahan Isu

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

4.1.Rancangan Aktualisasi Nila-Nilai Dasar ASn

Nama : Musyarrofah, S.Tr.KL

Jabatan : Sanitarian Ahli Pertama

Unit Kerja : Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian penyakit Banjarbaru

Identifikasi Isu : Berdasarkan pada masalah yang ada dan dirasakan adanya hal yang bisa diperbaiki atau ditingkatkan, dalam

pelaksanaan tugas jabatannya didapatkan list isu sebagai berikut :

1. Belum adanya pemilahan sampah khusus B3 perkantoran karena tidak tersedia tempat sampah khusus B3 perkantoran pada BBTKLPP Banjarbaru tahun 2022.

2. Pengisian kuisioner dalam pengumpulan data lapangan masih menggunakan kertas pada kegiatan substansi

ADKL BBTKLPP Banjarbaru tahun 2022.

3. Belum dilakukan pemetaan distribusi frekuensi kualitas air bersih dan air minum pada wilayah BBTKLPP

Banjarbaru Tahun 2021-2022.

Isu yang Diangkat : Berdasarkan list isu dan teknik berpikir yang digunakan, disimpulkan isu “Pengisian kuisioner dalam pengumpulan data lapangan masih menggunakan kertas pada kegiatan substansi ADKL BBTKLPP Banjarbaru tahun 2022”.

dampak jika isu tidak segera dipecahkan akan menyebabkan :

a. Menggunakan kuisioner berupa hardcopy berpotensi bisa hilang atau adanya kesalahan dalam penginputan data karena kemungkinan keliru dalam pembacaan kalimat pada teks yang ditulis tangan pada kuisioner.

18

b. Memperlambat waktu analisa karena harus melakukan penginputan manual atau menyalin data dari

hardcopy kuisioner ke dalam rekapan.

c. Pembororsan dalam penggunaan kertas karena mencetak kuisioner yang banyak.

Gagasan Pemecahan Isu : Pemanfaatan Google Form dalam Pengisian Kuisioner Sebagai Inovasi Paperless pada Kegiatan Substansi

Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan BBTKLPP Banjarbaru Tahun 2022

1.

a. Menyiapkan

rencana kegiatan

kepada koordinator substansi Analisis

Dampak Lingkungan dan kepada penanggung jawab kegiatan

Bahan diskusi

rencana kegiatan dengan atasan dan penanggung

jawab kegiatan

Bahan diskusi berupa list kegiatan yang akan dilaksanakan berserta jadwalnya

Didalam pengerjaan penulisan ini harus

menyiapkan bahan diskusi dengan ketelitian

dan kecermatan sehingga mendapatkan hasil dengan kualitas terbaik (akuntabel; kompeten)

Diangkatya isu ini sebagai salah satu perwujudan smart ASN dan mendukung

penggunaan

Kegiatan ini mendukung Nilai Organisasi kementerian Kesehatan yaitu: pro rakyat, inklusif,

19
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Tabel 4.1 Matriks Rancangan Aktualisasi Mengkoordinasikan

2.

aplikasi/sistem online google form

b. Melakukan konsultasi mengenai rencana kegiatan aktualisasi

Catatan dan

dari

dan

Foto dokumentasi

Dalam kegiatan ini saya menyampaikan rencana kegiatan dengan ramah dan solutif

serta menerima masukan guna melakukan

perbaikan agar lebih baik (berorientasi pelayanan). Berkonsultasi adalah sebagai

bentuk Kerjasama dengan atasan dalam pelaksanaan kegiatan ini. (Kolaboratif)

teknologi di era revolusi industri serta sesuai

dengan visi

Terwujudnya

Indonesia

responsif dan Efektif

c.

saran dan arahan dari mentor

Mempelajari prosedur

pembuatan google form

Perbaikan sesuai arahan mentor

Setelah konsultasi saya diberikan saran dan arahan oleh atasan maka saya akan

melakukan perbaikan dan harus cepat menyesuaikan jika perubahan atau revisi (Adaptif) agar terwujud hasil yang terbaik (Kompeten).

Maju dan misi untuk peningkatan

kualitas

manusia indonesia

Telah mampu

untuk membuat

google form dan pengaplikasiannya

Dalam tahapan ini saya belajar untuk meningkatkan kompetensi dalam media

digital untuk dapat menyesuaikan diri menghadapi perubahan di era revolusi

industri (beorientasi pelayanan, kompeten, Adaptif)

Diangkatya isu inisebagai salah satu perwujudan smart ASN & mendukung

Kegiatan ini mendukung

Nilai Organisasi kementerian Kesehatan

20 No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
penanggung
arahan
atasan
jawab kegiatan
Memasukan Membuat

3. Pendataan kegiatankegiatan yang

menggunakan

kuisioner dan itemitem yang akan

diinput dan melakukan penginputan

b.Membuat link google form. Telah tersedianya link google form.

Pemanfaatan berbagai sumberdaya salah satunya media teknologi sebagai inovasi dalam meningkatkan kinerja (Kolaboratif, Adaptif).

penggunaan teknologi di era revolusi industri

c.Berkonsultasi

dengan mentor

dalam Membuat dan merumuskan

konsep google form

a.Pengumpulan data

kegiatan yang

menggunakan

kuisioner dan

memilah formulir

kuisioner pada

masing-masing

kegiatan

Telah tersedia

konsep yang akan

dimasukkan

dalam google form

Foto dokumentasi

Melakukan konsultasi dengan sopan dan ramah kepada mentor untuk bersamasama membuat konsep google form yang

mudah dipahami sehingga inovasi ini dapat berguna dan berkontribusi untuk meningkatkan kinerja instansi. (Berorientasi pelayanan, loyal dan kolaboratif)

serta sesuai dengan visi

Terwujudnya

Indonesia

Maju dan misi untuk peningkatan

kualitas

manusia

Indonesia

yaitu : pro rakyat , inklusif, responsif dan Efektif

Data kegiatan dan formulir kuisioner yang akan diinput

Dalam tahapan ini mengkomunikasikan

kepada rekan-rekan penanggung jawab

kegiatan dengan sikap sopan, ramah, menghargai dan bekerjasama untuk mengumpulkan kegiatan yang menggunakan

kuisioner (Berorientasi pelayanan, harmonis, kolaboratif)

Diangkatya

isu ini

sebagai

salah satu perwujudan smart ASN dan mendukung

Kegiatan ini mendukung

Nilai Organisasi kementerian

Kesehatan

yaitu : pro rakyat ,

21 No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

b.Penginputan datadata yang di butuhkan dalam pembuatan aplikasi google form

c. Uji coba/ simulasi pengisian dan penggunaan ke dalam google form

Data terinput pada sistem google form

Tahapan ini saya kerjakan sungguh-sungguh

dengan kualitas terbaik karena sebagai

bentuk tanggung jawab dalam

penyelesaian kegiatan aktualisasi (Kompeten, Akuntabel)

penggunaan teknologi di era revolusi industri serta sesuai

dengan visi

inklusif, responsif dan Efektif

4. Merancang dan membuat panduan penggunaannya

a.Mendesain panduan penggunaan

Google form berfungsi dengan

baik, bisa diakses, dan seluruh data terinput sesuai

dengan harapan.

Dalam tahapan ini saya melakukan simulasi

penggunaan sehingga dapat melihat

kekurangan agar bisa secepatnya melakukan

perbaikan sehingga hasil akhir mendapatkan

kualitas yang terbaik (Berorientasi

pelayanan, kompeten)

Terwujudnya

Indonesia

Maju dan misi untuk

peningkatan

kualitas

manusia

Indonesia

Draft panduan penggunaan

Dalam tahapan saya mendesain draft panduan

penggunaan dengan format digital dengan

serinci mungkin sehingga dapat membantu

rekan-rekan untuk memahami

penggunaannya (Berorientasi pelayanan, Harmonis, Adaptif,)

Diangkatya isu ini

sebagai

salah satu perwujudan

smart ASN dan mendukung

Kegiatan ini mendukung

Nilai Organisasi kementerian

Kesehatan yaitu : pro rakyat ,

22 No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

5. Melakukan sosialisasi

penggunaan dan pengisian google form

b. Konsultasi dengan mentor mengenai draft panduan penggunaan

Draft saran perbaikan Foto dokumentasi

Kemudian saya berkonsultasi dengan

mentor sekaligus atasan saya mengenai draft panduan dan akan saya lakukan perbaikan sesuai dengan arahan mentor (Kolaboratif, Berorientasi pelayanan)

Penggunaan

teknologi di era revolusi industri serta sesuai

dengan visi

Terwujudnya

inklusif, responsif dan Efektif

c.Membuat panduan

penggunaan

a. Menentukan metode dan waktu sosialisasi

penggunaan dan pengisian google form

Tersedia panduan

penggunaan yang siap di sosialisasikan

Dari draft tersebut saya membuat panduan secara terstruktur dan kualitas yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan

sehingga dapat bermanfaat dalam berkontribusi dalam meningkatkan kinerja instansi (Akuntabel, Kompeten, Loyal)

Indonesia

Maju dan misi untuk

peningkatan

kualitas manusia

Indonesia

Metode Sosialisasi dan waktu

pelaksanaan sosialisasi

Melakukan konsultasi metode dan waktu

pelaksanaan dengan mentor mengedepankan

sikap ramah, sopan santun dan mengkomunikasikan kepada rekan-rekan waktu yang tepat sehingga semua dapat

berhadir (Berorientasi pelayanan, harmonis).

Diangkatya isu ini sebagai

salah satu perwujudan smart ASN dan mendukung

Kegiatan ini mendukung

Nilai Organisasi kementerian

Kesehatan yaitu : pro

23 No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

6. Menerapkan

penggunaan google form dalam kegiatan pada substansi

ADKL dan evaluasi

penerapan google form

b. Membuat dan menyebarkan undangan sosialisasi penggunaan dan pengisian google form

c. Sosialisasi

penggunaan dan pengisian google form

Undangan sosialisasi

Ke penanggung

jawab kegiatan

dan seluruh staff

di Substansi ADKL

Seluruh peserta

sosialisasi

memahami

penggunaan dan pengisian google form

Dokumentasi

kegiatan

Membuat undangan digital dan menyebarkan undangan tersebut kepada semua pelaksana

kegiatan di substansi ADKL tanpa

membeda-bedakan (Adaptif, Harmonis).

penggunaan teknologi di era revolusi industri

serta sesuai

dengan visi

rakyat , inklusif, responsif dan Efektif

Dalam pelaksanaan sosialisasi saya membuka

kegiatan dengan senyum, salam, sapa dan sopan santun serta melaksanakan sosialisasi

dengan penuh tanggungjawab dan

integritas, dan menerima masukan untuk

menyelaraskan adanya perbedaan sehingga

rekan-rekan dapat antusias terhadap

perubahan ini. (berorientasi pelayanan; akuntabel; kolaboratif, loyal, adaptif)

Terwujudnya

Indonesia

Maju dan misi untuk

peningkatan

kualitas

manusia

Indonesia

a. Menerapkan

penggunaan google form

Data terinput dan tersimpan pada program google form

Dalam melakukan pengumpulan data

dilaksanakan dengan cermat, jujur, dan

penuh tanggung jawab, serta tidak menyebarluaskan kerahasiaan hasil

pengumpulan data kepada pihak luar

(akuntabel; loyal) dan melakukan

komunikasi dengan masyarakat

24 No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

a. Melakukan rekap hasil kuisioner Data dalam bentuk rekapan

dalam bentuk

exel dan sebagainya

mengutamakan sikap sopan santun, ramah dan menghargai setiap responden

apapun latar belakangnya (Berorientasi

pelayanan, Harmonis).

Pada saat pengumpulan data menjelaskan

dengan detail sehingga dapat membantu responden yang kurang memahami pertanyaan yang diberikan (Kompeten).

Setelah selesai pengumpulan data dengan

sebaik-baiknya maka akan dilakukan

perekapan hasil yang dilakukan dengan

cermat sehingga dapat dapat dipertanggungjawabkan (Kompeten, Akuntabel)

Diangkatya isu ini

sebagai

salah satu

perwujudan smart ASN dan mendukung

penggunaan teknologi di era revolusi industri serta sesuai dengan visi

Terwujudnya

Kegiatan ini mendukung

Nilai

Organisasi

kementerian

Kesehatan yaitu : pro rakyat , inklusif, responsif dan Efektif

b. Evaluasi penerapan google form

Catatan hasil evaluasi

Evaluasi dilakukan dengan bertanya dengan

rekan-rekan kendala selama penerapan

metode baru dalam pengisian kuisioner

sehingga dapat dilakukan perbaikan dengan

penuh tanggung jawab (Berorientasi

pelayanan, akuntabel)

Indonesia

Maju dan misi untuk peningkatan

kualitas manusia indonesia

25 No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Visi-Misi
Penguatan Nilai Organisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Organisasi

4.2.Penjadwalan

Tabel 4.2 Jadwal Rancangan Aktualisasi

1. Mengkoordinasikan rencana kegiatan kepada koordinator substansi Analisis Dampak Lingkungan dan kepada penanggung jawab kegiatan

2. Membuat aplikasi/sistem online berbasis google form

3. Pendataan kegiatan-kegiatan yang menggunakan kuisioner dan item-item yang akan diinput kemudian melakukan penginputan

4. Merancang dan membuat panduan penggunaannya

5. Melakukan sosialisasi penggunaan dan pengisian google form

6. Menerapkan penggunaan google form dalam kegiatan pada substansi ADKL

26
Juli
Ket/Tanggal
ke V Minggu Ke I Minggu ke
No Kegiatan Juni 2022
2022
Kegiatan Minggu ke IV Minggu
II Minggu ke III Minggu ke IV

4.3.Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi

Didalam aktualisasi ini melibatkan beberapa pihak guna terwujudnya kegiatan aktualisasi ini, pihak-pihak yang terlibat dan perannya

masing-masing dapat dilihat pada table di bawah ini :

No. Pihak yang terlibat

1. Mentor

2. Coach

3. Subkoordinator Subsubstansi ADKL

4. Tim Pelaksana Substansi ADKL

Pemberi dukungan, bimbingan dan masukan kepada Peserta untuk melaksanakan aktualisasi.

Pengarah dalam Teknik penulisan penyusunan laporan

aktualisasi serta pembimbing dalam kendala penulisan yang timbul

Ikut Serta dalam penerapan inovasi yang dilakukan dalam

kegiatan aktualisasi

Ikut Serta dalam penerapan inovasi yang dilakukan dalam

kegiatan aktualisasi

27
Tabel 4.3. Para Pihak dan Perannya dalam Aktualisasi
Peran

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Analisis Isu Kontemporer

Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Berorientasi Pelayanan

Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga

Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Akuntabel Modul Pelatihan

Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Harmonis Modul Pelatihan

Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Loyal Modul Pelatihan

Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Adaptif Modul Pelatihan

Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Kolaboratif Modul

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. SMART ASN Modul

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Manajemen Aparatur Sipil Negara: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Aktualisasi : Modul

Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lampiran

Data Dukung Isu :

1. Belum adanya pemilahan sampah khusus B3 perkantoran karena tidak tersedia tempat sampah khusus B3 perkantoran pada

BBTKLPP Banjarbaru tahun 2022.

2. Pengisian kuisioner dalam pengumpulan data lapangan masih menggunakan kertas pada kegiatan substansi ADKL BBTKLPP

Banjarbaru tahun 2022.

3. Belum dilakukan pemetaan distribusi frekuensi kualitas air bersih dan air minum pada wilayah BBTKLPP Banjarbaru Tahun 20212022.

Seminar Rancangan Aktualisasi

Pemanfaatan Google Form dalam Pengisian Kuisioner

Sebagai Inovasi Paperless pada Kegiatan Substansi

Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan

BBTKLPP Banjarbaru Tahun 2022

Musyarrofah, S.Tr.KL 199506272022032003

Latar Belakang

UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN mengamanatkan Instansi Pemerintah Untuk

memberikan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi CPNS. Pembelajaran terdiri atas empat agenda yang menekankan pada pembentukan karakter PNS, setiap peserta pelatihan dituntut untuk mampu mengaktualisasikan substansi materi pembelajaran

yang telah dipelajari melalui proses pembiasaan diri yang difasilitasi dalam

pembelajaran agenda Habituasi

Kemampuan dan kepekaan

ASN dalam mengidentifikasi

dan menelaah isu yang

sedang berkembang di

lingkungan kerja

Berdasarkan environmental scanning yang

telah dilakukan terdapat satu isu

“Pemanfaatan Google Form dalam Pengisian

Kuisioner Sebagai Inovasi

Paperless pada

Kegiatan Substansi Analisis Dampak

Kesehatan Lingkungan BBTKLPP Banjarbaru

Tahun 2022”

Tujuan

mampu mengaktualisasikan nilai "BerAKHLAK"

Menerapkan dan mengimplementasikan kedudukan dan Peran dalam berkontribusi

dalam memperkuat visi dan misi organisasi.

Tujuan Khusus

pemanfaatan google form dalam pengisian

kuisioner sebagai inovasi paperless pada

kegiatan substansi

Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan

BBTKLPP Banjarbaru tahun 2022”

Tujuan Umum

Menambah pengetahuan

nilai-nilai dasar

ASN “BerAKHLAK”, kedudukan dan Peran ASN

sehingga dapat menerapkan

Manfaat

Menciptakan pegawai yg

“BerAKHLAK” dan dapat memberikan

masukan untuk

melakukan perbaikan

Membantu kegiatan

pembelajaran kepada CPNS

berikutnya dan menambah

bahan kepustakaan

Profil

Instansi BBTKLPP Banjarbaru

Sesuai dengan Permenkes RI

Nomor 78 Tahun 2020 tetang

Organisasi dan Tatat Kerja

BBTKLPP mempunyai tugas

melaksanakan surveilans

epidemiologi, kajian dan penapisan

teknologi, laboratorium rujukan, kendali mutu, kalibrasi, pendidikan dan pelatihan, pengembangan

model dan teknologi tepat guna, kewaspadaan dini dan

UPT yang melaksanakan tugas di bidang

teknik kesehatan lingkungan dan

pengendalian penyakit

penanggulangan kejadian luar

biasa (KLB) di bidang pengendalian

penyakit dan kesehatan lingkungan

serta kesehatan matra

Profil peserta

Musyarrofah

199506272022032003

Sanitarian Ahli Pertama

Penata Muda / IIIA

BBTKLPP Banjarbaru

Melakukan identifikasi bahaya paremeter aspek fisik,

kimia dan biologi

Melakukan analisis data dan hasil uji laboratorium

Melakukan identifikasi faktor risiko media lingkungan

Menyiapkan materi media KIE kualitas media

lingkungan

Menyiapkan materi media KIE pemberdayaan

masyarakat

Melakukan identifikasi bahaya

Melaksanakan pengembangan kapasitas ASN 20 JPL

Identifikasi Isu

Belum adanya pemilahan

sampah khusus B3

perkantoran karena tidak

tersedia tempat sampah

khusus B3 perkantoran

pada BBTKLPP Banjarbaru

tahun 2022.

Pengisian kuisioner

dalam pengumpulan

data lapangan masih

menggunakan kertas

pada kegiatan

substansi ADKL BBTKLPP

Banjarbaru tahun 2022.

Belum dilakukan

pemetaan distribusi

frekuensi kualitas air

bersih dan air minum

pada wilayah BBTKLPP

Banjarbaru Tahun

2021-2022.

Penapisan Isu : Metode USG

Analisis Isu : Fishbone

Gagasan pemecahan Isu

“Pemanfaatan Google

Form dalam Pengisian

Kuisioner Sebagai

Inovasi Paperless

pada Kegiatan

Substansi Analisis

Dampak Kesehatan

Lingkungan BBTKLPP

Banjarbaru Tahun 2022

Koordinasikan dengan mentor dan PJ Kegiatan

Membuat google form

Pendataan kegiatan-kegiatan dan penginputan

Pembuatan panduan penggunaan

Penerapan dan Evaluasi

Koordinasi dengan Mentor dan PJ Kegiatan

Tahapan

Menyiapkan

Melakukan

Output

bahan diskusi list bahan diskusi

konsultasi

catatan dan arahan

Dokumentasi arahan

Keterkaitan

MP

Akuntabel

Kompeten

Berorientasi

pelayanan Kolaboratif

Adaptif, Kompeten

Kegiatan 1

Membuat google form

Tahapan Output

Keterkaitan MP

Mempelajari

prosedur

mampu untuk

membat

Berorientasi pelayanan

Kompeten Adaptif

Membuat link link google form

Dokumentasi

Kolaboratif Adaptif

Berorientasi pelayanan

Loyal

Kolaboratif

2
Kegiatan

Kegiatan 3

Pendataan kegiatan dan penginputan item-item

Tahapan

Pengumpulan

kegiatan

Output

data kegiatan

Form kuisioner

Penginputan data

ke google form

Data terinput

diakses

Keterkaitan

MP

Berorientasi pelayanan

Harmonis

Kolaboratif

Kompeten Akuntabel

Berorientasi pelayanan

Kompeten

Merancang dan Membuat Buku Panduan

Tahapan

Mendesain panduan

prnggunaan

Output

draft panduan

penggunaan

Konsultasi ttg

konsep

Draft saran perbaikan

dokumentasi

Keterkaitan

MP

Berorientasi pelayanan

Harmonis

Adaptif

Berorientasi pelayanan

Kolaboratif

Akuntabel

Kompeten

Loyal

Kegiatan 4

Kegiatan 5

Sosialisasi penggunaan dan pengisian google form

Tahapan

Menentukan

metode & waktu

Membuat undangan & menyebarkan

Output

Metode & waktu

Undangan sosialisai

dokumentasi

Keterkaitan

MP

Berorientasi pelayanan

Harmonis

Adaptif

Harmonis

Berorientasi pelayanan

Kolaboratif, adaptif

Loyal, akuntabel

Penerapan google form dan Evaluasi penerapan

Tahapan

Menerapkan

penggunaan

Output

Data terinput di google form

Merekap hasil

kuisioner

Rekapan data

Keterkaitan

MP

Berorientasi pelayanan

Loyal, akuntabel

Harmonis, kompeten

Akuntabel

kompeten

Berorientasi pelayanan

akuntabel

Kegiatan 6

Jadwal kegiatan

pihak yang terlibat

Mentor

Coach

Subkoordinator Tim pelaksana subs ADKL

Terima Kasih

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.