LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 1
OPTIMALISASI EDUKASI KESEHATAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA
PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI MELALUI SOSIALISASI DI RUANG KEMUNING LANTAI 5
RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
DISUSUN OLEH:
NENDEN RATNA NINGSIH, S.Kep., Ners NIP. 199209092022032001
BAPELKES CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2022
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI EDUKASI KESEHATAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA PASIEN
POST OPERASI LAPARATOMI MELALUI SOSIALISASI DI RUANG KEMUNING LANTAI 5
RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
Telah di seminarkan
Tanggal 23 Juni 2022, di Bapelkes Cikarang
Coach
Agus Dwinanto, SAP, MM NIP. 197708282003121003
Mentor
R. Meitha Roosmeilany M, S.Kp.,M.Kep NIP. 197705122003122002
Penguji
Drs. Suherman, M.Kes NIP. 196508121986031004
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala rahmat dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi dengan judul“Optimalisasi edukasi kesehatan kebutuhan nutrisi pada pasien post operasi laparatomi melalui sosialisasi di Ruang Kemuning Lantai 5 RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung”.Penyusun menyadari bahwa tanpa bantuan dari pihak lain maka penyusun tidak akan dapat menyelesaikan aktualisasi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan rencana aktualisasi ini:
1. Ibu Fatrisia Madina, S.Kp., MM selaku Kepala Bidang Perawatan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
2. Bapak Nandang, S.Kep.,Ners selaku kepala ruangan rawat inap Kemuning lantai 5
3. Ibu R. Meitha Roosmeilany M, S.Kp.,M.Kep selaku mentor yang senantiasa memberikan ilmu, arahan, masukan, dan bimbingannya selama proses kegiatan aktualisasi ini.
4. Bapak Agus Dwinanto, SAP, MM selaku Coach yang senantiasa memberikan ilmu, arahan, masukan, dan bimbingannya selama proses kegiatan aktualisasi ini.
5. Kedua Orang Tua dan keluarga yang sesantiasa selalu mendoakan.
6. Rekan-rekan yang telah memberikan semangat dan dorongannya kepada penulis.
7. Seluruh pihak yang tak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak membantupenulis dalam menyelesaikan rencana aktualisasi. Penulis menyadari bahwa susunan rencana aktualisasi ini masih mengandungcelah kekurangan dan kesalahan, untuk itu penyusun menerima koreksi dan saran untuk dikaji dalam penyempurnaan rencana kegiatan aktualisasi ini. Terima kasih.
Bandung, 23 Juni 2022
Penyusun,
Nenden Ratna Ningsih, S.Kep., Ners NIP.199209092022032001
iii
iv DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................ii KATA PENGANTAR............................................................................................. iii DAFTAR ISI........................................................................................................iv DAFTAR GAMBAR v DAFTAR TABEL................................................................................................. vi BAB I GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA .............................................1 1.1 Gambaran Profil Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin .........................1 1.2 Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin ............................................................1 1.3 Motto RSUP Dr. Hasan Sadikin .....................................................................1 1.4 Tata Nilai RSUP dr Hasan Sadikin...................................................................1 1.5 Struktur RSUP Dr. Hasan Sadikin ..................................................................4 1.6 Profil Ruang Rawat Inap Kemuning lantai 5 ....................................................5 1.7 Struktur Organisasi Ruangan Kemuning lantai 5 6 1.8 Profil Peserta................................................................................................7 1.9 Nilai-Nilai Dasar ASN.....................................................................................9 BAB II LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI .........................................................11 2.1 Identifikasi Isu ..........................................................................................11 2.2 Penapisan Isu ...........................................................................................18 2.3 Analisis Isu ...............................................................................................20 2.4 Rekomendasi Pemecahan Isu .....................................................................20 BAB III JADWAL KEGIATAN ..................................................................................29 DAFTAR PUSTAKA 30
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.5.1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin .......................................4
Gambar 1.7.1 Struktur Organisasi Kemuning Lantai 5................................................6
Gambar 2.3.1 Diagram Fishbone .........................................................................20
v
DAFTAR TABEL
vi
Tabel 2.1.1 Penjelasan Butir SKP ........................................................................11 Tabel 2.1.2 Dampak Isu......................................................................................16 Tabel 2.2.1 Teknik Tapisan Isu USG ....................................................................19 Tabel 2.4.1.1 Kegiatan Pemecahan Isu 21 Tabel 2.4.1.2 Matriks Rancangan Kegiatan ............................................................22 Tabel 3.1.1 TimelineKegiatan Aktualisasi.............................................................29
BAB I
GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA
1.1 Gambaran Profil Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin
RSUP Dr. Hasan Sadikin merupakan rumah sakit rujukan puncak (TopReferral Hospital) di Provinsi Jawa Barat sejak tahun 1978 dan ditetapkan sebagai RS kelas A oleh Menteri Kesehatan RI sejak tahun 2004. RSUP Dr. Hasan Sadikin berlokasi di Kota Bandung, Jawa Barat, berdiri di atas tanah seluas 85.687 m2 dengan luas bangunan mencapai 101.035 m2.
RSUP Dr. Hasan Sadikin ditetapkan sebagai Rumah Sakit Rujukan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri No HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang Pedoman Penetapan RS Rujukan Nasional, menampung tujuh RS Regional di Jawa barat dan beberapa RS di luar provinsi Jawa Barat. RSUP Dr. Hasan Sadikin juga merupakan badan layanan umum, Rumah Sakit Utama Pendidikan FK Unpad. Data terakhir menunjukkan saat ini RSHS memiliki 969 tempat tidur, 3000 karyawan dengan 395 dokter spesialis dan subspesialis mempunyai layanan unggulan Kedokteran Nuklir dan Transplantasi Ginjal.
1.2 Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin
2.2.2 Visi
Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong.
2.2.2 Misi
Mewujudkan kuallitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
1.3 Motto RSUP dr Hasan Sadikin
Kesehatan anda menjadi prioritas kami
1.4 Tata Nilai RSUP dr Hasan Sadikin
Tata nilai-nilai filosofis RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu “PAMINGPIN
PITUIN” dengan penjelasan sebagai berikut:
Kepemimpinan : Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talenta-talenta terbaik dibidangnya.
Profesional : Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui
1
perjalanan kemitraan dan menguasai standar yang berlaku.
Inovatif :Nilaiyangmenggambarkankeinginanuntukmenghasilkan suatuyang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan.
Tulus : Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsive
Unggul : Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima.
Integritas : Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas.
Selain tata nilai filosofis, RSHS memiliki janji pelayanan kesehatan yaitu SIGAP:
Senyum-Sapa-Salam-Sopan-Santun (5S)
Inovatif dalam berkarya
Gelorakan Semangat Pelayanan Prima
Amanah Menjaga Keselamatan Pasien
Peduli, Perhatian dan Perasaan
Terdapat juga nilai – nilai yang dianut dalam pelayanan, yaitu PRIMA:
P : Profesional memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan dengan kualitas yang terbaik (prima) disertai kompetensi dalam disiplin ilmu yang mendasarinya
R : Respek pelayanan yang prima akan dapat diberikan apabila dilandasi oleh rasa saling hormat menghormati diantara anggota tim pemberi pelayanan kesehatan. Pelayanan yang prima tidak hanya ditentukan oleh satu profesi, tetapi oleh semua profesi yang terlibat dalam tim pelayanan kesehatan.
I : Integrasi bertindak terintegrasi sesuai dengan nilai – nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik.
M : Manusiawi menganggap setiap individu atau manusia sebagai makhluk ciptaanTuhan yang mulia. Oleh karena itu harkat dan martabat mereka
2
harus dijunjung tinggi.
A :Amanah melaksanakan dengan sungguh – sungguh segala hal yang dipercayakan oleh negara dan masyarakat, khususnya dalam memberikan pelayanan, pendidikan, dan penelitian kesehatan.
3
Struktur organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin dapat dilihat pada gambar
Gambar 1.5.1. Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin
4
1.5 Struktur RSUP Dr. Hasan Sadikin
1.6 Profil Ruang Rawat Inap Kemuning lantai 5
Ruang Rawat Inap Kemuning 5 merupakan ruang rawat inap predan postoperatif dengan kasus bedah, kemoterapi, perawatan dan perbaikan keadaan umum pada pasien bedah dengan fasilitas kelas III. Berbagai kasus bedah yg ditangani meliputi sub bagian bedah onkologi, digestive, urologi, plastik, bedah syaraf, orthopedi, bedah anak, thorax, vascular, THT, bedah mulut.
Pasien yang berada di Ruang Rawat Inap Kemuning 5 merupakan pasien anak dan dewasa yang berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan, yang memerlukan tindakan pembedahan, baik menjelang maupun sesudah dilakukan tindakan pembedahan, kemoterapi dan perbaikan keadaan umum. Ruang Rawat Inap Kemuning 5 merupakan unit pelayanan bagi pasien kelas III baik BPJS non PBI, kontaktor perusahaan maupun pasien umum yang berasal dari kota / kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Ruang Rawat Inap Kemuning 5 terdiri dari 7 kamar yang mempunyai kapasitas 38 tempat tidur.
Lokasi Ruang Rawat Inap Kemuning 5 berada di Gedung Kemuning
bersebelahan dengan Ruang Rawat Inap Kenanga. Gedung Ruang Rawat Inap
Kemuning 5 ini terletak berjauhan dengan beberapa sarana pendukung seperti
UGD, kamar operasi / COT, bank darah, unit fisioterapi, dan unit radiologi. Unit
layanan penunjang, laboratorium rawat inap, depo farmasi pusat, serta depo farmasi kemuning.
Model Asuhan Keperawatan yang digunakan di Kemuning 5 Model
layanan yang digunakan oleh Ruang Rawat Inap Kemuning 5 dalam memberikan
asuhan keperawatan adalah metode tim yang dibagi dalam 3 tim yaitu tim I, tim II
dan tim II. Perawat yang bertugas dapat saling membantu dalam tindakan atau
tugas yang belum terselesaikan pada salah satu tim (metode tim dikombinasikan dengan metode fungsional).
5
1.7 Struktur Organisasi Ruangan Kemuning Lantai 5
KEPALA INSTALASI RAWAT INAP
dr. Edwin Armawan, SpOG.,MM.,MHKes.,MMRS(K)
KASUB INSTALASI KEMUNING dr. Andriana Purnama, MM., Sp.B-KBD
KEPALA BIDANG PERAWATAN Fatrisia Madina S.Kp., MM
PENGAWAS PELAYANAN PERAWATAN
Sri Yulia Rahayu, S.Kep., Ners., M.Kep.,ETN
KEPALA RUANGAN KEMUNING 5 Nandang M.A S.Kep., Ners
WAKIL KEPALA I
Tata Sujata, S.Kep., Ners.
WAKIL KEPALA II
Eti Rosanti, S.Kep., Ners
KETUA TIM I
Nurul Hayati, AMK
KETUA TIM II
KETUA TIM III
Tati Patimah, AMK ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA
PEKARYA
Rohani, AMK
PENATA JASA
Gambar 1.7.1. Struktur Organisasi Kemuning Lantai 5
6
1.8 Profil Peserta
Nama : Nenden Ratna Ningsih, S.Kep., Ners
NIP
:1992090920220320001
Jabatan/ Golongan : Perawat Ahli Pertama
/IIIbUnit Kerja : Ruang Kemuning Lantai 5
RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
Instansi : Kementerian Kesehatan RI
Saat ini, peserta terdaftar sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di bawah Direktorat Jenderal
Pelayanan Kesehatan dengan instansi Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin
Kota Bandung terhitung mulai tanggal 1 Maret 2022 sebagai Perawat Ahli Pertama
dibawah Bidang Keperawatan dan sekarang bekerja di unit kerja Ruang Kemuning
Lantai 5. Dalam pelaksanaan aktualisasi, peserta mengacu kepada Sasaran Kinerja
Pegawai (SKP) meliputi:
1. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan perawat
2. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai ketua tim/perawat
3. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu
4. Melakukan case finding/deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu
5. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjutan
6. Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu
7. Membuat prioritas diagnosa keperawatan dan masalah keperawatan
8. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapkan)tindakan
9. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal bedah
10. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi
11. Melakukan komunikasi terapetik dalam pemberian asuhan keperawatan
7
12. Melakukan komunikasi dengan klien dengan hambatan komunikasi
13. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu
14. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal
15. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spriritual pada kodisi kehilangan, berduka atau menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
16. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi
17. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi
18. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi
19. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur
20. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
21. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu
22. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenasi
23. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala
24. Melakukan perawatan luka
25. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu
26. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter
27. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
28. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien
29. Melaksanakan manajemen surveilans Hais sebagai upaya pengawasan resiko infeksi dalam upaya preventif pada pelayanan keperawatan
30. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
31. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan shift/unit/fasilitas kesehatan
32. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi
33. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu
8
1.9 Nilai-Nilai Dasar ASN
Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021
tanggal 26 Agustus 2021 tentang Implementasi CoreValuesdanEmployerBranding
Aparatur Sipil Negara, disebutkan bahwa dalam rangka penguatan budaya kerja
sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan
berkelas dunia (World Class Government), Pemerintah telah meluncurkan Core Values(Nilai-Nilai Dasar) ASN BerAKHLAK danEmployerBranding(BanggaMelayani Bangsa).Padatanggal27Juli2021,PresidenJokoWidodomeluncurkan CoreValues
dan Employer Branding ASN tersebut, yang bertepatan dengan Hari Jadi
Kementerian PANRB ke-62. Core Values ASN yang diluncurkan yaitu ASN
BerAKHLAK yang merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. CoreValuestersebut seharusnya dapat dipahami dan dimaknai sepenuhnya (LAN, 2021)
DemikianhalnyadenganberlakunyatatanannilaioperasionalASNBerAkhlak, sesuai dengan ketentuan PermepanRB tersebut, setiap ASN perlu berperilaku untuk masing-masing aspek BerAkhlak sebagai berikut (LAN, 2021):
1. Berorientasi Pelayanan:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan;
c. Melakukan perbaikan tiada henti.
2. Akuntabel:
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi;
b. Menggunakan kelayakan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efesien.
3. Kompeten:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk mengjawab tantangan yang selalu berubah;
b. Membantu orang lain belajar;
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis:
a. Menghargai setiap orang apappun latar belakangnya;
b. Suka mendorong orang lain;
9
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal:
a. Memegang teguh ideology Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
serta pemerintahan yang sah;
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, insgansi, dan negara;
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
6. Adaptif:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas;
c. Bertindak proaktif.
7. Kolaboratif:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah;
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama.
10
BAB II
Laporan Rancangan Aktualisasi
2.1 Identifikasi isu
Isu adalah masalah yang masih sering terjadi sampai saat ini. Identifikasi isu dilakukan dengan melihat hal-hal yang belum optimal dengan tujuan dan kriteria hasil keperawatan yang berpotensi menjadi masalah. Ruang Kemuning lantai 5 merupakan ruang rawat inap kelas 3 yang mempunyai kapasitas
sebanyak 38 tempat tidur. Ruang Kemuning lantai 5 memberikan pelayanan kepada semua bagian yang ada di bawah instalasi rawat inap. Pelayanan yang
diberikan meliputi, pelayanan pre bedah, post bedah, dan perbaikan keadaan umum.
Identifikasi isu dilakukan dengan melihat hal-hal yang belum optimal dalam penerapan atau pencapaian target Sasaran Kerja Pegawai (SKP). Hal yang belum optimal dari hasil studi pendahuluan di lapangan yang berdampak pada keamanan dan keselamatan pasien adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1.1 Penjelasan Butir SKP
1 Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi
ketenagaan perawat
2 Melaksanakan fungsi pengarahan
pelaksanaan pelayanan keperawatan
sebagai ketua tim/perawat
3 Melakukan pengkajian keperawatan
lanjutan pada individu
Dilaksanakan sesuai
fungsi metode tim, tetapi dalam setiap shift
dinas belum meratanya
pembagian perawat
yang memiliki
kompetensi sebagai
pemberi edukasi
Sudah dilaksanakan
dengan metode tim
Sudah dilaksanakan dan
terdata di EMR
Dilaksanakan sesuai model asuhan keperawatan
Dilaksanakan sesuai model asuhan
keperawatan
Dilaksanakan sesuai pada rekam medis elektronik
11
No Kegiatan yang terkait Kondisi Saat ini Kondisi yang diharapkan
4 Melakukan case finding /deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu
Sudah dilaksanakan dengan terlaksananya penerapan evidence based
Dilaksanakan sesuai evidencebased
5 Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjutan
Sudah dilaksanakan sesuai dengan asuhan
keperawatan
Dilaksanakan sesuai asuhan keperawatan
6 Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu
7 Membuat prioritas diagnosa keperawatan dan masalah keperawatan
8 Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapkan) tindakan
Sudah dilaksanakan sesuai dengan asuhan
keperawatan
Sudah dilaksanakan sesuai dengan asuhan
keperawatan
Sudah dilaksanakan sesuai dengan asuhan
keperawatan
Dilaksanakan sesuai asuhan keperawatan
Dilaksanakan sesuai asuhan keperawatan
Dilaksanakan sesuai asuhan keperawatan
9 Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal bedah
Sudah dilaksanakan sesuai dengan asuhan
keperawatan
Dilaksanakan sesuai asuhan keperawatan
10 Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi
Tindakan keperawatan
dalam pre/intra/post
operasi dijalankan
sesuai dengan asuhan
keperawatan, dalam
tindakan post operasi
ada tindakan yang
belum optimal
khususnya dalam
edukasi mengenai
kebutuhan nutrisi yang
sangat penting dalam
Dilaksanakan sesuai asuhan keperawatan
12
11 Melakukan komunikasi terapetik dalam pemberian asuhan keperawatan
penyembuhan luka
operasi
Komunikasi antar perawat dan pasien
dalam melakukan asuhan keperawatan
belum optimal
dilaksanakan dengan baik karena penerimaan
tiap pasien berbeda, latar belakang pasien yang beragam seperti pendidikan dan budaya
Dilaksanakan sesuai asuhan keperawatan
12 Melakukan komunikasi dengan klien dengan hambatan komunikasi
Sudah dilaksanakan sesuai dengan asuhan
keperawatan
Dilaksanakan sesuai asuhan keperawatan
13 Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu
14 Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal
15 Memberikan dukungan / fasilitasi kebutuhan spriritual pada kodisi
kehilangan, berduka atau menjelang ajal
dalam pelayanan keperawatan
16 Melakukan tindakan keperawatan
pemenuhan kebutuhan nutrisi
17 Melakukan tindakan keperawatan
pemenuhan kebutuhan eliminasi
Sudah dilaksanakan sesuai dengan hak dan kewajiban pasien
Sudah dilaksanakan sesuai dengan asuhan
keperawatan
Sudah dilaksanakan sesuai dengan asuhan
keperawatan
Belum optimal edukasi
kesehatan kebutuhan
nutrisi pada pasien post operasi laparatomi
Sudah dilaksanakan sesuai asuhan
Dilaksanakan sesuai hak dan kewajiban pasien
Dilaksanakan sesuai asuhan keperawatan
Dilaksanakan sesuai asuhan keperawatan
Dilaksanakan sesuai dengan asuhan keperawatan
Dilaksanakan sesuai asuhan keperawatan
13
18 Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi
19 Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur
20 Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
keperawatan
Belum optimalnya melakukan mobilisasi
dini pasca bedah
Sudah dilaksanakan sesuai dengan asuhan
keperawatan
Sudah dilaksanakan sesuai dengan asuhan
keperawatan
Dilaksanakan sesuai asuhan keperawatan
Dilaksanakan sesuai asuhan keperawatan
Dilaksanakan sesuai asuhan keperawatan
21 Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu
22 Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenasi
23 Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala
24 Melakukan perawatan luka
25 Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu
26 Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter
Sudah dilaksanakan sesuai dengan asuhan
keperawatan
Sudah dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan sesuai dengan asuhan keperawatan
Sudah dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan sesuai dengan asuhan keperawatan
Sudah dilaksanakan sesuai dengan komunikasi efektif
dilaksanakan sesuai asuhan keperawatan
Dilaksanakan sesuai SOP
Dilaksanakan sesuai asuhan keperawatan
Dilaksanakan sesuai SOP
Dilaksanakan sesuai asuhan keperawatan
Dilaksanakan sesuai sasaran keselamatan pasien: komunikasi efektif
27 Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
Sudah dilaksanakan sesuai dengan asuhan
keperawatan
Dilaksanakan sesuai asuhan keperawatan
28 Melakukan pemantauan atau penilaian Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai
14
kondisi pasien selama dilakukan tindakan
keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien
29 Melaksanakan manajemen surveilans Hais
sebagai upaya pengawasan resiko infeksi dalam upaya preventif pada pelayanan keperawatan
30 Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
31 Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan shift/unit/fasilitas kesehatan
sesuai SOP SOP
Belum optimalnya
keluarga pasien dalam melakukan hand higiene
Sudah dilaksanakan dengan cara EMR
Dilaksanakan sesuai metode penugasan
tetapi belum meratanya
pembagian shift
perawat yang memiliki
kompetensi sebagai
pemberi edukasi
Dilakukan sesuai
pedoman PPI
Dilaksanakan dalam Rekam Medis
Elektronik
Dilaksanakan sesuai metode penugasan
32 Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi
33 Melakukan pendidikan kesehatan pada individu
Belum optimalnya
penerapan penunggu
pasien dalam
melakukanhandhigiene
Belum optimalnya
edukasi kesehatan:
kebutuhan nutrisi untuk
pasien post operasi laparatomi
Dilaksanakan sesuai
Pedoman PPI
Terdapat media edukasi yang menarik sehingga
memudahkan pasien post operasi laparatomi
mengakses
kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan.
15
Berdasarkan penjabaran butir SKP diatas, didapatkan isu-isu aktual sebagai berikut :
Tabel 2.1.2 Dampak Isu
No Isu Dampak apabila isu tidak ditangani
1 Belum optimalnya melakukan mobilisasi dini post operasi
2 Belum optimalnya keluarga pasien dalam melakukan hand higiene
3 Belum optimalnya edukasi kesehatan: kebutuhan nutrisi untuk pasien post operasi laparatomi
Beresiko terjadinya luka dekubitus
Beresiko terjadinya infeksi
Kurang gizi, Menghambat penyembuhan luka, hari rawat lama, beresiko rawat inap berulang
Berdasarkan dampak dari setiap isu diatas dan dengan metodeenvironmentalscanning, ditemukan isu-isu yang lebih spesifik diantaranya:
1. Belum optimalnya melakukan mobilisasi dini post operasi di ruang kemuning lantai 5 RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
Mobilisasi dini adalah upaya mempertahankan kemandirian sedini mungkin dengan cara membimbing penderita untuk mempertahankan fungsi fisiologis. Mobilisasi dini sebagai suatu usaha untuk mempercepat penyembuhan sehingga terhindar dari komplikasi akibat operasi terutama proses penyembuhan luka.
Berdasarkan hasil observasi selama 21 hari, terhitung tanggal 1-21 mei 2022 terhadap 10 pasien post operasi , didapatkan 8 orang yang sudah bisa miring kanan dan miring kiri 6 jam setelah operasi, sedangkan 2 orang belum mobilisasi dikarenakan mengeluh nyeri dan takut, berdasarkan hasil wawancara pada perawat yang sedang berdinas, perawat sudah mengarahkan agar melakukan mobilisasi dini terutama 6 jam post operasi agar mempercepat penyembuhan luka. Saat ini sudah tersedia media edukasi terkait mobilisasi bertahap pada pasien post operasi.
2. Belum optimalnya keluarga pasien dalam melakukan hand higiene di ruang kemuning lantai 5 RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
16
Tangan merupakan media yang sering bersentuhan dengan benda apapun yang belum kita ketahui bersih atau tidaknya maka cuci tangan merupakan hal yang sangat penting untuk pengendalian infeksi.
Berdasarkan hasil observasi selama 5 hari, terhitung tanggal 17-21 mei 2022terhadap12orangpenunggupasien,didapatkan10orangpenunggupasien melakukan cuci tangan dengan handrubsyang tersedia di ruangan dan 2 orang keluarga pasien tidak melakukan handhigienesetiap masuk ke kamar pasien. Saat ini sudah tersedia media edukasi berupa poster cuci tangan yang benar di setiap wastafel dan handrubsyang tersedia di ruangan
3. Belum optimalnya edukasi kesehatan kebutuhan nutrisi pada pasien post operasi laparatomi di Ruang Kemuning Lantai 5 RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
Perawatan melalui diet dan nutrisi paska operasi sangat penting dalam kesuksesan operasi dan penyembuhan luka. Penyembuhan luka operasi sangat dipengaruhi oleh suplai oksigen dan nutrisi ke dalam jaringan, nutrisi sangat berperan dalam proses penyembuhan luka. Status nutrisi pada seseorang adalah faktor utama yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan mempertahankan jaringan tubuh agar tetap sehat. Keadaan ini apabila tidak diperhatikan justru akan menjadi kekurangan gizi dan menghambat penyembuhan luka (Naesee, 2015).
Kemuning lantai 5RSUPdr HasanSadikinBandung merupakanrawat inap bedah kelas 3, berdasarkan data pasien yang masuk dari tanggal 1-21 Mei 2022
terdapat 84 pasien dengan kasus bedah , terdapat 29 orang dengan bedah kasus digestif, 7 orang bedah onkologi, 11 orang bedah anak, 15 orang bedah THT, 10 orang bedah vaskular dan 12 orang bedah lainnya. Berdasarkan data tersebut, maka isu yang diambil adalah pasien dengan kasus bedah digestif terutama pasien post operasi laparatomi yang membutuhkan nutrisi yang baik untuk penyembuhan luka. Pada tahun 2012 di Indonesia, tindakan operasi mencapai
1,2 juta jiwa dan diperkirakan 32% diantaranya merupakan tindakan bedah laparatomi (Kemenkes RI, 2013). Gizi merupakan faktor penting dalam penyembuhan luka dan lama rawat inap pada pasien bedah disgestif (Said, Syahrul.2013).Penyembuhanlukasecaranormalmemerlukannutrisiyangtepat, karena proses fisiologi penyembuhan luka tergantung pada tersedianya protein, 3 vitamin (terutama vitamin A dan C) dan serta mineral yang berperan dalam
17
pembentukan jaringan baru pada proses penyembuhan luka (Potter & Perry, 2010). Proses kesehatan individu dan kelompok sangat berpengaruh dalam meningkatkan kepatuhan asupan gizi dan proses penyembuhan luka pada pasien post operasi. Dengan diberikan pendidikan kesehatan pasien mendapatkan sumber informasi lebih banyak sehingga mendapatkan pengetahuan yang jelas dan dampak akan sedikit teratasi. Pada perawatan orang sakit terutama pasien postoperasi,keterlibatankeluargamempunyaiperananpentingdalampelayanan kesehatan, maka dalam melakukan pendidikan kesehatan perawat harus melibatkan keluarga agar edukasi kesehatan yang diberikan akan tercapai dengan optimal.
Berdasarkan hasil wawancara dari 9 orang pasien post operasi laparotomi didapat 6 orang mengatakan belum teredukasi sehingga belum mengetahui kebutuhan nutrisi untuk pasien post operasi, 2 orang pasien mengatakan sudah teredukasi dari dokter penanggungjawabnya tetapi pasien hanya mengetahui tinggi protein saja dan tidak tahu apa saja jenis makanannya sedangkan 1 orang telah teredukasi dan mengetahui kebutuhan nutrisi dan dapat menyebutkan makanan apa saja yang dibutuhkan. Dari 9 orang pasien ini didapatkan 2 orang diantaranya sudah dirawat lebih dari 1 bulan dan dari perhitungan IMT (Indeks Massa Tubuh) terdapat 8 orang pasien masuk yang IMT nya kurang dari normal.
2.2 Penapisan Isu
Penapisan isu dilakukan dengan metode USG (Urgency, Seriousness, dan Growth). Untuk menganalisis penetapan penyebab isu dengan rentang penilaian angka mulai dari 1 sampai 5.
18
Tabel 2.2.1 Teknik Tapisan Isu USG
1 Belum optimalnya perawat dalam memberikan pendidikan kesehatan: mobilisasi dini pada pasien post operasi di Ruang Kemuning Lantai 5 RSUP dr.
Hasan Sadikin Bandung
2 Belum optimalnya keluarga pasien dalam melakukan hand higiene di Ruang Kemuning Lantai
5 RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
3 Belum optimalnya edukasi kesehatan kebutuhan nutrisi untuk pasien post operasi laparatomi di Ruang
Kemuning Lantai 5 RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
4 5 4 13 3
5 4 5 14 2
5 5 5 15 1
Keterangan skala likert, 1 = sangat kecil 2 = kecil 3 = sedang 4 = besar 5 = sangat besar
Berdasarkan isu yang terpilih yaitu belum optimalnya edukasi kesehatan kebutuhan nutrisi pada pasien post operasi laparatomi di Ruang Kemuning Lantai 5 RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung.
Keterkaitan isu belum optimalnya edukasi kesehatan kebutuhan nutrisi pada pasien post operasi laparatomi pada manajemen ASN (Aparatur Sipil Negara), ASN merupakan motor penggerak pemerintahan, pilar utama dalam melaksanakan tugas sebagai pelayan publik profesional dan berkualitas yang secara langsung maupun tidak langsung bersinggungan dengan masyarakat. Oleh karena itu penulis sebagai perawat yang bersinggungan langsung dengan pasien sesuai kode etik manajemen ASN
melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi dan dalam penyampaian edukasi harus memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepadapihak lain yangmemerlukaninformasi terkait tugaspenulis sebagai perawat. Dalam mengatasi isu penulis dapat menggunakan dunia digital yang berpedoman sesuai dengan etika digital SMART ASN sebagai pencarian edukasi kesehatan mengenai kebutuhan nutrisi ASN.
19
No Identifikasi Isu USG Total Rangking U S G
2.3 Analisis Isu
Man
Latar belakang pasien yang
beragam seperti tingkat
pendidikan dan budaya
Kurangnya Pengetahuan pasien
dan keluarga
belum meratanya pembagian
perawat dalam setiap shift yang
memiliki kompetensi sebagai pemberi edukasi
Belum tersedianya media edukasi mengenai
kebutuhan nutrisi pada pasien post operasi laparatomi
Material
2.4 Rekomendasi Penyelesaian Isu
Measurment
Sudah tersedianya formulir edukasi
kesehatan untuk evaluasi
pelaksanaan edukasi
kesehatan
Belum optimalnya edukasi kesehatan kebutuhan nutrisi untuk pasien post operasi laparatomi di Ruang
Belum optimalnya sosialisasi mengenai kebutuhan nutrisi yang
dapat diakses dengan mudah
Kemuning Lantai 5 RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
Methode
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan fishbone, maka gagasan kreatif untuk menjawab isu utama belum optimalnya edukasi kesehatan kebutuhan nutrisi untuk pasien post operasi laparatomi di Ruang Kemuning Lantai 5 RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung dengan cara “Optimalisasi edukasi kesehatan kebutuhan nutrisi pada pasien post operasi laparatomi di Ruang Kemuning Lantai 5 RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung” melalui sosialisasi, karena sosialisasi edukasi kesehatan merupakan salah satu tugas dari perawat yaitu pemberi edukasi, sehingga sangat penting untuk dilakukan dalam melakukan asuhan keperawatan untuk terciptanyapelayanan yang baik. Untuk kegiatankegiatan yang akan dilakukan dalam melakukan sosialisasi terdiri dari :
20
Gambar 2.3.1 Diagram Fishbone
2.4.1 Kegiatan Pemecahan Isu
Tabel 2.4.1.1 Kegiatan Pemecahan Isu
No Kegiatan Keterangan
1 Penyampaian gagasan terkait rencana kegiatan edukasi kesehatan
kebutuhan nutrisi untuk pasien post operasi laparatomi di Ruang Kemuning
Lantai 5 RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung kepada mentor dan ruangan terkait.
2 Pengumpulan informasi serta referensi untuk media pembuatan terkait optimalisasi edukasi kesehatan kebutuhan nutrisi untuk pasien post operasi laparatomi di Ruang Kemuning Lantai 5 RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
3 Pembuatan media lembar balik edukasi kesehatan kebutuhan nutrisi untuk pasien post operasi laparatomi yang mudah diakses Inovasi
4 Sosialisasi kepada perawat mengenai optimalisasi edukasi kesehatan
kebutuhan nutrisi pada pasien post operasi laparatomi melalui media lembar balik di Ruang Kemuning Lantai 5 RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung.
5 Edukasi kesehatan kebutuhan nutrisi melalui media lembar balik pada pasien post operasi laparatomi di Ruang Kemuning Lantai 5 RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung dengan praktik langsung ke pasien
6 Evaluasi pelaksanaan sosialisasi optimalisasi edukasi kesehatan kebutuhan
nutrisi melalui media lembar balik pada pasien post operasi laparatomi di Ruang Kemuning Lantai 5 RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung.
21
SKP
SKP
SKP
SKP
SKP
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
1 Penyampaian
gagasan terkait
rencana kegiatan
edukasi kesehatan
kebutuhan nutrisi
untuk pasien post
operasi laparatomi
di Ruang Kemuning
Lantai 5 RSUP dr.
Hasan Sadikin
Bandung kepada
mentor dan
ruangan terkait.
1. Menentukan kontrak pertemuan 1. Mendapatkan waktu
dan tempat untuk
bertemu diruangan
masing-masing
stakeholder.
Keterikatan
SubstansiMata
Pelatihan
Kontribusi
terhadap
Visidan Misi
Organisasi
Penguatan NilaiOrganisasi
danmemahami
rancangan kegiatan
aktualisasi ditandai
dengan lembar
konsultasi
Saya memulai kegiatan ini
dengan menghubungi via
whatsapp dengan bahasa
yang sopan, ramah dan jelas
( Harmonis) Kemudian
setelah waktunya disepakati,
saya datang tepat waktu
sesuai dengan waktu yang
disepakati dengan memakai
pakaian yang rapih dan sopan
(Akuntabel) Saya selalu
menunjukkan rasa hormat,
ramah, cekatan dan solutif
dalam menyampaikan
kegiatan ini pada mentor dan
Memberikan
pelayanan
terbaik
didasarkan
pada informasi
yang tepat.
Meningkatkan
Indeks
Kepuasan
Masyarakat.
Meningkatkan
kualitas hidup
manusia. Hal ini
sejalan dengan
visi misi RSHS
Mewujudkan
Hal ini sejalan
dengan nilai
organisasi
profesional yaitu
Nilai Pamingpin
Pituin: Nilai
profesional yang
berorientasi pada
pelayanan dan
pencapaian kinerja melalui kemitraan
20
Tabel 2.4.1.2 Matriks Rancangan Kegiatan
No
2. Menyampaikan rencana kegiatan dengan mentor, kepala ruangan
2. Mentor dan kepala ruangan menyetujui
3. Melakukan koordinasi terhadap pihak promkes RS
3. Pihak Promkes RS mendukung rancangan aktualisasi ditandai
2 Pengumpulan
informasi serta
referensi untuk
media pembuatan
terkait optimalisasi
edukasi kesehatan
kebutuhan nutrisi
1. Mengumpulkan dan menyusun bahan literatur pendukung
untuk pembuatan
rancangan media
melalui lembar balik.
dengan lembar
konsultasi
kepala ruangan
(berorientasi pelayanan) .
Pada saat berkonsultasi saya
menerima masukan dari
mentor dan kepala ruangan
serta menghargai pendapat
(kompeten, loyal) setelah
itu saya melakukan koordinasi
dengan pihak promosi
kesehatan terkait rancangan
kegiatan yang berhubungan
dengan sosialisasi secara
professional ( kolaboratif)
kuallitas hidup
manusia
Indonesia yang
tinggi, maju
dan sejahtera
1. Bahan literatur
edukasi kebutuhan
nutrisi untuk pasien
post operasi
laparatomi telah
terkumpul
Saya mencari bahan literatur
dengan menggunakan
internet dan mencantumkan
sumber yang jelas yang dapat
dipertanggungjawabkan
(Akuntabel) kemudian
setelah mendapatkan literatur
Dalam melakukan
pelayanan yang terbaik, mendapat
literatur sesuai
dengan sumber yang jelas dalam
pembuatan leaflet
Kegiatan ini sesuai
dengan nilai-nilai
RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu profesional, unggul, dan amanah.
21
untuk pasien post
operasi laparatomi
di Ruang Kemuning
Lantai 5 RSUP dr.
Hasan Sadikin
Bandung
2. Menyusun rancangan
media edukasi
kesehatan kebutuhan
nutrisi melalui media
lembar balik.
3. Melakukan konsultasi
dengan kepala
ruangan, pengawas
dan mentor
mengenai rancangan
media edukasi
kesehatan melalui
media lembar balik.
2. Rancangan media
edukasi kesehatan
melalui lembar balik
telah tersusun
3. Media rancangan
edukasi kesehatan
kebutuhan nutrisi
telah dikonsultasikan
kepada mentor dan
kepala ruangan
dengan dibuktikan
ada saran dan
masukan di lembar
konsultasi
saya menyusun materi
tersebut yang akan saya
cantumkan pada media
lembar balik dengan kutipan
yang baik dan mudah
dipahami (kompeten).
Selanjutnya saya melakukan
konsul pada mentor dan
kepala ruangan dengan sikap
baik, ramah dan sopan
(harmonis) dan menerima
masukan yang diberikan
(Adaptif, Kolaboratif)
setelah mendapat masukan
saya melakukan revisi dan
mencari sumber literatur yang
dan bisa
dipertanggung
jawabkan, hal itu
sejalan dengan
dengan visi misi
RSHS
Mewujudkan
kuallitas hidup
manusia Indonesia yang
tinggi, maju dan sejahtera
4. Melakukan
penyesuaian
berdasarkan hasil
konsultasi
4. Materi media
rancangan edukasi
kesehatan kebutuhan
nutrisi telah di revisi
sesuai hasil konsultasi
lebih baik lagi (kompeten)
22
3 Pembuatan media
lembar balik
edukasi kesehatan
kebutuhan nutrisi
untuk pasien post
operasi laparatomi
yang mudah
diakses
1. Membuat dan
mendesain media
lembar balik dengan
menarik
1. Media lembar balik
dengan tampilan yang menarik
Untuk mengawali kegiatan
ini, saya membuat desain
media lembar balik dengan
jelas, detail, kreatif sesuai
sumber yang bisa
dipertanggungjawabkan dan
Pembuatan media
lembar balik
edukasi
kesehatan
kebutuhan nutrisi
yang menarik dan
Hal ini sejalan
dengan nilai organisasi profesional yaitu
Nilai Pamingpin
Pituin : Inovatif
media lembar balik
edukasi kesehatan
dengan mentor dan unit terkait
yang telah dibuat dikonsultasikan
dengan mentor, kepala ruangan dan unit terkait dengan
dibuktikan pada
lembar konsultasi
ditulis dengan bahasa yang
baik dan sopan (kompeten,
harmonis) setelah itu saya
melakukan konsultasi dengan
mentor kepala ruangan, dengan menunjukkan sikap
hormat, saling menghargai
dan berdiskusi dengan cara
baik dapat
bermanfaat bagi
orang yang
membutuhkannya
dan dapat
meningkatkan
kualitas hidup
yang sejalan
dalam berkarya
3.
media lembar balik
3. Melakukan perbaikan sesuai dengan yang disarankan
dua arah agar dapat
menghasilkan media lembar
balik yang baik dan
menerima arahan dari
mentor dan kepala
dengan visi, misi
Rumah Sakit yaitu
Mewujudkan
kuallitas hidup
manusia
disosialisasikannya
media lembar balik
ruangan(Akuntabel, loyal,
adaptif) Setelah konsultasi ,
Indonesia yang
tinggi, maju dan
23
2. Melakukan konsultasi
2. Media lembar balik
Melakukan perbaikan
4. Melakukan kordinasi dengan promkes RS
4. Bagian promkes mendukung dengan
4 Sosialisasi kepada
perawat mengenai optimalisasi
edukasi kesehatan
kebutuhan nutrisi
pada pasien post
operasi laparatomi
melalui media
edukasi kesehatan
kebutuhan nutrisi
saya melakukan perbaikan
pada media lembar balik
tersebut agar dapat
digunakan untuk kebaikan
semua orang
(berpelayanan publik)
setelah didapatkannya media
lembar balik yang bisa
digunakan , saya kordinasi
dengan bagian promosi
kesehatan agar media lembar
balik didukung dan disetujui
(Kolaboratif)
Saya menemui kepala
sejahtera
disepakati dengan
dibuktikan undangan
untuk melakukan
sosialisasi via whatsappgrup
ruangan untuk membuat
jadwal sosialisasi pada
perawat-perawat ruangan
dengan sikap baik, ramah
dan hormat (harmonis)
setelah disepakati jadwal
pertemuan sosialisasi saya
Sosialisasi
dilakukan untuk optimalisasi
edukasi
kesehatan pada
pasien agar dapat
meningkatkan
pelayanan yang
Kegiatan ini sejalan
dengan nilai RSUP
dr. Hasan Sadikin Bandung
profesional, tulus, integritas dan inovatif
24
1. Membuat jadwal pertemuan sosialisasi.
1. Jadwalsosialisasitelah
2. Membuat materi sosialisasi
2. Materi sosialisasi
lembar balik di
Ruang Kemuning
Lantai 5 RSUP dr.
Hasan Sadikin
Bandung.
3. Mensosialisasikan
kepada perawat
melalui luring atau
daring.
4. Melakukan evaluasi
pada peserta
sosialisasi
sudah dibuat dengan
bentuk
powerpoint/makalah
3. Perawat mengikuti
sosialisasi media
lembar balik edukasi
kesehatan kebutuhan
nutrisi didukung
dengan adanya
daftar hadir dan
dokumentasi
5. Adanya evaluasi
dalam bentuk form
post test yang telah terisi
membuat undangan dengan
kata-kata jelas dan sopan
melalui whatsappdan
mengirim di whatsappgrup
ruangan. Saya melakukan
sosialisasi sesuai dengan
waktu yang ditentukan dan
memimpin sosialisasi dengan
tertib (Akuntabilitas) pada
saat memimpin sosialisasi
sebelumnya saya mmberikan
soal pretest untuk
mengetahui apakah peserta
dapat memahani sosialisasi
yang saya berikan, dan kami
melakukan diskusi
komunikasi efektif serta
menerima masukan dan
saran untuk perbaikan
sehingga tercapai mutu
terbaik (kompeten,
terbaik dan dan
dapat
meningkatkan
kualitas hidup
yang sejalan
dengan visi, misi
Rumah Sakit yaitu
Mewujudkan
kuallitas hidup
manusia
Indonesia yang
tinggi, maju dan
sejahtera
25
5 Edukasi kesehatan
kebutuhan nutrisi
melalui media
lembar balik pada
pasien post operasi
laparatomi di
Ruang Kemuning
Lantai 5 RSUP dr.
Hasan Sadikin
Bandung dengan
praktik langsung ke
pasien
1. Melakukan informed
consent pada pasien
post operasi
laparatomi dan
keluarga
2. Mempersiapkan media lembar balik
1. Mendapatkan
persetujuan dari
pasien dan keluarga
untuk memberikan
edukasi kesehatan
kebutuhan nutrisi
pada pasien post operasi laparatomi
2. Media lembar balik
edukasi kesehatan
telah tersedia
harmonis, berorentasi
pelayanan) setelah selesai
sosialisasi, saya memberikan
soal post test untuk
mengetahui keberhasilan
sosialisasi tersebut
Saya melakukan informed
consent terlebih dahulu pada
pasien dan keluarga pasien
dengan sikap sopan dan
tidak memaksa (harmonis, berorentasi pelayanan,
loyal) setelah mendapatkan
persetujuan saya
mempersiapkan media
lembar balik dan
menjelaskan edukasi
Sosialisasi
dilakukan untuk
optimalisasi
edukasi
kesehatan pada
pasien agar dapat
meningkatkan
pelayanan yang
terbaik dan dan dapat
meningkatkan
Kegiatan ini sejalan
dengan nilai RSUP
dr. Hasan Sadikin
Bandung
profesional, tulus, integritas dan inovatif
3. Mengedukasi pada
pasien melalui media
lembar balik dengan
3. Peningkatan
pengetahuan tentang
kebutuhan nutrisi
kesehatan pada pasien
dengan komunikasi efektif
dan membuat situasi yang
kualitas hidup
yang sejalan
dengan visi, misi
26
Evaluasi
pelaksanaan
sosialisasi
optimalisasi
edukasi kesehatan
pendampingan
keluarga jika
diperlukan
untuk pasien post
operasi laparatomi
nyaman dengan
mempertimbangkan privasi
pasien (loyal, berorentasi
pelayanan, kompeten)
setelah menjelaskan edukasi
Rumah Sakit yaitu
Mewujudkan
kuallitas hidup
manusia
Indonesia yang
4.
media lembar balik
tersebut terbukti dari
pasien dapat
menyebutkan
kebutuhan nutrisi apa
yang dibutuhkan
saya memberi kesempatan
pada pasien untuk bertanya
bila tidak ada yang mengerti
dan saya mengkonfirmasi
ulang penjelasan yang saya
berikan untuk mengevaluasi
pasien (harmonis, kompeten, berorentasi
pelayanan, adaptif)
tinggi, maju dan
sejahtera
1.
Kegiatan ini diawali dengan
kuesioner
saya melakukan konsultasi
pada mentor mengenai cara
apa yang akan dilakukan
untuk evaluasi (kompeten)
Melakukan monitoring dan evaluasi hasil
rancangan
aktualisasi
Nilai RSHS yang
tercermin pada kegiatan ini adalah Tulus dan
Unggul karena
27
Melakukan evaluasi pasien 4. Pasien mengetahui isi
6
1. Konsultasi format evaluasi berupa kuesioner kepada mentor
Format evaluasi
2. Melakukan evaluasi 2. Kuesioner telah terisi
kebutuhan nutrisi
melalui media
lembar balik pada
pasien post operasi
laparatomi di
Ruang Kemuning
Lantai 5 RSUP dr.
Hasan Sadikin
Bandung.
kegiatan edukasi
pada pasien post
operasi laparatomi
berupa kuesioner
setelah didapatkan cara
evaluasi , saya melakukan
monitoring dengan
mengedepankan kejujuran
dan transparan (Akuntabel)
secara mandiri
guna
meningkatkan
pelayanan yang
sejalan dengan
pada tahapan ini
bertujuan untuk memberikan
pelayanan yang
terbaik
form evaluasi
dan keluarga
kemudian saya membuat
laporan evaluasi sesuai
dengan data dan kegiatan
yang saya lakukan dengan
menggunakan bahasa
indonesia yang baik dan
benar (akuntabel)
visi rumah sakit
28
3. Mengolah data hasil
3. Data hasil evaluasi
BAB III
JADWAL KEGIATAN
Judul Aktualisasi : Optimalisasi Edukasi Kesehatan kebutuhan nutrisi pada pasien post operasi laparatomi melalui
sosialisasi
Waktu Pelaksanaan : 24 Juni 2022 sampai dengan 27 Juli 2022
Tempat Pelaksanaan : Ruang Kemuning Lantai 5 RSUP dr. Hasan Sadikin
Bandung
1 Penyampaian gagasan terkait rencana kegiatan edukasi
kesehatan kebutuhan nutrisi untuk pasien post operasi
laparatomi di Ruang Kemuning Lantai 5 RSUP dr. Hasan
Sadikin Bandung kepada mentor dan ruangan terkait.
2 Pengumpulan informasi serta referensi untuk media
pembuatan terkait optimalisasi edukasi kesehatan kebutuhan
nutrisi untuk pasien post operasi laparatomi di Ruang
Kemuning Lantai 5 RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
3 Pembuatan media lembar balik edukasi kesehatan kebutuhan
nutrisi untuk pasien post operasi laparatomi yang mudah
diakses
4 Sosialisasi kepada perawat mengenai optimalisasi edukasi
kesehatan kebutuhan nutrisi pada pasien post operasi
laparatomi melalui media lembar balik di Ruang Kemuning
Lantai 5 RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung.
5 Edukasi kesehatan kebutuhan nutrisi melalui media lembar
balik pada pasien post operasi laparatomi di Ruang
Kemuning Lantai 5 RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung dengan
praktik langsung ke pasien
6 Evaluasi pelaksanaan sosialisasi optimalisasi edukasi
kesehatan kebutuhan nutrisi melalui media lembar balik pada
pasien post operasi laparatomi di Ruang Kemuning Lantai 5
RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung.
29
No Kegiatan Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4
Tabel 3.1 TimelineKegiatan Aktualisasi
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI. (2013). Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Jakarta : Kemenkes.
LAN. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Adaptif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
LAN. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Akuntabel. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
LAN. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Berorientasi Pelayanan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
LAN. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Harmonis. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
LAN.2021. ModulPelatihanDasarCalonPNS: Kolaboratif. Jakarta: LembagaAdministrasi Negara.
LAN. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Kompeten. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
LAN. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Loyal. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Naesee, Nianu. 2015. Hubungan Status Nutrisi ibu Nifas dengan Proses Penyembuhan Luka Post Operasi Sectio Caesaria di RSUD dr Moewardi. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Said, Syahrul. 2013. Gizi dan Penyembuhan Luka. Indonesia Academic Publishing.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Potter & Perry. 2010. FundamentalofNursingFundamentalKeperawatan,Buku 3 Edisi
7 .Jakarta: Elsevier
30
RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI EDUKASI KESEHATAN KEBUTUHAN
NUTRISI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI
MELALUI SOSIALISASI
DI RUANG KEMUNING LANTAI 5
RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
Disusun Oleh : Nenden Ratna Ningsih, S.Kep.,Ners.
Coach : Agus Dwinanto, SAP, MM
Mentor : R. Meitha Roosmeilany M, S.Kp.,M.Kep
Penguji : Drs. Suherman, M.Kes
BAB I GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA
Rumah Sakit Rujukan Nasional, kelas A, pengampu 7 RS Regional Jawa Barat
Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong.
Mewujudkan kuallitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
Tata Nilai RSUP dr Hasan Sadikin
Pamingpin Pituin
Kepemimpinan Profesional Inovatif Tulus Unggul Integritas
Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin
Profil Ruangan dan
Struktur Organisasi
Kemuning Lantai 5
Merupakan ruang rawat inap pre dan post operatif dengan kasus bedah, kemoterapi, perawatan dan perbaikan keadaan umum pada pasien bedah dengan fasilitas kelas III
Profile Peserta
Perawat Ahli Pertama/ III b
Sasaran Kinerja Pegawai terdapat 33 butir
Nilai-nilai dasar ASN
Berorentasi
Pelayanan
Kolaboratif
Akuntabel
BerAkhlak
Adaptif
Kompeten
Harmonis Loyal
Identifikasi Isu
Belum optimalnya
melakukan mobilisasi dini post operasi
DATA
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI ISU
hasil observasi selama 21 hari, terhitung tanggal 1-21 mei 2022 terhadap 10 pasien post operasi, 8 orang sudah bias mika miki, 2 orang belum dilakukan karena mengeluh sakit dan takut. Sudah tersedia media di ruangan
Belum optimalnya
keluarga pasien
dalam melakukan hand higiene
Belum optimalnya edukasi
kesehatan: kebutuhan
nutrisi untuk pasien post operasi laparatomi
DAMPAK
Beresiko
terjadinya luka dekubitus
observasi selama 5 hari, terhitung tanggal 17-21 mei 2022 terhadap 12 orang penunggu pasien, didapatkan 10 orang penunggu pasien melakukan cuci tangan dengan handrubs yang tersedia di ruangan dan 2 orang keluarga pasien tidak melakukan hand higiene
Beresiko
terjadinya infeksi
- tanggal 1-21 Mei 2022
terdapat 84 pasien, 29 bedah kasus digestif : kebanyakan laparatomi
- Hasil wawancara 9 orang: 6 orang tidak mengetahui kebutuhan
nutrisi setelah operasi, 2 orang dengan hari rawat lebih dari 1 bulan, dan didapatkan 8 orang dari 9 pasien IMT kurang dari 18
- Media sosialisasi diruangan belum tersedia terutama terkait
kebutuhan nutrisi post operasi laparatomi
Kurang gizi, Menghambat
penyembuhan luka, hari rawat lama, beresiko rawat inap berulang
USG (Urgency, Seriousness, dan Growth).
Penapisan isu dilakukan dengan metode
Core ISU
belum optimalnya edukasi kesehatan:
kebutuhan nutrisi pada pasien post operasi
laparatomi melalui sosialisasi di Ruang
Kemuning Lantai 5 RSUP dr. Hasan Sadikin
Bandung
Keterkaitan isu dengan manajemen ASN
perawat yang bersinggungan langsung dengan pasien sebagai pemberi pelayanan yang professional dan sesuai kode etik manajemen ASN melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi dan dalam penyampaian edukasi harus memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait tugas penulis sebagai perawat
Analisis Isu
Man
- Latar belakang pasien yang beragam seperti
tingkat pendidikan dan budaya
- Kurangnya Pengetahuan pasien dan
keluarga
- belum meratanya pembagian perawat dalam
setiap shift yang memiliki kompetensi
sebagai pemberi edukasi
Belum tersedianya media
edukasi mengenai kebutuhan
nutrisi pada pasien post
operasi laparatomi
Material
Measurment
Sudah tersedianya formulir edukasi kesehatan untuk
evaluasi pelaksanaan edukasi kesehatan
Belum optimalnya edukasi
kesehatan:
kebutuhan
nutrisi untuk
Belum optimalnya sosialisasi
mengenai kebutuhan nutrisi
yang dapat diakses dengan mudah
pasien post operasi
laparatomi di
Ruang Kemuning
Lantai 5 RSUP dr.
Hasan Sadikin
Bandung
Methode
Rekomendasi Penyelesaian Isu
No Kegiatan
1 Penyampaian gagasan terkait rencana kegiatan edukasi kesehatan kebutuhan nutrisi untuk pasien post operasi laparatomi di Ruang Kemuning Lantai 5 RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung kepada mentor dan ruangan terkait.
2 Pengumpulan informasi serta referensi untuk media pembuatan terkait optimalisasi edukasi kesehatan kebutuhan nutrisi untuk pasien post operasi laparatomi di Ruang
Kemuning Lantai 5 RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
3 Pembuatan media lembar balik edukasi kesehatan kebutuhan nutrisi untuk pasien post operasi laparatomi yang mudah diakses
4 Sosialisasi kepada perawat mengenai optimalisasi edukasi kesehatan kebutuhan nutrisi pada pasien post operasi laparatomi melalui media lembar balik di Ruang Kemuning
Lantai 5 RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung.
5 Edukasi kesehatan kebutuhan nutrisi melalui media lembar balik pada pasien post operasi laparatomi di Ruang Kemuning Lantai 5 RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung dengan praktik langsung ke pasien
6 Evaluasi pelaksanaan sosialisasi optimalisasi edukasi kesehatan kebutuhan nutrisi melalui media lembar balik pada pasien post operasi laparatomi di Ruang Kemuning
Lantai 5 RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung.
Kegiatan 1 : Penyampaian gagasan terkait rencana kegiatan edukasi kesehatan kebutuhan nutrisi untuk pasien post operasi
laparatomi di Ruang Kemuning Lantai 5 RSUP dr. Hasan Sadikin
Bandung kepada mentor dan ruangan terkait.
Menentukan
kontrak pertemuan
Menyampaikan
rencana kegiatan dengan mentor, kepala ruangan
Melakukan koordinasi
terhadap pihak promkes RS
Nilai Berakhlak : berorentasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif
“ ”
Meng umpul kan dan meny usun baha n literat ur
Kegiatan 2 : Pengumpulan informasi serta referensi untuk media
pembuatan terkait optimalisasi edukasi kesehatan kebutuhan nutrisi untuk pasien post operasi laparatomi di Ruang Kemuning
Lantai 5 RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung.
Menyusun rancangan media lembar balik
Konsultasi dengan mentor dan kepala ruangan mengenai rancangan media
Melakukan penyesuaian berdasarkan hasil konsultasi
Nilai Berakhlak : berorentasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif
“ ”
Membuat dan mendesain media
Kegiatan 3 : Pembuatan media lembar balik edukasi kesehatan
kebutuhan nutrisi untuk pasien post operasi laparatomi yang mudah diakses
konsultasi media lembar balik
Melakukan perbaikan media lembar balik
Melakukan kordinasi dengan PROMKES RS
Nilai Berakhlak : berorentasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif
“ ”
Kegiatan 4 : Sosialisasi kepada perawat mengenai optimalisasi
edukasi kesehatan kebutuhan nutrisi pada pasien post operasi laparatomi melalui media lembar balik di Ruang Kemuning Lantai
5 RSUP dr. Hasan Sadikin
Nilai Berakhlak : berorentasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif
“ ”
materi
kepada perawat
evaluasi
Membuat jadwal pertemuan sosialisasi Membuat
sosialisasi Mensosialisasi kan
Melakukan
Kegiatan 5 : Edukasi kesehatan kebutuhan nutrisi melalui media
lembar balik pada pasien post operasi laparatomi di Ruang
Kemuning Lantai 5 RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung dengan
praktik langsung ke pasien
Melakuka
n informed consent
Mempersiapkan
media lembar balik
Mengedukasi pada pasien
melalui media
lembar balik
Melakukan evaluasi
Nilai Berakhlak : berorentasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif
“ ”
Kegiatan 6 : Evaluasi pelaksanaan sosialisasi optimalisasi edukasi
kesehatan kebutuhan nutrisi melalui media lembar balik pada pasien post operasi laparatomi di Ruang Kemuning Lantai 5 RSUP
dr. Hasan Sadikin Bandung.
Konsultasi format evaluasi berupa kuesioner kepada mentor
Melakukan evaluasi
kegiatan edukasi pada pasien post operasi laparatomi berupa kuesioner
Mengolah data hasil form evaluasi
Nilai Berakhlak : berorentasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif
“ ”
BAB III JADWAL KEGIATAN
Kegiatan Juni Juli 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6