LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI EDUKASI TENTANG BREASTENGORGEMENT DAN TEKNIK MARMET
DI RUANG ALAMANDA RSUP
DR HASAN SADIKIN BANDUNG
Telah di seminarkan
Tanggal 22 Juni 2022, di Bapelkes Cikarang
Coach dr. Maryono, M.Kes NIP. 196704201999031006
Mentor
Titin Mulyati, S.Kp.,M.Kep NIP. 196601021990032001 Penguji
Drs. Suherman, M. Kes
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta‟ala atas segala rahmat dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Edukasi Tentang BreastEngorgement dan Teknik Marmet di Ruang Alamanda RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung”. Penyusun menyadari bahwa
tanpa bantuan dari pihak lain maka penyusun tidak akan dapat menyelesaikan aktualisasi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan laporan aktualisasi ini :
1. Ibu Titin Mulyati, S.Kp.,M.Kep selaku Kasub Kredensial Keperawatan dan Pengawas Keperawatan Intensif RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung sekaligus mentor yang senantiasa membimbing.
2. dr. Maryono, M.Kes selaku Coach yang senantiasa memberikan ilmu, arahan, masukan, dan bimbingannya selama proses kegiatan aktualisasi ini.
3. Drs. Suherman, M. Kes selaku Penguji yang senantiasa memberikan kritik dan masukan yang membangun.
4. Ibu Windy Natasya, M. Kep, Ners, Sp. Kep, Mat Selaku Kepala ruangan rawat inap Alamanda
5. Kedua Orang Tua yang sesantiasa selalu mendoakan.
6. Rekan-rekan dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberikan semangat dan dorongannya kepada penulis. Penulis menyadari bahwa susunan rencana aktualisasi ini masih mengandung celah kekurangan dan kesalahan, untuk itu penyusun menerima koreksi dan saran untuk dikaji dalam penyempurnaan laporan aktualisasi ini. Terima kasih.
Bandung, 13 Juni 2022
Penyusun,
Neng Nopi Varida, S. Kep., Ners NIP. 199401102022032003
iii
iv DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................................i LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................ii KATA PENGANTAR .iii DAFTAR ISI..........................................................................................................iv DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................iv DAFTAR TABEL.....................................................................................................vi DAFTAR GAMBAR.................................................................................................vii BAB I PENDAHULUAN............................................................................................iv 1.1. Latar Belakang.............................................................................................................. 1 1.2. Tujuan ........................................................................................................................... 4 1.2.1. Tujuan Umum................................................................................... 4 1.2.2. Tujuan Khusus.................................................................................. 4 1.3 Manfaat 4 1.3.1. Bagi Penulis...................................................................................... 4 1.3.2. Bagi Satuan Kerja.............................................................................. 4 1.3.3. Bagi Masyarakat 4 BAB II PROFIL INSTANSI....................................................................................... 5 2.1. Visi dan Misi RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung ......................................................... 5 2.1.1. Visi................................................................................................... 5 2.1.2. Misi 5 2.2 Nilai-nilai Organisasi 5 2.3 Tugas Organisasi 6 2.4 Rincian Tugas Jabatan Peserta 7 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI..........................11 3.1. Identifikasi Isu dan Analisis Isu Aktual...................................................................... 11 3.2. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance............................................................................................. 21 3.3. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif............................................ 22 BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI........................................................................23 4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai - Nilai Dasar PNS 23 4.2 Penjadwalan 48 4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi 49 DAFTAR PUSTAKA 50 LAMPIRAN...........................................................................................................52
Lampiran 1. PPT Rancangan Aktualisasi.................................................................52
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
Tabel 1. Penjelasan Butir SKP................................................................................11 Tabel 2 Dampak Isu sesuai SKP 16 Tabel 3 Penapisan Isu Berdasarkan APKL 18 Tabel 4. Keterkaitan dengan Substansi Agenda 3....................................................18 Tabel 5. Langkah -Langkah Gagasan Isu................................................................22 Tabel 6. Matrik Rancangan Aktualisasi ...................................................................23 Tabel 7. Timeline Kegiatan Aktualisasi....................................................................48 Tabel 8. Para Pihak yang Terlibat dalam Aktualisasi ................................................49
DAFTAR TABEL
vii
Gambar 1. Struktur Organisasi RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung............................... 7 Gambar 2. Struktur Organisasi Ruang Alamanda 8 Gambar 3. Analisis Fishbone 20
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pegawai negeri sipil yang disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mewajibkan CPNS menjalani masa percobaan. Masa percobaan sebagaimana dimaksud dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang seorang ASN.
Pelatihan dasar CPNS menuntut setiap peserta untuk dapat mengaktualisasikan materi pembelajaran nilai-nilai dasar PNS yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (BerAKHLAK) serta kedudukan dan peran ASN untuk mendukung terwujudnya Smart Governance meliputi manajemen
ASN dan Smart ASN. Melalui kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat membentuk kemampuan peserta pelatihan dasar dalam menerjemahkan teori ke dalam praktik, mengubah konsep menjadi konstruk, dan mengaplikasikan gagasan menjadi sebuah kegiatan yang dapat diterapkan dalam pelaksanaan aktualisasi setiap peserta pelatihan dasar di satuan kerja masing – masing. Laporan kegiatan aktualisasi ini bersumber dari sasaran kerja pegawai (SKP), penugasan khusus dari atasan atau kegiatan lain yang mendapatkan persetujuan dari atasan langsung dan atau kombinasi diantaranya. Kegiatan yang dilakukan bersumber dari teridentifikasinya suatu kondisi yang terjadi di lingkungan kerja sebagai isu yang harus dipecahkan.
Salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia adalah kesehatan. Manusia kebanyakan akan melakukan berbagai cara untuk memperoleh kesehatan yang prima. Orang yang sedang menderita sakit biasanya akan berusaha
untuk mengatasi dan mengobati penyakit yang dideritanya hingga dia sembuh. Untuk dapat mewujudkan keadaan sehat tersebut banyak hal yang perlu dilakukan, salah satu di antaranya yang dinilai mempunyai peranan yang cukup penting adalah
1
menyelenggarakan pelayanan kesehatan seperti rumah sakit
Rumah sakit merupakan sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat sesuai yang tercantum dalam UU No. 44 Tahun 2009. Masyarakat yang datang ke rumah sakit bertujuan agar penyakit yang di deritanya sembuh atau membaik. Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung (RSHS) merupakan rumah sakit kelas A yang menjadi rujukan tertinggi (Top Referal Hospital) di Provinsi Jawa Barat. Selain itu pula, RSHS menjadi
Rumah Sakit Rujukan Nasional dan RS Pendidikan. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit umum yang menangani berbagai penyakit, tak terkecuali melayani proses persalinan.
Proses persalinan merupakan hal yang lazim terjadi pada ibu hamil yang sudah cukup bulan (37-42 minggu). Periode postpartummerupakan masa yang dilewati ibu melahirkan dimulai dari hari kelahiran pertama sampai 6 minggu kelahiran. Pada tahap ini adanya perubahan fisik, alat reproduksi, perubahan psikologis menghadapi penambahan keluarga baru dan masa laktasi atau menyusui (Rumini ., 2019). Pada ibu postpartumtak luput dari masalah menyusui. Masalah menyusui yang dapat timbul pada masa pasca persalinan dini (masa nifas atau laktasi) adalah pembengkakan payudara (breastengorgement) atau disebut juga bendungan ASI.
Pembengkakan payudara pada ibu postpartum,yaitu fisiologis. Pembengkakan payudara terjadi karena adanya perubahan hormondan rangsangan puting. Selama hamil hormon prolaktin dari plasenta meningkat, tetapi ASI belum keluar karena dihambat oleh ProlactineInhibitingHormone (PIH)dan kadar estrogen yang tinggi. Akan tetapi, setelah persalinan dan melahirkan plasenta hormon estrogen, somatotropin dan progesteron mengalami penurunan secara drastis sehingga pengaruhnya terhadap hipotalamusperlahan menghilang dan hormonprolaktinserta oksitosin dapat keluar (terjadi laktasi). Di samping itu, produksi ASI dipengaruhi oleh rangsangan puting. Rangsangan pada puting dapat menimbulkan impuls ke
hipotalamussehingga merangsang hipofisisanterior(hormonprolactin)dan hipofisis posterior (hormonoksitosin). Selama 24 jam setelah melahirkan jaringan payudara akan mengalami sedikit perubahan sehingga kolostrum dapat keluar dari payudara.
Selanjutnya, payudara akan menjadi penuh dan berat secara perlahan dan kolostrum akan berubah menjadi susu (72-96 jam) dan produksi ASI meningkat hari ke 3-5 setelah melahirkan sehingga payudara akan terasa hangat, keras dan agak nyeri.
2
Selanjutnya, ASI akan keluar dari payudara (Lowdermilk, Perry & Cashion, 2013; Krisnadi & Pribadi, 2019). Di ruang Alamanda RSHS dalam 2 bulan terakir yaitu bulan April – Mei 2022 didapatkan data 169 post partum dengan rata-rata LOS 6 hari.
Selama rata-rata 6 hari itu ibu post partum tidak dapat menyusui bayinya secara langsung karena kondisi medis, sehingga dapat menimbulkan terjadinya breast engorgemement.Oleh sebab itu pengeluaran ASI sangat disarankan untuk mencegah hal tersebut. Adapun hasil wawancara pada tanggal 6 Juni 2022 didapatkan hasil 7 dari 10 ibu post partum (>POD 3) mengalami breast engorgement dengan keluhan payudara terasa bengkak, panas disertai nyeri dan pasien belum tau cara yang efektif dalam penatalaksanaan kondisi tersebut.
Untuk mencegah terjadinya breast engorgement, alternatif yang dapat dilakukan adalah memerah atau memompa ASI 10-20 menit tiap dua sampai tiga jam sekali hingga bayi dapat menyusui. Upaya ini dapat merangsang produksi prolaktin dan mengurangi efek samping dari ketidaklancaran menyusui pada bayi sehingga menurunkan terjadinyabreastengorgement(Widiastuti, et al 2015).
Teknik marmet merupakan kombinasi pijat yang bertujuan melancarkan keluarnya ASI secara manual dan membantu refleks pengeluaran susu. Teknik marmet adalah salah satu cara yang aman dan signifikan dalam merangsang payudara memproduksi lebih banyak ASI (Titisari, 2016). Penelitian yang dilakukan oleh Maryam, et al (2020) yang berjudul Pijat Marmet Sebagai Solusi Kelancaran Produksi Asi Ibu
Menyusui Di Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur didapatkan hasil ada pengaruh pemberian terapi pijat marmet terhadap peningkatan produksi ASI dengan value 0,000. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ningrum, et al (2017) yang berjudul Pengaruh Pemberian Teknik Marmet Terhadap Kelancaran Produksi ASI pada
Ibu Post Partum di BPM Wilayah Kerja Puskesmas Sukorame Kota Kediri didapatkan ada pengaruh pemberian teknik marmet terhadap produksi ASI pada ibu post partum di BPM wilayah kerja Puskesmas Sukorame Kota Kediri.
Oleh karena itu sangat diperlukan adanya edukasi untuk meningkatkan
pengetahuan pasien dan keluarga sebagai bentuk upaya mencegah timbulnya
ketergantungan pada tenaga kesehatan karena ketidakmampuan dalam penatalaksanaan gejala breastengorgement secara mandiri. Sehingga hal ini bisa
memicu berkembangnya gejala menjadi mastitis dan abses payudara. Intervensi edukasi ini sejalan dengan Misi Rumah Sakit yaitu „Peningkatan Kualitas Manusia”.
Prioritas isu yang yang dipilih berdasarkan hasil diskusi dengan coachdan mentor yaitu
3
Optimalisasi Edukasi tentang Breast Engorgement dan Teknik Marmet di Ruang Alamanda RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Peserta mampu memahami dan mengaktualisasikan nilai – nilai dasar ASN yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif Serta dapat mengetahui kedudukan dan peran ASN dalam NKRI untuk mendukung terwujudnya SmartGovernance yang telah diatur dalam manajemen ASN. Sehingga peserta dapat menjadi PNS yang profesional yang dapat melakukan fungsinya sebagai ASN yaitu sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan, serta perekat dan pemersatu bangsa.
1.2.2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukannya aktualisasi ini diharapkan dapat mencegah dan meminimalisir terjadinya bendungan ASI pada ibu postpartum si Ruang Alamanda RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
1.3.Manfaat
1.3.1. Bagi Penulis
Penulis dapat mengaktualisasikan nilai – nilai dasar ASN, kedudukan dan peran ASN dalam NKRI yang akan menciptakan ASN yang professional, akuntabel, memiliki etika, memiliki jiwa nasionalisme dalam melayani masyarakat. Sehingga dengan internalisasi tersebut diharapkan tercipta peningkatan mutu pelayanan dan kepercayaan masyarakat.
1.3.2. Bagi Satuan Kerja
Membentuk unit kerja yang kondusif dalam melayani masyarakat serta meningkatkan lingkungan kerja yang akuntabel yang memungkinkan satuan kerja dapat mencapai visi, misi, memberikan inovasi dan meningkatkan mutu pelayanan publik.
1.3.3. Bagi Masyarakat
Dengan adanya aktualisasi ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pasien, keluarga juga para tenaga kesehatan sehingga dapat diaplikasikan baik untuk diri sendiri maupun membantu orang lain.
4
BAB II
PROFIL INSTANSI
2.1. Visi dan Misi RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
2.1.1. Visi
Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong
2.1.2. Misi
Peningkata kualitas manusia Indonesia
2.2. Nilai – Nilai Organisai
Tata nilai-nilai filosofis RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu “PAMINGPIN PITUIN” dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Kepemimpinan : Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talenta-talenta terbaik dibidangnya
b. Profesional : Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan dan menguasai standar yang berlaku
c. Inovatif : Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan
d. Tulus : Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsive
e. Unggul : Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima
f. Integritas : Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas.
Selain tata nilai filosofis, RSHS memiliki janji pelayanan kesehatan yaitu SIGAP :
a. Senyum-Sapa-Salam-Sopan-Santun (5S)
b. Inovatif dalam berkarya
c. Gelorakan Semangat Pelayanan Prima
d. Amanah Menjaga Keselamatan Pasien
e. Peduli, Perhatian dan Perasaan
Terdapat juga nilai – nilai yang dianut dalam pelayanan, yaitu PRIMA:
P : Profesional
Memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan dengan kualitas yang terbaik
(prima) disertai kompetensi dalam disiplin ilmu yang mendasarinya
5
R : Respek
Pelayanan yang prima akan dapat diberikan apabila dilandasi oleh rasa saling hormat menghormati diantara anggota tim pemberi pelayanan kesehatan.
Pelayanan yang prima tidak hanya ditentukan oleh satu profesi, tetapi oleh semua profesi yang terlibat dalam tim pelayanan kesehatan.
I : Integrasi
Bertindak terintegrasi sesuai dengan nilai – nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik farmasi.
M : Manusiawi
Menganggap setiap individu atau manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mulia. Oleh karena itu harkat dan martabat mereka harus dijunjung tinggi.
A : Amanah
Melaksanakan dengan sungguh – sungguh segala hal yang dipercayakan oleh negara dan masyarakat, khususnya dalam memberikan pelayanan, pendidikan, dan penelitian kesehatan. Adapun moto yang digunakan di RSHS yaitu
”Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami”
2.3. Tugas Organisasi
Nilai-nilai dasar adalah nilai yang sangat dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan profesi ASN (Aparatur Sipil Negara) secara profesional sebagai pelayan masyarakat. Nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu Berorientasi Pelayan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Jika di akronimkan menjadi “BerAkhlak”
6
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Isu dan Analisis Isu Aktual
Identifikasi isu dilakukan dengan melihat hal-hal yang tidak sesuai dengan kondisi dalam sasaran kerja pegawai (SKP). Hal yang tidak sesuai tersebut apabila tidak ditangani akan berpotensi menjadi suatu masalah. Berikut penjelasan setiap butir SKP:
Tabel 1. Penjelasan Butir SKP
No Kegiatan Tugas Pokok Jabatan Kondisi Saat Ini
1. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi
2. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
3. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai ketua tim/perawat
4. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan perawat
5. Melaksanakan case finding/deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu
Kondisi yang Diharapkan
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan melalui E-rekam medik.
Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai
SOP
Sudah dilakukan Dilaksanakan sesuai
SOP
11
6. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu
7. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjutan
8. Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu
9. Membuat prioritas diagnosa keperawatan dan masalah keperawatan
10. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapkan) tindakan
11. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medical bedah
13. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu
14. Melakukan tindakan keperawatn pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal
Sudah dilaksanakan melalui E-rekam medik. pengkajian.
Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilakukan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilakukan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilakukan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilakukan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilakukan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilakukan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilakukan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilakukan Dilaksnakan sesuai SOP
12 No Kegiatan Tugas Pokok Jabatan Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diharapkan
15. Memberikan dukungan/fasilitasi
kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan, beruka, atau menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
16. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan
kebutuhan nutrisi
17. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi
18. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi
19. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan
kebutuhan istirahat dan tidur
20. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
21. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu
22. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenasi kompleks
Sudah dilakukan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilakukan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilakukan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilakukan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilakukan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilakukan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP.
13 No Kegiatan Tugas Pokok Jabatan Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diharapkan
23. Melakukan komunikasi dengan klien dengan hambatan komunikasi
24. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien
25. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
26. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP.
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP.
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP.
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP.
27. Melakukan perawatan luka Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP.
28. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu
29. Melaksanakan manajemen surveilans Hais sebagai upaya pengawasan resiko infeksi dalam upaya preventif pada pelayanan keperawatan
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP.
Belum dilaksanakan secara optimal Optimalnya penerapan
kewaspadaan standar
dekontaminasi Trolly
tindakan
14 No Kegiatan Tugas Pokok Jabatan Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diharapkan
No
Kegiatan Tugas Pokok Jabatan Kondisi Saat Ini
30. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas kesehatan
31. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter
32. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi
Kondisi yang
Diharapkan
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP.
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP.
Belum dilaksanakan secara optimal Memberikan support kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya kebersihan lingkungan ruang rawat untuk pencegahan penyebaran infeksi.
33. Melakukan edukasi pada individu Belum optimalnya edukasi khususnya terkait breast engorgement, cara pencegahan dan penanganannya.
Pemberian edukasi tentang breast engorgement, cara pencegahan dan penanganan gejala dengan teknik marmet.
15
Berdasarkan penjabaran butir SKP diatas, didapatkan isu-isu aktual sebagai
berikut :
Tabel 2. Dampak Isu sesuai SKP
Isu Dampak Apabila Isu tidak Ditangani
Kurangnya pengetahuan dari
beberapa pasien dan keluarga
tentang pentingnya kebersihan
lingkungan ruang rawat untuk
pencegahan penyebaran infeksi di
ruang Alamanda RSUP Dr. Hasan
Sadikin tahun 2022
Belum optimalnya penerapan
kewaspadaan standar
dekontaminasi Trolly tindakan di
ruang Alamanda RSUP Dr. Hasan
Sadikin tahun 2022
Belum optimalnya edukasi tentang
breast engorgement, cara
pencegahan dan penanganan
gejala dengan teknik marmet di
Ruang Alamanda RSUP Dr Hasan
Sadikin Bandung tahun 2022
Terjadinya penyebaran infeksi dan menimbulkan penyakit yang lain
Menurunkan nilai mutu sasaran keselamatan pasien dalam pengurangan risiko infeksi nasokomil terkait pelayanan kesehatan
Pasien dan keluarga tidak mampu dalam penatalaksanaan gejala breast engorgement secara mandiri sehingga bisa berdampak
menjadi mastitis bahkan abses payudara. Apabila pasien sudah mengalami gejala abses payudara, hal ini bisa membahayakan kondisi
kesehatan fisik ibu juga tidak dapat memberikan ASI secara optimal kepada bayi.
Berdasarkan dampak dari setiap isu diatas dan dengan metode environmental scanningdan brainstormingdengan kepala ruangan dan mentor, ditemukan isu yang
lebih spesifik diantaranya :
1. Kurangnya pengetahuan dari beberapa pasien dan keluarga tentang
pentingnya kebersihan lingkungan ruang rawat untuk pencegahan
penyebaran infeksi di ruang Alamanda RSUP Dr. Hasan Sadikin tahun 2022
16
Berdasarkan hasil observasi pada tgl 24 Mei dan 7 Juni 2022 di ruang Alamanda
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ditemukan 4 orang pasien tidak membuang sampah bekas makanan ke tempatnya, melainkan di tempat tidur dan di atas lemari. Juga barang-barang pasien dan keluarga yang menumpuk tidak dirapikan. Hal ini dapat mengundang hewan yang dapat menjadi vector penyebaran infeksi.
2. Belum optimalnya penerapan kewaspadaan standar dekontaminasi
Trolly tindakan di ruang Alamanda RSUP Dr. Hasan Sadikin tahun 2022
Tenaga kesehatan di Ruang Alamanda selalu menggunakan trolly tindakan yang berisi alat- alat medis dalam memberikan pelayanan ke pada pasien. Hasil observasi yang dilakukan pada tgl 24 Mei dan 7 Juni 2022 di ruang Alamanda
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ditemukan para nakes kebanyakan lupa untuk membersihkan atau mendekontaminasi permukaan trolly tersebut karena
kesibukan masing-masing baik sebelum atau setelah tindakan, dimana trolly tersebut sering terpapar bahan infeksius dari pasien.
3. Belum optimalnya edukasi tentang Breast Engorgement, cara pencegahan dan penanganan gejala dengan teknik marmet di Ruang Alamanda RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
Berdasarkan hasil wawancara kepada 3 petugas kesehatan pada tanggal 4 Juni 2022 di Ruang Alamanda mengatakan tidak sedikit pasien postpartummengalami gejala breast engorgement seperti bengkak pada payudara disertai nyeri. Pengambilan data juga diperkuat dengan wawancara untuk mengkaji apa saja yang sudah diketahui oleh pasien dan keluarga mengenai breast engorgement, cara pencegahan dan penanganannya yang dilakukan pada tanggal 6 Juni 2022
kepada 10 responden didapatkan hasil : 6 dari 10 tidak mengetahui tentang breastengorgementdan tanda gejalanya, 6 dari 10 tidak mengetahui tentang cara pijat payudara yang dapat melancarkan produksi ASI, 7 dari 10 tidak mengetahui tentang manfaat dari teknik marmet, 6 dari 10 tidak mengetahui tentang teknik marmet, 7 dari 10 merasakan payudara bengkak dan nyeri.
A. Penapisan Isu
Isu-isu yang muncul perlu dilakukan penapisan dengan penetapan kriteria isu.
Teknik yang dilakukan yaitu menentukan apakah isu tersebut memenuhi kriteria APKL (Aktual, Problematik, Problematik dan Kelayakan) atau tidak. Aktual artinya isu
17
tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat. Problematik artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komprehensif. Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak. Kelayakan artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
1. Kurangnya pengetahuan dari beberapa pasien dan keluarga tentang pentingnya kebersihan lingkungan ruang rawat untuk pencegahan penyebaran infeksi di ruang Alamanda RSUP Dr. Hasan Sadikin tahun 2022
2. Belum optimalnya penerapan kewaspadaan standar dekontaminasi
Trolly tindakan di ruang Alamanda RSUP
Dr. Hasan Sadikin tahun 2022
3. Belum optimalnya edukasi tentang Breast Engorgement, cara pencegahan dan penanganan gejalanya dengan
teknik marmet di Ruang Alamanda RSUP
Dr Hasan Sadikin Bandung tahun 2022
4 3 2 4 13 III
4 3 4 4 15 II
4 4 3 5 16 I
Dari hasil penapisan tersebut didapatkan urutan prioritas dari yang pertama yaitu :
Belum optimalnya edukasi tentang breastengorgement, cara pencegahan dan penanganan gejala dengan teknik marmet di Ruang Alamanda RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung tahun 2022
Belum optimalnya penerapan kewaspadaan standar dekontaminasi Trolly tindakan di ruang Alamanda RSUP Dr. Hasan Sadikin tahun 2022
Kurangnya pengetahuan dari beberapa pasien dan keluarga tentang pentingnya kebersihan lingkungan ruang rawat untuk pencegahan penyebaran infeksi di ruang Alamanda RSUP Dr. Hasan Sadikin tahun 2022
18
A P K L Jumlah Prioritas
Tabel 3. Penapisan Isu Berdasarkan APKL
No. Isu
Sehingga dari hasil tersebut saya mengangkat isu belum optimalnya edukasi tentang breastengorgement, cara pencegahan dan penanganan gejala dengan teknik marmet di Ruang Alamanda RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung tahun 2022 untuk dijadikan topik rancangan aktualisasi. Berdasarkan dampak isu tersebut cukup besar maka proses selanjutnya akan dilakukan analisis penyebab dari isu tersebut dengan menggunakan metode analisis fishbone.
19
B. FISHBONE
Gambar 2. Analisis Fishbone
Penyebab Akibat
Material
Belum adanya sarana media edukasi seperti video mengenai teknik marmet yang memudahkan pemahaman kepada pasien dan keluarga
Pasien dan keluarga masih menganggap gejala breast engorgement tidak akan berdampak lebih serius jika tidak ditangani secara optimal
Sistem perawatan yang lebih fokus pada penanganan diagnosa utama
Environment
Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang breast engorgement dan teknik marmet
Perawat/bidan belum optimal dalam melakukan edukasi
Belum optimalnya edukasi tentang breast engorgement, cara pencegahan dan penanganan gejala dengan teknik marmet di Ruang
Alamanda RSUP
Masih dengan memberikan lingkungan yang nyaman dan memijat payudara tapi tidak dengan teknik marmet
Dr Hasan Sadikin Bandung tahun 2022
Method
20
Man PENGETAHUAN
3.2. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk
Mendukung Terwujudnya SmartGovernance
Gagasan pemecahan isu dilakukan bersumber dari SKP (sasaran kineja pegawai), perintah atasan, dan inovasi dengan mengaplikasikan nilai-nilai dasar aparatur sipil negara (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif), serta kedudukan dan peran ASN untuk mendukung terwujudnya Smart Governancemeliputi manajemen ASN dan SmartASN diintegrasikan dengan nilai-nilai dan visi misi RSUP dr Hasan Sadikin Bandung.
Unit Kerja : Ruang Alamanda RSUP Dr Hasan Sadikin
Identifikasi Isu:
Belum optimalnya edukasi tentang breastengorgement, cara pencegahan dan penanganan gejala dengan teknik marmet di Ruang Alamanda RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung tahun 2022
Belum optimalnya penerapan kewaspadaan standar dekontaminasi Trolly tindakan di ruang Alamanda RSUP Dr. Hasan Sadikin tahun 2022
Kurangnya pengetahuan dari beberapa pasien dan keluarga tentang pentingnya kebersihan lingkungan ruang rawat untuk pencegahan penyebaran infeksi di ruang Alamanda RSUP Dr. Hasan Sadikin tahun 2022
Tabel 4. Keterkaitan dengan Substansi Agenda 3
Keterkaitan dengan Substansi Agenda 3
Manajemen ASN
1. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
2. Mempererat persatuan dan kesatuan dengan tidak membedabedakan agama, pendidikan, ras dan lain-lain.
SmartASN
1. Menggunakan dan memanfaatkan media digital dengan bijak dalam pemberian informasi.
Isu yang Diangkat : “Belum optimalnya edukasi tentang breast engorgement, cara pencegahan dan
21
penanganan gejala dengan teknik marmet di Ruang Alamanda RSUP Dr Hasan Sadikin
Bandung tahun 2022”
3.3. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
Rancangan kegiatan isu yang dibuat untuk pemecahan isu terpilih tercantum pada table dibawah ini :
Tabel 5. Langkah-langkah Gagasan Isu
No. Kegiatan Gagasan Pemecahan Isu Sumber
1 Pengajuan rancangan aktualisasi ke Kepala Ruangan dan Mentor SKP
2 Pengumpulan materi mengenai breast engorgement dengan teknik marmet dan media edukasi video melalui QRCode Inovasi
3 Pembuatan media edukasi mengenai teknik marmet dengan video melaluiQRCode Inovasi
4
Sosialisasi kepada perawat/bidan tentang teknik marmet dan media edukasi video denganQRCode SKP
5
Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang breast engorgementdan teknik marmet sebagai pencegahan dan penanganan gejala dengan media video melaluiQRCode SKP
6
Penyusunan laporan evaluasi hasil kegiatan dan rencana tindak lanjut
22
SKP
rancangan aktualisasi kepada kepala
ruangan dan mentor
1.1 Menentukan
kontrak pertemuan
dengan kepala
ruangan dan mentor
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI
Tersedianya
rancangan aktualisasi yang
telah disetujui
oleh kepala
ruangan dan mentor
Kontrak waktu
melalui pesan whatsapp
Berorientasi
pelayanan : Saya
menghubungi
kepala ruangan
dan mentor
memakai bahasa
Kosultasi yang
terjalin antara
stakeholderterkait
adalah bentuk aksi
gotong royong yang
merupakan landasan
terwujudnya VISI
RSHS yaitu
terwujudnya
indonesia maju
Nilai Pamingpin
Pituin :
Profesional : Nilai
yang berorientasi
pada pencapaian
kinerja melalui
perjalanan
kemitraan.
Inovatif : Nilai yang
menggambarkan
keinginan untuk
menghasilkan
sesuatu yang baru
dan senantiasa
23
4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar PNS
TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/BUKTI KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN BerAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
Tabel 6. Matrik Rancangan Aktualisasi
NO KEGIATAN
1. Pengajuan
1.2
Mengkonsultasi kan rancangan
aktualisasi mengenai optimalisasi
pemberian
edukasi tentang
breast
Adanya lembar
konsultasi yang
telah disetujui
yang sopan dan
ramah untuk
menjalankan
program
aktualisasi
Akuntabel :Pada
saat melakukan
pertemuan saya
menjunjung tinggi
kedisiplinan
dengan datang
tepat waktu sesuai
kesepakatan yang
sudah dijanjikan.
Harmonis : Saya
menyampaikan
gagasan dengan
tutur kata yang
santun dan tanpa
adanya maksud
menggurui untuk
membangun
melakukan
perbaikan secara
berkesinambungan
Integritas : Nilai
yang
menggambarkan
kejujuran, amanah, dan menjungjung
tinggi dalam
menjalankan tugas
24
TAHAPAN
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN BerAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
NO KEGIATAN
KEGIATAN OUTPUT/BUKTI
engorgement dan teknik
marmet
sebagai cara
pencegahan
dan
penanganan
gejala dengan
media video
melaluiQR
Codeke kepala
ruangan dan mentor
lingkungan kerja
yang kondusif
Kompeten : saya
mengidentifikasi
isu dengan proses
tahapan yang jelas
dan terukur
sebagai upaya
dalam rangka
meningkatkan
mutu pelayanan
Kolaboratif : Dalam
menyampaikan
gagasan, saya, menerima saran
dan masukan
dengan cara
musyawarah
hingga gagasan
disepakati oleh
kepala ruangan
25
TAHAPAN
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN BerAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
NO KEGIATAN
KEGIATAN OUTPUT/BUKTI
1.3 Koordinasi
dengan
unit
promkes terkait kegiatan sosialisasi
dan mentor.
Loyal : Dalam
penyampaian
gagasan isu saya
berkomitmen
untuk memberi
manfaat untuk
masyarakat
Adaptif : Saya
secara proaktif
menyampaikan ide
dan gagasan saya
kepada kepala
ruangan dan
mentor dengan
berdiskusi dua
arah.
Disetujuinya
pembuatan media
edukasi dilembar
konsultasi
Akuntabel:
Dalam
Penyampaian
rencana
sosialisasi
26
TAHAPAN
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
NO KEGIATAN
KEGIATAN OUTPUT/BUKTI
BerAKHLAK
2. Pengumpulan
materi mengenai breast engorgement
dengan teknik
marmet dan
media edukasi
video melalui
QRCode
dengan media
video melalui
QRCode
dengan media
video melalui
QRCode, saya
menyampaikan
secara jelas
dan terbuka
agar
menghindari
terjadinya
misinformasi
Tersedianya
materi/bahan
informasi breast
engorgement
dengan teknik
marmet
Dengan tersedianya
materi breast
engorgementdan
teknik marmet
dengan media
edukasi video
melaluiQRCode
merupakan bentuk
implementasi yang
sejalan dengan VISI
Nilai
Pamingpin
Pituin :
Profesional : Nilai
yang berorientasi
padapencapaian
kinerja melalui
perjalanan
kemitraan.
27
TAHAPAN KEGIATAN
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN BerAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
NO KEGIATAN
OUTPUT/BUKTI
RSHS yaitu untuk
mewujudkan
indonesia maju dan
MISI RSHS
meningkatkan
kualitas manusia
indonesia.
Inovatif : Nilai yang
menggambarkan
keinginan untuk
menghasilkan
sesuatuyang baru
dan senantiasa
melakukanperbaikan
secara
berkesinambungan
Integritas : Nilai
yang
menggambarkan
kejujuran, amanah, dan menjungjung
tinggi dalam
menjalankan tugas
28
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN BerAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/BUKTI
2.1
Mengumpulkan
literature
reviewdari
beberapa jurnal
terbaru dan
telaah SOP
teknik marmet
dari arsip
Rumah sakit
Adanya tabulasi
data dari jurnal
dan SOP (Teknik
marmet)
Loyal : Saya
mendedikasikan
diri dalam
pengumpulan dan
penyusunan
materi ini sebagai
kontribusi demi
kepentingan
masyarakat
Adaptif : Saya
bertindak proaktif
dalam menyusun
literaturereview
dengan mencari
literatureyang
terbaru
danterpercaya
2.2
Mengkonsultasi
kankonsep materi
Adanya saran dan
masukan dari
kepala ruangan
dan mentor di
Akuntabel:
Dalam
Penyampaian
konsep materi,
29
TAHAPAN KEGIATAN
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN BerAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
NO KEGIATAN
OUTPUT/BUKTI
mengenai
breast
engorgement
dan teknik
marmet ke
Kepala
Ruangan dan
Mentor
lembar konsultasi saya
menyampaikan
secara jelas dan
terbuka agar
menghindari
terjadinya
misinformasi
Berorientasi
pelayanan : Saya
dalam meminta
saran dan
masukan akan
bersikap ramah
dan hormat
kepada kepala
ruangan
Harmonis :
Dalam melakukan
konsultasi kepada
kepala ruangan
30
TAHAPAN KEGIATAN
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN BerAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
NO KEGIATAN
OUTPUT/BUKTI
2.3 Menyempurnak
an konsep materi mengenai breast engorgement dan teknik
marmet
Adanya materi yang telah
diperbaiki sesuai
saran dan masukan
dan mentor, saya
menggunakan
tutur kata yang
santun untuk
membangun
lingkungan kerja
yang kondusif
Kolaboratif :
Saya melakukan
konsultasi untuk
memberikan
kesempatan
kepada mentor
dan kepala
ruangan untuk
berkontribusi serta
bekerjasama demi
menghasilkan nilai
tambah
31
TAHAPAN
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN BerAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
NO KEGIATAN
KEGIATAN OUTPUT/BUKTI
3. Pembuatan
media edukasi
tentang teknik
marmet dengan
video melauiQR
Code
Tersedianya video melaluiQRCode
Kompeten :
Dengan adanya
hasil konsultasi ini
sebagai media
bagi saya untuk
terus belajar dan
meningkatkan
kompetensi diri
sehingga saya
dapat terus
berinovasi dan
proaktif dalam
menghadapi
perubahan
Dengan membuat
media edukasi
tentang teknik
marmet dengan
video melaui QR
Codedapat dijadikan
panduan dan
landasan dalam
Nilai Pamingpin
Pituin :
Profesional : Nilai
yang berorientasi
pada pencapaian
kinerja melalui
perjalanan
kemitraan.
32
TAHAPAN
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN BerAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
NO KEGIATAN
KEGIATAN OUTPUT/BUKTI
3.1
Membuat
scenario
gambar yang
akan direkam dalam video
Adanya list
skenario gambar
yang akan dibuat
dalam video
Berorientasi
pelayanan : dalam pembuatan
listskenario, saya
berusaha untuk
memahami dan
memenuhi
kebutuhan
masyarakat
sehingga dalam
skenario tersebut
sesuai dengan
kebutuhan
masyarakat.
Akuntabel : Saya
pembuatan list
skenario dan
menyusunnya
dengan teliti dan
penuh tanggung
jawab
tindakan
pencegahan Breast
Engorgement.
Dalam pembuatan
media edukasi
dengan video
melaluiQRCode
dilakukan kerjasama
antar unit terkait
untuk meningkatkan
mutu layanan
sehingga akan
mendukung
pencapaian VISI
RSHS yaitu
mewujudkan
indonesia maju
Inovatif : Nilai yang
menggambarkan
keinginan untuk
menghasilkan
sesuatu yang baru
dan senantiasa
melakukan
perbaikan secara
berkesinambungan
Integritas : Nilai yang
menggambarkan
kejujuran, amanah, dan menjungjung
tinggi dalam
menjalankan tugas
33
TAHAPAN KEGIATAN
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN BerAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
NO KEGIATAN
OUTPUT/BUKTI
list
3.2 Melakukan pembuatan video menggunakan aplikasi
Dokumentasi dalam proses pembuatan video
Kompeten : dalam pembuatan video, saya berusaha untuk
membuat dengan
kualitas terbaik yang saya bisa
lakukan
3.3 Melakukan konsultasi terkait hasil video kepada kepala ruangan dan mentor
Adanya saran dan masukan dari
kepala ruangan dan mentor di lembar konsultasi
Harmonis : Dalam melakukan
konsultasi kepada kepala ruangan, saya
menggunakan
tutur kata yang
santun untuk
membangun
lingkungan kerja
yang kondusif
3.4
Finalisasi
pembuatan video sesuai
Adanya video yang telah
Loyal : Dalam pembuatan media
34
TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/BUKTI KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN BerAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
NO KEGIATAN
saran dan masukan dari
kepala ruangan
dan mentor
diperbaiki edukasi saya
berkomitmen
untuk membuat
video yang mudah
dicerna dan tepat
tujuan, sehingga
isi dari video
tersebut
tersampaikan
dengan baik
3.5
Membuat QR
Codemengenai
video teknik
marmet
Adanya video
dalam bentukQR
Codeyang sudah
jadi
Adaptif : Saya
berusaha
membuat video
melaluiQRCode
semenarik
mungkin sehingga
masyarakat
merasa antusias
dan mengerti
terhadap isi materi
3.6
Pengajuan
video melalui
QRCodeke
Video tercantum
di instagram
RSHS, dan video
Kolaboratif :
Saya memberikan
media edukasi
35
TAHAPAN KEGIATAN
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN BerAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
NO KEGIATAN
OUTPUT/BUKTI
sosialisasi
kepada
perawat/bidan
tentang teknik
marmet dan
media edukasi
video melalui
QRCode
bagian promkes
RSHS melaluiQRCode
tersimpan di lingkungan rawat
pasien
yang telah
dikerjakan kepada
tim promkes
sebagai wujud
kontribusi setiap
bidang
Terselenggaranya
sosialisasi dengan
baik
Sosialisasi kepada
perawat/bidan ini
menjadi wadah
untuk meningkatkan
pelayanan terhadap
pasien sesuai
dengan VISI dan
MISI RSHS yaitu
terwujudnya
Nilai Pamingpin
Pituin :
Profesional : Nilai
yang berorientasi
pada pencapaian
kinerja melalui
perjalanan
kemitraan.
melalui zoom
Adanya undangan
melalui zoom ( kerangka acuan, materi, absensi, notulensi)
Berorientasi
pelayanan: Saya
dalam membuat
undangan
diadakannya
pertemuan dan
indonesia maju dan
peningkatan kualitas
manusia
Inovatif : Nilai yang
menggambarkan
keinginan untuk
menghasilkan
sesuatu yang baru dan senantiasa
melakukan
36
KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/BUKTI KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN BerAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
NO
4. Pelaksanaan
4.1 Membuat undangan
4.2 Mensosialisasik
an edukasi
tentang teknik
marmet dan media edukasi
video melalui
QRCode
Daftar hadir, materi, dokumentasi acara, dan notulensi sosialisasi.
diskusi akan
bersikap ramah
dan hormat
terhadap mentor , kepala ruangan, dan rekan kerja
Harmonis :
dalam kegiatan
sosialisasi saya
dan rekan kerja
saling bertukar
pikiran dan tetap
menjaga
kehangatan dan
kebersamaan saat
menyampaikan
rancangan edukasi
tanpa
membedakan latar
belakang suku, ras
dll
perbaikan secara berkesinambungan
Tulus : keinginan
untuk memberi
tanpa pamrih, proaktif,dan responsif
Integritas : Nilai yang
menggambarkan
kejujuran, amanah, dan menjungjung
tinggi dalam
menjalankan tugas
37
TAHAPAN
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN BerAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
NO KEGIATAN
KEGIATAN OUTPUT/BUKTI
4.3 Menentukan
kontrak waktu
implementasi
untuk edukasi
ke pasien dan
keluarga
Mendapatkan
waktu yang tepat
untuk melakukan
implementasi
dengan
persetujuan
bersama yang
tertulis di
notulensi
Kompeten : Saya
akan memberikan
sosialisasi dengan
kualitas terbaik
dan menarik
sehingga dapat
membantu orang
lain untuk belajar
Kolaboratif :
Dalam pertemuan
saya akan
memberikan
kesempatan
kepada rekan
sejawat yang lain
untuk
berkontribusi dan
terbuka dalam
bekerja sama
sealama edukasi
Adaptif : Saya
38
TAHAPAN
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN BerAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
NO KEGIATAN
KEGIATAN OUTPUT/BUKTI
4.4 Melakukan evaluasi dari
kegiatan sosialisasi
Adanya hasil evaluasi yang
tercatat lengkap di notulensi
mensosialisasikan
edukasi tentang
teknik marmet dan
media edukasi
merupakan bentuk
inovasi dan
dilakukan dengan
penuh tanggung
jawab.
Akuntabel : Saya
melakukan
evaluasi dengan
Tanya jawab
dengan rekan
sejawat dengan
penuh perhatian
dan penuh
tanggung jawab
sesuai dengan
kepercayaan yang
diberikan
39
TAHAPAN
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN BerAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
NO KEGIATAN
KEGIATAN OUTPUT/BUKTI
5. Pelaksanaan
edukasi kepada
pasien dan
keluarga
tentang breast engorgement dan teknik
marmet sebagai
pencegahan dan
penanganan
gejala dengan
media video
melaluiQR
Code
Terselenggaranya
edukasi dengan
baik
Loyal : Saya
memberikan
sosialisasi terkait
pemberian edukasi
dengan penuh
dedikasi dan
tanggung jawab
Edukasi dalam
rangka
meningkatkan
pengetahuan pasien
agar tujuan
pelayanan tercapai
merupakan bentuk
kontribusi atas
tercapainya MISI
RSHS untuk
meningkatkan
kualitas manusia
indonesia.
Nilai Pamingpin
Pituin :
Profesional : Nilai
yang berorientasi
pada pencapaian
kinerja melalui
perjalanan
kemitraan.
Inovatif : Nilai yang
menggambarkan
keinginan untuk
menghasilkan
sesuatu yang baru
dan senantiasa
melakukan
40
TAHAPAN
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN BerAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
NO KEGIATAN
KEGIATAN OUTPUT/BUKTI
5.1 Melakukanpre testedukasi Terkumpulnya hasilpretest edukasi
Berorientasi
pelayanan : Saya
dalam melakukan
edukasi akan
bersikap ramah
dan sopan untuk
meningkatkan
kepuasan pasien
dan keluarga
Loyal : dalam
pengumpulan data
kuesioner ini saya
menjaga
kerahasiaan data
yang diberikan
oleh pasien
perbaikan secara berkesinambungan
Tulus : keinginan untuk memberi
tanpa pamrih, proaktif,dan responsif
Integritas : Nilai
yang menggambarkan
kejujuran, amanah, dan menjungjung
tinggi dalam
menjalankan tugas
5.2
Melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai
Adanya undangan, kerangka acuan, daftar hadir, materi, dokumentasi
Harmonis : dalam
menyampaikan
materi edukasi
saya tetap
41
TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/BUKTI KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN BerAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
NO KEGIATAN
breast
engorgement, cara
pencegahan
dan
penanganan
gejala dengan
teknik marmet.
Edukasi
dilakukan
dengan media
video melalui
QRCode
acara, dan notulensi
sosialisasi.
menjaga
kehangatan dan
keharmonisan
tanpa
membedakan latar
belakang suku, agama, dll
Adaptif : Saya
mempresentasikan
edukasi tentang
teknik marmet dan
media edukasi
berupa video
melaluiQRCode
merupakan bentuk
inovasi dan
dilakukan dengan
penuh dedikasi
dan tanggung
jawab.
42
TAHAPAN
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN BerAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
NO KEGIATAN
KEGIATAN OUTPUT/BUKTI
Kompeten : Saya
membuat materi
edukasi ini dengan
kualitas terbaik
dan semenarik
mungkin sehingga
peserta merasa
antusias dalam
menyimak isi
materi
Akuntabel :Pada
saat melakukan
pertemuan saya
menjunjung tinggi
kedisiplinan
dengan datang
tepat waktu sesuai
kesepakatan yang
sudah dijanjikan.
Kolaboratif :
43
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN BerAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/BUKTI
5.3 Melakukanpost
testedukasi
Adanya infografis
peningkatan nilai
gambaran
pengetahuan dari
predanposttest
yang tertulis di notulensi
Dalam pertemuan, saya memberikan
kesempatan
kepada peserta
untuk memberikan
masukan, pertanyaan dan
terbuka dalam
bekerja sama
Loyal : dalam
pengumpulan data
kuesioner ini saya
menjaga
kerahasiaan data
yang diberikan
oleh pasien
6. Penyusunan
laporan evaluasi
hasil kegiatan
dan rencana
tindak lanjut
Tersusunnya
laporan evaluasi
hasil kegiatan dan
rencana tindak
lanjut
Dengan melakukan evaluasi terhadap
implementasi
pemberian edukasi
dan penggunaan
Nilai Pamingpin
Pituin :
Profesional : Nilai
yang berorientasi
pada pencapaian
44
TAHAPAN
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN BerAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
NO KEGIATAN
KEGIATAN OUTPUT/BUKTI
6.1 Menyusun
konsep laporan
kegiatan dan
rencana tindak
lanjut
konsep laporan
kegiatan dan
rencana tindak
lanjut
Berorientasi
pelayanan : saya
membuat rencana
tindak lanjut
bertujuan untuk
memenuhi
kebutuhan pasien
dan membuka diri
jika ada perbaikan
yang diperlukan
demi kepuasan
pasien
Adaptif : saya
membuat rencana
tindak lanjut
dengam
memperkirakan
perubahan yang
mungkin terjadi di masa mendatang.
media edukasi
merupakan bentuk
upaya melihat
optimalisasi kegiatan
dalam meningkatkan
kualitas asuhan
keperawatan yang
efektif bagi pasien.
Hal ini sejalan
dengan VISI dan
MISI RSHS yaitu
terwujudnya
indonesia maju dan
peningkatan kualitas
manusia Indonesia.
kinerja melalui
perjalanan
kemitraan.
Inovatif : Nilai yang
menggambarkan
keinginan untuk
menghasilkan
sesuatu yang baru
dan senantiasa
melakukan
perbaikan secara
berkesinambungan
Integritas : Nilai
yang
menggambarkan
kejujuran, amanah, dan menjungjung
tinggi dalam
menjalankan tugas
45
TAHAPAN KEGIATAN
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN BerAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
NO KEGIATAN
OUTPUT/BUKTI
6.2
Melaporkan
hasil edukasi
kepada mentor
dan kepala
ruangan
laporan edukasi
yang ditanda
tangani oleh
mentor dan
kepala ruangan
dilembar konultasi
Akuntabel : Saya
menyampaikan
hasil edukasi dan
masukan yang ada
sebagai
bentuktanggung
jawab saya
terhadap tugas
Kolaboratif : Dalam
menyampaikan
hasil kegiatan
implementasi, saya menerima
saran dan
masukan dari
mentor
6.3
Melakukan
perbaikan
laporan hasil
kegiatan dan
rencana tindak
Adanya laporan
hasil kegiatan dan
rencana tindak
lanjut yang telah
disetujui oleh
Kompeten : Saya
melakukan
perbaikan laporan
kegiatan dan
rencana tindak
46
TAHAPAN KEGIATAN
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN BerAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
NO KEGIATAN
OUTPUT/BUKTI
lanjut mentor dan kepala ruangan
lanjut untuk
mendapatkan hasil
yang terbaik
Harmonis : Saya
dalam membuat
rencana tindak
lanjut dengan
memperhatikan
masukan dari
pihak lain tanpa
membedabedakan jabatan.
Loyal : dalam
pengerjaan
laporan hasil
evaluasi dilakukan
dengan penuh
dedikasi dan
bertanggungjawab
47
TAHAPAN
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN BerAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
NO KEGIATAN
KEGIATAN OUTPUT/BUKTI
4.2 Penjadwalan
- Judul Aktualisasi : Optimalisasi Edukasi Tentang Breast Engorgement danTeknik marmet dengan media video melalui QRCodedi
Ruang Alamanda RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
- Waktu Pelaksanaan : 29 Mei – 30 Juli 2022
- Tempat pelaksanaan : Ruang Alamanda RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
1. Menyampaikan isu dan ide gaagsan ke Kepala Ruangan dan Mentor
2. Membuat media edukasi mengenai teknik marmet dengan video melalui QR Code
3. Melakukan sosialisasi kepada perawat/bidan tentang teknik marmet dan media edukasi video dengan QRCode
4. Melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang teknik marmet sebagai pencegahanQRCode
5. Membuat laporan evaluasi hasil kegiatan
48
No Kegiatan Mei Juni Juli I II III IV I II III IV I II III IV
Tabel 7. Timeline Kegiatan Aktualisasi
4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi
Tabel 8 Para Pihak yang Terlibat dalam Aktualisasi
NO. Pihak yang Terlibat Peran
1. Mentor Mentor berperan penting dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi, yaitu sebagai pemberi solusi dan motivasi dalam setiap kegiatan
2. Coach Coach berperan dalam meningkatkan kompetensi peserta dalam merancang dan melaksanakan aktualisasi, serta memberi saran dan masukan yang membangun
3. Kepala Ruangan Kepala ruangan yang turut serta membantu dalam pengidentifikasian isu actual di ruangan, dan ikut serta memberi solusi dalam kegiatan aktualisasi
4. Rekan Sejawat di Ruangan Tanpa adanya rekan sejawat di ruangan, tidak akan terlaksananya kegiatan aktualisasi, terutama dalam tahap kegiatan pemberian sosialisasi pemberian edukasi.
49
DAFTAR PUSTAKA
LAN. (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Berorientasi Pelayanan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
LAN. (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Akuntabel. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
LAN. (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Kompeten. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
LAN. (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Harmonis. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
LAN. (2022). ModulPelatihanDasarCalonPNS:Loyal Jakarta:Lembaga Administrasi
Negara.
LAN. (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Adaptif. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
LAN. (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Kolaboratif. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
LAN. (2022). ModulPelatihanDasarCalonPNS:ManajemenASN Jakarta:Lembaga
Administrasi Negara
LAN. (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Smart ASN. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara
Lowdermilk, Perry & Cashion. (2013). KeperawatanMaternitas. Singapure : Elsevier Mosby.
Krisnadi & Pribadi. (2019). ObstetriFisiologiIlmuKesehatanReproduksi. Jakarta :
Sagung Seto.
Widiastuti, A., Arifah, S., & Rahmawati, W. R. (2015). Pengaruh Teknik Marmet
dengan Masase Payudara pada Ibu Nifas Tiga Hari Post Partum Terhadap
Kelancaran ASI dan kenaikan BB Bayi.
Titisari. (2016). PerbandinganEfektivitasKombinasiTeknikMarmetdanPijatOksitosin
denganBreastCareTerhadapProduksiASIPadaIbuPostPartum. Jurnal Ilmu
Kesehatan, 5(1), 87-95.
Maryam, et al (2020). Pijat Marmet sebagai Solusi Kelancaran Produksi ASI Ibu
MenyusuidiKecamatanSikurKabupatenLombokTimur. Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan, 4(3), 2656-6753.
Ningrum, et al (2017). Pengaruh Pemberian Teknik Marmet terhadap Kelancaran
50
ProduksiASIPadaIbuPostPartumdiWilayahKerjaPuskesmasSukorameKota
Kediri. Jurnal Ilmu Kebidanan, 5(2), 2579- 7301.
Rumini, et al (2019). PengaruhTeknikMarmetterhadapKelancaranAirSusuIbudi
Desa Nag. Pematang Simalungun Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun
Jurnal Bidan Komunitas 3 (1), 2614-7874.
51
RANCANGANAKTUALISASI
OPTIMALISASIEDUKASITENTANGBREAST ENGORGEMENTDANTEKNIKMARMETDIRUANG ALAMANDARSUPDRHASANSADIKINBANDUNG
PELATIHANDASARCPNSGOLONGANIII ANGKATAN2TAHUN2022 KEMENTERIANKESEHATAN
VISI TerwujudnyaIndonesiamajuyangberdaulat, mandiri,danberkepribadianberlandaskangotong royong
MISI PeningkatankualitasmanusiaIndonesia
NILAIPAMINGPINPITUIN Kepemimpinan,profesional,inovatif,tulus,unggul, danintegritas
OPTIMALISASIEDUKASITENTANGBREAST ENGORGEMENTDANTEKNIKMARMET DIRUANGALAMANDA RSUPDRHASANSADIKINBANDUNG
NENGNOPIVARIDA,S.Kep.,Ners. NIP.199401102022032003
MENTOR
TitinMulyati,S.Kp.,M.Kep NIP.196601021990032001
COACH
Dr.Maryono,M.Kes NIP.196704201999031006
PENGUJI
Drs.Suherman,M.Kes
IDENTIFIKASIISU
Belumoptimalnyapenerapan kewaspadaanstandar dekontaminasitrollytindakandi RuangAlamandaRSUPDr. HasanSadikinBandungtahun 2022
Kurangnyapengetahuandari beberapapasiendankeluarga tentangpentingnyakebersihan lingkunganrawatuntuk pencegahanpenyebaraninfeksidi RuangAlamandaRSUPDr.Hasan SadikinBandungtahun2022
Belumoptimalnyaedukasi tentangBreastEngorgement, carapencegahandan penanganangejaladenganteknik marmetdiRuangAlamandaRSUP Dr.HasanSadikinBandungtahun 2022
SKPPERAWATAHLI PERTAMA
29.MelaksanakanmanajemensurveilansHaissebagai upayapengawasanresiksoinfeksidalamupayapreventif padapelayanankeperawatan
32.Melakukanupayapeningkatankepatuhan kewaspadaanstandarpadapasien/petugas/pengunjung sebagaiupayapencegahaninfeksi
33.Melakukanpendidikankesehatanpadaindividu
TUSI JABATAN PESERTA
ANALISAMASALAHDENGANAPKL
No.ISUAPKLJUMLAHPRIORITAS
1.Kurangnyapengetahuandaribeberapapasiendan keluargatentangpentingnyakebersihanlingkunganruang rawatuntukpencegahanpenyebaraninfeksidiRuang AlamandaRSUPDr.HasanSadikinBandungtahun2022 432413III
2.Belumoptimalnyapenerapankewaspadaanstandar dekontaminasitrollytindakandiRuangAlamandaRumah SakitUmumPusatDrHasanSadikinBandungtahun2022434415II
3.Belumoptimalnyaedukasitentangbreastengorgement carapencegahandanpenanganangejaladenganteknik mermetdiRuangAlamandaRumahSakitUmumPusat DrHasanSadikinBandungtahun2022 443516I
LATARBELAKANG
BreastEngorgement Prosesfisiologispadaibu postpartum
Pengkajian
Tanggal6Juni2022ditemukan 6dari10pasientidak mengetahuitandagejaladari breastengorgementcara pencegahandan penanganannya
RuangAlamanda RSHSBandung
Datarawatinappostpartum bulanApril–Mei terdapat169dengan rata-rataLOS6hari
Wawancara
Tanggal6Juni2022.7dari10 ibupostpartum mengalamigejalabreast engorgement
DAMPAKTIDAKADAPENANGANANISU
Komplikasiyaitumastitisdan absespayudara •Mempengaruhi kesehatanibu
Tidakdapatmemberi ASIeksklusifsecara optimal
ANALISISFISHBONE
Belumadanyasarana mediaedukasiseperti videomengenai teknekmarmetyang memudahkan pemahamanpasien dankeluarga
PenyebabAkibat
Material Man
Kurangnyapengetahuanpasiendan keluargatentangbreastengorgementdan teknikmarmetsebagaipencegahandan penanganangejala
Perawat/Bidanbelumoptimaldalam melakukanedukasi
GAGASANPEMECAHANISU
Pasiendankeluargamasih menganggapgejalabreasr engorgementtidakakanberdampak lebihseriusjikatidakditanganisecara optimal
Sistemperawatanyanglebihfokus padapenanganandiagnosautama
Masihdenganmemberikan lingkunganyangnyamandan memijatpayudaratapitidak denganteknikmarmet
EnvironmentMethod
RENCANAKEGIATAN
Belum optimalnya edukasitentang breast engorgement carapencegahan danpenanganan gejaladengan teknikmarmetdi RuangAlamanda RSUPDrHasan SadikinBandung tahun2022
OPTIMALISASIEDUKASITENTANGBREAST ENGORGEMENTDANTEKNIKMARMET DENGANMEDIAVIDEOMELALUIQRCODE DIRUANGALAMANDARSUPDRHASAN SADIKINBANDUNG
NOKegiatanTahapKegiatanOutput/BuktiSumberKeterkaitan dengan Nilai-Nilai ASN
SKP
1.Pengajuanrancangan aktualisasikeKepala RuangandanMentor
1.1Menentukankontrak pertemuandengankepala ruangandanmentor
TersedianyaRancangan Aktualisasiyangtelah disetujuiolehkepala ruangandanmentor
Kontrakwaktumelalui pesanwhatsapp Berorientasi pelayanan Akuntabel
1.2Mengkonsultasikanrancangan aktualisasi Adanyalembarkonsultasi yangtelahdisetujui Harmonis Kompeten Kolaboratif Loyal Adaptif
Akuntabel
1.3Koordinasidenganunit promkesterkaitkegiatan sosialisasidenganmediavideo melaluiQRCode
Disetujuinyapembuatan mediaedukasidilembar konsultasi
RENCANAKEGIATAN N O KegiatanTahapKegiatanOutput/BuktiSumberKeterkaitan denganNilaiNilaiASN
2.Pengumpulanmateri mengenaibreast engorgementdenganteknik marmetdanmediaedukasi videomelalui
QRCode Tersedianya materi/bahan informasiBreast Engorgementdan TeknikMarmet Inovasi
dari
SOPteknikmarmetdariarsip Rumahsakit Adanyatabulasi datadarijurnaldan SOP(Teknik marmet) Loyal Adaptif
2.1Mengumpulkanliteraturereview
beberapajurnalterbarudantelaah
dilembarkonsultasi Akuntabel Berorientasi pelayanan Harmonis 2.3MenyempurnakankonsepmateriAdanyamateriyang telahdiperbaiki sesuaisarandan masukan Kolaboratif Kompeten
2.2Mengkonsultasikankonsepmateri yangtelahdikumpulkan Adanyasarandan masukandarikepala ruangandanmentor
rawatpasien
Kolaboratif
RENCANAKEGIATAN
NOKegiatanTahapKegiatanOutput/BuktiSumberKeterkaitan denganNilaiNilaiASN
4.Pelaksanaansosialisasikepada perawat/bidantentangteknik marmetdanmediaedukasi videomelaluiQRCode
Terselenggaranyasosialisasi denganbaik SKP
4.1Membuatundanganmelalui zoom Adanyaundanganmelalui zoom(kerangkaacuan, materi,absensi,notulensi)
4.2MensosialisasikanedukasiDaftarhadir,materi, dokumentasiacara,dan notulensisosialisasi.
4.3Menentukankontrakwaktu implementasiuntukedukasike pasiendankeluarga
Mendapatkanwaktuyang tepatuntukmelakukan implementasidengan persetujuanbersamayang tertulisdinotulensi
4.4Melakukanevaluasidarikegiatan sosialisasi Adanyahasilevaluasiyang tercatatlengkapdi notulensi
Berorientasi pelayanan
Harmonis Kompeten
Kolaboratif Adaptif
Akuntabel Loyal
RENCANAKEGIATAN
NOKegiatanTahapKegiatanOutput/BuktiSumberKeterkaitan denganNilaiNilaiASN
5.Pelaksanaanedukasi kepadapasiendan keluarga
Terselenggaranyasosialisasi denganbaik SKP
5.1Melakukanpretest edukasi Terkumpulnyahasilpretest edukasi Berorientasi pelayanan Loyal
5.2Melakukanedukasi kepadapasiendan keluarga
Adanyaundangan,kerangka acuan,daftarhadir,materi, dokumentasiacara,dan notulensisosialisas.
5.3Melakukanposttest edukasi Adanyainfografis peningkatannilaigambaran pengetahuandaripredan posttestyangtertulisdi notulensi
RENCANAKEGIATAN
NOKegiatanTahapKegiatanOutput/BuktiSumberKeterkaitan denganNilaiNilaiASN
SKP
Harmonis Adaptif Kompeten Akuntabel Kolaboratif
Loyal
6.Penyusunanlaporanevaluasi hasilkegiatandanrencanatindak lanjut
6.1Menyusunkonseplaporan kegiatandanrencana tindaklanjut
6.2Melaporkanhasiledukasi kepadamentordankepala ruangan
6.3Melakukanperbaikan laporanhasilkegiatandan rencanatindaklanjut
Tersusunnyalaporanevaluasi hasilkegiatandanrencana tindaklanjut
Konseplaporankegiatandan rencanatindaklanjut Berorientasi pelayanan Adaptif
Laporanedukasiyangditanda tanganiolehmentordan kepalaruangandilembar konultasi
Adanyalaporanhasilkegiatan danrencanatindaklanjut yangtelahdisetujui
Akuntabel Kolaboratif
Kompeten
RencanaJadwalAktualisasi KESIMPULAN
Terjadinyabreastengorgement/bendunganASIselainmerugikanibukarena dapatmenimbulkankomplikasi,jugamerugikanbayikarenatidakdapatdiberikan ASIsecaraoptimal.Dengangagasan“Optimalisasiedukasimengenaibreast engorgementdenganteknikmarmet”diharapkandapatmencegahterjadinya bendunganASIjugamencegahterjadinyakomplikasiyaitusmastitisdanabses payudara
RENCANAKEGIATAN NOKegiatanTahapKegiatanOutput/BuktiSumberKeterkaitan denganNilaiNilaiASN 3.Pembuatanmediaedukasi tentangteknikmarmetdengan videomelauiQRCode Tersedianyavideo melaluiQRCode Inovasi 3.1Membuatlistskenariogambaryangakan direkamdalamvideo Adanyalistskenario gambaryangakandibuat dalamvideo Berorientasi pelayanan Akuntabel 3.2Melakukanpembuatanvideomenggunakan aplikasi Dokumentasidalam prosespembuatanvideo Kompeten 3.3MelakukankonsultasiterkaithasilvideoAdanyasarandan masukandilembar konsultasi Harmonis 3.4Finalisasipembuatanvideosesuaisarandan masukan Adanyavideoyangtelah diperbaiki Loyal 3.5MembuatQRCodemengenaivideoteknik marmet Adanyavideodalam bentukQRCodeyang sudahjadi Adaptif 3.6PengajuanvideomelaluiQRCodekebagian promkesRSHS Videotercantumdi instagramRSHS,dan videomelaluiQRCode tersimpandilingkungan
Thanks!