RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
ANGKATAN 7 TAHUN 2022
INTERVENSI MENGURANGI MUAL DAN MUNTAH
PADA PASIEN TUBERCULOSIS ON OAT
DENGAN TEHNIK AKUPRESUR DIRUANG ISOLASI KEMUNING LANTAI 1
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2022
Disusun Oleh :
Nama : Afrida Novitasari
NIP : 199602012022032002
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Instansi : RSUP Dr. Hasan Sadikin
BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI INTERVENSI MENGURANGI MUAL DAN MUNTAH
PADA PASIEN TUBERCULOSIS ON OAT
DENGAN TEHNIK AKUPRESUR DIRUANG ISOLASI KEMUNING LANTAI 1
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2022
Telah diseminarkan
Tanggal 25 Juli 2022 di Bapelkes Cikarang
NIP. 197708282003121003
NIP. 196601021990032001
Penguji
Erlinawati
NIP. 197202201994022001
ii
Coach Mentor
Agus Dwinanto, SAP., MM. Titin Mulyati, S.Kp., M.Kep.
Pane, SKM., MKM.
Puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi dengan judul “Intervensi mengurangi mual dan muntah pada pasien Tuberkulosis on OAT dengan tehnik akupresur diruang Isolasi
Kemuning Lantai 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022”
Penulis rancangan aktualisasi tidak terlepas dari bimbingan dan arahan serta bantuan dari berbagai pihak.penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut serta membantu penyusunan rancangan aktualisasi ini, diantaranya adalah:
1. Ibu Titin Mulyati, S.Kp., M.Kep. selaku mentor yang telah memberikan bimbingan, dukungan,tenaga serta waktunya.
2. Bapak Agus Dwinanto, SAP., MM. selaku coach yang telah memberikan bimbingan kepada penulis.
3. Ibu Iis Nurhayati, S.Kep., Ners selaku Kepala Ruangan Kana yang banyak memberikan ilmu dan arahan dalam menyelesaikan kegiatan aktualisasi ini.
4. Bapak/Ibu widyaiswara yang telah membagi ilmunya kepada penulis.
5. Bapak/Ibu panitia pelatihan dasar CPNS golongan III Angkatan VII
6. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III khususnya Angkatan 1 atas kekompakan, bantuan dan dukungannya.
7. Kedua orang tua yang telah memberikan semangat dan doa yang tidak pernah putus.
Penulis menyadari dalam penulisan rancangan ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dimasa yang akan iiiahasa. Semoga rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat sehingga dapat meningkatkan pelayanan iiiahasa di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Bandung, 22 Juni 2022
Ns. Afrida Novitasari, S.Kep.
iii KATA PENGANTAR
iv DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................................................ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI iv BAB I 1 PENDAHULUAN.............................................................................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang........................................................................................................1 1.2 Tujuan.....................................................................................................................2 1.3 Manfaat...................................................................................................................2 BAB II 3 PROFIL INSTANSI 3 2.1 Gambaran umum RSHS...........................................................................................3 2.2 Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ......................................................3 2.3 Nilai-Nilai Budaya Organisasi..................................................................................3 2.4 Tugas Pokok dan Fungsi RSUP Dr. Hasan Sadikin...................................................4 2.5 Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta...................................................................6 2.4 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif......................................18 BAB IV............................................................................................................................................................. 20 RANCANGAN AKTUALISASI .................................................................................................................... 20 4.1.............................................................Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS ....................................................................................................................................20 4.2 Matrik Rancangan Aktualisasi...............................................................................21 4.3 Penjadwalan .........................................................................................................28 4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Peran dalam Aktualisasi.........................................29 DAFTAR PUSTAKA 30
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN) bertindak sebagai unsur utama sumber daya manusia. Aparatur Sipil Negara memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan kebijakan pemerintahan dan pembangunanBangsa.SosokASNyangmampumemainkanperanantersebut adalahASN yang memiliki kompetensi yang tercermin dari sikap dan perilakunya yang penuh dengan kesetiaan dan ketaatan kepada negara, bermoral dan bermental baik, 1ahasa1n111a, sadar akan tanggung jawab sebagai pembuat dan pelaksana kebijakan 1ahasa, pelayan 1ahasa, serta mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Undang-Undang No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan instansi pemerintah untuk memberikan 1ahasa1n11 dan pelatihan terintegrasi bagi Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu) tahun masa percobaan. Tujuan dari 1ahasa1n11 terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas, moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab dan memperkuan profesionalisme serta kompetensi bidang. Dengan demikian undang- undang ASN mendapatkan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak PNS.
Untuk menghabituasi nilai-nilai dasar ASN, maka perlu dilakukan rancangan aktualisasi yang dilandasi dengan nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif). Seorang ASN harus mampu menerjemahkan nilai-nilai ini dalam praktik, mewujudkan gagasan menjadi sebuah realita dimana rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah yang ada di unit kerja sehingga dapat mencari pemecahan masalah tersebut dengan 1ahasa1n kegiatan-kegiatan yangberlandaskan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara.
Acupressureadalahcarapijat berdasarkanilmuakupuntur(acupuncture)ataubisa juga diseut akupuntur tanpa jarum. Pemijatan dilakukan pada titik akupuntur dibagian tubuh tertentu untuk menghilangkan keluhan atau penyakit yang diderita.
Akupresure juga merupakan bentuk fisioterapi dengan cara memberikan pemijatan dan stimulasi pada titik-titik tertentu. Akupresur juga diartaikan sebagai menekan titik-titik penyembuhan menggunakan jari secara bertahap yang merngsang kemampuan tubuh untuk penyembuhan diri secara alami.
1
1.2
RSUP Dr. Hasan Sadikin merupakan rumah sakit yangtelah terakreditasi JCI
dengan nilai paripurna tentunya harus memiliki pelayanan prima termasuk tindakan
keperawatan mulai dari tindakan keperawatan mandiri hingga tindakan keperawatan dengan kolaborasi. Saaat ini belum ditemukan tindakan non farmakologi yang dapat
mencegah atau mengurangi mual dan muntah pada pasien tuberculosis yang mengkonsumsi OAT. Sehingga dalam penulisan laporan ini penulis mengangkat isu “Manajemen keluhan mual dan muntah dengan akupresure pada pasien tuberculosis on OAT di ruang isolasi kemuning 1”
Peserta mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam melaksanakan tiap pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan, dan berkontribusi dalam memperkuat visi dan misi organisasi serta menjadi habituasi dalam pekerjaan sehari-hari.
1.3
1.3.1.
Menerapkan nila-nilai Bela Negara, nilai-nilai dasar ASN, Peran danKedudukan ASN dalam NKRI di kehidupan sehari-hari khususnya dalam pekerjaan sehingga mampu menjalankan tugas ASN dengan2ahasa2n222a di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin.
1.3.2.
Sebagai saran, usulan, masukan inovasi dalam peningkatanpelayanan guna mendukung visi misi rumah sakit.
1.3.3.
Membantu Kegiatann pembelajaran kepada CPNS guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta dapat menambah bahan kepustakaan di Balai
Pelatihan KesehatanCikarang untuk meningkatkan mutu program 2ahasa2n22 CPNS.
2
Tujuan
Manfaat
Bagi Penulis
Bagi Rumah Sakit
Bagi Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang
BAB II
PROFIL INSTANSI
2.1 Gambaran umum RSHS
Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung dibangun pada tahun 1920 dan diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1923 dengan nama Het Algemeene Bandoengsche Ziekenhuijs. Padatanggal 30 April1927 namarumah sakit berubah menjadiHet Gemeente Ziekenhuijs Juliana dengan kapasitas 300 tempat tidur. Setelah Indonesia merdeka lebih dikenal dengan Rumah Sakit Ranca Badak dan berganti menjadi RSUP Dr. Hasan Sadikin pada tanggal 8 Oktober 1967.
RSHS merupakan rumah sakit tipe A dan menjadi rumah sakit rujukan nasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri No HK.02.02/MENKES/2014 tentang Pedoman Penetapan RS Rujukan Nasional. Selain itu RSHS juga merupakan RS Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran. Saat ini RSHS memiliki 944 tempat tidur, 3000 karyawan dengan 395 dokter spesialis dan subspesialis dan enam layanan unggulan terdiri atas Pelayanan Jantung Terpadu, Pelayanan Onkologi, Pelayanan Infeksi, Bedah Minimal Invasif, Kedokteran Nuklir, dan Transplantasi Ginjal.
2.2 Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung memiliki visi yang disesuaikan dengan Visi
Pemerintah Kabinet Maju 2 yaitu Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong.
Misi dari RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu Mewujudkan Kualitas Hidup
Manusia Indonesia yang Tinggi, Maju dan Sejahtera
2.3 Nilai-Nilai Budaya Organisasi
Tata nilai-nilai filosofis RSUP Dr. Hasan Sadikin yaitu PAMINGPIN PITUIN yang
artinya :
Tabel 01. Nilai-nilai filosofis RSUP Dr, Hasan sadikin
No. Nilai Makna
1. Kepemimpinan Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talenta-talenta terbaik dibidangnya.
2. Professional Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan.
3
3. Inovatif Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan.
4. Tulus Keinginan memberi tanpa pamrih, proaktif dn responsive.
5. Unggul Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima.
6. Integritas Nilai yang menggambarkan kejujuran, Amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tuags.
Terdapat juga nilai-nilai yang dianut dalam pelayanan, yaitu PRIMA yang merupakan singkatan dari:
P : Profesional, memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan dengan kualitas yang terbaik (prima) disertai kompetensi dalam disiplin ilmu yang mendasarinya.
R: Respek, pelayanan yang prima akan dapat diberikan apabila dilandasi oleh rasa saling hormat menghormati diantara anggota tim pemberi pelayanan. Pelayanan yang prima tidak hanya ditentukan oleh satu profesi, tetapi oleh semua profesi yang terlibat dalam tim pelayanan.
I: Integrasi, bertindak terintegrasi sesuai dengan nilai – nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik farmasi.
M: Manusiawi, menganggap setiap manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mulia. Oleh karena itu harkat dan martabat mereka harus dijunjung tinggi.
A: Amanah, melaksanakan dengan sungguh – sungguh segala hal yang dipercayakan oleh negara dan masyarakat, khususnya dalam memberikan pelayanan, 4ahasa4n44, dan penelitian Kesehatan.
2.4 Tugas
dan Fungsi RSUP Dr. Hasan Sadikin
RSUP Dr. Hasan Sadikin merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dilingkungan
Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direketur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, keputusan tersebut berdasarkanPeraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.78 Tahun 2019 tentang organisasi dan tata kerja RSUP Dr. Hasan Sadikin. Secara admisnistratif RSUP Dr. Hasan Sadikin dikoordinasikan dan dibina oleh sekretaris Direktorat Jenderal dan secara
4
Pokok
teknis fungsional dibina oleh direktur dilingkungan Direktorat Jenderal sesuai dengan
tugas dan fungsinya. Berikut tugas dan fungsi dari RSUP Dr. Hasan Sadikin.
2.4.1 Tugas
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan 5ahasa5n5 perorangan secara paripurna.
2.4.2 Fungsi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana program dan anggaran;
b. Pengelolaan pelayanan medis;
c. Pengelolaan pelayanan penunjang medis;
d. Pengelolaan pelayanan penunjang nonmedis;
e. Pengelolaan pelayanan keperawatan;
f. Pengelolaan 5ahasa5n55 dan pelatihan di bidang pelayanan 5ahasa5n5;
g. Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi di bidang pelayanan 5ahasa5n5;
h. Pengelolaan keuangan dan barang milik negara;
i. Pengelolaan sumber daya manusia;
j. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi, hubungan masyarakat;
k. Pelaksanaan kerja sama;
l. Pengelolaan system informasi;
m.Pelaksanaan urusan umum; dan
n. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan.
2.4.3 Struktur Organisasi
RSUP Dr. Hasan Sadikin dipimpin oleh direktur utama. Susunan organisasi RSUP
Dr. Hasan Sadikin terdiri atas:
a. Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang;
b. Direktorat Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Penelitian;
c. Direktorat Keuangan dan Barang Milik Negara; dan
d. Direktorat Perencanaan, Organisasi dan Umum
Dan berikut adalah Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung:
5
Bagan 01. Struktur organisasi RSUP Dr Hasan Sadikin
2.5 Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta
2.5.1 Profil Peserta
Nama : Ns. Afrida Novitasari, S.Kep.
NIP : 199602012022032002
Jabatan/ Golongan : Perawat Ahli Pertama / III-B
Unit Kerja : Ruang Isolasi Kemuning 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin
Instansi : Kementerian Kesehatan RSUP Dr. Hasan Sadikin
Sasaran Kinerja Perawat (SKP) perawat ahli pertama di RSUP Dr. Hasan Sadikin adalah sebagai berikut:
1. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi
2. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
3. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai ketua tim /perawat.
4. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan perawat.
6
5. Melaksanakan case finding/deteksi dini/ penemuan kasus baru pada individu.
6. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu.
7. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjutan.
8. Merumuskan diagnose keperawatan pada individu.
9. Membuat prioritas diagnose keperawatan dan masalah keperawatan.
10. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapkan) tindakan.
11. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan.
12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medical bedah.
13. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu.
14. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal.
15. Memberikan dukungan/fasilitas kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan, berduka atau menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan.
16. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi.
17. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi
18. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi.
19. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur.
20. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri.
21. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu.
22. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan oksigenasi kompleks.
23. Melakukan komunikasi dengan klien dengan hambatan komunikasi
24. Melakukan pemantauan ataun penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien.
25. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu.
26. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala.
27. Melakukan perawatan luka
28. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi Kesehatan pada individu.
29. Melaksanakan manajemen surveilans Hais sebagai upaya pengawasan resiko infeksi dalam upaya preventif pada pelayanan keperawatan.
30. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas Kesehatan.
31. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter.
32. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/penunjang sebagai uapaya pencegahan infeksi.
7
2.5.1 Ruang Isolasi Kemuning Lantai 1
Ruang Isolasi Kemuning Lantai 1 merupakan ruang rawat inap untuk isolasi pasien tuberculosis di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Pasien yang terdapat diruangan merupakan pasien dengan kondisi stabil mulai dari suspek tuberculosis hingga tuberculosis MDR. Jumlah bed diruangan Isolasi Kemuning 1 adalah 24 bed untuk pasien dewasa. Sedankan jumlah perawat diruang Isolasi Kemuning 1 yaitu 13 yang terdiri kepala ruang, wakil kepala ruang dan perawat pelaksana.
8
33. Melakukan Pendidikan Kesehatan pada individu.
BAB III
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1.Identifikasi Isu
Langkah awal pembuatan rancangan akualisasi dilakukan dengan cara identifikasi isu, dengan mempertimbangkan kegiatan:
1. Kegiatan adalah gagasan atau aktifitas kreatif yang diusulkan peserta untuk mendapatkan persetujuan mentor dalam rangkamemecahkan isu
2. Pemecahan isu dapat dilakukan dalam beberapa kegiatan yang saling mempengaruhi
3. Kegiatan, diurai dalam tahapan kegiatan yang terukur untuk menghasilkan output kegiatan merupakan media peserta untuk mengaktualisasi nilai-nilai dasar PNS
4. Sumber kegiatan dapat bersumber dari SKP, penugasan pimpinan atauinovasi dengan persetujuan mentor atau kombinasi dari ketiga sumber kegiatan tersebut.
5. Sumber-sumber kegiatan tersebut berada dalam posisi/derajat yang sama, karena yang dinilai bukan kegiatannya tetapi pemikiran yang kreatif dan aktulisasi nilai-nilai dasar pada pelaksanaan kegiatan.
Identifikasi isu didapatkan dengan 9ahasa9n999alscanningserta didukung dengan data yang saya dapatkan di unit kerja :
1. Belum adanya intervensi mengurangi mual dan muntah pada pasien tuberculosis on OAT dengan tehnik akupresur diruang Isolasi Kemuning Lantai 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022
Mual dan muntah (nausea) adalah perasaan tidak nyaman pada bagian belakang tenggorok atau lambung yang dapat mengakibatkan muntah. Mual adalah kecenderungan untuk muntah atau sebagai perasaan di tenggorokan atau daerah epigastrium yang memperingatkan seorang individu bahwa muntah akan segera terjadi. Mual sering disertai dengan peningkatan aktivitas 9ahasa saraf parasimpatis termasuk diaphoresis, air liur, bradikardia, pucat dan penurunan tingkat pernapasan. Muntah didefinisikan sebagai ejeksi atau pengeluaran isi lambung melalui mulut, seringkali membutuhkan dorongan yang kuat
Berdasarkan hasil observasi selama berdinas selama 11 hari diruang Isolasi Kemuning lantai 1 banyak pasien yang mendapatkan obat untuk mengurangi rasa mual dan muntah saat mengkonsumsi OAT. Sedangkan mengkonsumsi obat anti mual dan muntah dalam jangka 9ahasa9 akan memiliki dampak yang serius salah satunya peradangan pada lapisan lambung.
9
2. Belum optimalnya pencegahan IPSG 6 resiko jatuh diruang Isolasi Kemuning
Lantai 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022
International Patient Safety Goal (IPSG) 6 merupakan bagian dari enam standart keselamatan pasien yang harus diperhatikan oleh perawat ruangan. Pengurangan resiko jatuh dilakukan pada saat pasien masuk ke rumah sakit hingga pasien pulang. Identifikasi pasien resiko jatuh menggunakan dua instrument yaitu morse untuk dewasa dan humpty dumpty untuk anak-anak. Setelah identifikasi dilakukan perawat harus memberi tanda kepada pasien yang memiliki resiko jatuh tinggi.
Berdasarkan data 3 bulan terakhir yaitu April-Juni 2022, jumlah pasien diruang Isolasi Kemuning Lantai 1 sebanyak 74 pasien dengan 17 pasien tanpa menggunakan stiker resiko jatuh. Tanda resiko jatuh yang digunakan di RSHS yaitu berupa kancing yang ditempelkan pada gelang identitas pasien dan tanda segitiga berwarna kuning yang digantungkan pada bed pasien. Setelah dilakukan pengamatan masih banyak pasien yang belum diberikan tanda resiko jatuh. Apabila hal tersebut tidak segera ditangani akan terjadi kejadian pasien jatuh baik dari bed pasien, kursi roda, ataupun dikamar mandi yang nantinya akan mempengaruhi standar dan kualitas mutu pelayanan rumah sakit.
3. Belum optimalnya edukasi tentang batuk efektif diruang Isolasi Kemuning
Lantai 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022
Batuk merupakan suatu reflek proteksif yang timbul akibat iritasi percabangan trakeobronkhial. Batuk efektif merupakan cara untuk melatih pasien yang tidak memiliki kemampuan batuk secara efektif dengan tujuan untuk membersihakan laring, trakea, dan bronchioles dari secret atau benda asing dijalan nafas.
Berdasarkan hasil observasi selama berdinas diruang Isolasi Kemuning Lantai 1, masih banyak pasien yang belum menerapkan batuk efektif sesuai dengan prosedur. Banyak pasien yang sulit mengeluarkan dahak sehingga pemeriksaan sputum menjadi tertunda.
10
No .
Kegiatan Tugas Pokok Jabatan Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diharapkan
1. Melakukan 11ahasa11n keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi
2. Melaksanakan pendokumentasian tindakan keperawatan
3. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai ketua tim/perawat
4. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan perawat
5. Melaksanakan case finding/deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu
6. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu
7. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjutan
8. Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu
9. Membuat prioritas 11ahasa11n keperawatan dan masalah keperawatan
10. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapkan) tindakan
11. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area 11ahasa11 bedah
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
11
Table 02. Sasaran Kinerja Perawat
No .
Kegiatan Tugas Pokok Jabatan Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diharapkan
13. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu
14. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal
15. Memberikan dukungan/fasilitas kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan
16. Memberikan dukungan/fasilitas kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan, berduka atau menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
17. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi
18. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi
19. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Belum adanya intervensi untuk mengurangi mual dan muntah dengan tehnik non farmakologi (akupresur)
Tersedianya SOP untuk mengurangi mual dan muntah dengan tehnik akupresur
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Pemasangan klip/kancing resiko jatuh belum dilakukan secara maksimal pada pasien resiko jatuh tinggi yang memiliki kelemahan fisik akibat dari penyakit ataupun efek dari obat dan yang mempunyai riwayat jatuh.
Pemasangan klip/kancing berwarna kuning pada pasien yang memiliki skore resiko jatuh tinggi.
20. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur
21. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
22. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu
23. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenasi kompleks
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Belum dilakukan dengan optimal terkait edukasi dan implementasi tentang batuk
Dilakukanya edukasi terkait batuk efektif
12
No .
Kegiatan Tugas Pokok Jabatan Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diharapkan
efektif pada pasien diruang Isolasi Kemuning 1
24. Melakukan komunikasi dengan klien dengan hambatan komunikasi
25. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien
26. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
27. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
28. Melakukan perawatan luka Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
29. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi 13ahasa13n13 pada individu
30. Melaksanakan manajemen surveilans Hais sebagai upaya pengawasan resiko infeksi dalam upaya preventif pada pelayanan keperawatan
31. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas kesehatan
32. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter
33. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/pengunjun g
34. Melakukan 13ahasa13n1313 13ahasa13n13 pada individu
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
13
Dampak Isu sesuai SKP dan Keterkaitan dengan keduudkan dan Peran PNS
Table 03. dampak dan keterkaitan dengan kedudukan dan peran PNS
No. Isu Dampak Apabila Isu Tidak
Ditangani
Keterkaitan dengan Kedudukan dan Peran
1. Belum adanya intervensi mengurangi mual dan muntah pada pasien tuberculosis on OAT dengan tehnik akupresur diruang
Isolasi Kemuning Lantai
1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun
2022
- Mengakibatkan engganya
pasien untuk minum OAT
- Berpotensi terputusnya
pengobatan dan
menjadikan TB MDR
- Berpotensi menimbulkan
malnutrisi karena mual
muntah
- Memerlukan pengobatan
lebih mahal pada
pengobatan selanjutnya
- Menyebabkan waktu
pengobatan yang lebih
Panjang
Sebagai seorang ASN kita
dituntun untuk dapat
memecahkan masalah dengan memberikan inovasi dan kreatifitas yang memiliki wawasan global dengan memanfaatkan
perkembangan teknologi untuk mencari reverensi jurnal penelitian dalam melakukan inovasi.
2.
pencegahan IPSG 6
resiko jatuh diruang
Isolasi Kemuning Lantai
1 RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung Tahun
2022
Dapat menimbulkan kejadian
tidak diharapkan yang
nantinya akan mempengaruhi
standar dan kualitas mutu
pelayanan rumah sakit.
Dalam melakukan
pencegahan resiko jatuh sebagai seorang ASN kita
harus melakukannya
sesuai dengan SOP yang sudah ditentukan oleh
Rumah Sakit. Sehingga
dalam melakukan
perawatan pada psien yang memiliki resiko
jatuh tinggi perawat dengan mudah
mengetahui mana pasien
yang memiliki resiko
14
PNS
Belum optimalnya
3. Belum optimalnya
edukasi tentang batuk
efektif diruang Isolasi
Kemuning Lantai 1
RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung Tahun 2022
3.2.Penetapan Core Isu
- Berpotensi terjadinya “long of stay”
- Pemeriksaan sputum
tertunda
jatuh tinggi atau resiko jatuh rendah.
Dalam memberikan edukasi tentang batuk
efektif, seorang ASN
perawat harus menerapkan sesuai SOP
yang berlaku di Rumah Sakit.
Kriteria analisis isu menggunakan Urgency, Seriousness, Growth (USG). Tehnik USG digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan tiga factor dan rentang penilaian 1-5 dengan skala likert (5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil) yaitu:
a. Urgency: Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dan dikaitkan dengan ketersediaan waktu.
b. Seriousness: Tingkat keseriusan masalah dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap prodiktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak.
c. Growth: Tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
Berikut merupakan table scoring dengan menggunkan metode USG :
Tabel 04. Analisa Isu USG
No. Isu/Masalah U S G U+S+G (Total) Prioritas
1. Belum adanya intervensi mengurangi mual dan muntah
pada pasien tuberculosis on OAT dengan tehnik akupresur
diruang Isolasi Kemuning
Lantai 1 RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung Tahun 2022
5 5 5 15 1
15
2. Belum optimalnya edukasi
tentang batuk efektif diruang
Isolasi Kemuning Lantai 1
RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung Tahun 2022
3. Belum optimalnya
pencegahan IPSG 6 resiko
jatuh diruang Isolasi
Kemuning Lantai 1 RSUP Dr.
Hasan Sadikin Bandung
Tahun 2022
Dari metode USG tersebut maka isu yang diangkat adalah “Belum adanya intervensi mengurangi mual dan muntah pada pasien tuberculosis on OAT dengan tehnik akupresur diruang Isolasi Kemuning Lantai 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022” memiliki peringkat tertinggi yaitu 15 poin. Ditinjau dari segi urgency, isu tersebut penting karena dapat menjadikan masalah baru seperti akan munculnya peradangan lambung jika menggunakan farmakologi secara terus menerus dan berkepanjangan. Ditinjau dari segi Seriousness dan Growth, jika tidak segera ditangani dapat menjadikan ketidakdisiplinan pasien dalam mengkonsumsi OAT dan menimbulkan penyakit yang lebih ganas.
3.3. Analisa Penyebab Core Isu
Setelah menentukan isu dengan menggunakan metode USG, selanjutnya di identifikasi penyebab munculnya isu tersebut dengan diagram fishbone menggunakan metode analisis 5 S (Surrounding, Supplier, System, Skill, Safety). DiagramFishbone
16
5 4 4 13 2
3
4 4 4 12
Bagan 02. Analisa Penyebab Core Isu
Supplier
Surroundings
Belum adanya sosialisasi tehnik
akupresur untuk perawat
Kurangnya keterampilan perawat
Skill
Belum adanya perawat yang
menerapkan tehnik akupresur dalam mengurangi mual muntah
Belum adanya SPO non
farmakologi untuk mengurangi mual dan
muntah
System
Intervensi mengurangi mual dan muntah pada
pasien tuberculosis on OAT dengan
tehnik akupresur diruang Isolasi Kemuning 1.
17
2.4 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif Gagasan kreatif pemecahan masalah bersumber dari SKP dan inovasi yang berdasarkan nilai-nilai ASN BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif), manajemn=en ASN dan Smart ASN.
Tabel 05. Kegiatan Rancangan Aktualisasi
No. Kegiatan Tahap Kegiatan
1. Menyampaikan gagasan kepada mentor terkait intervensi rencana tindakan keperawatan pada individu tentang tehnik akupresur terhadap pengurangan mual dan muntah pada pasien on OAT diruang Isolasi Kemuning Lantai 1
2. Membuat Standard Operating Procedure (SOP) tentang tehnik akupresur terhadap pengurangan mual dan muntah pada pasien on OAT
1. Menyusun konsep aktualisasi
2. Membuat janji dengan mentor
3. Bertemu dan menyampaikan konsep kegiatan yang akan dilakukan.
4. Meminta saran dan bimbingan dari mentor
1. Konsultasi SOP dengan bagian umum
2. Mengumpulkan dan Menyusun konsep dari jurnal (literatur review), penelitian, dan masukan dari mentor.
3. Menyusun draft SOP
4. Konsultasi draft SOP kepada mentor
5. Membuat finalisasi SOP
6. Pengesahan hasil SOP
3. Membuat media dalam bentuk video untuk sosialisasi mengenai Standard Operating Procedure (SOP) tentang tehnik akupresur terhadap pengurangan mual dan muntah pada pasien on OAT
4. Melakukan sosialisasi mengenai Standard Operating Procedure (SOP) tentang tehnik akupresur terhadap pengurangan mual dan
1. Menyiapan bahan yang digunakan untuk pembuatan video
2. Membuat video sosialisasi SOP tehnik akupresur
1. Mengajukan izin pelaksanaan sosialisasi kepada kepala ruangan
2. Melakukan kontrak waktu
18
muntah pada pasien on OAT diruang Isolasi
Kemuning Lantai 1
5. Melakukan evaluasi hasilsosialisasi Standard Operating Procedure (SOP) tentang tehnik akupresur terhadap pengurangan mual dan muntah pada pasien on OAT
3. Melakukan sosialisasi SOP melalui zoom meeting
4. Menulis daftar hadir perawat yang telah menerima sosialisasi
1. Melakukan evaluasi setelah melakukan sosialisasi SOP
2. Menyusun laporan evaluasi kegiatan aktualisasi
3. Konsultasi hasil evaluasi kegiatan aktualisasi kepada mentor dan kepala ruang
4. Melakukan perbaikan laporan
19
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
4.1Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Nama : Ns. Afrida Novitasari, S.Kep.
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Unit Kerja : Ruang Isolasi Kemuning Lantai 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Identifikasi Isu:
1. Belum adanya intervensi mengurangi mual dan muntah pada pasien tuberculosis on OAT dengan tehnik akupresur diruang Isolasi Kemuning Lantai 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022
2. Belum optimalnya edukasi tentang batuk efektif diruang Isolasi Kemuning Lantai 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022
3. Belum optimalnya pencegahan IPSG 6 resiko jatuh diruang Isolasi Kemuning Lantai 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022
Isu yang diangkat :
Belum adanya intervensi mengurangi mual dan muntah pada pasien tuberculosis on OAT dengan tehnik akupresur diruang Isolasi Kemuning Lantai 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022
Gagasan pemecahan isu:
Intervensi mengurangi mual dan muntah pada pasien tuberculosis on OAT dengan tehnik akupresur diruang Isolasi Kemuning Lantai 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022
20
4.2 Matrik Rancangan Aktualisasi
Tabel 06. Matrik Rancangan Aktualisasi
N o Kegiatan Tahapan Kegiatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan Kontribusi terhadap visi/misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
1. Menyampaikan
gagasan kepada
mentor terkait
intervensi rencana
tindakan keperawatan
pada individu tentang
tehnik akupresur
terhadap pengurangan
mual dan muntah pada
pasien on OAT
Menyusun konsep aktualisasi Konsep kegiatan Saya melakukan tugas dengan
Berkontribusi
penuh tanggung jawab dalam
21ahasa21n konsep kegiatan
aktualisasi (Akuntabilitas)
dengan menunjukan nilai inovasi
dalam kegiatan rancangan
aktualisasi (Kompeten) serta
jujur dalam mengajukan konsep
rancangan aktualisasi. (Loyal)
dengan VISI
RSHS yaitu :
“Terwujudnya
Indonesia Maju yang
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung
jawab sesuai dengan nilai profesionalis , dan membuat
inovasi yang
Membuat janji dengan mentor Waktu dan tempat pertemuan dengan mentor
Bertemu dan
menyampaikan
konsep kegiatan
Dokumentasi pertemuan
Menghubungi mentor untuk
membuat janji (Adaptif)
Berlandaskan Gotong Royong.”
kreatif dan inovatif merupakan nilai dari inovatif
Memaparkan rancangan
aktualisasi secara jelas dan
transparan (Akuntabel) dan
21
2.
yang akan
dilakukan.
memberikan informasi secara
benar dalam menyampaikan suatu
gagasan kepada mentor
(Berorientasipelayanan)serta
melakukan musyawarah dan
berdiskusi denganmentor perihal
rancangan aktualisasi
(Kolaboratif) saat
menyampaikan materi berperilaku
hormat dan sopan kepada mentor
(Harmonis)
Meminta saran dan
bimbingan dari
mentor
Lembar konsultasi
Mengikuti saran dan perintah
mentor (Adaptif) dan
melaksanakan dengan tanggung
jawab (Akuntabel)
Konsultasi SOP
(SOP) tentang tehnik
akupresur terhadap
pengurangan mual dan
dengan bagian umum
Lembar konsultasi dan dokumentasi
Melakukan konsultasi dengan
bagian umum terkait SOP yang
akan dibuat (Kolaboratif)
dengan berperilaku sopan dan
menghormati petugas bagian
umum (Harmonis)
Berkontribusi
dengan VISI
RSHS yaitu : “Terwujudnya
Indonesia Maju yang
Bekerja dengan inovatif dan kreatif serta terbuka terhadap
22
Membuat Standard Operating Procedure
muntah pada pasien on OAT Mengumpulkan dan 23ahasa23n konsep dari jurnal (literatur review), penelitian, dan masukan dari mentor.
Lembar literatur review
Mencari materi yang efektif dan
efisien dalam penyusunan SOP (Adaptif),mengumpulkan bahan
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong.”
yang ada sesuai dengan nilai organisasi Inovatif
Konsultasi draft SOP kepada mentor
penyusunan draft yang dibuat
sertamemberikan kejelasan dalam
23ahasa23n SOP (Akuntabel)
informasi yang secara benar yang
terdapat dalam SOP (BerorientasiPelayanan)
Lembar konsultasi Disiplin terhadap waktu yang telah
ditentukan untuk konsultasi
(Loyal) menerima saran dan
masukan dari mentor dalam
penyusunan SOP (Adaptif)
Membuat finalisasi SOP SOP tersusun Melakukan perbaikan SOP sesuai
masukan dari mentor
(Akuntabel) disusun secara
cermat dan optimal (Kompeten)
untuk meninggakan mutu
23
dan materi sesuai literatur yang didapatkan (Kompeten) perubahan
Menyusun draft SOP Draft tersusun Bertanggung jawab dalam
3. Membuat media dalam
bentuk video untuk
sosialisasi mengenai Standard Operating Procedure (SOP)
tentang tehnik
akupresur terhadap
pengurangan mual dan
muntah pada pasien on OAT
Pengesahan hasil SOP Lembar
Menyiapkan bahan
yang digunakan
untuk pembuatan
video
Membuat video
sosialisasi SOP
tehnik akupresur
pengesahan
Tersedianya
bahan untuk pembuatan video
Adanya video
sosialisasi SOP
dengan tehnik
akupresur
pelayanan terhadap masyarakat
(BerorientasiPelayanan)
Melakukan kegiatan dengan seizin
atasan (Loyal)
Inovasi materi dan bahan untuk
melakukan sosialisasi yang efektif
dan efisien (Adaptif),
Berkontribusi
dengan MISI
RSHS yaitu : “Mewujudkan
Bekerja dengan
inovatif dan kreatif serta
terbuka
terhadap
Memberikan informasi secara
benar dalam video sosialisasi
(Berorientasi pelayanan),
dibuat semenarik mungkin
(Kompeten) dengan penuh
tanggung jawab (Akuntabel),
dibuat dengan bahas Indonesia
yang baik dan benar (Loyal)agar
mudah dipahami (Harmonis)
serta dibuat dengan
memanfaatkan tehnologi (Kolaboratif)
Kualitas Hidup
Manusia
Indonesia yang
Tinggi, Maju
dan Sejahtera”
perubahan
yang ada
sesuai dengan
nilai organisasi
Inovatif
4. Melakukan sosialisasi
mengenai Standard Operating Procedure
Mengajukan izin
pelaksanaan
Kepala ruangan
memberi izin, dibuktikan
Melakukan musyawarah dengan
kepala ruang (Kolaboratif)
terkait waktu pelaksanaan dengan
Berkontribusi
dengan MISI
RSHS yaitu :
Bekerja dengan penuh tanggung
24
(SOP) tentang tehnik
akupresur terhadap pengurangan mual dan
muntah pada pasien on OAT
sosialisasi kepada
kepala ruangan. dengan lembar
konsultasi
25ahasa yang sopan saat
berkomunikasi (Loyal) “Mewujudkan
Kualitas Hidup
Manusia
jawab dan
sesuai
Melakukan kontrak
waktu Adanya waktu yang telah
disepakati bersama
Tidak memaksakan waktu
(Harmonis) disiplin terhadap
waktu yang telah ditentukan
(Loyal)
Indonesia yang
Tinggi, Maju dan Sejahtera”
perencanaan merupakan
nilai dari Profesional
sosialisasi Adanya undangan untuk
Membuat undangan
Membuat undangan dengan
memanfaatkan media digital zoom
Melakukan
sosialisasi SOP
melalui zoom meeting
sosialisasi
melalui zoom meeting
Terlaksananya
sosialisasi
dibuktikan dengan
dokumentasi
meeting (Adaptif) dengan
menggunakan 25ahasa yang baik (Loyal)
Meminta izin dan menyampaikan
maksud serta tujuan sosialisasi
kepada perawat dengan sopan
(Berorientasipelayanan), berinovasi dalam bentuk materi
serta media sosialisasi yang
diberikan diharapkan dapat
memperlihatkan keefektifan SOP
tersebut (Kompeten)
bertanggung jawab atas
25
hasil sosialisasi
Standard Operating Procedure (SOP)
tentang tehnik
akupresur terhadap
pengurangan mual dan
muntah pada pasien
on OAT
Menulis daftar
hadir perawat yang
telah menerima
sosialisasi
sosialisasi yang dibuat serta
kejelasan saat memaparkan
sosialisasi kepada perawat
(Akuntabel)
Lembar daftar hadir Transparan dalam membuat
laporan daftar hadir sosialisasi. (Akuntabel)
Melakukan evaluasi
setelah melakukan
sosialisasi SOP
Notulensi sosialisasi
Bersikap adil dalam menilai setiap
responden.(Loyal) hasil
sosialisasi dapat menjadi tolak
ukur perbaikan untuk pelayanan
(Berorientasipelayanan)
Berkontribusi
dengan MISI
RSHS yaitu : “Mewujudkan
Kualitas Hidup
Menyusun laporan
evaluasi kegiatan
aktualisasi
Konsultasi hasil
evaluasi kegiatan
aktualisasi kepada
Laporan evaluasi tersusun
Adanya saran
dan masukan
dari mentor dan
Memberikan data dari hasil
evaluasi secara benar (Kompeten)
Melakukan konsultasi dan
menerima saran dan masukan
dari mentor dan kepala ruangan
Manusia
Indonesia yang
Tinggi, Maju dan Sejahtera”
Membuat laporan dengan jujur merupakan nilai dari organisasi Integritas.
26
5. Melakukan evaluasi
mentor dan kepala
ruang
kepala ruangan (Kolaboratif) yang diberikan
agar mendapatkan hasil yang
lebih baik (Kompeten)
Melakukan
perbaikan laporan Laporan aktualisasi
tersusun
Menyusun laporan sesuai dengan
arahan mentor dan kepala
ruangan (Loyal) yang dapat
dipertanggungjawabkan
kebenarannya (Akuntabel)
27
4.3 Penjadwalan
Judul Aktualisasi : Intervensi mengurangi mual dan muntah pada pasien tuberculosis on OAT dengan tehnik akupresur diruang Isolasi Kemuning Lantai
1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022
Waktu Pelaksanaan : 27 Juli 2022 – 1 September 2022
Tempat Pelaksanaan : Ruang Isolasi Kemuning Lantai 1 RSUP Dr. hasan Sadikin Bandung
Menyampaikan gagasan
kepada mentor terkait
intervensi rencana tindakan
keperawatan pada individu
tentang tehnik akupresur
terhadap pengurangan
mual dan muntah pada
pasien on OAT
Membuat Standard
Operating Procedure (SOP)
tentang tehnik akupresur
terhadap pengurangan
mual dan muntah pada
pasien on OAT
Membuat media dalam
bentuk video untuk
sosialisasi mengenai
Standard Operating Procedure (SOP) tentang
tehnik akupresur terhadap
pengurangan mual dan
muntah pada pasien onOAT
Melakukan sosialisasi
mengenai Standard
Operating Procedure (SOP)
tentang tehnik akupresur
terhadap pengurangan
mual dan muntah pada
pasien on OAT
Melakukan evaluasi hasil
sosialisasi Standard
Operating Procedure (SOP)
tentang tehnik akupresur
terhadap pengurangan
28
Jenis Kegiatan Juli Agustus September 4 1 2 3 4 5 1
Tabel 07. Jadwal kegiatan
mual dan muntah pada pasien on OAT
4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Peran dalam Aktualisasi Pelaksanaan aktulisasi didukung dan dibantu oleh beberapa pihak dan dengan perannya masing-masing, yaitu:
Tabel 06. Pihak yang Terlibat dan Peran dalam Aktualisasi
No. Pihak Peran dalam aktualisasi Keterangan
1. Mentor Memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis
2. Coach Memberikan bimbingan, arahan, dukungan dan ilmu kepada penulis
3. Kepala Ruang Isolasi Kemuning lantai 1 dan para staff
4. Kepala Bidang Keperawatan dan staff
5. Bagian Umum
6. Bagian Promosi
Kesehatan Rumah Sakit
Membantu penulis dalam
menemukan dan menganalisis isu yang ada diruangan dan mendukung jalanya kegiatan aktualisasi
diruangan Isolasi Kemuning Lantai 1
Memberikan dukungan kepada penulis dan motivasi dalam mengikuti
Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan III
Membantu dalam mengkoordinasikan pembuatan SOP
Membantu penulis dalam
memberikan masukan terkait video yang akan ditampilkan utnuk sosialisasi dan membantu video sosialisasi di media sosial Rumah
Sakit
Ibu Titin Mulyati, S.Kp., M.Kep.
Bapak Agus Dwinanto, SAP., MM.
Ibu Iis Nurhayati, S.Kep., Ners dan seluruh staf ruang
Isolasi Kemuning
Lantai 1
Ibu Fatrisia Madina, S.Kp., MM dan staf
Seluruh staf bagian umum
Seluruh staf Promkes
29
DAFTAR PUSTAKA
Ambarawati, F. R., and N. Nasution. 2015. Keterampilan Dasar Praktik Klinik. Yogyakarta: Dua Satria Offset.
Amelia, R. (2021). Modul SMART ASN Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Fatimah, E., & Irawati, E. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Handoko, R. (2021). Modul Akuntabel Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Jalis, A. (2021). Modul Kompeten Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Mirdin, A. A. (2021). Berorientasi Pelayanan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Platini, H, dkk. (2021). Akupresur Dapat Mengurangi Keluhan Mual Dan Muntah Pada Pasien Tuberkulosis. Jurnal Fakultas Keperawatan (Unpad), JNC
Rahmanendra, D. (2021). Modul Loyal Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Sejati, T. A. (2021). Modul Kolaboratif Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Sembodo, J. (2021). Modul Harmonis Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Sembodo, J. (2021). Modul Harmonis Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Suwarno, Y. (2021). Modul Adaptif Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Edisi 1, Jakarta, PersatuanPerawat Indonesia
30
INTERVENSIMENGURANGIMUALDANMUNTAH
PADAPASIENTUBERCULOSISONOAT
DENGANTEHNIKAKUPRESURDIRUANGISOLASIKEMUNING
LANTAI1
RSUPDr.HASANSADIKINBANDUNGTAHUN2022
Disusun Oleh : Ns. Afrida Novitasari, S.Kep
Mentor : Titin Mulyati, S.Kp., M.Kep.
Coach : Agus Dwinanto, SAP., MM.
R A N C A N G A N A K T U A L I S A S I
TUJUAN
PESERTA MAMPU MENGAKTUALISASIKAN
NILAI-NILAI DASAR ASN DALAM
MELAKSANAKAN TIAP PEKERJAANATAU
KEGIATAN YANG DILAKUKAN, DAN
BERKONTRIBUSI DALAM MEMPERKUAT VISI
DAN MISI ORGANISASI SERTA MENJADI
HABITUASI DALAM PEKERJAAN SEHARIHARI.
VISI RUMAH SAKIT
TERWUJUDNYA INDONESIA MAJU YANG
BERDAULAT, MANDIRI DAN
BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN
GOTONG ROYONG.
MISI RUMAH SAKIT
MEWUJUDKAN KUALITAS
HIDUP MANUSIA INDONESIA YANG TINGGI, MAJU DAN
SEJAHTERA
NILAI-NILAIRUMAHSAKIT PAMINGPINPITUIN
KEPEMIMPINAN
TULUS
INOVATIF INTEGRITAS
.
PROFESIONAL UNGGUL .
K O M P E T E N L O Y A L B E R O R I E N T A S I P E L A Y A N A N HARMONIS
AKUNTABEL BerAKHLAK
ADAPTIF KOLABORATIF
Belum adanya intervensi mengurangi mual dan muntah pada pasien tuberculosis on OAT dengan tehnik akupresur diruang
Isolasi Kemuning Lantai 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Tahun 2022
BELUM OPTIMALNYA PENCEGAHAN IPSG 6 RESIKO
JATUH DIRUANG ISOLASI KEMUNING LANTAI 1 RSUP
DR. HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2022
BELUM OPTIMALNYA EDUKASI TENTANG
BATUK EFEKTIF DIRUANG ISOLASI
KEMUNING LANTAI 1 RSUP DR. HASAN
SADIKIN BANDUNG TAHUN 2022
TEHNIKUSG
ANALISAPENYEBABCORE ISU
PEMECAHAN ISU
Intervensimengurangimualdanmuntahpadapasien tuberculosisonOATdengantehnikakupresurdiruang IsolasiKemuningLantai1RSUPDr.HasanSadikin
BandungTahun2022
GAGASAN
Menyampaikan gagasan kepada mentor
terkait intervensi rencana tindakan
keperawatan pada individu tentang tehnik akupresur terhadap pengurangan mual dan
muntah pada pasien on OAT diruang Isolasi
Kemuning Lantai 1
2
Membuat Standard Operating Procedure (SOP) tentang tehnik akupresur terhadap
pengurangan mual dan muntah pada pasien
on OAT
GAGASAN KREATIF
3
Membuat media dalam bentuk video untuk
sosialisasi mengenai Standard Operating Procedure (SOP)
4
Melakukan sosialisasi mengenai Standard
Operating Procedure (SOP) t
5
Melakukan evaluasi hasil sosialisasi Standard
Operating Procedure (SOP)
1
PENJADWALAN
TERIMA KASIH