LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN 3 ANGKATAN 10
OPTIMALISASI PERSIAPAN CORONARYANGIOGRAPHY OLEH PERAWAT
DI RUANG ANGSOKA I RSUP PROF DR. I.G.N.G NGOERAH DENPASAR
DISUSUN OLEH:
KOMANG AYU EKA WIJAYANTI
NIP. 199610052022032003
BAPELKES CIKARANG, KEMENTRIAN KESEHATAN RI
BEKERJA SAMA DENGAN
UPTD BAPELKESMAS DINKES PROVINSI BALI
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PERSIAPAN CORONARYANGIOGRAPHY OLEH PERAWAT
DI RUANG ANGSOKA I RSUP PROF DR. I.G.N.G NGOERAH DENPASAR
Telah diseminarkan
Tanggal (26/08/2022) di UPTD Bapelkesmas Dinkes Provinsi Bali
Coach
Dwinta Pratiwi Adi, SKM., M.Kes NIP. 196511141988032007
Mentor
Komang Ayu Mustriwati, S.Kp., M P H NIP. 196710261992032001
Penguji
Dr. Ni Made Parwati, S.KM, M.Kes
NIP. 197205181992032005
Puji syukur kita haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang telah memberikan waranugraha-Nya sehingga penyusun mampu menyelesaikan penulisan laporan aktualisasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementrian Kesehatan.
Tujuan dari pembuatan laporan Aktualisasi ini adalah sebagai salah satu tugas akhir dan penilaian kelulusan pada Pendidikan dan pelatihan dasar CPNS golongan III Angkatan 10 yang diselenggarakan oleh Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang. Tujuan selanjutnya adalah untuk meimplementasikan dan meninternalisasikan nilai-nilai corevalueASN yaitu BerAHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) sebagai dasar dalam menjalankan tugas pelayanan di instansi dan sebagai satu kesamaan persepsi yang diterapkan oleh seluruh ASN dan diintegrasikan oleh visi dan misi RSUP Prof dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar serta manajemen ASN dan SMART ASN.
Dengan selesainya penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi ini, penulis tak lupa mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia yang telah memberikan kesempatan penulis untuk mengikuti kegiatan pelatihan dasar CPNS golongan III ini.
2. Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang yang telah memberikan waktu, ilmu, fasilitas saranan dan prasarana sehingga kegiatan pelatihan ini dapat berlangsung dengan baik.
3. UPTD Balai Pelatihan dan Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi Bali yang telah memberikan fasilitan, sarana dan prasarana sehinga kegiatan pendidikan dan pelatihan ini dapat berlangsung dengan baik.
4. bapak dr. I Wayan Sudana, M.Kes selaku Direktur Utama RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah Denpasar yang telah memberikan dukungan selama penulis menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2022.
5. Ibu. Dr. Ni Made Parwati, SKM., M.Kes Selaku Penguji yang telah memberikan masukan dan arahan dalam memperjelas proposal aktualisasi sehingga dapat dilaksanakan.
6. Ibu Dwinta Pratiwi Adi, SKM. M.Kes selaku Coach yang telah memberi bimbingan dan petunjutk Teknik dan motivasi dalam penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini.
7. Ibu Komang Ayu Mustriwati,S.kp.,M.P.H selaku mentor yag memberikan arahan, bimbingan dan dukungan selama proses penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini.
8. Bapak dr. I Wayan Dharma Artana, Sp.A (K) yang telah memberikan perizinan tentang satuan kerja yang digunakan untuk aktualisasi ini.
9. Bapak dr. I Made Artawa selaku kepala Sub Instalasi Bedah yang telah memberikan informasi terkait penyusuann laporan aktulisasi ini.
10. Bapak Ns. Dewa Kadek Adi Surya, S.Kep.,M.kep., selaku penanggung jawab ruangan Angsoka 1 yang telah memberikan arahan, bimbingan serta dukunungan selama penulis Menyusun laporan aktualisasi ini.
11. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan materi dan menjadi fasilitator dalam pembelajaran Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan X Tahun 2022.
12. Yang tercinta Bapak I Nengah Tanu Komalyna, DCN, SE, M.Kes, RD dan Ibu Ni Nyoman Widiani, S.Tr.Keb., serta adik-adik penulis Kadek Devi Dhita Maharani dan Ketut Nugraha Wigunayasa yang selalu membeikan nasehat, support, kasih sayang tak terhingga kepada penulis selama penulis menjalani proses pelatihan dasar
CPNS Kementrian Kesehatan RI.
13. Teman-teman sejawat CPNS Golongan III, khususnya Angkatan X Kementrian Kesehatan, rekan-rekan sejawat yang bertugas di ruang Angsoka 1 RSUP Prof I.G.N.G Ngoerah Denpasar dan semua pihak yang penulis tidak bisa menyebutkan satu persatu yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan rancangan aktualisasi pelatihan dasar KEMENKES RI tahun 2022 ini.
Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis selalu membuka diri utuk menerima segala saran dan kritik yang membangun. Semoga Laporan Rancangan Aktualisasi ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Denpasar, 26 Agustus 2022
Penulis
Ns. Komang Ayu Eka Wijayanti, S.Kep. NIP. 199610052022032003
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang berkerja pada instansi pemerintah.
Pegawai ASN terdiri dari dua, yaitu PNS dan PPPK. PNS merupakan pegawai tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dan memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
Sedangkan PPPK adalah pegawai ASN yang diangkat sebagai pegawai dengan
perjanjian kerja oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah dan ketentuan Undang-udang . Menurut UU No. 5 Tahun 2014 tentang
ASN pasal 63 bahwa Calon PNS wajib menjalani masa percobaan selama satu tahun.
Masa percobaan yang dimaksud adalah bahwa ASN akan menjalankan proses Pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidangnya.
Untuk dapat menjalankan tugas pelayanan public, tugas pemerintahan dan tugas pembangunan tertentu, Pegawai ASN harus memiliki Profesi dan Manajemen ASN berdasarkan pada Sistem Merit atau perbandingan antara kualifikasi, kompetensi dan kinerja yang dimiliki oleh calon dalam rekrutmen, pengangkatan, penempatan dan promosi pada jabatan yang dilaksanakan secara terbuka dan kompetitif, sejalan dengan tata Kelola pemerintahan yang baik. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN secara professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Untuk menindaklanjuti memberantas KKN dan meningkatkan pelayanan public, sesuai dengan reformasi birokrasi yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun
2010 tentang Birokrasi 2010-2025, Kementrian PAN-RB meluncurkan BrandingASN dengan Core Value ASN seluruh Indonesia adalah “BerAKHLAK” yang terdiri dari Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif dan “Bangga Melayani Bangsa” merupakan EmployerBrandingASN saat ini.
RSUP Prof I.G.N.G Ngoerah merupakan rumah sakit tipe A dibawah naungan
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia yang merupakan rumah sakit rujukan
Indonesia bagian timur yang khususnya mengampu wilayah Bali, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Hal ini selaras dengan salah satu misi yang dimiliki RSUP.
I.G.N.G Ngoerah Denpasar yaitu menyelenggarakan pelayanan Kesehatan yang paripurna, madiri dan terjangkau. Dengan adanya hal tersebut memungkinkan untuk merawat pasien dengan kasus yang lebih kompleks dan disuport dengan peralatan penunjang yang lebih lengkap dan mutakhir demi memaksimalkan perawatan pasien yang dirawat di RSUP Prof Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar. Salah satu layanan unggulan yang dimiliki oleh RSUP Prof Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar adalah pelayan jantung terpadu dimana keterpaduan yang dimiliki antara lain SDM, prasarana dan fasilitas dan dapat menghasilkan layanan spesialitistik jantung dan pembuluh darah yang berkualitas. Salah satu pelayanan prasarana dan fasilitas dalam pelayanan jantung terpadu adalah diadanya pemeriksaan penunjang coronaryangiography.
CoronaryAngiografimerupakan pemeriksaan dengan menggunakan sinar x-ray untuk mengetahui letak tesrumbatnya aliran darah pada arteri koronari atau yang bisa dikenal dengan coronaryarterydisease(CDC, 2021). CoronaryArteryDisease(CAD) adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan suplai darah dan oksigen yang tidak adekuat di myocardium (otot jantung). Hal ini mengakibatkan tersumbatnya arteri koronari dan ketidak seimbangan ketersediaan oksigen yang diberikan dibandingkan yang dibutuhkan oleh jantung itu sendiri (Shahjehan & Bhutta, 2022). CoronaryArtery Diseasedapat mengakibatkan serangan jantung dan gangguan aritmia apabila tidak ditangani dan diketahui dengan cepat dan tepat (Mayoclinic, 2022).
Coronary Angiografi dilakukan dengan cara memasukan kontras ke pembuluh darah pasien. Selama kontras masuk ke dalam pembuluh darah, dokter dan petugas dapat memantau dan mengetahui adanya sumbatan atau penyempitan pada area pembutuh darah jantung tertentu. Sebelum dilakukan Tindakan prosedur coronary angiography, pasien dilakukan persiapan berupa puasa sejak dini hari sebelum Tindakan, monitor tanda-tanda vital, melepas aksesoris, gigi palsu dan kaca mata serta mencukur rambut di area tubuh yang kana dilakukan insersi/ Tindakan (Mayoclinic, 2021). Ketepatan dan kelengkapan dalam melakukan perisapan prosedur coronary angiography perlu diperhatikan demi kelancaran dan efisiensi dalam proses pemeriksaan coronaryangiographykelak. Karena apabila ada salah satu persiapan yang terlewatkan bisa mengakibatkan mudurnya jadwal Tindakan dari seharusnya dijadwalkan di ruang Tindakan. Pentingnya peran ASN dan ikut andil dalam mempersiapkan pasien dengan rencana coronaryangiography perlu diperhatikan,
dimana hingga saat ini ASN selalu menerapkan core value dalam budaya kerja dan kehidupan sehari-hari. Salah satu dari nilai corevalueyang dimiliki oleh ASN yaitu “Akuntabel”, dimana ASN harus melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi. Serta nilai “Inovasi” dimana ASN juga terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas dalam penyesuaian diri di lingkungan kerja. Dengan adanya partisipasi dan implementasi yang dilakukan oleh ASN dengan menerapkan nilai corevaluetersebut, diharapkan permasalahan mengenai perisapan prosedur coronary angiography dapat diantisipasi dan memberikan solusi untuk mempermudah persiapan coronaryangiography.
Berdasarkan paparan tersebut, penulis tertarik untuk mengangkat isu mengenai persiapan Tindakan coronaryangiographytersebut dengan memberikan media yang mempermudah persiamenjadi rancangan aktualisasi dan pelaksanaan habituasi dengan judul “Optimalisasi Persiapan Coronaryangiography oleh Perawat di Ruang Angsoka I RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar”
1) Tujuan Umum
Menjadi PNS yang professional dan berkarakter dengan menerapkan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal Adaptif, Kolaboratif). Adapun dengan terbentukknya laporan aktualisasi ini, diharapkan bahwa penulis dapat menyusun rancangan aktualisasi yang dengan mengintegrasikan nilai-nilai dasar ASN, manajemen ASN dalam aplikasi penyelesaian issue “Optimalisasi Persiapan Coronaryangiography oleh Perawat di Ruang Angsoka I RSUP Prof. dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar”
2) Tujuan Khusus
Dari tujuan umum yang dipaparkan diatas, peserta pelatihan dasar CPNS
Kemenkes RI tahun 2022 angkatan III Angkatan 10 diharapkan mampu:
a. Peserta mampu mengaplikasikan nilai-nilai dasar ASN BerAHLAK dalam penyusunan materi edukasi persiapan coronaryangiography.
b. Peserta mampu mengaplikasikan nilai-nilai dasar ASN BerAHLAK dalam proses pembuatan media lembar balik persiapan coronaryangiography.
c. Peserta mampu mengaplikasikan nilai-nilai dasar ASN BerAHLAK dalam pelaksanaan review dan sosialisasi dengan sesama perawat mengenai edukasi persiapan coronaryangiography..
d. Peserta mampu mengaplikasikan nilai-nilai dasar ASN BerAHLAK dalam pelaksanaan edukasi persiapan prosedur coronary angiography dengan menggunakan media lebar balik.
e. Peserta dapat mengaplikasikan nilai-nilai dasar ASN BerAHLAK dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi setelah pelaksaan edukasi perisapan dengan merdia lembar balik.
Manfaat kegiatan aktualisasi dapat dibagi menjadi tiga target, yaitu manfaat individu, organisasi dan masyarakat/ stakeholder. Adapun manfaat yang didapatkan peserta dalam proses penyusunan dan implementasi akutalisasi adalah:
a. Mampu menerapkan nilai-nilai dasar, Manajemen ASN dan SMART ASN dalam kehidupan sehari-hari.
b. Mengenali dan memahami keadaan Instansi/ unit kerja.
c. Meningkatkan potensi diri dan kemampuan berfikir kritis dalam penyelesaian masalah/ isu yang ada di unit kerja.
a. Memberikan saran bagi Rumah Sakit untuk dapat mengoptimalkan persiapan pasien untuk persiapan pasien untuk pemeriksaan coronaryangiography di RSUP Prof . Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar.
b. Memberikan saran bagi petugas Kesehatan yang terlibat, khususnya adalah perawat sehingga persiapan Tindakan lebih optimal sebelum pasien berangkat ke ruangan Tindakan coronaryangiography.
c. Mewujudkan salah satu Misi pertama rumah sakit yaitu “Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan yang paripurna, mandiri dan terjangkau”.
Dengan adanya gagasan kreatif yang diimplementasikan melalui aktivitas aktualisasi ini diharapkan masayaraka (pasien dengan rencana pemeriksaan penujang coronaryangiography) diharapkan bisa digunakan sebagai media untuk mempermudah persiapan Tindakan, khususnya dalam jangan waktu yang lumayan singkat sebelum pasien akan dilakukan Tindakan pemeriksaan penunjang di keesokan harinya.
2.1. Visi dan Misi
a. Visi
“ Menjadi Rumah Sakit Unggul dan Mandiri Tahun 2024.”
b. Misi Adapun misi dari RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah Denpasar antara lain sebagai berikut.
1) Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan yang paripurna, mandiri dan terjangkau.
2) Menyelenggarakan Pendidikan terintegrasi dan pelatihan tenaga Kesehatan yang berdaya saing dan berbudaya.
3) Menyelenggarakan penelitian Kesehatan berbasis rumah sakit.
4) Menciptakan tata Kelola RS yang baik.
5) Membangun jejaring Kesehatan dan Kerjasama dengan pemangku kepentingan terkait.
Untuk selalu mempersembahkan pelayanan terbaik, RSUP Prof dr. I.G.N.G Ngoerah memiliki lima nilai keyakinan dasar, antara lain sebagai berikut.
1) Integritas
Keselarasan antara ucapan, pikiran dan Tindakan.
2) Professional
Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab sesuai keahlian dan terus mengupayakan pengembangan diri.
3) Tat Twam Asi Peduli, belaras, peka dalam melayanani kebutuhan dengan mengguankan waktu, tenaga dan biaya secara tepat.
4) Efektif
Memanfaatkan sumber daya sesuai dengan kebutuhan dengan menggunakan waktu, tenaga dan biaya secara tepat.
5) Kebersamaan
Mampu bekerjasama dengan kompetensi yang sesuai dengan tugasnya untuk mencapai visi dan misi organisasi
RSUP Prof dr. I.G.N.G Ngoerah meurpakan UPT yang berada di bawah tanggung jawab kepada Direktorat Jendral Kementrian Kesehatan. RSUP Prof dr. I.G.N.G Ngoerah mempunyai tugas untuk menyelenggarakan pelayanan kesehayan perorangan secara paripurna (Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 66).
Adapun fungsi dari tugas yang dimiliki adalah sebagai berikut.
a. Penyusunan rencana program dan anggaran.
b. Pengelolaan layanan medis
c. Pengelolaan pelayanan penunjang medis
d. Pengelolaan pelayanan penunjang non medis
e. Pengelolaan pelayanan keperawatan
f. Pengelolaan Pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan Kesehatan
g. Pengelolaan penelitian, pengembangan dan penapisan teknologi di bidang pelayanan Kesehatan.
h. Pengelolaan keuangan dan barang milik negara
i. Pengelolaan sumber daya manusia
j. Pelaksanaan urusan hukum,
2.4.Uraian/ Rincian Tugas Jabatan Peserta
1. Rincian Uraian Tugas Peserta
Penulis merupakan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) denagn jabatan perawat ahli pertama yang bertugas di ruang rawat inap RSUP Prof dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar. Hal ini berdasarkan Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor: KP.01.02/1/4408/2022 Tentang Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil. Tugas dan Fungsi Jabatan Fungsional sebagai perawat ahli pertama diatur dalam
Permenpan No. 35 Tahun 2019. RSUP Prof dr. I.G.N.G Ngoerah pun juga menerbitkan sasaran kinerja pegawai sebagai panduan uraian tugas yang dilaksanakan selama pegawai bertugas dalam unit kerja tersebut. Adapun tugas dan sasaran kinerja yang dilakukakan antara lain sebagai berikut.
1) Memastikan pasien yang akan dioperasi sudah dilakukan persiapan dengan lengkap.
2) Melaporkan kendala-kendala yang ditentukan terkait persiapan pasien operasi ke PJ
3) Memastikan jadwal operasi terinput di SIMARS.
4) Memastikan tidak terjadi penundaan/ pembatalan operasi.
5) Melakukan pendokumentasian rekam medis elektronik di SIMARS.
6) Mengikuti kegiatan open review dokumen rekam medis.
7) Memastikan kelengkapan rekam medis pasien.
8) Melaksanakan manajemen resiko dan proses uamh sidaj ditetapkan minimal 1 laporan per ruangan.
9) Menginput data indicator mutu ruangan.
10)Melaporkan kejadian insiden keselamatan pasien, petugas dan penunjang.
11)Mengumpulkan data PPRA.
12)Memastikan semua pasien dilakukan assessment awal rawat inap sesuai kebutuhan.
13)Memastikan semua pasien rawat inap memiliki NCP.
14)Memastikan semua pasien rawat inap mendapatkan implementasi keperawatan/ kebidanan sesuai rencana.
15)Memastikan semua pasien rawat inap dilakukan evaluasi terhadap rencana keperawatan.
16)Memastikan semua Tindakan keperawatan rawat inap didokumentasikan di SIMARS.
2. Struktur organisasi Instansi
Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Pusat Prof dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar
3. Struktur Unit Kerja
Direktur Utama
Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang
Kepala Instalasi Rawat Inap
Kepala Sub Instalasi Bedah
Penanggung
Jawab
Ruangan
Mahottama
Penanggung Jawab
Ruangan Anggrek
Penanggung Jawab
Ruangan Angsoka 1
Perawat Associate
Komang Ayu Eka Wijayanti
Penanggung Jawab
Ruangan Angsoka 3
Gambar 2.2 Struktur Unit Kerja Instalasi Rawat Inap Sub Bedah RSUP Prof dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar
1. Identifikasi Isu
Ruang Angsoka 1 merupakan salah satu ruang rawat inap kelas III dengan total 45 tempat tidur di RSUP Prof dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar. Ruang Angsoka 1 termasuk salah satu ruangan di bawah instalasi rawat inap, sub bagian bedah, dimana mayoritas pasien yang dikelola adalah pasien yang berfokus pada pre dan post operasi. Selain itu pasien bedah, ruang angsoka I juga mengelola pasien bidang kardiologydimana pasien yang memiliki penyakit dan permasalahan seputar jantung juga dirawat di ruangan kami. Dengan banyaknya jumlah pasien yang dikelola seiring dengan acara keluar pasien yang sudah dijadwalkan sehingga memungkinkan progress perputaran pasien juga meningkat, sehingga menimbulkan adanya beberapa kesenjangan ataupun permasalahan yang muncul selama proses pelayanan yang dilakukan. Adapun beberapa masalah yang ditemukan di tempat penulis ditugaskan yaitu di ruang Angsoka I RSUP Prof dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar adalah sebagai berikut.
No Kondisi Aktual Isu Permasalahan Uraian Tugas Keterkaitan dengan
1
a. Masih ditemukan pasien yang
direncanakan operasi yang
melibatkan bagian tubuh yang
memiliki dua sisi tidak diberikan
site marking oleh dokter. Dari
data random sampling selama 1
minggu (minggu ke 3 Juli 2022)
didapatkan masih terdapat 3
pasien yang belum dilakukan
site marking dari total 15 pasien yang diacarakan operasi
dengan melibatkan bagian
tubuh yang memiliki 2 sisi.
b. Site marking yang dipersiapkan
pada pasien pre operasi
sebelum diberangkatkan ke
ruang operasi selalu dituangkan
dalam dokumentasi tertulis site
marking di lyst pasien.
Belum optimalnya
pelaksanaan site
marking pada
persiapan pasien
yang direncanakan
operasi di ruang
Angsoka I RSUP Prof
dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar.
Memastikan tidak
terjadi penundaan/ pembatalan operasi.
Agenda III Kondisi yang
Belum optimalnya
pemberian sitemarking
pada persiapan pasien
yang direncanakan
operasi ini merupakan
implikasi dari salah satu
nilai SMART ASN yaitu
Integritas dan profesional.
diharapkan
a. Pasien yang direncakan operasi yang
melibatkan bagian
tubuh yang
memiliki dua sisi
sudah siap dengan sudah
diberikan site
marking selaras dengan pengisian
form site marking di lyst pasien.
c. Keterbatasan waktu antara
persiapan operasi dan kedatangan pasien (umumnya
pada pasien poliklinik yang
datang shift sore).
2 a. Dari data random sampling
pada bulan Juli 2022, dari 15
pasien yang direncakanan
pemeriksaan coronary
angiography
tedapat 7
diantaranya belum melakukan
persiapan untuk Tindakan
secara menyeluruh.
b. Perawat baru mengetahui
belum optimalnya persiapan
pasien umunya saat pasien
sudah sudah di ruang
Tindakan/ sudah
diinformasikan bahwa pasien
sudah boleh diantar ke ruang
Tindakan.
Belum optimalnya
persiapan Tindakan
Coronary
Angiography pada
pasien suspect CAD
di ruang Angsoka I
RSUP Prof dr.
I.G.N.G Ngoerah
Denpasar.
Memastikan semua
pasien rawat inap
mendapatkan
implementasi keperawatan/
kebidanan sesuai rencana.
Belum efektifnya
persiapan Tindakan
Coronary Angiography
pada pasien suspect
CAD hal ini merupakan
dampak dari belum
optimalnya menerapkan
SMART ASN antara lain
Integritas, serta salah
satu tugas ASN yaitu
memberikan pelayanan
public yang profesional
dan berkualitas.
Pasien sudah
mempersiapkan
semua persiapan yang
harus dilaksanakan
sebelum pasien
dipanggil dan diantar
ke ruang Tindakan
coronaryangiography.
c. Keluarga pasien yang belum
melakukan persiapan secara
meyeluruh (7 pasien) dari hasil
wawancara keluarga pasien
mengatakan bahwa lupa untuk
mempersiapkan (4 orang) atau
tidak diinformasikan oleh
keluarga penunggu
sebelumnya (3 orang).
3 a. Capaian kepatuhan cuci tangan
di ruang Angsoka 1 pada
triwulan pertama tahun 2022
adalah 79.09% dari target audit
hand hygene yang ditentukan
oleh IPCLN adalah ≥ 85%
b. Masih ditemukannya sarana
handwashing di ruangan
dengan jumlah terbatas.
c. Media edukasi mengenai hand
hygene kurang, yaitu hanya
berupa leaflet dan poster
Belum optimalnya
cuci tangan 5 moment pada
tenaga Kesehatan yang bertugas di ruang Angsoka I
RSUP Prof dr.
I.G.N.G Ngoerah Denpasar.
Melaporkan
kejadian insiden
keselamatan pasien, petugas dan penunjang.
Belum otimalnya
ketepatan 5 moment
cuci tangan pada tenaga
Kesehatan yang
bertugas merupakan
salah satu implikasi
dalam kurang
maksimalnya
pemenuhan kewajiban
pegawai ASN dalam UU
ASN yaitu menunjukkan
integritas dan
keteladanan dalam
a. Ketersediaan
sarana dan prasarana hand hygene dan siap pakai di berbagai
titik di ruagan.
b. Angka kepatuhan cuci tangan di ruang Angsoka 1
meningkat sesuai
dengan target audit dari IPCLN (≥85%)
terdapat satu buah di nurse station.
sikap, perilaku, ucapan
serta Tindakan kepada
setiap orang, baik di
dalam maupun di luar
kedinasan. Hal ini juga
menunjukkan belum
optimalnya penerapan
nilai SMART ASN
khususnya Integritas.
c. Tersedianya media edukasi mengenai hand hygene yang tersedia di beberapa titik ruangan.
Berikut merupakan penjelasan keterkaitan isu ditemukan dengan materi Agenda III.
1. Belum optimalnya pelaksanaan sitemarkingpada persiapan pasien yang direncanakan operasi di ruang Angsoka I RSUP Prof dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar.
Site marking adalah penandaan dengan menggunakan spidol khusus untuk memberikan tanda pada lokasi sayatan yang akan dituju saat pembedahan (harahap, 2020). Site marking sangat penting untuk mencega kejadian salah pasien, salah sisi operasi dan salah prosedur (Ratih, dkk, 2016). Hal ini juga dikuatkan dengan menjadi poin penting dalam keselamatan pasien yang diterapkan oleh rumah sakit, yaitu sasaran keselamatan pasien nomor 4 dimana memastikan sisi yang benar, prosedur yang benar, pasien yang benar pada pembedahan. Sehingga penandaan/sitemarking harus diperhatikan dan dilakukan pada pasien yang direncakan Tindakan pembedahan pada bagian tubuh yang memiliki 2 sisi agar tidak terjadi kesalahan dalam lokasi dalam pembedahan.
Apabila hal ini tidak dilakukan, khususnya sebelum pasien memulai prosedur pembedahan akan meningkatkan resiko kesalahan dalam lokasi pembedahan dan itu akan merugikan pasien, karena akan menyebabkan pembedahaan berulang, meningkatkan porttheentryagen infeksius untuk masuk kedalam tubuh dan bahkan bisa berakibat memperburuk kondisi pasien dikarenakan posisi sayatan/pembedahan pada posisi yang vital.
Belum optimalnya pemberian site marking pada persiapan pasien yang direncanakan operasi ini merupakan implikasi dari salah satu nilai SMART ASN yaitu Integritas. Integritas merupakan konsistensi perilaku kejujuran dan kepatuhan terhadap peraturan perundang undangan, hal ini merupakan sedikit ketidak taatan dalam menerapkan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit yaitu SPO (Standar Prosedur Operasional) dan keselamatan pasien nomor 4 yaitu Kepastian tepat lokasiprosedur dan tepat pasien operasi. Diharapkan sebagai SMART ASN dan sebagai perawat, kita bisa memiliki nilai Integritas yang tinggi untuk tetap memperhatikan dan melaksanakan persiapan pasien pre operasi dengan sungguh sungguh sesuai dengan ketentuan dan SPO yang berlaku.
2. Belum optimalnya persiapan Tindakan Coronary Angiography pada pasien suspect CAD di ruang Angsoka I RSUP Prof dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar.
Coronary Artery Disease (CAD) adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan suplai darah dan oksigen yang tidak adekuat di myocardium (otot jantung). Hal ini
mengakibatkan tersumbatnya arteri koronari dan ketidak seimbangan ketersediaan oksigen yang diberikan dibandingkan yang dibutuhkan oleh jantung itu sendiri (Shahjehan & Bhutta, 2022). Untuk menegakkan adanya Coronary Artery Disease ini diperlukan pemeriksaan diagnostik. Umumnya pemeriksaan diagnostik yang digunakan adalah Coronary Angiografi. Coronary Angiografi merupakan pemeriksaan dengan menggunakan sinar x-ray untuk mengetahui letak tesrumbatnya aliran darah pada arteri koronari (CDC, 2021). Sebelum dilakukan Tindakan prosedur coronary angiography, pasien dilakukan persiapan berupa puasa sejak dini hari sebelum Tindakan, monitor tanda-tanda vital, melepas aksesoris, gigi palsu dan kaca mata serta mencukur rambut di area tubuh yang kana dilakukan insersi/ Tindakan (Mayoclinic, 2021).
Persiapan yang perlu dilakukan oleh pasien sebelum dilakukannya pemeriksaan penunjang tersebut harus diperhatikan dan dilakukan secara menyeluruh, karena hal ini dapat berdampak pada kelancaran selama berjalannya prosedur pemeriksaan diagnostik tersebut. Mengingat umumnya pasien yang dilakukan prosedur ini adalah pasien yang memiliki resiko tinggi dengan hemodinamik, dimana pasien memiliki penyumbatan pada arteri jantung, apabila ada beberapa persiapan yang terlewatkan hal ini bisa mengakibatkan adanya dampak negatif yang bervariasi saat pasien melakukan prosedur tersebut. beberapa diantaranya adalah ketidaknyamanan selama dilakukan prsoedur hingga bisa menyebabkan penurunan kondisi pada pasien.
Sebagai Perawat pelaksana dan ASN yang ikut andil dalam mempersiapkan pasien untuk prosedur coronary angiography tersebut, su persalahan mengenai belum efektifnya persiapan Tindakan Coronary Angiography pada pasien suspect CAD hal ini merupakan dampak dari belum optimalnya menerapkan SMART ASN antara lain Integritas, dimana seorang ASN harus konsisten dalam berperilaku jujur dan patuh terhadap perundang-undangan. Sebagai perawat yang juga dilindungi oleh etik dan peraturan dan panduan klinis, seharusnya perawat juga memperhatikan dan mengikuti sesuai prosedur yang tertera juga bertanggung jawab dalam mengelola pasien yang dirawat. Salah satu tugas ASN yaitu memberikan pelayanan public yang profesional dan berkualitas. Dimana ASN seharusnya memberikan pelayanan public totalitas dalam setiap waktu, baik itu persiapan sebelum Tindakan, saat pasien dilakukan Tindakan dan sesudah pasien dilakukan Tindakan tersebut.
3. Belum otimalnya cuci tangan 5 moment pada tenaga Kesehatan yang bertugas di ruang Angsoka I RSUP Prof dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar.
Permasalahan yang selalu muncul dan selalu dihadapi oleh semua petugas Kesehatan adalah mengenai Healtcare Associated Infections (HAIs), dimana HAIs adalah kondisi infeksi yang ditemukan pada pasien yang mengalami proses perawatan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya dengan jangka waktu yang lama (WHO,2020). Mayoritas kasus HAIs dapat dicegah dengan melakukan handhygene yang tepat dan dapat menghemat biaya kurang lebih 16 kali lebih kecil dari biaya yang dihabiskan untuk implementasi pada pasien dengan HAIs. (WHO,2020).
Belum otimalnya ketepatan 5 moment cuci tangan pada tenaga Kesehatan yang bertugas merupakan salah satu implikasi dalam kurang maksimalnya pemenuhan kewajiban pegawai ASN dalam UU ASN yaitu menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan serta Tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan. Diamana sebagai ASN, baiknya kita memberikan contoh yang baik kepada sesame teman sejawat di tempat kerja dan keluarga pasien guna meminimalisir dampak yang ada. Hal ini juga menunjukkan belum optimalnya penerapan nilai SMART ASN khususnya Integritas, dimana petugas Kesehatan seharusnya dalam melaksanakan tugasnya patuh dalam peraturan rumah sakit, khususnya dalam keselamatan pasien nomor 5 yaitu pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan Kesehatan.
3.2. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SMART Governance
Analisa isu harus memenuhi APKL yaitu Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Layak. Penentuan prioritas isu yang dipilih didasarkan melalui USG (Urgency,Seriousness,dan Growth). Analisis isu dengan pemenuhan syarat APKL dan USG akan dijabarkan dalam table berikut ini.
a. Teknik APKL
Isu yang sudah ditemukan oleh penulis akan dinilai terkait kualitas dari setiap isu tersebut. Adapun metode yang digunakan untuk menilai kualitas dari setiap isu adalah Teknik APKL, dimana Teknik APKL terdiri dari 4 poin yaitu Aktual, Problematik, kekhalayakan dan kelayakan.
1
Tabel 3.2 Tabel Analisa Isu dengan Menggunakan Teknik APKL
Identifikasi Isu
Belum optimalnya pelaksanaan site marking pada persiapan pasien yang direncanakan operasi di ruang Angsoka I RSUP Prof dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar.
Belum optimalnya persiapan Tindakan
2
Coronary Angiography pada pasien suspect CAD di ruang Angsoka I RSUP Prof dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar.
3
Belum otimalnya cuci tangan 5 moment pada tenaga Kesehatan yang bertugas di ruang Angsoka I RSUP Prof dr. I.G.N.G
Ngoerah Denpasar
Keterangan:
1. Aktual (A): Isu tersebut merupaka isu yang benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam lingkungan kerja.
2. Problematik (P): Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya.
3. Kekhalayakan (K): Isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
4. Kelayakan (L): Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
b. Teknik USG
Isu yang sudah dinilai kualitasnya akan dinilai Kembali untuk menentukan prioritas isu yang dapat dilakukan terlebih dahulu. Metode yang digunakan untuk menentukan prioritas isu tersebut adalah dengan Teknik USG yang terdiri dari Urgency, Seriousness dan Growth.
Tabel 3.3 Tabel Analisa Isu dengan Menggunakan Teknik USG
Identifikasi Isu U S G Peringkat
Belum optimalnya pelaksanaan site marking
pada persiapan pasien yang direncanakan
3 4 4 III
1
operasi di ruang Angsoka I RSUP Prof dr.
I.G.N.G Ngoerah Denpasar.
Belum optimalnya persiapan Tindakan Coronary
Angiography pada pasien suspect CAD di ruang
5 4 5 I
2
Angsoka I RSUP Prof dr. I.G.N.G Ngoerah
Denpasar.
Belum otimalnya cuci tangan 5 moment pada
tenaga Kesehatan yang bertugas di ruang
4 3 5 II
3
Angsoka I RSUP Prof dr. I.G.N.G Ngoerah
Denpasar.
Keterangan:
1. Urgency (U): Menilai seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
2. Seriousness (S): Menilai seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.
3. Growth (G): Menilai seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya.
Kesimpulan dari table analisis isu dengan Teknik APKL dan Teknik USG diatas, isu yang mendapatkan total nilai tertinggi adalah Belum optimalnya persiapan
Tindakan Coronary Angiography pada pasien suspect CAD di ruang
Angsoka I RSUP Prof dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar.
Isu yang menjadi prioritas pertama akan diolah Kembali dengan mengidentifikasi penyebab terjadinya isu menggunakan diagram tulang (fishbone)
dengan menggunakan 6M (Machine, Method, Material, Man and Mind Power, Measurement dan Mother Nature.
Terbatasnya tenaga perawat yang berdinas dalam 1 shift
Cara penyampaian edukasi persiapan Tindakan tidak
bervariasi (hanya berupa metode ceramah saja)
Tidak ada media mengenai persiapan Tindakan coronary
angiography
Hanya tersedia checklist
latar belakang Pendidikan
terakhir pada perawat tidak merata dan beragam
Tidak ada review kembali dalam hal yang perlu
dipersiapkan sebelum tindakan
perispan dokumen dan Tindakan di lembar operan antar unit
Panduan yang tersedia sebagai acuan periapan Tindakan hanya berupa clinicalpathyway
Belum optimalnya persiapan Tindakan
Coronary Angiography
pada pasien suspect CAD
di ruang Angsoka I RSUP
Tidak ada SPO persiapan coronary angiography
Pasien dan Keluarga belum maksimall dalam persiapan
Tindakan secara menyeluruh
Tidak ada metode evaluasi
kepahaman pasien dan keluarga terkait persiapan tindakan
Machines Measurement
Keterbatasan ketersediaan bed yang siap untuk ditempati pasien baru
Pasien datang ke ruangan umumnya pada waktu yang relatif singkat (H-1 shift sore)
Prof dr. I.G.N.G Ngoerah
Denpasar.
Mother Nature
Gambar 3.1 Diagram Fish Bone
Berikut adalah penjelasan dari hasil identifikasi sebab dari munculnya isu Belum optimalnya persiapan Tindakan Coronary Angiography pada pasien suspect CAD di ruang Angsoka I RSUP Prof dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar.
1. Man
Man merupakan identifikasi penyebab dilihat berdasarkan sumber daya manusia yang ada pada lingkungan isu tersebut muncul. Pada Ruang Angsoka I RSUP Prof I.G.N.G Ngoerah terdiri dari kurang lebih 27 orang tenaga perawat dimana terdiri dari berbagai jenjng Pendidikan terakhir yang ditempuh. Berdasarkan jenjang Pendidikan terakhir perawat yang bertugas di ruang Angsoka I terdiri dari 1 orang dengan Pendidikan S2, 15 orang berpendidikan S1 dan 11 orang dengan Pendidikan terakhir D3. Dari 27 orang tersebut dibagi menjadi 3 shift dinas yaitu pagi,sore dan malam, dengan pembagian kurang lebih dalam 1 shift terdapat 4-5 orang perawat yang berdinas dengan merawat pasien dengan jumlah total tempat tidur yang teredia 45 tempat tidur (TT). hal ini menyebabkan keberagaman latar belakang dan tingginya beban kerja perawat, mengingat dalam 1 shift perawat memegang kurang lebih 9-12 pasien dengan berbagai program yang dimiliki dan harus dijalankan.
2. Method.
Dalam penyampaian edukasi pada pasien dan keluarga mengenai persiapan pemeriksaan coronary angiography ini umumnya perawat menggunakan metode ceramah, dimana materi yang dijelaskan secara lisan. Selain itu, materi yang disampaikan tidak dilakukan persamaan persepsi sebelumya. Selama proses pelaksanaan tidak ada dilakukan kegiatan review kembali terkait hal apa saja yang perlu dipersiapkan dan diedukasikan kepada pasien dan keluarga untuk persiapan Tindakan coronary angiography.
3. Material
Hal yang perlu dipersiapkan untuk pemeriksaan coronary angiography menggunakan acuan berupa clinicalpathway (PPK) dimana dalam PPK tersebut sudah dijelaskan mengenai apa saja yang dipersiapkan dalam pre-tindkan corornary angiography. Namun, dalam proses monitoring perispapan ataupun edukasi tidak ada media yang disediakan dan hanya berupa checklist yang digunakan saat perawat ruangan melakukan operan (handover) kepada perawat di ruang Tindakan saat pasien sudah diantar untuk melakukan prosedur Tindakan.
4. Machine
Acuan yang digunakan dalam persiapan Tindakan sebelum melakukan coronary angiography adalah berupa chlinicalpathway (PPK) dan hasil kolaborasi dengan
tenaga medis lainnya (dokter spesialis cardio) dimana mengakibatkan keberagaman penyampaian megenai hal yang perlu disiapkan sebelum tindakan prosedur. Hal ini diperkuat dengan tidak adanya Standar Prosedur Operasional (SPO) yang mengatur dan membahas mengenai topik ini.
5. Measurement
Setelah melakukan penyampaian edukasi kepada pasien dan keluarga menngenai persiapan Tindakan coronary angiography, tidak ada metode evaluasi untuk mengetahui apakah pasien dan keluarga sudah benar-benar paham dan mengerti hal apa yang dipersiapkan dalam satu malam sebelum Tindakan. Sehingga, bisa terjadi belum optimalnya dalam persiapan secara menyeluruh, atau ada beberapa persiapan yang terlewatkan dalam proses periapan sebelum Tindakan tersebut.
6. Mother Nature
RSUP Prof dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasa merupakan rumah sakit rujukan utama di wilayah Indonesia Timur, Khususnya Bali, NTB dan NTT. Dengan hal ini mengakibatkan meningkatnya perputaran pasien masuk dan pulang serta BOR ruangan. Dimana rerata BOR ruangan Angsoka 1 kurang lebih 88%. Dengan meningkatnya perputaran dan BOR pasien di ruangan berbanding dengan ketersediaan tempat tidur di ruangan berjumlah 45 tempat tidur. Hal ini kerap ditemui pasien baru dari poliklinik datang umumnya pada shift sore (pada H-1 tindakan) diaman mayoritas pasien dengan Tindakan coronary angiography berasal dari poliklinik.
d. Dampak Isu
Belum optimalnya persiapan Tindakan coronary angiography yang dilakukan di ruang Angsoka I RSUP Prof dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar ini apabila tidak ditangani maka akan mengakibatkan berbagai macam akibat kepada pasien itu sendiri dan tentunya akan berimbas reputasi ruangan dan rumah sakit.
Seperti yang kita ketahui bahwa pasien yang dilakukan Tindakan coronary angiography ini adalah pasien yang diduga mengalamiCoronaryArteryDisease(CAD) dimana terjadi sumbatan pada pembuluh darah artery coronary yang tentunya bisa saja memburuk sewaktu-waktu. Akibat yang ditimbulkan kepada pasien pun berpacam-macam, hal ini berdasarkan persiapan apa saja yang terlewatkan. Hal yang berdampak bisa saja menimbulkan ketidaknyamana pada pasien selama proses tindakan karena pasien diberikan cairan kontras bahkan penundaan prosedur yang
bisa saja memakan waktu yang lumayan lama karena harus dijadwalkan ulang untuk Tindakan. Apabila semakin memanjang waktu pemeriksaan tersebut bisa saja akan memperburuk keadaan pasien, mengingat CAD bisa sebagai silentkillerdimana bisa terjadi sewaktu waktu dan akan semakin memburuk dengan penyakit penyerta lain dan kondisi pasien. Bagi Rumah sakit juga secara tidak langsung dapat menyumbang presentarse mortalitas pasien yang dirawat di rumah sakit.
3.3. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
Setelah melakukan analisis isu dengan menggunakan fish bone, maka penulis menentukan gagasan kreatif yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan permesalahan isu tersebut adalah “Optimalisasi Persiapan Coronary angiography Oleh Perawat di Ruang Angsoka I RSUP Prof dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar
Persiapan yang perlu dipersiapkan untuk pemeriksaan diagnostic beraneka ragam terlebih Tindakan tersebut menggunakan cairan kontras dan melihat pembuluh darah khususnya di area jantung. Sebagai perawat perlu juga memperhatikan dalam segi aspek bio, psiko, sosio dan kultural. Dalam konteks yang perlu ditekankan adalah dalam hal kenyamanan, dan biologis dimana diharapkan agar pasien dapat menjalankan prosedur dengan efektif dan lancar, serta memperhatikan kebutuhan secara biologis pasien. Hal ini juga tak lepas dengan nilai dasar ASN, manajemen ASN dan core value ASN yaitu SMART ASN. Dengan cara tetap melakukan implementasi nilai-nilai tersebut ke dalam tugas-tugas perawat yang selaras dengan etika profesi yang ada. Dimana sebagai perawat serta ASN BerAKHLAK selalu senantiaasa melakukan perbaikan tiada henti dan terus berinovasi dalam mengembangkan kreativitas. Dengan gagasan kreatif yang penulis rancang ini dapat memberikan solusi dan meningkatkan efisiensi kerja perawat di ruangan Angsoka 1.
Gagasan kreatif yang penulis rancang juga tak lepas dengan nilai dari SMART ASN, dimana ASN diharapkan dapat membangun pola piker yang adaptif dan memberikan inovasi (Wawasan Global). Hal ini penulis wujudkan degan memberikan sedikti improvisasi dengan berupa media checklist yang akan diberikan pada pasien dan keluarga. Sehingga dapat mempermudah pasien dan keluarga untuk mempersiapkan hal apa saja guna kelancaran selama prosedur keesokan harinya. Hal ini juga selaras dengan tugas ASN dalam segi manajemen ASN yaitu melaksanakan tugas kedinasan dengan tanggung jawab serta menunjukkan integritas dalam sikap perilaku dan Tindakan selama berada di lingkup kerja.
Penulis memiliki gagasan kreatif berupa media edukasi berupa lembar balik, dimana lembar balik tersebut bisa digunakan untuk mempermudah perawat menjelaskan hal apa saja yang perlu dipersiapkan kepada pasien yang direncanakan tindakan Coronary Angiography. Selain mempermudah, media ini digunakan agar edukasi yang diberikan kepada pasien lebih menarik. Lembar balik dipilih menjadi jenis media edukasi karena bersifat praktis, menarik dan dapat digunakan dimanasaja dan kapan saja apabila perawat melakukan edukasi. Waktu pemberian edukasi tetap menyesuaikan edukasi pada umumnya, yaitu pada 1 hari sebelum pasien melakukan Tindakan (H-1 tindakan).
Gambar 3.2 Lembar Checklist Coronary Angiography Yang Digunakan
Sebagai Media Recheck
Setelah perawat melakukan edukasi persiapan kepada pasien, perawat melakukan recheckatau pengecheckan kembali pada pagi keesokan harinya, pada hari jadwal pemeriksaan tersebut, dengan menggunakan lembar Checklist Serah Terima
Pasien Pre Dan Post Kateterisasi (RM.12.6/1.2.1/2018). Dimana rechecklist akan dimasukkan ke kolom keterangan pada kolom sebelah kanan.
Pelaksanaan monitoring evaluasi edukasi perawat akan dibagi menjadi 2 sesi, dimana akan dilakukan monitoring perawat dengan media lembar balik dan tidak menggunakan media atau dengan metode ceramah saja. Dengan dua perlakuan tersebut akan dievaluasi dengan monitoring yang akan dilakukan oleh penulis. Adapun monitoring evaluasi dan penilaian output sebagai berikut.
Nama Pasien (inisial)
Edukasi Persiapan Tindakan Menggunakan media Output (kelengkapan melakukan butir persiapan) Ya Tidak Ya Tidak
Butir persiapan yang sudah dilakukan (dari 10 poin) penilaian
Penerapan gagasan kreatif ini tak lekang dengan penerapan nilai-nilai ASN yaitu BerAKHLAK yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif yang akan diimplementasikan kepada perawat yang berdinas di Ruang Angsoka 1 RSUP Prof dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar dari tanggal 29 Agustus hingga 1 Oktober 2022.
Selain gagasan kreatif penulis uraikan diatas, berikut adalah rekomendasi dan rincian kegiatan yang dapat dilakukan guna meningkatkan optimalisasi gagasan tersebut.
1. Mengumpulkan materi mengenai persiapan prosedur coronaryangiography.
2. Melakukan konsultasi materi yang sudah dikumpulkan kepada Penanggung jawab ruangan, Kepala Instalasi, Coach dan Mentor.
3. Menyusun media lembar balik sesuai dengan materi yang sudah dikumpulkan.
4. Melakukan sosialisasi kepada teman-teman sejawat perawat untuk memanfaatkan media lembar balik sebagai media edukasi persiapan coronaryangiography.
5. Melakukan recheck persiapan coronary angiography pada pasien dengan memanfaatkan Kembali form Checklist Serah Terima Pasien Pre Dan Post Kateterisasi yang sudah ada.
6. Melakukan evaluasi edukasi kepada pasien dengan menggunakan lembar balik
Isu yang diangkat oleh penulis adalah mengenai Belum efektifnya persiapan Tindakan Coronary Angiography pada pasien suspect CAD di ruang Angsoka I RSUP Prof dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar. Adapun rencana kegiatan dan Tahapan kegiatan Aktualisasi sebagai berikut.
1 Penyusunan materi
edukasi persiapan
coronary
angiography. Manajemen ASN
Tersusunnya
materi edukasi
persiapan
coronary
angiography
Dengan tersedianya
materi edukasi
persiapan coronary
maka akan
memberikan
kontribusi terhadap
Adanya materi
edukasi ini
akan
memberikan
penguatan
pada nilai
Penyusunan materi
edukasi persiapan
coronary angiography
merupakan suatu
upaya dalam
melakukan
perencanaan
memaksimalkan
pelayanan yang ada
di RSUP Prof. Dr.
I.G.N.G Ngoerah
Denpasar. SMART ASN
Penyusunan materi
edukasi ini dapat
membangun pola
pikir yang adaptif
dengan
menggunakan
jurnal, panduan atau
Visi rumah sakit yaitu
“Menjadi Rumah Sakit
Unggul dan Mandiri
Tahun 2024” dan
sesuai dengan Misi
rumah sakit nomor 3
yaitu
“Menyelenggarakan
Pendidikan
terintegrasi dan
pelatihan tenaga
Kesehatan yang
berdaya saing dan berbudaya.”
organisasi
antara lain Integritas, Profesional dan
Tat Twam Asi.
literatur yang
tersedia untuk
membuat suatu
panduan materi
edukasi (Wawasan Global).
1.1 Mencari studi
literatur, data pendukung dan panduan terkait
materi edukasi
persiapan coronary angiography.
Output: Tersusunnya
draft ringkasan
materi edukasi
terkait persiapan
coronary angiography.
Saya berusaha untuk
melakukan perbaikan
tiada henti dengan
memahami hal apa saja
yang perlu diketahui dan perlu dipahami pasien
untuk memenuhi
kebutuhan persiapan
Evidence:
Materi edukasi
persiapan
Coronary Angiography.
Tindakan (Berorientasi Pelayanan).
Saya senantiasa
Menyusun draft materi
tersebut dengan penuh
tanggung jawab dan
berintegritas tinggi
(Akuntabel).
1.2 Melakukan
konsultasi kepada
PJ, Mentor dan
pihak terkait
mengenai materi
yang perlu
diberikan terkait
persiapan coronary
angiography
Output:
Tersusunnya
materi coronary
angiography
yang dapat
didaya gunakan
sebagai acuan
pemberian
edukasi.
Saya senantiasa
meningkatkan
kompetensi diri berupa
pengetahuan terkait isu
yaitu persiapan Tindakan
coronary angiography
dengan kualitas yang
terbaik (Kompeten).
Saya melakukan
konsultasi dengan pihak
terkait dengan
bertangggung jawab
(Akuntabel).
Saya senantiasa
menyesuaikan diri
dengan saran yang akan
diterima dalam proses
konsultasi dan diskusi
Evidence:
Foto proses
konsultasi Materi
Bersama dan terus
berusaha
mengembangkan materi
2 Pembuatan media
lembar balik
persiapan coronary
angiography.
Tersusunnya
media lembar
balik mengani
perisapan
baik dan tepat sasaran (Adaptif).
Saya menghargai
berbagai pihak yang
memberikan saran dan
masukan dalam proses
konsultasi (Harmonis).
Saya senantiasa
berkerja sama dengan
memberi kesempatan
pihak-pihak lain untuk
berdiskusi demi tujuan
menghasilkan nilai
tambah berupa materi
yang baik dan siap
digunakan
(Kolaboratif).
Dengan tersedianya
media lembar balik
mengani persiapan
coronary angiography
Adanya media
lembar balik
mengenai
persiapan ini
Sebagai seorang
ASN pembuatan
media lembar balik
merupakan bentuk
implementasi dari
sikap professional
dan tanggung
jawab.
SMART ASN
ASN dalam
pembentukan
lembar balik memiliki
kosistensi untuk
mengembangkan
kompetensi dan
Penguasaan
teknologi informasi
dengan
memanfaatkan
media dengan
coronary
angiography
ini maka akan
memberikan
kontribusi terhadap
Visi rumah sakit yaitu
“Menjadi Rumah Sakit
Unggul dan Mandiri
Tahun 2024” dan
sesuai dengan Misi
rumah sakit nomor 5
yaitu “Membangun
jejaring Kesehatan
dan Kerjasama
dengan pemangku
kepentingan terkait.”
akan
memberikan
penguatan
pada nilai
organisasi
antara lain
integritas, efektif dan
kebersamaan.
menghasilkan desain
lembar balik.
2.1 Menyusun desain
lembar baik yang
sudah disesuaikan
dengan draft
materi yang sudah
dikonsultasikan.
Output: Tersusunnya
racangan desain
lembar balik
mengenai
persiapan
coronary
angiography
Saya senantiasa
menyusun desain lembar
balik dengan tanggung
jawab dan
berintegritas tinggi
dengan menggunakan
draft yang sudah
dikonsultasikan
(Akuntabel).
Evidence:
Desain lembar
balik persiapan
coronary
angiography
Saya senantiasa cepat
menyesuaikan diri dan
berinovasi dengan
membuat suatu media
lembar balik demi
mempermudah proses
edukasi yang akan
dilakukan di ruangan
(Adaptif).
Saya senantiasa untuk
mengembangkan
2.2 Melakukan
konsultasi terkait
desain Lembar
balik dengan pihak
PKRS RSUP Prof dr.
I.G.N.G Ngoerah
Output:
Terlaksanannya
konsultasi
Lembar balik
yang sudah
disesuaikan
dengan standart
rumah sakit dan
siap untuk
digunakan di ruangan.
kompetensi diri
dimana menjawab
permasalahan isu
dengan lembar balik
untuk meningkatkan
kualitas edukasi
(Kompeten).
Saya senantiasa
melakukan perbaikan
dengan bertanggung
jawab, dan tidak
menyalahgunakan
kepercayaan dan
kewenangan selama
menerima masukan dan
saran dari berbagai pihak
yang terkait
(Akuntabel).
Saya senantiasa
Evidence:
menjaga nama baik
Rumah Sakit dengan
mengikuti standart
Foto proses
konsultasi
lembar balik
institusi dalam
pembuatan media
lembar balik sebagai
media edukasi (Loyal).
Saya bertidak proaktif
dalam menanyakan
pendapat pihak PKRS
dalam proses diskusi dan
mengembangkan
kreasi untuk
membentuk lembar balik
yang komunikatif
(Adaptif).
Saya senantiasa
terbuka dalam
bekerjasama dengan
pihak PKRS yang
merupakan pusat
edukasi terintegrasi di
RSUP Prof dr. I.G.N.G
Ngoerah dan
memberikan
kesempatan
berkontribusi dalam
penyusunan media
untuk dapat
memanfaatkan media
dalam edukasi yang lebih
maksimal (Kolaborasi).
Saya senantiasa
menghargai pendapat
berbagai pihak dalam
proses konsultasi (Harmonis).
Saya berusaha untuk
melakukan perbaikan
tiada henti dengan
semua masukan yang
saya terima dari berbagai
pihak (Berorientasi
Pelayanan).
dengan sesama
perawat mengenai
edukasi persiapan
coronary angiography.
sosialisasi
dengan sesama
teman sejawat
perawat
mengenai
persiapan
dan review mengenai
persiapan coronary angiographu
diharapkan akan
memberikan
kontribusi terhadap
persepsi dan review kembali
ini akan memberikan
penguatan pada nilai
Manajemen ASN
Merupakan
pengembagan
perilaku dalam
menjalankan
rancangan yang
sudah dijalankan
dengan
mensosialisasikan
kepada rekan
sejawat perawat.
coronary angiography.
“
Visi rumah sakit yaitu
Menjadi Rumah Sakit
Unggul dan Mandiri
Tahun 2024” dan
sesuai dengan Misi
rumah sakit nomor 1
dan 2 yaitu
“
Menyelenggarakan
pelayanan Kesehatan
yang paripurna, mandiri dan
terjangkau“ dan
“
Terlaksananya
sosialisasi ini dapat
membangun dan
Menyelenggarakan
Pendidikan
terintegrasi dan
pelatihan tenaga
organisasi
antara lain
integritas, professional dan Tat Twam
Asi.
menjalin hubungan
dengan sesama
rekan sejawat guna
kelancaran
rancangan.
materi Bersama
teman-teman
sejawat perawat
mengenai
persiapan coronary
angiography
Output:
Terlaksananya
review materi
Bersama temanteman sejawat
mengenai
persiapan
Tindakan
coronary
angiography
Saya senantiasa
melakukan review
Bersama teman sejawat
dengan cermat dan
berintegritas tinggi
(Akuntabel) .
Saya berupaya untuk
memfasilitasi
lingkungan kerja yang
lebih kondusif dengan
meberikan review materi
Kesehatan yang
berdaya saing dan berbudaya.”
Evidence:
Foto proses
review materi
Bersama temanteman perawat.
dengan menolong
untuk mempermudah
dalam pelaksanan
periapan Tindakan (Harmonis).
3.2 Melakukan
sosialisasi Bersama
teman-teman
sejawat perawat
mengenai
penggunaan media
lembar balik dalam
pelaksanaan
edukasi persiapan
coronary
angiography
Output:
Terlaksananya
sosialisasi
kepada teman-
teman perawat
mengenai
penggunaan
media lembar
balik edukasi
persiapan
coronary
angiography
Saya berusaha
bertindak proaktif
untuk meningkatkan
antusiasme dalam proses
berjalanya review
Bersama teman-teman
sejawat perawat (Adaptif).
Saya berupaya untuk
melakukan perbaikan
dalam proses edukasi
persiapan pasien dengan
mensosialisasikan
penggunaan lembar balik
(Berorientasi Pelayanan).
Saya berupaya
membantu sesama
perawat untuk belajar
memanfaatkan lembar
balik selama edukasi
Evidence:
(Kompeten).
4 Pelaksanaan edukasi
persiapan prosedur
coronary
angiography dengan
Foto
pelaksanaan
sosialisasi
kepada perawat
penggunaan media balik.
Saya berupaya
menolong teman
perawat untuk
mempermudah edukasi
dengan lembar balik
untuk membangun
lingkungan kerja yang
kondusif (Harmonis)
Saya senantiasa
menyesuaikan diri
dengan kondisi ruangan
dan proaktif dalam
menentukan waktu dan
tempat dalam
pelaksanaan sosialisasi
pemanfaatan lembar
balik (Adaptif).
Terlaksananya
edukasi
persiapan
prosedur
Dengan adanya
edukasi dengan
menggunakan media
lembar balik
Adanya edukasi
dengan
menggunakan
media lembar
menggunakan media
lembar balik. Manajemen ASN
Pelaksanaan edukasi
dengan media ini
adalah menjadi
tugas dan fungsi
ASN yaitu
menjalankan
pelayanan public
dengan penuh
tanggung jawab
coronary
angiography
dengan
menggunakan
media lembar
balik.
“
“
diharapkan akan
memberikan
kontribusi terhadap
Visi rumah sakit yaitu
Menjadi Rumah Sakit
Unggul dan Mandiri
Tahun 2024” dan
sesuai dengan Misi
rumah sakit nomor 3
yaitu
Menyelenggarakan
penelitian Kesehatan
berbasis rumah sakit”
balik ini akan
memberikan
penguatan
pada nilai
organisasi
antara lain
integritas, professional dan Tat Twam
Asi.
SMART ASN
Pelaksanaan edukasi
denga lembar balik
tersebut merupakan
wujud yang
dilakukan ASN
sebagai perawat
educator dengan
tanggung jawab dan
professional (integritas).
4.1 Melakukan edukasi
kepada pasien
mengenai
persiapan coronary
angiography
dengan media
lembar balik
Output:
Terlaksananya
edukasi pada
pasien
mengenai
persiapan
Tindakan
Coronary
Angiography
dengan media
lembar balik
Saya memberikan
edukasi dengan
menggunakan media
lembar balik dengan
ramah, cekatan
sembari menjelaskan
kepada pasies sesuai
kebutuhan terkaiit
perisapan sebelum
Tindakan (Berorientasi
Pelayanan).
Saya memberikan
Evidence:
Foto
pelaksanaan
edukasi dengan
menggunakan
media lembar
balik.
edukasi dengan jujur,
bertanggng jawab, berintegritas tinggi
sesuai dengan materi
dan media yang sudah
disusun (Akuntabel).
5 Pelaksanaan
monitoring dan evaluasi setelah
pelaksanaan edukasi
persiapan dengan
media lembar balik.
Terlaksanaanya
monitoring dan evaluasi setelah
pelaksanaan
edukasi
persiapan
dengan media
Saya melaksanankan
edukasi dengan media
lembar balik dengan
upaya dan kualitas
yang terbaik (Kompeten).
Saya menghargai setiap
pasien yang saya berikan
edukasi dengan
berbagai macam latar
belakang (Harmonis).
Dengan adanya
monitoring dan
evaluasi pelaksanaan
edukasi persiapan
dengan media lembar
balik diharapkan akan
memberikan
Adanya
evaluasi
pelaksanaan
edukasi
persiapan
dengan media
lembar balik
Manajemen ASN
Wujud tugas ASN
dalam memberikan
lembar balik.
kontribusi terhadap
Visi rumah sakit yaitu
“
Menjadi Rumah Sakit
akan
memberikan
penguatan
pelayanan yang
professional dan
berkualitas dalam
setiap pemberian
edukasi.
SMART ASN
Monitoring dan
evaluasi pelaksanaan
rencana aktualisasi
ini tak lepas dari
rasa tanggung jawab
pada proses hingga
hasil yang ada sudah
terbentuk.
keefektifan dalam
penggunakan
media lembar balik
dalam pelaksanaan
edukasi
Output:
Terlaksananya
evaluasi
penggunaan
media lembar
balik dalam
edukasi
Saya akan menilai
keefektifan penggunaan
media lembar balik
dengan lembar Checklist
Serah Terima Pasien Pre
Dan Post Kateterisasi
dengan jujur , cermat
Unggul dan Mandiri
Tahun 2024” dan
sesuai dengan Misi
rumah sakit nomor 4
yaitu “Menciptakan
tata Kelola RS yang
baik”
pada nilai
organisasi
antara lain
integritas, professional dan kebersamaan.
persiapan
coronary
angiography
dan bertanggung
jawab dan berupaya
tidak
menyalahgunakan
Evidence: Lembar
penilaian evaluasi
monitoring
edukasi dengan lembar balik.
kewenanagan berupa
menjaga kerahasiaan
pasien (Akuntabel).
Selama proses evaluasi
saya akan selalu
berusaha menilai setiap
pasien dengan adil
sesuai Pancasila,
khususnya pada sila-5
yaitu “Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat
Indonesia” (Loyal).
Kolaboratif, saya akan
terbuka dalam
memberi kesempatan
kepada siapa saja dan
berbagai pihak terkait
untuk memberikan
5.2 Melaporkan hasil
kegiatan dan evaluasi kepada
mentor dan PJ ruangan terkait
edukasi dengan
menggunakan
lembar balik
Output:
Hasil evaluasi
edukasi dengan
media lembar
balik telah
tersampaikan
kepada Mentor
dan PJ.
tanggapan dan masukan
selama proses
pemanfaatan media
edukasi dan
memberikan nilai
tambah untuk lembar
balik (Kolaboratif).
Saya senantiasa
menyampaikan hasil
evaluasi yang sudah saya
olah kepada PJ ruangan
dan mentor guna
sebagai acuan dan
didayagunakan untuk
perbaikan tiada henti (Berorientasi
Evidence:
Dokumentasi
penyampaian
hasil evaluasi
kepada Mentor
dan PJ
Pelayanan).
Saya menjaga
kerahaasiaan hasil
evaluasi yang sudah
diolah dan
menyampaikan kepada
PJ dan mentor guna
menjadi bahan evaluasi
dan perbaikan tiada
henti (Loyalitas)
Saya menyampaikan
hasil kepada PJ ruangan
untuk membangun
alternatif metode edukasi
persiapan Tindakan
dengan lebih kondusif
dan efisien (Harmonis).
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi akan dilakukan mengacu pada tabel berikut.
No Kegiatan/Tahapan Kegiatan
Bulan Keterangan/ Tanggal Kegiatan Agustus September
4 1 2 3 4
1 Penyusunan materi edukasi persiapan coronaryangiography.
Mencari studi literatur, data pendukung dan panduan terkait materi edukasi persiapan coronary angiography.
Melakukan konsultasi kepada PJ, Mentor dan pihak terkait mengenai materi yang perlu diberikan terkait persiapan coronaryangiography
2 Pembuatan media lembar balik persiapan coronary angiography.
Menyusun rancangan desain lembar baik yang sudah disesuaikan dengan draft materi yang sudah dikonsultasikan.
Melakukan konsultasi terkait desain Lembar balik dengan pihak PKRS
RSUP Prof dr. I.G.N.G Ngoerah
3 Pengadaan review dan sosialisasi dengan sesama perawat mengenai edukasi persiapan coronary angiography.
29 Agustus s.d 3
September 2022
29 Agustus s.d. 1
September 2022
1 s.d 3 September
4 s.d 10 September 2022
4 s.d 7 September 2022
7 s.d 10 September 2022
7 s.d 16 September 2022
Melakukan review materi Bersama teman-teman sejawat perawat
mengenai persiapan coronaryangiography
Melakukan sosialisasi Bersama teman-teman sejawat perawat mengenai
penggunaan media lembar balik dalam pelaksanaan edukasi persiapan
coronary angiography
4 Pelaksanaan edukasi persiapan prosedur coronary angiography dengan
menggunakan media lembar balik.
Melakukan edukasi kepada pasien mengenai persiapan coronary
angiographydengan media lembar balik
5 Pelaksanaan monitoring dan evaluasi setelah pelaksanaan edukasi
persiapan dengan media lembar balik.
Melakukan evaluasi keefektifan dalam penggunakan media lembar balik
dalam pelaksanaan edukasi
Melaporkan hasil kegiatan dan evaluasi kepada mentor dan PJ ruangan
terkait edukasi dengan menggunakan lembar balik
7 s.d 10 September
2022
11 s.d 16
September 2022
10 s.d 24
September 2022
10 s.d 24
September 2022
11 September s.d 1
Oktober 2022
11 s.d 24
September 2022
25 September s.d 1
Oktober 2022
Para pihak yang terlibat dalam pelaksanaan aktualisasi adalah sebagai berikut.
No Para Pihak Peran dalm Aktualisasi Keterangan
1 Komang Ayu
Mustriwati,
S.Kp., M.P.H
2 Dwinta Pratiwi
Adi,SKM., M.Kes
Memberikan bimbingan dan mengarahkan proses penyusunan laporan aktualisasi. Memberikan saran terkait hubungan isu dan gagasan dengan skp yang dimiliki, memberikan arahan untuk dapat memillih isu beserta gagasan yang efektif dan efisien.
Memberikan bimbingan terkait tata cara sistematikan penulisan rancangan aktualisasi. Mengarahkan sistematikan gagasan dan isu yang diangkat dengan keterkaitan materi LATSAR CPNS
KEMENKES yang sudah dipelajari (nilai BerAkhlak, SMART ASN dan Manajemen ASN)
3 Ns. Dewa Kadek
Adi Surya, S.Kep., M.Kep
Memberikan saran, pertimbangan, data dan persetujuan terkait isu yang akan diangkat penulis di ruangan Angsoka 1. Memberikan saran terkait gagasan penyelesaian yang memungkan dilakukan dengan kondisi di ruangan.
Penanggung Jawab Ruang Angsoka 1
Centers for Disease Control and Prevention. (2021). Coronary Artery Disease. Diakses pada 2 Agustus 2022 dari https://www.who.int/teams/integrated-health-services/infectionprevention-control/hand-hygiene
Hendrawati, Ratih, dkk. 2016. KepatuhanPetugasMelakukanPenandaanSisiLokasiOperasi (SiteMarking)SebelumPasienDioperasiDiRawatInapDanPelaksanaanSurgical SafetyChecklistDiInstalasiBedahSentralRsupDrSardjito:StudiActionResearch. Jogjakarta: Perpustakaan Universitas Gajah Mada.
Mayoclinic. (2022). Coronary Artery Disease. Diakses pada 2 Agustus 2022 dari
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coronary-artery-disease/symptomscauses/syc-20350613
Pemerintah Indonesia. Peraturan Presiden (PERPRES) tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025. Pemerintah pusat, Jakarta. 2010.
Pemerintah Indonesia. Undang-UndangNomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Lembaga Republik Indonesia Tahun 2014, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomro 5494. Jakarta.
Shahjehan, Rai Dilawat & Bhutta, Beenish S. 2022. CoronaryArteryDisease. United States: StatPearls Publishing.
WHO. Hand Hygene. (2022). Hand Hygene. Diakses pada 17 Agustus 2022 dari
https://www.who.int/teams/integrated-health-services/infection-preventioncontrol/hand-hygiene
Nama : Komang Ayu Eka Wijayanti
NIP : 199610052022032003
Unit kerja : RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Penyelesaian Kegiatan
1. Berkonsultasi terkait isu yang ditemukan di satuan kerja penulis.
Catatan Coach/Mentor Waktu dan Media Coaching/Mentoring
• Mencari variasi isu yang ditemukan di unit tempat bekerja
• Memperbaiki pada tata Bahasa penulisan masalah yang ada.
3 Agustus 2022
Via whatsapp (dokumentasi terlampir)
1. Berkonsultasi terkait pemilihan, prioritas yang dipilih penulis untuk dijadikan isu utama.
2. Berkonsultasi terkait alternatif gagasan kreatif beserta gagasan penyelesaian sebagai pendukung menyelesaikan isu yang dipilih
• Memperbaiki tata Bahasa penulisan isu permasalahan yang belum tepat.
• Pada alternatif penyelesaian isu bisa ditambahkan persamaan persepsi terkait edukasi persiapan cor angiografi.
11 Agustus 2022
Via Whatsapp (dokumentasi terlampir)
1. Berkonsultasi laporan rancangan Bab 1 sampai dengan Bab 3
2. Berkonsultasi terkait keterkaitan isu yang diangkat dengan satuan kerja dan keterkaitan materi agenda 3 yang dimiliki penulis
3. Berkonsultasi terkait kesinambungan antara masalah dengan gagasan kreatif yang dipilih oleh penulis
1. Berkonsultasi terkait laporan rancangan, khususnya pada bab 4
2. Berkonsultasi terkait file presentasi yang akan digunakan untuk seminar rancangan aktualisasi.
3. Meminta tanda tangan lembar pengesahan.
• Perbaikan terkait rancangan dan gagasan kreatif .
• Lanjut ke bab IV
18 Agustus 2022
Konsultasi Tatap Muka (dokumentasi terlampir)
• Lanjutkan membuat PPT
• Acc Bab 4
25 Agustus 2022
Konsultasi Tatap Muka (dokumentasi terlampir)
OPTIMALISASI PERSIAPAN CORONARY
ANGIOGRAPHY OLEH PERAWAT
DI RUANG ANGSOKA I RSUP PROF DR. I.G.N.G
NGOERAH DENPASAR
KOMANG AYU EKA WIJAYANTI NIP. 199610052022032003
RSUP Prof Dr. I.G.N.G Ngoerah
merupakan rumah sakit
rujukan bagian timur
Coronary Angiografi merupakan
pemeriksan diagnostik untuk
memastikan dugaan Coronary
Artery Disease.
Ketepatan dan kelengkapan
dalam melakukan persiapan
prosedur
Tujuan Khusus
Tujuan Umum
Menjadi PNS yang professional
dan berkarakter dengan
menerapkan nilai-nilai dasar
PNS BerAKHLAK
mampu mengimplementasikan nilai
dasar ASN BerAHLAK pada:
Penyusunan materi edukasi
persiapan coronary angiography.
Proses pembuatan media lembar
Manfaat
Individu Organisasi Masyarakat
Dapat menyusun rancangan
aktualisasi yang dengan
mengintegrasikan nilai ASN
balik persiapan coronary angiography.
Pelaksanaan review dan sosialisasi mengenai edukasi
persiapan coronary angiography.
Pelaksanaan edukasi persiapan
prosedur dengan media lebar
balik.
Pelaksanaan monitoring dan
evaluasi edukasi perisapan
dengan lembar balik
Visi
Menjadi Rumah Sakit
Unggul dan Mandiri
Tahun 2024
Nilai Organisasi
Integritas
Professional
Tat Twam Asi
Efektif
Kebersamaan
Misi
Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan yang paripurna, mandiri dan terjangkau.
Menyelenggarakan Pendidikan terintegrasi dan pelatihan tenaga Kesehatan yang berdaya saing dan berbudaya.
Menyelenggarakan penelitian Kesehatan berbasis rumah sakit.
Menciptakan tata Kelola RS yang baik.
Membangun jejaring Kesehatan dan Kerjasama dengan
pemangku kepentingan terkait
KEMBALI KE HALAMAN AGENDABelum optimalnya pelaksanaan site marking pada persiapan pasien yang direncanakan operasi
di ruang Angsoka I
RSUP Prof dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar.
Belum optimalnya persiapan
Tindakan Coronary Angiography pada pasien suspect CAD
di ruang Angsoka I RSUP
Profdr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar
Belum optimalnya cuci tangan 5
moment pada tenaga Kesehatan yang
bertugas di ruang Angsoka I RSUP
Prof dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar.
KEMBALI KE HALAMN AGENDA
Edukasi dengan media
lembar balik
Re-check kelengkapan
memanfaatkan lembar
checklist yang ada
Monitoring dan Evaluasi
Mencari data terkait materi edukasi
persiapan coronary angiography
Output & Evidence
Draft Materi edukasi
melakukan konsultasi materi yang
perlu diberikan terkait persiapan
coronary angiography
Agenda2(BerAHLAK)
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel Kompeten, Adaptif, Harmonis, Kolaboratif
Materi edukasi yang
sudah dikonsultasikan
Visi & Misi Rumah sakit no 3.
Nilai : Integritas, Profesional,
Tat Twam Asi
Menyusun Lembar Balik
Rancangan desain lembar balik
Konsultasi dengan PKRS RSUP
Prof Ngoerah
Agenda 2 (BerAHLAK)
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Adaptif, Kompeten, Loyal, Hamonis, Kolaboratif
Terlaksananya konsultasi
dengan PKRS
Visi & Misi Nomor 5
Nilai : Integritas, Efektif, Kebersamaan
Output & Evidence
Review Materi
Terlaksananya Review Materi
Sosialisasi penggunaan media lembar balik
Agenda 2 (BerAHLAK)
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Harmonis, Kompeten, Adaptif
Terlaksananya sosialisasi
Visi & Misi Nomor 1 dan 2
Nilai: Integritas, Profesional, Tat Twam Asi
Output & evidence
Melakukan edukasi dengan lembar balik
Terlaksananya edukasi
dengan lembar balik
Agenda 2 (BerAHLAK)
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Harmonis, Kompeten
Visi & Misi Nomor 3
Nilai: Integritas, Profesional
dan Tat Twam Asi
Evaluasi keefektifan
menggunakan lembar balik
Terlaksananya evaluasi
Melaporkan hasil evaluasi dan monitoring ke PJ dan mentor
Agenda2(BerAHLAK)
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Loyal, Harmonis, Kolaboratif
Hasil evaluasi dan monitoring
sudah tersampaikan
Visi & Misi Rumah sakit no 4.
Nilai : Integritas, Profesional, Kebersamaan
