31 minute read

3.7 Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi

3.7 Matriks Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Instalasi Farmasi, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Advertisement

Isu yang diangkat : Belum dilakukannya dispensing obat narkotika injeksi oleh depo farmasi untuk pasien rawat inap RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung di Tahun 2021

Gagasan Pemecahan Isu : Pembuatan Draft Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

1 2

1. Menyampaikan gagasan pemecahan isu kepada Kepala Instalasi Farmasi dan Berkoordinasi dengan Kepala Depo Farmasi Pencampuran 1.Meminta izin untuk membuat janji temu 2.Menyampaikan dan meminta persetujuan gagasan pemecahan isu kepada Kepala

Instalasi Farmasi 1. Permohonan janji temu disetujui,

Dokumen pendukung :

Screen shoot percakapan

Whatsapp 2. Gagasan tersampaikan dan disetujui, Sebelum bertemu dengan atasan saya menyusun konsep gagasan yang akan disampaikan dengan cermat (Etika Publik) Pada hari yang sudah ditentukan, saya datang tepat waktu Membuat gagasan untuk meningkatkan mutu layanan Instalasi Farmasi dengan mengaplikasikan Whole of Government sesuai dengan Visi RSUP Dr. Hasan Sadikin

3 4 5

Kontribusi terhadap Visi/Misi Organisasi

6 Penguatan Nilai Organisasi

7

Integritas

Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas

34

RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung 3. Mengoordinasikan gagasan dispensing obat narkotika injeksi

Depo Farmasi ICU kepada Kepala

Depo Farmasi

Pencampuran Dokumen pendukung : Bukti

Foto dan catatan persetujuan gagasan 3. Gagasan sudah dikoordinasikan dengan Kepala

Depo Farmasi

Pencampuran,

Dokumen pendukung : Bukti

Foto dan Catatan hasil koordinasi sesuai janji yang telah dibuat (Antikorupsi) kemudian menyampaikan gagasan pemecahan isu dan melakukan koordinasi dengan penuh sopan santun (Etika Publik), Menerima kritik, saran, dan mencatat hal – hal penting hasil koordinasi untuk kelancaran pembuatan draft SOP (Nasionalisme) Bandung yaitu Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong royong

35

2. Membuat Draft Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap 1. Menentukan aktivitas yang akan dilakukan di dalam

SOP 2. Menyusun alur

Pelayanan Order

Obat Narkotika

Injeksi 3. Menentukan mutu baku SOP yang terdiri dari kelengkapan, waktu, dan output 4. Mengonsultasikan draft SOP kepada

Kepala Instalasi

Farmasi dan Kepala

Depo Pencampuran 5. Memperbaiki draft

SOP 1. Daftar aktivitas yang akan dilakukan, dokumen pendukung :

Screen Shoot daftar aktivitas 2. Bagan Alur

Pelayanan Order

Obat Narkotika

Injeksi, dokumen pendukung :

Screen Shoot bagan alur 3. Daftar mutu baku

SOP yang terdiri dari kelengkapan, waktu, dan output, dokumen pendukung :

Screen Shoot

Daftar mutu baku Menentukan aktivitas yang akan dilakukan di dalam SOP dengan mempertimbangkan kompetensi tenaga kesehatan yang terlibat secara adil (Antikorupsi), Menyusun alur Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi dengan penuh rasa tanggung jawab agar proses dispensing dapat berjalan dengan baik (Akuntabilitas), Menentukan mutu baku SOP yang terdiri dari kelengkapan, waktu, Membuat Draft Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap yang dapat meningkatkan pengendalian sisa narkotika injeksi sesuai dengan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia

Inovatif

Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan

36

4. Masukan dan saran untuk perbaikan draft

SOP, dokumen pendukung : bukti foto dan catatan hasil konsultasi 5. Draft yang sudah diperbaiki dan output secara teliti dan cermat (Etika publik), menerima saran dan masukan saat mengonsultasikan draft SOP dengan kepala Sub. Instalasi Mutu dan Pengembangan (Nasionalisme), memperbaiki draft SOP untuk meningkatkan kualitas pelayanan farmasi (Komitmen Mutu)

3. Menyosialisasikan

Draft Standar Operasional Prosedur (SOP) 1. Menyampaikan draft SOP yang akan disosialisasikan kepada tenaga 1. Draft SOP tersampaikan pendukung : screen shoot Sebelum melakukan sosialisasi, secara transparan saya menyampaikan draft Memberikan sosialisasi terkait draft Standar Operasional

37

Profesional

Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja

Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap

kesehatan yang terlibat 2. Menentukan waktu sosialisasi dengan tenaga kesehatan yang terlibat 3. Menyampaikan undangan sosialisasi kepada tenaga kesehatan yang terlibat 4. Melaksanakan sosialisasi draft

SOP dan disukusi melalui zoom pengiriman draft

SOP melalui percakapan

Whatsapp 2. Waktu sosialisasi disepakati, dokumen pendukung : screen shoot percakapan

Whatsapp 3. Undangan sosialisasi tersampaikan,

Dokumen pendukung :

Screen shoot undangan sosialisasi melalui whatsapp 4. Sosialisasi terlaksana,

Dokumen SOP agar para tenaga kesehatan yang terlibat dapat mengetahui terlebih dahulu alur yang akan dikerjakan (Akuntabilitas), kemudian saya menyampaikan undangan kepada para tenaga kesehatan dengan sopan (Etika Publik) dan menentukan waktu sosialisasi dengan adil (Antikorupsi), saya memberikan sosialisasi dengan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar serta menerima Prosedur (SOP) Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap sesuai dengan Visi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong royong melalui penjalinan kemitraan

38

pendukung : Screen shoot pelaksanaan sosialisasi melaui zoom sosialisasi, Screen shoot Daftar Hadir Peserta melalui Google Form dan catatan hasil sosialisasi/diskusi masukan saat sesi diskusi (Nasionalisme)

4. Melakukan uji coba Draft Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap 1. Memeriksa kelengkapan yang dibutuhkan di depo farmasi 2. Mengamati pelaksanaan uji coba 3. Mencatat hal – hal penting selama pelaksanaan uji coba 1. Perlengkapan tersedia, dokumen pendukung : Bukti

Foto perlengkapan yang digunakan di depo farmasi 2. Uji coba teramati,

Dokumen Sebelum uji coba dimulai saya bertanggung jawab memeriksa perlengkapan yang dibutuhkan (Akuntabilitas), kemudian saya mengamati pelaksanaan uji coba secara cermat Kegiatan uji coba dapat meningkatkan pemahaman terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap sesuai dengan Visi RSUP

Profesional

Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui penjalinan kemitraan

39

pendukung : Bukti

Foto saat uji coba 3. Catatan hasil uji coba (Etika Publik) dan saya mencatat masukan dan saran untuk perbaikan draft SOP (Nasionalisme)

5. Mengevaluasi pemahaman dan pelaksanaan draft Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap 1. Menyiapkan daftar pertanyaan untuk melakukan survei evaluasi kepada tenaga kesehatan yang terlibat dengan menggunakan google form 2. Melakukan survei evaluasi kepada para tenaga kesehatan yang 1. Daftar pertanyaan pada google form, dokumen pendukung : screen shoot daftar pertanyaan pada google form 2. Tautan suvei evaluasi tersampaikan kepada tenaga kesehatan yang terlibat, dokumen Menyiapkan daftar pertanyaan dengan jelas (Akuntabilitas), Meminta kesediaan tenaga kesehatan yang terlibat untuk mengisi survei evaluasi pada tautan google form dengan penuh sopan santun (Etika Publik), kemudian saya Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong royong

Melakukan kegiatan survei evaluasi pelaksanaan draft Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap untuk terus memberikan layanan terbaik sesuai dengan Misi

Unggul

Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima

40

terlibat dengan mengirimkan tautan pengisian google form 3. Mengolah data hasil survei 4. Menginformasikan hasil survei evaluasi kepada tenaga kesehatan yang terlibat pendukung : screen shoot percakapan

Whatsapp pengiriman tautan 3. Data hasil survei, dokumen pendukung : screen shoot data hasil survei 4. Hasil survei tersampaikan, dokumen pendukung : screenshoot percakapan whatsapp pengiriman hasil survei

6. Meminta Persetujuan Draft Standar 1. Memperbaiki draft

SOP Pelayanan

Order Obat 1. Draft SOP sudah diperbaiki, dokumen mengolah data hasil survei dan menginformasikan hasil evaluasi dengan jujur (Antikorupsi) RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia

Memperbaiki draft SOP dengan penuh rasa tanggung jawab Membuat SOP dengan penuh rasa tanggung jawab

Inovatif

41

Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat

Inap 2. Meminta persetujuan Draft

SOP kepala bagian yang terlibat 3. Meminta persetujuan Draft

SOP kepada Kepala

Instalasi Farmasi

pendukung : screen shoot SOP yang sudah diperbaiki 2. Lembar verbal konsep ditanda tangani Kepala

Bagian yang terlibat, dokumen pendukung : Hasil scan verbal konsep 3. Draft SOP disetujui,

Dokumen pendukung : hasil scan Formulir pembuatan SOP sudah ditanda tangani Kepala

Instalasi Farmasi (Akuntabilitas), dan dengan komitmen untuk memberikan pelayanan farmasi yang lebih baik kepada perawat, dokter maupun pasien (Komitem Mutu), kemudian meminta persetujuan dan meminta tanda tangan dengan penuh sopan santun (Etika Publik) agar dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya untuk mencapai pelayanan farmasi yang lebih baik sesuai dengan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan

42

BAB IV

PELAKSANAAN AKTUALISASI

4.1 Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi

Kegiatan Aktualisasi adalah sebuah proses pembiasaan (habituasi) untuk menginternalisasikan nilai-nilai ANEKA yang dipelajari selama daring oleh Bapelkes Cikarang menjadi karakter diri seorang ASN. Habituasi merupakan agenda ke-4 dari sekuen Latsar CPNS 2021 yang dilakukan di unit kerja masing-masing peserta. Kegiatan Aktualisasi untuk peserta Latsar Golongan 3 Angkatan 4 dilakukan pada tanggal 9 September 2021 hingga 8 Oktober 2021 di Depo Farmasi ICU, RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung total dengan uraian sebagai berikut :

No Kegiatan Jadwal Pelaksanaan Keterangan 1 Menyampaikan gagasan pemecahan isu kepada

Kepala Instalasi Farmasi dan Berkoordinasi dengan

Kepala Depo Farmasi

Pencampuran RSUP. Dr.

Hasan Sadikin Bandung 9 –10 September 2021 Terlaksana sesuai jadwal

2 Membuat Draft Standar

Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Order

Obat Narkotika Injeksi untuk

Pasien Rawat Inap 13 –15 September 2021 Terlaksana sesuai jadwal

3 Menyosialisasikan Draft

Standar Operasional

Prosedur (SOP) Pelayanan

Order Obat Narkotika

Injeksi untuk Pasien Rawat

Inap 20-24 September 2021 Satu tahapan kegiatan tidak terlaksana sesuai jadwal

4 Melakukan uji coba Draft

Standar Operasional

Prosedur (SOP) Pelayanan

Order Obat Narkotika

Injeksi untuk Pasien Rawat

Inap 28 September 2021- 4 Oktober 2021 Terlaksana sesuai jadwal

5 Mengevaluasi pemahaman dan pelaksanaan draft

Standar Operasional

Prosedur (SOP) Pelayanan

Order Obat Narkotika

Injeksi untuk Pasien Rawat

Inap 3-7 Oktober 2021 Terlaksana sesuai jadwal

6 Meminta Persetujuan Draft

Standar Operasional

Prosedur (SOP) Pelayanan

Order Obat Narkotika

Injeksi untuk Pasien Rawat

Inap 4-7 Oktober 2021 Terlaksana sesuai jadwal

Tabel 4.1 Uraian Kegiatan Aktualisasi

4.2 Hasil Aktualisasi dan Pembahasan

4.2.1 Kegiatan 1

Menyampaikan gagasan pemecahan isu kepada Kepala Instalasi Farmasi dan Berkoordinasi dengan Kepala Depo Farmasi Pencampuran RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung a. Tanggal Melaksanakan Kegiatan : 9 – 10 September 2021 b. Tahapan Kegiatan : 1.Meminta izin untuk membuat janji temu dengan Kepala Instalasi Farmasi

2.Menyampaikan dan meminta persetujuan gagasan pemecahan isu kepada Kepala Instalasi Farmasi 3.Mengoordinasikan gagasan kepada Kepala Depo Farmasi Pencampuran c. Output : 1. Permohonan janji temu disetujui Kepala Instalasi Farmasi 2. Gagasan tersampaikan dan disetujui Kepala Instalasi Farmasi 3. Mengoordinasikan gagasan kepada Kepala Depo Farmasi Pencampuran d. Uraian Kegiatan : Kegiatan penyampaian gagasan diawali dengan membuat janji temu terlebih dahulu dengan Kepala Instalasi Farmasi. Konsep gagasan yang akan disampaikan disusun terlebih dahulu. Menyampaikan gagasan kepada

Kepala Instalasi Farmasi dan menerima masukan dari beliau. Gagasan untuk melakukan pencampuran obat narkotika injeksi disetujui oleh Kepala

Instalasi Farmasi namun gagasan diperbaiki menjadi membuat draft SOP

Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap. Hal tersebut perlu dilakukan karena istilah ‘Panduan’ yang digunakan oleh

RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung memiliki kedudukan di atas SOP sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dalam penyusunannya.

Setelah gagasan disetujui kemudian dikoordinasikan dengan Kepala Depo

Farmasi Pencampuran.

Gambar 4.1 Screen shoot percakapan Whatsapp Janji temu disetujui

Gambar 4.2 Penyampaian gagasan kepada Kepala Instalasi Farmasi

Gambar 4.3 Konsultasi Hasil Penyampaian Gagasan kepada Mentor

Gambar 4.4 Koordinasi dengan Kepala Depo Pencampuran

e. Penerapan Nilai – nilai Dasar PNS 1. Pada hari yang sudah ditentukan, saya datang tepat waktu sesuai janji yang telah dibuat (Antikorupsi) 2. Menyampaikan gagasan pemecahan isu dan melakukan koordinasi dengan penuh sopan santun (Etika Publik) 3. Menerima kritik, saran, dan mencatat hal – hal penting hasil koordinasi untuk kelancaran pembuatan draft SOP (Nasionalisme) f. Pencapaian Visi, Misi, serta Penguatan Nilai Organisasi Membuat gagasan untuk meningkatkan mutu layanan Instalasi Farmasi dengan mengaplikasikan Whole of Government sesuai dengan Visi RSUP

Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu Terwujudnya Indonesia Maju yang

Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong royong.

Penyampaian gagasan pemecahan isu ini akan menguatkan nilai yang dimiliki oleh RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu Integritas yang menggambarkan kejujuran, amanah dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas g. Analisa Dampak 1. Jika nilai Antikorupsi (disiplin) tidak diterapkan dalam menepati janji temu dengan Kepala Instalasi maka kepercayaan beliau terhadap penulis akan turun. 2. Jika nilai Etika Publik (sopan santun) tidak diterapkan saat berkoordinasi dengan Kepala Depo Pencampuran maka beliau tidak akan mau bekerja sama dengan penulis. 3. Jika nilai Nasionalisme (menghargai pendapat) tidak diterapkan maka akan terdapat banyak kekurangan pada draft SOP yang dibuat. h. Kendala Dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak ditemukan kendala yang berarti.

Sebelum kegiatan dilakukan belum ada izin dari Kepala Instalasi Farmasi untuk melakukan pencampuran obat narkotika injeksi. Setelah kegiatan dilakukan pencampuran obat narkotika injeksi mendapat izin dari Kepala

Instalasi Farmasi untuk dicampur di Depo Farmasi Pencampuran. i. Manfaat Bagi Peserta, Unit Kerja, Organisasi, Stakeholder 1. Manfaat bagi peserta adalah mendapatkan dukungan untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi dan mendapatkan arahan untuk menyusun draft SOP yang baik. 2. Manfaat bagi Instalasi Farmasi adalah dapat meningkatkan kualitas pelayanan instalasi farmasi 3. Manfaat bagi Rumah Sakit dan Kementerian Kesehatan adalah dapat meningkatkan kualitas pelayanan farmasi di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

4.2.2 Kegiatan 2

Membuat Draft Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap a. Tanggal Melaksanakan Kegiatan : 13 – 15 September 2021 b. Tahap Kegiatan : 1. Menentukan aktivitas yang akan dilakukan di dalam SOP

2. Menyusun alur Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap 3. Menentukan mutu baku SOP yang terdiri dari kelengkapan, waktu, dan output 4. Mengonsultasikan draft SOP kepada Kepala Instalasi Farmasi dan Kepala Depo Pencampuran 5. Memperbaiki draft SOP Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap c. Output : 1. Daftar aktivitas yang akan dilakukan dalam SOP tersusun 2. Bagan Alur Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap terbentuk 3. Mutu baku SOP yang terdiri dari kelengkapan, waktu, dan output tersusun 4. Masukan dan saran untuk perbaikan draft SOP diterima 5. Draft SOP yang sudah diperbaiki d. Uraian Kegiatan : Penyusunan draft SOP dimulai dengan menentukan aktivitas apa saja yang akan dilakukan dalam pelayanan order obat narkotika injeksi. Kemudian membuat bagan alur pelayanan berdasarkan pelaksana dan aktivitasnya. Setelah itu menentukan mutu baku di dalam SOP yang terdiri dari kelengkapan, waktu, dan output. Draft SOP yang sudah tersusun dikonsultasikan kepada Kepala Instalasi dan Kepala Depo Pencampuran dan dilakukan perbaikan.

Gambar 4.5 Konsultasi SOP dengan Kepala Instalasi Farmasi

Gambar 4.6 Konsultasi SOP dengan Kepala Depo Farmasi Pencampuran e. Penerapan Nilai – nilai Dasar PNS 1. Menentukan aktivitas yang akan dilakukan di dalam SOP dengan mempertimbangkan kompetensi tenaga kesehatan yang terlibat secara adil (Antikorupsi) 2. Menyusun alur Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi dengan penuh rasa tanggung jawab agar proses dispensing dapat berjalan dengan baik (Akuntabilitas) 3. Menentukan mutu baku SOP yang terdiri dari kelengkapan, waktu, dan output secara teliti dan cermat (Etika publik) 4. Menerima saran dan masukan saat mengonsultasikan draft SOP dengan kepala Sub. Instalasi Mutu dan Pengembangan (Nasionalisme) 5. Memperbaiki draft SOP untuk meningkatkan kualitas pelayanan farmasi (Komitmen Mutu) f. Pencapaian Visi, Misi, serta Penguatan Nilai Organisasi Membuat Draft Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Order

Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap yang dapat meningkatkan pengendalian sisa narkotika injeksi sesuai dengan Misi RSUP Dr. Hasan

Sadikin Bandung yaitu Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia. Pembuatan draft SOP Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap dapat menguatkan nilai Inovatif yaitu nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan. g. Analisa Dampak 1. Jika nilai Antikorupsi (adil) tidak diterapkan dalam menentukan aktivitas sesuai kompetensi yang dimiliki tenaga kesehatan yang terlibat maka akan timbul kecemburuan sosial antar tenaga kesehatan.

2. Jika nilai Akuntabilitas (tanggung jawab) tidak diterapkan dalam menyusun alur pelayanan maka pelayanan tidak akan berjalan dengan baik 3. Jika nilai Etika Publik (cermat) tidak diterapkan dalam penyusunan mutu baku maka akan terjadi kesalahan pada kelengkapan yang diperlukan, durasi pengerjaan aktivitas, dan output yang tidak sesuai. 4. Jika nilai Nasionalisme (menghargai pendapat) tidak diterapkan saat melakukan konsultasi maka akan terdapat banyak ketidaksesuaian pada draft SOP yang dibuat. 5. Jika nilai Komitmen Mutu (perbaikan berkelanjutan) tidak diterapkan dalam memperbaiki draft SOP maka tidak dapat memberikan pelayanan farmasi dengan baik. h. Kendala Dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak ditemukan kendala yang berarti.

Sebelum kegiatan dilakukan belum ada SOP yang menjadi acuan untuk melakukan pencampuran obat narkotika injeksi. Setelah kegiatan dilakukan terdapat acuan dalam melakukan pencampuran obat narkotika injeksi. i. Manfaat Bagi Peserta, Unit Kerja, Organisasi, Stakeholder 1. Manfaat bagi peserta adalah mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dalam menyusun suatu SOP. 2. Manfaat bagi Instalasi Farmasi dapat meningkatkan pengendalian dan penggunaan obat narkotika injeksi 3. Manfaat bagi Rumah Sakit, dan Kementerian Kesehatan dengan bertambahnya SOP terkait obat narkotika injeksi dapat meningkatkan pengendalian dan penggunaannya di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

4.2.3 Kegiatan 3

Menyosialisasikan Draft Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap a. Tanggal Melaksanakan Kegiatan : 20 – 27 September 2021 b. Tahap Kegiatan : 1. Menyampaikan draft SOP yang akan disosialisasikan kepada tenaga kesehatan yang terlibat 2. Menentukan waktu sosialisasi dengan tenaga kesehatan yang terlibat

3. Menyampaikan undangan sosialisasi kepada tenaga kesehatan yang terlibat 4. Melaksanakan sosialisasi draft SOP dan diskusi melalui zoom c. Output : 1. Draft SOP tersampaikan kepada tenaga kesehatan yang terlibat 2. Waktu pelaksanaan sosialisasi disepakati 3. Undangan sosialisasi tersampaikan 4. Sosialisasi draft SOP Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap terlaksana d. Uraian Kegiatan : Sebelum melakukan sosialisasi, draft SOP yang sudah diperbaiki dibagikan kepada tenaga kesehatan yang terlibat agar dapat dibaca terlebih dahulu. Kemudian menyepakati waktu pelaksanaan sosialiasi dengan Kepala Depo Farmasi Pencampuran, Kepala Perawat ruang Intesif, dan Dokter Koordinator Pelayanan Intensif. Setelah itu, undangan pelaksanaan sosialisasi dibagikan melalui WhatsApp. Pelaksanaan sosialisasi dilakukan secara daring melaui Zoom.

Gambar 4.7 Screen shoot pengiriman draft SOP melalui percakapan Whatsapp

Gambar 4.8 Screen shoot percakapan Whatsapp menyepakati waktu sosialisasi

Gambar 4.9 Screen shoot undangan sosialisasi melalui percakapan whatsapp

Gambar 4.10 Sosialisasi draft SOP dan diskusi melalui zoom

e. Penerapan Nilai – nilai Dasar PNS 1. Secara transparan menyampaikan draft SOP agar para tenaga kesehatan yang terlibat dapat mengetahui terlebih dahulu alur yang akan dikerjakan (Akuntabilitas), 2. Menentukan waktu sosialisasi dengan adil (Antikorupsi) 3. Menyampaikan undangan kepada para tenaga kesehatan yang terlibat dengan sopan (Etika Publik) 4. Memberikan sosialisasi dengan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar serta menerima masukan saat sesi diskusi (Nasionalisme) f. Pencapaian Visi, Misi, serta Penguatan Nilai Organisasi Memberikan sosialisasi terkait draft Standar Operasional Prosedur (SOP)

Penanganan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap sesuai dengan Visi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu Terwujudnya Indonesia

Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong royong. Memberikan sosialisasi terkait draft Standar Operasional Prosedur (SOP) Penanganan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap kepada para tenaga kesehatan yang terlibat dapat menguatkan nilai

Profesional yaitu Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui penjalinan kemitraan. g. Analisa Dampak 1. Jika nilai Akuntabilitas (transparan) tidak diterapkan dengan tidak memberitahukan terlebih dahulu mengenai SOP yang akan dilaksanakan maka akan timbul kebingungan pada tenaga kesehatan yang akan terlibat dalam pelaksanaannya. 2. Jika nilai Antikorupsi (Adil) tidak diterapkan dalam penentuan waktu sosialisasi maka akan banyak tenaga kesehatan yang tidak dapat mengikuti sosialisasi. 3. Jika nilai Etika Publik (Sopan santun) tidak diterapkan dalam penyampaian undangan sosialisasi maka tidak akan ada tenaga kesehatan yang mau mengikuti sosialisasi. 4. Jika nilai Nasionalisme (menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan menghargai pendapat) tidak diterapkan maka SOP yang disampaikan tidak akan dapat dipahami dan tidak ada masukan yang dapat memperbaiki SOP.

h. Kendala Dalam pelaksanaan kegiatan ini ditemukan beberapa kendala yaitu pelaksanaan sosialisasi yang baru dapat dilaksanakan pada tanggal 27

September 2021 karena pada tanggal 20 - 24 September 2021 penulis mengikuti pelatihan yang tidak memungkinkan untuk melakukan sosialisasi.

Pada saat pelaksanaan sosialisasi, hanya 73 orang dari total 115 tenaga kesehatan yang dapat mengikuti sosialisasi karena sedang berdinas dan ada yang sedang mengikuti pelatihan. Sebelum kegiatan dilakukan, tenaga kesehatan yang terlibat belum dapat memahami SOP. Setelah kegiatan dilakukan tenaga kesehatan yang terlibat dapat memahami alur pelaksanaan

SOP. i. Manfaat Bagi Peserta, Unit Kerja, Organisasi, Stakeholder 1. Manfaat bagi peserta adalah mendapatkan dukungan dari para tenaga kesehatan yang akan terlibat dalam pelaksanaan SOP 2. Manfaat bagi Instalasi Farmasi mendapat kepastian bahwa SOP akan segera dilaksanakan oleh Instalasi Farmasi 3. Manfaat bagi Rumah Sakit dan Kementerian Kesehatan adalah mendapat kepastian bahwa SOP akan segera dilaksanakan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

4.2.4 Kegiatan 4

Melakukan uji coba Draft Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap a. Tanggal Melaksanakan Kegiatan : 28 September 2021 – 4 Oktober 2021 b. Tahap Kegiatan : 1. Memeriksa kelengkapan yang dibutuhkan di depo farmasi untuk pelaksanaan SOP 2. Mengamati uji coba pelaksanaan SOP 3. Mencatat hal – hal penting selama uji coba pelaksanaan SOP c. Output : 1. Perlengkapan untuk uji coba pelaksanaan SOP tersedia 2. Uji coba pelaksanaan SOP teramati 3. Hal – hal penting terkait uji coba pelaksanaan SOP tercatat

d. Uraian Kegiatan : Uji coba pelaksaan draft SOP Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap dilakukan untuk melihat keberjalanan alur dan hal apa saja yang masih kurang dalam draft SOP. Hal- hal penting dan masukan dari para tenaga kesehatan untuk perbaikan SOP dicatat untuk selanjutnya dilakukan perbaikan pada SOP.

Gambar 4.11 Tahapan Uji Coba Pelaksanaan SOP

e. Penerapan Nilai – nilai Dasar PNS 1. Memeriksa perlengkapan yang dibutuhkan dengan penuh tanggung jawab (Akuntabilitas) 2. Mengamati pelaksanaan uji coba secara cermat (Etika Publik) 3. Mencatat hal- hal penting untuk menjadi masukan dan saran dalam perbaikan draft SOP (Nasionalisme) f. Pencapaian Visi, Misi, serta Penguatan Nilai Organisasi Memberikan sosialisasi terkait draft Standar Operasional Prosedur (SOP)

Penanganan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap sesuai dengan Visi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu Terwujudnya Indonesia

Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong royong. Memberikan sosialisasi terkait draft Standar Operasional Prosedur (SOP) Penanganan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap kepada para tenaga kesehatan yang terlibat dapat menguatkan nilai

Profesional yaitu Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui penjalinan kemitraan.

g. Analisa Dampak 1. Jika nilai Akuntabilitas (tanggung jawab) tidak diterapkan saat memeriksa perlengkapan yang dibutuhkan untuk uji coba maka akan ada hambatan pada proses uji coba. 2. Jika nilai Etika Publik (cermat) tidak diterapkan dalam mengamati uji coba maka penulis tidak akan mengetahui di tahapan mana saja yang masih harus diperbaiki. 3. Jika nilai Nasionalisme (menghargai pendapat) tidak diterapkan maka hal – hal penting yang seharusnya dapat menjadi poin untuk memperbaiki SOP menjadi terlewat. h. Kendala Dalam pelaksanaan kegiatan ini ditemukan beberapa kendala yaitu teknis pelaksanaan SOP yang masih harus didiskusikan antar tenaga kesehatan agar alur pelayanan order obat narkotika injeksi dapat mudah dilaksanakan oleh semua pihak seperti waktu pengantaran order ke Depo Farmasi

Pencampuran, penulisan resep oleh dokter, dan dosis fentanil yang sangat tergantung pada kondisi klinis pasien sehingga sewaktu-waktu dapat berubah atau dihentikan. Sebelum kegiatan dilakukan belum dapat diketahui kendala apa saja yang mungkin muncul. Setelah kegiatan dilakukan dapat terlihat kendala yang masih harus didiskusikan antara Petugas Farmasi,

Perawat, dan Dokter. i. Manfaat Bagi Peserta, Unit Kerja, Organisasi, Stakeholder 1. Manfaat bagi peserta adalah mendapat pengalaman dalam berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan jalannya suatu SOP 2. Manfaat bagi Instalasi Farmasi meningkatnya jumlah obat injeksi yang dapat dicampur di Depo Farmasi 3. Rumah Sakit, dan Kementerian Kesehatan adalah meningkatnya jumlah obat injeksi yang dapat dicampur di Depo Farmasi Pencampuran RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

4.2.5 Kegiatan 5

Mengevaluasi pemahaman dan pelaksanaan draft Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap a. Tanggal Melaksanakan Kegiatan : 3 – 7 Oktober 2021 b. Tahap Kegiatan : 1. Menyiapkan daftar pertanyaan untuk melakukan survei evaluasi kepada tenaga kesehatan yang terlibat dengan menggunakan google form. 2. Melakukan survei evaluasi kepada para tenaga kesehatan yang terlibat dengan mengirimkan tautan pengisian google form 3. Mengolah data hasil survei 4. Menginformasikan hasil survei evaluasi kepada tenaga kesehatan yang terlibat c. Output : 1. Daftar pertanyaan pada google form 2. Tautan suvei evaluasi tersampaikan kepada tenaga kesehatan yang terlibat 3. Data hasil survei terolah 4. Hasil survei tersampaikan kepada tenaga kesehatan yang terlibat d. Uraian Kegiatan : Kegiatan evaluasi pemahaman dan pelaksanaan dilakukan untuk melihat sejauh mana para tenaga kesehatan paham terhadap hal penting yang berkaitan dengan SOP dan untuk mendapatkan testimoni dari para tenaga kesehatan mengenai pelaksanaan SOP Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap di RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung.

Gambar 4.12 Screen shoot percakapan Whatsapp pengiriman tautan

e. Penerapan Nilai – nilai Dasar PNS 1. Menyiapkan daftar pertanyaan dengan jelas (Akuntabilitas) 2. Meminta kesediaan tenaga kesehatan yang terlibat untuk mengisi survei evaluasi pada tautan google form dengan penuh sopan santun (Etika

Publik) 3. Mengolah data hasil survei dan menginformasikan hasil evaluasi dengan jujur (Antikorupsi) f. Pencapaian Visi, Misi, serta Penguatan Nilai Organisasi

Melakukan kegiatan survei evaluasi pelaksanaan draft Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap untuk terus memberikan layanan terbaik sesuai dengan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia. Melakukan kegiatan survei evaluasi pelaksanaan draft Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap dapat menguatkan nilai Unggul yaitu Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima.

g. Analisa Dampak 1. Jika nilai Akuntabilitas (Kejelasan) tidak diterapkan maka tenaga kesehatan yang mengikuti survei akan kebingungan dalam menjawab pertanyaan. 2. Jika nilai Etika Publik (Sopan santun) tidak diterapkan dalam meminta kesediaan untuk mengisi google form maka tenaga kesehatan yang terlibat akan enggan untuk untuk mengisi form tersebut. 3. Jika nilai Antikorupsi (Jujur) tidak diterapkan dalam mengolah data dan menyampaikan hasil survei maka tidak akan timbul rasa percaya dari tenaga kesehatan yang terlibat kepada penulis. h. Kendala Dalam pelaksanaan kegiatan ini ditemukan beberapa kendala yaitu jumlah tenaga kesehatan yang berpartisipasi dalam pengisian survei hanya 34 orang sedangkan total peserta yang mengikuti sosialisasi adalah 73 orang.

Pengisian link survei dibuka selama 4 hari dimulai dari tanggal 4 Oktober 2021 hingga 7 Oktober 2021 namun jumlah partisipan hanya 34 orang. Sebelum kegiatan dilakukan belum diketahui secara objektif pemahaman dan pendapat para tenaga kesehatan tentang pelaksanaan SOP. Setelah kegiatan dilakukan

pemahaman partisipan dapat dinilai dan dapat diketahui testimoni partisipan terhadap pelaksanaan SOP. i. Manfaat Bagi Peserta, Unit Kerja, Organisasi, Stakeholder 1. Manfaat bagi peserta adalah dapat mengetahui kesulitan apa saja yang masih dihadapi dalam pelaksanaan SOP melalui masukan dan saran yang disampaikan partisipan. 2. Manfaat bagi Instalasi Farmasi adalah mendapat masukan atau saran untuk memperbaiki dan meningkatkan fasilitas pencampuran obat injeksi 3. Manfaat bagi Rumah Sakit, dan Kementerian Kesehatan adalah mendapat masukan atau saran untuk memperbaiki dan meningkatkan fasilitas pencampuran obat injeksi di RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung

4.2.6 Kegiatan 6

Meminta Persetujuan Draft Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap a. Tanggal Melaksanakan Kegiatan : 4 Oktober 2021 – 7 Oktober 2021 b. Tahap Kegiatan : 1. Memperbaiki draft SOP Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap 2. Meminta persetujuan draft SOP Kepala Bagian yang terlibat 3. Meminta persetujuan draft SOP kepada Kepala Instalasi Farmasi c. Output : 1. Draft SOP sudah diperbaiki 2. Lembar verbal konsep ditanda tangani Kepala Bagian yang terlibat 3. Draft SOP ditandatangani Kepala Instalasi Farmasi d. Uraian Kegiatan : Perbaikan terhadap SOP dilakukan berdasarkan masukan yang diterima pada saat sosialisasi dan evaluasi. Setelah SOP diperbaiki, penulis berdiskusi dengan para Kepala Bagian kemudian SOP disetujui dengan menulis pada kolom verbal konsep. Selanjutnya, penulis meminta persetujuan SOP kepada Kepala Instalasi Farmasi. e. Penerapan Nilai – nilai Dasar PNS 1. Memperbaiki draft SOP dengan penuh rasa tanggung jawab (Akuntabilitas)

2. Dengan komitmen untuk memberikan pelayanan farmasi yang lebih baik kepada perawat, dokter maupun pasien (Komitem Mutu) 3. Meminta persetujuan dan meminta tanda tangan dengan penuh sopan santun (Etika Publik) f. Pencapaian Visi, Misi, serta Penguatan Nilai Organisasi

Membuat SOP dengan penuh rasa tanggung jawab agar dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya untuk mencapai pelayanan farmasi yang lebih baik sesuai dengan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu Peningkatan

Kualitas Manusia Indonesia. Meminta persetujuan pembuatan SOP baru dapat menguatkan nilai Inovatif yaitu nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan. g. Analisa Dampak 1. Jika nilai Akuntabilitas (tanggung jawab) tidak diterapkan dalam memperbaiki SOP maka kegiatan di dalam SOP tidak dapat dilaksanakan dengan baik oleh para tenaga kesehatan. 2. Jika nilai Komitmen Mutu (perbaikan berkelanjutan) tidak diterapkan maka kualitas pelayanan farmasi dalam pencampuran obat narkotika injeksi tidak dapat ditingkatkan. 3. Jika nilai Etika Publik (sopan santun) tidak diterapkan dalam meminta persetujuan kepada para Kepala Bagian terkait dan Kepala Instalasi Farmasi maka SOP tidak akan mendapat persetujuan. h. Kendala Dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak ditemukan kendala yang berarti.

Sebelum dilakukan kegiatan para kepala bagian belum mengetahui mengenai pembuatan SOP Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat

Inap. Setelah dilakukan kegiatan para Kepala Bagian mendukung pelaksaan

SOP dan menyetujuinya pada kolom verbal konsep serta Kepala Instalasi

Farmasi menyetujui untuk mengesahkan SOP. i. Manfaat Bagi Peserta, Unit Kerja, Organisasi, Stakeholder 1. Manfaat bagi peserta adalah mendapat kesempatan dan pengalaman berdiskusi dengan para Kepala Bagian terkait. 2. Manfaat bagi Instalasi Farmasi mendapat dukungan dari beberapa Kepala Bagian untuk pelaksanaan SOP

3. Manfaat bagi Rumah Sakit, dan Kementrian Kesehatan adalah mendapat dukungan dari beberapa Kepala Bagian untuk pelaksanaan SOP dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan farmasi di RSUP. Dr. Hasan

Sadikin Bandung.

4.3 Rencana Tindak Lanjut

No. Kegiatan Output Waktu Para Pihak Terlibat Sumber Biaya Ketera

ngan

1. Evaluasi Kerugian dan Keuntungan (efisiensi) dari pencampuran obat narkotika injeksi untuk pasien ruang ICU Keuntungan dan Kerugian diketahui November 2021

2. Mengajukan SOP kepada Bagian Umum untuk disahkan SOP disahkan November 2021 Apoteker penanggung jawab pelayanan ICU, Kepala Sub Instalasi Pelayanan Farmasi, Kepala Instalasi Farmasi Apoteker penanggung jawab pelayanan ICU, Kepala Sub Instalasi Mutu dan Pengembangan Farmasi, Kepala Instalasi Farmasi

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Antikorupsi merupakan sebagian dari nilai dasar profesi PNS yang harus menjadi nilai yang terinternalisasi dalam sikap dan perilaku PNS. Selain itu, penerapan peran serta kedudukan ASN termasuk manajemen ASN, pelayanan publik, dan Whole of Government (WOG) sangatlah penting untuk diaktulisasikan dalam menjalankan tugas sebagai ASN pada masing-masing unit kerja. Kelima nilai dasar tersebut serta peran serta kedudukan ASN mampu menjadi landasan kerja, cara berpikir dan bekerja serta untuk menciptakan kinerja dan pelayanan yang berorientasi pada pelayanan publik, bangsa dan negara. Besar harapan kelak nilai-nilai ANEKA maupun peran serta kedudukan PNS akan menjadi karakter yang selalu hadir dalam kegiatan bekerja di lingkungan sehari hari. Tujuan utama menjalankan nilai-nilai ANEKA dalam pekerjaan sebagai seorang ASN adalah untuk meningkatkan kualitas dari pelayanan yang pada akhirnya akan meningkatkan mutu layanan.

5.2 Saran

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan SOP Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap yang saat ini masih diujicobakan di ruangan ICU. Oleh karena itu, sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan SOP yang lebih baik lagi agar dapat terus ditingkatkan. Hasil aktualisasi ini diharapkan dapat diaplikasikan di semua depo rawat inap untuk meningkatkan pengendalian penggunaan obat narkotika injeksi dan mencegah potensi penyalahgunaan obat narkotika.

Penulis berharap penyelenggara pelatihan akan terus bekerja keras untuk menemukan inovasi – inovasi yang dapat meningkatkan kualitas pelatihan dasar CPNS di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit No. 72 Tahun 2016. Jakarta: Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2019. Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Jakarta: Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Pedoman Pencampuran Obat Suntik dan Penanganan Sediaan Sitostatika. Jakarta: Kemenkes RI.

RSUP. Dr. Hasan Sadikin. 2019. Pedoman Pengorganisasian Instalasi Farmasi. Bandung: RSUP. Dr. Hasan Sadikin

Lembaga Administrasi Negara. 2018. Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil No. 12 Tahun 2018. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Presiden Republik Indonesia. 2017. Manajemen Pegawai Negeri Sipil No. 11 Tahun 2017. Jakarta: Presiden Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Akuntabilitas. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Nasionalisme. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Etika Publik. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Komitmen Mutu. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen ASN. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Goverment. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Komisi Pemberantasan Korupsi. 2021. Anti Korupsi. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia dan Komisi Pemberantasan Korupsi.

LAMPIRAN

Lampiran 1

Jadwal pelaksanaan kegiatan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan 3 Angkatan 4 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2021 dilaksanakan pada tanggal 9 September 2021 sampai dengan 8 Oktober 2021.

No. Kegiatan

1. Menyampaikan gagasan pemecahan isu kepada Kepala Instalasi Farmasi dan Berkoordinasi Kepala Depo Farmasi Pencampuran RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung 2. Membuat Draft Standar Prosedur Operasional (SOP) Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap 3 Menyosialisasikan Draft Standar Prosedur Operasional (SOP) Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap 4. Melakukan uji coba Draft Standar Prosedur Operasional (SOP) Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap 5. Mengevaluasi pelaksanaan uji coba

Draft Standar Prosedur Operasional (SOP) Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap 6. Meminta Persetujuan Draft Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap

September Oktober II III IV I II

Lampiran 2

Pengendalian Aktualisasi Oleh Coach

Tanggal

31 Agustus 2021

2 September 2021

Dokumentasi

Catatan :

Menyusun rancangan aktualisasi - Tabel SKP yang menunjukkan ada kesenjangan dengan kondisi saat ini dan harapan diblok - Jika isu sudah ditemukan dibuat tabel keterkaitan dengan materi Agenda 3 - Kalimat tusi menggunakan kalimat aktif atau kata kerja - Penilaian pemilihan isu dijelaskan dengan data dan fakta - Seriousness merupakan dampak yang timbul jika isu tidak ditangani segera - Gagasan kreatif merupakan terobaosan untuk memecahkan masalah - Tahapan harus relevan dan jelas urutannya terkait isu - Dikaitkan dengan penerapan Nilai-nilai Dasar PNS

6 September 2021

19 Oktober 2021

Catatan :

Menyusun rancangan aktualisasi : - Kalimat negatif berada di depan untuk menyatakan isu - Bunyikan nilai ANEKA dalam tahapan kegiatan aktualisasi - Urutan BAB I – BAB III pada laporan rancangan aktualisasi

Catatan :

Persiapan seminar rancangan aktualisasi : - Gambar yang digunakan dalam prensentasi jangan menabrak tulisan - Di bagian pendahuluan terdapat latar belakang yang dihubungkan dengan tugas seorang ASN - Isu yang teridentifikasi dikaitkan dengan materi agenda 3

Catatan :

Penulisan Laporan Aktualisasi dan persiapan seminar hasil aktualisasi - Jadwal aktualisasi dimasukan dalam lampiran - Ditambahkan poin manfaat bagi peserta, unit, organisasi, dan stakeholder dan rencana tindak lanjut

27 Oktober 2021 -Kendala dikaitkan dengan kondisi sebelum dan setelah kegiatan - Untuk presentasi seminar dibuat 1 kegiatan 1 slide, durasi presentasi 15 menit - Dibagian akhir presentasi ditambahkan testimoni

Catatan :

- Penyusunan power point singkat padat tidak melebihi 15 menit - Foto dokumentasi dilampirkan dengan jelas - 1 slide 1 kegiatan, dokumentasi bisa di slide selanjutnya - Penyusunan laporan berjudul pelaksanaan aktualisasi, ditambahkan tabel penjelasan kegiatan - Data dukung dapat ditambahkan di bagian uraian kegiatan - Lampiran di buat per kegiatan

Lampiran 3

Kegiatan 1

Menyampaikan gagasan pemecahan isu kepada Kepala Instalasi Farmasi dan Berkoordinasi dengan Kepala Depo Farmasi Pencampuran RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung

Lampiran 4 Kegiatan 2

Membuat Draft Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap

Lampiran 5 Kegiatan 2

Membuat Draft Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap

Catatan Hasil Konsultasi SOP dengan Kepala Instalasi Farmasi dan Kepala Depo Pencampuran

Lampiran 6

Kegiatan 3

Menyosialisasikan Draft Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap

Lampiran 7

Kegiatan 3

Menyosialisasikan Draft Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap

Daftar Hadir Peserta Sosialisasi melalui Google Form

Lampiran 8

Kegiatan 4

Melakukan uji coba Draft Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Order Obat Narkotika Injeksi untuk Pasien Rawat Inap

Perlengkapan uji Coba: lembar resep, kertas dan printer untuk mencetak order, formulir serah terima dan pemusnahan, formulir pengambalian dan pemusnahan

This article is from: