PELAPORAN PERAWATTNTANG INSIDEN KSELAMATAN PASIEN DIRUANGAN HCU ASNAWATI MELALUI MEDIA BANER & VIDEO

Page 1

LAPORAN SEMINAR RANCANAGANAKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGANIII ANGKATAN II

OPTIMALISASI PELAPORAN PERAWAT TENTANG INSIDEN

KESELAMATAN PASIEN DI RUANGAN HCU ASNAWATI

MELALUI MEDIA BANER DAN VIDEO

RS HASAN SADIKIN BANDUNG

DISUSUSN OLEH :

RAHMAD WIJAYA, S.Kep.,Ns

NIP 199702232022031002

BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

TAHUN 2022

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PELAPORAN PERAWAT TENTANG INSIDEN

KESELAMATAN PASIEN DI RUANGAN HCU ASNAWATI

RS HASAN SADIKIN BANDUNG

Telah di Seminarkan

Tanggal 22 Juni 2022, di Bapelkes Cikarang

Coach Mentor

Ahmad Wajedi,S.Pd.M.Kes

NIP. 196911121989031002

Arif Hidayat,S.Kep.,Ners

NIP.198012182003121002

Penguji

Khaerudin, S.Kep.,Ners,MKM

NIP. 197011011995011002

i

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala rahmat dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan rancangan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Pelaporan Perawat terhadap InsidenKeselamatanPasiendiHCUAsnawati”.Penyusunmenyadaribahwatanpa bantuandaripihaklainmakapenyusuntidakakandapatmenyelesaikanaktualisasi ini.Olehkarenaitu,padakesempataninipenyusunmenyampaikanucapanterima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan rencana aktualisasi ini :

1. IbuFatrisiaMadina,S.Kp.,MMselakuKepalaBidangPerawatanRSUPDrHasan Sadikin Bandung

2. Bapak Ahmad Wajedi, S.Pd.M.Kes selaku Coach yang senantiasa memberikan ilmu, masukan, danbimbingannya selama proseskegiatan aktualisasiini.

3. Bapak Arif Hidayat, S.Kep.,Ns selaku mentor yang senantiasa memberikan ilmu, masukan, danbimbingannya selama proseskegiatan aktualisasiini.

4. Bapak Khaerudin, S.Kep.,Ns, MKM Selaku Penguji yang akan memberikan masukan, ide, serta saran sewaktu pelaksanaan ujian seminar rancangan aktualisasi

5. Ibu Nurlaily S,Kp, M.Kep selaku Kepala Ruangan HCU Asnawati yang senantiasamemberikanarahandansaranselamaproseskegiatanaktualisaiini

6. Bapak Syafawi selaku Orang Tua sayayang senantiasaselalu mendoakandan memberikandukungandalam proses kegaiatan selama CPNS

7. IbuMaimunah,S.PdselakuOrangTuasaya senantiasaselalumendoakandan memberikandukungandalam proses kegaiatan selama CPNS

8. Rekan-rekan dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberikansemangat dandorongannyakepada penulis.

Penulis menyadari bahwa susunan rencana aktualisasi ini masih mengandung celah kekurangan dan kesalahan, untuk itu penyusun menerima

koreksidansaranuntukdikajidalampenyempurnaanrencanakegiatanaktualisasi ini.

ii
Bandung, Rahmad Wijaya,S.Kep.,Ners NIP.199702232022031002
iii DAFTAR ISI Kata Pengantar..................................................................................................................ii Daftar Isi........................................................................................................................... iii Daftar Lampiran ............................................................................................................... iv Daftar Tabel v Daftar Gambar vi BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1 1.2 Tujuan 2 1.3 Manfaat 3 BAB II Profil Instansi 2.1 Visi dan Misi ................................................................................................................4 2.2 Nilai Nilai Instansi........................................................................................................5 2.3 Tugas Organisasi 5 2.4 Urain/Sasaran Kerja Pegawai 6 Bab III Analisis Isu dalam pelaksanaan Tugas 3.1 Identifikasi isu dan analisi actual ................................................................................9 3.2 Keterkaitan Penyebab isu dengan kedudukan dan peran PNS Untuk mendukung terwujudnya Smart Governance 22 3.3 Alternatif Pemecahan Masalah dengan Gagasan Kreatif 24 Bab IV Rancangan Aktualisasi 4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS..............................................................26 4.2 Penjadwalan Aktualisasi 31 4.3 Para Pihak Yang terlibat dalam Aktualisasi 32

Daftar Lampiran

Lampiran Gambar kegaiatan Konsultasi

Lampiran form Konsultasi mentor

iv
v Daftar Tabel Tabel 2.1 Sasaran Kinerja Pegawai.................................................................................... 6 Tabel 3.1 Identifikasi Isu melalui Sasaran Kinerja Pegawai 9 Tabel 3.2 Isu aktual berdasarkn SKP............................................................................... 13 Tabel 3.3 Pemilihan Isu berdasarkan APKL 19 Tabel 3.4 Rencana Kegiatan Aktualisasi ......................................................................... 25 Tabel 4 1 Matrix Internlisasi 26 Tabel 4 2 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi 31 Tabel 4.3 Para Pihak yang Terlibat 32
vi
Daftar Gambar

BAB I

1.1 Latar Belakang

Tujuan berdirinya bangsa Indonesia sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945yaitu terciptanya masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil dan bermoral tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkanlah peran penting Aparatur Sipil Negara (ASN) di dalam penyelenggaraannya. Fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) sesuai dengan UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik dan perekat dan pemersatu bangsa. Dengan mempertimbangkan beratnya tugas yang diemban, maka ASN dituntut untuk meningkatkan profesionalitasnya di dalam melaksanakan tugas dan fungsinya serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Untuk mempersiapkan PNS yang profesional sudah diatur dalam PPNo. 11tahun 2017 tentang ManajemenPNS.

Lembaga Administrasi Negara (LAN) diberi amanat Undang-Undang No.5 Tahun 2014 tentang ASN untuk menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), LAN menerjemahkannya dalam bentuk Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan

PrajabatanCalonPegawaiNegeriSipilGolonganIIIsesuaidenganPeraturan KepalaLembaga Administrasi Negara No. 25tahun 2017.

Pelatihan dasar CPNS menuntut setiap peserta untuk dapat

mengaktualisasikanmateripembelajaranmulaidariagendaIsampaidengan agenda IV Setiap peserta pelatihan juga dituntut untuk mampu

mengaktualisasikan substansi materi pembelajaran yang telah dipelajari tersebut melalui proses pembiasaan diri dalam pembelajaran agenda habituasi, yang termasuk di dalamnya kegiatan aktualisasi. Melalui kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat membentuk kemampuan peserta pelatihan dasar dalam menerjemahkan teori ke dalam praktik, mengubah konsep menjadi konstruk, dan mengaplikasikan gagasan menjadi sebuah kegiatan

yang dapat diterapkan dalam pelaksanaan aktualisasi setiap peserta pelatihan dasar disatuankerja masing – masing.

1

Laporan kegiatan aktualisasi ini bersumber dari sasaran kerja pegawai (SKP), penugasan khusus dari atasan atau kegiatan lain yang mendapatkan perseujuan dari atasan langsung dan atau kombinasi diantaranya. Kegiatan yang akan dilakukan bersumber dari teridentifikasinya suatu kondisi yang terjadi di lingkungan kerja sebagai isu yang harus dipecahkan. Di dalam

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 11 Tahun 2017 Tentang

Keselamatan Pasien Bab III Pasal 5 disebutkan bahwa rumah sakit dan tenagakesehatanyangbekerjadirumahsakitwajibmelaksanakanprogram keselamatan pasien dengan mengacu pada kebijakan nasional Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Pelaporan insiden kesalamatan pasien sangat erat hubungannya dengan tugas perawat dalam mencegah dan memahami tentantang Budaya keselamatan pasien merupakan pondasi utama dalam menuju keselamatan pasien. Budaya keselamatan pasien merupakan faktor penting dalam upaya untuk mengurangi kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit dan meningkatkan keselamatan pasien (Wang et al., 2014). Budaya pelaporan yang masih dianggap belum optimal diruangunittempatpesertadinas,Makadariitupesertamengusulkanjudul tentang “Optimalisasi Pelaporan perawat tentang Insiden Keselamatan

Pasien Melalui media Banner dan Video di Ruangan HCU Asnawati RSUP

Hasan Sadikin Bandung”

Peserta mampu memahami dan mengaktualisasikan nilai – nilai dasar ASN yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi. Serta dapat mengetahui kedudukan dan peran PNS dalam NKRI sebagai pelayan publik di dalam keberagaman Whole of Government yang telah diatur dalam manajemen ASN. Sehingga peserta dapat menjadi PNS yang profesional yang dapat melakukan fungsinya sebagai ASN yaitu sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan, sertaperekatdanpemersatu bangsa.

2
1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum

1.1

1.2.2

a. Mampu mengidentifikasi isu-isu yang ada di unit dan lingkungan kerja

b. Mampu menganalisis pemecahan isu yang ada agar dapat diselesaikan

c. Mampu merancang kegiatan dan alternatif untuk pemecahan isu yang diprioritaskan

1.3.1

Penulis dapat mengaktualisasikan nilai – nilai dasar ASN, kedudukan dan peran ASN dalam NKRI yang akan menciptakan ASN BerAkhlak. Sehingga dengan internalisasi tersebut diharapkan tercipta peningkatan mutupelayanan dan kepercayaan masyarakat

1.3.2

Membentuk unit kerja yang kondusif dalam melayani masyarakat serta meningkatkan lingkungan kerja yang Berakhlak sehingga memungkinkan satuan kerja dapat mencapai visi, misi, memberikan inovasi danmeningkatkan mutu pelayanan publik.

1.3.3

Dengantersusunnyalaporanaktualisasidiharapkandapatmenambah kepustakaan Bapelkes, khususnya sebagai bukti terselenggaranya pelatihan dasar CPNS Kementerian Kesehatan sesuai dengan kegiatan pembelajaran.

3
Tujuan Khusus Manfaat Bagi Penulis Bagi Satuan Kerja Bagi Instansi

BAB II PROFIL INSTANSI

2.1 Visi danMisi RSUP Hasan Sadikin Bandung

2.1.1 Visi RSUPHasan SadikinBandung

“Terwujudnya Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan Gotong royong”

2.1.2 Misi RSUPHasan SadikinBandung

”Mewujudkan kualitas hidup manusia yang tinggi, maju dan sejahtera”

2.2 NILAI-NILAI

Nilai-nilai utama (corevalues) yangdijadikansebagai pedoman olehseluruh pegawai RSHS dalam memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian adalah: PAMINGPIN PITUIN (Kepemimpinan, profesional, inovatif, tulus, Unggul, Integritas)dengan uraian sebagai berikut :

• Kepemimpinan

Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyampaikan talenta –talenta terbaikdibidannya.

• Profesional

Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui penjalinan kemitraan.

• Inovatif

Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasamelakukanperbaikansecaraberkesinambungan.

• Tulus

Keinginan untuk memberi tanpa pamrih,proaktifdanresponsif.

• Unggul

Keinginan untuk menjadiyang terbaik danmenghasilkan kualitasprima.

• Integritas

Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah dan menjunjung etika yang ditunggu dalammenjalankantugas.

4

2.3 Tugas Rumah Sakit Umum Pusat HasanSadikin Bandung

RSHS mempunyai tugas menyelenggarakan upaya penyembuhan dan pemulihanyangdilaksanakansecaraserasi,terpadu,danberkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan, pendidikan dan penelitian serta upaya lainnya sesuai kebutuhan.

2.4 Uraian/rincian tugas JabatanPeserta

Tabel 2.1 Sasaran Kinerja Pegawai

No Rencana Kinerja Butir Kegiatanyang terkait

1 Terlaksananya Pengantaran pasien rawat inap ke kamar operasi tepatwaktu

2 Terpenuhinya kepatuhan penggunaan rekam medis elektronik (EMR) di Instalansi Rawat Inap

3 Terpenuhinya laporan sensus harian

1.1 Melakukantindakankeperawatan pada pasien denganintervensi pembedahan pada tahap pre/intra/postoperasi

2.1 Melakukan pendokumentasuan tindakankeperawatan

3.1 Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksaan pelayanan keperawatan sebagai ketuatim/perawat

3.2 Melakukan penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan perawat

3.3 Melaksanakan case finding/deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu

4 Terlaksananya asuhan keperawatan pre dan post operasi

4.1 Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu

5

5 Tersedianya laporan dara

kejadian infeksi daerah operasi di Instalansi RawatInap

4.2 Memberikan konsultasi data

pengkajian keperawatan dasar/lanjutan

4.3 Merumuskan diagnosis

keperawatan pada individu

4.4 Membuat prioritas diagnose keperawatan dan masalah

keperawatan

4.5 Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan , menetapkan) tindakan

4.6 Melakukan Komunikasi terapeuik dalam pemberian asuhan keperawatan

5.1 Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang komplek pada area medical bedah

5.2 Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisaipada individu

5.3 Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi darurat/ bencana/ kritikal

5.4 Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan, berduka, atau

menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan

5.5 Melakukan tindakan keperawatan

pemenuhan nutrisi

5.6 Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan eliminasi

6

6 Tercapainya skor waktu tunggu operasi (WTO)sesuai target

5.7 Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan istirahat dantidur

5.8 Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan ras nyaman dan pengaturan suhu

5.9 Melakukan pemenuha kebutuhan oksigenasi kompleks

5.10 Melakukan komunikasi dengan kliendenganhambarankomunikasi

5.11Mealakukan pemantauan dan penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan keperawatan spesifik seusai kasus dan kondisi pasien

5.12Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu

5.13Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala

6.1 Melakukanperawatan luka

6.2 Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu

6.3 Melaksanakan manajemen survaeilans Hais sebagai upaya pengawasan resiko infeksi dalam upaya preventif pada pelayanan keperawatan

7 Terselenggaranya monitoring dan evaluasi kepatuhan visite

DPJP online

7.1 Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas kesehatan

7

8 Terlaksananya kepathan pelaksanaan protokolkesehatan

8.1 Melakukan konsultasi keperawatan dankolaborasidengandokter

8.2 Melakukan upaya peningkatan kepatuan kewaspadaan standar dan pasien/petugas/pengunjung sebagai upayapencegahan infeksi

8.3 Melakukan Pendidikan kesehatan pada individu

8

BAB III

ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi analisis isuactual

Identifikasi isu dilakukan dengan melihat hal-hal yang tidak sesuai dengan

kondisi dalam sasaran kerja pegawai (SKP). Hal yang tidak sesuai tersebut apabila tidak ditangani akan berpotensi menjadi suatu masalah. Berikut penjelasan setiap butirSKP:

Tabel 3.1 Sasaran Kinerja Pegawai sertakondisiyang diharapkan

No Rencana Kinerja Butir Kegiatanyang terkait Kondisi yang

diharapkan

1 Terlaksananya

Pengantaran

pasien rawat inap

ke kamar operasi

tepat waktu

2 Terpenuhinya

kepatuhan

penggunaan

rekam medis

elektronik (EMR)

di Instalansi

Rawat Inap

3 Terpenuhinya

laporan sensus

harian

Melakukantindakan

keperawatan pada pasien

denganintervensi

pembedahan pada tahap

pre/intra/postoperasi

Melakukan

pendokumentasuan

tindakankeperawatan

Sudah

dilakasanakan

sesuai denganSOP

Sudah dilaksanakan

sesuai dengan SOP

dengan cara

penggunaan EMR

dandiisitiap shift

Melaksanakan fungsi

pengarahan pelaksaan

pelayanan keperawatan

sebagai ketuatim/perawat

Melakukan penugasan

perawat dalam rangka

melakukan fungsi

ketenagaan perawat

Sudah

dilaksanakan, tiap shift mempunyai

Personincharge

Sudah

dilaksanakan, tiap shift mempunyai

tenaga yang cukup

sesuai dengan

jumlah pasien

9

4 Terlaksananya asuhan

keperawatan pre danpostoperasi

Melaksanakan case

finding/deteksi

dini/penemuan kasus baru

pada individu

Melakukan pengkajian

keperawatan lanjutan pada individu

Belum Optimalnya

pelaporan insiden

kesalamatan pasien

Memberikan konsultasi data

pengkajian keperawatan

dasar/lanjutan

Merumuskan diagnosis

keperawatan pada individu

Membuat prioritas diagnose

keperawatan dan masalah

keperawatan

Menyusunrencanatindakan

keperawatan pada individu (merumuskan , menetapkan) tindakan

Melakukan Komunikasi

terapeuik dalam pemberian

asuhan keperawatan

Sudah dilaksanakan sesuai dengan SOP dan di dokumentasikan di EMR

Sudah dilaksanakan sesuai denganSOP

Sudah dilakukan sesuai denganSOP

Sudah dilakukan sesuai denganSOP

Sudah dilakukan sesuai denganSOP

Belum optimalnya feedback

penyampaian saran

daripasiensehingga

masukanatausaran

tidak tersalurkan

sebagaiaman mestinya

5 Tersedianya

laporan dara kejadian infeksi

Melakukan intervensi

keperawatan spesifik yang

Sudah dilakukan sesuai denganSOP

10

daerah operasi di Instalansi Rawat

Inap

komplek pada area medical

bedah

Memfasilitasi adaptasi

dalam hospitalisai pada

individu

Belum optimalnya feedback

penyampaian saran

daripasiensehingga

masukanatausaran

tidak tersalurkan

sebagaiaman

mestinya

Melakukan tindakan

keperawatan pada kondisi

darurat/bencana/kritikal

Memberikan

dukungan/fasilitasi

kebutuhan spiritual pada

kondisi kehilangan, berduka, atau menjelang

ajal dalam pelayanan

keperawatan

Melakukan tindakan

keperawatan pemenuhan

nutrisi

Melakukan tindakan

keperawatan pemenuhan

eliminasi

Melakukan tindakan

keperawatan pemenuhan

kebutuhan istirahat dan

tidur

Melakukan tindakan

pemenuhan kebutuhan ras

Sudah dilakukan sesuai denganSOP

Sudah dilakukan sesuai denganSOP

Sudah dilakukan sesuai denganSOP

Sudah dilakukan sesuai denganSOP

Sudah dilakukan sesuai denganSOP

Sudah dilakukan sesuai denganSOP

11

6 Tercapainya skor

waktu tunggu operasi (WTO)

sesuai target

nyaman dan pengaturan

suhu

Melakukan pemenuha

kebutuhan oksigenasi

kompleks

Melakukan komunikasi

dengan klien dengan

hambaran komunikasi

Mealakukan pemantauan

danpenilaiankondisipasien

selama dilakukan tindakan

keperawatan spesifik seusai

kasus dan kondisipasien

Melakukan evaluasi

tindakan keperawatan pada

individu

Melakukanpenatalaksanaan

manajemen gejala

Sudah dilakukan sesuai denganSOP

Sudah dilakukan sesuai denganSOP

Belum optimalnya pengetahuan dan pengimplementasi perawat tentang

EWS

Sudah dilakukan sesuai denganSOP

Sudah dilakukan sesuai denganSOP

Melakukanperawatan luka Sudah dilakukan sesuai denganSOP

Melakukan support

kepatuhan terhadap

intervensi kesehatan pada

individu

Melaksanakan manajemen

survaeilans Hais sebagai

upaya pengawasan resiko

infeksi dalam upaya

preventif pada pelayanan

keperawatan

Sudah dilakukan sesuai denganSOP

Sudah dilakukan sesuai denganSOP

12

7 Terselenggaranya monitoring dan evaluasi kepatuhan visite

DPJP online

8 Terlaksananya kepathan pelaksanaan protokol kesehatan

Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas

kesehatan

Melakukan konsultasi keperawatandankolaborasi dengandokter

Sudah dilakukan sesuai denganSOP

Melakukan upaya peningkatan kepatuan kewaspadaan standar dan pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi

Melakukan Pendidikan kesehatan pada individu

Sudah dilakukan sesuai denganSOP

Sudah dilakukan sesuai denganSOP

Sudah dilakukan sesuai dengan SOP(Cuci tangan, batuk efektif,)

Berdasarkan penjabaranbutir SKPdiatas, didapatkanisu sebagai berikut

Tabel 3.2 Isu actualberdasarkanSKP

No Isu Sesuai denganbutirSKP secara actual

1 Kurang OptimalnyaPenyampaian Feedback daripasien sehingga masukkan atausaran tidak dapatdisalurkansebagaimana mestinya

2 Kurang Optimalnyapelaporan perawat tentanginsiden keselamatan pasien

3 Kurang Optimalnyapengetahuan perawat mengenai EWS pada pasien

13

1. Kurang Optimalnya Penyampaian saran atau feedback dari pasien rawat inap di HCU Asnawati

a. Kondisi saatini

Dengan berkembangnya teknologi dan informasi di zaman sekarang, tentunya pelayanan harus juga dituntut untuk selalu mengedapankanrasapuasdariklien/pasien.Feedbackadalahsalah satu bentuk sebagai tanggapan masyarakat terhadap pelayanan. Feedback harus mudah untuk di akses dan harus di follow up mengenai keluhan. Terutama untuk yang terbaru mengenai kasus dihasansadikin.Pentingnyasebuahwadahsebagaifeedbackuntuk menampung keluh kesah klien, bukan hanya di satu ruangan saja tetapi seluruh ruangan harus memiliki sebuah masukan masukan guna meningkatkan pelayanan. Di ruangan HCU Asnwati belum terdapt mediafeedbackuntuk pasien

b. Dampak jika masalahtidak diselesaikan

1) Hilangnya kepercayaanmasyarakat

Kepercayaan (trust) merupakan pondasi dari suatu hubungan. Suatu hubungan antara dua pihak atau lebih akan terjadi apabila masing-masing saling mempercayai. Kepercayaan ini tidak begitu saja dapat diakui oleh pihak lain, melainkan harus dibangun mulai dari awal dan dapat dibuktikan. Di dunia ekonomi, kepercayaan telah dipertimbangkan sebagai katalis dalam berbagai transaksi antara penjual dan pembeli agar kepuasan konsumen dapat terwujud sesuai denganyang diharapkan(Yousafzai, 2003).

2) Negative Campaign/hatespeech melalui media sesosial

Kampanye hitam sangat berperan penting dalam membangun opini negatif masyarakat terhadap jasa sehingga membahayakan pelayanan yang bekelanjutan. Secara umum kampanye hitam dapat diartikan sebagai tindakan provokasi demi menjatuhkan lawan dengan menggunakan isu-isu yang tidak berdasar. Pada umumnya kampanye hitam memiliki ciri pokok yaitu berisi isu yang mengada-ada. Namun terkadang, kampanyehitamjugaberisisatuatauduafaktayangkemudian

14

diolahsedemikianrupauntukmengarahkanopinipublikkearah yang negatif.

3) Pendapatan berkurang

Pendapatan adalah sejumlah penghasilan yang diperoleh

masyarakat atasprestasikerjanya dalam periodetertentu, baik harian, mingguan, bulanan maupun tahunan (Sukirno, 2006). Apabilatingkatkepercayaanmasyarakatrendahataspelayanan ataupun prestasi pada sebuah layanan, maka masyarakat akan beralihke pemberi jasayang lebih baiklagi (H. Nashar, 2020)

4) Rusaknya reputasi/citra

Reputasi merupakan konsep yang penting bagi organisasi/perusahaan.Dalamerakomunikasiyangserbacepat sepertisekarangini,reputasimenjadisalahsatufaktorpenentu dalam usaha untuk meningkatkan dan mempertahankan eksistensi. Untuk itu, reputasi harus dikelola dengan baik denganmenciptakankomunikasi yangtepatdanstrategis.

c. Pihak yangterdampak

1) Rumah Sakit

2) Pasien

3) Tenaga kesehatan

d. Kondisi yang diharapkan

Dengan adanya wadah atau media feedback yang mudah di akses

diharapkan akan menjadi masukan bagi RSHS untuk selalu meningkatkan pelayanan. Media feedback merupakan salah satu factorkuncimengenaiperasaanataupunkepuasaanseseorangatas pelayanan yang diberikan ataupunyangditerimanya

15

2. Kurang optimalnya pelaporan perawat tentang kejadian insiden keselamatan pasien dikarenakan sistem pelaporan masih belum maksimal

a. Kondisi saatini

Pelaporan insiden keselamatan pasien merupakan hal yang sangat penting dalam sistem perawatan kesehatan, karena bermanfaat untuk mengidentifikasi risiko dasar dan mencegah kesalahan yang sama terulang kembali. Rendahnya tingkat pelaporan insiden keselamatan pasien di rumah sakit menyebabkan sulitnya identifikasi kesalahan dan melakukan investigasi lebih lanjut. Salah satu contoh yang ditemukan salah peresapan obat oleh residen untukpremedikasisebeleumtindakanoperasiolehdokterresident, yangseharusnyaadalahobatintravenajadiobatoral.Obattersebut belum di kasihkan tapi sudah diresep dan diantar ke ruangan. Sehingga kejadian ini bisa di sebut KNC (Kejadian Nyaris Cidera).

Namun perawat diruangan tidak melaporkan hal tersebut karena merasahaltersebutsudahclear/beres.Seharusnyadibuattentang laporan kejadian insiden dalam waktu 2x24 jam terutama adanya

kejadian KC/sentinel. Masih adanya perawat yang bingung/lupa

mengenai pelaporan dan budaya kepatuhan masih rendah menjadikan factor yangmembuat hal ini terjadi

b. Dampak masalah jikatidak terselasaikan

1) Ketidakmampuan mencegahinsidenberulang

Tujuan dari keselamatan pasien adalah untuk meminimalkan kejadian buruk dan menghilangkan kerusakan yang dapat dicegahdalamperawatankesehatan.Namunapabilapelaporan saja tidak ada bagaimana mau menyusn tentang pencegahan insiden, sehingga masalah akan terulang kembali dan dapat berkembang bahkan dapat sampai ke kejadian sentinel apabila tidakditemukanpemecahan masalahnya

2) Terjadi nya Insidenkeselamatan pasien/Potensi Korban

Potensi Korban adalah orang yang beresiko menjadi korban keselamatan pasien. Berdasarkan buku pedoman Pelaporan

Kejadian Keselamatan Pasien (2008) potensi korban

16

dikategorikan yaitu doktter,perawat, pasien, pendamping pasien, dll

3) Ketidakpekaan terhadap budaya keselamatan pasien di rumah sakit

Tujuan dari bidang keselamatan pasien adalah untuk meminimalkan kejadian buruk dan menghilangkan kerusakan yang dapat dicegah dalam perawatan kesehatan. Patient Safety/ Keselamatan pasien adalah hal mutlak yang harus dilakukanolehseluruh tenaga kesehatan.

c. Pihak yangterdampak

1) Tim Keselamatan PasienRumah Sakit

2) Unit Kerja

3) Pasien

4) Perawat

d. Kondisi yang diharapkan

Pelaporan insiden keselamatan pasien harus dilakukan dan juga sistempelaporanharusefisiendanmudahdimengerti,perluadanya sebuah media agar perawat memahami konteks serta alur pelaporantersebut

3. Upaya Pengotimalan pengetahuan perawat dengan media Kalender Pinter EWS (Early Warning System) sebagai panduan/arahan EWS (Early Warning System)

a. Kondisi saatini

Sistem Peringatan Dini (Early Warning System) adalah adalah sistem deteksi yang digunakan untuk melihat perubahan kondisi pasien yang memburuk. EWStelah terbukti menjadi sistem yang sangat efektif untuk mendeteksi pasien yang berisiko memburuk dalam kondisi klinis hingga kematian. Mayoritas Perawat ruangan sudah mengetahui tentang EWS itu sendiri, tetapi sering lupa dengan indikator dan penilai skore ews. Maka dari dibutuhkan sebuah media pinter untuk menampung tentang ews itu sendiri agarmudahdilihatdandipergunakansebagaimestinya.Diruangan HCU Asnawati perawat mash bingung menganai penilai EWS

17

sehingga memerlukan waktu tambahan untuk mencari penelian di google.

b. Dampak masalah jikatidak teratasi

1) Tidaktau adanyaperburukan

7 indikator dari EWS sendiri mempunyai skore tersendiri, semakin tinggi nilai EWS maka observasi semakin ketat serta pastinyamemerlukanperawataninsentif,apabilaperawattidak mengetahui tentang skore skorepada 7 indikatortersbut maka berkemungkinan besar pasien tidak mendapatkan tindakan observasi sebagaimanamestinya serta ruanganinsentif

2) Penurunan mutu rumah sakit

Salah satu indicator adalah angka mordilitas dan morbilitas pasien sebagai mutu rumah sakit. Apabila perawat atau nakes lainnya tidak mengetahui tentang penilaian EWS maka angka kode blue akan tinggi karena pasien tidak mendapatkan observasi danruangansebagaimana mestinya.

c. Pihak yangterdampak

1) Komite mutu rumah sakit

2) Unit kerja

3) Pasien

4) Perawat

d. Kondisi yang diharapakan

Dengan adanya sebuah media pintar diharapkan perawat mampu dengancepatmenilaiEWSpasiendenganbaikdanbenarsehingga pasien mendapatkan observasi dan ruangan yang dibutuhkan dengan segera agar mendapatkan perawatan tindaklanjut. Salah satu contoh dengan adanya “Kalender Pintar”

Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan proses pemilihan isu dengan analisis kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan (APKL). Teknik APKL yang dibuat adalah

teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah

denganmemperhatikanempat faktor,yaitu

18

a. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikanhingga masa sekarang

b. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebabdan pemecahannya

c. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang;

d. Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu yang prioritas. Berikut di bawah ini merupakan hasil penetapan isu denganmetode AKPL

19

Tabel 3.3Pemilihan Isumenggunkanmetode APKL

1 Kurang Optimalnya

Optimalnya

Sesuai dengan analisis diatas, maka dipilihlah isu melalui tingkat prioritas berdasarkan jumlah nilai yang didapat adalah Kurang Optimalnya

20
No Isu A P K L Jumlah Nilai Prioritas
Pelaporanperawattentang keajdaininsidenkeselamatan pasien
penyampaian feedback dari pasien sehingga
masukantidakdapat disalurkan sebagaimana mestinya 3 3 3 4 13 III
pelaporan
tentang kejadian insiden keselamatan pasien 4
pengetahuan perawat mengenai EWS pada pasien 3 4 4 3 14 II
saran atau
2 Kurang optimalnya
perawat
5 4 4 17 I 3 Kurang

Diagram Fishbone

Supplier

Penempatan Form Insiden

belum tertata dengan baik

Sorrounding

Ketidakpatuhan

antar teman dalam

pelaporan

Budaya individu yang

menganggap Pelaporan tersebut

bukan kewajiabnnya

Optimalisasi Pelaporan perawat terhadap insiden

Keselamatan pasien

Belum Optimalnya

pengawasan mengenai

Pelaporan insiden

Tidak ada nya

reward/punishment

Ketidaktahuan

perawat tentang Insiden

Keselamatan Pasien

Budaya individu

yang tidak peka

terhadap keselamatan pasien

Kurang terpaparnya

informasi mengenai

tata cara pengisian

form

21
System Skill Safety

3.2 KeterkaitanPenyebabIsudenganKedudukandanPeranPNSuntukMendukung Terwujudnya SmartGovernance

Menghadapi era dunia yang cepat berubah dan bersifat volatile, lebih responsif kolaboratif, fleksibel dan adaptif terhadap perubahan lingkungan. Smart Government mendukung reformasi birokrasi. Presiden RI Joko Widodo telah berulangkali menegaskan perlunya reformasi birokrasi, dan penyederhanaan proses perizinan dan kelembagaan. Presiden meminta agar perubahan terjadi pada semua lembaga Pemerintah, dan kinerja harus ditingkatkan demi terwujudnya lembaga yang agile dan mengikuti perkembangan zaman. Reformasi birokrasi secara sederhana diartikan sebagai “meninggalkan pola pikir lama, kerja linier, rutinitas, monoton, dan zona nyaman, namun membangun nilai-nilai baru dan cepat beradaptasi dengan perkembangan zaman”.Tuntutan masyarakat yang tinggi pada Era Demokrasi, mengharuskan Pemerintah mampu memecahkan berbagai masalah kebijakan secara efektif dan efisien berdasarkan paradigma Smart Government yang menempatkan masyarakat sebagai customers sekaligus warga negara yang harus dilibatkandalam berbagai proseskebijakan(Laporan VKN, LANRI 2021).

KedudukandanperanASNdalamterwujudnyaSmartgovernmentharuslah optimal.PegawaiNegeriSipilharusmampumelakukankepentingannegaradan kepentinganmasyarakatdiataskepentinganpribadidangolongan.Sebagaiabdi

Negara seorang pegawai negeri juga wajib setia dan taat kepada Pancasila sebagai falsafah dan ideologi negara, UUD 1945, negara dan pemerintahan.

Dalam hal ini pegawai negeri harus bersikap monoloyalitas, sehingga setiap

Pegawai Negeri Sipil dapat memusatkan segala perhatian dan pikiran serta menyerahkan daya dan tenaganya untuk menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan serta berdaya dan berhasil guna. Kesetiaan

danketaatanpenuhyangberartibahwaPegawaiNegeriSipilsepenuhnyaberada dibawahpimpinanpemerintahandansebagaiabdimasyarakat.Pegawainegeri harus memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat. Untuk keperluan tersebut, Pegawai Negeri Sipil harus bersatu padu bermental baik,

22

berwibawa, berdaya guna, bersih, bermutu tinggi, dan sadar akan tanggung

jawabnya untuk menyelenggarakan tugas pemerintahan dan tugas pembangunan. Dalam hal ini juga Pegawai negeri sipil ada di kementerian dan daerah guna menunjang tugas nya masing masing. Kementerian kesehatan

adalah adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan kesehatan. Kementerian Kesehatan RI mempunyai tugas membantu

Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang

kesehatan.Pembangunankesehatanadalahbagiandaripembangunannasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup

sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya.Pembangunankesehatantersebutmerupakanupayaseluruh potensi bangsa Indonesia, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah.

Petugas rumah sakit pun beragama mulai dari dokter, perawat, apoteker, ahli gizi, ahlifisoterapi,analisi lab,danlainsebagainya.

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 11 Tahun 2017 Tentang

Keselamatan Pasien Bab III Pasal 5 disebutkan bahwa rumah sakit dan tenaga

kesehatan yang bekerja di rumah sakit wajib melaksanakan program

keselamatan pasien dengan mengacu pada kebijakan nasional Komite

KeselamatanPasienRumahSakit.Pelaporaninsidenkesalamatanpasiensangat erat hubungannya dengan tugas perawat dalam mencegah dan memahami

tentantang Budaya keselamatan pasien merupakan pondasi utama dalam

menuju keselamatan pasien. Budaya keselamatan pasien merupakan faktor

penting dalam upaya untuk mengurangi kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit danmeningkatkan keselamatanpasien (Wang et al., 2014).

Dalam Uraian di atas dapat kita ketahui bahwa perwujudan Smart Government yang menempatkan masyrakat sebagai customers sekaliguswarga

negara yang harus dilibatkan dalam berbagai proses kebijakan, maka dari itu

harus ada upaya untuk peningkatan pelayanan pelaporan insiden kesalamatan agar masyrakat merasa aman dan nyaman selama berada dalam perawatan di rumah sakit melalui sosialisasi kepadaperawat berbentuk video danbanner

23

3.3 Alternatif Pemecahan masalah sebagai gagasankreatif

Gagasan pemecahan isu dilakukan bersumber dari SKP (sasaran kineja pegawai),perintahatasan,daninovasidenganmengaplikasikannilai-nilaidasar aparatur sipil negara BerAkhlak, prinsip manajemen ASN, serta diintegrasikan dengannilai-nilaidanvisimisiRSUPdrHasanSadikinBandung.Isuyangterpilih menurut penampisan isu dengan metode APKL adalah Kurang optimalnya pelaporanperawattentangkejadianinsidenkeselamatanpasien,adapungagasn pemecahan masalah yang sudah diuraikan melalui metode fishbone yaitu sebagai berikut:

a. Dari penyebab supplier gagasan yang bisa dilakukan adalah dengan cara mensosialiasikan tempat form kepada teman sejawat, membuat tanda pengenal formditemparpenyimpanan

b. Dari penyebab sistem, gagasan yang bisa dilakukan adalah dengan cara berkonsultasidengankarumengenaipemberiannilailebihkepadapegawai yang melaporkan adanyainsidenkesalamatan pasen

c. Dari penyebab Sorrounding, gagasan yang bisa dilakukan dengan cara mensosialiasikanmengenaipentingnyapelaporaninsidendanmenyatakan bahwapelaporaninibukanmencarisiapayangsalahtapitentangapayang salah

d. Dari penyebab Skill, gagasan yang bisa dilakukan dengan cara perlu adanyapeningkatanvariasimetodeedukasidengancarapembuatanvideo kepada perawat agar selalu mengingat tata cara serta alur pelaporan insiden keselamatan pasien

24

Kegiatangagasanpemecahan icu adalah sebagaiberikut:

Tabel 3.4 Rencana kegiatan gagasan pemecahan isu

No KegiatanGagasan Pemecahan Isu Sumber

1 Konsultasi acara kegiatan dengan Kepala

ruangan

SKP

2 Pembuatan media alurtata caraberupa video Inovasi

3 Sosialisasi tentang alur dan tata cara dan sebab akibatdari pelaporaninsidenkeselamatan SKP dan SOP

4 Monitoring pelaksanaan pelaporan insiden keselamatan dengan adanya media yang sudah

dibuat

SKP danSOP

5 Evaluasi kegiatan SKP

25

4.1 RancanganAktualisasi Nilai niali dasarPNS

BAB IV RANCANGANAKTUALISASI

4.1MatrixInternalisasi rancangan

No Kegaiatan Tahapan Output Keterkaitan substansi mata pelajaran Kontribusi terhadap visi dan misi

1 Konsultasi acarakegiatan aktualisasi dengan Kepala ruangan

1.1 Menentukan Kontrak Penemuan

1.2 Menyampaikan isuyang dia angkat dalam rancangan aktualisai

Mendapatkan waktu dan tempat untuk bertemu di ruangan serta kepala ruangan memahami konsep dari isu yang di sampaikan

1. Harmonis Saya akan berkomunikasi kepada seluruh pihak yang terlibat agarterjalin kegiatan kerjayang kondusif

2. Kolaboratif Saya akan Berkerja sama dengankepala ruangansebagai penanggung jawabdi area kepemimpinannya

3. Akuntabel Saya akan menyampaikan isu secaraterbuka dan bertanggung jawab dengan memperhatikan

Gotong royong antar stakeholder merupakan salah satu dari visi RSHS

Penguatan Nilai Organisai

1. Profesional Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan.

2. Inovatif Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dansenantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan

26

2 Pembuatan media alur

tata cara

berupabanner

danvideo

2.1Berkoordinasi dengan tim

KPRS pengenai

konsep video

dan banner yang akan di buat

2.2Pengambilan video dan gambar di ruangan HCU

Asnawati

2.3Editing banner

dan video yang

akan di sampaikan

2.4Konsultasi hasil

editing banner

danvideo

2.5Video di Upload

dikanalyoutube

RSHS

Mendapat dukungan

kepala rungan

dan KPRS untuk

pembuatan

media edukasi

baner dan video

dandigunakana

sebagai media

edukasi

kejelasan data yang diperoleh mengenai kondisiyang dialamidi unit kerja.

1. Kolaboratif SayaakanBekerjasama secara sinergis dengan

Tim KPRS mengenai pembuatan media edukasi alur pelaporan

2. Akuntabel Saya akan Membuat video edukasi dengan

penuh tanggung jawab dancekatan

3. Adaptif Sayaakanmenampilkan video dan baner yang meanrik sebagai sarana media edukasi

4. Loyal Saya akan mentaati dan membuat video

sosialisasi berdasarkan

SOP dan peraturan yang sudahdi tetapkan

Sejalan degan

visi RSHS

Bandung dalam

ikut serta dalam

mewujudkan

Indonesia maju

yang berlandaskan

gotong royong

juga misi

peningkatan

sumber daya

manusia, karena

secara tidak

langsung

pembuatanvideo

dan banner ini

akan menambah

Kepekaan

budaya

keselamatan

pasien

Tata nilai dalam

kegiatan ini adalah inovatif yang

menggambarkan

keinginan untuk

menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa

melakukan

perbaikan secara berkesinambungan.

27

3 Sosialisasi tentang alur dan tata cara

serta sebab

akibat dari

pelaporan

3.1Membuat

kontrak waktu

dengan kepala

ruangan dan

seluruh anggota

ruangan

3.2Mensosialisaika

mengenai isu dengan teman

teman sejawat

melalui meeting morning atau briefing

3.3Menyampaikan

usulan gagasan

kreatif

pemecahan isu

3.4Mengisi daftar

hadir sosialisai

3.5Melakukan

feedback atau

umpan balik

mengenai

materi yang

disampaikan

Alur pealaporan

dapat dipahami

oleh perawat dan Rencana

gagasan

pemecahan isu

tersampaikan

serta

mendapatkan

dukungan dari

kepala ruangan dan seluruh

anggota

perawat di

ruangan HCU

Asnawati

1. Berorientasi

Pelayanan

Saya akan melakukan

sosialisasi kepada

perawat mengenai alur dan tata cara pelaporan

agar pelayanan

keselamatan pasien dapat ditingkatkan

2. Akuntabilitas:

Saya akan datang tepat waktu dan

menyampaikan ide gagasan dengan jelas sesuai dengan target pencapaian dan menyampaikan masalah secaraterbuka.

3. Harmonis Saya akan menjalin hubungan yang baik antar sejawat agar

terjadinya budaya keselamatan pasien

4. Loyal Saya akan mematuhi SOP alur pelaporan yang sudahditetapkan

Pelaksanaan

sosialisai dan

edukasiinidalam

rangka

mendukung visi

RSHS Bandung

dalam ikut serta

dalam

mewujudkan

Indonesia maju yang

berkepribadian

berlandaskan

gotongroyong.

Dalam

melaksanakan

sosialisasi nilai

unggul akan

diterapkan sebagai

upaya menjadi

pribadi yang mau

turut serta dalam

menjadikan pelayanan publik

RSUP Dr. Hasan

Sadikin Bandung

lebih baik dan juga

mau meningkatkan

kualitas SDM yang

peka terhadap

budaya keselamatan

pasien

28

4 Monitoring

pelaksanaan dengan

adanya media yang sudah

dibuat

4.1Berkoordinasi

dengan kepala ruangan untuk memonitoring kegiatan di ruangan HCU

Asnawati

4.2Membantu

Perawat dalam

pengisian form

bial ditemukan

kesulitan

4.3Mengisi

checklist harian mengenai

jumlah dan jenis pelaporan yang terjadi

Mendapatkan

dukungan dari

Kepala ruangan

Perawat

memahami dan

tingkat

kepatuhan

pelaporan

insiden

keselamatan

berjalan

sebagaimana

mestinya

5. Kolaboratif Sayaakanmengajakdan bekerja sama dengan

selutuh perawat ruangan

1. Berorientasi

Pelayanan

Saya akan selalu memperhatikan dan membantu perawat dalam mengisi tiap laporan yang dibuat agar keselamatan

pasien dapat di tingkatkan

2. Harmonis Saya akan menjalin komunikasi yang baik sehingga informasi dan tujuan tercapai

3. Kolaboratif

Bekerja sama dengan timKPRSsecarasinergis

4. Akuntabel

Saya akan mengisi

checklist harian dengan jujur dan bertanggung

Pelaksanaan

sosialisasi ini

tidak lepas dari

mewujudkan

misi RSHS

Bandung dalam

menngkatkan

sumber daya

manusia, karena

tidak hanya satu

orangyangharus

berkembang tapi

setiap individu

yang ada di

rumah sakit

harus ikut

terlibat dan

berkewajiban

dalam budaya

keselamatan

pasien

Dalam

melaksanakan

sosialisasi nilai

unggul akan

diterapkan sebagai

upaya menjadi

pribadi yang mau

turut serta dalam

menjadikan

pelayanan publik

RSUP Dr. Hasan

Sadikin Bandung

lebih baik dan juga

mau meningkatkan

kualitas SDM yang

peka terhadap

budaya keselamatan

pasien

29

5 Evaluasi Kegiatan

2.1 Membuat konsep laporan evaluasi terhadap implementasi dan penggunaan media edukasi

2.2 Konsultasi dengan mentor, KRPS dan coach mengani laporanevaluasi

Mendapatkan saran dan dukungan dari tim KPRS, mentor dan coach untuk menyelesaikan laporanevaluasi

jawab sesuai dengan data yangdidapatkan

5. Kompeten

Saya akan membantu setiap anggota perawat yang ingin belajar mengenai alur tata cara pelaporan insiden keselamatan pasien

1. Akuntabel

Saya akan membuat laporan evaluasi dengan penuh tanggung jawab

2. Kolaborasi Saya akan bekerja sama secara sinergis dalam pembuatan laporan

3. Loyal Saya akan membuat laporan dengan panduan SOP dan ketentuan yang sudah berlaku

Evaluasi tidak

lepas dari mengembangkan

sumber daya

manusia menjadi

lebih baik, sesuai dengan misi RSHS Bandung

Menjadipribadiyang peka terhadap

budaya keselamatan pasien tidak lepas dari adanya evaluasi yang membangun diri menjadi lebih baik

30

4. Harmonis Saya akan menjalain komunikasi yang efektif dan terepeutik agar

kegiatan pelaporan evaluasi kegaiatan

dapat berjalan dengan kondusif

4.2 Rancangan Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Berikut merupakan rancangan jadwal kegiatan aktualisasi yang akandi lakukan:

Tabel 4.2 RancanganJadwal KegiatanAKtualisasi

1. Konsultasi acarakegiatan denganKepalaruangan

2. Pembuatan media alurtata caraberupa video danbanner

3. Penyampaian tentang alur dan tata cara pengisian form serta

sebab akibat daripelaporan insidenkeselamata pasien

4. Monitoring pelaksanaan pelporan insiden keselamatan dengan

adanya media yangsudah dibuat

5. Evaluasi kegiatan

31
No Kegiatan Mei Juni Juli I II III IV I II III IV I II III IV

4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi

Tabel 4.3Pihakyang terlibat danperannya

No Pihak yangterlibat Peran dalam Aktualisai

1 Coach

Bapak AhmadWajedi S,Pd.,M.Kes

2 Mentor

Bapak AripHidayat, S.Kep.,Ns

3 KepalaRuangan HCU Asnawati

Ibu Nurlaily, S.Kp.,M.Kep

4 TIM Keselamatan PasienRumah Sakit

memberikan ilmu, masukan, dan bimbingannya dalam proses kegiatanaktualisasi

Memberikan Ilmu, Masukan dan bimbingan dalam proses kegiatanaktualisasi

Memberikan waktu, masukan serta izin dalam proses kegiatan aktualisasi

Memberikanmasukanserta SOPyangberlakutentang tata caraalur pelaporaninsiden Keselamatan pasien

5 Seluruh Perawat di RuanganHCUAsnawati

Memberikanwaktusertamauuntukmengikutiseluruh kegaiatan yang akandilakukan

32

DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor5 Tahun 2014 tentangAparatur Sipil Negara

PeraturanPemerintahNomor11Tahun2017tentangManajemenPegawaiNegeriSipil

Peraturan lembaga administrasi negara republik indonesia nomor 12 tahun 2018 tentang pelatihan dasarcalon pegawai negeri sipil

Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11Tahun 2017 TentangKeselamatan Pasien. Jakarta

Yousafzai,S.Y,.J.GdanFoxall,G.R,.(2003).APropposedModelOfEtrustForElectronic Banking, Technovation.

Sadono, Sukirno. 2006. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, dan Dasar Kebijakan. Jakarta: Prenada Media Group.

Nashar,2020.Kualitaspelayananakanmeningkatkankepercayaanmasyarakat.Duta

Media Publishing

Laporan Visitasi Nasional Kepimpinan LAN RI. 2021. Membangun Kompetensi SDM

Menuju Smart Government

33
34 LAMPIRAN
KegiatanKonsultasiOnline dengancoach Konsultasi tambahanviazoom denganmentor

Lembar Konsultasi Rancangan Aktualisasi

NAMA : Rahmad Wijaya, S.Kep.,Ns

NIP : 199702232022031002

No. Hari/Tanggal Kegiatan Masukan/Saran Paraf

1 12/06/2022

Hari Senin Konsultasi isu dan gagasan kreatif

2 19/06/2022

Hari Minggu Konsultasi Rancangan Aktualisasi

Tampilkan kondisi saat ini dengan data dan fakta

Saran untuk pengambilan isu nomor ke 2 tentang pelaporan insiden keselamatan pasien

Perbanyak dampak dari isu

Persiapan presentasi dengan membuat ppt segera

3 21/06/2022

Hari SelaSA Latihan Presentasi Seminar Aktualisasi

Latihan seminar rancangan aktualisasi

Tampilkan nilai nilai penting dalam ppt

35
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI NAMA : RAHMAD WJAYA, S.KEP.,NS NIP : 199702232022031002 JABATAN : AHLI PERTAMA - PERAWAT

OPTIMALISASI PELAPORAN PERAWAT TENTANG INSIDEN

KESELAMATAN PASIEN MELALUI MEDIA VIDEO DAN

BANER DI RUANGAN HCU ASNAWATI

RSUP Dr HASAN SADIKIN BANDUNG

01

PENDAHULUAN

➢ Latar Belakang.

➢ TUJUAN

➢ MANFAAT

02 Profil Instansi

03

➢ VISI MISI

➢ NILAI NILAI ORGANISASI

➢ TUGAS ORGANISASI

➢ URAIAN/SASARAN KERJA PEGAWAI

ANALISI ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS

➢ IDENTIFIKASI ISU

➢ ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH DENGAN GAGASAN

KREATIF

➢ RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS.

➢ KETERKAITAN PENYEBAB ISU DENGAN KEDUDUKAN DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG SMART GOVERNMENT. 04 RANCANGAN AKTUALISASI

➢ PENJADWALANAKTUALISASI

➢ PARA PIHAK YANG TERLIBAT

ASN DAN P3K

Fungsi : Pelaksana

Kebijakan public, pelayanan

masyarakat, dan perekat

pemersatu bangsa

Background

OPTIMALISASI

Keselamatan Pasien

Rumah Sakit dan Tenaga

Kesehatan yang bekerja di rumah sakit wajib

melaksanakan Program

Keselamatan Pasien

LAN No12

Tahun 2018

HCU ASNAWATI

UU No.5

Tahun 2014

PELATIHAN DASAR

Membangun integritas moral, kejujuran, semangat, motivasi nasionalisme dan memperkuat

profesionalisme serta

kompetensi bidang

Permenkes No. 11

Tahun 2017

PELAPORAN INSIDEN

KESELAMATAN PASIEN

MELALUI MEDIA VIDEO

DAN BANNER DI

RUANGAN HCU

ASNAWATI

Pelaporan Insiden

keselamatan belum optimal

INSTITUTE PROFILE

Visi dan Misi

Visi

Terwujudnya Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan Gotong royong”

Misi

Mewujudkan kualitas hidup manusia yang tinggi, maju dan sejahtera

.

NILAI NILAI INSTANSI

PAMINGPIN PITUIN (Kepemimpinan, Profesionalisme, Inovatif, Tulus, Unggul, dan Integritas.

VISI DAN MISI .

.

NILAI NILAI INSTANSI

TUGAS ORGANISASI .

URAIAN/SASARAN KERJA PEGAWAI

01 02 03 04

TUGAS ORGANISASI

Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Perseorangan dengan Paripurna.

Uraian/Sasaran Kerja Pegawai

Ada 8 Rencana Kegiatan dengan butir kegiatan berjumlah 32.

ISSUE ANALYSIS

Melaksanakan case finding/deteksi

dini/penemuan kasus baru

Belum Optimalnya Pelaporan Perawat tentang Kejadian

Insiden Keselamatan Pasien di Ruangan HCU Asnawati

Melakukan Komunikasi Terapeutik dalam

Pemberian Asuhan Keperawatan

Belum Optimalnya Penyampaian feedback dari pasien

sehingga saran tidak dapat disalurkan sebagaimana

mestinya

SKP No.5

SKP No.11

Melakukan Pemantuan atau Penilaian

Kondisi Pasien selama dilakukan Tindakan

Keperawatan Spesifik sesuai Kasus dan

Kondisi Pasien

Belum Optimalnya Pengetahuan Perawat mengenai

EWS (Early Warning System) pada Pasien

SKP No.24

SCREENING ISU

Isu tersebut masih dibicarakan atau belum

terselesaikan hingga masa sekarang.

PROBLEMATIK

isu yang menyimpang dari harapan

standar, ketentuan yang menimbulkan

kegelisahan yang perlu segera dicari

penyebab dan pemecahannya.

KEKHALAYAKAN

isu yang diangkat secara langsung

menyangkut hajat hidup orang banyak

dan bukan hanya untuk kepentingan

seseorang atau sekelompok kecil orang

isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai dengan

tugas, hak, wewenang dan tanggung

jawab

01 02 03 04
AKTUAL
LAYAK

APKL METHOD

1 Kurang Optimalnya penyampaian

feedback dari pasien sehingga saran

atau masukan tidak dapat disalurkan

sebagaimana mestinya

2 Kurang optimalnya pelaporan

perawat tentang kejadian insiden

keselamatan pasien

3 Kurang Optimalnya pengetahuan

perawat mengenai EWS pada

No Isu A P K L Jumlah Nilai Prioritas
3 3 3 4 13 III
4 5 4 4 17 I
4 4 3
pasien 3
14 II

IMPACT FROM ISSUE IF WE CANT

SOLVE IT

Ketidakmampuan mencegah kejadian

berulang

Apabila pelaporan saja tidak ada

bagaimana mau menyusn tentang pencegahan insiden, sehingga

masalah akan terulang kembali dan dapat berkembang

Ketidakpekaan terhadap budaya

keselamatan pasien

Perilaku dan Sikap Perawat mengakibatkan

terjadinya habituasi buruk. Kebanyakan perawat

menganggap masalah sudah selesai tidak perlu

dilaporkan lagi

Terjadinya Insiden Keselamatan Pasien/ Potensi

Korabn

Kesalahan yang terus berulang tanpa

adanya pelaporan dan penyelesaian akan

mengakibatkan terjadinya potensi korban

selanjutnya. Mungkin yang pertama terjadi

tidak mengakibat cidera, tidak menutup

kemungkinan insiden selanjutnya dapat

memakan korban baik berupa

fisik/kematian

Belum Optimalnya Pelaporan

perawat tentang Kejadian

Insiden Keselamatan Pasien di

Ruangan HCU Asnawati RSUP

Dr Hasan Sadikin Bandung

PROBLEM SOLVING IDEA

OPTIMALISASI PELAPORAN PERAWAT TENTANG INSIDEN KESELAMATAN PASIEN DI RUANGAN HCU

ASNAWATI MELALUI MEDIA BANER DAN VIDEO RS HASAN SADIKIN BANDUNG

Konsultasi acara kegiatan

dengan kepala ruangan

Pembuatan Media Alur

Pelaporan Video dan Banner

Rencana Kegiatan Gagasan Pemecahan Isu

Penyampaian tentang alur dan

tata cara serta sebab akibat

dari pelaporan insiden

keselamatan pasien

Monitoring Pelaksanaan

Pelaporan Insiden

Keselamatan pasien

Evaluasi Kegiatan

.

KEGIATAN 1

Mendapatkan Waktu dan Tempat untuk bertemu di ruangan.

Menentukan

Core Value

Kontrak Pertemuan Simple PowerPoint Presentation Simple PowerPoint Presentation

Menyampaikan isu yang diangkat

dalam rancangan aktualisasi

Kepala ruangan memahami konsep dari isu yang di sampaikan.

ASN Harmonis
01 Gotong
Kolboratif Akuntabel
.
Royong Inovasi Integritas

KEGIATAN 2

Nilai ASN : Kolaboratif, Harmonis, Kompeten

Mendapatkan Dukungan dari Tim KPRS

untuk pembuatan Video

Berkoordinasi

dengan tim

KPRS Mengenai

Konsep Video

Pengambilan

Gambar dan Video

Nilai ASN : Kolaboratif, Harmonis

Mendapatkan Izin dari kepala ruangan, Mendapatkan gambar dan video untuk

editing.

Nilai ASN : Adapatif, Kompeten, Akuntabel

Penggunaan media video dan banner

sebagai media sosialiasi

Editing Banner dan Video

Konsultasi Hasil Editing

Nilai ASN : Kolaboratif, Harmonis

Mendapatkan masukkan dan saran

mengenai video yang dibuat

Video di Upload di kanal yutube

Nilai ASN : Adaptif, Akuntabel, Kompeten

Video dapat digunakan sebagai media

sosialisasi dan dapat di akses oleh

seluruh pegawai RSHS.

Gotong Royong
Tulus Inovasi

KEGIATAN 3

Profesional Inovasi

Nilai ASN : Kolaboratif, Harmonis, Akuntabel

Mendapatkan waktu dan tempat untuk

sosiliasi alur pelaporan

Membuat Kontrak

Waktu dengan

Kepala Ruangan dan

Seluruh Perawt HCU

Asnawati

Mensosialisasikan

mengenai Isu dengan

teman sejawat

Nilai ASN : Adapatif, Kompeten, Akuntabel, Harmonis

Gagasan Pemecahan isu tersampaikan

melalui video dan banner sosialisasi

Nilai ASN : Kolaboratif, Harmonis, Kompeten, Berorientasi Pelayanan

Alur pelaporan dapat dipahami oleh teman

sejawat dan isu tersampaikan

Menyampaikan gagasan kreatif

Melakukan Feedback

atau umpan balik

mengenai sosialisai

yang disampaikan

Nilai ASN : Kolaboratif, Harmonis

Sosialisasi dapat dimengerti dan dapat

dilaksanakan sebagaimana mestinya

Mengisi Daftar Hadir Sosialiasi

Nilai ASN : Harmonis, Akuntabel, Kompeten

Seluruh perawat HCU Asnawati

mengikuti sosialisai

Gotong Royong

KEGIATAN 4

Profesional Integritas Gotong Royong

Berkoordinasi dengna kepala ruangan untuk memonitoring kegiatan

Nilai ASN : Kolaboratif, Harmonis

Mendapatkan dukungan dari kepala

ruangan

Nilai ASN : Berorientasi pelayanan, Kolaboratif, Kompeten, Akuntabel, Harmonis

Perawat memahami dan membiasakan untuk menerapkan budaya keselamatan pasien

Membantu perawat dalam pengisian form bila ada kesulitan

Mengisi Chelist harian pelaporan mengenai jumlah dan jenis

Nilai ASN : Akuntabel, Kompeten

Mempunyai catatan dan dokumentasi menganai

jumlah pelaporan yang ada

KEGIATAN 5

Mendapatkan Waktu dan Tempat untuk bertemu di ruangan.

Loyal

Membuat Konsep

Laporan Evaluasi Simple PowerPoint

Core Value

Konsultasi dengan Mentor dan Coacah

Kolboratif

ASN

Presentation Simple PowerPoint

Presentation

mengenai hasil laporan

Kepala ruangan memahami konsep dari isu yang di sampaikan.

01 Gotong Royong Profesional Integritas
Akuntabel .

JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

1. Konsultasi acara kegiatan dengan Kepala ruangan

2. Pembuatan media alur tata cara berupa video dan

banner

3. Penyampaian tentang alur dan tata cara pengisian

form serta sebab akibat dari pelaporan insiden

keselamata pasien

4. Monitoring pelaksanaan pelporan insiden

keselamatan dengan adanya media yang sudah

dibuat

5. Evaluasi kegiatan

No Kegiatan Mei Juni Juli I II III IV I II III IV I II III IV
the Subtitle of Your Presentation
THANK YOU Insert

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.