LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PENATALAKSANAAN LATIHAN PERNAFASAN DENGAN
TEKNIK PURSED LIP BREATHING PADA ANAK YANG MENGALAMI
GANGGUAN SISTEM RESPIRASI DI RUANG KENANGA 1
RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
TAHUN 2022
Disusun Oleh :
RETHA RIZKY FITRANSYAH, S.KEP., NERS. NIP. 199603012022032002
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN KEMENKES RI
BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOL 3 ANGK 8
TAHUN 2022
i
LEMBAR PERSETUJUAN
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PENATALAKSANAAN LATIHAN PERNAFASAN DENGAN TEKNIK
PURSED LIP BREATHING PADA ANAK YANG MENGALAMI GANGGUAN SISTEM RESPIRASI DI RUANG KENANGA 1
RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
TAHUN 2022
Disusun Oleh :
RETHA RIZKY FITRANSYAH, S.KEP., NERS. NIP. 199603012022032002
Telah Disetujui untuk Seminar Rancangan Aktualisasi
Pada Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan 3 Angkatan 8 Tahun 2022
COACH MENTOR
Ahmad Wajedi, SPd.,M.Kes
NIP. 196911121989031002
Fatrisia Madina, S. Kp., MM
NIP. 196303091988032003
PENGUJI
Verawati Lenny, SKM., MM., MKM
NIP.197706112005012001
ii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangn di bawah ini menyatakan bahwa :
Nama : Retha Rizky Fitransyah, S.Kep., Ns
NIP : 199603012022032002
Pangkat/Golongan : III/B
Jabatan : Ahli Pertama- Perawat
Unit Kerja : RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Kertas Kerja Laporan Aktualisasi saya adalah asli dan belum pernah diajukan pada
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil di mana pun. Kertas Kerja Laporan
Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan 8 Tahun 2022 ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, sesuai arahan coach dan mentor. Kertas Kerja Laporan Aktualisasi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali mencantumkan sumber referensi secara jelas dengan menyebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku di Bapelkes Cikarang.
Bandung, Juli 2022
Yang Membuat Pernyataan
Retha Rizky Fitransyah
NIP 19960301202232002
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi
Penatalaksanaan Latihan Pernafasan Dengan Teknik Pursed Lip Breathing Pada Anak
Yang Mengalami Gangguan Sistem Respirasi Di Kenanga 1 RSUP Dr.Hasan Sadikin
Bandung Tahun 2022” . Laporan aktualisasi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan
dalam pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2022. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan rencana aktualisasi :
1. Ibu Fatrisia Madina, S.Kp., MM selaku Koordinator Pelayanan Keperawatan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dan selaku mentor yang senantiasa membimbing dan memberikan masukannya.
2. Bapak Ahmad Wajedi, SPd.M.Kes selaku Coach yang memberikan bimbingan dan masukannya
3. Ibu Verawati Lenny, SKM, MKM selaku Penguji yang memberikan kritik dan masukan yang membangun.
4. Ibu Triliana Purwadesi Y S.Kp. selaku Kepala Ruangan Kenanga Lantai 1 RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung yang memberikan arahan selama proses pengambilan isu aktualisasi.
5. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan rencana aktualisasi.
Penulis menyadari apabila masih terdapat kekurangan dalam penulisan laporan aktualisasi ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan bimbingan, kritik, dan untuk perbaikan lebih lanjut. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih.
Bandung, Juli 2022
Penulis,
iv
Retha Rizky Fitransyah, S.Kep., Ners NIP.199603012022032002
v DAFTAR ISI LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI i LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................................................ii SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS iii KATA PENGANTAR................................................................................................................iv DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR viii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Tujuan 2 1.3. Manfaat 3 BAB II PROFIL INSTANSI 4 2.1. Profil RSUP Dr. Hasan Sadikin 4 2.2. Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin 4 2.3. Janji Pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin 4 2.4. Tugas Pokok dan Fungsi RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung 5 2.5. Struktur RSUP Dr. Hasan Sadikin 6 2.6. Profil Ruang Kenanga 1 6 2.7. Struktur Organisasi Ruang Kenanga 1 7 2.8. Profil Peserta 7 2.9. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI (Manajemen dan SMART ASN) 9 BAB III ANALISA ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI 10 3.1. Identifikasi Isu 10 3.2. Penapisan Core Isu 14 3.3. Analisa isu yang terpilih 15 3.4. Gagasan Pemecahan Isu 18 BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI 20 4.1. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS 20
vi 4.2. Jadwal Kegiatan 28 4.3. Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi 36 DAFTAR PUSTAKA 37
vii DAFTAR
Tabel 1. Penjelasan butir SKP 10 Tabel 2 Teknik Tapisan Isu APKL 14 Tabel 3 Definisi operasional tiap nilai sebagai berikut :...................................................................15 Tabel 4 Dampak Isu Sesuai SKP........................................................................................................15 Tabel 5 Gagasan Pemecahan Isu 19 Tabel 6 Rencana Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Rancangan Aktualisasi................................21 Tabel 7 Jadwal Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Aktualisasi.........................................................28 Tabel 8 Jadwal Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Rancangan Aktualisasi 30 Tabel 9 Pihak yang terlibat dan perannya dalam rancangan aktualisasi 36
TABEL
viii DAFTAR
Gambar 1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin 6 Gambar 2 Struktur Organisasi Ruang Kenanga 1 7 Gambar 3 Diagram Fishbone .............................................................................................................17
GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pembina kepegawaian dan mengemban tugas dalam suatu jabatan pemerintahan yang dijelaskan dalam Undang-Undang Republik
Indonesia No. 5 Tahun 2014. ASN memiliki fungsi dan tugas sebagai pelaksana kebijakan publik, penyelenggara pelayanan publik bagi masyarakat, serta sebagai perekat persatuan dan pemersatu bangsa. Hal tersebut menunjukkan bahwa ASN memiliki peranan penting didalam memberikan pelayanan publik yang prima serta memberikan contoh dalam mewujudkan masyarakat yang taat akan hukum, demokratis, serta dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Seiring dengan meningkatnya kepercayaan publik terhadap ASN, maka dibutuhkan ASN yang professional yang berlandaskan pada Pasal 3 Undang-Undang No.5 Tahun 2014 tentang “BerAKLHAK” (Berorientasi Pelayanan, Akuntabilitas, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif). Untuk mewujudkan sosok ASN tersebut, calon PNS wajib menjalani masa percobaan dengan melalui proses pendidikan dan pelatihan secara terintegrasi untuk membentuk ASN yang professional dan adaptif dalam mengelola tantangan dengan menggunakan perspektif manajamen ASN dan SMART ASN yang didasari oleh nilai-nilai dasar PNS berdasarkan kedudukan dan perannya dalam pelaksanaan tugas jabatannya. Pada agenda habituasi ini diharapkan peserta pelatihan dasar mampu mengaplikasikan gagasan menjadi kegiatan yang dapat diterapkan di satuan kerja masing-masing peserta sesuai dengan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan sesuai dengan masalah aktual yang sedang terjasi di lingkungan kerja masing-masing sebagai isu yang harus di tepis.
Undang-undang No.38 Tahun 2014 tentang keperawatan, pasal 31 ayat 2 menyebutkan bahwa dalam menjalankan tugasnya sebagai pengelola pelayanan keperawatan, perawat berwenang dalam melakukan pengkajian dan mentapkan permasalah, merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pelayanan keperawatan, dan pengelolaan kasus. Hal tersebut bisa dilakukan perawat dengan cara mengidentifikasi isu dan melaksanakannya sesuai dengan SKP. Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan harus secara komperhensif dalam melakukan pengkajian baik secara bio, psiko, sosio, dan spiritual.
1
Ruang Kenanga 1 merupakan ruang rawat inap anak khusus menangani pasien anak dari usia 1 bulan sampai 18 tahun dengan penyakit infeksius, respirologi, gastroenterologi, neuropediatrik dan isolasi dengan kapasitas tempat tidur 45 Berdasarkan identifikasi isu yang dilakukan di ruang kenanga 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung didapatkan data 3 bulan terakhir dari 40 besar penyakit di ruang Kenanga 1 bulan April 2022 sampai dengan Juni 2022 didaptkan bahwa terdapat banyak pasien anak yang mengalami gangguan sistem respirasi, meliputi 46 pasien dengan diagnosa Bronchopneumonia, 9 pasien dengan diagnosa Tuberkulosis, 6 pasien dengan diagnosa Asthma, 3 pasien dengan diagnosa Efusi Pleura, dan 2 pasien dengan diagnosa Pneumonia.
Salah satu cara untuk mengontrol dan mengurangi keparahan gejala pada pasien anak yang mengalami gangguan sistem respirasi yaitu dengan memberikan latihan pernapasan yang bertujuan untuk melatih cara bernapas yang benar, melenturkan dan memperkuat otot pernapasan, meningkatkan sirkulasi, meningkatkan saturasi oksigen (Widjanegara, Tirtayasa, dan Pangkahila, 2015). Salah satu latihan pernapasan yang dapat digunakan pada anak adalah Pursed Lip Breathing Pursed Lip Breathing Latihan pursed lip breathing ini dapat dimodifikasi dengan aktivitas bermain dengan cara meniup balon, hal tersebut dikarenakan faktor anak yang senang dan tertarik dengan permainan, dan membuat anak akan menjadi relaks dalam melakukan teknik pursed lip breathing. Bermain meniup balon dapat meningkatkan status oksigenasi anak (frekuensi pernapasan, nadi, dan saturasi oksigen) dengan gangguan sistem pernapsan (Nugroho, Dewi, dan Alam, 2018).
Dalam hal ini penulis akan mengajarkan latihan pernafasan dengan teknik pursed lip breathing pada anak yang mengalami gangguan sistem respirasi Maka peserta mengusulkan judul “Optimalisasi penatalaksanaan latihan pernafasan dengan teknik Pursed lip Breathing pada anak yang mengalami gangguan sistem respirasi di Kenanga 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022
1.2.1.Tujuan Umum
Mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dan adaptif dalam mengelola tantangan dengan menggunakan perspektif manajamen ASN dan SMART ASN
1.2.2.Tujuan Khusus
3. Dapat melakukan identifikasi, penyusunan, dan penetapan isu.
4. Dapat membuat alternatif gagasan pemecahan isu agar dapat
2
1.2. Tujuan
diselesaikan.
5. Dapat menjelaskan keterkaitan antara rencana kegiatan pemecahan
isu dengan nilai-nilai dasar ASN “BerAKHLAK” sesuai sasaran kerja
pegawai.
1.3. Manfaat
1.3.1.Bagi Penulis
Meningkatkan pemahaman tentang pemecahan masalah terkait isu yang terjadi di instansi, dan meningkatkan kualitas diri dalam memberikan asuhan keperawatan secara holistik dengan mengedepankan inovasi-inovasi yang berlandaskan oleh evidence base agar kualitas hidup pasien meningkat dan adaptif dalam mengikuti perkembangan digital.
1.3.2.Bagi Satuan Kerja
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama di ruang Kenanga 1 dengan selalu mengikuti perkembangan IPTEK dalam memberikan pelayanan yang prima dan sebagai inovasi untuk meningkatkan mutu pelayanan publik.
1.3.3.Bagi Instansi
Meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit dengan mengoptimalkan proses asuhan keperawatan sebagai bentuk kontribusi terhadap pengembangan rumah sakit.
1.3.4.Bagi Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang
Menambah bahan kepustakaan di Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang untuk meningkatkan mutu progeam pelatihan CPNS
3
BAB II
PROFIL INSTANSI
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung (RSHS) diresmikan pada tahun 1923 dan merupakan rumah sakit milik Kementerian kesehatan. RSHS berfungsi sebagai Rumah
Sakit Rujukan Puncak untuk Provinsi Jawa Barat sebagai Rumah Sakit Pendidikan
Utama bagi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran dan institusi Pendidikan tenaga
kesehatan lainnya. Pada tanggal 18 Oktober 2004 RSHS ditetapkan oleh Departemen
Kesehatan sebagai Rumah Sakit Kelas A.
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung berlokasi di Jalan Pateur No.38 Bandung dengan luas tanah 87.200 m2. Saat ini RSHS memiliki 20 pelayanan spesialistik dan subspesialistik terdiri dari Penyakit Dalam, Obstetri & Ginekologi, Kesehatan Anak, Bedah, Bedah Saraf, Ortopedi dan Traumatologi, Bedah Mulut, Neurologi, Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) dan leher, Anestesiologi dan reanimasi, Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medis, Kulit dan Kelamin, Kesehatan jiwa, Radiologi, Patologi Klinik, Patologi Anatomi, Kedokteran Nuklir, Kedokteran Forensik, Farmakologi Klinik, dan Gigi dan Mulut.
2.2.1. Visi
Terwujudnya Indonesia Maju Yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong.
2.2.2. Misi
Mewujudkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia yang Tinggi, Maju, dan Sejahtera.
Tata nilai-nilai filosofis RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu
“PAMINGPINPITUIN” yang meliputi :
a. Kepemimpinan menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talenta-talenta terbaik di bidangnya.
b. Profesional Berorientasi pada pencapaian kinerja melalui penjalinan kemitraan
c. Inovatif
4
2.1. Profil RSUP Dr. Hasan Sadikin
2.2. Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin
2.3. Janji Pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin
Menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan
d. Tulus
Keinginan memberi tanpa pamrih, proaktif, dan responsif
e. Unggul
Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima
f. Integritas Menggambarkan kejujuran, amanah dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas.
RSHS memiliki janji pelayanan kesehatan yaitu SIGAP :
a. Senyum-Sapa-Salam-Sopan-Santun
b. Inovatif dalam berkarya
c. Gelorakan Semangat Pelayanan Prima
d. Amanah Menjaga Keselamatan Pasien; dan
e. Peduli, Perhatian dan Perasaan
Moto yang digunakan di RSHS yaitu “Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami”.
2.4. Tugas Pokok dan Fungsi RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.78 Tahun 2019 tentang organisasi dan tata kerja RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung menyebutkan bahwa rumah
sakit ini merupakan Unit Pelaksana Teknis dilingkungna Kementrian Kesehatan yang
bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia. RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dibina oleh sekertaris
Direktorat Jenderal sesuai dengna tugas dan fungsinya.Tugas dan fungsi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung :
1. Fungsi : yaitu menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna
2. Tugas :
RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung menyelenggrakan fungsi sebagai :
1. Penyusunan rencana program dan anggaran
2. Pengelola pelayanan medis
3. Pengelolaan pelayanan penunjang medis
4. Pengelolaan pelayan penunjang non medis
5. Pengelolaan pelayanan keperawatan
6. Pengelolaan kesehatan dan pe;latihan di bidang pelayanan kesehatan
Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi di bidang pelayanan kesehatan.
5
7. Pengelolaan keuangan dan barang milik negara
8. Pengelolaan sumber daya manusia
9. Pelaksanaan urusan hokum, organisasi, hubungan masyarakat
10. Pelaksanaan kerja sama
11. Pengelolaan system informasi
12. Pelaksanaan urusan umum
13. Pemantauan,evaluasi dan pelaporan
2.5. Struktur RSUP Dr. Hasan Sadikin
Struktur organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin dapat dilihat pada gambar
Gambar 1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin
2.6. Profil Ruang Kenanga 1
Ruang Kenanga 1 merupakan ruang rawat inap anak untuk pasien anak dengan
rentang usia dari 1 bulan – 18 tahun dengan kapasitas tempat tidur sejumlah 45 yang
terbagi menjadi 4 tempat tidur ruang isolasi, 2 tempat tidur kelas I, 6 tempat tidur kelas II, dan 33 tempat tidur kelas III.
2.6.1. Visi dan Misi Ruang Kenanga 1
a. Visi Mengikuti visi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
6
b. Misi
Memberikan asuhan pelayanan pasien anak dengan rentang usia 1 bulan – 18
tahun secara paripurna dan prima sesuai usia tumbuh kembang yang berorientasi
kepada filosofi keperawatan anak, atraumatic care dan family centered.
2.7. Struktur Organisasi Ruang Kenanga
1
Gambar 2 Struktur Organisasi Ruang Kenanga 1
2.8. Profil Peserta
Nama : Retha Rizky Fitransyah, S.Kep.,Ners
NIP : 199603012022032002
Jabatan/golongan : Perawat Ahli Pertama/ IIIb
Unit Kerja : Ruang Kenanga I RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung
Instansi : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Saat ini sebagai peserta Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dibawah Direktorat Jenderal Pelayanan
Kesehatan dengan instansi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung terhitung mulai 1 Maret
2022 Sebagai Perawat Ahli Pertama dan sedang bertugas di ruang Kenanga 1. Dalam
pelaksanaan aktualisasi, peserta mengacu kepada Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
meliputi :
1. melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada
7
Kepala Tim Wing Barat 8-6 Kepala Tim Wing Timur 4-6 Kepala Tim Wing Timur 1-6
ADM Keuangan
Wakil Kepala Ruangan
Kepala Ruangan
Pengawas Ruangan Pekarya
Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana
tahap pre/intra/post operasi.
2. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
3. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai ketua tim/perawat.
4. Melaksanakan case finding/deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu.
5. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan perawat.
6. Melakukan pengkajian lanjutan pada individu
7. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjutan
8. Merumuskan diagnose keperawatan pada individu
9. Membuat prioritas diagnose keperawatan dan masalah keperawatan.
10. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan.
11. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal bedah.
12. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu
13. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal.
14. Memebrikan dukungan/fasilitas kebutuhan spiritual pada konsidi kehilangan, berduka atau menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan.
15. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan nutrisi.
16. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi.
17. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhankebutuhan mobilisasi.
18. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan istirahat dan tidur.
19. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan kebersihan.
20. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu.
21. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan oksigen kompleks.
22. Melakukan komunikasi klie dengan hambatan komunikasi.
23. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien.
24. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu.
25. Melakukan penatalaksanaan manajemn gejala.
26. Melakukan perawatan luka.
27. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan individu.
28. Melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya pengawasan risiko infeksi dalam upaya preventif pada pelayanan keperawatan.
29. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas kesehatan.
30. Melakukan konsultasi keperawatan dengan kolaborasi dengan dokter.
8
31. Melakukan tindakan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada apsien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi.
32. Melakukan Pendidikan kesehatan pada individu.
2.9. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI (Manajemen dan SMART ASN)
a. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, dan bersih dari KKN. Peran ASN sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik.
b. SMART ASN
Setiap ASN harus mampu merespon perkembangan teknologi dengan posiif dan harus dapat bersikap adaptif terhadap teknologi agar kinerja pelayanan lebih cepat, akurat, dan efisien. Setiap ASN harus memiliki profil sebagai SMART ASN yang terdiri dari nasionalisme, integritas, wawasan global, hospitality, networking, penguasaan teknologi informasi, bahsa asing, dan entrepreneurship
9
ANALISA ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Isu
Identifikasi isu dilakukan dengan melihat hal-hal yang tidak sesuai kondisi salam
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP). Berikut penjelasan setiap butir SKP
Tabel 1 Penjelasan butir SKP
No. Kegiatan tugas pokok jabatan Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan
1. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/postoperasi.
2. Melakukan pendokumentasiantindakan keperawatan.
5. Melaksanakan casefinding/deteksi dini/penemuan kasus barupada individu.
6. Melakukan pengkajian lanjutan pada individu.
7. Memberikan konsultasi datapengkajian keperawatan dasar/lanjutan.
8. Merumuskan diagnosa keperawatan pada individu.
9. Membuat prioritas diagnosakeperawatan dan masalah keperawatan.
10. Menyusun rencana tindakankeperawatan pada individu (merumuskan, menetapkantindakan)
11. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan.
13. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu.
15. Memberikan dukungan/fasilitas kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan, berduka, atau menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan.
16. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhankebutuhannutrisi.
17. Melakukan tindakan keperawatan kebutuhan eliminasi.
18. Melakukan tindakankeperawatan pemenuhan kebutuhanmobilisasi.
19. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan istirahat dan tidur.
Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuaiSPO
Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuaiSPO
Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuaiSPO
Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuaiSPO
Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuaiSPO
Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuaiSPO
Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuaiSPO
Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuaiSPO
Sudah dlaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO
Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuaiSPO
Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuaiSPO
Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuaiSPO
Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuaiSPO
Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuaiSPO
Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuaiSPO
10
III
BAB
20. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri.
21. Melakukan tindakanpemenuhan kebutuhan rasanyaman dan pengaturan suhu
22. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigen kompleks
Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuaiSPO
Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuaiSPO
Belum dilakukan dengan optimal terkait edukasi non farmakologi terkait edukasi teknik pursed lip breathing pada pasien di Kenanga 1
Dilakukannya edukasi latihan pernafasan teknik pursed lip breathing dengan modifikasi balon.
23. Melakukan komunikasi klien dengan hambatan komunikasi.
24. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan Tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien.
25. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu.
26. Melakukanpenatalaksanaan manajemen gejala.
Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuaiSPO
Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuaiSPO
Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuaiSPO
Belum dilaksanakan secara optimal Belum adanya SOP latihan pernapasan Pursed Lip Breathing pada anak sebagai salah satu
penatalksanaa manajemn gejala
27. Melakukanperawatan luka.
28. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensikesehatan individu.
29. Melaksanakan manajemensuveilans hais sebagai upaya pengawasan resiko infeksi dalam upaya preventif pada pelayanan keperawatan.
30. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatanantar shift/unit/fasilitas kesehatan.
31. Melakukan konsultasi keperawatan dengan kolaborasi dengan dokter.
32. Melakukan tindakan upaya peningkatan kepatuhankewaspadaan standar pada pasien/petugas/pengunjungsebagai upaya pencegahan infeksi.
Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuaiSPO
Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO
Sudahdilaksanakan dilaksanakan sesuai SPO
Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuaiSPO
Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuaiSPO
Sudah dilaksnakan Dilaksanakan sesuaiSPO
11
Melakukan pendidikan kesehatanpada individu.
Belum optimalnya
edukasi pada
Keluarga terkait
Latihan pernapasan
pada pasien anak yang
mengalami gangguan
sistem respirasi di Kenanga 1
Terdapat media
edukasi yang
menarik dan
mudah dipahami
yang mudah
diakses oleh
keluarga pasien
kapan dan dimanapun.
Berdasarkan penjabaran butir SKP yang telah dilakukan di Ruang Kenanga lantai
1 terdapat beberapa isu yang muncul, yaitu:
1. Belum optimalnya penatalaksanaan latihan pernafasan dengan teknik Pursed
Lip Breathing pada anak yang mengalami gangguan sistem respirasi di Kenanga 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022.
Oksigen memiliki peranan pada fungsi sistem pernafasan dan kardiovaskular
sebagai penyuplai kebutuhan oksigen didalam tubuh. Secara normal oksigen diperoleh dengan cara menghirup O2 setiap kali bernapas, oksigen yang dihirup
lalu di ederkan ke seluruh jaringan tubuh. Jika terjadi kekurangan oksigen lebih dari 5 menit maka akan terjadi kerusakan sel otak secara permanen (Fitriani 2020).
Oksigenasi dilakukan unutk memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh dengan cara melancarkan saluran masuknya oksigen atau memberikan aliran gas oksigen sehingga konsentrasi oksigen meningkat didalam tubuh.
Gangguan pemenuhan oksigenasi terjadi karena tidak terpenuhinya kebutuhan oksigen didalam tubuh secara optimal yang disebabkan oleh berbagai faktor.
Perubahan fungsi paru yang mempengaruhi kebutuhan oksigenasi yaitu hiperventilasi, hipoventilasi dan hipoksia. Gangguan kebutuhan oksigenasi pada diagnosis keperawatan terdapat 3 masalah keperawatan yaitu gangguan pertukaran gas, pola napas tidak efektif, dan bersihan jalan nafas tidak efektif.
Perubahan pola nafas yang terjadi ketika pasien mengalami masalah respirasi yaitu takipnea yaitu pernapasan yang memiliki frekuensi lebih dari batas normal, bradypnea yaitu pola pernapasan yang lambat dan kurang dari batas nilai normal, dan dipsnea yaitu perasaan sesak dan berat saat bernafas yang disebabkan karena adanya perubahan kadar gas dalam darah atau jaringan.
Selain pemberian oksigenasi, perawat dapat memberikan tindakan non farmakologi untuk membantu meningkatkan fungsi paru yaitu dengan latihan pernafasan. Salah satu latihan pernafasan yaitu Pursed Lip Breathing. Metode latihan pernafasan ini bertujuan unutk mempermudah proses pengeluaran udara yang terjebak di dalam paru-paru dengan cara membantu melakukan penekanan pada proses ekspirasi (Qamila, Ulfah, Azhar, Risnah, & Irwan, 2019). Teknik Pursed Lip Breathing dengan cara mengeluarkan udara (ekshalasi) secara lambat melalui
12 33.
mulut dengan bibir mencucu atau dirapatkan. Hal ini merupakan teknik pertama yang diajarkan pada pasien dan mudah untuk dilakukan (Susiani, 2013).
Berdasarkan data 3 bulan terakhir dari 40 besar penyakit di ruang Kenanga 1
bulan April 2022 sampai dengan Juni 2022 didaptkan bahwa terdapat banyak pasien anak yang mengalami gangguan sistem respirasi, meliputi 46 pasien dengan diagnosa Bronchopneumonia, 9 pasien dengan diagnosa Tuberkulosis, 6 pasien dengan diagnosa Asthma, 3 pasien dengan diagnosa Efusi Pleura, dan 2 pasien dengan diagnosa Pneumonia.
Dari uraian di atas, perlu adanya inovasi untuk mengajarkan kepada pasien dan keluarga pasien tentang teknik pursed lip breathing dengan modifikasi tiup balon sehingga dapat membantu melatih otot otot pernafasan dan memperbaiki transport oksigen dalam tubuh selain dengan pemberian oksigen pada pasien anak yang
mengalami gangguan sistem respirasi Untuk memudahkan dalam mengajarkan teknik tersebut, akan dibuatkan media edukasi melalui video yang akan mempermudah pasien anak dan keluarga pasien untuk mengaksesnya kembali.
2. Belum optimalnya monitoring luka dekubitus pada anak yang dirawat di Kenanga 1 RSUP Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022
Dekubitus adalah kerusakan kulit dan atau jaringan lunak area local yang terjadi karena adanya penekanan antara penonjolan tulang dengan bidang permukaan yang keras akibat dari tekanan yang berkepnajangan. Estimasi waktu yang dibutuhkan bagi pasien yang mengalami luka decubitus adalah interval satu sampai dua jam. Anak yang dirawat di rumah sakit kerana tirah baring lama, imobilisai dan terpasang alat medis rentan mengalami decubitus. Pasien anak yang dirawat di rumah sakit memiliki kemampuan terbatas unutk mengkomunikasikan ketidaknyamanan, ras asakit, atau kebutuhan untuk direposisi sementara meraka sering dibiarkan apsif karena status hemodinamik yang buruk (Cummnis, Watters & Lerning-lee, 2018).
Berdasarkan hasil observasi selama 3 minggu di ruang Kenanga 1, banyak pasien anak dengan yang mengalami tirah abring lama dengan lama perawatan lebih dari 6 hari. Pengkajian awal yang dilakukan oleh perawat sudah dilaksanakan, namun dalam memonitoring belum optimal dalam pelaksananaanya.
3. Belum optimalnya pemantauan balance cairan di Kenanga 1 RSUP Hasan
Sadikin Bandung Tahun 2022
Berdasarkan hasil observasi selama 3 minggu di ruang Kenanga 1, banyak pasien anak yang perlu dilakukan pemantauan balance cairan seperti pasien anak dengan dengue fever dan pasien anak dengan cronic kidney diseases. Balance cairan dilakukan setiap 24 jam yang dipantau setiap shif nya oleh perawat yang
13
berjaga di ruangan.
3.2. Penapisan Core Isu
Penentuan core isu digunakan untuk menentukan prioritas isu yang akan diangkat dan salah satu teknik penapisan yang dapat digunakan menggunakan metode APKL (Aktual, Problematika, Kekhalayakan, Layak).
1. Aktual (A)
isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga masa sekarang.
2. Problematika (P)
isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya.
3. Kekhalayakan (K)
isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya kepentingan seorang atau sekelompok kecil orang.
4. Layak (L)
isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang, dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu prioritas.
Skala 1-5 (1= sangat tidak mendesak, 2 = tidak mendesak, 3 = cukup mendesak, 4= mendesak, 5 = sangat mendesak)
14
IDENTIFIKASI ISU KRITERIA Jumlah Peringkat A P K L Belum optimalnya penatalaksanaan latihan pernafasan dengan teknik Pursed lip Breathing pada anak yang mengalami gangguan sistem respirasi di Kenanga 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022 5 5 4 4 18 1 Belum optimalnya monitoring luka dekubitus pada anak yang dirawat di Kenanga 1 RSUP Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022 3 4 3 4 14 2 Belum optimalnya pemantauan balance cairan di Kenanga 1 RSUP Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022 4 3 3 3 13 3
:
Tabel 2 Teknik Tapisan Isu APKL
Keterangan
Tabel 3 Definisi operasional tiap nilai sebagai berikut :
Nilai 1 isu yang sangat tidak mendesak untuk diselesaikan, tidak akan menimbulka dampak yang besar dalam waktu yang dekat, dan tidak akan berkembang menjadimasalahyang lebihluaswalaupuntidaksegeradiselesaikan.
Nilai 2 isu tidak mendesak untuk diselesaikan, kemungkinan menimbulkan dampak tapi tidak waktu dekat, kemungkinan bisa berkembang menjadi masalah yang lebih luas jika tidak segera diselesaikan.
Nilai 3 isu cukup mendesak untuk diselesaikan, cukup menimbulkan dampak dalam waktu dekat yang bisa berkembang menjadi masalah yang luas jika tidak ditangani.
Nilai 4 isu mendesak untuk diselesaikan, sudah menimbulkan dampak walaupun belum kompleks dandapat berkembang cepat menjadi luas jika tidak ditangani.
Nilai 5 isu amat sangat mendesak untuk diselesaikan, sudah menimbulkan dampak yang cukup besar dan perkembangan masalah meluas sehingga butuh penanganan segera.
Dari hasil penapisan tersebut didapatkan isu prioritas yaitu “Belum optimalnya penatalaksanaan latihan pernafasan dengan teknik Pursed lip Breathing pada anak yang mengalami gangguan sistem respirasi di Kenanga 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022” untuk dijadikan topik dalam laporan aktualisasi.
3.3. Analisa isu yang terpilih
3.3.1. Dampak Isu
Dampak yang dapat ditimbulkan oleh core isu apabila tidak dilakukan perbaikan dan keterkaitan dengan nilai-nilai ASN adalah sebagai berikut.
Tabel 4 Dampak Isu Sesuai SKP
No Isu Dampak isu apabila isu tidak di tangani Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
1. Belumoptimalnya penatalaksanaanlatihan pernafasandenganteknik
PursedlipBreathing padaanak yangmengalamigangguan sistemrespirasidiKenanga1 RSUPDr.HasanSadikin BandungTahun2022
-Mengakibatkansalurannapas tersumbat
-Berpotensiterjadinyakematian
-Menyebabkanwaktuperawatan yanglebihpanjang
Manajemen ASN : Dalam memberikan asuhan keperawatan, seorang perawat dituntut untuk memberikan pelayanan publik yang professional, berkualitas, dan inovatif. Salah satunya dalam memberikan edukasi terkait latihan npernafasan dengan teknik pursed lip breathing pada anak yang mengalami gangguan sistem pernafasan sesuai dengan SPO dan perkembangan ilmu terbaru.
SMART ASN : Sebagai seorang perawat dalam memberikan asuhan keperawatan harus dapat mampu memanfaatkan
15
teknologi dalam memberikan edukasi, serta memanfaatkan teknologi untuk mengupgrade diri dengan mencari literature terbaru berdasar evidance base baik nasional maupun internasional.
16
3.3.2.Analsiis Penyebab Isu
Belum optimalnya penatalaksanaan latihan pernafasan dengan teknik Pursed Lip Breathing pada anak yang mengalami
gangguan sistem respirasi di Kenanga 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022 dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Faktor yang mempengaruhi isu ini muncul dapat dilakukan pengelompokkan menggunakan fishbone.
Gambar 3 Diagram Fishbone
Surrounding
Pasienanakdengan masalahgangguansistem respirasi
Hasilpxpasienanak
Systems
SpO2 ≤ 96% Belumada mediaedukasi
Belum ada SPO
pasienanakmengalamisesak
nafas RR ≥ 30x/menit
Kurangpengetahuan
keluargatentangteknik
PursedLipBreathing
Kurangnyatenaga
Belum optimalnya
latihan pernafasan
denganteknik pursedlip
breathing pada pasien anak yang mengalami
masalah gangguan sistem respirasi di Kenanga 1 RSUP Dr. HasanSadikinBandung Tahun2022.
Belumoptimalnyaperawat
yangmengajarkantindakan
nonfarmakologi
Rasioperawatdan pasienbelumsesuai Skills Suppliers
17
Berdasarkan diagram fishbone untuk melakukan pemecahan masalah maka diperlukan gagasan pemecahan isu yang dibuat berdasarkan setiap kategoridiantaranya adalah :
1. Sourronding, pada kategori ini penyebab munculnya isu yaitu dikarenakan banyaknya pasien anak dengan diagnosa gangguan sistem respirasi, peningkatan pasien anak yang mengalami sesak nafas RR ≥30x/menit, dan hasil pemeriksaan pasian anak dengan saturasi oksigen ≤96%. Maka gagasan yang dapat dibuat perlu adanya latihan pernafasan untuk membantu meningkatkan fungsi paru, memperkuat otot otot pernafasan dan meningkatkan saturasi oksigen.
2. Systems, pada kategori ini penyebab yang muncul yaitu belum adanya SPO latihan pernafasan pursed lip breathing dan belum ada media edukasi kepada pasien. Sehingga dibutuhkan solusi yaitu pembuatan SPO dan media edukasi berupa yang dapat diakses dengan mudah oleh keluarga pasien.
3. Suppliers, pada kategori ini penyebab munculnya isu yaitu kurangnya tenaga dan rasio perawat dan pasien yang tidak sebanding.
4. Skills, pada kategori ini penyebab munculnya isu yaitu kurang pengetahuan keluarga tentang latihan pernafasan pursed lip breathing dan belum optimalnya perawat yang mengajarkan teknik non farmakologi, sehingga dibutuhkan solusi untuk edukasi kepada kelurga pasien terkait teknik pursed lip breathing
3.4. Gagasan Pemecahan Isu
Gagasan pemecahan isu yang diambil adalah optimalisasi Latihan Pernafasan Dengan teknik pursed lip breathing dengan modifikasi tiup balon yang akan diajarkan kepada pasien anak dengan masalah sistem respirasi, lalu dibuatkan sebuah video yang bisa diakses oleh keluarga pasien sebagai family center care. Sebelum itu akan dilaksanakan pembuatan SPO nya dengan melakukan pencarian informasi dengan pencarain informasi mauapun evidence based dengan memanfaatkan literasi digital.
Untuk mengatasi isu tersebut agar tidak menimbulkan dampak yang tidakdiinginkan
dikemudian hari maka penyusun mengajukan beberapa gagasan pemecahan isu berdasarkan akar masalahnya :
18
Tabel 5 Gagasan Pemecahan Isu
No Gagasan pemecahan isu Keterangan
1. Penyampaian ide gagasan terkait kegiatan Optimalisasi
penatalaksanaan latihan pernafasan dengan teknik Pursed lip
Breathing pada anak yang mengalami gangguan sistem respirasi di Kenanga 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022 kepada kepala ruangan.
2. Pembuatan SPO tentang latihan pernafasan Pursed Lip
Breathing
3. Pembuatan video edukasi latihan pernafasan teknik pursed lip breathing dengan tiup balon yang dapat diakses oleh keluarga pasien dengan scan QR barcode yang langsung terhubung dengan akun youtube Promkes RSHS
4 Pelaksanaan edukasi kepada keluarga mengenai Optimalisasi
penatalaksanaan latihan pernafasan dengan teknik Pursed lip
Breathing pada anak yang mengalami gangguan sistem respirasi di Kenanga 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022 melalui media Video
5. Pelaksanaan Implementasi latihan pernafasan pursed lip breathing dengan tiup balon pada pasien anak yang mengalami gangguan sitem respirasi di ruang kenanga 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
6 Evaluasi Pelaksanaan edukasi kepada keluarga mengenai
Optimalisasi penatalaksanaan latihan pernafasan dengan teknik Pursed lip Breathing pada anak yang mengalami gangguan sistem respirasi di Kenanga 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Tahun 2022
19
SKP
SKP
INOVASI
SKP
INOVASI
SKP
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
4.1. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Nilai-nilai dasar ASN dalam menjalankan tugas jabatan profesinya sangatlah dibutuhkan dalam melaksanakan pelayanan terhadap publik. Nilai nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK (LAN,2021) ;
1. Berorientasi pelayanan
Memberikan asuhan keperawatan secara holistic dengan menerapkan prinsip etika, etiket dalam keperawatan (sikap empati, sabar, respect, dan sopan) tanpa membeda bedakan, melakukan komunikasi interpersonal dalam melakukan tindakan agar tidak terjadi miss communication, merupakan bagian dari penyelenggaraan pelayanan publik.
2. Akuntabel
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, dan berintegritas tinggi salah satunya dengan melakukan pengkajian keperawatan dan kesehatan yang sistematis, teliti dan bertangguang jawab selama melaksanakan semua tindakan keperawatan, dan tidak lupa untuk mendokumentasikan Rencana Asuhan Keperawatan mulai dari hasil pengkajian awal sampai dengan hasil evaluasi dan juga perawat harus mampu menggunakan alat dan bahan untuk intervensi pada pasien secara efisien dan sesuai standar prosedur.
3. Kompeten
Sebagai perawat harus mampu mneingkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah dengan cara mengikuti seminar sesuai kompetensi dan mampu melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
Dalam melaksankaan asuhan keperawatan terhadap pasien, perawat tidak hanya sendiri, melainkan bekerja tim sehingga sesame profesi harus saling membantu dan mengingatkan teman sejawat dalam memberikan asuhan keperawatan dan selalu menghargai pendapat tim.
5. Loyal
Dalam melaksanakan tugas diinstansi, perawat harus tetap menjaga nama baik instansi, menjaga nama baik sesame perawat lain maupun pimpinan, melaksanakan prosedur tindakan keperawatan secara SPO, dan tidak menimbulkan statement yang memunculkan mulitafsir ketika terjadi masalah di unit.
20
6. Adaptif
Sebagai perawat yang bekerja di isntansi harus mampu beradaptasi dan dapat melakukan asuhan keperawatan di berbagai ruangan. Sebagai perawat juga harus mampu melakukan pendokumentasian pasien rawat inap melalui web EMR.
7. Kolaboratif
Dalam merawat pasien, perawat melakukan komunikasi dengan tenga medis lain untuk berkonsultasi terkait perawatan pasien. Melakukan kolaborasi dengan dokter dan farmasi dalam pemberian terapi farmakologi sesuai kondisi.
Rancangan kegiatan aktualisasi merupakan rancangan kegiatan yang akan dilakukan unutk mengatasi isu yang terdapat di unit kerja dengan menginternalisasikan nilai-nilai dasar ASN “BerAKHLAK”. Rancangan kegiatan aktualisasi dapat dilihat pada matriks berikut ini .
Tabel 6 Rencana Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Ruang Kenanga 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Isu yang diangkat : Belum optimalnya penatalaksanaan latihan pernafasan dengan teknik
Pursed lip Breathing pada anak yang mengalami gangguan sistem respirasi di Kenanga 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022
Judul aktualisasi : Optimalisasi Penatalaksanaan Latihan Pernafasan Dengan Teknik
Pursed Lip Breathing Pada Anak Yang Mengalami Gangguan Sistem Respirasi Di Kenanga 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022
21
KEGIATAN TAHAP KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI
1. Pertemuanpersiapan edukasi,implementasidan penyampaianidegagasan padakepalaruangan.
1.Menentukan jadwal pertemuandengan kepala
ruangan
2.Menyampaikan ide gagasan yang akan diaktualisasi
3. Meminta persetujuan,saran,dan masukan untuk isu
yangakandiangkat
4.mendokumentasikan hasiledukasi
Adanyapresensi kehadirandanfoto
Membuat janji bertemu
dengan kepala ruangan
dengan sikap sopan santun
(Berorientasi Pelayanan)
Dapat menyesuaikan diri
dengan jadwal kepala
ruangan untuk melakukan
pertemuan
(adaptif)
Bertemudengankepalaruang
tepat waktu sesuai dengan
janjiyangsudahdibuat.
(loyal)
Bersikap sopan saat
konsultasi dengan bagian
umum dan menerima
masukandarikepalaruangan
danmentor
(Harmonis)
Memaparkan ide kreatif yang
akan diangkat kepada kepala
ruang sesuai hasil observasi
dandatayangadadiruangan.
(Akuntabel)
memaparkan nilai inovasi
dalam kegiatan rancangan
aktualisasi
(Kompeten)
Memaparkan inovasi yang
akan dilakukan untuk
menyelesaikanisuruangan
(Adaptif)
Penyelesaian isu dengan
adanya inovasi aktualisasi
berkesinambungan dengan
misi organisasi yaitu
meningkatkan kualitas
pegawai dalam
melaksanakan pelayanan
kepadapasien.
Penyampaianide
gagasaninovasi
dapatmenguatkan
tatanilaiorganisasi
PAMINGPINPITUIN
salahsatunyaadalah
Inovatif yaitu
keinginanuntuk
menghasilkan
sesuatuyangbaru
dansenantiasa
melakukanperbaikan secara
berkesinambungan.
22 NO
MATA PELATIHAN KONSTRIBUSI TERHADAP VISI/MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI 1 2 3 4 5 6 7
2. Pembuatan SPO latihan pernafasan pursed lip breating dengan tiup balon pada anak yang mengalami gangguansistemrespirasi
1. Konsultasi SPO denganbagianumum
2. Mencaristudiliterature terbaruberdasarevidence based untuk pembuatan SPO
3. Mendiskusikan draft SPO dengan kepala ruangandanmentor
4. pembuatandraftSPO
5. Mengkonsultasikan SPO kepada kepala ruangandanmentor
6. Membuat finalisasi SPO
7. PengesahanhasilSPO ke bagian Pokja PAP, koordinator pelayanan keperawatan, komite keperawatan, dan kepala instalasi rawat inap untuk menetapkanSPO
AdanyaSPO
Adanya lembar konsultasi dandokumentasifoto
Menerima arahan, masukan dan saran dari kepala ruang terkaitisuyangakandiangkat daninovasiyangakandibuat. (Kolaboratif)
Membuat janji bertemu dengan kepala ruangan dan mentor dengan sikap sopan santun (Berorientasi Pelayanan)
Melakukankonsultasidengan bagian umum terkait SPO yangakandibuat (Kolaboratif).
Bersikap sopan saat konsultasi dengan bagian umum (Harmonis)
Dapat menyesuaikan diri dengan jadwal mentor dan kepala ruangan untuk melakukanpertemuan.
(adaptif)
Bertemu dengan mentor kepala ruang tepat waktu sesuai dengan janji yang sudahdibuat.
(loyal)
Menggunakan media digital unutk mencari literasi evidance base
(Adaptif)
Mengumpulkan bahan materi sesuai literature yang didapatkan
(Kompeten)
Memaparkan studi literature
berdasar evidance base
terbaru dan kerangka konspe SPO kepada mentor dan kepalaruang.
Pembuatan SPO dalam
kegiatan aktualisasi
berkesinambungan dengan
visi rumah sakit yaitu
menjadi sarana pelayanan
yang berkualitas bagi
pegawai dan misi rumah sakit yaitu salahsatunya memenuhisaranaprasarana seusaidenganstandar.
Pembuatan SPO
dalam aktualisasi ini menguatkantatanilai organisasi PAMINGPIN PITUIN salahsatunyaadalah
Inovatif yaitu keinginan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan senantiasa melakukanperbaikan secara
berkesinambungan
Tulusyaitukeinginan untukmemberitanpa pamrih, proaktif, dan responsive.
23
3. Pembuatan video edukasi latihanpernafasanpursedlip breathing dengan tiup balon diRuangKenangaRSUPDr. HasanSadikinBandung.
1.Mencari literature terbaru sesuai dengan evidence base untuk pembuatanvideo
2.Menentukan konsep videoyangdibuat
(Akuntabel)
Menerima arahan, masukan dan saran dari mentor dan kepala ruang terkait pembuatanSPO.
(Kolaboratif)
Meminta perteujuan dan penatapan kepada bagian
Pokja PAP, koordinator pelayanan keperawatan, komite keperawatan, dan kepala instalasi rawat inap untukmenetapkanSPO.
(Kolaboratif)
Mencariliteraturdengan
Pembuatanvideo
3.Mengkonsultasikan konsep video kepada coach, mentor, dan kepala ruangan, dan promkes
4.Melakukan editing video sesuai dengan sarandanmasukan
Mediaedukasi:video
Adanya lembar konsultasi dandokumentasifoto
mencantumkansumberyang
jelassesuai evidancebase sehinggainformasidapat dipertanggungjawabkan.
(Akuntabel).
Menentukan konsep video berupa teks penjelasan dan take gambar yang akan di munculkan dengan Bahasa yang mudah dipahami dan gambar yang menarik
(Adaptif)
melakukankonsultasidengan coach,mentor,kepalaruang danpromkesterkait kesesuaianmediaedukasi.
(Kolaboratif)
Melakukankonsultasidengan
Bahasayangsopanketika
edukasiinisesuai
denganmisikemenkes
yaitumeningkatkan
kompetensidan
profesionalitastenaga
kesehatansesuai
dengan
perkembanganIPTEK, danmampu
menyelenggarakan
pelayannakesehatan
sesuaiperkembangan
teknologidan
informasiberbasid
digital.
Pembuatan video dalam aktualisasi ini menguatkantatanilai organisasi
PAMINGPIN PITUIN
salahsatunyaadalah
Inovatif yaitu
keinginan untuk menghasilkan
sesuatu yang baru dan senantiasa melakukanperbaikan secara berkesinambungan dan Unggul yaitu keinginan untuk menjadiyangterbaik dan menghasilkan kualitasprima.
5.Melakukan pengajuan video latihan pernafsan teknik pursed lip breathing ke bagian promkes
berdiskusi
(Loyal)
Melakukankonsultasidengan
coach,mentor,kepalaruang, danpromkesdengansopan
santun.
24
4. Pelaksanaan edukasi
kepadapasiendankeluarga
pasien mengenai
optimalisasi
penatalaksanaan latihan
pernafasan dengan teknik
pursed lip breathing pada
anak yang mengalami
gangguansistemrespirasidi
kenanga1RSUPDr.Hasan
SadikinBandung.
1.membuatkontrakwaktu
pertemuan untuk edukasi
dengan pasien dan
keluargapasien
2. menyiapkan media
edukasi berupa video
penatalaksanaan teknik
pursedlipbreathing
3.membuatdaftarhadir
4.melakukan edukasi
secara langsung kepada
pasien dan keluarga
pasien
5.Kajitingkatpengetahuan
pasien dan keluarga
pasien mengenai materi yang akan diberikan
sebelum dilakukannya
edukasi dengan
memberikan beberapa
pertanyaan
6.melakukanedukasipada
(Berorientasi pelayanan)
Membuatvideoedukasi
semenarikmungkin
(Kompeten)
Videoyangdibuattanpa
mengambilhasilvideoorang
lainuntukmenghindari
plagiarismdanhanyasebgaia
bahanreferensidalam
pembuatanvideoedukasi.
(Akuntabel)
Videoedukasiyangtelahdi
setujuidimasukkanke
Youtube daninstagramRSHS
untukmemudahkankeluarga
dalammengaksesnyamelalui
scanQR Barcode
(Adaptif).
absensi kehadiran dan dokumentasifoto.
Bersikap ramah, sopan, empati dan sabar dalam berinteraksi dengan pasien dan keluarga pasien
(Berorientasi Pelayanan)
Edukasiyangdisampaiakn yangdikuatkandengan
literaturterbaruyangdapat dipercayadenganpenuh tanggungjawab (Akuntabel).
Menepatijanji sesuai dengan jadwal pelaksanaan kegiatan (Akuntabel)
Memberikan edukasi sesuai dengan kebutuhan dan kondisipasien (Kompeten)
Melaksanakan kegiatan
edukasi kepada pasien dan keluarga tanpa membeda
bedakan antara satu dengan
Sesuai dengan Visi Rumah Sakitterwujudnya Indonesia yang maju, berdaulat, mandiri, berkepribadian, berlandaskangotongroyong dan Misi Rumah Sakit yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang Tinggi,Maju,danSejahtera.
Pelaksanaanedukasi keluarga dalam aktualisasi ini menguatkantatanilai organisasi PAMINGPIN PITUIN salahsatunyaadalah
Inovatif yaitu keinginan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan senantiasa melakukanperbaikan secara berkesinambungan dan Unggul yaitu keinginan untuk menjadiyangterbaik dan menghasilkan kualitasprima. Integritas yaitu menggambarkan
25
latihanpernafasanpurseplip
breathing dengan tiup balon
pada pasien anak yang
mengalamigangguansistem respirasidiruangkenanga1
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bnadung.
pasien dan keluarga
pasien mengenai hal-hal
yang perlu diperhatikan
dalamlatihan pernafasan
teknik pursedlipbreathing
dengan menggunakan
video yang sudah
terdapat scan QR
Barcode.
7.Membuka sesi tanya
jawab di akhir edukasi
dengan pasien dan
keluargapasien.
8.mendokumentasikan
hasiledukasi
yang lain dan menghargai
pendapatkeluargapasien.
(Harmonis)
Menjaga privacy pasien dan keluargapasien
(loyal)
Memberikan edukasi sesuai
dengan sumber yang
terpercaya dan evidance base
(loyal)
Menggunakan komunikasi
yang efektif yang mudah
dipahamidandimengertioleh
pasiendankeluargapasien
(Adaptif)
berkoordinasi dengan kepala
ruangan serta kesediaan
keluarga psien untuk
membuat kontrak waktu
pelaksananaedukasi.
(Kolaboratif)
Memberikankesempatan
kepadakeluargapasienuntuk berdiskusi
(Kolaboratif)
1.membuatkontrak waktu
dengan pasien dan keluarga pasien keluarga pasien.
2.Persiapan alat untuk pelaksanana implementasi (berupa balon)
3.melakukan komunikasi intrapersonal dalam melaksanakan tindakan (pra interaksi, mneyampaikan tujuan, memberikan kesempatan
terlaksnanya kegiatan implementasi dengan adanyabuktiabsensidan dokumentasifoto.
Bersikap ramah, sopan, empati dan sabar dalam berinteraksi dengan pasien dan keluarga pasien
(Berorientasi Pelayanan)
Penatalksanaanyang
diajarkanyangdikuatkan
denganliteraturterbaruyang
dapatdipercayadengan
penuhtanggungjawab
(Akuntabel)
Membuat kontrak waktu
secara sopan santun dan sikap saling menghormati
kejujuran, amanah, danmenjunjungetika yang tinggi dalam menjalankantuigas.
Sesuai dengan Visi Rumah
Sakitterwujudnya Indonesia yang maju, berdaulat, mandiri, berkepribadian, berlandaskangotongroyong dan Misi Rumah Sakit yaitu meningkatkan kualitas manusiaIndonesia.
Pelaksanaanedukasi keluarga dalam aktualisasi ini menguatkantatanilai organisasi PAMINGPIN PITUIN salahsatunyaadalah
Inovatif yaitu keinginan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan senantiasa melakukanperbaikan secara
26
5. Pelaksanaan implementasi
6. Evaluasi Pelaksanaan edukasi kepada keluarga mengenai Optimalisasi
penatalaksanaan latihan pernafasan dengan teknik
Pursed lip Breathing pada anak yang mengalami
gangguansistemrespirasidi
Kenanga1RSUPDr.Hasan
Sadikin Bandung Tahun 2022
paisn/keluarga apsien
unutk bertanya, dan terminasi)
4.Menjagaprivacypasien
5.Memberikancontohcara
melakukan latihan pursep
lip breathing dengan tiup
balon
6.Memberikan
kesempatan pasien untuk
melakukan latihan
pernasan pursed lip
breathing
7.Memberikan
reinforcement positif
kepadapasien
8.melakukan dokumentasi
pelaksanaan edukasi
dengan membuat laporan
danfoto
1.melakukan komunikasi intrapersonal dalam melaksanakan tindakan (pra interaksi, mneyampaikan tujuan, memberikan kesempatan paisn/keluarga apsien unutk bertanya, dan terminasi)
2.mereview ulang pengetahuan keluarga pasien mengenai materi edukais yang sudah di berikan
3.melakukanulanglatihan pernafasan Pursed Lip
serta menghargai keputusan
keluargapasien (harmonis). menjaga privacy pasien dan keluarga pada saat dilakukannya impelementasi (Loyal).
Impelemnetasi dilaksanakan
dengan cara yang menarik serta media edukasi yang inovatif sehingga mudah dimengerti oleh pasien anak (Adaptif).
Memberikan edukasi sesuai
dengan kebutuhan dan kondisipasien (Kompeten)
Memberikan reinforcement
positifpadapasienanakagar
anak senang untuk menerapkanlatihanpursedlip breathingdengantiupbalon.
(berorientasi pelayanan)
berkesinambungan dan Unggul yaitu keinginan untuk menjadiyangterbaik dan menghasilkan kualitasprima. Integritas yaitu menggambarkan kejujuran, amanah, danmenjunjungetika yang tinggi dalam menjalankantuigas.
Dokumentasi berupa daftarhadirdanfoto
Membuat kontrak waktu secara sopan santun dan sikap saling menghormati serta menghargai keputusan keluargapasien (harmonis).
Bersikap ramah, sopan, empati dan sabar dalam berinteraksi dengan pasien dan keluarga pasien (Berorientasi Pelayanan) Memberikan data hasil evaluasisecarabenar (kompeten)
menjaga privacy pasien dan keluarga pada saat dilakukannya impelementasi (Loyal).
Sesuai dengan Visi Rumah
Sakitterwujudnya Indonesia yang maju, berdaulat, mandiri, berkepribadian, berlandaskangotongroyong dan Misi Rumah Sakit yaitu meningkatkan kualitas manusiaIndonesia
Pelaksanaan evaluasi edukasi keluarga dalam aktualisasi ini menguatkantatanilai organisasi
PAMINGPIN PITUIN salahsatunyaadalah Inovatif yaitu keinginan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan senantiasa melakukanperbaikan secara berkesinambungan dan Unggul yaitu
27
Breathing.
4.memberikan reinforcement positif kepadakeluargapasien
5.mendokumentasikan hasilevaluasikegiatan
Memberikan reinforcement positif pada keluarga agar anak senang untuk menerapkanlatihanpursedlip breathingdengantiupbalon. (berorientasi pelayanan)
Memberikankesempatan
kepadakeluargapasienuntuk berdiskusi (Kolaboratif).
Mendokumentasikan hasil evaluasi sesuai dengan kondisi yang sebenarnya (Akuntabel)
keinginan untuk menjadiyangterbaik dan menghasilkan kualitasprima. Integritas yaitu menggambarkan kejujuran, amanah, danmenjunjungetika yang tinggi dalam menjalankantuigas.
Tabel 7 Jadwal Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Aktualisasi
Judul Aktualisasi : Optimalisasi penatalaksanaan latihan pernafasan dengan teknik Pursed lip Breathing pada anak yang mengalami gangguan sistem respirasi di Kenanga 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Tahun 2022
Waktu Pelaksanaan : 28 Juli 2022 – 2 September 2022
Tempat pelaksanna : Ruang Kenanga 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
NO Kegiatan/Tahapan Kegiatan Bulan Juli Agustus September 4 1 2 3 4 1
28
4.2. Jadwal Kegiatan
1. Pertemuan persiapan dan konsultasi terkait gagasan kreatif pada kepala ruangan.
2. Pembuatan SPO latihan pernafasan pursed lip breating dengan tiup balon padaanakyangmengalamigangguan sistemrespirasi
3. Pembuatan video edukasi latihan pernafasan pursed lip breathing dengan tiup balon di Ruang Kenanga RSUPDr.HasanSadikinBandung.
4. Pelaksanaanedukasikepadakeluarga mengenai optimalisasi penatalaksanaan latuhan pernafasan dengan teknik pursed lip breathing padaanakyangmengalamigangguan sistem respirasi di kenanga 1 RSUP Dr.HasanSadikinBandung.
5. Pelaksanaan implementasi latihan pernafasan pursep lip breathing dengan tiup balon pada pasien anak yang mengalami gangguan sistem respirasidiruangkenanga1RSUPDr. HasanSadikinBnadung.
6. EvaluasiPelaksanaanedukasikepada keluarga mengenai Optimalisasi
penatalaksanaan latihan pernafasan dengan teknik Pursed lip Breathing padaanakyangmengalamigangguan
sistem respirasi di Kenanga 1 RSUP
Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022
29
Tabel 8 Jadwal Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Rancangan Aktualisasi
NO Kegiatan/Tahapan Kegiatan Bulan Ket./Tanggal Kegiatan
Juni Juli
1. Perencanaan Pengangkatan Isu Instansi
1.1. Melakukan konsultasi terkait isu ruangan dan ide inovasi yang ada di ruangan pada kepala ruangan.
Tanggal 28 Juni 2022 : membuat janji temu dengan
kepala ruangan untuk konsultasi secara langsung
tentang isu yang ada diruangan
Tanggal 29 juni 2022 : melakukan konsultasi melalui
whatssapp dengan karu terkait isu
30
1 2 3 4 1 2 3 4
Melakukan konsultasi dengan promkes terkait media edukasi
Tanggal 5 Junil 2022 : melakukan konsultasi melalui whatsapp terkat ada tidkanya media edukasi teknik
pursed lip breathing
1.2. Melakukan konsultasi terkait ide dan gagasan kepada karu
15 Juli 2022 : melaksnakan konsultasi kepada kepala
ruangan melalui whatsapp
31
15 Juli
melakukan pertemuan pertama melalui zoom meeting dengan mentor membahas terkait isu ruangan yang akan diangkat, mentor memberikan masukan untuk sekaligus membuat SPO.
21
: melaksanakan pertemuan ke 2 terkait kelanjutan isu ruangan yang diangkat, dan berkonsultasi terkait SPO yang akan dibuat
32
1.3. Melakukan konsultasi terkait isu ruangan dan ide gagasan kepada mentor
2022 :
Juli 2022
15 Juli 2022
Tanggal 21
Tanggal 18 Juli 2022 : konsultasi dengan bagian rekam
33
1.4. Melakukan konsultasi terkait isu ruangan dan ide gagasan kepada coach
: melaksanakan kegiatan coaching melalui zoom
1.5. Berkonsultasi dengan bagian umum terkait SPO
Juli 2022 : berkonsultasi dengan bagian umum terkait SPO
2. Pembuatan Rancangan Seminar laporan isu
2.1. Menanyakan data ke bagaian rekam medis
medis untuk mendapatkan data 40 besar diagnosa
untuk memperkuat data isu yang diangkat
penyakit selama 3 bulan (April 2022-juni 2022) di ruang
kenanga 1
22 Juli
berkonsultasi melalui whatsaap dengan mentor
terkait laporan rancangan isu aktualisasi yang dikirimkan
melalui email
34
2.2. Konsultasi terkait penetapan APKL kepada coach
Tanggal 19 Juli 2022 : Melakukan konsultasi melalui whatsapp
Tanggal 21 Juli 2022 : Melakukan coaching melalui zoom
2.3. Konsultasi terkait fishbone kepada coach
2.4. Konsultasi terkait isi laporan kepada coach
2.5. Konsultasi terkait isi laporan kepada mentor
:
35
4.3. Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi
Tabel 9 Pihak yang terlibat dan perannya dalam rancangan aktualisasi
No. Nama Perandalam Aktualisasi Keterangan
1. FatrisiaMadina,S.Kp.,MM SebagaiMentor
1. Memberikan arahan dan masukan terkait rancanganaktualisasi
2. Memberikan masukan terkait rancangan SPO
2. AhmadWajedi,S.Pd.,M.Kes Sebagai Coach
3. TrilianaPurwadesiY,S.Kp Sebagaikepala Ruangan
1. Memberikan arahan dan masukkan terkait laporanrancanganaktualisasi
1. Memberikanmasukanterkaitisuyangadadi ruangan
2. Memberikan masukan dalam menentukan core isu digunakan untuk menentukan prioritasisuyangakandiangkat
4. BagianUmum Sebagaistaffumum membantudalammengorganisasikanpemuatan SPO
5. BagianPromosiKesehatan RumahSakit Sebagaistafpromkes Memberikanmasukanterkaitvideoyangbisadi terapkandiluarrumahsakit.
36
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
K. A. Cummins, R. Watters, and T. S. Leming-Lee, “Reducing Pressure Injuries in the Pediatric Intensive Care Unit,” Nurs. Clin. North Am., vol. 54, no. 1, pp. 127–140, 2019, doi: 10.1016/j.cnur.2018.10.005.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS – SMART ASN. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS – Beorientasi Pelayanan. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS – Akuntabel. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS – Kompeten. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS – Harmonis. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS – Loyal. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS – Adaptif. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS – Kolaboratif. Jakarta.
Nguyen J, Duong H. Pursed-lip breathing. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-.Availabel from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545289/
Nugroho, A., Dewi, I., & Alam, A. (2018). Pengaruh bermain pursed lips breathing terhadap status oksigenasi anak usia 3-5 tahun dengan pneumonia di rumah sakit tk . Ii pelamonia. Bimiki, 6(2), 39– 45.
Widjanegara, I. G., Tirtayasa, K., & Pangkahila, A. (2015). Senam asma mengurangi kekambuhan dan meningkatkan saturasi oksigen pada penderita asma di poliklinik paru rumah sakit umum daerah wangaya denpasar. Sport and Fitness Journal, 3(2), 1.
Qamila, Barakatul and Azhar, Maria Ulfah and Risnah, Risnah and Irwan, Muhammad (2019) Efektivitas Teknik Pursed Lips breathing Pada Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronik (Ppok): Study Systematic Review. Jurnal Kesehatan, 12 (2). pp. 137-145. ISSN 2086-2555
37
38
39
40
41
42
43