LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 8
OPTIMALISASI EDUKASI MENGENAI PERAWATAN PALIATIF PADA KELUARGA
PASIEN DENGAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO
DI RUANG HCU PARAHYANGAN
RSUP DR. HASAN SADIKIN
TAHUN 2022
DISUSUN OLEH :
RIZKI ISLAMI NURHIKMAH, S.KEP., NERS NIP. 199310292022032002
BAPELKES CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI EDUKASI MENGENAI PERAWATAN PALIATIF PADA KELUARGA
PASIEN DENGAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO
DI RUANG HCU PARAHYANGAN
RSUP DR. HASAN SADIKIN
TAHUN 2022
Telah diseminarkan
Tanggal 27 Juli 2022 di Bapelkes Cikarang
COACH
Ahmad Wajedi, S.Pd, M.Kes
NIP. 196911121989031002
MENTOR
Fatrisia Madina, S.Kp, MM
NIP. 196303091988032003
PENGUJI
Verawati Lenny M, SKM, MKM.
NIP. 197706112005012001
i
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan rancangan aktualisasi denganjudul “Optimalisasi Edukasi Mengenai Perawatan Paliatif Pada Keluarga Pasien Dengan Media Leaflet Dan Video Di Ruang HCU Parahyangan RSUP Dr. Hasan Sadikin Tahun 2022” Penyusun menyadari bahwa tanpa bantuan dari pihak lain penyusun tidak dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan rancangan aktualisasi ini :
1. Ibu Fatrisia Madina, S.Kp., MM selaku Koordinator Bidang Perawatan RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung sekaligus mentor yang senantiasa membimbing.
2. Bapak Ahmad Wajedi, S.Pd. M.Kes selaku Coach yang senantiasa memberikan ilmu, arahan, masukan dan bimbingannya selama proses kegiatan aktualisasi ini.
3. Ibu Verawati Lenny M, SKM, MKM. selaku Penguji yang senantiasa memberikan kritik dan masukan yang membangun.
4. Bapak/Ibu widyaiswara Bapelkes Cikarang yang telah membagi ilmunya.
5. Ibu Pudiastini, S.Kep., Ners selaku Kepala ruangan HCU Parahyangan yang senantiasa membimbing dan memberikan dukungan.
6. Suami, anak, orangtua dan keluarga yang sesantiasa selalu mendukung dan mendoakan.
7. Rekan-rekan yang telah memberikan semangat dan dorongannya kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa susunan rencana aktualisasi ini masih memiliki kekurangan dan kesalahan, untuk itu penyusun kritik dan saran yang membangun diharapkan dalam penyempurnaan rencana kegiatan aktualisasi ini kedepannya.
Bandung, Juli 2022
Penulis
ii KATA PENGANTAR
iii DAFTAR ISI Lembar persetujuan........................................................................................................i Kata Pengantar...............................................................................................................ii Daftar Isi .........................................................................................................................iii Daftar tabel iv Daftar gambar v BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Tujuan...............................................................................................................2 1.3. Manfaat 2 BAB II PROFIL INSTANSI..............................................................................................3 2.1. Profil RSUP Dr. Hasan Sadikin 3 2.2. Visi dan Misi......................................................................................................3 2.3. Nilai-nilai Organisasi 3 2.4. Tugas Organisasi..............................................................................................4 2.5. Profil Ruang HCU Parahyangan 6 2.6. Uraian/ Rincian Tugas Jabatan Peserta 6 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI 10 3.1. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual 10 3.2. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SMART Govenrnance 17 3.3. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif.................................17 BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI..........................................................................19 4.1. Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS....................................................19 4.2. Matriks Rancangan Aktualisasi 20 4.3. Penjadwalan......................................................................................................29 4.4. Para pihak yang terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi 29 DAFTAR PUSTAKA 31 LAMPIRAN 32
iv DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Sasaran Kerja Pegawai 10 Tabel 3.2 Nilai analisis Kriteria APKL 13 Tabel 3.3 Analisis Isu Berdasarkan Kriteria APKL...........................................................14 Tabel 3.4 Rencana kegiatan Aktualisasi 18 Tabel 4.1 Matriks Rancangan Aktualisasi 21 Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Aktualisasi 29
v DAFTAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin 5 Gambar 3.1 Analisis Penyebab Isu Menggunakan Diagram fishbone 16
GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Balakang
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014, Aparatur
Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya. PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
CPNS diwajibkan untuk mengikuti masa percobaan selama 1 (satu) tahun melalui proses pendidikan dan pelatihan. Pelatihan Dasar CPNS (Latsar CPNS) adalah pendidikan dan pelatihan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Pada pelatihan dasar ini
CPNS diajarkan mengenai nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) serta mengenai Manajemen ASN dan Smart ASN.
Memasuki era digital ini banyak sekali tuntutan masyarakat pada pemerintah salah satunya mengenai perbaikan pelayanan publik melalui media digital yang mempermudah masyarakat itu sendiri. Tak luput juga Kementerian Kesehatan dalam bidang pelayanan kesehatan yang dituntut memiliki standar pelayanan yang berkualitas baik dari sarana prasarana ataupun pegawai didalamnya. Selain itu meningkatnya penderita penyakit terminal berbanding terbalik dengan pengetahuan masyarakat tentang perawatan kondisi tersebut sehingga menimbulkan bertambahnya kebutuhan masyarakat mengenai informasi tentang perawatan paliatif atau palliative care. Perawat sebagai bagian dalam pelayanan kesehatan memiliki peran, salah satunya sebagai edukator di mana perawat dalam hal ini akan memberikan pengetahuan mengenai kesehatan, gejala, hingga tindakan yang perlu diambil untuk menambah perilaku hidup sehat pada pasien. Dari peran dan kebutuhan mengenai informasi tentang perawatan paliatif tersebut maka penulis membuat usulan gagasan isu dengan optimalisasi pemberian edukasi pada keluarga pasien mengenai perawatan paliatif.
1
1.2.1.
Setelah mengikuti pelatihan dasar, peserta/CPNS mampu untuk menjadi PNS yang professional dan berkarakter dengan menerapkan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK dan mendukung terwujudnya Smart Governance.
1.2.2.
1) Melakukan identifikasi, penyusunan, dan penetapan isu yang terjadi di instansi beserta gagasan penyelesaian isu tersebut.
2) Mampu meningkatkan peran perawat dalam mengedukasi pasien atau keluarganya.
3) Mampu menjelaskan keterkaitan antara rencana dengan hasil yang terkandung dalam nilai-nilai dasar ASN
4) Mampu melakukan pelaksanaan, monitoring dan evaluasi terhadap rancangan aktualisasi yang telah disusun.
1.3.2.
Penulis berharap pelatihan dasar ini dapat mengimplementasikan nilai-nilai dasar BerAKHLAK dalam kegiatan sehari-hari baik saat bekerja ataupun bermasyarakat.
Dengan terlaksananya rancangan aktualisasi diharapkan peningkatan pelayanan rumah sakit khususnya dalam pemberian edukasi kepada masyarakat dapat meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap rumah sakit.
2
1.2. Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
1.3. Manfaat
1.3.1. Bagi Penulis
Bagi Instansi
BAB II PROFIL INSTANSI
2.1. Profil RSUP Dr. Hasan Sadikin
Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin Bandung diresmikan pada tahun
1923 dengan nama Met Algemeene Bandoengsche Ziekenhui sebagai rumah sakit pemerintahan belanda pada saat itu. Pada tahun 1948, barulah Rumah Sakit Hasan Sadikin dikelola oleh pemerintah Kotapraja Bandung dan berubah nama menjadi
Rumah Sakit Rantja Badak. Pada tahun 1967, Rumah Sakit Rantja Badak berubah
nama menjadi Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin hingga sekarang menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin (RSHS).
RSUP Dr. Hasan Sadikin merupakan rumah sakit rujukan puncak (Top Referral Hospital) di Provinsi Jawa Barat dan ditetapkan sebagai RS kelas A oleh Menteri
Kesehatan RI sejak tahun 2014 berdasarkan Surat Keputusan Menteri No
HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang Pedoman Penetapan RS Rujukan Nasional.
Sebagai rumah sakit rujukan tertinggi, RSHS dituntut untuk memilikilayanan yang lebih dibandingkan dengan rumah sakit kelas B atau C. Layanan tersebut meliputi, Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Fasilitas
Pemeriksaan Penunjang yang lengkap, dan Instalasi Rawat Khusus. RSHS memiliki
kapasitas 944 tempat tidur dengan enam layanan unggulan terdiri atas Pelayanan Jantung Terpadu, Pelayanan Onkologi, Pelayanan Infeksi, Bedah Minimal Invasif, Kedokteran Nuklir dan Transplantasi Ginjal. Selain itu, RSHS juga memiliki layanan dokter spesialis dan subspesialis yang diharapkan dapat membantu RSHS dalam memberikan pelayanan kepada pasien secara tepat dan cepat.
2.2. Visi dan Misi
2.2.1.Visi
Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong
2.2.2.Misi
Mewujudkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia yang Tinggi, Maju dan Sejahtera.
2.3. Nilai-Nilai Organisasi
Tata nilai yang dipilih untuk mengawal penerapan misi dan visi RSUP Dr.HasanSadikin
Bandung adalah “PAMINGPIN PITUIN” yaitu :
a. Kepemimpinan: Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talenta-talenta terbaik di bidangnya
3
b. Profesional: Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalan kemitraan
c. Inovatif: Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan
d. Tulus: Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsif
e. Unggul: Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima.
f. Integritas: Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas
2.4. Tugas Organisasi
2.4.1. Tugas
Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Perseorangan secara Paripurna
2.4.2. Fungsi
a. Penyusunan Rencana, Program dan Anggaran
b. Pengelolaan Pelayanan Medis dan Penunjang Medis
c. Pengelolaan Pelayanan Keperawatan
d. Pengelolaan Pelayanan Non Medis
e. Pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan di bidang Pelayanan Kesehatan
f. Pengelolaan Penelitian, Pengembangan dan Penapisan Teknologi di bidang pelayanan Kesehatan
g. Pengelolaan keuangan dan barang milik negara
h. Pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa
i. Pengelolaan sumber daya manusia
j. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi dan hubungan masyarakat
k. Pelaksanaan Kerja Sama
l. Pengelolaan Sistem Informasi
m. Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan
n. Pelaksanaan Urusan Administarasi Rumah Sakit
4
5
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin
2.5. Profil Ruang HCU Parahyangan
High Care Unit/Stroke Unit, beroperasi pada bulan Agustus 2002 yang terletak digedung paviliun parahyangan lantai 2, pada awalnya hanya melakukan pelayanan bagi pasien-pasien dengan kasus stroke, tetapi secara perlahan pasien umum lebih
mendominasi sehingga pihak manajemen mengusulkan perubahan nama menjadi Intermediate Unit. Ruang HCU parahyangan berkapasitas 8 tempat tidur
2.6. Uraian/rincian tugas jabatan
Berdasarkan Permenpan Nomor 35 Tahun 2019 tugas jabatan fungsional Perawat
Ahli Pertama, meliputi:
1) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu;
2) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga;
3) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat;
4) Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut;
5) Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;
6) Melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya pengawasan risiko infeksi dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan;
7) Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi;
8) Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang berdampak pada pelayanan kesehatan;
9) Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit menular;
10) Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu;
11) Membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah keperawatan;
12) Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapkan tindakan);
13) Menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga (merumuskan, menetapkan tindakan);
14) Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/ kritikal;
15) Melakukan tindakan terapi komplementer/ holistik;
16) Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahappre/intra/post operasi;
6
17) Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
18) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi;
19) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi;
20) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi;
21) Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;
22) Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
23) Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu tubuh;
24) Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu;
25) Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu;
26) Melaksanakan case finding/ deteksi dini/ penemuan kasus baru pada individu;
27) Melakukan support kepatuhan terhadapintervensi kesehatan pada individu;
28) Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien;
29) Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok;
30) Melakukan peningkatan/penguatankemampuan sukarelawan dalam meningkatkanmasalah kesehatan masyarakat;
31) Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat;
32) Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasikompleks;
33) Melakukan terapi aktivitas kelompok (tak) stimulasi persepsi;
34) Melakukan terapi aktivitas kelompok (tak) stimulasi sensorik;
35) Melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan komunikasi;
36) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yangkompleks pada area medikal bedah;
37) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area anak;
38) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area maternitas;
39) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area komunitas
40) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area jiwa;
41) Melakukan perawatan luka;
42) Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi
7
pasien;
43) Melakukan konsultasi keperawatan dankolaborasi dengan dokter;
44) Melakukan rehabilitasi mental spiritual padaindividu;
45) Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala;
46) Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu;
47) Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai ketuatim/perawat primer;
48) Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan;
49) Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitaskesehatan;
50) Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan perawat; dan
51) Melakukan preseptorship dan mentorship;
Berdasarkan Sasaran Kinerja pegawai (SKP) :
1) Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi.
2) Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan.
3) Melaksanakan fungi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagal ketua tim/perawat.
4) Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan perawat.
5) Melaksanakan case finding/deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu.
6) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu.
7) Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjutan.
8) Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu.
9) Membuat prioritas diagnosa keperawatan dan masalah keperawatan.
10) Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapkan) tindakan.
11) Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan.
12) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medial bedah.
13) Memfasilitasi adapatasi dalam hospitalisasi pada individu.
14) Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal.
15) Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan, berduka atau menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan.
16) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi.
8
17) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi.
18) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi.
19) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur.
20) Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri.
21) Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu.
22) Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenasi kompleks.
23) Melakukan komunikasi dengan klien dengan hambatan komunikasi.
24) Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien.
25) Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu.
26) Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala.
27) Melakukan perawatan luka.
28) Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu.
29) Melaksanakan manajemen surveilans Hais sebagai upaya pengawasan resiko infeksi dalam upaya preventif pada pelayanan keperawatan.
30) Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas kesehatan.
31) Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter.
32) Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya.pencegahan infeksi.
33) Melakukan pendidikan kesehatan pada individu
9
BAB III
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Isu Dan Analisis Isu Aktual
3.1.1.Identifikasi isu dilakukan dengan melihat kesenjangan antara kondisi saat ini dengan
Sasaran Kerja Pegawai (SKP). Kesenjangan tersebut dapat berpotensi menjadi suatu
masalah. Berikut penjelasan setiap butir SKP
No. Kegiatan Tugas Pokok Jabatan Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan
1. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi.
2. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan.
3. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai ketua tim/perawat.
4. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan perawat.
5. Melaksanakan case finding/deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu.
6. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu.
7. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjutan.
8. Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu.
9. Membuat prioritas diagnosa keperawatan dan masalah keperawatan.
10. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan,menetapkan) tindakan.
11. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan.
Sudah dilaksanakan, tertuang dalam E- Medical Record
Sudah dilaksanakan, tertuang dalam E- Medical Record
Tidak ada data
Dilaksanakan sesuai SOP
Dilaksanakan sesuai SOP
Tidak ada data
Sudah dilaksanakan
Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan
Belum optimal dilakukan
Sudah dilaksanakan
Sudah dilaksanakan, tertuang dalam E- Medical Record
Sudah dilaksanakan, tertuang dalam E- Medical Record
Sudah dilaksanakan, tertuang dalam E- Medical Record
Sudah dilaksanakan
Dilaksanakan sesuai SOP
Dilaksanakan sesuai SOP, penggunaan penanda risiko jatuh
Dilaksanakan sesuai SOP
Dilaksanakan sesuai SOP
Dilaksanakan sesuai SOP
Dilaksanakan sesuai SOP
Dilaksanakan sesuai SOP
10
Tabel 3.1 Sasaran Kerja Pegawai
12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medial bedah.
13. Memfasilitasi adapatasi dalam hospitalisasi pada individu.
14. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal.
15. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan, berduka atau menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan.
16. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi.
17. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi.
18. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi.
19. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur.
20. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri.
21. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu.
22. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenasi kompleks.
23. Melakukan komunikasi dengan klien dengan hambatan komunikasi.
24. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien.
25. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu.
26. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala.
27. Melakukan perawatan luka.
28. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu.
Sudah dilaksanakan, tertuang dalam E- Medical Record
Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Belum optimal dilakukan Dilaksanakan sesuai SOP, diberi pengingat mengenai posisi mobilisasi pasien.
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan, tertuang dalam E- Medical Record
Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
11
Kegiatan Tugas Pokok Jabatan Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan
No.
29. Melaksanakan manajemen surveilans Hais sebagai upaya pengawasan resiko infeksi dalam upaya preventif pada pelayanan keperawatan.
30. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas kesehatan.
31. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter.
32. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi.
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SOP
33. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu. Belum optimal dilakukan Dioptimalkan pemberian edukasi mengenai perawatan paliatif oleh klien atau keluarganya
Setelah dilakukan observasi ruangan selama satu bulan dan berdasarkan kesenjangan antara sasaran kerja pegawai (SKP) dan kondisi saat ini, berikut ini beberapa identifikasi isu yangmemilikikesenjangandenganuraiantugasyang telah dirumuskan :
1) Belum optimalnya mobilisasi pasien bedrest yang dapat menimbulkan luka dekubitus pada pasien di ruang HCU Parahyangan RSUP Dr. Hasan Sadikin
Tahun 2022
Saat dilakukan observasi terdapat 3 pasien bedrest yang memiliki luka dekubitus di area sakrum, tumit dan lengan yang terjadi karena kurangnya mobilisasi yang dilakukan pada pasien tersebut yang dapat menyebabkan penambahan waktu rawat pasien.
2) Kurang optimalnya pengkajian ulang risiko jatuh dan penggunaan penanda risiko jatuh pada pasien di ruang HCU Parahyangan RSUP Dr. Hasan Sadikin
Tahun 2022
Selama proses observasi dari 5 pasien hanya 2 pasien yang memakai pin kuning pada gelang identitas sebagai penanda risiko jatuh tinggi, kurangnya pengetahuan keluarga mengenai risiko jatuh dan pengisian lembar pengkajian ulang risiko jatuh yang terlewat untuk diisi oleh rekan perawat.
12
Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan
No. Kegiatan Tugas Pokok Jabatan
3) Belum optimalnya edukasi mengenai perawatan paliatif pada keluarga pasien di ruang HCU Parahyangan RSUP Dr. Hasan Sadikin Tahun 2022 Saat observasi, dilakukan wawancara singkat mengenai apa yang keluarga pasien ketahui dari perawatan paliatif. Dari 5 orang keluarga pasien hanya 2 orang yang mengetahui apa itu perawatan paliatif dan sisanya tidak tahu sama sekali mengenai perawatan paliatif. Keluarga tidak mengetahui mengenai palliative care yang dapat memaksimalkan kualitas hidup pasien serta mengurangi gejala yang mengganggu hingga menyediakan sistem pendukung untuk menolong pasien dan keluarga pasien menghadapi kematian.
3.1.2 Pemilihan/Penapisan Isu
Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan proses pemilihan isu dengan analisis kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakandan Kelayakan (APKL). Teknik APKL yang dibuat adalah Teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor, yaitu :
1) Aktual (A), yaitu isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.;
2) Problematik (P), yaitu Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komperehensif;
3) Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak
4) Layak (L), yaitu Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya
13
Nilai Keterangan 1 Sangat Tidak mendesak 2 Tidak mendesak 3 Cukup mendesak 4 Mendesak 5 Sangat mendesak
Tabel 3.2 Nilai analisis Kriteria APKL
Berikut di bawah ini merupakan hasil penetapan isu dengan metode APKL
Tabel 3.3 Analisis Isu Berdasarkan Kriteria APKL
No. ISU A P K L JUMLAH PRIORITAS
1. Belum optimalnya mobilisasi pasien bedrest yang dapat menimbulkan luka decubitus pada pasien di ruang HCU parahyangan RSHS Tahun
2022
2. Kurang optimalnya pengkajian ulang risiko jatuh dan penggunaan penanda risiko jatuh pada pasien di ruang HCU parahyangan RSHS Tahun
2022
3. Belum optimalnya edukasi mengenai palliative care pada
keluarga pasien di ruang HCU
Parahyangan RSUP Dr. Hasan
Sadikin Tahun 2022
5 4 5 4 18 2
5 4 4 4 17 3
5 5 4 5 19 1
SesuaihasilAnalisa dengan metode APKL maka dipilihlah isu mengenai “Belum optimalnya edukasi mengenai perawatan paliatif pada keluarga pasien di ruang HCU
Parahyangan RSUP Dr. Hasan Sadikin Tahun 2022”
3.1.3 Analisis Isu
1) Kondisi saat ini Saat observasi, dilakukan wawancara singkat mengenai apa yang keluarga pasien ketahui dari perawatan paliatif. Dari 5 orang keluarga pasien hanya 2 orang yang mengetahui apa itu perawatan paliatif dan sisanya tidak tahu sama sekali mengenai perawatan paliatif. Keluarga tidak mengetahui mengenai palliative care yang dapat memaksimalkan kualitas hidup pasien serta mengurangi gejala yang mengganggu hingga menyediakan sistem pendukung untuk menolong pasien dan keluarga pasien menghadapi kematian.
14
2) Dampak jika masalah tidak diselesaikan
Perbedaan persepsi yang antara keluarga dan pemberi perawatan paliatif. Berkurangnya dukungan keluarga pada saat pasien mendapatkan perawatan serta berkurangnya kualitas hidup pasien maupun keluarga.
3) Kondisi yang diharapkan
Diharapkan agar pasien ataupun keluarga mengetahui tentang perawatan paliatif sehingga mampu untuk menjalani kehidupan dengan kondisi yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka
15
MAN
METHODE
Pemberian edukasi kurang menarik
Kurang optimalnya perawat dalam memberikan edukasi
Waktu untuk edukasi yang terbatas
Penunggu pasien terlalu sering berganti sehingga terjadi miss komunikasi
Belum Optimalnya
pemahaman keluarga pasien mengenai palliative care di ruang HCU
Terbatasnya media edukasi mengenai perawatan paliatif
Kesadaran penggunaan media edukasi masih rendah
Parahyangan RSUP Dr. Hasan Sadikin Tahun 2022
Media edukasi yang kurang lengkap dan kurang efektif
MATERIAL MACHINE
16
3.1.4 Analisis Penyebab Isu
Gambar 3.1 Analisis Penyebab Isu Menggunakan Diagram Fishbone
3.2. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung
Terwujudnya Smart Governance
Isu yang akhirnya dipilih sebagai aktualisasi adalah belum optimalnya edukasi mengenai perawatan paliatif pada keluarga pasien di ruang HCU Parahyangan RSUP Dr. Hasan Sadikin Tahun 2022. Penyebab isu berkaitan dengan peraturan perundangundangan untuk menjalankan fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa. Diterapkannya literasi digital sebagai salah satu bentuk penarapan fungsi pelayan publik (Loyal) dengan cara membuat leaflet dalam format digital dan video edukasi bekerjasama dengan bagian promosi kesehatan RSHS (Kompeten, Adaptif, Kolaboratif) yang dapat diakses dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja (Berorientasi pelayanan, Harmonis) sebagai bentuk dukungan terwujudnya SMART Governance.
3.3. Alternatif Pemecahan Masalah
1) Rumusan Isu
sebagai Gagasan Kreatif
Belum optimalnya edukasi mengenai palliative care pada keluarga pasien di ruang HCU
Parahyangan RSUP Dr. Hasan Sadikin Tahun 2022
2) Penyebab Isu
Tidak ada media edukasi mengenai palliative care.
3) Alternatif Pemecahan Isu
Untuk mengatasi isu tersebut agar dapat teratasi dan tidak menimbukan dampak yang tidak diharapkan di kemudian hari, maka penulis mengajukan beberapa alternatif pemecahan isu tersebut diantaranya :
a) Pembuatan media poster mengenai palliative care yang dapat dilihat oleh pasien maupun keluarga pasien.
b) Pembuatan media edukasi untuk pasien/keluarga dengan memakai alat peraga dalam bentuk leaflet dan video yang dapat dibawa oleh pasien maupun keluarga pasien.
c) Pembuatan media lembar balik mengenai palliative care yang dapat dilihat oleh pasien maupun keluarga pasien
4) Gagasan Pemecahan Isu
Optimalisasi edukasi mengenai perawatan paliatif pada keluarga pasien dengan media
leaflet dan video di Ruang HCU Parahyangan RSUP Dr. Hasan Sadikin Tahun 2022
17
Tabel 3.4 Rencana kegiatan Aktualisasi
No. Kegiatan
Sumber
1. Penyampaian rancangan aktualisasi yang telah diseminarkan pada kepala ruangan Inovasi
2. Pembuatan leaflet dan video sebagai media edukasi mengenai perawatan paliatif SKP
3. Pelaksanaan sosialisasi penggunaan leaflet dan video untuk media edukasi pada perawat SKP
4. Pelaksanaan aktualisasi pemberian edukasi pada keluarga pasien dengan menggunakan media leaflet dan video Inovasi
5. Penilaian evaluasi keefektifan penggunaan leaflet digital dan video sebagai media edukasi SKP
18
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
4.1. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN
Nilai-nilai dasar ASN yang resmi diluncurkan pada tanggal 27 Juli 2021 oleh Bapak
Presiden Joko Widodo yaitu BerAKHLAK merupakan singkatan dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
1) Berorientasi Pelayanan
Komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan. Melakukan perbaikan tiada henti.
2) Akuntabel
Bertanggungjawab atas kepercayaan yang diberikan. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin dan berintgeritas tinggi. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab, efektif dan efisien. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan .
3) Kompeten
Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah. Membantu orang lain belajar. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4) Harmonis
Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya. Suka menolong orang lain. Membangun lingkungan kerja yang kondusif. Saling peduli dan menghargai perbedaan.
5) Loyal
Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Memegang teguh ideologi Pancasila UUD 1945. Setia pada NKRI serta pemerintahan yang sah. Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi, dan Negara. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
6) Adaptif
Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakan atau menghadapi perubahan. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan. Terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas. Bertindak proaktif.
7) Kolaboratif
Membangun kerjasama yang sinergis. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi . Terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
19
4.2. Matriks rancangan aktualisasi
Nama : Rizki Islami Nurhikmah, S.Kep., Ners
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Unit kerja : Ruang HCU Parahyangan RSUP Dr. Hasan Sadikin
Identifikasi isu : 1. Belum optimalnya mobilisasi pasien bedrest yang dapat menimbulkan luka dekubitus pada pasien di ruang HCU Parahyangan RSUP Dr. Hasan Sadikin Tahun 2022
2. Kurang optimalnya pengkajian ulang risiko jatuh dan penggunaan penanda risiko jatuh pada pasien di ruang HCU Parahyangan RSUP Dr. Hasan Sadikin Tahun 2022
3. Belumoptimalnya edukasi mengenaipalliative care pada keluarga pasien di ruang HCU Parahyangan
RSUP Dr. Hasan Sadikin Tahun 2022
Isu yang diangkat : Belum optimalnya edukasi mengenai palliative care pada keluarga pasien di ruang HCU Parahyangan
RSUP Dr. Hasan Sadikin Tahun 2022
Gagasan pemecahan isu : Optimalisasi edukasi mengenai perawatan paliatif pada keluarga pasien dengan media leaflet dan video di Ruang HCU Parahyangan RSUP Dr. Hasan Sadikin Tahun 2022
20
rancangan aktualisasi yang
telah
diseminarkan
pada kepala
ruangan
Menghubungi
kepala ruangan
untuk menetukan
kontrak waktu
Melakukan
pertemuan untuk
menyampaikan
gagasan kreatif
yang akan
dilakukan saat
aktualisasi
Menerima saran
dan persetujuan
dari kepala ruangan
Tersedianya
waktu untuk
bertemu
Keterkaitan Substansi
Mata Pelajaran
Menghubungi dengan
sopan santun dan membuat
janji bertemu (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel)
Kontribusi Terhadap
Visi Misi Organisasi
Sesuai dengan visi
misi Terwujudnya
indonesia maju yang
berdaulat, mandiri dan
Penguatan Nilai
Organisasi
Profesional: Nilai yang
berorientasi pada
pencapaian kinerja melalui
perjalan kemitraan
Terbentuknya
persepsi yang
sama mengenai
kegiatan
aktualisasi yang
akan dilaksanakan
Menyampaikan gagasan
kreatif yang akan dilakukan
(Adaptif, Kolaboratif)
berkepribadian
berlandaskan gotong
royong dan
meningkatkan kualitas
hidup manusia
indonesia yang tinggi
maju dan sejahtera.
Inovatif: Nilai yang
menggambarkan
keinginan untuk
menghasilkan suatu yang
baru dan senantiasa
melakukan perbaikan
Disetujuinya
kegiatan
aktualisasi yang
akan dilakukan
Menerima saran yang
diberikan (Harmonis) untuk
menambah kompetensi
(Kompeten)
secara berkesinambungan
Integritas: Nilai yang
menggambarkan
kejujuran, amanah, dan
menjunjung etika yang
tinggi dalam menjalankan tugas.
21
Tabel 4.1 Matriks Rancangan Aktualisasi
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil
1. Penyampaian
leaflet dan video
sebagai media
edukasi
mengenai
perawatan
paliatif
Mencari leaflet yang
sebelumnya sudah
dibuat oleh tim
promkes RSHS
Tersedianya
leaflet yang sudah
dibuat untuk
dilakukan review
Keterkaitan Substansi Mata Pelajaran Kontribusi Terhadap
Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
Mengembangkan media
edukasi yang sudah ada
dengan memberikan
penambahan edukasi
(Kompeten, Adaptif)
Sesuai dengan visi
misi Terwujudnya
indonesia maju yang
berdaulat, mandiri dan
berkepribadian
Profesional: Nilai yang
berorientasi pada
pencapaian kinerja melalui
perjalan kemitraan
Melakukan
pencarian literatur
mengenai
perawatan paliatif.
Tersusunya
literatur yang
dapat
ditambahkan
dalam leaflet
Kemampuan menggunakan
teknologi digital
(
Kompeten) dalam mencari
bahan materi dan
memaksimalkan
kemampuan dalam mencari
informasi berdasarkan
sumber valid (Akuntabel, Adaptif)
berlandaskan gotong
royong dan
meningkatkan kualitas
hidup
manusia
indonesia yang tinggi
maju dan sejahtera.
Inovatif: Nilai yang
menggambarkan
keinginan untuk
menghasilkan suatu yang
baru dan senantiasa
melakukan perbaikan
secara berkesinambungan
Membuat konsep
leaflet dan video
edukasi perawatan
paliatif
Tersusunya materi
yang akan
ditampilkan dalam
media edukasi
berbentuk leaflet
digital dan video
Mengembangkan media
edukasi yang sudah ada
dengan mengubah dari
konvensional menjadi
digital (Kompeten, Adaptif)
Melakukan
konsultasi
mengenai isi dari
Terbentuknya
media edukasi
hasil keputusan
Melakukan konsultasi dan
bekerja sama dengan
22
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil
2. Pembuatan
leaflet dan video
pada mentor dan
tim promkes
bersama setelah konsultasi
Melakukan finalisasi
revisi terhadap
leaflet dan video
sebelum siap
digunakan
Melakukan
konsultasi kembali
mengenai leaflet
dan video yang
telah selesai dibuat
Tersedianya
media edukasi
yang efektif dan
efisien serta
mudah dipahami
keluarga pasien
Keterkaitan Substansi Mata Pelajaran Kontribusi Terhadap
berbagai pihak (Kolaboratif, Harmonis)
Meminta izin pada tim promkes dalam melakukan
perubahan dan
penambahan pada leafflet
yang sebelumnya sudah
tersedia (Berorientasi
Pelayanan, Kolaboratif)
Melakukan perbaikan pada
media edukasi yang telah
dibuat (Berorientasi
Pelayanan)
Visi Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
Menyempurnakan kembali
media edukasi yang akan
digunakan (Berorientasi
Pelayanan) setelah
disetujui oleh mentor (Harmonis)
Unggul: Keinginan untuk menjadi yang
terbaik dan menghasilkan kualitas prima.
23
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil
sosialisasi
penggunaan
leaflet dan video
untuk media
edukasi pada
perawat
Melakukan
pengajuan
mengenai
penggunaan media
edukasi pada tim
Promosi Keseratan
RSHS
Mengajukan izin
kepada kepala
ruangan untuk
mengadakan
sosialisasi leaflet
dan video edukasi
melalui zoom
meeting
Menyiapkan link
zoom untuk
melakukan
sosialisasi
Disetujuinya
media edukasi
untuk dipiblikasikan.
Keterkaitan Substansi
Mata Pelajaran
Pengajuan kepada tim
Promkes dengan sopan
(Berorientasi Pelayanan).
Meminta izin sebagai
bentuk tidak menyalahi
peraturan yang berlaku
(Loyal)
Kontribusi Terhadap
Visi Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
Mendapatkan izin
waktu dan tempat
untuk melakukan
sosialisasi
Berkomunikasi dengan
kepala ruangan dengan
sopan (Berorientasi
pelayanan)
Memastikan waktu
pelaksanaan sosialisasi
terlaksana tepat waktu
(Akuntabel)
Sesuai dengan visi
misi Terwujudnya
indonesia maju yang
berdaulat, mandiri dan
berkepribadian
berlandaskan gotong
royong dan
meningkatkan kualitas
Kepemimpinan: Nilai yang
menggambarkan
kepeloporan dan
menyiapkan talenta-talenta
terbaik di bidangnya
Tersedianya
media untuk
melakukan
sosialisasi
Memberikan sosialisasi
kepada semua perawat
dengan penyampaian
sopan dan ramah
(Berorientasi pelayanan)
tanpa membedakan latar
hidup manusia
indonesia yang tinggi
maju dan sejahtera.
Integritas: Nilai yang
menggambarkan
kejujuran, amanah, dan
menjunjung etika yang
tinggi dalam menjalankan
tugas
24
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil
3. Pelaksanaan
Memberikan
sosialisasi
penggunaan leaflet
dan video yang
dapat diakses
menggunakan
handphone kepada
perawat
Tersosialisasinya
para perawat
mengenai
penggunaan
media edukasi
leaflet digital dan video
belakang (Harnonis)
sesuai dengan tugas
perawat sebagai edukator (Akuntabel, Kompeten)
Tidak memanipulasi data
perawat yang menghadiri
sosialisasi (Loyal)
Menambah media edukasi
yang bisa digunakan oleh
perawat (Kolaboratif, Harmonis)
Penyampaian materi dapat dipertanggungjawabkan (Akuntabel)
25
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil
Keterkaitan Substansi Mata Pelajaran Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
aktualisasi
pemberian
edukasi pada
keluarga pasien
dengan
menggunakan
media leaflet
dan video
Melakukan evaluasi
terhadap perawat
setelah dilakukan
sosialisasi.
Terdatanya rekan
perawat yang
mengikuti
sosialisasi
penggunaan
media edukasi
Membuat kontrak
waktu untuk
memberikan
edukasi pada
keluarga pasien
Terjalinnya
kepercayaan
dengan keluarga
pasien
Mengkaji
pengetahuan
keluarga pasien
mengenai
perawatan paliatif
Memberikan
edukasi dengan
menggunakan
Melihat sejauh
mana
pengetahuan
keluarga pasien
Menambah pengetahuan
keluarga pasien
Keterkaitan Substansi Mata Pelajaran Kontribusi Terhadap
Membuat daftar evaluasi
dengan jujur
(Akuntabilitas)
Visi Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
Melakukan inform consent
dengan komunikasi
terapeutik tanpa
memandang latar belakang
keluarga pasien
(Berorientasi pelayanan, Harmonis)
Menghargai apapun yang
sudah diketahui oleh
keluarga pasien mengenai
perawatan paliatif
(Harmonis)
Mempermudah keluarga
pasein dalam memahami
edukasi yang diberikan
Terwujudnya
indonesia maju yang
berdaulat, mandiri dan
berkepribadian
berlandaskan gotong
royong
Tulus: Keinginan untuk
memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsif.
26
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil
4. Pelaksanaan
5. Penilaian evaluasi keefektifan
penggunaan
leaflet digital
dan video
sebagai media
edukasi
media leaflet dan video
Melakukan monitoring
pengisian lembar
eduksi dalam file
rekam medis pasien
Tercatatnya
pelaksanaan
edukasi
Keterkaitan Substansi Mata Pelajaran Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
(Berorientasi pelayanan, Kompeten)
Bertanggung jawab pada
kegiatan yang sudah
dilakukan agar tersedianya
bukti telah dilakukannya
pemberian edukasi
(Akuntabel)
Mewujudkan kualitas
hidup manusia
indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
Penguatan Nilai Organisasi
Integritas: Nilai yang menggambarkan
kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang
tinggi dalam menjalankan tugas.
Melakukan evaluasi
pada keluarga
pasien dengan
memberikan
pertanyaan singkat
mengenai edukasi
yang diberikan
Penilaian evaluasi
dilakukan
menggunakan
pertanyaan
singkat melalui
google form
Melakukan komunikasi
yang baik dengan 5S
(Berorientasi pelayanan).
Baik buruknya hasil yang
didapat tidak disebar
luaskan pada pihak yang
tidak berkepentingan
(Loyal)
Penggunaan form digital
saat mengevaluasi
(Kompeten, Adaptif)
27
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil
Menyampaikan
laporan hasil
evaluasi pemberian
edukasi
Output/Hasil
Tersusunnya nilai
evaluasi seberapa
efektifnya
penggunaan
media edukasi
yang dibuat
Keterkaitan Substansi Mata Pelajaran Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
Kemampuan menjaga
rahasia dan keaslian data
evaluasi (Loyal, Akuntabel)
Menghargai apapun hasil
dari evaluasi (Harmonis)
Sesuai dengan visi
misi Terwujudnya
indonesia maju yang
berdaulat, mandiri dan
berkepribadian
berlandaskan gotong
royong dan
meningkatkan kualitas
hidup manusia
indonesia yang tinggi
maju dan sejahtera.
Unggul: Keinginan untuk
menjadi yang terbaik dan
menghasilkan kualitas prima.
28
No. Kegiatan Tahapan
Berikut adalah jadwal dan tahapan kegiatan aktualisasi
1 Penyampaian rancangan aktualisasi yang telah diseminarkan pada kepala
ruangan
2 Pembuatan leaflet dan video sebagai media edukasi mengenai perawatan
paliatif
3 Pelaksanaan sosialisasi penggunaan leaflet dan video untuk media edukasi pada perawat
4 Pelaksanaan aktualisasi pemberian edukasi pada keluarga pasien dengan menggunakan media leaflet dan video
5 Penilaian evaluasi keefektifan
penggunaan leaflet digital dan video sebagai media edukasi
4.4. Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi
Selama kegiatan berlangsung terdapan beberapa orang yang berperan dalam proses tersusunnya rancangan aktualisasi ini. Berikut penjabaran perannya
a) Penulis : pembuat dan pelaksana aktualisasi sesuai dengan SKP serta tahapan kegiatan aktualisasi.
b) Kepala ruangan : memberikan kesempatan untuk membuat gagasan kreatif pemecahan isu di ruangan tempat aktualisasi.
c) Mentor : memberikan bimbingan, masukan, arahan dan penguatan selama proses aktualisasi baik dari proses pembuatan rancangan hingga kegiatan aktualisasi berakhir.
d) Coach : memberikan pengetahuan mengenai pembuatan rancangan aktualisasi, membimbing dan memberikan arahan selama proses aktualisasi.
29
4.3. Penjadwalan
No Kegiatan Minggu keJuli Agustus September 4 1 2 3 4 1
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
e) Perawat : Sebagai pelaksana yang akan menggunakan rancangan aktualisasi yang dibuat.
f) Keluarga pasien/Masyarakat : Salah satu penerima maanfaat dari kegiatan aktualisasi ini.
g) Tim Promkes RSHS : bagian yang akan menyetujui dan melakukan publikasi media edukasi yang telah dibuat.
30
DAFTAR PUSTAKA
Fatimah, Elly dan Erna Irawati. 2021. “MANAJEMEN ASN” Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Handoko, Ramah. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Akuntabel. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
Idris, Irfan dkk. 2021. ANALISIS ISU KONTEMPORER ModulPelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Indonesia. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Perawat
Jalis, Ahmad. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Kompeten. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Mirdin, AndiAdiyat.2021. ModulPelatihan Dasar Calon PNS: Berorientasi Pelayanan. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Palliative Care. 2020. Diakses pada tanggal 22 Juli 2022, dari https://www.who.int/newsroom/fact-sheets/detail/palliative-care.
Rahmanendra, Dwi. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Loyal. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
Retnaningsih, Dewi. 2021. Keperawatan Paliatif. Jakarta : Penerbit NEM
Sejati, Tri Atmojo. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Kolaboratif. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara
Sembodo, Jarot. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Harmonis. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
Suwarno, Yogi. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Adaptif. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
31
Proses coaching bersama coach
32
LAMPIRAN
Tgl 15-07-2022
Tgl 19-7-2022
33
Tgl 22-07-2022
Tgl 24-07-2022
Tgl 15-07-2022
Tgl 21-07-2022
Tgl 24-07-2022
34
Bimbingan Bersama Mentor
Rancangan Aktualisasi
OPTIMALISASI EDUKASI MENGENAI PERAWATAN PALIATIF PADA KELUARGA PASIEN
DENGAN MEDIA LEAFLETDAN VIDEO DI RUANG HCU PARAHYANGAN RSUP DR. HASAN SADIKIN
Disusun Oleh
Rizki Islami Nurhikmah, S.Kep., Ners
NIP 199310292022032002
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III Angkatan 8
Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang
Profil Instansi 01. Rancangan Aktualisasi 03. Analisis Isu 02.
TABLE OF CONTENTS
01.
PROFIL INSTANSI
RSUP Dr Hasan Sadikin
Setelah Indonesia merdeka, dikelola
Setelah Indonesia merdeka, dikelola
oleh pemerintah daerah, yang
oleh pemerintah daerah, yang
dikenal oleh masyarakat Jawa Barat
dikenal oleh masyarakat Jawa Barat
“
Rumah Sakit
dengan nama “Rumah Sakit Ranca
Badak“.
RSHS ditetapkan sebagai Rumah Sakit
RSHS ditetapkan sebagai Rumah Sakit
Rujukan Nasional berdasarkan Surat
Rujukan Nasional berdasarkan Surat
Keputusan Menteri No
Keputusan Menteri No
HK.02.02/MENKES/390/2014
HK.02.02/MENKES/390/2014
1923 1945 1967 2014
diresmikan pada tanggal 15
Oktober 1923 dengan nama
“Het Algemeene
Bandoengsche Ziekenhuijs“.
Pada tanggal 8 Oktober 1967
nama Rumah Sakit Ranca Badak
diubah menjadi Rumah Sakit
Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS)
“.
Terwujudnya Indonesia Maju
yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian Berlandaskan
Gotong Royong
Mewujudkan Kualitas Hidup
Manusia Indonesia yang
Tinggi, Maju dan Sejahtera.
VISI
PITUIN TATA NILAI
MISI PAMINGPIN
HCU Parahyangan
High Care Unit/Stroke Unit, beroperasi pada bulan Agustus 2002 yang
terletak digedung paviliun parahyangan lantai 2, pada awalnya hanya
melakukan pelayanan bagi pasien-pasien dengan kasus stroke, tetapi secara
perlahan pasien umum lebih mendominasi sehingga pihak manajemen
mengusulkan perubahan nama menjadi Intermediate Unit. Ruang HCU
parahyangan berkapasitas 8 tempat tidur
Tugas Jabatan Perawat Ahli Pertama
Permenpan Nomor 35
Tahun 2019
Sasaran Kinerja
pegawai (SKP)
ANALISIS ISU 02.
Identifikasi Isu
1)Belum optimalnya mobilisasi pasien bedrest yang dapat
menimbulkan luka dekubitus pada pasien di ruang HCU
Parahyangan RSUP Dr. Hasan Sadikin Tahun 2022
Kurang optimalnya pengkajian ulang risiko jatuh dan
penggunaan penanda risiko jatuh pada pasien di ruang HCU
Parahyangan RSUP Dr. Hasan Sadikin Tahun 2022
1)Belum optimalnya edukasi mengenai palliative care pada
keluarga pasien di ruang HCU Parahyangan RSUP Dr. Hasan
Sadikin Tahun 2022
Penapisan Isu
1. Belum optimalnya mobilisasi pasien bedrest yang dapat menimbulkan luka decubitus pada pasien di ruang HCU parahyangan RSHS Tahun 2022
2. Kurang optimalnya pengkajian ulang risiko jatuh dan penggunaan penanda risiko jatuh pada pasien di ruang HCU parahyangan RSHS Tahun 2022
3. Belum optimalnya edukasi mengenai palliative care pada keluarga pasien di ruang HCU Parahyangan RSUP Dr. Hasan Sadikin Tahun
A P K L JUMLAH PRIORITAS
No. ISU
5 4 5 4 18 2
5 4 4 4 17 3
2022 5 5 4 5 19 1
Analisis Penyebab Isu
Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk
Mendukung Terwujudnya Smart Governance
Penyebab isu berkaitan dengan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan fungsi ASN
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa.
Diterapkannya literasi digital sebagai salah satu bentuk penarapan fungsi pelayan publik (Loyal)
dengan cara membuat leaflet dalam format digital dan video edukasi bekerjasama dengan bagian
promosi kesehatan RSHS (Kompeten, Adaptif, Kolaboratif) yang dapat diakses dimana
saja dan oleh siapa saja (Berorientasi pelayanan, Harmonis) sebagai bentuk dukungan
SMART Governance.
Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
Alternatif Pemecahan Isu
a) Pembuatan media poster mengenai palliative care yang dapat dilihat oleh pasien maupun keluarga pasien.
b) Pembuatan media edukasi untuk pasien/keluarga dengan memakai alat peraga dalam bentuk leaflet dan video yang
dapat dibawa oleh pasien maupun keluarga pasien.
c) Pembuatan media lembar balik mengenai palliative care yang dapat dilihat oleh pasien maupun keluarga pasien.
Gagasan Pemecahan Isu
Optimalisasi edukasi mengenani palliative care pada keluarga pasien dengan media leaflet dan video di Ruang HCU
Parahyangan RSUP Dr. Hasan Sadikin Tahun 2022
Matriks Rancangan Aktualisasi
PENJADWALAN
1
ruangan
Pembuatan
2
media
paliatif
Pelaksanaan
3
leaflet
pada
Pelaksanaan
4
menggunakan
Penilaian
5
penggunaan
sebagai
Penyampaian rancangan aktualisasi yang telah diseminarkan pada kepala
leaflet dan video sebagai
edukasi mengenai perawatan
sosialisasi penggunaan
dan video untuk media edukasi
perawat
aktualisasi pemberian edukasi pada keluarga pasien dengan
media leaflet dan video
evaluasi keefektifan
leaflet digital dan video
media edukasi
PARA PIHAK DAN PERANNYA DALAM AKTUALISASI
Penulis Mentor Coach
Kepala Ruangan Rekan Sejawat Masyarakat
Tim Promkes
RSHS
TERIMA KASIH
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik and illustrations