Upaya PeningkatanKepatuhan Pasien Terhadap PembatasanPendamping Pasien Dgn PembuatanBanner & ID Card

LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN III

UPAYA PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN TERHADAP PEMBATASAN

PENDAMPING PASIEN DENGAN PEMBUATAN BANNER DAN ID CARD BAGI

PENDAMPING PASIEN DIPOLI ANAK INSTALASI RAWAT JALAN

RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

DISUSUN OLEH:

RIZKI MASPUPAH, S.KEP., NERS NIP. 199301032022032003

BAPELKES CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

2022

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala rahmat dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi dengan judul “Upaya peningkatan kepatuhan pasien terhadap pembatasan pendamping pasien dengan pembuatan banner atau spanduk dan id card pendamping pasien di Poli Anak Instalasi Rawat JalanRSUPDr.HasanSadikinBandung”. Penyusun menyadari bahwa tanpa bantuan dari pihak lain maka penyusun tidak akan dapat menyelesaikan rencana aktualisasi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan rencana aktualisasi ini:

1. Plt. Direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin, dr. Azhar Jaya, SKM, MARS

2. Bapak Oded Sumarna, S.Kep.,Ners.,M.Kep selaku Kasie Rawat Inap RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung sekaligus mentor yang senantiasa membimbing.

3. Drg. Yana Yojana, MA selaku Coach yang senantiasa memberikan ilmu,arahan, masukan, dan bimbingannya selama proses penyusunan kegiatan aktualisasi ini.

4. Asep Zaenal M, SKM, M.Epid selaku Penguji yang senantiasa memberikan kritik dan masukan yang membangun.

5. Drs. Suherman, M.Kes selaku Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang

6. Kedua Orang Tua yang sesantiasa selalu mendoakan dan suami yang selalu membantu dalam proses penyusunan kegiatan aktualisasi ini.

7. Rekan-rekan yang telah memberikan semangat dan dorongannya kepada penulis.

8. Seluruh pihak yang tak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan rencana aktualisasi.

Penulis menyadari bahwa susunan rencana aktualisasi ini masih mengandung celah

kekurangandankesalahan,untukitupenyusunmenerimakoreksidansaranuntukdikajidalam penyempurnaan rencana kegiatan aktualisasi ini. Terima kasih.

Penyusun,

Rizki Maspupah, S. Kep., Ners NIP. 199301032022032003

DAFTAR GAMBAR

Gambar

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai

Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK). Keduanya merupakan Warga Negara

Indonesiayang memenuhisyarat tertentuuntukmenjadiASN dandiangkat olehpejabat

pembina kepegawaian untuk menduduki suatu jabatan tertentu, yang membedakan keduanya adalah PNS memiliki nomor induk nasional sedangkan PPPK diangkat berdasarkan perjanjian kerja dalam batas waktu tertentu yang disesuaikan dengan kebutuhan instansi yang mengangkatnya.

PNS memiliki peran sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik juga sebagai perekatdanpemersatubangsa.UntukmenjalankanperantersebutdibutuhkanPNSyang professional, bebas dari intervensi politik, memberikan pelayanan secara adil dan netral, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) terintegrasi bagi Calon Pegawai negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu) tahun masa percobaan. TujuandariDiklat terintegrasiiniadalahuntuk membangunintegritasmoral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Dengan demikian Undang-Undang Aparatur Sipil Negara mengedepankan penguatan nilai-nilai danpembangunan karakterdalammencetak PNS.

Pelatihan dasar CPNS menuntut setiap peserta untuk dapat mengaktualisasikan materi pembelajaran nilai-nilai dasar PNS yaitu BerAkhlak (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif ), serta 4 substansi materi pembelajaran tambahan yaitu wawasan kebangsaan dan sikap perilaku bela negara, analisis isu kontemporer, SMART ASN, manajemen ASN dan kedudukan dan peran PNS untuk mendukung terwujudnya SmartGovernance. Setiap peserta pelatihan juga dituntut untuk mampu mengaktualisasikan substansi materi pembelajaran yang telah dipelajari tersebut melalui proses pembiasaan diri dalam pembelajaran agenda habituasi, yang termasukdi dalamnya kegiatan aktualisasi. Melalui kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat membentuk kemampuan peserta pelatihan dasar dalam menerjemahkan teori ke dalam praktik, mengubah konsep menjadi konstruk, dan

mengaplikasikan gagasan menjadi sebuah kegiatan yang dapat diterapkan dalam pelaksanaan aktualisasi setiap peserta pelatihan dasar di satuan kerja masing – masing. Rancangan kegiatan aktualisasi ini bersumber dari sasaran kerja pegawai (SKP), penugasan khusus dari atasan, atau kegiatan lain yang mendapat persetujuan dari atasan langsung atau kombinasi diantara ketiganya. Kegiatan yang akan dilakukan, bersumber dari teridentifikasinya suatu kondisi permasalahan yang terjadi di lingkungan kerja sebagai isu yang harus dipecahkan.

Salah satu tugas dan tanggung jawab dari Rumah Sakit adalah pelayanan pasien yangmemerlukanpengobatanrawatjalan.DalamStrukturOrganisasiRumahSakitRSUP Dr. HasanSadikinBandung (RSHS)Instalasiyangberfungsi memberikanpelayananbagi pasien yang akan berobat jalan adalah Instalasi Rawat Jalan (IRJ). Pelayanan di IRJ merupakan pelayanan spesialistik, dengan jumlah dan jenis pelayanan sub spesialistik sebanyak 89 klinik. IRJ merupakan sebuah unit dengan jumlah total kunjungan pasien yang terbanyak dari seluruh kunjungan fasilitas rawat jalan lainnya pada tahun 2021 kunjungan pasien rata-rata per hari berjumlah 2112 jiwa.

Dalam mewujudkan Visi, Misi dan Tujuan Rumah Sakit, maka sebagai ujung tombak pelayanan bagi pasien yang berobat jalan, IRJ secara terus menerus berupaya mengingatkan kepada seluruh petugas agar dalam memberikan pelayanan selalu memperhatikan dan menerapkan standar pelayanan essensial dengan penuh rasa tanggung jawab. Secaraterus menerus pulasetiap SDM diingatkanuntukmelaksanakan pelayanan dengan 5 S (senyum, salam, sapa, sopan, santun ) dan 2 P ( perasaan, perhatian ) .

Disampingitu,pencapaianVisi,MisidantujuanRSHS memerlukan adanyaKerja sama vertikal, horizontal maupun diagonal dari unit atau lembaga atau institusi terkait dengan pelayanankesehatan. RSHSkhususnyaIRJ saat inimenghadapitantangan yang cukup besar. Sebagai Rumah Sakit Top Referal (Tertier) untuk wilayah Jawa Barat maka peningkatan kunjungan pasien akan terus bertambah seiring dengan semakin baiknya cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin (Jamkesmas). Pada 5 tahun

terakhir kunjungan pasien Jamkesmas terus meningkat. Meskipun tidak semua pasien merupakan pasien dengan penyakit sub-spesialistik yang perlu dirujuk ke RSHS, namun mau tidak mau, sepanjang fasilitas kesehatan di tingkat atau kelas lebih rendah belum memadai, maka kunjungan pasien akan terus meningkat yang akan banyak menimbulkan permasalahan yaitu terjadinya penumpukan pasien dan adanya

kerumunanapalagidimasapandemicovid19ini.Permasalahanyangseringterjadisalah satunya yaitu di poli anak. Terdapat 16 sub spesialistik pelayanan di poli anak yang

menyebabkan terjadinya kerumunan yang cukup signifikan di area poli anak yaitu gedung anggrek lantai 4. Kurangnya SDM yang memadai dan banyaknya pengantar pasien lebih dari 3 atau 4 orang menyebabkan poli anak tampak kumuh dan padat. Kenyamanan pasien sudah tentu menjadi prioritas yang seharusnya menjadi hak bagi setiap pasien. Akan tetapi, kondisi tersebut di masa pandemi ini menyebabkan resiko peningkatan penyebaran virus covid 19. Perlu adanya aturan pembatasan pengantar pasien di poli anak, oleh karena itu media banner dan adanya id card pengantar pasien diharapkan dapat membantu untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

1.2 Tujuan Rancangan Aktualisasi

Penyelenggaraan aktualisasi pelatihan dasar CPNS ini bertujuan untuk membuat peserta mampu memahami dan mengaktualisasikan nilai – nilai dasar ASN yaitu BerAkhlak (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) Serta dapat mengetahui kedudukan dan peran PNS dalam NKRI sebagai pelayan publik untuk mewujudkan Smart Governance yang telah diatur dalam manajemen ASN. Sehingga peserta dapat menjadi PNS yang profesional dan dapat melakukan perannya sebagai ASN yaitu pelaksana kebijakan,pelayan public serta perekat dan pemersatu bangsa.

1.3 Manfaat Rancangan Aktualisasi

1.3.1 Bagi Penulis

Penulis dapat mengaktualisasikan nilai – nilai dasar ASN, kedudukan dan peran ASN dalam NKRI yang akan menciptakan ASN yang berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif dalam melayani masyarakat. Sehingga dengan internalisasi tersebut diharapkan tercipta peningkatan mutu pelayanan dan kepuasan masyarakat.

1.3.2

Sebagai data acuan intansi untuk meningkatkan pelayanan rumah sakit guna mencapai visi dan misi serta peningkatan mutu pelayanan, dan mewujudkan citra lembaga yang baik di mata masyarakat serta mampu bersaing dengan intansi serupa baik nasional maupun internasional.

1.3.3

Dengan tersusunnya rancangan aktualisasi diharapkan dapat menambah kepustakaan Bapelkes, data acuan, dan laporan mengenai kondisi yang terjadi di lapangan serta sebagai bahan evaluasi bagi institusi secara keseluruhan, khususnya dalam meningkatkan kualitas pelatihan dasar CPNS selanjutnya dan sebagai bukti

Bagi Satuan Kerja

Bagi Bapelkes

terselenggaranya pelatihan dasar CPNS Kementerian Kesehatan sesuai dengan kegiatan pembelajaran.

1.4 Ruang Lingkup Rancangan Aktualisasi

Ruang lingkup dalam rancangan kegiatan aktualisasi yaitu sebagai berikut:

1.4.1 Kegiatan

Kegiatan yaitu semua tugas yang dilakukan dalam proses aktualisasi nilai – nilai dasar

ASN yang didasarkan pada Sasaran Kerja Pegawai (SKP), Perintah atau Tugas dari

Pimpinan, dan inisiatif atau inovasi sendiri yang disetujui oleh pimpinan.

1.4.2 Tempat pelaksanaan

Tempat pelaksanaan aktualisasi dilakukan di Instalasi Rawat Jalan Poli Anak

Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin.

1.4.3 Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan aktualisasi dilakukan selama 30 hari kerja terhitung mulai tanggal

30 juni 2022 sampai dengan 05 agustus 2022.

1.4.4

Batasan nilai dalam aktualisasi

Batasan nilai dalam aktualisasi berupa nilai – nilai yang menjadi dasar nilai ASN,yaitu:

a. Berorientasi pelayanan yaitu memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat, ramah,cekatan,solutifdandapatdiandalkansertamelakukanperbaikantiadahenti.

b. Akuntabilitas yaitumelaksanakantugasdenganjujur,bertanggungjawab,cermat disiplin, berintegritas tinggi serta tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.

c. Kompeten yaitu meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah, melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

d. Harmonis yaitu menghargai setiap orang apapun latar belakangnya dan membangun lingkungan kerja yang kondusif.

e. Loyal yaitu memegang teguh ideologi Pancasila, UUD NKRI tahun 1945, setia pada NKRI, menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga rahasia jabatan dan negara.

f. Adaptif yaitucepatmenyesuaikandirimenghadapiperubahan,terusberinovasidan mengembangkan kreatifitas.

g. Kolaboratif yaitumemberikesempatankepadaberbagaipihak untukberkontribusi dan terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah.

BAB II

GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA

2.1 Profil Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin

Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung (RSHS) merupakan rumah sakit kelas A yang menjadi rujukan tertinggi (TopReferalHospital) di Provinsi Jawa Barat. Selain itu pula, RSHS menjadi Rumah Sakit Rujukan Nasional dan Rumah Sakit Pendidikan yang berlokasi di Jalan Pasteur Nomor 38 Kota Bandung.

RSHS ditetapkan sebagai Rumah Sakit Rujukan Nasional berdasarkan Surat

Keputusan Menteri No

HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang Pedoman Penetapan

Rumah Sakit Rujukan Nasional, menampung tujuh rumah sakit regional di Jawa Barat dan beberapa rumah sakit di luar provinsi Jawa Barat dan sebagai Rumah Sakit Pendidikan bagi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dan pendidikan tenaga kesehatan lainnya.

Sesuai dengan PP No. 23 Tahun 2003 dan berdasarkan SK Menkes RI No. 861/Menkes/VI/2005, RSHS telah berubah status dari Perusahaan Jawatan (Perjan) menjadi institusi yang menerapkan Pola Pengelolaan Badan Layanan Umum (PPK-BLU).

RSHS berlokasi di Jalan Pasteur No.38 Bandung dengan luas tanah 87.200 m2 yang mudah dijangkau dari berbagai arah. Penyelenggaraan kegiatan di RSHS didukung oleh

4.263 orang tenaga yang meliputi: tenaga fungsional, tenaga fungsional non kesehatan tenaga administrasi, tenaga strategis dan tenaga keamanan. Data terakhir menunjukkan, kini RSHS memiliki 944 tempat tidur, 3000 karyawan dengan 395 dokter spesialis dan subspesialis dan enam layanan unggulan terdiri atas Pelayanan Jantung

Terpadu, Pelayanan Onkologi, Pelayanan Infeksi, Bedah Minimal Invasif, Kedokteran Nuklir dan Transplantasi Ginjal.

a. Visi

Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong Royong

b. Misi

Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera

2.2 Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin

2.3 Janji Pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin

Tata nilai-nilai filosofis RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu “PAMINGPIN PITUIN” dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Kepemimpinan :Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talentatalenta terbaik dibidangnya

b. Profesional :Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan dan menguasai standar yang berlaku

c. Inovatif :Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan

d. Tulus :Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsive

e. Unggul :Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima

f. Integritas :Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas

Selain tata nilai filosofis, RSHS memiliki janji pelayanan kesehatan yaitu SIGAP:

a. Senyum-Sapa-Salam-Sopan-Santun (5S)

b. Inovatif dalam berkarya

c. Gelorakan Semangat Pelayanan Prima

d. Amanah Menjaga Keselamatan Pasien

e. Peduli, Perhatian dan Perasaan

Terdapat juga nilai – nilai yang dianut dalam pelayanan, yaitu PRIMA:

P : Profesional

Memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan dengan kualitas yang terbaik (prima) disertai kompetensi dalam disiplin ilmu yang mendasarinya

R : Respek

Pelayanan yang prima akan dapat diberikan apabila dilandasi oleh rasa saling hormat menghormati diantara anggota tim pemberi pelayanan kesehatan.

Pelayanan yang prima tidak hanya ditentukan oleh satu profesi, tetapi oleh semua profesi yang terlibat dalam tim pelayanan kesehatan.

I :Integrasi

Bertindakterintegrasisesuaidengannilai – nilaidankebijakanorganisasiserta kode etik.

M : Manusiawi

Menganggap setiap individu atau manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yangmulia. Oleh karena itu harkat dan martabat mereka harus dijunjung tinggi.

A : Amanah

Melaksanakan dengan sungguh–sungguh segala hal yang dipercayakan oleh negara dan masyarakat, khususnya dalam memberikan pelayanan, pendidikan, dan penelitian kesehatan.

Adapun moto yang digunakan di RSHS yaitu : ”Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami”

2.4

Struktur RSUP Dr. Hasan Sadikin

Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin

2.5 Profil Instalasi Rawat Jalan Poli Anak

Instalasi Rawat Jalan adalah unit pelayanan non struktural yang berada di lingkunganDirektoratMedikdanKeperawatan,beradadibawahdanbertanggungjawab kepada Direktur Medik dan Keperawatan. Instalasi Rawat Jalan dipimpin oleh seorang Kepala yang disebut Kepala Instalasi Rawat Jalan. Tugas dan fungsi yang dilaksanakan di Instalasi Rawat Jalan meliputi pelayanan Klinik Pegawai, Klinik Gigi Pegawai, Klinik Konsultasi Gizi, Medical Check Up dan TPKP (Tim Penguji Kesehatan Pegawai), Klinik Konsultasi psikologi, Spesialistik dan subspesialistik satu diantara spesialistik tersebut yaitu poli anak.

Polianakberadadilantai4diGedunganggrekyangmerupakansalahsatubagian daripelayananyangadadiinstalasirawatjalan.Polianakmelayani16divisisubspesialis yakni poli neuropediatrik, infeksi, kardiologi, gizi, tumbuh kembang, perinatology, nefrologi, gastro, alergi imunologi, respirology, thalassemia, hematologi, endokrin, asma, poli remaja dan poli anak umum. Poli anak melayani pasien anak dari usia 0 sampai dengan usia 18 tahun dari berbagai rujukan rumah sakit yang ada di Provinsi Jawa Barat maupun luar Jawa Barat dengan berbagai kasus kompleks.

2.6

Struktur Organisasi Instalasi Rawat Jalan

Gambar 2.2 Struktur Organisasi IRJ

2.7 Profil Peserta

Nama : Rizki Maspupah, S.Kep., Ners

NIP : 199301032022032003

Jabatan/ Golongan : Perawat Ahli Pertama / IIIb

Unit Kerja : Poli Anak RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung

Instansi : Kementerian Kesehatan RI

Saat ini peserta terdaftar sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di bawah Direktorat Jenderal

Pelayanan Kesehatandengan instansi Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin Kota

Bandung terhitung mulai tanggal 01 Maret 2022 sebagai Perawat Ahli Pertama di bawah

Bidang Keperawatan dan sekarang bekerja di unit kerja Instalasi Rawat Jalan Poli Anak.

Dalam pelaksanaanaktualisasi,pesertamengacukepadaSasaranKinerjaPegawai(SKP)

meliputi :

1. Melakukan pengkajian keperawatan awal dan lanjutan dengan lengkap

2. Merumuskan diagnosa keperawatan kepada individu

3. Melakukan rencana Tindakan keperawatan

4. Melakukan Tindakan keperawatan

5. Melakukan evaluasi dan dokumentasi asuhan

6. Melakukan edukasi dan komunikasi terapeutik

7. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman

2.8 Nilai – Nilai Dasar ASN

Nilai-nilai dasar adalah nilai yang sangat dibutuhkan dalam menjalankan tugas

jabatan profesi ASN (Aparatur Sipil Negara) secara profesional sebagai pelayan masyarakat. Nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif, jika diakronimkan menjadi BerAkhlak

2.8.1 Berorientasi Pelayanan

Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat, ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan serta melakukan perbaikan tiada henti.

2.8.2 Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat disiplin, berintegritas tinggi serta tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.

2.8.3 Kompeten

Kompeten yaitu meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah, melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik

2.8.4 Harmonis

Harmonis yaitu menghargai setiap orang apapun latar belakangnya dan membangun lingkungan kerja yang kondusif.

2.8.5 Loyal

Loyal yaitu memegang teguh ideologi Pancasila, UUD NKRI tahun 1945, setia pada NKRI, menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga rahasia jabatan dan negara.

2.8.6 Adaptif

Adaptif yaitu cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan, terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas.

2.8.7 Kolaboratif

Kolaboratif yaitu memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi dan terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah.

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Identifikasi Isu

Identifikasi isu dilakukan dengan melihat berdasarkan hasil dari environmental scanning yang telah dilakukan di Ruang Poli anak terdapat beberapa isu yang muncul, yaitu :

1. Belum optimalnya pelaksanaan SOP pemasangan gelang risiko jatuh di Poli Anak

Berdasarkan hasil observasi, masih banyak perawat yang tidak memasangkan gelang risiko jatuh pada pasien yang masuk kategori berisiko jatuh

2. Kurangnya kepatuhan pembatasan pengantar pasien dimasa pandemic di Poli Anak

Berdasarkan hasil observasi di poli anak, satu pasien diantar oleh lebih dari dua orang, bahkan banyak diantara mereka yang diantar oleh 4-5 orang. Hal ini menyebabkan penumpukan orang dan ruangan menjadi kumuh dan tidak nyaman.

3. Menurunnya kepatuhan pasien dan pendamping pasien tentang protocol

Kesehatan di lingkungan rumah sakit

Berdasarkanobservasi,pasiendankeluargapasientelahabaiterhadapperaturan protocol Kesehatan di lingkungan rumah sakit, tak jarang dari mereka yang tidak menggunakanmaskerataumenurunkanmaskersaat berbicara,berkerumundan makan diarea kerumunan pasien.

3.2 Penetapan Core Isu

Isu aktual yang telah dirumuskan, selanjutnya dilakukan proses pemilihan isu dengananalisis kriteriaAktual, Problematik, Kekhalayakandan Kelayakan(APKL). Teknik APKL merupakan teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor, yaitu :

a. Aktual (A), yaitu isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat;

b. Problematik (P), yaitu isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komprehensif;

c. Kekhalayakan (K), yaitu isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak;

d. Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu prioritas.

1. Belum optimalnya pelaksanaan

pemasangan gelang risiko

di Poli Anak Rumah Sakit

Sadikin Bandung pada

Maret - MeiTahun 2022

2. Kurangnya kepatuhan pembatasan pengantar pasien dimasa pandemic di Poli Anak Rumah Sakit Hasan Sadikin

3. Menurunnya kepatuhan pasien dan pendamping pasien tentang protocol Kesehatan di lingkungan rumah sakit hasan sadikin bandung pada bulan Maret - Mei Tahun 2022

Tabel.3.1 Analisis Isu Berdasarkan Kriteria APKL

Sesuai hasil analisa dengan metode APKL, maka dipilihlah isu mengenai “

Kurangnya kepatuhan pembatasan pengantar pasien dimasa pandemic di Poli Anak Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung yang harus segera diselesaikan.

Jika masalah tersebut tidak segera diatasi maka akan terjadi kerumunan masa di poli anak yang akan berdampak pada meningkatnya risiko penularan virus covid 19, menurunnya kenyamanan pasien, menurunnya kebersihan di lingkungan rumah sakit dan meningkatnya risiko kerusakan sarana dan prasarana di poli anak. Selain itu juga permasalahan ini akan berdampak pada kurang tercapainya misi rumah sakit yaitu mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera dan kurangnya penerapan nilai filosofi rumah sakit yaitu PAMINGPIN PITUIN.

3.3 Latar Belakang Pemilihan Isu

Instalasi rawat Jalan Rumah Sakit Hasan Sadikin mempunyai beberapa akses pintu keluar masuk pasien, sehingga security kesulitan untuk mengenali pasien ataupun pengantar pasien yang akan masuk ke rawat jalan. Selain itu jumlah pasien di poli anak rata-rata mencapai 2000 orang per bulan pada tahun 2022 dan tidak adanyaaturantegaspembatasanpengantarpasienmenjadipermasalahanyangsering ditemui.

Budaya masyarakat Indonesia yang mempunyai rasa kekeluargaan yang tinggi sehingga pengantar pasien ingin selalu berdekatan dengan pasien menjadi kesulitan tersendiri bagi petugas untuk menertibakannya.

Oleh karena itu, dengan adanya aturan pembatasan pendamping atau pengantar pasien di poli anak dengan media banner dan id card maka akan lebih memudahkan petugas untuk mengontrol kerumunan, meningkatkan kenyamanan dan ketertiban di poli anak.

3.4 Gagasan Pemecahan Isu

Sebagai smartASNyang berorientasi pada pelayanan, maka sudah menjadi tugasnya untuk melakukan inovasi dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di poli anak rumah sakit Hasan Sadikin yaitu Kurangnya kepatuhan pembatasan pengantar pasien dimasa pandemic di Poli Anak. Adapun beberapa alternatif pemecahan isu tersebut yaitu:

1. Tersedianya banner atau spanduk tentang aturan pembatasan jumlah pendamping pasien di depan pintu ruangan poli anak RSHS

2. Pengadaan kartu identitas atau idcardpendamping pasien di poli RSHS.

3. Penambahan jumlah security di poli anak RSHS.

3.5 Kegiatan

Untuk mengatasi isu tersebut agar teratasi dan tidak menimbulkan dampak yang tidak diharapkan di kemudian hari, maka penulis mengajukan beberapa gagasan pemecahan isu berdasarkan akar masalahnya.

Table

1 Konsultasi dan koordinasi mengenai rencana kegiatan aktualisasi kepada kepala ruangan, pengawas lantai 4, perawat, security, mentor dan coach

SKP

2 Penyusunan banneraturan pembatasan pendamping pasien dan idcardpendamping pasien inovasi

3 Sosialisasi kepada perawat,security dan pasien terkait penerapan aturan satu pasien satu pendamping SKP

4 Evaluasi penerapan bannerdan idcard SKP

3.2 Kegiatan Pemecahan Masalah

3.6 Matrix Rancangan Aktualisasi

NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT KETERKAITAN

SUBSTANSI

Kontribusi Terhadap Visi

Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi

1 Rapat persiapan

Output:

Terlaksananya

rapat persiapan

pembuatan

banner dan id

card

1. Membuat surat undangan Surat undangan Saya membuat surat

RSHS mempunyai visi

PAMINGPIN

undangan sesuai dengan

aturan yang berlaku

(akuntabel), kemudian

meminta persetujuan

atasan (loyal),

melakukan perbaikan

sesuai masukan atasan

(kompeten), meminta

persetujuan atasan,

mengedarkan undangan (kolaboratif),

melakukan konfirmasi

kehadiran (harmonis)

terwujudnyaIndonesiamaju

yang berdaulat, mandiri dan

berkepribadian

berlandaskangotong royong

Sedangkan misi nya yaitu

mewujudkan kualitas hidup

manusia Indonesia yang

tinggi, maju dan sejahtera

Dengan dilibatkannya

beberapa pihak dalam

proyek rancangan

aktualisasiinimencerminkan

visi- misi rumah sakit yaitu

untuk mewujudkan

Indonesia yang maju

diperlukan gotong royong

Kepeminpinan, Professional, Inovatif, Tulus, Unggul, Integritas

Terus melakukan

inovasi dalam

memberikan

pelayanan yang professional dengan tulus.

Nilai integritas yaitu dengan

kejujuran, Amanah dan

Table 3.3 Matrik Internalisasi Nilai-Nilai Aneka Pada Isu Aktualisasi

menjunjung

tinggi etika

rapat dengan

kepala ruangan dan pengawas poli anak

Notulen rapat Saya membuat notulen

rapat sesuai dengan hasil

kesepakatan rapat

(akuntabel) yaitu

membuat banner dan id

card yang berfungsi

untuk menertibkan

pelayanan pada pasien

(berorientasi

pelayanan) yang

memudahkan untuk

mengenali pengantar

pasien sesuai

perkembangan teknologi

(adaptif)

2. Melaksanakan

3. Menyusun laporan rapat persiapan

Laporan rapat Saya membuat laporan

rapat sesuai dengan tata

naskah dinas yang

berlaku (akuntabel), kemudian dilaporkan

kepada atasan (loyal)

2 Penyusunan banner atau

spanduk dan id card

Output: Terbuatnya banner atau

spanduk dan id card

1. Membuat konsep design dan konten untuk banner dan id card

Dokumen konsep Design dan konten untuk banner dan id card

Saya membuat design

banner sesuai dengan

tata naskah dinas yang

berlaku (akuntabel)

meggunakan media

teknologi (adaptif),

kemudian saya

melaporkannya ke kepala

ruangan (kolaboratif)

Pembuatan banner dan id

card ini melibatkan

beberapa pihak sesuai

dengan visi RSHS yaitu

untuk mewujudkan

Indonesia yang maju

diperlukan gotong-royong

Nilai inovatif

tercermin dengan

adanya keinginan

untuk terus

berinovasi

menghasilkan

sesuatu yang

baru dan

melakukan

perbaikan

danidcardterkait

aturan satu pasien satu pengunjung

banner dan id card terkait aturan satu pasien satu pengunjung

Saya mencetak banner

dan id card sesuai

dengan tata naskah dinas

yang berlaku

(akuntabel)

2. Membuat banner

3. Mengajukan mediabannerdan id card ke humas

berdasarkan arahan

kepala ruangan, pengawas dan tim humas (harmonis), kemudian

melaporkannya ke atasan

saya (loyal) lalu

melakukan perbaikan

sesuai masukan atasan

(kompeten)

4. Memasang banner dan menyediakan id card

Banner dan id card disetujui untuk di publikasikan

Banner terpasang di poli anak RSHS dan id card tersedia

Mengajukan banner dan id card yang telah dibuat

ke tim humas (kolaboratif)

Saya memasang banner

di depan poli anak agar

terciptanya pelayanan

yang tertib, aman, nyaman dan kondusif (berorientasi pelayanan)

3 Sosialisasi kepada

security, perawat

Output: terlaksananya

sosialisasi kepada

security dan

perawat tentang

penerapan aturan

satu pasien satu

pendamping

1. Membuat undangan untuk sosoalisasi kepada kepala ruangan, penanggung

jawab lantai, perawat poli anak

dan kepala

security

2. Menyiapkan sarana dan prasarana untuk sosialisasi

undangan untuk

sosialisasi

Saya membuat undangan

kepada kepala ruangan

dan pengawas lantai

untuk melakukan

sosialisasi kepada kepala

security dan perawat

(akuntabel) (loyal)

(kolaboratif)

sarana dan prasarana Menyiapkan sarana dan prasarana untuk

melakukan sosialisasi

(adaptif)

Sosialisasi hal yang baru

dibutuhkan untuk

mewujudkan Indonesia

yang maju dan berdaulat

serta mandiri yang

berlandasakan gotong

royong

Nilai pamingpin

pituin integritas

diperlukan dalam

berkolaborasi

dengan pihak lain

dengan

menjungjung

tinggi etika

3. melaksanakan sosialisasi kepada security dan perawat di poli anak terkait

Terlaksananya

sosialisasi dan tersedianya

banner dan id card sebagai

Melaksanakan sosialisasi

(kompeten) dengan

security, beserta kepala

ruangan dan pengawas

(harmonis),

4 Sosialisasi kepada

pasien Output:

terlaksananya

sosialisasi kepada

pasien

aturan satu

pasien satu

pengantar

salah satu media

penerapan

aturan satu

pasien satu

pengantar

4. membuat laporan sosialisasi laporan sosialisasi

(kolaboratif) terkait

aturan satu pasien satu

pengantar (berorientasi

pelayanan)

Menulishasilrapatsecara

transparan dan

bertanggung jawab

(akuntabel)

1. membuat undangan sosoalisasi kepada kepala ruangan, penanggung jawab lantai

Undangan

sosialisasi

Saya membuat undangan

kepada kepala ruangan

dan pengawas lantai

untuk melakukan

sosialisasi kepada pasien

(akuntabel)

(berorientasi

pelayanan) (loyal)

(harmonis)

Terus berinovasi kearah

yang lebih baik untuk

mewujudkan misi RSHS

yaitu Indonesia maju dan sejahtera

Nilai unggul: Diharapkan

menjadi sarana

untuk

meningkatkan

pelayanan yang

lebih nyaman, aman dan berkualitas

2. Penyiapan sarana dan prasarana untuk sosialisasi

sarana dan prasarana

Menyiapkan sarana dan prasarana untuk

5 Evaluasi

penerapanbanner

dan id card

Output:

3. Sosialisasi dan pelaksanaan

penerapan aturan

satu pasien satu

pendamping

Terlaksananya

sosialisasi

melakukan sosialisasi (adaptif)

Melaksanakan sosialisasi (kompeten) dengan

security, perawat, beserta kepala ruangan

dan pengawas lantai (harmonis), (kolaboratif) terkait

aturan satu pasien satu

pengantar (berorientasi

pelayanan)

1. Membuat instrument wawancara Membuat beberapa

Terus berinovasi kearah

pertanyaan tentang

penerapan aturan satu

pasien satu pendamping

(adaptif, akuntabel, kompeten)

yang lebih baik untuk

mewujudkan misi RSHS

yaitu Indonesia maju dan

sejahtera

Nilai unggul: Diharapkan

menjadi sarana

untuk

meningkatkan

pelayanan yang

Terlaksananya

evaluasi

penerapan aturan

satu pendamping

satu pasien

dengan media

banner dan id

card

2. Melaksanakan evaluasi Data hasil evaluasi

Melaksanakan

wawancara kepada

pasien, security dan

perawat poli anak RSHS

(harmonis, kolaboratif, berorientasi

pelayanan, kompeten)

lebih nyaman, aman dan berkualitas

3. membuat laporan

evaluasi Laporan evaluasi Saya Menyusun laporan

dan melaporkannya

kepada kepala ruangan

(loyal)

3.7 Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

Judul Aktualisasi : Upaya peningkatan kepatuhan pasien terhadap pembatasan pendamping pasien dengan pembuatan banner atau spanduk dan id card pendamping pasien dipoli anak instalasi rawat jalan Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.

Waktu Pelaksanaan : 30 Juni – 05 Agustus 2022

Tempat Pelaksanaan : Poli Anak RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

1.Konsultasi dan koordinasi mengenai

rencana kegiatan aktualisasi kepada

kepala ruangan, pengawas lantai, mentor dan humas

2.Penyusunan banneraturan pembatasan

pendamping pasien dan idcard

pendamping pasien

3.Sosialisasi kepada perawat,security dan

pasien terkait penerapan aturan satu

pasien satu pendamping

4.Evaluasi penerapan bannerdan idcard

Table 3.4 Timeline Kegiatan Aktualisasi

REFERENSI

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2022). ModulDiklatPrajabatanGolongan IIIBerorientasiPelayanan. Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2022). ModulDiklatPrajabatanGolongan IIIAkuntabilitas.Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2022). ModulDiklatPrajabatanGolongan IIIKompeten. Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2022). ModulDiklatPrajabatanGolongan IIIHarmonis. Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2022). ModulDiklatPrajabatanGolongan IIILoyal. Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2022). ModulDiklatPrajabatanGolongan IIIAdaptif Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2022). ModulDiklatPrajabatanGolongan IIIKolaboratif. Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2022). ModulDiklatPrajabatanGolongan

IIIManajemenASN. Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2022). ModulDiklatPrajabatanGolongan IIISmartASN Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2022). ModulDiklatPrajabatanGolongan IIIPerilakuBelaNegara. Jakarta.

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. 2020. Rencana Strategis Bisnis RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2020-2024

Undang – Undang Republik Indonesia No.5 Tahun 2014 tentang Aparatul Sipil Negara, Aparatul SipilNegara

Visi Misi Kami. Web.rshs.or/id. Diakses pada tanggal 20 Juni 2022.

http//web.rshs.or.id/tentang-kami/visi-misi/

RANCANGAN AKTUALISASI

Upaya peningkatan kepatuhan pasien terhadap

pembatasan pendamping pasien dengan

pembuatan banner dan id card pendamping pasien

dipoli anak instalasi rawat jalan RSHS tahun 2022

Profil Peserta

Nama : Rizki Maspupah

NIP : 199301032022032003

Jabatan : Perawat Ahli Pertama

SatKer : RSHS Bandung

Unit Kerja : Poli Anak

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

Visi

Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan

Gotong Royong

Misi

Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang

tinggi, maju dan sejahtera

Moto

”Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami”

Nilai Filosofi:

“PAMINGPIN PITUIN”

Kepemimpinan

Inovatif

SENYUM-SAPASALAM-SOPANSANTUN (5S)

JANJI PELAYANAN

INOVATIF DALAM

BERKARYA

GELORAKAN

SEMANGAT

PELAYANAN PRIMA

AMANAH MENJAGA

KESELAMATAN

PASIEN

PEDULI, PERHATIAN DAN PERASAAN

Nilai yang dianut dalam Pelayanan PRIMA

Profil Poli Anak

Instalasi Rawat Jalan

Poli anak berada di Gedung anggrek lantai 4 yang merupakan salah satu bagian dari pelayanan yang ada di instalasi rawat jalan.

Poli anak melayani 16 subdivisi yakni poli neuropediatrik, infeksi, kardiologi, gizi, tumbuh kembang, perinatology, nefrologi, gastro, alergi imunologi, respirology, thalasemia, hematologi, endokrin, asma, poli remaja dan poli anak umum.

Poli anak melayani pasien anak dari usia 0

sampai dengan usia 18 tahun dari berbagai

rujukan rumah sakit yang ada di Provinsi Jawa

Barat maupun luar Jawa Barat dengan

berbagai kasus kompleks.

TUGAS POKOK JABATAN (SKP)

1. Melakukan pengkajian keperawatan awal dan lanjutan dengan lengkap

2. Merumuskan diagnosa keperawatan kepada individu

3. Melakukan rencana Tindakan keperawatan

4. Melakukan Tindakan keperawatan

5. Melakukan evaluasi dan dokumentasi asuhan

6. Melakukan edukasi dan komunikasi terapeutik

TAHAPAN ANALISIS ISU

1. Belum optimalnya pelaksanaan SOP pemasangan gelang risiko jatuh

1. Belum optimalnya pelaksanaan SOP pemasangangelangrisiko

jatuhdiPoliAnakRumahSakit

Hasan Sadikin Bandung pada

bulanMaret-MeiTahun2022

2.Kurangnya kepatuhan pembatasan pengantar pasien

dimasa pandemic

3.Menurunnya kepatuhan

pasien dan pendamping pasien tentang protocol

Kesehatan di lingkungan

rumah sakit

2. Kurangnya kepatuhan pembatasan pengantar pasien

dimasapandemicdiPoli Anak

Rumah Sakit Hasan Sadikin

BandungpadabulanMaret-Mei

Tahun2022

3. Menurunnya kepatuhan pasien danpendampingpasiententang

protocol Kesehatan di lingkungan rumah sakit hasan

sadikin bandung pada bulan

Maret-MeiTahun2022

BERDASARKAN ANALISIS MENGGUNAKAN DIAGRAM FISHBONE, DIDAPATKAN BAHWA AKAR

MASALAH KURANGNYA KEPATUHAN PEMBATASAN PENGANTAR PASIEN DIPOLI ANAK YAITU

KARENA TIDAK ADANYA TANDA ID CARD PENGANTAR PASIEN & TIDAK ADANYA BANNER

TENTANG ATURAN PEMBATASAN JUMLAH PENGANTAR PASIEN DI POLI ANAK RSHS

FAKTA LAPANGAN

DESKRIPSI ISU

➢ IRJ RSHS mempunyai beberapa akses pintu keluar masuk pasien, sehingga security kesulitan untuk mengenali pasien ataupun pengantar pasien yang akan masuk ke rawat jalan

➢ Tidak adanya aturan tegas pembatasan pengantar pasien

ISU TERPILIH

Kurangnya kepatuhan pembatasan

pengantar pasien dimasa pandemic di poli anak RSHS

➢ Jumlah pasien IRJ mencapai 2112 pasien per hari dan di poli anak sendiri ada kurang lebih 2000 orang pasien/ bulan

➢ Budaya masyarakat Indonesia yang mempunyai rasa kekeluargaan yang tinggi sehingga pengantar pasien ingin selalu berdekatan dengan pasien menjadi kesulitan tersendiri bagi petugas untuk menertibkannya karena rata2 1 pasien

DAMPAK

❑ kerumunan masa di poli

anak yang akan

berdampak pada

meningkatnya risiko

penularan virus covid 19

AKAR MASALAH

BELUM ADANYA BANNER TENTANG

ATURAN PEMBATASAN PENGANTAR

PASIEN & ID CARDTANDA PENGANTAR

PASIEN

GAGASAN

PEMBUATAN BANNER DAN ID CARD

PENGANTAR PASIEN

❑ menurunnya

kenyamanan pasien

❑ menurunnya kebersihan di lingkungan rumah sakit

❑ meningkatnya risiko

kerusakan sarana dan prasarana di poli anak

persiapan

Output:

Terlaksananya

rapat persiapan

pembuatan

banner dan id

card

MATRIX RANCANGAN AKTUALISASI

2. Melaksanakan

rapat dengan

kepala ruangan

dan pengawas poli

anak

rapat persiapan

membuat surat undangan sesuai dengan

aturan yang berlaku (akuntabel), kemudian

meminta persetujuan atasan (loyal),

melakukan perbaikan sesuai masukan

atasan (kompeten), meminta persetujuan

atasan, mengedarkan undangan

(kolaboratif), melakukan konfirmasi

kehadiran (harmonis), membuat notulen

rapat sesuai dengan hasil kesepakatan

rapat (akuntabel) yaitu membuat banner

dan id card yang berfungsi untuk

menertibkan pelayanan pada pasien

(berorientasi pelayanan) yang

memudahkan untuk mengenali pengantar

pasien sesuai perkembangan teknologi

(adaptif), membuat laporan rapat

(akuntabel), kemudian dilaporkan kepada

atasan (loyal)

RSHS mempunyai visi

terwujudnya Indonesia

maju yang berdaulat, mandiri&berkepribadian

berlandaskan gotong

royong

Dengan dilibatkannya

beberapa pihak dalam proyek rancangan aktualisasi ini

mencerminkan visi- misi

rumah sakit yaitu untuk

mewujudkan Indonesia

yang maju diperlukan

gotongroyong

Terus melakukan

inovasi dalam memberikan pelayanan yang professional dengan tulus.

Nilai integritas yaitu dengan kejujuran, Amanah dan menjunjung tinggi etika

1. Rapat

1. Membuat surat undangan

3. Menyusun laporan

1. Surat undangan

2. Notulen rapat

3. Laporan rapat

MATRIX RANCANGAN AKTUALISASI

KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT

2. Penyusunan

banner dan id card

Output: Terbuatnya banner dan id card

1. Membuat konsep design dan konten untuk banner dan id card

2. Membuat banner dan id card terkait aturan satu pasien satu

pengunjung

3. Mengajukan media banner dan id card ke humas

4. Memasang banner dan menyediakan id card

1.Dokumen konsep Design dan konten untuk banner dan id card

2.banner dan id card

3.Banner dan id card disetujui untuk di publikasikan

4.Banner terpasang di poli anak RSHS dan id card tersedia

membuat design banner sesuai dengan

tata naskah dinas yang berlaku

(akuntabel) meggunakan media teknologi

(adaptif), mencetak banner dan id card

sesuai dengan tata naskah dinas yang

berlaku (akuntabel) berdasarkan arahan

kepala ruangan, pengawas dan tim humas

(harmonis, kolaboratif), kemudian

melaporkannya ke atasan (loyal) lalu

melakukan perbaikan sesuai masukan

atasan (kompeten)

Mengajukan banner dan id card yang telah

dibuat ke tim humas (kolaboratif),

kemudian memasang banner di depan poli

anak agar terciptanya pelayanan yang

tertib, aman, nyaman dan kondusif

(berorientasi pelayanan)

Pembuatan banner dan id card ini melibatkan

beberapa pihak sesuai

dengan visi RSHS yaitu untuk

mewujudkan Indonesia yang maju diperlukan

gotong-royong

Nilai inovatif tercermin dengan adanya keinginan untuk terus

berinovasi

menghasilkan sesuatu yang baru dan melakukan perbaikan

MATRIX RANCANGAN AKTUALISASI

KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT

3. Sosialisasi

kepada security & perawat

Output:

terlaksananya

sosialisasi kepada

security & perawat tentang

penerapan aturan

satu pasien satu

pendamping

1. Membuat undangan untuk sosoalisasi kepada

kepala ruangan, penanggung jawab

lantai, perawat poli anak dan security

2. Menyiapkan sarana dan prasarana untuk sosialisasi

3. melaksanakan

sosialisasi kepada

security & perawat di poli anak terkait

aturan satu pasien satu pengantar

4. membuat laporan

sosialisasi

1. undangan untuk sosialisasi

2. sarana dan prasarana

3. Terlaksana nya sosialisasi dan tersedianya

banner dan id card sebagai

salah satu

media

penerapan

aturan satu

pasien satu pengantar

4. laporan sosialisasi

membuat undangan kepada

kepala ruangan dan pengawas

lantai untuk melakukan

sosialisasi kepada kepala

security & perawat (akuntabel)

(loyal) (kolaboratif)

Menyiapkan sarana dan

prasarana untuk melakukan

sosialisasi (adaptif)

Melaksanakan sosialisasi

(kompeten) dengan security, beserta kepala ruangan dan

pengawas (harmonis), (kolaboratif) terkait aturan satu

pasien satu pengantar

(berorientasi pelayanan)

Menulis hasil rapat secara

transparan dan bertanggung

jawab (akuntabel)

Sosialisasi hal yang

baru dibutuhkan untuk

mewujudkan Indonesia

yang maju dan berdaulat serta mandiri

yang berlandasakan gotong royong

Nilai pamingpin pituin

integritas diperlukan

dalam berkolaborasi

dengan pihak lain dengan menjungjung

tinggi etika

4. Sosialisasi

kepada pasien

Output:

terlaksananya

sosialisasi

kepada pasien

MATRIX RANCANGAN AKTUALISASI

Terhadap Visi Misi

1. membuat undangan

sosoalisasi kepada

kepala ruangan, penanggung jawab

lantai

2. Penyiapan sarana

dan prasarana

untuk sosialisasi

3. Sosialisasi dan pelaksanaan penerapan aturan

satu pasien satu

pendamping

1.Undangan sosialisasi

2.sarana dan prasarana

3.Terlaksanan ya sosialisasi

membuat undangan kepada

kepala ruangan dan pengawas

lantai untuk melakukan

sosialisasi kepada pasien

(akuntabel) (berorientasi

pelayanan) (loyal)

(harmonis)

Menyiapkan sarana dan

prasarana untuk melakukan

sosialisasi (adaptif)

Melaksanakan sosialisasi

kepada pasien (kompeten)

dengan security, perawat,

beserta kepala ruangan dan

pengawas lantai (harmonis), (kolaboratif) terkait aturan satu

pasien satu pengantar

(berorientasi pelayanan)

Terus berinovasi

kearah yang lebih baik

untuk mewujudkan misi

RSHS yaitu Indonesia

maju dan sejahtera

Nilai unggul: Diharapkan menjadi sarana untuk meningkatkan pelayanan yang lebih

nyaman, aman dan berkualitas

MATRIX RANCANGAN AKTUALISASI

Kontribusi

KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT

5. Evaluasi

penerapan

banner dan id card

Output:

Terlaksananya

evaluasi

penerapan aturan

satu pendamping

satu pasien

dengan media

banner dan id card

1. Membuat instrument

2. Melaksanakan evaluasi

3. Membuat laporan

1.wawancara

2.Data hasil evaluasi

3.Laporan evaluasi

KETERKAITAN SUBSTANSI

Membuat beberapa

pertanyaan tentang

kefektifan penerapan aturan

satu pasien satu

pendamping (adaptif,

akuntabel, kompeten)

Melaksanakan wawancara

kepada pasien, security dan perawat poli anak RSHS

(harmonis, kolaboratif, berorientasi pelayanan, kompeten)

Menyusun laporan dan melaporkannya kepada

kepala ruangan (loyal)

Terhadap Visi Misi Organisasi

Terus berinovasi

kearah yang lebih

baik untuk

mewujudkan misi

RSHS yaitu

Indonesia maju dan

sejahtera

Penguatan Nilai Organisasi

Nilai unggul: Diharapkan

menjadi sarana untuk meningkatkan pelayanan yang lebih

nyaman, aman dan berkualitas

RENCANA JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI

1. Konsultasi dan koordinasi mengenai rencana

kegiatan aktualisasi kepada kepalaruangan, pengawas lantai, mentor dan humas

2. Penyusunan banner aturan pembatasan pendamping

pasien dan id card pendamping pasien

3. Sosialisasi kepada perawat,security dan pasien

terkait penerapan aturan satu pasien satu

pendamping

4. Evaluasi penerapan banner dan id card