Pelayanan Lab Pkg (Pendidikan & Konsultasi Gizi) Jurusan Gizi Poltekkes Kemekes Banjarmasin

Page 1

RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PELAYANAN LABORATORIUM PKG (PENDIDIKAN DAN

KONSULTASI GIZI) JURUSAN GIZI POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN

TAHUN 2022

Disusun oleh : Serli Dwi Nurhayati

NIP. 199609102022032005

Angkatan 3 Golongan 7

BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2022

i

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PELAYANAN LABORATORIUM PKG (PENDIDIKAN DAN

KONSULTASI GIZI) JURUSAN GIZI POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN

TAHUN 2022

Telah diseminarkan pada Hari, tanggal 2022 di

Menyetujui, Coach

Alfred Ariyanto, S.Si, Apt, M.Si NIP. 197716122006041001

Penguji

Mentor

Dr. H. M. Irfai’I, S.ST.,MT NIP. 196808041991031003

Dedi Supriadi, SAP, M.M NIP. 196503271986031005

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Berkah dan

Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan rancangan aktualisasi ini.

Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat.

Penulisan rancangan aktualisasi ini diajukan sebagai salah satu syarat dalm kegiatan

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Adapun judul yang penulis ajukan adalah

Optimalisasi Pelayanan Laboratorium PKG (Pendidikan dan Konsultasi Gizi)

Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin “

Dalam penulisan dan penyusunan rancangan aktualisasi ini tidak terlepas dari

bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini tak lupa

penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Dr. H.M. Irfa’I, S.ST, MT selaku Mentor sekaligus Wakil Direktur III di Poltekkes

Kemenkes Banjarmasin

2. Alfred Ariyanto, S.Si, Apt, M.Si selaku Coach dalam kegiatan aktualisasi

3. Rijanti Abdurachim, DCN., M.Kes selaku Ketua Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan

Kementerian Kesehatan Banjarmasin

4. Arie Haryanti, SST selaku Penanggung Jawab Laboratorium Jurusan Gizi Politeknik

Kesehatan Kementerian Kesehatan Banjarmasin

5. Seluruh teman-teman CPNS Kementerian Kesehatan Tahun 2022 khususnya di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banjarmasin yang telah bersama-sama

berjuang

6. Rekan-rekan Golongan III Angkatan 7 Kelompok C yang turut mensukseskan kegiatan pelatihan ini

7. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya laporan rancangan aktualisasi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih terdapat banyak kekurangan.

Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dari berbagai pihak untuk mencapai hasil yang

iii

lebih baik. Penulis juga berharap agar rancangan aktualisasi ini dapat dijadikan tindak lanjut aktualisasi dan dapat bermanfaat bagi kita semua.

Banjarbaru, Juli 2022

Penulis

iv
v DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.................................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................ ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI............................................................................................................ v DAFTAR TABEL....................................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR.................................................................................................... viii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1 1.2 Tujuan Aktualisasi.................................................................................. 3 1.3 Manfaat Aktualisasi 3 1.4 Ruang Lingkup....................................................................................... 4 BAB II GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA 2.1 Profil Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.................................................... 5 2.2 Kedudukan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin........................................... 6 2.3 Visi, Misi, Tujuan, Nilai Dasar dan Sasaran Poltekkes Kemenkes Banjarmasin 2.4 Tugas Pokok dan Fungsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin........................ 8 2.5 Struktur Organisasi................................................................................. 10 2.6 Profil Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin ................................. 13 2.7 Nilai-Nilai Dasar PNS (BerAKHLAK)........................................................... 15 2.8 Kedudukan Dan Peran PNS dalam Mewujudkan Smart Governance............. 20 2.9 Profil Peserta......................................................................................... 22 2.10 Tugas Pokok dan Fungsi......................................................................... 22 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DANG FUNGSI 3.1 Identifikasi Isu....................................................................................... 23 3.2 Penetapan CoreIsu................................................................................ 29 3.3 Penyebab Isu......................................................................................... 31 3.4 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran ASN untuk Mendukung Terwujudnya SmartGovernance............................................ 31 BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI
vi 4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN............................................. 33 4.2 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif............................. 34 4.3 Rencana Jadwal Kegiatan........................................................................ 43 DAFTAR PUSTAKA 44
vii DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Ringkasan Stock Opname.......................................................................... 25 Tabel 3.2 Identifikasi Isu ......................................................................................... 28 Tabel 3.3 Penapisan Isu Menggunkan Metode APKL 29 Tabel 3.4 Keterkaitan dengan SmartGovernence....................................................... 32 Tabel 4.1 Kegiatan Rancangan Aktualisasi................................................................. 34 Tabel 4.2 Rencana Jadwal Kegiatan.......................................................................... 43
viii DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Foto Kampus Poltekkes Kemenkes Banjarmasin....................................... 5 Gambar 2.2 Struktur Organisasi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin .............................. 12 Gambar 2.3 Struktur Organisasi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin 14 Gambar 3.1 Kondisi Panci saat digunakan Praktikum.................................................. 26 Gambar 3.2 Fishbone Penyebab Isu Utama............................................................... 31

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemerintah Indonesia saat ini terus melakukan perbaikan birokrasi pemerintahan

melalui penataan sistemManajemen Sumber Daya Manusia (SDM). Hal yang dilakukan salah

satunya dengan mengeluarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

menyebutkan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.

Pegawai ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintahan Dengan Perjanjian

Kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diberikan tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. ASN sebagai pelaksana kebijakan publik harus memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas serta mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan seperti yang disebutkan dalam Pasal 11 UU Nomor 5 Tahun 2014.

Untuk menjadi ASN yang profesional maka diperlukan sebuah penyelenggaraan

pelatihan yang inovatif dan terintegrasi, yaitu penyelenggaraan pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan nonklasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja. Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Negara Republik Indonesia No 12 Tahun 2018

Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Kompetensi sebagaimana dimaksud diukur berdasarkan kemampuan mengenai nilai-nilai dasar yang perlu diinternalisasikan dalam setiap individu ASN.

Hadirnya nilai dasar BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) bagi ASN serta employer branding ASN “Bangga Melayani Bangsa”, menjadi budaya kerja baru yang dibangun dan diperkuat di seluruh lingkungan ASN. Sehingga ASN benar-benar akan mampu bertanggung jawab menjalankan amanah untuk melayani bangsa sebagai ikhtiar terbaik untuk terus meningkatkan martabat bangsa dan menjaga kehormatan Negara, institusi, serta pribadi ASN. Dengan memegang teguh nilai BerAKHLAK dalam melaksanakan tugasnya, maka ASN dapat mendorong terciptanya birokrasi yang semakin dinamis untuk mendukung pembangunan Indonesia.

1

Dengan adanya sistem baru yaitu Reformasi Birokrasi maka ada beberapa hal

perubahan dalam sistem jabatan seorang ASN salah satu diantaranya yaitu Jabatan

Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP). Tugas seorang PLP dalam melaksanakan tanggung jawabnya seperti yang terkandung dalam Permenpan RB nomor 7 Tahun 2019 pasal 5, salah satunya yaitu diharapkan dapat mendukung Pengembangan kegiatan Laboratorium.

Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan di bidang kesehatan. Proses pendidikan membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai termasuk laboratorium. Proses pendidikan yang didukung oleh sarana dan prasarana laboratorium yang memadai akan menghasilkan sumber daya manusia yang professional dan unggul, baik untuk mahasiswa maupun dosen. Laboratorium merupakan komponen pendukung yang harus selalu diperbaiki dan ditingkatkan secara sistematis, berkelanjutan serta dipergunakan sebagai salah satu komponen penjamin mutu pendidikan tinggi, maka dari itu perlu disusun standar yang mampu menciptakan proses pembelajaran dengan baik untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran. Standar laboratorium perguruan tinggi ini menetapkan dasar pengelolaan laboratorium perguruan tinggi yang mampu memfasilitasi proses pembelajaran serta berperan dalam meningkatkan iklim/atmosfer akademik.

Salah satu strategi yang dilakukan untuk terpenuhinya Standar Laboratorium

Pendidikan Gizi tahun 2019 yang sesuai Visi Misi Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan

Kemenkes Banjarmasin yaitu laboratorium seharusnya dapat memberikan pelayanan atau

memfasilitasi penelitian gizi dan pengabdian masyarakat seperti halnya dipaparkan bahwa Laboratorium memberikan layanan kepada mahasiswa, dosen, instruktur, dan pengguna eksternal (masyarakat) dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Berdasarkan observasi penulis munggunakan metode wawancara dengan

Penanggungjawab Laboratorium di Jurusan Gizi, bahwa Laboratorium PKG (Pendidikan dan Konsultasi Gizi) melayani untuk pendidikan dan pembelajaran mahasiswa jurusan gizi dan belum melakukan pelayanan terhadap mahsiswa luar jurusan gizi di poltekkes kemenkes banjarmasin dan juga masyarakat.

Dengan latar belakang di atas maka penulis mengangkat isu “Belum Optimalnya

Pelayanan Laboratorium PKG (Pendidikan dan Konsultasi Gizi) Jurusan Gizi Poltekkes

2

Kemenkes Banjarmasin tahun 2022” agar isu tersebut dapat terselesaikan dan mendukung

perkembangan laboratorium jurusan gizi sehingga sesuai dengan visi misi jurusan gizi dan visi misi Politeknik Kemenkes Banjarmasin maka penulis memberikan gagasan kreatif yaitu

“Optimalisasi Pelayanan Laboratorium PKG Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

tahun 2022” kemudian menguraikannya kedalam beberapa kegiatan serta tahapan kegiatan. Oleh karena itu, CPNS diharapkan mampu menginternalisasi, menerapkan dan mengaktualisasi serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi) sesuai materi yang sudah diajarkan.

1.2 Tujuan Aktualisasi

a. Tujuan Umum

Pelatihan Dasar Calon PNS diselenggarakan untuk membentuk ASN profesional yang berkarakter yaitu ASN yang karakternya dibentuk oleh wawasan dan sikap perilaku bela negara, mampu menghadapi segala bentuk isu kontemporer, nilainilai dasar ASN BerAKHLAK, menjadi SMART ASN, dan Manajemen ASN dalam bentuk pengetahuan tentang kedudukan, peran serta kode etik ASN dalam NKRI, serta menguasai bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat.

b. Tujuan Khusus

Pelaksanaan kegiatan pengembangan kegiatan laboratorium di Laboratorium PKG

(Pendididkan dan Konsultasi Gizi) Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

dilaksanankan untuk menunjang tercapainya laboratorium sesuai standar laboratorium dengan kegiatan inovasi berupa pelayanan laboratorium untuk eksternal jurusan gizi dan kegiatan promosi laboratorium.

1.3 Manfaat Aktualisasi

a. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan dan wawasan khususnya tentang nilai-nilai BerAKHLAK

(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adapdtif, dan Kolaboratif), serta dapat mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut dalam pekerjaan sehari-hari di unit kerja masing-masing.

3

1.4

b. Bagi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Menciptakan pegawai yang memiliki nilai BerAKHLAK sehingga suasana kerja menjadi lebih kondusif dan harmonis. Selain itu dapat memberikan bahan masukan dan usulan untuk melakukan perbaikan serta inovasi ke arah yang lebih baik, khususnya tentang aktualisasi nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adapdtif, dan Kolaboratif).

c. Bagi Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang

Sebagai referensi kegiatan rancangan aktuaslisasi yang dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pembacanya serta dapat menambah bahan kepustakaan Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang untuk meningkatkan mutu program pendidikan Calon Pegawai Negeri Sipil angkatan selanjutnya.

Pendidikan dan pelatihan Latsar Golongan VII diselanggarakan dari tanggal 25 April

hingga 15 September 2022 yang terdiri dari 4 tahap, yaitu:

a) Tanggal 25 April – 21 Mei 2022 melaksanakan tahap MOOC di tempat tugas masing-masing.

b) Tanggal 24 Juni – 25 Juli 2022 melaksanakan Distance Learning melalui Zoom meeting.

c) Tanggal 27 Juli – 1 September 2022 melasanakan kegiatan aktualisasi di Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin .

d) Tanggal 7 – 15 September 2022 merupakan masa kegiatan klasikal berupa evaluasi aktualisasi di Bapelkes Cikarang.

Diakhir masa pelatihan, peserta akan melakukan aktualisasi yang dimulai dari penetapan isu di satuan kerja dan menetapkan kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka upaya pemecahan isu. Pada kesempatan ini, penulis akan memilih satu isu prioritas di Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin sebagai tempat kedinasan penulis. Dalam penetapan gagasan pemecahan isu dan kegiatannya tersebut, maka penulis akan melakukan internalisasi nilai-nilai dasar BerAKHLAK didalamnya.

4
Ruang Lingkup

BAB II

GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA

2.1 Gambaran Organisasi

Gambar 2.1 Foto Kampus Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

a. Sejarah Singkat Poltekkes

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin pada awalnya dibentuk dari penggabungan

4 (empat) institusi pendidikan tinggi kesehatan yang berada di Provinsi Kalimantan

Selatan, antara lain; 1) Akademi Kesehatan Lingkungan, 2) Akademi Keperawatan, 3)

Akademi Kebidanan, dan4) Akademi Gizi. Penggabungan tersebut dimaksudkan untuk memenuhi efesiensi dan efektifitas pengelolaan dan peningkatan mutu lulusan dalam menghadapi tantangan permasalahan kesehatan yang semakin kompleks, juga sebagai upaya menghadapi era global yang menuntut kualitias dan kuantitas sumber daya manusia di bidang kesehatan.

Penggabungan dari 4 (empat) akademi pendidikan kesehatan tersebut

mengandung konsekuensi adanya perubahan dari akademi menjadi jurusan-jurusan di bawah institusi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin. Penggabungan ke empat

akademi berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial

RI Nomor: 298/MenkesKesos/SK/IV/2001 tanggal 16 April 2001 tentang Organisasi dan tata Kerja Politeknik Kesehatan. Berdasarkan Surat Keputusan tersebut status

pembentukan kelembagaan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin di bawah tanggung jawab Departemen Kesehatan RI.

5

Dasar pemikiran pendirian Poltekkes Kemenkes Banjarmasin adalah

meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka kebutuhan

masyarakat di bidang pelayanan kesehatan juga semakin meningkat. Perkembangan

tersebut berhubungan dengan orientasi pelayanan kesehatan secara umum dan khusus, maka perlu disiapkan upaya-upaya antara lain melalui peningkatan kualitas

SDM yang bermutu, untuk itu diperlukan pendidikan yang professional melalui

penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan yaitu Jenjang Pendidikan Tinggi

Diploma (JPT-D). Tujuan Pendirian Poltekkes Kemenkes Banjarmasin adalah untuk

menghasilkan tenaga kesehatan yang terampil, professional dan bermutu dengan

jumlah yang cukup dalam rangka menunjang upaya pelayanan kesehatan.

Sejalan dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat pada tahun 2005

Poltekkes Banjarmasin bertambah 2 (dua) jenis pendidikan, yaitu; Jurusan Analis

Kesehatan dan Jurusan Keperawatan Gigi, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan

Nomor: HK.03.2.4.1.04465 tahun 2005.

Pada tahun 2008 Poltekkes Banjarmasin berubah nama menjadi Poltekkes

Depkes Banjarmasin berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI, Nomor:

OT.02.03/I/4/03440.1, tanggal 1 Juli 2008 yang mempunyai 6 (enam) Jurusan, yaitu:

1) Jurusan Kesehatan Lingkungan;

2) Jurusan Keperawatan;

3) Jurusan Kebidanan;

4) Jurusan Gizi;

5) Jurusan Analis Kesehatan; dan

6) Jurusan Keperawatan Gigi.

2.2 Kedudukan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Tahapan dan skala prioritas pembangunan SDM RPJMN Tahap IV Tahun 20202024 adalah “Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan Makmurmelaluipercepatanpembangunandiberbagaibidangdenganmenekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitifdiberbagaiwilayahyangdidukungolehSDMberkualitasdanberdaya saing”

6
.

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis

(UPT) dari Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Kesehatan (Badan PPSDM Kesehatan) Kementerian Kesehatan RI dengan koordinasi

dengan Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan (Pusdik SDMK). Poltekkes

Kemenkes Banjarmasin memegang peran penting dalam mengemban amanah pendidikan nasional dengan menghasilkan lulusan dan produk ilmu pengetahuan dan teknologi bidang kesehatan yang mampu bersaing secara nasional maupun internasional.

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin berkedudukan di Kota Banjarbaru Provinsi

Kalimantan Selatan tepatnya pada Jalan H. Mistar Cokrokusumo No. 1A, Banjarbaru

yang terdiri dari 6 (enam) Jurusan yaitu:

1) Keperawatan (Diploma III & Sarjana Terapan)

2) Keperawatan Gigi (Diploma III & Sarjana Terapan)

3) Gizi (Diploma III & Sarjana Terapan)

4) Kesehatan Lingkungan (Diploma III & Sarjana Terapan)

5) Kebidanan (Diploma III & Sarjana Terapan)

6) Analis Kesehatan (Diploma III & Sarjana Terapan)

Sampai akhir Tahun 2019, Poltekkes Kemenkes Banjarmasin telah mencapai

pertumbuhan dan perkembangan yang sangat baik. Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

berhasil menjadi Poltekkes Kemenkes Kelas II dalam jajaran Poltekkes Kemenkes

seluruh Indonesia yang berjumlah 38 (tiga puluh delapan). Poltekkes Kemenkes

Banjarmasin merupakan Poltekkes Non-BLU. Keberadaan Poltekkes Kemenkes

Banjarmasin di Kalimantan sangat berpengaruh khususnya peran dalam penyediaan

Sumber Daya Manusia Kesehatan yang dibutuhkan oleh Provinsi Kalimantan Selatan.

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin mempunyai standar mutu untuk

meningkatkan kualitas mutu pelayanan pendidikan guna mencetak tenaga kesehatan

yang profesional, unggul, dan bermoral agar mempunyai daya saing baik lokal, nasional, maupun internasional. Salah satu upaya untuk mencapai hal tersebut

dilakukan Audit External dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan

(LAM-PTKes) dan Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi (BAN-PT). Berkat kerja

keras dari seluruh civitas akademika saat ini seluruh prodi di Poltekkes Kemenkes

7

Banjarmasin telah terakreditasi B sejak tanggal 20 Desember 2018 sampai dengan 20

Desember 2023.

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin sebagai institusi pendidikan tinggi, menyelenggarakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Poltekkes Kemenkes Banjarmasin berkomitmen

menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi sesuai dengan Visi Misi dan berprinsip pada Nilai Dasar yang dianut oleh Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.

2.3 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Nilai-Nilai Organisasi Poltekkes Kemenkes

Banjarmasin

a. Visi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Visi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin adalah “sebagai pusat pendidikan kesehatan yang bermoral, profesional dan unggul”. Dalam Visi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin terdapat 3 (tiga) kata kunci yaitu bermoral, profesional, dan unggul.

3 (tiga) kata kunci tersebut memiliki definisi operasional sebagai berikut:

1) Bermoral

Bermakna pengelolaan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin sesuai dengan norma profesi, organisasi agama dan budaya.

2) Profesional

Bermakna pengelolaan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin berdasarkan standar pendidikan tinggi (SN Dikti dan regulasi lain yang terkait), berorientasi kepada mahasiswa, mitra kerja dan masyarakat.

3) Unggul

Bermakna Poltekkes Kemenkes Banjarmasin memiliki kelebihan dalam aspek tertentu, menjadi institusi terkemuka, menjadi rujukan pendidikan sejenis yang bertaraf nasional dan internasional.

b. Misi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Untuk mencapai visinya, Poltekkes Kemenkes Banjarmasin menetapkan misi

sebagai berikut:

1) Menyelenggaran pendidikan yang bermoral, profesional dan unggul

8

2) Menyelenggarakan penelitian yang unggul untuk meningkatkan mutu pendidikan kesehatan

3) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dan pelatihan bidang kesehatan berdasarkan keilmuan, hasil penelitian dan berorientasi kepada kebutuhan masyarakat

4) Membangun civitas academica berdasarkan budaya organisasi

5) Memperkuat sistem manajemen pendidikan yang profesional dan akuntabel

6) Membangun jejaring kerjasama lintas program dan sektor, baik nasional maupun internasional.

c. Tujuan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Masing-masing misi memiliki tujuan yang merupakan panduan arah implementasi visi-misi, yaitu:

1) Menghasilkan tenaga kesehatan yang bermoral, profesional, dan unggul sehingga mampu bersaing di tingkat Nasional dan Internasional

2) Menghasilkan karya ilmiah inovatif yang unggul dan bermanfaat untuk peningkatan mutu pendidikan Kesehatan

3) Menghasilkan karya, metode, atau model pengabdian/pelayanan kepada masyarakat untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri, dan berperilaku hidup sehat.

4) Mewujudkan tata kelola pendidikan yang profesional, akuntabel, transparan, efektif, efisien, menggunakan teknologi mutakhir dan terintegrasi

5) Mewujudkan kerjasama Nasional dan Internasional yang profitabel untuk mendukung penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi

6) Mewujudkan kerjasama Nasional dan Internasional yang profitabel untuk mendukung penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi

d. Nilai Dasar Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Nilai Dasar yang dianut oleh Poltekkes Kemenkes Banjarmasin yaitu:

1) Moral Bahwa Poltekkes Kemenkes Banjarmasin, seluruh civitas academica beriman, bertakwa, ramah, menjunjung tata krama dan sopan satun terhadap sesama pegawai, mahasiswa, mitra kerja dan masyarakat

9

2) Profesional Bahwa Poltekkes Kemenkes Banjarmasin menyelenggarakan manajemen yang berfokus pada mahasiswa dalam bentuk pembelajaran, bimbingan konseling, pengembangan soft skill mahasiswa, penegakan disiplin dan etos kerja yang tinggi, mematuhi standar dan etos kerja yang tinggi, mematuhi standar dan etika profesi.

3) Unggul Bahwa Poltekkes Kemenkes Banjarmasin memiliki manajemen dan output yang lebih baik dibandingkan institusi sejenis, sebagai tempat rujukan, benchmark dan percontohan baik tingkat nasional maupun internasional.

e. Sasaran Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

1) Terselenggaranya peningkatan kemampuan SDM (Dosen dan Tenaga Kependidikan)

2) Tersedianya kurikulum yang baik.

3) Terbentuknya beberapa prodi baru.

4) Terselenggaranya penelitian oleh sivitas akademika.

5) Terselenggaranya penelitian kompetitif mahasiswa.

6) Terselenggaranya kegiatan dharmabakti oleh sivitas akademika.

7) Terbangunnya harnonisasi intern sivitas akademika.

8) Terbangunnya harmonisasi antara sivitas akademika dan lingkungan.

9) Terbangunnya organisasi dan manajemen yang baik.

10)Terselenggaranya kerjasama bidang pendidikan dan kesehatan Nasional dan Internasional.

2.4 Tugas Pokok dan Fungsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

a. Tugas Pokok

Sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor:

1988/MENKES/PER/IX/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik

Kesehatan dan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor :

HK.03.05/I.2/03086/2012 Tanggal 26 April 2012 tentang Petunjuk Teknis

Organisasi dan Tata Laksana Politeknik Kesehatan. Poltekkes Kemenkes

Banjarmasin mempunyai tugas melaksanakan Pendidikan vokasi dalam bidang

kesehatan pada jejang program Diploma III dan atau program Diploma IV/S1

10

Terapan/Sarjana Sains Terapan, serta program lain sesuai peraturan perundangundangan.

b. Fungsi

Untuk melaksanakan tugas pokoknya Poltekkes Kemenkes Banjarmasin memiliki fungsi sebagai berikut:

1) Pelaksanaan pengembangan pendidikan dalam bidang Kesehatan

2) Pelaksanaan penelitian di bidang pendidikan dan Kesehatan

3) Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya

4) Pelaksanaan pembinaan civitas akademika.

5) Pelaksanaan kegiatan pelayanan administratif.

11

2.5 Struktur Organisasi

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

12
Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP)

Berdasarkan struktur organisasi tersebut Jabatan Pranata Laboratorium Pendidikan berada pada jabatan fungsional yang ada di Poltekkes Kemenkes Banjarmasin dimana ditempatkan pada berbagai Jurusan sesuai dengan kompetensinya. Jabatan Fungsional

Pranata Laboratorium Pendidikan adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan pengelolaan Laboratorium Pendidikan. Tugas Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan yaitu melaksanakan

kegiatan pengelolaan Laboratorium yang meliputi perencanaan,pengoperasian peralatan dan penggunaan bahan, pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan, pengevaluasian sistem kerja

dan pengembangan kegiatan Laboratorium. (PermenpanRB No.7 tahun 2019).

2.6 Profil Jurusan Gizi

Terdiri dari Prodi Diploma Tiga dan Diploma Empat (Sarjana Terapan)

a. Visi Jurusan Gizi

Sebagai pusat pendidikan Gizi yang Bermoral, Profesional dan Unggul.

Bermoral : Pengelolaan Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin sesuai dengan norma agama, budaya, profesi, dan organisasi

Profesional : Pengelolaan Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin, berdasarkan standar pendidikan tinggi, berorientasi kepada mahasiswa, mitra kerja dan masyarakat.

Unggul: Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin memiliki kelebihan dalam aspek pengentasan masalah masalah gizi, melalui pengembanganpanganlokal dan pendekatan keluarga.

b. Misi Jurusan Gizi

1. Menyelenggarakan pendidikan gizi yang bermoral, proifesional, dan unggul.

2. Menyelenggarakan penelitian gizi yang unggul untuk meningkatkan mutu pendidikan kesehatan.

3. Menyelenggarakan pendidikan kepada masyarakat bidang kesehatan dengan pendekatan ilmu gizi dan berorientasi kepada kebutuhan masyarakat.

4. Membangun civitasacademicaberdasarkan budaya organisasi.

13

c.

5. Memperkuat sistem manajemen pendidikan yang profesional dan akuntabel.

6. Membangun jejaring kerjasama lintas program dan sektor secara nasional.

14
Struktur Organisasi Jurusan Gizi Gambar 2.3 Struktur Organisasi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

2.7 Nilai-nilai Dasar PNS (BerAKHLAK)

a. Berorientasi Pelayanan

Definisi pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan Publik

adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan

pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik khususnya dalam konteks ASN, yaitu: 1) penyelenggara pelayanan publik yaitu ASN/Birokrasi, 2) penerima layanan yaitu masyarakat, stakeholders, atau sektor privat, dan 3) kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan.

Dalam Pasal 10 UU ASN, pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Untuk menjalankan fungsi tersebut, pegawai ASN bertugas untuk:

1) Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

2) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan

3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (WorldClassGovernment), Pemerintah telah meluncurkan CoreValues(Nilai-Nilai Dasar) ASN BerAKHLAK dan Employer Branding (Bangga Melayani Bangsa). Core Values ASN BerAKHLAK

merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Core Values tersebut seharusnya dapat dipahami dan dimaknai sepenuhnya oleh seluruh ASN serta dapat diimplementasikan dalam

pelaksanaan tugas dan kehidupan sehari-hari. Oleh karena tugas pelayanan publik

yang sangat erat kaitannya dengan pegawai ASN, sangatlah penting untuk

memastikan bahwa ASN mengedepankan nilai Berorientasi Pelayanan dalam

pelaksanaan tugasnya, yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berkomitmen

memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyaraka. Berorientasi pelayanan

15

memiliki tiga kata kunci yaitu Responsif, Kualitas dan Kepuasan. Serta dengan

Panduan Perilaku yaitu:

1) Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat

2) Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan serta

3) Melakukan perbaikan tiada henti. (Modul Berorientasi Pelayanan, 2022)

b. Akuntabel

Dalam konteks ASN Akuntabel adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada publik (Matsiliza dan Zonke, 2017).

Didalam Akuntabel, terdapat kata kunci berupa Integritas, Konsisten, Dapat dipercaya dan Transparan. Akuntabel merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya. Amanah seorang ASN menurut SE Meneteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK. Dengan panduan perilaku tersebut adalah:

1) Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi

2) Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien

3) Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi (Modul Akuntabel, 2022)

c. Kompeten

Prinsip pengelolaan ASN yaitu berbasis merit, yakni seluruh aspek pengelolaan ASN harus memenuhi kesesuaian kualifikasi, kompetensi, dan kinerja, termasuk tidak boleh ada perlakuan yang diskriminatif, seperti hubungan agama, kesukuan atau aspek-aspek primodial lainnya yang bersifat subyektif.

Dalam berkinerja yang BerAkhlak sesuai prinsip Undang-Undang ASN Nomor 5

Tahun 2014 ditegaskan bahwa ASN merupakan jabatan profesional, yang harus berbasis pada kesesuaian kualifikasi, kompetensi, dan berkinerja serta patuh pada

16

kode etik profesinya. Sebagaimana diuraikan dalam penjelasan Peraturan Pemerintah

Nomor 30 tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja PNS, bahwa salah satu pertimbangan pembentukan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat Undang-Undang ASN adalah untuk mewujudkan ASN profesional, kompeten dan kompetitif, sebagai bagian dari reformasi birokrasi. ASN sebagai profesi memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan dirinya dan wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya dan menerapkan prinsip merit dalam pelaksanaan manajemen ASN.

Kata kunci dalam kompeten adalah Kinerja terbaik, Sukses, Keberhasilan, LearningAgility, dan Ahli dibidangnya. Berikut adalah perilaku yang termasuk dalam konteks berperilaku Kompeten;

1) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah

2) Membantu Orang Lain Belajar, dan

3) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik. (Modul Kompeten, 2022)

d. Harmonis

Dalam Kamus Mariam Webster Harmonis (Harmonious) diartikaan sebagai having a pleasing mixture of notes. Sinonim dari kata harmonious antara lain canorous, euphonic, euphonious, harmonizing, melodious, musical, symphonic, symphonious, tuneful. Keberagaman bangsa Indonesia selain memberikan banyak manfaat juga menjadi sebuah tantangan bahkan ancaman, karena dengan kebhinekaan tersebut mudah menimbulkan perbedaan pendapat dan lepas kendali, mudah tumbuhnya perasaan kedaerah yang amat sempit yang sewaktu bisa menjadi ledakan yang akan mengancam integrasi nasional atau persatuan dan kesatuan bangsa.

Membangun budaya harmonis tempat kerja yang harmonis sangat penting dalam suatu organisasi. Suasana tempat kerja yang positif dan kondusif juga berdampak bagi berbagai bentuk organisasi. Identifikasi potensi disharmonis dan analisis strategi dalam mewujudkan susasana harmonis harus dapat diterapkan dalam kehidupan ASN di lingkungan bekerja dan bermasyarakat.

Adapun kata kunci dari nilai harmonis adalah Peduli, Perbedaan, dan Selaras. Berikut adalah perilaku yang termasuk dalam konteks berperilaku Harmonis;

17

1) Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya

2) Suka menolong orang lain, dan

3) Membangun lingkungan kerja yang kondusif. (Modul Harmonis, 2022)

e. Loyal

Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu “Loial” yang artinya mutu dari sikap setia. Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat

dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih

kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Terdapat beberapa ciri/karakteristik yang dapat digunakan oleh organisasi untuk mengukur loyalitas

pegawainya, antara lain:

1) Taat pada Peraturan

2) Bekerja dengan Integritas

3) Tanggung Jawab pada Organisasi

4) Kemauan untuk Bekerja Sama

5) Rasa Memiliki yang Tinggi

6) Hubungan Antar Pribadi

7) Kesukaan Terhadap Pekerjaan

8) Keberanian Mengutarakan Ketidaksetujuan

9) Menjadi teladan bagi Pegawai lain

Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang

dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan

bangsa dan negara, dengan panduan perilaku:

1) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah

2) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta

3) Menjaga rahasia jabatan dan Negara.

Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk mengaktualisasikan

panduan perilaku loyal tersebut di atas diantaranya adalah komitmen, dedikasi, kontribusi, nasionalisme dan pengabdian, yang dapat disingkat menjadi

“kodekonasab”. secara umum, untuk menciptakan dan membangun rasa setia (loyal)

pegawai terhadap organisasi, hendaknya beberapa hal berikut dilakukan:

18

membangun rasa kecintaaan dan memiliki, meningkatkan kesejahteraan, memenuhi

kebutuhan rohani, memberikan kesempatan peningkatan karir dan melakukan evaluasi secara berkala.(Modul Loyal, 2022)

f. Adaptif

Pada level organisasi, karakter adaptif diperlukan untuk memastikan keberlangsungan organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Penerapan

budaya adaptif dalam organisasi memerlukan beberapa hal, seperti di antaranya

tujuan organisasi, tingkat kepercayaan, perilaku tanggung jawab, unsur kepemimpinan dan lainnya. Dan budaya adaptif sebagai budaya ASN merupakan

kampanye untuk membangun karakter adaptif pada diri ASN sebagai individu yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuannya. Kata kunci dalam nilai adaptif

adalah Inovasi, Antusias terhadap perubahan, dan Proaktif.

Perilaku adaptif merupakan tuntutan yang harus dipenuhi dalam mencapai

tujuan – baik individu maupun organisasi – dalam situasi apa pun. Salah satu tantangan membangun atau mewujudkan individua dan organisasi adaptif tersebut adalah situasi VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity). Hadapi Volatility dengan Vision, hadapi Uncertainty dengan Understanding, hadapi Complexitydengan Clarity, dan hadapi Ambiguitydengan Agility. Organisasi adaptif

yaitu organisasi yang memiliki kemampuan untuk merespon perubahan lingkungan dan mengikuti harapan stakeholder dengan cepat dan fleksibel. Berikut adalah perilaku yang termasuk dalam konteks berperilaku Adaptif;

1) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan

2) Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas, dan

3) Bertindak proaktif. (Modul Adaptif, 2022)

g. Kolaboratif

Ansel dan Gash (2007:544) membangun enam kriteria penting untuk kolaborasi

yaitu: 1) forum yang diprakarsai oleh lembaga publik atau lembaga; 2) peserta dalam forum termasuk aktor nonstate; 3) peserta terlibat langsung dalam pengambilan keputusan dan bukan hanya '„dikonsultasikan‟ oleh agensi publik; 4) forum secara resmi diatur dan bertemu secara kolektif; 5) forum ini bertujuan untuk membuat

19

keputusan dengan konsensus (bahkan jika konsensus tidak tercapai dalam praktik), dan 6) fokus kolaborasi adalah kebijakan publik atau manajemen.

Adapun kata kunci dalam nilai kolaboratif yaitu Kesediaan bekerjasama dan Sinergi untuk hasil yang lebih baik. Berikut adalah perilaku yang termasuk dalam

konteks berperilaku Kolaboratif;

1) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi

2) Terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah, dan

3) Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama. (Modul Kolaboratif, 2022)

2.8 Kedudukan dan Peran PNS dalam Mewujudkan Smart Governance

a. SMART ASN

Berdasarkan arahan bapak presiden pada poin pembangunan SDM dan persiapan kebutuhan SDM talenta digital, Literasi digital berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar

keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai. Kerangka kerja literasi digital untuk kurikulum terdiri daridigitalskill,digitalculture,digitalethics,dandigitalsafety.

Kerangka kurikulum literasi digital digunakan sebagai metode pengukuran tingkat

kompetensi kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai teknologi digital.

Digitalskill merupakan Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari. Digital culture merupakan Kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan

kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari dan digitalisasi kebudayaan melalui pemanfaatan TIK.

Digital ethics merupakan Kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette)dalam kehidupan sehari-hari.

Digitalsafety merupakan Kemampuan User dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran pelindungan data pribadi dan keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.

20

Seorang pengguna yang memiliki kecakapan literasi digital yang bagus tidak

hanya mampu mengoperasikan alat, melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab.

Dunia digital saat ini telah menjadi bagian dari keseharian kita. Berbagai fasilitas dan aplikasi yang tersedia pada gawai sering kita gunakan untuk mencari informasi bahkan solusi dari permasalahan kita sehari-hari. Pola kebiasaan baru untuk belajar

dan bekerja dari rumah secara daring ikut membentuk perilaku kita berinternet.

Literasi Digital menjadi kemampuan wajib yang harus dimiliki oleh masyarakat untuk saling melindungi hak digital setiap warga Negara. (Modul SMART ASN, 2021)

b. Manajemen ASN

Manajemen ASN terdiri dari Manjemen PNS dan Manajemen PPPK. Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan hari tua, dan perlindungan. Manajemen PPPK meliputi penetapan kebutuhan; pengadaan; penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan; pengembangan kompetensi; pemberian penghargaan; disiplin; pemutusan hubungan perjanjian kerja; dan perlindungan.

Korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia memiliki tujuan: menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan profesi ASN; dan mewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu bangsa. Untuk menjamin efisiensi, efektivitas, dan akurasi pengambilan keputusan dalam Manajemen ASN diperlukan Sistem Informasi ASN.

Sistem Informasi ASN diselenggarakan secara nasional dan terintegrasi antar Instansi Pemerintah. Sengketa Pegawai ASN diselesaikan melalui upaya administratif. Upaya administratif terdiri dari keberatan dan banding administrative. (Modul Manajemen ASN, 2017)

21

2.9 Profil Peserta

Nama : Serli Dwi Nurhayati

Tempat tanggal lahir : Lamongan, 10 September 1996

Pendidikan terakhir : DIV Jurusan Gizi

NIP : 199609102022032005

Pangkat/Golongan : Penata Muda/III.a

Jabatan : Pranata Laboratorium Pendidikan Ahli Pertama

Unit Kerja : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Instansi : Kementerian Kesehatan

2.10 Tugas Pokok dan Tugas Fungsi

Berdasarkan Permenpan RB No. 7 tahun 2019 pasal 5, Tugas jabatan fungsional pranata laboratorium Pendidikan dan mengacu pada kegiatan yang terdapat di dalam

Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yaitu :

Unsur : Pengelolaan Laboratorium

Sub Unsur :

1. Perancangan Kegiatan Laboratorium

2. Pengoperasian peralatan dan penggunaan bahan

3. Pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan

4. Pengevaluasian sistem kerja laboratorium

5. Pengembangan kegiatan laboratorium

22

BAB III

ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Isu

Peserta Latsar menjabat sebagai Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) Ahli

Pertama. Menurut Permenpan RB No.7 tahun 2019 adalah Tugas Jabatan Fungsional

Pranata Laboratorium Pendidikan yaitu melaksanakan kegiatan pengelolaan

Laboratorium yang meliputi perancangan kegiatan laboratorium, pengoperasian peralatan dan penggunaan bahan, pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan, pengevaluasian sistem kerja laboratorium dan pengembangan kegiatan Laboratorium.

Identifikasi isu berdasarkan dengan pengamatan, wawancara dan pengalaman bekerja di instansi selama masa kerja saat ini. Unit kerja yaitu Laboratorium Jurusan

Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin yang melakukan kegiatan pelayanan di lingkup Pendidikan Kesehatan.

Isu dilihat dari kesenjangan antara kondisi saat ini yang ada di laboratorium dengan kondisi ideal atau standar dengan didukung data/fakta. Berikut identifikasi isu yang dirumuskan:

1. Belum terlaksananya kegiatan pemeliharaan alat secara rutin di Laboratorium Jurusan Gizi Poltekkes Banjarmasin Tahun 2022

Salah satu tugas PLP Ahli Pertama yang dituangkan dalam Permenpan RB

No.7 tahun 2019 yaitu dalam perancangan kegiatan laboratorium dengan butir kegiatan Menyusun SOP untuk pemeliharaan peralatan. Pemeliharaan alat secara rutin dimaksudkan agar alat praktik dapat dipastikan siap pakai dan berfungsi sebagaimana mestinya.

Didalam laboratorium gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin ternyata penyusunan jadwal pemeliharaan alat belum dilaksanakan sehingga kegiatan pemeliharaan alat-alat laboratorium juga belum dilakukan secara rutin, hal ini didapat dari hasil wawancara penulis dengan PLP Jurusan Gizi serta didukung dengan data bahwa SOP Pemeliharaan Alat yang dimiliki Laboratorium Jurusan Gizi saat ini yaitu SOP pada tahun 2021.

23

Dikhawatirkan jika tidak adanya jadwal yang tersusun akan menganggu

jalannya kegiatan praktikum apabila pada saat pelaksanaannya ditemukan alat-alat yang tidak siap pakai atau tidak berfungsi dengan baik.

2. Belum optimalnya pelayanan laboratorium PKG (Pendidikan dan Konsultasi Gizi) Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Tahun 2022

Pengembangan standar laboratorium yang dilaksanakan institusi pendidikan perlu dilakukan dengan memperhatikan visi dan misi institusi penyelenggara pendidikan. Hal ini dilakukan agar dapat mendorong menuju pengelolaan yang professional yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan masyarakat dan dunia kerja, serta mengacu pada kebutuhan proses pembelajaran, agar tercipta suasana akademik yang kondusif, dengan mempertimbangkan aspek kecukupan, kesesuaian, keamanan, kenyamanan, dan daya tampung/pemanfaatan beban, kekuatan fisik, dan kemudahan. Pada Standar Laboratorium Pendidikan Gizi tahun 2019, dijelaskan bahwa Laboratorium

memberikan layanan kepada mahasiswa, dosen, instruktur, dan pengguna eksternal (masyarakat) dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Demi mendukung hal tersebut maka salah satu pelayanan yang dapat dioptimalisasikan yaitu dalam pelayanan dan pengembangan laboratorium PKG. Karena dari pengamatan penulis saat berada di laboratorium dan penulis juga melakukan wawancara dengan PLP jurusan gizi selama ini penggunaan laboratorium PKG masih sebatas digunakan dalam pendidikan mahasiswa jurusan gizi. Apabila pelayanan dan penggunaan laboratorium bisa lebih dioptimalkan untuk pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat maka sebaiknya laboratorium

dikembangkan untuk dapat digunakan eksternal jurusan gizi seperti yang telah

dilakukan yaitu kerja sama dengan jurusan Kesehatan Lingkungan dalam

pelayanan laboratorium Penyelenggaraan Makanan.

Pelayanan laboratorium untuk eksternal jurusan adalah untuk mencipatakan laboratorium terpadu sehingga mempengaruhi efisiensi penggunaan laboratorium.

Hal tersebut tentupenting untukdipertimbangkanagar sejalan denganmisijurusan gizi untuk membina civitas academica Jurusan Gizi berdasarkan budaya organisasi

24

dan melaksanakan kerjasama lintas program dan sektor dibidang gizi secara

nasional sehingga akan menunjang dalam tercapainya Visi dan Misi Jurusan Gizi serta Visi Misi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.

3. Belum optimalnya Penyusunan StockOpnamepada Kegiatan Pendidikan di Laboratorium terpadu Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Tahun 2022

Dalam tugas PLP untuk uraian Perancangan Kegiatan Laboratorium salah

satunya yaitu penyusunan kebutuhan peralatan pada kegiatan Pendidikan di Laboratorium dengan membuat stock opname. Stock opname laboratorium adalah rangkaian kegiatan menghitung, mencatat dan membukukan dengan benar jumlah alat/barang di laborat saat itu, sehingga jumlah yang tertera dalam kartu stock sama dengan jumlah fisik yang sebenarnya. Hal tersebut dimaksudkan agar ratio

kebutuhan dan pemenuhan alat dapat terpenuhi sehingga kegiatan Pendidikan di laboratorium dapat berjalan dengan lancar serta efektif dan efisien.

Pada laboratorium Jurusan Gizi masih ada beberapa kebutuhan peralatan

yang belum sesuai dengan standar yang telah ditetapkan Hal ini dapat dilihat adanya tidak kesusuaian antara stock opname dengan kondisi nyata pada tabel stock opname berikut.

Tabel 3.1 Ringkasam Stock Opname Jurusan Gizi

Selain itu kondisi barang pada kenyataan yang ada di laboratorium dapat

dilihat pada foto berikut

25
NAMA ALAT RASIO PRAKTIKAN HARUS TERPENUHI KONDISI ALAT DAPAT TERPAKAI GAP % GAP BAIK RUSAK RINGAN RUSAK BERAT Panci 15 cm 1:10 40 4 2 0 0 2 2 50% Panci 22 cm 1:10 40 4 2 0 0 2 2 50% Panci 30 cm 1:10 40 4 0 0 0 0 4 100% Panci 40 cm 1:10 40 4 0 0 0 0 4 100% Panci bergagang 15 cm 1:10 40 4 2 0 0 2 2 50% Panci bergagang 22 cm 1:10 40 4 2 0 0 2 2 50%

Gambar 3.1 Kondisi Panci saat digunakan Praktikum

Sebaiknya data stock opname di sesuaikan dengan standar dan kondisi nyata alat yang tersedia sehingga dapat dilakukan pengajuan perbaikan alat atau permintaan alat yang baru apabila ditemukan alat yang rusak. Sehingga alat-alat praktikum dapat dipenuhi untuk menunjang kegiatan Pendidikan. Karena hal ini dikhawatirkan akan menggaunggu proses kegiatan praktikum dan kecelakaan kerja apabila tidak dilakukan penggantian alat yang rusak dan tidak layak pakai.

26

Tabel 3.2 Identifikasi Isu

Belum

terlaksananya

kegiatan

pemeliharaan

alat secara

rutin di

Laboratorium

Jurusan Gizi

Poltekkes

Banjarmasin

Tahun 2022

- Wawancara

dengan PLP

- Pengamatan

data dukung

- Belum

adanya

jadwal

pemeliharaan

alat

- Belum ada

formulir

kegiatan

pemeliharaan

alat

- Menganggu

jalannya

kegiatan

praktikum

apabila pada

saat

pelaksanaannya

ditemukan alat-

alat yang tidak

siap pakai atau

tidak berfungsi

dengan baik

- Alat dan bahan

memerlukan

pemeliharaan

secara

terjadwal

rutin dan berkala.

- Kegaiatan

Pemeliharaan

alat dapat di evaluasi

sesuai

dengan SOP.

Belum

optimalnya

pelayanan

laboratorium

PKG (Pendidikan dan

Konsultasi

Gizi) Jurusan

Gizi Poltekkes

Kemenkes

Banjarmasin

Tahun 2022

- Wawancara

dengan PLP

- Pengamatan

Penggunaan

laboratorium

PKG masih

sebatas

digunakan

dalam

pendidikan

mahasiswa

jurusan gizi

- Berpengaruh

terhadap fungsi dan

perkembangan

laboratorium

gizi sebagai

penunjang

Tridharma

Perguruaan

Tinggi

- Berpengaruh

terhadap Visi

Misi Jurusan Gizi

Pada Standar

Laboratorium

Pendidikan Gizi

tahun 2019, dijelaskan

bahwa

Laboratorium

memberikan

layanan kepada

mahasiswa, dosen, instruktur, dan

pengguna

eksternal

27
ISU
Dukung Isu Kondisi Saat Ini Dampak Kondisi Ideal (Standart)
Data

Belum

optimalnya

Penyusunan

Stock

Opnamepada

Kegiatan

Pendidikan di Laboratorium

terpadu

Jurusan Gizi

Poltekkes

Kemenkes

Banjarmasin

Tahun 2022

- Wawancara

dengan PLP

- Pengamatan

data dukung

- Pengalaman

mengikuti

kegiatan

pendidika di laboratorium

- Adanya

kesenjangan

antara

praktikan

dengan alat

yang harus

dipenuhi

pada stock

opname

yang dimiliki

oleh Jurusan

Gizi

- Adanya perbedaan

kondisi alat

yang ada di laboratorium

dengan

daftar stock

opname

- Berpengaruh

terhadap Visi

Misi Poltekkes

Kemenkes

Banjarmasin

- Mengganggu

kegiatan

praktikum dan

Pendidikan di laboratorium

- Dapat terjadi

kecelakaan kerja

- Kegiatan

Pendidikan tidak

efektif dan

efisien

(masyarakat)

dalam

melaksanakan

Tri Dharma

Perguruan

Tinggi.

Ratio praktikan

dengan alat yang tersedia

tidak ada

kesenjangan.

Ketersediaan

alat sesuai

dengan jumlah

praktikan

Kondisi alat

pada stock

opname sesuai

dengan kondisi yang ada di laboratorium

28

3.2 Penetapan Core Isu

Tiga isu tersebut diidentifikasi dengan menggunakan metode A (Aktual), P (Problematik), K (Khalayak), L (Layak)

Tabel 3.3 Penapisan Isu Menggunakan Metode APKL

1

Belum terlaksananya kegiatan pemeliharaan

alat secara rutin di Laboratorium Jurusan Gizi

Poltekkes Banjarmasin Tahun 2022

Belum optimalnya pelayanan

laboratorium PKG (Pendidikan dan

2

Konsultasi Gizi) Jurusan Gizi Poltekkes

Kemenkes Banjarmasin Tahun 2022

Belum optimalnya Penyusunan StockOpname

pada Kegiatan Pendidikan di Laboratorium

3

terpadu Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes

Banjarmasin Tahun 2022

Kriteria penetapan :

Aktual

1 : pernah benar-benar terjadi

2 : benar-benar sering terjadi

3 : benar-benar terjadi dan bukan menjadi

pembicaraan

4 : benar-benar terjadi terkadang menjadi

bahan pembicaran

5 : benar-benar terjadi dan sedang hangat

dibicarakan

Khalayak

1 : tidak menyangkut hajat hidup orang

banyak

2 : sedikit menyangkut hajat hidup orang

banyak

4 4 3 4 13 II

4 4 4 4 16 I

3 3 3 3 12 III

Problematik

1 : masalah sederhana

2 : masalah kurang kompleks

3 : masalah cukup kompleks namun tidak

perlu segera dicarikan solusi

4 : masalah kompleks

5 : masalah sangat kompleks sehingga

perlu dicarikan segera solusinya

Layak

1 : masuk akal

2 : realistis

3 : cukup masuk akal dan realistis

4 : masuk akal dan realistis

29
No Isu A P K L Total Peringkat

3 : cukup menyangkut hajat hidup orang

banyak

4 : menyangkut hajat hidup orang banyak

5 : sangat menyangkut hajat hidup orang

banyak

5 : masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Berdasarkan analisis ISU menggunakan APKL maka diperoleh satu isu dengan rank tertinggi yaitu “Belum optimalnya pelayanan laboratorium PKG (Pendidikan dan Konsultasi Gizi)Jurusan GiziPoltekkes Kemenkes Banjarmasin Tahun2022” yang perlu segera diselesaikan dalam aktualisasi Latsar kali ini.

Aktual : Isu ini termasuk dalam kategori isu yang benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran. Karena dari penanggung jawab laboratorium juga memaparkan bahwa telahada pembicaraan untuk melakukanrencana perkembangan layananLaboratorium Gizi.

Problematik : Isu ini termasuk isu yang kompleks karena menyangkut perkembangan laboratorium dan akan berpengaruh terhadap visi misi jurusan yang akhirnya juga berpengaruh pada visi misi poltekkes kemenkes Banjarmasin.

Khalayak : Isu ini menyangkut hajat hidup orang banyak karena yang dilibatkan adalah civitas academika serta mutu pendidikan tinggi yang ada di poltekkes kemenkes Banjarmasin.

Layak : Isu ini masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya, karena pemecahan masalah berupa masukan inovasi yang membantu untuk menunjang perkembangan laboratorium yang nantinya juga akan berpengaruh terhadap visi misi jurusan maupun poltekkes kemenkes Banjarmasin.

30

3.3 Penyebab Isu

Melihat dampak isu yang cukup besar dalam kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, maka dalam menganalisis isu ini penulis mengidentifikasi kemungkinan penyebab isu tersebut dengan menggunakan teknik fishbone. Diagram fishbone akan mengidentifikasi masalah berdasarkan Man, Methode dan Machine.

Material

Man

Gambar

Belumadanyapanduan kegiatanpengembangan Laboratoriumterpadu

Belum adanya Koordinasi denganketuajurusangizi

Belum Optimalnya

Pelayanan Laboratorium PKG

Jurusan Gizi

Poltekkes

Kemenkes

Banjarmasin Tahun 2022

Belum adanya Koordinasi denganjurusanterkait

Methode

3.4 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran ASN untuk

Mendukung Terwujudnya SmartGovernance

Belum optimalnya pelayanan laboratorium PKG (Pendidikan dan Konsultasi Gizi)Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Tahun 2022

ini terkait dengan kedudukan dan peran ASN untuk mendukung

terwujudnya Smart Governance seperti isu Pelayanan Publik dan Manajemen ASN.

PLP yang belum memberikan perhatian khusus pada

pengembangan kegiatan laboratorium menunjukkan kurangnya inovasi

31
. 3.2 Bagan Fishbone Penyebab Isu Utama PLP belum memberikan perhatian khusus untuk pengembanganlaboratorium

dan pengembangan kreativitas ASN untuk melakukan perbaikan tiada henti dan kurangnya dalam menggerakkan pemanfaatan dari berbagai sumberdaya untuk pelayanan publik.

Tabel 3.4 Keterkaitan dengan Smart Governance

Rencana Kegiatan

1 PenyampaianIsu danGagasan PenyelesaianIsu kepadaPLPdanPJ LaboratoriumGizi

2 Pelaksanaan koordinasi dengan ketuajurusangizi

3 Pelaksanaan koordinasi dengan ketua jurusan terkait

4 Pembuatan panduan kegiatan pelayanan laboratorium terpadu

5 Penyampaian panduan kegiatan pelayanan laboratorium terpadu

Tugas Jabatan Pranata Laboratorium Pendidikan

Perancangan Kegiatan

Laboratoriumdan

Pengembangan Kegiatan Laboratorium

Perancangan Kegiatan Laboratorium dan

Pengembangan

KegiatanLaboratorium

Perancangan Kegiatan Laboratorium dan Pengembangan

KegiatanLaboratorium

Perancangan Kegiatan Laboratorium dan Pengembangan

KegiatanLaboratorium

Perancangan Kegiatan Laboratorium dan Pengembangan

KegiatanLaboratorium

Kedudukan dan Peran ASN Sumber Pihak yang Terlibat

Manajemen ASN SKP, Standar Laboratorium, Inovasi

PJ dan PLP Jurusan Gizi

Manajemen ASN SKP, Standar Laboratorium, Inovasi

Ketua Jurusan Gizi

Manajemen ASN SKP, Standar Laboratorium, Inovasi

Manajemen ASN SKP, Standar Laboratorium, Inovasi

Jurusan terkait

PJ dan PLP Jurusan Gizi

Manajemen ASN SKP, Standar Laboratorium, Inovasi

Ketua Jurusan Gizi

32
No

BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI

4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN

Matriks Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Laboratorium Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Identifikasi Isu : Belum terlaksananya kegiatan pemeliharaan alat secara rutin di Laboratorium Jurusan Gizi Poltekkes Banjarmasin Tahun

2022

Belum optimalnya pelayanan laboratorium PKG (Pendidikan dan Konsultasi Gizi) Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes

Banjarmasin Tahun 2022

Belum Optimalnya Penyusunan Stock Opname pada

Laboratorium terpadu Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes

Banjarmasin Tahun 2022

Isu yang diangkat : Belum Optimalnya Pelayanan Laboratorium PKG (Pendidikan dan Konsultasi Gizi) Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes

Banjarmasin Tahun 2022

Gagasan Pemecahan : Optimalisasi pelayanan laboratorium PKG Jurusan Gizi

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin dengan membuat Rencana

Perkembangan Pelayanan Laboratorium PKG berupa Pedoman

PelayananuntukEksternalJurusanPKG di Poltekkes Kemenkes

Banjarmasin untuk mewujudkan laboratorium terpadu dan sebagai bentuk efisiensi penggunaan laboratorium dan sarana

pendukung dari perkembangan Laboratorium PKG Jurusan Gizi.

33

Setelah analisis isu dilakukan, maka diambil gagasan untuk mengatasi isu tersebut yang ditungkan dalam beberapa kegiatan

dan tahap kegiatan sebagai berikut :

Tabel 4.1 Kegiatan Rancangan Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan

1 Penyampaian

Isudan

Gagasan

Penyelesaian

Isukepada

PLPdanPJ

Laboratorium

Gizi

1.1 Menyiapkanbahan diskusi

Output/Evidence

Output:Terciptanya

rancangankegiatan

Evidence:Bahan diskusi

Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

Dalammenyiapkan

bahandiskusiisuini

akan

mengedepankan

ketelitiandan

kecermatandan

mempertanggung

jawabkanatasapa

yangakan

disampaikan

(akuntabel)

dengan

menyiapkannya

dengansebaikbaiknya (kompeten)

Konstribusi

Terhadap Visi Misi

Satuan Kerja

Dengan memberi

perhatian khusus

untuk pengembangan

laboratorium PKG

maka akan

mendukung

Visi

institusi dalam

meberikan pendidikan

kesehatan yang

menghasilkan

peserta didik yang

bermoral,

professional dan unggul.

Serta mendukung

Misiinstitusiyaitu:

Penguatan

Nilai Kerja

Kegiatanini mendukung

Nilai

Organisasi, yaitu

Bermoral, Profesional danUnggul

1.2Melakukandiskusi danMengambil kesimpulandan

saran

Output:Terciptanya kesepakatanantara

pesertadenganPJ

Laboratorium

Dalam berdiskusi akanbersikapsopan, ramah

dan solutif (berorientasi

- MembangunCivitas

academica

berdasarkan

budayaorganisasi

34
4.2 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif

rancangankegiatan

Evidence: Dokumentasikegiatan

pelayanan) serta

terbuka

menerimamasukan

(kolaboratif) dan

menghargai

perbedaanpendapat

(harmonis) untuk

melakukan

perbaikanyangtiada

hentiuntuk

kemajuaninstansi

danterusberinovasi

menghadapi

perubahan

(adaptif)

- Memperkuatsistem

manajemen

pendidikanyang

profesionaldan

akuntabel;

- Membangunjejaring

Kerjasamalintas

programdansektor, baiknasional

maupun

internasional

Output:Terciptanya

rancangankegiatan

Evidence:Matriks kegiatan

Perancangan kegiatan laboratorium

merupakantugas

jabatanPLPsesuai

denganPermenpan

RBpasal5no.7

tahun2019 (loyal)

Akanmembuat

rancangankegiatan

secaraefektifdan

efisiendengan

mengedepankan

kebutuhan

pengguna

laboratorium

35
1.3Menyiapkan

2 Melakukan koordinasi

denganketua

jurusangizi

jurusangizi

Output:Terciptanya

kesepakatanjanji

temu

Evidence:

Kesepakatanjanji

temu

(akuntabel) dan

bertindakproaktif

(adaptif) memberi

kesempatan

berbagaipihak

untukberkontribusi

(kolaboratif)

Saatmembuatjanji

temuakan

berkomunikasi

denganramah

(Berorientasi

pelayanan),serta

adanya sinergiyang

positifdaripihak

KetuaJurusanGizi

(Kolaboratif)

denganditandai

kesepakatanuntuk

bertemudiwaktu

danlokasiyang

telahditentukan

Dengan melakukan

koordinasi maka akan

mendukung Visi

institusi dalam

meberikan pendidikan

kesehatan yang

menghasilkan

peserta didik yang

bermoral, professional dan unggul.

Serta mendukung

Misiinstitusiyaitu:

- MembangunCivitas

academica

Kegiatanini mendukung

Nilai

Organisasi, yaitu

Bermoral, Profesional danUnggul

kegiatan

Output:Tersedianya

bahandiskusiberupa

rencanakegiatan

Evidence:Catatan

Akan melaksanakan

kegiatan ini dengan

cermat

(Akuntabel)

dalam menyiapkan

bahandiskusidan

mempertanggung

jawabkan atas apa

berdasarkan

budayaorganisasi

- Memperkuatsistem

manajemen

pendidikanyang

profesionaldan

akuntabel;

36
2.1Melakukanjanji temudenganketua 2.2Menyiapkanbahan diskusirencana

2.3Berdiskusidengan

ketuajurusangizi

perihalrencana

kegiatan

Output:Terciptanya

saran,perbaikandan

kesepakatanmengenai

rencanakegiatan

Evidence:

Dokumentasi

yangakan

disampaikan.

Akan menyampaikan

rencana kegiatan

dengan ramah dan

solutif,sertabersikap

proaktif

(Adaptif) agar

dapat menerapkan

masukan dan saran

yang telah

didapatkan (Learning

agility)

(Kompeten), serta

keselarasan dalam

tukar pendapat agar

tetap terjalin diskusi

yang kondusif

(Harmonis)

mengikuti arahan

dari pimpinan selagi

tidak bertentangan

dengan peraturan

yang berlaku

(Loyal) guna

melakukanperbaikan

tiada henti

(Berorientasi

pelayanan) untuk

kemajuanjurusan

- Membangunjejaring

Kerjasamalintas

programdansektor, baiknasional

maupun

internasional

37

dengan

jurusanterkait

jurusanterkait

Output:Terciptanya

kesepakatanjanji

temu

Evidence:

Kesepakatanjanji

temu

Saatmembuatjanji

temuakan

berkomunikasi

denganramah

(Berorientasi

pelayanan),serta

adanya sinergiyang

positifdaripihak

jurusanterkait

(Kolaboratif)

denganditandai

kesepakatanuntuk

bertemudiwaktu

danlokasiyang

telahditentukan

Dengan melakukan

koordinasi maka akan

mendukung Visi

institusi dalam

meberikan pendidikan

kesehatan yang

menghasilkan

peserta didik yang

bermoral, professional dan

unggul.

Serta mendukung

Misiinstitusiyaitu:

- MembangunCivitas

academica

Kegiatanini mendukung

Nilai

Organisasi, yaitu

Bermoral, Profesional danUnggul

3.3Berdiskusidengan

jurusanlain

Output:Tersedianya

bahandiskusiberupa

rencanakegiatan

Evidence:Catatan

Akan menyiapkan

bahan diskusi

dengan cermat

(Akuntabel) dan mempertanggung

jawabkan atas apa yangakan disampaikan.

berdasarkan

budayaorganisasi

- Memperkuatsistem

manajemen

pendidikanyang

profesionaldan

akuntabel;

- Membangunjejaring

Kerjasamalintas

Output:Terciptanya

pendapatdansaran

Evidence:

Dokumentasi

Akan berdiskusi

dengan ramah dan solutif,sertabersikap

proaktif

(Adaptif) agar

dapat menerapkan

pendapat dan saran

programdansektor, baiknasional

maupun

internasional

38
3 Melakukan koordinasi 3.1Melakukanjanji temudengan 3.2Menyiapkanbahan diskusirencana kegiatan

4 Pembuatan panduan pelayanan laboratorium untuk eksternal jurusangizi dan laboratorium terpadu

4.1Mencariliteraturdan referensiuntuk pembuatanpanduan

Output: Didapatkannya referensiuntuk membuatpanduan

Evidence:Jurnal/ artikel/buku

4.2Membuatpanduan Output:Tersusunnya panduankegiatan

yang diberikan

(Learning agility)

(Kompeten), serta

keselarasan dalam

tukar pendapat agar

tetap terjalin diskusi

yang kondusif

(Harmonis)

memberi

kesempatan kepada

jurusan lain untuk

berkonstribusi

(Kolaboratif) serta

menjaga nama baik

kantar jurusan

(loyal) guna

melakukan

perbaikantiadahenti

(Berorientasi

pelayanan)

Akan meningkatkan

kompetensi diri

(Kompeten)

dengancaramencari

referensi data untuk

membuat panduan

melalui literatur, jejaringinternet.

Akanmembuat panduansesuai

kebutuhanuntuk

Denganmembuat

panduanmakaakan

mendukungVisi

institusidalam

meberikanpendidikan

kesehatanyang

menghasilkanpeserta

didikyangbermoral, professionaldan unggul.Serta

Kegiatanini mendukung Nilai

Organisasi, yaitu

Bermoral, Profesional danUnggul

39

denganPJ Laboratorium

Evidence:

Dokumentasi

meningkatkan

kualitaspelayanan

(Berorientasi

Pelayanan) secara

cermat,transparan

dan

bertanggungjawab

(Akuntabel) dan

sebagaisalahsatu

bentukkonstribusi

untukperbaikandan

pengembangan

laboratoriumgizi

(loyal)

mendukungMisi

institusiyaitu:

- Menyelenggarakan

Pendidikandibidang

Giziyangbermoral, professionaldan

unggul.

- Memfasilitasi

penelitiangiziyang

ungguluntuk

meningkatkanmutu

Pendidikandibidang

Gizi

- Memperkuatsistem

Output:Terciptanya

saran,perbaikandan

kesepakatanmengenai

panduan

Evidence:

Dokumentasidan

panduanyangtelah

disepakati

Akan

mengkonsultasikan

panduansecara

jujur,cermatdan

bertanggungjawab

(akuntabel) dan terbukamenerima

saranperbaikan

(kolaboratif) dan menghargai

perbedaan

(harmonis) untuk

melakukan

perbaikanyangtiada

hentiterhadap

kemajuaninstansi

danterusberinovasi

manajemen

pendidikanyang

profesionaldan

akuntabel.

- Membangunjejaring

Kerjasamalintas

programdansektor, baiknasional

maupun

internasional

40
4.3Melakukan koordinasi/ Mengkonsultasikan

5

kegiatan pelayanan

terpadu

Output:Terciptanya kesepakatanjanji

temu

Evidence: Kesepakatanjanji

temu

menghadapi

perubahan

(adaptif)

Saatmembuatjanji

temuakan

berkomunikasi

denganramah

(Berorientasi

pelayanan),serta

adanya sinergiyang

positifdaripihak

jurusanterkait

(Kolaboratif)

denganditandai

kesepakatanuntuk

bertemudiwaktu

danlokasiyang

telahditentukan

Dengan membuat

panduan maka akan

mendukung Visi

institusi dalam

meberikan pendidikan

kesehatan yang

menghasilkan

peserta didik yang

bermoral, professional dan

unggul.

Serta mendukung

Misiinstitusiyaitu:

- MembangunCivitas

academica

Kegiatanini mendukung

Nilai

Organisasi, yaitu

Bermoral, Profesional danUnggul

Output: Tersampaikannya panduanyangdisusun

Evidence:Panduan, Dokumentasi

Akan menyampaikan hasil panduan yang

telahdisusundengan

ramah dan solutif, serta bersikap proaktif (Adaptif)

agar dapat

menerapkan

masukan dan saran

(Learning agility)

(Kompeten), serta

keselarasan dalam

tukar pendapat agar

berdasarkan

budayaorganisasi

- Memperkuatsistem

manajemen

pendidikan yang

profesional dan

akuntabel;

- Membangun

jejaring Kerjasama

lintas program dan

sektor, baik

nasional maupun

internasional

41
Penyampaian panduan laboratorium 5.1Melakukanjanji temudenganketua jurusangizi 5.2Menyampaikanhasil panduanyangtelah disusun

5.3Persetujuan panduanyangtelah disusun

Output:Tersetujuinya

panduan

Evidence:

Dokumentasi

tetap terjalin diskusi

yang kondusif

(Harmonis)

mengikuti arahan

dari pimpinan selagi

tidak bertentangan

dengan peraturan

yang berlaku

(Loyal) guna

melakukanperbaikan

tiada henti

(Berorientasi

pelayanan) untuk

kemajuan jurusan

yanglebihbaik

Dalam berdiskusi

akanbersikapsopan, ramah dan solutif

(berorientasi

pelayanan) serta

terbuka menerima

masukan

(kolaboratif) untuk

melakukan

perbaikanyangtiada

henti untuk

kemajuan instansi

dan terus berinovasi

menghadapi

perubahan

(adaptif)

42

Judul rancangan aktualisasi : Optimalisasi pelayanan laboratorium PKG Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin tahun 2022

Waktu Pelaksanaan : 27 Juli – 1 September

Tempat Pelaksanaan : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

1 Penyampaian Isu dan Gagasan Penyelesaian Isu

kepada PLP dan PJ Laboratorium Gizi

2 Pelaksanaan Koordinasi dengan Ketua Jurusan Gizi

3 Pelaksanaan Koordinasi dengan Jurusan Terkait

4 Pembuatan Panduan Kegiatan Pelayanan Laboratorium untuk eksternal dan Laboratorium

terpadu

5 Penyampaian panduan kegiatan pelayanan laboratorium terpadu

43
4.3 Rencana Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Juli Agustus 1 2 3 4 1 2 3 4
Tabel 4.2 Rencana Jadwal Kegiatan

DAFTAR PUSTAKA

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin. 2020. Renstra Poltekkes Kemenkes Banjarmasin 20202024.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia.

2019. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi

Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan.

Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan SDM Kesehatan Pusat Pendidikan Sdm

Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2019. Standar Laboratorium Pendidikan

Diploma IV Gizi

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Berorientasi Pelayanan Modul

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Akuntabel Modul Pelatihan Dasar

Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Harmonis Modul Pelatihan Dasar

Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Loyal Modul Pelatihan Dasar Calon

Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Adaptif Modul Pelatihan Dasar

Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Kolaboratif Modul Pelatihan Dasar

Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. SMART ASN Modul Pelatihan Dasar

Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

44

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Manajemen Aparatur Sipil Negara

Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga

Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Aktualisasi : Modul Pelatihan Dasar

CPNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Peraturan Lembaga Administrasi

Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan

Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.

45
46 LAMPIRAN
Rancangan Aktualisasi “Optimalisasi Pelayanan Laboratorium PKG Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Tahun 2022” Serli Dwi Nurhayati 19960102022032005 Golongan III Angkatan 7 Kelompok C Bapelkes Cikarang

Profil Peserta

Nama Serli Dwi Nurhayati, S.Tr.Gz

NIP 199609102022032005

Pangkat/Golongan Penata Muda / IIIa

Jabatan Pranata Laboratorium Pendidikan Ahli

Pertama

Unit Kerja Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Jurusan Gizi

Instansi Kementerian Kesehatan

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Visi dan Misi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Visi

Sebagai pusat pendidikan

kesehatan yang bermoral, profesional dan unggul

Misi

1. Menyelenggaran pendidikan yang

bermoral, profesional dan unggul

2. Menyelenggarakan penelitian yang unggul

untuk meningkatkan mutu pendidikan

kesehatan

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada

masyarakat dan pelatihan bidang

kesehatan berdasarkan keilmuan, hasil penelitian dan berorientasi kepada

kebutuhan masyarakat

4. Membangun civitas academica

berdasarkan budaya organisasi

5. Memperkuat sistem manajemen

pendidikan yang profesional dan akuntabel

6. Membangun jejaring kerjasama lintas program dan sektor, baik nasional

maupun internasional.

1. 2. 3.

Fungsi :

Moral Profesional

1 2 3

Beriman, bertakwa, ramah, menjunjung

tata krama dan sopan satun terhadap

sesama pegawai, mahasiswa, mitra kerja

dan masyarakat

Berfokus pada mahasiswa dalam bentuk

pembelajaran, bimbingan konseling, pengembangan soft skill mahasiswa, penegakan

disiplin dan etos kerja yang tinggi, mematuhi

standar dan etos kerja yang tinggi, mematuhi

standar dan etika profesi

Manajemen dan output yang lebih baik

dibandingkan institusi sejenis, sebagai

tempat rujukan, benchmark dan percontohan baik tingkat nasional

maupun internasional

Tata Nilai Unggul Tata Nilai Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Tugas Pokok dan

Fungsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Fungsi :

Tugas Pokok

Melaksanakan Pendidikan vokasi

dalam bidang kesehatan pada

jejang program Diploma III dan

atau program Diploma IV/S1

Terapan/Sarjana Sains Terapan, serta program lain sesuai peraturan perundang-undangan.

1 2 3 4 5

Pelaksanaan pengembangan pendidikan

dalam bidang kesehatan

Pelaksanaan penelitian di bidang

pendidikan dan kesehatan

Pelaksanaan pengabdian kepada

masyarakat sesuai dengan bidang yang

menjadi tugas dan tanggung jawabnya

Pelaksanaan pembinaan civitas

akademika

Pelaksanaan kegiatan pelayanan

administratif

Struktur Organisasi

Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium

Pendidikan (PLP)

Tugas Jabatan Fungsional Pranata

Laboratorium Pendidikan, menurut

Permenpan RB No.7 tahun 2019 yaitu

melaksanakan kegiatan pengelolaan

Laboratorium yang meliputi :

Perencanaan Kegiatan Laboratorium,

Pengoperasian Peralatan dan

Penggunaan Bahan, Pemeliharaan/perawatan Peralatan dan Bahan, Pengevaluasian sistem kerja

dan Pengembangan Kegiatan

Laboratorium

Tugas Pranata

Laboratorium

Pendidikan

Identifikasi Isu

Belum terlaksananya

kegiatan pemeliharaan alat

secara rutin di Laboratorium

Jurusan Gizi Poltekkes

Banjarmasin Tahun 2022

Belum optimalnya

pelayanan laboratorium

PKG (Pendidikan dan

Konsultasi Gizi) Jurusan

Gizi Poltekkes Kemenkes

Banjarmasin Tahun 2022

-

-

- Wawancara dengan PLP

Pengamatan data dukung

- Belum adanya jadwal

pemeliharaan alat

- Belum ada formulir kegiatan

pemeliharaan alat

-

Menganggu jalannya kegiatan

praktikum apabila pada saat

pelaksanaannya ditemukan alat-alat

yang tidak siap pakai atau tidak berfungsi dengan baik

-

Belum optimalnya

Penyusunan StockOpname

pada Kegiatan Pendidikan

di Laboratorium terpadu

Jurusan Gizi Poltekkes

Kemenkes Banjarmasin

Tahun 2022

Wawancara dengan PLP

masih sebatas digunakan dalam

Pengamatan Penggunaan laboratorium PKG

pendidikan mahasiswa jurusan gizi

- Berpengaruh terhadap fungsi dan

perkembangan laboratorium gizi

sebagai penunjang Tridharma

Perguruaan Tinggi

- Berpengaruh terhadap Visi Misi

Jurusan Gizi dan Poltekkes Kemenkes

Banjarmasin

- Wawancara dengan PLP

- Pengamatan data dukung

- Pengalaman mengikuti

kegiatan pendidika di laboratorium

- Adanya kesenjangan antara

praktikan dengan alat yang

harus dipenuhi pada stock

opname yang dimiliki oleh

Jurusan Gizi

- Adanya perbedaan kondisi alat

yang ada di laboratorium

dengan daftar stockopname

- Mengganggu kegiatan praktikum dan

Pendidikan di laboratorium

- Dapat terjadi kecelakaan kerja

- Kegiatan Pendidikan tidak efektif dan efisien

ISU Data Dukung Isu Kondisi Saat Ini Dampak

Belum terlaksananya kegiatan

pemeliharaan alat secara rutin di

Laboratorium Jurusan Gizi Poltekkes

Banjarmasin Tahun 2022

Belum optimalnya pelayanan

laboratorium PKG (Pendidikan dan

Konsultasi Gizi) Jurusan Gizi

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Tahun 2022

Belum optimalnya Penyusunan Stock

Opname pada Kegiatan Pendidikan di

Laboratorium terpadu Jurusan Gizi

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Tahun

Menggunakan APKL
1
Penetapan Core Isu
No Isu A P K L Total Peringkat
4 4 3 4 13 II 2
4 4 4 4 16 I 3
2022 3 3 3 3 12 III

ANALISIS PENYEBAB MENGGUNAKAN METODE FISHBONE

“Optimalisasi Pelayanan

Laboratorium PKG

Jurusan Gizi Poltekkes

Kemenkes Banjarmasin

tahun 2022

1 Penyampaian Isu dan Gagasan Penyelesaian Isu kepada PLP dan PJ Laboratorium Gizi 2 Pelaksanaan koordinasi dengan ketua jurusan gizi 3 Pelaksanaan koordinasi dengan ketua jurusan terkait 4 Pembuatan panduan kegiatan pelayanan laboratorium terpadu Penyampaian panduan kegiatan pelayanan laboratorium terpadu 5
Kegiatan Pemecahan Isu

Matriks Rancangan Kegiatan

Penyampaan Isu dan Gagasan Penyelesaian Isu kepada PLP dan PJ Laboratorium Gizi

Menyiapkan Bahan Diskusi Melakukan Diskusi

Menyiapkan Rancangan

Kegiatan

Rancangan

Kegiatan

Pelaksanaan Koordinasi dengan Ketua Jurusan Gizi

Melakukan Janji Temu Menyiapkan Bahan Diskusi Melakukan Diskusi

Rancangan

Kegiatan

Pelaksanaan Koordinasi dengan Jurusan Terkait

Melakukan Janji Temu Menyiapkan Bahan Diskusi Melakukan Diskusi

Rancangan

Kegiatan

Pembuatan Panduan Pelayanan Laboratorium untuk Eksternal dan Laboratorium

Terpadu

Mencari Literatur Membuat Panduan

Mengkonsultasikan dengan PJ

Laboratorium

Rancangan Panduan

Pelayanan

Penyampaian Panduan Kegiatan Pelayanan Laboratorium Terpadu

Melakukan Janji Temu Menyampaikan Panduan Persetujuan Panduan

Panduan

Pelayanan

Penyampaian Isu dan

Gagasan Penyelesaian

Isu kepada PLP dan PJ

Laboratorium Gizi

Tahapan Kegiatan

Ketelitian, Kecermatan dan

Bertanggung jawab (Akuntabel)

Sopan, Ramah dan Solutif (Berorientasi Pelayanan)

Terbuka Menerima Masukan (Kolaboratif)

Menghargai Perbedaan Pendapat,

Membangun lingkungan kondusif (Harmonis)

1.

2. 3.

Menyiapkan bahan diskusi Melakukan diskusi

Menyiapkan

rancangan kegiatan

Berinovasi Menghadapi Perubahan (Adaptif)

Kontribusi sebagai PLP, Mengikuti

Arahan Pimpinan (Loyal)

Kinerja Terbaik, Learning agility (Kompeten)

Melakukan Koordinasi

dengan Ketua Jurusan

Gizi

Tahapan Kegiatan

Ketelitian, Kecermatan dan

Bertanggung jawab (Akuntabel)

Sopan, Ramah dan Solutif (Berorientasi Pelayanan)

Terbuka Menerima Masukan

(Kolaboratif)

Menghargai Perbedaan Pendapat,

Membangun lingkungan kondusif (Harmonis)

Menyiapkan bahan

diskusi

Melakukan Diskusi

Berinovasi Menghadapi Perubahan (Adaptif)

Kontribusi sebagai PLP, Mengikuti

Arahan Pimpinan (Loyal)

Kinerja Terbaik, Learning agility (Kompeten)

1. 2. 3. Melakukan Janji Temu

Melakukan Koordinasi

dengan Jurusan Terkait

Ketelitian, Kecermatan dan Bertanggung

jawab (Akuntabel)

Sopan, Ramah dan Solutif (Berorientasi Pelayanan)

Terbuka Menerima Masukan, Konstribusi

pihak lain (Kolaboratif)

Tahapan Kegiatan

Menghargai Perbedaan Pendapat,

Menyiapkan bahan

diskusi

Melakukan Diskusi

Membangun lingkungan kondusif (Harmonis) Berinovasi Menghadapi Perubahan (Adaptif)

Kontribusi sebagai PLP, Mengikuti

Arahan Pimpinan (Loyal)

Kinerja Terbaik, Learning agility

(Kompeten)

1. 2. 3. Melakukan Janji Temu

Pembuatan Panduan

Pelayanan

Laboratorium untuk

Eksternal dan Laboratorium Terpadu

Ketelitian, Kecermatan dan Bertanggung

jawab, (Akuntabel)

Sesuai Kebutuhan, Kualitas Pelayanan dan Solutif (Berorientasi Pelayanan)

Terbuka Menerima Masukan (Kolaboratif)

1. 2. 3.

Tahapan Kegiatan

Terbuka Menerima Saran, Menghargai

Perbedaan Pendapat, (Harmonis)

Mencari Literatur dan Referensi Membuat Panduan

Berinovasi dan Mengembangkan

Kreatifitas (Adaptif)

Mengkonsultasikan

dengan PJ

Kontribusi sebagai PLP (Loyal)

Kinerja Terbaik, Learning agility

(Kompeten)

Penyampaian Panduan

Kegiatan Pelayanan

Laboratorium Terpadu

Ketelitian, Kecermatan dan

Bertanggung jawab (Akuntabel)

Sopan, Ramah dan Solutif (Berorientasi Pelayanan)

Terbuka Menerima Masukan

(Kolaboratif)

Tahapan Kegiatan

Menghargai Perbedaan Pendapat,

Membangun lingkungan kondusif (Harmonis)

Menyampaikan

Panduan

Persetujuan Panduan

Berinovasi Menghadapi Perubahan (Adaptif)

Kontribusi sebagai PLP, Mengikuti Arahan

Pimpinan (Loyal)

Kinerja Terbaik, Learning agility (Kompeten)

1. 2. 3. Melakukan Janji Temu

Visi

Konstribusi Terhadap Visi Misi

Mendukung Visi Poltekkes dalam

meberikan pendidikan kesehatan

yang menghasilkan

peserta didik yang bermoral, professional dan unggul.

Misi

• Membangun Civitas academica

berdasarkan budaya organisasi

• Memperkuat sistem

manajemen pendidikan yang

profesional dan akuntabel;

• Membangun jejaring Kerjasama

lintas program dan sektor, baik

nasional maupun internasional

Penyampaian

Judul rancangan aktualisasi : Optimalisasi pelayanan laboratorium PKG

Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin tahun 2022

Waktu Pelaksanaan : 27 Juli – 1 September

Tempat Pelaksanaan : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

No Kegiatan Juli Agustus 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Penyampaian Isu dan Gagasan Penyelesaian Isu kepada PLP dan PJ Laboratorium Gizi 2 Pelaksanaan Koordinasi dengan Ketua Jurusan Gizi 3 Pelaksanaan Koordinasi dengan Jurusan Terkait 4
Panduan Kegiatan Pelayanan Laboratorium untuk eksternal dan Laboratorium terpadu 5
Pembuatan
panduan kegiatan pelayanan laboratorium terpadu
Serli Dwi Nurhayati 19960102022032005 Golongan III Angkatan 7 Kelompok C Bapelkes Cikarang

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.