Penyusunan SOP SerahTerimaInstrument Atau PeralatanMedis Steril Ruang Operasi Di RS

Page 1

LAPORAN SEMINAR RANCANAGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 1

PENYUSUNAN SOP SERAH TERIMA INSTRUMENT ATAU PERALATAN MEDIS

STERIL RUANG OPERASI DI RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH

DARAH HARAPAN KITA TAHUN 2022

DISUSUN OLEH : apt. SUCI AMALIA RAMADAYANTI, S.Farm NIP. 199701112022032002

BAPELKES CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2021

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

PENYUSUNAN SOP SERAH TERIMA INSTRUMENT ATAU PERALATAN MEDIS STERIL

RUANG OPERASI DI RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA TAHUN 2022

Telah di seminarkan

Tanggal 29 Juni 2022, di Bapelkes Cikarang

Coach

drg. Yana Yojana, MA NIP.197409132005012001

Mentor

Siti Rohani, S.Kep., Ners NIP.196410171984112001

Penguji

Asep Zaenal M, SKM., M.Epid NIP.196601061988031002

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat-Nya sehingga dapat tersusun Rancangan Aktualisasi dalam rangkaian Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan

3 Kementerian Kesehatan Tahun 2022 di Bapelkes Cikarang. Dengan ketulusan dan kerendahan hati, melalui dokumen ini penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. dr. Iwan Dakota, SpJP(K), MARS, FACC, FESC selaku Direktur Utama Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita.

2. Ibu Siti Rohani, S.Kep., Ners selaku Kepala Kepala Instalasi Sterilisasi Sentral, Laundry, dan Pemulasaran Jenazah, selaku mentor dari Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita yang telah memberikan banyak masukan dalam penyelesaian laporan rancangan aktualisasi ini.

3. Ibu Carsiti, S.Kep., Ners selaku Kepala Unit Sterilisasi Sentral Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita.

4. Ibu drg. Yana Yojana, MA selaku Widyaiswara (Coach) yang telah memberikan banyak masukan dalam penyelesaian laporan rancangan aktualisasi ini.

5. Orang tua dan keluarga yang telah mendoakan selama mengikuti pelatihan dasar CPNS ini sehingga penulis mampu mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.

6. Rekan-rekan seperjuangan Angkatan 3 Kelompok A Latsar CPNS Golongan III tahun 2022 yang selalu mendukung, berbagi pengalaman dan kebersamaan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan dokumen rancangan aktualisasi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk penyempurnaan rancangan aktualisasi ini.

Jakarta, Juni 2022

Penulis

iii
iv DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................................................i LEMBAR PERSETUJUAN ..........................................................................................ii KATA PENGANTAR .................................................................................................iii DAFTAR ISI ...........................................................................................................iv BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 B. Tujuan .......................................................................................................2 C. Ruang Lingkup ............................................................................................3 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Organisasi ..................................................................................4 B. Profil Peserta ..............................................................................................8 BAB III. RANCANGAN AKTUALISASI A. Identifikasi Isu ............................................................................................9 B. Penetapan Core Isu .....................................................................................9 C. Deskripsi Isu 10 D. Penyebab Isu ..............................................................................................13 E. Gagasan Pemecahan Isu ..............................................................................14 F. Kegiatan .....................................................................................................14 G. Matriks Rancangan Aktualisasi ......................................................................15 H. Rencana Jadwal Kegiatan .............................................................................27 DAFTAR PUSTAKA 28

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) menyebutkan bahwa dalam rangka mewujudkan pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan Negara, perlu membentuk ASN yang berkarakter yaitu berintegritas tinggi, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), mampu menjalankan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik, menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat, serta mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat pemersatu bangsa dan kesatuan Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Saat ini, ASN banyak mengalami tantangan dalam menjalankan tugas dan jabatannya, beberapa tantangannya adalah masih tinggi angka korupsi yang dilakukan ASN serta masih rendahnya kinerja pelayanan birokrasi.

Penyelenggaraan Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang inovatif dan terintegrasi, yaitu penyelenggaraan pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal selama 511 JP dan blended learning selama 647 JP. Hal ini dimaksudkan agar PNS memiliki kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS untuk mendukung terwujudnya smart governance sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dan menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas. Pelatihan Dasar CPNS ini diatur melalui Peraturan Kepala LAN (Lembaga Administrasi Negara) Nomor 10 Tahun 2021. Untuk membentuk PNS profesional yang berkarakter dibutuhkan pembaharuan pola penyelenggaraan diklat Pelatihan dasar dengan metode pembelajaran daring secara tidak langsung pada pelatihan mandiri, metode pembelajaran daring secara langsuung pada e-learning, aktualisasi, dan pembelajaran klasikal.

Materi pembelajaran pada pelatihan dasar CPNS yang dilakukan dengan metode pembelajaran daring, terdiri dari 4 agenda utama yaitu agenda 1 (Sikap Perilaku Bela Negara), Agenda 2 (Nilai-nilai dasar PNS), Agenda 3 (Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI) dan Agenda 4 (Habituasi). Keempat agenda tersebut kemudian diimplementasikan oleh masing-masing peserta Latsar dalam bentuk aktualisasi di unit

1

kerja. Aktualisasi ini merupakan serangkaian proses penerapan teori ke dalam praktek dan gagasan suatu kegiatan. Pada praktek aktualisasi, peserta Latsar melakukan identifikasi isu yang terjadi di unit kerja dan melakukan penetapan rincian kegiatan yang akan dilakukan untuk mengatasi isu tersebut, sehingga dapat meningkatkan kualitas kinerja unit kerja. Pada kegiatan aktualisasi, penetapan isu dikaitkan dengan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI (Agenda 3) dan pelaksanaannya sebagai bentuk aktualisasi nilai-nilai berakhlak (Agenda 2)

Saat ini penulis merupakan calon ASN di Kementerian Kesehatan, pada Unit Instalasi Sterilisasi Sentral, Laundry, dan Pemulasaran Jenazah di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita di Sub Unit Sterlisisasi Sentral. Pada rancangan aktualisasi, penulis melakukan identifikasi isu yang terjadi selama menjalankan tugas di Unit Sterlisasi Sentral, prioritas isu yang dipilih berdasarkan diskusi dengan coach dan mentor adalah masih terjadi kesalahpahaman antara unit sterilisasi sentral dan ruang operasi terkait kelengkapan dan susunan set instrument steril operasi di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Tahun 2022. Setelah ditemukan isu, penulis mulai menyusun kegiatan dan tahapan kegiatan pada rancangan aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai berakhlak. Nilai-nilai dasar tersebut juga diharapkan bisa diinternalisasikan dalam setiap kegiatan yang dilakukan penulis sebagai CPNS.

Menurut Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 24), pelatihan dasar yang dijalankan oleh seluruh CPNS memiliki tujuan, antara lain:

1. Membekali Peserta dengan pemahaman tentang orientasi yang membekali Peserta dengan kemampuan memahami esensi program Pelatihan Dasar CPNS, membangun kelompok pembelajaran yang dinamis dalam proses pembelajaran, kemampuan memahami pengembangan kompetensi hasil Pelatihan Dasar CPNS, kemampuan memahami pentingnya kebijakan pengembangan kompetensi menjadi PNS profesional dalam pelaksanaan tugas dan jabatan sebagai pelayan masyarakat, kemampuan memahami visi, misi, tugas, fungsi, dan kebijakan serta nilai-nilai organisasi instansinya.

2. Memfasilitasi Peserta mempelajari Mata Pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang bersifat umum/administratif dan diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tugas.

2
B. Tujuan

3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang bersifat spesifik, substantif dan/atau bidang yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tugas; dan/atau

4. Memfasilitasi Peserta untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan pada pembentukan jabatan fungsional sesuai dengan formasi jabatannya.

Pelaksanaan aktualisasi sebagai bagian dari program Latsar CPNS 2022 dilakukan dengan ruang lingkup isu atau gagasan kegiatan berdasarkan SKP, tupoksi atau saran dari mentor/pembimbing dengan syarat mampu laksana dalam rentan waktu yang telah ditetapkan. Gagasan kegiatan yang dipilih diharapkan mampu meningkatkan performa instansi dan menumbuhkan nilai-nilai dasar CPNS pada peserta.

3
C. Ruang Lingkup

BAB II

GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA

A. Gambaran Organisasi

Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) merupakan

rumah sakit khusus yang menjadi Pusat Rujukan Nasional untuk pelayanan penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular). Rumah sakit ini didirikan oleh Yayasan

Harapan Kita di atas tanah seluas 22.389 m2 di Jl. S. Parman Kav. 87 Slipi, Jakarta Barat dan diresmikan pada tanggal 9 November 1985.

Pada tanggal 27 Maret 1985 Yayasan Harapan Kita melalui Surat Keputusan nomor

02/1985 menyerahkan kepemilikan rumah sakit ini kepada pemerintah dalam hal ini

Kementerian Kesehatan, tetapi pengelolaannya diserahkan kepada Yayasan Harapan Kita berdasarkan SK.Nomor 57/MENKES/SK/II/1985.

Pada tanggal 31 Juli 1997 Yayasan Harapan Kita menyerahkan kembali pengelolaan

Rumah Sakit Jantung Harapan Kita kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

dan selanjutnya Peraturan Pemerintah nomor 126 tahun 2000, status Rumah Sakit

Jantung Harapan Kita berubah menjadi Perusahaan Jawatan di bawah naungan

Kementerian BUMN. Pada tanggal 13 Juni 2005, ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor

23 Tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, yang

menyebutkan perubahan status Rumah Sakit yang semula berstatus Perusahaan Jawatan (Badan Usaha Milik Negara) menjadi Badan Layanan Umum (pasal 37 ayat 2) sesuai

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1243/MENKES/SK/VIII/2005. Dengan demikian, Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh darah Harapan Kita pun berubah statusnya menjadi

BLU-RSJPD Harapan Kita dan berada dibawah Kementerian Kesehatan RI sebagai Unit Pelaksanaan Teknis.

Selanjutnya pada tanggal 26 September 2007 berdasarkan SK Menteri Kesehatan

Nomor 1102/MENKES/SK/2007 RSJPDHK dan telah diperbaharui dengan KMK RI Nomor

HK.01.07/MENKES/602/2017 ditetapkan sebagai Pusat Jantung Nasional yang mempunyai tugas memberikan pelayanan kardiovaskuler tersier khusus, melakukan pengampuan jejaring rujukan kardiovaskuler dan rujukan nasional dibidang kardiovaskuler.

Pada tanggal 12 Juli 2017 izin operasional RSJPDHK sebagai Rumah Sakit Khusus

Kelas A terbit berdasarkan SK Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor

11/1/10/KES/PMDN/2017 tentang Izin Operasional RSJPDHK sebagai Rumah Sakit Khusus

Tipe A dan pada tanggal 17 Desember 2020 telah ditetapkan Peraturan Menteri

Kesehatan RI Nomor 54 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit

4

Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita sebagai pengganti SOTK terdahulu yangsudah tidak sesuai lagi.

Sebagai Pusat Rujukan Nasional khususnya dalam penatalaksanaan penyakit jantung dan pembuluh darah, RSJPDHK selain berfungsi sebagai pusat pelayanan pasien, juga mendapatkan pengakuan sebagai RS pendidikan Afiliasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan telah memenuhi standar RS Pendidikan berdasarkan SK Menkes Nomor

HK.01.07/MENKES/680/2019 pada tanggal 18 Oktober 2019.

Berbagai upaya telah dilaksanakan untuk menciptakan GoodCorporateGovernance, yaitu transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggung jawaban dan kewajaran serta program perbaikan mutu layanan klinik yang berkesinambungan. Akreditasi 15 pelayanan telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2011. Akreditasi ISO

9001:2000 diperoleh pada tahun 2004. Penetapan RSJPDHK sebagai Rumah Sakit

Pendidikan oleh Kementerian Kesehatan RI telah dilaksanakan pada tanggal 5 Desember

2013 dan telah lulus Paripurna Akreditasi KARS versi 2012 pada November 2015, serta

Akreditasi InternationalJointCommitionInternational(JCI)pada Mei 2016 dan terakhir

RSJPDHK telah melaksanakan Akreditasi KARS dengan hasil terakreditasi Paripurna pada tanggal 7 November 2018 dengan Nomor Sertifikat KARS-SERT/52/XI/2018 dan tahun berikutnya pada tanggal 8 Maret 2019 RSJPDHK telah terakreditasi International dengan Nomor Sertifikat KARS-SERT/331/III/2019 dan pada tahun yang sama RSJPDHK telah Lulus JointCommisionInternational(JCI)pada tanggal 20 Juni 2019.

1. VISI

Visi Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita adalah “Menjadi Pusat Kardiovaskular Berkualitas Setara Asia”.

2. MISI

Misi Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita adalah “Menyelenggarakan pelayanan, pendidikan serta penelitian dan pengembangan kardiovaskular berkualitas”.

3. TUJUAN

Adapun tujuan dari Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita sebagai berikut:

1) Mewujudkan pelayanan kardiovaskular yang berkualitas setara rumah sakit terkemuka asia;

5

2) Memperoleh inovasi baru di bidang kardiovaskular;

3) Meningkatkan akses masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan kardiovaskular;

4) Mewujudkan lulusan peserta didik yang berkualitas;

5) Mewujudkan kepuasan pasien;

6) Meningkatkan kemandirian BLU.

4. NILAI BUDAYA KERJA

Nilai Budaya Kerja RSJPDHK adalah “I CARE”, dimana:

1) Integrity, Kesesuaian komitmen dan tindakan akan menjadi tolok ukur penilaian dari jasa yang ditawarkan oleh RSJPDHK.

2) Competence, Sebagai rumah sakit rujukan terakhir kardiovaskular, RSJPDHK harus memilliki dan mengembangkan kompetensinya di bidang kardiovaskular lewat pelayanan, pendidikan dan riset yang berkualitas tinggi.

3) Accessibility, RSJPDHK berupaya keras membuka pintu pelayanan selebarlebarnya kepada seluruh pihak yang membutuhkan tanpa terkecuali.

4) Reliability, Sebagai rumah sakit dengan kompetensi utama di bidang kardiovaskular, RSJPDHK akan mengedepankan kualitas demi menjadi rumah sakit yang paling dipercaya oleh seluruh pihak.

5) Excellence, Selain kompetensi medis yang unggul, RSJPDHK berkomitmen memberikan pelayanan unggul yang berorientasi pada kebutuhan pasien.

5. STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Struktur Organisasi Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita berdasarkan

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 54 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta.

RSJPDHK dipimpin oleh seorang Kepala yang disebut Direktur Utama. Selain itu RSJPDHK mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan kekhususan di bidang penyakit jantung dan pembuluh darah. Organisasi RSJPDHK Jakarta terdiri dari:

1) Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang;

2) Direktorat Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Penelitian;

3) Direktorat Keuangan dan Barang Milik Negara;

4) Direktorat Perencanaan, Organisasi dan Umum.

6
7
Sumber:RSJPDHK(2021) Gambar 1. Struktur Organisasi RSJPDHK

Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta selanjutnya disebut

RSJPDHK adalah Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada

di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

Kementerian Kesehatan. RSJPDHK dipimpin oleh seorang Kepala yang disebut Direktur

Utama.

Nama : Suci Amalia Ramadayanti

NIP : 199701112022032002

Tempat/tanggal lahir : Kotawaringin Barat, 11 Januari 1997

Pendidikan : S1 – Apoteker

Jabatan : Ahli Pertama – Apoteker

Satuan Kerja : Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah

Harapan Kita

Unit Kerja : Instalasi Sterilisasi Sentral, Laundry, dan

Pemulasaran Jenazah

Dalam pelaksanaan aktualisasi, mengacu pada kegiatan dalam Sasaran Kerja Pegawai (SKP), sebagai berikut:

No.

Kegiatan Sumber

1. Melakukan pelayanan sterilisasi untuk ruang tindakan dan perawatan sebagai pelanggan Unit Sterilisasi Sentral SKP

2. Menyediakan instrument/pelatan medis yang telah dikemas sesuai standar SKP

3. Menyediakan instrument/peralatan medis hasil proses

sterilisasi sesuai jumlah kebutuhan dan memenuhi standar SKP

4. Melakukan kegiatan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi SKP

5. Melakukan penginputan data digital harian SKP

6. Melakukan pelayanan dan pelatihan di Unit Sterilisasi Sentral SKP

8
B. Profil Peserta

BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. IDENTIFIKASI ISU

Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita mempunyai Instalasi Sterilisasi Sentral, Laundry, dan Pemulasaran Jenazah. Salah satu unit di bawah instalasi tersebut adalah Sterilisasi Sentral yang berfungsi untuk menerima, memproses, memproduksi, mensterilkan, menyimpan, serta mendistribusikan peralatan medis ke berbagai ruangan di rumah sakit (Kemenkes, 2009). Beberapa isu yang dapat diangkat dari Unit Sterilisasi Sentral dengan melakukan observasi selama 3 bulan sejak ditugaskan adalah sebagai berikut :

1. Masih ditemukan peralatan medis atau instrument setelah pakai tidak dilakukan pre cleaning di point of use yang dikirimkan ke unit sterilisasi sentral RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Tahun 2022

2. Masih terjadi kesalahpahaman antara unit sterilisasi sentral dan ruang operasi terkait kelengkapan dan susunan set instrument steril operasi di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Tahun 2022

3. Belum optimalnya penggunaan Ruang Steril di unit sterilisasi sentral RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Tahun 2022

B. PENETAPAN CORE ISU

Beberapa isu yang diperoleh di unit Sterilisasi Sentral akan dipilih satu isu berdasarkan Teknik tapisan isu menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu dengan menetapkan penilaian (1-5) pada kriteria Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan (Kemenkes, 2019). Isu yang terpilih adalah isu yang memiliki nilai tertinggi dari penilaian:

1. Aktual (A): isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat

2. Problematik (P): isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komperehensif

3. Kekhalayakan (K): isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak

4. Kelayakan (L): isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya

9

Berikut hasil penilaian isu yang dapat menjadi dasar pemilihan isu dari

beberapa isu yang terdapat di Unit Sterilisasi Sentral di Rumah Sakit Jantung dan

Pembuluh Darah Harapan Kita:

No. Isu A P K L Jumlah Prioritas

1. Masih ditemukan peralatan medis atau instrument setelah pakai tidak dilakukan pre cleaning di point of use

yang dikirimkan ke unit sterilisasi

sentral RS Jantung dan Pembuluh

Darah Harapan Kita Tahun 2022

2. Masih terjadi kesalahpahaman antara unit sterilisasi sentral dan ruang operasi

terkait kelengkapan dan susunan set instrument steril operasi di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita

Tahun 2022

3. Belum optimalnya penggunaan Ruang

Steril di unit sterilisasi sentral RS

Jantung dan Pembuluh Darah Harapan

Kita Tahun 2022

5 4 5 4 18 II

5 5 5 5 20 I

5 4 5 3 17 III

Dari tabel penilaian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa isu yang terpilih

adalah “Masih terjadi kesalahpahaman antara unit sterilisasi sentral dan ruang operasi terkait kelengkapan dan susunan set instrument steril operasi di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Tahun 2022” dengan perolehan skor 20.

C. DESKRIPSI ISU

1. Kondisi saat ini

Unit Sterilisasi Sentral melakukan pemrosesan ulang instrument/peralatan medis mulai dari pre cleaning, cleaning, pengemasan, sterilisasi, dan distribusi dari semua unit di rumah sakit termasuk dari kamar bedah. Rumah sakit memiliki dua tempat kamar operasi yang berbeda gedung dan memiliki jarak yang jauh dari unit sterilisasi sentral, yaitu kamar operasi dewasa dan kamar operasi kongenital (pediatrik dan dewasa). Lokasi kamar operasi dewasa berada di Gedung

10

Perawatan 1, kamar operasi kongenital berada di Gedung Perawatan 2, sedangkan

Unit Sterilisasi Sentral berada di Gedung Utility. Perbedaan jarak lokasi antara kamar operasi dan unit sterilisasi sentral dapat mempengaruhi komunikasi saat serah terima dikarenakan mobilitas yang tinggi menjadikan keadaan serah terima peralatan menjadi terburu buru sehingga tidak dilakukan komunikasi. Kamar operasi memiliki instrument kompleks yang disetting berdasarkan jenis operasi yang akan dilakukan. Kamar operasi kongenital mempunyai 8 basic set yang terdiri dari beberapa alat namun tidak semua mempunyai isi set yang lengkap karena keterbatasan alat operasi, sedangkan kamar operasi dewasa mempunyai 11 basic set yang berisi alat yang sama di setiap set. Alat. dalam basic set milik kamar operasi kongenital berbeda alatnya tiap basic set sehingga mempunyai tingkat kerumitan lebih tinggi disbanding basic set kamar operasi dewasa.

Instrumen atau peralatan medis yang digunakan di kamar operasi akan dikirimkan ke unit Sterilisasi Sentral setelah dilakukan precleaning di ruang operasi. Di unit sterilisasi sentral, instrument akan melalui ruang dekontaminasi untuk dilakukan pencucian, ruang pengemasan untuk dilakukan setting dan pengemasan serta proses sterilisasi, dan ruang steril untuk dilakukan penyimpanan dan cek kualitas akhir sebelum dikirimkan. Proses pengiriman alat operasi dilakukan minimal 2 kali sehari oleh staf sterilisasi sentral. Banyaknya proses pengiriman tergantung kebutuhan ruang operasi. Keterbatasan alat operasi mendorong pengiriman dengan sistem langsung antar, sehingga alat yang ada di ruang operasi diusahakan selalu readytouse.

Permasalahan terjadi ketika alat yang terdapat dalam set kurang atau dikemas diluar kebiasaan dan terjadi kesalahan komunikasi saat penyerahan set operasi. Kekurangan alat dapat terjadi saat proses penggunaan di ruang operasi atau saat alat sudah berada di unit sterilisasi sentral. Hal ini belum bisa dilacak karena belum terdapat sistem serah terima barang yang diterapkan di unit sterilisasi sentral untuk penyerahan instrument atau peralatan medis ruang operasi.

2. Dampak jika masalah tidak terselesaikan

Kesalahpahaman kelengkapan instrument atau peralatan medis ruang operasi jika tidak diselesaikan akan menimbulkan beberapa dampak. Dampak pertama yang dapat terjadi yaitu menurunkan kepuasan pasien dan bisa membahayakan keselamatan pasien operasi. Hal ini dapat terjadi karena deteksi ketidaklengkapan alat steril yang di kemas di dalam rigid container hanya bisa dilakukan saat pasien sudah siap untuk proses pembedahan Rigid container adalah wadah tertutup yang

11

terbuat dari logam dan mampu menjaga kesterilan alat operasi yang disimpan di dalamnya. Rigid container yang digunakan dikunci ganda menggunakan pengikat. Ketika rigid container terbuka atau tidak dikunci maka alat tersebut dapat dikembalikan ke unit sterilisasi sentral untuk dilakukan sterilisasi ulang. Saat pasien untuk proses pembedahan dan dalam keadaan bius sudah bekerja maka tenaga Kesehatan harus menjaga keselamatan pasien lebih lama karena petugas lain yang menemukan ketidaklengkapan akan mencari alat operasi yang dapat digunakan. Proses pencarian ketidaklengkapan ini biasanya dilakukan dengan membuka set operasi lain yang masih steril. Maka dampak lain yang bisa muncul adalah tidak efektif bagi petugas untuk membuka satu per satu set operasi, mengambil beberapa barang steril dari set operasi dan membiarkan barang steril lain yang ada di dalam set tidak terpakai dan harus dilakukan sterilisasi ulang untuk semua set yang telah terbuka. Keefisienan waktu juga terdampak karena akan menambah durasi operasi karena mencari kelengkapan barang. Proses sterilisasi ulang yang dilakukan untuk set yang telah terbuka juga dapat menambah cost sterilisasi dan tidak efektif bagi unit sterilisasi sentral karena harus mengolah barang yang sebenarnya belum terpakai. Kefokusan tim operasi juga dapat terganggu karena kendala sebelum operasi yaitu ketidaklengkapan instrument steril.

3. Kondisi yang diharapkan

Kondisi yang ideal yaitu optimalnya komunikasi efektif saat penyerahan dapat mengurangi kesalahpahaman dan dampak yang terjadi akibat kesalahpahaman tersebut. Ketidaklengkapan instrument steril yang diserahkan oleh unit sterilisasi sentral dapat disampaikan saat penyerahan kepada ruang operasi sehingga tidak akan terjadi dampak yang tidak diinginkan di ruang operasi. Proses penyerahan dapat disertai dengan cek pemahaman antara penerima dan pemberi alat agar tidak terjadi kesalahpahaman.

12

D. PENYEBAB ISU

Isu yang telah dipilih selanjutnya dilakukan analisis mendalam terhadap isu

dengan menggunakan alat bantu seperti fishbone diagram. Berikut analisis isu

“Masih terjadi kesalahpahaman antara unit sterilisasi sentral dan ruang operasi

terkait kelengkapan peralatan medis di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan

Kita Tahun 2022” dengan menggunakan fishbone diagram: double check CSSD

People

Lupa informasi

Product Place

Alat digunakan terpisah

Tidak ada komunikasi

Berbeda gedung

Terburu-buru

Waktu tempuh lama

Keterbatasan SDM

Tidak ada edukasi

Alat fast moving

Gangguan lift

Alat belum disetting Alat hilang

Alat dikemas terpisah

Keterbatasan alat

Tidak ada SOP

Produktivitas tinggi

Tidak ada media

Pasien banyak

Productivity & Quality

Tidak ada dokumentasi

Kesibukan tinggi

Physical evidence Process

Masih terjadi kesalahpahaman antara unit sterilisasi sentral dan ruang operasi terkait kelengkapan dan susunan set instrument steril operasi di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Tahun 2022

Dari analisis fishbone terkait isu “Masih terjadi kesalahpahaman antara unit sterilisasi sentral dan ruang operasi terkait kelengkapan dan susunan set instrument steril operasi di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Tahun 2022” ditemukan

akar permasalahan yang dapat dibuat penyelesaiannya yaitu tidak adanya media

sebagai pembuktian penyerahan disertai komunikasi dan tidak adanya SOP

penyerahan barang steril ruang operasi.

13

E. GAGASAN PEMECAHAN ISU

Dari akar permasalahan yang telah ditemukan, dibuat suatu CAPA (Corrective Action Preventif Action) untuk melakukan perbaikan. Corrective Action adalah tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki akar permasalahan yang ada, sedangkan preventif action adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah terulangnya permasalahan tersebut.

Corrective Action :

1. Pembuatan SOP serah terima barang steril ruang operasi

2. Pembuatan google form disertai QR code sebagai alat untuk dokumentasi penyerahan barang steril

Preventif Action :

1. Sosialisasi SOP dan google form yang telah dibuat

2. Evaluasi bulanan terhadap penggunaan google form dan pemberlakuan SOP untuk mengurangi kesalahpahaman ruang operasi dan unit sterilisasi sentral

Gagasan kreatif pemecahan isu yang diusulkan adalah optimalisasi komunikasi

efektif saat penyerahan instrument atau peralatan medis steril ruang operasi dengan

menggunakan google form disertai QR Code di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh

Darah Harapan Kita Tahun 2022

F. KEGIATAN

Rancangan kegiatan aktualisasi merupakan rancangan kegiatan yang akan

dilakukan untuk mengatasi isu yang terdapat di unit kerja dengan

menginternalisasikan nilai-nilai dasar PNS (BERAKHLAK). Rancangan kegiatan

aktualisasi yang akan dilaksanakan sebagai berikut:

1. Rapat Koordinasi Penyusunan SOP serah terima instrument steril ruang operasi

2. Pembuatan SOP serah terima instrument steril ruang operasi

3. Uji Coba SOP serah terima instrument steril ruang operasi

4. Sosialisasi SOP serah terima instrument steril ruang operasi

5. Pengesahan SOP serah terima oleh pimpinan/kepala instalasi

14

G. MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI

Nama : apt. Suci Amalia Ramadayanti, S.Farm

Jabatan : Ahli Pertama - Apoteker

Unit Kerja : Unit Sterilisasi Sentral; Instalasi Sterilisasi Sentral, Laundry, dan Pemulasaran Jenazah; Rumah

Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita

Identifikasi Isu :

1. Masih ditemukan peralatan medis atau instrument setelah pakai tidak dilakukan pre cleaning di point of use yang dikirimkan ke unit sterilisasi sentral RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Tahun 2022

2. Masih terjadi kesalahpahaman antara unit sterilisasi sentral dan ruang operasi terkait kelengkapan dan susunan set instrument steril operasi di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Tahun 2022

3. Belum optimalnya penggunaan Ruang Steril di unit sterilisasi sentral RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Tahun 2022

Isu yang Diangkat : Masih terjadi kesalahpahaman antara unit sterilisasi sentral dan ruang operasi terkait kelengkapan dan susunan set instrument steril operasi di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Tahun 2022

Gagasan Pemecahan Isu : Penyusunan SOP serah terima instrument atau peralatan medis steril ruang operasi di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Tahun 2022

15

Tabel : Matriks Rancangan Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil

Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi

Terhadap VisiMisi Organisasi

Pengamatan Nilai

Organisasi

1. Rapat koordinasi

penyusunan

SOP Output :

Terlaksananya

rapat koordinasi

terkait

penyelesaian

masalah

penyerahan

barang steril

dengan

penyusunan

SOP

1. Membuat surat undangan rapat koordinasi

Surat undangan rapat koordinasi

Membuat surat undangan dengan

cermat (akuntabel), undangan diberikan

kepada semua peserta

tanpa melihat latar

belakangnya (Harmonis)

Kontribusi kegiatan

ini adalah

perwujudan dari

misi Rumah Sakit

Jantung dan

Pembuluh Darah

Dalam kegiatan ini

memperkuat nilai

organisasi berupa

Integrity(Kesesuaian

komitmen dan tindakan akan menjadi tolok ukur

2. Menyiapkan bahan rapat koordinasi Bahan presentasi

Bahan koordinasi tidak

mengandung SARA

dan menjaga nama

baik instansi (loyal)

3. Melaksanakan rapat koordinasi Notulen rapat koordinasi Koordinasi merupakan

kesempatan bagi

semua pihak

berkontribusi

Menyelenggarakan

pelayanan,

pendidikan serta

penelitian dan

pengembangan

kardiovaskular

berkualitas” karena

melalui koordinasi

dapat melakukan

pengembangan

penilaian dari jasa yang ditawarkan oleh

RSJPDHK) karena

koordinasi menunjukkan

komitmen staf untuk

memberikan jasa yang

terbaik dalam

melaksanakan

pekerjaannya.

16
1 2 3 4
6
5
7

4. Menyusun laporan

rapat koordinasi Laporan rapat Koodinasi

(Kolaboratif),

penyampaian

koordinasi dengan

ramah untuk

menghasilkan solusi

yang terbaik untuk

semua pihak

(berorientasi

pelayanan),

koordinasi dilakukan

juga untuk

menampung saran

agar penyelesaian

masalah mempunyai

kualitas terbaik

(Kompeten) dan

sebagai wadah

pengembangan

kreativitas (Adaptif)

Membuat laporan

koordinasi sebagai

dengan

menampung saran

agar ditemukan

solusi perbaikan

yang terbaik.

17

2. Pembuatan SOP

penyerahan

barang steril

ruang operasi

dan google form

1. Melakukan

konsultasi dengan

unit terkait isi SOP

serah terima

Notulen

konsultasi isi

SOP serah

terima

pertanggungjawaban

kegiatan (akuntabel)

Melakukan konsultasi

dengan ramah dan

melakukan perbaikan

dengan cekatan

(berorientasi

pelayanan),

Kontribusi kegiatan

ini adalah

perwujudan dari

visi Rumah Sakit

Jantung dan

Pembuluh Darah

Output :

Terlaksananya

pembuatan SOP

penyerahan

barang steril

ruang operasi

dan google form

konsultasi

dimanfaatkan untuk

menghasilkan SOP

dengan kualitas

terbaik (Kompeten)

dan dapat cepat

menyesuaikan diri jika

terdapat perubahan (Adaptif). Konsultasi

juga menunjukkan

kerja sama dengan

unit agar

menghasilkan SOP

Menjadi Pusat

Kardiovaskular

Berkualitas Setara

Asia” karena

melalui perbaikan

dengan pembuatan

SOP dan google

form dapat

mendukung Rumah

Sakit menjadi pusat

kardiovaskular

berkualitas dengan

memaksimalkan

Dalam kegiatan ini

memperkuat nilai

organisasi berupa

Excellence (Selain

kompetensi medis yang

unggul, RSJPDHK

berkomitmen

memberikan pelayanan

unggul yang berorientasi pada kebutuhan pasien)

karena penyelesaian permasalahan ini

merupakan bentuk

komitmen untuk

memberikan pelayanan

unggul yang berorientasi pada kebutuhan pasien.

18

2. Membuat draft SOP serah terima

Draft SOP serah terima

yang sesuai (Kolaboratif)

SOP dibuat dengan

cermat (akuntabel)

untuk memudahkan

petugas (Harmonis)

melalui SOP dengan

kualitas terbaik (Kompeten),

kemajuan teknologi

sebagai usaha

meningkatkan

kualitas pelayanan.

3. Mengkonsultasikan

draft SOP kepada

mentor

Notulen konsultasi

draft SOP

serah terima

Melakukan konsultasi

dengan ramah dan

melakukan perbaikan

dengan cekatan (berorientasi

pelayanan), konsultasi

dimanfaatkan untuk

menghasilkan SOP

dengan kualitas

terbaik (Kompeten)

dan dapat cepat

menyesuaikan diri jika

19

4. Membuat google form serah terima Google form serah terima

terdapat perubahan (Adaptif). Konsultasi

juga menunjukkan

kerja sama dengan

mentor agar

menghasilkan SOP

yang sesuai (Kolaboratif)

Memenuhi kebutuhan

dokumentasi

penyerahan (berorientasi

pelayanan), google form dibuat sebagai

bukti agar tidak ada

kesalahpahaman yang

dapat mengarah pada

perpecahan (loyal),

meningkatkan

kompetensi untuk

menjawab

permasalahan

20

3. Uji coba SOP

5. Membuat QR Code

akses google form

serah terima

QR Code

(Kompeten),

penggunaan google

form untuk

memanfaatkan

fasilitas yang ada

(Kolaboratif)

Mempermudah akses

google form dengan

solusi QR Code (berorientasi

pelayanan),

penggunaan QR Code

merupakan inovasi

terbaru yang

mempermudah

pekerjaan (Adaptif),

Output :

Terlaksananya

uji coba SOP

1. Melakukan

sosialisasi uji coba

SOP serah terima

Checklist

sosialisasi

Sosialisasi ini

bertujuan agar saling

bekerja sama dalam

memperbaiki sistem

(loyal), sosialisasi ini

dalam rangka

Kontribusi kegiatan

ini adalah

perwujudan dari

misi Rumah Sakit

Jantung dan

Pembuluh Darah

Dalam kegiatan ini

memperkuat nilai

organisasi berupa

Reliability(Sebagai

rumah sakit dengan

kompetensi utama di

21

2. Mengamati pemberlakuan

SOP serah terima dan pengisian google form

membantu staf lain

belajar memanfaatkan

kemajuan teknologi (Kompeten), sosialisasi digunakan

agar semua pihak

dapat bekerjasama

menjalankan SOP

(Kolaboratif)

“Menyelenggarakan

pelayanan, pendidikan serta

penelitian dan

pengembangan

kardiovaskular

berkualitas” karena

uji coba merupakan

salah satu bentuk

bidang

kardiovaskular, RSJPDHK

akan mengedepankan

kualitas demi menjadi

rumah sakit yang paling

dipercaya oleh seluruh

pihak) karena melalui uji

coba dapat dilakukan

3. Melakukan review hasil uji coba SOP

serah terima

Checklist

pengamatan Melakukan

pengamatan dengan

jujur (akuntabel),

pengamatan

merupakan tindakan

proaktif agar dapat

memperbaiki sistem (Adaptif)

penelitian untuk

menemukan

evaluasi dari sistem

yang telah dibuat.

perbaikan dari sistem sebagai bukti

mengedepankan kualitas pelayanan.

Laporan hasil uji coba SOP

serah terima

Melakukan evaluasi

dan perbaikan dari

hasil uji coba

(berorientasi

pelayanan) sebagai

22

4. Sosialisasi SOP

serah terima

instrument steril

ruang operasi

1. Membuat surat undangan sosialisasi

Surat undangan

proses membantu unit

memperbaiki sistem (Harmonis)

Membuat surat

undangan dengan

cermat (akuntabel),

undangan diberikan

kepada semua peserta

Kontribusi kegiatan

ini adalah

perwujudan dari

misi Rumah Sakit

Jantung dan

Dalam kegiatan ini

memperkuat nilai

organisasi berupa

Integrity(Kesesuaian

komitmen dan tindakan

Output :

Terlaksananya

sosialisasi SOP

serah terima

instrument steril

ruang operasi

2. Membuat

sosialisasi Bahan Sosialisasi

tanpa melihat latar

belakangnya (Harmonis)

Bahan sosialisasi tidak

mengandung SARA

dan menjaga nama

baik instansi (loyal)

Pembuluh Darah

“Menyelenggarakan

pelayanan,

pendidikan serta

penelitian dan

pengembangan

kardiovaskular

akan menjadi tolok ukur

penilaian dari jasa yang

ditawarkan oleh

RSJPDHK) karena

sosialisasi dan penerapan SOP

3. Melaksanakan sosialisasi Notulen sosialisasi

Dalam kegiatan

sosialisasi merupakan

kesempatan bagi

semua pihak

berkontribusi (Kolaboratif),

penyampaian

berkualitas” karena

melalui sosialisasi

dapat melakukan

pelayanan

maksimal dengan

SOP yang berlaku.

menunjukkan komitmen staf untuk memberikan jasa yang terbaik dalam

melaksanakan

pekerjaannya.

23
bahan

sosialisasi dengan

ramah untuk

memberikan informasi

untuk semua pihak

(berorientasi

pelayanan),

sosialisasi dilakukan

juga untuk langkah

awal agar

penyelesaian masalah

mempunyai kualitas

terbaik (Kompeten)

dan dapat

menyesuaikan diri

dengan SOP dalam

bekerja (Adaptif)

pimpinan/kepala

1.

draft

) dan

berisi hal yang tidak

mencemarkan nama

instansi (Loyal) untuk

Kontribusi kegiatan

ini adalah

perwujudan dari

misi Rumah Sakit

Jantung dan

Pembuluh Darah

Dalam kegiatan ini

memperkuat nilai

organisasi berupa

Competence(Sebagai

rumah sakit rujukan

terakhir kardiovaskular,

24
5. Pengesahan
SOP serah terima oleh
instalasi
final SOP serah terima Draft final SOP serah terima
final
Menyiapkan
Draft
SOP dibuat dengan cermat (akuntabel

Output :

Terlaksananya

pengesahan

SOP serah

terima oleh

pimpinan atau

kepala instalasi

2. Mengajukan

nomor SOP dan

verbal ke bagian

hukum serta

perbaikan SOP

memudahkan petugas

(Harmonis) melalui

SOP dengan kualitas

terbaik (Kompeten),

Lembar verbal SOP yang dibuat

melalui proses

pengesahan dan

perbaikan

menunjukkan

integritas tinggi dan

disiplin dalam

prosesnya

(Akuntabel),

“Menyelenggarakan

pelayanan, pendidikan serta

penelitian dan

pengembangan

kardiovaskular

berkualitas” karena

pengesahan SOP

serah terima yang

akan diterapkan

merupakan proses

menuju

penyelenggaraan

RSJPDHK harus memilliki

dan mengembangkan

kompetensinya di bidang

kardiovaskular lewat

pelayanan, pendidikan

dan riset yang

berkualitas tinggi) karena

melalui pengesahan SOP

serah terima

menunjukkan hasil darii

pengembangan

kompetensi di bidang

pelayanan oleh staf.

3. Mengajukan usulan pengesahan

SOP yang

pelayanan

disetujui dapat

telah disetujui SOP yang telah

membantu

menyelesaikan

masalah di unit terkait

serah terima

(Berorientasi

pelayanan), melalui

SOP yang dilengkapi

berkulaitas.

25

google form dan QR

Code ini menunjukkan

adanya inovasi dalam

penyelesaian masalah

(Adaptif) dengan

bekerja sama

(Kolaboratif)

26

H. RENCANA JADWAL KEGIATAN

Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan dalam waktu 4 minggu di Bulan Agustus. Kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan untuk penyelesaian isu ini akan menghasilkan SOP, google form, dan QR Code. Pembagian kegiatan dalam waktu 4 minggu dituliskan dalam tabel sebagai berikut : No Kegiatan

1. Rapat Koordinasi Penyusunan SOP serah terima instrument steril ruang operasi

2. Pembuatan SOP serah terima instrument steril ruang operasi

3. Uji Coba SOP serah terima instrument steril ruang operasi

4. Sosialisasi SOP serah terima instrument steril ruang operasi

5. Pengesahan SOP serah terima oleh pimpinan/kepala instalasi

Minggu Ke1 2 3 4

27

DAFTAR PUSTAKA

Handoko, Ramah. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Akuntabel. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Jalis, Ahmad. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Kompeten. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 94/K.1/PDP.07/2021 tentang

KurikulumPelatihanDasarCalonPegawaiNegeriSipil

Mirdin, Andi. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Berorientasi Pelayanan. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 tentang

PelatihanDasarCalonPegawaiNegeriSipil(Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2021 Nomor 24).

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2021 tentang

PerubahanAtasPeraturanLembagaAdministrasiNegaraNomor1Tahun2021tentang PelatihanDasarCalonPegawaiNegeriSipil.

Rahmanendra, Dwi. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Loyal. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. 2022. Panduan Pengorganisasian

Instalasi Sterilisasi Sentral, Binatu Dan Pemulasaraan Jenazah Tahun 2022. Jakarta : Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita.

Sembodo, Jarot. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Harmonis. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Sejati, Tri. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Kolaboratif. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Suwarno, Yogi. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Adaptif. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5494).

Utomo, Tri, etal. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Habituasi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

28

RANCANGANAKTUALISASI

PENYUSUNAN SOPSERAHTERIMAINSTRUMENTATAU PERALATAN MEDIS STERIL

RUANG OPERASI DIRUMAH SAKITJANTUNG DANPEMBULUH DARAH HARAPAN KITA

TAHUN 2022

Nama : apt. Suci Amalia Ramadayanti, S.Farm

Jabatan : Ahli Pertama – Apoteker

Unit Kerja : Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita

Coach : drg. Yana Yojana, MA

Mentor : Siti Rohani, S.Kep., Ners

Penguji : Asep Zaenal M, SKM., M.Epid

BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

2022

GAMBARAN ORGANISASI

Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita

Tusi Pegawai

Tugas Pokok Jabatan (SKP)

Melakukan pelayanan sterilisasi untuk ruang tindakan dan perawatan sebagai

pelanggan Unit Sterilisasi Sentral

Menyediakan instrument/pelatan medis yang telah dikemas sesuai standar

Menyediakan instrument/peralatan medis hasil proses sterilisasi sesuai jumlah

kebutuhan dan memenuhi standar

Melakukan kegiatan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi

Melakukan penginputan data digital harian

Melakukan pelayanan dan pelatihan di Unit Sterilisasi Sentral

Masih ditemukan peralatan medis

atau instrument setelah pakai tidak dilakukan pre cleaning di point of use yang dikirimkan ke unit sterilisasi sentral RS Jantung

dan Pembuluh Darah Harapan

Kita Tahun 2022

IDENTIFIKASI ISU

Masih terjadi kesalahpahaman

antara unit sterilisasi sentral dan ruang operasi terkait kelengkapan

dan susunan set instrument steril operasi di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Tahun 2022

Belum optimalnya penggunaan

Ruang Steril di unit sterilisasi sentral RS Jantung dan Pembuluh

Darah Harapan Kita Tahun 2022

1.

PEMILIHAN ISU (TEKNIK APKL)

1. Aktual (A): isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat

Masih ditemukan peralatan medis atau

instrument setelah pakai tidak dilakukan pre cleaning di point of use yang dikirimkan ke unit

sterilisasi sentral RS Jantung dan Pembuluh

Darah Harapan Kita Tahun 2022

Masih terjadi kesalahpahaman antara unit

sterilisasi sentral dan ruang operasi terkait

2. Problematik (P): isu tersebut memiliki dimensi masalah yang

kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komperehensif

3. Kekhalayakan (K): isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak

4. Kelayakan (L): isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya

2.

kelengkapan dan susunan set instrument steril

operasi di RS Jantung dan Pembuluh Darah

Harapan Kita Tahun 2022

3.

Belum optimalnya penggunaan Ruang Steril di unit sterilisasi sentral RS Jantung dan

Pembuluh Darah Harapan Kita Tahun 2022

No. Isu A P K L Jumlah Prioritas
5 4 5 4 18 II
5 5 5 5 20 I
5 4 5 3 17 III

DESKRIPSI ISU TERPILIH

1. Menurunkan kepuasan pasien dan bisa

membahayakan keselamatan pasien operasi.

2. Tidak efektif bagi petugas untuk membuka satu

per satu set operasi, mengambil beberapa barang

steril dari set operasi dan membiarkan barang

steril lain yang ada di dalam set tidak terpakai

dan harus dilakukan sterilisasi ulang untuk

semua set yang telah terbuka

3. Tidak efektif bagi petugas CSSD

Kondisi yang diharapkan

Permasalahan terjadi ketika alat yang terdapat dalam set operasi kurang atau dikemas diluar kebiasaan dan terjadi kesalahan komunikasi saat penyerahan set operasi. Kekurangan alat dapat terjadi saat proses penggunaan di ruang operasi atau saat alat sudah berada di unit sterilisasi sentral. Hal ini belum bisa dilacak karena belum terdapat sistem serah terima barang yang diterapkan di unit sterilisasi sentral untuk penyerahan instrument atau peralatan medis ruang operasi.

Kondisi yang ideal yaitu optimalnya komunikasi efektif saat penyerahan dapat mengurangi kesalahpahaman dan dampak yang terjadi akibat kesalahpahaman tersebut. Ketidaklengkapan instrument steril yang diserahkan oleh unit sterilisasi sentral dapat disampaikan saat penyerahan kepada ruang operasi sehingga tidak akan terjadi dampak yang tidak diinginkan di ruang operasi. Proses penyerahan dapat disertai dengan cek pemahaman antara penerima dan pemberi alat agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Kondisi saat ini Dampak jika isu tidak selesai

AKAR PERMASALAHAN (FISHBONE)

GAGASAN PEMECAHAN ISU

Corrective Action

1. Pembuatan SOP serah terima barang steril ruang operasi

2. Pembuatan google form disertai QR code sebagai alat untuk dokumentasi penyerahan barang steril

Preventif Action

1. Sosialisasi SOP dan google form yang telah dibuat

2. Evaluasi bulanan terhadap penggunaan google form dan pemberlakuan SOP untuk mengurangi

kesalahpahaman ruang operasi dan unit sterilisasi sentral

Gagasan kreatif pemecahan isu : Penyusunan SOP serah terima instrument atau peralatan medis steril ruang

operasi di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Tahun 2022

Kontribusi

MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil

Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan

Terhadap VisiMisi Organisasi

Pengamatan Nilai Organisasi 1 2 3 4 5 6 7

penyusunan SOP

1. Membuat surat undangan rapat koordinasi

Surat undangan rapat koordinasi

Membuat surat undangan dengan cermat (akuntabel), undangan diberikan kepada

Kontribusi kegiatan ini adalah

Output : Terlaksananya

rapat koordinasi

terkait

penyelesaian

masalah

penyerahan barang

steril dengan

penyusunan SOP

semua peserta tanpa melihat latar belakangnya (Harmonis)

Bahan presentasi Bahan

mengandung SARA dan

menjaga nama baik instansi (loyal)

Koordinasi merupakan

kesempatan bagi semua pihak

berkontribusi (Kolaboratif),

penyampaian koordinasi

dengan ramah untuk

menghasilkan solusi yang

terbaik untuk semua pihak (berorientasi pelayanan),

koordinasi dilakukan juga

untuk menampung saran agar

penyelesaian masalah

mempunyai kualitas terbaik

(Kompeten) dan sebagai

wadah pengembangan

kreativitas (Adaptif)

perwujudan dari misi Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah

“Menyelenggarak an pelayanan, pendidikan serta penelitian dan pengembangan

kardiovaskular berkualitas”

karena melalui koordinasi dapat melakukan pengembangan dengan menampung saran agar

ditemukan solusi perbaikan yang terbaik.

Dalam kegiatan ini memperkuat nilai organisasi berupa Integrity (Kesesuaian komitmen dan tindakan akan menjadi tolok ukur penilaian dari jasa yang ditawarkan oleh RSJPDHK) karena koordinasi menunjukkan komitmen staf untuk memberikan jasa yang terbaik dalam melaksanakan pekerjaannya.

kegiatan

1. Rapat koordinasi 2. Menyiapkan bahan rapat koordinasi koordinasi tidak 3. Melaksanakan rapat koordinasi Notulen rapat koordinasi 4. Menyusun laporan rapat koordinasi Laporan rapat Koodinasi Membuat laporan koordinasi sebagai pertanggungjawaban (akuntabel)

Pembuatan SOP

penyerahan

barang steril

ruang operasi dan google form

1. Melakukan

konsultasi dengan unit

terkait isi SOP serah

terima

Notulen konsultasi isi SOP

serah terima

Melakukan konsultasi dengan ramah dan

melakukan perbaikan dengan cekatan

(berorientasi pelayanan), konsultasi

dimanfaatkan untuk menghasilkan SOP

dengan kualitas terbaik (Kompeten) dan dapat cepat menyesuaikan diri jika

terdapat perubahan (Adaptif). Konsultasi

juga menunjukkan kerja sama dengan unit

Output : Terlaksananya

pembuatan SOP

penyerahan

barang steril

ruang operasi dan google form

agar menghasilkan SOP yang sesuai (Kolaboratif)

Kontribusi kegiatan ini

adalah perwujudan dari

visi Rumah Sakit Jantung

dan Pembuluh Darah

“MenjadiPusat

Kardiovaskular

Berkualitas Setara Asia”

karena melalui perbaikan

dengan pembuatan SOP

dan google form dapat

Dalam kegiatan ini memperkuat

nilai organisasi berupa

Excellence (Selain kompetensi medis yang unggul, RSJPDHK

berkomitmen memberikan pelayanan unggul yang

berorientasi pada kebutuhan pasien) karena penyelesaian permasalahan ini merupakan

2. Membuat draft SOP serah terima Draft SOP serah terima SOP dibuat dengan cermat (akuntabel) untuk

mendukung Rumah Sakit

memudahkan petugas (Harmonis) melalui SOP

dengan kualitas terbaik (Kompeten),

menjadi pusat

kardiovaskular

bentuk komitmen untuk memberikan pelayanan unggul yang berorientasi pada kebutuhan pasien.

3. Mengkonsultasikan draft

SOP kepada mentor Notulen konsultasi draft SOP serah terima

Melakukan konsultasi dengan ramah dan melakukan perbaikan dengan cekatan (berorientasi pelayanan), konsultasi dimanfaatkan untuk menghasilkan SOP dengan

kualitas terbaik (Kompeten) dan dapat cepat menyesuaikan diri jika terdapat perubahan (Adaptif). Konsultasi juga menunjukkan kerja

sama dengan mentor agar menghasilkan SOP yang sesuai (Kolaboratif)

4. Membuat google form serah terima

Google form serah terima Memenuhi kebutuhan dokumentasi penyerahan (berorientasi pelayanan), google form dibuat

sebagai bukti agar tidak ada kesalahpahaman yang

dapat mengarah pada perpecahan (loyal), meningkatkan kompetensi untuk menjawab

permasalahan (Kompeten), penggunaan google form untuk memanfaatkan fasilitas yang ada (Kolaboratif)

5. Membuat QR Code akses google form serah terima QR Code

Mempermudah akses google form dengan solusi QR

Code (berorientasi pelayanan), penggunaan QR

Code merupakan inovasi terbaru yang

mempermudah pekerjaan (Adaptif),

berkualitas dengan

memaksimalkan

kemajuan teknologi

sebagai usaha

meningkatkan kualitas

pelayanan.

2.

3. Uji coba SOP

1. Melakukan sosialisasi uji

coba SOP

Checklist sosialisasi

Sosialisasi ini bertujuan agar

saling bekerja sama dalam

Kontribusi

kegiatan ini

Dalam kegiatan ini memperkuat nilai

Output : Terlaksananya uji coba SOP

serah terima

memperbaiki sistem (loyal), sosialisasi ini dalam rangka membantu staf lain belajar

memanfaatkan kemajuan

teknologi (Kompeten), sosialisasi digunakan agar

semua pihak dapat bekerjasama menjalankan

SOP (Kolaboratif)

adalah

perwujudan

dari misi

Rumah Sakit

Jantung dan

Pembuluh

Darah

“Menyelenggar

akan

pelayanan,

pendidikan

serta

organisasi berupa

Reliability (Sebagai

rumah sakit dengan

kompetensi utama di bidang

kardiovaskular, RSJ

PDHK akan

mengedepankan

kualitas demi

menjadi rumah

sakit yang paling

dipercaya oleh

2. Mengamati

pemberlakuan SOP serah terima dan pengisian google form

Checklist

pengamatan

Melakukan pengamatan dengan

jujur (akuntabel), pengamatan merupakan tindakan proaktif agar dapat memperbaiki sistem

(Adaptif)

penelitian dan

pengembangan

kardiovaskular

berkualitas”

karena uji coba

merupakan

salah satu

bentuk

penelitian

seluruh pihak)

karena melalui uji

coba dapat

dilakukan perbaikan

dari sistem sebagai

bukti

mengedepankan

kualitas pelayanan.

3. Melakukan review hasil uji coba SOP serah terima

Laporan hasil uji coba SOP serah terima

Melakukan evaluasi dan perbaikan dari hasil uji coba

(berorientasi pelayanan) sebagai proses membantu unit

memperbaiki sistem (Harmonis)

untuk

menemukan

evaluasi dari

sistem yang

telah dibuat.

4. Sosialisasi SOP

serah terima

instrument steril

ruang operasi

Surat undangan Membuat surat undangan dengan cermat (akuntabel), undangan

diberikan kepada semua peserta

tanpa melihat latar belakangnya (Harmonis)

Kontribusi

kegiatan ini

adalah

perwujudan dari

misi Rumah Sakit

Jantung dan

Dalam kegiatan ini

memperkuat nilai

organisasi berupa

Integrity (Kesesuaian

komitmen dan

tindakan akan menjadi

Output : Terlaksananya

sosialisasi SOP

serah terima

instrument steril

ruang operasi

2. Membuat bahan

Bahan Sosialisasi Bahan sosialisasi tidak mengandung

SARA dan menjaga nama baik instansi (loyal)

Pembuluh Darah

“Menyelenggarak

an pelayanan, pendidikan serta

penelitian dan

tolok ukur penilaian

dari jasa yang

ditawarkan oleh

RSJPDHK) karena sosialisasi dan

3. Melaksanakan

Notulen sosialisasi Dalam kegiatan sosialisasi merupakan

kesempatan bagi semua pihak berkontribusi (Kolaboratif),

penyampaian sosialisasi dengan ramah untuk memberikan informasi untuk semua pihak (berorientasi pelayanan), sosialisasi dilakukan juga untuk langkah awal agar penyelesaian masalah

mempunyai kualitas terbaik (Kompeten)

dan dapat menyesuaikan diri dengan SOP dalam bekerja (Adaptif)

pengembangan kardiovaskular berkualitas”

karena melalui

sosialisasi dapat

melakukan

pelayanan maksimal dengan

SOP yang berlaku.

penerapan SOP menunjukkan

komitmen staf untuk

memberikan jasa yang terbaik dalam

melaksanakan pekerjaannya.

1. Membuat surat undangan sosialisasi sosialisasi sosialisasi

5. Pengesahan SOP

serah terima oleh

pimpinan/kepala instalasi

1. Menyiapkan draft final SOP serah terima

Draft final SOP serah terima

Draft final SOP dibuat dengan cermat (akuntabel) dan berisi hal yang tidak

mencemarkan nama instansi (Loyal)

untuk memudahkan petugas (Harmonis)

melalui SOP dengan kualitas terbaik (Kompeten),

Kontribusi

kegiatan ini adalah

perwujudan dari

misi Rumah Sakit

Jantung dan

Pembuluh Darah

Dalam kegiatan ini memperkuat nilai

organisasi berupa

Competence (Sebagai

rumah sakit rujukan

Output : Terlaksananya

pengesahan SOP

serah terima oleh

pimpinan atau

kepala instalasi

SOP dan verbal ke

Lembar verbal SOP yang dibuat melalui proses pengesahan

dan perbaikan menunjukkan integritas

SOP

tinggi dan disiplin dalam prosesnya (Akuntabel),

SOP yang telah disetujui SOP yang telah disetujui dapat membantu

menyelesaikan masalah di unit terkait serah

terima (Berorientasi pelayanan), melalui SOP

yang dilengkapi google form dan QR Code ini

menunjukkan adanya inovasi dalam

penyelesaian masalah (Adaptif) dengan bekerja

sama (Kolaboratif)

“Menyelenggaraka

n pelayanan,

pendidikan serta

penelitian dan

pengembangan

kardiovaskular

berkualitas”

karena

pengesahan SOP

serah terima yang

akan diterapkan

merupakan proses

menuju

penyelenggaraan

pelayanan berkulaitas.

terakhir kardiovaskular, RSJPDHK

harus memilliki dan mengembangkan kompetensinya di bidang

kardiovaskularlewat

pelayanan, pendidikan dan riset yang

berkualitas tinggi)

karena melalui

pengesahan SOP serah

terima menunjukkan

hasil darii

pengembangan

kompetensi di bidang

pelayanan oleh staf.

2. Mengajukan nomor bagian hukum serta perbaikan 3. Mengajukan usulan pengesahan

RENCANA JADWAL KEGIATAN

TERIMA KASIH

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.