DAFTAR TABEL
Tabel 1. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).............................................11
Tabel 2. Analisis Isu Berdasarkan Kriteria APKL .................................14
Tabel 3. Matriks Rancangan Aktualisasi .............................................21
Tabel 4. Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ..............................29
vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran penting dalam mencapai cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan nasional sebagaimana tercantum pada Pembukaan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD Tahun 1945). Namun, dalam mencapai tujuan tersebut banyak mengalami tantangan dalam menjalankan tugas dan jabatannya, baik berasal dari luar maupun dalam yang menuntut ASN untuk meningkatkan profesionalitasnya serta bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi menjadikan aksesibilitas semakin mudah, globalisasi ekonomi menjadi semakin nyata, dan persaingan di tingkat internasional harus dapat diikuti oleh birokrasi kita. Namun kenyataannya birokrasi kita masih menjadi hambatan dalam pembangunan, yang ditandai masih rendahnya kinerja pelayanan birokrasi dan tingginya angka korupsi di Indonesia. Untuk mewujudkan birokrasi yang profesional dalam menghadapi tantangan tersebut, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN telah bertekad untuk mengelola ASN menjadi semakin professional dan berkarakter dengan memberikan Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Latsar) terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu tahun masa percobaan. Latsar CPNS yang terintegrasi tersebut merupakan pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan non klasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja, yang memungkinkan peserta mampu untuk menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), sehingga tertanam dalam dirinya sebagai karakter ASN yang profesional Latsar CPNS tersebut diatur dalam Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 21 tahun 2016.
Materi pembelajaran pada Latsar CPNS terdiri dari 4 agenda. Agenda 1 terkait Sikap perilaku bela negara, Agenda 2 terkait Nilai-nilai dasar PNS, Core Value ASN BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif)), Agenda 3 terkait Kedudukan dan Peran ASN dalam mewujudkan SmartGovernancemelalui Smart ASN dan Manajemen ASN serta Agenda 4 terkait Habituasi. Keempat agenda tersebut kemudian diaktualisasikan oleh para peserta Latsar CPNS di unit kerja masing-masing sesuai kompetensi bidang. Kegiatan aktualisasi ini merupakan bentuk penerapan teori ke dalam praktek, dimana peserta Latsar CPNS melakukan identifikasi isu yang terjadi di unit kerja, kemudian memberikan gagasan pemecah isu, dan melakukan penetapan rincian kegiatan untuk mengatasi isu tersebut. Hasil dari penerapan aktualisasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas kinerja para peserta latsar sehingga membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi) dan tertanam sebagai karakter ASN yang professional dan kompeten dibidangnya.
1
Penulis merupakan perawat yang bertugas di Ruang Anturium di RSUP Dr Hasan
Sadikin Bandung yang memberikan pelayanan perinatologi dengan kondisi sehat maupun tidak
sehat yang terdiri dari 2 level ruang perinatologi yaitu Level 1, dan Level 2 ruangan Infeksi dan Level 2 Non Infeksi. Oleh karena itu, proses aktualisasinya bersumber dari observasi di ruang Anturium berdasarakan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung dan juga Tugas dan Fungsi perawat yang tertuang dalam Undang-Undang No 38 Tahun 2014
Tentang keperawatan. Penulis melakukan identifikasi isu yang terjadi selama menjalankan tugas, dan menilai isu-isu tersebut menggunakan metode yang telah diajarkan selain
berdasarkan diskusi dengan coach, mentor dan kepala ruangan Ruang Anturium lalu
ditemukanlah prioritas isu yaitu “Belum optimalnya pemberian edukasi bayi pulang
(Dischargeplanning) dengan perawatan Stoma di Ruang Anturium RSUP Dr Hasan
Sadikin Bandung” Setelah itu, penulis menyusun gagasan keratif yang berlandaskan Smart
ASN dan mulai menyusun kegiatan pada rancangan aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai
ASN BerAKHLAK sesuai dengan tugas dan fungsinya guna mewujudkan visi misi Instansi dan berlandaskan tata nilai Instansi tempat kami bekerja. Nilai-nilai dasar tersebut diharapkan dapat diinternalisasikan dalam setiap kegiatan yang dilakukan penulis sebagai CPNS serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi).
1.2Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum penulisan rancangan aktualisasi ini yaitu membetuk karakter ASN yang profesional melalui implementasi aktualisasi yang dibentuk oleh sikap bela negara, penerapan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif), pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam mewujudkan Smart Governance melalui manajemen ASN dan Smart ASN. Selain itu, pengetahuan terkait tugas dan fungsinya sebagai ASN yang berlandaskan Kode etik dan kode perilaku ASN, dapat membangun aparatur sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu menjalankan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik, menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat, serta mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat pemersatu bangsa dan kesatuan Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD
1945. Sehingga, para peserta latsar mampu melaksanakan tugas, kewajiban dan perannya sesuai kompetensi bidang menjadi lebih profesional dalam memberi pelayanan kepada publik.
2
1.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus penulisan rancangan aktualisasi ini yaitu, para peserta latsar :
a. Mampu melakukan identifikasi isu dan penetapan prioritas isu di unit kerjanya.
b. Mampu berinovasi dalam mewujudkan gagasan pemecah isu berlandaskan Smart ASN dan Manajemen ASN.
c. Mampu menyusun rencana, tahapan kegiatan dan output kegiatan rancangan aktualisasi yang akan dilakukan di unit kerjanya.
d. Mampu menjelaskan penerapan materi pelatihan dasar CPNS yaitu nilai-nilai dasar ASN (BerAKHLAK) serta kedudukan dan peran PNS, serta kaitannya dengan pencapaian visi dan misi Instansi serta penguatan terhadap tata nilai Instansi dalam melaksanakan setiap kegaiatan rancangan aktualisasi.
1.3Manfaat
1.3.1 Manfaat bagi penulis
Penulis dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan menganalsis dan mengaktualisasikan kegiatan pemecahan masalah yang didasari nilai nilai dasar ASN dengan core value BerAKHLAK serta menerapkan Smart ASN. Penulis juga dapat mengetahui dan menerapkan kedudukan dan peran ASN dalam NKRI yang berkarakter integritas, profesional, mampu menjalankan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelanan public dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat pemersatu bangsa dan kesatuan Negara Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945, sehingga tercipta mutu kualitas ASN yang baik di bidang kompetensinya
1.3.2 Manfaat bagi Unit Kerja
Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia khususnya pegawai perawat di ruang
Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung dengan selalu mengikuti perkembangan
Ilmu dan tekhnologi dibidang keperawatan dalam memberikan pelayanan yang prima dan beratanggung jawab kepada masyarakat, sehingga kualitas pelayanan asuhan keperawatan dan kepuasan pasien meningkat
1.3.3 Manfaat bagi Instansi
Kualitas Sumber Daya Manusia yang baik dalam memberikan pelayanan prima yang berkualitas dan optimal serta mengedepankan peningkatan mutu pada proses asuhan
keperawatan kepada pasien dengan memegang teguh tata nilai Instansi merupakan
bentuk kontribusi pegawai dalam menjalankan tugas Instansi yaitu menyelenggarakan pelayanan kesehatan perseorangan secara paripurna demi mewujudkan visi dan misi
Instansi Rumah Sakit.
3
1.4Ruang Lingkup
Latihan Dasar CPNS Tahun 2022 Golongan III diselenggarakan baik secara daring maupun
luring di Balai Pelatihan Kesehatan (BALPEKES) Cikarang dari tanggal 25 April sampai 19 Agustus Tahun 2022. Pelaksanaan aktualisasi penulis sebagai bagian dari program Latsar CPNS
2022 dilakukan dengan ruang lingkup mencakup tugas pokok dan fungsi sesuai sasaran kinerja pegawai (SKP), penugasan pimpinan, serta saran dari coach dan mentor dengan syarat mampu laksana dalam rentan waktu yang telah ditetapkan. Gagasan kegiatan yang dipilih diharapkan mampu meningkatkan performa peserta Latsar CPNS, unit kerja dan instansi serta mampu menanamkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK yang berlandaskan Smart ASN.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil Organisasi RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
2.1.1 Gambaran Umum
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) merupakan rumah sakit rujukan puncak (TopReferralHospital) di Provinsi Jawa Barat sejak tahun 1978, dan ditetapkan sebagai Rumah Sakit kelas A oleh Menteri Kesehatan RI sejak tahun 2004.
Rumah sakit Hasan Sadikin merupakan Rumah Sakit Vertikal Kementerian Kesehatan
Kelas A, Rumah Sakit rujukan Tersier, Rumah Sakit Pendidikan Utama untuk Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Rumah Sakit Umum Pusat Nasional, Rumah Sakit
Rujukan Nasional, Badan Layanan Umum, Rumah Sakit Rujukan Bencana Nuklir
Nasional dan Rumah Sakit Umum Pusat Yang Mengampu 7 Rumah Sakit Regional Jawa Barat.
Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung dibangun pada tahun 1917 dan diresmikan pada 15 Oktober 1923 dengan nama “Het Algemeene Bandoengsche
Ziekenhuijs“.Pada tahun 1927 namanya diubah menjadi “HetGemeenteZiekenhuijs
Juliana” dengan kapasitas 300 tempat tidur. Selama penjajahan Jepang, rumah sakit
ini dijadikan Rumah Sakit Militer. Setelah Indonesia merdeka, dikelola oleh pemerintah daerah, yang dikenal oleh masyarakat Jawa Barat dengan nama “Rumah
Sakit Ranca Badak“ dan dikenal dengan nama “Rigukun Byioin”. Selanjutnya pada
tahun 1956 dijadikan rumah sakit umum dengan kapasitas 600 tempat tidur, bersamaan dengan didirikannya Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Sejak
itu pula Rumah Sakit Ranca Badak digunakan sebagai tempat pendidikan oleh
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dan merupakan awal kerjasama antara Rumah Sakit Ranca Badak dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
Tahun-tahun berikutnya adalah tahun dimana RSHS semakin berkembang.
Padal 8 Oktober 1967 nama Rumah Sakit Ranca Badak diubah menjadi Rumah
Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) yang berfungsi sebagai Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan bertanggungjawab
langsung kepada Direktur Jenderal Pelayanan Medik. Pada tahun 1992-1997 RSHS ditetapkan menjadi unit swadana. Keluarnya Undang-undang nomor 20 tahun 1997
tentang PNBP yang ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor
124 tahun 1997 menyebabkan status RSHS berubah menjadi Rumah Sakit Pengguna
Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang harus menyetorkan seluruh pendapatan ke kas negara.
5
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 119 tanggal 12
Desember 2000, status RSHS secara yuridis berubah menjadi perusahaan jawatan (Perjan). Kebijakan tersebut merupakan salah satu langkah strategis pemerintah dalam memberikan kewenangan otonomi yang lebih luas kepada unit-unit pelayanan tertentu untuk menyelenggarakan manajemennya secara mandiri, sehingga diharapkan mampu merespon kebutuhan masyarakat secara tepat, cepat dan fleksibel. Tahun 2002 yang merupakan awal efektif sebagai Perjan, RSHS telah mencapai kinerja yang baik dibandingkan dengan tahun 2001 Ditengah- tengah pertumbuhannya RSHS ditetapkan sebagai Rumah Sakit Rujukan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri No HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang
Pedoman Penetapan RS Rujukan Nasional, mengampu tujuh RS Regional di Jawa barat dan beberapa RS di luar provinsi Jawa Barat. Data terakhir menunjukkan, kini RSHS memiliki 944 tempat tidur, 3000 karyawan dengan 395 dokter spesialis dan subspesialis dan enam layanan unggulan terdiri atas Pelayanan Jantung Terpadu, Pelayanan Onkologi, Pelayanan Infeksi, Bedah Minimal Invasif, Kedokteran Nuklir dan Transplantasi Ginjal. Fungsi, Klasifikasi dan Susunan Organisasi BP4, maka tugas pokok dan fungsi BP4 tidak hanya mengobati tuberkulosis tetapi juga penyakit paru lainnya.
Lokasi Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin terletak di Jl. Pasteur No. 38
Bandung, dengan luas 87.200 m2. Berikut Denah RSHS yaitu :
6
2.1.2 Lokasi dan Denah
Gambar 1. Denah RSUP Dr Hasan Sadikin
2.1.3 Tugas dan Fungsi
Tugas dan fungsi RSHS diatur dalam PMK No. 62 tahun 2020 tentang organisasi dan tata kerja RSUP dr Hasan Sadikin Bandung yaitu RSHS memiliki tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Dan fungsinya yaitu diantaranya :
a. Penyusunan rencana, program dan anggaran
b. Pengelolaan pelayanan medis dan penunjang medis
c. Pengelolaan pelayanan keperawatan
d. Pengelolaan pelayanan non medis
e. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan
f. Pengelolaan penelitian, pengembangan dan penapisan teknologi di biang pelayanan kesehatan
g. Pengelolaan keuanagn dan barang milik negara
h. Pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa
i. Pengelolaan sumber daya manusia
j. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi dan hubungan masyarakat
k. Pelaksanaan kerjasama
l. Pengelolaan sistem informasi
m.Pemantauan evaluasi dan pelaporan
n. Pelaksanaan urusan administrasi Rumah Sakit
2.1.4 Visi, Misi, Motto dan Tata Nilai
a. Visi Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin Bandung
Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong.
b. Misi Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin Bandung
Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tingddi maju dan sejahtera.
c. Motto Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin Bandung
Kesehatan anda adalah prioritas kami (yourhealthisourpriority)
d. Tata Nilai Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin Bandung
Tata nilai-nilai filosofis RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu “PAMINGPIN
PITUIN” dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Kepemimpinan adalah nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talenta- talenta terbaik dibidangnya
2. Profesional adalah nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan dan menguasai standar yang berlaku.
7
3. Inovatif adalah nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan.
4. Tulus adalah nilai keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsive
5. Unggul adalah nilai keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima,
6. Integritas adalah nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankantugas
2.1.5 Struktur Organisasi
Gambar 2. Direksi RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
RSUP Dr Hasan Sadikin berjalan dengan dipimpin oleh direktur utama dr.
Azhar Jaya, SKM., MARS. Untuk unit kerja penulis yang bernama Unit Instalasi
rawat inap dimana termasuk dalam Bidang pelayanan keperawatan di bawah
pengawasan Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RSHS dr.
Yana Akhmad Supriyatna, SpPD-KP. MMRS. Berikut Struktur Organisasi RSUP Dr
Hasan Sadikin
8
9
Gambar 3. Struktur Organisasi RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
2.2 Profil Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
2.2.1 Gambaran Umum Ruang Anturium
Ruang rawat Anturium merupakan ruangan yang memberikan pelayanan perinatologi yaitu pelayanan pasien pada neonatus berupa perawatan bayi baru lahir usia 0 sampai dengan 28 hari, pada beberapa bayi dengan kebutuhan khusus dirawat lebih dari 28 hari. Ruang perawatan Anturium terdiri dari ruang perawatan level I, level II infeksius dan level II non infeksius. Ruangan perawatan level I khusus menangani bayi baru lahir yang sehat tanpa keluhan, berat badan lebih dari sama dengan 1800 gram dan bayi-bayi yang akan roomingindengan ibunya. Bayibayi yang telah mendapatkan perawatan dari ruang perawatan level II infeksius dan level II non infeksius pun akan dipindahkan terlebih dahulu ke ruangan Level I ini untuk observasi sebelum dipulangkan. Ruang perawatan level II non infeksius diperuntukkan untuk menangani bayi-bayi baru lahir dengan gangguan pernafasan, berat badan lahir rendah, problemfeeding, dan lain-lain. Pada ruang perawatan level II infeksius, perawat melakukan perawatan pada bayi-bayi yang mengidap penyakit infeksius seperti sepsis, penyakit-penyakit menular lain maupun bayi-bayi yang akan dan telah menjalani operasi.
2.2.2 Struktur Organisasi Ruang Anturium
Gambar 4. Struktur Organisasi Ruang Anturium
RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
10
2.3 Profil Peserta
2.3.1 Identitas Peserta
Nama : Trinara Apriliana, S. Kep., Ners.
NIP : 199404282022032002
Tempat/tanggal lahir : Kebumen, 28 April 1994
Pendidikan : S1 – Ners
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Satuan Kerja : RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
Unit Kerja : Ruang Anturium
Peserta Latsar : Golongan III Angkatan III Kelompok A
2.3.2 RincianTugaas Jabatan Peserta
Penulis merupakan perawat ahli pertama RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung dimana menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 35 Tahun 2019 memiliki Tugas dan Jabatan Fungsional yang ditetapkan
terdapat 51 butir kegiatan, namun yang disesuaikan dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung yaitu :
Tabel 1. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
No RencanaKinerjaPegawai
1 MelakukanpengantaranPasien rawat inap ke kamar operasi tepatwaktu
2 Melakukan kepatuhan penggunaan Rekam Medis Elektronik (RME) di Instalasi RawatInap.
3 Melakukan laporan sensus harian
ButirKegiatanterkait
Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensipembedahanpadatahappre/intra/postoperasi
Melakukanpendokumentasiantindakankeperawatan
4 Melakukan asuhan keperawatan pre dan post operasi
1. Melakukanfungsipengarahanpelaksanaanpelayanan keparawatansebagaiketuatim/perawat
2. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangkamelakukanfungsiketenagaanperawat
3. Melaksanakan case finding/deteksi dini/penemuan kasusbarupadaindividu
1. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu
2. Memberikankonsultasidatapengkajiankeperawatan dasar/lanjutan
3. Merumuskandiagnosiskeperawatanpadaindividu
4. Membuat prioritas diagnose keperawatan dan masalahkeperawatan
5. Menyusun rencana Tindakan keperawatan pada individu(merumuskan,menetapkan)tindakan
6. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhankeperawatan
11
5 Melakukan laporan data kejadianinfeksidaerahoperasi diInstalasiRawatInap.
1. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang komplekspadaareamedicalbedah
2. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu
3. MelakukanTindakankeperawatanpadajondisigawat darurat/bencana/Kritikal
4. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual padakondisikehilanganberdukaataumenjelangajal dalampelayanankeperawatan
5. Melakukan Tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhannutrisi
6. Melakukan Tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhaneleminasi
7. Melakukan Tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhanmobilisasi
8. Melakukan Tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhanistirahattidur
9. Melakukan Tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhankebersihandiri
10. Melakukan Tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyamandanpengaturansuhu
11. Melakukan Tindakan pemenuhan kebutuhan oksigenasikompleks
12. Melakukan komunikasi dengan klien dengan hambatankomunikasi
13. Melakukanpemantauanataupenilaiankondisipasien selama dilakukan Tindakan keperawatan spesifik sesuaikasusdankondisipasien
14. Melakukan evaluasi Tindakan keperawatan pada individu
15. Melakukanpenatalaksanaanmanajemengejala
6 Mencapai skor waktu tunggu operasi elektif (WTO) sesuai target
1. Melakukanperawatanluka
2. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi Kesehatanpadaindividu
3. Melaksanakan management surveilans Hais sebagai upaya pengawasan resiko infeksi dalam upaya preventif,padapelayanankeperawatan
7 Melakukan monitoring dan evaluasikepatuhanvisiteDPJP online
8 Melakukan kepatuhan pelaksanaan protokol Kesehatan
Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antarshift/unit/fasilitaskesehatan
1. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengandokter
2. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/penunjang sebagai upaya pencegahaninfeksi
3. MelakukanPendidikankesehatanpadaindividu
12
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Identifikasi Isu
Penulis melakukan identifikasi isu dengan cara observasi selama 1 minggu di ruang Anturium pada Rumah Sakit RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung, dengan mengamati dan membandingkan kondisi yang sekarang terjadi saat melakukan tugas dengan kondisi yang diharapkan di unit kerja. Berikut ini beberapa identifikasi isu yang telah dirumuskan :
1. Belum optimalnya pemberian edukasi bayi pulang (Dischargeplanning) dengan perawatan
Stoma di Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung.
2. Belum optimalnya pelaksanaan SOP pemberian posisi (Positioning) pada Bayi di Ruang
Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
3. Belum optimalnya SOP pemantauan akses intravena perifer karena belum tersedianya formular pemantauan phlebitis sesuai dengan indikator Visual Infusion Phlebitis (VIP)
Scoredi Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung.
3.2Penetapan Core Isu
Berdasarkan isu yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan proses pemilihan isu dengan analisis menggunakan Teknik APKL yaitu Teknik dengan kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan(APKL). Teknik APKL yang dibuat adalah Teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor diantaranya :
a. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga masa sekarang;
b. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya;
c. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang;
d. Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkatmenjadi isu prioritas.
Isu-isu yang berhasil diidentifikasi kemudian akan divalidasi terlebih dahulu menggunakan perangkat APKL. Perangkat evaluasi APKL memvalidasi isu berdasarkanempat item, yaitu :
1. Aktual (A), artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat
13
2. Problematik (P), artinya memiliki dimensi masalah yang kompleks
3. Kekhalayakan (K), artinya menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Layak (L), artinya masuk akal dan realistis, serta relevan untuk dicarikan solusinya. Berikut di bawah ini merupakan hasil penetapan isu dengan metode APKL
Tabel 2. Analisis Isu Berdasarkan Kriteria APKL
1. Belum optimalnya pemberian edukasi bayi pulang (Dhischarge Planning) dengan perawatan stoma
2. Belum optimalnya pelaksanaan SOP
3. Belum optimalnya SOP pemantauan akses intravena perifer karena belum tersedianya formularpemantauanphlebitissesuaidengan indikatorVisualInfusionPhlebitis(VIP)Score
Sesuai hasil Analisa dengan metode APKL, dan setelah berdiskusi dengan rekanperawat, berkonsultasi dengan Kepala ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung dan mentor, maka dipilihlah isu mengenai “Belum optimalnya pemberian edukasi bayi pulang (DhischargePlanning) dengan perawatan stoma di Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung”
3.3Deskripsi
Sebelum melaksanakan kegiatan aktualisasi, hal yang perlu dilakukan adalah melakukan identifikasi isu di unit kerja kemudian dikumpulkan dan dianalisis untuk menentukan isu utama yang akan dijadikan fokus bahasan dalam kegiatan aktualisasi kedepannya. Belum optimalnya pemberian edukasi bayi pulang (Dhischarge Planning) dengan perawatan stoma di Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung merupakan isu utama yang akan diangkat oleh penulis dalam kegiatan aktualisasinya. Penulis adalah perawat di RSUP Dr HASAN SADIKIN dimana memiliki tugas dan Jabatan fungsionalnya sesuai peraturan yang berlaku yaitu menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 35 Tahun 2019 dan sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung yaitu melaksanakan
14
No. ISU A P K L JUMLAH PRIORITAS
DrHasanSadikinBandung 5 5 4 5 19 1
di Ruang Anturium RSUP
(Positioning)pada
Ruang Anturium RSUP
Hasan Sadikin Bandung. 5 5 4 4 18 2
pemberian posisi
Bayi di
Dr
diRuangAnturium
Bandung. 5 5 3 4 17 3
RSUP DrHasan Sadikin
Isu
asuhan Keperawatan pre dan post operasi serta melaksanakan kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan dimana perawat memiliki tugas salah satunya melakukan pendidikan
kesehatan (edukasi kesehatan). Belum optimalnya pemberian edukasi bayi pulang (Dhischarge Planning) dengan perawatan stoma di Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung merupakan salah satu isu yang diangakat penulis dimana jika tidak diselesaikan akan akan berdampak terutama pada kurang tercapainya misi organisasi, yaitu mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi maju dan sejahtera dan menyimpang dari tata nilai RSHS yaitu nilai Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul, dan Integritas.
ISu edukasi bayi pulang (DhischargePlanning) dengan perawatan stoma di Ruang
Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung yang belum optimal tersebut diidentifikasi oleh penulis dengan melakukan observasi di Ruang Anturium selama 1 minggu dan didapatkan akar masalah dimana Kondisi saat ini di ruang Anturium terlihat keterbatasan adanya sarana dan prasarana yang cukup untuk edukasi sehingga membuat keluarga pasien kesulitan untuk menerima dan memahami edukasi yang diberikan, serta masih ada keluarga pasien yang kebingungan dan bertanya kembali tentang perawatan stoma padahal sudah didemonstrasikan dan keluarga sudah mencoba sendiri melakukan perawatan stoma. Selain itu, meskipun terdapat lefleat yang tersedia terkait perawatan stoma dirasa masih belum efektif karena masih banyak keluarga pasien yang kebingungan dan menanyakan kembali perawatan tersebut. Hal ini bisa disebabkan karena tingkat pemahaman dan penerimaan edukasi keluarga pasien berbeda-beda. Ketersediaan jumlah lefleat yang disediakan juga menjadi masalah yang tak terhindarkan untuk membekali keluarga pasien saat pasien pulang. Selain itu, tingginya beban kerja perawat selain memberikan edukasi sehingga kurang terlaksananya edukasi secara optimal. Dampak dari masalah tersebut yaitu keluarga pasien akan mengalami kebingungan untuk melanjutkan perawatan stoma pada pasien dirumah. Jika perawatan stoma tidak dilakukan dengan baik dan benar akan meningkatkan potensi kejadian infeksi pasca pembedahan. Hal ini juga akan menyebabkan pasien dapat kembali ke Rumah Sakit bahkan untuk kasus yang lebih kompleks akibat infeksi seperti dapat dilakukan revisi ulang pembedahan stoma.
Selain melalui observasi penulis juga melakukan survey menggunakan kuisoner melalui google form kepada 16 perawat di Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung yang bersedia menjawab kuisoner dari penulis. Berdasarkan data yang didapat dari 16 perawat tersebut yaitu di didapatkan data 87,5 % mengetahui perawatan Stoma dan 12,5 % tidak mengetahui perawatan stoma. 100% perawat mengatakan penting dalam melakukan edukasi perawatan stoma kepada keluarga pasien. 75% perawat melakukan edukasi kepada pasien dan 25% tidak melakuakan edukasi 81,3% perawat melakukan edukasi tidak menggunakan media dan 18,8 % menggunakan media, dari keterangan yang diberikan medianya yaitu yang menjawab lefleat 1 perawat, tidak ada media 5 perawat, dan yang lainnya menjawab praktik
15
secara langsung dengan keluarga pasien melalui lisan. Dan ditemukan keluarga pasien yang bertanya kembail terkait perawatan stoma meskipun sudah dilakukan edukasi sebanyak 75 % perawat dan yang tidak menemukan terdapat 25%. Berikut Keterangan gambar diagram dari hasil kuisoner melalui google form yang penulis buat.
16
Gambar 5. Diagram Pengetahuan Perawat Terkait Perawatan Stoma
Gambar 6. Diagram Pentingnya Edukasi Perawatan Stoma
Gambar 7. Diagram Perawat yang melakukan edukasi Perawatan Stoma
Gambar 8. Diagram Perawat yang melakukan edukasi Perawatan Stoma dengan Media yang tersedia di RSUP Dr Hasan SAdikin
Oleh karena itu, diharapkan agar sarana edukasi dapat diperluas sehingga memudahkan perawat untuk edukasi dan mengoptimalkan dalam menyampaikan edukasi terutama yang dibutuhkan oleh keluarga pasien yaitu perawatan stoma. Dengan adanya sarana edukasi tersebut akan membuat orang tua pasien lebih berkonsentrasi pada edukasi yang diberikan sehingga mampu melanjutkan perawatan bayi dirumah dengan perawatan stoma, dan intervensi yang diberikan dapat memfasilitasi penyembuhan luka yang optimal bagi pasien. Selain itu, keluarga pasien merasa mendapatkan supportdari tenaga Kesehatan sehingga pengetahuan dan kepuasan perawatan meningkat. Selain itu, berdasarkan kuisoner melalui google form kepada 16 perawat Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung yang bersedia menjawab penulis mendapatkant data 93,8 % mengatakan Media Lembar Balik dan Video Visual edukasi perawatan stoma penting diadakan. Berikut keterangan gambar diagram dari hasil kuisoner melalui google form yang penulis buat.
17
Gambar 9. Diagram Keluarga Pasien yang Bertanya Kembali terkait perawatan stoma meskipun sudah dilakuakn edukasi oleh Perawat
18
Gambar 10. Diagram Pentingnya Media Lembar balik dan Video Visual Perawatan Stoma untuk Edukasi
3.4 Gagasan Pemecahan Isu
Diagram Fishbone
Surroundings
System
Tingginya Beban Kerja Perawat selain memberikan edukasi, sehingga kurang
Adanya perbedaan
Pendidikan keluarga pasien
sehingga tingkat
pemahaman danPenerimaan
Edukasiberbeda-beda
terlaksananya edukasi bayi pulang dengan perawatan Stoma secara optimal.
Pelaksanaan SOP edukasi
Bayi pulang belum terlalu optimal
Keterbatasan adanya prasarana khususuntuk edukasi
Belum Optimalnya pemberian
edukasi bayi pulang (Dhischarge
Planning) dengan perawatan
stoma di Ruang Anturium RSUP
Tidak semua perawat
dapat memberikan
edukasi dengan baik
Skills
Dr Hasan Sadikin Bandung.
Keterbatasan sarana / alat peraga khusus dan media khusus untuk edukasi pasien
Suppliers
System
Gambar 10. Diagram Fishbone
19
3.5KESIMPULAN
a. RUMUSAN ISU: Belum optimalnya pelaksanaan edukasi bayi pulang (Dhischarge Planning) dengan perawatan stoma di Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung.
b. PENYEBAB ISU: Keterbatasan adanya sarana /alat peraga khusus dan media khusus untuk edukasi bayi pulang dengan perawatan stoma di Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung.
c. ALTERNATIF PEMECAHAN ISU: Untuk mengatasi isu tersebut agar dapat teratasi dan tidak menimbulkan dampak yang tidak diharapkan di kemudian hari,maka penulis mengajukan beberapa alternatif pemecahan isu tersebut diantaranya :
1. Pemberian edukasi oleh perawat kepada keluarga dilakukan dengan memakai alat peraga dalam bentuk lembar balik untuk memudahkan perawat melakukan edukasi bayi pulang.
2. Pemberian edukasi kepada keluarga pasien dilakukan dengan memakai video edukasi perawatan stoma yang dapat diakses melalui QR Code oleh keluarga pasien ketika dirumah.
a. GAGASAN KREATIF PEMECAHAN ISU : Optimalisasi edukasi bayi pulang (DhischargePlanning) dengan perawatan stoma di Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung tahun 2022 dengan lembarbalik danMedia Video Edukasi.
3.6 MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI
Rancangan kegiatan aktualisasi merupakan rancangan kegiatan yang berisi
tahapan kegiatan yang akan dilakukan penulis untuk mengatasi isu yang terdapat di unit kerja dengan menerapkan nilai-nilai dasar PNS BERAKHLAK, dengan menjelaskan setiap tahapan terhadap kontribusi visi misi instansi dan penguatan
tata nilai instansi.. Berikut rancangan kegiatan aktualisasi yang telah dirancang oleh
penulis :
Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Unit Kerja : Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
Isu yang diangkat : Belum optimalnya pelaksanaan edukasi bayi pulang (Dhischarge Planning) dengan perawatan stoma di Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
Gagasan Kreatif : Optimalisasi edukasi bayi pulang (Dhischarge Planning) dengan perawatan stoma di Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung tahun 2022 dengan lembarbalikdanMedia Video Edukasi
20
1. Rapat Persiapan Aktualisasi
Output: terlaksananya rapatpersiapan aktualisasi denganMentor, KepalaRuangan, UnitPromosi
Kesehatandan
UnitSistem
InformasiRSHS
Tabel 3. MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI
1. MembuatSurat Undangan SuratUndangan Penulis membuat surat undangan dengan Bahasa Indoenisa yang
baik dan tata aturan kedinasan
yang berlaku (Akuntabel), kemudian meminta persetujuan
atasan (Loyal) melakukan
perbaiakan sesuai saran dan masukan atasan (Kompeten)
melakukan konfirmasi kehadiran
dari undangan yang diedarkan dengancarayangbaikdansopan (Harmonis).
Penulisberupayahadirtepatwaktu saat pelaksanaan rapat (Akuntabel). Penulis menyampaiakan isu secara jujur dan transparan (Berorientasi pelayanan) dengansolusiinovasi yaitupenggunaanlembarbalikdan video edukasi yang mudah dijangkau keluarga pasien sesuai perkembangan teknologi (Adaptif). Proses diskusi saat rapatsebagaibentukmusyawarah bersama (Kolaboratif) saling menghargai pendapat dan mendengarkanscarahikmatdalam jalannyarapat (Harmonis).
Penulis membuat laporan rapat sesuai dengan tata naskah dinas yang berlaku (Akuntabel), kemudian melaporkan kepada atasan (Loyal).
Rapat persiapan ini merupakan bentuk diskusi
bersama dengan semua
pihak terkait sebagai
langkah awal pemecahan
masalah yang bertujuan
untuk membahas gagasan
solutif unutk perbaikan
yangakandilakukanuntuk
meningkatkan pelayanan
keperawatan. Hal ini berkontribusi dalam visi danmisiRSHS.
Visi : Terwujudnya
Indonesia Maju Yang
Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong.
Misi :Memujudkankualitas
hidup manusia indonesia
yang tinggi, maju dan sejahtera”.
Rapat persiapan ini merupakan bentuk komitmensebagailangkah
awal melanjutkan proses aktualisasi sebagai upaya penyeselesaian masalah yang tepat dan relevan dengankondisidiruangan saat ini sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi Hal ini menguatkan tata nilai RSHSyaitu
1. Kepemimpinan (nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talentatalenta terbaik dibidangnya)
2. Profesional (Pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan dan menguasai standar yangberlaku)
3. Inovatif (Keinginan melakukan perbaikan secara berkesinambungan).
4. Tulus (melakukan kinerja dengan memberitanpapamrih, proaktif dan
21
No Kegiatan Tahapan Output KeterkaitanSubstansiMata Pelatihan Kontribusiterhadapvisi danmisiOrganisasi PenguatanNilai Organisasi
2. Melaksanakan Rapat Persiapan
Notulensi Rapat,Daftar Hadirdanbukti fotoRapat persiapan
3. Menyusun Laporan Rapat Persiapan
Laporanhasil rapatdan persetujuan aktualisasi
2. Penyusunan Lembar Balik dan Video Edukasi
Output: LembarBalikdan Video Edukasi perawatanstoma
1. Menyusun konsep design lembar balik dan konten videoEdukasi.
DraftKonsep designdan MateriLembar Balikserta SknarioVideo Edukasi.
Penulismencariliteraturperawatan stomayangdilakukandenganteliti dandarisumberyangjelasdapat dipercaya serta dapat dipertanggung jawabkan (Kompeten). Dirancang dengan sekreatifmungkin,detaildanjelas serta rinci menggunakan Bahasa Indonesia yang baik sehingga mudah dipahami (Berorientasi Pelayanan). Dan diusahakan menggunakan model sendiri agar terhindar dari plagiarism (Akuntabel).
Penyusunan Lembar Balik
dan Video Edukasi ini dilandaskan dari sumber referensiyangjelassesuai perkembanganilmuterbaru sehingga dapat dipertanggungjawabkan, serta penyelesaiannya diperlukankerjasamaantar
pihak-pihak yang terkait sepertiTimPerawatanLuka
responsive)
5. Unggul (untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitasprima),
6. Integritas (nilai yang menjunjungetikayang tinggi dalam menjalankantugas).
konsultasi
rancangan
lembar balik dan video
perawatan
stoma dengan
Penanggung
jawab Tim
Perawatan Luka
Modern, kepala
ruangan dan
mentordiRSUP
Dr Hasan
Dokumen hasil konsultasi dan Dokumen persetujuan Lembar Balik dan video Edukasi.
Setelah konsep dan rancangan lembar balik dan Video edukasi selesei dibuat, kemudian penulis melakukan konsultasi dan koordinasi dengan tim perawatan luka modern (Kolaboratif). Lalu konsultasidengankepalaruangan dan mentor agar mendapatkan
kejelasan dan kepercayaan (Kompeten) dengan menjujung tinggi norma etika sopan santun sikap saling menghormati (Harmonis). Saatkonsultasisaya menghargai dan mendengarkan
Modern,mentordanKepala Ruangan agar terpercaya. Haliniberkontribusidalam visidanmisiRSHS.
Visi : Terwujudnya
Indonesia Maju Yang
Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong.
Misi :Memujudkankualitas
hidup manusia indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera”.
Penyusunan Lembar Balik danVideoEdukasimelalui proses Kerjasama dari berbagai pihak yang dilandaskan dari sumber referensiyangjelassesuai perkembangan ilmu terbaru sehingga dapat dipertanggungjawabkan, serta bertujuan mengoptimalkan layanan asuhankeperawatandalam edukasi bayi pulang dengan perawatan stoma. Hal ini dapat menguatkan tatanilaiRSHSyaitu:
1. Kepemimpinan (nilai kepeloporan dan menyiapkan talenta terbaikdibidangnya)
2. Profesional (kinerja melalui perjalanan kemitraan dan menguasai standar yangberlaku)
3. Inovatif(menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan
22
2. Melakukan
Pengajuan lembar balik dan video perawatan stoma dengan Unit Promosi kesehatan dan Unit Sistem Informasi RSHS
Output: Lembar Balik dan Video
Edukaiterposting serta mendapat link QR Code
Sadikin masukan dan arahan yang diberikan (Loyal). perbaikan secara berkesinambungan)
3. Melakukan editing Lembar Balik dan Shooting video Edukasi
Lembar balik dan Video EdukasiFinal
Dalam melakukan editing Lembar balik dan video edukasi, penulis berusaha keras dengan penuh tanggungjawab dan cermat (Akuntabel).agar sesuai dengan sarandanmasukanyangdiberikan (Adaptif).
4. Tulus (melakukan kinerja dengan memberitanpapamrih, proaktif dan responsive)
5. Unggul (keinginan untukmelakukanyang terbaik dan menghasilkan kualitas prima)
6. Integritas (Kinerja berdasarkan kejujuran, amanah, dan menjunjungetikayang tinggi dalam menjalankantugas).
1. Melakukan konsultasi dengan unit Promosi kesehatan dan Unit Sistem InformasiRSHS
Dokumen hasil konsultasi dan Dokumen persetujuan Lembar Balik dan video Edukasi.
Setelah lembar balik dan konten video sudah dibuat dan disetujui oleh Tim keperawatan luka modern, mentor dan kepala ruangan, lalu penulis melakukan
konsultasi dengan promosi kesehatan dan SIstem informasi RSHS (Kolaboratif) dengan menjujung tinggi norma etika
sopan santun sikap saling menghormatidenganmemintaizin
terlebih dahulu (Harmonis) dan penulis menghargai dan mendengarkan masukan dan arahanyangdiberikan (Loyal).
Pengajuanlembarbalikdan
video edukasi dengan berkoordinasi dengan promosi kesehatan dan SIRS akan mewujudkan
solusi inovasi terkait
permasalahan yang ada dapat terealisasi secara cepat, efektif, dan efesien gunamenunjangpelayanan keperawatanyangoptimal.
Selain itu memudahkan
masyarakat untuk
mendapatkan informasi
terkait kesehatan
khususnya perawatan
stoma melalui teknologi informasi. Hal ini juga
Proses pengajuan lembar balik dan video edukasi akan mewujudkan
terlaksananyasolusiinovasi
terkait permasalahan yang ada. Lembar balik dapat mempermudah perawat dalam melakukan edukasi dan Video yang diakses
melaluilinkQRcodedapat memberikan kemudahan kepada keluarga pasien
untuk mengingat kembali perawatan stoma Ketika dirumah. Hal ini guna menunjang pelayanan keperawatanyangoptimal, danmenguatkantata nilai
23
3.
2. Melakukan editing sesuai saran dan
Lembar balik dan video EdukasiFinal
Dalam melakukan editing Lembar balik dan video edukasi, penulis berusaha keras dengan penuh
VideoEdukasi. masukan dari unit Promosi kesehatan dan Unit Sistem InformasiRSHS
tanggungjawab dan cermat (Akuntabel).agar sesuai dengan sarandanmasukanyangdiberikan (Adaptif).
berkontribusi dalam
pencapaian visi dan misi
RSHS.
Visi: Terwujudnya
IndonesiaMajuYang
Berdaulat,Mandiri,dan
RSHSyaitu:
1. Profesional (kinerja melalui perjalanan kemitraan dan menguasai standar yangberlaku)
pengajuan lembar balik dan konten Video Edukasi final kepada unit SIstem informasiRSHS
Lembar Balik dan Video Edukai terpostingserta mendapat link QR Code Video Edukasi.
Setelah lembar balik dan konten video disetujui oleh semua pihak, penulis berkolaborasi untuk memposting video dan mendapatkanalamatlinkQRCode (Kolaboratif) dengan menjujung tinggi norma etika sopan santun sikap saling menghormati dengan meminta izin terlebih dahulu (Harmonis). Setelah terpostingnya video edukasi ini akan memberikan kemudahan kepada Keluarga pasien jika mengalami kebingungan saat melakukan perawawatan stoma (BerorientasiPelayanan) danisi konten video edukasi ini dari sumberyangterpercayadandapat dipertanggungjawabkan karena selain dari sumber falid juga dari dari hasil diskusi semua pihak terkait (Kompeten).
Berkepribadian, BerlandaskanGotong
Royong.
Misi :Memujudkankualitas
hidupmanusiaindonesia
yangtinggi,majudan
sejahtera” .
2. Inovatif(menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan)
3. Tulus (melakukan kinerja dengan memberitanpapamrih, proaktif dan responsive)
4. Unggul (keinginan untukmelakukanyang terbaik dan menghasilkan kualitas prima)
5. Integritas (Kinerja berdasarkan kejujuran, amanah, dan menjunjungetikayang tinggi dalam menjalankantugas).
4. UjiCoba lembarbalik danVideo
Edukasi
Output: terlaksanyauji cobalembarbalik
1. Meminta izin kepada kepala ruangan
IzindariKepala ruangan untuk
melakukan Uji
Coba
Penulismemintaizinkepadakepala ruanganuntukmelakukanujicoba kepadakeluargapasiendiruangan (Loyal) memintaijinkepadarekan sejawat akan melakukan uji coba
sehingga rekan sejawat mengetahui apa yang akan kita lakukan (Harmonis).
Uji coba video edukasi merupakan bentuk
persiapanyangoptimaldan
matang agar mengurangi
kendala teknis yang ada
hal ini merupakan bentuk
pemberi pelayanan yang
prima, sehingga video
Uji coba video edukasi merupakan bentuk
persiapanyangoptimaldan matang agar mengurangi kendala teknis yang ada
hal ini merupakan bentuk
pemberi pelayanan yang prima, sehingga video
24
3. Melakukan
danVideo Edukasi.
2. Melakukan uji coba lembar balikdanVideo
Edukasi
Notulensi dan buktifoto
Melakukanujicobamelakukanuji coba sesuai dengan SOP edukasi
bayipulangyaitudenganmeminta
Informedconcentterlebih dahulu
kepadakeluargapasienyangakan Kompeten) Uji coba ini merupakanbentukpersiapanyang
harus dilakukan sebelum
dilanjutkan untuk pelayanan
merupakan bentuk kolaborasi
anatara perawat dan keluarga
pasien (Kolaboratif) serta dapat
menjadi penilaian kefektifan dari
keluarga pasien dan mengurangi
kendala teknis yang ada (Berorientasi Pelayanan)
kepadaMelakukanujicobadisaat
waktu yang tepat Ketika ruangan sedang tidak terlalu sibuk dalam pelayanankeperawatan (Adaptif)
edukasi dapat diakses denganmudahmelaluilink
QR code oleh masyarakat
khsusunyakeluargapasien
RSHS dengan perawatan
stoma.Haliniberkontribusi
dalam Misi RSHS yaitu : Memujudkankualitashidup
manusia indonesia yang
tinggi, maju dan sejahtera”.
edukasi dapat diakses denganmudahmelaluilink
QR code oleh masyarakat
khsusunyakeluargapasien
RSHS dengan perawatan
stoma.Halinimenguatkan
berkontribusi dalam tata
nilaiRSHS yaitu:
1. Kepemimpinan (nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talentatalenta terbaik dibidangnya)
2. Profesional (Pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan dan menguasai standar yangberlaku)
3. Menyusun laporan hasil ujicobalembar balikdanVideo
Edukasi
Laporan Hasil Rapat Penulismembuatlaporanrapatuji coba sesuai dengan tata naskah dinas yang berlaku dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan bernar (Akuntabel), kemudian melaporkan kepada atasan (Loyal).
3. Inovatif (Keinginan melakukan perbaikan secara berkesinambungan).
4. Tulus (melakukan kinerja dengan memberitanpapamrih, proaktif dan responsive)
5. Unggul (untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitasprima),
6. Integritas (nilai yang menjunjungetikayang tinggi dalam menjalankantugas).
25
Lembar Balik dan Video
Edukasi
Output:
Terlaksananya
Sosialisasilembar
balikdanvideo
edukasikepada
Perawatdan
KeluargaPasien
Acara penyuluhan (SAP).
Draft Satuan Acara penyuluhan (SAP)
dengan Bahasa Indoenisa yang
baik dan tata aturan kedinasan yang berlaku (Akuntabel), kemudian meminta persetujuan
atasan (Loyal) melakukan
perbaiakan sesuai saran dan masukan atasan (Kompeten)
melakukan konfirmasi kehadiran
dari undangan yang diedarkan
dengancarayangbaikdansopan (Harmonis).
penyusunan SAP dibuat dengan teliti, rinci dan penuh tanggung jawab (Akuntabel). SAP yang dibuat kemudian dikonsultasikan
kepada atasan (Loyal) dan melakukan perbaikan jika ada masukan dan saran terkait SAP (Kompeten). Untuk sosialisasi kepada perawat akan dilakukan melaluiZoomMettingagarpeserta sosialisasi bisa mengikuti dimana dankapansajadengandisesuaikan waktu agar perawat yang sedang berdinas juga dapat mengikuti sosialisasi. Dan untuk keluarga pasienakandilakukansosialisasidi
R. Anturium RSHS (Berorientasi Pelayanan,Adaptif).
Dengan melakukan
sosialisasi kepada perawat
dan keluarga pasien
mengenai adanya lembar
balik dan video edukasi
perawatan stoma melalui
linkScanQR,makadapat
memudahkan perawat
untuk melakukan edukasi
perawatanstoma,sehingga
edukasi dapat
dioptimalkan, selain itu
keluarga pasien dapat
meningkatkan pemahaman
kembali terkait perawatan
stomaketika dirumah,Hal
ini berkontribusidalamvisi
misiRSHSyaitu
Visi : Terwujudnya
Indonesia Maju Yang
Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong
Royong
Misi:
memujudkankualitashidup
manusia indonesia yang
tinggi, maju dan sejahtera”.
Sosialisasi yang dilakukan
kepada perawat dan keluarga pasien mengenai
adanya media edukasi tersebut, merupakan bentuk koordinasi antara petugas kesehatan khususnya perawat yang nantinya akan memudahkan perawat dalam pemberian edukasi sehingga meningkatkan layananasuhanperawatan dalam pemberian edukasi perawatan stoma yang bertujuan agar keluarga pasien denga perawatan stoma mendapatkan kemudahan dan meningkatkan perawatan stoma dengan baik dan benarKetika dirumah, Hal ini menguatkan tata nilai RSHSyaitu:
1. Kepemimpinan (sebagai pelopor dan menyiapkan talenta terbaikdibidangnya)
3. Menyiapkan materi sarana dan prasarana sosialisai
Dokumen materi, sarana danprasarana
Penulismembuatmateriyangakan
disampaikan dengan bahasa indonesia yang baik dan benar agar dapat dipahami oleh smua pihak (Berorientasi Pelayanan), menyiapkansaranadanprasarana dengan matang, cermat dan teliti
2. Profesional (kinerja melalui perjalanan kemitraan dan menguasai standar yangberlaku)
3. Inovatif(menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara
26
5. Sosialisasi
1. Membuat Surat Undangan SuratUndangan Penulis membuat surat undangan
2. Menyusun Satuan
4.
lembarbalikdan videoedukasi.
Notulensi dan bukti foto kegiatan.
(Akuntabel) termasuk lembar balikdanvideoedukasisertalink QR code yang sudah siap digunakan yang merupakan gagasan inovasi sesuai perkembangan teknologi (Adaptif).
Penulis berusaha melaksanakan sosialisasi dengan tepat waktu (Akuntabel) Untuk sosialisasi akan dilakukan melalui Zoom Metting agar peserta sosialisasi bisamengikutidimanadankapan saja dengan disesuaikan waktu agar perawat yang sedang berdinas juga dapat mengikuti sosialisasi Dan untuk keluarga pasienakandilakukansosialisasidi
R. Anturium RSHS (Berorientasi Pelayanan,Adaptif) Pelaksanaan sosialisasiinimenjadisuatumedia diskusi untuk memfasilitasi koordinasiantarpetugaskeshatan dalam pemanfaatan berbagai sumberdayauntuktujuanbersama (Kolaboratif) khususnya untuk pemberian edukasi bayi pulang denganperawatanstoma.
Penulis membuat laporan rapat sesuai dengan tata naskah dinas yang berlaku (Akuntabel), kemudian melaporkan kepada atasan (Loyal).
berkesinambungan)
4. Tulus (melakukan kinerja dengan memberitanpapamrih, proaktif dan responsive)
5. Unggul (keinginan untukmelakukanyang terbaik dan menghasilkan kualitas prima)
6. Integritas (Kinerja berdasarkan kejujuran, amanah, dan menjunjungetikayang tinggi dalam menjalankantugas).
27
Melakukan Sosialisasi
5. Membuat laporan sosialisasi
Laporan sosialisasi
kegiatan
Output: Terlaksananya Evaluasikegiatan edukasidengan lembarbalikdan
videoedukasi
kepadaPerawat dankepada
keluargapasien dengan
perawatanstoma
Instrumen Evaluasi
Kuisoner melalui google form untuk
perawat R. Anturium dan draft pertanyaan untuk wawancara dengan
keluargapasien
Kuisoner dan draft pertanyaan dibuat menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar serta jelas (Akuntabel) dibuat
dengan ringkas, jumlah pertanyaantidakbanyak,sehingga
tidak mengganggu pelayanan dan tidakmemakanwaktulamadalam proses pengisiannya (Berorientasi Pelayanan, Adaptif) sertadalamkuisonerdan draft pertanyaan terdapat
penyampaian perkenalan diri, tujuan dan menggunakan salam, sapa, dengan bahsa yang sopan dan santun (Harmonis) dibuat
dengan serta melampirkan dari
pengisian kuisoner akan terjaga
kerahasiaan karena bersifat anonym (Loyal).
Melakukan evaluasi hasil
aktualisasi yang dilakukan
secara mandiri dengan
tujuan meningkatkan
pelayanan publik dibidang
ksehatan, dan melakukan
perbaikan tiada henti, berkontribusi
terhadap visi dan misi
RUmah Sakit RSUP D.
Hasan Sadikin Bandung
yaitu:
Visi : Terwujudnya
Indonesia Maju Yang
Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian, Berlandaskan Gotong
Royong
Misi: memujudkankualitashidup
Evaluasi kegitan edukasi juga mencerminkan nilai dariRSUPDrHasanSadikin
yaitu dalam melakukan evaluasi secara mandiri dengan tujuan melakukan
perbaikan dan meningkatkan pelayanan publik dibidang ksehatan.
Hal ini menguatkan tata
nilaiRSHSyaitu:
1. Kepemimpinan (nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talentaterbaikdibidangnya)
2. Mengumpulkan data Dokumen data hasil dari peserta yang menjawab kuisonare
Penulis melakukan pengumpulan datadenganmemintaizinterlebih dahulu dengan baik dan sopan kepadaatasan (Loyal) danteman sejawat yang sedang berdinas (Harmonis). Teknikpengumpulan data disesuaikan dengan kondisi yaitu menggunakan google form unutk perawat agar memudahkan untukpengisiandimanadankapan
saja dan kepada keluarga pasien dengan melakukan wawancara (Adaptif), dimana penyampaiannya kepada perawat diikoordinasikan dahulu dengan kepalaruangan (Kolaboratif).
manusia indonesia yang
tinggi, maju dan sejahtera”.
2. Profesional (Pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan dan menguasai standar yangberlaku)
3. Inovatif (Keinginan melakukan perbaikan secara berkesinambungan).
4. Tulus (melakukan kinerja dengan memberitanpapamrih, proaktif dan responsive)
5. Unggul (untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitasprima),
6. Integritas (nilai yang menjunjungetikayang
28
6. Evaluasi
1. Membuat
3. Mengolah dan menganalisis data
Dokumen berupa tabulasi data hasil evaluasi.dari analisisdata
Penulismelakukanpengolahandan analisis data sesuai dengan apa yangdidapatkantidakdirubahdan berdasarkan kenyataan (Akuntabel).
tinggi dalam menjalankantugas).
4. Membuat laporan hasil evaluasi
Laporan hasil evaluasi laporanyangdibuatmenggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benardanberdasarkankenyataan (Akuntabel). Melaporkan hasil evaluasi kepada atasan (Loyal). Jika ada masukan dan saran dari atasan maka penulis melakukan perbaikan (Kompeten),
Rancangan aktualisasi ini dilaksanakan mulai tanggal 30 Juni sampai dengan 5 Agustus Tahun 2022 di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung.
Berikut adalah jadwal kegiatan aktualisasi :
1 RapatPersiapanAktualisasi
2 PenyusunanLembarBalikdanVideoEdukasi
3 PengajuanlembarbalikdanvideoEdukasidengan
UnitPromosikesehatandanUnitSistemInformasi
RSHS
4 UjiCobaVideoEdukasi
5 SosialisasiLembarBalikdanVideoEdukasi
6 EvaluasiKegiatan
29
3.7 Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
No Kegiatan Juni July Agustus 4 1 2 3 4 1
Tabel 4. Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, R. (2021). Modul SMART ASN Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Fatimah, E., & Erna I. (2021). Modul MANAJEMEN ASN Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Ferrijana, S., Bambang S., & Sandra. (2021). Modul KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakrta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia
Handoko, R. (2021). Modul AKUNTABEL Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Jalis, A. (2021). Modul KOMPETEN Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia
Mirdin, A. A. (2021). Modul BERORIENTASI PELAYANAN Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Rahmanendra, D. (2021). Modul LOYAL Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Sejati, T. A. (2021). Modul KOLABORATIF Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Sembodo, J. (2021). Modul HARMONIS Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Suwarno, Y. (2021). Modul ADAPTIF Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Utomo, T. W. W., Basseng., & Bayu H. P. (2021). Modul AKTUALISASI Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
30
LATSARCPNS
GolonganIIIAngkatanIII
KementerianKesehatan
BapelkesCikarangTahun2022