Pemberian Edukasi Bayi Pulang (Dhischarge Planning) DgnPerawatan Stoma DiRuang Anturium

Page 1

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGAKATAN 3

OPTIMALISASI PEMBERIAN EDUKASI BAYI PULANG (DHISCHARGEPLANNING)

DENGAN PERAWATAN STOMA DI RUANG ANTURIUM

RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2022

MENGGUNAKAN LEMBAR BALIK DAN VIDEO EDUKASI

DI SUSUN OLEH : TRINARA APRILIANA

NIP : 199404282022032002

BALPEKES CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

2022

i

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PEMBERIAN EDUKASI BAYI PULANG (DHISCHARGEPLANNING)

DENGAN PERAWATAN STOMA DI RUANG ANTURIUM

RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2022

MENGGUNAKAN LEMBAR BALIK DAN VIDEO EDUKASI

Telah di seminarkan

Tanggal 29 Juni 2022, di Bapelkes Cikarang

Coach,

drg. Yana Yojana, M.A.

NIP. 19740913 200501 2 001

Mentor,

Oded Sumarna, S. Kep, Ners., M. Kep. NIP. 196911121 199703 1 001

Penguji

Asep Zaenal M, SKM, M.EPID

NIP. 19660106 198803 1 002

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun Rancangan Aktualisasi dalam rangkaian Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 3 Kementerian Kesehatan Tahun 2022 di Bapelkes Cikarang. Dengan ketulusan dan kerendahan hati, dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini penulis mendapatkan saran, bimbingan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak dr. Azhar Jaya, SKM., MARS., selaku Plt. Direktur Utama RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung.

2. Ibu drg. Yana Yojana, MA selaku Widyaiswara (Coach) dari Bapelkes Cikarang yang telah memberikan banyak masukan dalam penyelesaian laporan rancangan aktualisasi ini.

3. Seluruh Widyaswara dari Bapelkes Cikarang yang telah memberikan ilmunya selama kegiatan pelatihan Dasar.

4. Bapak Oded Sumarna, S. Kep, Ners., M. Kep., selaku mentor dari bidang keperawatan RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung yang telah memberikan banyak masukan dan bantuan dalam penyelesaian laporan rancangan aktualisasi ini.

5. Ibu Enung Rina Susanti, S. Kep., selaku Kepala Ruangan Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung yang telah memberikan banyak masukan dan saran dalam penyelesaian laporan rancangan aktualisasi ini.

6. Rekan-rekan sejawat ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung.

7. Orang tua dan keluarga yang telah mendoakan selama mengikuti pelatihan dasar CPNS ini sehingga penulis mampu mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.

8. Rekan-rekan seperjuangan Angkatan 3 Golongan 3 Kelompok A Latsar CPNS tahun 2022 yang selalu mendukung, berbagi pengalaman dan kebersamaan.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah terlibat dalam proses penyusunan rancangan aktualisasi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan dokumen rancangan aktualisasi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap kepada semua pihak agar memberikan saran dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan rancangan aktualisasi ini. Semoga aktualisasi ini dapat memberikan manfaat dan dapat diterapkan di lingkungan kerja dengan sebaik-baiknya.

Jakarta, Agustus 2022

Penulis

iii
iv DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................ii KATA PENGANTAR.............................................................................iii DAFTAR ISI.......................................................................................iv DAFTAR GAMBAR ............................................................................. v DAFTAR TABEL ................................................................................vi BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1 1.2 Tujuan.................................................................................. 2 1.3 Manfaat................................................................................ 3 1.4 Ruang Lingkup ...................................................................... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................ 5 2.1 Profil Organisasi RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung.................... 5 2.1.1 Gambaran Umum.......................................................... 5 2.1.2 Lokasi dan Denah ............................................................ 6 2.1.3 Tugas dan Fungsi ............................................................ 7 2.1.4 Visi, Misi, Motto dan Tata Nilai .......................................... 7 2.1.5 Struktur Organisasi 8 2.2 Profil Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung..........10 2.2.1 Gambaran Umum Rawat Inap Anturium ............................10 2.2.2 Struktur Organisasi Ruang Anturium 10 2.3 Profil Peserta ..........................................................................11 2.3.1 Identitas Peserta .............................................................11 2.3.2 Rincian Tugas Jabatan Peserta 11 BAB III RANCANGAN AKTUALISASI....................................................22 3.1 Identifikasi Isu .....................................................................13 3.2 Penetapan Core Issue...........................................................14 3.3 Deskripsi Isu ........................................................................14 3.4 Gagasan Kreatif Pemecah Isu................................................19 3.5 Kesimpulan .........................................................................20 3.6 Matriks Rancangan Aktualisasi...............................................21 3.7 Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi................................29 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................30

DAFTAR GAMBAR

v
Gambar 1. Denah RSUP Dr Hasan Sadikin ......................................... 6 Gambar 2. Direksi RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung ............................ 8 Gambar 3. Struktur Organisasi RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung 9 Gambar 4. Struktur Organisasi Ruang Anturium .................................10 Gambar 5. Diagram Pengetahuan Perawat Terkait Perawatan Stoma ...16 Gambar 6. Diagram Pentingnya Edukasi Perawatan Stoma 16 Gambar 7. Diagram Perawat yang melakukan edukasi .......................16 Gambar 8. Diagram Perawat yang melakukan edukasi Perawatan Stoma dengan Media yang tersedia di RSUP Dr Hasan Sadikin 17 Gambar 9. Diagram Keluarga Pasien yang Bertanya Kembali terkait perawatan stoma meskipun sudah dilakuakn edukasi oleh Perawat 17 Gambar 10. Diagram Pentingnya Media Lembar balik dan Video Visual Perawatan Stoma untuk Edukasi .......................................................18 Gambar 11 Diagram Fishbone 19

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).............................................11

Tabel 2. Analisis Isu Berdasarkan Kriteria APKL .................................14

Tabel 3. Matriks Rancangan Aktualisasi .............................................21

Tabel 4. Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ..............................29

vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran penting dalam mencapai cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan nasional sebagaimana tercantum pada Pembukaan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD Tahun 1945). Namun, dalam mencapai tujuan tersebut banyak mengalami tantangan dalam menjalankan tugas dan jabatannya, baik berasal dari luar maupun dalam yang menuntut ASN untuk meningkatkan profesionalitasnya serta bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi menjadikan aksesibilitas semakin mudah, globalisasi ekonomi menjadi semakin nyata, dan persaingan di tingkat internasional harus dapat diikuti oleh birokrasi kita. Namun kenyataannya birokrasi kita masih menjadi hambatan dalam pembangunan, yang ditandai masih rendahnya kinerja pelayanan birokrasi dan tingginya angka korupsi di Indonesia. Untuk mewujudkan birokrasi yang profesional dalam menghadapi tantangan tersebut, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN telah bertekad untuk mengelola ASN menjadi semakin professional dan berkarakter dengan memberikan Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Latsar) terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu tahun masa percobaan. Latsar CPNS yang terintegrasi tersebut merupakan pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan non klasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja, yang memungkinkan peserta mampu untuk menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), sehingga tertanam dalam dirinya sebagai karakter ASN yang profesional Latsar CPNS tersebut diatur dalam Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 21 tahun 2016.

Materi pembelajaran pada Latsar CPNS terdiri dari 4 agenda. Agenda 1 terkait Sikap perilaku bela negara, Agenda 2 terkait Nilai-nilai dasar PNS, Core Value ASN BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif)), Agenda 3 terkait Kedudukan dan Peran ASN dalam mewujudkan SmartGovernancemelalui Smart ASN dan Manajemen ASN serta Agenda 4 terkait Habituasi. Keempat agenda tersebut kemudian diaktualisasikan oleh para peserta Latsar CPNS di unit kerja masing-masing sesuai kompetensi bidang. Kegiatan aktualisasi ini merupakan bentuk penerapan teori ke dalam praktek, dimana peserta Latsar CPNS melakukan identifikasi isu yang terjadi di unit kerja, kemudian memberikan gagasan pemecah isu, dan melakukan penetapan rincian kegiatan untuk mengatasi isu tersebut. Hasil dari penerapan aktualisasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas kinerja para peserta latsar sehingga membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi) dan tertanam sebagai karakter ASN yang professional dan kompeten dibidangnya.

1

Penulis merupakan perawat yang bertugas di Ruang Anturium di RSUP Dr Hasan

Sadikin Bandung yang memberikan pelayanan perinatologi dengan kondisi sehat maupun tidak

sehat yang terdiri dari 2 level ruang perinatologi yaitu Level 1, dan Level 2 ruangan Infeksi dan Level 2 Non Infeksi. Oleh karena itu, proses aktualisasinya bersumber dari observasi di ruang Anturium berdasarakan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung dan juga Tugas dan Fungsi perawat yang tertuang dalam Undang-Undang No 38 Tahun 2014

Tentang keperawatan. Penulis melakukan identifikasi isu yang terjadi selama menjalankan tugas, dan menilai isu-isu tersebut menggunakan metode yang telah diajarkan selain

berdasarkan diskusi dengan coach, mentor dan kepala ruangan Ruang Anturium lalu

ditemukanlah prioritas isu yaitu “Belum optimalnya pemberian edukasi bayi pulang

(Dischargeplanning) dengan perawatan Stoma di Ruang Anturium RSUP Dr Hasan

Sadikin Bandung” Setelah itu, penulis menyusun gagasan keratif yang berlandaskan Smart

ASN dan mulai menyusun kegiatan pada rancangan aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai

ASN BerAKHLAK sesuai dengan tugas dan fungsinya guna mewujudkan visi misi Instansi dan berlandaskan tata nilai Instansi tempat kami bekerja. Nilai-nilai dasar tersebut diharapkan dapat diinternalisasikan dalam setiap kegiatan yang dilakukan penulis sebagai CPNS serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi).

1.2Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penulisan rancangan aktualisasi ini yaitu membetuk karakter ASN yang profesional melalui implementasi aktualisasi yang dibentuk oleh sikap bela negara, penerapan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif), pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam mewujudkan Smart Governance melalui manajemen ASN dan Smart ASN. Selain itu, pengetahuan terkait tugas dan fungsinya sebagai ASN yang berlandaskan Kode etik dan kode perilaku ASN, dapat membangun aparatur sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu menjalankan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik, menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat, serta mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat pemersatu bangsa dan kesatuan Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD

1945. Sehingga, para peserta latsar mampu melaksanakan tugas, kewajiban dan perannya sesuai kompetensi bidang menjadi lebih profesional dalam memberi pelayanan kepada publik.

2

1.2.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus penulisan rancangan aktualisasi ini yaitu, para peserta latsar :

a. Mampu melakukan identifikasi isu dan penetapan prioritas isu di unit kerjanya.

b. Mampu berinovasi dalam mewujudkan gagasan pemecah isu berlandaskan Smart ASN dan Manajemen ASN.

c. Mampu menyusun rencana, tahapan kegiatan dan output kegiatan rancangan aktualisasi yang akan dilakukan di unit kerjanya.

d. Mampu menjelaskan penerapan materi pelatihan dasar CPNS yaitu nilai-nilai dasar ASN (BerAKHLAK) serta kedudukan dan peran PNS, serta kaitannya dengan pencapaian visi dan misi Instansi serta penguatan terhadap tata nilai Instansi dalam melaksanakan setiap kegaiatan rancangan aktualisasi.

1.3Manfaat

1.3.1 Manfaat bagi penulis

Penulis dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan menganalsis dan mengaktualisasikan kegiatan pemecahan masalah yang didasari nilai nilai dasar ASN dengan core value BerAKHLAK serta menerapkan Smart ASN. Penulis juga dapat mengetahui dan menerapkan kedudukan dan peran ASN dalam NKRI yang berkarakter integritas, profesional, mampu menjalankan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelanan public dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat pemersatu bangsa dan kesatuan Negara Republik Indonesia yang berdasarkan

Pancasila dan UUD 1945, sehingga tercipta mutu kualitas ASN yang baik di bidang kompetensinya

1.3.2 Manfaat bagi Unit Kerja

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia khususnya pegawai perawat di ruang

Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung dengan selalu mengikuti perkembangan

Ilmu dan tekhnologi dibidang keperawatan dalam memberikan pelayanan yang prima dan beratanggung jawab kepada masyarakat, sehingga kualitas pelayanan asuhan keperawatan dan kepuasan pasien meningkat

1.3.3 Manfaat bagi Instansi

Kualitas Sumber Daya Manusia yang baik dalam memberikan pelayanan prima yang berkualitas dan optimal serta mengedepankan peningkatan mutu pada proses asuhan

keperawatan kepada pasien dengan memegang teguh tata nilai Instansi merupakan

bentuk kontribusi pegawai dalam menjalankan tugas Instansi yaitu menyelenggarakan pelayanan kesehatan perseorangan secara paripurna demi mewujudkan visi dan misi

Instansi Rumah Sakit.

3

1.4Ruang Lingkup

Latihan Dasar CPNS Tahun 2022 Golongan III diselenggarakan baik secara daring maupun

luring di Balai Pelatihan Kesehatan (BALPEKES) Cikarang dari tanggal 25 April sampai 19 Agustus Tahun 2022. Pelaksanaan aktualisasi penulis sebagai bagian dari program Latsar CPNS

2022 dilakukan dengan ruang lingkup mencakup tugas pokok dan fungsi sesuai sasaran kinerja pegawai (SKP), penugasan pimpinan, serta saran dari coach dan mentor dengan syarat mampu laksana dalam rentan waktu yang telah ditetapkan. Gagasan kegiatan yang dipilih diharapkan mampu meningkatkan performa peserta Latsar CPNS, unit kerja dan instansi serta mampu menanamkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK yang berlandaskan Smart ASN.

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Organisasi RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung

2.1.1 Gambaran Umum

Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) merupakan rumah sakit rujukan puncak (TopReferralHospital) di Provinsi Jawa Barat sejak tahun 1978, dan ditetapkan sebagai Rumah Sakit kelas A oleh Menteri Kesehatan RI sejak tahun 2004.

Rumah sakit Hasan Sadikin merupakan Rumah Sakit Vertikal Kementerian Kesehatan

Kelas A, Rumah Sakit rujukan Tersier, Rumah Sakit Pendidikan Utama untuk Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Rumah Sakit Umum Pusat Nasional, Rumah Sakit

Rujukan Nasional, Badan Layanan Umum, Rumah Sakit Rujukan Bencana Nuklir

Nasional dan Rumah Sakit Umum Pusat Yang Mengampu 7 Rumah Sakit Regional Jawa Barat.

Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung dibangun pada tahun 1917 dan diresmikan pada 15 Oktober 1923 dengan nama “Het Algemeene Bandoengsche

Ziekenhuijs“.Pada tahun 1927 namanya diubah menjadi “HetGemeenteZiekenhuijs

Juliana” dengan kapasitas 300 tempat tidur. Selama penjajahan Jepang, rumah sakit

ini dijadikan Rumah Sakit Militer. Setelah Indonesia merdeka, dikelola oleh pemerintah daerah, yang dikenal oleh masyarakat Jawa Barat dengan nama “Rumah

Sakit Ranca Badak“ dan dikenal dengan nama “Rigukun Byioin”. Selanjutnya pada

tahun 1956 dijadikan rumah sakit umum dengan kapasitas 600 tempat tidur, bersamaan dengan didirikannya Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Sejak

itu pula Rumah Sakit Ranca Badak digunakan sebagai tempat pendidikan oleh

Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dan merupakan awal kerjasama antara Rumah Sakit Ranca Badak dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

Tahun-tahun berikutnya adalah tahun dimana RSHS semakin berkembang.

Padal 8 Oktober 1967 nama Rumah Sakit Ranca Badak diubah menjadi Rumah

Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) yang berfungsi sebagai Unit Pelaksana

Teknis (UPT) Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan bertanggungjawab

langsung kepada Direktur Jenderal Pelayanan Medik. Pada tahun 1992-1997 RSHS ditetapkan menjadi unit swadana. Keluarnya Undang-undang nomor 20 tahun 1997

tentang PNBP yang ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor

124 tahun 1997 menyebabkan status RSHS berubah menjadi Rumah Sakit Pengguna

Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang harus menyetorkan seluruh pendapatan ke kas negara.

5

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 119 tanggal 12

Desember 2000, status RSHS secara yuridis berubah menjadi perusahaan jawatan (Perjan). Kebijakan tersebut merupakan salah satu langkah strategis pemerintah dalam memberikan kewenangan otonomi yang lebih luas kepada unit-unit pelayanan tertentu untuk menyelenggarakan manajemennya secara mandiri, sehingga diharapkan mampu merespon kebutuhan masyarakat secara tepat, cepat dan fleksibel. Tahun 2002 yang merupakan awal efektif sebagai Perjan, RSHS telah mencapai kinerja yang baik dibandingkan dengan tahun 2001 Ditengah- tengah pertumbuhannya RSHS ditetapkan sebagai Rumah Sakit Rujukan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri No HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang

Pedoman Penetapan RS Rujukan Nasional, mengampu tujuh RS Regional di Jawa barat dan beberapa RS di luar provinsi Jawa Barat. Data terakhir menunjukkan, kini RSHS memiliki 944 tempat tidur, 3000 karyawan dengan 395 dokter spesialis dan subspesialis dan enam layanan unggulan terdiri atas Pelayanan Jantung Terpadu, Pelayanan Onkologi, Pelayanan Infeksi, Bedah Minimal Invasif, Kedokteran Nuklir dan Transplantasi Ginjal. Fungsi, Klasifikasi dan Susunan Organisasi BP4, maka tugas pokok dan fungsi BP4 tidak hanya mengobati tuberkulosis tetapi juga penyakit paru lainnya.

Lokasi Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin terletak di Jl. Pasteur No. 38

Bandung, dengan luas 87.200 m2. Berikut Denah RSHS yaitu :

6
2.1.2 Lokasi dan Denah Gambar 1. Denah RSUP Dr Hasan Sadikin

2.1.3 Tugas dan Fungsi

Tugas dan fungsi RSHS diatur dalam PMK No. 62 tahun 2020 tentang organisasi dan tata kerja RSUP dr Hasan Sadikin Bandung yaitu RSHS memiliki tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Dan fungsinya yaitu diantaranya :

a. Penyusunan rencana, program dan anggaran

b. Pengelolaan pelayanan medis dan penunjang medis

c. Pengelolaan pelayanan keperawatan

d. Pengelolaan pelayanan non medis

e. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan

f. Pengelolaan penelitian, pengembangan dan penapisan teknologi di biang pelayanan kesehatan

g. Pengelolaan keuanagn dan barang milik negara

h. Pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa

i. Pengelolaan sumber daya manusia

j. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi dan hubungan masyarakat

k. Pelaksanaan kerjasama

l. Pengelolaan sistem informasi

m.Pemantauan evaluasi dan pelaporan

n. Pelaksanaan urusan administrasi Rumah Sakit

2.1.4 Visi, Misi, Motto dan Tata Nilai

a. Visi Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin Bandung

Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong.

b. Misi Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin Bandung

Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tingddi maju dan sejahtera.

c. Motto Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin Bandung

Kesehatan anda adalah prioritas kami (yourhealthisourpriority)

d. Tata Nilai Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin Bandung

Tata nilai-nilai filosofis RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu “PAMINGPIN

PITUIN” dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Kepemimpinan adalah nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talenta- talenta terbaik dibidangnya

2. Profesional adalah nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan dan menguasai standar yang berlaku.

7

3. Inovatif adalah nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan.

4. Tulus adalah nilai keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsive

5. Unggul adalah nilai keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima,

6. Integritas adalah nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankantugas

2.1.5 Struktur Organisasi

Gambar 2. Direksi RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung

RSUP Dr Hasan Sadikin berjalan dengan dipimpin oleh direktur utama dr.

Azhar Jaya, SKM., MARS. Untuk unit kerja penulis yang bernama Unit Instalasi

rawat inap dimana termasuk dalam Bidang pelayanan keperawatan di bawah

pengawasan Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RSHS dr.

Yana Akhmad Supriyatna, SpPD-KP. MMRS. Berikut Struktur Organisasi RSUP Dr

Hasan Sadikin

8
9
Gambar 3. Struktur Organisasi RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung

2.2 Profil Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung

2.2.1 Gambaran Umum Ruang Anturium

Ruang rawat Anturium merupakan ruangan yang memberikan pelayanan perinatologi yaitu pelayanan pasien pada neonatus berupa perawatan bayi baru lahir usia 0 sampai dengan 28 hari, pada beberapa bayi dengan kebutuhan khusus dirawat lebih dari 28 hari. Ruang perawatan Anturium terdiri dari ruang perawatan level I, level II infeksius dan level II non infeksius. Ruangan perawatan level I khusus menangani bayi baru lahir yang sehat tanpa keluhan, berat badan lebih dari sama dengan 1800 gram dan bayi-bayi yang akan roomingindengan ibunya. Bayibayi yang telah mendapatkan perawatan dari ruang perawatan level II infeksius dan level II non infeksius pun akan dipindahkan terlebih dahulu ke ruangan Level I ini untuk observasi sebelum dipulangkan. Ruang perawatan level II non infeksius diperuntukkan untuk menangani bayi-bayi baru lahir dengan gangguan pernafasan, berat badan lahir rendah, problemfeeding, dan lain-lain. Pada ruang perawatan level II infeksius, perawat melakukan perawatan pada bayi-bayi yang mengidap penyakit infeksius seperti sepsis, penyakit-penyakit menular lain maupun bayi-bayi yang akan dan telah menjalani operasi.

2.2.2 Struktur Organisasi Ruang Anturium

Gambar 4. Struktur Organisasi Ruang Anturium

RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung

10

2.3 Profil Peserta

2.3.1 Identitas Peserta

Nama : Trinara Apriliana, S. Kep., Ners.

NIP : 199404282022032002

Tempat/tanggal lahir : Kebumen, 28 April 1994

Pendidikan : S1 – Ners

Jabatan : Perawat Ahli Pertama

Satuan Kerja : RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung

Unit Kerja : Ruang Anturium

Peserta Latsar : Golongan III Angkatan III Kelompok A

2.3.2 RincianTugaas Jabatan Peserta

Penulis merupakan perawat ahli pertama RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung dimana menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 35 Tahun 2019 memiliki Tugas dan Jabatan Fungsional yang ditetapkan

terdapat 51 butir kegiatan, namun yang disesuaikan dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung yaitu :

Tabel 1. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung

No RencanaKinerjaPegawai

1 MelakukanpengantaranPasien rawat inap ke kamar operasi tepatwaktu

2 Melakukan kepatuhan penggunaan Rekam Medis Elektronik (RME) di Instalasi RawatInap.

3 Melakukan laporan sensus harian

ButirKegiatanterkait

Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensipembedahanpadatahappre/intra/postoperasi

Melakukanpendokumentasiantindakankeperawatan

4 Melakukan asuhan keperawatan pre dan post operasi

1. Melakukanfungsipengarahanpelaksanaanpelayanan keparawatansebagaiketuatim/perawat

2. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangkamelakukanfungsiketenagaanperawat

3. Melaksanakan case finding/deteksi dini/penemuan kasusbarupadaindividu

1. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu

2. Memberikankonsultasidatapengkajiankeperawatan dasar/lanjutan

3. Merumuskandiagnosiskeperawatanpadaindividu

4. Membuat prioritas diagnose keperawatan dan masalahkeperawatan

5. Menyusun rencana Tindakan keperawatan pada individu(merumuskan,menetapkan)tindakan

6. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhankeperawatan

11

5 Melakukan laporan data kejadianinfeksidaerahoperasi diInstalasiRawatInap.

1. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang komplekspadaareamedicalbedah

2. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu

3. MelakukanTindakankeperawatanpadajondisigawat darurat/bencana/Kritikal

4. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual padakondisikehilanganberdukaataumenjelangajal dalampelayanankeperawatan

5. Melakukan Tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhannutrisi

6. Melakukan Tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhaneleminasi

7. Melakukan Tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhanmobilisasi

8. Melakukan Tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhanistirahattidur

9. Melakukan Tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhankebersihandiri

10. Melakukan Tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyamandanpengaturansuhu

11. Melakukan Tindakan pemenuhan kebutuhan oksigenasikompleks

12. Melakukan komunikasi dengan klien dengan hambatankomunikasi

13. Melakukanpemantauanataupenilaiankondisipasien selama dilakukan Tindakan keperawatan spesifik sesuaikasusdankondisipasien

14. Melakukan evaluasi Tindakan keperawatan pada individu

15. Melakukanpenatalaksanaanmanajemengejala

6 Mencapai skor waktu tunggu operasi elektif (WTO) sesuai target

1. Melakukanperawatanluka

2. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi Kesehatanpadaindividu

3. Melaksanakan management surveilans Hais sebagai upaya pengawasan resiko infeksi dalam upaya preventif,padapelayanankeperawatan

7 Melakukan monitoring dan evaluasikepatuhanvisiteDPJP online

8 Melakukan kepatuhan pelaksanaan protokol Kesehatan

Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antarshift/unit/fasilitaskesehatan

1. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengandokter

2. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/penunjang sebagai upaya pencegahaninfeksi

3. MelakukanPendidikankesehatanpadaindividu

12

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Identifikasi Isu

Penulis melakukan identifikasi isu dengan cara observasi selama 1 minggu di ruang Anturium pada Rumah Sakit RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung, dengan mengamati dan membandingkan kondisi yang sekarang terjadi saat melakukan tugas dengan kondisi yang diharapkan di unit kerja. Berikut ini beberapa identifikasi isu yang telah dirumuskan :

1. Belum optimalnya pemberian edukasi bayi pulang (Dischargeplanning) dengan perawatan

Stoma di Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung.

2. Belum optimalnya pelaksanaan SOP pemberian posisi (Positioning) pada Bayi di Ruang

Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung

3. Belum optimalnya SOP pemantauan akses intravena perifer karena belum tersedianya formular pemantauan phlebitis sesuai dengan indikator Visual Infusion Phlebitis (VIP)

Scoredi Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung.

3.2Penetapan Core Isu

Berdasarkan isu yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan proses pemilihan isu dengan analisis menggunakan Teknik APKL yaitu Teknik dengan kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan(APKL). Teknik APKL yang dibuat adalah Teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor diantaranya :

a. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga masa sekarang;

b. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya;

c. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang;

d. Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkatmenjadi isu prioritas.

Isu-isu yang berhasil diidentifikasi kemudian akan divalidasi terlebih dahulu menggunakan perangkat APKL. Perangkat evaluasi APKL memvalidasi isu berdasarkanempat item, yaitu :

1. Aktual (A), artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat

13

2. Problematik (P), artinya memiliki dimensi masalah yang kompleks

3. Kekhalayakan (K), artinya menyangkut hajat hidup orang banyak

4. Layak (L), artinya masuk akal dan realistis, serta relevan untuk dicarikan solusinya. Berikut di bawah ini merupakan hasil penetapan isu dengan metode APKL

Tabel 2. Analisis Isu Berdasarkan Kriteria APKL

1. Belum optimalnya pemberian edukasi bayi pulang (Dhischarge Planning) dengan perawatan stoma

2. Belum optimalnya pelaksanaan SOP

3. Belum optimalnya SOP pemantauan akses intravena perifer karena belum tersedianya formularpemantauanphlebitissesuaidengan indikatorVisualInfusionPhlebitis(VIP)Score

Sesuai hasil Analisa dengan metode APKL, dan setelah berdiskusi dengan rekanperawat, berkonsultasi dengan Kepala ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung dan mentor, maka dipilihlah isu mengenai “Belum optimalnya pemberian edukasi bayi pulang (DhischargePlanning) dengan perawatan stoma di Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung”

3.3Deskripsi

Sebelum melaksanakan kegiatan aktualisasi, hal yang perlu dilakukan adalah melakukan identifikasi isu di unit kerja kemudian dikumpulkan dan dianalisis untuk menentukan isu utama yang akan dijadikan fokus bahasan dalam kegiatan aktualisasi kedepannya. Belum optimalnya pemberian edukasi bayi pulang (Dhischarge Planning) dengan perawatan stoma di Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung merupakan isu utama yang akan diangkat oleh penulis dalam kegiatan aktualisasinya. Penulis adalah perawat di RSUP Dr HASAN SADIKIN dimana memiliki tugas dan Jabatan fungsionalnya sesuai peraturan yang berlaku yaitu menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 35 Tahun 2019 dan sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung yaitu melaksanakan

14
No. ISU A P K L JUMLAH PRIORITAS
DrHasanSadikinBandung 5 5 4 5 19 1
di Ruang Anturium RSUP
(Positioning)pada
Ruang Anturium RSUP
Hasan Sadikin Bandung. 5 5 4 4 18 2
pemberian posisi
Bayi di
Dr
diRuangAnturium
Bandung. 5 5 3 4 17 3
RSUP DrHasan Sadikin
Isu

asuhan Keperawatan pre dan post operasi serta melaksanakan kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan dimana perawat memiliki tugas salah satunya melakukan pendidikan

kesehatan (edukasi kesehatan). Belum optimalnya pemberian edukasi bayi pulang (Dhischarge Planning) dengan perawatan stoma di Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung merupakan salah satu isu yang diangakat penulis dimana jika tidak diselesaikan akan akan berdampak terutama pada kurang tercapainya misi organisasi, yaitu mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi maju dan sejahtera dan menyimpang dari tata nilai RSHS yaitu nilai Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul, dan Integritas.

ISu edukasi bayi pulang (DhischargePlanning) dengan perawatan stoma di Ruang

Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung yang belum optimal tersebut diidentifikasi oleh penulis dengan melakukan observasi di Ruang Anturium selama 1 minggu dan didapatkan akar masalah dimana Kondisi saat ini di ruang Anturium terlihat keterbatasan adanya sarana dan prasarana yang cukup untuk edukasi sehingga membuat keluarga pasien kesulitan untuk menerima dan memahami edukasi yang diberikan, serta masih ada keluarga pasien yang kebingungan dan bertanya kembali tentang perawatan stoma padahal sudah didemonstrasikan dan keluarga sudah mencoba sendiri melakukan perawatan stoma. Selain itu, meskipun terdapat lefleat yang tersedia terkait perawatan stoma dirasa masih belum efektif karena masih banyak keluarga pasien yang kebingungan dan menanyakan kembali perawatan tersebut. Hal ini bisa disebabkan karena tingkat pemahaman dan penerimaan edukasi keluarga pasien berbeda-beda. Ketersediaan jumlah lefleat yang disediakan juga menjadi masalah yang tak terhindarkan untuk membekali keluarga pasien saat pasien pulang. Selain itu, tingginya beban kerja perawat selain memberikan edukasi sehingga kurang terlaksananya edukasi secara optimal. Dampak dari masalah tersebut yaitu keluarga pasien akan mengalami kebingungan untuk melanjutkan perawatan stoma pada pasien dirumah. Jika perawatan stoma tidak dilakukan dengan baik dan benar akan meningkatkan potensi kejadian infeksi pasca pembedahan. Hal ini juga akan menyebabkan pasien dapat kembali ke Rumah Sakit bahkan untuk kasus yang lebih kompleks akibat infeksi seperti dapat dilakukan revisi ulang pembedahan stoma.

Selain melalui observasi penulis juga melakukan survey menggunakan kuisoner melalui google form kepada 16 perawat di Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung yang bersedia menjawab kuisoner dari penulis. Berdasarkan data yang didapat dari 16 perawat tersebut yaitu di didapatkan data 87,5 % mengetahui perawatan Stoma dan 12,5 % tidak mengetahui perawatan stoma. 100% perawat mengatakan penting dalam melakukan edukasi perawatan stoma kepada keluarga pasien. 75% perawat melakukan edukasi kepada pasien dan 25% tidak melakuakan edukasi 81,3% perawat melakukan edukasi tidak menggunakan media dan 18,8 % menggunakan media, dari keterangan yang diberikan medianya yaitu yang menjawab lefleat 1 perawat, tidak ada media 5 perawat, dan yang lainnya menjawab praktik

15

secara langsung dengan keluarga pasien melalui lisan. Dan ditemukan keluarga pasien yang bertanya kembail terkait perawatan stoma meskipun sudah dilakukan edukasi sebanyak 75 % perawat dan yang tidak menemukan terdapat 25%. Berikut Keterangan gambar diagram dari hasil kuisoner melalui google form yang penulis buat.

16
Gambar 5. Diagram Pengetahuan Perawat Terkait Perawatan Stoma Gambar 6. Diagram Pentingnya Edukasi Perawatan Stoma Gambar 7. Diagram Perawat yang melakukan edukasi Perawatan Stoma

Gambar 8. Diagram Perawat yang melakukan edukasi Perawatan Stoma dengan Media yang tersedia di RSUP Dr Hasan SAdikin

Oleh karena itu, diharapkan agar sarana edukasi dapat diperluas sehingga memudahkan perawat untuk edukasi dan mengoptimalkan dalam menyampaikan edukasi terutama yang dibutuhkan oleh keluarga pasien yaitu perawatan stoma. Dengan adanya sarana edukasi tersebut akan membuat orang tua pasien lebih berkonsentrasi pada edukasi yang diberikan sehingga mampu melanjutkan perawatan bayi dirumah dengan perawatan stoma, dan intervensi yang diberikan dapat memfasilitasi penyembuhan luka yang optimal bagi pasien. Selain itu, keluarga pasien merasa mendapatkan supportdari tenaga Kesehatan sehingga pengetahuan dan kepuasan perawatan meningkat. Selain itu, berdasarkan kuisoner melalui google form kepada 16 perawat Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung yang bersedia menjawab penulis mendapatkant data 93,8 % mengatakan Media Lembar Balik dan Video Visual edukasi perawatan stoma penting diadakan. Berikut keterangan gambar diagram dari hasil kuisoner melalui google form yang penulis buat.

17
Gambar 9. Diagram Keluarga Pasien yang Bertanya Kembali terkait perawatan stoma meskipun sudah dilakuakn edukasi oleh Perawat
18
Gambar 10. Diagram Pentingnya Media Lembar balik dan Video Visual Perawatan Stoma untuk Edukasi

3.4 Gagasan Pemecahan Isu

Diagram Fishbone

Surroundings

System

Tingginya Beban Kerja Perawat selain memberikan edukasi, sehingga kurang

Adanya perbedaan

Pendidikan keluarga pasien

sehingga tingkat

pemahaman danPenerimaan

Edukasiberbeda-beda

terlaksananya edukasi bayi pulang dengan perawatan Stoma secara optimal.

Pelaksanaan SOP edukasi

Bayi pulang belum terlalu optimal

Keterbatasan adanya prasarana khususuntuk edukasi

Belum Optimalnya pemberian

edukasi bayi pulang (Dhischarge

Planning) dengan perawatan

stoma di Ruang Anturium RSUP

Tidak semua perawat

dapat memberikan

edukasi dengan baik

Skills

Dr Hasan Sadikin Bandung.

Keterbatasan sarana / alat peraga khusus dan media khusus untuk edukasi pasien

Suppliers

System

Gambar 10. Diagram Fishbone

19

3.5KESIMPULAN

a. RUMUSAN ISU: Belum optimalnya pelaksanaan edukasi bayi pulang (Dhischarge Planning) dengan perawatan stoma di Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung.

b. PENYEBAB ISU: Keterbatasan adanya sarana /alat peraga khusus dan media khusus untuk edukasi bayi pulang dengan perawatan stoma di Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung.

c. ALTERNATIF PEMECAHAN ISU: Untuk mengatasi isu tersebut agar dapat teratasi dan tidak menimbulkan dampak yang tidak diharapkan di kemudian hari,maka penulis mengajukan beberapa alternatif pemecahan isu tersebut diantaranya :

1. Pemberian edukasi oleh perawat kepada keluarga dilakukan dengan memakai alat peraga dalam bentuk lembar balik untuk memudahkan perawat melakukan edukasi bayi pulang.

2. Pemberian edukasi kepada keluarga pasien dilakukan dengan memakai video edukasi perawatan stoma yang dapat diakses melalui QR Code oleh keluarga pasien ketika dirumah.

a. GAGASAN KREATIF PEMECAHAN ISU : Optimalisasi edukasi bayi pulang (DhischargePlanning) dengan perawatan stoma di Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung tahun 2022 dengan lembarbalik danMedia Video Edukasi.

3.6 MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI

Rancangan kegiatan aktualisasi merupakan rancangan kegiatan yang berisi

tahapan kegiatan yang akan dilakukan penulis untuk mengatasi isu yang terdapat di unit kerja dengan menerapkan nilai-nilai dasar PNS BERAKHLAK, dengan menjelaskan setiap tahapan terhadap kontribusi visi misi instansi dan penguatan

tata nilai instansi.. Berikut rancangan kegiatan aktualisasi yang telah dirancang oleh

penulis :

Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Unit Kerja : Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung

Isu yang diangkat : Belum optimalnya pelaksanaan edukasi bayi pulang (Dhischarge Planning) dengan perawatan stoma di Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung

Gagasan Kreatif : Optimalisasi edukasi bayi pulang (Dhischarge Planning) dengan perawatan stoma di Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung tahun 2022 dengan lembarbalikdanMedia Video Edukasi

20

1. Rapat Persiapan Aktualisasi

Output: terlaksananya rapatpersiapan aktualisasi denganMentor, KepalaRuangan, UnitPromosi

Kesehatandan

UnitSistem

InformasiRSHS

Tabel 3. MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI

1. MembuatSurat Undangan SuratUndangan Penulis membuat surat undangan dengan Bahasa Indoenisa yang

baik dan tata aturan kedinasan

yang berlaku (Akuntabel), kemudian meminta persetujuan

atasan (Loyal) melakukan

perbaiakan sesuai saran dan masukan atasan (Kompeten)

melakukan konfirmasi kehadiran

dari undangan yang diedarkan dengancarayangbaikdansopan (Harmonis).

Penulisberupayahadirtepatwaktu saat pelaksanaan rapat (Akuntabel). Penulis menyampaiakan isu secara jujur dan transparan (Berorientasi pelayanan) dengansolusiinovasi yaitupenggunaanlembarbalikdan video edukasi yang mudah dijangkau keluarga pasien sesuai perkembangan teknologi (Adaptif). Proses diskusi saat rapatsebagaibentukmusyawarah bersama (Kolaboratif) saling menghargai pendapat dan mendengarkanscarahikmatdalam jalannyarapat (Harmonis).

Penulis membuat laporan rapat sesuai dengan tata naskah dinas yang berlaku (Akuntabel), kemudian melaporkan kepada atasan (Loyal).

Rapat persiapan ini merupakan bentuk diskusi

bersama dengan semua

pihak terkait sebagai

langkah awal pemecahan

masalah yang bertujuan

untuk membahas gagasan

solutif unutk perbaikan

yangakandilakukanuntuk

meningkatkan pelayanan

keperawatan. Hal ini berkontribusi dalam visi danmisiRSHS.

Visi : Terwujudnya

Indonesia Maju Yang

Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong.

Misi :Memujudkankualitas

hidup manusia indonesia

yang tinggi, maju dan sejahtera”.

Rapat persiapan ini merupakan bentuk komitmensebagailangkah

awal melanjutkan proses aktualisasi sebagai upaya penyeselesaian masalah yang tepat dan relevan dengankondisidiruangan saat ini sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi Hal ini menguatkan tata nilai RSHSyaitu

1. Kepemimpinan (nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talentatalenta terbaik dibidangnya)

2. Profesional (Pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan dan menguasai standar yangberlaku)

3. Inovatif (Keinginan melakukan perbaikan secara berkesinambungan).

4. Tulus (melakukan kinerja dengan memberitanpapamrih, proaktif dan

21
No Kegiatan Tahapan Output KeterkaitanSubstansiMata Pelatihan Kontribusiterhadapvisi danmisiOrganisasi PenguatanNilai Organisasi
2. Melaksanakan Rapat Persiapan Notulensi Rapat,Daftar Hadirdanbukti fotoRapat persiapan 3. Menyusun Laporan Rapat Persiapan Laporanhasil rapatdan persetujuan aktualisasi

2. Penyusunan Lembar Balik dan Video Edukasi

Output: LembarBalikdan Video Edukasi perawatanstoma

1. Menyusun konsep design lembar balik dan konten videoEdukasi.

DraftKonsep designdan MateriLembar Balikserta SknarioVideo Edukasi.

Penulismencariliteraturperawatan stomayangdilakukandenganteliti dandarisumberyangjelasdapat dipercaya serta dapat dipertanggung jawabkan (Kompeten). Dirancang dengan sekreatifmungkin,detaildanjelas serta rinci menggunakan Bahasa Indonesia yang baik sehingga mudah dipahami (Berorientasi Pelayanan). Dan diusahakan menggunakan model sendiri agar terhindar dari plagiarism (Akuntabel).

Penyusunan Lembar Balik

dan Video Edukasi ini dilandaskan dari sumber referensiyangjelassesuai perkembanganilmuterbaru sehingga dapat dipertanggungjawabkan, serta penyelesaiannya diperlukankerjasamaantar

pihak-pihak yang terkait sepertiTimPerawatanLuka

responsive)

5. Unggul (untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitasprima),

6. Integritas (nilai yang menjunjungetikayang tinggi dalam menjalankantugas).

konsultasi

rancangan

lembar balik dan video

perawatan

stoma dengan

Penanggung

jawab Tim

Perawatan Luka

Modern, kepala

ruangan dan

mentordiRSUP

Dr Hasan

Dokumen hasil konsultasi dan Dokumen persetujuan Lembar Balik dan video Edukasi.

Setelah konsep dan rancangan lembar balik dan Video edukasi selesei dibuat, kemudian penulis melakukan konsultasi dan koordinasi dengan tim perawatan luka modern (Kolaboratif). Lalu konsultasidengankepalaruangan dan mentor agar mendapatkan

kejelasan dan kepercayaan (Kompeten) dengan menjujung tinggi norma etika sopan santun sikap saling menghormati (Harmonis). Saatkonsultasisaya menghargai dan mendengarkan

Modern,mentordanKepala Ruangan agar terpercaya. Haliniberkontribusidalam visidanmisiRSHS.

Visi : Terwujudnya

Indonesia Maju Yang

Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong.

Misi :Memujudkankualitas

hidup manusia indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera”.

Penyusunan Lembar Balik danVideoEdukasimelalui proses Kerjasama dari berbagai pihak yang dilandaskan dari sumber referensiyangjelassesuai perkembangan ilmu terbaru sehingga dapat dipertanggungjawabkan, serta bertujuan mengoptimalkan layanan asuhankeperawatandalam edukasi bayi pulang dengan perawatan stoma. Hal ini dapat menguatkan tatanilaiRSHSyaitu:

1. Kepemimpinan (nilai kepeloporan dan menyiapkan talenta terbaikdibidangnya)

2. Profesional (kinerja melalui perjalanan kemitraan dan menguasai standar yangberlaku)

3. Inovatif(menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan

22
2. Melakukan

Pengajuan lembar balik dan video perawatan stoma dengan Unit Promosi kesehatan dan Unit Sistem Informasi RSHS

Output: Lembar Balik dan Video

Edukaiterposting serta mendapat link QR Code

Sadikin masukan dan arahan yang diberikan (Loyal). perbaikan secara berkesinambungan)

3. Melakukan editing Lembar Balik dan Shooting video Edukasi

Lembar balik dan Video EdukasiFinal

Dalam melakukan editing Lembar balik dan video edukasi, penulis berusaha keras dengan penuh tanggungjawab dan cermat (Akuntabel).agar sesuai dengan sarandanmasukanyangdiberikan (Adaptif).

4. Tulus (melakukan kinerja dengan memberitanpapamrih, proaktif dan responsive)

5. Unggul (keinginan untukmelakukanyang terbaik dan menghasilkan kualitas prima)

6. Integritas (Kinerja berdasarkan kejujuran, amanah, dan menjunjungetikayang tinggi dalam menjalankantugas).

1. Melakukan konsultasi dengan unit Promosi kesehatan dan Unit Sistem InformasiRSHS

Dokumen hasil konsultasi dan Dokumen persetujuan Lembar Balik dan video Edukasi.

Setelah lembar balik dan konten video sudah dibuat dan disetujui oleh Tim keperawatan luka modern, mentor dan kepala ruangan, lalu penulis melakukan

konsultasi dengan promosi kesehatan dan SIstem informasi RSHS (Kolaboratif) dengan menjujung tinggi norma etika

sopan santun sikap saling menghormatidenganmemintaizin

terlebih dahulu (Harmonis) dan penulis menghargai dan mendengarkan masukan dan arahanyangdiberikan (Loyal).

Pengajuanlembarbalikdan

video edukasi dengan berkoordinasi dengan promosi kesehatan dan SIRS akan mewujudkan

solusi inovasi terkait

permasalahan yang ada dapat terealisasi secara cepat, efektif, dan efesien gunamenunjangpelayanan keperawatanyangoptimal.

Selain itu memudahkan

masyarakat untuk

mendapatkan informasi

terkait kesehatan

khususnya perawatan

stoma melalui teknologi informasi. Hal ini juga

Proses pengajuan lembar balik dan video edukasi akan mewujudkan

terlaksananyasolusiinovasi

terkait permasalahan yang ada. Lembar balik dapat mempermudah perawat dalam melakukan edukasi dan Video yang diakses

melaluilinkQRcodedapat memberikan kemudahan kepada keluarga pasien

untuk mengingat kembali perawatan stoma Ketika dirumah. Hal ini guna menunjang pelayanan keperawatanyangoptimal, danmenguatkantata nilai

23
3. 2. Melakukan editing sesuai saran dan Lembar balik dan video EdukasiFinal Dalam melakukan editing Lembar balik dan video edukasi, penulis berusaha keras dengan penuh

VideoEdukasi. masukan dari unit Promosi kesehatan dan Unit Sistem InformasiRSHS

tanggungjawab dan cermat (Akuntabel).agar sesuai dengan sarandanmasukanyangdiberikan (Adaptif).

berkontribusi dalam

pencapaian visi dan misi

RSHS.

Visi: Terwujudnya

IndonesiaMajuYang

Berdaulat,Mandiri,dan

RSHSyaitu:

1. Profesional (kinerja melalui perjalanan kemitraan dan menguasai standar yangberlaku)

pengajuan lembar balik dan konten Video Edukasi final kepada unit SIstem informasiRSHS

Lembar Balik dan Video Edukai terpostingserta mendapat link QR Code Video Edukasi.

Setelah lembar balik dan konten video disetujui oleh semua pihak, penulis berkolaborasi untuk memposting video dan mendapatkanalamatlinkQRCode (Kolaboratif) dengan menjujung tinggi norma etika sopan santun sikap saling menghormati dengan meminta izin terlebih dahulu (Harmonis). Setelah terpostingnya video edukasi ini akan memberikan kemudahan kepada Keluarga pasien jika mengalami kebingungan saat melakukan perawawatan stoma (BerorientasiPelayanan) danisi konten video edukasi ini dari sumberyangterpercayadandapat dipertanggungjawabkan karena selain dari sumber falid juga dari dari hasil diskusi semua pihak terkait (Kompeten).

Berkepribadian, BerlandaskanGotong

Royong.

Misi :Memujudkankualitas

hidupmanusiaindonesia

yangtinggi,majudan

sejahtera” .

2. Inovatif(menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan)

3. Tulus (melakukan kinerja dengan memberitanpapamrih, proaktif dan responsive)

4. Unggul (keinginan untukmelakukanyang terbaik dan menghasilkan kualitas prima)

5. Integritas (Kinerja berdasarkan kejujuran, amanah, dan menjunjungetikayang tinggi dalam menjalankantugas).

4. UjiCoba lembarbalik danVideo

Edukasi

Output: terlaksanyauji cobalembarbalik

1. Meminta izin kepada kepala ruangan

IzindariKepala ruangan untuk

melakukan Uji

Coba

Penulismemintaizinkepadakepala ruanganuntukmelakukanujicoba kepadakeluargapasiendiruangan (Loyal) memintaijinkepadarekan sejawat akan melakukan uji coba

sehingga rekan sejawat mengetahui apa yang akan kita lakukan (Harmonis).

Uji coba video edukasi merupakan bentuk

persiapanyangoptimaldan

matang agar mengurangi

kendala teknis yang ada

hal ini merupakan bentuk

pemberi pelayanan yang

prima, sehingga video

Uji coba video edukasi merupakan bentuk

persiapanyangoptimaldan matang agar mengurangi kendala teknis yang ada

hal ini merupakan bentuk

pemberi pelayanan yang prima, sehingga video

24
3. Melakukan

danVideo Edukasi.

2. Melakukan uji coba lembar balikdanVideo

Edukasi

Notulensi dan buktifoto

Melakukanujicobamelakukanuji coba sesuai dengan SOP edukasi

bayipulangyaitudenganmeminta

Informedconcentterlebih dahulu

kepadakeluargapasienyangakan Kompeten) Uji coba ini merupakanbentukpersiapanyang

harus dilakukan sebelum

dilanjutkan untuk pelayanan

merupakan bentuk kolaborasi

anatara perawat dan keluarga

pasien (Kolaboratif) serta dapat

menjadi penilaian kefektifan dari

keluarga pasien dan mengurangi

kendala teknis yang ada (Berorientasi Pelayanan)

kepadaMelakukanujicobadisaat

waktu yang tepat Ketika ruangan sedang tidak terlalu sibuk dalam pelayanankeperawatan (Adaptif)

edukasi dapat diakses denganmudahmelaluilink

QR code oleh masyarakat

khsusunyakeluargapasien

RSHS dengan perawatan

stoma.Haliniberkontribusi

dalam Misi RSHS yaitu : Memujudkankualitashidup

manusia indonesia yang

tinggi, maju dan sejahtera”.

edukasi dapat diakses denganmudahmelaluilink

QR code oleh masyarakat

khsusunyakeluargapasien

RSHS dengan perawatan

stoma.Halinimenguatkan

berkontribusi dalam tata

nilaiRSHS yaitu:

1. Kepemimpinan (nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talentatalenta terbaik dibidangnya)

2. Profesional (Pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan dan menguasai standar yangberlaku)

3. Menyusun laporan hasil ujicobalembar balikdanVideo

Edukasi

Laporan Hasil Rapat Penulismembuatlaporanrapatuji coba sesuai dengan tata naskah dinas yang berlaku dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan bernar (Akuntabel), kemudian melaporkan kepada atasan (Loyal).

3. Inovatif (Keinginan melakukan perbaikan secara berkesinambungan).

4. Tulus (melakukan kinerja dengan memberitanpapamrih, proaktif dan responsive)

5. Unggul (untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitasprima),

6. Integritas (nilai yang menjunjungetikayang tinggi dalam menjalankantugas).

25

Lembar Balik dan Video

Edukasi

Output:

Terlaksananya

Sosialisasilembar

balikdanvideo

edukasikepada

Perawatdan

KeluargaPasien

Acara penyuluhan (SAP).

Draft Satuan Acara penyuluhan (SAP)

dengan Bahasa Indoenisa yang

baik dan tata aturan kedinasan yang berlaku (Akuntabel), kemudian meminta persetujuan

atasan (Loyal) melakukan

perbaiakan sesuai saran dan masukan atasan (Kompeten)

melakukan konfirmasi kehadiran

dari undangan yang diedarkan

dengancarayangbaikdansopan (Harmonis).

penyusunan SAP dibuat dengan teliti, rinci dan penuh tanggung jawab (Akuntabel). SAP yang dibuat kemudian dikonsultasikan

kepada atasan (Loyal) dan melakukan perbaikan jika ada masukan dan saran terkait SAP (Kompeten). Untuk sosialisasi kepada perawat akan dilakukan melaluiZoomMettingagarpeserta sosialisasi bisa mengikuti dimana dankapansajadengandisesuaikan waktu agar perawat yang sedang berdinas juga dapat mengikuti sosialisasi. Dan untuk keluarga pasienakandilakukansosialisasidi

R. Anturium RSHS (Berorientasi Pelayanan,Adaptif).

Dengan melakukan

sosialisasi kepada perawat

dan keluarga pasien

mengenai adanya lembar

balik dan video edukasi

perawatan stoma melalui

linkScanQR,makadapat

memudahkan perawat

untuk melakukan edukasi

perawatanstoma,sehingga

edukasi dapat

dioptimalkan, selain itu

keluarga pasien dapat

meningkatkan pemahaman

kembali terkait perawatan

stomaketika dirumah,Hal

ini berkontribusidalamvisi

misiRSHSyaitu

Visi : Terwujudnya

Indonesia Maju Yang

Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong

Royong

Misi:

memujudkankualitashidup

manusia indonesia yang

tinggi, maju dan sejahtera”.

Sosialisasi yang dilakukan

kepada perawat dan keluarga pasien mengenai

adanya media edukasi tersebut, merupakan bentuk koordinasi antara petugas kesehatan khususnya perawat yang nantinya akan memudahkan perawat dalam pemberian edukasi sehingga meningkatkan layananasuhanperawatan dalam pemberian edukasi perawatan stoma yang bertujuan agar keluarga pasien denga perawatan stoma mendapatkan kemudahan dan meningkatkan perawatan stoma dengan baik dan benarKetika dirumah, Hal ini menguatkan tata nilai RSHSyaitu:

1. Kepemimpinan (sebagai pelopor dan menyiapkan talenta terbaikdibidangnya)

3. Menyiapkan materi sarana dan prasarana sosialisai

Dokumen materi, sarana danprasarana

Penulismembuatmateriyangakan

disampaikan dengan bahasa indonesia yang baik dan benar agar dapat dipahami oleh smua pihak (Berorientasi Pelayanan), menyiapkansaranadanprasarana dengan matang, cermat dan teliti

2. Profesional (kinerja melalui perjalanan kemitraan dan menguasai standar yangberlaku)

3. Inovatif(menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara

26
5. Sosialisasi 1. Membuat Surat Undangan SuratUndangan Penulis membuat surat undangan 2. Menyusun Satuan

4.

lembarbalikdan videoedukasi.

Notulensi dan bukti foto kegiatan.

(Akuntabel) termasuk lembar balikdanvideoedukasisertalink QR code yang sudah siap digunakan yang merupakan gagasan inovasi sesuai perkembangan teknologi (Adaptif).

Penulis berusaha melaksanakan sosialisasi dengan tepat waktu (Akuntabel) Untuk sosialisasi akan dilakukan melalui Zoom Metting agar peserta sosialisasi bisamengikutidimanadankapan saja dengan disesuaikan waktu agar perawat yang sedang berdinas juga dapat mengikuti sosialisasi Dan untuk keluarga pasienakandilakukansosialisasidi

R. Anturium RSHS (Berorientasi Pelayanan,Adaptif) Pelaksanaan sosialisasiinimenjadisuatumedia diskusi untuk memfasilitasi koordinasiantarpetugaskeshatan dalam pemanfaatan berbagai sumberdayauntuktujuanbersama (Kolaboratif) khususnya untuk pemberian edukasi bayi pulang denganperawatanstoma.

Penulis membuat laporan rapat sesuai dengan tata naskah dinas yang berlaku (Akuntabel), kemudian melaporkan kepada atasan (Loyal).

berkesinambungan)

4. Tulus (melakukan kinerja dengan memberitanpapamrih, proaktif dan responsive)

5. Unggul (keinginan untukmelakukanyang terbaik dan menghasilkan kualitas prima)

6. Integritas (Kinerja berdasarkan kejujuran, amanah, dan menjunjungetikayang tinggi dalam menjalankantugas).

27
Melakukan Sosialisasi 5. Membuat laporan sosialisasi Laporan sosialisasi

kegiatan

Output: Terlaksananya Evaluasikegiatan edukasidengan lembarbalikdan

videoedukasi

kepadaPerawat dankepada

keluargapasien dengan

perawatanstoma

Instrumen Evaluasi

Kuisoner melalui google form untuk

perawat R. Anturium dan draft pertanyaan untuk wawancara dengan

keluargapasien

Kuisoner dan draft pertanyaan dibuat menggunakan bahasa

Indonesia yang baik dan benar serta jelas (Akuntabel) dibuat

dengan ringkas, jumlah pertanyaantidakbanyak,sehingga

tidak mengganggu pelayanan dan tidakmemakanwaktulamadalam proses pengisiannya (Berorientasi Pelayanan, Adaptif) sertadalamkuisonerdan draft pertanyaan terdapat

penyampaian perkenalan diri, tujuan dan menggunakan salam, sapa, dengan bahsa yang sopan dan santun (Harmonis) dibuat

dengan serta melampirkan dari

pengisian kuisoner akan terjaga

kerahasiaan karena bersifat anonym (Loyal).

Melakukan evaluasi hasil

aktualisasi yang dilakukan

secara mandiri dengan

tujuan meningkatkan

pelayanan publik dibidang

ksehatan, dan melakukan

perbaikan tiada henti, berkontribusi

terhadap visi dan misi

RUmah Sakit RSUP D.

Hasan Sadikin Bandung

yaitu:

Visi : Terwujudnya

Indonesia Maju Yang

Berdaulat, Mandiri, dan

Berkepribadian, Berlandaskan Gotong

Royong

Misi: memujudkankualitashidup

Evaluasi kegitan edukasi juga mencerminkan nilai dariRSUPDrHasanSadikin

yaitu dalam melakukan evaluasi secara mandiri dengan tujuan melakukan

perbaikan dan meningkatkan pelayanan publik dibidang ksehatan.

Hal ini menguatkan tata

nilaiRSHSyaitu:

1. Kepemimpinan (nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talentaterbaikdibidangnya)

2. Mengumpulkan data Dokumen data hasil dari peserta yang menjawab kuisonare

Penulis melakukan pengumpulan datadenganmemintaizinterlebih dahulu dengan baik dan sopan kepadaatasan (Loyal) danteman sejawat yang sedang berdinas (Harmonis). Teknikpengumpulan data disesuaikan dengan kondisi yaitu menggunakan google form unutk perawat agar memudahkan untukpengisiandimanadankapan

saja dan kepada keluarga pasien dengan melakukan wawancara (Adaptif), dimana penyampaiannya kepada perawat diikoordinasikan dahulu dengan kepalaruangan (Kolaboratif).

manusia indonesia yang

tinggi, maju dan sejahtera”.

2. Profesional (Pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan dan menguasai standar yangberlaku)

3. Inovatif (Keinginan melakukan perbaikan secara berkesinambungan).

4. Tulus (melakukan kinerja dengan memberitanpapamrih, proaktif dan responsive)

5. Unggul (untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitasprima),

6. Integritas (nilai yang menjunjungetikayang

28
6. Evaluasi 1. Membuat

3. Mengolah dan menganalisis data

Dokumen berupa tabulasi data hasil evaluasi.dari analisisdata

Penulismelakukanpengolahandan analisis data sesuai dengan apa yangdidapatkantidakdirubahdan berdasarkan kenyataan (Akuntabel).

tinggi dalam menjalankantugas).

4. Membuat laporan hasil evaluasi

Laporan hasil evaluasi laporanyangdibuatmenggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benardanberdasarkankenyataan (Akuntabel). Melaporkan hasil evaluasi kepada atasan (Loyal). Jika ada masukan dan saran dari atasan maka penulis melakukan perbaikan (Kompeten),

Rancangan aktualisasi ini dilaksanakan mulai tanggal 30 Juni sampai dengan 5 Agustus Tahun 2022 di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung.

Berikut adalah jadwal kegiatan aktualisasi :

1 RapatPersiapanAktualisasi

2 PenyusunanLembarBalikdanVideoEdukasi

3 PengajuanlembarbalikdanvideoEdukasidengan

UnitPromosikesehatandanUnitSistemInformasi

RSHS

4 UjiCobaVideoEdukasi

5 SosialisasiLembarBalikdanVideoEdukasi

6 EvaluasiKegiatan

29
3.7 Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
No Kegiatan Juni July Agustus 4 1 2 3 4 1
Tabel 4. Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

DAFTAR PUSTAKA

Amelia, R. (2021). Modul SMART ASN Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta :

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Fatimah, E., & Erna I. (2021). Modul MANAJEMEN ASN Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.

Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Ferrijana, S., Bambang S., & Sandra. (2021). Modul KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA Pelatihan

Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakrta: Lembaga

Administrasi Negara Republik Indonesia

Handoko, R. (2021). Modul AKUNTABEL Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Jalis, A. (2021). Modul KOMPETEN Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga

Administrasi Negara Republik Indonesia

Mirdin, A. A. (2021). Modul BERORIENTASI PELAYANAN Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri

Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Rahmanendra, D. (2021). Modul LOYAL Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Sejati, T. A. (2021). Modul KOLABORATIF Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Sembodo, J. (2021). Modul HARMONIS Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Suwarno, Y. (2021). Modul ADAPTIF Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Utomo, T. W. W., Basseng., & Bayu H. P. (2021). Modul AKTUALISASI Pelatihan Dasar Calon

Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

30

LATSARCPNS

GolonganIIIAngkatanIII

KementerianKesehatan

BapelkesCikarangTahun2022

Rancangan Aktualisasi

OPTIMALISASI PEMBERIAN EDUKASI BAYI PULANG (DHISCHARGEPLANNING)

Satuan

DENGAN PERAWATAN STOMA DI RUANG ANTURIUM RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2022 MENGGUNAKAN LEMBAR BALIK DAN VIDEO EDUKASI
Coach drg. Yana Yojana, MA Mentor Oded Sumarna, S. Kep, Ners., M. Kep. Penguji Asep Zaenal M, SKM, M.EPID Nama : Trinara Apriliana, S. Kep., Ners.
Perawat Ahli Pertama
Jabatan :
Anturium RSUP Dr Hasan
Bandung
Kerja : Ruang
Sadikin

IMPLEMENTASI LATSAR CPNS

Untuk mengelola ASN menjadi semakin professional, berkarakter dan berintegritas sesuai

bidang tugas

Nilai-Nilai Dasar ASN

UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN

(Wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan Dasar terintegrasi bagi CPNS selama satu tahun masa percobaan)

Pembelajaran klasikal dan non klasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja → peserta mampu untuk menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi) sehingga tertanam dalam dirinya sebagai karakter ASN yang professional.

Berikut Kompetensi Yang dibangun :

1. Menunjukan sikap Perilaku Bela Negara

2. Mengaktualisasikan Nilai-Nilai Dasar PNS

3. Mengaktualisasikan Kedudukan dan peran PNS

4. Menunjukan Penguasaan Kompetensi teknis

sesuai Bidang Tugas

RSUP DR HASAN SADIKIN

Visi

“Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”

Berdasarkan PMK No. 62 tahun 2020

tentang organisasi dan tata kerja RSUP dr Hasan Sadikin

Bandung yaitu :

Misi

“Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi maju dan sejahtera”

Motto

“Kesehatan anda adalah prioritas kami”

Tata Nilai

•“PAMINGPIN PITUIN”

(Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul, Integritas)

Tugas :

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

secara paripurna.

Fungsi :

1. Penyusunan rencana, program dan anggaran

2. Pengelolaan pelayanan medis dan penunjang medis

3. Pengelolaan pelayanan keperawatan

4. Pengelolaan pelayanan non medis

5. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan

6. Pengelolaan penelitian, pengembangan dan penapisan teknologi di biang pelayanan kesehatan

7. Pengelolaan keuanagn dan barang milik negara

8. Pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa

9. Pengelolaan sumber daya manusia

10.Pelaksanaan urusan hukum, organisasi dan hubungan masyarakat

11.Pelaksanaan Kerjasama

12.Pengelolaan sistem informasi

13.Pemantauan evaluasi dan pelaporan

14.Pelaksanaan urusan administrasi Rumah Sakit

TUGAS POKOK JABATAN

Sebagai Perawat Ahli Pertama → Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 35 Tahun 2019 memiliki Tugas dan Jabatan Fungsional Perawat

No TUGAS POKOK JABATAN berdasarkan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) RSHS

1. Melakukan Pengantaran Pasien rawat inap ke kamar operasi tepat waktu.

2. Melakukan kepatuhan penggunaan Rekam Medis Elektronik (RME) di Instalasi Rawat Inap.

3. Melakukan laporan sensus harian.

4. Melaksanakan asuhan keperawatan pre dan post operasi.

5. Melakukan laporan data kejadian infeksi daerah operasi di Instalasi Rawat Inap.

6. Mencapai skor waktu tunggu operasi elektif (WTO) sesuai target.

7. Melakukan monitoring dan evaluasi kepatuhan visite DPJP online.

8. Melakukan kepatuhan pelaksanaan protokol Kesehatan.

TAHAPAN ANALSIS ISU ORGANISASI

1. Belum optimalnya pemberian edukasi bayi pulang (Dhischarge Planning) dengan perawatan stoma di Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung.

2. Belum optimalnya pelaksanaan SOP pemberian posisi (Positioning) pada Bayi di Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung

IDENTIFIKASI ISU

A (Aktual) isu benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan

P (Problematik) Memiliki dimensi masalah yang kompleks

3. Belum optimalnya SOP pemantauan akses intravena perifer karena belum tersedianya formular pemantauan phlebitis sesuai dengan indikator Visual Infusion Phlebitis (VIP) Score di Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung. PENAPISAN

K (Khekalayakan) Menyangkut hajat hidup orang banyak

L (Layak) Masuk akal dan realistis, serta relevan untuk dicarikan solusinya.

Belum optimalnya pemberian edukasi bayi pulang (Dhischarge Planning) dengan perawatan stoma di Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung.

ISU DENGAN APKL ISU TERPILIH

DIAGRAM FISHBONE

ANALISIS ISU

ISU TERPILIH

Belum optimalnya pemberian edukasi bayi pulang (Dhischarge Planning) dengan perawatan stoma di Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung.

Survey kepada 16 perawat di R. Anturium RSHS menggunakan kuisoner melalui google form didapatkan data :

1. 87,5 % perawat mengetahui perawatan Stoma dan 12,5 % tidak mengetahui perawatan stoma.

2. 100% perawat mengatakan penting melakukan edukasi perawatan stoma kepada keluarga pasien.

3. 75% perawat melakukan edukasi kepada pasien dan 25% tidak melakuakan edukasi.

4. 81,3% perawat melakukan edukasi tidak menggunakan media dan 18,8 % menggunakan media (lefleat 1 perawat, tidak ada media 5 perawat, dan yang lainnya menjawab praktik secara langsung dengan lisan).

5. 75 % perawat menemukan keluarga pasien yang bertanya kembali terkait perawatan stoma meskipun sudah dilakukan edukasi

DAMPAK

Keluarga pasien mengalami kebingungan untuk melanjutkan perawatan stoma pada bayi dirumah, sehingga jika tidak dilakukan dengan baik dan benar akan meningkatkan potensi kejadian infeksi pasca pembedahan. Hal ini juga akan menyebabkan pasien dapat kembali ke Rumah Sakit bahkan untuk kasus yang lebih kompleks akibat infeksi.

1. Masih banyak keluarga pasien yang kebingungan dan bertanya kembali tentang perawatan stoma padahal sudah didemonstrasikan dan keluarga sudah mencoba sendiri.

2. Terdapat lefleat yang tersedia namun masih dirasa belum efektif

3. Ketersediaan jumlah lefleat yang disediakan

4. Tingginya beban kerja perawat sehingga belum optimalnya pelaksanaan edukasi terutama perawatan stoma saat bayi pulang.

FAKTA

DILAPANGAN

AKAR MASALAH

Keterbatasan adanya sarana /alat peraga khusus dan media khusus untuk edukasi bayi pulang dengan perawatan stoma di Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung.

Berdasarkan Survey yang dilakuakan penulis melalui kuisoner melalui google form kepada 16 perawat R. Anturium RSHS didapatkan data 93,8 % mengatkan Media Lembar Balik dan Video Visual edukasi perawatan stoma penting untuk diadakan.

Optimalisasi edukasi bayi pulang (Dhischarge Planning)

dengan perawatan stoma di Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung tahun 2022 dengan lembar balik dan Media Vedeo Edukasi

GAGASAN

MATRIKS RENCANA AKTUALISASI

MATRIKS RENCANA AKTUALISASI

MATRIKS RENCANA AKTUALISASI

MATRIKS RENCANA AKTUALISASI

MATRIKS RENCANA AKTUALISASI

MATRIKS RENCANA AKTUALISASI

MATRIKS RENCANA AKTUALISASI

RENCANA JADWAL AKTUALISASI

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.