LAPORAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN 1
MENYUSUN STANDAR OPERASIONAL PEMASANGAN CIRCUIT HFNC PADA PASIEN GAGAL NAFAS DI RUANG ICU RS PARU DR.H.A ROTINSULU BANDUNG
DISUSUN OLEH : VINA MARPIYANI, A.Md.Kep NIP. 199003272020122006
BAPELKES CIKARANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2021
Page
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI MENYUSUN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMASANGAN CIRCUIT HFNC PADA PASIEN GAGAL NAFAS DI RUANG ICU RS PARU DR. H.A ROTINSULU BANDUNG
Telah diseminarkan Tanggal 01 Juli 2021, di Bapelkes Cikarang
Coach
Mentor
Siti Yuyun Hermini, S.Kep.,Ners
Erlinawati Pane, SKM, MKM
NIP. 196905301997032001
NIP. 197202201994022001 Penguji
196905301997032001
drg. Yana Yojana, MA NIP. 197409132005012001
Page
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang mana atas rahmat dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi ini. Rancangai aktualisasi ini merupakan tugas akhir dalam pelaksanaan Pelatihan Dasar Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II di Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan temuan isu “Belum Optimalnya Cara Pemasangan Circuit HFNC pada pasien gagal nafas di ruang ICU RS Paru dr.H.A Rotinsulu” yang mana diharapkan dengan inovasi yang ditemukan akan menjadi solusi bagi isu permasalahan tersebut.
Dengan segala arahan dan bimbingan dari berbagai pihak akhirnya rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan. Dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini penyusun menyadari bahwa masih banyak keterbasatasan dan tentunya tidak luput dari kesalahan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan rancangan aktualisasi ini, agar dapat dijadikan evaluasi bagi penyusun sehingga dapat lebih baik di kemudian hari.
Besar harapan penyusun agar rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat untuk berbagai pihak khususnya bagi instansi tempat penyusun melaksanakan kegiatan aktualisasi. Akhir kata semoga Allah SWT menjadikan setiap langkah kita menjadi suatu bentuk amal ibadah. Amin.
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………..i KATA PENGANTAR…………………………………………………………..ii DAFTAR ISI……………………………………………………………………iii DAFTAR TABEL………………………………………………………………..v DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………..vi BAB I……………………………………………………………………………..1 1.1 Latar Belakang Aktualisasi………………………………………...1 1.2 Tujuan Aktualisasi……………………………………………………1 1.3 Manfaat Aktualisasi………………………………………………….2 1.4 Ruang Lingkup Aktualisasi…………………………………………3 BAB II…………………………………………………………………………….4 2.1 Gambaran Organisai…………………………………………………4 2.2 Profil Peserta…………………………………………………………..8 BAB III…………………………………………………………………………..12 3.1 Identifikasi Isu………………………………………………………..12 3.2 Latar Belakang Isu……………………………………………………13 3.3 Analisa Penyebab isu…………………………………………………15 3.4 Rumusan Isu……………………………………………………………16 3.5 Dampak Isu……………………………………………………………..16 3.6 Gagasan Pemecahan Isu…………………………………………….17 3.7 Matriks Rancangan Aktualisasi……………………………………..18 3.8 Rencana Pelaksanaan Kegiatan…………………………………….27 BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI…………………………………….26 4.1 Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi……………………………….28 4.2 Hasil Capaian Pelaksanaan Aktualisasi…………………………42
iii
4.3 Rencana Tindak lanjut……………………………………………….43 BAB V KESIMPULAN……………………………………………………………..45 REFERENSI…………………………………………………………………………46 LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 SKP………………………………………………………………………9 Table 3.1 AKPL…………………………………………………………………...12 Table 3.2 Gagasan Pemecahan ISU…………………………………………17 Table 3.3 Mariks………………………………………………………………….18 Table 3.4 Rencana Pelaksanaan Kegiatan…………………………………27 Table 4.1 Pelaksanaan aktualisasi…………………………………………..28 Table 4.2 Hasil Capaian Aktualisasi………………………………………….42 Tabel 4.3 Rencana Tindak Lanjut…………………………………………….43
v
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSPR………………………………………………7 Gambar 4.1 Berkonsultasi dengan Mentor………………………………………..30 Gambar 4.2 Manual Book………………………………………………………………31 Gambar 4.3 Jurnal HFNC……………………………………………………………….31 Gambar 4.4 Berkonsultasi dengan TIM SOP………………………………………32 Gambar 4.5 Sosialisasi……………………………………………………………….33-35 Gambar 4.6 DRK………………………………………………………………………36-37 Gambar 4.7 Demonstrasi………………………………………………………………38
vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Aktualisasi Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) terintegrasi bagi Calon Pegawai negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu) tahun masa percobaan. Tujuan dari Diklat terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Dengan demikian UU ASN mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak PNS. Berdasarkan hal di atas, penyempurnaan dan pengayaan desain Pelatihan Dasar
Calon
Pegawai
Negeri
Sipil
Terpadu
yang
modern
melalui
penyelenggaraan Blended Learning telah sejalan dengan perkembangan pemanfaatan teknologi, informasi, dan komunikasi dalam pelatihan bagi Calon Pegawai Negeri Sipil di masa prajabatan. Pelatihan tersebut diselenggarakan dalam rangka pembentukan karakter Pegawai Negeri Sipil yang profesional sesuai bidang tugas sehingga mampu bersikap dan bertindak profesional dalam mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial kultural dengan menggunakan perspektif whole of government yang didasari nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil berdasarkan kedudukan dan peran Pegawai Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai pelayan masyarakat dalam rangka wujud nyata bela negara seorang Pegawai Negeri Sipil. Melalui proses kegiatan aktualisasi ini, seluruh atau beberapa nilai dasar akan melandasi pelaksanaan setiap kegiatan aktualisasi. Setiap peserta harus menemukan dan mengungkapkan makna dibalik penerapan nilai-nilai dasar tersebut pada pelaksanaan setiap kegiatan yang telah dirancang oleh peserta di unit kerja masing-masing.
1
1.2. Tujuan Aktualisasi 1. Tujuan Umum Melakukan aktualisasi sebagai wujud pencapaian tertinggi dengan memanfaatkan seluruh kemampuan dan sumber daya yang ada melalui gagasan pemecahan isu dengan menerapkan nilai-nilai ASN (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) di Ruang ICU RS Paru Dr.H.A Rotinsulu Bandung. Serta dapat mengetahui kedudukan dan peran PNS dalam NKRI sebagai pelayan publik di dalam keberagaman
Whole of Government yang telah diatur dalam manajemen ASN. Sehingga peserta dapat menjadi PNS yang professional yang dapat melakukan fungsinya sebagai ASN, yaitu sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan, serta perekat dan pemersatu bangsa. 2. Tujuan Khusus Yang menjadi tujuan khusus dalam perancangan aktualisasi ini adalah: a. Penulis mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam melaksanakan setiap kegiatan yang dilakukan, dan berkontribusi dalam memperkuat visi dan misi organisasi serta menjadi habituasi dalam kehidupan sehari-hari. b. Penulis mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. c. Penulis mampu membawa dampak positif di lingkungan kerja sesuai dengan nilai-nilai ANEKA. d. Penulis mampu menciptakan inovasi dalam mewujudkan visi dan mendukung misi di unit kerja sesuai tugas pokok dan fungsi penulis sebagai perawat terampil. 1.3. Manfaat Aktualisasi 1.
Bagi Peserta Peserta dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dan kedudukan serta peran ASN dalam NKRI yang akan menciptakan ASN yang profesional, akuntabel, memiliki etika, memiliki jiwa nasionalisme dalam
2
melayani masyarakat sehingga terciptanya peningkatan mutu pelayanan dan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan publik. 2.
Bagi Unit Kerja Membentuk unit kerja yang kondusif dalam melayani masyarakat serta meningkatkan lingkungan kerja yang akuntabel yang memungkinkan satuan kerja dapat mencapai visi, meningkatkan mutu dan mewujudkan citra lembaga yang baik.
1.4. Ruang Lingkup Aktualisasi Kegiatan aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS tahun 2021 ini dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2021 sampai dengan tanggal 19 Juni 2021 di Ruang ICU RS Paru dr.H.A Dr. Rotinsulu Bandung. Dalam kegiatan aktualisasi ini, peserta dituntut untuk segera melaksanakan kegiatan-kegiatan dengan penuh disiplin dan tanggung jawab, sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan pada rancangan aktualisasi. Apabila terjadi perubahan jadwal atau perubahan kegiatan yang disetujui mentor, maka peserta wajib menyampaikan perubahan-perubahan tersebut kepada Coach. Coach dan Mentor berkewajiban memandu dan mengawasi pelaksanaan kegiatan, ketepatan aktualiasi substansi materi pokok mata pelatihan, kualitas capaian hasil kegiatan, kontribusi hasil kegiatan terhadap visi, misi, dan tujuan organisasi, dan kontribusi hasil kegiatan terhadap penguatan nilai organisasi, untuk kegiatan-kegiatan yang mengalami perubahan.
3
BAB II GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA 2.1 Gambaran Organisasi 2.1.1 Sejarah Rumah Sakit Paru Dr HA Rotinsulu Bandung Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu didirikan dan diresmikan pada tahun 1935 oleh Pemerintah Hindia Belanda yang berlatar belakang sebagai kelanjutan dari kegiatan sanatorium Solsana. Menurut penduduk setempat serta sumber-sumber lain, pada zaman Belanda di daerah Ciumbuleuit merupakan suatu perkebunan teh (onderning). Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu yang terletak di jalan Bukit Jarian sekarang adalah tempat istirahat para pemetik teh serta tempat penimbangan pucuk teh, sedangkan bangunan Solsana dan Sabiena yang terletak di Jalan Ciumbuleuit merupakan tempat peristirahatan pemilik kebun serta tentaratentara Belanda. Setelah Belanda kalah dan pulang ke negerinya tempat ini digunakan untuk pasien-pasien umum pindahan dari RS. Rancabadak (sekarang RS. Hasan Sadikin), dan Rumah Sakit Rancabadak digunakan untuk tentara. Dalam kurun waktu 1945 – 1955 rumah sakit ini mulai merawat penderita penyakit paru-paru khususnya tuberkulosis hingga sembuh dan ratarata seorang penderita dirawat selama 3 tahun. Nama rumah sakitnya pada saat itu adalah Sanatorium Solsana-Cipaganti. Rumah sakit yang saat itu dipimpin oleh dr. Wisnujudo, selain merawat penderita juga melaksanakan tindakan pembedahan (bedah paru dll). Dalam kurun waktu 1955-1965, terjadi beberapa kali pergantian pimpinan Rumah Sakit yaitu pada tahun 1956 Rumah Sakit dipimpin oleh dr. Tong Siang Beng, pada tahun 1959 diganti oleh dr. Tan Tjeng Tjoe dan selanjutnya sejak tahun 1963 dipimpin oleh dr. Hendrik Alexander Rotinsulu. Dalam kurun waktu 1965-1975, rumah sakit melaksanakan pelayanan kesehatan yang meliputi perawatan penderita penyakit paru khususnya tuberkulosa paru. Pada tahun 1965 gedung Sabiena diminta oleh pemiliknya (perorangan) untuk dijual sedangkan gedung solsana dihibahkan oleh pemiliknya kepada misi Katolik dan selanjutnya digunakan sebagai sarana pendidikan (Universitas Parahyangan) dan bangunan Sanatorium yang terletak di jalan Bukit Jarian diserahkan kepada Pemerintah RI.
4
Pada tahun 1970-an nama Sanatorium dihapus dan diubah menjadi Rumah Sakit Paru Cipaganti yang dipimpin oleh Direktur BP4 Bandung. Dalam kurun waktu 1975 – 1985, Rumah Sakit Paru Cipaganti melaksanakan perawatan penderita tuberkulosis paru. Pada tahun 1978, susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit diatur oleh SK Menkes RI No.137/SK/IV/78 dengan nama Rumah Sakit diubah menjadi Rumah Sakit Tuberkulosa Paru-paru Cipaganti. Pada tahun 1975 kepemimpinan dr. Rotinsulu diganti oleh dr. Iskandar Partasasmita yang juga merangkap Direktur BP4 Bandung hingga tahun 1979 dan sejak tahun 1979 diganti oleh dr. Sunali Sukartaatmadja dan pada tahun 1984 rumah sakit dipimpin oleh dr. Darmawan. Sejak bulan November 1980 RSTP Cipaganti melaksanakan pelayanan Unit Rawat Jalan. Dalam kurun waktu 1985 – 1995, mulai terjadi berbagai pengembangan pengobatan dan perawatan penderita tuberkulosis paru baik pada Unit Rawat Inap maupun Unit Rawat Jalan. Pengembangan unit Penunjang Medik berupa pemeriksaan laboratorium, radiodiagnostik, elektromedik dan tindakan medik terapi. Pada tahun 1987 terjadi peningkatan pada kelas perawatan yang semula berbentuk barak (zaal) sekarang mempunyai kelas II, IIIA dan IIIB. Tahun 1988 dr. Darmawan digantikan oleh dr. Moch. Hikmat Jojo sebagai Direktur RSTP Cipaganti. Pada bulan Oktober 1991 mulai beroperasi pelayanan perawatan intensif di ruang ICU dengan kapasitas 2 tempat tidur. Dalam perkembangannya pelayanan kesehatan, RSPR tidak hanya menangani penderita tuberkulosis paru tetapi juga menangani penderita penyakit paru lainnya. Pada tanggal 28 Juli 1997, dr. Moh. Hikmat Jojo digantikan oleh dr. Marwan Awaloeddin, Sp.P, FCCP sebagai Direktur RSTP Cipaganti. Pembenahan sarana dan prasarana berupa renovasi gedung dan pengadaan serta perbaikan peralatan kedokteran sehingga siap pakai telah dilaksanakan dalam kurun waktu tahun 1997 – 2003. Pada pertengahan tahun 2003 pejabat sementara diisi oleh dr. Edi Sampurno, Sp.P. Dan pada tahun 2003 ini diusulkan ke Departemen Kesehatan untuk pengembangan dan perubahan nama Rumah Sakit Tuberkulosa Paru-paru Cipaganti menjadi Rumah Sakit Paru Dr. H.A. Rotinsulu. Tujuannya agar perubahan status berupa peningkatan profesionalisme dan daya saing serta kemandirian tentang pengelolaan rumah sakit dapat tercapai. Dan pada tanggal 26 Februari 2004 RSTP Cipaganti resmi berubah nama menjadi Rumah Sakit
5
Paru Dr. H. A. Rotinsulu dan pada tanggal 1 Maret 2004 dr. Edi Sampurno, Sp.P resmi diangkat menjadi direktur Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu. Untuk meningkatkan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat ( publik ) Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu pada tanggal 26 Juni 2007 resmi ditetapkan menjadi rumah sakit yang menggunakan PPK-BLU sehingga adanya fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan agar lebih efektif dan efisien dalam menunjang tugas dan fungsi Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 190/Menkes/SK/II/2004 Tanggal 26 Februari 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Paru sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Kesehatan
Nomor
250/Menkes/PER/III/2008
tanggal
11
Maret
2008 mempunyai kedudukan sebagai Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Departemen Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pelayanan Medik dengan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kesehatan terhadap penderita penyakit paru secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan di bidang penanggulangan penyakit paru. Tahun 2010 mendapatkan Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 dari TUV SUD. Selain itu, Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu telah terakreditasi untuk 16 pelayanan. Pada tahun 2015, RS Paru Rotinsulu berhasil lulus akreditasi dari KARS (Komite Akreditasi Rumah Sakit) dan memperoleh predikat PARIPURNA. 2.1.2 Visi dan Misi RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu Bandung a. Visi RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu Bandung Menjadi Rumah Sakit Paru dengan Kualitas Prima dalam Pelayanan, Pendidikan, dan Penelitian yang unggul dalam biomelekuler dan invasif paru pada tahun 2024 b. Misi RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu Bandung: ➢ Memberikan Pelayanan Prima yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan dan keselamatan pasien ➢ Menyelenggarakan Pelayanan paru yang unggul dalam biomolekuler dan invasif paru ➢ Meningkatkan kemandirian Rumah Sakit
6
➢ Menyelenggarakan Pendidikan, Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan Ilmu di Bidang Kesehatan Paru 2.1.3 Nilai-nilai dan budaya kerja RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu Bandung P
: Profesionalisme
R
: Ramah
I
: Inovasi
M
: Melayani
A
: Amanah
2.1.4 Struktur Organisasi RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu Bandung Struktur organisasi Rumah Sakit Paru Dr. H.A. Rotinsulu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Paru Dr. H.A. Rotinsulu Nomor HK.01.07/733.10/2019 tentang Struktur Organisasi, Uraian Jabatan dan Syarat Jabatan di Lingkungan Rumah Sakit Paru Dr. H.A. Rotinsulu. Bagan Organisasi Rumah Sakit Paru Dr. H.A. Rotinsulu dapat dilihat pada bagan berikut:
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Paru Dr. H.A. Rotinsulu sumber: Susunan Organisasi dan Tata Kelola (SOTK) Rumah Sakit Paru Dr. H.A. Rotinsulu
7
Susunan Direksi Rumah Sakit Paru Dr. H.A. Rotinsulu berdasarkan Surat Keputusan
Menteri
Kesehatan
Nomor
OT.0101/1/3419/2020
tanggal
3
September 2020 terdiri dari Direktur Utama, Direktur Medik dan Keperawatan serta Direktur Keuangan dan Administrasi Umum masing-masing dijabat oleh: Direktur Utama Direktorat
: Edi Sampurno,Sp.P.,(K)MM.,FISR Pelayanan
Medik, : dr.Dijah Rochmad
Keperawatan dan Penunjang Direktorat SDM, Keuangan dan Umum : Lilis Risnawati,SE,M.Ak
2.2 Profil Peserta Peserta merupakan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan II Angkatan I Kelompok D Kementerian Kesehatan RI. Adapun profil lengkap adalah sebagai berikut :
Nama
:
Vina Marpiyani., A.Md.kep
NIP
:
199003272020122006
Golongan
:
II C
Jabatan
:
Perawat Terampil
Unit Kerja / Instansi
:
Rumah Sakit Paru Dr H.A Rotinsulu Bandung
8
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dari peserta adalah: NO
TARGET KEGIATAN TUGAS POKOK
AK
KUANT/OUTPUT
KUAL/MUTU
WAKTU
BIAYA
-
720 kegiatan
100
12 bulan
-
-
250 kegiatan
100
12 bulan
-
-
480 kegiatan
100
12 bulan
-
-
600 kegiatan
100
12 bulan
-
JABATAN 1
Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu
2
Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat pada individu dalam rangka melakukan upaya promotive
3
Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan atau pelindung fisik pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif
4
Memantau perkembangan pasien sesuai dengan kondisinya (melakukan pemeriksaan fisik, mengamati keadaan pasien) pada individu dalam rangka upaya preventif
5
Memberikan oksigenasi sederhana
-
720 kegiatan
100
12 bulan
-
6
Memberikan bantuan hidup dasar
-
200 kegiatan
100
12 bulan
-
7
Melakukan pengukuran
-
700 kegiatan
100
12 bulan
-
-
480 kegiatan
100
12 bulan
-
-
480 kegiatan
100
12 bulan
-
antropometri 8
Melakukan fasilitasi pasien dalam memenuhi kebutuhan eliminasi
9
Memantau keseimbangan cairan dan elektrolit pasien
9
10
Melakukan mobilisasi posisi pasien
-
510 kegiatan
100
12 bulan
-
11
Mempertahankan posisi anatomis
-
320 kegiatan
100
12 bulan
-
pasien 12
Melakukan fiksasi fisik
-
250 kegiatan
100
12 bulan
-
13
Memfasilitasi lingkungan yang
-
640 kegiatan
100
12 bulan
-
mendukung istirahat 14
Memfasilitasi kebiasaan tidur pasien
-
640 kegiatan
100
12 bulan
-
15
Memfasilitasi penggunaan pakaian
-
640 kegiatan
100
12 bulan
-
-
640 kegiatan
100
12 bulan
-
-
100 kegiatan
100
12 bulan
-
-
250 kegiatan
100
12 bulan
-
-
700 kegiatan
100
12 bulan
-
-
120 kegiatan
100
12 bulan
-
-
120 kegiatan
100
12 bulan
-
-
120 kegiatan
100
12 bulan
-
yang mendukung kenyamanan pada pasien 16
Melakukan perawatan diri pasien (kebersihan, mandi, oral hygiene)
17
Melakukan kegiatan kompres hangat/dingin
18
Mempertahankan suhu tubuh saat tindakan (memasang warming blanket)
19
Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
20
Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying care)
21
Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai meninggal
22
Memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka dan kematian
10
23
Memfasilitasi suasana lingkungan
-
640 kegiatan
100
12 bulan
-
-
720 kegiatan
100
12 bulan
-
-
20 kegiatan
100
12 bulan
-
yang tenang dan aman 24
Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan
25
Melakukan penanggulangan penyakit/ wabah tertentu
Table 2.1 SKP
11
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI 3.1 Identifikasi isu Identifikasi isu dilakukan di unit kerja ruang ICU Rs Paru dr. H.A Rotinsulu dan didapatkan isu-isu aktual sebagai berikut : 1. Belum optimalnya pelaksanaan oral hygiene pada pasien yang terpasang ventilator di Ruang ICU RS Paru dr.H.A Rotinsulu 2. Belum optimalnya cara pemasangan circuit HFNC pada pasien gagal nafas di Ruang ICU RS Paru dr.H.A Rotinsulu 3. Belum optimalnya inform consent pasien baru covid di Ruang ICU RS Paru dr.H.A Rotinsulu 3.2 Latar Belakang ISU Dalam penetapan isu yang berkualitas dan aktual sebaiknya dilakukan pengukuran dengan menggunakan alat bantu penetapan kriteria isu yakni dengan metode AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problematik dan Kelayakan). Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat. Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak. Problematik artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komprehensif. Kelayakan artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Berikut ini merupakan penetapan isu dengan Metode AKPL, yaitu :
No.
Isu
A
K
P
L
Jumlah
Prioritas
1.
Belum optimalnya pelaksanaan oral hygiene
5
5
4
3
17
3
5
5
5
5
20
1
pada pasien yang terpasang ventilator di Ruang ICU RS Paru dr.H.A Rotinsulu 2.
Belum optimalnya cara pemasangan circuit HFNC pada pasien gagal nafas ICU di Ruang ICU RS Paru dr.H.A Rotinsulu
12
3.
Belum optimalnya inform consent pasien baru
5
5
4
4
18
2
covid di ruang ICU RS Paru dr. H.A arotinsulu Tabel 3.1
Berdasarkan hasil tapisan isu dengan menggunakan AKPL maka yang menjadi prioritas isu utama adalah Belum Optimalnya Cara Pemasangan Circuit HFNC pada pasien gagal nafas di Ruang ICU RS Paru dr.H.A Rotinsulu tahun 2021. Diawali oleh Novel Corona Virus (SARS Cov 2) tahun 2019 lalu di Wuhan, virus ini telah tersebar secara global pada lebih dari 170 negara dan per tanggal 11 Maret 2020 WHO mendeklarasikan Covid-19 sebagai pandemi. Klinis dari penyakit ini bervaiasi mulai dari gejala ringan sampai gejala berat. Pasien umumnya bergejala ringan-sedang sebanyak 80 %. Akan tetapi 14% dari pasien berlanjut sampai dengan gangguan hipoksemia yang memerlukan terapi oksigen dan 5% pasien lain nya memerlukan bantuan respirasi lanjutan. Pasien Covid-19 dapat timbul gejala pneumonia yang ditandai infiltrat intertisial bilateral dan memburuk menjadi ARDS (Acute Distres Syndrom) dan gagal nafas akibat ketidak seimbangan ventilasi/perfusi (Procopio,et al., 2020). Pertanggal 12 Februari 2021, telah ditemukan 100 juta kasus konfirmasi positif COVID-19 dan lebih dari 2 juta kasus kematian didunia (WHO, 2021). Di Indonesia, sebanyak 1,2 juta kasus konfirmasi COVID-19 diantaranya 13,7% kasus aktif dan 2,7% kasus meninggal. Jumlah kasus paling banyak terdapat di provinsi DKI Jakarta yaitu sebanyak 25,7%, diikuti oleh Jawa Barat (14,4%), Jawa Tengah (11,7%), dan Jawa Timur (10,1%) (Satgas COVID-19, 2021). Gagal napas hipoksemia adalah tanda utama dari penyakit coronavirus gejala berat (COVID-19). Pasien dengan usia tua (>80 tahun) merupakan pasien dengan probabilitas tinggi yang membutuhkan ventilasi mekanis/HFNC (Lee, et al., 2020). Panduan awal lebih memprioritaskan penggunaan ventilasi mekanis dini dibandingkan strategi ventilasi non-invasif seperti HFNC dan NIV, didasarkan pada ketidakefektifan dan resiko penyebaran seperti yang ditunjukkan pada pasien SARS-CoV dan MERS-CoV. Seiring perjalanan terapi COVID-19, ventilasi mekanis dini diasosiasikan dengan mortalitas yang tinggi dan penggunaan ventilator berkepanjangan. Secara simultan, data-data seperti
13
HFNC/NIV dan manuver posisi telungkup diteliti dapat menstabilkan pasien COVID-19 (Soares III, et al., 2020). Prinsip terapi oksigen dengan HFNC didasarkan pada sebuah alat yang mampu memberikan kebutuhan oksigen yang hangat dan lembab pada aliran yang tinggi melalui nasal kanul. Kanul ini dapat memberikan aliran sampai 60 L/menit dengan suhu 31-37 derajat Celcius dengan kelembaban absolut 44 mg H2O/L; FiO2 bervariasi antara 21-100%. Kelebihan HFNC mencakup pembersihan dead space faring, reduksi usaha respirasi, efek PEEP (Positive End-Expiratory Pressure), pemberian fraksi oksigen inspirasi yang konstan, perbaikan pembersihan mukosiliar, dan kenyamanan pasien. HFNC juga dikenal dapat memberikan PEEP yang rendah, dimana dapat memberikan efek menguntungkan bagi kondisi gagal napas ringan-sedang. Selain itu, dengan memberikan gas yang hangat dan terhumidifikasi, HFNC mengurangi usaha metabolik yang diperlukan untuk mengkondisikan udara. HFNC lebih dapat ditoleransi dibandingkan dengan bantuan ventilasi lainnya dan mengurangi kejadian intubasi sehingga memberikan prognosis klinis yang baik pada pasien dengan gagal napas akut (Procopio, et al., 2020). Dukungan respirasi diberikan untuk menjaga kecukupan oksigenasi dan ventilasi alveolar, dan tatalaksana lini pertama pada gagal napas respirasi hipoksemia adalah suplementasi oksigen. Pada napas spontan, temperatur udara yang masuk diregulasi oleh hidung dan ruang orofaring. Suplementasi oksigen lain kadangkala tidak melembabkan udara yang masuk sehingga menyebabkan keluhan seperti hidung kering, tenggorokan kering, dan nyeri pada nasal. Keluhan tersebut berakibat pada komplian yang rendah terhadap terapi oksigen. Udara yang kering juga mengurangi pembersihan mukosiliar nasal. Pada percobaan dengan hewan coba, udara kering dapat menyebabkan pelepasan/pengelupasan jaringan epitel, kongesti vascular subepitel, edema, dan kerusakan serta inflamasi akut pada silia. Udara dingin dapat merangsang bronkhokonstriksi pada pasien dengan asma. Penggunaan alat konvensional seperti NIV diasosiasikan dengan sungkup yang tidak nyaman, nasal kering, mulut kering, iritasi pada mata, trauma nasal dan mata, serta distensi gaster. Penggunaan HFNC yang dapat menghangatkan dan melembabkan aliran udara memberikan keuntungan fisiologis. Aliran udara yang tinggi membersihkan karbondioksida pada ruang mati anatomis. HFNC juga mengurangi WOB (work
14
of breathing) sehingga menurunkan frekuensi napas (Nishimura, 2016). Penggunaan terapi HFNC dini pada pasien dengan COVID-19 gejala berat dapat memperbaiki oksigenasi, dan menurunkan frekuensi napas, terapi HFNC dapat memperbaiki indeks infeksi pasien (CRP dan hitung jenis leukosit) dan menurunkan lama rawat ICU (Teng, et al., 2020). Secara fisiologis, aliran inspirasi (volume tidal) tidak konstan dan bervariasi tiap tarikan napas. Ini berarti terdapat perbedaan aliran inspirasi dan aliran oksigen yang terdistribusi tiap napas. Pada sungkup oksigen konvensional terdapat lubang-lubang untuk mencegah rebreathing, sehingga bisa dipastikan bahwa fraksi oksigen yang diterima lebih rendah dibandingkan prediksi alat. Fraksi oksigen inspirasi aktual (FiO2) lebih tinggi saat pernapasan dengan mulut terbuka dibanding dengan pernapasan dengan mulut tertutup dan lebih rendah selama penggunaan nasal kanul. Sedangkan FiO2 pada pasien dengan HFNC lebih mendekati fraksi oksigen yang diperhitungkan dibanding pada pasien dengan sungkup muka (Nishimura, 2016). Melihat banyaknya pasien gagal nafas yang membutuhkan HFNC, maka dilakukan analisis penyebab agar dibuat SOP untuk pemasangan circuit HFNC pada pasien gagal nafas di RS paru Dr.H.A Rotinsulu Bandung. 3.3 Analisa Penyebab Isu Setelah melakukan identifikasi terhadap prioritas isu yang akan diselesaikan, maka digunakanlah diagram fishbone atau diagram tulang ikan. Diagram fishbone ini digunakan untuk mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah karena menekankan pada hubungan sebab akibat. Dalam menganalisis hubungan sebab akibat ini diperlukan beberapa kategori yakni man (tenaga kerja),
method (metode atau proses), material (informasi atau lainnya) dan environment (lingkungan yang berperan). Berikut dibawah ini merupakan analisis prioritas masalah dengan diagram fishbone, yaitu :
15
Kurangnya pendampingan pengkajian pada alat HFNC oleh perawat yang sudah mahir kepada perawat yang kurang mahir
man
material
Belum adanya buku petunjuk cara pemasangan circuit HFNC
Masih ada perawat yang belum mengikuti pelatihan cara pemasangan circuit Belum adanya petunjuk teknis cara pemasangan circuitHFNC
Terdapat perbedaan cara pemasangan circuit HFNC diantara perawat
method
Belum Optimalnya Cara Pemasangan circuit HFNC pada pasien gagal nafas di Ruang ICU RS Paru dr.H.A Rotinsulu
environment
3.4 Rumusan Isu Berdasarkan pada diagram fishbone diatas disimpulkan beberapa penyebab akar masalah dari isu Belum Optimalnya Pemasangan Circuit HFNC pada pasien gagal nafas di ruang ICU RS Paru dr.H.A Rotinsulu diantaranya: 1)
Belum adanya buku petunjuk cara pemasangan circuit HFNC
2)
Terdapat perbedaan cara pemasangan circuit HFNC diantara perawat
3)
Belum adanya petunjuk teknis cara pemasangan circuit HFNC
4)
Masih ada perawat yang belum mengikuti pelatihan cara pemasangan circuit HFNC
5)
Kurangnya pendampingan pengkajian pada alat HFNC oleh perawat yang sudah mahir kepada perawat yang kurang mahir
3.5 Dampak
Isu tersebut jika tidak segera diselesaikan dapat menimbulkan dampak yaitu: 1. Tidak tertanganinya pasien gagal nafas yang bisa menyebabkan terjadinya kematian 2. Kurang maksimalnya pemberian asuhan keperawatan pada pasien yang terpasang HFNC
16
3.6 Gagasan Pemecahan Isu Dalam penyelesaian permasalahan di atas, penyusun akan melakukan beberapa kegiatan sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai, penugasan atasan, dan inovasi yaitu Menyusun Standar Operasional Prosedur Pemasangan Circuit HFNC Pada Pasien Gagal Nafas Di Ruang ICU RS Paru dr.H.A Rotinsulu Tahun 2021 .Adapun rincian kegiatan penyelesaian isu adalah sebagai berikut : NO 1
KEGIATAN
SUMBER
Berkonsultasi dengan Kasie Keperawatan, untuk Penugasan mengatasi masalah Belum tersedianya SOP mengenai Atasan pemasangan circuit HFNC pada pasien gagal nafas di ruang ICU RS Paru dr.H.A Rotinsulu
2
Menyusun rancangan Standar Operasional Prosedur Inovasi pemasangan circuit HFNC pada pasien gagal nafas di ruang ICU RS Paru dr.H.A Rotinsulu
3
Mensosialisasikan
Standar
Operasional
Prosedur Inovasi
pemasangan circuit HFNC pada pasien gagal nafas di ruang ICU RS Paru dr.H.A Rotinsulu 4
Melakukan Diskusi Refleksi Kasus (DRK) antar SKP perawat tentang pemasangan circuit HFNC pada pasien gagal nafas
5
Melakukan demonstrasi pelaksanaan pemasangan SKP circuit HFNC pada pasien gagal nafas di ruang ICU RS Paru dr. H.A Rotinsulu Tabel 3.2
17
3.7 Matriks Rancangan Aktualisasi Unit Kerja
:
ICU RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu Bandung
Isu yang diangkat
:
Belum Optimalnya Cara Pemasangan Circuit HFNC Pada Pasien Gagal Nafas Di Ruang ICU RS Paru dr.H.A Rotinsulu
Gagasan pemecahan isu
:
Menyusun Rancangan SOP Cara Pemasangan Circuit HFNC Pada Pasien Gagal Nafas di Ruang ICU RS Paru dr. H.A Rotinsulu Tahun 2021
Nilai-nilai Dasar no 1.
Kegiatan
Tahap Kegiatan
Berkonsultasi dengan
Membuat janji temu
Kasie Keperawatan,
dengan atasan langsung
Hasil kegiatan Janji temu
(ANEKA)
Kontribusi terhadap Visi
Penguatan Nilai-
Misi Organisasi
Nilai Organisasi
Etika Publik : membuat
Sesuai dengan misi RS
Sesuai dengan
janji dan menepatinya, juga
Paru dr.H.A Rotinsulu
nilai-nilai RS Paru
untuk mengatasi
bersikap sopan santun
memberikan
Rotinsulu yaitu;
masalah Belum
merupakan salah satu
pelayanan prima
Profesional dan
tersedianya SOP
perwujudan dalam etika
yang berorientasi
Ramah
mengenai pemasangan
publik
kepada kepuasan
circuit HFNC pada
pelanggan dan
pasien gagal nafas di
keselamatan pasien
18
ruang ICU RS Paru
Menghadap atasan
Pertemuan tepat
Nasionalisme:menerapkan
dr.H.A Rotinsulu
langsung sesuai dengan
waktu dan
nilai sila ke-4 dalam
janji yang telah dibuat
mendapat izin
memusyawarahkan suatu
untuk menyusun
hal.
( Whole Of Government)
draft SOP Menyampaikan maksud
Mendapat izin dan
Komitmen Mutu : inovasi
dan tujuan untuk meminta
perintah untuk
produk dalam mendukung
izin Menyusun pembuatan
penyusunan draft
pelayanan pasien dan untuk
draft SOP pemasangan
SOP
penilaian mutu layanan.
HFNC 2
Menyusun rancangan
Mengumpulkan bahan
Bahan literatur
Mengumpulkan bahan
Sesuai dengan visi RSPR Sesuai dengan Nilai-
Standar Operasional
literatur
terkumpul
literatur dengan Kerja keras
yaitu Menjadi Rumah
Nilai di RS Paru
(anti korupsi)
Sakit Paru dengan
dr.H.A Rotinsulu
pemasangan circuit
pelayanan prima
Profesional dan
HFNC pada pasien gagal
yang unggul Dalam
Inovasi
Prosedur cara
nafas di ruang ICU RS
Berkonsultasi dengan tim
Mendapatkan
Respect, sopan, santun
Biomolekuler Dan
Paru dr.H.A Rotinsulu
SOP
pengetahuan
(etika publik), akuntabel,
Invasif Paru pada
tambahan dan ide-
kebersamaan,
Tahun 2024. Selain itu
ide tentang
profesionalisme,
mendukung misi RSPR
penyusunan SOP
kepercayaan
yaitu Memberikan
(akuntabilitas),
pelayanan prima
( Whole of government dan Pelayanan Publik)
yang berorientasi
19
menghargai, diferensiasi
kepada kepuasan
(nasionalisme)
pelanggan dan keselamatan pasien
Menyusun
Rancangan Standar
Inovasi,
Operasional
pelayanan
Prosedur
kepuasan
pemasangan circuit HFNC
pemasangan HFNC
(komitmen
pada pasien gagal nafas
pada pasien gagal
tanggung jawab, kerja keras
nafas
(anti
Standar Prosedur
rancangan Operasional (SOP)
cara
kinerja
bermutu,
yang
memberi pelanggan mutu), korupsi),
kepercayaan,
integritas
(akuntabilitas) Mengkonsultasikan rancangan
Mendapatkan Standar
Operasional Prosedur cara
persetujuan
Respect, dari
kasie Keperawatan
(etika mutu),
pada kasie keperawatan
tanggung
Meminta persetujuan dari
Mendapatkan tanda
Respect,
kasie
tangan persetujuan
(etika
20
santun
publik),
inovasi,
kinerja bermutu (komitmen
pemasangan circuit HFNC
keperawatan
sopan,
kedisiplinan,
sopan,
santun
publik),
inovasi,
terhadap rancangan SOP
dari
yang disusun
Keperawatan,
mutu),
untuk
tanggung
di
kasie selanjutnya proses
direktur
kinerja bermutu (komitmen kedisiplinan,
ke untuk
disahkan 3
Mensosialisasikan
Menyiapkan
Standar Prosedur pemasangan
Operasional cara
rancangan
SOP tersedia
Kejujuran, kerja keras (anti
Sesuai dengan visi RS
Sesuai dengan nilai-
SOP yang telah disetujui
korupsi),
Paru
nilai
oleh kasie keperawatan
amanah (akuntabilitas)
circuit
akuntabel,
dr.H.A
Rotinsulu
Paru
Rotinsulu
yaitu
Sakit
Ramah,
Inovasi
Paru
dengan
pelayanan prima yang
nafas di ruang ICU RS
unggul
Paru dr.H.A Rotinsulu
Biomolekuler Invasif
Dalam Paru
Dan pada
Tahun 2024. Selain itu
21
RS
yaitu Menjadi Rumah
HFNC pada pasien gagal
(Pelayanan Publik)
di
dan Amanah
Mengajukan mentor
perizinan untuk
Izin
dari
mentor 1. Dalam melakukan izin kepada
untuk
kepala
mensosialisasikan Standar
mensosialisasikan
sikap sopan santun (etika
pelayanan prima yang
Operasional
Standar
publik) dan dilakukan secara
berorientasi
Operasional
profesional (akuntabilitas)
kepuasan pelanggan
cara
pemasangan circuit HFNC
Prosedur
ruang
menerapkan
mendukung misi RSPR
cara
dan pasien
pemasangan circuit HFNC Melakukan Standar
sosialisasi
Perawat
dapat 2. Kegiatan sosialisasi dilakukan dan
Operasional
mengetahui
Prosedur cara pemasangan
menerapkan
jelas
circuit HFNC pada pasien
Standar
penyampaian
gagal nafas di ruang ICU
Operasional
dengan sikap dan bahasa
RS Paru dr.H.A Rotinsulu
Prosedur
cara
pemasangan circuit HFNC pada pasien gagal
nafas
di
ruang ICU RS Paru dr.H.A Rotinsulu
22
yaitu
dengan
yang
tanggung
jawab,
(konsisten),
sopan
(etika publik)
dalam
dilakukan dan
santun
Memberikan kepada
keselamatan
4
Melakukan Refleksi
Kasus
Diskusi (DRK)
antar perawat tentang pemasangan
Mengajukan kepada
perizinan
mentor
untuk
mengadakan DRK
Izin
dari
mentor
Dalam melakukan izin kepada
Sesuai dengan visi RS
Sesuai dengan Nilai-
untuk diadakannya
kepala
menerapkan
Paru dr. H.A Rotinsulu
nilai yang ada di RS
DRK
sikap sopan santun (etika
yaitu Menjadi Rumah
Paru
publik) dan dilakukan secara
Sakit
Rotinsulu
profesional (akuntabilitas)
pelayanan prima yang
Profesional,
unggul
Inovasi
circuit
HFNC pada pasien gagal nafas (Pelayanan Publik)
ruang
Membuat/menyusun
Tersusunnya materi
Penyusunan
materi DRK
DRK
dibuat
materi
dengan
informatif dipahami
DRK
jelas
dan
sehingga oleh
orang
(akuntabilitas). membuat
dapat lain
Dalam
materi
DRK
diperlukan kerja keras untuk mencari
literature
(anti
korupsi) Membuat/menyusun
Tersusunnya
Penyusunan
jadwal untuk melakukan
jadwal DRK
dengan
DRK
DRK
profesional,
tanggung
jawab
(akuntabilitas),
teliti,
cermat, tidak ada kesalahan (komitmen
mutu),
(anti korupsi)
23
Invasif
jujur
dengan Dalam
Biomolekuler Paru
Dan pada
Tahun 2024. Selain itu mendukung misi RSPR yaitu
Memberikan
pelayanan prima yang berorientasi
kepada
kepuasan pelanggan dan
jadwal
Paru
pasien
keselamatan
dr.
Melayani
H.A
dan
Melakukan
DRK
sesuai
Terlaksananya DRK
Kegiatan
dengan jadwal yang sudah
sesuai
dengan
ditentukan
dengan
jadwal bukti
notulensi,
daftar
hadir, dokumentasi
DRK
dilakukan
tanggung
jawab,
jelas (akuntabilitas), dalam penyampaian
dilakukan
dengan sikap dan bahasa yang
sopan
dan
santun
(etika publik)
5
Melakukan demonstrasi
Mengajukan
perizinan
pelaksanaan
cara
kepada kasie keperawatan
ruangan
pemasangan
circuit
untuk
mentor
mengadakan
Izin
dari
kepala 3. Dalam melakukan izin kepada dan untuk
kasie menerapkan
keperawatan sikap
sopan
Sesuai dengan visi RS
Sesuai dengan Nilai-
Paru dr. H.A Rotinsulu
nilai yang ada di RS
yaitu Menjadi Rumah
Paru
Rotinsulu
HFNC pada pasien gagal
demonstrasi
cara
diadakannya
santun (etika publik) dan
Sakit
nafas di ruang ICU RS
pelaksanaan pemasangan
demonstrasi
dilakukan secara profesional
pelayanan prima yang
Profesional,
Paru dr. H.A Rotinsulu
circuit HFNC pada pasien
pelaksanaan
(akuntabilitas)
unggul
Inovasi
gagal nafas
pemasangan circuit 4.
Biomolekuler
HFNC pada perawat
Invasif
di RS Paru dr,H.A
Tahun 2024. Selain itu
Rotinsulu
mendukung misi RSPR
(Pelayanan Publik)
24
cara
Paru
dengan
dr.
Dalam Paru
Dan pada
Melayani
H.A
dan
Melakukan
pengkajian 5. Didapatkan
pasien
dan
perencanaannya
hasil
pengkajian
dan
perencanaan
Pengkajian dilakukan secara
yaitu
efektif
pelayanan prima yang
dan
efisien
(komitmen mutu) 6. Perencanaan pelayanan
yang
kepuasan
berorientasi
kepuasan pelanggan
memberi
dan
mutu),
akuntabel. Menyiapkan
alat
yang
Alat tersedia
diperlukan
Efektif
dan
(komitmen
efisien mutu),
profesionalisme (akuntabilitas)
Melakukan
demonstrasi
pelaksanaan Tindakan
Demonstrasi
Respect,
kemurahan
terlaksana, peserta
kejujuran
(etika
demonstrasidapat
kinerja bermutu, pelayanan
melakukan
yang
demonstrasi ulang
pelanggan (komitmen mutu),
memberi
akuntabel, kepercayaan, (akuntabilitas)
25
kepada
dilakukan pelanggan
(komitmen
Memberikan
hati,
publik), kepuasan kejelasan, konsistensi
pasien
keselamatan
Melakukan Tindakan
dokumentasi
Foto, video, daftar
Dilakukan
hadir
kerahasiaan (etika publik), kejujuran
dengan (anti
korupsi),
transparan (nasionalisme) tabel 3.3
26
3.8 Rencana Pelaksanaan Kegiatan Tabel 3.4
No.
Kegiatan
Mei 2021
Juni 2021
(Minggu Ke-)
(Minggu Ke-)
III 1.
Melakukan Konsultasi dengan Kasie Keperawatan, untuk mengatasi masalah Belum tersedianya SOP mengenai pemasangan circuit HFNC pada pasien gagal nafas di ruang ICU RS Paru dr. H.A Rotinsulu
2.
Menyusun rancangan Standar Operasional Prosedur SOP pemasangan circuit HFNC pada pasien gagal nafas di ruang ICU RS Paru dr. H.A Rotinsulu
3.
Mensosialisasikan Standar Operasional Prosedur pemasangan circuit HFNC
4.
Melakukan Diskusi Refleksi Kasus (DRK) antar perawat tentang pemasangan circuit HFNC
5.
Melakukan demonstrasi pelaksanaan pemasangan circuit HFNC
27
IV
I
II
III
BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI 4.1
Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi
Mei 2021 No.
Kegiat an
1.
Juni 2021
(Minggu Ke-) III
IV
Out Put
(Minggu Ke-) I
II
III
Melakukan Konsultasi dengan Terlaksana
Kasie Keperawatan, untuk mengatasi masalah Belum tersedianya SOP mengenai pemasangan circuit HFNC pada pasien gagal nafas di ruang ICU RS Paru dr. H.A Rotinsulu 2.
Terlaksana
Menyusun rancangan Standar Operasional Prosedur SOP pemasangan circuit HFNC pada pasien gagal nafas di ruang ICU RS Paru dr. H.A Rotinsulu
3.
Mensosialisasikan Standar
Terlaksana
Operasional Prosedur pemasangan circuit HFNC
4.
Terlaksana
Melakukan Diskusi Refleksi Kasus (DRK) antar perawat tentang pemasangan circuit HFNC
5.
Terlaksana
Melakukan demonstrasi pelaksanaan pemasangan circuit HFNC Tabel 4.1
Kegiatan aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS tahun 2021 ini dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2021 sampai dengan tanggal 19 Juni
28
2021 di Ruangan ICU RS Paru Dr.H.A Rotinsulu Bandung. Kegiatan aktualisasi ini berjudul “Menyusun SOP Pemasangan Circuit HFNC Pada Pasien Gagal Nafas Di Ruang ICU RS Paru Dr.H.A Rotinsulu Bandung”. Kegiatan- kegiatan dilaksanakan dengan penuh disiplin dan tanggung jawab, sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan pada rancangan aktualisasi. Tahapan-tahapan kegiatan dalam aktualisasi ini dilaksanakan dengan penuh disiplin dan tanggung jawab. Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan pada rancangan aktualisasi, dan output dari semua tahapan tersebut tercapai semua. Jadwal realisasi aktualisasi dapat dilihat dalam table berikut: 4.1.1 Kegiatan I Berkonsultasi dengan Kasie Keperawatan, untuk mengatasi masalah Belum tersedianya SOP mengenai pemasangan circuit HFNC a. Waktu Kegiatan Tanggal 19 Mei 2021 b. Tahapan Kegiatan 1) Membuat janji temu dengan atasan langsung 2) Menghadap atasan langsung sesuai dengan janji yang dibuat 3) Menyampaikan maksud dan tujuan untuk meminta izin Menyusun rancangan SOP pemasangan circuit HFNC c. Pelaksanaan Kegiatan Berkonsultasi dengan kasie keperawatan yang merupakan atasan langsung dan juga sebagai Tim SOP d. Out Put Mendapatkan izin dan perintah untuk menyusun rancangan SOP Pemasangan Circuit HFNC
29
Gambar 4.1 berkonsultasi dengan kasie keperawatan
e. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan 1) Akuntabilitas
: Menyampaikan gagasan pembuatan
SOP 2) Nasionalisme
dengan penuh tanggung jawab : Melakukan musyawarah dalam Dalam
mengambil
keputusan,
Produk yang dibuat bermanfaat bagi masyarakat luas 3) Etika Publik
: Menyampaikan konsep kegiatan Aktualisasi dengan sikap dan tutur kata yang sopan dan santun
4) Komitmen Mutu
: Inovasi produk yang mendukung pelayanan
pasien
dan
untuk
penilaian mutu layanan 5) Anti Korupsi
: menyampaikan konsep kegiatan aktualisasi dengan jujur dan penuh semangat
f.
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Mengaktualisasikan nilai ANEKA dalam kegiatan berkonsultasi terhadap atasan mendukung salah satu misi RS Paru dr. H.A Rotinsulu yaitu Memberikan pelayanan prima yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan dan keselamatan pasien
g. Penguatan Nilai Organisasi Sesuai dengan nilai-nilai RS Paru Rotinsulu yaitu: Profesional dan Ramah
30
4.1.2 Kegiatan II Menyusun Rancangan SOP Pemasangan HFNC a. Waktu Kegiatan Tanggal 24 Mei -4 Juni 2021 b. Tahapan Kegiatan 1) Mengumpulkan bahan literatur 2) Berkonsultasi dengan Tim SOP (Tim SOP merupakan atasan langsung) 3) Menyusun Rancangan SOP Pemasangan circuit HFNC 4) Mengkonsultasikan rancangan SOP yang telah disusun kepada Kasie Keperawatan yang merupakan tim SOP 5) Meminta Persetujuan Kasie Keperawatan yang merupakan Tim SOP terhadap rancangan SOP yang telah disusun c. Pelaksanaan kegiatan Penyusunan rancangan SOP Pemasangan circuit HFNC dilakukan selama 2 minggu dari mulai tanggal 24 Mei-4 Juni 2021, rancangan SOP telah tersusun dan sekarang sedang proses tanda tangan direktur utama Rumah Sakit. d. Out Put Tersusunnya rancangan SOP Pemasangan HFNC dan telah disetujui oleh kasie keperawatan yang merupakan tim SOP.
Gambar 4.2 manual book mesin HFNC
Gambar 4.3 jurnal HFNC
31
Gambar 4.4 berkonsultasi dengan TIM SOP (Kasie Keperawatan)
e. Out Put Tersusunnya rancangan SOP Pemasangan HFNC dan telah disetujui oleh kasie keperawatan yang merupakan tim SOP f.
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan 1) Akuntabilitas
: Menyampaikan susunan rancangan
SOP
dengan
penuh
tanggung
jawab 2) Nasionalisme
: Melakukan musyawarah dalam mengambil
keputusan,
membuat
produk bermanfaat bagi masyarakat luas 3) Etika Publik
: Menyampaikan konsep rancangan
SOP dengan sikap dan tutur kata yang sopan dan santun 4) Komitmen Mutu
: Inovasi produk yang mendukung pelayanan
pasien
dan
untuk
penilaian mutu layanan 5) Anti Korupsi
: Menyusun rancangan SOP Pemasangan HFNC dengan jujur
g. Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Mengaktualisasikan nilai ANEKA dalam kegiatan berkonsultasi terhadap atasan mendukung salah satu misi RS Paru dr. H.A
32
Rotinsulu yaitu Memberikan pelayanan prima yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan dan keselamatan pasien h. Penguatan Nilai Organisasi Sesuai dengan nilai-nilai RS Paru Rotinsulu yaitu: Profesional dan Inovasi 4.1.3 Kegiatan
III
Mensosialisasikan
Rancangan
SOP
Pemasangan HFNC a. Waktu Kegiatan Tanggal 9 Juni 2021 b. Tahapan Kegiatan 1) Menyiapkan rancangan SOP yang telah disetujui oleh kasie keperawatan (Tim SOP) 2) Meminta izin kepada mentor dan kepala ruangan untuk mensosialisasikan Standar Operasional pemasangan circuit HFNC di Ruang ICU 3) Melakukan
sosialisasi
Standar
Operasional
Prosedur
pemasangan circuit HFNC di ruang ICU c. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan sosialisasi dilaksanakan di Ruang ICU dengan menyebar rancangan SOP yang telah disetujui oleh TIM SOP/ Kasie Keperawatan. d. Out Put Terlaksananya kegiatan sosialisasi SOP Pemasangan circuit HFNC.
33
34
Gambar 4.5 Sosialisasi Rancangan SOP
e.
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan 1) Akuntabilitas
:Mensosialisasikan rancangan
SOP dengan jelas dan penuh rasa tanggung jawab 2) Nasionalisme
:Melakukan
musyawarah
dalam dalam
mengambil
keputusan, membuat produk yang
bermanfaat
bagi
masyarakat luas 3) Etika Publik
:Menyampaikan konsep kegiatan dengan sikap dan tutur kata yang sopan dan santun
4) Komitmen Mutu
:Inovasi
produk
yang
mendukung pelayanan pasien dan untuk penilaian mutu layanan 5) Anti Korupsi
:Mensosialisasikan SOP Dengan
Jujur
dan
datang
tepat waktu f.
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Mengaktualisasikan nilai ANEKA dalam kegiatan berkonsultasi terhadap atasan mendukung salah satu misi RS Paru dr. H.A
35
Rotinsulu yaitu Memberikan pelayanan prima yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan dan keselamatan pasien g. Penguatan Nilai Organisasi Sesuai dengan nilai-nilai RS Paru Rotinsulu yaitu: Profesional, Inovasi dan Amanah 4.1.4 Kegiatan IV Melakukan Diskusi Refleksi Kasus (DRK) antar perawat ICU tentang pemasangan circuit HFNC a. Waktu Kegiatan : Tanggal 15 Juni 2021Pukul 08.00 b. Tahapan Kegiatan 1)
Meminta izin kepada mentor dan kepala ruangan untuk mengadakan DRK antar perawat di Ruang ICU
2) Membuat/menyusun materi DRK Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan 3) Melakukan DRK sesuai dengan jadwal yang sudah dilakukan c. Pelaksanaan kegiatan Kegiatan dilaksanakan dengan melaksanakan sharing tentang penggunaan HFNC.
36
Gambar 4.6 Pelaksanaan DRK
d. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan 1) Akuntabilitas
: Penyusunan materi DRK
dibuat dengan jelas dan informatif sehingga dapat dipahami oleh orang lain 2) Nasionalisme
: Melakukan musyawarah dalam dalam mengambil keputusan, Produk
yang
dibuat
bermanfaat bagi masyarakat luas 3) Etika Publik
: Menyampaikan rancangan
SOP Pemasangan
HFNC
dengan sikap dan tutur kata yang sopan dan santun 4) Komitmen Mutu
:Inovasi produk yan mendukung pelayanan pasien dan untuk penilaian mutu layanan
5) Anti Korupsi
: Menyampaikan rancangan
37
SOP
Pemasangan
dengan jujur
HFNC
dan penuh
semangat e. Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Mengaktualisasikan nilai ANEKA dalam kegiatan berkonsultasi terhadap atasan mendukung salah satu misi RS Paru dr. H.A Rotinsulu yaitu Memberikan pelayanan prima yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan dan keselamatan pasien. f.
Penguatan Nilai Organisasi Sesuai dengan nilai-nilai RS Paru Rotinsulu yaitu: Profesional, Inovasi dan Amanah
4.1.5 Kegiatan V Melakukan demonstrasi Pemasangan Circuit HFNC a. Waktu Kegiatan Tanggal 15 Juni 2021 Pukul 11.00 b. Tahapan Kegiatan 1) Meminta izin kepada mentor dan kepala ruangan untuk mengadakan Demonstrasi pemasangan circuit HFNC pada perawat di Ruang ICU 2) Menyiapkan alat yang diperlukan 3) Melakukan demonstrasi pelaksanaan Tindakan c. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan
dilaksanakan
dengan
menampilkan
video
cara
pemasangan circuit HFNC, demonstrasi tidak bisa dilakukan langsung oleh peserta latsar karena alat sedang digunakan oleh pasien dan berada di dalam ruang rawat isolasi Covid 19. d. Out Put Terlaksananya kegiatan demonstrasi pemasangan circuit HFNC
38
Gambar 4.7Pelaksanaan demonstrasi Pemasangan Circuit HFNC
e. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan 1) Akuntabilitas
:Menyampaikangagasanpembuatan
39
SOP dengan penuhtanggung jawab 2) Nasionalisme
: Melakukan musyawarah dalam Dalam mengambil keputusan Produk yang dibuat bermanfaat bagi masyarakat luas
3) Etika Publik
: Menyampaikan konsep kegiatan Aktualisasi dengan sikap dan tutur kata yang sopan dan santun
4) Komitmen Mutu
: Inovasi produk yang mendukung pelayanan pasien dan untuk penilaian mutu layanan
5) Anti Korupsi
: menyampaikan konsep kegiatan aktualisasi dengan jujur dan penuh semangat.
f.
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Mengaktualisasikan nilai ANEKA dalam kegiatan berkonsultasi terhadap atasan mendukung salah satu misi RS Paru dr. H.A Rotinsulu yaitu Memberikan pelayanan prima yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan dan keselamatan pasien.
g. Penguatan Nilai Organisasi Sesuai dengan nilai-nilai RS Paru Rotinsulu yaitu: Inovasi dan Melayani. 4.1.6 Kegiatan VI Melakukan Evaluasi Rancangan SOP Kegiatan ini merupakan kegiatan tambahan yang tidak ada direncana kegiatan sebelumnya. Kegiatan dilakukan dengan cara meminta testimoni/ saran dan masukan dari staff ICU RS Paru RS Paru Rotinsulu setelah kegiatan sosialisasi. Masukan dan saran dari peserta sosialisasi adalah: 1) Secara garis besar SOP dapat dimengerti. 2) Untuk nama SOP “ Menyusun Standar Operasional Cara pemasangan Circuit HFNC” menjadi “Menyusun Standar Operasional pemasangan Circuit HFNC.
40
3) Tambahkan Langkah-langkah pengaturan mode junior untuk pasien pediatri
41
4.2 Hasil Capaian Kegiatan Aktualisasi No
Kegiatan
Out put
Waktu
Para Pihak
Keterangan
Terlibat 1
Melakukan Konsultasi dengan
Ijin dan
Kasie
Kasie Keperawatan, untuk
perintah
keperawatan/Mentor/
mengatasi masalah Belum
untuk
Tim SOP
tersedianya SOP mengenai
menyususn
pemasangan circuit HFNC
SOP
Terlaksana
19 Mei 2021
pada pasien gagal nafas di ruang ICU RS Paru dr. H.A Rotinsulu 2
Menyusun rancangan
Rancangan
Kasie
Standar Operasional
SOP
keperawatan/Mentor/
Prosedur SOP pemasangan
24 Mei – 4
circuit HFNC pada pasien
Juni 2021
Terlaksana
Tim SOP
gagal nafas di ruang ICU RS Paru dr. H.A Rotinsulu 3
4
Mensosialisasikan Standar
Rancangan
Operasional Prosedur
SOP yang
pemasangan circuit HFNC
bernota dinas
Melakukan Diskusi Refleksi
Pelaksanaan
Kasus (DRK) antar perawat
DRK
Perawat ICU
Terlaksana
Perawat ICU
Terlaksana
Perawat ICU
Terlaksana
Perawat ICU
Terlaksana
9 Juni 2021
15 Juni
tentang pemasangan circuit
2021
HFNC 5
Melakukan demonstrasi
Pelaksanaan
pelaksanaan pemasangan
demonstrasi
15 Juni 2021
circuit HFNC 6
Melakukan Evaluasi
Testimoni
Rancangan SOP
Rancangan
16 Juni 2021
SOP
Tabel 4.2
42
4.3 Rencana Tindak lanjut Tabel 4.3
No
Kegiatan jangka pendek<1 tahun
Sasaran
Metode
Nilai sikap yang
Hasil dan target
Hambatan
diperlukan 1
Mensosialisasikan SOP ke Perawat RS Paru dr.H.A Rotinsulu
Perawat RS
Pemberian
Akuntabilitas
Perawat RS Paru dr.H.A
Paru
Informasi
Nasionalisme
Rotinsulu menjadi lebih
Rotinsulu
Etika Publik
kompeten
Komitmen Mutu Anti Korupsi
No
Kegiatan jangka panjang >1 tahun
Sasaran
Metode
Nilai sikap yang
Hasil dan target
diperlukan 1
Pelatihan Penggunaan mesin HFNC
Perawat RS
Pelatihan
Paru Rotinsulu
Akuntabilitas
Perawat RS Paru dr.H.A
Nasionalisme
Rotinsulu menjadi lebih
Etika Publik Komitmen Mutu Anti Korupsi
43
kompeten
Hambatan
BAB V KESIMPULAN Kegiatan aktualisasi Pendidikan Latihan Dasar CPNS golongan 2 yang penulis jalankan di Rumah Sakit Paru dr H A Rotinsulu Bandung khususnya di Ruang ICU telah terlaksana sebanyak lima jenis kegiatan. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada saat Off Campus dimulai pada tanggal 17 Mei 2021 s.d 19 Juni 2021, meliputi : 1. Berkonsultasi dengan kasie keperawatan/atasan langsung 2. Menyusun rancangan SOP Pemasangan Circuit HFNC 3. Mensosialisasikan rancangan SOP Pemasangan Circuit HFNC kepada perawat ruang ICU 4. Melakukan DRK antar perawat ICU tentang pemasangan circuit HFNC 5. Melakukan demonstrasi pemasangan circuit HFNC 6. Melakukan Evaluasi rancangan SOP Setiap kegiatan memiliki output yang telah dibahas di bab sebelumnya, sedangkan produk yang dihasilkan berupa SOP pemasangan circuit HFNC . Demikanlah uraian mengenai Laporan Aktualisasi dengan judul “Menyusun SOP Pemasangan Circuit HFNC Pada Pasien Gagal Nafas di Ruang ICU RS Paru Dr H A Rotinsulu Bandung” . Penulis menyadari Laporan Aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga besar harapan Penulis agar dimasa yang akan datang terdapat tindak lanjut dan upaya yang berkesinambungan untuk tetap menjalankan apa yang sudah diaktualisasikan.
45
REFERENSI
Katarina,I.(2021) “Penggunaan High Flow Nasal Canula (HFNC) Pada Penderita Covid 19; sebuah literatur”. Welness and Healthy Magazine, vol 3, No.1, P.1-27. Diakses 25 Mei 2021. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Analisis Isu
Kontemporer. Jakarta : Lembaga Adminitrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Akuntabilitas. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Nasionalisme. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Etika Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Komitmen Mutu. Jakarta : Lembaga Adminitrasi Negara. Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS,
Anti Korupsi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Manajemen ASN. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Pelayanan
Publik. Jakarta : Lembaga Adminitrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Whole Of
Goverment. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Habituasi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
46
Bandung
.l9Mei202L
Kepada Yth.
Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan RS Panr DR HA Rotinzulu di Bandung
Perihal
: Permohonan lzin
Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan SOP Pemasangan Circuit
HF"NC Sehubungan dengan adanya kegiatan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil tahun ZOZ1
maka p*sxta CPNS wajltl" rnelaiskan tahapat kegiatan aktualisasi
di
Instansinya. Saya
sebagai peserta Latsar CPNS Tahun 2027.
Yina marpiyani, AMd. Kep.
Nama \li-
Jatratan
Judul Aktualisasi
:
1
9 9 Q{}3
27 2*2* 1 22*
{}
6
Perawat Terampil : Menyusun Standar Operasional Prosedur Pemasangan Circuit HFNC
Di Ruang ICU RS Paru Dr.H.A Rotinsulu Bandung Tafuin2}Zl Memohon izin kepada
Ibu Siti Yuyun Hermini, S. Kep. Ners.,
sebagai Kepala Seksi
Pelayanan Keperawatan unfuk rnelakukan kegiatan rne{qrusun ra$canga& SSP Pemasangan
Circuit HFNC di Ruang ICU Rumah Sakit Paru Dr.H.A Rotinsulu Bandung. Demikian surat ini. Atas perhatiandanKerjasamayangbark, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Vfu\r\'.'* Vina Marpiyani, AMd. Kep.
SURAT PERSETUJUAN DAN IZIN DARI ATASAN IPIMPINAN UNTUK &FST-.{I{E'[{4N KEGL{TAH PEE,AKSAI{A-4F{ AKTUALISASI
Saya selaku Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit Paru DR
HA Rotinsulu
Bandung.
Nama NIP
:
Siti Yuyun Hermini, S.Kep.Ners
:
i969$5301997032**1
Menyatakan setuju dan memberikanizin kepada Peserta Latsar Calon Pegawai Negeri Sipil
Nama NIP Iabata*
:
:
Yinah{arpiyani, AMd. Kep.
:7990A3272020122A06
'.*erawat Terampil
Untuk melakukan kegiatan pelaksanaan psnyusunan SOP Pemasangan Circuit HFNC di Ruang ICU RS Paru Dr.H.A Rotinzuiu Bandu*g.
Demikian persetujuan danizin ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Bandung, i9 Mei 2021
Menyetujui dan Mengizinkan
:
Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan
Peserta LatsarCPNS
$flvuSiti Yuyun Hermini, S.Kep. Ners. 1969053019970320A1
Vina Marpiy am, A.Md.Kep 199w32720241220W
TGL. REVISI Hcjkkcbcsj mc nml>ZkjhK
TGL. EFEKTIF KEMENTRIAN KESEHATAN DITJEN PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT PARU Dr.H.A.ROTINSULU
DISAHKAN OLEH
PEMASANGAN CIRCUIT HFNC KUALIFIKASI PELAKSANA NAMA SOP
DASAR HUKUM 1. Permenkes nomor 11 tahun 2017 tentang keselamatan pasien 2. Permenkes nomor 14 tahun 2017 tentang tata naskah di lingkungan kementerian
Perawat yang mempunyai STR dan SIPP yang masih berlaku
kesehatan
dan SOP ini ada dalam RKK nya
3. Keputusan direktur utama tentang pedoman penyusunan SOP AP di Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu KETERKAITAN
PERALATAN PERLENGKAPAN 1. Mesin HFNC 2. Circuit HFNC 3. Selang Hidung (nasal pronge)
1. SOP Identifikasi pasien
4. Chamber
2. SOP Hand hygiene
5. Aquabidest
3. SOP Memakai APD
6. Tiang Infus 7. Oksigen Central 8. Regulator Oksigen 9. Selang Oksigen
PERINGATAN
PENCATATAN DAN PENDATAAN Hasil tindakan didokumentasikan dalam rekam medis Pasien
No
Aktivitas
Perawat
Pencatatan dan Pendataan Waktu Kelengkapan (menit)
Output
1.
Memperkenalkan diri
Name tag
1
Terbina trust
2.
Melakukan identifikasi pasien
Gelang identitas
1
Tepat pasien
3.
Memberikan penjelasan tentang prosedur tindakan
Rekam medis
1
Pasien mengerti tindakan yang dilakukan
4.
Mendekatkan alat dan menjaga privasi klien
Mesin HFNC, circuit penafasan, selang hidung (nasal pronge) wadah pengisi air otomatis, aquabidest, tiang infus, oksigen sentral, regulator oksigen, selang oksigen
1
Peralatan yang dibutuhkan tersedia
5.
Mengatur posisi pasien
Bantal, bed pasien
1
Posisi pasien nyaman
6.
Mesin HFNC dipasang pada tiang dibawah ketinggian kepala pasien
Mesin HFNC, tiang infus
1
Mesin HFNC terpasang ditiang infus
Keterangan
7.
Posisikan alat sehingga sambungan listrik ke catu daya dapat diakses dengan mudah
Mesin HFNC
1
Mesin benda diposisi yang dekat ke sambungan listrik
8.
Buka kemasan circuit HFNC dan chamber pengisi air
Kemasan circuit HFNC dam chamber
1
Kemasan circuit dan chamber sudah dibuka
Chamber
1
Chamber dapat difungsikan
Chamber
1
Adaptor terpasang pada mesin
Chamber
1
Chamber terpasang ke mesin
Mesin HFNC, Chamber
1
Chamber terpasang ke mesin
Lepaskan tutup porta berwarna biru dari chamber dengan menarik 9. tub pembuka keatas lalu lepaskan branket yang menahan selang pasokan air Pasang adaptor yang tersedia diatas dua porta vertical pada chamber 10. dan dorong sepenuhnya lalu jepit selang pasokan air ketempatnya Pasang chamber ke unit dengan menekan pelindung jari dan 11. menggeser wadah, sejajarkan dengan ujung porta wadah berwarna biru dengan hati-hati Dorong chamber dengan kuat hingga pelindung 12. jari terpasang pada tempatnya
Gantungkan kantong air 13. steril (aquabidest) di tiang Infus
Aquabidest, tiang infus
1
Aquabidest terpasang ditiang infus
Masukan bagian runcing infus set kedalam lubang 14. dibagian dasar botol aquabidest
Infus set, aquabidest
1
Infus set terpasang pada aquabidest
Buka tutup ventilasi disamping bagian runcing 15. infus set, chamber akan otomatis terisi
Infus set
1
Ventilasi terbuka
Angkat dan geser 16. konektor biru dari bagian ujung circuit ke atas unit
Circuit, mesin HFNC
1
Konektor biru terangkat
Dorong konektor 17. kebawah untuk menguncinya
Circuit, mesin HFNC
1
Circuit biru terkunci pada mesin
Selang Hidung (nasal pronge)
1
Selang hidung tersedia sesuai dengan ukuran muka pasien
Circuit, selang hidung
1
Circuit tersambung dengan selang hidung
biru
Pilih selang hidung (nasal kanul) yang sesuai 18. dengan ukuran muka pasiejn (S,M,L) Sambungkan circuit 19. dengan selang hidung sampai berbunyi klik
Sambungkan selang 20. oksigen di mesin ke regulator oksigen
Selang oksigen, regulator oksigen
1
Selang oksigen dimesin tersambung ke regulator
Pasangkan regulator oksigen ke oksigen 21. sentral, atur aliran oksigen sesuai indikasi medis
Regulator sentral
1
Regulator terpasang ke oksigen sentral
oksigen, oksigen
Sambungkan kabel listrik ke unit soket daya listrik
Mesin HFNC
1
Mesin HFNC tersambung ke soket listrik
Nyalakan mesin HFNC 23. dengan menekan tombol on/off selama 5 detik
Mesin HFNC
1
Mesin HFNC menyala
Periksa status kesterilan mesin. Hijau = mesin 24. aman digunakan pada pasien baru, sudah di Disenfektan
Mesin HFNC
1
Mesin HFNC siap digunakan
Sesuaikan flow oksigen 25. sesuai dengan indikasi medis
Mesin HFNC
1
Flow oksigen sesuai indikasi
Untuk mengubah pengaturan, tekan terus tombol naik dan turun 26. selama 3 detik untuk membuka kunci pengaturan
Mesin HFNC
1
Pengaturan sesuai indikasi
22.
Tekan tombol naik turun untuk memilih 27. pengaturan baru (suhu, flow, f1o2) Setelah selesai tekan tombol mode untuk 28. mengunci pengaturan Kembali Ketika mesin HFNC sudah siap digunakan akan muncul tanda “˅”, lalu 29. pasangkan selang hidung (nasal pronge) pada Pasien Jika pasien akan menggunakan nasal kanul anak-anak,aktifkan mode junior dengan menekan tombol mode 30. selama 5 detik sampai dilayar muncul “New target setting (Pengaturan target baru) dan muncul icon warnawarni disudut layar Melakukan evaluasi reaksi klien, observasi 31. nadi, respirasi dan saturasi oksigen
Mesin HFNC
1
Pengaturan sesuai indikasi
Mesin HFNC
1
Mesin HFNC siap digunakan
Mesin HFNC, Circuit, selang hidung (nasal pronge)
1
Selang hidung terpasang pada pasien
Mesin HFNC
1
Unit berada di mode junior
Bedsite monitor
1
Hasil tanda- tanda vital
32. Merapikan alat
Mesin HFNC, Circuit, chamber, tiang infus
1
Alat rapi
Mendokumentasikan 33. tindakan dalam rekam medis
Rekam medis
1
Tindakan terdokumentasi dalam rekam medis
Bandung, 8 Juni 2021
Kepada Yth.
Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan RS Paru Dr.H.ARotinsulu di Bandung
Perihai . Permohonan lzin Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi Sehubungan dengan adanya kegiatan Pelatihan Dasar Caion Pegawai Negeri Sipil tahun 2021
maka peserta CPNS wajib melakukan tahapat kegiatan aktualisasi
di
Instansinya" Saya
sebagai peserta I-,atsar CPNS Tahun 2A21.
Vina Marpiyani, AMd. Kep.
Nama NTP
.
Jtbatan
. Perawat
Judul Aktualisasi
:Menyuzun SOP Pemasangan Circuit HFNC
I 99t00'327
2{)20 t 220A6
T*rampil
Di Ruang ICU RS Paru
DR HA Rotinsulu Bandung T ahun 2021
Memohon izin kepada
Ibu Siti Yuyun Hermini, S. Kep. Ners.,
sebagai ld.,:ecpala Seksi
PelayananKeperawatan untuk melakukan kegiatan sosialisasi teneangatl SOP Pemasarrylan
Circuit HFNC di Ruang ICU Rumah Sakit Paru Dr.H.A Rotinsulu Baodung, pada tanggal 9 Ju*i 2021. Demikian surat ini. Atas perhatian dan Kerjasama yang baik, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
tH,/rtVina Marpiyani, AMd. Kep
SURAT PERSETUJUAN DAN IZIN DARI ATASAN /PIMPINAN UNTUK BqELAKTIKAF{ KEGEATAH PELAKSA$AAH SSSIALTSAS}
Saya selaku Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit Paru DR
HA Rotinsulu
Bandung:
Nama NIP
:
Siti Yuyun Hermini, S.Kep.Ners
: tr969*530199Vfi32*01
Menyatakan setuju dan memberlkanizinkepadaPeserta Latsar Calon Pegawai Negeri Sipil
Narna NIP Iabatan
. Yina
:
Marpiya*i, AMd. Kep.
.1990A3272020122006
:Perar#atTera*,pil
Untuk melakukan kegiatan pelaksanaan sosialisasi rancangan SOP Pemasangan Circuit HFNC di RS Paru Ilr.H.A Rctinsulu Bandung pada tanggatr 9 juai ?021. Demikian persetujuan danizin ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Bandung, 8 Juni 2021
Menyetujui dan Mengizinkan
:
Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan
{&r^*,^^{t" Siti Yuyun Hermini, S.Kep. Ners. 196905301997032001
Pesertalatsar CPNS
$irv\t"= Vina Marpiyani, A.Md.Kep
NOTULEN SOSIALISASI RANCA}{GAN SOF TEts&45ANGAN CffiCUIT
HSXYC
Tempat
: Ruang
ICU RS Paru Dr.H.A Rotinsulu Bandung
Hari dan Tanggal
: Rabu,
9lwrri2821
Pukul
: 08.00 sampai selesai
Acara
: Sosialisasi Eancangan SOF Pemasangan Circuit HF"NC
Peserta
:YeruwatlcuRS ParuDr. H. A. RotinsuluBandung
KEGIATAN Kegiatan Sosialisasi mengenai Rancangan SOP Pemasangan Circuit HFNC yang dibawakan oleh Vina Marpiyani, A.Md. Kep bermaksud untuk memberikan pengetahuan kepada perawat RS Paru
Dr H.A Rotinsulu Bandung untuk melaksanakan
lebih optimal
SOp pemasangan Circuit HFNC pada pasien gagal nafas di ruang ICU RS Paru dr'H.A Rotinzulu Bandung. Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu kegiatan dari Program Aktualisasi CPNS 2o?,l. Selain itu, kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk mengurangi resiko cedera pada pasien dan meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan.
Masukan dari salah satu peserta sosialisasi yaitu
l.
:
pada judul SOP yang tadinya "SOP Cara Pemasangan Circuit HFNC menjadi SOP Pemasangan Circuit HFNC"
2. Mohon tambahkan mode pengaturan junior untuk pasien pediatrik pada tahapan soP
Mengetahui
Notulis
Pimpinan Sosialisasi
X?,,--40, Siti
$1m-
Yulun Hermini- S.KeP. Ners
T{rP. 1 96905 30 1997 A3200
1
Vina Marpil,'ani. AMd. KeP. h{IP ! Sc}{t{}}?72t)2An2006
di
Daftar Hadir Sosialisasi Kegiatan Aktualisasi Pendidikan Dasar CPNIS 2AZl Ruang ICU Rumah Sakit Paru dr H.A Rotinsulu Bandung
No 1
l.
Dr
a,,.cr F i tr
1 ,L
Jo
3
|YuAu&
4
\{u5 nh
5
Dtnr o..
6 7
W-+
flon
I
TandQ Tangart
r' o*A- (
42(r^,,
,
! A
tL
rm
xzur
L)
"1
h v
?
*"1*
ll/w
*, 0
L\rrrsKavt^ Y-(
,t-1
.
11
Ah,^ ^,9 -
L2
eti-
L3
Aeq
14
frlyo- F
15
Nlrn6
u
(r-Iuvr?P
(") -
Vivi
ro) ttu
\nlno \r
/l t
l,\p.
U
-
"
[.ia y uae,.r
. NA '
- rJ
"1.
Dw i nr"
f^-
,/ |
6
9ono
{*-
--) =Lr
9 WoL( ,, 1n TC{4n+ - sl I \-'
\$"
[^./-
W#,
!.^kor9
C?"
]riama
/1
r'z--
Bandung, 11 JuniZAZl
Kepada Yth.
Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan RS Paru Dr.H.A Rotinsulu di Bandung
Perihal : PermohonanlzinPelaksanaan Kegiatan Diskusi Refleksi Kasus (DRK) Sehubungdn dengan adanya kegiatan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil tahun 2021
maka peserta CPNS wajib melakukan tahapan kegiatan aktualisasi sebagai
Saya
pesertalrtsar CPNS Tahun 2021:
Nama
: Vina Marpiyani,
NIP
: 199A03272020122046
Iabatan
:Perawrt Terampil
Judul
di Instansinya.
Aktualisasi
AMd. KeP.
:Menyuzun SOP Pemasangan Circuit HFNC
Di Ruang ICU RS Paru
DR HA Rotinsulu Bandung T ahun 2021 Mem<rhon
izin
kepada
Ibu Siti Yuyun Hermini, S. Kep. Ners.,
sebagai Kepala Seksi
Pelayanan Keperawatan untuk melakukan kegiatan Diskusi Refleksi Kasus (DRK) pada
tanggal 15 luni 2021 di Rumah Sakit Paru Dr.H.ARotinsulu Bandung. Demikian surat ini. Atas perhatian dan Kerjasama yang bailq saya ucapkan terima losih.
Hormat saya,
\Ft'uYina Marpiyani, AMd. Kep.
SURAT PERSETUJUAN DAN IZIN DARI ATASAN /PIMPINAN UNTUK SSELAKUT{A}{ KSGTATAH PELAI{SANAAI{ BEgE{Uff
E TLEKSI
Saya selaku Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit Paru DR
KAST}S
HA Rotinsulu
Bandung.
Nama NIP
: Siti Yuyun Hermini, S.Kep.Ners : tr9S9853Siq97S32S#i
Menyatakan setuju dan memberlkanizin kepada Peserta Latsar Calon Pegawai Negeri Sipil
Naana NIP Jabztan
: Vinafu{arpiyani,
:
AMd. Kep,
.1990A327202Aru20A6 . Ferawat
Terampil
Untuk melakukan kegiatan pelaksanaan Diskusi Refleksi Kasus (DRK) padalanggal 15 Juni Z*21 dt RS Paru Dr.HARttiasultr Baadung. Demikian persetujuan danizin ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Bandung. 11 Juni 2021
Menyetujui dan Mengizinkan
:
Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan
i)+-.'rt:,
i :,t..,r- r- i;\ t
\)a'1vLSiti Yuyun Hermini, S.Kep. Ners. 1969053019970320a1
VinaMarpiyani, A.Md. Kep $9AA3272A?:A172W6
NOTULEN SOSIALISASI
BrsK$sr
REF"TEKST KASUS
{}Rr{}
Tempat
Ruang Asma Centre RS Paru Dr.H.A Rotinsulu Bandung
l{aridanTanggal
Selasa, 15 Juni 2021
Pukul
08.00 sampai selesai
Acara
Diskusi Refleksi Kasus {DRK}
Peserta
Perawat ICURS Paru Dr. H. A. Rotinsulu Bandung
KEGIATAN Keg,iatan Diskusi Reftreksi Kasus{DRK} mengeaai Pernasangan dibara,rakan
Circuit HFNC yang
oleh Vina Marpiyani, A.Md. Kep bermaksud untuk memberikan pengetahuan
kepada p*rawat RS Paru Dr. H"A. Rotinsulu Bandung untuk metaksanakan iebih optirnal
dalam
Pemasangan Circuit
HFNC pada pasien gagal nafas di ruang ICU RS Paru dr.H.A
Ratinsutru Baadung. Kegiatan
irii
dilakukan sebagai salah eatu kegiatan dari
Progra.ru.
Aktualisasi CPNS 2A21. Selain itu, kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk mengurangi resiko cederapadapasiendanmentng$<atkankualitaspeiayanankeperawatan. Masukan dari salah satu peserta sosialisasi yaitu
1. Untut *atran humidifikasi
:
harus rnrnggunakan akua bides jargan digan diganti
dengan catan NaCl 0,9 o/o karena akan merusak mesin dan juga membuat tidak fiyeffiaa ke pasien.
2.
Pada saat pemasangan nasal kanuUnasal pronge, harus benar-benar
di cek Kembali
$upaya tidakt*rbalik, untuk alengoptiroaikan oksigen yang raazuk ke pasien.
Mengetahui Pimpinan Sosialisasi
liotciis
{ftr,,,*,^ft"
\Iltr-
Siti Yu),un Hermini. S.Kep. Ners NIP. 1 9690-5 301997432441
Vina Marpi).ani. AMd. Kep IJIP" 1 99A|.27 2020 122005
DAFTAR HADIR KEGIATAN AKTUALISASI DRK
LATSAfi CPtrS 2*23 RUANG ICU R5 PARU DR.H.A ROTINSULU BANDUNG i'rAi;'14
i'i Li
Ntn6l
I
Nlargarur
2"
Tngrrr,
\.
C.h.s.ti^^
4
(
T&f{DFTer{CAf\i
Aw
_
FJ
^
-tY
G,=
I
b
rfifi. F fl,, ^lq
fi"
?-
Ntort
n
Soet'at^
a
q"
Sy-.d.,din Aaif
[o"
AUou
\r"
Diro^
l2
\Rn"
lz
irt
IlsJior,, 5.1all
e
"
tniA.rt
\vrJa\,.
-SLSJ
Bandung, 11 luni2l?T
Kepada Yth. Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan RS Paru Dr.H.ARotinzulu di Bandung
Perihai . Permohonanlzin Pelaksanaan Kegiatan Demonstrasi Pemasangan Circuit ItrNlC Sehubungan dengan adanya kegiatan Pelatihan Dasar Caion Pegawai Negeri Sipil tahun 2021
maka peserta CPNS wajib melalarkan tahapzt kegiatan aktualisasi
di Instansinya.
Saya
sebagai peserta Latsar CPNS Tahun 2A21:
Vina Marpiyani, AMd. Kep.
Narna NTP
199003212420122406
Jabatan
Yerawat Terampil
-l
l-ri.''i
i
.
\.1.I r].i
i
i
rri:
l
:Menlarsun SOP Pemasangan Circuit HFNC
Di Ruang ICU RS Paru
DR HA Rotinsulu Bandung Tahun}O2l
Memohon izin kepada
lbu Siti Yulun }{lermini, S. Kep. Ners.,
sebagai Kepala Seksi
Pelayanan Keperawatan untuk melakukan kegiatan Demonstrasi pemasangaa circuit HFNC di Rumah Sakit Paru Dr.H.A Rotinsulu Bandung padatanggnl 15 Juni 2A21.
Demikian surat ini. Atas perhatian dan Kerjasama yang baik" saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya.
\F,,\* Vina Marpiyani, AMd. Kep.
SURAT PERSETUJUAN DAN IZIN DARI ATASAN I?IMPINAN UNTUK
FTELAKIIT{&}i I{EGqATAI{ PSI.AI(SA$AAT{ SASIAL{SASE
Saya selaku Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit Paru Dr.H.A Rotinsulu Bandung-
Nama NtP
:
Siti Yulun Hermini, S.Kep.Ners
:
1969S53S1997032S0tr
Menyatakan setuju dan memberrkanizinkepadaPesefia Latsar Calon Pegawai Negeri Sipil
Narrra NrP trabatari
: Yina Marpiyami,
:
AMd. Kep.
. w9A$27202}n20a6 :FerawatTeruwpll
Untuk melakukan kegiatan pelaksanaan Demonstrasi pemasangan circuit HFNC di RS Paru Dr.H.A Roti*suiu Bandung pada tanggatr 15 Juni 3*21. Demikian persetujuan danizin ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Bandung, 11 Juni 2021
Menyetujui dan Mengizinkan
:
Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan
Xt*^^-{% Siti Yuyun Hermini, S.Kep. Ners. 196905301997A32AA1
Pesertalatsar CPNS
Vtil,^Vina Marpiyani, A.Md. Kep 199*fi3272*?01?20G6
I
NOTULEN SOSIALISASI T}E}1OHST'fi-{SI PE}IASA}GAN CIECUTT HT}{C
Tempat
Ruang Asma Centre RS Paru Dr.H.A Rotinsulu Bandung
tlari
Selasa, 15
dan Tanggal
trvmZ0
l
Pukul
11.00 sampai selesai
Acara
Demcnstrasi Pemasangan Circuit HFNC
Peserta
Pera.wat
fCURS Paru Dr. H. A. Rotinsulu Bandung
KEGIATAN Kegiataa Dernonstrasi Pemasangan Circuit
ItrNC yeng dibawakan oleh
Vina
Marpiyani, A.Md. Kep bermaksud untuk memberikan pengetahuan kepada perawal RS Paru
Dr. F{.A" Roti*sulu Bardung untuk melaksanakan lebih optimal dalar"r' Pemasangan Circuit HFNC pada pasien gagal nafas di ruang ICU RS Paru dr.H.A Rotinsulu Bandung. Kegiatan
ini diiakukan sebagai salah satu kegiataa dari Prcgram Aktualisasi CFNS 2821. Selain itu, kegiatan sosialisasi
ini
bertujuan untuk mengurangi resiko cedera pada pasien dan
nreningkatkankualitaspelayana*k*peruv,t*tan" Masukan dari salah satu peserta sosialisasi yaitu
l.
:
Tingkatkan kualitas video dengan rnenarnbahkan sr.rara pada saat penjelasan, jangan hanyatulisan saja.
Mengetahui
Fimpinan Scsialisasi
N*tB{is
Vil^,t Siti Yu].un Hermini. S.Kep, Ners NtrP. I 969053CI 199?03200
I
Vina Marpiyani- AMd. Kep. NIP " 1 990032',t 202*122*&6
DAFTAR HADI R AKTUALISASI DEMOi,TSTRASI PEMASAilGAil CIRCUIT HFNC LATSAR CPNS 2021.
RUANG ICU RS PARU DR"H.A ROTINSULU BANDUNG
NAMA
NO
T\?{^^ - s\
1,
o
e\^.rrShr^n-.-
\$rra
frxry
c
\ -rt t \M!", ((,.
a-
t\to^e ftt
s
vtvl
-
7- f
-
)oft'q
Bon'q
b
pr &, .^_e jlt-
Sc^dr4,r,
(D,
A T"^u
.
Ary; f
I*
r,
-
rJ
fub
Din.".
(?-
tr.r,
r5
t.
\11
-t
ft, fn+)
g
^
"l) l%t, -rl'--
/'\-^\--,f
r
n {Y
f"'e/-
tlxc\tga,vr'
4
\{
TANDATANGAN
oDt6ot
[,a$ah
.l
tt
-
Ik
KE.&{ENTR{AbT KE,SE.HATAN R[ DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT PARU Dr. H. A. ROTTNSULU
)
Jalftrr Blrkit Jarian No" 4{} Cfur*beleait
ry )
Hal
Ban&}*g;t$tr,}l
Telepon (fJ22) 2034446 Faksiruite $22) 2fi3 1427 Erxail rsp_b:arlrlu*F,4.:a!rc"q-qE *-ebsi{e sn+x."rsimrtirofiesilill*rg
lci
. Undan-qan
DRK
lampiran Yth. Kepala Ruangan Ie U dan Staff RS Paru Dr H A Rotinsuiu
Di tempat
Asalamualaikum TYr. Wb.
Dalam rangka melaksanakan program'Men1nrzun SOP Pernasangar Circuit
HFNC"
sebagai
pelaksanaan kegiatan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS tahun 2021, maka saya mengundang Bapak/Ibu pada:
lTanggal \ryaktu Tempat Acara Hari
: Rabu,
9luni202l
: 11.00 s.d" selesai : Ruang
ICU
:Sosialisasi Rancangan SOP Pemasangan Circuit HFNC
Demikian surat undangan ini dibuat, semoga Bapak/Ibu berkenan hadir dalam acara tersebut. Terimakasih atas perhatian Bapalllbu.
Mengetahui:
Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan
T
PeserfaLat*ar CPIiS
G
Siti Yuyun Hermini, S.Kep. Ners 196905301997A3?:001
\I4,"Vina Marpiyani, A.Md.Kep 199*S3?720?]*1?;2*86
KEMENTRTAN KESEHATAN RI
Ci* l-1 L] uro'
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT PARU DT. H, A. ROTINSULU ';;, .,1
Hal
: Undangan
Jalan Bukit Jarian Nc. 4$ Cismhlerdt Emdamg 4{}tr41 Telepon {022} 2034446 Faksimite (0ZZ} Z$3 t4ZT
,.t..I .: *e:l'" rsp*nr*t,iemilaarg -
DRK
Lampiran
Yth. Kepala Ruangan IeU dan Staff RS Paru S{ H A RCItinsulu
Di tempat
Asalamualaikum Wr.Wb. Dalam rangka melaksanakan program "Menlnrsun SOP Pemasangan Circuit
HFNC"
sebagai
pelaksanaan kegiatan Akrualisasi Pelatihan Dasar CPNS tahun 2A21, maka saya mengundang
BapaMbu pada:
lTanggal Waktu Tempat Acara lJari
: Selasa, 15IuniZAZl : 09.00 s.d. selesai : Ruang
ICU
:Diskusi Refleksi Kazus
Demikian surat undangan ini dibuat, semoga Bapak/Ibu berkenan hadir dalam acara tersebut. Terimakasih atas perhatian Bapak/Ibu.
Mengetahui:
Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan
Xt^"-@" Siti Yuyun Hermini, S.Kep. Ners. 1q69G53*199?03?SSl
Peserta Lalsar CPI'{S
\X,l,t*": Vina Marpiyani, A.Md.Kep
19qfiS3?7?*2*i?2*06
KtrTUE}-{TRTAN KE,SEHATAN R[
.$x
DIREKTORAT JENDERAL P E LAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT PARU Dr. H. A. ROTTNSULU Jala* BuSt Jari*a H*. '1* Cirm*eXeuit B*irduilg *$1'11 TelePon (022j2A34446 Faksimile (022) 203 1427 Ernaitr rsp*b*rybs:g!i::ili:gt.':*. id
Website www.rsPannotinsduorg
Undangan DRK
Hal Lampiran
Yth. Kepala Ruangan ICU dan Staff RS Paru Dr H A Rotfurmlu
Di tempat
Asalamualaikum lilr.Wb. sebagai Dalam rangka melaksanakan program "Mon5ntsun SOP Pemasangan Circuit HFNC" mengundang pelaksanaan kegiatan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS tahun 2021, maka saya
Bapak/Ibu pada:
lTanggal Waktu Tempat Acaru lFrari
: Selasa, 15 Juni 2021
: 11.00 s.d. selesai :Ruang ICU :Demonstrasi Pemasangan Circuit HFNC
Demikian surat undangan ini dibuat, semoga Bapak/Ibu berkenan hadir dalam acara tersebut. Terimakasih atas perhatian Bapak/Ibu.
Mengetahui:
Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan
Pesertalatsar CPNS
\}1ffi"Siti Yuyun Hermini, S.KeP. Ners. 1969053019970320CI1
Vina Marpiyani, A.Md.KeP 199ffi3?72;A20122005
https://drive.google.com/file/d/1yrcG4a9cTllZ4JM7GEUbWqvV2mOfXVRS/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/17iAnHWLNNOX-2N_371E8D32mxrMeOapp/view?usp=sharing