LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN VI
PEMBUATAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYIMPANAN ALAT DAN BAHAN
DI LABORATORIUM KIMIA JURUSAN KEFARMASIAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANDUNG
DISUSUN OLEH:
VINDI NUR AMALIA. S.Farm
NIP. 199407272022032002
BAPELKES CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
PEMBUATAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENYIMPANAN ALAT DAN BAHAN
DI LABORATORIUM KIMIA JURUSAN KEFARMASIAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANDUNG
Telah diseminarkan
Tanggal 14 Juli 2022 di Bapelkes Cikarang
Coach
dr Titiek Resmisari, MARS
NIP. 19810428200812022
Penguji
Ahmad Wajedi, S.Pd. M.Kes
NIP. 196911121989031002
Mentor
Dra. Elvi Trinovani, M.Si
NIP. 196511111995022001
i
PujisyukursenantiasasayapanjatkankehadiratAllahS.W.TatasrahmatdanhidayahNyasehinggapenulisdapatmenyelesaikanpenyusunanrancanganaktualisasiPelatihanDasar CPNS tahun 2022 Golongan III ini dengan baik.
Penulis menyadari penyusunan rancangan aktualisasi ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, dukungan, masukan, dan semangat pada penulis sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan rancangan kegiatan aktualisasi ini. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis bermaksud mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Pujiono, SKM, M.Kes selaku plt Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
2. Ibu Dra. ElviTrinovani,M.Si,selaku KepalaJurusan Kefarmasian Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung sekaligus mentor yang berkenan membimbing saya dan telah memberikan banyak arahan.
3. Verawati Lenny M, SKM, MKM, selaku Koordinator Pelatihan Manajemen dan Teknis Non Kesehatan yang telah memberikan arahan selama pelatihan dasar berlangsung.
4. drTitiekResmisari,MARS,selakucoachyangtelahmemberikanbimbingan,sarandan kritik untuk perbaikan kualitas Laporan Rancangan Aktualisasi ini.
5. ParaWidyaiswaradilingkunganBapelkesCikarangyangtelahmemberikanbimbingan dan pembelajaran kepada saya
6. Tim Laboratorium pendidikan jurusan Kefarmasian Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
7. Rekan-rekan seperjuangan yang telah memberikan dukungan dalam penyusunan Laporan Rancangan Aktualisasi ini.
Dalam penyusunan rancangan aktulisasi ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu segala masukan, kritik, dan saran yang membangun sangatdiharapkanolehpenulis.Penulisberharaprancanganaktualisasiinidapatdilaksanakan dengan maksimal sehingga dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN guna menjadi ASN yang professional dan berintegritas tinggi.
Bandung, 14 Juli 2022
Penulis
Vindi Nur Amalia
ii KATA PENGANTAR
iii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN i KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iii DAFTAR GAMBAR iv DAFTAR TABEL v BAB I PENDAHULUAN 1 1.1Latar Belakang 1 1.2Tujuan 3 1.3Manfaat 3 BAB II GAMBARAN UMUM 4 2.1Gambaran Umum Organisasi 4 2.1.1 Visi dan Misi Organisasi 4 2.1.2 Struktur Organisasi 6 2.1.3 Tujuan Organisasi 6 2.1.4 Nilai-Nilai Organisasi 7 2.1.5 Tugas dan Fungsi Organisasi 7 2.2Profil Peserta 8 2.2.1 Identitas Peserta 8 2.2.2 Tugas dan Fungsi Jabatan Peserta 8 BAB III RANCANGAN AKTUALISASI 10 3.1Identifikasi Isu 10 3.2Penetapan CoreIssue 13 3.3Deskripsi Isu(CoreIssue) 14 3.4Penyebab Isu 16 3.5Gagasan Pemecahan Isu 17 3.6Kegiatan 18 3.7Matriks Rancangan Isu 19 3.8Rencana Jadwal Kegiatan 29 DAFTAR PUSTAKA 30 LAMPIRAN 31
DAFTAR GAMBAR
iv
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung 6 Gambar 2.2 Foto profil peserta 8 Gambar 3.1 Diagram fishbone 16
v
Table 3.1 Penjelasan Butir SKP 11 Table 3.2 Penapisan Isu Teknik USG 13 Table 3.3 Gagasan Pemecahan Isu 17 Table 3.4 Matriks Rancangan Aktualisasi 19 Table 3.5 Rencana Jadwal Kegiatan 29
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
2.1 Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia no. 5 tahun 2014 mengatur tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Undang-undang ini mengatur tentang asas, prinsip, nilai dasar, serta kode etik dan kode perilaku ASN. Undang-undang juga mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu (satu) tahun masa percobaan. Dengan mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar), diharapkan akan tercipta ASN yang tidak hanya professional tetapi juga berkarakter yang berorientasi pada pelayanan publik sesuai dengan fungsinya, yaitu ASN sebagai pelaksana kebijanan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa.
SeorangASNharusmemilikiorientasiuntukmemberikanpelayananterbaik kepada masyarakat. Oleh karenanya, ASN harus memiliki nilai berAKHLAK ((Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) dengan semboyan “Bangga Melayani Bangsa”. Nilai menjadi budaya kerja baru yang dibangun dan diperkuat di seluruh lingkungan ASN. Sehingga dengan adanya nilai ini diharapkan ASN mampu untuk bertanggung jawab dalam menjalankan Amanah untuk melayani bangsa sebagai upaya terbaik untuk terus meningkatkan martabat bangsa dan menjaga kehormatan negara, institusi serta pribadiASN.Salahsatuupayauntukmewujudkanreformasibirokrasiyangbernilai BerAKHLAK dilakukan perekrutan CPNS 2021 di berbagai instansi baik pusat maupun daerah, termasuk diataranya adalah Kementerian Kesehatan.
Untuk mendapatkan sosok ASN yang professional dalam menjalankan
tugasdanfungsinya,perludilaksanakanpembinaanmelaluiLatihanDasar(Latsar) CPNS.BerdasarkanPeraturanLANNo.1tahun2021tentangpelatihandasarcalon pegawai negeri sipil, pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS)
adalah pendidikan dan pelatihan dalam masa prajabatan yang dilakukan secara terintegrasiuntukmembangunintegritasmoral,kejujuran,semangatdanmotivasi nasionalismedankebangsaan,karakterkepribadiabyangungguldanbertanggung jawab danmemperkuatprofesionalismesertakompetensibidang.PelatihanDasar
CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara
1
terintegrasi. Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara; mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugasjabatannya; mengaktualisasikankedudukandanperanPNSdalamkerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menunjukkan penguasaan Kompetensi
Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas.
PranataLaboratoriumkimiayangselanjutnyadisingkatPLP,adalahjabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan pengelolaan laboratorium pendidikan yang didudukiolehPegawai
Negeri Sipildengan hakdan kewajibanyangdiberikan secara penuh olehpejabat yang berwenang. Pranata Laboratorium adalah jabatan fungsional dalam dunia pendidikan yang sebelumnya dikenal sebagai laboran.
Tugas pokok jabatan pranata laboratorium kimia meliputi pengelolaan laboratorium melalui serangkaian kegiatan perancangan, pengoperasian peralatan, penggunaan bahan, pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan, pengevaluasian sistem kerja laboratorium dan pengembangan kegiatan laboratorium baik untuk pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian kepada masyarakat.
Laboratorium kimia yang selanjutnya disebut Laboratorium adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan, berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas, dengan menggunakanperalatandanbahanberdasarkanmetodekeilmuantertentu,dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian kepada masyarakat.
Pengelolaan alat dan bahan merupakan suatu kegiatan yang ikut menentukan keberhasilan pendayagunaan laboratorium. Kelancaran kegiatan laboratorium akan sangat bergantung pada administrasi, penyimpanan, dan perawatan alat dan bahan. Sementara itu di dalam laboratorium kimia jurusan
Kefarmasian Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung penyimpanan alat dan bahan belum optimal. Masih ditemukan penyimpanan dan penataan alat dan bahan yang tidak memenuhi panduan atau standar laboratorium kimia sehingga dapat mengganggu kegiatan praktikum di laboratorium.
2
Berdasarkan hal tersebut, penulis bermaksud membuat rancangan aktualisasi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan judul Pembuatan
Standar Prosedur Operasional alat dan bahan di laboratorium kimia jurusan
Kefarmasian Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
2.2 Tujuan
Adapun tujuan rancangan aktualisasi sebagai berikut.
a. Umum
Teraktualisasinya nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) sehingga mampu mengaplikasikannya di lingkungan kerja yaitu Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
b. Khusus
Terwujudnya laboratorium yang layak operasi yang didukung dengan pengelolaan alat dan bahan yang baik di laboratorium kimia jurusan kefarmasian Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
2.3 Manfaat
ManfaarbagiPenulismampumenjadiApaturSipilNegarayangprofesional untuk melakukan tugas pokok Pranata Laboratorium kimia dalam pengelolaan laboratorium kimia
Manfaat bagi Organisasi adalah membentuk ASN sebagai pegawai yang
bermanfaat untuk membantu mewujudkan visi dan misi Politeknik Kesehatan
Kemenkes Bandung dalam penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 Gambaran Umum Organisasi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung (Poltekkes Kemenkes Bandung) merupakan lembaga pendidikan vokasi dan profesi bidang kesehatan di bawah
KementerianKesehatandiwilayahJawaBarat,memiliki8jurusandan20program studiyangtersebardiKotaBandung, KotaCimahi, KabupatenKarawang danKota Bogor.
PoltekkesKemenkesBandungawalnyamerupakangabungandariberbagai
akademikesehatandibawahKementerianKesehatanyangberadadiwilayanJawa
Barat. Melalui Keputusan Menteri Kesehatan dan Sosial Nomor 298/MenkesKessos/SK/VI/2001 tahun 2001 ditetapkan sebagai lembaga pendidikan Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung.
Poltekkes Kemenkes Bandung sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan
Pengembangan dan Perberdayaan Sumber Daya Manusia Kementerian Kesehatan
memiliki tugas pokok dalam penyenggaraan pendidikan vokasi bidang kesehatan untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang kompeten dan profesional.
Menghasilkan lulusan tenaga kesehatan yang memenuhi standar kompetensi dan memiliki sejumlah keunggulan, dibutuhkan sistem pengelolaan pendidikan yang bermutu.
2.1.1 Visi dan Misi Organisasi
Poltekkes Kemenkes Bandung memiliki visi untuk “Menjadi
Perguruan Tinggi Kesehatan yang Unggul dalam Teknologi Terapan, Berkarakter dan Berdaya Saing Internasional“. Dimana mengandung
makna:
Unggul : Memiliki daya saing di pasar kerja baik Nasional maupun Internasional dalam bidang teknologi terapan kesehatan
Berkarakter : Memilikikaraktermelayanidenganhati,kejujuran, kepemimpinan, bekerja dalam tim dan entrepreneurship
4
Bertaraf Internasional: Lulusan berkualitas dan dapat bersaing serta berorientasi kepada standar mutu Internasional. Poltekkes Kemenkes Bandung memiliki 7 misi sebagai berikut.
1) Menyelenggarakan pendidikan berkualitas yang berkarakter nasional dan berwawasan global sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi terapan bidang kesehatan.
2) Menyelenggarakan penelitian yang inovatif dengan mengembangkan potensi bahan lokal dan berbasis teknologi terapan.
3) Menyelenggarakan inovasi Pengabmas melalui pemberdayaan masyarakat dengan berbasis hasil penelitian dalam rangka penguatan pembelajaran yang berkualitas.
4) Menyelenggarakan kerjasama dengan pemangku kepentingan baik nasional/internasional dengan prinsip saling menguntungkan dan kemajuan bersama.
5) Membentuk karakter bekerja dengan hati, kepemimpinan dan interpreneurship baik untuk pegawai dan mahasiswa.
6) Mengembangkan pendidikan dan program studi baru dalam rangka memenuhi tuntutan perkembangan pelayanan Kesehatan.
7) Meningkatkan sumber daya yang berintegritas dalam rangka terselenggaranya tata kelola yang baik dan bersih dengan menerapkan prinsip transparan dan akuntabel sebagai BLU pendidikan.
5
2.1.2 Struktur Organisasi
2.1.3 Tujuan Organisasi
1) Terselenggaranya pendidikan yang berkualitas yang berkarakter nasional dan berwawasan global
2) Terselenggaranya penelitian inovatif melalui pusat kajian unggulan dan kerjasama dengan Pemda, swasta dan industry serta PT baik dalam maupun luar negeri
3) Terselenggaranya inovasi pengabmas melalui pemberdayaan masyarakat dengan berbasis hasil penelitian dalam rangka penguatan pembelajaran yang berkualitas
4) Terselenggaranya kerjasama dengan pemangku kepentingan baik nasional/internasional
5) Terbentuknyakarakterbekerjadenganhati,kepemimpinandan interpreneurship baik untuk pegawai maupun mahasiswa
6
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung
6) Berkembangnya pendidikan dan prodi baru dalam rangka memenuhi yankes
7) Mengembangnya bisnis poltekkes melalui kerjasama yang dikelola secara professional.
2.1.4 Nilai-Nilai Organisasi
Poltekkes Kemenkes Bandung mempunyai predikat Wilayah Bebas
dariKorupsi(WBK)dariKementerianKesehatanRI2021,berpegangteguh pada kalimat dan ungkapan spirit “POLKESBAN Juara Melayani dengan
HATI”. Makna ‘HATI’ memiliki arti tersendiri yang berupa:
1) Handal; Professional dan memiliki kompetensi yang mempuni dankepeduliandalammelaksanakantugasuntukmencarisolusi pemecahan masalah.
2) Akuntabel; Setiap Tindakan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan perundangan.
3) Transparan; Memiliki rancangan yang jelas tentang perencanaan dan capaian kinerja organisasi sehingga seluruh anggota dan masyarakat dapat mengetahuinya.
4) Integritas; Konsisten dalam pemikiran, perkataan, dan perbuatan (jujur, Amanah, penuh dedikasi).
2.1.5 Tugas dan Fungsi Organisasi
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
71 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan di Lingkungan Kementerian Kesehatan Pasal 4 dan 5, Poltekkes Kemenkes Bandung mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan Pendidikan Vokasi Bidang Kesehatan dengan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1. Penyusunan rencana, program, dan anggaran;
2. Pelaksanaan dan pengembangan pendidikan vokasi bidang kesehatan;
3. Pelaksanaan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
4. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;
7
5. Pelaksanaan pembinaan sivitas akademika;
6. Pelaksanaan penjaminan mutu penyelenggaraan pendidikan vokasi bidang kesehatan;
7. Pelaksanaan kerja sama di bidang pendidikan vokasi bidang kesehatan;
8. Pelaksanaan administrasi kemahasiswaan dan alumni;
9. Pengelolaan sistem, data, dan informasi;
10.Pelaksanaan urusan hubungan masyarakat;
11.Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan;
12.pelaksanaan urusan administrasi Poltekkes Kemenkes.
Selain menyelenggarakan fungsi tersebut, Poltekkes Kemenkes
Bandung juga dapat melaksanakan dan mengembangkan Pendidikan Profesi setelah memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2.2 Profil Peserta
2.2.1 Identitas Peserta
Nama : Vindi Nur Amalia, S.Farn
NIP : 199407272022032002
Pangkat/Golongan : Penata Muda/IIIa
Jabatan : Pranata Laboratorium kimia Ahli Pertama
Unit Kerja :Diploma III Jurusan Kefarmasian Poltekkes Kemenkes Bandung
8
Gambar 2.2 Foto profil peserta
2.2.2 Tugas Jabatan Peserta
Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan Pasal 5, tugas jabatan fungsional Pranata Laboratorium kimia yaitu melaksanakan kegiatan pengelolaan Laboratorium yang meliputi:
a. Perencanaan
b. Pengoperasian peralatan dan penggunaan bahan
c. Pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan
d. Pengevaluasian sistem kerja
e. Pengembangan kegiatan laboratorium.
Berdasarkan sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yang telah dibuat di unit kerja, uraian tugas yang dilakukan adalah sebagai berikut.
a. Menyiapkan peralatan dan bahan sesuai rencana praktik
b. Memberikan penjelasan dan melakukan pengoperasian peralatan dan bahan umum
c. Mengelola (material handling) sisa bahan umum
d. Memilah limbah yang dihasilkan dari proses penggunaan bahan umum
e. Membersihkan, menata dan menyimpan peralatan, bahan dan sarana penunjang
f. Menyusun laporan pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban
kepada Pimpinan
9
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Identifikasi Isu
Secara umum isu diartikan sebagai suatu fenomena/kejadian yang diartikan sebagai masalah, sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia isu adalah masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi; kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin kebenarannya; kabar angin; desas desus. Isu kritikal dipandang sebagai topik yang berhubungan dengan masalah-masalah sumber daya yang memerlukan pemecahan disertai dengan adanya kesadaran publik akan isu tersebut.
Agar mampu menginternalisasi nilai – nilai dasar ASN dalam pelaksanaan tugas sebagai seorang ASN maka CPNS diwajibkan untuk melakukan habituasi berupa aktualisasi nilai-nilai dasar ASN dalam pelaksanaan kegiatan pemecahan isu terkait isu permasalahan di instansi kerja. Isu yang diangkat berdasarkan pada Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), tugas pokok dan fungsi pegawai. Berikut ini adalah penjelasan butir SKP Pranata Laboratorium kimia.
No. Kegiatan Tugas Pokok
Jabatan Kondisi Saat Ini Kondisi yang
1 Menyiapkan peralatan dan bahan sesuai dengan rencana
praktik
Peralatan dan
bahan disiapkan
sesuai dengan
rencana praktik.
Namun belum
optimalnya
peminjaman alat
dan belum
optimalnya
pencatatan barang
yang masuk dan
keluar dari gudang
di jurusan
Kefarmasian
Diharapkan
Peralatan dan bahan
disiapkan sesuai
dengan rencana
praktik.
Peminjaman alat
terlaksanakan dengan
prosedur peminjaman alat.
Administrasi alat dan
bahan di gudang
tercatat sesuai
dengan standar
pengelolaan laboratorium.
10
Table 3.1 Penjelasan Butir SKP
2 Memberikan penjelasan dan melakukan pengoperasian
peralatan dan bahan umum
3 Mengelola (material handling)
sisa bahan umum
4 Memilah limbah yang dihasilkan
dari proses penggunaan bahan
umum
5 Membersihkan, menata dan menyimpan peralatan, bahan
dan sarana penunjang
6 Menyusun laporan pelaksanaan
tugas sebagai
pertanggungjawaban kepada
Pimpinan
Politeknik
Kesehatan
Kemenkes Bandung
Pengoperasian
peralatan dan bahan
umum dijelaskan
sesuai dengan SPO.
Pengelolaan sisa bahan
umum sudah
dilakukan.
Limbah bahan umum
dipilah dan dibuang
pada tempat khusus yang sesuai.
Belum optimalnya
penyimpanan alat
dan bahan di dalam
laboratorium kimia
jurusan
Kefarmasian
Politeknik
Kesehatan
Kemenkes Bandung.
Laporan dibuat dan disusun sesuai dengan
tugas yang
dilaksanakan.
Pengoperasian
peralatan dan bahan
umum dijelaskan
sesuai dengan SPO.
Pengelolaan sisa
bahan umum sudah dilakukan.
Limbah bahan umum
dipilah dan dibuang
pada tempat khusus yang sesuai.
Kebersihan selalu
terjaga, penataan dan penyimpanan
peralatan, bahan dan sarana penunjang
sesuai dengan aturan
atau penanganannya.
Laporan dibuat dan disusun sesuai dengan
tugas yang
dilaksanakan.
Terdapat tiga masalah yang terjadi di jurusan kefarmasian Politeknik Kesehatan
Kemenkes Bandung sebagai berikut.
1) Belum optimalnya penyimpanan alat dan bahan di dalam laboratorium kimia jurusan Kefarmasian Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung pada tahun 2022.
Penataan alat dan bahan praktikum sangat bergantung pada fasilitas yang ada di laboratorium dan kepentingan pemakai laboratorium. Penataan alat dan bahan di dalam laboratorium dimaksudkan dalam upaya mengurangi resiko
11
terjadinya kecelakaan di laboratorium dan memudahkan pengguna dalam pemanfaatannya.
Berdasarkan observasi, di laboratorium kimia jurusan kefarmasian Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung masih ditemukan penyimpanan alat dan bahan yang kurang baik seperti, penyimpanan alat dan bahan yang kurang tersusun dan pelabelan yang kurang lengkap. Sehingga dapat mempengaruhi kegiatanpraktikummahasiswafarmasidiplomaIIIPoliteknikKesehatanKemenkes Bandung seperti kesulitan dalam menyimpan dan mengambil alat dan bahan, kesalahan dalam penggunaan reagen dan potensi kerusakan alat dan bahan. Hal inidapatdisebabkansalahsatunyakarenabelumadanyapanduan/SPOyang jelas sebagai acuan dalam penyimpanan alat dan bahan di laboratorium kimia.
2) Belum optimalnya peminjaman alat di jurusan Kefarmasian Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung pada tahun 2022.
Peralatan laboratorium digunakan untuk melakukan suatu kegiatan pendidikan, penelitian, pelayanan masyarakat atau studi tertentu. Karenanya peralatan tersebut harus selalu siap pakai, agar sewaktu-waktu dapat digunakan. Di lapangan ditemukan masalah seperti kekurangan peralatan praktikum ketika akan digunakan oleh mahasiswa. Kerusakan dan kehilangan peralatan praktikumjugamenjaditidakterkontrolkarenaketidaktahuansiapapeminjamnya, akibatnya sulit untuk dikonfirmasi. Oleh karena itu harus ada upaya perbaikan dalam peminjaman peralatan praktikum untuk meminimalisir ketidaklengkapan alat praktikum di laboratorium.
3) BelumoptimalnyapencatatanbarangyangmasukdankeluardariGudang jurusan Kefarmasian Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung pada tahun 2022. Administrasilaboratoriumdapat didefinisikansebagaidokumentasiseluruh sarana dan prasarana serta aktivitas laboratorium. Dalam kaitannya dengan pengadaan alat dan bahan, yang bertujuan untuk mencegah kehilangan/penyalahgunaan, memudahkan operasional dan pemeliharaan, mencegah duplikasi/overlapping alat dan bahan, dan memudahkan dalam pengecekan.
Pendokumentasian pemasukan dan pengeluaran barang (alat/bahan) di gudang menjadi salah satu isu yang terjadi di jurusan Kefarmasian Politeknik Kemenkes Bandung. Pencatatan pemasukan dan pengeluaran barang ini berjalan kurang optimal, dimana pencatatan hanya dilakukan 1 kali pada sebuah buku
12
catatandantidakadasistemdokumentasiapapundidalamgudangsehinggadapat berpotensi terjadinya lupa mencatat maupun jumlah stok yang tidak terkontrol.
3.2 Penetapan CoreIssue
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu dilakukan proses analisis untuk memahami isu tersebut secara utuh dan kemudian dengan menggunakan kemampuan berpikir konseptual dicarikan alternatif jalan keluar pemecahan isu. Untuk itu dilakukan penetapan coreissuedengan cara menapisnya untuk menentukan isu mana yang merupakan prioritas untuk mendapatkan sebuah solusi. Penapisan isu yang digunakan adalah dengan teknik USG yang terdiri dari:
1) Urgency(urgensi),yaituseberapamendesaknyasuatuisuharusdibahas,dianalisis dan ditindaklanjuti,
2) Seriousness (keseriusan), yaitu seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan, dan
3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya.
Penggunaan teknik USG ini menggunakan teknik scoringdengan cara memberikan nilai dalam bentuk angka dengan rentang bobot nilai 1-5.
Table 3.2 Penapisan Isu Teknik USG
1. Belum optimalnya penyimpanan alat dan bahan di laboratorium kimia jurusan
Politeknik
Kemenkes
2. Belum optimalnya peminjaman alat di jurusan Kefarmasian
13
No. Isu Keterkaitan Isu dengan Mata Pelatihan Agenda 3 U S G Jumlah Prioritas
Kefarmasian
Kesehatan
Bandung pada tahun 2022. -Manajemen ASN 4 5 3 12 I
-Manajemen ASN 3 4 3 10 II
Politeknik Kesehatan Kemenkes
Bandung pada tahun 2022.
3. Belum optimalnya pencatatan barang yang masuk dan keluar
dariGudang jurusanKefarmasian
Politeknik Kesehatan Kemenkes
Bandung pada tahun 2022.
Keterangan:
5 = sangat kuat pengaruhnya
4 = kuat pengaruhnya
3 = berpengaruh
2 = kurang berpengaruh
1 = sangat kurang berpengaruh
-Manajemen ASN 2 3 3 8 III
U : Urgency
S : Seriousness
G : Growth
BerdasarkananalisispenilaiankualitasisudenganteknikUSGpadatabeldiatas,maka isu terpilih adalah isu nomor 1 “Belum optimalnya penyimpanan alat dan bahan di laboratorium kimia jurusan Kefarmasian Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung tahun 2022”.
3.3 Deskripsi Isu (CoreIssue)
Laboratoriummerupakansalahsatuprasarana,yangdapatdigunakansebagaitempat berlatih untuk melakukan percobaan dan pengamatan. Keberadaan laboratorium sangat diperlukan untuk memberikan pengalaman langsung dari teori yang sudah diterima melalui kegiatan laboratorium/praktikum, untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.
Pengelolaan alat dan bahan merupakan suatu kegiatan yang ikut menentukan keberhasilan pendayagunaan laboratorium. Kelancaran kegiatan laboratorium akan sangat bergantung pada administrasi, penyimpanan, dan perawatan alat dan bahan. Adapun tujuan tata letak laboratorium adalah:
1) Mengurangi hambatan dalam upaya melaksanakan suatu pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
2) Memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna/pekerja/operator.
3) Memaksimalkan penggunaan peralatan.
4) Memberikan hasil yangmaksimal dengan pendanaan yang minimal.
5) Mempermudah pengawasan.
14
Alat dan bahan di laboratorium kimia jurusan Kefarmasian Politeknik Kesehatan
KemenkesBandung masihbelumtersimpandantertatadenganbaik.Penyimpananperalatan masihterbilangbelummemenuhistandar,dimanapengelompokkanalatbelumjelassehingga masih tercampur antara satu jenis alat dengan alat lain. Dalam penyimpanan dan penataan alat harus memperhatikan jenis bahan dasar penyusun alat tersebut, alat yang terbuat dari logam terpisah dengan alat gelas atau porselen, memperhatikan aspek bobot benda dan menyimpan alat-alat yang berat di tempat yang rendah untuk memudahkan saat diambil dan disimpan.
Begitupun dengan penyimpanan bahan. Di dalam laboratorium kimia jurusan Kefarmasian Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung ditemukan bahan-bahan praktikum yangsebagianbesarmerupakanbahankimiabelumtersusunsecaraalfabetis,identitasbahan pada label wadah tidak lengkap, dan penyimpanan yang tidak tepat. Penyimpanan bahan kimia harus mendapatkan perhatian khusus, sebab setiap bahan kimia dapat menimbulkan bahaya seperti kebakaran dan keracunan. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan yaitu penyimpanan bahan diatur berdasarkan pengelompokannya dan ditata alfabetis, penyimpananbahankimiajauhdarisumberpanasdantidakterkenasinarmataharilangsung, pelabelan berisi identitas lengkap, tidak menyimpan wadah bahan kimia yang terbuat dari gelas di lantai, tidak menyimpan bahan kimia pada tempat yang sulit dijangkau, tidak menyimpan bahan kimia secara berlebihan di laboratorium dan botol berisi asam/basa kuat, jangan ditempatkan berdekatan.
Isu ini terjadi dapat disebabkan diantaranya karena:
1) Pranata Laboratorium Pendidikan yang ada kurang menguasai tata kelola laboratorium.
2) Pranata Laboratorium Pendidikan memiliki beban kerja yang tinggi, sehingga pengelolaan laboratorium kurang optimal.
3) Sarana dan prasarana laboratorium belum memadai.
4) Belum ada panduan/SPO yang jelas terkait penyimpanan alat dan bahan sesuai standar.
Dengan demikian apabila tidak dilakukan upaya penyelesaian terhadap isu tersebut, maka dapat terjadi dampak-dampak berikut:
1) Peralatandanbahanpraktikumkurangtertatadenganbaiksesuaidenganpenanganan masing-masing peralatan dan bahan.
2) Peralatanlaboratoriumyangrusakbergabungdenganperalatanyangmasihberfungsi.
3) Penataan dan pelabelan peralatan dan bahan dilakukan seadaanya.
15
4) Masa kadaluarsa bahan kurang terkontrol karena pelabelan yang tidak lengkap.
5) Tidak ada pemisahan antara peralatan atau bahan yang berbeda kategori.
6) Terjadi kesalahan pengambilan bahan kimia oleh pengguna.
7) Peralatan dan bahan praktikum dapat mengalami kerusakan akibat penataan yang kurang tepat.
8) Kesulitan dapat terjadi saat pencarian peralatan dan bahan yang akan digunakan.
9) Keamanan dan keselamatan kerja kurang terjamin.
Laboratoriumkimiaharusmerupakantempatyangamanbagiparapenggunanya,baik mahasiswa, dosen, maupun tenaga laboratorium itu sendiri. Dalam hal ini seorang pranata laboratorium/tenaga laboratorium memegang peranan penting dalam menciptakan suatu laboratoriumyangaman.Danjugadengankerjasamayangsinergisdariberbagaipihakmaka akanterciptalaboratoriumyangamandannyamanbagisemuaorangyangmenggunakannya.
3.4 Penyebab Isu
Analisis terhadap penyebab isu dilakukan dengan menggunakan metode diagram fishbone.Denganpendekatandiagramfishboneinidiharapkandapatmenganalisisisudengan memetakan isu berdasarkan cabang-cabang/penyebab masalah terkait.
Skill Surrounding
Sarana dan prasarana kurang memadai/perlu perbaikan
PLP kurang memahami aturan pengelolaan lab
Belum optimalnya
penyimpanan alat dan bahan di dalam laboratorium kimia
jurusan Kefarmasian
SPO belum tersedia di laboratorium
PLP memiliki beban kerja yang tinggi
Supplier System
Poltekkes Bandung pada tahun 2022.
16
Gambar 3.1 Diagram fishbone
3.5 Gagasan Pemecahan Isu
Berdasarkan analisis penilaian kualitas isu, maka dapat disimpulkan gagasan pemecahan isu yang dapat menyelesaikan persoalan tersebut di atas adalah dengan optimalisasipenyimpananalatdanbahandilaboratoriumkimiajurusanKefarmasianPoliteknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
Table 3.3 Gagasan Pemecahan Isu
Jurusan Kefarmasian Politeknik Kesehatan
Unit kerja
Isu yang diangkat
Gagasan pemecahan isu
Kemenkes Bandung
Belum optimalnya penyimpanan alat dan bahan di dalam laboratorium kimia jurusan Kefarmasian Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung pada tahun 2022.
Pembuatan Standar Prosedur Operasional alat dan bahan di laboratorium kimia jurusan Kefarmasian
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung
Kegiatan
1. Konsultasi dengan Pimpinan terkait konsep penyusunan SPO penyimpanan alat dan bahan di laboratoriumkimiajurusanKefarmasianPoliteknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
2. Diskusi dengan pihak terkait mengenai konsep penyusunan SPO penyimpanan alat dan bahan di laboratoriumkimiajurusanKefarmasianPoliteknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
3. Penyusunan SPO penyimpanan alat dan bahan di laboratoriumkimiajurusanKefarmasianPoliteknik Kesehatan Kemenkes Bandung
4. Sosialisasi SPO penyimpanan alat dan bahan di laboratorium kimia jurusan Kefarmasian Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
5. Evaluasi SPO penyimpanan alat dan bahan di laboratoriumkimiajurusanKefarmasianPoliteknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
17
3.6 Kegiatan
Rancangan kegiatan pemecahan isu yang akan dilakukan adalah sebagai berikut.
a. Konsultasi dengan Pimpinan terkait konsep penyusunan SPO penyimpanan alat dan bahan di laboratorium kimia jurusan Kefarmasian Politeknik Kesehatan
Kemenkes Bandung.
1) Menyiapkan bahan/referensi untuk didiskusikan dengan Pimpinan.
2) Menghubungi Pimpinan untuk membuat janji konsultasi.
3) Melakukan konsultasi sesuai dengan janji yang dibuat.
4) Mendokumentasikan hasil konsultasi dengan Pimpinan.
b. DiskusidenganpihakterkaitmengenaikonseppenyusunanSPOpenyimpananalat dan bahan di laboratorium kimia jurusan Kefarmasian Politeknik Kesehatan
Kemenkes Bandung.
1) Menyiapkan bahan/referensi untuk didiskusikan dengan pihak terkait.
2) Menghubungi pihak terkait seperti kepala Laboratorium dan Pranata Laboratorium Pendidikan lain untuk berdiskusi.
3) Melakukan diskusi sesuai dengan janji yang dibuat.
4) Mendokumentasikan hasil diskusi.
c. Penyusunan SPO penyimpanan alat dan bahan di laboratorium kimia.
1) Mengumpulkan bahan/referensi mengenai penyimpanan alat dan bahan di laboratorium yang baik dan benar sesuai standar.
2) Menyusun SPO.
3) Mengajukan dokumen SPO kepada Kepala Jurusan Kefarmasian Poltekkes Kemenkes Bandung untuk evaluasi lebih lanjut dan disetujui.
d. Sosialisasi SPO penyimpanan alat dan bahan di laboratorium kimia jurusan Kefarmasian Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
1) Menyiapkan sarana dan prasarana sosialisasi.
2) Menghubungi pihak terkait seperti kepala Laboratorium dan Pranata Laboratorium Pendidikan lain.
3) Melakukan sosialisasi.
e. Evaluasi SPO penyimpanan alat dan bahan di laboratorium kimia.
1) Melakukan perbaikan penyimpanan alat dan bahan sesuai dengan SPO yang dibuat.
2) Melakukanevaluasiberupaobservasikegiatanpraktikumdilaboratoriumkimia jurusan Kefarmasian Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
18
3.7 Matriks Rancangan Aktualisasi
Nama : Vindi Nur Amalia, S.Farm
Jabatan : Pranata Laboratorium kimia Ahli Pertama
Unit Kerja : Jurusan Kefarmasian Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung
Isu yang Diangkat : Belum optimalnya penyimpanan alat dan bahan di dalam laboratorium kimia jurusan Kefarmasian
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung pada tahun 2022.
Gagasan Pemecahan Isu : Pembuatan Standar Prosedur Operasional alat dan bahan di laboratorium kimia jurusan Kefarmasian
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
Table 3.4 Matriks Rancangan Aktualisasi
Keterkaitan
Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi
terhadap Visi Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
1. Konsultasi dengan
Pimpinan terkait
konsep penyusunan
SPO penyimpanan
alat dan bahan di
laboratorium kimia
jurusan Kefarmasian
Politeknik Kesehatan
Kemenkes Bandung.
1) Menyiapkan
bahan/referensi untuk
didiskusikan dengan Pimpinan.
Tersedianya bahan/referensi
Melaksanakan
kegiatan dengan
tanggung jawab
(Akuntabel) dan
bertindak proaktif
(Adaptif)
Meningkatkan
sumber daya yang
berintegritas dalam rangka
terselenggaranyatata
kelola yang baik dan
bersih dengan
menerapkan prinsip
transparan dan
Setiap Tindakan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan perundangan (Akuntabel)
19
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil
2) Menghubungi Pimpinan untuk membuat janji konsultasi.
Tersedianya waktu untuk konsultasi.
Menghubungi Pimpinan dengan
SPOan dan ramah (Berorientasi
pelayanan)
akuntabel sebagai
BLU pendidikan.
Menyelenggarakan
kerjasama dengan
pemangku
kepentingan baik
nasional/internasional
dengan prinsip saling
menguntungkan dan kemajuan bersama.
Memiliki rancangan yang jelas tentang perencanaan dan capaian kinerja organisasi sehingga
seluruh anggota dan masyarakat dapat mengetahuinya (Transparan)
3) Melakukan konsultasi sesuai dengan janji yang dibuat.
Terlaksananya
konsultasi dengan
Pimpinan
Melakukan konsultasi dengan
perilaku yang baik
sebagai ASN (Loyal), sehingga
tercipta suasana
yang kondusif (Harmonis) dan terbangun
kerjasama dan
dukungan dari
Menyelenggarakan
kerjasama dengan
pemangku
kepentingan baik
nasional/internasional dengan prinsip saling
menguntungkan dan kemajuan bersama.
Konsisten dalam pemikiran, perkataan, dan perbuatan (jujur, Amanah, penuh dedikasi (Integritas)
20
2. Diskusi dengan pihak
terkait mengenai
konsep penyusunan
SPO penyimpanan
alat dan bahan di
laboratorium kimia
jurusan Kefarmasian
Politeknik Kesehatan
Kemenkes Bandung.
4) Mendokumentasikan
hasil konsultasi dengan
Pimpinan.
Hasil kosultasi
berupa masukan atau perbaikan terdokumentasi.
Pimpinan (Kolaboratif)
Melakukan tugas
dengan kualitas
terbaik (Kompeten)
Membentuk karakter
bekerja dengan hati, kepemimpinan dan interpreneurship baik
untuk pegawai dan mahasiswa.
Professional dan memiliki kompetensi
yang mempuni dan
kepedulian dalam
melaksanakan tugas
untuk mencari solusi
pemecahan masalah (Handal)
1) Menyiapkan
bahan/referensi untuk
didiskusikan dengan
pihak terkait.
Tersedianya
bahan/referensi Melaksanakan
kegiatan dengan
tanggung jawab
(Akuntabel), bertindak proaktif
dalam melakukan
perbaikan
(Adaptif), disertai
dengan tindakan
yang hati-hati dan
penuh tanggug
jawab dalam
Meningkatkan
sumber daya yang
berintegritas dalam
rangka terselenggaranyatata
kelola yang baik dan
bersih dengan
menerapkan prinsip
transparan dan
akuntabel sebagai
BLU pendidikan.
Setiap Tindakan dapat
dipertanggungjawabkan
sesuai dengan
peraturan perundangan (Akuntabel)
21
2) Menghubungi pihak terkait seperti kepala Laboratorium dan Pranata Laboratorium Pendidikan lain untuk berdiskusi.
pencarian literatur (Loyal).
Tersedianya waktu untuk diskusi. Menghubungi Pimpinan dengan
SPOan dan ramah (Berorientasi
pelayanan)
Menyelenggarakan
kerjasama dengan
pemangku
kepentingan baik
nasional/internasional
dengan prinsip saling
menguntungkan dan kemajuan bersama.
Memiliki rancangan yang jelas tentang perencanaan dan capaian kinerja organisasi sehingga seluruh anggota dan masyarakat dapat mengetahuinya (Transparan)
3) Melakukan diskusi sesuai dengan janji yang dibuat.
Terlaksananya diskusi dengan pihak terkait.
Bekerja sama dengan pegawai lain saat penelusuran SPO (Kolaboratif) dan menciptakan lingkungan yang kondusif (Harmonis)
Menyelenggarakan
kerjasama dengan
pemangku
kepentingan baik
nasional/internasional
dengan prinsip saling
menguntungkan dan kemajuan bersama.
Konsisten dalam pemikiran, perkataan, dan perbuatan (jujur, Amanah, penuh dedikasi (Integritas)
4) Mendokumentasikan hasil diskusi. Hasil kosultasi berupa masukan Melakukan tugas dengan kualitas Membentuk karakter
bekerja dengan hati, Professional dan memiliki kompetensi
22
3. Penyusunan SPO
penyimpanan alat
dan bahan di laboratorium kimia
jurusan Kefarmasian
Politeknik Kesehatan
Kemenkes Bandung.
1) Mengumpulkan bahan/referensi
mengenai penyimpanan
alat dan bahan di laboratorium yang baik
dan benar sesuai dengan standar.
atau perbaikan terdokumentasi. terbaik (Kompeten)
kepemimpinan dan interpreneurship baik
untuk pegawai dan mahasiswa.
yang mempuni dan kepedulian dalam
melaksanakan tugas
untuk mencari solusi pemecahan masalah (Handal)
Tersedianya bahan/referensi
Melaksanakan kegiatan dengan tanggung jawab (Akuntabel), bertindak proaktif dalam melakukan perbaikan (Adaptif),
Meningkatkan
sumber daya yang
berintegritas dalam
rangka
terselenggaranyatata
kelola yang baik dan bersih dengan
menerapkan prinsip
transparan dan
akuntabel sebagai
BLU pendidikan.
Setiap Tindakan dapat
dipertanggungjawabkan
sesuai dengan
peraturan perundangan (Akuntabel)
2) Menyusun SPO. SPO tersusun berupa softfile
Melakukan pemilahan
bahan/literatur/SPO
dengan kualitas
terbaik
Meningkatkan
sumber daya yang
berintegritas dalam
rangka
terselenggaranyatata
Professional dan memiliki kompetensi yang mempuni dan kepedulian dalam
melaksanakan tugas
23
(Kompeten), melakukan
pemilahan supaya
terwujudnya
perbaikan (Berorientasi
pelayanan)
kelola yang baik dan bersih dengan
menerapkan prinsip
transparan dan
akuntabel sebagai
BLU pendidikan.
untuk mencari solusi pemecahan masalah (Handal)
Memiliki rancangan
yang jelas tentang
perencanaan dan
capaian kinerja
organisasi sehingga
seluruh anggota dan
masyarakat dapat
mengetahuinya (Transparan)
3) Mengajukan dokumen
SPO kepada Kepala
Jurusan Kefarmasian
Poltekkes Kemenkes Bandung.
SPO disetujui oleh
Menyelenggarakan
Konsisten dalam
dengan berperilaku
Pimpinan Menyerahkan SPO
SPOan dan baik
(Loyal).
Membangun
kerjasama dengan
Pimpinan dalam
penyusunan dan
perbaikan SPO
(Kolaboratif) dan
kerjasama dengan
pemangku
kepentingan baik
nasional/internasional
dengan prinsip saling
menguntungkan dan
kemajuan bersama.
pemikiran, perkataan, dan perbuatan (jujur, Amanah, penuh dedikasi (Integritas)
24
4. Sosialisasi SPO
penyimpanan alat
dan bahan di
laboratorium kimia
jurusan Kefarmasian
Politeknik Kesehatan
Kemenkes Bandung.
1) Menyiapkan sarana dan prasarana sosialisasi.
Tersedianya sarana dan prasarana sosialisasi.
menciptakan
lingkungan yang
kondusif (Harmonis)
Menyediakan media
sosialisasi yang
dapat dipahami
oleh pihak terkait
(Adaptif) dan
melakukan tugas
dengan tanggung
jawab (Akuntabel)
Meningkatkan
sumber daya yang
berintegritas dalam
rangka
terselenggaranyatata
kelola yang baik dan
bersih dengan
menerapkan prinsip
transparan dan
akuntabel sebagai
BLU pendidikan.
Setiap Tindakan dapat
dipertanggungjawabkan
sesuai dengan
peraturan perundangan (Akuntabel)
2) Menghubungi pihak terkait seperti kepala
Laboratorium dan Pranata Laboratorium
Pendidikan lain.
Tersedianya waktu
untuk sosialisasi
Menghubungi pihak
terkait dengan
SPOan dan ramah (Berorientasi pelayanan)
Meningkatkan
sumber daya yang
berintegritas dalam
rangka
terselenggaranyatata
kelola yang baik dan
bersih dengan
Professional dan memiliki kompetensi yang mempuni dan kepedulian dalam
melaksanakan tugas
untuk mencari solusi
25
3) Melakukan sosialisasi Terlaksananya
sosialisasi SPO.
Melakukan
sosialisasi dengan
perilaku yang baik
sebagai ASN
(Loyal) dan
menyampaikan
dengan
penyampaian yang
jelas (Kompeten)
sehingga tercipta
suasana yang
kondusif (Harmonis) dan terbangun
kerjasama dan
dukungan dari
pihak terkait (Kolaboratif)
menerapkan prinsip
transparan dan
akuntabel sebagai
BLU pendidikan.
Menyelenggarakan
kerjasama dengan
pemangku
kepentingan baik
nasional/internasional
dengan prinsip saling
menguntungkan dan
kemajuan bersama.
pemecahan masalah (Handal)
Konsisten dalam pemikiran, perkataan, dan perbuatan (jujur, Amanah, penuh
dedikasi (Integritas)
Memiliki rancangan yang jelas tentang
perencanaan dan capaian kinerja
organisasi sehingga seluruh anggota dan masyarakat dapat mengetahuinya (Transparan)
26
5. Evaluasi SPO
penyimpanan alat
dan bahan di laboratorium kimia
jurusan Kefarmasian
Politeknik Kesehatan
Kemenkes Bandung.
1) Melakukan perbaikan
penyimpanan alat dan bahan sesuai dengan SPO yang dibuat.
Tersimpannya alat dan bahan sesuai
SPO.
Melakukan
penataan ulang alat
dan bahan
(Berorientasi
pelayanan).
Penataan disesuai
dengan SPO yang
dibuat (Akuntabel)
Mengelompokkan
alat dan bahan
sesuai dengan
kolompoknya
(Kompeten)
Bekerjasama
dengan pihak
terkait dalam
penerapan SPO (Kolaboratif),
disertai dengan
prilaku yang baik
sebagai ASN
Menyelenggarakan
kerjasama dengan
pemangku
kepentingan baik
nasional/internasional
dengan prinsip saling
menguntungkan dan
kemajuan bersama.
Professional dan memiliki kompetensi yang mempuni dan kepedulian dalam
melaksanakan tugas
untuk mencari solusi
pemecahan masalah
(Handal)
Konsisten dalam
pemikiran, perkataan, dan perbuatan (jujur, Amanah, penuh dedikasi (Integritas)
27
2) Melakukan observasi kegiatan praktikum di laboratorium kimia
jurusan Kefarmasian
Politeknik Kesehatan
Kemenkes Bandung.
Terkelolanya laboratorium
(Loyal) sehingga
tercipta suasana
yang nyaman (Harmonis)
Melakukan evaluasi
dengan bersikap
proaktif (Adaptif)
Meningkatkan
sumber daya yang
berintegritas dalam
rangka
terselenggaranyatata
kelola yang baik dan
bersih dengan
menerapkan prinsip
transparan dan
akuntabel sebagai
BLU pendidikan.
Setiap Tindakan dapat
dipertanggungjawabkan
sesuai dengan
peraturan perundangan (Akuntabel)
Memiliki rancangan
yang jelas tentang
perencanaan dan
capaian kinerja
organisasi sehingga seluruh anggota dan
masyarakat dapat mengetahuinya (Transparan)
28
3.8 RENCANA JADWAL KEGIATAN
Adapun rencana pelaksanaan kegiatan disajikan dalam tabel jadwal sebagai berikut.
III IV I II III
1 Konsultasi dengan Pimpinan terkait konsep penyusunan SPO penyimpanan alat dan bahan di laboratorium kimia jurusan Kefarmasian Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
2 Diskusi dengan pihak terkait mengenai konsep penyusunan SPO penyimpanan alat dan bahan di laboratorium kimia jurusan Kefarmasian Politeknik
Kesehatan Kemenkes Bandung.
3 Penyusunan SPO penyimpanan alat dan bahan di laboratorium kimia jurusan Kefarmasian Politeknik
Kesehatan Kemenkes Bandung.
4 Sosialisasi SPO penyimpanan alat dan bahan di laboratorium kimia jurusan Kefarmasian Politeknik
Kesehatan Kemenkes Bandung.
5 Evaluasi SPO penyimpanan alat dan bahan di laboratorium kimia jurusan Kefarmasian Politeknik
Kesehatan Kemenkes Bandung.
29
Kegiatan Juli 2022 Agustus 2022
Table 3.5 Rencana Jadwal Kegiatan
No.
DAFTAR PUSTAKA
Budimarwanti C., M.Si, Pengelolaan Alat dan Bahan Di Laboratorium Kimia. UNY.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Analisis Isu Kontemporer. Jakarta.
Badan PPSDM Kesehatan. 2021. Standar Laboratorium Pendidikan Vokasi Bidang Kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan di Lingkungan Kementerian Kesehatan.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor 7 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan.
Soemanto Imamkhasani. 1990. Keselamatan Kerja dalam Laboratorium Kimia. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia.
30
Sasaran Kinerja Pegawai
31
LAMPIRAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN VI
PEMBUATAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYIMPANAN ALAT DAN BAHAN
DI LABORATORIUM KIMIA JURUSAN KEFARMASIAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
BANDUNG
BAPELKES CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2022
PROFIL PESERTA
Nama : Vindi Nur Amalia, S.Farm
NIP : 199407272022032002
Pangkat/Golongan : Penata Muda/IIIa
Jabatan : Pranata Laboratorium kimia
Ahli Pertama
Unit Kerja : D3 Jurusan Kefarmasian
Poltekkes Kemenkes Bandung
PROFIL INSTANSI
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung
(Poltekkes Kemenkes Bandung) merupakan
lembaga pendidikan vokasi dan profesi bidang
kesehatan di bawah Kementerian Kesehatan di wilayah Jawa Barat, memiliki 8 jurusan dan 20 program studi yang tersebar di Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Karawang dan Kota
Bogor.
Visi:MenjadiPerguruanTinggiKesehatanyangUngguldalamTeknologiTerapan, BerkarakterdanBerdayaSaingInternasional
Misi
1) Menyelenggarakan pendidikan berkualitas
yang berkarakter nasional dan berwawasan global sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi terapan bidang kesehatan.
4) Menyelenggarakan kerjasama dengan pemangku kepentingan baik nasional/internasional dengan prinsip saling menguntungkan dan kemajuan bersama.
2) Menyelenggarakan penelitian yang
inovatif dengan mengembangkan potensi bahan lokal dan berbasis teknologi terapan.
5) Membentuk karakter bekerja dengan hati, kepemimpinan dan interpreneurship baik untuk pegawai dan mahasiswa.
3) Menyelenggarakan inovasi Pengabmas
melalui pemberdayaan masyarakat dengan
berbasis hasil penelitian dalam rangka penguatan pembelajaran yang berkualitas.
6) Mengembangkan pendidikan dan program studi baru dalam rangka memenuhi tuntutan perkembangan pelayanan Kesehatan.
7) Meningkatkan sumber daya yang
berintegritas dalam rangka terselenggaranya
tata kelola yang baik dan bersih dengan
menerapkan prinsip transparan dan akuntabel sebagai BLU pendidikan.
Tugas dan Fungsi Organisasi
PMK RI no. 71 th 2020
ttg Organisasi dan Tata Kerja
Tugas: Melaksanakan
penyelenggaraan Pendidikan
Vokasi Bidang Kesehatan
Fungsi:
1.Penyusunan rencana, program, dan anggaran;
2.Pelaksanaan dan pengembangan pendidikan vokasi bidang kesehatan;
3.Pelaksanaan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
4.Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;
5.Pelaksanaan pembinaan sivitas akademika;
6.Pelaksanaan penjaminan mutu penyelenggaraan pendidikan vokasi bidang kesehatan;
7.Pelaksanaan kerja sama di bidang pendidikan vokasi bidang kesehatan;
8.Pelaksanaan administrasi kemahasiswaan dan alumni;
9.Pengelolaan sistem, data, dan informasi;
10. Pelaksanaan urusan hubungan masyarakat;
11. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan;
12. pelaksanaan urusan administrasi Poltekkes Kemenkes.
Nilai Organisasi
POLKESBAN Juara Melayani dengan HATI
Handal - Professional dan memiliki kompetensi yang mempuni dan kepedulian
dalam melaksanakan tugas untuk mencari solusi pemecahan masalah
Akuntabel - Setiap Tindakan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan perundangan.
Transparan - Memiliki rancangan yang jelas tentang perencanaan dan capaian
kinerja organisasi sehingga seluruh anggota dan masyarakat dapat mengetahuinya.
Integritas - Konsisten dalam pemikiran, perkataan, dan perbuatan (jujur, Amanah, penuh dedikasi).
TUGAS JABATAN PESERTA
Permenpan RB RI no. 7 th. 2019 tentang
Jabatan Funsional PLP
a.Perencanaan
b.Pengoperasian peralatan & penggunaan bahan
c.Pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan
d.Pengevaluasian sistem kerja
e.Pengembangan kegiatan laboratorium.
1.
2.
Sasaran Kinerja Pegawai
Menyiapkan peralatan dan bahan sesuai rencana praktik
Memberikan penjelasan dan melakukan pengoperasian
peralatan dan bahan umum
3.
4.
Mengelola (material handling) sisa bahan umum
Memilah limbah yang dihasilkan dari proses penggunaan
bahan umum
Membersihkan, menata dan menyimpan peralatan, bahan
dan sarana penunjang
Menyusun laporan pelaksanaan tugas sebagai
pertanggungjawaban kepada Pimpinan
5. 6.
Belum optimalnya penyimpanan alat dan bahan di dalam laboratorium
kimia jurusan Kefarmasian
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung pada tahun 2022.
Identifikasi Isu
Belum optimalnya peminjaman alat di jurusan Kefarmasian Politeknik
Kesehatan Kemenkes Bandung pada tahun 2022.
Belum optimalnya pencatatan barang yang masuk dan keluar dari
Gudang jurusan Kefarmasian
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung pada tahun 2022.
Penataan alat dan bahan
praktikum kurang baik. Misalnya, kurang lengkapnya pelabelan bahan
kimia, kurang tertatanya
penyimpanan alat dan bahan di dalam lemari.
Belum tersedianya panduan
peminjaman alat dengan jelas
sehingga kerusakan dan
kehilangan peralatan praktikum
menjadi tidak terkontrol
Administrasi di gudang belum
berjalan optimal karena
pencatatan 1 sistem sehingga
resiko kehilangan, dan kesulitan
pengecekkan barang.
RUMUSAN ISU
Isu terpilih: Belum optimalnya penyimpanan alat dan bahan di laboratorium kimia jurusan kefarmasian
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung tahun 2022
DESKRIPSI ISU TERPILIH
Belum optimalnya penyimpanan alat dan bahan di dalam laboratorium kimia
jurusan Kefarmasian Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung pada tahun 2022.
Data/Fakta
Pengelompokan alat
belum jelas
Bahan kimia belum
tersusun secara alfabetis
Identitas alat dan bahan
pada label wadah tidak
lengkap
Penyimpanan yang tidak
tepat
Dampak
Terjadi kesalahan pengambilan
bahan kimia oleh pengguna
K3 kurang terjamin
Kesulitan pencarian
Alat dan bahan cepat
kerusakan
Masa kadaluarsa bahan kurang
terkontrol
Surrounding System
Sarana prasarana
kurang memadai/perlu
perbaikan
Penyebab Analisa Isu
Skill
PLP kurang memahami pengelolaan
laboratorium
Belum optimalnya
penyimpanan alat
dan bahan di dalam
laboratorium kimia
jurusan Kefarmasian
SPO belum
tersedia di
laboratorium
Supplier
PLP memiliki
beban kerja
yang tinggi
Poltekkes Bandung pada tahun 2022.
Konsultasi dengan Pimpinan terkait konsep penyusunan SPO penyimpanan alat dan bahan di
laboratorium kimia jurusan Kefarmasian Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
Tahapan Kegiatan
Menyiapkan bahan/referensi
Output
Tersedianya bahan/referensi
Nilai BerAkhlak
Tanggung jawab (Akuntabel)
Proaktif (Adaftif)
Menghubungi Pimpinan
Tersedianya waktu
Sopan dan Ramah
(Berorientasi Pelayanan
Melakukan konsultasi
Terlaksananya konsultasi
Perilaku baik (Loyal)
Suasana Kondusif (Harmonis)
Bekerjasama (Kolaboratif)
Mendokumentasikan hasil
Adanya masukan/saran
Melakukan tugas dengan
kualitas terbaik (Kompeten)
Konsultasi dengan Pimpinan terkait konsep penyusunan SPO penyimpanan alat dan bahan di
laboratorium kimia jurusan Kefarmasian Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
Tahapan Kegiatan
Menyiapkan bahan/referensi
Kontribusi terhadap
Visi Misi Organisasi
Menyelenggarakan kerjasama dengan
pemangku kepentingan baik nasional/internasional dengan prinsip saling menguntungkan dan kemajuan bersama.
Penguatan Nilai Organisasi
Akuntabel
Menghubungi Pimpinan
Membentuk karakter bekerja dengan hati, kepemimpinan dan interpreneurship baik untuk pegawai dan mahasiswa.
Melakukan konsultasi
Meningkatkan sumber daya yang
berintegritas dalam rangka
Transparan
Integritas
Mendokumentasikan hasil
terselenggaranya tata kelola yang baik dan bersih dengan menerapkan prinsip
transparan dan akuntabel sebagai BLU pendidikan.
Handal
Diskusi dengan pihak terkait mengenai konsep penyusunan SPO penyimpanan alat dan bahan
di laboratorium kimia jurusan Kefarmasian Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
Tahapan Kegiatan Output
Menyiapkan bahan/referensi
Tersedianya bahan/referensi
Nilai BerAkhlak
Tanggung jawab (Akuntabel)
Proaktif (Adaftif)
Menghubungi Pihak terkait
Tersedianya waktu
Sopan dan Ramah
(Berorientasi Pelayanan
Melakukan diskusi
Mendokumentasikan hasil
Terlaksananya diskusi
Adanya masukan/saran
Perilaku baik (Loyal)
Suasana Kondusif (Harmonis)
Bekerjasama (Kolaboratif)
Melakukan tugas dengan
kualitas terbaik (Kompeten)
Diskusi dengan pihak terkait mengenai konsep penyusunan SPO penyimpanan alat dan bahan
di laboratorium kimia jurusan Kefarmasian Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
Kontribusi terhadap
Tahapan Kegiatan
Menyiapkan bahan/referensi
Visi Misi Organisasi
Menyelenggarakan kerjasama dengan
pemangku kepentingan baik
nasional/internasional dengan prinsip
saling menguntungkan dan kemajuan bersama.
Menghubungi Pihak terkait
Membentuk karakter bekerja dengan hati, kepemimpinan dan interpreneurship baik untuk pegawai dan mahasiswa.
Penguatan Nilai Organisasi
Akuntabel
Transparan
Melakukan diskusi
Mendokumentasikan hasil
Meningkatkan sumber daya yang
berintegritas dalam rangka
terselenggaranya tata kelola yang baik dan
bersih dengan menerapkan prinsip
transparan dan akuntabel sebagai BLU pendidikan.
Integritas
Handal
Penyusunan SPO penyimpanan alat dan bahan di laboratorium kimia jurusan
Kefarmasian Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
Tahapan Kegiatan Output
Menyiapkan bahan/referensi
Tersedianya bahan/referensi
Nilai BerAkhlak
Tanggung jawab (Akuntabel)
Proaktif (Adaftif)
Menyusun SPO
Tersusunnya SPO
Bekerja kualitas terbaik (Kompeten)
Perbaikan tiada henti
(Berorientasi Pelayanan)
Mengajukan dokumen
SPO kepada Kajur
SPO disetujui
Perilaku baik (Loyal)
Suasana Kondusif Harmonis)
Bekerjasama (Kolaboratif)
Penyusunan SPO penyimpanan alat dan bahan di laboratorium kimia jurusan
Kefarmasian Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
Tahapan Kegiatan
Menyiapkan bahan/referensi
Kontribusi terhadap
Visi Misi Organisasi
Menyelenggarakan kerjasama dengan
pemangku kepentingan baik
nasional/internasional dengan prinsip
Penguatan Nilai Organisasi
Akuntabel
Menyusun SPO
saling menguntungkan dan kemajuan bersama.
Membentuk karakter bekerja dengan hati, kepemimpinan dan interpreneurship baik
untuk pegawai dan mahasiswa.
Mengajukan dokumen
SPO kepada Kajur
Meningkatkan sumber daya yang
berintegritas dalam rangka
terselenggaranya tata kelola yang baik dan
bersih dengan menerapkan prinsip
transparan dan akuntabel sebagai BLU
pendidikan.
Handal
Transparan
Integritas
Sosialisasi SPO penyimpanan alat dan bahan di laboratorium kimia jurusan Kefarmasian
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
Tahapan Kegiatan Output
Menyiapkan sarana dan
prasarana sosialisasi
Tersedianya sarana/prasarana
sosialisasi
Menghubungi Pihak terkait
Tersedianya waktu
Nilai BerAkhlak Tanggung jawab (Akuntabel)
Proaktif (Adaftif)
Perbaikan tiada henti (Berorientasi Pelayanan)
Melakukan sosialisasi
Terlaksananya sosialisasi SPO
Perilaku baik (Loyal)
Suasana Kondusif Harmonis)
Bekerjasama (Kolaboratif)
Melakukan yang terbaik (Kompeten)
Sosialisasi SPO penyimpanan alat dan bahan di laboratorium kimia jurusan Kefarmasian
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
Kontribusi terhadap
Tahapan Kegiatan
Menyiapkan sarana dan
prasarana sosialisasi
Visi Misi Organisasi
Menyelenggarakan kerjasama dengan
pemangku kepentingan baik
nasional/internasional dengan prinsip
saling menguntungkan dan kemajuan
bersama.
Menghubungi Pihak terkait
Membentuk karakter bekerja dengan hati, kepemimpinan dan interpreneurship baik
untuk pegawai dan mahasiswa.
Meningkatkan sumber daya yang
Penguatan Nilai Organisasi
Akuntabel
Handal
Transparan
Melakukan sosialisasi
berintegritas dalam rangka
terselenggaranya tata kelola yang baik dan
bersih dengan menerapkan prinsip
transparan dan akuntabel sebagai BLU
pendidikan.
Integritas
Evaluasi SPO penyimpanan alat dan bahan di laboratorium kimia jurusan
Kefarmasian Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
Tahapan Kegiatan
Melakukan perbaikan
penyimpanan alat dan bahan
Output
Tersimpannya alat dan bahan
sesuai SPO
Nilai BerAkhlak
Melakukan perbaikan (Berorientasi pelayanan)
Sesuai dengan SPO (Akuntabel)
Sesuai pengelompokan alat bahan (Kompeten)
Bekerjasama (Kolaboratif)
Berperilaku baik (Loyal)
Suasana nyaman (Harmonis)
Melakukan observasi kegiatan di laboratorium
Terkelolanya laboratorium
Proaktif (Adaptif)
Evaluasi SPO penyimpanan alat dan bahan di laboratorium kimia jurusan
Kefarmasian Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
Kontribusi terhadap
Visi Misi Organisasi
Tahapan Kegiatan
Melakukan perbaikan
penyimpanan alat dan bahan
Menyelenggarakan kerjasama dengan
pemangku kepentingan baik
nasional/internasional dengan prinsip
saling menguntungkan dan kemajuan
bersama.
Meningkatkan sumber daya yang
berintegritas dalam rangka
terselenggaranya tata kelola yang baik dan
Penguatan Nilai Organisasi
Akuntabel
Melakukan observasi kegiatan
di laboratorium
bersih dengan menerapkan prinsip
transparan dan akuntabel sebagai BLU
pendidikan.
Handal
Transparan
Integritas
Rencana Jadwal Kegiatan
Terima Kasih