Revisi Prosedur Identifikasi Bahaya Dan Penilaian Risiko Keselamatan & KesehatanKerja Di RSAB HARKIT

Page 1

LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN V

REVISI PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

DI RSAB HARAPAN KITA

DISUSUN OLEH : ZULKARNAEN

NIP. 199307062022031002

BAPELKES CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2022

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

REVISI PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA

DI RSAB HARAPAN KITA

Telah di seminarkan

Tanggal 04 Juli 2022, di Bapelkes Cikarang

Coach

Erlinawati Pane, SKM, MKM 197202201994022001

Mentor

dr. Milwiyandia, MARS 196810242001122001

Penguji

Asep Zaenal Mustofa, SKM, M.Epid 196601061988031002

i
ii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………………… i DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...… ii BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………………............... 1 A. Latar Belakang…………………………………..…………………………………... 1 B. Tujuan Aktualisasi………………………………………… 2 C. Manfaat Aktualisasi…………………………………………………………………. 3 BAB II. GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA………………… 4 A. Gambaran Organisasi………………………………….. . 4 B. Profil Peserta………………………………………………………………………….. 6 C. Tugas dan Fungsi Jabatan Peserta……………………………………………. 6 BAB III. RANCANGAN AKTUALISASI 7 A. Identifikasi Isu………………………………………………………………………… 7 B. Penetapan Core Isu 11 C. Analisis Penyebab Isu 12 D. Gagasan Pemecahan Isu………………………………………………………….. 13 E. Matriks Aktualisasi 14 F. Rekapitulasi Nilai BerAKHLAK Dalam Kegiatan Aktualisasi………….. 18 G. Rencana Jadwal Kegiatan………………………………………………………… 19 DAFTAR PUSTAKA 20

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara menyebutkan

bahwa ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana Kebijakan Publik, pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa. Aparatur Sipil Negara harus melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, serta mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Aparatur Sipil Negara (ASN) sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

terdiri dari Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). ASN direkrut dan diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan tertentu dalam pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Perekrutan Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memenuhi standar kualifikasi yang telah ditetapkan oleh pejabat Pembina Kepegawaian, sehingga bisa mengisi jabatan yang dibutuhkan dalam pemerintahan.

Aparatur Sipil Negara adalah warga negara Indonesia yang telah memenuhi syarat untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab yang dibebankan. Untuk itu, pegawai ASN khususnya Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebelum dilantik menjadi PNS diberikan pembekalan agar dapat menjadi ASN yang profesional dan berkarakter pancasila melalui pelatihan dasar (Latsar). Calon Pegawai Negeri Sipil sebelum diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara harus menjalani masa percobaan minimal 1 tahun. Dalam masa percobaan tersebut Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menjalani proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi oleh lembaga tempat Calon Pegawai Negeri Sipil bekerja.

Peran PNS di bidang kesehatan adalah mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas prima di pusat-pusat pelayanan kesehatan yang ada seperti rumah sakit milik pemerintah dan pusat kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) meliputi pelayanan preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif Pembimbing sebagai salah satu profesi di bidang kesehatandituntutuntukefektifdalam melakukan pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK) di tempat kerja. Nilai-nilai dasar ASN senantiasa

1

menjadi petunjuk dalam peningkatan mutu pelayanan. Agar supaya tercipta lingkungan kerja yang sehat, selamat, efisien dan produktif

Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko (IBPR) adalah salah satu metode untuk mengidentifikasi bahaya serta menilai tingkat risiko dari bahaya tersebut, sehingga dapat ditentukan pengendalian yang tepat untuk bahaya tersebut. Identifikasi bahaya dan penilaian risiko harus dilakukan pada setiap area atau unit kerja di tempat kerja, hal ini bertujuan agar tidak ada bahaya yang belum teridentifikasi sehingga dapat mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. RSAB Harapan Kita sudah memiliki prosedur identifikasi bahaya dan penilaian risiko keselamatan dan kesehatan kerja, namun di tahun 2022 ini masih terdapat area atau unit kerja yang belum

melakukan identifikasi bahaya dan penilaian risiko

Berdasarkan hal tersebut, penulis mengangkat tema rancangan aktualisasi yaitu “

Perbaikan Prosedur Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja di RSAB Harapan Kita” . Diharapkan dengan adanya aktualisaasi nilai dasar profesi PNS ini, dapat mendukung tercipatanya lingkungan kerja yang selamat, sehat, efisien dan produktif di RSAB Harapan Kita

B. Tujuan Aktualisasi

Secara umum, tujuan utama pelaksanaan aktualisasi adalah untuk menerapkan nilai-nilai dasar aparatur sipil negara (ASN) di unit kerja dengan berpegang pada materi pelatihan dasar yang meliputi Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara, Analisis Isu Kontemporer, Kesiapsiagaan Bela Negara, Nilai ASN BerAKHLAK, Manajemen ASN, serta Smart ASN. Melalui aktualisasi ini, diharapkan ASN dapat menginternalisasikan nilai dasar ASN dalam menjalankan peran ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa.

Dalam konteks penulis, aktualisasi bertujuan untuk melakukan pemecahan isu

yang terjadi di unit kerja penulis yaitu “: Belum optimalnya identifikasi bahaya dan penilaian risiko keselamatan dan Kesehatan kerja di RSAB Harapan Kita tahun 2022” .

2

C. Manfaat Aktualisasi

1. Manfaat bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS

a. Peningkatan pemahaman dan internalisasi nilai dasar BerAKHLAK sebagai landasan dalam menjalankan profesi di tempat kerja.

b. Penuntun dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi nilaidasar di unit kerja serta dasar pelaporan aktualisasi nilai-nilai dasar BerAKHLAK di wilayah kerja RSAB Harapan Kita.

2. Manfaat Bagi Instansi

a. Tercapainya visi dan misi RSAB Harapan Kita

b. Terciptanya lingkungan kerja yang sehat dan selamat

3. Manfaat bagi masyarakat

a. Tercapainya pelayanan prima untuk masyarakat sebagai wujud aktualisasi nilai dasar BerAKHLAK.

c. Tercapainya kepuasan dan kenyamanan masyarakat khususnya pasien dan keluarga pasien di RSAB Harapan Kita

3

BAB II

GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA

A. Gambaran Organisasi

1. Sejarah Singkat

Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita pada awal berdirinya

memiliki nama Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita yang keberadaannya

merupakan gagasan almarhumah Ibu Tien Soeharto selaku Ibu Negara Republik

Indonesia pada saat itu sekaligus Ketua Yayasan Harapan Kita. Gagasan tersebut

tercetus berdasarkan pemikiran bahwa ibu yang sehat akan melahirkan anak yang

sehat, cerdas dan luhur budi pekertinya, serta akan menjadi generasi penerus yang

dapat mengangkat derajat Bangsa Indonesia di masa yang akan datang ketingkat

yang lebih baik. RSAB "Harapan Kita" diresmikan oleh Bapak Soeharto selaku

Presiden Republik Indonesia pada tanggal 22 Desember 1979, bertepatan dengan

Hari Ibu Nasional.

Pengelolaan rumah sakit secara resmi diserahkan ke Pemerintah (Depkes) pada bulan Juni 1998. Pada tahun 2019, berdasarkan SK Menteri Kesehatan No.

HK.01.07/Menkes/638/2019 tentang Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita

Jakarta sebagai Pusat Kesehatan Ibu dan anak, menetapkan Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta sebagai Pusat Kesehatan Ibu dan anak nasional.

Jl Letnan Jenderal S. Parman Kav. 87, Slipi, Jakarta Barat

“Terdepan Sebagai Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional”

• Menyelenggarakan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang aman dan berkualitas

• Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan di bidang kesehatan ibu dan anak

• Menyelenggarakan pelatihan di bidang kesehatan ibu dan anak

• Menyelenggarakan penelitian di bidang kesehatan ibu dan anak

• Meningkatkan jejaring dan sistem rujukan di bidang kesehatan ibu dan anak

4
2. Alamat 3. Visi 4. Misi

5. Tujuan Organisasi

Terwujudnya pelayanan kesehatan Ibu dan Anak yang aman dan berkualitas dengan pelayanan unggulan Birth Defect Integrated Center (BIDIC), Perinatal Terpadu dan Rujukan, dan Teknologi Reproduksi Berbantu melalui kerjasama tim, jejaring, dan sistem rujukan serta terselenggaranya pendidikan, pelatihan, dan penelitian yang terintegrasi dengan aktivitas pelayanan.

6. Nilai Organisasi di RSAB Harapan Kita (CANTIK)

• Cepat

• Akurat

• Nyaman dan Aman

• Transparan dan Akuntabel

• Integritas Tinggi

• Kerjasama Tim

7. MOTTO RSAB Harapan Kita (FACT)

• Fast: Cepat Dalam Memberikan Pelayanan

• Accurate: Tepat Waktu, Tepat Sasaran, Sesuai dengan Prosedur, Taat Aturan

• Convenient and safe: Nyaman dan Aman dalam Mendapatkan Pelayanan

Kesehatan

• Team Work: Pelayanan Diberikan Secara Terpadu antar Profesi Untuk

Mencapai Total Quality Management

8. Instalasi Kesehatan Lingkungan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Rumah Sakit (IKL & K3 RS) adalah salah satu unit kerja di Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita yang bertanggung jawab terkait pengelolaan kesehatan lingkungan dan K3 di Rumah Sakit. Penerapan K3 di Rumah Sakit bertujuan untuk mencegah kecelakaan kerja dan Penyakit Akibat Kerja (PAK), sehingga tercipta tempat kerja yang sehat, selamat, aman, efisien dan produktif.

5

B. Profil Peserta

Nama : Zulkarnaen, SKM

Tempat Tanggal Lahir : Lampung Utara, 6 Juli 1993

NIP : 199307062022031002

Jabatan : Ahli Pertama - Pembimbing Kesehatan Kerja

Instansi : RSAB Harapan Kita

C. Tugas dan Fungsi Jabatan Peserta

1. Melakukan inventarisasi/pengelompokkan tempat yang berisiko dan berbahaya serta membuat denahnya

2. Mengusulkan rambu-rambu keselamatan/tanggap darurat di Rumah Sakit

3. Melakukan identifikasi sarana proteksi kebakaran

4. Melaksanakan pelatihan pencegahan dan penanggulangan kebakaran dan simulasi penanggulangan kebakaran

5. Melakukan sosialisasi pengenalan potensi bahaya di lingkungan kerja dan cara identifikasinya

6. Melakukan safetypatrol/safetyinspectiondan pengamatan lingkungan kerja

7. Melakukan sosialisasi PHBS, Ergonomi, P3K dan rambu-rambu keselamatan (Global HarmonizeStandard, SafetyDataSheet)

8. Melakukan toolboxmeeting/safetytalk

9. Melakukan pengumpulan data sekunder jumlah pekerja berdasarkan umur, Jenis kelamin, pendidikan, pekerja

10. Melakukan pemeliharaan alat pemadam api ringan (APAR)

11. Melakukan identifikasi dan inventarisasi B3 / barang berbahaya

12. Melakukan pemantauan kesiapan sarana dan prasarana tanggap darurat di Rumah Sakit

13. Mengumpulkan literatur : PHBS di tempat kerja, kecukupan gizi pada kelompok pekerja, APD, Ergonomi, P3K dan B3

14. Mengumpulkan data medis dan data lingkungan kerja surveilans kesehatan kerja

15. Melakukan analisis data medis dan data lingkungan kerja surveilans kesehatan kerja secara deskriptif

6

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu

Berdasarkan hasil identifikasi isu di IKL&K3 RS, didapatkan tiga isu berikut :

1. Isu : Belum optimalnya identifikasi bahaya dan penilaian risiko keselamatan dan Kesehatan kerja di RSAB Harapan Kita tahun 2022.

Deskripsi : Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko (IBPR) adalah salah satu metode untuk mengidentifikasi bahaya serta menilai tingkat risiko dari bahaya tersebut, sehingga dapat ditentukan pengendalian yang tepat untuk bahaya tersebut. Identifikasi bahaya dan penilaian risiko harus dilakukan pada setiap area atau unit kerja di tempat kerja, hal ini bertujuan agar tidak ada bahaya yang belum teridentifikasi sehingga dapat mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Di RSAB Harapan Kita sudah memiliki prosedur identifikasi bahaya dan penilaian risiko, namun di tahun 2022 ini masih terdapat area atau unit kerja yang belum melakukan identifikasi bahaya dan penilaian risiko.

Data dan Fakta : Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen IBPR di RSAB Harapan

Kita pada tahun 2022, baru 5 dari 31 unit kerja / area yang melakukan IBPR.

2. Isu : Belum dilakukan tindak lanjut terhadap temuan hydrantboxyang tidak layak fungsi di RSAB Harapan Kita tahun 2022.

Deskripsi : Hydrantboxmerupakan bagian dari sistem proteksi kebakaran aktif, fungsi hydrant box adalah menyimpan perlengkapan guna memadamkan kebakaran, di dalam hydrantboxterdapat perlengkapan diantaranya yaitu hose (selang) dan nozzleserta hosereel(digunakan untuk menaruh selang) Hydrant boxarus selaku dipelihara dan diperiksa secara rutin untuk memastikan berfungsi dengan baik apabila terjadi keadaan darurat. RSAB Harapan Kita memiliki lebih dari

70 hydrantboxdan rutin dilakukan pemeriksaan setiap satu bulan. Namun, ditahun

7

2022 ini masih terdapat hydrantboxyang tidak layak fungsi dan belum dilakukan tindak lanjut terkait hal tersebut.

Data dan Fakta : Berdasaran hasil inspeksi hydrantboxtahun 2022, sampai dengan bulan juni terdapat 1 hydrantboxyang rusak di dekat Klinik Celah Bibir dan LangitLangit. Kerusakan terletak dibagian pintu hydrantboxdan hosereelyang terlepas. Kemudian, 1 hydrantboxtidak memiliki nozzledi Gedung utama lantai satu.

3. Isu : Belum disahkannya tim tanggap darurat secara resmi di RSAB Harapan Kita tahun 2022.

Deskripsi : Tim Tanggap Darurat adalah organisasi yang dibentuk dalam rangka penanggulangan keadaan darurat. Keadaan Darurat adalah suatu keadaan tidak normal, tidak terkendali, yang berpotensi menimbulkan korban jiwa atau kerusakan yang meliputi kebakaran, kecelakaan, gangguan teknis, gempa bumi dan bencana lainnya sehingga dapat menimbulkan bahaya atau dapat mengancam jiwa, yang

memerlukan tindakan yang cepat. Rumah sakit memiliki potensi terjadinya keadaan

darurat seperti kebakaran dan gempa bumi, sehingga perlu adanya tim tanggap

darurat yang memiliki legalitas dalam melaksanakan tugasnya di rumah sakit. Di

RSAB Harapan Kita sudah terbentuk tim tanggap darurat namun belum disahkan oleh menajemen rumah sakit.

Data dan Fakta : Usulan pengesahan tim tanggap darurat di RSAB Harapan kita

sudah dibuat pada akhir tahun 2021 namun hingga juni 2022 belum mendapatkan pengesahan dan masih dalam tahap revisi

8

Berikut merupakan dampak dari tiga isu di atas apabila tidak dilakukan tindak lanjut :

No Isu Dampak Pihak Terdampak Keterkaitan Isu dengan

Agenda III

1 Belum optimalnya

identifikasi bahaya dan

penilaian risiko keselamatan dan Kesehatan kerja di

RSAB Harapan Kita tahun

2022

2 Belum dilakukan tindak

lanjut terhadap temuan

hydrantboxyang tidak

layak fungsi di RSAB

Harapan Kita tahun 2022

- Terdapat bahaya yang belum teridentifikasi yang dapat menyebabkan

kecelakan kerja dan penyakit akibat kerja

- Menjadi temuan negatif ketika proses akreditasi RS.

- Terdapat bahaya yang belum teridentifikasi yang dapat membahayakan

pasien dan pengunjung RS.

- Kerugian materill dan non materill lainnya akibat kejadian yang disebabkan

karena adanya bahaya yang belum teridentifikasi.

- Hydranttidak dapat digunakan ketika terjadi kebakaran

- Menjadi temuan negatif ketika proses akreditasi RS

- Membahayakan karyawan, pasien dan pengunjung jika terjadi kebakaran

- Kerugian materill dan non materill lainnya jika terjadi kebakaran dan hydrant

tidak dapat digunakan

Karyawan, Pasien, Pengunjung

Hal ini tidak sesuai dengan konsep

Manajemen ASN

terkait tugas dan tanggung

jawab ASN

Karyawan, Pasien, Pengunjung

Hal ini tidak sesuai dengan konsep

Manajemen ASN terkait tugas dan tanggung

jawab ASN

9

3 Belum disahkannya tim

tanggap darurat secara

resmi di RSAB Harapan Kita

tahun 2022

- Tim tanggap darurat tidak memiliki legalitas dalam bertugas

- Tim tanggap darurat ragu ketika melaksanakan tugasnya

Kerugian materill dan non materill lainnya jika terjadi keadaan darurat dan tim

tanggap darurat tidak bergerak sesuai fungsinya

Karyawan, Pasien, Pengunjung

Hal ini tidak

sesuai dengan

konsep

Manajemen ASN

terkait tugas

dan tanggung

jawab ASN

10
Isu Dampak Pihak Terdampak Keterkaitan Isu dengan
No
Agenda III

B. Penetapan Core Isu

Setelah mengidentifikasi isu, maka selanjutnya perlu dilakukan analisis untuk

memahami secara utuh isu-isu tersebut. Untuk mendapatkan Core Issue yang

berkualitas atau aktual, perlu menggunakan kemampuan berpikir kritis dengan

penggunaan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Salah satunya menggunakan

Teknik

11
tapisan
No Isu Kriteria Jumla h Nilai Peringka tPrioritas U S G
Belum optimalnya identifikasi bahaya dan penilaian risiko keselamatan dan Kesehatan kerja di RSAB Harapan Kita tahun 2022 5 5 5 15 1 2 Belum dilakukan tindak lanjut terhadap temuan hydrantboxyang tidak layak fungsi di RSAB Harapan Kita tahun 2022 3 4 4 11 2 3 Belum disahkannya tim tanggap darurat secara resmi di RSAB Harapan Kita tahun 2022 3 4 3 10 3 Penilaian Berdasarkan Skala Likert 1-5 Nila i Keterangan 5 Sangat Besar 4 Besar 3 Sedang 2 Kecil 1 Sangat Kecil
dengan menetapkan rentang penilaian (1-5) pada kriteria USG:
1

C. Analisis Penyebab Isu

Dari hasil analisis isu menggunakan metode fishbonedi atas, didapatkan hal yang paling mungkin menjadi penyebab masih terdapat area atau unit kerja yang belum dilakukan identifikasi bahaya dan penilaian risiko (IBPR) K3 di RSAB Harapan Kita adalah prosedur IBPR belum dibuat secara rinci.

12

D. Gagasan Pemecahan Isu

Isu Terpilih : Belum optimalnya identifikasi bahaya dan penilaian risiko

keselamatan dan Kesehatan kerja di RSAB Harapan Kita tahun 2022

No Penyebab Alternatif

Penyelesaian

Hasil yang diharapkan Para Pihak

1 Prosedur

IBPR belum

dibuat secara rinci

Merevisi prosedur

IBPR menjadi lebih rinci

Tersedia prosedur IBPR

yang komprehensif guna

mendukung target semua

area / unit kerja

bahayanya sudah

teridentifikasi

- IKLK3 RS

- Unit

Terkait

Sehingga diusulkan gagasan pemecahan isu yaitu “Revisi Prosedur Identifikasi

Bahaya dan Penilaian Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja di RSAB Harapan

Kita” .

13

E. Matriks Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan

1 Identifikasi Tahapan

Pada Prosedur IBPR

yang Akan direvisi

Meminta izin dan berkoordinasi dengan

mentor

Lembar konsultasi

Menghargai dan bersikap

hormat terhadap mentor

(Loyal), Bekerjasama

menciptakan lingkungan kerja

yang kondusif (Harmonis)

Berkolaborasi dengan mentor

dalam melakukan kegiatan

(Kolaboratif)

Melakukan tinjauan

terhadap prosedur

sebelumnya

Lembar catatan tinjauan

Melakukan kegiatan dengan

proaktif (Adaptif) , Meninjau

prosedur dengan

memperhatikan aspek

pelayanan (Berorientasi

Pelayanan)

Kontribusi Terhadap

Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi

Mendukung visi RSAB

Harapan Kita yaitu

terdepan sebagai pusat

kesehatan ibu dan anak

nasional serta mendukung

misi RSAB Harapan Kita

yaitu

menyelenggarakan

pelayanan kesehatan ibu

dan anak yang aman dan

berkualitas

Akurat : Teliti

dalam melakukan

tindakan

Kerjasama Tim : Mampu

bekerjasama

untuk mencapai tujuan

Menentukan tahapan

yang akan direvisi Lembar catatan

tahapan revisi

Melakukan kegiatan dengan

penuh tanggung jawab

(Akuntabel), Mampu

menentukan tahapan yang akan

direvisi (Kompeten)

14

No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan Kontribusi Terhadap

Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi

2 Revisi Prosedur IBPR Mengumpulkan dan

meninjau literatur

terkait prosedur IBPR

Catatan hasil

tinjauan

literatur

Melakukan kegiatan dengan

adaptif mencari literatur terbaru

(Adaptif), Mampu melakukan

tinjauan linteratur (Kompeten)

Mendukung visi RSAB

Harapan Kita yaitu

terdepan sebagai pusat

kesehatan ibu dan anak

nasional serta mendukung

Akurat : Teliti

dalam melakukan

tindakan

Kerjasama Tim : Mampu

Memasukan hasil

tinjauan dan

menyusun teks

prosedur IBPR

Draft awal

prosedur IBPR

Melakukan tinjauan dan

penyusunan prosedur dengan

penuh tanggung jawab

(Akuntabel) , Memasukan

hasil tinjauan yang

memperhatikan aspek

pelayanan (Berorientasi

Pelayanan)

misi RSAB Harapan Kita

yaitu

menyelenggarakan

pelayanan kesehatan ibu

dan anak yang aman dan

berkualitas

bekerjasama

untuk mencapai

tujuan

Diskusi dengan mentor, perbaikan dan finalisasi

prosedur yang sudah

direvisi

Draft Prosedur IBPR

Bekerjasama menciptakan

lingkungan kerja yang kondusif

(Harmonis), Menghargai dan

bersikap hormat terhadap

mentor (Loyal), Melakukan

kolaborasi dengan mentor

(Kolaboratif)

15

No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan

3 Pengajuan Revisi Ke

Kepala Instalasi KL & K3 RS

Meminta izin bertemu

dengan Kepala

Instalasi KL & K3 RS

Dokumentasi izin

Menghargai dan bersikap

hormat terhadap atasan

(Loyal), Bekerjasama

menciptakan lingkungan kerja

yang kondusif (Harmonis)

Melakukan kolaborasi dengan

atasan (Kolaboratif)

Prosedur IBPR Memaparkan draft revisi dengan

Kontribusi Terhadap

Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi

Mendukung visi RSAB

Harapan Kita yaitu

terdepan sebagai pusat

kesehatan ibu dan anak

nasional serta

mendukung misi RSAB

Harapan Kita yaitu

Akurat : Teliti

dalam melakukan

tindakan

Kerjasama Tim : Mampu

bekerjasama

untuk mencapai

tujuan Memaparkan draft

revisi prosedur IBPR

penuh tanggung jawab

(Akuntabel), Mampu

memaparkan draft revisi

(Kompeten), Memaparkan

draft revisi prosedur dengan

cara yang mudah dipahami

(Berorientasi Pelayanan)

menyelenggarakan

pelayanan kesehatan ibu

dan anak yang aman dan

berkualitas

Mendokumentasikan

persetujuan revisi

prosedur

Lembar

persetujuan

revisi prosedur

Bertindak proaktif dengan

mendokumentasikan

persetujuan (Adaptif), Bekerjasama menciptakan

lingkungan kerja yang kondusif

(Harmonis)

16

No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan Kontribusi Terhadap

Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi

4 Sosialisasi Prosedur

IBPR Bagi Personel

Instalasi KL & K3 RS

Menyiapkan materi

sosialisasi terkait IBPR

PPT sosialisasi

prosedur IBPR

Melakukan kegiatan dengan

adaptif menggunakan software

(Adaptif), Menyiapkan materi

yang mudah dipahami

(Berorientasi Pelayanan)

Mendukung visi RSAB

Harapan Kita yaitu

terdepan sebagai pusat

kesehatan ibu dan anak

nasional serta

mendukung misi RSAB

Harapan Kita yaitu

Berkonsultasi dengan

mentor terkait materi

dan pelaksanaan

sosialisasi prosedur

IBPR

Lembar konsultasi

Bekerjasama menciptakan

lingkungan kerja yang kondusif

(Harmonis), Melakukan

kolaborasi dengan mentor

(Kolaboratif), Menghargai dan

bersikap hormat terhadap

atasan (Loyal),

menyelenggarakan

pelayanan kesehatan ibu

dan anak yang aman dan

berkualitas

Akurat : Teliti

dalam melakukan

tindakan

Kerjasama Tim : Mampu

bekerjasama

untuk mencapai

tujuan

Menyampaikan materi

sosialisasi prosedur

IBPR

Dokumentasi

Kegiatan dan

Daftar

Kehadiran

Membantu orang lain

memahami sesuatu

(Kompeten), Menyampaikan

materi yang mudah dipahami

(Berorientasi Pelayanan)

Melakukan Evaluasi

kegiatan sosialisasi

prosedur IBPR

Rekapan evaluasi kegiatan

Melakukan evaluasi sebagai

tanggung jawab (Akuntabel),

Melakukan evaluasi untuk

perbaikan selanjutnya

(Berorientasi Pelayanan)

17

F. Rekapitulasi Nilai BerAKHLAK Dalam Kegiatan Aktualisasi

Keterangan : NND (Nilai-Nilai Dasar)

18
Aktualisasi NND 1 Berorientasi Pelayanan 1 1 1 3 6 2 Akuntabel 1 1 1 1 4 3 Kompeten 1 1 1 1 4 4 Harmonis 1 1 2 1 5 5 Loyal 1 1 1 1 4 6 Adaptif 1 1 1 1 4 7 Kolaboratif 1 1 1 1 4
No Nilai Dasar BerAKHLAK Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Jumlah

G. Rencana Jadwal Kegiatan

No Kegiatan Juli 2022 Agustus 2022

I II III IV I II

1 Identifikasi Tahapan Pada

Prosedur IBPR yang Akan

Direvisi

2 Revisi Prosedur IBPR

3 Pengajuan Revisi Ke

Kepala Instalasi KL & K3

RS

4 Sosialisasi Prosedur IBPR

Bagi Personel Instalasi KL & K3 RS

19

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2017 . Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2019 . Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Analisis Isu Kontemporer. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021 . Modul BERORIENTASI PELAYANAN Pelatihan

Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil . Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021 . Modul AKUNTABEL Pelatihan Dasar Calon Pegawai

Negeri Sipil . Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021 . Modul KOMPETEN Pelatihan Dasar Calon Pegawai

Negeri Sipil . Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021 . Modul HARMONIS Pelatihan Dasar Calon Pegawai

Negeri Sipil . Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021 . Modul LOYAL Pelatihan Dasar Calon Pegawai

Negeri Sipil . Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021 . Modul ADAPTIF Pelatihan Dasar Calon Pegawai

Negeri Sipil . Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021 . Modul KOLABORATIF Pelatihan Dasar Calon

Pegawai Negeri Sipil . Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021 . Modul SMART ASN Pelatihan Dasar Calon Pegawai

Negeri Sipil . Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

20

Revisi Prosedur Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja di

Harapan Kita

RSAB

Oleh : Zulkarnaen, SKM

Ahli Pertama Pembimbing Kesehatan Kerja – RSAB Harapan Kita

Latsar CPNS Kemenkes Golongan III Angkatan V Bapelkes Cikarang

SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

VISI & MISI RSAB HARAPAN KITA

VISI

“Terdepan Sebagai Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional”

MISI

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang aman dan berkualitas

Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan di bidang kesehatan ibu dan anak

Menyelenggarakan pelatihan di bidang kesehatan ibu dan anak

Menyelenggarakan penelitian di bidang kesehatan ibu dan anak

Meningkatkan jejaring dan sistem rujukan di bidang kesehatan ibu dan anak

NILAI ORGANISASI RSAB HARAPAN KITA

• Cepat

• Akurat

• Nyaman dan Aman

• Transparan dan Akuntabel

• Integritas Tinggi

• Kerjasama Tim

TUGAS DAN FUNGSI PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Melakukan Pelayanan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3) di Tempat Kerja Untuk

Mencegah Kecelakaan Kerja dan

Penyakit Akibat Kerja (PAK)

Belum optimalnya identifikasi bahaya dan penilaian risiko keselamatan dan

Kesehatan kerja di RSAB Harapan Kita tahun 2022

Belum dilakukan tindak lanjut terhadap temuan hydrant box yang tidak layak

fungsi di RSAB Harapan Kita tahun 2022

Belum disahkannya tim tanggap darurat secara resmi di RSAB Harapan Kita

tahun 2022

IDENTIFIKASI ISU 1
2
3
PEMILAHAN ISU
Keterangan : Berdasarkan Skala Likert 1-5, 1 Sangat Kecil, 2 Kecil, 3 Sedang, 4 Besar, 5 Sangat Besar

Belum optimalnya identifikasi

bahaya dan penilaian risiko

keselamatan dan Kesehatan

kerja di RSAB Harapan Kita tahun 2022

ISU TERPILIH

DESKRIPSI ISU TERPILIH

Data dan Fakta : Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen IBPR di RSAB Harapan Kita pada

tahun 2022, baru 5 dari 31 unit kerja / area yang melakukan IBPR

Penyebab :

DAMPAK ISU TERPILIH

Terdapat bahaya yang

belum teridentifikasi

yang dapat

menyebabkan

kecelakan kerja dan

penyakit akibat kerja

Menjadi temuan

negatif ketika proses

akreditasi Rumah

Sakit

Terdapat bahaya yang

belum teridentifikasi

yang dapat

membahayakan

pasien dan

pengunjung Rumah

Sakit

Keterkaitan Dengan Substansi

Agenda III

Berkaitan dengan

konsep Manajemen

ASN terkait tugas dan

tanggung jawab ASN

Kerugian materill dan

non materill lainnya

akibat kejadian yang

disebabkan karena

adanya bahaya yang

belum teridentifikasi

KEGIATAN 1 : Identifikasi Tahapan Pada Prosedur IBPR yang Akan direvisi

KEGIATAN 2 : Revisi Prosedur IBPR

KEGIATAN 3: Pengajuan Revisi Ke Kepala Instalasi KL & K3 RS

KEGIATAN 4 : Sosialisasi Prosedur IBPR Bagi Personel Instalasi KL & K3 RS

Rekapitulasi Nilai BerAKHLAK

Keterangan : NND (Nilai-Nilai Dasar)

RENCANA JADWAL KEGIATAN

TERIMA KASIH

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.