Building Your Own Weather

Page 1

Building Your Own

Weather

FROM “SOFT CITY” b y d a v i d sim

Studi Perkotaan 2 Kelas A Beatriks Meylika Bataric / 315180025 Desyanti Batami / 315180039 Venny Felicia Hens / 315180093


S t u d i P e r k o t a a n 2 K e l a s A - I r e n e S y o n a , S .T. , M .Tp . - O l g a N a u l i K . , S .T. , M . A r s .

Daftar Isi

3

Kata Pengantar

Kata Pengantar mindmap serta kata kunci yang terdapat dalam pembahasan buku ini.

8 10

yang

berjudul

“Building

Your Own Weather” ini memuat hasil kajian

Kajian Teoritis Beberapa aspek yang dapat meningkatkan kenyamanan iklim mikro

dan studi kawasan yang telah kami lakukan. Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam booklet ini, kami pun selalu membuka diri untuk menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca

demi

Studi Kasus

kesempurnaan booklet ini.

Penerapan aspek kunci pada kawasan

kepada semua pihak yang telah membantu

Bo01, Malmö, Swedia.

kami dalam proses penyusunan booklet ini,

Kami mengucapkan terima kasih

khususnya kepada Ibu Irene Syona, S.T., M.Tp. selaku dosen kelas dan Ibu Olga Nauli

Iklim Mikro di Indonesia Faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan iklim mikro di Indonesia sebagai parameter studi kawasan.

K., S.T., M.Ars. selaku dosen pembimbing mata

kuliah

Studi

Perkotaan

2

yang

bersedia membimbing dan mengarahkan kami dalam penyusunan booklet ini.

Studi Kawasan

Selamat membaca & semoga bermanfaat!

Analisis iklim mikro di kawasan

-Tim Penyusun

Manggarai, Jakarta Selatan.

33 2

Booklet

berdasarkan buku Soft City.

18 21

S t u d i P e r k o t a a n 2 K e l a s A - I r e n e S y o n a , S .T. , M .Tp . - O l g a N a u l i K . , S .T. , M . A r s .

Bo01, Malmö, Swedia Sumber gambar: https://malmo.se/Service/Varstad-och-var-omgivning/

Kesimpulan Memuat kesimpulan pembahasan dari studi kasus dan studi kawasan.

Beatriks Meylika Bataric, Desyanti Batami, Venny Felicia Hens

Beatriks Meylika Bataric, Desyanti Batami, Venny Felicia Hens

3


S t u d i P e r k o t a a n 2 K e l a s A - I r e n e S y o n a , S .T. , M .Tp . - O l g a N a u l i K . , S .T. , M . A r s .

S t u d i P e r k o t a a n 2 K e l a s A - I r e n e S y o n a , S .T. , M .Tp . - O l g a N a u l i K . , S .T. , M . A r s .

Mindmap Keywords Micro climate Enclosure Asymmetrical Layout Sloping Roofs Smaller Volumes Plot-Based Urbanism The Shaken Grid Movement and Behavior Attractive and Useful Outdoor Spaces A Green Neighborhood Pleasant Mcroclimate

Built-in Complexity Building Orientation Ventilation Sun shading Control of Humidity Building Materials Building Form and Dimension Vegetation Temperature Humidity

Ilustrasi kompleks Bo01, Malmo, Swedia Sumber gambar: Soft City, David Sim (Hal.289)

4

Beatriks Meylika Bataric, Desyanti Batami, Venny Felicia Hens

Beatriks Meylika Bataric, Desyanti Batami, Venny Felicia Hens

5


S t u d i P e r k o t a a n 2 K e l a s A - I r e n e S y o n a , S .T. , M .Tp . - O l g a N a u l i K . , S .T. , M . A r s .

S t u d i P e r k o t a a n 2 K e l a s A - I r e n e S y o n a , S .T. , M .Tp . - O l g a N a u l i K . , S .T. , M . A r s .

From Live Between Buildings to Soft City Soft

City

adalah

bergerak

dibawa bersama dan terhubung untuk

mendekat bersama, saling berhubungan

memberikan kualitas hidup yang lebih

antar

aspek

baik. Soft City memanfaatkan kesempatan

kehidupan disekitarnya. Sejak beberapa

untuk terlibat dengan planet, manusia,

dekade lalu kebanyakan perencanaan

dan tempat. Dengan kecepatan mereka

kota selalu berfokus untuk memisahkan

sendiri, manusia diajak untuk berinteraksi

manusia

untuk

dengan lingkungannya, berpindah dari

konflik.

rumah dan tempat kerjanya, selangkah

Namun perencanaan kota seharusnya

demi selangkah, ke luar, ke lingkungan

memfokuskan pada bagaimana aspek-

sekitar mereka dan ke dunia yang lebih

aspek yang berpotensi konflik

luas.

manusia

mencegah

kehidupan

dan

tentang

dan

hal

resiko

seluruh

lainnya

terjadinya

dalam

sehari-hari tersebut dapat

Pendahuluan Area Bo01, Malmo, Swedia. Sumber gambar: https://www.welchdesignstudio.com/projects/2017/5/18/bo01-sweden sumber: https://www.welchdesignstudio.com/projects/2017/5/18/bo01-sweden

6

Beatriks Meylika Bataric, Desyanti Batami, Venny Felicia Hens

Beatriks Meylika Bataric, Desyanti Batami, Venny Felicia Hens

7


S t u d i P e r k o t a a n 2 K e l a s A - I r e n e S y o n a , S .T. , M .Tp . - O l g a N a u l i K . , S .T. , M . A r s .

S t u d i P e r k o t a a n 2 K e l a s A - I r e n e S y o n a , S .T. , M .Tp . - O l g a N a u l i K . , S .T. , M . A r s .

Kajian Teoritis Dalam Brown dan Gillespie (1995), dinyatakan bahwa iklim mikro merupakan kondisi iklim pada suatu ruang yang sangat terbatas, yang dipengaruhi oleh radiasi matahari, suhu udara, kelembaban udara, dan curah hujan.

Wilayah yang berbeda di dunia memiliki iklim dan pola cuaca yang berbeda. Soft city adalah tentang menemukan solusi sederhana untuk meredam iklim dan mengurangi cuaca ekstrem, sehingga orang dapat menghabiskan lebih banyak waktu dengan nyaman di luar ruangan. Terlindung dari angin, dan terkadang dari matahari, ruang antar bangunan memiliki iklim mikro sendiri, yang terkadang sangat berbeda dengan iklim sekitarnya. Ruang terbuka hijau di sekitar banyak bangunan bertingkat tinggi, point, dan slab blocks yang sering berangin, merupakan tempat yang kurang diminati untuk menghabiskan waktu. Ada pelajaran dari desa tua, kota kecil, dan kota besar, terutama yang berada di abad pertengahan, di mana tata letak asimetris menunjukkan bahwa kenyamanan manusia diprioritaskan daripada pola yang rapi pada rencana.

Menurut buku Soft City (Sim, 2019) , terdapat empat aspek yang dapat meningkatkan iklim mikro dari suatu ruang diantara bangunan: A. Enclosure : Ruang yang terselubung di

C. Sloping Roofs : Bentuk atap miring yang

halaman serta ketinggian bangunan yang

aerodinamis

Secara historis, lebih banyak aspek

lebih rendah secara konsisten menciptakan

untuk

kehidupan terjadi di luar ruangan, dan

perlindungan dari angin, dan memung-

serta mengalihkan, memperlambat, atau

iklim mikro di luar ruangan sangat penting.

kinkan cahaya matahari menembus.

menghentikan angin.

vernakular menyukai ruang yang lebih kecil

B. Asymmetrical Layout : Tata letak asime-

D.

dan jalan yang lebih sempit.

tris menciptakan peluang untuk menghen-

dengan volume yang lebih kecil membantu

atap

tikan angin dan menciptakan ruang dengan

menciptakan iklim mikro lokal yang baik.

atap datar,

iklim mikro yang nyaman. Pada saat yang

menggunakan gravitasi untuk membiarkan

sama, variasi menciptakan pengalaman

curah

yang lebih menarik.

memungkinkan

mengakses

jalan

dan

matahari halaman

Baik di iklim panas dan dingin, bangunan

Bentuk

miring

pada

berkinerja lebih baik daripada hujan

mengalir.

Atap

miring

Smaller

Volumes

:

Bangunan

luar

memungkinkan matahari menghangatkan dan menerangi jalan dan halaman secara alami. Dari tanah, atap miring menawarkan pemandangan

langit

yang

lebih

luas,

memberikan kesan ruang dan keterbukaan yang vital di lingkungan yang dibangun.

Aspek

sederhana,

tata

letak

asimetris, bentuk atap aerodinamis, dan volume bangunan yang lebih kecil dapat

A. Enclosure

C. Sloping roof

B. Asymmetrical layout

D. Smaller volume

secara drastis meningkatkan iklim mikro ruang antar gedung, memungkinkan lebih banyak kehidupan sehari-hari terjadi di luar ruangan.

Sumber gambar: Soft City, David Sim (hal. 292)

8

Beatriks Meylika Bataric, Desyanti Batami, Venny Felicia Hens

Beatriks Meylika Bataric, Desyanti Batami, Venny Felicia Hens

9


S t u d i P e r k o t a a n 2 K e l a s A - I r e n e S y o n a , S .T. , M .Tp . - O l g a N a u l i K . , S .T. , M . A r s .

Studi Kasus Bo01, Malmö, Swedia Pengembangan Baru Dalam Membentuk Iklim Mikro yang Nyaman.

S t u d i P e r k o t a a n 2 K e l a s A - I r e n e S y o n a , S .T. , M .Tp . - O l g a N a u l i K . , S .T. , M . A r s .

Bo01, Malmö, Sweden Total luas

: 400 m x 400 m

Total luas seluruh lantai

: 150.000 m2

Total luas lantai bangunan (kotor)

: 37.000 m2

Rasio luas lantai kotor

: 0,9

Rasio cakupan tapak

: 0,23

Area terbangun dengan akses lantai dasar

: 39%

Area terbangun yang dapat dicapai dengan berjalan kaki (4 lantai atau kurang)

: 83%

Bo01 dikembangkan sebagai pameran perumahan di Swedia pada tahun 2001. Pameran perumahan ini merupakan tradisi untuk memperkenalkan perkembangan teknologi, eksperimen, tren gaya hidup, dan visi di masa depan.

Perspektif mata burung Bo01 Sumber gambar: Soft City, David Sim (hal.293)

Sumber gambar: https://architizer.com/projects/tango-sweden/ 10

Beatriks Meylika Bataric, Desyanti Batami, Venny Felicia Hens

Beatriks Meylika Bataric, Desyanti Batami, Venny Felicia Hens

11


S t u d i P e r k o t a a n 2 K e l a s A - I r e n e S y o n a , S .T. , M .Tp . - O l g a N a u l i K . , S .T. , M . A r s .

S t u d i P e r k o t a a n 2 K e l a s A - I r e n e S y o n a , S .T. , M .Tp . - O l g a N a u l i K . , S .T. , M . A r s .

Karakteristik Bo01 Plot-Based Urbanism :

The Shaken Grid :

Ada berbagai tipe rumah dalam blok

Semua

yang sama. Ada campuran penggunaan

apartemen di lantai dasar memiliki ruang

lahan, dengan kelompok penggunaan

taman pribadi di samping taman. Lantai

non-perumahan di lantai dasar di sekitar

atas memiliki apartemen penthouse dan

sudut utama. Ada berbagai jenis hunian,

teras atap dengan tanaman hijau yang

baik rumah maupun apartemen, dalam

terhubung langsung ke ruang dalam, serta

ukuran berbeda dan gaya arsitektur yang

proyeksi bentuk bebas seperti menara.

sangat berbeda. Ada urutan yang jelas

Selain ruang luar pribadi yang berbeda,

dari belakang dan depan, dengan semua

blok-blok tersebut terhubung ke ruang

bangunan memiliki pintu depan dan

publik yang berbeda; kawasan pejalan

belakang, menciptakan lebih dari satu

kaki tepi laut besar di barat, alun-alun

opsi akses. Blok tidak seluruhnya tertutup

kecil dengan fitur air, jalan-jalan lokal,

oleh bangunan, tetapi jika tidak ada

dan jalan kecil. Dengan cara ini, terdapat

bangunan, terdapat tembok atau gerbang

keragaman spasial yang luar biasa di

untuk menjaga privasi penghuninya.

area yang sangat kecil, memungkinkan

rumah

dan

sebagian

besar

aktivitas yang sangat berbeda terjadi di atmosfer yang sangat berbeda, semuanya dalam jarak yang sangat dekat.

Skema Plot Based Urbanism dan The Shaken Grid Sumber: Soft City, David Sim (hal. 292)

Sumber gambar: https://architizer.com/projects/tango-sweden/ 12

Beatriks Meylika Bataric, Desyanti Batami, Venny Felicia Hens

Beatriks Meylika Bataric, Desyanti Batami, Venny Felicia Hens

13


S t u d i P e r k o t a a n 2 K e l a s A - I r e n e S y o n a , S .T. , M .Tp . - O l g a N a u l i K . , S .T. , M . A r s .

S t u d i P e r k o t a a n 2 K e l a s A - I r e n e S y o n a , S .T. , M .Tp . - O l g a N a u l i K . , S .T. , M . A r s .

Karakteristik Bo01 Movement and Behavior :

A Green Neighborhood :

Pola ruang yang tidak beraturan membuat

Memasukkan apa yang disebut faktor

orang akan lebih memilih mencari tahu

ruang hijau, yang membahas manfaat

apa yang berada didepan sana. Jalan

elemen

yang tidak semuanya bisa dilalui oleh

hayati, seperti pohon dan semak besar,

kendaraan akan memberikan kesan aman

permukaan hijau dan hamparan tanaman,

dan harus berjalan kaki untuk mencapai

tanaman hijau di dinding seperti tanaman

lokasi. Dengan rata-rata letak lokasi tidak

merambat, atap hijau, permukaan air

lebih dari 500m akan membuat orang

seperti kolam dan fitur air lainnya.

pendukung

keanekaragaman

memilih untuk berjalan kaki daripada menggunakan kendaraan.

Pleasant Microclimate : disetiap tempat memiliki iklim mikro yang

Attractive and Useful Outdoor Spaces :

berbeda-beda dan berbeda juga cara

Iklim

mendapatkan

mikro

merupakan

salah

satu

kenyamanan

atas

iklim

pembentuk ciri ruang luas, contohnya

mikronya. Öresund Straight merupakan

rumah yang berorientasi ke arah laut akan

tempat yang punya pemandangan yang

lebih memiliki banyak suara ombak dan

indah di tepi laut disana panas dan

angin yang kencang, sementara rumah

anginnya cukup kencang, pola ruang

yang membelakangi laut ruang luar yg

yang berada di Öresund Straight dibuat

berada di depannya akan lebih menjadi

ada jeda diantara setiap bangunan agar

lebih hening, tetapi pemilihan lokasi ini

sinar matahari tetap masuk ke sekeliling

berdasarkan kepada keinginan, kemauan

bangunan dan tetap sejuk karena angin

sang pemilik rumah.

yang kencang.

Ruang luar yang atraktif dimanfaatkan oleh masyarakat setempat Sumber: Soft City, David Sim (hal. 298)

Sumber Sumber gambar: gambar: https://architizer.com/projects/tango-sweden/ https://twitter.com/cathytuttle/status/1187391511777800192 14

Beatriks Meylika Bataric, Desyanti Batami, Venny Felicia Hens

Beatriks Meylika Bataric, Desyanti Batami, Venny Felicia Hens

15


S t u d i P e r k o t a a n 2 K e l a s A - I r e n e S y o n a , S .T. , M .Tp . - O l g a N a u l i K . , S .T. , M . A r s .

S t u d i P e r k o t a a n 2 K e l a s A - I r e n e S y o n a , S .T. , M .Tp . - O l g a N a u l i K . , S .T. , M . A r s .

Karakteristik Bo01 Built-in Complexity : Blok bangunan Bo01 dibangun dengan rencana yang kompleks supaya penghuninya dapat hidup berdampingan dengan nyaman di lokasi yang sama. Plot dalam plot memiliki fungsi sebagai ruang publik yang saling mendukung. Selain ruang pribadi dan bersama ini, ada alun-alun kecil dengan fitur air dan pergola tepat di luar pintu depan, dan akses ke berbagai ruang publik dan laut, semua hanya beberapa menit berjalan kaki.

Bo01 merupakan suatu perubahan dalam perencanaan lingkungan ke arah yang

lebih baik. Menciptakan area perumahan yang merupakan bagian kota yang dinamis, di mana pengunjung dan penduduk berbagi banyak ruang publik. Di wilayah dengan perumahan yang relatif murah dan kultur mengemudi yang kuat, ini merupakan terobosan besar untuk menarik mantan penghuni vila dan keluarga dengan anak-anak ke konteks yang lebih perkotaan. Meyakinkan mereka bahwa untuk memiliki kualitas hidup yang tinggi, dekat dengan orang lain, dan tidak perlu mengendarai mobil.

Blok bangunan di bangun dengan rencana yang kompleks Sumber: Soft City, David Sim (hal. 300)

Sumber gambar: https://twitter.com/cathytuttle/status/1187391511777800192 16

Beatriks Meylika Bataric, Desyanti Batami, Venny Felicia Hens

Beatriks Meylika Bataric, Desyanti Batami, Venny Felicia Hens

17


S t u d i P e r k o t a a n 2 K e l a s A - I r e n e S y o n a , S .T. , M .Tp . - O l g a N a u l i K . , S .T. , M . A r s .

S t u d i P e r k o t a a n 2 K e l a s A - I r e n e S y o n a , S .T. , M .Tp . - O l g a N a u l i K . , S .T. , M . A r s .

Indonesia terletak di garis khatulistiwa beriklim tropis-memiliki cuaca yang

hangat dan lembab. Wilayah Indonesia menerima banyak sinar matahari, sehingga temperatur udara rata-rata pada siang hari mencapai 28°C - 35°C. Menurut SNI 036572-2001 temperatur udara yang baik dan nyaman adalah 25,8 °C – 27,1 °C. Perbedaan temperatur udara yang terjadi ini mengakibatkan terjadinya perubahan iklim mikro dibeberapa wilayah Indonesia.

Iklim Mikro di

Indonesia

Oleh karena itu, untuk menciptakan iklim mikro yang baik terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan (ASHRAE, 1989. Hidayat, 2015.) diantaranya: -

Penggunaan bahan-bahan bangunan.

Bahan

bangunan

yang

digunakan

merupakan bahan yang kuat dan kokoh.

-

Bentuk dan ukuran ruang.

Bentuk yang kecil akan lebih mudah di lalui angin di banding bentuk yang lebar.

Sumber: https://images.app.goo.gl/n6BRyEe9RZzpEo4s9 Sumber: https://images.app.goo.gl/amPksddqx3s6XvRE8

-

Ventilasi.

Angin atau udara yang masuk untuk pergantian penghawaan yang lebih baik be-

-

Orientasi bangunan.

rasal dari depan dan samping bangunan.

Bangunan sebaiknya tidak membelakan-

Untuk mendapatkan iklim mikro yang

gi arah angin yang beredar di lingkungan

seimbang, sebaiknya bukaan diletakan di

sekitarnya. Perencanaan kamar mandi di-

sebelah Utara dan Selatan bangunan.

usahakan di sebelah barat agar tidak lembab dan cepat kering.

Sumber : https://images.app.goo.gl/QeXpKcFQQQA1FJyp6 Sumber gambar: https://www.researchgate.net/ publication/305618632_TIPOLOGI_VENTILASI_BANGUNAN_VERNAKULAR_INDONESIA/figures?lo=1

Sumber gambar: https://www.popmama.com/

18

Beatriks Meylika Bataric, Desyanti Batami, Venny Felicia Hens

Beatriks Meylika Bataric, Desyanti Batami, Venny Felicia Hens

19


S t u d i P e r k o t a a n 2 K e l a s A - I r e n e S y o n a , S .T. , M .Tp . - O l g a N a u l i K . , S .T. , M . A r s .

-

Pengaturan vegetasi.

Vegetasi

digunakan

-

Temperatur Udara

sebagai

Hal ini merupakan faktor utama dari ken-

pengaruh sirkulasi juga sebagai pengatur

yamanan termal walaupun tergantung

iklim mikro (matahari dan angin) dalam

pada ciri perasaan subjektif dan ken-

suatu perencanaan. Bila suatu pohon

yamanan

berada di sebelah Barat bangunan, maka

orang. Standar kenyamanan termal untuk

lebih baik membiarkannya tumbuh tinggi

kategori hangat nyaman menurut SNI 03-

dan

6572-2001 adalah 25,8 OC – 27,1 OC.

untuk

selain

semak-semak

lebih

baik

S t u d i P e r k o t a a n 2 K e l a s A - I r e n e S y o n a , S .T. , M .Tp . - O l g a N a u l i K . , S .T. , M . A r s .

berperilaku

masing-masing

diletakkan di arah Timur.

Sumber :https://images.app.goo.gl/2e7iwG7zq1Thsky79

Sumber : https://images.app.goo.gl/ 95M5AyAvGkFwvJ8Y6

-

Sun shading (penghalang caha-

Pengendalian kelembaban udara.

ya matahari) : penggunaan vegetasi juga

Membuat desain yang tidak menempel

dapat membantu memberikan sun shad-

pada sisi dinding tetangga (penggunaan

ing, selain vegetasi juga bisa dari peng-

GSB yang baik dan benar).

gunaan jarak overstek atap dan bisa juga

-

dari jenis dinding yang divariasikan.

Sumber : https://images.app.goo.gl/ooscbK8BYidSiEMGA

Sumber: https://www.archdaily.com/615040/ ngamwongwan-house-junsekino-architect-and-design

Studi Kawasan Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan Sumber gambar: https://www.piknikdong.com/jadwal-krl-manggarai-cikarang.html

20

Beatriks Meylika Bataric, Desyanti Batami, Venny Felicia Hens

Beatriks Meylika Bataric, Desyanti Batami, Venny Felicia Hens

21


S t u d i P e r k o t a a n 2 K e l a s A - I r e n e S y o n a , S .T. , M .Tp . - O l g a N a u l i K . , S .T. , M . A r s .

S t u d i P e r k o t a a n 2 K e l a s A - I r e n e S y o n a , S .T. , M .Tp . - O l g a N a u l i K . , S .T. , M . A r s .

Stasiun Transit Manggarai

=Kelurahan Manggarai

Kelurahan Manggarai terletak di Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Kelurahan ini terkenal karena di sini terletak pintu air Kali Ciliwung dan Stasiun Kereta Api Manggarai.

Stasiun KRL Manggarai Sumber: https://images.app.goo.gl/2A92aYrpswVTfXft8

Stasiun Manggarai Sumber: https://images.app.goo.gl/2A92aYrpswVTfXft8

Kelurahan Manggarai berbatasan dengan kali Ciliwung di sebelah Utara, Kelurahan Pasar Manggis di sebelah Barat, dengan Kelurahan Bukit Duri di sebelah Timur dan

Stasiun Manggarai menjadi stasiun kereta api terbesar di DKI Jakarta dengan luas

dengan Kelurahan Manggarai Selatan di sebelah Selatan.

24.700 m² yang paling sering dilalui oleh sebagian besar rute di Jabodetabek. Manggarai

juga

termasuk

kepadatan

penduduk

dan

kawasan

dengan

bangunan

yang

tinggi, sehingga pada jam-jam sibuk terjadinya kepadatan sirkulasi komuter.

Peta Rute KRLL Jabodetabek Sumber: caritiket.com

Perspektif mata burung Kawasan Manggarai Sumber: https://pxhere.com/en/photo/141696

Peta Kelurahan Manggarai (Sumber: https://openstreetmap.id/peta-kelurahan-kelurahan-di-jakarta-selatan/)

22

Beatriks Meylika Bataric, Desyanti Batami, Venny Felicia Hens

Beatriks Meylika Bataric, Desyanti Batami, Venny Felicia Hens

23


S t u d i P e r k o t a a n 2 K e l a s A - I r e n e S y o n a , S .T. , M .Tp . - O l g a N a u l i K . , S .T. , M . A r s .

S t u d i P e r k o t a a n 2 K e l a s A - I r e n e S y o n a , S .T. , M .Tp . - O l g a N a u l i K . , S .T. , M . A r s .

2

Analisis Iklim Mikro di Kawasan Manggarai

1

A

B

C

Peta A menunjukan Figure Ground kawasan Manggarai (nolli map). Peta B merupakan zoom in peta A untuk menunjukan kawasan yang akan dianalisis (area 1, lokasi hunian padat penduduk; area 2, lokasi pabrik). Peta C menunjukan fungsi bangunan di kawasan Manggarai.

Sumber gambar: https://youtu.be/1XMvtu4HwaY

24

Beatriks Meylika Bataric, Desyanti Batami, Venny Felicia Hens

(Sumber peta dasar: jakartasatu.jakarta.go.id dan cadmapper.com)

Beatriks Meylika Bataric, Desyanti Batami, Venny Felicia Hens

25


S t u d i P e r k o t a a n 2 K e l a s A - I r e n e S y o n a , S .T. , M .Tp . - O l g a N a u l i K . , S .T. , M . A r s .

Iklim Mikro di Kawasan Manggarai berdasarkan analisis lokasi permukiman warga:

- Enclosure - Asymetrical layout Tata letak asimetris menciptakan sirkuTidak adanya pagar yang membatasi lasi angin yang melewati sela-sela banantara rumah dan jalan gunan dan menciptakan ruang dengan 1 kelembapan yang tinggi pada bagian jalan yang sempit. B

A

S t u d i P e r k o t a a n 2 K e l a s A - I r e n e S y o n a , S .T. , M .Tp . - O l g a N a u l i K . , S .T. , M . A r s .

- Smaller volumes Bangunan pada kawasan Manggarai memiliki volume yang kecil, hal ini sesuai dengan teori faktor yang mempengaruhi iklim mikro suatu kawasan: “Bentuk bangunan yang kecil akan lebih mudah dilalui angin dibanding bentuk yang lebar” (Hidayat, 2015).

A

1

Untuk mengurangi panas sinar matahari, warga menyiasatinya dengan menggunakan terpal. 2

2

3

Potongan A-A

Potongan B-B

4 B

4

3

- Sloping roofs Di Indonesia, kebanyakan bangunan menggunakan atap yang memiliki kemiringan, hal ini dikarenakan dua musim yang ada di Indonesia yaitu kemarau dan penghujan. Di saat musim penghujan atap dengan kemiringan akan berfungsi untuk meneruskan air hujan agar tidak terperangkap pada atap.

Ilustrasi Potongan Bangunan

Lebar jalan yang kecil menciptakan interaksi yang cukup banyak dan variatif

Ketika lebar jalan bertambah dan terdapat pembatas antar bangunan, interaksi antar warga di jalan menjadi semakin berkurang.

Sumber gambar: cadmapper.com (gambar peta) dan google maps (gambar 1, 2, 3, dan 4)

26

Beatriks Meylika Bataric, Desyanti Batami, Venny Felicia Hens

Sumber gambar: google maps

Beatriks Meylika Bataric, Desyanti Batami, Venny Felicia Hens

27


S t u d i P e r k o t a a n 2 K e l a s A - I r e n e S y o n a , S .T. , M .Tp . - O l g a N a u l i K . , S .T. , M . A r s .

S t u d i P e r k o t a a n 2 K e l a s A - I r e n e S y o n a , S .T. , M .Tp . - O l g a N a u l i K . , S .T. , M . A r s .

Iklim Mikro di Kawasan Manggarai berdasarkan analisis lokasi permukiman warga:

-

Orientasi bangunan: Berdasarkan

-

Pengendalian Kelembaban Udara:

-

Bentuk dan Ukuran Ruang:

-

Pengaturan vegetasi:

peta jaringan jalan pada google maps,

Sebagian besar bangunan pada kawasan

Pada kawasan permukiman Manggarai

Permukiman

maka dapat terlihat orientasi bangunan

permukiman Manggarai menempel pada

bentuk dan ukuran ruang rata-rata kecil,

Manggarai ditanami tanaman dengan

yang lebih dominan adalah orientasi

sisi dinding tetangga sehingga mencip-

sehingga akan lebih mudah di lalui angin

pot

Timur-Barat. Oleh karena itu, bangunan-

takan kelembapan udara yang tinggi yang

dibanding bentuk yang lebar.

karena keterbatasan lahan, namun tidak

bangunan

dapat merusak material bangunan.

yang

ada

pada

kawasan

dan

warga

diletakan

pada di

kawasan

depan

rumah

mempengaruhi iklim mikro.

permukiman Manggarai memaksimalkan pencahayaan dari sinar matahari.

-

Sun shading (penghalang cahaya

matahari): Pada kawasan permukiman Manggarai menggunakan lantai 2 sebagai kanopi di-

-

Ventilasi: pada bangunan di kawasan

permukiman Manggarai sebagian besar

-

ingkan lantai 1. Hal ini bertujuan untuk

kecepatan angin:

memberikan bayangan untuk menguran-

Dari

gi panas dari cahaya matahari

September 2020, dapat di simpulkan

Temparatur udara, kelembaban, dan data

yang

diambil

pada

22

terdapat pada fasad bangunan, karena

bahwa temparatur udara, kelembaban,

Penggunaan bahan-bahan bangunan:

tidak terdapat jarak antar bangunan.

dan kecepatan angin tidak memenuhi

Pada sebagian besar permukiman warga

Maka sistem ventilasi mengikuti orientasi

standar kenyamanan SNI.

di

bangunan yaitu ke arah Timur dan Barat,

-

kawasan

Manggarai

menggunakan seadanya,

sehingga tidak mendapatkan iklim mikro

sehingga kurang menunjang untuk aspek

(sirkulasi angin) yang seimbang pada

kekokohan dan kekuatan.

bangunan.

bahan

bangunan

yang

Sumber gambar: google maps

28

mana bagian lantai 2 lebih maju di band-

Beatriks Meylika Bataric, Desyanti Batami, Venny Felicia Hens

Sumber gambar: google maps

Beatriks Meylika Bataric, Desyanti Batami, Venny Felicia Hens

29


S t u d i P e r k o t a a n 2 K e l a s A - I r e n e S y o n a , S .T. , M .Tp . - O l g a N a u l i K . , S .T. , M . A r s .

S t u d i P e r k o t a a n 2 K e l a s A - I r e n e S y o n a , S .T. , M .Tp . - O l g a N a u l i K . , S .T. , M . A r s .

Iklim Mikro di Kawasan Manggarai berdasarkan analisis lokasi pabrik:

-

Orientasi bangunan:

-

Pengendalian Kelembaban Udara:

-

Bentuk dan Ukuran Ruang:

-

Pengaturan vegetasi:

Berdasarkan peta jaringan jalan pada

Sebagian besar bangunan pada kawasan

Pada kawasan Pabrik Manggarai bentuk

Sebagian besar kawasan pabrik Manggarai

google maps, maka dapat terlihat orien-

Manggarai menempel pada sisi dinding

dan ukuran ruang lebih besar dari kawasan

tidak terdapat vegetasi, sehingga ketika

tasi bangunan yang lebih dominan adalah

tetangga

menciptakan

permukiman sehingga akan lebih mudah

siang hari terasa panas dan tidak adanya

orientasi Timur-Barat. Oleh karena itu,

kelembapan udara yang tinggi yang dapat

di lalui angin di banding bentuk yang

peneduh untuk pejalan kaki.

bangunan-bangunan yang ada pada ka-

merusak material bangunan.

lebar.

sehingga

wasan pabrik Manggarai lebih memaksimalkan pencahayaan dari sinar matahari.

-

Sun shading (penghalang cahaya

matahari): Pada

di

kawasan

Manggarai

menggunakan lantai 2 sebagai kanopi

-

dimana bagian lantai 2 lebih maju di

kecepatan angin

bandingkan lantai 1. Hal ini bertujuan

Dari data yang diambil pada 22 September

Ventilasi pada bangunan di kawasan

untuk

2020,

Manggarai sebagian besar terdapat pada

mengurangi panas dari cahaya matahari.

-

Ventilasi:

memberikan

bayangan

untuk

Temparatur udara, kelembaban, dan

dapat

temparatur

di

udara,

simpulkan

bahwa

kelembaban,

dan

fasad bangunan, karena tidak terdapat

kecepatan angin tidak memenuhi standar

Pada sebagian besar permukiman warga di

jarak

kenyamanan SNI.

kawasan pabrik Manggarai menggunakan

ventilasi mengikuti orientasi bangunan

bahan bangunan yang sesuai dengan

yaitu ke arah Timur dan Barat, sehingga

standar,

tidak mendapatkan iklim mikro (sirkulasi

-

Penggunaan bahan-bahan bangunan:

sehingga

menunjang

aspek kekokohan dan kekuatan.

untuk

antar

bangunan.

Maka

sistem

angin) yang seimbang pada bangunan.

Sumber gambar: google maps

30

pabrik

Beatriks Meylika Bataric, Desyanti Batami, Venny Felicia Hens

Sumber gambar: google maps

Beatriks Meylika Bataric, Desyanti Batami, Venny Felicia Hens

31


S t u d i P e r k o t a a n 2 K e l a s A - I r e n e S y o n a , S .T. , M .Tp . - O l g a N a u l i K . , S .T. , M . A r s .

S t u d i P e r k o t a a n 2 K e l a s A - I r e n e S y o n a , S .T. , M .Tp . - O l g a N a u l i K . , S .T. , M . A r s .

Kesimpulan

Permukiman pada kawasan Manggarai memiliki volume yang kecil (smaller vol-

ume) sehingga lebih mudah dilalui angin dibandingkan pabrik, namun sirkulasi angin tersebut menciptakan ruang dengan kelembaban tinggi pada bagian jalan yang sempit. Penggunaan atap yang memiliki kemiringan (sloping roof) pada pemukiman dan pabrik berfungsi untuk meneruskan air hujan agar tidak terperangkap pada atap. Orientasi bangunan pemukiman dan pabrik lebih dominan adalah orientasi Timur-Barat sehingga memaksimalkan pencahayaan sinar matahari. Ventilasi pada permukiman dan pabrik terdapat pada fasad depan bangunan, karena tidak terdapat jarak antar bangunan. Sistem ventilasi mengikuti orientasi bangunan ke arah Timur dan Barat, sehingga tidak mendapatkan iklim mikro (sirkulasi angin) yang seimbang pada bangunan. Permukiman dan pabrik memiliki sistem pengendalian kelembaban udara yang kurang baik, karena bangunan menempel pada sisi dinding tetangga menciptakan kelembaban udara tinggi yang dapat merusak material bangunan. Pada sebagian besar permukiman, menggunakan bahan bangunan seadanya sehingga kurang menunjang aspek kekokohan dan kekuatan, sedangkan pabrik menggunakan bahan bangunan sesuai dengan standar. Pada permukiman warga terdapat vegetasi berupa tanaman dalam pot di depan rumah karena keterbatasan lahan, namun tidak mempengaruhi iklim mikro, sedangkan pada pabrik tidak terdapat vegetasi. Permukiman dan pabrik menggunakan lantai 2 sebagai kanopi untuk memberikan bayangan yang dapat mengurangi panas matahari (sun shading).

Kawasan permukiman warga pada wilayah Manggarai lebih mudah menciptakan

iklim mikro (angin dan cahaya matahari) yang baik karena bentuknya bervariasi di bandingkan kawasan pabrik yang monoton. Vegetasi pada kawasan Manggarai sangat kurang, dikarenakan keterbatasan lahan dan kepadatan bangunan. Hal ini menyebabkan temperatur udara meningkat dan berkurangnya interaksi antar warga karena terik matahari. Iklim mikro dapat diciptakan sesuai dengan kondisi masingmasing lingkungan dan tergantung bagaimana masyarakat sekitar dan desain bangunan merespon hal ini. Jika kita melupakan aspek untuk menciptakan iklim mikro yang baik maka akan terjadi ketidaknyamanan untuk beraktivitas pada wilayah tersebut.

Kritik dan Saran: Pada bangunan pabrik seharusnya memperhatikan faktor-faktor pembentuk iklim mikro yang baik, walaupun mungkin biaya pembangunan akan meningkat tetapi dapat menjaga kestabilan lingkungan dan meningkatkan kenyamanan untuk manusia yang beraktivitas dalam bangunan maupun di sekitar bangunan.

Sumber gambar: https://images.app.goo.gl/5z3u7zbK3AMQUMHE7 32

Beatriks Meylika Bataric, Desyanti Batami, Venny Felicia Hens

Beatriks Meylika Bataric, Desyanti Batami, Venny Felicia Hens

33


S t u d i P e r k o t a a n 2 K e l a s A - I r e n e S y o n a , S .T. , M .Tp . - O l g a N a u l i K . , S .T. , M . A r s .

S t u d i P e r k o t a a n 2 K e l a s A - I r e n e S y o n a , S .T. , M .Tp . - O l g a N a u l i K . , S .T. , M . A r s .

Daftar Pustaka ASHRAE (American society of heating, refrigerating and air conditioning engineers). (1989). ASHRAE Handbook: Fundamental. ASHRAE. Hidayat, M. S. (2015). Pusat pengembangan bahan ajar Arsitektur Tropis. Jakarta: Universitas Mercu Buana. Sim, D. (2019). Soft City: Building Density for Everyday Live. Washington: Island Press. Wirjohamidjojo, S. & Swarinoto, S. (2010). Iklim Kawasan Indonesia (Dari Aspek Dinamik-Sinoptik). Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

Sumber lainnya: https://media.neliti.com/media/publications/206679-pengaruh-bukaan-terhadap-kenyamanan-term.pdf , diakses pada 28 September 2020. https://www.idntimes.com/science/discovery/nena-zakiah-1/fakta-unik-iklim-tropis/4 , diakses pada 28 September 2020.

Sumber gambar: https://images.app.goo.gl/oWojb8rLCVmhxaxa9

Sumber gambar: https://images.app.goo.gl/5z3u7zbK3AMQUMHE7 34

Beatriks Meylika Bataric, Desyanti Batami, Venny Felicia Hens

Beatriks Meylika Bataric, Desyanti Batami, Venny Felicia Hens

35


About the cover Photography of Bo01, Malmö, Sweden. Image by: http://www.thenordique.com

Program Studi Sarjana Arsitektur Jurusan Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara 2020


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.