tugas.akhir.semester
PERANCANGAN PERMUKIMAN
KELOMPOK 7:
RT 25 Jetisharjo
YOGYAKARTA 110114044
DAVID 110114039 SUHENDRO 110114089 S. MICHAEL 110114111 BILLY G.
0
DAFTAR ISI
daftar isi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan BAB 2 TINJAUAN KAWASAN & DATA A. Tinjauan Kawasan 타 Lokasi Pengamatan 타 Alasan Pemilihan Lokasi B.
Data Sekunder 타 RTRW Jetis 타 RBI DIY
BAB 3 PEMBAHASAN A. Permasalahan Utama B. Analisis Kebutuhan Fasilitas C. Analisis kebutuhan Luas Lantai Minimum Hunian Per Orang D. Analisis Ruang Terbuka Hijau BAB 4 KONSEP DESAIN A. Konsep Penataan Lingkungan B. Gambar Masterplan C. Konsep Perancangan Rusunami D. Konsep Denah Lantai 1 E. Konsep Denah Lantai 4 F. Gambar Denah Lantai 1
03
05
G. H. I. J. K. L.
06 07
08 10 11 14
19 20 21 22 23
M. N. O. P. Q. R. S. T.
Gambar Denah Tipikal Lantai 2-3 Gambar Denah Lantai 4 Gambar Denah Basement Gambar Denah Kamar Tipe Studio Gambar Denah Kamar Tipe 2 Kamar Tidur Gambar Denah Kamar Tipe 2 Kamar Tidur Deluxe Denah Balai RW Perspektif Rusunami Tampak Depan Tampak Belakang Tampak Kiri Tampak Kanan Posisi Site Terhadap Kawasan Makro Perspektif River Sidewalk & Plaza
DAFTAR PUSTAKA
24 25
26
27 28 29
30 31
daftar tabel Tabel 1 Analisis Kebutuhan Rumah Susun 1
12
Tabel 2 Analisis Kebutuhan Rumah Susun 2
13
Tabel 3 Analisis Kebutuhan Rumah Susun 3
13
dikerjakan oleh SUHENDRO 110114039 & DAVID 110114044
1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Selain berfungsi sebagai tempat berlindung, permukiman juga memiliki fungsi sosial dan pendidikan, seperti : interaksi dengan tetangga, dan memberikan pendidikan dasar moral kepada anak di dalam keluarga. Dengan kata lain dapat disimpulkan b ahwa, p ermu kiman yan g b aik mencerminkan kehidupan yang baik pula. D i I n d o n e s i a , p e rs o a l a n /permasalahan permukiman merupakan hal yang sudah lama terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama. Beberapa faktor dijadikan sejumlah penyebab permasalahan permukiman di Indonesia, mulai dari aspek pemerintahan, maupun dari dalam kesadaran masyarakat itu sendiri dalam mengelola lingkungan tempat mereka tinggal. Kampung Jetisharjo ,permukiman yang terletak bersebelahan dengan sungai Kali Code ini termasuk salah satu permukiman yang memiliki isu-isu yang berkaitan dengan permasalahan permukiman.
B. TUJUAN Dengan titik fokus pengamatan RT 25, permukiman ini memiliki beberapa keunikan baik dari segi kontur, prilaku masyarakat, dan kondisi fisik lingkungan lainnya. Seperti yang diketahui, bahwa permukiman terbagi dalam dua kategori, yaitu permukiman terencana dan permukiman historis. Permukiman RT 25 Jetisharjo merupakan permukiman ya n g te r ke l o m p o k d a l a m j e n i s permukiman yang tidak terencana. Hal ini dapat dilihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi, seperti : arah orientasi bangunan, jenis bangunan, hingga izin resmi kepemilikan rumah.
Mahasiswa mampu menyusun landasan konsepsual dan sketsa ide kawasan permukiman berdasarkan analisis persoalan permukiman dan infrastruktur pendukung kawasan.
Dalam studi ini, kami mencoba untuk menganalisis, hingga mencari solusi-solusi atas permasalah permukiman di atas, yang didukung dengan ide-ide desain yang diharapakan mampu memenuhi kriteria dalam menyelesaikan permasalahan di atas, serta memenuhi kebutuhan masyarakat di permukiman RT 25 Jetisharjo.
Ilustrasi Permukiman
3
dikerjakan oleh BILLY G. 110114111
2 TINJAUAN KAWASAN DAN DATA
DATA PRIMER
U
PETA KUNCI
U
Peta kunci merupakan hasil trace secara manual dari Google Earth.
Kelurahan Cokrodiningratan Sumber: Google Earth
Luas Area Keseluruhan: 11225,188 Meters ²
SKALA 1: 1000
PETA KUNCI RT 25 JETISHARJO
4
dikerjakan oleh BILLY G. 110114111
2 TINJAUAN KAWASAN DAN DATA
TINJAUAN KAWASAN & DATA SEKUNDER Lokasi Pengamatan
U
Lokasi pengamatan merupakan RT 25 Kampung Jetisharjo, Kelurahan Cokrodiningratan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta
Yogyakarta Imagery
Cokrodiningratan Imagery
Jetisharjo Imagery
Sumber: www.wikimapia.org
Sumber: www.wikimapia.org
Sumber: www.wikimapia.org
Peta RT Kampung Sumber: Monografi Kelurahan Cokrodiningratan
Alasan Pemilihan Lokasi Lokasi dipilih karena adanya permasalahan yang kompleks mengenai penataan permukiman yang telah lama ada di samping Sungai Code. Sempitnya ruang jalan akibat bangunan-bangunan yang sangat berdekatan diperkirakan dapat menjadi masalah bagi penduduk dan menghambat perkembangan masyarakat sekitar.
5
2 TINJAUAN KAWASAN DAN DATA
dikerjakan oleh BILLY G. 110114111
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
U
RTRW KEC. JETIS Sumber: Pemerintah Kota Yogyakarta
6
dikerjakan oleh BILLY G. 110114111
2 TINJAUAN KAWASAN DAN DATA
125 PETA RUPABUMI INDONESIA
100
112,5
RBI DIY Sumber: Program Studi Teknik Sipil UAJY
7
dikerjakan oleh BILLY G. 110114111
3 PEMBAHASAN A IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
PERMASALAHAN UTAMA Kepadatan Penduduk
FASILITAS TERSEDIA:
area non perumahan dewasa laki-laki (36) dewasa perempuan (43) anak-anak (32) SEKOLAH (SD NEGERI)
area perumahan (29 rumah) (asumsi) dewasa laki-laki (29) dewasa perempuan (29) anak-anak (58)
FASILITAS BELUM TERSEDIA:
KEPADATAN =JUMLAH PENDUDUK/LUAS AREA =227 JIWA/1,1 HA =203,427 (TINGGI)KEPADATAN YANG TINGGI JUGA DITUNJUKKAN DENGAN ADANYA RUMAH DENGAN LEBIH DARI 1 KK
TAMAN SNI03-6981-2004 RADIUS PELAYANAN TAMAN(1000M2/200 JIWA) RADIUS TERJAUH RT (100M)
PERSENTASE jumlah anak-anak
AREA BEROLAH RAGA
90/227
MENCAKUP KEBUTUHAN ANAKANAK SEKOLAH
40% penduduk (ANAK-ANAK) yang tidak mendapatkan fasilitas layak untuk bermain dan bersosialisasi
RUANG INTERAKSI SOSIAL
U
Peta Rumah Penduduk dengan KK lebih dari satu Sumber: Analisis Kelompok
TIDAK ADANYA RUANG UNTUK BERINTERAKSI SOSIAL KARENA PENUH DIGUNAKAN SEBAGAI AREA PERMUKIMAN
8
dikerjakan oleh BILLY G. 110114111
3 PEMBAHASAN A IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
PERMASALAHAN UTAMA Permasalahan Ruang Terbuka
AREA TEPI SUNGAI CODE
AREA PERMUKIMAN NON PERUMAHAN AREA PERMUKIMAN PERUMAHAN
Permasalahan terkait Sungai Code
Area permukiman perumahan yang baru dibangun tahun 2004 mempercepat hilangnya ruang terbuka bagi warga, terutama sebagai tempat bermain anak-anak. Area hijaupun semakin berkurang karena jumlah bangunan yang terus bertambah sementara luas lahan tetap.
Walaupun nilai-nilai sakral sungai Code masih dipahami penduduk RT yang diceritakan secara turun menurun, hasil wawancara menunjukkan bahwa perlahan-lahan nilai-nilai sakralnya perlahan hilang. Hal ini diakibatkan oleh kurangnya minat untuk memahami sejarah, juga sungai yang secara fungsional lebih digunakan sebagai sumber air ataupun tempat membuang sampah. Sebuah aksi nyata dibutuhkan untuk mengingatkan kembali akan nilainilai sakral yang dimiliki sungai Code.
Gambar 1.1 Satu-Satunya Area Bermain Anak dalam 1 RW Sumber: Dokumentasi Kelompok
Gambar 1.2 Lingkungan Sekitar Sungai Code
U
Sumber: Pemerintah Kota Yogyakarta
PETA KUNCI RT 25 JETISHARJO YOGYAKARTA
9
dikerjakan oleh SUHENDRO 110114044 , S. MICHAEL 110114089 & DAVID 110114044
3 PEMBAHASAN B ANALISIS RUMAH SUSUN
ANALISIS KEBUTUHAN FASILITAS BERDASARKAN RADIUS SNI 03-6981-2004 Secara keseluruhan posisi bangunan- bangunan tersebut, masih berada dalam jangkauan radius RT 25.
legend
U Ruang Terbuka Masjid Posyandu / Area Bermain SDN Je sharjo SMAN 11 Lapangan Badminton
U
PETA SATELIT KECAMATAN JETISHARJO NO
ĦĖ İ ĜĠÎ Ī HĞĖ Ĭ HI Hİ Ė Ĭ
JENIS FASILITAS
1 2 3 4
Fasilitas Pelayanan Umum Fasilitas Peribadatan Fasilitas Kesehatan Pendidikan
Ruang Terbuka Masjid Posyandu SDN Jetisharjo SMA 11 Lapangan Olah Raga
6
Ruang Terbuka
Ĭ İ Ė Í GĖ Ī ĤĮ Ì I Ė Ģ J Ė Ī ĠĖ YANG DILAYANI 200 400KK 10000 1600 >4800
RADIUS Di Tengah Lingkungan Rusun 2000 1000 3000 1000
TABEL ANALISIS RADIUS
10
3 PEMBAHASAN B ANALISIS RUMAH SUSUN
ANALISIS KEBUTUHAN LUAS LANTAI MMINIMUM HUNIAN PER ORANG BERDASARKAN RADIUS SNI 03-6981-2004
dikerjakan oleh SUHENDRO 110114044 , S. MICHAEL 110114089 & DAVID 110114044
Luas per orang dewasa = 24 m3 / 2,5 m = 9,6 m2 Luas per anak-anak = 12 m3 / 2,5 m = 4,8 m2
U
Luasan berdasarkan tipe per unit : Tipe studio = 9,6 m2 x 2 : 19,2 m2 ( max 2 orang dewasa ) Sebanyak 7 unit = 19,2 x 7 : 134,4 m2 Tipe 2 bedroom = (9,6 m2 x 2) + (4,8m2 x 2) : 24,8 m2 ( max 2 orang dewasa, 2 orang anak ) Sebanyak 22 unit = 24,8m2 x 22 : 545,6 m2 Tipe deluxe = 9,6 m2 x 4 : 38,4 m2 Sebanyak 8 unit = 38,4 m2 x 8 : 287,2 m2 Luasan Total : 987,2 m2 A = 987,2 m2 50% A = 987,2 m2 x 50% : 493,6 m2 (Sirkulasi) B = 987,2 m2 + 493,6 m2 = 1480,8 m2 30% B = 444,24 (Sirkulasi Vertikal) Luas Total = 987,2 + 493,6 + 444,24 = 1925,04 m2 Luasan per lantai (4 lantai ) = 1925,04 m2 : 4 = 481,26 m2
11
dikerjakan oleh SUHENDRO 110114044 , S. MICHAEL 110114089 & DAVID 110114044
3 PEMBAHASAN B ANALISIS RUMAH SUSUN TABEL ANALISIS 1 KK
1
2 3 4
JENIS KELAMIN I P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 6 7
UMUR
1 1 1 1 1 1
8
1 1 1 1 1
9
1 1
10
11
1 1 1 1 1 1 1 1
12
1 1
46 43 16 12 58 56 70 40 58 63 53 20 43 53 31 29 26 26 26 17 12 53 47 23 6 3 59 56 76 42 41 13 27 26 8
PEKERJAAN
AGAMA
KAR. SWASTA RT MHS PELAJAR KAR. SWASTA RT RT BURUH BURUH BURUH BURUH PELAJAR TIADA KAR. SWASTA KAR. SWASTA MHS MHS BURUH RT PELAJAR PELAJAR WIRASWASTA BURUH KAR. SWASTA TIADA TIADA TKG BATU PNS RT TIADA TIADA TIADA MHS TIADA TIADA
ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM KATOLIK ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM KATOLIK KATOLIK KATOLIK KATOLIK ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM
TIPE UNIT KAMAR
POSISI LANTAI
1 13
1 1
2 bedrooms
1
3
1 14
studio
2
studio studio
1 3
2 bedrooms
1 1 1 1
15
1 1 1
1
1 16 studio
3
2 bedrooms deluxe
2
1 1
17
1 1 1 1 1
2 bedrooms
Ċ
18
2 bedrooms
1 1 1 1 1
2
1 19
studio
1
2
1 20
2 bedrooms
2 bedrooms
1
4
1
21
1 1 1 1 1 1 1
37 31 11 55 39 32 9 78 57 51 26 56 46 19 18 14 47 49 85 37 13 12 9 7 1 60 63 34 73 47 42 41 49 36 17 11
KAR. SWASTA KAR. SWASTA TIADA BURUH KAR. SWASTA KAR. SWASTA PELAJAR TIADA KAR. SWASTA RT MHS PNS RT MHS PELAJAR PELAJAR BURUH WIRASWASTA BURUH RT PELAJAR TIADA TIADA TIADA TIADA BURUH RT KAR. SWASTA RT BURUH KAR. SWASTA KAR. SWASTA PNS RT PELAJAR TIADA
ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM KATOLIK KATOLIK ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM KATOLIK KATOLIK ISLAM ISLAM KATOLIK KATOLIK KRISTEN ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM
2 bedrooms
4
2 bedrooms deluxe
1
2 bedrooms
2
2 bedrooms
2
studio
3
2 bedrooms deluxe
1
2 bedrooms
1
2 bedrooms
1
2 bedrooms
3
12
dikerjakan oleh SUHENDRO 110114044 , S. MICHAEL 110114089 & DAVID 110114044
3 PEMBAHASAN B ANALISIS RUMAH SUSUN Ĉ 1 22
23
1 1 1 1 1 1 1 1
24
1 1 1
25
1 1 1
26
1 1 1
ČĐ
1 1 1 1
28
1 1 1 1
29
1 1 1 1
30
1 1 1 1
31
1 1 1
44 36 12 3 18 61 59 31 26 57 60 21 42 37 13 49 47 15 37 33 6 2 57 63 25 43 34 12 10 6 51 50 21 15 45 38 16 12
BURUH RT PELAJAR TIADA MHS PNS PNS KAR. SWASTA TIADA BURUH BURUH MHS BURUH BURUH TIADA KAR. SWASTA RT MHS KAR. SWASTA KAR. SWASTA TIADA TIADA KAR. SWASTA RT TIADA KAR. SWASTA RT TIADA TIADA TIADA KAR. SWASTA RT MHS MHS KAR. SWASTA RT PELAJAR TIADA
ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM KATOLIK KATOLIK KATOLIK ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM KATOLIK KATOLIK KATOLIK ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM
1
2 bedrooms deluxe
32
1 1 1 1 1
3 33
2 bedrooms deluxe
1
1 1
34
1 1
2 bedrooms
1
2 bedrooms
3
35
1 1
36
1 1 1 1
37
30 26 7 55 33 10 45 30 34 32 30 57 30 41 37 19 9
TIADA RT TIADA WIRASWASTA RT TIADA BURUH BURUH RT KAR. SWASTA KAR. SWASTA WIRASWASTA BURUH WIRASWASTA RT MHS PELAJAR
2 bedrooms
3
2 bedrooms
4
ANALISIS POSISI DAN KEBUTUHAN UNIT KAMAR BERDASARKAN KEBUTUHAN
2 bedrooms
1
TABEL ANALISIS 2
2 bedrooms deluxe
3
2 bedrooms deluxe
2
1
Í Î 1 2 3 4 5
POSISI Lantai 1 Lantai 2 Lantai 3 Lantai 4
ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM KRISTEN KRISTEN KRISTEN KRISTEN
2 bedrooms
4
2 bedrooms
2
2 bedrooms
3
2 bedrooms
2
studio
4
2 bedrooms
2
Ĩ ĜĪ ĦHĪ Ė Ė Í ĦĜĘĮ İ Į ĢĖ Í Į Í Hİ STUDIO 2 BEDROOM DELUXE 1 6 3 2 6 3 2 6 3 1 4 0
TOTAL 10 11 11 5
TABEL ANALISIS 3 NO 2 bedrooms
4
1 2 3
PRIORITAS UNIT BERDASARKAN UMUR INTERVAL UMUR LANTAI 60-85 1 45-59 2 1-44 3
* Tambahan Tipe 1 tipe deluxe pada lantai 2 1 tipe deluxe PD lantai 3 3 tipe studio pada lantai 4
13
dikerjakan oleh BILLY G. 110114111
3 PEMBAHASAN C ANALISIS RUANG TERBUKA HIJAU
ANALISIS 1 Peraturan Pemerintah Setempat
U
Mengacu pada Undang-Undang No. 26/2007 tentang Penataan Ruang dan tulisan Walikota Yogyakarta Drs. H. Haryadi Suyu , 30% dari luas wilayah kota maupun kabupaten harus berupa ruang terbuka hijau (RTH) untuk menjaga kualitas udara lingkungan tsb. RTH 30% terdiri dari 20% RTH publik dan 10% RTH privat. (h p://walikota.jogjakota.go.id ; Harian Republika 26 September 2012 ; www.pu.go.id)
Analisis Peta kunci
Analisis Perda
Luas Area Keseluruhan: 11225,188 Meters ²
Luas Area RTH Publik =20% * (Luas Area Keseluruhan) =2245,0376 Meters ²
Luas Area RTH Publik =Luas Area Keseluruhan - (Luas Area Bangunan + Luas Area Jalan) =789,532 Meters ²
Luas Area RTH Privat =10% * (Luas Area Keseluruhan (Luas Area Jalan + Luas Area RTH Publik) =10% * (5912,928 Meters ²) =591,2928 Meters ²
U PETA KUNCI RT 25 JETISHARJO
Kekurangan Luas Area RTH Publik =2245,0376 Meters ² - 789,532 Meters ² =1455,5056 Meters ²
14
dikerjakan oleh BILLY G. 110114111
3 PEMBAHASAN C ANALISIS RUANG TERBUKA HIJAU
ANALISIS 2
U Standar Nasional Indonesia
Ruang Terbuka (SNI 03-7013-2004)
Taman (SNI 03-7013-2004)
Tempat Bermain (SNI 03-7013-2004)
Mengacu pada SNI) 03-7013-2004 (Tata cara perencanaan fasilitas lingkungan rumah susun sederhana), fasilitas pemerintahan dan pelayanan umum yang harus disediakan. Ditunjang hasil wawancara dengan warga sekitar dan Ketua RT, dak ada ruang terbuka untuk taman ataupun tempat bermain anak-anak, sementara jumlah anak-anak mencapai 33 jiwa dari 126 jiwa (26%) untuk permukiman non perumahan dan 58 jiwa dari 116 jiwa (50% / asumsi) untuk permukiman perumahan. Maka dari itu analisis dilakukan untuk perencanaan ruang terbuka mencakup taman dan tempat bermain.
Ruang Terbuka (SNI 03-7013-2004) Jumlah Maksimal yang dapat dilayani: 200 Jiwa Luas Lantai Minimal: 100m²
Jumlah Maksimal yang dapat dilayani: 40-100 Keluarga Jarak Pelayanan Maksimal: 400-800m Luas Areal Minimal: 60-150 m²
Tempat Bermain (SNI 03-7013-2004) Jumlah Maksimal yang dapat dilayani: 12-30 Keluarga Jarak Pelayanan Maksimal: 400-800m Luas Areal Minimal: 70-180 m²
Perhitungan Kebutuhan Jumlah Jiwa RT 25 = 126 jiwa + 116 jiwa (asumsi) = 242 jiwa Luas Kebutuhan =
Perhitungan Kebutuhan Jumlah KK = KK non perumahan + KK perumahan = 37 KK + 29 KK = 66 KK
242 jiwa 200 jiwa
x 100 m²
= 121 m²
Perhitungan Kebutuhan Jumlah KK = KK non perumahan + KK perumahan = 37 KK + 29 KK = 66 KK
Luas Kebutuhan = 66 kk 40 kk
x 60 m²
= 99 m²
Luas Kebutuhan = 66 KK x 70 m² 12 KK
= 385 m²
Kebutuhan berdasarkan jumlah anak (1,8 m² ap 1 anak) = 91 anak x 1,8 m² = 163,8 m²
15
3 PEMBAHASAN C ANALISIS RUANG TERBUKA HIJAU
dikerjakan oleh BILLY G. 110114111
ANALISIS 3
U Analisis Radius Pelayanan Taman (Radius 400-800m)
=
99m2
x 400 m
60m2
= 660m
legend
RT 25 Je sharjo Radius Pelayanan Lokasi Taman Exis ng BENTARA BUDAYA
U
16
3 PEMBAHASAN C ANALISIS RUANG TERBUKA HIJAU
dikerjakan oleh BILLY G. 110114111
ANALISIS 3 Analisis Radius Pelayanan Tempat Bermain (Radius 400-800m)
U
1 LAPANGAN
legend
BADMINTON
RT 25 Je sharjo Radius Pelayanan Lokasi Taman Exis ng
1
2 2
LAPANGAN TERBUKA (LAHAN KOSONG)
3
TEMPAT BERMAIN RW
3
17
dikerjakan oleh BILLY G. 110114111
3 PEMBAHASAN C ANALISIS RUANG TERBUKA HIJAU
KESIMPULAN ANALISIS Kebutuhan minimal luasan ruang terbuka baru =1455,51 Meters ²
U
Identiď€ kasi Isu Terkait RTH:
1. Meskipun sudah ada tempat bermain di dalam cakupan radius, belum ada yang menjadi satu dengan area hijau 2. Kualitas jalur pedestrian perlu di ngkatkan dengan memperha kan aspek kesehatan, keselamatan, dan este ka 3. Jumlah tanaman berupa pohon sangat sedikit, perlu ditambahkan untuk meningkatkan kualitas udara
Kebutuhan Dasar Perancangan
4. Nilai sakral sungai sudah sangat berkurang dari masa dulu, kini warga seringkali membuang sampah ke sungai
Konsep utama perancangan: 1. Merupakan taman sekaligus tempat bermain untuk anak-anak 2. Merupakan taman yang dapat digunakan oleh masyarakat dengan berbagai kelompok usia 3. Merupakan Bagian dari Ruang Terbuka Hijau rumah susun 4. Merupakan RTH privat rumah susun dan juga RTH publik kawasan
5. Dapat digunakan untuk rekreasi ak f ataupun pasif 6. Mencakup area untuk berjalan atau tempat dudukduduk 7. Mudah dicapai dan mudah diawasi dari unit hunian 8. Dilengkapi dengan permainan yang aman dan sesuai usia pengguna 9. Area tepi sungai dirancang ulang sebagai ruang terbuka yang posi f, mengembalikan sungai sebagai bagian dari masyarakat
18
4
dikerjakan oleh BILLY G. 110114111
KONSEP DESAIN
KONSEP DESAIN PENATAAN PERMUKIMAN KONSOLIDASI SEBAGIAN Penyelesaian masalah diutamakan ke arah permukiman non-perumahan yang memiliki lebih banyak permasalahan.
PEMBANGUNAN RUSUNAMI Hasil survei menunjukkan 95% bangunan memiliki ijin dan surat tanah. Rusunami akan dibangun sebagai hak milik warga yang memiliki surat tanah. Rusunami dibangun untuk mengatasi masalah utama permukiman yaitu masalah kepadatan.
Revitalisasi Tepi Sungai Code
U
Tepi sungai Code di desain kembali sebagai penyelesaian masalah ruang terbuka hijau, tempat bermain anakanak, dan ruang sosial yang mempertemukan seluruh warga. Revitalisasi ini juga memungkinkan adanya perkembangan dalam sektor ekonomi/pariwisata.
19
4
dikerjakan oleh BILLY G. 110114111
KONSEP DESAIN
MASTERPLAN
U
RUSUNAMI Penyelesaian masalah kepadatan. Masyarakat berhak mendapatkan kualitas hidup yang layak dan dak terlalu padat. Rumah susun ini menampung seluruh penduduk RT 25 sehingga area tempat nggal lama penduduk dapat memiliki fungsi baru untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat RT.
BALAI RW Balai RW yang sebelumnya hanya di rumah ketua RW dipindah ke sini, sehingga kegiatan administrasi warga dapat dilakukan dengan baik serta mendapatkan fasilitas dan pelayanan yang layak.
RIVER SIDEWALK & PLAZA Ruang terbuka di samping sungai dengan kualitas udara yang lebih baik dengan adanya penambahan ruang terbuka hijau. Ruang ini membuka kemungkinan munculnya ak vitas-ak vitas krea f baru dan kemungkinan untuk peluang perkembangan ekonomi pariwisata.
CHILDREN GREEN PLAYGROUND Memberikan ruang terbuka hijau untuk anak-anak yang merupakan 40% dari populasi RT. Kedekatannya dengan plaza akan mendekatkan anak-anak dengan kegiatan-kegiatan baru yang akan muncul di plaza dan sungai Code.
U
PETA KUNCI RT 25 JETISHARJO
20
4
dikerjakan oleh SUHENDRO 110114044 , S. MICHAEL 110114089 & DAVID 110114044
KONSEP DESAIN
KONSEP PERANCANGAN RUSUNAMI
Konsep bangunan yaitu form follow function. Arah hadap bangunan ke arah Barat Laut dan ke arah Tenggara, karena sinar matahari terbit dari Timur dan terbenam dari Barat maka orientasi bangunan menghindari suhu panas secara langsung, lalu sebagai gantinya sisi kiri dan kanan bangunan diletakin sirkulasi tangga . hal ini bertujuan untuk mendesain unit kamar yang sejuk tetapi tetap mendapat sinar cahaya secara alami. Peletakan fasilitas umum terletak di lantai basement hal ini bertujuan untuk mudah diakses dan tidak mengganggu waktu istirahat para pemilik unit kamar atau para penghuni dan juga menghindari tindak kriminalitas. Peletakan vegetasi bersifat mengelilingi bangunan, namun tidak menutupi arah orientasi dan akses menuju bangunan.
Peletakan bangunan balai RW di samping bangunan rusunami bertujuan sebagai mudah di akses para penghuni warga juga bertujuan dapat di fungsikan sebagai gedung serbaguna seperti perayaan Tahun Baru, sebagai tempat pernikahan, sunatan, dan acara lainnya. dan juga juga terdapat lahan kosong berupa taman d samping lahan sehingga taman juga merupakan fungsi pendukung dari balai RW.
legend
BANGUNAN RUSUNAMI SISI TERKENA SINAR MATAHARI BANGUNAN BALAI RW VEGETASI
PETA KUNCI RT 25 JETISHARJO
21
4
KONSEP DESAIN
dikerjakan oleh DAVID 110114044
KONSEP DENAH LT.1 Peletakan unit merupakan sesuai fungsionalisme karena kebutuhan warga. Hal ini di ambil dari posisi umur mereka, karena bangunan tidak menggunakan lift maka bagi penghuni yang berumur lanjut atau yang tidak dapat menggunakan sistem sirkulasi vertikal maka diletakan kamarnya di lantai 1 sehingga denah lantai 2 dan 3 mengikutin tata letak lantai 1 hal ini bertujuan modul struktur tidak berubah-berubah. Terdapat ruang bersosialisasi pada tiap lantai, hal ini bertujuan agar tidak hilang rasa saling mengenal, menjaga, menghargai, dan menghormati yang telah terjadi/tertanam sebelum di alihkan ke rumah susun.
KONSEP DENAH LT.4 Pada lantai 4 terdapat lahan kosong karena terdapat dag pada lantai 3 hal ini difungsikan sebagai ruang terbuka untuk penghuni melakukan kegiatan seperti bersosialisasi, menjemur pakaian mereka, dan hal lainnya. dan pada lantai 4 juga dapat melihat taman secara langsung dari atas bangunan.
22
4
KONSEP DESAIN
dikerjakan oleh DAVID 110114044
U
DENAH LT.1
DENAH TIPIKAL LT.2-3
23
4
KONSEP DESAIN
dikerjakan oleh DAVID 110114044
U
DENAH LT.4
DENAH BASEMENT
24
4
dikerjakan oleh DAVID 110114044
KONSEP DESAIN
U
DENAH TIPE STUDIO
DENAH TIPE 2 K. TIDUR
25
4
dikerjakan oleh DAVID 110114044
KONSEP DESAIN
U
DENAH TIPE 2 K. TIDUR DELUXE
DENAH BALAI RW
26
4
KONSEP DESAIN
dikerjakan oleh S. MICHAEL 110114089 & SUHENDRO 110114039
U
PERSPEKTIF RUSUNAMI
27
4
KONSEP DESAIN
dikerjakan oleh S. MICHAEL 110114089
U
TAMPAK DEPAN
TAMPAK BELAKANG
28
4
KONSEP DESAIN
dikerjakan oleh S. MICHAEL 110114089 & BILLY G. 110114111
U
TAMPAK KIRI
TAMPAK KANAN
POSISI SITE TERHADAP KAWASAN MAKRO
29
4
KONSEP DESAIN
dikerjakan oleh BILLY G. 110114111
U
PERSPEKTIF RIVER SIDEWALK & PLAZA
30
DAFTAR PUSTAKA
Sirvani, Hamid. The Urban Design Process, New York : Van Nostrand Renihold Company Inc. 1991. Sanoff, Henry. Visual Research Methods in Design. Van Nostrand Reinhold Company Inc. 1991. Lynch, Kevin. The Image of the City, London : The Massachusetts Institute of Technology Press. 1960.
31