Serba Serbi Koper di Travel Xperience Dompet TransStudioMall ... h.16 koran mingguan
Edisi 17 - I
12 - 18 Nov 2012 Rp.2,500,-
Referensi Bisnis Anda
Sms Hotline 08113898000 info@bisnissulawesi.com www.bisnissulawesi.com BisnisSulawesi @bisnissulawesi
Syamsu Rizal
Geliat Industri Warkop Telah Menjadi Hotel di Makassar
Gaya Hidup
PERSAINGAN industri perhotelan bakal semakin sengit. Sebanyak 23 hotel baru mencoba peruntungan di sektor bisnis yang makin kinclong Hobi & Lifestyle... h.9 seiring meningkatnya wisata MICE (meeting, incentive, conference, exhibition). Tak sekadar menyediakan ketersediaan 2500 kamar baru. ... h.2
Edisi 17 I 12 - 18 Nov 2012
2
Opini
Kopi: Kedai dan Pariwisata DI balik pertumbuhan kedai kopi yang marak di Makassar seolah menjadi sinyal penguat ada aroma laba di balik usaha yang sejatinya tak sekadar menawarkan kenikmatan segelas kopi. Diperkirakan uang milyaran rupiah beredar di kedai kopi. Peredaran uang di balik bisnis ini tentu tak sedikit. Bayangkan saja, jumlah kedai kopi di Makassar secara umum diperkirakan mencapai 500 kedai, warung, maupun kafe. Harga rata-rata segelas kopi dengan berbagai jenis berkisar Rp 7000 – Rp 17.000 rupiah. Dalam sehari, jumlah pengunjung kedai kopi berkisar pada angka 30-60 orang dalam satu hari. Jika kita ambil harga ratarata kopi Rp 8500 dikali rata-rata jumlah 30 orang per hari maka hasilnya Rp 2,55.000 ribu dalam sehari. Lalu hasil itu dikali 30 hari maka angkanya menjadi Rp 7,650.000 juta yang bisa diperoleh satu kedai kopi. Berdasarkan perkiraan jumlah keseluruhan kedai kopi di Makassar, Gowa, dan Maros mencapai 500 tempat. Jumlah itu dikali rata-rata pendapatan per bulan satu tempat Rp 7,650.000 juta maka perputaran uang bisa mencapai Rp 3,825.000.000 miliar rupiah. Perhitungan di atas hanya sebatas perhitungan kasar di atas kertas. Tapi setidaknya toh jika hanya meleset hingga 50 persen, angkanya masih berkutat Rp 1,5 miliar. Bahkan ada satu kedai kopi di daerah Toddopuli, Makassar, omset minimalnya dalam sehari mencapai Rp 1,5 juta. Artinya perputaran uang di satu kedai dari segelas cangkir kopi dalam sebulan bisa mencapai Rp 45.000.000. Angka miliaran terbilang fantastis jika melihat kedai-kedai kopi yang kebanyakan hadir dengan tempat yang sangat sederhana. Itu belum termasuk penganan selain kopi. Kehadiran kedaikedai sudah pasti ikut berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi di Sulsel. Keberadaan kedai kopi menjadi sumber pendapatan Pemda dari pajak sesuai Perda No 3 Tahun 2010 tentang Pajak dan Retribusi Daerah. Kopi sebagai komoditi ekspor kopi sepanjang tahun 2012 hingga bulan September juga mengalami kenaikan besar dibanding tahun 2011 lalu di periode yang sama. Di sisi lain, kopi Sulsel, khususnya kopi Toraja yang populer belum dilirik sebagai potensi pariwisata. Padahal di Sulsel, khususnya kota Makassar budaya ngopi terbilang tinggi. Kedai kopi disini menjadi meeting port orang dari berbagai lapisan sosial-ekonomi. Bukan hanya kalangan biasa, gubernur Sulsel dan walikota Makassar tak lepas dari kedai kopi. Oleh karena itu, ungkapan “Makassar Kota 1001 Warkop” agaknya bukan hal yang berlebih jika berkaca pada fakta di lapangan. Ini semestinya bisa dikembangkan menjadi potensi pariwisata. Kementrian Pariwisata dan Perekonomian Kreatif menggelar Festival Kopi Indonesia yang kedua bulan Agustus 2012 lalu, di Ubud, Bali. Agenda ini mempertemukan berbagai para stakeholder kopi. Dinas Pariwisata dan Perekonomian Kreatif Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam menggelar Aceh Food and Coffe Festival (AFCF) 2012 di Kota Banda Aceh, 1-4 November 2012. Kualitas dan keragaman kopi serta budaya ngopi di Sulsel tentu tak kalah dari Bali ataupun Aceh. Tapi kenapa kopi belum juga digarap secara serius sebagai agenda kepariwisataan. Silahkan pembaca, tanya kenapa!
Redakasi
Bukan Sekadar Secangkir Kopi Oleh Effendy Wongso
URBAN lifestyle atau apapun namanya, saat ini memang tidak dapat dipisahkan dari dunia perkotaan. Ada kegiatan sepele seperti sekadar kongko, mengisi kekosongan waktu, menunggu redanya kemacetan jalan dan kegiatan sejenis lainnya, kini sudah mengejawantah menjadi bisnis yang menggiurkan. Sebut saja menjamurnya coffee shop atau gerai-gerai kopi waralaba yang mengakomodir kepentingan yang, lagi-lagi dulu dianggap hanya sebelah mata: Ngopi! Ngopi atau minum kopi yang dulu dianggap aktivitas “doping” sebelum bekerja di pagi hari, kini telah berubah menjadi gaya hidup. Terus terang, kondisi ini menjadi hal menarik manakala secangkir kopi telah menyaingi kebutuhan primer dalam sebuah rumah tangga misalnya. Interaksi sosial perkotaan yang latah dan hegemoni menciptakan standar tersendiri pada beberapa kalangan, khususnya kaum muda yang terpola dalam keseragaman. Ini memang konsekuensi logis dari era media daring. Sebagian masyarakat berusaha meningkatkan stratanya lewat industri-industri gaya hidup yang dapat diperoleh dari Horeka (hotel, resto dan kafe). Horeka yang menjamur secara parsial melibatkan industri kopi sebagai salah satu penunjang utama. Sebut saja kehadiran gerai kopi internasional ternama, Starbucks. Melalui PT Sari Coffee Indonesia, gerai kopi berlogo Syren (ikan duyung
berekor kembar dari mitologi Yunani) ini, mulai menularkan budaya minum kopi “prestisius” di Indonesia. Sebelumnya, induk perusahaan gerai kopi berawak “Barista” di Indonesia ini, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP), memang merupakan perusahaan ritel gaya hidup terkemuka. Selain Starbucks, MAP juga memegang beberapa lisensi ternama di kelas food and beverage seperti Burger King, Chatterbox, Cold Stone Creamery, Domino’s Pizza, dan Pizza Marzano. Untuk Starbucks, lisensi yang didapatkan sifatnya eksklusif, dan MAP menjadi satu-satunya perusahaan yang berhak mengoperasikan Starbucks di Indonesia. Gerai pertama Starbucks di Indonesia dibuka pada 17 Mei 2001 di Plaza Indonesia, mal yang terletak di pusat kota Jakarta. Setelah itu, Starbucks telah berekspansi hingga mencapai 113 gerai di 10 kota termasuk Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Yogyakarta, Medan, Balikpapan, Semarang, Batam, dan Makassar. Di Makassar, Starbucks beroperasi pertama kali pada 14 Desember 2011 di Mal Ratu Indah (MaRI), Jl Sam Ratulangi, Makassar. Saat itu, Direktur PT Sari Coffee Indonesia Anthony Cottan, mengatakan Makassar adalah kota terbesar di Sulawesi, dan menjadi pelabuhan utama untuk pengiriman barang domestik dan internasional. ”Starbucks Indonesia melihat peluang tersebut. Sudah ban-
yak customer yang menantikan kehadiran Starbucks di sini, akhirnya kami bisa memenuhi keinginan mereka untuk memberikan Starbucks Experience kepada customer di Makassar.” Tentu hal itu merupakan kabar baik bagi pecinta kopi di Makassar, terlebih ketika kearifan lokal dapat disematkan dalam menjalankan bisnis yang notabene dari ”luar” ini. Head of Marketing Starbucks Indonesia Raquel Moss, menyampaikan pada waktu itu, pihaknya mendesain khusus city mug yang menampilkan busana tradisional Sulsel, ’baju bodo’ yang menonjolkan aksen pada hiasan kepala dan tangan. Di belakangnya juga tampak rumah tradisional Bugis. Tujuannya tak lain agar customer bisa membawa pulang iconic mug khas Sulsel (atau tiap daerah di mana Starbucks berada) sebagai cenderamata dari Makassar dengan gaya Starbucks. Gaya hidup dari aroma secangkir kopi, rambut klimis, sepatu mengilap, dasi, dan percakapan bisnis barangkali sahsah saja. Namun terpenting, di luar semua itu “filosofi kopi” mesti menghasilkan sesuatu yang lebih besar dan bermanfaat bagi masyarakat kita, dan bagaimana agar budaya modern ini dapat memaksimalkan ekonomi kerakyatan yang ingin dicapai bersama. Karena ngopi saat ini bukan sekadar secangkir kopi.*
Silahkan kirim opini anda tentang segala hal yang perlu mendapat perhatian serius, utamanya yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, bisnis dan keuangan ke dalam kolom “ruang umum” ini, sebagai kontrol masyarakat dalam berbagai aspek termasuk kinerja, pelayanan, kebijakan dan lain- lain.
08113898000 BisnisSulawesi @bisnissulawesi
Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Bali Putra Ariawan Pemimpin Perusahaan: Ni Luh Puspa Redaksi : Effendy Wongso, Abe Khaliq, Gadis Kinanti, Mawardi, Seishar Karim Sulawesi Tengah: Agus Sudastra Sulawesi Utara: Yusak Imanuel Desain Grafis/Fotografer: Sapriady Putra Alamat Redaksi/Iklan: Kompleks Gedung RRI Makassar (Gdng. Belakang Kantor RRI) Jalan Riburane No. 3 Makassar, Sulawesi Selatan, Telp. (0411) 5318686 redaksi@bisnissulawesi.com Marketing Iklan / Administrasi: Ruslaili, Ratna, Rara (Layanan Iklan 09.30 – 16.30 Wita Setiap Hari Kerja) marketing@bisnissulawesi.com Tarif Iklan: Iklan baris Rp. 15.000/Baris (Minimum 2 Baris, Maksimun 10 Baris, Per Baris Maksimun 30 Karakter) Iklan Display BW Rp. 15,000,-/Mmk Iklan Display Full Colour Rp. 20,000,-/ Mmk Advertorial BW Rp. 17,000,-/Mmk Advertorial Colour Rp. 25,000,-/Mmk Iklan Keluarga/Sosial Rp. 10,000,-/Mmk iklan@bisnissulawesi.com Sirkulasi : Angga, Risma, Juna, Mahayasa(Palu-085395152206), Iksan(Manado-085299597144) Alamat Bagian Langganan: Kompleks Gedung RRI Makassar Harga Langganan: Rp. 10,000,-/Bln, Pembayaran Dimuka Harga Eceran Rp. 2,500,- sirkulasi@bisnissulawesi.com Terbit Mingguan Penerbit PT Bali Post
Ekbis / Perbankan
Edisi 17 I 12 - 18 Nov 2012
3
Indonesian Fashion Konsultasi Bisnis Craft 2012 Makassar (Bisnis Sulawesi) – Imperium MICE Management mengakomodir 80 gerai butik dari berbagai daerah di Indonesia menggelar acara bertajuk Indonesia Fashion Craft 2012 di Ballrom Maraja Hotel Sahid Jaya Makassar, Jl Sam Ratulangi, Makassar, Selasa (6/11) hingga Minggu (11/11). Pameran busana serta kerajinan aksesoris tahunan yang diikuti oleh perajin dan pengusaha rumahan tersebut, merupakan ajang untuk meningkatkan kreativitas serta daya saing produk-produk yang berkualitas tetapi tidak meninggalkan ciri khas kedaerahannya. Pameran yang berlangsung selama enam hari tersebut diikuti pelaku-pelaku usaha kecil menengah (UKM) dari berbagai daerah, di antaranya Bandung, Pekalongan, Cirebon, Jambi, Yogyakarta, Jakarta, dan beberapa kabupaten di Sulsel. Ditemui di sela acara, Rabu (7/11), Rizal Rahman selaku koordinator acara mengatakan para peserta atau “fashion labels” yang berasal dari luar Sulawesi ini sengaja datang untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk unggulan dari daerahnya masing-masing. “Produk tersebut ditawarkan agar para masyarakat Indonesia tahu bahwa produk tradisional dalam negeri tidak kalah kualitasnya dari produk luar negeri, sehingga masyarakat terutama para pengusaha lokal dapat bekerja sama meningkatkan produk negeri sendiri,” ujar Rizal Selain itu, ditambahkannya, pameran juga menyediakan produk-produk berkualitas dengan harga terjangkau. “Barang yang ditawarkan relatif murah daripada yang dijual di toko,” katanya. Rizal berharap, Indonesia Fashion Craft 2012 ini dapat merangkul sejumlah pedagang, perajin, hingga produsen industri kecil lokal yang unik dari Sulsel atau daerah lain, sehingga tercipta sinergi antarpelaku bis-
nis. “Ini memancing persaingan, sekaligus dapat meningkatkan kreativitas dan daya saing perajin,” urainya.
Namun disayangkan, lontar Rizal, adalah kurangnya perhatian dari pemerintah setempat dengan adanya acara tersebut. “Saya sangat kaget sewaktu acara pembukaan yang dilangsungkan pada Selasa (6/11) kemarin, tidak ada satu pun dari pihak pemerintah setempat yang mendukung penuh acara ini. Padahal, acara ini bertujuan untuk peningkatan kualitas budaya serta kerajinan tradisional Indonesia,” tutupnya. (shar) Bisnis Sulawesi/ady
Dimeriahkan Peragaan Busana
ANDI Tenri (25), salah satu pegawai yang bekerja di instansi pemerintah Kota Makassar sengaja datang ke Indonesia Fashion Craft 2012 di sela waktu istrahat jam kantornya, kepada Bisnis Sulawesi, ia mengaku sangat senang dengan adanya kegiatan ini. ”Saya pribadi dan teman-teman sangat gembira dengan (adanya) acara ini, terutama warga Kota Makassar karena dapat melihat secara langsung aneka produk unggulan kerajinan beberapa daerah di Indonesia, tanpa harus berkunjung ke daerah tersebut,” katanya. Ditambahkan, harga barang-barang yang dipamerkan pun sangat murah dibandingkan dengan yang dijual di pasaran. “Ya, murah, apalagi bila kita harus memesan barang tersebut dari daerah barang tersebut diproduksi, pasti mendapat tambahan harga dengan membayar ongkos kirimnya, dan memakan waktu beberapa hari untuk mendapatkan barang tersebut,” ujar Tenri. Selain itu, Indonesian Fashion Craft 2012 juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan, di antaranya peragaan busana, musik daerah Sulsel, kontes fotografi, lomba menyanyi, dan acara hiburan lainnya. (shar)
Kapasitas Meningkat
Perlu Dibangun Terminal Peti Kemas Tambahan Makassar (Bisnis Sulawesi) – Meningkatnya perekonomian di Sulawesi dan kawasan timur Indonesia (KTI) seperti Papua dan Maluku, berimbas pada meningkatnya arus pengiriman barang (peti kemas). Kondisi ini, tentu perlu didukung dengan keberadaan terminal peti kemas yang memadai dan mampu menampung sesuai kapasitas yang dibutuhkan. Pelabuhan Makassar merupakan salah satu pintu gerbang keluar masuk kapal dan barang, baik domestik maupun ekspor-impor. Pelabuhan Makassar memegang peran utama dalam pendistribusian barang yang telah dilengkapi dengan fasilitas bongkar muat peti kemas dari dan ke kapal sampai di gudang penerima, sehingga teknologi transportasi laut berkembang cukup signifikan. Terminal Petikemas Makassar adalah salah satu segmen usaha yang ditawarkan oleh PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) kepada pengguna jasa kepelabuhanan, khususnya jasa pelayanan peti kemas.Terminal
Petikemas Makassar dideklarasikan dalam upaya menangani kegiatan pelayanan peti kemas seiring dengan meningkatnya perkembangan kontainerisasi melalui Pelabuhan Makassar saat ini maupun yang akan datang. Ditemui di ruang kerjanya di Jl Sunu, Makassar, Senin (6/11) siang, HRD PT Martindo, Muh Makmur, saat ini pengiriman ekspedisi melalui peti kemas menjadi alternatif untuk pengiriman barang khususnya di wilayah timur Indonesia dibandingkan dengan pengiriman lewat udara. “Hal inilah yang menyebabkan penumpukan barang yang tentunya menjadi kelebihan kapasitas muatan peti kemas, sehingga rata-rata barang yang akan dikirim melalui ekspedisi mengalami penundaan,” ujarnya. Makmur mengatakan, PT Pelabuhan Indonesia IV akan fokus pada pengembangan terminal peti kemas di wilayah ini. “Bulan kemarin, Komisaris Utama Pelindo IV Zulkarnain Oeyoeb pernah menjelaskan pertumbuhan ekonomi akan
mendorong arus peti kemas juga meningkat sehingga perlu ada pengembangan dari pihak pelabuhan,” katanya.
Sementara itu, ASP Bidang Ketatausahaan Direksi dan Humas PT Pelindo IV Makassar, Sahat Siboro mengonfirmasikan, hal itu lantaran terjadi pergeseran arus utama pengiriman barang dengan menggunakan kontainer yang dinilai lebih efisien. Adapun empat TPK (Terminal Peti Kemas) yang dikelola Pelindo IV adalah TPK Bitung, TPK Makassar, TPK Palaran, TPK
Kariangau, dan satu Unit Pelayanan Kepelabuhan (UPK) Bontang, Sengata, dan Tanjung Redeb.B erdasarkan data yang diperoleh dari PT Pelindo IV, perbandingan arus
peti kemas di Terminal Petikemas Makassar sejak JanuariOktober tahun ini saja sudah naik 30 persen dari periode yang sama tahun lalu seiring dengan kenaikan produktivitas. Jumlah arus peti kemas terbesar terjadi pada Mei lalu yang mencapai 45.114. (shar)
INDONESIA MARKETING ASSOCIATION
SOUTH SULAWESI CHAPTER
Oleh
Anshar Daud
General Secretary IMA Sul-Sel
COLLABORATION MARKETING ANDA pernah membeli kendaraan bermotor (mobil / motor) merek A yang dibiayai oleh bank / multifinance B kemudian dijamin asuransinya oleh perusahaan C, lalu dipasangi asesoris di toko variasi D dan dengan garansi service oleh bengkel E. Ini adalah skema bundling multi produk yang sedang trend dan menjadi model penawaran beberapa dealer / ATPM otomotif. Bundling memberikan kemudahan dan manfaat yang besar bagi konsumen, karena semua produk terkait sudah dikemas menjadi satu paket dengan harga tunggal dan biasanya lebih murah dibandingkan jika produk-produk tersebut dibeli satu per satu. Selain soal harga, pemilik kendaraan juga diuntungkan oleh birokrasi yang sederhana, cepat, nyaman dan pasti. Sistem sales bundling juga sedang digandrungi industri telekomunikasi baik antara handset (hp) dengan jasa dasar teleponi / sms maupun paket-paket data / internet dengan modem atau Netbook. Ilustrasi di atas merupakan bentuk collaboration marketing, dimana sejumlah perusahaan saling bekerja sama dan memadukan sumber dayanya untuk menciptakan inovasi proses penawaran suatu produk secara lebih efektif dan efisien. Melalui kolaborasi, perusahaan pemasok, afiliasi, mitra dan pihak relevan lainnya berinteraksi saling melengkapi satu sama lain dan mengisi kekurangan / kelemahan perusahaan lainnya, sehingga terbentuk aliansi dan sinergi yang kuat dan memperbesar daya saing produk / merek di pasar serta mampu meningkatkan manfaat yang diterima oleh konsumen. Agar kolaborasi berjalan sesuai tujuannya, setiap perusahaan terkait agar memperhatikan hal-hal berikut : Sharing Sumber Daya (Resources), kolaborasi yang ideal mampu memadukan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh seluruh perusahaan yang terlibat. Sinkronisasi program dan berbagi (sharing) pemanfaatan jaringan distribusi / outlet, showroom, tenaga marketer / sales person, media promo, marketing cost dan sebagainya akan menggandakan kekuatan sales engine produk maupun layanan purna jualnya. Untuk mencegah timbulnya hambatan, kesalahpahaman dan gangguan supply chain produk dan service-nya, maka hakhak, kewajiban dan skema bisnis serta kontribusi masingmasing pihak harus jelas dan proporsional terhadap keuntungan yang akan diterima. Sinkronisasi Sistem Pendukung (IT Support), perangkat sistem informasi yang digunakan untuk keperluan transaksi dengan konsumen harus bisa disinkronkan satu sama lain, baik beroperasi secara manual / otomatis maupun online dan offline. Jika kerja samanya dalam jangka menengah dan panjang, maka IT Support-nya patut di desain beroperasi secara otomatis dan online. Jangan sampai karena masalah IT, transaksi nasabah tertunda, batal atau terkena denda padahal mereka sudah menyelesaikan kewajibannya. Kesesuain Segmen Pelanggan, Semakin banyak perusahaan yang terlibat dalam kolaborasi makin sulit menyesuaikan segmen pasar yang dituju. Karena itu diperlukan kompromi dan adjustment agar segmen yang terpilih relatif dekat dengan karakteristik segmen harapan semua pihak. Afordabilitas Harga, paket bundling umumnya lebih murah dari harga satuan produk yang dibeli secara terpisah. Jika harganya terpaksa lebih mahal, maka benefitnya harus lebih besar baik secara fungsional maupun emosional. Aspek emosional bisa berupa kenyamanan, kepastian, kemudahan, kesederhaan proses dan citra diri konsumen ketika mengkonsumsi produk / jasa terkait. Untuk segmen menengah bawah, afordabilitas harga berhubungan dengan manfaat rasionalnya. Sedangkan segmen menengah atas dominan berada pada sisi emosional. Jadi pastikan dulu segmennya barulah kemudian mengemas harganya. Kata kuncinya adalah nilai (value) pelanggan, selama nilai yang mereka terima sesuai dengan ekpektasinya, berapapun harganya akan tetap terasa affordable. Salam marketing …
Indepth
4
Edisi 17 I 12 - 18 Nov 2012
Sulsel Penghasil Kopi Terbaik di Dunia
Raup Laba dari Secangkir Kopi
Phoenam Jl Jampea, Makassar. Di sela-sela kesibukannya meracik kopi pesanan pengunjung, generasi ketiga pendiri Kedai Kopi Phoenam Liong Thay Hiong ini bercerita tentang cabang Phoenam di Sorong, Papua, yang belum lama dibuka. Cabang kesepuluh di luar Makassar ini, katanya, perkembangan sangat bagus. “Dalam seminggu mereka bisa ambil kopi sampai 20 kilogram kopi,” tandasnya. “Bahkan segelas kopi mereka jual lebih mahal Rp 16 ribu.” Harga secangkir kopi Phoenam di Jl Jampea seharga Rp
11 ribu dan Rp 12 ribu untuk ruang AC. Menurut Sonny, perkembangan setiap cabang Phoenam dapat diukur dari berapa tingkat pembelian kopinya. “Mengetahui bagus enggaknya gampang. Ketahuan dari berapa banyak mereka ambil kopi di sini,” jelasnya. Asal tahu saja, di antara butir kesepakatan penggunaan merek Phoenam sejak kedai ini diwaralabakan, bahan utamanya, kopi yang telah diracik sebelumnya, dipasok langsung dari pusat kedai Phoenam yang berada di kawasan Pecinan (China Town) Makassar. “Jadi mereka beli langsung di sini,” jelasnya. Kopi Phoenam racikan khas Tionghoa namanya memang populer di kalangan penikmat kopi. Bahan baku uamanya adalah jenis kopi Arabika yang juga sudah terkenal di dunia, Kopi Toraja. Dipasok langsung dari dari wilayah, Ketel, Toraja. Sejak diwaralabakan, Kedai Kopi Phoenam kini telah memiliki 10 cabang di berbagai kota besar di Indonesia. Kota itu antara lain, Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Balikpapan, Bandung, Palopo, Samarinda, Manado, Mamuju, dan Sorong. Di Kota Makassar sendiri, cabang Phoenam ada di Jl Boulevard Panakkukang Mas dan Bumi Tamalanrea Indah (BTP). Baik Harjoyo, Sonny maupun beberapa pemilik kedai-kedai kopi yang Bisnis Sulawesi temui seperti kompak saat ditanya besaran laba di balik secangkir kopi. Aksi diam para pengusaha kedai kopi ini tak terlepas dari penerapan Perda Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pajak dan Retribusi Daerah yang diberlakukan Pemkot Makassar pada April tahun lalu. Perda No 3 itu men-
jadi payung hukum bagi Pemkot untuk memungut pajak terhadap seluruh kedai kopi dan warung makan. “Mereka takut ketahuan dinas pajak,” kata sumber Bisnis Sulawesi menanggapi aksi diam itu. Gaya Hidup Kedai-kedai kopi atau lebih populer disebut warkop, paling banyak dijumpai di kawasan Panakkukang, Makassar. Di kawasan yang disebut oleh penasihat Kota Makassar, Dhany Pomanto sebagai kawasan bisnis di tengah permukiman paling prospektif setelah kawasan bis-
nis Losari dan Karebosi ini, kedai kopi bak cendawan di musim hujan. Khususnya daerah Boulevard, Pengayoman, dan Hertasning, kedai-kedai kopi sangat mudah dijumpai. Antara satu tempat dengan lainya hanya puluhan meter saja, bahkan tak sedikit tempatnya bersebelahan. Siang hingga malam, pengunjung dari berbagai lapisan sosial-ekonomi selalu memadati kedai-kedai kopi. Syamsul Rizal, satu di antara sekian ribu penikmat kopi di kota Anging Mammiri ini. Dalam sehari, Rizal bisa minum lima sampai enam gelas kopi. Pemilik kedai kopi sekaligus Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Makassar ini mengungkapkan, Rabu (7/11), kedai kopi saat ini telah menjadi lifestyle, juga media untuk mengomunikasikan informasi dan juga pandangan serta diskusi informal berbagai persoalan aktual. Situasi kedai kopi di Makassar ini tak ubahnya situasi sejarah terbentuknya ruang publik di Inggris dan Prancis pada abad ke-18 yang meluncur dari obrolan kedai kopi. Jumlah pasti berapa total kedai kopi di Sulsel, khususnya di Makassar, memang belum ada. Namun demikian, keberadaan kedai kopi yang tumbuh subur bak cendawan di musim hujan ini seperti menjadi sinyal penguat ada aroma laba di balik secangkir kopi. Ekspor Kopi Sejak lama Sulsel dikenal penghasil kopi Arabika berkualitas terbaik, seperti Kopi Toraja. Dari data dinas Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Amerika Serikat masih peringkat pertama negara tujuan kopi Sulsel selama 2012 hingga per September. Volume ekspor kopi Arabika ke negeri Paman Sam tertatat 2.632.800 ton dari total jumlah 3.664.020 ton ekspor kopi ke sepuluh negara. Nilai ekspornya sebanyak USD 16.921.660 dari total nilai ekspor Arabika USD 23.515.616. Kopi menjadi salah satu ko-
moditi ekspor andalan Provinsi Sulsel. Volume dan nilai ekspor kopi di 2012 hingga per September meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu. “Peningkatan, baik dari sisi volume dan nilai, ekspor komoditi kopi meningkat hingga 70 persen,” kata Kepala Bidang Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulsel, Acmad Habib, Selasa (5/11), di ruang kerjanya, Jl Urip Sumohardjo. Namun kopi jenis Robusta pada 2012 ini volumenya menurun menjadi 192.670 ton dibanding tahun lalu 234.000 ton. Tetapi dari segi nilai meningkat menjadi USD 1.462.375 dibanding tahun lalu USD 755.760. Menurut data Festival Kopi Indonesia yang digelar Kementerian Pariwisata dan Perekonomian Kreatif pada 15-16 September 2012 lalu di Ubud, Bali, konsumsi kopi di dunia dalam sehari diperkirakan mencapai 100 miliar cangkir. Sementara konsumsi kopi di Indonesia dalam setahun sekira 165,9 ton kopi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel yang dirilis Agustus 2012 lalu, areal lahan perkebunan kopi (Robusta) seluas 26,440 hektare dengan kemampuan produksi sebanyak 10,342 ton. Abad Ke-17 Tanaman kopi di Sulsel diperkirakan telah ada sejak abad
ke-17 seperti di Tana Toraja seperti ditulis Edward Lambertus Poelinggomang, yang mengungkapkan dalam bukunya, “Makassar Abad XIX: Studi Kebijakan Perdagangan Maritim (2002)”. Penduduk mengenal tanaman ini dari pedagang Arab. Pengembangan kopi di Tana Toraja diperkirakan atas prakarsa Raja Gowa dan pedagang Arab bersamaan dengan pengembangannya di Gowa (Gunung Bawakaraeng). Komoditas ini baru memasuki Makassar pada dekade pertama abad ke-19, sedangkan pengembangan tanaman oleh pemerintah Hindia-Belanda pada 1830. Pada 1860 penduduk mulai mengembangkan kopi di beberapa tempat, seperti di Pegunungan Utara, Sinjai, Bulukumba, Pulau Jampea (Selayar), dan Bone. Di Bone, pengembangan kopi dilakukan dengan kerja sama kerajaan, pemerintah Hindia-Belanda waktu itu mewajibkan penduduk membayar pajak f3, dan 12 kati kopi setiap warga. Raja Bone misalnya membeli kopi penduduk dengan harga f12-f14 setiap pikuk pada 1866. Ketika itu, harga kopi di Bajowe (pelabuhan kopi) adalah f25 sepikul dan f32 di Makassar.* (md)
Bisnis Sulawesi/ady
A
ROMA laba di balik secangkir kopi tak kalah harum dari aroma kopi itu sendiri. Boleh jadi aroma harum laba itu telah mendorong minat banyak orang membuka kedai kopi. Raut wajah Harjoyo tampak sumringah menatap jajaran kursi dan meja yang dipenuhi pengunjung siang itu. “Kalau tidak ada keuntungan, tempat ini pasti sudah tutup,” kata Harjoyo, Rabu (7/11), di Warkop Daeng, kedai kopi yang dibukanya Juni lalu, Jl Perintis Kemerdekaan KM 5. Awalnya pilihan meraup laba dari secangkir kopi jauh dari keinginannya. Lelaki paruh baya perawakan Tionghoa ini mengaku kedai kopi sebetulnya hanya pilihan alternatif usaha nomor tiga. Seiring berjalannya waktu aroma laba kedai kopi yang modalnya, seperti diakuinya, tak lebih dari Rp 100 juta. “Sekitar lima puluh persen ada lah!” ujarnya memprediksi laba dari secangkir kopi seharga Rp 12 ribu. Perhari ada sekitar 30-40 pengunjung. Tetapi, lanjutnya, itu belum termasuk biaya lain-lain seperti gaji karyawan dan lainlain. Soal berapa angka nominalnya, Harjoyo diam disusul seringai senyum. Sikap sama juga Bisnis Sulawesi peroleh ketika berkunjung ke kedai kopi tertua di Makassar, Phoenam, yang dibuka pertama kali pada 1945 di Jl Nusantara. Lagi-lagi, tak ada angka melainkan hanya ada diam. “Gak seberapa lah,” ujar Sonny Liongady diringi senyum lebar dan tawa kecil, Rabu (7/11), di kedai kopi
Sulawesi Selatan
Edisi 17 I 12 - 18 Nov 2012
5
Terminal Kopi
Tamu adalah Sahabat Makassar (Bisnis Sulawesi) Tanaman kopi merupakan komoditas ekspor yang memiliki nilai ekonomis yang relatif tinggi di pasaran dunia, di samping merupakan salah satu komoditas unggul yang dikembangkan di Indonesia. Sudah hampir tiga abad, kopi termasuk tanaman budidaya yang paling penting di Nusantara. Saat kebutuhan terhadap kopi juga termasuk tinggi, baik untuk kebutuhan konsumsi di dalam negeri maupun di luar negeri. Kopi merupakan salah satu minuman yang paling digemari banyak orang, berdasarkan pada data statistic dunia di mana satu dari tiga orang di dunia adalah peminum kopi. Kawasan Toddopuli saat ini lebih dikenal sebagai pusat warung kopi di Makassar. Kurang lebih 20 warung kopi tersebar di kawasan ini. Salah satunya adalah “Terminal Kopi”, di mana warkop ini adalah salah satu kedai kopi yang berkembang pesat dan memiliki banyak pelanggan. H Agus selaku pemilik Terminal Kopi menyatakan, omset perhari warkopnya antara Rp 1,5 juta sampai Rp 3 juta. Terminal Kopi sendiri telah berjalan selama satu setengah tahun. Selain menyajikan kopi,
warkop ini dilengkapi fasilitas rumah makan. Warung kopi yang mengandalkan promosi dari mulut ke mulut ini sangat terkenal di Makassar. Wartawan, pengusaha, dan pegawai negeri sipil adalah pelanggan tetap warkop ini. Kata “terminal” yang berarti persinggahan sendiri dipakai karena saran dari seorang pemuka agama, Abd Rahim Asagappa. Agus menyajikan pelayanan yang nyaman, ramah, dan menyenangkan. “Para pelanggan selalu kami posisikan sebagai sahabat. Persahabatan dari secangkir kopi dengan memberikan pelayanan terbaik buat para tamu menjadi salah satu ciri khas warkop ini,” akunya. Mengenai maraknya warkop modern yang muncul di Makassar Agus menyatakan tidak terpengaruh hal tersebut. Menurutnya, masing-masing memiliki pelanggan dan kelas sendiri. Untuk di kawasanTodopuli, persaingan tetap sehat meskipun kawasan ini memiliki banyak warung kopi. “Untuk ke depan, saya berencana membuka cabang di area kampus. Bisnis kopi memang sangat berkembang dan kita harus terus mengikuti perkembangan zaman,” tutup Agus. (abe)
Bisnis Sulawesi/abe
Pembuatan Segelas Kopi Susu
Makassar Jalan Sehat 2012 Paket Promo KIA Pecahkan Guinness Book of Record Makassar (Bisnis Sulawesi) Pemerintah Kota Makassar kembali mengadakan kegiatan akbar dalam rangka HUT ke405 Kota Makassar di Lapangan Upacara Karebosi Link, Jl Jend Ahmad Yani, Minggu (4/11) pagi. Acara bertajuk “Makassar Jalan Sehat 2012” diikuti 150 ribu peserta, dan secara spektakuler berhasil memecahkan rekor dunia untuk kategori peserta jalan sehat terbanyak dalam Guinness Book of Records. Dalam kata sambutannya di hadapan peserta jalan sehat yang mengenakan kaos seragam berwarna jingga bercorak biru tersebut, Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin yang sekaligus bertindak sebagai ketua panitia, mengungkapkan apresiasinya yang mendalam terhadap pihak-pihak yang telah mendu-
kung acara sehingga dapat berjalan dengan lancar. "Ini merupakan kebanggaan tersendiri buat Kota Makassar,” seru Ilham di atas mimbar depan Monumen Mandala Makassar, sebelum melepas peserta jalan sehat. Acara dimulai pada pukul 06.30 Wita, menempuh rute yang dimulai dari Jl Sudirman (depan Monumen Mandala), Jl Ratulangi, Jl Haji Bau, Jl Arief Rate, Jl Sultan Hasanuddin, Jl Riburane, Jl Jend Ahmad Yani, dan finish di Lapangan Upacara Karebosi Link padal pukul 08.00 Wita. Kegiatan rutin tahunan yang dilakukan oleh Pemkot Makassar ini merupakan rekor dengan peserta terbanyak yang berhasil memecahkan dua rekor, yakni Guinness Book of Record dan Museum Rekor Indonesia (MuRI), di
Jalan Sehat 2012
mana rekor peserta jalan sehat terbanyak ini juga memecahkan rekor yang sebelumnya pernah dibuat oleh Pemkot Makassar
pada tahun lalu. Kegiatan acara yang menghadirkan bintang tamu presenter sohor Ruben Onsu, kelompok vokal Smash, dan
7 Icons ini didukung oleh PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, Kalla Group, dan beberapa mitra lainnya. Jalan santai tersebut berhadiah fantastis yakni satu unit rumah, dua unit mobil, dua paket perjalanan ibadah umrah, lima unit sepeda motor, 20 keping emas murni, 15 unit televisi LCD, 15 unit sepeda, 15 unit lemari es, tabungan, telepon genggam, dan voucher bimbingan belajar. (wong)
Bisnis Sulawesi/wong
Makassar (Bisnis Sulawesi) – Pesatnya perkembangan dunia otomotif, khususnya kendaraan roda empat ikut memberi andil pada pabrikan mobil untuk melakukan terobosan guna melengkapi kebutuhan konsumen. City car yang diperuntukkan bagi jalan raya di kota-kota besar seperti di Makassar sangat berkembang pesat. Adalah KIA Motor Corp yang senantiasa melakukan pengembangan untuk produknya. Salah satu produk andalan KIA di segmen city car adalah All-New Picanto. Di Sulsel, Kalla KIA All-New Picanto dipasarkan dalam dua varian, yakni All-New Picanto bertransmisi manual 5-percepatan dan All-New Picanto bertransmisi otomatik, 4-percepatan. Jurait selaku marketing executive Kalla Kia yang ditemui di Mall Ratu Indah, Kamis (8/11) menyatakan, All-New Picanto telah menjadi market leader di
Makassar. Produksinya telah mencapai 80 unit terhitung Januari hingga November 2012. “Dari segi penampilan, All-New Picanto lebih dinamis dan sporty dibandingkan versi sebelumnya,” katanya. Lebih lanjut, Jurait menyatakan, Kalla KIA menawarkan paket promo dan berbagai paket. Untuk All New Picanto dan RIO, ada potongan DP hingga Rp 8 juta dan potongan DP hingga Rp 13 juta untuk All New Sportage. All-New Picanto yang telah mendapat Red Dot Design Award 2011 dan Best City Car oleh majalah Mobil Motor dilengkapi dengan adanya Dual CVVT yang meningkatkan efisiensi bahan bakar dan tenaga serta mengurangi emisi gas buang, mobil ini tergolong sangat efisien bahan bakar. KIA juga memberi garansi lima tahun atau jarak tempuh 150 ribu km bagi para konsumen. (abe)
Bisnis Sulawesi/abe
Suasana Pameran Mobil All New Picanto di Mall Ratu Indah
Sulawesi Barat
6
Edisi 17 I 12 - 18 Nov 2012
Pembangunan Infrastruktur Mendesak
Mamuju (Bisnis Sulawesi) – Bupati Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), Ramlan Badawi mengemukakan, pembangunan infrastruktur di daerahnya sangat mendesak dalam rangka mendorong percepatan pembangunan di wilayah itu. "Pemerintah Kabupaten Mamasa tentu masih fokus pada percepatan pembangunan infrastruktur, khususnya pembangunan akses jalan strategis nasional, jalan provinsi maupun akses jalan kecamatan hingga ke desa-desa," kata Bupati Mamasa Ramlan Badawi saat berada di Mamuju, Selasa (6/11). Menurutnya, pembangunan infrastruktur di Mamasa sangat penting untuk menjadi perhatian semua pihak, baik pemerintah kabupaten, provinsi hingga pemerintah pusat. "Akses jalan ini harus kita genjot lagi karena ini menyangkut pelayanan dasar kepada masyarakat di daerah ha-
sil pemekaran Kabupaten Polewali Mandar ini. Karena tanpa akses jalan yang memadai maka daerah ini tidak akan pernah keluar dari ketertinggalan maupun keterbelakangan masyarakat di daerah kami," ungkapnya. Karena itu, jelas Ramlan, pada tahun anggaran 2013 maka alokasi dana untuk peningkatan pelayanan dasar akan mendapatkan porsi yang besar lagi. Ramlan yang juga calon bupati yang akan diusung Partai Golkar pada Pilkada Juli 2013 ini mengatakan, peningkatan ekonomi masyarakat bisa dicapai apabila didukung akses jalan yang memadai. Jika nantinya kembali mendapatkan amanah rakyat pada Pilkada tahun depan, maka ia akan mendorong perbaikan ekonomi kerakyatan. "Peningkatan ekonomi kerakyatan ini bisa dicapai apabila akses jalan sudah memadai. Sebab tanpa
adanya dukungan akses jalan maka jangan bermimpi daerah ini akan mengalami kemajuan," ujar Ramlan. Ia menuturkan, untuk mendorong peningkatan ekonomi di
APBD perubahan Sulbar di 2012, dengan berupaya menggenjot pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah di APBD Perubahan itu. Namun, lebih lanjut, Ismail menyatakan, karena waktu yang sangat mepet upaya menggenjot pendapatan daerah tidak akan dilakukan. "Pemerintah akan melakukan evaluasi rencana belanja dalam APBD Sulbar agar defisit tidak terjadi dengan menghilangkan belanja yang dianggap tidak menjadi prioritas atau tidak penting, itu satu-sa-
kopi maupun industri pariwisata. Industri pariwisata memiliki keunggulan tersendiri dari apa yang dimiliki kabupaten lain di Sulbar," tutur Ramlan. Hal lain yang akan menjadi
ilustrasi/net
Pembangunan jalan perhatian, ulasnya adalah mengenai persoalan kesehatan dan pendidikan yang selama ini men-
APBD Sulbar Terancam Defisit Mamuju (Bisnis Sulawesi) – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Provinsi Sulawesi Barat di 2012 terancam mengalami defisit sekitar Rp 24 miliar. Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar, Ismail Zainuddin di Mamuju, Selasa (6/11) menyatakan, APBD Perubahan Provinsi Sulbar di 2012 terancam mengalami devisit sekitar Rp 24 miliar karena tingginya belanja dibandingkan pendapatan dalam APBD perubahan pada 2012. Ia tidak menjelaskan berapa perbandingan belanja dan pendapatan sehingga dalam APBD Perubahan 2012 terancam akan terjadi devisit. Sekda hanya mengatakan, akibat adanya ancaman defisit pada APBD Perubahan 2012 maka pengesahan APBD tersebut mengalami keterlambatan untuk dilaksanakan. "Seharusnya hari ini APBD perubahan Sulbar ditetapkan, namun karena adanya defisit itu maka ditunda sampai pada Jumat yang akan datang, karena pemerintah tidak ingin terjadi defisit pada APBD perubahan," kata Ismail. Menurutnya, pemerintah di Sulbar sedang mengupayakan agar defisit tidak terjadi pada
Mamasa maka ia pun akan membuat konsep penajaman program yang telah ia laksanakan dalam lima tahun pertama. "Mamasa memiliki segudang potensi pada bidang pertanian, perkebunan
tu-nya cara menghindari defisit,” katanya. Ismail menyatakan, pemerintah akan berupaya keras mempercepat pengesahan APBD Perubahan karena masyarakat sangat membutuhkan anggaran tersebut demi terlaksanannya pembangunan di Mamuju. "Pemerintah berharap agar setelah evaluasi belanja dilakukan dan defisit tidak akan terjadi lagi maka pengesahan APBD Perubahan Sulbar ini dapat segera dilaksanakan," katanya.(ant)
Kantor Gubernur Sulawesi Barat
ilustrasi/net
jadi masalah serius terjadi di masyarakat. "Akses pendidikan dan kesehatan belum memadai. Dua
masalah ini harus bisa ditangani minimal hingga lima tahun ke depan," tutup Ramlan. (ant)
Angka Kemiskinan Sulbar Turun Mamuju (Bisnis Sulawesi) – Gubernur Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Anwar Adnan Saleh mengatakan di Mamuju, Selasa (6/11), menurunnya angka kemiskinan di Sulbar pada 2012 karena perbaikan infrastruktur yang dilaksanakan pemerintah. "Kemiskinan di Sulbar pada 2012 ini mencapai 13,24 persen, turun dibandingkan angka kemiskinan pada 2011 yang mencapai 13,89 persen," ujarnya. Anwar menjelaskan, penurunan angka kemiskinan di Sulbar dipicu karena samakin membaiknya sarana infrastruktur yang dibangun pemerintah seperti jalan dan jembatan, bandara serta pelabuhan maupun infrastruktur dibidang jasa industri dan perhotelan. "Masyarakat tidak lagi kesulitan memasarkan hasil buminya ke kota karena membaiknya sarana jalan dan jembatan yang dibangun pemerintah daerah ini," paparnya. Menurut Anwar, hasil bumi dan kekayaan alam masyarakat yang sebelumnya berada di daerah terisolir sudah dapat tergarap maksimal dan dipasarkan
dengan mudah berkat dukungan infrastruktur yang dibangun pemerintah tersebut. "Masyarakat petani dan nelayan miskin terbantu dengan adanya sarana jalan itu karena aktivitas mereka menjadi meningkat untuk kesejahteraannya," katanya. Anwar menyatakan, sarana infrastruktur lainnya seperti pelabuhan dan bandara maupun infrastruktur di bidang jasa industri dan perhotelan yang dibangun pemerintah telah membuat kemiskinan Sulbar turun karena sarana itu mendukung arus investasi. "Sektor investasi mulai tumbuh dengan adanya sarana itu karena dengan mudah investor masuk ke Sulbar mendukung tumbuhnya investasi mendorong pertumbuhan ekonomi daerah," katanya. Pemerintah di Sulbar, tandas Anwar, akan lebih gencar lagi membangun infrastruktur karena dengan memaksimalkan infrastruktur tersebut maka angka kemiskinan akan dapat diturunkan lagi hingga 10 persen di 2015 mendatang. (ant)
Bisnis Sulawesi Mengajak generasi muda bergabung menjadi bagian dari tim redaksi (jurnalis/wartawan), sirkulasi dan Akunting untuk wilayah Palu, Gorontalo, Kendari, Sulbar REDAKSI BISNIS SULAWESI Persyaratan ; Berpendidikan minimal S1 semua jurusan Mampu berkomunikasi dengan baik, menguasai komputer/internet Menyukai tantangan/pekerja keras Berwawasan luas, menguasai perkembangan ekonomi bisnis di wilayah masing-masing Usia maksimal 25 tahun/belum menikah Sehat jasmani dan rohani Berkelakuan baik, berpenampilan rapi
SIRKULASI BISNIS SULAWESI Persyaratan ; Pendidikan minimal SMA Mampu berkomunikasi dengan baik Menyukai pekerjaan lapangan/pekerja keras Usia maksimal 25 tahun/belum menikah Sehat jasmani dan rohani Berkelakuan baik. Bersedia ditarget
Lamaran lengkap, segera kirim ke ‘’redaksi@bisnissulawesi.com / info@bisnissulawesi.com’’ Atau ke kantor Bisnis Sulawesi di komplek Gedung RRI Makassar Jl. Riburane No 3 Makassar (Isi Kode Wartawan/Sirkulasi/Akunting)
MARKETING BISNIS SULAWESI Persyaratan : Pendidikan minimal S1 Ekonomi Akutansi IPK Minimal 3,0 Mengerti dan memahami flow pembuatan laporan keuangan Mengerti dan memahami pajak (Brevet A dan Brevet B) Mampu mengoperasikan Microsoft Office (min. Word & Excel) Usia maksimal 25 tahun/belum menikah Berkelakuan baik, jujur dan teliti
Info Lowongan
Usaha Kita
Edisi 17 I 12 - 18 Nov 2012
7
Bahtiar Manadjeng
No Farms No Food
Bisnis Sulawesi/wong
MESKI baru lahir pada November 2001, PT Syngenta Indonesia bukan pemain baru di jagat agrobisnis Indonesia. Perusahaan ini, mengikuti induknya di Swiss, merupakan penggabungan dari PT Novartis Agro Indonesia dan PT Zeneca Agri Products Indonesia. Bisnis yang digeluti semua perusahaan ini sama, yakni bibit, pupuk, pestisida, dan bahan pelindung tanaman lainnya. Baik tanaman sayuran maupun tanaman pangan dan perkebunan. Bertandang ke Kantor Bisnis Sulawesi, Jl Riburane, Makassar, Jumat (9/11) pagi, Regional Sales Manager South and West Sulawesi, Bahtiar Manadjeng mengungkapkan perusahaan yang bertumpu pada tiga komoditi utama, kakao, padi, dan jagung ini memiliki visioneristik dalam memajukan pertanian di Indonesia. Untuk itulah pihaknya selalu menitikberatkan bisnis ini kepada petani. “Titik sentrum bisnis ini ada pada petani. Tentu kegiatan yang kami lakukan ini adalah bagaimana kami dapat lebih dekat dengan petani. Kebetulan tahun ini, ada salah satu produk kami yang telah berusia 50 tahun, yakni Gramaxone, sehingga banyak kegiatan yang kami lakukan untuk merayakan itu,” ujar Bahtiar. Salah satunya, lanjutnya,
adalah dengan mengadakan acara bertajuk “Gramoxone untuk Negeri”, di mana acara ini dirangkaikan dengan “Jalan Sehat 1000 Petani bersama Bupati Pinrang” yang dilaksanakan di Pinrang, Minggu (11/11) pagi. Bukan itu saja, Bahtiar memaparkan, seusai jalan bersama tersebut akan ada pengundian hadiah seperti motor kepada para petani. Dijelaskan Bahtiar, Syngenta, selain merayakan ulang tahun ke-50 salah satu produk herbisida unggulnya ini, acara juga untuk menyosialisasikan pentingnya “kedaulatan” pangan bagi masyarakat. “Di acara ini, para petani akan jalan bersama sambil ‘unjuk rasa’. Nah, unjuk rasa di sini adalah campaign, mengungkapkan hal-hal positif dengan membawa poster atau tulisan seperti ‘No Farms No Food’, dan tulisan penyemangat lainnyalah,” papar pria kelahiran Palopo, 18 Agustus 1979 ini. Ayah dua putra ini juga menyatakan, Syngenta tidak hadir semata bisnis pendukung di agrobisnis, namun juga memiliki tujuan mulia bagaimana agar para petani dapat meningkatkan produksinya sehingga terjadi, bukan hanya ‘ketahanan’ pangan tetapi yang lebih penting adalah ‘kedaulatan’ pangan. Motivasi itulah yang terus ditularkan oleh Syngenta kepada masyarakat yang berkutat di dalam bidang yang, bagi Bahtiar adalah pelaku-pelaku penting dalam
pengadaan pangan di negeri kita. “Kalau berbica ketahanan pangan, itu sudah terjadi di Indonesia. Tapi sampai kapan? Nah, yang justru kita perlukan adalah ‘kedaulatan’ pangan, di mana kita tidak lagi tergantung dari impor. Caranya adalah dengan memberdayakan petani agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas, sehigga kita tidak lagi tergantung kepada negara lain,” urai Bahtiar. Untuk mewujudkan hal itu, menurut suami dari Sarinah Thamrin ini, banyak hal yang perlu dilakukan dan dibenahi. Di antaranya adalah memfasilitasi permodalan dari perbankan bagi petani, bekerja sama dengan LSM-LSM. Namun demikian, Bahtiar mengungkap pihaknya masih fokus terhadap pendampingan petani seperti memberikan penyuluhan-penyuluhan bagaimana dapat membudidayakan tanaman yang baik. “Persoalan terbesar para petani kita saat ini adalah hama dan penyakit yang sangat merugikan petani hingga menurunkan produktivitas. Sehingga tentu kami sebagai produsen harus mempersiapkan teknologi-teknologi dalam hal bagaimana solusi untuk membantu para petani itu. Ini membuat kami sangat konsen di persoalan kualitas produk,” tandas Bahtiar.(wong)
berasal dari pengusaha mikro,” kata wanita kelahiran Makassar, 31 Oktober 1971 ini. Sementara itu, sejauh ini bentuk pemberdayaan kaum perempuan dari IWAPI, seperti diutarakan Supiana, sudah rutin berjalan. “Sekarang ada program yang kita buat bekerja sama dengan program CSR-nya Bank Mandiri, membantu (permodalan) ibu-ibu nelayan di Paotere, di mana kita sebagai salah satu penghubungnya,” tu-
turnya. Ditambahkan, IWAPI berusaha membangun capacity building nelayan-nelayan di sana. “Karena ada seorang ibu di sana yang telah menghimpun ibu-ibu nelayan untuk memproduksi abon ikan. Di situ IWAPI menghubungkan dengan program CSR-nya Bank Mandiri untuk memberikan bantuan,” tutup Supiana. (wong)
ST Supiana Sultan, SS
Peran IWAPI Sulsel bagi Pemberdayaan Wanita LINCAH dan komunikatif, itulah sosok yang terpancar dari wanita pengusaha bernama ST Supiana Sultan SS ini, saat memoderatori Press Conference A Charity Night with Koes Plus di Hotel Grand Clarion, Jl AP Pettarani, Makassar, Rabu (7/11) siang. Kepada Bisnis Sulawesi seusai acara, Sekretaris Umum Ikatan Wanita Pengusaha (IWAPI) Sulsel ini memaparkan beberapa program IWAPI yang dilakukan untuk memberdayakan wanita, khususnya pelaku UKM di Sulsel. Ana, demikian wanita ini disapa, menjelaskan program sosial yang telah dijalankan oleh IWAPI Sulsel. “Salah satunya adalah ‘A Charity Night with Koes Plus’ ini, di mana Pemerhati Sehati Setujuan (Prestist) bekerja sama dengan IWAPI Sulsel menyelenggarakan acara amal untuk membantu anak-anak sekolah yang tidak mampu,” katanya. Dijelaskan, sebenarnya setiap bidang di IWAPI itu sudah punya program-program tersendiri. Namun yang paling sering dikaksanakan adalah bi-
dang sosial dan bidang organisasi seperti pendidikan dan IT. “Di bidang pendidikan itu kita sudah beberapa kali mengadakan pelatihan kewirausahaan, juga ada IT. Kalau untuk keorganisasian itu sendiri, kita memperluas jaringan,” ujar owner CV Sendika Enterprise, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang event dan organizer (EO). Lebih lanjut Supiana menyatakan, IWAPI sendiri masih membentuk DPC-DPC di daerahdaerah, dan kalaupun sudah ada yang telah terbentuk tetapi tidak aktif, maka IWAPI mengupayakan untuk diaktifkan kembali. Sedangkan untuk bidang sosial, IWAPI telah rutin mengadakan kegiatan seperti sunatan massal dan bantuan kemanusiaan kepada korban kebakaran. “Itu sudah ada pos-pos tersendiri yang akan memantau kondisi, khususnya di Makassar, jika ada kebakaran misalnya, itu (bantuan) sudah spontan, karena kita sudah ada dana khusus untuk itu,” ungkapnya. Sementara itu ketika disinggung bagaimana peran pemerin-
tah (daerah) dalam mendukung kegiatan atau program IWAPI Sulsel ini, ibu dari Muh Luhtfi Zakhi Zaidan (2) ini dengan gamblang menjawab. “Sangat bersinergi. Apapun (kegiatan) yang dilakukan pemerintah, sering sekali menggandeng IWAPI untuk terlibat dalam program mereka, seperti pameran-pameran dari (kementerian) perdagangan. Apakah itu sebagai pelaksana maupun sebagai peserta,” urai Supiana. Adapun ‘master plan’ dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IWAPI yang dilaksanakan IWAPI Sulsel ini, menurut Supiana intinya adalah IWAPI memiliki peran mengangkat pengusahapengusaha wanita yang ada di daerah. “Pada dasarnya IWAPI itu 80 persen adalah pengusaha mikro. Jadi memang kita dari pengusaha-pengusaha kecil, dari pedagang-pedagang asongan. Jadi itu yang ingin kami angkat. Selama ini orang menganggap bahwa pengusaha-pengusaha itu bermodal besar, tapi sebenarnya tidak karena di IWAPI hampir semua (anggota) itu, 80 persen,
techno
8
Edisi 17 I 12 - 18 Nov 2012
Cara Aman Mengakses WiFi RESTORAN maupun kafe saat ini banyak yang dilengkapi dengan Wireless Fidelity (WiFi). Pengunjung pun makin dimanja dengan layanan internet yang umumnya gratis itu. Jadi jangan heran jika makin banyak pelanggan restoran dan kafe yang betah berlama-lama memainkan ponsel, komputer tablet, dan laptop mereka karena bisa berinternet dengan gratis. Bicara tentang WiFi, kita tentu harus memiliki pengetahuan tentang apa itu WiFi. WiFi adalah sebuah teknologi yang memanfaatkan peralatan elektronik untuk bertukar data secara nirkabel (menggunakan gelombang radio) melalui sebuah jaringan komputer, termasuk koneksi Internet berkecepatan tinggi. Wi-Fi Alliance mendefinisikan Wi-Fi sebagai “produk jaringan wilayah lokal nirkabel (WLAN) apapun yang didasarkan pada standar Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) 802.11”. Meski begitu, karena kebanyakan WLAN zaman sekarang didasarkan pada standar tersebut, istilah “WiFi” dipakai dalam bahasa Inggris umum sebagai sinonim “WLAN”. Sebuah
alat yang dapat memakai Wi-Fi (seperti komputer pribadi, konsol permainan video, telepon pintar, tablet, atau pemutar audio digital) dapat terhubung dengan sumber jaringan seperti Internet melalui sebuah titik akses jaringan nirkabel. Titik akses (atau hotspot) seperti itu mempunyai jangkauan sekitar 20 meter (65 kaki) di dalam ruangan dan lebih luas lagi di luar ruangan. Cakupan hotspot dapat mencakup wilayah seluas kamar dengan dinding yang memblokir gelombang radio atau beberapa mil persegi ini bisa dilakukan dengan memakai beberapa titik akses yang saling tumpang tindih. WiFi mempunyai sejarah keamanan yang berubah-ubah. Sistem enkripsi pertamanya, WEP, terbukti mudah ditembus. Protokol berkualitas lebih tinggi lagi, WPA dan WPA2, kemudian ditambahkan. Tetapi, sebuah fitur opsional yang ditambahkan pada 2007 bernama WiFi Protected Setup (WPS), memiliki celah yang memungkinkan penyerang mendapatkan kata sandi WPA atau WPA2 router dari jarak jauh dalam beberapa jam saja. Sejumlah perusahaan me-
nyarankan untuk mematikan fitur WPS. WiFi Alliance sejak itu memperbarui rencana pengujian dan program sertifikasinya untuk menjamin semua peralatan yang baru disertifikasi kebal dari serangan AP PIN yang keras. Melihat sejarahnya ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat menggunakan WiFi. Pasalnya begitu terkoneksi ke WiFi, artinya Anda sudah membuka akses ke gadget Anda sendiri. Kalau ada yang iseng memanfaatkan akses ini, maka bisa saja semua data Anda disalahgunakan olehnya. Misalnya, ia memakai alamat IP Anda untuk mengakses situs berbahaya atau melakukan tindakan ilegal. Jadi Anda kan yang kena getahnya. Berikut beberapa tips agar Anda dapat ber-WiFi-ria dengan aman: Mengubah password admin router Setiap router wireless punya password, sehingga membatasi akses. Tapi biasanya router punya password default. Password ini dapat Anda ubah ke password buatan sendiri. Dengan demikian orang luar yang sama-sama
terhubung dengan Wi-Fi yang sama dengan Anda tidak bisa mengaksesnya. Mengubah Service Set Identifier (SSID) jaringan SSID ini adalah nama jaringan Anda. Tiap perangkat di jaringan harus disetting ke SSID yang sama. SSID bisa terdiri dari 32 karakter, dan mengandung simbol. Laptop biasanya mempunyai SSID default dari router secara otomatis, dan sebaiknya diubah demi keamanan akses. Meghilangkan broadcast SSID Router wireless secara default akan mentransmisikan SSID Anda setidaknya sekali dalam satu detik, sehingga perangkat wireless dapat mengidentifikasi dan memastikan tetap terhubung dengan jaringan WiFi. Transmisi ini dapat Anda setting off, sehingga tidak terlalu terlihat oleh pihak luar. Aktifkan enkripsi wireless Secara default, lalu lintas wireless Anda tidak dienkripsi, sehingga siapapun dapat membacanya. Coba aktifkan enkripsinya. Ada dua jenis enkripsi, yaitu WEP dan WPA. Karena WEP
adalah jenis yang sudah usang dan mudah ditembus, sebaiknya gunakan WPA. Enkripsi harus dikonfigurasikan pada kedua router dan semua komputer di jaringan Anda. Aktifkan firewall router Jika router Anda memiliki firewall built-in, coba diaktifkan, sebab akan melindungi dari serangan. Non-aktifkan auto connect Auto connect adalah default pada kebanyakan laptop yang membuat Anda bisa langsung terkoneksi ke hot spot tanpa harus melakukan settingan. Padahal ini berbahaya. Anda kan tidak tahu di jaringan apa terhubung. Maka sebaiknya di-offkan saja. Matikan laptop Kadang Anda kerap malas untuk melakukan shut down pada laptop, dan membiarkannya dalam posisi hibernate. Padahal pada posisi itu, laptop bisa saja terhubung dengan suatu jaringan tanpa disadari. Maka sebaiknya matikan betul-betul laptop, terutama saat dibawa ke area publik. (Bs/net)
Direktori Makassar
www bisnissulawesi.com Profesional Computer
Jual Beli Laptop Second ITTC Trade Center 45 Mks Lantai III F3 081343812025
Jl. Landak Baru No.112A (0411) 833 284
gerbangtimurprinting@gmail.com
(0411) 5472229 085240000729 BB : 2608880D
BTN Taman Makassar Indah Blok A.11/5 Antang Makassar Cbg: Jl. Budi Utomo No.42 Timika - Papua 081344612163/085394160707 tiketingmmbc@yahoo.co.id www.birotiket-mbc.com
Jl. Sultan Hasanuddin No.32 Makassar - (0411) 3650050
- MEETING - WI FI - VIP ROOM
Alamat Pemesanan: Yayasan Perumahan Pegawai Kantor Gubernur (YPPKG) Blok K 13/23 Daya Makassar Tlp. 0411-516370/08114103065
Jl. Rajawali Barak Blok B No. 16 (Depan Zipur) Makassar 089694970003
Kedai Kopi Ganesha
Jl. Sungai Saddang Blok A No. 8 Komp. Latanete Plaza Makassar
RUDY Computer ITTC Lt.4Blok D4
Jl. Urip Sumiharjo KM 5 No. 14 Makassar
SMK Neg. 4 Makassar
Spesialis Rangka Baja Jl. Rappocini Raya No. 4 Ringan Jl. Bandang No. 140 (0411) 2557709 Jl. A.P. Pettarani 082349930345 (0411) 334749 Ruko New Zamrud D7 08124203183
Jl.Gunung Latimojong No. 21
PT. Austasia Food Sumarni - 085241877092
082187999900, 08884220001 (0411)5012828 setia.anugrah.abadi@gmail.com
Jl. Minasa Upa Blok A3/II (Salon Corner) 085255853110
email : sumarni_aafmks@yahoo.com www.greenfieldsmilk.com
Warkop Lima Tiga
Pijat
Fatimah Az-zahra Kelompok Pengelola Hasil Laut
(Dra. Nuraeni-ketua) Jl.Barukang III Lr.III No.42 A (0411)2997379 081342100787
Warkop M Coffe
Jl. A. P. Pettarani No. 49 0852190418188 (Hamdani)
Warkop Sami
Jl. Boulevard 081354974778
Jl. Ance Dg. ngoyo V/II 0411 442769/082188783238 idris husain, SE
Warkop Malomo
Jl. Rappocini Raya 214
0411-853371 0823485156
She-Ra Shop
(Jual pakaian,tas dan aksesoris Antar Jemput Barang Jual Tiket Pesawat On-Line)
JR. Mineral
Jl. Rajawali Asrama lompobattang B/62 085255905777
Jl. Racing Centre BTN Tonasa Blok I No. 9 (samping gerbang villa racing) 085342023947/085299820107
Tradisional/Profesional Hotel Surya Berlian Jl. Amanagappa No. 7 Putri 085299311375 0411 2011664 Bisa Dipanggil
Jl. Mongisidi Baru AB 4 No.7 Telp 0411 - 453992 www.makassarpreneur.com
Jl. Sultan Alauddin Ruko No. 105 C Makassar Menyediakan Meeting Room
081355651123/0411855905
Jl. Baji Gau No. 1 Makassar 0411-5796977 081524199186
Amunisi Computer
Salemba No.4
(Dekat Lembaga Permasyarakatan)
(Haerana) 081343829829 082187082783
Hotel Venus Kencana Jl. Botolempangan 17 Makassar 0411-3624995 fax 0411-3619814
Jl Sultan Hasanuddin No. 24/288 0411-3630769
Jual alat bantu dengar, softlens, dan melayani askes
Ground Floor O 10 MTC Karebosi 0411 - 3680060
MTC Karebosi Lt.3 Makassar
0411 - 9287911
Gunting, creambath facial, make-up, dll Jl. Rajawali A 76 (asrama lompobattang) 081343938896
Hobi & Lifestyle
Edisi 17 I 12 - 18 Nov 2012
Syamsu Rizal
9
Warkop Telah Menjadi Gaya Hidup SAYA pernah minum kopi di Singapura seharga Rp 700 ribu untuk dua cangkir,” kata Syamsu Rizal saat ditemui Bisnis Sulawesi di ruang kerjanya, Jl RS Faisal, Makassar, Rabu (6/11) sore. Hal ini dipaparkan lantaran kegemarannya menikmati kopi. Pria yang akrab disapa “Daeng Ical” ini memang penggemar kopi. Ia gandrung meminum kopi sejak masih duduk dibangku SMP. Alumni SMP Negeri 1 Makassar ini telah mencicipi kopi dari berbagai daerah, salah satu kopi ternikmat yang pernah diminumnya adalah kopi Padang. “Kopi paling enak adalah kopi Padang, waktu itu saya ke Padang dan minum kopi di sana, rasanya enak sekali,” akunya. Bukan itu saja, kopi dari daerah lain juga kerap dicicipinya. Mantan anggota DPRD Kota Makassar ini memiliki aktivitas padat di luar daerah, sehingga di waktu luang pekerjaan ia selalu menyempatkan diri untuk mencicipi kopi khas daerah yang dikunjunginya. “Kopi yang berasal dari Mandailing Natal dan Bukittinggi, keduanya memiliki cita rasa kopi yang sungguh berbeda dengan yang lain,” urainya. Namun demikian, Ical mengatakan bahwa kopi Toraja tetap menjadi favoritnya. Setiap pagi sebelum menjalankan aktivitasnya sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) wilayah Sulsel, ia selalu disajikan
secangkir kopi Toraja oleh istri tercinta. Penikmat kopi ini mampu menghabiskan enam hingga tujuh gelas kopi perhari. Bukan itu saja, kegemaran Ical terhadap kopi pun mendatangkan manfaat untuk masyarakat kecil terutama pedagang kopi. Ia mengatakan bahwa untuk menghidupkan ekonomi kecil, ia tetap membeli kopi Toraja di pasar-pasar tradisional. Menurutnya, ia mempunyai langganan tetap di Pasar Maricaya dan Pasar Hartaco yang menyediakan kopi Toraja baginya. Maka tidak salah jika pada 2011 lalu, Mark Plus menganugerahinya penghargaan dengan kategori tokoh muda untuk bidang sosial. Penghargaan ini diraih karena kepeduliannya terhadap kondisi sosial yang ada saat ini. Putra keempat dari delapan bersaudara ini memang sangat peduli terhadap lingkungannya, terutama untuk orang yang tidak mampu.
Saat ini warkop sedang mewabah, demikian Ical mengungkap. “Di setiap sudut Kota Makassar dengan mudah akan ditemui warung kopi ataupun kafe yang menyediakan berbagai menu kopi. Salah satu alasannya adalah karena orang Makassar adalah pecinta kopi,” urainya. Untuk itulah, Syamsu Rizal yang semasa menjadi mahasiswa adalah seorang aktivis, menangkap peluang ini dengan membuka kafe. Awalnya ia membangun usaha bersama dengan temannya Ivan d a n F a d l i ‘Padi’, t e t a p i karena beberapa kendala ia membangun b r a n d sendiri dengan nama Kafe Kopi, Jl RS Faisal, Makassar. Buah hati dari pasangan Mar-
KENDATI sibuk di berbagai organisasi sosial kemasyarakatan dan politik, Ical tak lupa memikirkan sisi ekonominya. Ia mulai membangun dan mengelola bisnis kecil-kecilan, mulai dari travel, warung makan, kolam ikan, sampai pada properti. Perusahaan milik mantan Ketua Majelis Dewan Mahasiswa Unhas ini antara lain Mahadewi Travel, Trimitra Pardeka, Dwi Mitra Multi Barakka, dan PT Panca Wahid Multi Barakka. Di tengah berbagai kesibukannya saat ini, Ical menjadikan warung kopi atau kafe sebagai tempat untuk berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam bisnis serta organisasi yang ia pimpin. Ditambahkan, saat ini warkop yang telah menjadi gaya hidup tak terlepas dari peran para politisi yang cenderung lebih senang nongkrong di warkop. “Warkop harus menjadi tempat yang produktif dan positif, menyediakan tempat yang nyaman dan dapat dijadikan tempat pertemuan selain itu kopi yang disediakan juga harus enak,” tutupnya. (dis)
(Jual Aksesoris Mutiara Air Laut) Jl. Pengayoman Raya, Komp. Pasar Segar Blok KBF 03
Kombinasi Terapi Alami
www bisnissulawesi.com
Melayani Bekam, Gurah, Ruqyiah, Dan Herbal
Pengayoman Raya Komp. Pasar Segar Blok KBF 10
Jl. Emmy Saelan No. 2 ( samping gedung PELNI) 0411 - 3650468 - Makassar
TALLASA Book Store
Jl. Dirgantara no.79 082195776672
Jl. Pengayoman No. 15 Panakukang Makassar 0411-2111-477
Bandara Sultan Hasanuddin
Tator cafe
Agen resmi Produk busana muslim merk Razha
Mupa A3 No.11 082187999991
Jl. Aroepala X7 (depan mega rezki) 085227680820 - Junaedi 081353748255 - Samsul 082187737444 - Lina 0852242009030 - Reni
Mall Ratu Indah Lt. 1 (0411) 5061833 08124216638
Macca Rental Buku
(Buku Bisnis, Entrepeneur, Motivasi)
082187999991
Jl.Urip Sumoharjo Km 5 No. 14 ITTC Lt.4 Blok M4
085255125182 085399181999
Makassar
Kopi Qiyu
Pengayoman Raya Komp Pasar Segar Blok KBF Pempek Palembang Ikan Barakuda Ala Bu Hj Bu Iin M (home industri)
(Dinkes No.448-2/ 16-12/STPT/ DKK/V/2012)
Jl. Tidung 8 No. 213 0411-5382696 085299583456
mi PW Muhammadiyah Sulsel, dan Ketua Umum Ikatan alumni SMAN 9 Makassar.
Kelola Bisnis Kecil
Dinda Collection
Jl. Gunung Merapi Makassar
zuki Ibrahim dan Hj Sitti Saerah ini membuka warkop dengan tujuan agar dapat mengakomodir pertemuan-pertemuan kecil yang kerap dilakukannya. Maklum, beberapa organisasi telah memberikan kepadanya tanggung jawab sebagai ketua seperti Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional Partai Demokrat Sulsel, Ketua Umum Majelis Pengurus Wilayah ICMI Muda Sulsel, Ketua Umum Pengurus Daerah Ikatan Squash Sulsel, Ketua Yayasan Solidaritas Putih Abu-abu Sulsel, Ketua Yayasan A’bulo Sibatang Makassar, Wakil Sekretaris Majaelis Ekono-
Produk Olahan Ikan & Udang
Jl. Minasa Upa Blok A3/II (Toko Corner) 085255853110
Sop H. Inam
Jl. Cendrawasih No. 69 A
Rumah Sekolah Cendekia
Jl. Hertasning Blok E.10 No.9
Resthu Bakery
Jl.Emmy Saelan 3E No.16 081353624657
Edisi 17 I 12 - 18 Nov 2012
10
Julia Pupella
SELAMA 22 tahun berkecimpung di bisnis kuliner, Julia Pupella memang tak sekadar mendirikan resto namun lebih mendedikasikan dirinya untuk mengembangkan kuliner yang sehat dan bercita rasa Indonesia, meski memadukan makanan tersebut dengan sentuhan bernuansa Jepang. Itulah ihwal lahirnya Tokyo Rice Burgers yang dibawahinya, di mana resto ala Jepang ini menyediakan menumenu berbahan makanan sehat. Di bawah PT Tokyo Rice Burgers Indonesia, kepada Bisnis Sulawesi, di kantornya Lt 5 New Shogun Rest Building, Jl Penghibur No 2, Makassar, Senin (5/11) siang, wanita berdarah Tionghoa kelahiran Makassar, 12 Febru-
ari ini mengungkapkan, Tokyo Rice Burgers yang didirikannya kurang lebih lima tahun lalu merupakan resto pertama di Indonesia yang menciptakan menu Rice Burger, makanan sehat yang terdiri dari bahan-bahan alami seperti sayur-sayuran. Sebelumnya, Julia adalah penerus resto Shogun yang didirikan 22 tahun silam oleh kakaknya yang kini tinggal di Jakarta. Shogun sendiri adalah salah satu resto pertama yang mengakomodir pecinta kuliner Jepang di Makassar. Berdiri pada 1987, resto ini mulanya didirikan untuk menyajikan menu-menu Jepang bagi para ekspatriat (Jepang) yang bekerja di Makassar. Tiga tahun kemudian, di 1990
Miliki Pengalaman “Jepang” JULIA Pupella bukanlah tipe wanita pengusaha yang ‘latah’. Hal itu dikemukakannya kepada Bisnis Sulawesi menyoal maraknya pertumbuhan resto Jepang di Makassar. Sebagai orang yang telah berdikasi 22 tahun di bisnis kuliner, ia tentu tidak sekadar ikut-ikutan untuk membuka sebuah resto, apalagi resto tersebut menyediakan makanan ‘luar’ yang asing di lidah orang Indonesia. “Anak saya orang Jepang (Yumi Nishikawa), dan saya pun memiliki pengalaman tentang Jepang, jadi kenapa tidak mengembangkan kuliner Jepang di Makassar? Apalagi saat itu (22 tahun lalu), kuliner Jepang belum ada di Makassar,” kata Julia. Dijelaskan, ia melihat perkembangan kuliner ala Jepang yang banyak dibuka di Makassar merupakan hal yang positif, dan pihaknya sama sekali tidak menganggap sebagai kompetitor. “Ya, saya tidak melihat hal itu sebagai persaingan, karena semua resto (Jepang) memiliki makanan dengan ciri khas masing-masing,” aku Julia. “Kebetulan juga saya pernah lama berguru (belajar) kuliner di Jepang langsung, jadi ada dasar dan pengalaman untuk bisnis ini, apalagi 22 tahun lalu kakak tertua saya sebelumnya juga telah membuka usaha resto di Makassar,” ungkap Julia. Rice Burger yang merupakan hasil kreasinya sendiri, papar Julia, patut menjadi kebanggaan karena menu ini adalah burger ciptaan anak bangsa berbahan nasi pertama di Indonesia, dan nomor dua di dunia. “Terus terang, ini adalah satu kebanggan karena (kreasi menu) Tokyo Rice Burgers adalah (kuliner) pertama di Indonesia, dan nomor dua di dunia. Bahkan sudah di-franchise-kan, sudah dipatenkan pula,” ungkapnya bersemangat. (wong)
Laundry 88 Boulevard Jl. Boulevard panakkukang komp. Ruko Cempaka No. 26 (0411) 2582323 / 431288(fax)
3 In 1 Services
Julia dipercayakan untuk mengelola resto yang sudah memiliki pelanggan tetap orang-orang Jepang ini. Seiring dengan pertumbuhan restonya yang kini melantai pada tiga ruko di pesisir Pantai Losari, pelanggan Shogun pun bertambah dan lebih banyak dikunjungi oleh pelanggan lokal. “Kini pelanggan lokal kami malah lebih banyak, sekitar 80 persen,” jelas wanita cantik yang hobi golf, merangkai paper tool (semacam origami), dan mendengarkan musik ini. Rice Burger yang menjadi menu utama di resto Tokyo Rice Burgers, terang Julia, dibuat berbeda dengan kebanyakan fast food pada umumnya, di mana image orang selama ini terhadap makanan tersebut merupakan makanan yang ‘kurang sehat’. “Nah, di Tokyo Rice Burgers ini kami mulai mencoba menciptakan menu baru, yakni burger (pao) yang tidak menggunakan bahan pemutih lazimnya pao yang lainnya. Kami juga sama sekali menghindari penggunaan MSG (Monosodium Glutamate) atau vetsin. Makanya, kami menggunakan sari-sari sayuran untuk bahan jenis warnanya,” ulasnya. “Saya cukup merasa berbangga karena Rice Burger merupakan menu ala Jepang buatan Indonesia pertama di Indonesia, dan kami merupakan (pionir) pembuat menu ‘burger’ ala Jepang nomor dua di dunia,” ujar ibu dari Yumi Nishikawa (25) ini. Diakui wanita yang pernah bersuamikan pria Jepang ini, dengan menjamur dan mudahnya pendirian resto-resto Jepang di Indonesia, bukan berarti ia mempertaruhkan kualitas makanan itu sendiri sebagai bagian dari kompetisi ketimbang pemberian diskon dan promo misalnya, akan tetapi ia justru tetap me-
Bisnis Sulawesi/wong
Dedikasi 22 Tahun di Bisnis Kuliner
milih mempertahankan mutu makanan yang menjadi andalan salah satu resto yang berlokasi di Lt 2 New Shogun Rest Building ini. “Bukan kita berbangga, tapi sebenarnya tidak gampang membuat (mendirikan) resto yang sudah bertahan sampai 22 tahun dengan menyuguhkan jenis makanan yang bukan tradisional (Indonesia), khususnya di Makassar,” ungkap Yulia. Di sela aktivitas dan kesibu-
kannya yang luar biasa, wanita pengusaha berbagai jenis bisnis seperti properti di bawah bendera Julia Property, Kapoposang Island Resort, dan agen perjalanan PT Cathay Express ini tetap membina hubungan harmonis dengan putri tunggalnya yang sekarang bekerja di Jepang. “Setiap hari saya mesti telepon untuk menanyakan kabar,” aku Julia yang bernama Mandarin Cang Cui Lien ini. (wong)
Makassar
www bisnissulawesi.com
Pijat Refleksi Keluarga 88
Iklankan usaha anda di direktori
Jl. Boulevard panakkukang komp. Ruko Cempaka No. 26 (0411) 2582323 / 431288(fax)
hanya dengan berlangganan minimal 3 Bulan
Unit Communicattion Regional 7 KTI
Jl. R. S. Islam Faisal XII No.8 & 14 085396777718 (Mely Adriani)
Jaka Nur Haya Indrawan 08128059315
Latenete Plaza Blok F/15 081342684888 / 5773995
Palu
www bisnissulawesi.com
Jl. Setia Budi No. 53 Palu-Sulawesi Tengah 085230631675
APOTIK LATANSA
(0451) 411477 - Alex
Jl. Hangtuah No.36 085241424039 Palu - Sulawesi Tengah
APOTIK YUSNA FARMA Jamu dan Obat-obatan Jl. Dewi Sartika No. 46 Tlp : (0451) 4938505
Parama Su Hotel Jln. Domba No.28 telp/fax (0451) 455678 Palu - Sulawesi Tengah
KARTIKA Jl. W. Monginsidi No. 83 B Palu-Sulawesi Tengah Tlp. (0451) 429230
VICTORI VARIASI Jl. Poebongo Palu Spesialis Kaca Film (Riben) 081248889910 /255EF5C9 harmoni888.variasi@yahoo.com
JL. Pelita Air Permai No. 4 Palu- Sulawesi Tengah Tlp. (0451) 4909323/4909324 Cetak Undangan, Nota, Sablon Kaos, Gantungan Kunci dll.
Okinawa Studio
HOTEL
Karya Cipta Advertising Jl. Basuki Rahmat No.53 Palu, Sulawesi Tengah 0451 485 112 +62811458540 kcadver53@gmail.com
Tarakan No. 12/15 Mks 0411-318139 0811370934
TOKO GAYA BARU RUMAH MAKAN PALU KURING Jl. Abdul Rahman Saleh No. 33 Palu – Sulawesi Tengah TLP (0451) 4701180
Jl. Dewi Sartika No. 25 Palu – Sulawesi Tengah Tlp (0451) 484011
melayani foto & video dokumentasi, desain undangan. Jl. Tg Manimbaya No. 121 B Dewa 081341452738 Palu-Sulawesi Tengah
Gorontalo
Edisi 17 I 12 - 18 Nov 2012
11
85 Persen, Koperasi Tak Laksanakan RAT Gorontalo (Bisnis Sulawesi) – Hingga saat ini sedikitnya ada 112 koperasi yang resmi beraktifitas di Kabupaten Bone Bolango. Hanya saja, dari seratusan lebih koperasi tersebut, ada sekitar 85 persen koperasi yang tidak melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT). Padahal, RAT merupakan forum tertinggi koperasi. Dalam konteks koperasi, apapun bentuknya, apakah koperasi simpan pinjam , koperasi konsumen dan lainnya, keberadaan RAT memegang peranan sangat penting. Kepala Bidang (Kabid) Koperasi, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bone Bolango, Lily Lalijo, mengatakan, tidak dilaksanakannya RAT tentu sangat memprihatinkan dan bisa beresiko di kemudian hari. Sesuai data, hingga saat ini terdapat
112 koperasi yang resmi di Kabupaten Bone Bolango. Namun dari jumlah tersebut yang melaksanakan RAT hanya 15 persen saja. Jadi, 85 persen atau sekitar 95 koperasi yang tidak melaksanakan RAT. ‘’Hal ini sungguh sangat disayangkan, mengingat pentingnya peranan koperasi bagi masyarakat,’’ kata Lily. Untuk mengatasi persoalan tersebut, pihaknya mengaku telah melakukan berbagai macam upaya untuk menghidupkan kembali koperasi di Kabupaten Bone Bolango. Salah satunya, dengan mencanangkan program Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi (Gemaskop). ‘’Melalui gemaskop ini, kami berharap masyarakat bisa kembali ambil bagian dalam menghidupkan koperasi di masing-masing wilayah yang ada di Kabupaten Bone Bolango,’’ kata Lily.
Dalam pencanangan gemaskop tersebut, masyarakat terlebih dahulu akan diikutkan
dalam pelatihan ataupun sosialisasi untuk peningkatan kapasitas dalam pengembangan pen-
getahuan dan keterampilan di bidang koperasi. (bs/net)
ilustrasi/net
RAT - RAT merupakan forum tertinggi koperasi dan memegang peranan sangat penting. Namun, di Kabupaten Bone Bolango, sekitar 85 persen dari 112 koperasi yang resmi beraktifitas, tidak pernah melaksanakan RAT.
Gorontalo Endemis Kusta Tertinggi Pasokan Melimpah, Kelima di Indonesia Harga Cabai Anjlok Gorontalo (Bisnis Sulawesi) – Menteri Kesehatan (Menkes), Nafsiah Mboi, mengatakan, Provinsi Gorontalo saat ini menjadi daerah kelima endemis kusta tertinggi di Indonesia. ‘’Dengan angka penemuan kasus baru di Gorontalo, sebesar 17,6 per 100 ribu penduduk di tahun 2011," kata Menkes, saat kunjungan kerja ke Provinsi Gorontalo pekan lalu. Daerah endemis tertinggi yakni Provinsi Papua Barat dengan angka penemuan kasus 83,7, Maluku Utara 56,2, Papua 43,2 dan Maluku 17,6 per 100 ribu penduduk. Di Gorontalo sendiri, jumlah penderita kusta semakin bert-
ambah dengan angka penemuan kasus baru kusta di daerah tersebut hingga tahun 2011 sebesar 17,6 persen per 100 ribu penduduk, sementara tahun 2010 hanya 14,9. ‘’Ini mengharuskan seluruh tenaga kesehatan di Gorontalo lebih tanggap dalam mencegah dan mengobati pasien kusta,’’ ujarnya. Pencegahan kusta yang terbaik, mengusahakan lingkungan bersih, sanitasi baik dan kesadaran warga untuk memeriksakan kesehatan. Sementara pengobatan yang baik harus dilakukan dengan cepat, sebelum pasien kusta menderita cacat karena penyakitnya makin bertambah parah. ‘’Kusta adalah penyakit
yang bisa dicegah dan disembuhkan. Penyakit ini ada obatnya sehingga harusnya tak ada alasan lagi penyakit ini tidak bisa ditanggulangi,’’ jelasnya. Kusta merupakan penyakit yang disebabkan Mycobacterium Leprae dan pria memiliki tingkat terkena kusta dua kali lebih tinggi dari wanita. Kelompok yang berisiko tinggi terkena kusta adalah yang tinggal di daerah endemik, dengan kondisi yang buruk seperti tempat tidur yang tidak memadai. Kemudian, air yang tidak bersih, asupan gizi yang buruk, dan adanya penyertaan penyakit lain seperti HIV yang dapat menekan sistem imun. (ant)
ilustrasi/net
KOTOR – Air yang tidak bersih, merupakan salah satu penyebab munculnya penyakit kusta selain akibat kondisi yang buruk seperti tempat tidur tidak memadai, asupan gizi yang buruk dan adanya penyertaan penyakit lain seperti HIV.
Gorontalo (Bisnis Sulawesi) – Sejak sepekan lalu, harga cabai di Gorontalo terus anjlok. Akibat melimpahnya pasokan baik dari petani lokal maupun luar daerah. Umar Samsuddin, penjual rempah-rempah di Pasar Sentral Kota Gorontalo, mengatakan, harga cabai lokal mulai anjlok drastis sejak pekan lalu. ‘’Seminggu lalu, cabai lokal masih bertahan pada harga Rp 40 ribu per kilogram. Saat ini terus menurun,’’ ujarnya. Romi, penjual rempah-rempah lainnya menambahkan, anjloknya harga cabai disebabkan karena melimpahnya pasokan baik di lokal maupun dari luar
daerah. Untuk cabai yang dipasok dari daerah Sulawesi Tengah, dijual dengan harga Rp 25 ribu per kg, sementara cabai lokal hanya Rp 12 ribu per kg. ‘’Kadar air cabai Sulawesi Tengah terlalu banyak, sehingga cepat busuk, tapi pasokannya lebih lancar dibandingkan cabai lokal,’’ katanya. Namun, keduanya meyakini, harga cabai sewaktu-waktu akan melonjak kembali, begitu permintaan dari Sulawesi Utara terhadap cabai Gorontalo naik. ‘’Sejauh ini, permintaan dari Manado, Sulawesi Utara sulit diprediksi,’’ katanya. (ant)
Inflasi Pedesaan di Gorontalo 0,13 Persen Gorontalo (Bisnis Sulawesi) – Inflasi yang terjadi di daerah perdesaan di Provinsi Gorontalo pada Oktober 2012, sebesar 0,13 persen disebabkan naiknya indeks harga pada empat kelompok. Yakni kelompok bahan makanan 0,29 persen, perumahan 0,08 persen, sandang 0,58 persen, dan kesehatan 0,15 persen. Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Hermanto, mengatakan, kenaikan indeks harga terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 0,29 persen, perumahan 0,08 persen, sandang 0,58 persen, dan kesehatan 0,15 persen. Sedangkan kelompok lain yang mengalami deflasi adalah pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,08 persen. "Sementara kelompok makanan jadi, transportasi dan komunikasi tidak mengalami perubahan,’’ ujarnya. Inflasi pedesaan terjadi pada delapan provinsi di Kawasan Timur Indonesia, dengan yang
tertinggi terjadi di Provinsi Sulawesi Utara 0,73 persen Diikuti Provinsi Papua 0,47 persen, dan Provinsi Sulawesi Selatan 0,26 persen. Provinsi Maluku Utara mengalami inflasi 0,26 persen, Papua Barat 0,11 persen, Sulawesi Barat 0,06 persen, dan Sulawesi Tengah sebesar 0,03 persen. Sementara deflasi terjadi di Provinsi Maluku dan Sulawesi Tenggara masing-masing sebesar 0,11 dan 0,23 persen. Ia menjelaskan, perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi atau deflasi di wilayah perdesaan. Di sisi lain, Nilai Tukar Petani (NTP) secara umum mengalami kenaikan sebesar 0,23 persen dibanding bulan September 2012, yaitu dari 102,26 menjadi 102,50. NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan. (ant)
12
Sulawesi Tenggara
Edisi 17 I 12 - 18 Nov 2012
Sultra
Potensial Jadi Industri Manufaktur
Kendari (Bisnis Sulawesi) Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan sumber daya alamnya yang berlimpah, berpotensi untuk menjadi sentra pengembangan industri manufaktur dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya industri manufaktur mikro dan kecil. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra Wahyuddin di Kendari, Selasa (6/11) lalu mengatakan, saat ini cukup banyak berkembang industri rumah tangga yang jumlah tenaga kerjanya kurang dari 20 orang. Kondisi industri rumah tangga
itu, terus berkembang dari waktu ke waktu. Ia mencontohkan pertumbuhan industri manufaktur mikro dan kecil pada triwulan III tahun 2012. Walaupun mengalami pertumbuhan yang melambat dibanding triwulan II tahun 2012. Dimana, pada triwulan II sebesar 5,35 persen, sedangkan pada triwulan III menjadi 3,25 persen. Sementara, pertumbuhan industri manufaktur triwulah III dari tahun ke tahun (year on year) sebesar 20,41 persen. Beberapa jenis industri manufaktur, seperti makanan, pada
triwulan II tahun 2012 hanya 0,23 persen dan pada triwulan III 2012 naik hingga 5,57 persen dengan pertumbuhan year on year mencapai 18,95 persen. Begitu juga dengan industri minuman, pada triwulan II 2012 turun 1,28 persen dan triwulan III juga mengalami penurunan yakni mencapai 6,93 persen. Sehingga mempengaruhi pertumbuhan hingga turun pada 7,72 persen. Jenis industri yang mengalami peningkatan positif di antaranya industri pakaian jadi. Pertumbuhannya mencapai
Pertumbuhan Ekonomi Sultra ‘’at constant prece’’. Sehingga pertumbuhan ekonomi adalah pertumbuhan PDRB at constant price. Berdasarkan harga konstan tahun 2000, PDRB Sultra di triwulan III 2012 mencapai Rp 3,62 triliun. Tumbuh 11,58 persen dibanding PDRB triwulan III 2011 (year on year). ‘’Pertumbuhan itu lebih tinggi dari pertumbuhan nasional, yang diperkirakan 6,17 persen,’’ katanya. Kinerja ekonomi yang dinilai baik itu, ditopang pertumbuhan seluruh sektor ekonomi. Terdapat enam sektor ekonomi dengan pertumbuhan di atas 10 persen. Sektor pertambangan (42,58 persen), listrik-gas dan air (20,88 persen), sektor keuangan, persewaan dan jasa komunikasi (13,31 persen) serta sektor perdagangan, hotel dan restoran (12,59 persen). Pengangguran Meningkat Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Sultra pada Agustus 2012 mencapai 4,04 persen. Meningkat 0,98 persen dibanding TPT Agustus 2011 (3,06 persen). ‘’ TPT tertinggi di Kota Baubau sebesar 10,21 persen dan terendah di kabupaten Kolaka Utara, 1,17 persen,’’ kata Wahyuddin. Secara keseluruhan, jumlah angkatan kerja Sultra Agus-
tus 2012 1.016.957 orang dengan jumlah penduduk bekerja 975.879 orang atau berkurang 50.669 orang (4,94 persen) dibanding jumlah yang bekerja Agustus 2011, 1.026.548 orang. ''Sektor pertanian, perdagangan dan sektor jasa secara berurutan menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja,'' katanya. Berdasarkan tingkat pendidikan, keadaan tenaga kerja hingga Agustus 2012 didominasi mereka yang berpendidikan rendah yaitu SD ke bawah 445.216 orang (45,62 persen) dan sekolah menengah pertama 176.240 orang (18,06 persen). Penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian sebesar 399.425 orang (40.93 persen), berkurang 67.775 orang atau 14,51 persen dibanding Agustus 2011. Namun, terjadi kenaikan penyerapan tenaga kerja yang bekerja di sektor industri sebesar 11,687 orang (22,57 persen), sektor perdagangan 11,057 orang (6,51 persen), sektor jasa 1.170 orang (0,67 persen). Sedangkan sektor lain yang meliputi bangunan, angkutan, pertambangan dan penggalian, listrik, gas dan air minum serta lembaga keuangan menurun 6.808 orang atau 4,19 persen. (ant)
TERBESAR -Tingkat pengangguran terbuka di Sultra pada Agustus 2012 meningkat 0,98 persen dibanding Agustus 2011. Kota Baubau memiliki tingkat pengangguran terbesar dari seluruh kabupaten/kota di Sultra
Ilustrasi/net
Kendari (Bisnis Sulawesi) – Perekonomian Sulawesi Tenggara (Sultra) pada triwulan III tahun 2012 menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, yakni mencapai angka 11,58 persen. Kepala BPS Sultra, Wahyuddin di Kendari, Senin (5/11) lalu mengatakan, sektor ekonomi yang berkontribusi besar adalah perdagangan, hotel dan resteron sebesar Rp 1,81 triliun (19,15 persen), dan sektor jasa Rp 1,08 triliun (11,39 persen). Sektor perdagangan, hotel dan resteron didominasi subsektor perdagangan besar dan eceran Rp 1,77 triliun (18,71 persen) terhadap pendapatan domestik regional bruto (PDRB). Sektor jasa didominasi subsektor pemerintahan umum sebesar Rp 0,97 triliun (10,27 persen) terhadap PDRB. ‘’Ada juga kontribusi sektor lain yang kurang dari 10 persen, yakni sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 0,95 persen. Sektor keuangan 5,90 persen, dan industri pengolahan 6,67 persen,’’ katanya. Menurut Wahyuddin, pertumbuhan ekonomi merupakan pertumbuhan produksi barang dan jasa di suatu wilayah perekonomian dalam selang waktu tertentu. Produksi barang dan jasa diukur dengan nilai tambah (value added) yang diciptakan seluruh sektor ekonomi PDRB
27,45 persen. Industri barang dari kayu, barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya dengan pertumbuhan rata-rata 23,46 persen. Di samping itu, industri barang galian bukan logam pada triwulan II 2012 mencapai 11,37 persen dan pada triwulan III turun menjadi 4,70 persen. Namun bila dilihat dari angka pertumbuhan justeru membaik dengan mencapai angka 20,79 persen, disusul dengan industri furniture pertumbuhannya mencapai 21,15 persen. Pemerintah terus mendorong
tumbuhkembangnya berbagai sektor industri, namun di Sultra hingga saat ini masih mengandalkan sektor pertanian, perdagangan, hotel dan restoran serta sektor jasa sebagai pendorong ekonomi. Namun dengan ketersediaan sumber daya alam yang cukup, dimungkinkan sektor industri manufaktur besar dan sedang, dapat dijadikan sebagai pendorong dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. (ant)
Pasar Sentral Kota dan Wua-wua Rampung 2013
Pasar Wua-wua Kendari (Bisnis Sulawesi) Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari mengupayakan pasar sentral kota dan pasar Wuawua diharapkan rampung pembangunannya tahun 2013 mendatang. "Pembangunan kedua pasar tersebut membutuhkan biaya sedikitnya Rp 97,5 miliar. "Masing-masing untuk pembangunan Pasar Sentral kota mebutuhkan dana sebesar Rp 50 miliar dan pasar Wuawua sebesar Rp 47,5 miliar. Hal itu diakui Kabid Ekonomi Bappeda Kota Kendari, Alim Rawis kepada media barubaru ini. Ia menjelaskan, sumber dana untuk merampungkan kedua pasar kota tersebut, yakni untuk pasar sentral kota yang membutuhkan dana Rp 50 miliar itu akan dialokasikan dana APBD tahun 2013. Sedang untuk Pasar Wuawua yang membutuhkan dana berjumlah Rp 47,5 miliar akan dimintakan melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP). Untuk Pasar Sentral Kota kata Alim, bahwa bagian pekerjaan yang akan dirampungkan meliputi bangunan lantai tiga dan finishing electrical mechanical seperti jaringan listrik dan kelengkapan bangunan lain secara keselurahan. Pembangunan
Ilustrasi/net
Pasar Sentral Kota yang terdiri dari 105 unit lods subsidi dan 1372 unit lods umum, sudah 70 persen. Maka bila terealisasir tambahan dana Rp 50 miliar nanti, maka sisa pekerjaan yang gencot 30 persen segera rampung pembangunannya. "Untuk Pasar Wuawua yang direncanakan berlantai dua dan terdiri dari 1200 lods, baru 30 persen terealisasi. Lantai satu sudah selesai. Karena itu tahun depan diharapkan selesai, sebab akan ditangani sebuah perusahaan BUMN," lanjutnya. Menurut Alim bahwa pembangunan dua pasar sentral tersebut masing-masing sejak 2009 dan 2010 diperkirakan akan menghabiskan dana Rp 166 miliar. Pendanaan Pasar Sentral Kota sejak 2009 hingga 2011 telah mencapai Rp 54,3 miliar dari rencana akan menghabiskan total anggaran sebanyak Rp 106 miliar, sedang untuk Pasar Sentral Wuawua yang dimulai pembangunannya sejak 2010 sampai 2011 lalu telah menelan dana Rp 12,5 miliar. Karema itu usaha merampungkan pembangunan Pasar Sentral Wuawua itu diperkirakan masih membutuhkan dana sedikitnya Rp 47,5 miliar lagi," ujarnya. (ant)
Sulawesi Tengah
Edisi 17 I 12 - 18 Nov 2012
13
Menteri Kelautan Pastikan Sail Tomini di Sulteng Palu (Bisnis Sulawesi) – Menteri Kelautan dan Perikanan Syarif Cicip Sutardjo memastikan bahwa kegiatan bahari internasional bertajuk Sail Tomini 2014 akan dilaksanakan di Sulawesi Tengah. ‘’Saya kira 90 persen sudah positif bahwa tahun 2014 akan ada Sail Tomini dengan pusat kegiatan di Sulawesi Tengah,’’ katanya usai membuka Rapat Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan Pemerintah Provinsi Sulteng dan pemerintah lima kabupaten di Teluk Tomini di Luwuk, Kabupaten Banggai, Senin (5/11) siang. Namun demikian, kata men-
teri, belum ada pembicaraan rinci antara menteri-menteri terkait dengan Menko Kesra mengenai persiapan Sail Tomini 2014. ‘’Masih cukup banyak waktu untuk membicarakan hal itu. Sedangkan Morotai saja yang minim sarana, prasarana dan fasilitas toh bisa bikin Sail Morotai 2012, apalagi Sulteng ini,’’ ujarnya. Saat memberikan sambutan pada Raker yang dihadiri sekitar 200 peserta itu, Menteri Sutarjo berharap Sail Tomini 2014 akan menjadi perekat hubungan yang lebih intens antara tiga pemerintah provinsi untuk bersamasama membangun Teluk Tomini
dan memanfaatkan kekayaan alam di dalamnya demi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan ekonomi daerah dan nasional. Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Hasanuddin Atjo mengemukakan, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola sudah memaparkan rencana Sail Tomini kepada Menko Kesra Agung Laksono dan Menko Kesra mendukung pelaksanaan Sail Tomini 2014. Sementara itu dalam rapat koordinasi membahas persiapan Sail Tomini yang dihadiri pejabat dari delapan kementerian dan Bappenas, tiga gubernur
(Sulut, Gorontalo dan Sulteng) dan sejumlah bupati di Teluk Tomini, disepakati untuk menetapkan Sulteng sebagai tuan rumah. Pemprov Sulteng sendiri mencanangkan Taman Nasional Kepulauan Togean sebagai pusat penyelenggaraan Sail Tomini 2014 tersebut. Usai membuka Raker tersebut, menteri dan rombongan meninjau industri pengolahan ikan CV. Indotropic Fishery dan CV Mitra Utama serta industri pengolahan rumput laut CV. Brasindo Gum di Kota Luwuk. Saat berkunjung ke CV Mitra Utama, menteri menyerahkan bantuan dana dan sarana pem-
bangunan sektor kelautan dan perikanan kepada Pemerintah Provinsi Sulteng dan Pemerintah Kabupaten Banggai bernilai sekitar Rp 4 miliar. Menteri juga menyerahkan kartu nelayan sebanyak 629 buah secara simbolis kepada seorang perwakilan nelayan di Kota Luwuk. Raker KKP dengan Pemprov Sulteng dan lima Pemkab di Teluk Tomini dan Teluk Tolo itu dihadiri Wagub Sulteng H Soedarto, Bupati Banggai H Sofyan Mile, Bupati Tojo Una Una Damsyik Ladjalani serta sejumlah pejabat eselon I Kementerian KP. (ant)
Nilai Ekspor Sulteng Naik 210 Persen
Industri Manufaktur Mikro Tumbuh 2,38 Persen
Palu (Bisnis Sulawesi) – Nilai ekspor Sulawesi Tengah pada September 2012 dibanding Agustus 2012 mengalami kenaikan sebesar 210,08 persen, atau naik dari 10,36 juta dolar AS menjadi 32,12 juta dolar AS. Kepala Badan Pusat Statistik Sulteng, Ibram Syahboeddin mengatakan nilai ekpor Sulteng mengalami kenaikan merupakan hal yang sangat mengembirakan bagi daerah mengingat nilai kenaikan mencapai 210 persen. “Ini merupakan hal yang perlu dipertahankan sehingga memberikan dampak yang baik pula bagi perekonomian daerah,” ujarnya. Ibram menyebutkan, selama 2012 total ekspor Sulteng sebesar 214,82 juta dolar AS, dengan ekspor melalui Sulteng sebesar 211,88 juta dolar AS dan melalui provinsi lain sebesar 2,94 juta dolar AS. “Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya terjadi penurunan nilai ekspor sebesar minus 16,78 persen, atau turun dari 258,13 juta dolar AS pada 2011 menjadi 214,82 juta dolar AS,” ungkapnya. Ia menyebutkan provinsi yang menjadi jalur ekspor Sulteng yakni DKI Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Bali. Sementara komoditas yang menjadi penyumbang terbesar pada September 2012 adalah ka-
Palu (Bisnis Sulawesi) – Berdasarkan hasil Survei Industri Mikro dan Kecil di 2012, produksi IMK Sulawesi Tengah untuk triwulan III tahun 2012 mengalami pertumbuhan sebesar 2,38 persen dibanding triwulan sebelumnya. Hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik Sulteng Ibram Syahboeddin belum lama ini. Ibram menjelaskan produksi IMK nasional juga mengalami pertumbuhan sebesar 5,29 persen dibanding triwulan sebelumnya. Sementara itu, untuk pertumbuhan produksi Sulawesi Tengah mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 12,21 persen dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya. Adapun untuk pertumbuhan produksi IMK Nasional mengalami pertumbuhan sebesar 5,19 persen dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan produksi IMK Provinsi Sulawesi Tengah pada triwulan III yang mengalami pertumbuhan sebesar 2,38 pers-
en. “Ini terutama dipicu oleh pertumbuhan golongan industri logam dasar sebesar 11,29 persen, disusul golongan industri makanan 4,82 persen dan industri barang galian bukan logam sebesar 3,50 persen,”ungkapnya. Meskipun demikian, beberapa golongan industri mengalami pertumbuhan negatif, antara lain golongan industri barang logam bukan mesin dan peralatannya minus 7,98 persen, golongangan industri alat angkutan lainnya minus 7,79 persen,
Palu (Bisnis Sulawesi) – Perusahaan Daerah Air Minum Donggala yang melayani Kota Palu, Donggala, Sigi dan Parigi Moutong, hingga Oktober 2012 tercatat realisasi penerimaannya mencapai Rp 9,5 miliar dari target pendapatan mencapai Rp 12 miliar di tahun ini. Direktur PDAM Donggala, Ali Abdullah Bajeber menyebutkan target pendapatan 2012 meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 10 miliar dengan realisasi penerimaan hanya Rp 7,5 miliar dengan jumlah pelanggan mencapai 18.500 sambungan. “Target tersebut tidak tercapai dikarenakan angka penunggak juga cukup tinggi dengan nilai total tunggakan mencapai Rp 2 miliar lebih dan penunggak terbesar berada di
Kota Palu, namun demikian di 2012 ini pada bulan berjalan, total nilai tunggakan sudah mencapai Rp 2,5 miliar dengan jumlah pelanggan mencapai 20 ribu sambungan,” ungkap Ali Abdullah. Namun demikian, Ali Abdullah tetap berusaha untuk mencapai realisasi pendapatan tersebut dengan melakukan upaya-upaya persuasif agar pelanggan bisa kooperatif dan membayar tunggakan, dan upaya itu dapat berhasil, di mana dari 44 persen tunggakan sebanyak 20 persen tunggakan terbayar. Selain menghadapi tunggakan tersebut, PDAM Donggala juga masih harus membayar utang ke pemerintah pusat yang nilainya mencapai Rp 40 miliar hingga 2011 dengan utang pokok mencapai Rp 12,5
kao dengan nilai ekspor sebesar 17,43 juta dolar AS atau 54,26 persen dari total nilai ekspor. “Akan tetapi selama 2012, bijih, kerak, dan abu logam merupakan komoditi ekspor terbesar dengan nilai 114,75 juta dolar AS, disusul komoditi kakao dan coklat sebesar 61,84 juta dolar AS.Negara tujuan ekspor terbesar Sulteng pada September 2012 adalah China dengan nilai 12,06 juta dolar AS atau 37,55 persen dari total nilai ekspor,” ungkap Ibram Syahboeddin. Dijelaskan pula bahwa ekspor terbesar Sulteng pada bulan September 2012 melalui Pelabuhan Pantoloan dengan nilai 17,98 juta dolar AS atau 55,98 persen terhadap total nilai ekspor Sulteng. Selama 2012, ekspor Sulteng terbesar melalui Pelabuhan Kolonodale senilai 95,70 juta dolar AS, disusul Pelabuhan Pantoloan senilai 71,80 juta dolar AS, serta beberapa pelabuhan lainnya. Sedangkan untuk impor pada September 2012, Sulteng melakukan impor sebesar 1,28 juta dolar AS. Komoditi impor Sulteng pada September 2012 adalah komoditi bahan bakar mineral dengan nilai 1,28 juta dolar AS. Impor pada September 2012 berasal dari negara Korea Selatan dengan Pelabuhan Pantoloan sebagai pelabuhan bongkar (ant).
Kakao
Ilustrasi/net
golongan industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia minus 7,43 persen, dan industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki minus 6,37 persen pertumbuhan produksi IMK. Sulteng selama triwulan III pada 2012 dilihat dari pertumbuhan adalah sebesar 12,21 persen dibanding triwulan yang sama pada 2011. Sedangkan pertumbuhan produksi IMK Nasional selama triwulan III di 2012 adalah sebesar 5,19 persen dibanding triwulan yang sama pada 2011. (ant)
Industri Mikro
Ilustrasi/net
Penerimaan PDAM Donggala Capai Rp 9,5 Miliar miliar. “Utang PDAM Donggala sejak 1995, dan hingga saat ini belum mampu untuk membayarnya sekalipun telah ada peraturan dari Kementerian Keuangan bagi PDAM yang belum bisa untung, maka mendapatkan keringanan dengan tidak lagi membayar bunga dari utang yang ada dan hanya membayar utang pokok saja,”urainya. Ali Abdullah Bajeber menyebutkan utang PDAM seluruh Indonesia tercatat kuranglebih Rp 6,5 triliun dengan jumlah PDAM sebanyak 172 yang tersebar di seluruh Indonesia. Terkait hal itu, pihaknya meminta dukungan dari semua pihak termasuk perhatian agar bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggan. (ant)
Sulawesi Utara
14
Edisi 17 I 12 - 18 Nov 2012
Koordinasi MICE bagi Suksesnya Kegiatan di Sulut Manado (Bisnis Sulawesi) Kepala Biro Umum Setda Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Farly Kotambunan, menyatakan, suksesnya sejumlah kegiatan, baik nasional maupun internasional di daerah ini yang sudah ditetapkan sebagai tujuan Meeting,Incentive, Convention and exhibition (MICE), tak lepas dari koordinasi yang baik antarsemua pihak.Dikatakan Kotambunan, koordinasi yang dimaksudnya, adalah kerjasama dari seluruh SKPD, bersama pihak TNI/Polri juga dan stakeholders terkait dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan di Sulut. “Koordinasi sangat penting dalam menyukseskan pelaksanaan kegiatan di daerah ini. Kami juga bersyukur, kepemimpinan Gubernur (SH Sarundajang), Wagub (Djouhari Kansil) dan Sekprov (SR Mokodongan), dalam pemimpin sekaligus memanajeri Pemprov, sehingga koordinasi bawahan-
nya terus berjalan baik dalam pelaksanaan ivent di daerah ini,” tandas Kotambunan. Diketahui, Biro Umum sendiri, merupakan salah satu instansi yang penting dalam pelaksanan sejumlah kegiatan di Sulut, salah satu contohnya mengurusi konsumsi, akomodasi, protokoler dan lain-lain, yang langsung bersentuhan dengan para tamutamu yang hadir dalam kegiatan yang dilaksanakan di Sulut. Kotambunan sendiri saat disinggung hal itu, menyatakan, jika pihaknya hanya menjalankan tugas sesuai prosedur yang berlaku. “Yang terpenting adalah koordinasi, dan juga itu tak lepas dari peran Gubernur, Wagub, dan Sekprov, memimpin kami guna suksesnya kegiatan-kegiatan itu,” katanya. Ia menambahkan, salah satu kegiatan penting yang sedang dipersiapkan Sulut sebagai tuan rumah juga adalah pelaksanaan
Hari Pers Nasional (HPN) yang akan berlangsung Februari 2013 mendatang.
oleh perusahaan-perusahaan sekuritas membuka cabangnya. Sampai sekarang tercatat lima perusahaan sekuritas nasional yang telah membuka kantor cabang di Manado, di antaranya adalah BNI Sekuritas, Mega Sekuritas,Indo Premier Sekuritas dan Danawibawa Sekuritas dan Sinarmas Sekuritas. Sampai Oktober 2012 kemarin tercatat jumlah Investor domestik di Bursa Efek Indonesia baru mencapai angka 500 ribu investor, hal ini masih jauh dari target pemerintah yang menargetkan angka 1,2 juta investor per 2012 ini. Angka ini memang sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang telah mencapai angka 250 juta orang. Jumlah tersebut sangat mengkhawatirkan mengingat dari total investor yang memutarkan uangnya di Bursa Efek Indonesia, investor asinglah yang memegang persentase mayoritas. Sehingga sedikit sentiment dari mereka bias berpengaruh pada perkembangan pasar modal kita. Meskipun demikian hal ini tidaklah selalu buruk. Menurut beberapa ahli hal ini meng-
Indeks Saham
Presiden RI, Susilo Bambang Yudoyono (SBY),” ungkap Kotambunan. (cat)
Ilustrasi/net
Meeting Room
Perkembangan Investor Saham Menggembirakan Manado (Bisnis Sulawesi) Target pemerintah meningkatkan jumlah Investor Saham menjadi 1,2 juta orang di tahun ini terus dikebut. Hal ini turut didukung oleh perwakilan Bursa Efek Indonesia melalui Kantor Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM). Kepala PIPM Manado,Fonny The mengatakan bahwa berbagai usaha telah dilakukan untuk mencapai target pemerintah tersebut. Di antaranya adalah sosialisasi yang berkesinambungan ke semua segmen masyarakat. Ketika ditanya hambatan yang dialami oleh PIPM Manado, wanita cantik ini mengatakan bahwa hambatan utama adalah terbatasnya jumlah SDM yang ada untuk melakukan sosialisasi. “Perputaran uang di pasar modal yang berasal dari investor Sulawesi Utara terbilang cukup besar. Dari tahun 2007 sampai Oktober 2012 kemarin tercatat jumlah perputaran uang sebesar empat triliun rupiah. Data ini diperoleh dari laporan lima perusahaan sekuritas yang beroperasi di Manado,” tutur Fonny. Menurutnya, Manado menjadi salah satu kota yang dituju
“Kegiatan itu juga dipersiapkan sebaik mungkin, sebab direncanakan akan dihadiri
Sulut Susun Basis Data Bakau
gambarkan bahwa pasar modal kita masih sangat menarik bagi investor asing sehingga mereka masih mau memutarkan uangnya di Indonesia. Sekedar informasi setiap harinya investor asing mencatatakan perputaran uang sebesar lima triliun dalam pasar modal Indonesia. Fonny mengatakan masalah yang dihadapi oleh pihak Pemerintah dalam hal ini Bursa Efek Indonesia adalah masalah SDM. Di Manado sendiri tercatat baru ada sekitar 50 tenaga professional yang telah lulus sertifikasi dari Bursa Efek Indonesia. Oleh sebab itu menurut Fonny pihaknya melakukan dua hal untuk mengatasi masalah tersebut yaitu memaksimalkan sosialisasi tentang pasar modal dan menyebarkan informasi seluas-luasnya tentang perekrutan tenaga professional di bidang pasar modal yang oleh PIPM Manado telah diadakan sebanyak tiga kali ujian sertifikasi ini. Ke depan, diharapkan bisa mengatasi masalah SDM sehingga bisa meningkatkan jumlah investor domestik di Indonesia. (cat)
Ilustrasi/net
Manado (Bisnis Sulawesi) Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Olvie Atteng, mengatakan Sulut belum memiliki basis data tentang sebaran hutan mangrove. "Akan diupayakan pada t 2013, Sulawesi Utara sudah memiliki basis data tentang potensi sebaran hutan bakau," kata Atteng, di Manado, Senin (15/10). Ia mengatakan, ada upayaupaya penanaman bakau yang dilakukan oleh berbagai organisasi, namun upaya tersebut tidak terdokumentasi secara rapi, di mana lokasinya, berapa luasannya, dan bagaimana tindaklanjut pascapenanaman. "Bila sudah diketahui bagaimana kondisi tutupan hutan bakaunya, maka dapat dilakukan beberapa intervensi seperti upaya melakukan rehabilitasi melalui penanaman. Atau bahkan ketika diidentifikasi tutupannya masih baik mungkin ada langkah-langkah yang dilakukan terkait pemberdayaannya," katanya. Di sisi lain, akademisi Universitas Sam Ratulangi yang
mengerti mangrove, Rignolda Djamaludin mengatakan, berkaitan dengan penyusunan basis data maka harus dilakukan pendataan luasan, serta inventarisasi vegetasi serta jenis-jenisnya. "Dari berbagai sumber atau organisasi kita bisa kumpulkan untuk memperkaya data. Di Sulut baru di beberapa tempat yang sudah memiliki data tutupan atau sebaran bakau seperti di Kabupaten Bolaang Mongondow ataupun Taman Nasional Bunaken," ujarnya. Atteng menambahkan, berkaitan dengan rencana penyusunan basis data tutupan dan sebabaran mangrove, instansinya akan mendukung dengan penyediaan anggaran apakah bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ataupun dana dekonsentrasi. “Kami akan dukung dengan penganggarannya sehingga tahun depan kita telah memiliki datanya. Kami juga berharap peran serta dari semua pemangku kepentingan untuk membantu penyusunan basis data ini,” harapnya. (cat)
Tanaman Bakau
Ilustrasi/net
&
Edisi 17 I 12 - 18 Nov 2012
Tokyo Rice Burgers
15
Makanan Unik ala Jepang yang Pertama di Indonesia karyanya sendiri yang pertama di Indonesia, dan kedua di dunia setelah di Jepang. “Bahan baku yang saya gunakan untuk pembuatan Rice Burger ini semuanya lokal, 95 persen lokal kecuali daging. Hanya untuk bahan daging masih impor, bukan karena mutu daging kita tidak bagus tapi untuk Rice Burger kami ini memerlukan daging yang lunak, sedangkan daging lokal itu agak keras meski dimasak lama,” ujar Julia. D i t ambahk a n ,
penggunaan daging impor tersebut adalah untuk mengantisipasi agar kegiatan memasak tidak terlalu lama, karena Rice Burger ini adalah fast food sehat yang mesti diolah secara cepat untuk disajikan kepada konsumen. “Itu alasannya mengapa kita masih menggunakan daging impor. Jadi untuk menu Rice Burger ini, kami hanya memakai dua produk impor. Selain daging itu tadi, kami juga menyediakan kertas pembungkus impor untuk pembungkus nasi agar tetap hangat,” papar wanita yang juga bergelut di berbagai bidang usaha di Makassar seperti properti (Julia Property) dan Kapoposang Island Resort, agen perjalanan (PT Cathay Express), dan PT Tokyo Rice Burgers Indonesia ini sendiri. Terbuat dari bahan alami Rice Burger yang menjadi salah satu menu utama di resto Tokyo Rice Burgers, Lt 2 New Shogun Rest Building, Makassar ini, menurut Julia dibuat dari bahan-bahan alami tanpa menggunakan MSG (Monosodium Glutamate) atau vetsin. “Kalau burger (pao) lain biasanya menggunakan bahan pemutih untuk jenis warnanya, tapi kami memilih menggunakan sari-sari sayuran seperti wijen hitam, bayam, jagung, green tea, dan sayuran lainnya. Makanya, pao di Tokyo Rice Burgers tidak berwarna putih. Ini semuanya
Bisnis Sulawesi/wong
TANPA mengabaikan kepentingan ‘lidah’ Indonesia, pemilik resto Tokyo Rice Burgers Julia Pupella mencoba mengkreasikan menu baru bernama Rice Burger. Ditemui di Lt 5 New Shogun Rest Building, Jl Penghibur No 2, Makassar, Senin (5/11) siang, kepada Bisnis Sulawesi, ia memaparkan ihwal makanan ala Jepang ciptaannya yang terbilang unik ini. Unik lantaran Rice Burger adalah burger sehat yang terbuat dari olahan berbahan baku beras (nasi), dan ini merupakan
alami, sebab kita tahu penggunaan bahan atau zat pemutih pada pao biasanya membuat orang yang memakannya cepat (merasa) kembung,” jelas Julia. Menyoal nasi sebagai bahan burger, ibu dari Yumi Nishikawa (25) memaparkan, hal ini memang merupakan konsep yang telah diusungnya sejak dulu, di mana ‘lidah’ orang Indonesia itu tidak dapat terlepas dari nasi. “Saya memang sengaja menciptakan menu burger berbahan baku nasi ini untuk menyesuai-
kan cita rasa Indonesia. Rice Burger ini merupakan menu burger yang menggunakan nasi sebagai pao (semacam roti) pertama Indonesia, dan nomor dua di dunia setelah Jepang,” urai Julia. Adapun menu-menu yang disajikan di Tokyo Rice Burgers di antaranya Rice Burger dan Pao Burger yang menggunakan isi dalam Grilled Beef, Smooked Beef, Teriyaki Chicken, Fish Cutlet, Smoket Salmon, Chicken Cutlet, dan lain-lain. (dis)
PT . KARS INTI AMANAH Jl Ahmad Yani No. 15 Makassar Abdillah - 085396965489
One of the best budget hotels on Bali Island. Combined with the Balinese and modern style of interior and exterior design, its affordability, cleanliness, friendly staff and good location makes Bali Segara Hotel the most recommended and worth-to-stay hotel for everyone.
Elly Rental Mobil
Bali Segara Hotel is located in Kuta Bali - only 5 minutes drive from the Ngurah Rai International Airport, 10 minutes walking distance to the Kuta beach and 10 minutes walking distance to the food and shopping districts.
Jl. Baji Gau II Komp. RRI No. 131 085299978080 085255552638
Bali Segara Hotel has 18 rooms available (19 additional rooms earmarked for 2013), with 4 room types to choose from: Standard, Deluxe, Deluxe Plus and Family Suite. All rooms are fully equipped with air-conditioner, bathroom ensuite, television with a variety of local and international channels, telephone set, high speed WiFi internet access, terrace and many other facilities.
Other hotel facilities include: Welcome drink Hotel restaurant Swimming pool Jacuzzi Pool bar Room service Room safety box High speed internet access facility Credit card payment (Visa / Mastercard) Car rental service Motorbike / Bicycle rental service Bali gazebo terrace Garden terrace Laundry service Free airport transfer service
Bali Segara Hotel JL. Dewi Sartika Gg. Nusa Indah No.9, Kuta 80361, Bali - Indonesia Phone :62-361-753525 / 62-361-752830 | Fax :62-361-758549 email : blsegara@indo.net.id | info@balisegarahotel.com
BB10.0012.1-BJ
Palu
www bisnissulawesi.com TOKO
REZEKI MAS Jl. Dewi Sartika No. 184 Tlp. 08164302002 Palu - Sulawesi Tengah
Jl. Sultan Hasanuddin No 28 Palu Timur Jl. Palola No 36 Palu Barat 085340803333 (Iwan)
Foto copy UD Kharisma Jl. Patimura No. 24 Jl. Cik ditiro No. 35 Palu - Sulteng 085399995999
Manado
www bisnissulawesi.com
Iklankan usaha anda di direktori
Jl Raya Boulevard No. 3 08124480608 (Robi)
Griya Manager, Lily Virlanti Alamat Hotel dan Cafe: Jln. Dr Soetomo No. 4, Wenang - Manado 95123 Telp : 0431 - 855 196 Fax : 0431 - 855 101 Hp : 085256468890 Email
lily.Virlanti@sintesapeninsulahotel.com
hanya dengan berlangganan minimal 3 Bulan Kami selalu siap menyediakan tiket termurah untuk perjalan anda
081340413753 (Susanto) 081340443071 (vera)
Palu Mahayasa(085395152206) Manado Iksan(085299597144)
Dicari agen untuk kabupaten kota se - propinsi sulsel Cp. Tya (081342955757) Didistribusikan oleh CV Makassar Preneur Jl. Mongisidi Baru Blok AB 4 No. 7 Cp. Maryam (081355746170)
Syarat keagenan, mudah dan murah... BB10.0012.2-IS
Edisi 17 I 12 - 18 Nov 2012
16
Serba Serbi Koper di Travel Xperience HOBI bepergian atau traveling sudah pasti tidak terlepas dari ransel, koper, atau travel bag. Selain kenyamanan saat digunakan, kualitas, harga dan model yang menarik tentu saja menjadi salah satu alasan dalam memilih koper sesuai dengan kebutuhan Anda. Travel Xperience hadir sebagai pilihan tepat untuk menentukkan “jinjingan bepergian” yang pas buat Anda. Hadir di Lt 1 Trans Studio Mall Makassar, Travel Xperience menawarkan Travel Stuffs seperti koper, ransel, travel bag, dan travel accessories. Pilihan yang beragam dari merek-merek ternama, membebaskan Anda untuk memilah milih sesuai dengan apa yang Anda inginkan. Merekmerek koper seperti Elle, Police, Polo Club, Antler, Condotti, dan Jack Spicklaus hadir di store ini, dengan berbagai model yang modern dan beragam warna, mulai dari warna cerah hingga warna yang maskulin menambah nilai plus bagi Anda yang menggunakannya untuk bepergian. Bagi Anda yang sering bepergian dengan membawa barang atau pakaian yang banyak, usahakan untuk selalu menggunakan koper. Selain menjaga pakaian dengan lebih baik, koper
juga memberikan space yang lebih lapang. Sedangkan bagi Anda para “Backpacker” yang mengutamakan fleksibilitas dan efisiensi untuk barang-barang bawaan, tas ransel atau travel bag bisa menjadi pilihan yang tepat. Setelah memiliki koper yang Anda inginkan, gunakan koper dengan sewajarnya dan apabila sedang tidak digunakan, usahakan untuk merawatnya dengan melepas atribut-atribut yang dapat mengotori seperti “Sticker Tag” penerbangan dari bandara, memastikan koper benar-benar kosong, bungkus koper dengan plastik agar terbebas dari debu dan kotoran yang mudah menempel, gunakan kamper putih didalam koper untuk menghindari bau yang tidak sedap selama penyimpanan.(JessieCecilia Thumewah)
Koper Jack Spicklaus (Fillar Orange) IDR 1.880.000 - Disc 60% IDR 752.000 Travel Bag Condotti (Dark Brown) IDR 2.950.000 Travel Xperience Also Available in Metro Trans Studio Mall