Dress up! with Arithalia Dompet TransStudioMall ... h.16 koran mingguan
Edisi 18 - I
19 - 25 Nov 2012 Rp.2,500,-
Sms Hotline 08113898000 info@bisnissulawesi.com www.bisnissulawesi.com BisnisSulawesi @bisnissulawesi
Referensi Bisnis Anda
PERSAINGAN industri perhotelan bakal semakin PERTUMBUHAN BPR sengit. Sebanyak 23 hotel baru mencoba peruntungan di sektor bisnis yang makin kinclong seiring meningkatnya wisata MICE (meeting, incentive, conference, exhibition). Tak sekadar menyediakan ketersediaan 2500 kamar baru. ... h.2
Berkembang dalam Keterbatasan dan Kesederhanaan
Drs Aries Patau
Sukses karena Kliping Koran Nasi Goreng Zodiac Sendok & Garpu ... h.15
Hidup Nyaman dengan e-Wallet Techno ... h.8
2
PERTUMBUHAN BPR
Liputan Utama
Edisi 18 I 19 - 25 Nov 2012
Berkembang dalam Keterbatasan dan Kesederhanaan
BPR Bermasalah Berkurang Pertumbuhan industri BPR tidak terlepas dari kin-
Nasabah sedang melakukan transaksi di sebuah BPR, Rabu (14/11), Jl Sultan Alauddin, Makassar. Di Sulsel saat ini ada 35 BPR dengan total aset senilai Rp 1 triliun rupiah menurut laporan BI triwulan III 2012. erja manajemen BPR yang juga kian membaik. Indikatornya, BPR bermasalah yang dicabut izin usahanya jumlahnya menurun. Saat ini ada sembilan BPR bermasalah yang masuk dalam pengawasan khusus BI. “Ini memperlihatkan kinerja industri BPR yang semakin membaik,” kata Isriadi, perwakilan Kantor BI Wilayah I Sulampua, saat membuka Musda-ke-5 DPD Perbarindo Sulsel. Ia membandingkan, pada 1998 silam, BI mencabut izin usaha dari 300 BPR bermasalah. Setelah itu, pada era penjaminan dana nasabah oleh LPS sejak 2005, angka BPR bermasalah turun menjadi 43 BPR. “BPR yang dicabut bukan karena faktor pangsa pasarnya, tapi kebanyakan karena masalah fraud, intervensi pemilik saham dan pemegang modal yang tidak bagus dan tidak independen,” jelas Isriadi.
LISTINFO 1669 Jumlah BPR Se-Indonesia. Total Aset Rp 63,7 triliun triwulan III 2012. Total aset 35 BRP se-Sulsel Rp 1 triliun triwulan III 2012. Pertumbuhan BPR Hasamitra tertinggi di Sulsel, Rp 680 M, 40.724 nasabah, laba Rp 23,749 M, NPL 0,09% net & 0,15% bruto, DPK Rp 355,31 M, Kredit Rp 613,26 , Linkage Rp 246 M (data per 10 November). Januari 2014, pengawasan BPR beralih dari BI ke lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK). BPR akan berganti nama menjadi “Bank Perekonomian Rakyat” sebagaimana dalam draft RUU Perbankan terbaru yang tengah digodok di DPR. Masih ada 9 BPR bermasalah dalam pengawasan khusus BI *Diolah dari Data BI, BPR Hasamitra dan Perbarindo
Bank Indonesia, seperti dikatakannya, terus berusaha membenahi masalah itu sejak 1998 bersama Perbarindo, sebagai patner strategis BI,” ujar Isriadi. BI berharap data-data BPR secara personal ketika diserahkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 1 Januari 2014 nanti tingkat kesehatannya (TKS) dalam kondisi baik. Terkait tingkat kesehatan (TKS) BPR di Sulsel, Isriadi menyatakan, kondisi BPR-BPR yang ada di Sulsel cukup sehat. Akan teapi ia mengingatkan agar BPR tumbuh secara baik dan wajar sesuai regulasi perbankan. Kelemahan SDM, pengelolaan manajemen dan integritas pemilik modal maupun saham menjadi tantangan BPR untuk memperbaiki guna memperluas layanan kepada masyarakat. “Kita sudah mengambil langkahlangkah untuk itu, seperti mengadakan pelatihan sertifikasi untuk meningkatkan kompetensi SDM di BPR,” kata Isriadi. Sementara itu, Ketua DPD Perbarindo Sulsel, Aries Patau menambahkan, kelemahan BPR adalah masalah modal. “Terlebih ada kebijakan kita harus menambah modal khususnya di ibu kota provinsi,” katanya, Senin (12/11) siang, di sela-sela Musda V Perbarindo Sulsel. Disamping itu, karakteristik BPR yang berbeda dengan bank umum, menurutnya, membuat manajemen BPR perlu bekerja lebih keras untuk melobi para calon nasabah. Umumnya, banyak calon nasabah melihat BPR itu sama dengan koperasi. “Oleh karena itu, AO (account officer) kita diharapkan bisa juga berperan sebagai konsultan,” ujarnya. Pertumbuhan Sulsel Sementara itu, pertumbuhan
BPR di Sulawesi juga menggembirakan. Total aset 136 BPR selama periode Agustus 2012 dari 136 BPR di enam provinsi di Pulau Sulawesi (Sulteng, Sulsel, Sulut, Sultra, Sulbar, dan Gorontalo) mencapai Rp 2,5 triliun. Dari BPR di enam provinsi, Sulsel mencatat total aset tertinggi dengan aset Rp 855 miliar dari 35 jumlah BPR. Pertumbuhan BPR di Sulsel menunjukkan aset Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Sulsel pada triwulan III 2012 mencapai Rp1 triliun. Aset tersebut tumbuh 36,6 persen. Penghimpunan DPK BPR tumbuh 56,67 persen dan kredit yang disalurkan naik 78,09 persen (YoY). Dengan demikian LDR BPR Sulsel mencapai 174,9 persen, meningkat dibanding triwulan sebelumnya, 151,3 persen. Ketua DPD Perbarindo Sulsel Aries Patau, menyatakan pertumbuhan kredit di Sulsel mencapai 40 persen, DPK tumbuh tiga persen. Pertumbuhan kredit sebesar 40 persen di setiap BPR, menurutnya berbeda-beda. “Ada yang untuk kredit konsumtif seperti di Hasamitra mencapai 80 persen, tapi ada juga BPR di Makassar 90 persen untuk modal usaha. Semua bermacam-macam tergantung kebijakan setiap BPR. Jadi kalau saya lihat ada keseimbangan antara penyaluran kredit konsumtif dan modal usaha,” katanya. Dari 35 BPR di Sulsel, BPR Hasamitra terbilang BPR dengan aset paling tinggi. Menurut Direktur Utama BPR Hasamitra, I Nyoman Supartha, nasabah Hasamitra saat ini mencapai 40.724 nasabah. Laporan BPR Hasamitra per 10 November 2012 menunjukkan total aset senilai Rp 680 miliar dari (target Rp 804 M) hingga akhir 2012, laba Rp 23,749 miliar (Rp
26,935 M), DPK Rp 355,31 M (Rp 422,48 M), kredit 613, 26 M, NPL 0,09 net, 0,15 bruto. Ia mengaku optimis target Hasamitra tercapai di hingga akhir tahun nanti. Pertumbuhan BPR di daerah juga meningkat. BPR Citra Mas misalnya, total asetnya mencapai Rp 7 miliar dengan peningkatan empat persen untuk pertumbuhan 2012 ini. “Perbulannya rata-rata Rp 3 miliar,” ujar Direktur BPR Citra Mas, Qur’ani Masiga di Makassar BPR satu-satunya di Kabupaten Pangkep ini telah menyalurkan layanan kredit sebanyak Rp 16 miliar dalam jangka waktu lima bulan melalui “Sahabat PNS”, linkage program dengan Bank Bukopin dengan modal Rp 100 miliar. Qur’ani menargetkan dana 100 miliar yang tersisa bisa tersalurkan hingga akhir tahun ini. Program pinjaman kredit “Sahabat PNS” cukup diminati dan menjadi andalan BPR yang berdiri 2007 silam. “Ini menjadi peluang kami, karena jumlah PNS di Pangkep ada tujuh ribu lebih,” jelasnya. Saat ini jumlah nasabah BPR Citra Mas mencapai dua ribu orang. “Keberadaan BPR kami telah ikut membantu perekonomian di wilayah Pangkep,” ungkap Qur’ani. Bahkan, lanjutnya, BPR ini membutuhkan tambahan modal untuk tahap dua sebesar Rp 1 miliar. Sementara itu, BPR Gerbang Masa Depan (GMP) yang beroperasi di Takalar, aset secara keseluruhan mencapai Rp 3 miliar dengan jumlah empat ratus nasabah. “Pertumbuhannya cukup bagus, sekitar lima persen,” kata Direktur GMP, Satuhang.* (MD)
Bisnis Sulawesi/ady
D
I balik kesederhanaan, keterbatasan ruang gerak usaha dan pelayanannya, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) terus berkembang di tengah persaingan industri perbankan yang kian heterogen dan kompetitif. BPR kian dilirik masyarakat. Total aset BPR hingga periode 2012 mencapai Rp 63,4 triliun hingga September dari 1.669 jumlah BPR se-Indonesia. “Perkembangan kreditnya mampu tumbuh secara year on year (YoY) 22,27 persen. Tahun lalu jumlah kreditnya Rp 39,7 triliun, sekarang sudah mencapai Rp 48,5 triliun,” kata Ketua DPP Perbarindo, Joko Suyanto pada Musda ke-5 Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Sulsel, Senin (12/11), di The Banua Hotel, Jl Haji Bau No 7, Makassar. Joko menyatakan, pertumbuhan BPR saat ini menunjukkan bertambahnya kepercayaan masyarakat terhadap BPR. Karakteristik BPR, lanjutnya, dalam memberikan pelayanan yang sederhana, cepat, pendekatan emosional hingga lokasi yang dekat dengan masyarakat adalah faktor penting di balik besarnya minat masyarakat saat ini. “Dari survei menunjukkan di balik minat masyarakat yang banyak melirik BPR, ternyata bukan karena faktor suku bunga,” kata Joko. Dalam pandangannya, dari segi demand dan supply, tingkat permintaan masyarakat terhadap produk layanan BPR tak berbeda jauh atau hampir sama dengan bank umum dari segi market sharenya. Antara keduanya berbeda sebatas segi nilai besaran dan lapisan ekonomi nasabahnya saja. “Bedanya, BPR size-nya mikro. Kalau bank pasar ratarata Rp 14 juta per rekening,” jelas Joko.
Ekbis / Perbankan
Edisi 18 I 19 - 25 Nov 2012
Musda ke-5 DPD Perbarindo Sulsel GUNA memantapkan konsolidasi organisasi sehingga mekanisme komunikasi dan informasi di antara anggota serta seluruh unit yang ada pada organisasi dapat berjalan dengan baik dan serasi, maka Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) ke-5 di Hotel Banua Lt 9, Jl Haji Bau, Makassar, Senin (12/11) hingga Rabu (14/11). Musda yang berlangsung selama tiga hari tersebut mengagendakan kegiatan penting seperti penyusunan program umum yang disesuaikan dengan kebijakan-kebijakan dan peraturan pemerintah yang berlaku, pendidikan dasar-dasar perbankan, maksimalisasi kepesertaan BPR sebagai anggota Perbarindo, dan agenda lainnya. Musda yang diikuti 23 anggota dari 26 BPR se-Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Maluku Utara ini, selain membahas program umum juga bertujuan memilih Ketua DPD Perbarindo Sulsel. Sejumlah nama bermunculan, di antaranya Aries Patau yang merupakan petahana, Direktur Utama BPR Sulawesi Mandiri Dalmasius Panggalo, dan Direktur Utama PT BPR Hasamitra I Nyoman Supartha. Musda juga dihadiri Kabid Pengawas Bank dari Bank Indonesia, Elianus, dan beberapa BPR Syariah seperti Bank Permata Syariah. Acara Musda dibuka oleh Ketua Umum DPP Perbarindo Joko Suyanto. Dalam kata sam-
butannya, ia mengungkapkan tujuan Musda adalah untuk meningkatkan kemampuan profesionalisme organisasi dalam bentuk yang lebih efisien dari yang ada saat ini. Selain itu, Joko Suyanto juga menekankan pentingnya integritas yang dibangun dalam sebuah lembaga keuangan BPR. “Karena ini yang dihimpun adalah modal masyarakat. Modal masyarakat itu jauh lebih besar daripada modal bank itu sendiri,” pesannya. Sebelumnya, Ketua DPD Perbarindo Sulsel Aries Patau menyatakan dalam kata sambutannya, sumber daya manusia (SDM) merupakan aset yang paling berharga bagi BPR, sehingga peningkatan kualitas SDM merupakan salah satu kunci sukses pengembangan BPR di masa yang akan datang. “Dalam hal sumber daya manu-
sia BPR, DPD Perbarindo Sulsel telah membentuk yayasan yang diberi nama Yayasan Perbarindo Sulsel,” katanya. Lebih lanjut Aries menyatakan, konsolidasi merupakan hal yang mutlak, dan harus dilakukan oleh satu organisasi yang tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan. “Untuk itu kami secara terus menerus melakukan kegiatan. Dalam periode 2008 hingga 2012, dilakukan dua kali Rakerda sebagaimana yang diamanatkan AD/ART,” ungkapnya.
Pembukaan Musda ke-5 ditutup dengan penandatangan
nota kesepahaman antara Ketua DPD Perbarindo Sulsel dengan Bank Permata Syariah dan Bisnis Sulawesi sebagai media partner kegiatan Perbarindo Sulsel. (wong)
Bisnis Sulawesi/wong
Ketua Umum DPP Perbarindo Joko Suyanto tengah memberi kata sambutan di Musda ke-5 dan Pelatihan Internal Contor DPD Perbarindo Sulsel.
BRI Sosialisasi KMK Konstruksi Makassar (Bisnis Sulawesi) Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Somba Opu Makassar menyosialisasikan produk Kredit Modal Kerja (KMK) Konstruksi kepada Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Selatan di Rumah Makan Dinar Lt 2, Jl Lamadukelleng, Makassar, Rabu (14/11) siang. Di hadapan 20 anggota Kadin Sulsel, Pemimpin Cabang BRI Somba Opu Makassar, Bonor Sinaga memaparkan produk permodalan bagi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), sekaligus ajang silaturahmi dengan bersantap siang bersama. Bonor menjelaskan, KMK yang digelontorkan BRI merupakan fasilitas kredit yang diberikan untuk pembiayaan jasa konstruksi atau pekerjaan yang berhubungan dengan penyelesaian suatu proyek, misalnya proyek pembangunan gedung, perumahan, jalan, pekerjaan supervise konstruksi, pekerjaan pe-
nyediaan barang atau jasa yang terkait dengan proyek. “Kredit Modal Kerja Konstruksi BO I ini merupakan fasilitas kredit yang diberikan untuk seluruh pekerjaan jasa konstruksi yang sumber pembayarannya berasal dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Limit kredit yang diberikan Rp 100 juta sampai dengan Rp 40 miliar. Kredit diberikan dalam bentuk plafon maupun transaksional,” ungkapnya. Bonar memaparkan, dengan ditunjuknya BRI sebagai Bank Operasional I (BO I) bagi sebagian besar Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) di seluruh Indonesia sebagai bagian dari pelaksanaan treasury single account (TSA), maka BRI memberikan fasilitas KMK Konstruksi bagi para kontraktor atau perusahaan, yang mengerjakan proyek-proyek pemerintah di mana sumber pembayarannya
dari APBN. Bonar memaparkan, sejauh ini KMK Konstruksi yang telah dikucurkan BRI Cabang Somba Opu adalah Rp 300 miliar. “Ini hanya untuk satu cabang saja,” katanya. Sementara itu Ketua Kadin Sulsel Zulkarnaen Arif, kepada Bisnis Sulawesi seusai acara, menyatakan sosialisasi KMK Konstruksi kepada Kadin Sulsel merupakan kontribusi besar bagi pembangunan di Sulsel khususnya.
“Seperti yang kita ketahui, pertumbuhan tingkat ekonomi di Sulsel paling maju dibandingkan dengan daerah-daerah lain. Tahun ini saja pertumbuhan pendapatan daerah sebanyak Rp 140 triliun. Untuk tahun depan, target Kadin Sulsel adalah Rp 180 triliun. Nah, peran BRI seperti ini merupakan sinergi bagi Kadin Sulsel,” aku Zulkarnaen. (niluh)
Telkom Siap Gelar 100.000 Akses Wi-Fi di Sekolah Makassar (Bisnis Sulawesi) – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI bekerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Tel-
kom) siap menggelar seratus ribu titik hotspot di sekolahsekolah di Indonesia. Kerja sama ini dimaksudkan agar sekolah-sekolah dapat memberikan layanan pendidikan
berkualitas kepada para siswa, dan mempersempit kesenjangan kualitas pendidikan antara kota
dan pelosok. Kesepakatan untuk menggelar akses internet menggunakan teknologi Wi-Fi tersebut tertuang dalam nota kesepa-
haman yang ditanda-tangani bersama Direktur Enterprise & Telkom, M Awaluddin dan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Ainun
Na’im disaksikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh.
Melalui nota kesepahaman tersebut, Telkom dan Kemdikbud sepakat meningkatkan dan memperluas pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk kegiatan
pembelajaran dan layanan pendidikan lainnya kepada masyarakat. Penandatanganan dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan Anugerah Ki Hajar (Kita Harus Belajar) di Jakarta, Jumat (9/11) siang.
3
Konsultasi Bisnis INDONESIA MARKETING ASSOCIATION
SOUTH SULAWESI CHAPTER
Oleh
Anshar Daud
General Secretary IMA Sul-Sel
HEALTH MARKETING FROM SERVICE TO CARING SETIAP tahun ada puluhan ribu orang Indonesia berobat ke luar negeri, khususnya Singapura dan Australia. Bahkan kalangan tertentu rela merogoh koceknya hanya untuk melakukan general check up padahal jasa sejenis tersedia di tanah air. Kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, dan Makassar telah memiliki rumah sakit modern berstandar internasional, tetapi eksistensi mereka tidak mengurangi animo masyarakat berangkat ke Negeri Singa dan Kanguru. Fenomena ini tidak hanya melanda kaum selebriti dan elite ibu kota, namun telah merambah ke kelompok menengah di kota-kota kabupaten. Fakta di atas cukup menggelitik dan menarik untuk dibicarakan, terutama dalam perspektif marketing. Patut disadari dan dipahami oleh kalangan industri jasa kesehatan bahwa layanan medis identik dengan reputasi dan kepercayaan (trust), bukan sekadar transaksi antara produsen dan konsumen. Banyaknya kasus malpraktek dan perselisihan yang diselesaikan dengan mekanisme hukum dan legal formal mengindikasikan bahwa jasa medis masih diperlakukan sebagai sebuah transaksi, bukan service apalagi caring. Transaksi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih dengan syarat dan kompensasi (uang/nilai) tertentu untuk membangun hubungan dan kepuasan konsumen (pasien). Dalam praktek sehari-hari, transaksi jasa medis di Indonesia lebih mengutamakan unsur syarat dan imbal beli dengan bargaining position penyedia jasa lebih dominan dibanding pasien, sehingga sulit tercipta kepuasan dan hubungan jangka panjang. Pasien seringkali tidak punya pilihan dan dihadapkan pada situasi take or leave it. Disiplin service quality (servqual) telah dikenal puluhan tahun yang lalu dan umum digunakan oleh berbagai industri, khususnya industri jasa. Filosopi servqual adalah TERRA atau Tangible, Empathy, Reability, Responsiveness dan Assurance. Orientasi servqual adalah menciptakan service excellence dengan standar dan prosedur tertentu untuk memenuhi kepuasan pasien, bahkan diharapkan mampu melampaui ekspektasi mereka. Akibatnya banyak perusahaan yang salah kaprah dan mengidentikkan servqual dengan gedung kantor yang mewah, fasilitas yang modern, dan customer service yang cantik. Konsumen dibuai oleh modernitas dan fasilitas yang mewah dengan biaya yang mahal, namun kadangkala tidak memperoleh manfaat yang setimpal. Dalam kompetisi yang ketat seperti saat ini, jasa medis harus fokus pada proses membangun reputasi/kredibilitas dan kepercayaan masyarakat (public trust). Gedung mewah, modernisasi peralatan/fasilitas dan karyawan yang menarik tetap diperlukan, namun itu bukan sumber daya saing utama. Kapabilitas yang perlu dikembangkan terus menerus adalah sikap profesional karyawan dan sistem nilai (corporate cultures) yang dianut perusahaan. Bagi industri medis, era service execellence sudah usai dan perlu ditransformasi menuju caring excellence. Prinsip TERRA berubah menjadi AICPT, yaitu Accessibility, Intimacy, Credibility, Proactive, dan Trusted. Caring mengutamakan understanding terhadap core problem yang dialami oleh pasien dan meracik solusi yang tepat, terukur, dan terjamin. Petugas medis pada semua titik kontak bekerja dengan dasar keakraban (intimacy) dan menghadapi pasien seolah-olah melayani keluarga atau diri sendiri. Kita tentu berharap bahwa kehadiran beberapa RS berstandar internasional di Makassar bisa menjadi awal lahirnya caring execellence dan memicu penyelenggara jasa medis lainnya untuk menerapkan konsep tersebut. Dengan begitu, masyarakat tidak perlu lagi keluar negeri untuk berobat atau keperluan medis lainnya, karena semua sudah tersedia di Makassar baik rumah sakit, klinik, medical hall maupun pengobatan alternatif/tradisional dengan kredibilitas dan reputasi yang tinggi serta layanan yang terpercaya dan harga yang terjangkau. Salam Marketing…
Edisi 18 I 19 - 25 Nov 2012
4
Optimisme dalam Keterbatasan dan Kegalauan DALAM Musda DPD Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat (Perbarindo) Sulsel, (12/11) di The Banua Hotel, para pelaku industri BPR di wilayah ini menatap masa depan industri BPR dengan pandangan optimis. Tak lain, angka-angka pertumbuhan industri BPR yang kian membaik, baik secara nasional maupun Sulsel. Melihat pertumbuhan BPR dari tahun ke tahun makin meningkat menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat yang kian tinggi terhadap produk-produk yang ditawarkan oleh BPR. Pertumbuhan ini tentu sangat menggembirakan di tengah keterbatasan dan berbagai kendala yang dihadapi oleh para pelaku industri perbankan ini. Kendati begitu, masih ada banyak hal yang harus dibenahi, khususnya perihal minimnya kualitas manajemen, sumberdaya manusia hingga kesulitan dalam hal permodalan. Di balik optimisme, ada kegalauan di kalangan para pelaku industri BPR. Nama “Perkreditan” dalam akronim BPR yang membuat mereka tidak leluasa dalam mengoptimalkan produk dan usahanya. Kata “perkreditan” membuat berkembang dan bertumbuhnya dampak yang kurang enak. Ketua DDP Perbarindo beberapa waktu lalu mengatakan, masyarakat ternyata masih menganggap BPR itu hanya melayani kredit atau pinjaman. Padahal, BPR adalah lembaga perbankan yang juga melakukan intermediasi, menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk kredit/pinjaman, sebagaimana bank umum. Artinya, banyak masyarakat tidak tahu kalau di BPR bisa menabung dan menyimpang uang, baik tabungan maupun deposito. Tapi itu sesungguhnya menjadi tantangan bagi BPR untuk bisa mensosialisasikan bahwa di BPR juga bisa menabung. Dalam regulasi perbankan terbaru yang tengah digodok di lembaga legislatif, impian untuk lebih bisa maksimal dalam operasi usahanya terakomodasi. BPR akan berganti nama menjadi “Bank Perekonomian Rakyat”. Istilah “Perekonomian” juga dinilai lebih sesuai dengan karakteristik BPR sebagai lembaga perbankan yang melayani masyarakat kelas menengah ke bawah. Tak hanya soal nama, peran dan ruang gerak BPR dalam menyalurkan kredit di sektor UMKM dirasa kurang maksimal. Itu tak lain akibat regulasi hanya menjelaskan bahwa pemerintah dalam menyalurkan kredit UMKM boleh bekerjasama dengan bank umum. Dalam undang Perbankan No 10 Tahun 1998 itu menyebut nama BPR. Tak heran bila para pelaku industri BPR merasa perannya dikebiri oleh UU. Mereka selama ini hanya menjadi penerus kredit UMKM dari bank-bank umum. Padahal peluang di sektor UMKM begitu menjanjikan. Jumlah UMKM mencapai angka 7 juta se-Indonesia. Maka Perbarindo menaruh harapan kepada RUU tentang regulasi perbankan mampu mengakomodasi kepentingan BPR. Jadi pemerintah bukan lagi “boleh” bekerjasama dengan bank umum, tapi memang “diamanatkan” oleh UU untuk bekerjasama dengan BPR dalam membantu perekonomian rakyat kecil. Itu hanya setetes kegalauan dari setumpuk kegelisahan pelaku industri BPR di tengah optimisme mereka terhadap pangsa pasar ke depan. Sikap optimisme harus tetap dipertahankan di tengah persaingan industri perbankan yang kian heterogen dan kompetitif. Tapi ingat juga, pertumbuhan industri BPR harus tetap on the right track, sesuai dan sejalan dengan regulasi yang telah ditetapkan maupun yang akan ditetapkan. BPR yang sehat tentu akan memperkokoh pilar perekonomian bangsa ini.* Redaksi
Bisnis Sulawesi Grafik Rupiah Terhadap Dollar AS dalam Sepekan (Senin 12 Nop - Rabu 14 Nop 2012) SEBELUMNYA
Opini BPR, Petani dan Keberpihakan Rakyat Kecil Oleh Effendy Wongso
INDONESIA yang merupakan negara kaya akan sumber daya alam cenderung tidak memiliki teknologi yang memadai dalam mengolah sumber daya alam tersebut. Korupsi-kolusinepotisme (KKN), perselisihan komunal seperti yang terjadi di Lampung baru-baru ini, serta lemahnya pemerintah dan demokrasi, secara tidak langsung juga menjadi faktor penghambat dari perkembangan perekonomian negara kita. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan pembenahan sistem pemerintahan, pengalihan investasi dari asing ke domestik, dan penyokongan ekonomi ke bidang pertanian dan bidang-bidang baru lain yang dianggap potensial, serta peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pemberdayaan sumber daya alam. Oleh karena itulah, pemerintah tidak boleh tinggal diam. Pemberdayaan sumber daya alam yang menyokong ketahanan pangan rakyat oleh petani khususnya, perlu mendapat perhatian serius dan bijaksana seiring perbaikan regulasi kepemerintahan yang bersih dan adil. Tentu kita dapat berkaca dari seruan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Prabowo Subianto yang menyatakan bahwa kita bisa hidup tanpa mal, apartemen mewah dan gedung tinggi, tetapi kita tidak bisa hidup tanpa pangan dan kaum petani. Sebagai salah satu lembaga keuangan yang mendukung tercapainya ekonomi kerakyatan yang dimulai dari ketahanan pangan nasional, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) memiliki fungsi moral sebagai decision makers, bagaimana ia dapat tampil sebagai penghimpun sekaligus penyalur dana bagi masyarakat kecil, khususnya para petani. Hal itu juga tidak lepas sebagaimana tujuan BPR itu sendiri, di antaranya menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat. Lantas sesuai fungsi dan tujuannya, sasaran BPR dalam menjalankan usahanya adalah
melayani kebutuhan petani, peternak, nelayan, pedagang, pengusaha kecil, pegawai, dan pensiunan yang sampai saat ini belum dapat terjangkau oleh bank umum. Dengan demikian, diharapkan akan terwujud pemerataan layanan perbankan. Pemerataan itu sekaligus kesempatan berusaha, pemerataan pendapatan, dan terutama agar mereka tidak jatuh ke tangan para pelepas uang, rentenir dan pengijon. Namun demikian, tingkat risiko yang tinggi juga dipengaruhi oleh sistem pembiayaan di perbankan yang tidak membedakan antara sektor pertanian dan non-pertanian. Karena itu BPR seharusnya bisa memberikan kredit dengan tingkat bunga kecil, sistem penyaluran dan fleksibilitas pengembalian yang ringan. Sesungguhnya bidang pertanian memiliki tingkat risiko yang tinggi, di mana beberapa faktor eksternal seperti berubahnya cuaca dan iklim yang tidak menentu dapat meningkatkan risiko gagal panen. Oleh karena itu BPR harus mengadopsi sistem pemberian kredit dengan tingkat suku bunga kecil, dan membuat suatu kontrak yang tidak merugikan petani, agar lembaga keuangan ini bisa menjadi mitra bagi para petani. Secara nasional, perkembangan BPR saat ini terbilang bagus, hal tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan dalam setahun terakhir. Hingga Maret 2012 jika dibandingkan Maret 2011, pertumbuhan BPR sekitar 20 persen. Demikian dinyatakan Wakil Ketua Umum DPP Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo), Made Arya Amitaba beberapa waktu lalu di Jakarta. Aset BPR pun mencapai Rp 57 triliun dari sebelumnya hanya Rp 47 triliun. Untuk kredit pun mengalami pertumbuhan yang signifikan, terhitung Maret 2012 kredit yang tersalur mencapai Rp 44 miliar. Padahal per Maret 2011 lalu, baru mencapai Rp 36 triliun. Berarti untuk periode yang sama di tahun lalu, pertumbuhan kredit tahun ini mencapai 22 persen. Menakar statistik yang menggembirakan dan berpihak kepada rakyat kecil tersebut,
maka tidak salah jika Komisaris Utama BPR Hasamitra, Yonggris Lao di Makassar beberapa waktu lalu menyatakan bahwa BPR adalah “bank pasar” yang memedulikan perkembangan ekonomi jelata. Dikatakan, keberpihakan pemerintah dalam pencetusan regulasi yang bersahabat bagi perbankan jenis ini melalui Bank Indonesia (BI), semata-mata demi mengangkat kehidupan masyarakat marginal, di mana golongan inilah yang memang perlu dibantu. Senada, Gubernur BI Darmin Nasution baru-baru ini menyatakan, keberadaan sektor mikro yang selama ini menjadi pasar BPR masih sangat potensial. Hal inilah yang memacu bukan hanya bank umum saja, namun juga lembaga nonbank yang membidik sektor mikro ini. Tentu saja dengan kondisi ini, BPR harus menyiapkan segalanya agar sektor ini jangan sampai didominir lembaga-lembaga di luar BPR. Ia juga menekankan pentingnya eksistensi keberadaan BPR yang selama ini membidik sektor mikro, di mana diperlukan langkah atau upaya insan BPR seperti peningkatan pelayanan, menyiapkan infrastruktur sebagai pendukung pelayanan, dan juga yang utama adalah keberadaan SDM yang ada di lingkungan BPR. Ini tentu tidak salah apalagi dikaitkan dengan keberpihakan pemerintah yang boleh dianggap istimewa kepada rakyat kecil, khususnya para petani yang acapkali terkucil oleh regulasi sekuleristik dari perbankan umum. Melalui BPR diharapkan dapat tercipta ekonomi kerakyatan yang kokoh. Tujuannya jelas, jangan sampai terjadi dutch disease, di mana pada fase ini rakyat terkungkung secara parsialistik oleh kebutuhan impor karena rapuhnya ketahanan pangan. Kasus krisis global dunia yang dipicu dari utang Yunani patut menjadi bahan pelajaran bagi negara kita, betapa pentingnya struktur ekonomi kerakyatan ditumbuhkan sejak dini dari sektor utama, pangan! Kita, pemerintah, dan BPR harus memikirkan semua ini dari sekarang.*
INDEKS
HARI
/US$
Senin
Rp 9.615
Rp 9.615
Rp 9.615
stagnan
Selasa
Rp 9.625
Rp 9.615
Rp 9.615
10/10
Rabu
Rp 9.615
Rp 9.590
Rp 9.590
25/25
PAGI/US$ SORE/US$
POINT
Diolah dari berbagai sumber Pengamat pasar Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih di Jakarta, Rabu menyebutkan, penguatan rupiah terjadi menyusul pencairan dana talangan Yunani senilai 32,6 miliar euro dari sebelumnya 31 miliar euro, meski belum disepakati bagaimana menutup selisih tambahannya.
Silahkan kirim opini anda tentang segala hal yang perlu mendapat perhatian serius, utamanya yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, bisnis dan keuangan ke dalam kolom “ruang umum” ini, sebagai kontrol masyarakat dalam berbagai aspek termasuk kinerja, pelayanan, kebijakan dan lain- lain.
08113898000
BisnisSulawesi
@bisnissulawesi
Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Bali Putra Ariawan Pemimpin Perusahaan: Ni Luh Puspa Redaksi : Effendy Wongso, Abe Khaliq, Gadis Kinanti, Mawardi, Seishar Karim Sulawesi Tengah: Agus Sudastra Sulawesi Utara: Yusak Imanuel Desain Grafis/Fotografer: Sapriady Putra Alamat Redaksi/Iklan: Kompleks Gedung RRI Makassar (Gdng. Belakang Kantor RRI) Jalan Riburane No. 3 Makassar, Sulawesi Selatan, Telp. (0411) 5318686 redaksi@bisnissulawesi.com Marketing Iklan / Administrasi: Ruslaili, Ratna, Rara (Layanan Iklan 09.30 – 16.30 Wita Setiap Hari Kerja) marketing@bisnissulawesi.com Tarif Iklan: Iklan baris Rp. 15.000/Baris (Minimum 2 Baris, Maksimun 10 Baris, Per Baris Maksimun 30 Karakter) Iklan Display BW Rp. 15,000,-/Mmk Iklan Display Full Colour Rp. 20,000,-/ Mmk Advertorial BW Rp. 17,000,-/Mmk Advertorial Colour Rp. 25,000,-/Mmk Iklan Keluarga/Sosial Rp. 10,000,-/Mmk iklan@bisnissulawesi.com Sirkulasi : Angga, Risma, Juna, Mahayasa(Palu-085395152206), Iksan(Manado-085299597144) Alamat Bagian Langganan: Kompleks Gedung RRI Makassar Harga Langganan: Rp. 10,000,-/Bln, Pembayaran Dimuka Harga Eceran Rp. 2,500,- sirkulasi@bisnissulawesi.com Terbit Mingguan Penerbit PT Bali Post
Sulawesi Selatan
Edisi 18 I 19 - 25 Nov 2012
5
POMA 2012 Pameran Otomotif Terbesar di Indonesia Timur
Grand Launching Mikro Laju Makassar
Bisnis Sulawesi/Abe
“Mikro Laju” CIMB Semakin Melaju Makassar (Bisnis Sulawesi) Sebanyak 14 unit Mikro Laju kembali diresmikan oleh PT Bank CIMB Niaga melengkapi angka 343 jumlah Mikro Laju di wilayah Sulawesi. Acara grand launching Mikro laju yang diadakan di Jl. Perinis Rabu (14/11), dihadiri Direktur Commercial Bankin dan Syariah CIMB Niaga Handoyo Soebali, serta Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin. Handoyo mengungkapkan, dengan penambahan Mikro
Laju di Makassar diharapkan masyarakat semakin mudah mengembankan usahanya melalui fasilitas Mikro Laju. Terhitung hingga September 2012, Mikro Laju CIMB Niaga telah menyalurkan kredit sebesar Rp 1,93 triliun. Mikro Laju menawarkan berbagai fasilitas pinjaman dari Rp 50 juta hingga Rp 1 miliar. Selain fasilitas pinjaman untuk pengembangan usaha tersebut, Mikro Laju CIMB Niaga juga menawarkan produk Kredit Kepemilikan Rumah
dari pameran ini supaya masyarakat dapat melihat kondisi riil kesehatan di Indonesia, khususnya di Sulsel. “Para fotografer telah mampu merekam realitas kondisi kesehatan masyarakat yang positif maupun negatif. Adapun kondisi kesehatan masyarakat yang negatif, yang merupakan perilaku kesehatan yang berisiko, harus menjadi perhatian kita semua,” ujarnya. Haryamin berharap, dengan melihat kondisi dalam foto yang dipamerkan, masyarakat akan mengubah perilaku tersebut menjadi kondisi kesehatan yang lebih baik, sehingga bermuara
enam ribu meter persegi dan menghadirkan 12 merek mobil ternama, passenger car dan commercial car yang langsung diwakili oleh agen pemegang merek. Merek passenger car terdiri dari Daihatsu, Honda, Hyundai, Kia, Mazda, Mitsubishi Motors, Suzuki, dan Toyota. Sedangkan dari commercial car terdiri dari Fuso, Hino dan Isuzu. Pameran yang akan dibuka untuk umum mulai Rabu (28/11) hingga Minggu (2/12) di Celebes Convention Centre (CCC), Jl HM Dg Patompo, Tanjung Bunga, Makassar ini akan menghadirkan teknologi terkini dari industri otomotif dan pendukungnya. Selama lima hari penyelenggaraannya, POMA 2012 menargetkan 30 ribu pengunjung dengan nilai transaksi sebesar Rp 50 miliar. (abe)
(KPR) mulai dari Rp 20 juta hingga Rp 1 miliar. Ia optimistis, ke depan pasar kredit mikro masih tetap bagus, mengingat masih banyak potensi di daerah-daerah yang belum
digarap. “Kami akan terus mengembangkan bisnis ini sebagai salah satu bisnis dengan potensi pertumbuhan yang tinggi, yang menjadi fokus strategi pertumbuhan CIMB Niaga,” katanya. (abe)
Pameran Foto Hari Kesehatan Nasional ke-48 Makassar (Bisnis Sulawesi) Menyambut Hari Kesehatan Nasioan ke-48 di 2012, Dinas Kesehatan Makassar menggelar pameran foto bertajuk “Peduli Kesehatan Masyarakat” di Trans Studio Mall, Jl HM Dg Patompo, Tanjung Bunga, Makassar, Senin (12/11) hingga Sabtu (17/11). Puluhan foto yang menampilkan potret masyarakat dalam bidang kesehatan ini merupakan agenda tetap Program Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Provisi Sulawesi Selatan, dan sudah dilaksanakan selama dua tahun berturut-turut. Penanggung jawab Program Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, sekaligus Ketua Harian Panitia HKN ke-48 di 2012, Drs Haryamin Apt M Kes menjelaskan, pameran bertujuan memperlihatkan kepada masyarakat, khususnya Makassar bahwa banyak masyarakat yang masih belum memperoleh akses kesehatan dan lingkungan yang bersih. “Selain itu dengan adanya pameran ini masyarakat diajak melihat penangangan kesehatan masyarakat yang baik,” katanya. Menurut Haryamin, pembelajaran positif yang dapat diperoleh
Makassar (Bisnis Sulawesi) Industri otomotif di Makassar mengalami peningkatan yang signifikan. Tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi menjadi salah satu faktor hal tersebut. Perkembangan teknologi otomotif yang sejalan dengan perkembangan zaman, memacu konsumen untuk memiliki mobil canggih dengan model terbaru. Selama ini belum ada sebuah kegiatan otomotif yang mampu mengakomodir semua kebutuhan masyarakat yang dikenal dengan kota pelabuhannya ini. Hal itulah yang melatarbelakangi hadirnya Pameran Otomotif Makassar (POMA) 2012. Pameran ini dipastikan menjadi pameran otomotif pertama dan terbesar di Indonesia timur, akan menempati lahan seluas
Bisnis Sulawesi/Abe
Press Conference Pameran Otomotif Makassar 2012
kepada peningkatan derajat kesehatan masyarakat. “Kita masih melihat perjuangan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, juga masyarakat yang hidup dalam kondisi kesehatan yang berisiko. Dengan realitas ini diharapkan semua pihak dapat meningkatkan kepedulian, komitmen, dan gerakan nyata dalam upaya meningkatkan perilaku sehat masyarakat, menjaga lingkungan yang sehat, dan upaya-upaya agar masyarkat mendapat pelayanan kesehatan yang berkualitas,” papar Haryamin. (abe)
Suasana Pameran Kesehantan 2012
Bisnis Sulawesi/Abe
PLN Sultanbatara belum Pastikan Kenaikan TDL 2013 Makassar (Bisnis Sulawesi) – General Manajer PT PLN Wilayah Sulsel, Sultra dan Sulbar (Sultanbatara) H Zulkifli mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan tentang rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL) pada 2013. ‘’Kami belum dapat memastikan itu, karena masih perlu ditelaah lebih lanjut,’’ kata Zulkifli di Makassar, Jumat (16/11) lalu. Menurut dia, kenaikan menaikkan TDL melalui beberapa tahapan pertimbangan, sehingga tidak mudah menaikkan TDL tanpa ada kejelasan alasan. Sementara itu, isu kenaikan TDL sebagai kebijakan pemerintah pusat pada 2013 mulai terhembus kencang di daerah. Kenaikan TDL tersebut ditujukan pada pelanggan rumah tangga yang memiliki kapasitas listrik diatas 900 Watt. Menanggapi hal itu, Zulkifli
mengatakan, pihaknya belum dapat menentukan kenaikan TDL baik untuk sektor umum maupun industri. ‘’Kami masih menunggu perkembangan yang ada di lapangan,’’ katanya. Sementara itu, Badan Pekerja Lembaga Studi Kebijakan Publik di Makassar Salma Ruslan mengatakan, kebijakan kenaikan TDL maupun BBM sedikit banyaknya selalu mendapat reaksi dari masyarakat. Karena itu, dia berharap, agar pihak pemerintah tidak serta merta menjadikan kenaikan TDL sebagai solusi dalam menghadapi kesulitan ekonomi. ‘’Pemerintah harus lebih kreatif mengambil suatu kebijakan, sehingga tidak mendapat reaksi keras dari masyarakat. Misalnya kebijakan menaikkan TDl diganti dengan mengetatkan efisiensi penggunakan daya listrik di segala lini, bukan hanya sebatas selogan saja,’’ katanya. (ant)
Sulawesi Barat
6
Edisi 18 I 19 - 25 Nov 2012
Stakeholder Kakao Ketar-ketir Mamuju (Bisnis Sulawesi) – Stakeholder kakao, khususnya di wilayah Sulawesi Barat (Sulbar), ketar-ketir. Mereka khawatir akan hilangnya minat petani memelihara kakao dan beralih menanam kelapa sawit. Mengingat saat ini, sangat gencar kampanye akan tingginya keuntungan menanam kelapa sawit dibanding kakao. Kekhawatiran stakeholder itu, terungkap dalam pertemuan Forum Stakeholder Kakao Sulawesi Barat di Aula Pertemuan Lantai II Kantor Gubernur Sulbar, 13 Nopember lalu. Selain kekhawatiran stakeholder, dalam pertemuan yang dilaksanakan Swiss Contact, PT. Nestle Indonesia dan Pemprov Sulbar serta melibatkan 50 peserta itu, juga membahas berbagai isu lain yang berkaitan dengan kakao. Seperti rendahnya produktivitas kakao Indonesia (hanya 300-600 kg/ha/ tahun), rendahnya kualitas biji kakao Indonesia dan semakin menurunnya produksi kakao Indonesia karena banyak tanaman kakao yang semakin tua (tidak productif lagi). Termasuk juga dibahas perluanya upaya rehabilitasi (penanaman ulang) dengan menggunakan bibit sambung pucuk (top grafting) mau-
pun gerakan sambung samping (side grafting) untuk menjaga produksi kakao nasional. Atas kekhawatiran dan kondisi itu, seluruh stakeholder kakao sepakat bersama-sama mengampanyekan kakao untuk kesejahteraan. Dengan penanaman kakao pendapatan lebih banyak dengan catatan produktivitas harus lebih tinggi. ‘’Sebagai informasi, beberapa petani yang sudah menerapkan GAP (good agriculture practise) secara benar mendapatkan produktivitas yang sangat tinggi, yaitu bisa mencapai 2,5-3 ton/ha/tahun atau sekitar Rp 50 juta-Rp 60 juta/ha/tahun dengan asumsi harga Rp 20 ribu/kg biji kering,’’ ungkap Bahtiar Manadjeng, Regional Sales Manager South West Sulawesi, East Indonesia Syngenta melalui rilisnya yang dikirim ke Bisnis Sulawesi. Hadir dalam forum tersebut sejumlah SKPD terkait Pemprov Sulbar, Disbun Kabupaten seSulbar, BPTP Sulbar, CSP (Cocoa Sustainable Partnership), Apkai (asosiasi petani kakao Indonesia) Sulbar, perwakilan kelompok tani, Bumi Tangerang (Perusahaan bean processor), PT. Syngenta Indonesia (perusahaan Perlindungan tanaman), PT. SSS (produsen pupuk perta-
nian), PT. SU (produsen pupuk pertanian), Puslitkoka (Pusat penelitian kopi dan kakao) Indonesia, Wasiat (NGO Lokal), Bank BRI, BNI dan Rabobank, Swiss Contact (NGO International), PT. Nestle Indonesia dan ACIAR (Lembaga riset dari Australia). Dibuka Gubernur Sulbar, H. Anwar Adnan Saleh. Pada kesempatan itu juga disepakati secara aklamasi Kepala Dinas Perkebunan Sulbar sebagai ketua forum, Kasubdin perkebunan Kabupaten Mamuju sebagai Sekretaris dan Ketua Apkai Sulbar sebagai Wakil Ketua. Sementara keesokan harinya (14 Nopember 2012) dilaksanakan kunjungan lapangan ke lokasi pilot project yang sekaligus dijadikan lokasi learning center (pusat pembelajaran) Swiss Contact dan Nestle dengan menerapkan budidaya kakao Good Agriculture Practice (GAP) di wilayah Kecamatan Papalang. , Suplay Chain Director PT. Nestle Indonesia, R. Wisman Djaja dan Pimpinan Swiss Contact Indonesia, Manfred Borer didampingi Peneliti Senior Puslit kakao, Prof. Soetanto Abdoellah menemukan tingkat serangan hama PBK dan helopeltis cukup tinggi pada buah kakao dilokasi demplot. R.
Bisnis Sulawesi/Bahtiar Manadjeng
KHAWATIR -Pertemuan Forum Stakeholder Kakao Sulawesi Barat di Aula Pertemuan Lantai II Kantor Gubernur setempat, 13 Nopember lalu. Dalam pertemuan itu terungkap kekhawatiran stakeholder kakao dan berbagai isu tentang penurunan produksi kakao Indonesia. Wisman Djaya dan Manfred Borer pun mengajak PT. Syngenta Indonesia (Regional Sales Manager (RSM) Wilayah Sulselbar, Bahtiar Manadjeng) untuk terlibat dalam learning centre dan 35 titik demplot lainnya yang telah mereka laksanakan sebelumnya, untuk mengawal pengendalian hama dan penyakit utama kakao
demplot. PT Syngenta Indonesia pun menyambut baik tawaran tersebut. Bahkan Syngenta akan menyediakan pakaian pelindung bagi petani demplot. Bukan hanya itu mereka juga akan provide training teknik aplikasi pestisida secara benar dan bijaksana kepada para petani demplot. (bal)
Gubernur : Perbankan tidak Serius APBD PerubahanSulMembantu Petani Kakao bar Defisit Rp 28 Miliar
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Barat, H. Anwar Adnan Saleh, menilai, perbankan di daerahnya tidak serius membantu petani kakao. Juga pemerintah, saat ini tidak lagi memberikan dukungan anggaran yang memadai untuk keberlanjutan program gerakan nasional peningkatan produksi dan mutu kakao (Gernas Kakao).
H. Anwar Adnan Saleh
‘’Dengan harapan, perbankanlah yang membiayai petani kakao,’’ kata gubernur. Sayang, kondisi yang ada cukup mengecewakan gubernur. Dimana, perbankan belum menangkap peluang untuk membina secara serius petani kakao di Sulbar. Sehingga, gubernur pun meminta perbankan ikut berkomitmen membantu petani kakao. Karena potensi pengembangan komoditi kakao masih sangat terbuka, terlihat dari luasnya lahan yang masih bisa digarap petani yang tersebar di lima kabupaten di Sulbar. ‘’Peran perbankan sangat kami harapkan untuk memberikan bantuan modal kepada petani. Apalagi, potensi lahan yang belum tertangani masih cukup berprospek untuk pengembangan komoditi kakao,’’ paparnya. Tekan Kemiskinan Dipihak lain, keberadaan perusahaan kelapa sawit, yakni PT. Astra Agro
Lestari (AAL) Tbk Sulbar, khususnya di Kabupaten Mamuju Utara dan Mamuju, diyakini mampu menekan angka kemiskinan. Hal ini juga menjadi ancaman bagi pekembangan kakao. Apalagi, masyarakat khususnya di mamuju Utara rata-rata mengandalkan sektor perkebunan kelapa sawit yang telah dirintis sejak berpuluhpuluh tahun bersama PT AAL. Dimana, masyarakat semakin merasakan kesejahteraan. Saat ini petani sawit paling tidak memiliki kendaraan roda empat hingga tiga unit. Wakil Bupati Mamuju Utara, H. Muh Saal mengatakan, kondisi perekonomian masyarakatnya semakin membaik. Namun, kondisi angka pengangguran ternyata relatif tinggi. Pengangguran itu didominasi masyarakat pesisir dan pedalaman suku terasing. ‘’Masyarakat bagian tengah (warga transmigrasi) yang dominan menggarap sawit rata-rata mengalami kesejahteraan lebih baik,’’ ujarnya. (ant)
Mamuju (Bisnis Sulawesi) – Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD Perubahan) Sulawesi Barat (Sulbar) tahun 2012 mengalami defisit sebesar Rp 28 miliar. Defisit timbul karena terjadi selisih antara jumlah pendapatan dengan belanja. Dimana, pendapatan Sulbar pada APBD Perubahan sekitar Rp 959 miliar, sedangkan belanja mencapai Rp 987 miliar. Namun, jika dilihat dari angka Rp 28 miliar, defisit tersebut baru mencapai 2,91 persen sehingga dianggap masih dalam batas toleransi karena maksimum defisit, tiga persen. Angka defisit tersebut tertuang dalam Perda APBD Perubahan Sulbar tahun 2012 yang disahkan pada rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Barat, pekan lalu. Rapat paripurna dipimpin Ketua DPRD Sulbar, Hamzah Hapati Hasan didampingi Wakil Ketua AM Natsir Nawawi. Dihadiri Gubernur Sul-
bar H. Anwar Adnan Saleh dan sejumlah kepala SKPD di lingkungan Pemprov Sulbar. Perda APBD perubahan 2012 disahkan setelah sebelumnya beberapa kali mengalami penundaan. Menurut Hamzah, secara umum jumlah belanja pada APBD Perubahan tahun 2012, bertambah Rp 18 miliar dari APBD induk, yakni dari Rp 969 miliar menjadi Rp 987 miliar. Dari segi pendapatan, juga bertambah Rp 7 miliar, yakni dari Rp 952 miliar menjadi Rp 959 miliar. Terjadi defisit karena terdapat selisih antara pendapatan dan belanja sebesar Rp 28 miliar. ‘’Jika dipresentasekan, maka defisit sebesar 2,91 persen. Angka defisit ini masih berada dalam batas toleransi karena defisit maksimal sebesar tiga persen,’’ kata Hamzah. Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh mengatakan siap melaksanakan APBD-P dengan sisa waktu yang ada. (ant)
Bisnis Sulawesi Mengajak generasi muda bergabung menjadi bagian dari tim redaksi (jurnalis/wartawan), sirkulasi dan Akunting untuk wilayah Palu, Gorontalo, Kendari, Sulbar REDAKSI BISNIS SULAWESI Persyaratan ; Berpendidikan minimal S1 semua jurusan Mampu berkomunikasi dengan baik, menguasai komputer/internet Menyukai tantangan/pekerja keras Berwawasan luas, menguasai perkembangan ekonomi bisnis di wilayah masing-masing Usia maksimal 25 tahun/belum menikah Sehat jasmani dan rohani Berkelakuan baik, berpenampilan rapi
SIRKULASI BISNIS SULAWESI Persyaratan ; Pendidikan minimal SMA Mampu berkomunikasi dengan baik Menyukai pekerjaan lapangan/pekerja keras Usia maksimal 25 tahun/belum menikah Sehat jasmani dan rohani Berkelakuan baik. Bersedia ditarget
Lamaran lengkap, segera kirim ke ‘’redaksi@bisnissulawesi.com / info@bisnissulawesi.com’’ Atau ke kantor Bisnis Sulawesi di komplek Gedung RRI Makassar Jl. Riburane No 3 Makassar (Isi Kode Wartawan/Sirkulasi/Akunting)
MARKETING BISNIS SULAWESI Persyaratan : Pendidikan minimal S1 Ekonomi Akutansi IPK Minimal 3,0 Mengerti dan memahami flow pembuatan laporan keuangan Mengerti dan memahami pajak (Brevet A dan Brevet B) Mampu mengoperasikan Microsoft Office (min. Word & Excel) Usia maksimal 25 tahun/belum menikah Berkelakuan baik, jujur dan teliti
Info Lowongan
Edisi 18 I 19 - 25 Nov 2012
7
Front Office Ideal BERBICARA pelayanan, tak cukup hanya menyiapkan sumber daya manusia yang ramah, pintar dan lainnya. Juga sangat penting menyiapkan front office (ruang penerima) yang nyaman. Bagaimanapun, front office merupakan tempat bertemunya ‘sebuah perusahaan’ dengan pengguna jasa dan mencerminkan suasana yang mendukung image perusahaan. Jangan sampai, front office meninggalkan keluhan tersendiri dari konsumen yang tentunya tidak baik bagi pencitraan perusahaa. Edisi kali ini, Bisnis Sulawesi menghadirkan ulasan tentang bagaimana menciptakan konsep ideal front office. Dimana, front office ideal, haruslah memenuhi beberapa kriteria berkaitan dengan image dari perusahaan. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah kenyamanan pengunjung. Front office sebaiknya dilengkapi fasilitas yang nyaman seperti ruang tunggu dengan kursi tunggu yang nyaman, suasana tenang dan pengaturan yang baik pada area meja, penataan barang, serta rencana sirkulasi pengunjung. Rancangan interior yang mendukung front office bisa diolah dari kesan yang diinginkan. Apakah perusahaan, toko, penyedia layanan, atau usaha kita ingin mendapatkan kesan yang ramah, bersifat melayani sepenuh hati, dan sebagainya. Rancangan interior juga sebaiknya memiliki hubungan dengan brand produk, jasa atau konsep dari perusahaan. Menghubungkan kesan rancangan interior dengan brand produk atau layanan perusahaan
bisa dilakukan dengan memampang logo atau nama perusahaan sebagai latar belakang front office untuk memperkuat brand perusahaan, produk atau layanan kepada konsumen. Menggunakan warna-warna interior yang berkaitan dengan logo atau identitas perusahaan, menggunakan rancangan dan dekorasi yang dapat memperkuat kesan perusahaan dalam konteks tertentu, misalnya perusahaan modern, menggunakan furniture bergaya modern. Perusahaan travel ke hutan dan gunung bisa menggunakan gambar-gambar ilustrasi berkaitan dengan hutan atau gunung. Mengapa perusahaan harus memperindah front office? Front office adalah tempat dimana pengunjung berinteraksi dengan perusahaan melalui layanan. Kesan yang baik dari front office dapat membantu perusahaan menanamkan kesan baik pula dalam benak pengunjung. Benda-benda dalam sebuah front office ditentukan terutama oleh jenis perusahaan dengan produk atau layanan yang disediakan. Ini berkaitan dengan aktivitas pengunjung, apakah pengunjung datang, mengambil nomor antrian, duduk menunggu, berbicara dengan costumer service, dan sebagainya. Tentunya masing-masing aktivitas membutuhkan perabot atau perlengkapannya sendiri. Front office sebaiknya dilengkapi fasilitas berupa furniture yang nyaman untuk menunggu, pendukung informasi perusahaan seperti layar sentuh berisi informasi tentang produk atau
ilustrasi/net
layanan, meja dan kursi untuk costumer service, dan sebagainya. Tidak ada batasan khusus tentang warna maupun besar meja. Yang penting, meja bisa digunakan dengan nyaman oleh resepsionis maupun pengunjung, memiliki bentuk yang menunjang atau cukup baik dalam mempresentasikan sebuah perusahaan. Warna untuk meja bisa apa saja, terutama warna yang dikaitkan dengan logo atau image perusahaan. Luas ideal front office ditentukan oleh berapa jumlah pengunjung, letak perabot atau ben-
da-benda dalam interior. Luas idealnya tentunya adalah hasil perhitungan dari banyaknya orang yang bisa ditampung, aktivitas apa saja yang ada didalamnya, berapa luas ruang yang dibutuhkan untuk aktivitas tersebut, dan berbagai faktor lainnya. Luas ideal tentunya dipengaruhi oleh jumlah pengguna ruang front office, aktivitas apa yang dilakukan didalamnya (berdiri, duduk, berbincang, berjalan), dan gabungan berbagai pertimbangan lain. Saat ini, desain front office pada perusahaan-perusahaan besar biasanya dihubungkan
dengan kesan modern yang didukung oleh tren gaya modern ‘minimalis’ yang sedang berkembang. Karena, pada dasarnya desain interior sebagai bagian dari arsitektur juga memiliki tren yang sama dan saling mendukung. Warna-warna netral, pemakaian bahan-bahan berkesan hi-tech seperti kaca, logam, aluminium, cladding, dan bahan material modern sangat mendominisi tren. Ini bisa dimaklumi sebagai upaya memperlihatkan kemajuan perusahaan dengan menghubungkannya dengan image pembaharuan dan modernitas. (net)
Makassar
www bisnissulawesi.com Jl. Pengayoman Lantai 1 Blok Kav A1
Laundry 88 Boulevard Jl. Boulevard panakkukang komp. Ruko Cempaka No. 26 (0411) 2582323 / 431288(fax)
3 In 1 Services
Iklankan usaha anda di direktori hanya dengan berlangganan minimal 3 Bulan
Stefani
Pijat Refleksi Keluarga 88
Perawatan Kulit & Salon New Technic Japan Khusus Menghilangkan Tahi Lalat Yang Tidak Diinginkan Ruko Metro Square Jl Bulo 2 Blok D/7 0411320927-2500777
Jl. Boulevard panakkukang komp. Ruko Cempaka No. 26 (0411) 2582323 / 431288(fax)
For more info : email : corporate_comm@telkom.co.id twitter : @TelkomIndonesia website : www.telkom.co.id
Jl. R. S. Islam Faisal XII No.8 & 14 085396777718 (Mely Adriani)
Saab Computer Computer City Jl. Pengayoman No. 17 Lt. 2 Blok F8 - A
Latenete Plaza Blok F/15 081342684888 / 5773995
APOTIK LATANSA
(0451) 411477 - Alex
Jl. Hangtuah No.36 085241424039 Palu - Sulawesi Tengah
APOTIK YUSNA FARMA Jamu dan Obat-obatan Jl. Dewi Sartika No. 46 Tlp : (0451) 4938505
Parama Su Hotel Jln. Domba No.28 telp/fax (0451) 455678 Palu - Sulawesi Tengah
KARTIKA Jl. W. Monginsidi No. 83 B Palu-Sulawesi Tengah Tlp. (0451) 429230
VICTORI VARIASI Jl. Poebongo Palu Spesialis Kaca Film (Riben) 081248889910 /255EF5C9 harmoni888.variasi@yahoo.com
JL. Pelita Air Permai No. 4 Palu- Sulawesi Tengah Tlp. (0451) 4909323/4909324 Cetak Undangan, Nota, Sablon Kaos, Gantungan Kunci dll.
Okinawa Studio
HOTEL
Karya Cipta Advertising Jl. Basuki Rahmat No.53 Palu, Sulawesi Tengah 0451 485 112 +62811458540 kcadver53@gmail.com
Tarakan No. 12/15 Mks 0411-318139 0811370934
Palu
www bisnissulawesi.com
Jl. Setia Budi No. 53 Palu-Sulawesi Tengah 085230631675
Warkop Coffe Jl. RSI Faisal Makassar
TOKO GAYA BARU RUMAH MAKAN PALU KURING Jl. Abdul Rahman Saleh No. 33 Palu – Sulawesi Tengah TLP (0451) 4701180
Jl. Dewi Sartika No. 25 Palu – Sulawesi Tengah Tlp (0451) 484011
melayani foto & video dokumentasi, desain undangan. Jl. Tg Manimbaya No. 121 B Dewa 081341452738 Palu-Sulawesi Tengah
techno
8
Edisi 18 I 19 - 25 Nov 2012
Hidup Nyaman dengan E-Wallet E-Wallet merupakan dompet elektronik yang kini mulai banyak dirasakan manfaatnya oleh pengguna. E-Wallet ini mendukung penggunanya untuk melakukan transaksi melalui rekening bank. Sehingga, yang dibayarkan bukanlah berupa uang tunai, tetapi menyerupai pembayaran seperti halnya kartu kredit. Bank yang mendukung sistem E-Wallet ini harus telah mendukung sistem online dalam transaksi yang akan dijalankan oleh pembeli dan penjual. Coba bayangkan, betapa nyamannya jika kita bisa bepergian ke mana pun tanpa perlu bawa uang cash. Bahkan tanpa perlu bawa dompet. Cukup bawa ponsel, kita bisa melakukan transaksi apapun di mana pun. Bank of International Settlement (BIS) mendefinisikan emoney sebagai produk ‘stored value’ atau prepaid dimana sejumlah nilai uang (monetary value) disimpan secara elektronik dalam suatu peralatan elektronik yang dimiliki seseorang. Berbeda dengan kartu kredit, debet, dan kartu pembayaran lainnya, transaksi e-money tidak memerlukan proses otorisasi dan tidak terkait dengan rekening bank, karena nilainya telah ter-
simpan dalam alat bayar tersebut. E-money pada umumnya digunakan untuk transaksi dengan nilai kecil. Ada dua jenis e-money yaitu berbentuk kartu, yang biasanya diterbitkan oleh bank, dan berbentuk elektonik yang biasanya diterbitkan oleh operator seluler. Sebenarnya e-money telah ada di Indonesia sejak tahun 2007, namun pertumbuhannya relatif lamban. Khusus e-money yang diterbitkan operator seluler, cara penggunaannya juga belum nyaman dan kehandalan relatif rendah, karena menggunakan SMS. Hambatan lain adalah penyebaran merchant penerima e-money yang juga masih terbatas. Sebagai produk yang relatif masih baru, e-money juga belum dikenal luas oleh masyarakat. Namun diprediksi tahun ini hambatan-hambatan tersebut bakal sirna. BI telah berkomitmen untuk menyelesaikan interoperabilitas, sehingga satu kartu bisa dipakai untuk seluruh layanan yang disediakan semua operator. Operator seluler juga mulai bernapas lega, karena pemanfaatan e-money bakal semakin
mudah dengan hadirnya teknologi NFC (Near Field Communication). Awal tahun ini HTC, Nokia dan Samsung telah menjual beberapa tipe smartphone dengan fitur NFC, di antaranya adalah Nexus dan Nokia Lumia 900. Dengan teknologi NFC, transaksi e-money dapat dilakukan hanya dengan menempelkan smartphone pada NFC Reader yang dimiliki merchant. Semakin banyaknya pengelola e-money juga dipastikan mendorong percepatan jumlah merchant dan pemahaman masyarakat. Pada tahun peluncurannya jumlah pengguna e-money baru 165.193 dengan rata-rata transaksi harian sebesar Rp 19,15 juta dan volume sebesar 2 ribu. Pada September 2011 pengguna emoney telah mencapai 11,7 juta dengan nilai rata-rata transaksi harian sebesar Rp 2,5 miliar dan volume 102 ribu. Menurut Sharing Vision, pengguna e-money tahun 2012 akan mencapai 18 juta dengan transaksi Rp 1,2 triliun. Dari jumlah tersebut diperkirakan sebanyak 20 persen pengguna akan aktif bertransaksi, jauh dari tahun sebelumnya yang hanya 10 persen pengguna aktif. Di Eropa, e-money telah
berkembang sejak tahun 2000an. Pada awalnya jumlah transaksi hanya sekitar 50 juta dengan kontribusi berkisar 0,35 persen dari seluruh transaksi yang ada. Namun selanjutnya tumbuh luar biasa menjadi sekitar 380 juta pada tahun 2006 dengan kontribusi mencapai 1,23 persen dari total transaksi. Beberapa negara yang mengalami pertumbuhan e-money signifikan adalah Belgia, Austria, Jerman dan Belanda. Layanan e-money yang sudah bisa dinikmati masyarakat Indonesia adalah: Jak Card (Bank DKI Jakarta), Flazz (BCA), Indomaret Card Gaz card dan EToll Card (Bank Mandiri), Studio Pass Card dan Smart Card (Bank Mega), Java Jazz Card dan Kartuku (BNI), dan BRIZZI (BRI). Sedangkan produk e-money yang diterbitkan operator seluler adalah : T-cash (Telkomsel), Delima dan FlexiCash (Telkom), Dompetku (Indosat), XL Tunai
(XL Axiata), dan Skye Card (PT. Skye Sab Indonesia). Di berbagai negara maju emoney sudah menjadi kebutuhan masyarakat luas, meskipun belum sepopuler kartu kredit dan debet. Beberapa layanan emoney yang sudah dikenal antara lain: Visa Cash (Visa), Mondex (MasterCard), Ukash (UK), eCash (Australia), SuperCash (Je-
pang), Zoompass (Kanada), Octopus Card (Hongkong), MicroCash (Thailand), M-Pesa (Kenya), Globe (Phili-
pina), Mobile Money (Malaysia) dan CashCard (Singapura). (net/bs)
Direktori Makassar
www bisnissulawesi.com Profesional Computer
Jual Beli Laptop Second ITTC Trade Center 45 Mks Lantai III F3 081343812025
Jl. Landak Baru No.112A (0411) 833 284
gerbangtimurprinting@gmail.com
(0411) 5472229 085240000729 BB : 2608880D
BTN Taman Makassar Indah Blok A.11/5 Antang Makassar Cbg: Jl. Budi Utomo No.42 Timika - Papua 081344612163/085394160707 tiketingmmbc@yahoo.co.id www.birotiket-mbc.com
Jl. Sultan Hasanuddin No.32 Makassar - (0411) 3650050
- MEETING - WI FI - VIP ROOM
Alamat Pemesanan: Yayasan Perumahan Pegawai Kantor Gubernur (YPPKG) Blok K 13/23 Daya Makassar Tlp. 0411-516370/08114103065
Jl. Rajawali Barak Blok B No. 16 (Depan Zipur) Makassar 089694970003
Kedai Kopi Ganesha
Jl. Sungai Saddang Blok A No. 8 Komp. Latanete Plaza Makassar
RUDY Computer ITTC Lt.4Blok D4
Jl. Urip Sumiharjo KM 5 No. 14 Makassar
SMK Neg. 4 Makassar
Spesialis Rangka Baja Jl. Rappocini Raya No. 4 Ringan Jl. Bandang No. 140 (0411) 2557709 Jl. A.P. Pettarani 082349930345 (0411) 334749 Ruko New Zamrud D7 08124203183
Jl.Gunung Latimojong No. 21
PT. Austasia Food Sumarni - 085241877092
082187999900, 08884220001 (0411)5012828 setia.anugrah.abadi@gmail.com
Jl. Minasa Upa Blok A3/II (Salon Corner) 085255853110
email : sumarni_aafmks@yahoo.com www.greenfieldsmilk.com
Warkop Lima Tiga
Pijat
Fatimah Az-zahra Kelompok Pengelola Hasil Laut
(Dra. Nuraeni-ketua) Jl.Barukang III Lr.III No.42 A (0411)2997379 081342100787
Warkop M Coffe
Jl. A. P. Pettarani No. 49 0852190418188 (Hamdani)
Warkop Sami
Jl. Boulevard 081354974778
Jl. Ance Dg. ngoyo V/II 0411 442769/082188783238 idris husain, SE
Warkop Malomo
Jl. Rappocini Raya 214
0411-853371 0823485156
She-Ra Shop
(Jual pakaian,tas dan aksesoris Antar Jemput Barang Jual Tiket Pesawat On-Line)
JR. Mineral
Jl. Rajawali Asrama lompobattang B/62 085255905777
Jl. Racing Centre BTN Tonasa Blok I No. 9 (samping gerbang villa racing) 085342023947/085299820107
Tradisional/Profesional Hotel Surya Berlian Jl. Amanagappa No. 7 Putri 085299311375 0411 2011664 Bisa Dipanggil
Jl. Mongisidi Baru AB 4 No.7 Telp 0411 - 453992 www.makassarpreneur.com
Jl. Sultan Alauddin Ruko No. 105 C Makassar Menyediakan Meeting Room
081355651123/0411855905
Jl. Baji Gau No. 1 Makassar 0411-5796977 081524199186
Amunisi Computer
Salemba No.4
(Dekat Lembaga Permasyarakatan)
(Haerana) 081343829829 082187082783
Hotel Venus Kencana Jl. Botolempangan 17 Makassar 0411-3624995 fax 0411-3619814
Jl Sultan Hasanuddin No. 24/288 0411-3630769
Jual alat bantu dengar, softlens, dan melayani askes
Ground Floor O 10 MTC Karebosi 0411 - 3680060
MTC Karebosi Lt.3 Makassar
0411 - 9287911
Gunting, creambath facial, make-up, dll Jl. Rajawali A 76 (asrama lompobattang) 081343938896
Hobi & Lifestyle
Edisi 18 I 19 - 25 Nov 2012
Drs Aries Patau
9
Sukses karena Kliping Koran SAYA hobi membuat kliping koran sejak SD, terutama yang berhubungan dengan pemasaran,” kata Aries Patau, Direktur Utama PT BPR Dana Niaga Mandiri saat ditemui di kantornya, Jl Sultan Alauddin, Makassar, Rabu (14/11) pagi. Kepada Bisnis Sulawesi, ia menceritakan cita-citanya sejak kecil untuk bekerja di bank. “Pada awalnya di Soppeng, tempat saya dibesarkan, pernah sekali waktu saya melihat pegawai bank yang menggunakan seragam kerja,” kata Aries. Dalam pan-
dangan seorang bocah ketika itu, runut pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Perbarindo Sulsel ini, ia sangat terkesan melihat para pekerja tersebut yang sangat rapi. Sejak saat itu, lanjut Aries, ia memiliki citacita untuk bekerja di bank saat dewasa nanti. Bermula dari hal tersebut, ia pun mengumpulkan beritaberita dari koran tentang pegawai bank dalam bentuk kliping. Hobinya berlanjut hingga saat ini, yang kemudian mengantarkannya menapak tangga sukses seperti yang telah diraihnya saat ini. “Saya mengumpulkan berita-berita sebagai informasi penting yang kemudian digunakan sebagai referensi dalam pelatihan-pelatihan yang saya bawakan,” aku Aries. Dijelaskan, banyaknya informasi yang ia dapatkan dari koran membuat pekerjaannya jadi mudah. Ia dengan cepat dan tepat mengambil kebijakan yang menguntungkan
Dinda Collection
Jl. Gunung Merapi Makassar
(Jual Aksesoris Mutiara Air Laut) Pasar Segar Pengayoman Komp Mirah 1 Panakkukang Makassar Blok KBF03
Kombinasi Terapi Alami
Melayani Bekam, Gurah, Ruqyiah, Dan Herbal
Jl. Emmy Saelan No. 2 ( samping gedung PELNI) 0411 - 3650468 - Makassar
TALLASA Book Store
Pasar Segar Pengayoman Komp Mirah 1 Panakkukang Makassar Blok KBF 10
Jl. Dirgantara no.79 082195776672
Tator cafe
Agen resmi Produk busana muslim merk Razha
Mupa A3 No.11 082187999991
PRIA yang sewaktu kecil hobi bermain bola sebagai kiper ini menganggap setiap informasi yang berasal dari koran tidak cukup jika hanya dibaca saja. “Kita butuh untuk melihatnya lagi di lain waktu, sehingga membuat kliping koran menjadi alternatif. Selain itu, kita juga dapat memilah berita penting yang sesuai dengan latar belakang, pekerjaan, dan hobi kita,” papar Aries. Ia berharap agar membaca dijadikan kebiasaan. “Kita harus punya waktu untuk membaca, 20 hingga 30 menit sehari saya pikir cukup,” kata ayah dari Halia Mutiara Dini dan Fadli Mukarti ini serius. Sebagaimana Aries yang menjadikan membaca sebagai kebiasaan, sepulang kerja ia selalu menyempatkan diri untuk membaca. Segala yang dibacanya pada umumnya berkaitan dengan marketing, selain karena hobi sejak kecil juga karena terkait dengan pekerjaannya saat ini. Meski demikian, ia juga menyatakan bahan bacaan apa saja pasti punya manfaat, karena setiap tulisan menampilkan sisi yang berbeda. “Jadi untuk langkah awal kita membiasakan diri, membaca bahan bacaan apa saja bisa dilakukan,” pesan Aries. (dis)
www bisnissulawesi.com
Jl. Pengayoman No. 15 Panakukang Makassar 0411-2111-477
Bandara Sultan Hasanuddin
Jl. Aroepala X7 (depan mega rezki) 085227680820 - Junaedi 081353748255 - Samsul 082187737444 - Lina 0852242009030 - Reni
Mall Ratu Indah Lt. 1 (0411) 5061833 08124216638
Macca Rental Buku
(Buku Bisnis, Entrepeneur, Motivasi)
082187999991
Jl.Urip Sumoharjo Km 5 No. 14 ITTC Lt.4 Blok M4
085255125182 085399181999
Menurut mantan Kepala Divisi Pengembangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Multi Niaga ini, untuk sukses seseorang harus mampu menyasar segmen yang sesuai dengan produk. Karena kelihaiannya dalam bidang marketing itulah, alumni jurusan administrasi Universitas Hasanuddin ini diangkat menjadi marketing supervisor pada salah satu perusahaan besar di Jakarta pada 1994. Namun kerinduannya pada kampung halaman membawanya pulang, dan mengabdi dengan menjadi Pimpinan Cabang KSP Multi Niaga Cabang Sengkang. “Di 2005, saya diangkat menjabat sebagai Direktur Utama PT BPR Dana Niaga Mandiri hingga sekarang,” tutur Aries. (dis)
Membaca “Apa Saja” agar Jadi Kebiasaan
Produk Olahan Ikan & Udang
Jl. Minasa Upa Blok A3/II (Toko Corner) 085255853110
Makassar
Kopi Qiyu
Pasar Segar Pengayoman Komp Mirah 1 Panakkukang Makassar Blok KBF
Pempek Palembang Ikan Barakuda Ala Bu Hj Bu Iin M (home industri)
(Dinkes No.448-2/ 16-12/STPT/ DKK/V/2012)
Jl. Tidung 8 No. 213 0411-5382696 085299583456
untuk perusahaan yang dipimpinnya. Akan tetapi, demikian suami dari Elly Rahmawati ini mengungkap, jalan untuk meraih sukses di bidang marketing dan perbankan seperti yang digelutinya saat ini tidaklah mudah. Sekadar bertahan hidup di ibu kota, cerita Aries, sejak merantau dari kampung halamannya pada 1989, ia mengaku pernah menjadi sales sebuah perusaaan besar yang menjual vacum cleaner di awal kariernya. Pria kelahiran Makassar, 21 Juni 1963 ini juga pernah menjadi sales sebuah buku ensiklopedia seharga jutaan rupiah. “Namun demikian, saya selalu bertekad untuk menjadi pribadi cerdas yang sukses dalam setiap hal yang saya lakoni,” ungkap Aries.
Sop H. Inam
Jl. Cendrawasih No. 69 A
Rumah Sekolah Cendekia
Jl. Hertasning Blok E.10 No.9
Resthu Bakery
Jl.Emmy Saelan 3E No.16 081353624657
Usaha Kita
10
Edisi 18 I 19 - 25 Nov 2012
H. A. ASLAM PATONANGI, SH M.Si
Bangun Desa Mandiri Pangan di Pinrang SEJUMLAH program kebijakan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan untuk kesejahteraan rakyat Kabupaten Pinrang tengah gencar dilakukan di bawah kepemimpinan Bupati Pinrang, Aslam Patonangi. Ditemui di acara “Jalan Santai 1000 Petani” di Lapangan Lasinrang, Kabupaten Pinrang, Minggu (11/11) pagi, kepada Bisnis Sulawesi, pria bersahaja ini mengungkapkan beberapa program pembangunan daerahnya, yang lebih difokuskan kepada sektor pertanian. Aslam lebih lanjut menyatakan, sebagai daerah agrikultur Pinrang mampu melakukan pengembangan rakyat pedesaan, sehingga melahirkan Desa Mandiri Pangan. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari berbagai penghargaan yang diberikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan karena berhasil mengembangkan peternakan ayam buras, kambing, dan padi. Peraih penghargaan Satya Lencana Karya Satya 10 Tahun di 2007 ini menitikberatkan prioritas pembangunan di bidang pertanian. “Guna lebih meningkatkan pendapatan para petani, kami telah mencanangkan beberapa program strategis untuk kesejahteraan petani, di antaranya pengembangan teknologi pertanian, menambah pendapatan alternatif atau pendapatan sampingan,” papar Aslam. Menyoal sinergisitas antara
Pemerintah Kabupaten Pinrang dengan para investor produsen kebutuhan pertanian seperti yang dilakukan PT Syngenta Indonesia selama ini, pria kelahiran Pinrang, 20 Mei 1964 ini menyatakan sangat apresiatif karena hal tersebut juga sebagai upaya untuk mengembangkan daerah Pinrang sendiri. “Acara ini sangat positif. Acara ini untuk mengenalkan produk-produk Syngenta, sebuah produsen yang mengakomodir kebutuhan pertanian, di mana kita tahu bahwa Pinrang dengan 55 ribu hektare area persawahan merupakan potensi pasar yang sangat luas bagi investor di bidang pertanian ini,” ujar Aslam. Ditambahkan, investor bukan hanya bertujuan bisnis dengan mengenalkan produk mereka, namun juga memiliki misi lain yang lebih penting. “Pinrang sangat potensial bagi produsenprodusen alat pertanian, namun di samping ada misi bisnis, juga ada misi edukasi bagi petani. Bersama (Syngenta), kami senantiasa mengadakan penyuluhan bagi para petani, misalnya bagaimana cara menanam yang baik dan produktif, pengendalian hama dan penyakit tananam, dan pelatihan-pelatihan lainnya,” ungkap Aslam. Dalam penyuluhan tersebut, diterangkan Aslam, di situ diajarkan kepada para petani untuk menggunakan pestisida sebijaksana mungkin. “Kalau
bisa, menggunakan pestisida merupakan jalan terakhir. Yang terpenting memberikan edukasi bagi para petani,” urainya. Bicara padi sebagai komoditas utama Pinrang, Aslam membenarkan hal tersebut. Dijelaskan, komoditi utama Pinrang memang adalah “padi-padian”, di mana sektor ini menyumbang 57 persen produk domestik regional bruto (PDRB) bagi Pinrang. “Untuk itu kami selalu menekankan kepada para petani untuk tidak hanya menggantungkan hidup mereka dari pertanian, tapi bagaimana dapat memperoleh second income,” pesan Aslam. Ia menyontohkan, interval atau masa jeda petani dalam masa bercocok tanam di enam bulan. Di masa interval itulah petani diharapkan dapat mencari penghasilan tambahan di luar sektor pertanian selama ini. Namun demikian, Aslam menambahkan, pertumbuhan pembangunan ekonomi d i Pinrang d a r i tahun ke tahun cukup menggembirakan. “Pertumbuhan di Pinrang pada 2012 ini adalah 7,85 persen. Dari persentase itu, 57 persen disumbang dari sektor
pertanian. Kami sangat mendukung jika ada investor yang masuk, tentu saja yang mendukung sektor-sektor potensial yang ada di Pinrang,” katanya. Yang terpenting, dipaparkan Aslam, investor itu harus memiliki link (jaringan) yang bisa match (sesuai) dengan potensi daerah. “Kami juga menjalin kerja sama dengan investor untuk membangun pembangkit yang menggunakan jerami dan sekam, selain itu kami juga telah membangun infrastruktur sebuah pelabuhan,” urainya. Aslam menjelaskan, pelabuhan yang dimaksud itu adalah pelabuhan yang dapat mengakomodasi kapalkapal dengan berat 30 ton. “Istilahnya, kapal-kapal barang menengahlah. Rencananya pelabuhan ini akan beroperasi pada 2014,” ulasnya. Di akh- i r wawancara,
Aslam menargetkan pertumbuhan ekonomi di Pinrang dapat naik 8,1 persen di tahun depan. “Kami menargetkan pertumbuhan Pinrang dapat mencapai angka 8,1 di 2013,” tandasnya. (niluh)
Syngenta Gelar Jalan Sehat 1000 Petani sengaja memillih Pinrang untuk acara kali ini sebab mengingat daerah tersebut merupakan salah satu lumbung padi terbesar di Sulsel. Acara sekaligus lebih mendekatkan petani yang ada di Pinrang dengan produkproduk unggulan Syngenta seperti Gramoxone. “Acara ini terbilang unik sebab para petani tidak hanya diajak untuk jalan santai bersama Bupati Pinrang, tapi juga ada aksi positif seperti petani yang mengusung poster-poster yang menyuarakan semangat dalam tulisan-tulisan semisal ‘No Farms No Food’, ‘Kami Butuh Bank Pertanian’, dan lain-lain,” papar Bahtiar. Lebih lanjut ia juga menjelaskan, acara bertajuk “Gramoxone untuk Negeri” sebagai wujud apresiasi Syngenta kepada para petani, di mana komunitas ini merupakan titik sentrum yang menyumbangkan pendapatan daerah terbesar bagi Pinrang. Senada Bahtiar, Bupati Pinrang Aslam Patonangi yang dite-
mui di sela acara pun mengakui jika produk domestik regional bruto (PDRB) terbesar Pinrang selama ini disumbangkan dari sektor pertanian. “Sektor pertanian menyumbang 57 persen dari PDRB Pinrang,” ungkapnya. Sepak terjang Syngenta di Pinrang, diuraikan Bahtiar, tidak semata melakukan bisnis
formal seperti penjualan produk herbisida (Gramoxone), namun juga memiliki tujuan mulia bagaimana agar para petani dapat meningkatkan produksinya melalui penyuluhan-penyuluhan, sehingga terjadi bukan hanya ‘ketahanan’ pangan tetapi yang lebih penting adalah ‘kedaulatan’ pangan.
“Motivasi itulah yang terus
ditularkan oleh Syngenta kepada masyarakat yang berkutat di dalam bidang yang, bagi kami, adalah pelaku-pelaku penting dalam pengadaan pangan di negeri kita,” tandasnya. (niluh)
dok pribadi
MERAYAKAN 50 tahun Gramoxone, PT Syngenta Indonesia menggelar acara “Jalan Sehat 1000 Petani” bersama Bupati Kabupaten Pinrang Aslam Patonangi beserta segenap jajaran Pemkab Pinrang di Lapangan Lasinrang, Kabupaten Pinrang, Minggu (11/11) pagi. Acara yang diikuti seribu petani tersebut dimeriahkan dengan pengundian beragam hadiah, di antaranya sepeda motor, televisi, sepeda, dan beberapa alat pertanian. Sebelumnya, Regional Sales Manager South and West Sulawesi, Bahtiar Manadjeng dalam rilisnya saat bertandang ke Kantor Bisnis Sulawesi di Makassar, Jumat (9/11) pagi, mengungkapkan perusahaan yang bertumpu pada tiga komoditi utama, kakao, padi, dan jagung ini memfokuskan acara di Pinrang karena daerah tersebut merupakan salah satu basis pasar Gramoxone. Gramoxone adalah salah satu produk herbisida produksi Syngenta untuk pertanian, di mana produk herbisida kontak non selektif yang bekerja cepat ini untuk mengendalikan berbagai jenis gulma pada tanaman perkebunan, pertanian dan sayuran. Bahtiar menegaskan di sela acara, pihaknya juga
Gorontalo
Edisi 18 I 19 - 25 Nov 2012
Listrik Masih Terasa Mahal
11
Sambungan listrik gratis, rencananya dialokasikan untuk Kota Gorontalo sebanyak 4.000 jaringan. Sedangkan sisanya dialokasikan untuk lima kabupaten lain. ‘’Tahun 2012 kami melakukan penyambungan listrik untuk 2.000 keluarga kurang mampu dan untuk Kota Gorontalo 400 sambungan,’’ ujarnya. Menurut Rusli, listrik merupakan kebutuhan mendesak, namun banyak warga miskin yang belum mampu membiayai pemasangan listrik. Hal itu membuat pemprov berinisiatif menggratiskan biaya pemasangan sebesar Rp 1,6 juta agar seluruh masyarakat bisa menikmati listrik. ‘’Percuma masyarakat diberi bantuan rumah layak huni, pendidikan dan kesehatan gratis. Tetapi rumahnya tak memiliki jaringan listrik,’’ tambahnya. Untuk pasokan listrik, pemprov berupaya menambah kapasitas listrik setiap tahun untuk memenuhi kebutuhan listrik yang semakin meningkat, terutama untuk kepentingan usaha. Ia berharap distribusi listrik yang merata akan meningkatkan perekonomian masyarakat, serta meningkatkan investasi di daerah itu.
ilustrasi/net
MAHAL - Biaya pemasangan listrik masih terasa mahal, terutama oleh mereka yang masuk katagori warga miskin. Gorontalo (Bisnis Sulawesi) – Zaman, boleh saja sudah serba modern. Tetapi, semua pihak tak boleh menutup mata bahwa masih banyak warga yang hingga saat ini belum mampu untuk memenuhi kebutuhan mendesak mereka. Salah satunya kebutuhan akan listrik. Di Provinsi
Gorontalo misalnya, masih banyak warga yang tidak mampu membiayai listrik untuk kehidupan mereka sehari-hari. Biaya pemasangan listrik masih terasa mahal, terutama oleh mereka yang masuk katagori warga miskin. Gubernur Gorontalo Rusli Habibie di Gorontalo
belum lama ini, tak menampik hal tersebut. Oleh karenanya, saat ini Pemerintah Provinsi Gorontalo menargetkan sekitar 9.000 sambungan listrik gratis untuk warga kurang mampu di daerahnya. Rusli Habibie pun optimistis target itu bisa dicapai hingga akhir tahun 2013.
UKM Berbasis Potensi Desa dari Desa Boalemo Kecamatan Kwandang. ‘’Berbagai usaha kecil dan menengah yang mengandalkan sumber daya alam yang tersedia di desa masing-masing, mulai menjadi cendera mata khas Gorontalo. Bahkan sudah dipamerkan di beberapa ajang nasional,’’ ujar bupati. Pemerintah daerah, katanya, akan mendorong pelaku UKM khususnya pengembangan industri rumah tangga yang banyak dilakoni para ibu rumah tangga, dengan memanfaatkan potensi di setiap desa. Yakni dengan memberi bantuan stimulan yang dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Dimana, pemerintah daerah akan menyalurkan bantuan permodalan Rp 500 ribu kepada setiap pelaku UKM.
Mereka pun diharapkan mampu membangun kerja sama dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD), untuk meningkatkan kualitas produksi kerajinan tangan yang sesuai standar baku mutu. ‘’Pendampingan secara intensif kepada para pelaku UKM, akan menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam peningkatan kualitas produk dan jumlah produksi yang dihasilkan,’’ tambahnya. Peran SKPD diharapkan mampu membantu seluruh UKM, dalam memasarkan produknya serta mempromosikannya melalui berbagai ajang pameran, baik tingkat lokal, nasional maupun internasional. (ant)
EKONOMIS –Kerajinan kulit kerang menjadi salah satu potensi sumber daya alam di Gorontalo Utara dan memiliki nilai ekonomis tinggi.
Bisnis Sulawesi/net
Gorontalo (Bisnis Sulawesi) – Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan salah satu andalan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara (Gorut) untuk meningkatkan perekonomian di daerahnya. Mengingat potensi sumber daya alam di daerah itu sangat variatif dan bernilai ekonomis tinggi. Kaitan dengan itu, Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin menyatakan pihaknya akan mengembangkan UKM berbasis potensi desa. Memanfaatkan sumber daya alam yang bervariasi dan bernilai ekonomis tinggi. Seperti halnya kerajinan kerang laut yang sedang ditekuni masyarakat di Desa Ponelo, Kecamatan Ponelo Kepulauan, serta kerajinan bambu lurik di Kecamatan Atinggola, dan gula aren
Apalagi, Gorontalo mengalami kelebihan atau surplus listrik sebesar 21 Mega Watt pada tahun 2012. Ini cukup melegakan mengingat tahun-tahun sebelumnya Gorontalo mengalami krisis listrik yang membuat pemadaman listrik tidak bisa dihindari.
Daftar Tunggu Sementara terkait surplus listrik, membuat PLN tidak lagi melakukan pemadaman bergilir. Kalaupun ada pemadaman, bukan disebabkan kurangnya pasokan, melainkan akibat faktor alam seperti angin kencang atau pohon tumbang. Dengan surplus listrik, PLN juga bisa melakukan penyambungan jaringan listrik baru kepada warga yang masuk daftar tunggu. (ant)
Optimis Target Pajak Kendaraan Bermotor Tercapai Gorontalo (Bisnis Sulawesi) – Tahun 2012, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo menargetkan pendapatan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) sebesar Rp 120 miliar. Pemerintah optimis target itu tercapai. Mengingat, hingga 16 Oktober lalu, posisi penerimaan di sektor ini sudah mencapai 108 Miliar. ‘’Kami optimis hingga akhir Desember bisa capai target,’’ ujar Kepala Bagian Pendapatan, Badan Keuangan Daerah (BKD) Provinsi Gorontalo, Mirad Mardhani. Dari target sebesar Rp 120 miliar yang ditetapkan, sebesar Rp 49,6 miliar bersumber dari PKB dan Rp 71,1 miliar dari BBN-KB. Menurut Mirad Mardhani, dari tiga Unit Pelayanan Teknis Badan (UPTB) atau kantor samsat yang melayani enam kabupaten kota se-Gorontalo, rata-rata penerimaan mencapai Rp 11 miliar per bulan. Mengacu dari angka tersebut, diharapkan pendapatan di triwulan IV bisa
memenuhi bahkan melampaui target. Untuk memacu pendapatan pajak tersebut, UPTB Samsat bekerja sama dengan Satlantas Polres tiap daerah rutin menggelar razia kendaraan bermotor. Selain merazia pengendara tanpa Surat Izin Mengemudi (SIM), juga mengecek masa berlaku pajak kendaraan dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). ‘’Jadi, wajib pajak yang sudah melampaui masa berlaku PKB, kami himbau segera menunaikan kewajiban. Dengan membayar pajak, berarti masyarakat sudah berpartisipasi dalam proses pembangunan di Provinsi Gorontalo,’’ jelasnya. Sementara itu, Kepala UPTB Samsat Kota Gorontalo - Bone Bolango, Sudarman Samad, menjelaskan, untuk memudahkan wajib pajak melunasi PKB, disediakan layanan ‘’Samsat Delivery’’. Wajib pajak yang tidak memiliki waktu membayar PKB dan pengesahan STNK di kantor Samsat, bisa dilayani dengan program tersebut. (ant)
12
Sulawesi Tenggara
Edisi 18 I 19 - 25 Nov 2012
Pendapatan Bandara Haluoleo Rp 6,1 Miliar Kendari (Bisnis Sulawesi) Hingga awal Nopember 2012, dana yang sudah dihimpun sebagai pendapatan pengelolaan Bandara Haluoleo Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), mencapai Rp 6,1 miliar. Sudah jauh melampaui target pemasukan dari berbagai retribusi yang dikelola Bandara Haluoleo yang ditetapkan yakni Rp 5,5 miliar. Hal itu diakui Kepala Bandara Haluoleo Kendari, Usman Effendy belum lama ini. Usman bahkan meyakini, angka pencapaian hingga akhir Desember nanti, bisa naik hingga mencapai angka Rp 7 miliar. Sumber pemasukan yang dikelola di lingkungan Bandara Haluoleo, terdiri dari beberapa item. Diantaranya, penarikan distribusi jasa pelayanan bandara (airport tax), tarif dasar PJP4U (Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara), sewa gerbarata serta pelayanan jasa lainnya. Khusus sewa gerbarata yang mulai dioperasikan tahun 2012, dana yang dihimpun rata-rata mencapai Rp 40 juta per bulan. Angka itu masih bisa terus ditingkatkan seiring perkembangan jumlah penumpang yang datang maupun berangkat melalui jasa yang ada dalam wilayah bandara. ''Semua dana yang dihim-
pun melalui bandara, langsung disetor ke kas negara. Kecuali untuk bagi hasil kepada daerah (Pemda Kabupaten Konawee Selatan dan Pemerintah provinsi). Proses pengelolaannya pun ditangani langsung instansi yang diberi wewenang,'' kata Usman. Terkait airport tax, besarannya diatur sesuai peraturan Menteri Perhubungan. Dimana, sebagai bandara kelas 2, besaran airport tax yang berlaku di Bandara Haluoleo, tentu lebih kecil dibanding bandara kelas satu ‘’Airport tax yang dikenakan setiap penumpang di Bandara Haluoleo sebesar Rp 11 ribu,’’ sebutnya. Sedangkan retribusi dan pajak lainnya yang diberlakukan pemprov dan kabupaten, Rp 13 ribu per penumpang. Sehingga biaya keseluruhan yang dibayar setiap penumpang yang mau bepergian, Rp 24 ribu. Sementara bicara mengenai keluhan penumpang terkait seringnya terjadi keterlambatan pemberangkatan pesawat, Usman mengatakan hal itu disebabkan faktor cuaca, juga faktor teknis lain dari perusahaan penerbangan. Namun demikian, jika terjadi keterlambatan penerbangan hingga 4 jam, setiap penumpang berhak mengklaim kepada perusahaan maskapai terkait untuk pemberian ganti rugi (voucher) dengan besaran uang
pengganti minimal Rp 300 ribu untuk setiap penumpang. Hal itu diatur melalui Peraturan Menteri Perhubungan nomor 77 tahun 2011 tentang tanggungjawab pengangkut angkutan udara. Namun, di pasal lain juga disebutkan, pengangkut dibebaskan dari tanggungjawab atas ganti
kerugian akibat keterlambatan penerbangan yang disebabkan faktor cuaca atau teknis operasional. Faktor cuaca itu seperti hujan lebat, petir, badai, kabut, asap, jarak pandang di bawah standar minimal, atau kecepatan angin yang melampaui standar maksimal yang mengganggu ke-
selamatan penerbangan. ''Oleh karena itu, bila ada penumpang yang merasa dirugikan oleh perusahaan penerbangan terkait hak-haknya sebagaimana diatur dalam Permen Perhubungan, maka langsung melapor ke petugas bandara terdekat,'' kata Usman. (ant)
Bisnis Sulawesi/net
LAMPAUI TARGET – Hingga awal Nopember 2012, dana yang dihimpun dari pengelolaan Bandara Haluoleo, mencapai Rp 6,1 miliar. Melampaui target yang ditetapkan Rp 5,5 miliar.
Koperasi Musiman Kemarau Panjang Menunggu Kucuran Modal Pemerintah Khawatirkan 21 Ribu Kendari (Bisnis Sulawesi) Koperasi, sebagaimana UU 25 tahun 1992 koperasi dibangun salah satunya untuk terciptanya kemandirian warga masyarakat di bidang ekonomi. Perhatian pemerintah terhadap warga masyarakat kurang mampu melalui program bantuan modal koperasi pun cukup tinggi. Hanya sayang, mental pengurus yang masih memprihatinkan. Sehingga jangan heran kalau menemukan banyak koperasi musiman atau koperasi yang eksis saat ada in-
formasi pengucuran modal dari pemerintah. Hal itu dikatakan Wakil Ketua DPRD Sultra Sabaruddin Labamba di Kendari, beberapa waktu lalu. Ia mensinyalir, berdirinya sejumlah koperasi karena termotivasi mengejar bantuan dari pemerintah. Akibatnya, keberadaan koperasi tiu tidak langgeng. Di Sultra, menurut Sabaruddin, dari 2.879 unit koperasi yang ada, sekitar 20 persen diantaranya dinyatakan tidak sehat. Karena tidak didiukung
ilustrasi/net
MUSIMAN –Ternyata tidak sedikit koperasi yang muncul musiman karena termotivasi kucuran modal dari pemerintah.
pengurus atau sumber daya manusia yang memadai. ‘’20 persen koperasi yang tidak sehat, karena lalai menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) dan pelaporan serta pertanggungjawaban keuangan yang tidak tertib,'' katanya. Bagi koperasi tidak aktif karena pengelolanya tidak terampil dapat dimaklumi. ‘’Tetapi yang memprihatinkan, motivasi mendirikan koperasi hanya sekadar untuk mengejar bantuan modal,'' katanya. Oleh karena itu, ia meminta Dinas Koperasi dan UKM selektif terhadap koperasi yang mengajukan proposal permohonan bantuan modal usaha. Setiap tahun, pemerintah pusat dan daerah menyiapkan dana bantuan baik koperasi maupun UKM dengan harapan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Secara terpisah, Kepala Dinas Koperasi Sultra, Abdul Madjid mengatakan, pihaknya sedang melakukan pendataan koperasi untuk mengetahui berapa jumlah koperasi yang masih aktif dan berapa yang macet. Dinas koperasi kata ia, sangat tegas dan cermat dalam menyalurkan bantuan. ‘’Koperasi yang baru terbentuk satu tahun tanpa didukung pembukuan yang baik, tidak akan diberi bantuan,'' katanya. (ant)
Pelanggan PDAM Kendari Kendari (Bisnis Sulawesi) Kemarau panjang yang melanda kendari, Sulawesi Tengara (Sultra) beberapa bulan belakangan, mengkhawatirkan pelanggan PDAM di daerah itu. Pasalnya, warga masyarakat yang menjadi pelanggan PDAM baru bisa merasakan aliran PDAM tiga hari sekali. Sebagaimana diakui Bahar. Konsumen PDAM Kendari berusia 34 tahun itu menyebutkan, PDAM Kendari tidak memberi pelayanan prima kepada pelanggan. Sebagaimana komitmen perusahaan milik daerah itu. Dimana, PDAM berjanji melayani pelanggan 1 x 24 jam. ''Yang terjadi, tiga hari sekali air PDAM baru mengalir ke rumah saya. Apakah itu yang dimaksud pelayanan prima,'' tanya Bahar. Ia pun berharap pemerintah daerah, dalam hal ini Kota Kendari dan DPRD mendorong kinerja jajaran PDAM agar pelanggan tidak dirugikan. Sementara itu, Kasub Seksi Produksi PDAM Kendari Irwansyah di kendari, Selasa (13/11)
lalu menyebutkan, kapasitas produksi PDAM Tirta Anoa Kendari tidak terpengaruh kemarau panjang yang melanda daerah itu. Kapasitas produksi air yang bersumber dari Sungai Pohara itu mencapai 320 liter per detik. Bahkan, Irwansyah mengaku optimis, produksi air bersih PDAM tidak akan merosot meskipun kemarau berlanjut sampai beberapa bulan. Karena debit permukaan Sungai Pohara mencapai 900 liter per detik. Begitu pula Kasub Seksi Distribusi PDAM Kendari Wahyu Budiyanto. Ia mengimbau sedikitnya 21 ribu konsumen PDAM untuk tak perlu khawatir. Karena, selain Sungai Pohora, yang menjadi sumber perolehan air PDAM juga bersumber dari Sungai Wanggu, Anggoeya dan sumber air gali dari Mata Bondu. PDAM Kendari juga didukung sarana penampungan berkapasitas 6.500 liter sehingga pelayanan diyakini berjalan secara berkelanjutan 1 x 24 jam. (ant)
Sulawesi Tengah
Edisi 18 I 19 - 25 Nov 2012
Tingkatkan Investasi Daerah dengan Festival Ikan
PERHATIAN - Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola sangat berharap perbankan dan lembaga keuangan lainnya membantu petani dalam mendapatkan pinjaman modal.
ilustrasi/net
Perbankan Wajib Perhatikan Petani Palu (Bisnis Sulawesi) – Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola sangat berharap perbankan dan lembaga keuangan lainnya membantu petani dalam mendapatkan pinjaman modal. Bahkan untuk kewajiban itu, gubernur hingga meminta tolong kepada pihak perbankan. ‘’Saya minta tolong perbankan di kabupaten/kota di Sulteng untuk membantu petani yang membutuhkan pinjaman dana,’’ kata gubernur saat membuka pameran pangan lokal, makanan bergizi berimbang dan aman, berbasis sumber daya lokal di Palu, Senin (12/11) lalu. Gubernur Longki berharap perbankan yang ada di daerahnya tidak mempersulit jika ada petani atau kelompok tani yang mengajukan permohonan mendapatkan kredit dalam rangka mengembangkan dan menigkatkan produksi pangan lokal. Selama ini, katanya, petani mengeluh betapa sulitnya mendapatkan pinjaman dana dari perbankan sehingga mereka tidak bisa meningkatkan hasil produksi. Perbankan seharusnya lebih memprioritaskan memberikan kredit kepada para petani karena memang mereka sangat membutuhkan dana tersebut. ‘’Bagaimana mereka mau meningkatkan produksi, tanpa adanya dana yang memadai,’’ kata Gubernur Longki. Karena itu, perbankan perlu memberikan kemudahan-kemudahan, bukan justru mempersulitnya. ‘’Saya
minta regulasi lebih mudah dan efektif,’’ katanya. Bahkan, Gubernur Longki menjamin petani yang mendapatkan bantuan dana tidak akan lalai mengembalikan sesuai jangka waktu pinjaman yang telah disepakati bersama. ‘’Saya jamin petani tidak akan lari. Sudah di situ tempat pencaharian mereka,’’ tambahnya. Menurut dia, jika petani Sulteng tidak sulit mendapatkan pinjaman dana, niscaya produksi dan produktivitas pangan ke depan semakin lebih meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, tentu diharapkan tingkat kesejahteraan petani Sulteng semakin lebih baik. Hingga kini nilai tukar petani (NTP) petani Sulteng masih jauh dari harapan pemerintah. Di Sulteng NTP masih dibawa 100 persen. Itu berarti masih rendah sehingga perlu ditingkatkan. salah satunya dengan memberikan kredit agar petani Sulteng dapat meningkatkan hasil produksi. ‘’Kalau produksi meningkat, kesejahteraan petani ikut mambaik dan tidak perlu lagi mendapat pasokan beras dari daerah atau negara lain,’’ sebutnya. Konsumsi Pangan Lokal Gubernur Longki Djanggola juga mengajak warga mengonsumsi pangan lokal nonberas yang banyak tersedia di daerah itu. Jangan terus-menerus bergantung pada beras sebagai makanan pokok. Itu dikatakan
13
Longki pada Peringatan Hari Pangan Sedunia ke-32 Tingkat Provinsi Sulteng. Di Sulteng, banyak pangan alternatif bergizi tinggi. Hanya saja, selama ini warga belum terbiasa mengonsumsi makanan nonberas. Padahal, makanan nonberas yang mengandung karbohidrat tinggi seperti ubi, singkong, jagung, ketela, talas, dan sagu, kedelai dan pisang cukup banyak dihasilkan petani Sulteng. Selain paling bagus bagi kesehatan, juga penurunan konsumsi beras bisa meningkatkan ketahanan pangan di kabupaten dan kota di Sulteng. Lagi pula tingginya konsumsi beras juga bisa memunculkan penyakit diabetes. ‘’Dan di Sulteng penyakit diabetes cukup tinggi,’’ katanya. Setiap tahun, permintaan beras semakin tinggi seiring bertambahnya jumlah penduduk. Sementara pertambahan produksi beras makin sulit dilakukan. Data Badan Ketahanan Pangan setempat menyebutkan, pada
2012, tingkat konsumsi beras diperkirakan 115,31 kg per kapita per tahun, atau turun 1,75 kg dari tahun 2011 yang sebesar 117,06 kg/ kapita/tahun. Dalam rangka menekan tingginya konsumsi
beras, Badan Ketahanan Pangan Sulteng menggunakan strategi gerakan diversifikasi pangan yakni dengan melakukan kegiatan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan. (ant)
Parigi (Bisnis Sulawesi) Dengan garis pantai yang dimiliki sepanjang 472 kilometer, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng) memiliki potensi yang banyak di bidang kelautan dan perikanan. Dengan catatan, masyarakat sekitar bisa memanfaatkan kekayaan alam itu secara maksimal. Terkait dengan hal itu, Kabupaten Parigi Moutong menggelar festival ikan tahun 2012 dengan harapan kegiatan itu bisa lebih memperkenalkan potensi perikanan dan kelautan daerah itu ke seluruh penjuru tanah air bahkan ke pihak luar. Festival ikan 2012, diselenggarakan selama empat hari sejak 14 Nopember 2012, berlangsung di Pelabuhan Petapa, Kecamatan Parigi Tengah. Selain memperkenalkan potensi perikanan dan kelautan, kegiatan yang diikuti sedikitnya 2.000 petani dan nelayan serta masyarakat umum itu juga diharapkan bisa menjadi ajang wisata bagi masyarakat. Kabupaten Parigi Moutong memiliki beragam potensi kelautan seperti ikan, udang, rumput laut dan lainnya yang saat ini menjadi produk unggulan daerah. ''Kegiatan ini (Festival ikan
2012) bertujuan untuk lebih menumbuhkan minat masyarakat dalam mengenal potensi perikanan dan kelautan,'' kata Bupati Parigo Moutong Syamsurizal Tomobolotutu. Hal sama juga dikatakan Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan pada Kementerian Kelautan dan Perikanan, Saut Parlian Hutagalung mengatakan, festikan ikan 2012 diharapkan bisa mendorong masyarakat untuk meningkatkan produksi perikanan. Ajang tersebut juga untuk meningkatkan investasi daerah terutama dalam proses pengolahan dan pemasaran ikan. ''Kalau semua itu terwujud, rakyat Parigi Moutong akan sejahtera. Hasil perikanan dan kelautan juga bisa lebih dikenal,'' katanya. Sementara itu, berbagai kegiatan yang digelar pada Festival ikan 2012 diantaranya lomba memasak ikan, pameran produk kelautan dan perikanan, cerdas cermat antarkelompok pengolahan dan pemasaran ikan, lomba menggambar ikan, lomba menangkap belut dan seminar tentang pengembangan usaha mina pedesaan. (ant)
Dekranasda Harus Difungsikan Dorong Industri Kreatif Palu (Bisnis Sulawesi) Wakil Ketua Komisi II (Ekonomi dan keuangan) DPRD Sulawesi Tengah, Lusy Shanti mengatakan, Dewan Kerajinan Nasional daerah (Dekranasda) harus difungsikan untuk mendorong industri kreatif di Sulawesi Tengah. Jangan difungsikan hanya ketika ada kunjungan menteri atau pejabat negara dari pusat. ''Saya lihat Dekranasda kurang berperan membantu perajin, terutama dalam membuka akses pasar,'' kata Lusy di Palu, Selasa (13/11) lalu. Politisi perempuan dari Partai Demokrat itu mengatakan Dekranasda mestinya diaktifkan sebagai pusat promosi dan penjualan ekonomi kreatif. ''Kalau Dekranasda berfungsi dengan baik, setiap orang yang datang ke Palu, tak perlu pusing lagi keliling untuk mencari cindera mata. Dimana harus mencari sarung Donggala, cari kripik ala Palu atau souvenir kayu hitam. Seharusnya, cukup dengan datang ke Dekranasda, semua sudah tersedia,'' tandasnya. Namun kenyataannya, Gedung Dekranasda selama ini hanya aktif ketika ada kunjungan pejabat negara atau pameran. Selebihnya, pagar depan gedung sering terkunci. Lusy menegaskan, semua lembaga atau organisasi yang memiliki visi memajukan industri kerajinan lokal, mestinya
mengambil peran memajukan kreatif di daerah ini. Menurut dia, industri kreatif seperti tas dari rotan, hiasan dari batang kelapa, sarung, batik, mutiara kerang, guci dari batang kelapa maupun berbagai jenis makanan, cukup banyak yang dihasilkan dari tangan-tangan kreatif masyarakat Sulawesi Tengah. ''Salah satu hambatan yang dihadapi para kreator kita itu adalah pangsa pasar. Kalau produksi, saya lihat hampir semua daerah punya produk kerajinan lokal yang khas. Tetapi bagaimana kerajinan itu bisa menembus pasar yang lebih luas, ini tugas kita semua,'' katanya. Lusy mengatakan, salah satu hasil kunjungan kerja komisi
II DPRD Provinsi Sulawesi tengah ke Bali belum lama ini, menunjukkan bahwa ma-
junya industri kreatif di pulau wisata itu karena peran lembaga-lembaga ekonomi dan organisasi pemerintah daerah di Bali. ''Dekranasda di Bali, luar biasa aktivitasnya. Kita bisa mencontoh itu. Makanya, tidak perlu heran kalau kerajinan di Bali sudah banyak yang menembus pasar internasional,'' katanya. Dia berharap pengurus Dekranasda Sulawesi Tengah dapat memfungsikan peran lembaga tersebut untuk membuka pangsa pasar industri kreatif daerah ini. (ant)
Sulawesi Utara
14
Edisi 18 I 19 - 25 Nov 2012
Pakar Ekonomi Desak Terwujudnya KEK Bitung Manado (Bisnis Sulawesi) – Pakar ekonomi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Dr Vecky AJ Masinambow, SE MS mendesak pemerintah segera mewujudkan penetapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung. Untuk mengantisipasi agar investor tidak lama menunggu. Mengingat, saat ini menurut Dr Vecky Masinambow yang juga masuk dalam anggota kelompok kerja (Pokja) KEK Bitung, investor yang berminat menaanamkan modal di KEK Bitung cukup banyak. ‘’Hanya saja mereka masih menunggu kejelasan dari keputusan pemerintah terhadap kawasan tersebut,’’ katanya. Pemerintah daerah dan masyarakat Sulut, kata Vecky, sangat berharap KEK Bitung segera terealisasi dalam. Dengan demikian semua program kerja yang telah dirancang dapat segera direalisasikan. Sebagaimana usulan yang disampaikan ke pemerintah pusat, sektor yang akan dikembangkan di kawasan KEK terdiri tiga hal inti, yakni indutri pengolahan kelapa, industri pengolahan perikanan serta logistik. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, rencana penetapan KEK Bitung sudah tahapan perluasan lahan dengan melakukan reklamasi pantai di kawasan
Tanjung Merah. Reklamasi pantai dilakukan mulai batas hilir sungai di Kelurahan Girian Bawah hingga ke Kelurahan Tanjung Merah. Panjang menuju laut kurang lebih 200 meter dengan kedalaman hanya sekitar enam meter. Secara geografis, posisi Bitung sangat strategis. Berada di jalur perdagangan dunia dan menjadi simpul konektifitas nasional di wilayah Indonesia Timur yang berperanan besar sebagai pusat distribusi barang dan penunjang logistik di kawasan Timur. Bitung memiliki potensi sebagai pintu gerbang masuk Indonesia untuk perdagangan dengan negara-negara Asia Timur, Australia dan Amerika Wakil Menteri Perdagangan RI Bayu Krisnamurthi bersama Wakil Menteri Perindustrian RI Alex SW Retraubun pernah melakukan peninjauan dan menyatakan Bitung telah siap menjadi KEK. Kesiapan itu didukung sejumlah infrastrukutur yang memadai serta akses yang mudah untuk mendukung operasional kegiatan dalam kawasan. Memang saat itu, diakui masih ada tiga pekerjaan yang harus dilakukan jika Bitung ditetapkan sebagai KEK yakni membuat desain fasilitas yang akan diberikan kepada investor (termasuk kebijakan fiskal dan non-
Tingkatkan Investasi, Permudah Perizinan
Manado (Bisnis Sulawesi) – Guna meningkatkan iklim investasi di Kota Manado, pemerintah setempat melakukan berbagai terobosan jitu. Diantaranya memudahkan sistem perizinan bagi pengusaha yang ingin berinvestasi di kota Manado. Hal ini ditegaskan Walikota Manado G. S Vicky Lumentut di sela-sela seminar pencegahan korupsi oleh KPK dan BPKP di ruangan Tolu Kantor Walikota Manado belum lama ini. ‘’Pemerintah berupaya melakukan berbagai cara agar iklim investasi di kota Manado membaik. Salah satunya, mempermudah perizinan melalui BP2T,’’ kata walikota kepada wartawan Bisnis Sulawesi. Vicky Lumentut menyebutkan, kebijakan mempermudah perizinan maksimal dijalankan
tahun depan. Dimana, tidak akan ada lagi pengusaha yang mengurus izin diberbagai tempat. ‘’Melainkan hanya ada satu tempat pengurusan ijin di kota Manado yakni BP2T,’’ tegasnya. Saat ini tambahnya, masih banyak pengusaha di kota Manado dihadapkan pada ruwetnya sistem perizinan untuk mendirikan usaha. Hal tersebut, jelas menghambat peningkatan investasi di Manado dan Sulawesi Utara pada umumnya. Dibeberapa dinas terkait pengurusan izin masih membutuhkan waktu berhari-hari bahkan bisa berminggu-minggu. Menyikapi hal ini, Vicky Lumentut mengatakan pemerintah masih dalam proses reformasi birokrasi demi terciptanya kondisi pemerintahan yang baik dan akuntabel. (cat)
Manado (Bisnis Sulawesi) – Cemilan enak, sehat dan bergizi, kini sudah menjadi kebutuhan setiap orang, mulai anak-anak hingga dewasa. Kini, di itCenter Manado hadir dan bisa dinikmati satu lagi jenis cemilan yakni hot dog bercitarasa Jepang. Namanya jap dog. Gerainya terletak di sebelah kanan lobi utama itCenter. Ini merupakan gerai pertama di Manado. Hot Dog, Burger dan Smoothies adalah produk andalannya yang sebelumnya sudah populer di Surabaya. Lisa Rusli selaku owner menyatakan, makanan ini aman dari kolesterol. Sosis dan daging
untuk hot dog maupun burger dipanggang menggunakan grill. Sausnya pun home made sehingga dijamin berbeda dengan saus buatan tempat lain. Disini ada beberapa menu andalan diantaranya Japanesse Hot Dog dengan rasa teriyaki, bulgogi, pizza, BBQ, okonomi, dan egg. Untuk burger, saus bisa dipilih sendiri seperti mayo and mustard, BBQ sauce, dan lainnya. Jika ingin menambah daging atau keju ekstra, cukup menambah Rp 2-3 ribu. Selain itu, ada juga French Fries. Harganya terjangkau, satu hot dog bisa dibawa pulang hanya Rp 10 ribu. (cat)
ilustrasi/net
TEREALISASI - Pakar ekonomi mendesak pemerintah segera mewujudkan penetapan KEK Bitung. Mengingat, sudah banyak investor berminat menaanamkan modalnya. Tampak pelabuhan Bitung yang rencananya ikut ditetapkan sebagai KEK fiskal), promosi investasi secara terus menerus, dan pembangunan infrastruktur yang dapat dilakukan melalui skema Public Private Partnership (PPP). Juga dibutuhkan komitmen pemerintah provinsi maupun pemerintah kota Bitung dan seluruh masyarakat. Pembentukan Kawasan Eko-
nomi Khusus (KEK) merupakan fenomena global yang sulit kita hindari, karena KEK merupakan salah satu bentuk baru kerjasama Internasional dalam bidang perdagangan. Sebagai konsekuensi masuknya Indonesia menjadi anggota berbagai organisasi perjanjian perdagangan Internasional, baik GATT/WTO,
APEC, AFTA maupun IMT-GT (usu.ac.id). Sangat penting untuk mengkaji secara matang, bagaimana perencanaan dan strategi yang tepat agar KEK dapat sukses, sekaligus juga mengadakan pengkajian kemungkinan dampak positif dan negarif yang ditimbulkan KEK. (cat/bs)
Bank Sulut Rencana Ekspansi di Kepulauan
Manado (Bisnis Sulawesi) – PT Bank Sulut melakukan survei untuk ekspansi ke Beo salah satu kota terbesar di pulau Karakelang, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (Sulut). Direktur Operasional Bank Sulut, Judy Koagow mengatakan, sampai saat ini Bank Sulut punya dua kantor di Talaud, yakni di Melonguane dan Lirung. ‘’Kunjungan ke Talaud juga untuk survei rencana pembukaan jaringan Bank Sulut di Beo, salah satu kota terbesar di pulau Karakelang,’’ kata Judy. Kehadiran dua kantor tersebut membantu masyarakat Talaud khususnya di Melonguane
serta Lirung dan sekitaranya agar dapat melakukan transaksi keuangan. ‘’Bank Sulut hadir lengkap dengan automatic teller machine (ATM), ini merupakan peningkatan pelayanan kepada masyarakat yang tinggi di kepulauan terutama sebagai intermediary financial institution," kata Judy. Direktur Pemasaran Bank Sulut Novie Kaligis mengatakan pihaknya ingin melihat dari dekat bagaimana potensi ekonomi dan masyarakat di daerah kepulauan, untuk selanjutnya dilakukan analisis kelayakan baik penghimpunan dana maupun ekspansi kredit. Karena itu
selama dua hari on the spot ke dua pulau terbesar di Kabupaten Talaud tersebut. Kesempatan berkunjung ke kabupaten kepulauan tersebut juga untuk mengadakan pertemuan dengan Bupati Kepulauan Talaud dan jajaran pemerintah kabupaten tersebut dalam upaya menjalin hubungan yang lebih baik ke depan. Sementara terkait dengan program pemerintah dan Bank Indonesia untuk pengembangan pisang abaka, kata Novie, maka Bank Sulut akan mendukung pembiayaan untuk pengembangan komoditas tersebut. (cat)
Jap Dog di itCenter
ilustrasi/net
MEMBANTU - Bank Sulut berencana ekspansi ke Beo salah satu kota besar di pulau Karakelang, Kepulauan Talaud. Kehadiran Bank Sulut ini diharapkan membantu masyarakat melakukan transaksi keuangan
&
Edisi 18 I 19 - 25 Nov 2012
NASI goreng, siapa yang tidak kenal? Makanan satu ini adalah jenis makanan rumahan yang paling diminati. Salah satu alasannya karena cara membuatnya yang mudah. Nasi goreng juga jenis makanan sederhana yang dapat dibuat sesuai dengan selera. Meski sederhana, namun jika bertemu dengan tangan yang kretif maka jadilah nasi goreng spesial seperti yang dilakukan Andi Pangerang Pelealu, pemilik Zodiac Cafe and Resto, Jl Bontolempangan, Makassar. Zodiac Cafe and Resto yang dibuka pada 19 Maret 2012 lalu ini menyediakan berbagai macam nasi goreng. Di antaranya adalah Nasi Goreng Itim, kata itim ini diambil dari bahasa Filipina yang berarti hitam. Seperti namanya, nasi goreng ini memang berwarna hitam, namun bukan karena memakai pewarna makanan melainkan karena nasi goreng ini menggunakan tinta cumi-cumi sebagai campuran nasi. Andi, panggilan akrab pemilik Zodiac Cafe and Resto ini, mengatakan bahwa ide ini adalah ide sendiri berdasarkan perpaduan antara resep keluarga dan resep yang didapatkan sewaktu kuliah di Australia pada 2006 lalu. Nasi goreng ini digoreng seperti biasa, yang membedakannya adalah campuran tinta cumi-cumi saat nasi goreng ini setengah matang. Tinta cumicuminya pun telah diolah sebelum dicampurkan ke nasi.
15
Nasi Goreng Zodiac
Dari Nasi Goreng Itim hingga Nasi Goreng Ijo Tinta cumi-cumi ini ditumis dulu dengan menggunakan rempahrempah agar menghasilkan cita rasa yang nikmat. Bukan hanya itu, berbagai macam seafood seperti ayam, cumi, dan udang menjadi teman hidangan yang menggiurkan ini. Nasi goreng jenis ini disajikan dengan harga terjangkau. Nasi Goreng Ijo, nasi goreng jenis ini tentu saja berwarna hijau, juga bukan karena menggunakan pewarna melainkan dicampur dengan sari bayam. Seperti Nasi Goreng Itim, Nasi Goreng Ijo ini juga digoreng seperti biasa dan pada saat setengah matang dicampurkan dengan sayur bayam yang telah diblender.
Tentu saja bagi yang memperhatikan kesehatan, nasi goreng ini tentu sangat pas karena ditumis dengan menggunakan minyak yang sedikit dengan campuran sayur bayam yang sangat bergizi. Nasi Goreng Seafood, aneka seafood memang menjadi campuran nasi goreng ini. Bahkan minyak yang dipakai adalah minyak ikan yang membuat rasa nasi goreng ini benar-benar asli rasa makanan laut. Kenikmatannya ditawarkan dengan harga yang terjangkau. Lalu ada, Nasi Goreng Pangsit, meski yang sering kita temui adalah mie pangsit, namun pria kelahiran Kupang, 27 Juli 1987 ini
selalu membuat inovasi dalam produknya. Ia membuat nasi goreng pangsit. Menurut Andi, cita rasanya sama, hanya menggunakan bahan baku yang berbeda. “Kalau umumnya menggunakan mie sebagai bahan dasar, maka saya menggunakan nasi,� ujarnya. Zodiac Style Fried Rice, inilah menu andalan resto yang satu ini. Dinamakan Zodiac Style karena hanya di tempat ini dapat ditemukan nasi goreng jenis ini. Nasi goreng tersebut disajikan bersama dengan ikan tuna, lengkap dengan bumbu dabu-dabu yang segar. Tuna berikut bumbunya, disajikan di atas nasi goreng merah yang diracik
dengan bumbu khas Zodiac Cafe and Resto.
Zodiac Cafe and Resto melayani pengunjung 24 jam setiap hari. Kafe ini san-
gat menghargai privai pengunjung. Para pelayan tak diperbolehkan untuk mengambil gambar bersama pengunjung, terutama dengan beberapa artis yang pernah singgah di
tempat ini seperti Rio Febrian, Fadli Padi, dan Yoda Idol. Andi mengatakan bahwa ia akan langsung mem-
berhentikan karyawannya jika melanggar aturan ini. Menurutnya aturan ini sangat penting. (dis)
PT . KARS INTI AMANAH Jl Ahmad Yani No. 15 Makassar Abdillah - 085396965489
One of the best budget hotels on Bali Island. Combined with the Balinese and modern style of interior and exterior design, its affordability, cleanliness, friendly staff and good location makes Bali Segara Hotel the most recommended and worth-to-stay hotel for everyone.
Elly Rental Mobil
Bali Segara Hotel is located in Kuta Bali - only 5 minutes drive from the Ngurah Rai International Airport, 10 minutes walking distance to the Kuta beach and 10 minutes walking distance to the food and shopping districts.
Jl. Baji Gau II Komp. RRI No. 131 085299978080 085255552638
Bali Segara Hotel has 18 rooms available (30 additional rooms for 2013), with 4 room types to choose from: Standard, Deluxe, Deluxe Plus and Family Suite. All rooms are fully equipped with air-conditioner, bathroom ensuite, television with a variety of local and international channels, telephone set, high speed WiFi internet access, terrace and many other facilities.
Other hotel facilities include: Welcome drink Hotel restaurant Swimming pool Jacuzzi Pool bar Room service Room safety box High speed internet access facility Credit card payment (Visa / Mastercard) Car rental service Motorbike / Bicycle rental service Bali gazebo terrace Garden terrace Laundry service Free airport transfer service
Bali Segara Hotel JL. Dewi Sartika Gg. Nusa Indah No.9, Kuta 80361, Bali - Indonesia Phone :62-361-753525 / 62-361-752830 | Fax :62-361-758549 email : blsegara@indo.net.id | info@balisegarahotel.com
BB10.0012.1-BJ
Palu
www bisnissulawesi.com TOKO
REZEKI MAS Jl. Dewi Sartika No. 184 Tlp. 08164302002 Palu - Sulawesi Tengah
Jl. Sultan Hasanuddin No 28 Palu Timur Jl. Palola No 36 Palu Barat 085340803333 (Iwan)
Foto copy UD Kharisma Jl. Patimura No. 24 Jl. Cik ditiro No. 35 Palu - Sulteng 085399995999
Manado
www bisnissulawesi.com
Iklankan usaha anda di direktori
Jl Raya Boulevard No. 3 08124480608 (Robi)
Griya Manager, Lily Virlanti Alamat Hotel dan Cafe: Jln. Dr Soetomo No. 4, Wenang - Manado 95123 Telp : 0431 - 855 196 Fax : 0431 - 855 101 Hp : 085256468890 Email
lily.Virlanti@sintesapeninsulahotel.com
hanya dengan berlangganan minimal 3 Bulan Kami selalu siap menyediakan tiket termurah untuk perjalan anda
081340413753 (Susanto) 081340443071 (vera)
Palu Mahayasa(085395152206) Manado Iksan(085299597144)
Dicari agen untuk kabupaten kota se - propinsi sulsel Cp. Tya (081342955757) Didistribusikan oleh CV Makassar Preneur Jl. Mongisidi Baru Blok AB 4 No. 7 Cp. Maryam (081355746170)
Syarat keagenan, mudah dan murah... BB10.0012.2-IS
Edisi 18 I 19 - 25 Nov 2012
16
Dress up! with Arithalia HADIR dengan koleksi-koleksi cantik nan elegan, Arithalia kini hadir sebagai salah satu pilihan Anda untuk berburu gaun cantik yang pas dikenakan untuk acara formal, semi formal, atau berkumpul bersama teman sepergaulan. Hadir di Lt 1 Trans Studio Mall, Arithalia meramaikan koleksi busananya dengan potongan gaya dan warna yang siap membuat Anda menjadi center of attention. Mulai dari mini dress, maxi dress, formal dress, dan berbagai pilihan skirt, hingga tambahan aksesoris hadir di tenant ini. Anda pun akan semakin percaya diri dengan tips dan saran dari fashion advisor yang sekaligus akan melayani Anda memilah milih baju yang pas dengan keinginan Anda. “Pilihan warna hitam untuk fomal dress tidak melulu menjadi pilihan tetap bagi Anda yang bertubuh kurang proporsional, di Arithalia, kami memberikan banyak pilihan dan tetaplah tampil cantik, karena koleksi yang kami hadir-
Mini Dress (black) Best Buy Special Price IDR 89.000 Mini Dress (flower) IDR 659.000 Disc 20% Off IDR 527.200 Maxi Dress (glam blue) IDR 479.000 Disc 20% Off IDR 383.200
kan akan selalu memuaskan,� kata store supervisor Arithalia, Trans Studio Mall Makassar. Sebelum memilih dress yang pas, ketahuilah dahulu bentuk tubuh Anda, dan yakinlah untuk memberikan sentuhan tambahan seperti clutch atau aksesoris lainnya, yang akan menunjang penampilan Anda di bawah spotlight atau lampu blitz kamera yang siap menangkap sisi cantik Anda secara keseluruhan.