Gie dan Pemuda Masa Kini

Page 1

Inspirasi Bisnis dan Pribadi Bertumbuh

JUMAT LEGI, 28 OKTOBER 2016 26 SURA 1950 JE

NO 284 TH KE-70 TERBIT 16 HAL Rp 3.000

Pemilih Pemula Tak Tertarik Pilkada JOGJA, BERNAS -- Pemilihan kepala daerah (pilkada) di DIY ternyata tidak banyak menarik minat dari para pemilih pemula di kota ini. Para pelajar dan mahasiswa yang sudah memiliki hak pilih, bersikap pesimis terhadap pilkada, termasuk para calon pasangan bupati/walikota yang diusung partai politik (parpol),

Berdasarkan survei yang dilakukan Clinic for Community Empowerment Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Oktober 2016, sekitar 73,24 persen dari 482 sampel

pemilih pemula di kabupaten/kota Yogyakarta bahkan tidak tahu atau mengenal calon kepala daerah yang maju dalam pilkada. Ketidaktahuan atau ketidakpedulian itu dikarenakan

mereka tidak tertarik dan tidak peduli serta tidak menikmati pesta demokrasi tersebut. “Para pemilih pemula ini juga beranggapan para pemimpin sekarang ini lebih pragmatis, arogan dan hanya ingin menang dalam pilkada. Mereka tidak ada yang sesuai dengan harapan para generasi muda,” ungkap Dr Hadi Suyono SPSi MSi, Direktur Clinic for

Community Empowerment Fakultas Psikologi UAD, di kampus setempat, Kamis (27/10). Menurut Hadi, apatisme semacam itu dikhawatirkan akan memunculkan pemilih yang tidak rasional. Para pemilih pemula hanya mengikuti proses pilkada karena desakan keluarga atau lingkungan. ke hal 7

KERETA WISATA

SRI WIDODO/HARIAN BERNAS

PROTES – Spanduk penolakan yang dipasang di mulut jalan Dusun Kroco, Kulonprogo. Warga menolak rencana pembangunan Kantor Pemda Kulonprogo Terpadu.

Terancam Tergusur Kantor Pemda, Warga Resah

KULONPROGO, BERNAS -- Warga pedukuhan Kroco, Desa Sendangsari dan pedukuhan Blumbang, Desa Karangsari resah setelah mendapatkan sosialisasi rencana pembangunan kantor

Lokomotif uap B 2503 menarik dua gerbong wisata saat melintasi jalur rel di Stasiun Bedono, Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (27/10). PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengoperasikan kembali kereta uap wisata yang melintasi jalur Ambarawa-Bedono setelah dinonaktifkan selama tiga tahun. Jalur yang dilalui kereta berusia 114 tahun tersebut merupakan satu dari tiga jalur rel bergerigi yang tersisa di dunia, selain di India dan Swiss.

Pemda Terpadu di wilayahnya. Sosialisasi rencana pembangunan kantor Pemda Terpadu dilakukan Rabu (26/10) pagi, kemudian malam harinya warga menggelar aksi penolakan. ke hal 7

Bernas Hari Ini - Warga Harus Berani Laporkan Pungli

Hal 3

- UMKM Dominasi Amnesti Pajak

Hal 5

- PSIM vs Perssu Terancam Tanpa Penonton

Hal 8

- Kantor Kecamatan Tempati Bekas Balai RK Hal 10 ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA

Netralitas PNS Diuji pada Pilwalkot JOGJA, BERNAS -- Menghadapi Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota (Pilwalkot) Yogyakarta, netralitas aparatur sipil negara (ASN) menjadi pertaruhan. Terlebih dua calon baik Haryadi Suyuti maupun Imam Priyono merupakan calon petahana yang sudah akrab dengan lingkungan PNS. Pesan tentang netralitas PNS ini muncul dalam acara pisah sambut Walikota Haryadi Suyuti dan Wakil Walikota Imam Priyoni dengan Pelaksana tugas (Plt) Walikota Sulistyo di Balaikota Yogyakarta, Kamis (27/10). “Kami minta agar semua PNS bersikap netral,” ujar ‎Sulistyo. Ia mengatakan tugas Plt Walikota untuk memastikan netralitas PNS selama Pilwalkot nanti. Menurut dia, netralitas PNS merupakan suatu kewajiban yang harus dijalankan. “Sudah secara tegas ada aturannya, mulai dari UU, PP hingga Surat Edaran Gubernur yang meminta netralitas PNS,” katanya. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Setda DIY itu menambahkan, kehadirannya sebagai Plt juga untuk memastikan urusan pemerintahan

tetap berjalan dan menciptakan ketertiban keamanan kenyamanan masyarakat. “Termasuk mengawal Pilwalkot dan memastikan masyarakat tetap tenang,” katanya. Hal yang sama juga disampaikan Haryadi dan Imam Priyono. “Saya minta para PNS di Pemkot Jogja bisa berdiri tegak menjalankan aturan, termasuk menjaga netralitas selama Pilwalkot nanti,” ujar Haryadi. Menurut dia, sudah ada aturan beserta sanksi yang akan didapat PNS jika tidak netral selama pelaksanaan Pilwalkot. “Saya minta PNS fokus saja pada ketugasanya, untuk kemajuan Kota dan warga Kota Jogja,” pesannya. Wakil Walikota Jogja Imam Priyono meminta PNS supaya tidak mengunggah ke media sosial konten yang berbau dukungan ke salah satu paslon. “Seperti di Facebook menulis minum kopi itu bermanfaat atau berbudaya, itu sudah mengarah,” ujarnya. Bermanfaat merupakan singkatan dari Bersama Imam dan Fadli. Sedangkan berbudaya, sering digunakan pasangan Haryadi dan Heroe Poerwadi. Selain itu, Imam juga me-

ngaku sudah melakukan konsultasi dengan Kementerian Dalam Negeri, terkait cuti di luar tanggungan negara. Selain Kepala Daerah yang harus cuti, Imam mengatakan seharusnya isteri juga harus mundur dari jabatannya saat ini. Dirinya mencontohkan isterinya, Suryani, sudah mundur dari jabatan Wakil Ketua PKK Kota Jogja. “Isteri pak Haryadi juga harus tidak aktif, melepaskan jabatannya,” katanya. Divisi Pencegahan Dan Hubungan Antar Lembaga Panwas Kota Yogyakarta, Iwan Ferdian Susanto, mengatakan posisi ASN dalam proses peyelenggaraan Pilkada harus netral dan tidak berpihak. Ketentuan tersebut tercantum dengan jelas dalam Surat Edaran bernomor B/2355/M.PANRB/07/2015 yang menegaskan Netralitas ASN dan Larangan Penggunaan Aset Pemerintah dalam Pemilihan Kepala Daerah Serentak. Lebih lanjut ia menjelaskan larangan ASN memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dalam pilkada juga termuat dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 Pasal 70 ayat (b) dan UU Nomor 5 Tahun

2014 tentang Netralitas ASN. Ketentuan lebih jelas tentang netralitas ASN dan sanksinya terdapat dalam Pasal 4, angka 15 Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS. “Setiap pelanggaran yang

dilakukan oleh ASN terkait netralitas akan dijatuhi tindakan tegas dan ancaman jenis hukuman berupa sanksi disiplin berat berupa pemberhentian tidak dengan hormat sebagaiASN/PNS,” katanya. (age)

Sultan : Jaga Netralitas PNS JOGJA, BERNAS -Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemda DIY, Sulistyo, secara resmi dilantik sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Yogyakarta menggantikan Haryadi Suyuti, selaku Walikota Yogya yang baru habis masa jabatannya pada 20 Desember 2016 ini. Pelantikan dilakukan oleh Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X, di Kepatihan, Kamis (27/10). Gubernur mengharapkan Plt Walikota Yogyakarta bisa menjalankan tugas kepala daerah di saat masa cuti pilkada ini. Apalagi, Sultan menganggap bahwa ada beberapa pekerjaan penting yang harus dilakukan

Plt Walikota, diantaranya memfasilitasi pemilihan walikota serta memastikan netralitas Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kota Yogyakarta. “Pelaksana tugas juga memiliki kewajiban untuk mempersiapkan persyaratan administrasi guna pencairan anggaran pilwalkot, Rp 14,9 miliar. Tak hanya itu, paling penting juga mampu menjaga netralitas PNS sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku,” kata Sultan. Sulistyo mengaku siap menerima jabatan sebagai Plt Walikota Yogyakarta. Ia mengaku siap mengikuti semua peraturan ke hal 7

Anies Tertarik Pendekatan Penataan Kali Code JOGJA, BERNAS - Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku tertarik dengan model pendekatan penataan permukiman warga yang tinggal di sepanjang bantaran Kali Code, Kota Yogyakarta. “Ini adalah contoh bagaimana penataan warga di kampung kumuh di daerah aliran sungai dilakukan dengan niat mengubah nasib menjadi lebih baik, bukan semata-mata menegakkan aturan,” kata Anies saat mengunjungi permukiman warga di bantaran Kali Code, Kota Yogyakarta, Kamis (27/10). Ia mengatakan penataan permukiman Kali Code Yogyakarta tidak terlepas dari jasa seorang tokoh masyarakat setempat, Romo Mangun Wijaya yang pada tahun 1980-an menginisiasi perubahan kawasan kampung kumuh di Kali Code menjadi sabuk hijau. “Itulah sebabnya kami selalu mengatakan kita perlu menata ulang, bukan semata-mata soal menegakkan aturan dan prinsip ini yang dipegang wali kota dan Gubernur (DIY). Ini yang menginspirasi,” kata dia. Meski demikian, Anies menyadari

BAGUS KURNIAWAN/DETIK TRAVEL

KALI CODE –Kawasan pemukiman di pinggir kali Code. Kawasan ini menjadi model penataan kawasan kumuh menjadi sabuk hijau.

metode penataan Kali Code tidak serta merta dapat diterapkan sepenuhnya

di daerah lain, termasuk untuk DKI Jakarta. Setiap daerah, menurut Anies,

memiliki persoalan yang berbeda sehingga membutuhkan solusi yang berbeda pula. “Tentu di Jakarta persoalannya berbeda tidak bisa dengan solusi yang sama persis,” ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu. Kondisi persoalan penataan sungai di Jakarta dengan Yogyakarta , menurut dia, tidak bisa disamakan. Ia mencontohkan, di Jakarta terdapat persoalan penyempitan lebar sungai dari seharusnya 8 meter menjadi 1,5 meter, sedangkan di Yogyakarta problem itu tidak ada dalam penataan sungai sehingga kebijakan relokasi tidak diperlukan. “Jadi saya tidak pernah berjanji hanya akan menata, tetapi yang penting adalah semua orientasinya menata dengan dialog dan semangatnya mencari solusi yang membahagiakan semuanya,” tegasnya. Perwakilan Komunitas Kali Code, Ariyanto, mengatakan Kali Code yang dulu masuk katagori lingkungan kumuh telah berubah menjadi sabuk hijau. Kawasan itu, menurut dia, juga telah menjadi percontohan untuk penataan kampung kumuh di berbagai daerah lain seperti Malang dan Ambon. ke hal 7

Ma araman

Gagal Wisuda W

isuda adalah saat yang paling dinantinantikan semua mahasiswa. Hari yang membanggakan itu sangat ditunggu karena merupakan akhir dari perjuangan kuliah selama bertahun-tahun. Tidak heran jika wisuda sering dirayakan dengan pesta bersama teman dan keluarga. Kebahagiaan ini pula yang dirasakan Awal, 21 tahu, seorang mahasiswa salah satu universitas negeri di Yogyakarta yang pada Sabtu silam “seharusnya” diwisuda. Mahasiswa asal Kalimantan Barat ini sengaja tidak mengundang orang tuanya lantaran kesehatan orang tua semata wayangnya yang sedang tidak baik. Ia memilih mengundang adiknya yang kuliah di Surabaya sebagai saksi di hari bahagia itu. Si adik tiba di Yogyakarta pada hari Jumat sore. Saking gembiranya karena lama tak jumpa, mereka berdua menghabiskan malam bahagia itu sambil bermain PES hingga dini hari. Karena lelah habis perjalanan jauh dan lelah begadang sambil bermain PES, keduanya tertidur pulas. Pagi harinya, Awal terbangun dari tidur dengan kepanikan luar biasa. Spontan ia berteriak panik saat melihat jam dinding di kamarnya menunjuk pukul 10.30 WIB. Awal pantas panik karena pagi itu seharusnya ia berada di kampus sebelum pukul 08.00 WIB untuk mengikuti upacara wisuda. Mau nekat berangkat ke kampus jelas nggak mungkin. Sebab, upacara wisuda pasti sudah hampir rampung. Awal hanya bisa terduduk lemas. Bayangan menerima gulungan berisi ijazah serta pemindahan kucir topi wisuda, lenyap seketika. Ia hanya bisa membayangkan teman-temannya tertawa bahagia saat diwisuda. Sementara sang adik hanya bisa terdiam menyaksikan kakaknya gagal diwisuda.(jay)


Jumat Legi, 28 Oktober 2016

Perang Bukan Resolusi Konflik JOGJA, BERNAS--Generasi muda harus memahami, bahwa perdamaian mungkin untuk diwujudkan. Karenanya perang bukan resolusi konflik yang utama. “Meskipun hidup di negara yang tingkat heterogenitasnya tinggi, kita bisa mengembangkan budaya untuk bertoleransi, menjaga perdamaian misalnya. Konflik sangat mungkin terjadi dan bahkan tidak bisa dicegah. Tapi yang terpenting kita tahu membuat resolusi konfliknya,” ungkap Sri Atmaja P Rosyidi ST MSc Eng PhD PE, penanggungjawab Mahathir Global Peace School (MGPS) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di kampus setempat, Kamis (27/10). Karena itulah UMY bekerjasama dengan Perdana Global Peace Foundation (PGPF) Malaysia menyelenggarakan MGPS kelima yang akan diselenggarakan pada 25 November hingga 5 Desember. Jika pada MGPS sebelumnya hanya melibatkan mahasiswa atau peneliti, maka pada MGPS kelima ini partisipan yang dilibatkan akan lebih beragam karena berasal dari berbagai unsur kalangan, seperti institusi, pemerintahan, mahasiswa dan dosen, aktivis, jurnalis, peneliti, maupun NGO-NGO yang bergerak dan konsern di bidang perdamaian dan resolusi konflik. MGPS kali ini memang melibatkan lebih banyak unsur partisipan. Hal tersebut dilakukan sebagai langkah agar masyarakat umum mengetahui isu perdamaian dunia. “Jika kajian perdamaian hanya dilakukan dari kalangan kampus atau akademisi saja, maka isu tentang perdamaian dunia, penyelesaian konflik dan dialog antar agama hanya akan memiliki lingkup yang kecil, terbatas di kampus. Dan misi untuk mewujudkan perdamaian dunia ini, tentunya belum ter-

sampaikan kepada masyarakat. Untuk itulah kami menambah partisipan dari unsur-unsur lain tersebut,” jelasnya. Sri menyampaikan, UMY melibatkan banyak institusi, baik swasta maupun pemerintahan yang punya kepedulian terhadap perdamaian, resolusi konflik dan dialog antar agama. Hal itu dimaksudkan agar mereka bisa saling berkolaborasi untuk menyatukan pemikiran tentang perdamaian ini. “Selain itu, kami harapkan pula institusi-institusi tersebut ketika mencetak produknya, bisa bersinergi mencetak generasigenerasi yang lebih baik. Generasi yang memahami global peace secara nyata dan bisa menghadapi masalah heterogenitas yang ada pada bangsa ini,” ujarnya. Meski hasil dari kegiatan seperti MGPS tersebut tidak bisa dipanen dalam waktu sekarang, setidaknya bisa ikut menciptakan sebuah generasi masa akan datang. Melalui MGPS diharapkan akan banyak dampak positif yang bisa didapatkan oleh peserta. Salah satunya menciptakan generasi yang mempunyai pemahaman tentang kajian perdamaian. Sehingga semakin banyak pihak mempunyai pemikiran dan pemahaman tentang global peace dan menerapkannya ketika sudah selesai menempuh pendidikan dan kembali ke masyarakat. “Diharapkan pemikiranpemikiran hasil dari MGPS ini dapat dibukukan dan menjadi kurikulum untuk dapat digunakan masyarakat umum. Buku ini bisa dibawa oleh alumni, peneliti dan institusi. Selanjutnya kita akan kampanyekan buku ini untuk dikembangkan juga menjadi kurikulum mengenai perdamaian dan resolusi konflik sehingga masyarakat luas dan dunia bisa mengambil manfaatnya,” ungkapnya. (ptu)

Universitas Jadi Masyarakat Ilmiah JOGJA, BERNAS--Universitas perlu memantapkan diri untuk menjadi masyarakat ilmiah. Salah satu upayanya dengan menciptakan atmosfir ilmu pengetahuan sebagai syarat mendasar eksistensi dari universitas. “Universitas memerlukan semangat ilmiah untuk menghidupkan, menggairahkan kehidupan universitas dan kelembagaannya,” ujar Prof Dr Muchsan SH, Rektor Universitas Widya Mataram Yogyakarta (UWMY) di kampus setempat, Kamis (27/10). Selama semangat tersebut tidak ada, menurut Muchsan maka universitas layaknya hanya akan jadi kulit tanpa isi dan makna. Sebab ilmu pengetahuan adalah martabat universitas. Universitas juga harus memenuhi tuntutan pengembangan sumber daya manusia (SDM). Sesuai Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), universitas perlu berkomitmen untk menghasilkan SDM yang memiliki kemampuan akademik sekaligus menumbuhkembangkan nilai-nilai spirit sosiokultural dalam setiap aktivitas tridharma perguruan tinggi.

“Universitas menghasilkan lulusan yang memiliki kecerdasan intelektual, spiritual, sosial, lingkungan, kehati-hatian yang tinggi, daya tahan yang tinggi, taat azas dan kepemimpinan,” tandasnya. Selain itu, lanjut Muchsan, pendidikan karakter perlu diajarkan. Pendidikan itu penting agar lulusan dapat memahami nilai karakter bangsa, memiliki pola pikkir yang baik dan mampu mengembangkan potensi secara utuh. “Pendidikan karakter juga membentuk karakter, integritas dan perilaku positif yang selalu siap memberi, melayani dan menginspirasi orang lain untuk berbuat lebih baik,” tandasnya. Sementara dosen UWMY, Dr Jumaidi SE MM mengungkapkan, kampus itu memilih tema transformasi budaya Mataram dalam rangka mendorong masyarakat yang berkeadilan dan berkemakmuran sebagai wujud nyata upaya melahirkan SDM yang memiliki ilmu pengetahuan. “Melalui tema dies, kampus berupaya memantapkan ilmu pengetahuan,” imbuhnya. (ptu)

LK Kuatkan Kompetensi Siswa SMK

JOGJA, BERNAS--Latihan kerja yang dilakukan oleh siswa SMK akan memberikan nilai lebih dalam kompetensi yang dimiliki oleh para siswa. Sebab latihan kerja akan menambah ketrampilan dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh karena itu pembekalan ketrampilan bagi para siswa melalui latihan kerja menjadi hal penting dan strategis. Demikian ungkap kepala SMK N 6 Jogja Rustamaji kepada Harian Bernas kemarin di kantornya. “Pemerintah juga telah menyiapkan berbagai fasilitas yang diharapkan mampu memberikan ruang bagi para siswa dalam melakukan latihan kerja, dan memang sebaiknya para siswa dapat memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah. Sehingga tujuan meningkatkan kompetensi para siswa akan menjadi terlaksana dan berhasil,” ujarnya. Rustamaji juga menjelaskan bahwa keberadaan balai pelatihan kerja bagi para siswa menjadi hal penting mengingat saat

BELAJAR BUDAYA

ini besaran biaya yang diperlukan ketika akan melakukan berbagai kerja praktik lapangan bagi para siswa. “Selain bekerja sama dengan pemerintah melalui berbagai program pelatihan ketrampilan kerja, maka pihak sekolah juga mengirim para siswanya untuk mengikuti praktik kerja lapangan di berbagai perusahaan. Sehingga para siswa dapat merasakan pengalaman langsung dalam dunia kerja dan dapat mengukur kualitas ketrampilan dirinya dalam melakoni kerja,”tegasnya. Sementara Kepala Balai Latihan Pendidikan Teknik (BLPT) DIY Drs Sangkin MPd dalam laman resmi BLPT DIY mengemukakan bahwa memasuki era globalisasi dengan pasar terbuka, persaingan global, perubahan yang sangat cepat terjadi di segala bidang. Ini membutuhkan tenaga kerja lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang mampu bersaing dalam kompetensi pasar kerja atau bisnis yang semakin komplek.

“BLPT merupakan Balai Pelatihan dan Pendidikan di Bidang Teknologi Industri sebagai Unit Kerja Satuan Perangkat Daerah (UK SKPD) Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta , yang didalamnya terdapat empat jurusan bidang studi yaitu Teknik Sipil dan Furniture (Bangunan), Teknik Elektro dan Informatika, Teknik Pemesinan dan Teknik Otomotif ,siap untuk mendidik dan melatih Siswa SMK, Guru SMK, untuk memiliki keterampilan yang siap digunakan untuk kebutuhan dunia usaha maupun dunia industri, sehingga mampu mengurangi pengangguran lulusan SMK pada setiap tahunnya,”ujarnya . Sangkin juga menambahkan bahwa selama ini BLPT sudah menjalin kerjasama dengan BLPT dari DIY antara lain SMK N 2 Yogyakarta, SMK N 3 Yogyakarta, SMK N 1 Sedayu, SMK N 2 Wonosari, SMK Muh 3 Yogyakarta dan SMK Muh Sleman.

YUSUF NUGROHO/ANTARA

Sejumlah mahasiswa asing dan mahasiswa Indonesia belajar memainkan gamelan saat mengikuti Muria Cultural Program (MCP) di Universitas Muria Kudus, Jawa Tengah, Kamis (27/10). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kantor Urusan Internasional (KUI) Universitas Muria Kudus dengan dukungan dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi tersebut diikuti 25 mahasiswa asing dari 11 negara serta sejumlah mahasiswa Indonesia guna mengenalkan kebudayaan Jawa.

100 Peneliti Kumpul di UGM Percepat Sertifikasi, Pemerintah Libatkan Surveyor Independen

JOGJA, BERNAS--Sedikitnya seratus peneliti dari dalam dan luar negeri mengikuti The 2nd International Conferenece in Science and Technology (ICST), 27-28 oktober di hotel Eastparc Yogyakarta. Konferensi tahunan yang diinisiasi oleh Badan Penerbit dan Publikasi (BPP) UGM ini memberi ruang bagi peneliti untuk bertukar pengetahuan dan riset terkini dalam bidang ilmu sains dan teknologi. Kepala BPP UGM, Widodo, Ph.D., mengatakan para peneliti berbagi paparan mengenai pengetahuan terbaru di bidang bioprospecting, nanoteknologi, ilmu komputer dan geomaritim. “Konferensi ini mengakomodasi dan menggali pengetahuan sesuai dengan perkembangan ilmu masa kini yang tengah

dikembangkan para peneliti dunia,” kata Widodo. President and vice-chancellor The university of Surrey, Guilford United Kingdom, Max Lu, dalam paparannya mengatakan pengembangan nanoteknologi saat ini menjadi paradigma baru dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di kalangan peneliti. Menurutnya, nanoteknologi memiliki potensi yang luar biasa sehingga memungkinkan pengembangan teknologi energi bersih melalui pemanfaatan efisiensi cahaya matahari, bahan termoelektrik, dan penyimpanan energi kepadatan tinggi. “Teknologi nano yang kini sedang dikembangkan bertujuan untuk mendapatkan sumber energi bersih, mengolah air lebih bersih serta pemanfaatan CO2,” katanya.

Pengembangan teknologi nano ini diharapkan mampu mengatasi persoalan dan tantangan yang dihadapi masyarakat global di masa mendatang terkait minimnya pasokan energi, keterbatasan air bersih dan perubahan iklim. ”Tantangan yang saya sebutkan ini akan dihadapi manusia pada abad berikutnya,” katanya. Sementara Direktur Versatile Silicon Indonesia, Eko Fajar Nur Prasetyo, menyampaikan perkembngan riset teknologi 5G. Menurutnya, teknologi 5G seharusnya menjadi bahan riset utama para peneliti di Indonesia karena teknologi 5G diprediksi menjadi generasi masa depan jaringan komunikasi nirkabel. “Ada kesenjangan kemampuan yang lebar antara kegiatan riset internasional dan Indonesia di bidang ini,” tuturnya. (*)

KDRT Perlu Disosialisasikan ke Masyarakat JOGJA, BERNAS--Kekerasan merupakan manifestasi perilaku emosional manusia ketimbang perilaku rasionalnya. Hal ini beralasan, karena saat ini banyak terdapat berbagai kasus tindak kekerasan dan yang menjadi korban ialah perempuan dan anak anak. Demikian ungkap Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Staf ahli gubernur Hendar Susilowati SH dalam acara pembukaan Sosialisasi Kekerasan Dalam Rumah Tangga Terhadap Perempuan dan Anak yang berlangsung di hotel Sahid Kamis (27/10) kemarin. “Kekerasan dalam rumah tangga merupakan kejadian yang merusak sendi sendi utrama ketahan keluarga, dengan berbagai dampak, selain mengamcam keberlanjutan kehidupan rumah tangga, juga berpengaruh terhadap siklus kehidupan dan tumbuh kembang anak dalam rumah tangga,”ujar Gubernur. Selanjutnya Gubernur juga mengemukakan bahwa diperlukan upaya menyeluruh untuk dapat dilakukan pengenalan dan pencegahan potensi KDRT sejak dini.

Menurut Sultan bahwa terdapat dua kelompok sasaran yang potensial dalam masalah ini yakni kalangan generasi muda yang akan memasuki jenjang kehidupan berumah tangga . “Oleh karena itu pengenalan KDRT harus dapat dipahami secara komprehensif oleh seluruh masyarakat. Sehingga berbagai kejadian KDRT dapat ditangkal sejak dini, dan diharapkan semua pihak yang memiliki wewenang dan pengetahuan dalam hal KDRT dapat melakukan dengan bijak dalam memberikan pengetahuan kepada masyarakat,” tegasnya. Prof dr Danetia Venetia M.Sc selaku Deputi perlindungan perempuan Kementerian Pemberdayaan Perempuan mengemukakan bahwa perlindungan terhadap perempuan dan anak dari berbagai tindak kekerasan merupakan amanat undang-undang, sehingga semua warga juga harus mampu mengimplementasikan dengan baik di semua lapisan. “Kegiatan sosialisasi ini diharapkan mampu memberikan informasi yang komprehensi dan pemahaman yang utuh kepada para peserta dan masyarakat luas tentang pentingnya

Dihubungi secara terpisah Aulia Reza salah seorang anggota Dewan Pendidikan DIY mengemukakan bahwa dalam persaingan secara terbuka saat ini maka para siswa SMK juga harus mampu membekali diri dengan berbagai pengetahuan dan ketrampilan . “Kalah bersaing dengan para kompetitor yang lain adalah sebuah keniscayaan jika para siswa SMK tidak memiliki berbagai ketrampilan yang memadai, sehingga akan tersingkir dengan tenaga trampil dari negara lain. Untuk itu pemerintah dan semua pihak harus bersinergi menciptakan lembaga-lembaga yang mampu memberikan kompetensi yang cukup dan memenuhi standar bagi para siswa SMK,” katanya. Sehingga para lulusan SMK akan memiliki standar kompetensi yang bagus. “Hal inilah yang akan mengurangi pengangguran dari para siswa SMK karena tidak terserap dalam dunia usaha dan industri,”ujarnya. (dwi)

DWI SUYONO/HARIAN BERNAS

SOSIALISASI--Staf ahli Gubernur DIY memukul gong tanda dimulainya sosialisai dini kekerasan Dalam Rumah Tangga yang berlangsung di Hotel Sahid, kemarin.

pencegahan terhadap KDRT sejak dini. Selain itu juga memberikan pemahaman yang benar tentang peran laki-laki dalam pencegahan dini pada KDRT, juga pentingnya ketahanan rumah tangga,”katanya. Selanjutnya Danetia juga mengungkapkan masih banyak tantangan yang harus dihadapi oleh perempuan dan anak dalam

menghadapi kekerasan. Menurutnya ada berbagai faktor yang melatarbelakangi . “Di Indonesia masih banyak faktor yang menghalangi upaya pemcegahan KDRT. Misalnya faktor budaya masyarakat, faktor ekonomi serta faktor sosial dan juga berbagai faktor lainnya. Sehingga berbagai kasus KDRT tidak masuk dalam ranah hukum,

untuk itu sosialisasi KDRT sejak dini akan memberikan pengetahuan kepada generasi muda akan hal tersebut,”ujarnya. Kegiatan sosialisasi ini diikuti moleh 1000 peserta yang merupakan generasi muda dari berbagai kalangan baik pelajar mahasiswa hingga aktifis lembaga swadaya masyarakat. (dwi)

JOGJA, BERNAS--Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/ Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Sofyan Djalil, menyebutkan hingga tahun 2016 baru 44 persen tanah di Indonesia yang sudah terdaftar dan memiliki sertifikat. Artinya, masih ada sebanyak 56 persen tanah yang belum tersertifikasi. “Karenanya, kita berupaya melakukan percepatan sertifikasi tanah 5 juta bidang per tahun sehingga pada 2025 mendatang semua tanah sudah tersertifikasi seluruhnya,” katanya, Kamis (27/10) saat menjadi pembicara kunci dalam The 3rd Coferenceon Geospatial Information Science and Engineering (CGISE) dan Forum IlmiahTahunaan Ikatan Surveyor Indonesia (FIT-SIS) 2016 di Sahid Rich Hotel Yogyakarta. Dalam kegiatan yang diselengarakan oleh Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik UGM bekerjasama dengan Ikatan Surveyor Indonesia tersebut, Sofyan menyampaikan bahwa pihaknya menargetkan sertifikasi hingga 25 juta bidang tanah pada 2019. Dimulai pada tahun 2017 dengan menargetkan sertifikasi 5-7 juta bidang tanah, kemudian tahun 2018 sebesar 9 juta bidang tanah, dan pada 2019 mencapai 25 juta bidang tanah yang ditargetkan tersertifikasi. “Penyiapan surveyor atau juru ukur menjadi penting untuk mendukung percepatan sertifikasi ini,” jelasnya. Hingga saat ini, Indonesia masih kekurangan tenaga surveyor atau juru ukur untuk melakukan kegiatan pengukuran dan pemetaan tanah. Saat ini, setidaknya terdapat 2.000 surveyor di Indonesia. Dari jumlah tersebut hanya 1.000 surveyor yang dapat aktif turun ke lapangan. “Untuk mengatasi keterbatasan sumber daya manusia tersebut kita akan rekrut surveyor independen berlisensi. Kita akan ambil sekitar 1.0002.000 surveyor profesional,” terang Sofyan. Saat ini, Kementrian ATR telah menyiapkan Peraturan Menteri (Permen) sebagai payung hukum dalam pengang-

katan surveyor independen ini. Dengan demikian, nantinya, mereka dapat bekerja untuk melaksanakan pengukuran dan pemetaan sehingga dapat mendukung target pemerintah dalam percepatan pembuatan peta desa, peta rencana detail tata ruang, serta pembangunan infrastruktur. Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., berharap kebijakan satu peta dalam rangka mendorong percepatan pembuatan peta desa, peta rencana detail tata ruang dan pembangunan infrastruktur bisa segera diimplementasikan. Hal tersebut penting dilaksanakan untuk mewujudkan ketepatan, akurasi, validasi, dan meminimalkan inefisiensi dalam pembuatan produk peta. Dwikorita mengatakan rendahnya akurasi dan ketelitian peta tata ruang masih menjadi persoalan serius dalam pembuatan peta di Indonesia. Hal ini terjadi akibat pengukuran dan pemetaan yang tidak standar dan beragamnya peta dasar yang digunakan. “Banyak institusi yang membuat peta dasar untuk kepentingannya masing-masing. Padahal, semestinya sesuai undang-undang ini menjadi kewenangan BIG,” tuturnya. Hal ini memunculkan banyak peta yang tidak terstandar. Diwkorita mencontohkan untuk peta bahaya Merapi, banyak institusi yang mengeluarkan peta Merapi dengan posisi yang tidak sama sehingga memengaruhi upaya mitigasi bencana. “Dalam menentukan Merapi letaknya bisa geser tergantung dari institusi mana yang mengeluarkan peta dan ini sangat berdampak pada upaya mitigasi bencana,” ujarnya. Oleh sebab itu, ditegaskan kembali oleh Dwikorita, UGM mendukung sepenuhnya penegakan kebijakan satu peta. Dengan begitu, dapat mendukung pelaksanaan pembangunan nasional dalam upaya mewujudkan kemandirian bangsa. Sementara itu, Ketua Ikatan Surveyor Indonesia, Virgo Eresta Jaya, mendorong perguruan tinggi menyiapkan tenaga surveyor profesional dan bersertifikasi. (*)


Jumat Legi, 28 Oktober 2016

Warga Harus Berani Laporkan Pungli

MAGELANG, BERNAS -- Masyarakat Kabupaten Magelang diminta keberaniannya untuk melaporkan oknum anggota kepolisian di daerah itu yang melakukan praktik pungutan liar agar secepatnya bisa ditindak secara tegas sesuai dengan aturan. “Segera laporkan ke saya kalau menjumpai anggota yang pungli. Akan saya tindaklanjuti,” kata Kepala Polres Magelang AKBP Zain Dwi Nugroho di Magelang, Kamis (27/10). Ia mengatakan hal itu ketika inspeksi secara mendadak di Kantor Samsat

Kabupaten Magelang dan Kantor Pelayanan SIM Polres Magelang. Inspeksi dimaksudkan untuk memastikan tidak terjadi praktik pungli oleh petugas dalam pelayanan pajak kendaraan bermotor dan surat izin mengemudi. Saat inspeksi, Kapolres Zain antara lain bertanya kepada sejumlah warga yang sedang mengurus pembayaran PKB dan SIM tentang biaya yang dikeluarkan. Ia juga ke loket-loket Samsat Kota Mungkid (Ibu Kota Kabupaten Magelang), mengecek lokasi uji kir kendaraan dan pencentakan SIM. Sejumlah tas petugas

dan laci meja tempat kerja mereka juga dicek secara langsung oleh Kapolres Zain. Ia memastikan tidak terjadi praktik pungli oleh anggota yang bertugas di dua instansi tersebut. “Tidak ditemukan pungli,” katanya. Pada kesempatan itu, ia meminta pelayanan PKB tidak terjadi antrean panjang karena menerapkan loket “drive thru” yang memang dirancang untuk mempercepat pelayanan kepada masyarakat. “Pemilik kendaraan langsung menunjukkan STNK dan BPKB asli dan kemudian membayar biaya sesuai

dengan ketentuan yang ada. Pelayanan ‘drive thru’ ini maksimal satu menit dengan masyarakat tidak perlu turun dari kendaraan,” katanya. Kepala Unit Pelayanan Pendapatan dan Pemberdayaan Aset Daerah (UP3AD) Kabupaten Magelang Agus Suprayetno menjelaskan layanan “drive thru” selain untuk mempercepata pelayanan kepada masyarakat juga mengantisipasi praktik pungli oleh oknum petugas. Setiap hari, pihaknya melayani sekitar 700 wajib pajak kendaraan bermotor, sedangkan pendapatan per bulan sekitar Rp 6 miliar. (ant)

Dinas Pendidikan Validasi Data Personil

KLATEN, BERNAS --Sebanyak 56 Kepala SMK negeri dan swasta di Kabupaten Klaten mengikuti workshop pengembangan kelembagaan SMK di Aula SMA Muhammadiyah Klaten Utara. Workshop dalam rangka menghadapi pelimpahan pengelolaan SMA dan SMK dari Pemkab Klaten kepada Pemprov Jawa Tengah itu menghadirkan pemateri dari jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten. Tri Margiyantoro, panitia penyelenggara workshop mengatakan 56 peserta workshop itu terdiri dari 11 Kepala SMK negeri dan 45 kepala SMK swasta. Kegiatan tersebut juga dalam rangka verifikasi dan validasi data personel sebagaimana anjuran dari Pemrov Jawa Tengah. “Pada 26 September kemarin sudah dilakukan MoU antara Pemkab Klaten dan Pemprov Jawa Tengah terkait pelimpahan pengelolaan SMA dan SMK. Setelah MoU itu ada waktu dari tanggal 26 Oktober hingga Desember untuk melakukan verifikasi dan validasi data personel,” katanya kepada Bernas, Kamis (27/10). Margiyantoro yang seharihari menjabat Kasi SMK pada Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Klaten itu

menambahkan hanya data personel saja yang dianjurkan oleh Pemprov Jawa Tengah untuk divalidasi dan verifikasi. Sedangkan yang lainnya (pembiayaan, aset dan sarana prasarana) sudah lengkap dan tidak diverifikasi lagi. Pengelolaan SMA dan SMK dari Pemkab Klaten ke Pemrpov Jawa Tengah kata dia, efektif berlaku per 2 Januari 2017. Namun untuk menindaklanjuti anjuran Pemprov Jawa Tengah itu maka Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten melakukan verifikasi dan validasi data personel. Mungkin pada saat diverifikasi dan validasi beberapa waktu lalu ada perubahan data personel (mungkin ada yang meninggal dunia atau pensiun). Kepala Dinas Pendidikan Drs Pantoro MM mengatakan pada prinsipnya Dinas Pendidikan Klaten telah siap jika SMA dan SMK dikelola Pemprov Jawa Tengah pada tahun depan. Hanya saja kata dia, dampak dari pelimpahan itu Dinas Pendidikan akan kehilangan posisi Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan mendapat tambahan posisi baru Kepala Bidang SMP. Selama ini posisi Bidang Pendidikan Dasar membawahi SD dan SMP. (mgs)

WONOSOBO, BERNAS --Petugas gabungan dari Satpol PP dan Linmas Kabupaten Wonosobo beserta TNI dan Polri merazia sejumlah truk pengangkut galian golongan C hasil penambangan liar di kawasan Tambi, Kabupaten Wonosobo. Kepala Seksi Penegakan Peraturan Daerah Satpol PP dan Lnmas Kabupaten Wonosobo Eko Hapsanta di Wonosobo, Kamis (27/10) mengatakan surat kendaraan (STNK) maupun surat izin mengemudi (SIM) para pengemudi yang mengangkut galian ilegal itu ditahan sebagai barang bukti. “Mereka telah melakukan pelanggaran karena dengan sengaja membawa keluar material berupa pasir maupun batuan dari lokasi penambangan tanpa izin,” katanya. Ia mengatakan dengan ditahannya barang bukti berupa STNK dan SIM tersebut, para pengemudi mau tak mau mesti menghadiri sidang pembinaan pada keesokan harinya di Kantor Satpol PP dan Linmas. Suratsurat kendaraan tersebut ditahan sebagai bagian dari penindakan yang harus diambil. Operasi gabungan di penambangan liar menjadi upaya secara berkelanjutan, karena praktik pengambilan material di lokasi galian C liar tidak pernah surut. “Operasi terus kami lakukan karena para penambang juga tidak jera dan bahkan semakin marak di beberapa wilayah,”

katanya. Ia menyebutkan di kawasan Desa Tambi dan Desa Buntu, Kecamatan Kejajar, Desa Gemblengan dan Desa Lengkong Kecamatan Garung hingga sekitar Desa Andongsili Kecamatan Mojotengah menjadi sasaran operasi ini. Menurut dia praktik penambangan liar masih terus berlangsung, meskipun belum lama ini telah menimbulkan jatuh korban jiwa. “Tadi banyak titik galian C liar yang sudah ditinggalkan penambangnya karena dari bawah kami sudah menindak sopir truk sehingga kemungkinan mereka saling berkirim informasi,” katanya. Kondisi penambangan yang kosong dari para penggali pasir liar, katanya, memang kerap ditemui para petugas yang tengah menggelar operasi gabungan, karena model komunikasi kini sangat mudah. Bahkan, setelah empat truk yang berhasil ditahan surat-suratnya, kebanyakan pengemudi truk memilih untuk tidak melanjutkan perjalanan mereka dan meninggalkan truk beserta muatannya begitu saja di pinggir jalan. “Para penambang maupun pengemudi truk yang terbukti telah melakukan penambangan maupun pengangkutan material dari area penambangan ilegal akan kami berikan pembinaan, karena apa yang telah mereka lakukan mengancam kelangsungan ekosistem dan merusak lingkungan,” katanya. (ant)

Truk Pengangkut Galian Ilegal Dirazia

JAHE GAJAH

ANIS EFIZUDIN/ANTARA

Pekerja menyortir jahe Gajah di sebuah tempat pengepul jahe kelurahan Bendo, Temanggung, Selasa (25/10) lalu. Harga Jahe Gajah Rp 4.000-Rp 17.000 per kilogram didatangkan dari Wonosobo kemudian dipilah menurut ukuran dan dibersihkan untuk selanjutnya diekspor ke berbagai negara seperti Banglades, Pakistan, Vietnam, Korea Selatan dan Belanda.

Cakades Bisa Harga Cabai Merah Naik dari Luar Daerah KEBUMEN, BERNAS -Panitia Khusus (Pansus) II dan eksekutif akhirnya mengubah ketentuan calon kepala desa yang ikut dalam pemilihan kepala desa, penduduk setempat atau sekurang kurangnya 6 bulan berturut berdomisili di daerah pemilihan. Ketentuan dalam Raperda Pemilihan Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa itu akhirnya dihapus, setelah ada putusan Mahkamah Kontitusi Nomor 128/PUU–XIII/2015. Dengan penghapusan ketentuan itu, calon kepala desa di Kabupaten Kebumen bisa berasal dari luar daerah pemilihan. Ketentuan baru itu membolehkan semua Warga Negara Indonesia berhak untuk mencalonkan diri dalam pemilihan calon kepala desa di Kebumen. Ketentuan ini mulai berlaku sejak raperda itu menjadi perda dan menjadi lembaran daerah Kabupaten Kebumen. Paling ceoat ketentuan baru itu diterapkan pada pemilihan kepala desa serentak tahap pertama tahun 2017

Dalam pembahasan raperda itu ditambah ketentuan baru dalam hal persyaratan administrasi calon kepala desa. Calon kepala desa harus melengkapi surat pernyataan bersedia berdomisli atau tinggal di desa setelah yang dipimpin dilantik sebagai kepala desa. Hal itu terungkap dalam rapat dengar pendapat pendapat yang diselenggarakan Pansus II DPRD Kebumen, Rabu (26/10). Rapat yang dipimpin Ketua Pansus II Jenu Affriadi mengundang camat dan ketua paguyuban kepala desa. Pro dan kontra kententuan itu masih muncul di kalangan kepala desa. Menanggapi ketentuan baru ini, Ketua Paguyuban Kepala Desa Kecamatan Karanggayam/ Kades Karanggayam Jazirun mengaku keberatan dengan adanya ketentuan calon kepala desa bisa dari luar desa atau luar daerah pemilihan. Alasannya adat yang berlaku di Karanggayam, seorang kepala desa harus penduduk desa setempat. (nwh)

KLATEN, BERNAS --Manusia dituntut untuk menguasai teknologi informasi (TI), sebab teknologi informasi juga merupakan ciptaan manusia, bukan sebaliknya teknologi informasi yang menguasai manusia. Hal itu dikemukakan Lukas Chrisantyo, Dosen Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta pada seminar pendidikan di aula Gereja Maria Assumpta (GMA) Klaten, Selasa (25/10). Seminar pendidikan bertema “OMK yang Joyfull” ini diikuti pelajar Katolik seKabupaten Klaten. Seminar ini merupakan rangkaian kegiatan Kirab Salib Asian Youth Day (AYD) yang diadakan di Paroki Klaten pada 21-28 Oktober 2016. Lukas menjelaskan, manusia harus dapat menguasai informasi tehnologi. Bagaimana caranya? “Caranya dengan belajar dari buku, belajar dari internet, selalu meng-update pengetahuan terbaru dan selalu berpikir kreatif. Bagaimana IT itu bisa membantu dan memudahkan hidup kita. Dan yang penting, jangan lupakan real social life, jangan hanya virtual social life saja,” ujarnya. Pengajar piano ini menam-

bahkan bagi mereka yang tidak berpendidikan formal janganlah khawatir. Sebab ada banyak lembaga informal gratis. Bagi mereka yang berhobi IT, sebaiknya melibatkan komunitas. Biar bisa aktif bergerak dan tidak berdiam diri. Karena dalam komunitas itu pasti akan menggunakan IT. Selain itu, biar mereka tidak melakukan hal yang negatif, seperti pornografi dan bully,” katanya. Penggiat koor ini mengatakan, mereka yang menguasai IT tidak harus bekerja di perusahaan. Tapi bisa juga melakukan start up sendiri. Dengan modal kreatifitas, kita bisa menghidupi diri sendiri. Banyak contoh orang yang bisa sukses karena menguasai IT. Seperti Mark Zuckerberg (pendiri facebook), Bill Gates (pendiri microsoft), Nadiem Makarim (pendiri Go-Jek) dan lain sebagainya. Mantan aktivis OMK Paroki Klaten ini berpesan hidup jangan digunakan untuk internetan atau share-share-an saja. Tetapi gunakanlah waktu dengan kreatifitas. Karena kalau hanya nge-game saja maka waktu dan uang kita yang akan tersita,” katanya. (mgs)

Teknologi Informasi Harus Dikuasai

SEMARANG, BERNAS -- Harga cabai merah keriting di Pasar Rasamala Banyumanik, Semarang, mengalami kenaikan cukup tinggi dalam sepekan terakhir. Harga cabai merah keriting naik menjadi Rp 55.00 dari sebelumnya Rp 20.000/kg. Salah seorang pedagang cabai di pasar Rasamala Banyumanik, Martiana, Kamis (27/10) mengatakan, harga semua jenis cabai memang mengalami kenaikan karena pasokan berkurang. Keadaan ini disebabkan karena banyak tanaman cabai yang rusak akibat musim hujan. Harga cabai rawit merah di Pasar Rasamala Banyumanik mengalami kenaikan dengan kisaran Rp 10.000-Rp 29.000/ kg. Sedangkan untuk cabai rawit putih saat ini harganya berkisar antara Rp 27.000-Rp 28.000/

kg atau naik sekitar Rp 11.000/ kg dari harga awal. Harga cabai hijau keriting juga minggu ini mengalami kenaikan menjadi Rp 22.000-Rp 25.000/kg dari harga sebelumnya yang hanya berkisar antara Rp 6.000-Rp 15.000/kg. “Sekarang pedagang sulit untuk mendapatkan keuntungan. Kemarin kami masih menjual barang dagangan dengan harga sekian tetapi hari ini harga belinya sudah naik cukup tinggi,” kata Martiana. Selain cabai, dia mengatakan harga bawang merah juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan akibat pengaruh musim hujan. “Harga beli bawang merah sekarang sudah mencapai Rp 43.000/kg, padahal sehari sebelumnya harganya masih Rp 28.000/kg,” katanya. Terkait kenaikan kondisi tersebut, Martiana berharap agar

pembeli dapat memahami alasan pedagang menaikkan harga. “Pembeli tidak perlu protes kepada kami jika harga naik karena harga belinya memang sudah mahal, kalau tingkat pembelian turun nanti kami juga semakin kesulitan mendapat untung,” katanya. Pedagang lain di pasar tersebut Yati Wawan juga menyatakan harga bawang merah naik cukup tinggi. “Harga bawang merah yang dulu saya jual Rp 22.000/ kg sekarang naik menjadi Rp 40.000/kg. Sementara kalau bawang putih harganya masih stabil,” kata Yati. Berdasarkan pantauan di lapangan, para pedagang cabai dan bawang di Pasar Rasamala Banyumanik mengurangi jumlah barang dagangan mereka akibat kenaikan harga beli tersebut. (ant)

Temanggung Gelar Kontes Kopi TEMANGGUNG, BERNAS --Pemerintah Kabupaten Temanggung menyelenggarakan kontes kopi bagi para pelaku industri rumah tangga di daerah tersebut yang dilaksanakan bersamaan dengan Temanggung Fair 2016. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Temanggung Ronny Nurhastuti di Temanggung, Kamis (27/10) mengatakan kontes diikuti 34 UMKM bidang kopi dari 18 kecamatan. Di Temanggung ada 20 kecamatan, tetapi ada dua kecamatan yang tidak menghasilkan kopi, yakni Tlogomulyo dan Selopampang sehingga kedua kecamatan tersebut tidak mengirimkan perwakilan dalam kontes ini. “Mereka yang ikut kontes ini belum punya nama besar sehingga kegiatan ini untuk merangsang industri rumah tangga tersebut untuk lebih maju,” katanya. Ia mengatakan kontes ini bertujuan untuk memperoleh kopi robusta dan kopi arabika terbaik, karena Temanggung merupakan daerah penghasil kopi robusta dan arabika. Ronny menyampaikan dalam kontes ini akan diambil juara satu, dua, dan tiga untuk masing-masing jenis kopi. Selain itu juga ada Piala Bupati Temanggung untuk kopi favorit dan yang memberi nilai adalah masyarakat. Ia berharap melalui kontes ini nantinya semua kopi yang ada di Temanggung layak dijual ke tingkat nasional maupun

internasional. Kontes kopi ini baru pertama kali dilaksanakan dan direncanakan setiap tahun dijadikan kalender kegiatan. “Kami lebih memilih kontes dari pada festival, agar bisa lebih dekat dengan masyarakat, petani, dan industri rumah tangga bidang kopi,” katanya. Menurut dia, para pemenang nantinya akan difasilitasi perizinan, sertifikasi halal, fasilitasi untuk mendapatkan HAKI. Ia berharap melalui kegiatan ini di seluruh warung di Kabupaten Temanggung nanti berjualan kopi Temanggung termasuk di angkringan. “Orang Temanggung harus minum kopi Temanggung,” katanya. Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong pengembangan kopi Temanggung. Ia pun terus mempromosikan kopi Temanggung setiap kunjungan ke luar negeri. “Kemarin ada kesempatan ke Belanda dan saya juga menawarkan kopi Temanggung. Dulu waktu saya ke Eropa juga mengajak orang Temanggung ke Amsterdam yang merupakan tempat jualan di Eropa,” katanya di Temanggung, Kamis. Menurut Ganjar, cukup sulit menembus pasar kopi di Belanda dan beberapa waktu lalu datang Konsulat Belanda menemuinya dan berjanji akan membantu memasarkan kopi Temanggung di Belanda. Dan kebetulan pada November nanti Perdana Menteri Belanda akan berkunjung ke Semarang untuk kerja sama proyek penanganan rob, penanganan sampah,

ANIS EFIZUDIN/ANTARA

MERACIK KOPI -- Seorang peserta meracik kopi saat perhelatan Festival Kopi di arena Temanggung Fair 2016, Temanggung, Kamis (27/10). Festival bisnis perkopian dan ajang memperkenalkan puluhan varian kopi lokal yang telah menembus pasar internasional tersebut diikuti puluhan perajin kopi Temanggung.

pemindahan pabrik kapal dari Belanda dan kerja sama dengan Undip tentang kesehatan. “Saya minta pada bupati data kopi apa saja yang ada di Temanggung, kapasitas produksinya berapa, kalau ada orang pesan berapa jumlah maksimal. Pertengahan November nanti PM Belanda datang, saya akan jualan kopi,” ucapnya. Dikatakan, Temanggung bukan hanya urusan tembakau, kebetulan sekarang lagi tidak bagus, maka kopi juga bisa menjadi

komoditas andalan untuk dijual. Ia menyambut baik pelaksanaan Temanggung Fair karena dapat menjadi sarana promosi segala potensi yang dimiliki Kabupaten Temanggung. “Saya kira ini cara promosi yang bagus sehingga Temanggung dengan segala potensinya bisa diangkat. Tidak hanya yang dikerjakan oleh pemerintah, tetapi juga yang menjadi produk masyarakat,” tuturnya. Menurut dia Temanggung Fair akan mendorong orang

menunjukkan prestasinya. Mudah-mudahan pameran ini menampilkan kelengkapan produk, kualitas, termasuk pola layanannya. “Saya dukung pameran ini, nanti dibuat lebih besar. Kalau perlu mengundang tamu dari daerah lain. Pameran boleh di Temanggung tetapi pesertanya dari mana saja, nanti diminta buat teknologi, andalan dan pameran di Temanggung sehingga Temanggung berkontribusi untuk Indonesia,” imbuhnya. (ant)


Jumat Legi, 28 Oktober 2016

TAJUK RENCANA

Kampanye yang Beradab

Mulai hari ini, Jumat (28/10), warga Kota Yogya dan warga Kabupaten Kulonprogo akan memulai tahapan baru proses pemilihan walikota/wakil walikota dan bupati/wakil bupati. Tahapan baru tersebut adalah dimulainya masa kampanye. Sebagai bagian dari proses demokrasi, kampanye merupakan tahapan penting, bukan hanya bagi para pasangan yang bertarung untuk berebut jabatan, namun juga bagi masyarakat. Bagi pasangan yang maju bertarung, inilah saatnya menggalang dukungan masyarakat dengan berbagai cara. Sedangkan bagi masyarakat, inilah saatnya mengenal dan kemudian memutuskan mana yang akan dipilih melalui tawaran-tawaran yang disampaikan para pasangan calon melalui tahapan kampanye. Semua orang sepakat, kampanye identik dengan hiruk-pikuk. Kampanye selalu tak lepas dari aktivitas pengumpulan massa dalam jumlah besar di tempat terbuka dan kemudian diisi dengan pidato dari sang calon yang bertarung, dan meneriakkan yel-yel pembakar semangat. Kampanye model begini juga selalu diisi dengan hiburan musik, biasanya musik dangdut yang diklaim sebagai musik rakyat. Usai parade pidato dan pentas musik, biasanya disusul dengan konvoi keliling, menyusuri jalan-jalan utama kota yang bersangkutan. Peserta konvoi adu keras suara motor dengan knalpot “blombongan”. Lalu lintas pun dibuat macet. Belum lagi potensi konflik yang mungkin muncul antara peserta konvoi dengan pendukung jago lainnya, atau antara peserta konvoi dengan masyarakat yang merasa terganggu dengan kebisingan dan kemacetan. Pertanyaannya sekarang, masihkah cara-cara kampanye model seperti itu yang nanti akan dilakukan di Yogya dan Kulonprogo? Kampanye model rapat terbuka dengan mengumpulkan massa dalam jumlah besar dan kemudian disusul dengan konvoi jalanan sebaiknya perlu dihindari, minimal dikurangi. Selain rawan konflik, juga mengganggu kenyamanan warga. Banyak pihak juga sudah mengingatkan agar para pasangan calon yang hendak bertarung di Pilkada tidak lagi mengandalkan model kampanye rapat-rapat terbuka. Dan kita boleh sedikit merasa lega, karena imbauan mengurangi kampanye model rapat terbuka dan konvoi jalanan tampaknya direspons positif oleh para calon yang hendak berebut kursi walikota/bupati. Salah satu pasangan calon Walikota/Wakil Walikota Yogya bahkan sejak dini berjanji akan menindak pendukungnya yang menggunakan motor “blombongan” saat kampanye. Namun, janji itu perlu kita buktikan. Zaman telah berubah. Sudah saatnya para pasangan calon Walikota/Wakil Walikota Yogya dan para pasangan calon Bupati/ Wakil Bupati Kulonprogo mulai memikirkan cara-cara kampanye yang lebih “beradab”, yang tidak menimbulkan konflik, tidak menimbulkan kemacetan dan tidak memunculkan antipati masyarakat. Sudah saatnya mereka mulai memikirkan cara-cara kampanye yang lebih kreatif, cara-cara kampanye yang bisa menarik simpati warga pemilihnya. Yogya dan Kulonprogo pastilah tidak kekurangan orangorang kreatif yang mampu merancang model-model kampanye yang lebih beradab. Kampanye yang lebih mengedepankan adu program melalui pertemuan-pertemuan tertutup atau melalui pendekatan personal dengan cara blusukan, merupakan salah satu model kampanye yang bisa dilakukan para calon Walikota/Wakil Walikota Yogya dan calon Bupati/Wakil Bupati Kulonprogo. Kampanye dengan memanfaatkan media sosial, juga menjadi alternatif yang perlu dicoba. Namun, perlu diingatkan bahwa pemanfaatan media sosial sebagai media kampanye juga rawan disalahgunakan. Tidak jarang, kampanye melalui media sosial justru terjebak pada model kampanye hitam (black campaign). Kekhawatiran munculnya kampanye hitam ini sangat beralasan mengingat sarana yang digunakan adalah dunia maya. Kita tahu, dunia maya adalah “ruang terbuka” yang tidak lagi bisa dikontrol siapa pun. Tentu saja, peran kepolisian dan Bawaslu menjadi sangat penting untuk mengawasi kampanye melalui media sosial ini. Perangkat hukum bisa digunakan untuk menjerat para pelaku kampanye hitam. Khusus untuk calon Walikota/Wakil Walikota Yogya, sangat menarik jika memperhatikan pernyataan mahasiswa saat menyampaikan aspirasinya di bundaran kampus UGM, Rabu (26/10). Mahasiswa mengingatkan agar Walikota/Wakil Walikota terpilih nanti tidak “menjual” Yogya. “Yogya ora didol,” kata para mahasiswa. Makna di balik pernyataan itu sangat dalam, dan perlu menjadi renungan bagi Walikota dan Wakil Walikota Yogya terpilih nanti **

SURAT PEMBACA

ASMI Stama Gelar Wisuda

Dalam rangka mempersiapkan wisuda Diploma III mahasiswa angkatan tahun 2012/2013 yang akan diselenggarakan pada Sabtu (29/10) mendatang, seluruh dosen dan karyawan ASMI Santa Maria Yogyakarta mengadakan kerja bakti bersih-bersih kampus pada Sabtu (22/10) pukul 07.30 – 11.00 WIB. Kerja bakti dibagi menjadi 2 kelompok, yakni kelompok bapak-bapak dan ibu-ibu. Untuk kelompok bapak-bapak bertugas membersihkan parkiran sedangkan kelompok ibu-ibu bertugas membersihkan lingkungan kampus dan auditorium ASMI Santa Maria Yogyakarta. Kerja bakti ini bertujuan untuk mempercantik penampilan kampus. Selain kerja bakti, persiapan lainnya yang dilakukan adalah latihan rutin peserta UKM yang akan tampil untuk memeriahkan gelaran wisuda. UKM yang akan tampil di antaranya adalah UKM Karawitan, Tari Tradisional, Modern Dance, Paduan Suara. F.X Angga Ariantaka Mahasiswa Prodi Public Relations ASMI Santa Maria

Kampus Kuda Klaten

Pondok Pesantren Ibnu Abbas merupakan satu-satunya tempat wisata berkuda pertama di Klaten dan bisa dikatakan terlengkap se-Indonesia. Men-

gapa? Karena tempat ini menyajikan lebih banyak tentang cara-cara sekaligus berbagai macam teknik belajar berkuda. Misalnya, berkuda sambil memanah atau horseback archery, kemudian horse racing atau balap kuda dan equestrian atau kuda jumping. Lokasinya cukup strategis karena terletak tidak jauh dari jalan raya, yaitu di Jl. Jogja–Solo km 4 Belangwetan, Klaten Utara dan dikelola oleh Jamaludin Effendi. Tempat ini dibuka sejak setahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 28 Oktober 2015. Para coach atau pelatihnya pun juga banyak, dan tentunya sudah profesional dalam melatih. Pernah juga mendatangkan coach dari luar negeri yaitu coach Muhammad Akmal bin Muhammad Dahlan dari Malaysia. Jam latihan dibagi menjadi 3 yaitu pagi 08.00-11.00 WIB, sore 16.00-18.00 WIB, malam 20.00-22.00 WIB. Arief Budi Santoso Mahasiswa Prodi Public Relations ASMI Santa Maria Yogyakarta. Setiap kiriman naskah ”Surat Pembaca” untuk Harian BERNAS agar dilampiri fotokopi identitas diri, tanda tangan pengirim, panjang tulisan lebih kurang 1 halaman folio. Redaksi berhak mengedit, tanpa mengubah makna, apabila dipandang perlu.

Gie dan Pemuda Masa Kini

“Kehidupan sekarang benar-benar membosankan saya. Saya merasa seperti monyet tua yang dikurung di kebun binatang dan tidak punya kerja lagi. Saya ingin merasakan kehidupan kasar dan keras, diusap oleh angin dingin seperti pisau, atau berjalan memotong hutan dan mandi di sungai kecil. Orang-orang seperti kita tidak pantas mati di tempat tidur”

Kalimat-kalimat tersebut dicuplik dari catatan harian seorang pemuda bernama Soe Hok Gie yang hidup pada dekade 60an. Soe Hok Gie atau yang akrab disapa Gie, adalah pemuda Tionghoa yang begitu fenomenal di jagat pergerakan mahasiswa. Meskipun sudah tiada, semangatnya masih hidup hingga sekarang dan menginspirasi perjuangan para pemuda. Ia mati muda satu hari sebelum merayakan ulang tahunnya yang ke-27 pada 16 Desember 1969. Ia ditemukan tewas di puncak Gunung Pangrango ketika menjalani hobinya mendaki gunung. Mengenai kebiasaannya mendaki gunung ini, Gie pernah berkata dengan mengutip Walt Whitman, “now I see the secret of making of the best person. It is to grow in the open air and to eat and sleep with the earth”. Meskipun masih sangat muda, sepak terjang Gie begitu fenomenal. Pemikiranpemikirannya tentang kemanusiaan dan kebangsaan dapat ditelusuri dalam catatan hariannya. Ia getol mengadvokasi masyarakat, khususnya kalangan bawah dan tertindas dengan melakukan demonstrasi jalanan. Baginya, demonstrasi lebih baik karena mendiamkan kesalahan adalah sebuah kejahatan. Ia juga mengasah ketajaman intelektualnya dengan menyuarakan pemikirannya di berbagai media.

Oleh: Boy Anugerah Tulisannya yang tajam dan penuh kritik terhadap ketimpangan sosial dan kemiskinan, terserak di berbagai media massa seperti Harian Kompas, Harian Kami, Sinar Harapan, Mahasiswa Indonesia, dan Indonesia Raya. Terkadang, berlayar ke masa lalu mampu menghilangkan kepenatan kita akan kondisi sekarang yang menjemukan. Potret kecil kehidupan pemuda Gie tersebut setidaknya dapat menjadi bahan kontemplasi kita hari ini, dalam menjelaskan mengapa pemuda era sekarang seakan kehilangan kepekaan dan tidak kritis. Sudah jarang kita temui kaum muda Indonesia yang gemar mengonsumsi buku bacaan untuk memperluas wawasan. Membaca buku saja sudah enggan, apalagi menuliskan pemikiran di media massa untuk mendidik masyarakat. Kaum muda Indonesia hari ini lebih gemar pergi ke konser musik barat, menonton film Hollywood, dan berbelanja di pusat perbelanjaan. Mereka terjebak pada budaya konsumtif yang bukan kepribadian bangsanya. Mereka juga lebih nyaman berceloteh ria di media sosial, seperti facebook dan instagram. Alih-alih menggunakan media-media tersebut untuk pendidikan bagi masyarakat, mereka menggunakannya sebagai sarana eksistensi diri dan popularitas pribadi. Tak adil rasanya kalau memukul rata semua pemuda hari ini sebagai kelompok pemalas dan tidak peduli pada nasib bangsa dan negara. Harus diakui masih ada pemuda yang bergerak di ruangruang sunyi mendarmabaktikan tenaga, ilmu, dan pemikirannya untuk kemajuan

negeri. Mereka yang tergabung dalam Gerakan Indonesia Mengajar misalnya, adalah kelompok anak muda idealis yang mewakafkan dirinya untuk memajukan sektor pendidikan. Begitu juga mereka yang mengabdi sebagai dokter dan guru di daerah-daerah terpencil tanah air. Mereka mengabdi dengan ikhlas dan tanpa pamrih, bahkan tak jarang “gugur” dalam melaksanakan tugas dan panggilan tanah airnya tersebut. Fenomena tersebut bagaikan oase di tengah padang gurun yang cukup menghapus dahaga kita akan potret perjuangan kaum muda yang gigih membangun negeri. Namun dengan segala penghormatan akan jerih payah mereka, harus jujur diakui bahwa jumlah mereka yang patriotik tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan dengan kaum muda yang apatis, hedonis, dan tidak peduli pada bangsa dan negaranya. Kelemahan lainnya, kaum muda yang patriotik ini kurang bersatu dan cenderung berjalan sendirisendiri, sehingga peran dan eksistensi pemuda bergerak lambat seperti siput, bukan melompat seperti katak. Pada zaman dulu, kaum pemuda beramai-ramai mengepalkan tangan dan menyorongkan tinjunya kepada kecongkakan penguasa. Mereka juga bersatu padu menyingsingkan lengan baju mengisi kemerdekaan yang baru berjalan seumur jagung. Kondisi hari ini sungguh mencemaskan. Masih ada pergerakan mahasiswa, namun mereka terkotak dan tersekat oleh perbedaan platform dan ideologi. Mereka gagal paham dalam menempatkan cita-cita

akan terwujudnya bangsa yang maju dan rakyat yang sejahtera sebagai perekat perbedaan. Celakanya lagi, pergerakan mahasiswa melalui demonstrasi jalanan banyak didompleng oleh kekuatan politik, miskin wacana, dan tidak memiliki orientasi yang jelas. Tantangan kebangsaan saat ini sungguh kompleks. Indonesia bersiap menyambut datangnya bonus demografi, yakni sebuah kondisi di mana jumlah penduduk usia produktif akan lebih banyak dibandingkan dengan penduduk usia nonproduktif. Kondisi yang diramalkan akan terjadi pada periode 2020-2030 ini, di satu sisi akan menjadi peluang, namun di sisi lain bisa menjadi bencana. Agar kondisi ini benar-benar memberikan manfaat, maka partisipasi pemuda di segala lini pembangunan nasional menjadi sebuah keharusan. Segenap pemuda Indonesia dituntut untuk berkontribusi, apa pun profesi mereka, di mana pun mereka berada, tidak peduli apa platform dan ideologi mereka. Pemuda adalah generasi emas penerus bangsa. Di pundak merekalah, asa kemajuan bangsa Indonesia diletakkan. Kita pasti berharap para pemuda Indonesia lebih terpanggil jiwanya untuk mengabdi kepada negeri, tidak sematamata bergerak untuk urusan perut dan kekuasaan. Sudah menjadi kewajiban merekalah untuk mewujudkan Indonesia yang bermartabat. Seperti kata Gie, “... Orang-orang seperti kita tidak pantas mati di tempat tidur...”. Selamat Hari Sumpah Pemuda. ** Boy Anugerah, M.Si. Alumnus Program Ketahanan Nasional Pemuda Kemenpora RI 2013, bekerja di Lemhannas RI

Mahasiswa Kehilangan Daya Dobrak

DEWASA ini, pergolakan sosial politik di tingkatan masyarakat semakin masif dan bergejolak mengingat perubahan sosial yang begitu cepat. Perubahan akan tingkat kebutuhan, keterjangkauan keinginan, kompleksitas konflik, kesenjangan, dan beragam permasalahan sosial lainnya memungkinkan setiap manusia mulai mengarah pada keterpenuhan kebutuhan privat sebagai wujud pertanggungjawaban diri. Tingkat diferensiasi sosial akan berbanding lurus dengan menurunnya ikatan sosial masyarakat, sehingga akan melunturkan modal-modal sosial yang sebelumnya ada. Fenomena ini tentunya tidak terlepas dari fenomena zaman yang memasuki periode instanisasi sistemik. Perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi menawarkan kebaikan dan keburukan yang masuk secara beriringan. Untuk itu, pemuda harus memiliki daya kritis yang kokoh dalam menelaah pengaruh zaman. Dalam golongan kepemudaan, salah satu bagian yang cukup memiliki pengaruh adalah peran mahasiswa. Mahasiswa merupakan sebuah fase pendidikan formal yang dipersiapkan menuju sebuah tahapan bermasyarakat yang kompleks. Mengapa Mahasiswa? Peranan mahasiswa menurut Altbach, menganut fungsi perubahan sosial

Oleh: Hilarian Arischi Hadur dan mendorong perubahan politik. Perubahan sosial berhubungan dengan bagaimana mahasiswa memberikan alternatif berpikir yang komprehensif terhadap masyarakat terhadap keadaan yang dialaminya. Perubahan sosial ini menjadi agenda yang penting, mengingat distribusi pendidikan politik terhadap masyarakat yang tidak menemui saluran yang baik. Keberadaan sistem saluran aspirasi konstituen yang dipercayakan dalam wadah partai politik di Indonesia belum memberikan sumbangsih positifnya dalam stigma sosial masyarakat. Dalam relasi penuh ketidakpercayaan yang terbangun dalam penyelenggaraan negara ini, mahasiswa harus hadir sebagai golongan terpercaya, sebagai harapan terakhir dari partisipasi konstituen terhadap negara. Namun hal ini memiliki konsekuensi bahwa mahasiswa harus memiliki relasi horizontal yang baik terhadap sesama golongan masyarakat, sehingga setiap bentuk gerakan yang dilakukan mendapat legitimasi kuat dari masyarakat. Selain perubahan sosial, mahasiswa juga memiliki peran sebagai pendorong perubahan politik. Peran inilah yang seringkali kita temukan dalam bacaan

FADILAH JUMAT

sejarah gerakan mahasiswa di Indonesia, di mana gerakan mahasiswa berdampak pada sebuah pencapaian yang mengubah formasi politik nasional secara revolusioner. Era Perubahan Gerakan Sejarah panjang gerakan kepemudaan di Indonesia merupakan bagian dari pertentangan dasar perubahan negara yang berusaha menemukan bentuknya. Pada masa pra kemerdekaan, gerakan kepemudaan secara jelas mengusung penjajahan sebagai musuh bersama. Pada masa pasca kemerdekaan, gerakan kepemudaan berusaha untuk mempertahankan ideologi negara dari gempuran ideologi lain yang dianggap tidak merepresentasikan nilai-nilai luhur bangsa. Pada masa orde baru, musuh bersama yang diusung adalah melengserkan rezim otoriter serta menggagas penataan ulang (reformasi) sistem pemerintahan yang sentralistik. Pada masa sekarang, gerakan mahasiswa perlahan kehilangan daya dobraknya dikarenakan oleh beberapa hal. Pertama, perubahan politik yang dibangun bukan merupakan perubahan substansial layaknya perubahan ideologi negara, tetapi dimanifestasikan dalam gerakan pressure politik mikro. Hal ini

membuat konsolidasi gerakan pemuda terdistribusi ke dalam beragam isu yang kompleks. Hal ini tentunya berdampak pada pengaruh gerakan yang terkesan tidak terlihat. Kedua, peran provokasi publik yang dimainkan media. Sudah menjadi rahasia umum bahwa media terkadang dipengaruhi oleh kepentingan pragmatis elit politik yang membuat stigma sosial, bahkan pemuda itu sendiri, menganggap pekerjaan aktivisme tidak representatif dan cendrung subyektif. Gerakan kepemudaan menemukan fase baru yang sangat dialektis dalam menemukan bentuknya. Agar terus menggemakan cita-cita Sumpah Pemuda, gerakan kepemudaan harus ditransformasi ke dalam pendekatan profesionalisme yang disemangati oleh jiwa aktifis. Pendekatan ini tentunya harus mengedepankan kajian akademis dalam memberikan pertimbangan politik maupun perubahan sosial yang diusung. Kekuatan persuasi pemuda terhadap golongan sosial lainnya menjadi penentu kekuatan kepemudaan dalam mendulang legitimasi gerakan agar memperoleh kontrol sosial dan efektivitas gerakan. ** Hilarian Arischi Hadur PGK PMKRI Cabang Yogya dan mahasiswa STPMD “APMD” Yogyakarta

Beban Berat Pemimpin Oleh: Ashari, SIP – Kepala SMP Muhammadiyah Turi, Sleman, DIY

PASCA sepeninggal Nabi Muhammad SAW dalam usia 63 tahun, sudah ada generasi terbaik sepanjang sejarah yang tidak pernah tergantikan. Mereka adalah Khulafaur Rasyidin. Siapa mereka? Menurut pengertian, mereka adalah orang-orang yang ditunjuk sebagai pengganti atau pemimpin yang benar, lurus, pintar, cerdas serta memperoleh petunjuk ( hidayah), arif dan bijaksana. Mereka adalah adalah Abu Bakar (memerintah 632-634 M), Umar bin Khattab (memerintah 634-644 M), Usman bin Affan (memerintah 644-656 M), dan Ali bin Abi Thalib (memerintah 656-661 M). Istilah Khulafaur Rasyidin dapat kita jumpai dalam hadits Rasulullah. Nabi bersabda sebagaimana berikut: Artinya: umatku akan terpecah-pecah menjadi 73 golongan, semuanya akan ditempatkan di neraka kecuali satu golongan. Apa yang satu golongan itu? Tanya seorang sahabat. Nabi SAW menjawab: kelompok ahlus sunnah wal jamaah; sahabat bertanya lagi, siapakah mereka? nabi menjawab, mereka yang taat kepada sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin. Tidak lama Khulafaur Rasyidin menjadi penerus nabi. Hanya 31 tahun dimulai dari tahun 632 M dan berakhir tahun 661 M. Namun 31 tahun tersebut sangat menentukan bagi keberadaan Islam. Masa itu adalah masa konsolidasi

dan masa pemantapan dasar-dasar Islam dan peradabannya. Khulafaur Rasyidin yang berhasil menyelamatkan akidah Islam dari pembangkangan kaum murtad dan nabi palsu. Khulafaur Rasyidin pula yang pertama kali berhasil membawa Islam keluar dari kungkungan padang pasir Jazirah Arab untuk menaklukkan Persia, Syam dan Mesir. Sejarah tentu akan lain jika pada saat itu Khulafaur Rasyidin gagal menunaikan tugasnya. Dari perjalanan tarikh, kita dapat membaca dan memahami betapa berat beban sebagai pemimpin. Karena mereka sebagai panutan umat. Bahkan pada era rasul, ketika era informasi dan teknologi belum sedahsyat sekarang, ketika ada masalah, maka rujukan utamanya adalah nabi. Meski Rasul dikenal tidak dapat membaca menulis/buta huruf (ummi) namun rasul dikenal cerdas. Keummian rasul justru membuktikan kepada kita bahwa Alquran dan hadits bukan buatan Muhammad. Namun benar-benar wahyu dari Allah SWT dan hadits adalah segala sikap, perkataan dan perilaku nabi yang ditulis para sahabatnya. Sebagai pemimpin negara dan pemerintahan, rasul tidak tertandingi. Ia memberikan teladan kepada umatnya. Rasul selalu menerapkan pola satunya kata dan perbuatan. Ketegasannya di medan perang disegani musuh. Namun

Direktur Utama: Putu Putrayasa, Direktur : Tony Sitohang, Pemimpin Umum: F Sisca Diwati, Wakil Pemimpin Umum: Bambang Sukoco, Pemimpin Perusahaan: H. Zubaedi, Pemimpin Redaksi: Putut Wiryawan, Wakil Pemimpin Redaksi: Heru Catur Nugroho, Sugeng Prayitno, Redaktur Pelaksana: Philipus Jehamun, Redaktur Senior: Hj Arie Giyarto, Staf Redaksi: Thia Destiani, Warjono, Y. Putu Palupi, Sunti Melati, Nila Hastuti, Sariyati, Agung Raharjo, Galih Wijaya, Natalia Putri, Dwijo Suyono, Ichsan Muttaqin, Robertus Sumiarno, Sutaryono, Sri Widodo, Aloysia Nindya Paramita, Paulus Yesaya Jati, Elyandra Widharta, Deny Hermawan, Lathiva Rosyida., Klaten: Masal Gurusinga, Temanggung: Endi Yarsana,. Kebumen: Nanang W Hartono, Divisi TI: I Made Surawan, Anqinudin L.,Toto Raharjo, Ahmad Ridho Fadlli R., Aris H. Nugraha. Divisi Penerbitan:: Cacik Gunarti. Manajer Iklan/Promosi: Nuning Harginingsih, Manajer Sirkulasi: Tedy Kartyadi, Iklan Jakarta: Hariri, Penerbit: PT. MEDIA BERNAS JOGJA, Tarif Langganan: Rp 55.000,-/bulan (6 kali terbit seminggu), Tarif Iklan: Warna Rp 22.000,-/mmk (minimal 600 mmk), Hitam - Putih Rp 12.000,-/mmk, kolom Pp 6.000,-/mmk (minimal 1x30mm, maksimal 1x100 mm) Iklan Baris Rp 6.000,- perbaris (perbaris 30 karakter), keluarga/duka cita Rp 6.000,- per mmk, Advertorial Hitam Putih Rp 9.000,-/mmk (minimal 1/4 halaman), Advertorial Berwarna Rp 18.000 permmk (minimal 1/4 halaman), semua ditambah PPN 10%. Bank : BPD DIY Cabang Yogyakarta No. AC 001.111.000.504; Bank Mandiri, No. AC 137-00-1144575-2.. Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi: Hebat Building Ringroad Utara Nomor 7A Caturtunggal, Depok Sleman, Yogyakarta 55281; Hotline: (0274) 5306623; Biro Jakarta: Jl Ciputat Raya No.9A Telp(021)5330976 Jakarta. Kontak: Hariri Telepon 081379139660 Website: www.HarianBernas.com, Email: bernasjogja@yahoo.com, redaksi@harianbernas.com, iklan_bernas jogja@ yahoo.com, iklan@harianbernas.com Percetakan: PT Muria Baru Offset Yogyakarta (Isi di luar tanggung jawab percetakan)

Wartawan HARIAN BERNAS selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima/meminta imbalan apa pun dari narasumber.

pada saat yang lain, kasih sayangnya kepada anak-anak yatim juga luar biasa. Kepeduliannya kepada umatnya di atas segalanya. Maka sampai beliau wafat, wasiat terakhir yang sempat direkam oleh Aisyah adalah: umatku, jaga kaum wanita dan pelihara sholat. Justru pada saat akhir kehidupannya, yang diingat adalah umatnya. Bukan hartanya, bukan kedudukannya, bukan pula istrinya. Subhanallah. Era Abu Bakar Ash-Shiddiq. Khalifah pertama. Nabi memang tidak berpesan sepeninggal beliau siapa yang akan menggantikannya. Sempat terjadi perdebatan antara kaum Anshar dan Muhajirin waktu itu, siapa yang pantas menjadi pemimpin. Akhirnya kaum Anshar mengalah untuk tidak merusak hubungan yang sudah terjalin sangat baik selama ini, maka secara aklamasi dipilihlah Abu Bakar sebagai pengganti Nabi. Pidato pertama Abu Bakar yang menggetarkan adalah: ”Aku bukanlah orang yang terbaik di antara kalian, maka kalau engkau dapati aku baik, ikuti, namun kalau kebanyakan kalian dapati aku salah, ingatkan.” Mulai Abu Bakar inilah, perluasan dakwah Islam bergerak ke luar jazirah Arab hingga mampu menembus ke Hiroh (dijadikan pusat pertahanan dan ibu kota di luar Arab), Anbar dan Persia, Daumatul Jandal, Yarmuk, Syam (pernah

dikuasai tentara Romawi), dan Syria. Abu Bakar menugaskan empat panglima perangnya untuk menguasai Syria dari Romawi Timur yang dipimpin oleh Kaisar Heraklius. Mereka adalah Yazid bin Abu Sufyan yang ditugaskan di Damaskus, Abu Ubaidah bin Jarrah ditugaskan di Horns, Amr bin Ash ditugaskan di Palestina, dan Surahbil bin Hasanah di Yordan. Peninggalan Abu Bakar: (1) mushaf Alquran; (2) wilayah kekuasaan Islam; (3) semangat, tekad, sikap untuk berpegang pada kebenaran dan berkorban jiwa harta demi membela agama Islam. Kepemimpinan berikutnya diteruskan oleh Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Islam berada pada zaman keemasannya. Namun dari sejarah kita mencatat bahwa menjadi pemimpin tidak gampang. Orang sering dengan mudah menyalahkan kebijakan pemimpin, karena kadang belum memahami substansi di balik kebijakan tersebut. Pemimpin juga manusia. Maka seperti Abu Bakar bilang kalau salah, umatnya dipersilakan untuk menegurnya. Semoga kita memiliki pemimpin yang ikhlas diluruskan jika bengkok. Namun umatnya juga sadar, kalau tugas pemimpin tidaklah ringan. Pemimpin yang adil, akan mendapatkan naungan di padang Mashar, saat tidak ada pertolongan selain dari-Nya. **

Pemilih pemula di Kota Yogya tidak peduli Pilkada Dua kemungkinan, tidak paham politik atau sangat paham... Warga sekitar Kantor Pemkab Kulonprogo menolak perluasan kantor. Perkara tanah lagi sensi...


Jumat Legi, 28 Oktober 2016

UMKM Dominasi Amnesti Pajak JAKARTA, BERNAS--Wajib Pajak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mendominasi jumlah Wajib Pajak (WP) yang mengikuti Program Amnesti Pajak pada Oktober 2016. Menjelang akhir Oktober 2016, sekitar 32 ribu WP telah mengikuti Amnesti Pajak. Untuk WP Orang Pribadi UMKM jumlah Surat Penyertaan Harta (SPH)-nya mencapai 19.996 SPH dengan uang tebusan mencapai Rp648,31 miliar. Sedangkan untuk SPH WP Orang Pribadi Non UMKM mencapai 4.747 SPH dengan uang tebusan Rp216,41 miliar. Sementara itu, untuk WP Badan UMKM jumlah Surat Penyertaan Harta (SPH)-nya mencapai 4.439 SPH dengan uang tebusan mencapai Rp21,3 miliar. Sedangkan untuk SPH

WP Orang Pribadi Non UMKM mencapai 2.331 SPH dengan uang tebusan Rp46,72 miliar. Secara total, jumlah SPH yang masuk pada Oktober 2016 mencapai 31.513 dengan uang tebusan Rp716,3 miliar. “Perkembangan ini membuktikan bahwa kepatuhan Wajib Pajak termasuk segmen Orang Pribadi dan UMKM semakin meningkat seiring peningkatan kesadaran dan pengetahuan pajak masyarakat,” kata Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Hestu Yoga Saksama saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (27/10). Menurut Hestu, pelaku UMKM adalah bagian penting yang memegang peranan besar dalam perekono-

mian Indonesia sehingga kontribusi perpajakan pelaku UMKM sangat diharapkan. Dalam Program Amnesti Pajak, tarif super rendah untuk segmen UMKM tidak berubah hingga akhir pelaksanaan program tersebut pada 31 Maret 2017, yakni 0,5 persen. Selain kontribusi dari segmen UMKM, pemerintah juga terus mendorong partisipasi dari segmen profesional seperti dokter, notaris, pengacara, akuntan, dan profesi lainnya serta segmen manajemen dan pimpinan perusahaan. WP Besar Diimbau Segera Asosiasi Pengusaha Indonesia mengimbau wajib pajak (WP) besar segera ikut Program Amnesti Pajak paling lambat pada November 2016.

Wakil Ketua Umum Apindo Suryadi Sasmita mengatakan Periode II Amnesti Pajak tinggal menyisakan waktu dua bulan ke depan. WP besar diminta ikut berpartisipasi sesegera mungkin, tidak mepet menjelang berakhirnya masa berlaku periode II pada Desember 2016. “Saya melihat yang kakap ini mereka menunggu waktu. Makanya, saya mengimbau jangan menunggu sampai akhir Desember yang banyak hari libur. Saya ingatkan, kalau bisa November ini mereka harus selesaikan,” ujar Suryadi. Menurut Suryadi, pada Periode II Amnesti Pajak, WP menengah akan banyak yang masuk dan jumlahnya bahkan mencapai puluhan juta WP. “Kemarin hari terakhir periode I,

banyak yang menunggu sampai pagi. Maka itu, jangan menunggu sampai akhir Desember. Jangan tunda, 30 November sudah harus selesai,” katanya. Jumlah WP besar diperkirakan mencapai sekitar 3.200 WP, di mana WP Orang Pribadi mencapai 1.200 dan WP Badan mencapai 2.000 WP. Ia menambahkan, pada pekan ini APINDO juga akan kembali melakukan sosialisasi dan mengingatkan kepada para pengusaha bahwa Periode II Amnesti pajak telah berjalan sebulan. “Masih banyak yang tidak sadar. Target 25 juta (WP), tapi baru 400 ribu lebih (yang ikut amnesti pajak),” ujar Suryadi. Wajib Pajak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mendominasi jumlah WP yang mengikuti Program

Amnesti Pajak pada Oktober 2016. Menjelang akhir Oktober 2016, sekitar 32 ribu WP telah mengikuti Amnesti Pajak. Untuk WP Orang Pribadi UMKM jumlah Surat Penyertaan Harta (SPH)-nya mencapai 19.996 SPH dengan uang tebusan mencapai Rp648,31 miliar. Sedangkan untuk SPH WP Orang Pribadi Non UMKM mencapai 4.747 SPH dengan uang tebusan Rp216,41 miliar. Sementara itu, untuk WP Badan UMKM jumlah Surat Penyertaan Harta (SPH)-nya mencapai 4.439 SPH dengan uang tebusan mencapai Rp 21,3 miliar. Sedangkan untuk SPH WP Orang Pribadi Non UMKM mencapai 2.331 SPH dengan uang tebusan Rp 46,72 miliar. (ant)

FIGUR

Sri Mulyani

DOK HARIAN BERNAS

Peran Pemda Penting Dalam APBN NUMPANG MEJENG

HENDRA NURDIYANSYAH/ANTARA

Bebek Jogja ini numpang mejeng di arena pameran produk ekspor daerah bertajuk “Indonesia Kreatif” di Jogja Expo Center (JEC), Kamis (27/10). Pameran menampilkan produk-produk unggulan daerah dari seluruh Indonesia ini merupakan ajang promosi para pelaku usaha untuk meningkatkan penjualan potensi produk khas setiap daerah.

Literasi Keuangan Indonesia Aksi Sosial Meriahkan HUT Harper Di Bawah Malaysia MEDAN, BERNAS--Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mengungkapkan tingkat pemahaman dan keyakinan masyarakat Indonesia terhadap lembaga jasa keuangan masih jauh di bawah Malaysia dan Singapura. “Survei terakhir OJK menunjukkan indeks literasi keuangan Indonesia baru sebesar 21,48 persen dari Malaysia dan Singapura yang sudah masing - masing 65 dan 98 persen,” kata Kepala OJK Regional 5, Sumatera bagian utara (Sumbagut), Lukdir Gultom di Medan, Kamis (27/10). Dia mengatakan dalam acara Gerakan Inklusi Keuangan dan Pasar Keuangan Rakyat . Lukdir menyebutkan, OJK sendiri melakukan survei tingkat literasi keuangan tersebut kepada 8.000 responden di 20 provinsi berbeda. Survei itu juga untuk mengetahui peluang dan hambatan lembaga jasa keuangan dalam mengembangkan produk dan layanan di Indonesia. “Masih rendahnya literasi keuangan mengharuskan sektor jasa keuangan harus bekerja lebih keras,” katanya. Untuk itu, ujar Lukdir, OJK terus mengadakan sejumlah program inklusi keuangan mulai simpanan pelajar (simpel), laku pandai, asuransi mikro, laku mikro, reksadana mikro dan program lainnya. Pelaksanaan program tersebut sejalan dengan strategi nasional keuangan inklusif (SNKI) yang tertuang dalam Perpres No.82 tahun 2016.

SNKI sendiri merupakan strategi nasional dalam rangka mendorong percepatan ekonomi, penggulangan kemiskinan, pengurangan kesenjangan antar individu dan antar daerah dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat yang salah satunya diwujudkan dengan partisipasi seluruh pemangku kepentingan di sektor lembaga jasa keuangan. Dalam SNKI tersebut, katanya, memuat indikator keberhasilan peningkatan inklusi keuangan berupa peningkatan akses keuangan yang pada 2014 lalu baru mencapai 36 persen. “Pemerintah menargetkan, pada 2019 mendatang indek inklusi keuangan ditargetkan bisa mencapai 75 persen sehingga akses masyakat kepada lembaga keuangan bisa semakin mudah dan relatif lebih murah,” katanya. Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkot Medan, Qamarul Fattah, menambahkan, indeks literasi keuangan termasuk indeks ulititas yang masih rendah tersebut tentu menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah dan pelaku usaha di sektor itu dalam mewujudkan percepatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. “Peningkatan literasi keuangan merupakan tanggung jawab semua. Khususnya pelaku usaha di sekor itu terus melakukan ekspansi hingga ke daerah-daerah yang belum terjangkau agar bisa membantu meningkatkan pemahaman dan keyakinan masyarakat,” katanya. (ant)

SEPTIANDA PERDANA/ANTARA

EDUKASI MASYARAKAT--Petugas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan kepada pengunjung saat ajang Pasar Keuangan Rakyat di Lapangan Merdeka Medan, Sumatera Utara, Kamis (27/10).

JOGJA, BERNAS--Menyambut ulang tahunnya yang kedua pada 1 November 2016, Hotel Harper Mangkubumi Yogyakarta menggelar serangkaian acara yang dimulai pada Minggu (16/10). Acaranya antara lain berbagai lomba internal antar karyawan, donor darah dan akan ditutup dengan acara tasyakuran dengan mengundang anak-anak panti asuhan dan dibuka langsung oleh GM Harper Mangkubumi. Lomba yang diikuti oleh karyawan Hotel Harper Mangkubumi antara lain lomba balap

karung, tarik tambang dan tray race pada tanggal 16, 17 dan 25 Oktober 2016. “Serangkaian lomba internal hotel ini juga merupakan bentuk komitmen seluruh karyawan Harper untuk selalu bekerja sama dan ingin menjadi lebih baik dari waktu ke waktu,” kata Wawan Eza Sukmawan selaku General Manager Hotel Harper Mangkubumi. Pada tanggal 31 Oktober 2016, Harper Mangkubumi bekerja sama dengan pihak PMI Kota Yogyakarta akan menggelar donor darah yang akan bertempat di Pakubuwono Meet-

ing Room mulai pukul 13.0015.00. Program donor darah ini merupakan salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) dari manajemen Harper Mangkubumi. Harper Mangkubumi menggelar puncak acara dengan tasyakuran bersama anak-anak panti asuhan di ballroom pada tanggal 2 November 2016. “Nantinya serangkaian kegiatan tersebut merupakan wujud syukur dan terima kasih selama dua tahun ini kami mampu mempertahankan eksistensi sebagai hotel berbintang empat di Jogja,” kata Wawan.(*)

JAKARTA, BERNAS-Wa kil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan agar uang pemerintah tidak diberikan bunga deposito yang tinggi karena akan berdampak pada tingginya suku bunga bank. “Jadi deposito untuk pemerintah tidak boleh lebih dari lima persen. Tidak boleh lagi uang Pemda ditawarkan kiri kanan dikasih bunga tinggi. Tidak boleh lagi dana Taspen, dana BPJS dan lain-lain lebih dari lima persen depositonya. Itu akan menyebabkan bunga bank

akan turun,” kata Wapres saat memberikan ceramah kunci dalam sebuah acara di Jakarta, kamis (27/10). Selama ini bunga perbankan di Indonesia masih tinggi antara 12-17 persen dan menjadi salah satu penghambat investasi. Hal tersebut menurut Wapres disebabkan oleh deposito tinggi lembaga keuangan pemerintah sendiri. “Karena deposito tinggi maka inflasi juga tinggi. Sekarang kita turunkan suku bunga bank deposito oleh lembaga negara otomatis yang lain ikut

sehingga bunga kredit turun,” ujarnya. Pada 2017, pemerintah menargetkan bunga bank tersebut bisa turun di bawah 10 persen. Sementara ini baru bunga untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sudah sembilan persen. Target bunga tujuh persen tersebut menurut Wapres karena tidak boleh lebih tinggi dibandingkan Thailand. “Kita ambil perbandingannya Thailand supaya tingkat persaingan kita ditarif yang sama,” tambah Wapres. (ant)

JK Larang Uang Pemerintah Berbunga Tinggi

MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah daerah dalam APBN 2017 akan memiliki peran yang lebih krusial untuk mendukung pembangunan ekonomi dan mendorong kesejahteraan masyarakat. “Belanja Kementerian Lembaga sudah tidak menjadi prioritas keseluruhan, karena peran pemerintah daerah akan menjadi penting dan kritikal,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (27/10). Sri Mulyani menjelaskan kebijakan fiskal yang telah disusun pemerintah bertujuan untuk mewujudkan keadilan sosial dan perbaikan kesejahteraan rakyat yaitu dengan mengurangi angka kemiskinan serta mengatasi masalah pengangguran. Oleh karena itu, mulai 2017, pemerintah merumuskan formula transfer ke daerah dan dana desa yang lebih memadai untuk menjawab persoalan perbaikan kesejahteraan rakyat, yang saat ini erat kaitannya dengan pemerintah daerah. “Fungsi pemerintah pusat mayoritas sudah didelegasikan ke daerah. Untuk itu, agar fiskal tetap bisa mencapai tujuan untuk stimulus perekonomian, kami mendesain transfer ke daerah dan dana desa secara hati-hati,” kata Sri Mulyani. Sri Mulyani menjelaskan salah satu rumusan tersebut terkait dengan formulasi baru pada pos Dana Alokasi Umum untuk memperkuat peran pemerintah daerah agar memiliki kapasitas guna melayani masyarakat kecil yang membutuhkan. “Seharusnya pemerintah daerah di Papua, Aceh, Kalimantan mempunyai kemampuan untuk memberikan pelayanan dasar

yang sama seperti pendidikan, kesehatan dan sanitasi. Dana alokasi umum diberikan untuk memperkuat daerah tersebut,” katanya. Namun, ia mengharapkan pemerintah daerah bisa memanfaatkan anggaran transfer ke daerah maupun dana desa yang telah dialokasikan dalam APBN 2017 dengan lebih efektif, agar dana tersebut tidak sekedar mengendap di perbankan. “Desentralisasi bisa berjalan baik, kalau pemerintah daerah mempunyai kapasitas dan proses politik yang baik. Ini harus dilakukan, agar tidak menghalangi fungsi daerah. Karena disayangkan, kalau kita bisa desain APBN bagus, tapi ada kendala kapasitas dan tata kelola di pemerintah daerah,” ujar Sri Mulyani. Pemerintah dalam APBN 2017 memberikan dana transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 764,9 triliun atau lebih tinggi dari pagu belanja Kementerian Lembaga sebanyak Rp 763,6 triliun, untuk mendorong pengembangan kapasitas pemerintah daerah dalam mengatasi masalah sosial. Selain itu, Dana Transfer Umum yang terdiri dari Dana Bagi Hasil dan Dana Alokasi Umum minimal sebanyak 25 persen dialokasikan untuk belanja infrastruktur daerah yang langsung terkait dengan percepatan pembangunan fasilitas pelayanan publik dan ekonomi. Perbaikan pembangunan dan pelayanan ini harus dilakukan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesempatan kerja, mengurangi kemiskinan dan mengurangi kesenjangan penyediaan pelayanan publik antar daerah. (ant)

Dul Selokan, Menu Ikan Nusantara Ada Di Sini ANDA suka makan ikan? Resto berbahan ikan segar yang satu ini tak boleh anda lewatkan. Dul Slokan Resto namanya, adalah sebuah restoran menu ikan yang sangat khas. Oleh pemiliknya dinamakan demikian, karena berada di selatan (kidul) Selokan Mataram, di kawasan Kalasan, Sleman. Resto yang satu ini menyajikan berbagai menu ikan selera Nusantara. Ada pindang khas Sumatera, mangut khas Jogja, woku khas Sulawesi, serta pecak dan pucung khas Jakarta. Semua ikan diambil dari kolam sendiri, sehingga sangat segar. Ada ikan patin, gurameh, lele nila, dan juga mujahir. Rasanya? Boleh diadu. Kenikmatan berbagai menu di tempat ini bakal membuat Anda ketagihan. Berbagai makanan yang ada akan lebih sempurna, dengan adanya minuman spesial di tempat ini. Ada teh dari Wonosobo dan kopi dari Bengkulu yang disajikan dengan pengolahan

khusus, sehingga siap memuaskan lidah para penggemar teh maupun kopi. Resto yang mulai beroperasi 5 bulan lalu ini juga memiliki beberapa menu lain selain menu berbahan dasar ikan. Salah satunya adalah menu spesial chicken cordon bleu. “Ini adalah salah satu masakan western yang populer, yang berbahan dasar ayam. Rasanya yang enak dan gurih, sangat cocok dengan lidah orang Indonesia,” kata Herry Suharso selaku manajer Dul Slokan, kemarin. Menu ini banyak digemari oleh anak-anak muda, baik pelajar maupun mahasiswa. Paduan rasa daging ayam dan keju dari menu ini, berasa pas di lidah. Gurih, tapi tidak bikin neg. Buka dari jam 09.00 hingga 21.00 WIB, resto ini siap menerima pesanan acara buka bersama, syawalan, arisan, reuni, syukuran, temu komunitas, temu keluarga, dan sebagainya.

ISTIMEWA

NYAMAN—Belasan tamu sedang bersantap di Dul Slokan Resto yang berlokasi di Jalan Sorogenen 1, Karanglo, Kalasan, Sleman, kemarin. Mulai beroperasi 5 bulan lalu, resto ini menyuguhkan menu istimewa, juga kawasan yang special.

“Khusus Senin, kami tidak melayani tamu dan tutup,” pesan Hery. Berlokasi di Jalan Sorogenen 1, Karanglo, Kalasan, Sleman, Resto Dul Slokan cukup

mudah dijangkau. Lokasi ini cukup dekat dengan Bandara Adisucipto, namun masih menyuguhkan lingkungan nan asri. Berada di lingkungan persawahan, Dul Slokan masih

bebas dari polusi. Sembari bersantap, tamu juga dapat mencari kesenangan dengan sekadar memberi makan aneka ikan di kolam, atau bahkan memancing. (*)


Jumat Legi, 28 Oktober 2016

Atlet PON DIY Terima Bonus

JOGJA, BERNAS -- Sebanyak 143 atlet dan pelatih anggota Kontingen DIY yang berhasil meraih medali dalam PON XIX/2016 Jawa Barat, 17-29 September lalu, menerima penghargaan berupa tali asih atau lebih dikenal dengan sebutan bonus di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Kamis (2710) kemarin. Bonus senilai total Rp 9,8 miliar tersebut diserahkan langsung Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X kepada 96 atlet dan 47 pelatih peraih medali emas, perak maupun perunggu dengan didampingi Ketua Umum KONI DIY, GBPH H Prabukusumo dan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY, R Kadarmanta Baskara Aji.

Sedangkan besaran bonus untuk setiap atlet peraih medali emas nomor perorangan sebesar Rp 150 juta, perak Rp 75 juta dan perunggu Rp 37,5 juta. Untuk nomor tim atau beregu dengan jumlah dua atlet masing-masing menerima bonus 75 persen dari bonus nomor perorangan, baik medali emas, perak maupun perunggu. Selanjutnya, untuk nomor tim atau beregu dengan jumlah 3 hingga 4 atlet mendapatkan 50 persen dari bonus atlet perorangan dan 5 hingga 8 atlet sebesar 30 persen serta 9 alet lebih masing-masing menerima 20 persen. Berbeda dengan bonus yang diterima atlet, untuk pelatih menerima Rp 50 juta per keping medali emas serta perak Rp 30 juta dan perunggu Rp 15 juta. Atlet atas nama Claudia

Megawati Suyanto dari cabang renang indah tercatat sebagai penerima bonus terbesar, yaitu Rp 307,5 juta. Bonus sebesar itu diperoleh Claudia dari nomor solo technial routine, duet bersama Annisa Feritrianti serta team free bersama enam rekannya yang lain. Untuk atlet putra, peraih bonus terbesar datang dari cabang balap sepeda atas nama M Nur Fathoni dengan jumlah Rp 225 juta lewat nomor perorangan dan beregu bersama dua pebalap rekannya. Selain itu, pelatih balap sepeda M Basri dan Hendry Setiawan juga mendapatkan bonus terbesar, masing-masing Rp 100 juta serta pelatih renang indah Ragil Sugirestu dan Kirana Budi Astari masing-masing menerima Rp 75 juta. Sementara itu, untuk 412 anggota Kontingen DIY

lainnya yang terdiri atas para atlet, pelatih, mekanik, ofisial dan pendamping yang belum berhasil meraih medali juga menerima tali asih masing-masing sebesar Rp 1 juta. Dalam kesempatan itu, Sri Sultan HB X berpesan, khusus bagi atlet yang belum mampu mendulang medali hendaknya tidak berkecl hati karena masih ada kesempatan untuk berlatih lebih tekun guna menghadapi PON XX/2020 Papua mendatang. “Saya rasa waktu empat tahun ke depan cukup untuk menempa diri,� pesan Ngarsa Dalem. Khusus kepada para orang tua atlet, pihak sekolah dan kampus serta para pembina dari kalangan KONI Kota dan Kabupaten serta DIY, Ngarsa Dalem menyampaikan rasa

ROB SUMIARNO/HARIAN BERNAS

TERBAIK -- Sri Sultan HB X didampingi GBPH H Prabukusumo dan R Kadarmanta Baskara Aji bersama atlet dan pelatih terbaik Kontingen DIY dalam PON XIX/2016 Jawa Barat di Bangsal Kepatihan, Kamis (27/10)

hormat dan ucapan terima kasih atas kemudahan, dedikasi, pengorbanan serta kesempatan yang diberikan kepada para atlet sehingga mampu meraih prestasi

optimal. Tak ketinggalan pula, ucapan terima kasih juga disampaikan Ngrsa Dalem kepada manajer maupun pelatih yang telah bersedia menyumbangkan

waktu, tenaga dan pikiran untuk melatih dan membantu para atlet meraih prestasi yang semua ditujukan untuk membawa nama harum DIY. (rob)

Tim Offroad Alami Kerusakan Mobil

BALIKPAPAN, BERNAS -- Rombongan Tim Offroad Kalimantan mengalami kerusakan mobil seperti as turbo patah, bahan bakar tumpah hingga ban pecah, kendati melintasi jalan mulus antara Kuching-Sri AlamSibu-Miri, Malaysia. Di wilayah Batu kilometer 54 sebelum Sibu, mobil Daihatsu Hiline keluaran 1996 yang disopiri offroader Balikpapan Budi Kertayasa tiba-tiba mengeluarkan bunyi gemersik yang keras dari bawah kap mesin, Kamis (27/10). "Pantas sedari awal tak terasa tenaganya. Sistem gerak di turbo tidak tersetting betul sehingga akhirnya gagal," kata Agus, mekanik Tim Offroad Kalimantan (TOK). Beberapa bagian turbo akhirnya dicopot agar tidak mengganggu mesin dan perjalanan bisa segera dilanjutkan. Tanpa peralatan turbo, tenaga mobil berkurang dan kecepatan maksimalnya mentok di 70 km per jam. "Yang penting secara umum semua masih bisa jalan," kata Budi Kertayasa. Setelah rehat di Niah, sebuah perhentian 96 km sebelum Miri, giliran ban kiri belakang mobil FJ40 milik Haji Isa bocor dan langsung kempes di Batu 60. Pergantian ban yang mestinya mudah, sedikit terhambat karena ternyata ban cadangan

di kabin bagasi tertutup barangbarang lain, seperti suku cadang dan perbekalan. Kejadian ban bocor itu seperti menjawab pertanyaan Budi Jamu, untuk membedakannya dengan Budi Karyo, yang bertanya mengapa dalam jarak hampir 500 km Kuching-Miri tak terlihat satu pun tukang tambal ban. "Di sini ban bocor dibawa langsung atau belakangan ke bengkel di kota atau dekat area pemukiman. Tak ada tukang tambal ban pinggir jalan," ujar Haji Helmi, koordinator TOK. TOK sedang melakukan perjalanan lintas negara untuk berpartisipasi dalam Borneo Safari, sebuah ajang touring offroad di Sabah, Malaysia. Rombongan tim terdiri dari delapan mobil asal Samarinda dan Balikpapan (Kaltim), Barabai, Amuntai, dan Banjarbaru (Kalimantan Selatan). Perjalanan dimulai dari Samarinda menuju Banjarmasin, kemudian masuk Kalteng ke Palangkaraya, Sampit, Simpang Runtu, Nanga Bulik, Sandai, terus hingga Entikong, dan memasuki negara bagian Sarawak hingga sampai Miri di hari ke-8. "Sebentar lagi kami akan memasuki Brunei Darussalam untuk bermalam dan istirahat," kata Helmi. (ant)

JAKARTA, BERNAS-Dua pemain asing Pacific Caesar Surabaya Kevin Loiselle asal Kanada dan Brian Richard Addison asal AS, memimpin klubnya meraih kemenangan perdana di Grup B Perbasi Cup, setelah sebelumnya sudah kalah dua kali. Dalam pertandingan di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, Kamis (27/10), Pacific Caesar berhasil mengalahkan Satya Wacana Salatiga dengan skor 84-66. Pada laga itu, Kevin dan Brian menorehkan catatan gemilang dengan perolehan "double-double". Brian mencetak 28 angka dan 21 rebounds, sementara Kevin membuntuti dengan 21 angka dan 17 rebounds. Kemenangan itu juga memberikan sedikit "napas" bagi Pacific untuk mengejar satu tempat di empat besar Perbasi Cup. Sementara kesempatan semifinal sudah tertutup untuk Satya Wacana Salatiga yang sudah kalah tiga kali beruntun. Satya Wacana sendiri sempat menggebrak pada kuarter pertama. Walau tanpa diperkuat pemain asing, dimotori kapten

yang juga "point guard" Budi Sucipto, pencetak 19 angka pada laga tersebut, mereka berhasil mengimbangi permainan Pacific pada 10 menit pertama meski akhirnya tertinggal skor 25-21. Namun, pada kuarter kedua sampai keempat, permainan Satya Wacana mengendur dan selalu kalah dengan selisih poin lebih dari lima bola atau sepuluh angka dari Pacific. Pacific Caesar sebenarnya bertanding tidak terlalu disiplin. Mereka melakukan 19 kesalahan atau turnover, lebih banyak daripada Satya Wacana yang mencatatkan 12 turnover. Tim asal Surabaya itu juga terlihat sangat bergantung pada dua pemain asingnya sebab hanya "shooting guard" Nuke Tri Saputra yang berhasil mencetak dua digit angka (14 poin) selain Kevin dan Brian. Di kubu Satya Wacana, selain Budi, ada dua pengoleksi dua digit angka yaitu Andre Adriano (12 poin) dan Vincent Sanjaya (10 poin). Selanjutnya, Pacific Caesar akan menghadapi M88 Aspac Jakarta pada pertandingan terakhirnya di Grup A, Jumat (27/10). (ant)

Pasific Raih Kemenangan Perdana

Timnas Siap Hadapi Piala AFF

JAKARTA, BERNAS-- Timnas Indonesia yang dipersiapkan untuk menghadapi Piala AFF 2016 di Filipina akhir November nanti terus digenjot latihan dan setelah pelatnas dilakukan di Yogyakarta kini giliran Karawaci, Tangerang, Banten menjadi lokasi yang ditunjuk Alfred Riedl. Berdasarkan data yang dirilis PSSI di Jakarta, Kamis (27/10), pelatnas di Karawaci hanya berlangsung singkat mulai 28 Oktober hingga 1 November. Ada 27 pemain yang dipanggil oleh pelatih asal Austria itu guna menjalani pelatnas sebelum menjalani pertandingan uji coba internasional itu. Dari 27 pemain yang dipanggil ada nama pemain naturalisasi, Stefano Lilipaly. Pemain yang kini memperkuat klub Belanda SC Telstar diharapkan menjadi

pembeda di lini tengah Timnas Garuda yang selama ini diisi oleh Evan Dimas, Rizky Pellu maupun Dedi Kusnandar. Sesuai dengan rencana, sebelum menjalani pertandingan Piala AFF 2016 Grup A di Filipina mulai 19 November nanti, Timnas Garuda terlebih dahulu akan menjalani pertandingan uji coba melawan tuan rumah Myanmar di Yangon, 4 November dan selanjutkan akan menghadapi tuan rumah Vietnam, 8 November. "Boaz Salossa dan kawan-kawan akan bertolak ke Myanmar pada 2 November 2016 dan kembali ke Indonesia 9 November mendatang," tulis PSSI dalam keterangannya. Bagi Timnas Garuda, pertandingan uji coba sangat penting dilakukan mengingat lawan yang akan dihadapi di Grup A cukup berat. Selain tuan rumah Filipina, anak

asuh Alfred Riedl ini akan menghadapi juara bertahan Thailand dan tim langganan juara Singapura. Sebelumnya, timnas sudah menjalani dua pertandingan uji coba yaitu melawan Malaysia yang saat itu menang 3-0 dan selanjutnya bermain imbang 2-2 melawan Vietnam. Sebanyak 27 pemain yang dipanggil untuk menjalani pelatnas di Karawaci terdiri dari Andritany Ardhiyasa, Persija Jakarta, Dian Agus Prasetyo, Pusamania Borneo FC, Kurnia Meiga Hermansyah, Arema Cronus, Jandi Eka Putra, Semen Padang Belakang, Beny Wahyudi, Arema Cronus, Manahati Lestusen, PS TNI, Fachruddin Wahyudi Aryanto, Sriwijaya FC, Rudolof Yanto Basna, Persib Bandung, Hansamu Yama Pranata Barito Putera dan Dominggus Fakdawer, Persipura Jayapura.

Selain itu Abdul Rachman, Persiba Balikpapan, Muhammad Abduh Lestaluhu, PS TNI, Gunawan Dwi Cahyo, Persija Jakarta Tengah, Bayu Gatra Sanggiawan, Madura United, Septian David Maulana, Mitra Kukar, Evan Dimas Darmono, Bhayangkara FC, Dedi Kusnandar, Sabah FA Malaysia, Rizky Ahmad Sanjaya Pellu, PSM Makassar, Bayu Pradana Andriatmoko, Mitra Kukar. Stefano Lilipaly, Telstar FC Belanda, Zulham Malik Zamrun, Persib Bandung, Rizky Rizaldi Pora, Barito Putera, Andik Vermansah, Selangor FA Malaysia Depan, Irfan Haarys Bachdim, Hokkaido Consadole Sapporo, Boaz Theofillius Erwin Salossa, Persipura Jayapura, Lerby Eliandry Pong Babu, Pusamania Borneo FC dan Ferdinand Alfred Sinaga, PSM Makassar.(ant)

NSH Jakarta Menangkan Perbasi Cup Atlet Karate Masuk PPLP JAKARTA, BERNAS-Duel antara tim terluka, masingmasing sudah dua kali kalah di dua pertandingan, di Grup A Perbasi Cup 2016, JNE Bandung Utama dan NSH Jakarta berhasil dimenangkan oleh NSH dengan skor ketat 68-66. Bertanding di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, Kamis (27/10), kedua tim menampilkan permainan "ngotot" dan saling mengejar poin. Bandung Utama, yang dimotori oleh "shooting guard" Tri Wijoyo Wilopo berhasil memaksa NSH tersudut di kuarter pertama dan kalah dengan skor selisih setengah bola atau satu poin, 22-23. NSH bagai tersengat setelah tertinggal di sepuluh menit pertama. Pada kuarter kedua, tim asal Jakarta itu memainkan operan-operan bola cepat. Mereka sempat tertinggal 36-38 dari Bandung Utama,

sebelum akhirnya "shooting guard" mereka Lutfi Eka Koswara berhasil menuntaskan lemparan tiga angka di penghujung kuarter dan membuat NSH unggul 39-38. Selepas jeda, pada sepuluh menit ketiga Bandung Utama langsung mengincar keunggulan. Mereka menekan NSH, tetapi tetap tidak mampu melampaui perolehan lawannya dan harus takluk 55-57. Kuarter keempat pertandingan berjalan seru dan imbang. Sempat terlihat sepertinya laga berakhir seri dan berlanjut ke babak tambahan ("overtime") setelah "lay up" Daniel Eka Putra membuat kedudukan imbang 66-66 di sekitar dua puluh detik terakhir. Namun, kapten NSH Azzaryan Pradhitya memupuskan perkiraan tersebut. Di dua detik akhir pertandingan, Azzaryan memasukkan bola, juga me-

lalui "lay up", dan memastikan kemenangan NSH dengan skor 68-66. Atas kekalahan ini, peluang JNE Bandung Utama ke empat besar sudah pasti tertutup. Sementara untuk NSH, kemenangan ini tidak menjamin mereka bisa melenggang ke empat besar karena tim lain di Grup A seperti tim kuat CLS Knights Surabaya sudah menang tiga kali di tiga pertandingan dan tim unggulan lain, Satria Muda Pertamina, baru main dua kali dan memenangkan dua laga tersebut. Berikutnya, NSH masih akan menghadapi Stadium Happy 8 Jakarta, tim yang juga berstatus sekali kalah dan dua kali menang, dalam lagi terakhir mereka di Grup A, Jumat (28/10). Bandung Utama sendiri berjumpa tim kuat Satria Muda Pertamina di laga pamungkasnya, Jumat (28/10). (ant)

Persiba Balikpapan Pilih Benoa BALIKPAPAN, BERNAS-- Manajemen Persiba Balikpapan bakal memilih Stadion Benuo Taka Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai kandang Tim "Beruang Madu" pada musim kompetisi Indonesian Soccer Championship 2017 jika stadion milik pemkab setempat tersebut lolos verifikasi. "Kalau Stadion Benuo Taka PPU lolos verifikasi, kita pilih PPU," kata Sekretaris Umum Persiba Balikpapan Irvan Taufik di Balikpapan, Kamis (27/10). Stadion Benuo Taka sebetulnya tak lebih dari 10 km dari pusat Kota Balikpapan, namun karena ada Teluk Balikpapan di antaranya, maka jadi diperlukan tak kurang dari 60 menit efektif untuk mencapai stadion itu dari Balikpapan. Ada masa sekitar 20 menit yang diperlukan untuk menyeberang teluk dengan kapal cepat. Menurut Irfan, akan lebih menguntungkan jika tim kebanggaan masyarakat

ISTIMEWA

BERFOTO--Timnas berfoto dalam persiapan pertandingan Piala AFF di Karawaci, Kamis (27/10).

Kota Balikpapan tersebut bermarkas di Stadion Benuo Taka. Balistik dan berbagai basis suporter lainnya akan mudah datang ke stadion dan mendukung "Beruang Madu" berlaga. Bahkan dapat dipastikan juga Persiba akan mendapat banyak suporter baru, yaitu warga Penajam Paser Utara yang notabene pernah menjadi warga Balikpapan saat masih bernama dan dalam administrasi Kecamatan Balikpapan Seberang. Kehadiran Persiba di Penajam Paser Utara juga akan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat karena dipastikan ada ribuan suporter Persiba dan tim lawan yang akan menyerbu daerah itu untuk menyaksikan timnya bertanding. "Sekarang ini kami menunggu undangan Pemkab PPU untuk melihat kondisi stadion, lalu kami mengundang penye-

lenggara liga ISC untuk memverifikasi stadion," katanya. Dengan masa lima bulan lagi, menjelang bergulirnya ISC 2017, akan ada cukup waktu untuk perbaikan seandainya tim verifikasi merekomendasikan stadion tersebut. "Agar stadion bisa digunakan untuk pertandingan kompetisi kelas Liga Super Indonesia," kata Irfan. Persiba Balikpapan terancam tidak punya kandang setelah PT Pertamina (Persero), selaku pemilik Stadion Parikesit dan Pesora, komplek olahraga dan perumahan di kawasan Karanganyar, tempat Persiba selama ini bermarkas, dibongkar pada Maret 2017. Pertamina akan menggunakan lahan tersebut untuk perluasan Kilang Minyak Balikpapan. Manajemen Persiba dengan dukungan Pemkot Balikpapan masih mencoba

mendapat perpanjangan masa pinjam pakai sampai stadion berkapasitas 40.000 tempat duduk di Batakan selesai dan bisa digunakan. Pilihan lain bagi Persiba adalah menjadi tim musafir. Pemkot Balikpapan menawarkan pindah sementara ke Stadion Mulawarman, Bontang, yang dulu menjadi markas tim elite PKT Bontang, lebih kurang lima jam perjalanan darat dari Balikpapan ke utara. Ada juga pilihan menjadi tim menumpang di Stadion Sultan Agung, stadion markas Persiba Bantul, Yogyakarta. "Stadion Mulawarman dan Stadion Sultan Agung jelas tak bermasalah diverifikasi, tapi namanya juga tim musafir, Persiba akan jauh dari suporternya. Pertandingan kandang jadi serasa tandang, dan kemungkinan menang dan dapat poin jadi menurun," kata Irfan Taufik. (ant)

KENDARI, BERNAS-Para atlet dan pelatih cabang olahraga karate berharap masuk menjadi salah satu cabang olahraga binaan program Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP) dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Wakil Ketua Bidan Pembinaan Prestasi Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Sulawesi Tenggara Isnain Kimi di Kendari, Kamis (27/10), mengatakan potensi karateka mulai tingkat kadek maupun senior cukup menjanjikan. "Populasi atlet karate yang tersebar di sejumlah perguruan di Sultra lebih dominan dibandingkan atlet beladiri lainnya sehingga cukup beralasan masuk program PPLP yang dibiayai Ke-

mentrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora)," kata Isnain. Potensi karateka Sultra tidak menonjol karena pembinaan yang tidak berkelanjutan oleh karena tidak adanya dukungan pembiayaan. "Cabang olahraga karate berharap masuk program PPLP karena pembinaan dipastikan berkelanjutan sebab dananya bersumber dari Pemerintah Pusat melalui Kemenpora," katanya. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sultra Tasman Taewa mengatakan penetapan cabang olahraga masuk program PPLP sepenuhnya menjadi kewenangan Kemenpora berdasarkan prestasi cabang olahraga sejak PON tahun 2000 di Surabaya. (ant)

JAKARTA, BERNAS-Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto ingin mengembalikan kejayaan bulu tangkis Indonesia. "Kita kembalikan kejayaan bulu tangkis Indonesia seperti dulu," kata Wiranto, Jakarta, Kamis (27/10). Dia mengatakan ingin membangun kembali Indonesia sebagai negara yang disegani dengan prestasi bulu tangkis. "Dulu kan kita disegani di seluruh dunia bahkan ya," ujarnya. Menko Polhukam Wiranto menuturkan pencalonannya sebagai Ketua Umum PP Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) periode 2016-2020

semata-mata ingin memajukan bulu tangkis Indonesia. "Kenapa saya mau maju itu bukan karena saya mau cari kerjaan, bukan cari terkenal bukan lagi untuk karier tapi karena saya pemain bulu tangkis yang tahu bulu tangkis ingin memajukan bulu tangkis Indonesia," tuturnya. Dengan pengalaman memimpin tiga cabang olahraga yakni sebagai ketua umum pada Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI), Persatuan Taekwondo Indonesia, dan Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI), Wiranto ingin menyumbangkan pengalaman yang dimiliki untuk memajukan bulu tangkis Indonesia. (ant)

Kejayaan Bulutangkis Dikembalikan


Jumat Legi, 28 Oktober 2016

Kapolri : Kejagung Ditugaskan Cari Dokumen Munir JAKARTA, BERNAS ­ Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian me­ ngatakan lembaga yang berhak mencari dokumen kematian aktivis Hak Asasi Manusia, Munir, adalah Kejaksaan Agung. “Kesepakatan pemerintah, yang mencari adalah dari Kejaksaan Agung. Yang diberi tugas adalah Kejaksaan Agung,” kata Jenderal Tito, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (27/10). Dengan demikian, menurutnya, pihaknya akan menunggu proses pen­ carian dokumen hasil investigasi Tim Pencari Fakta (TPF) terkait kematian Munir yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung. “Jadi kami tunggu saja hasilnya dari Kejagung dan rekomendasinya seperti apa,” katanya. Sebelumnya, Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) memenangkan gugatan ter­

hadap Kementerian Sekretariat Negara terkait permohonan agar pemerintah mempublikasikan laporan tim pencari fakta (TPF) kasus pembunuhan aktivis HAM Munir. Namun, pemerintahan Jokowi menyatakan istana tidak memiliki dokumen laporan TPF tersebut. Doku­ men itu disebut sejumlah pihak hilang di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tetapi, kini SBY melalui mantan Mensesneg era kepemimpinannya yakni Sudi Silalahi telah menyerahkan salinan dokumen kepada pemerintahan Joko Widodo. Tidak Boleh Kalah Aktivis pegiat HAM dari sejum­ lah lembaga mengatakan Presiden Joko Widodo tidak boleh kalah dari kekuatan­kekuatan yang berupaya

menghambat dan menggagalkan upaya pengungkapan pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib. “Sebagai seorang Presiden, pak Jokowi tidak boleh kalah. Presiden juga tidak boleh mengambil langkah­ langkah kompromistik,” kata Direktur Eksekutif lembaga pemerhati HAM, Imparsial, Al Araf, di Jakarta, Kamis (27/10). Koalisi masyarakat sipil pegiat HAM, seperti Imparsial, Kontras, LBH Jakarta, Setara Institute, serta mantan anggota TPF Munir menggelar kon­ ferensi pers atas isu dokumen laporan TPF Munir yang telah hilang. Menurut Al Araf, belum ditemukan dokumen resmi laporan TPF Munir semakin mempertegas bahwa pem­ bunuhan aktivis HAM Munir adalah pembunuhan politik dengan operasi rahasia terencana dan bersekongkol.

“Ada kekuatan tertentu yang beru­ saha keras menutupi kasus Munir. Kami tegaskan kasus Munir belum selesai. Hasil TPF belum ditindaklan­ juti, karena baru aktor lapangan yang dihukum, aktor utama belum,” kata Al Araf pula. Para pegiat HAM meminta Presiden Jokosi segera membentuk tim pencari fakta baru dengan kewenangan lebih kuat yang tidak hanya terdiri dari unsur pemerintah, melainkan juga melibat­ kan unsur masyarakat. Selain itu, pegiat HAM juga me­ minta DPR RI mengambil langkah nyata dalam upaya penyelesaian kasus Munir dengan meminta dan mendesak pemerintah menuntaskan kasus Munir, dengan membentuk TPF baru serta mendesak Jaksa Agung mengajukan PK atas kasus Muchdi PR. (ant)

Wiranto : 53 Pendukung ISIS Kembali ke Indonesia

JAKARTA, BERNAS ­ Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto, mengatakan sebanyak 53 warga negara Indonesia (WNI) yang mendukung jaringan terorisme ISIS kembali ke Tanah Air. Wiranto menuturkan pemerintah akan menggunakan pendekatan se­ cara manusiawi kepada mereka untuk menghilangkan paham radikalisasi yang membuat mereka mendukung terorisme. “’Soft approach’ itu langkah­lang­ kah yang bersifat lunak dan katakanlah

secara manusiawi kita ajak mereka untuk kembali ke jalan yang benar,” kata Wiranto, Jakarta, Kamis (27/10). Wiranto mengimbau masyarakat tetap waspada dengan paham radikal­ isme dan terorisme sehingga tidak mudah terpengaruh dengan doktrin yang salah. “Saya hanya mengatakan ayo kita waspada,” tuturnya. Dia mengatakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tentu tidak akan membiarkan begitu saja para pendukung ISIS yang kembali ke Tanah Air. “Tidak terus di ­’lost’­

Pemilih Pemula Mereka ikut mencoblos bu­ kan karena pilihan politiknya secara pribadi, namun le­ bih karena takut mendapatkan sanksi sosial. Pemilih pemula hanya asal memilih calon­ calon kepala daerah dan tidak mempedulikan apakah pilihan tersebut tepat atau tidak. Selain asal­asalan me­ milih, sebagian dari pemilih pemula dimungkinkan juga tidak menggunakan hak pilih­ nya atau golput. Persoalan ini akan berdampak pada pemilihan kepala daerah di DIY karena hasil pemilihan yang dilakukan ‘ngawur’ dan tidak rasional. “Hal ini bahaya bila terjadi karena mereka merupakan representasi pemilih pemula secara nasional. Apa yang terjadi di Jogja dimungkinkan juga terjadi di daerah­daerah lain di Indonesia,” kata Hadi. Bila persoalan tersebut tidak segera ditangani, lanjut Hadi, maka nantinya akan terjadi ‘lost generation’ ka­ derisasi politik di masa depan. Salah satu gejala yang sudah nampak saat ini adalah pada politik dinasti dari parpol karena mereka kesulitan men­ cari kader yang berkualitas. Untuk mengatasi persoalan tersebut, lanjut dosen Fakultas Psikologi tersebut, tim kampa­ nye para calon kepala daerah harus cerdas. Mereka seha­

Sambungan dari hal 1 rusnya mampu memberikan pendidikan politik bagi para pemilih muda agar tidak apa­ tis dengan pilkada dan calon kepala daerah yang diusung. Paradigma politik yang di­ anggap hanya mengedepankan kekuasaan, manipulasi, sarang korupsi, kotor, kejam, penuh konspirasi, umbar janji, kon­ troversi, penuh kebohongan dan bisa dibeli dengan uang pun bisa diubah sebaliknya. “Selain pendidikan politik, para politisi senior seharus­ nya mampu menjadi teladan bagi generasi muda. Dengan demikian dia bisa menjadi iklan berjalan sebagai sosok politik yang bersih dan idea­ lis,” tandasnya. Sebelumnya, Badan Ekse­ kutif Mahasiswa (BEM) se­ jumlah perguruan tinggi (PT) di DIY juga menuntut pilkada Yogyakarta yang bersih. Me­ reka menuntut para calon kepala daerah untuk tidak menggunakan pilkada sebagai ajang mencari keuntungan dan kekuasaan tanpa memikirkan hak­hak rakyat. “Kami memperingatkan calon walikota Jogja untuk tak menjual Yogyakarta demi kepentingan penguasa atau pengusaha. Jogja ora didol, Jogja istimewa,” ujar Presiden BEM UNY, Zaki Mubarok. (ptu)

kan (dibiarkan) begitu saja ya, dan saya sejauh ini mengatakan bahwa BNPT telah melakukan apa yang harus dilakukan,” ujarnya. Menko Polhukam Wiranto me­ nuturkan tidak dapat merinci terkait penanganan terorisme tersebut. “Kalau masalah­masalah begitu saya tidak bisa menjelaskan secara tuntas secara detail kepada anda pada masyarakat, masalah terorisme, masalah penculikan masa saya sampaikan kepada masyarakat,” tuturnya. Dia berharap para pendukung

ISIS itu dapat kembali ke kehidupan normal tanpa bersandar pada paham radikalisasi. “Pemerintah Indonesia melakukan pendekatan manusiawi, mengajak mereka untuk kembali ke kehidupan normal. Kami hapus ‘brainwash’ (cuci otak) oleh terorisme di Suriah dari ISIS. Kelihatannya ada beberapa kategori yang bisa kembali seperti masyarakat biasa. Untuk tokoh­tokoh yang keras tentu diberi perlakuan yang khusus,” ujarnya. (ant)

Divonis 20 Tahun Penjara, Jessica Banding JAKARTA, BERNAS ­ Pengadilan Negeri Jakarta Pusat melalui Ketua Majelis Hakim, Kisworo memvonis Jessica Kum­ ala Wongo, terdakwa atas kasus meninggalnya Wayan Mirna Salihin selama 20 tahun penjara. Wayan Mirna Salihin tewas pada Rabu, 6 Januari 2016 di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta. Korban meregang nyawa akibat menenggak kopi es vietnam yang dipesan oleh temannya, terdakwa Jessica Kumala Wongso. Tim kuasa hukum Jessica Kumomo Wongso terdakwa atas

kasus meninggalnya Wayan Mir­ na Salihin mengajukan banding setelah Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memvonis Jessica 20 tahun penjara. “Putusan ini tidak berdasar­ kan hukum dan lonceng kema­ tian bagi keadilan, kami kami nyatakan banding,” kata Otto Ha­ sibuan, Pengacara Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (27/10). Setelah pembacaan putusan tersebut, Jessica langsung meng­ hampiri dan kemudian berbincang dengan tim kuasa hukumnya soal

putusan 20 tahun penjara tersebut. “Saya tidak terima atas putusan ini karena sangat tidak adil dan sangat berpihak,” kata Jessica. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat melalui Ketua Majelis Hakim, Kisworo telah memvonis Jessica Kumala Wongo, terda­ kwa atas kasus meninggalnya Wayan Mirna Salihin selama 20 tahun penjara karena telah terbukti secara sah dan meya­ kinkan melakukan pembunuhan berencana terhadap Wayan Mirna Salihin.(ant)

Satgas Saber Pungli Dikukuhkan Hari Ini

JAKARTA, BERNAS ­ Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto akan mengukuhkan Satuan Tugas (Satgas) Sapu Bersih (Saber) Pungutan Liar (Pungli) pada Jumat (27/10). “Ada pelantikan (Satgas Saber Pungli) besok ya,” kata Wiranto, Jakarta, Kamis (27/10). Menko Polhukam Wiranto mengadakan rapat bersama Ketua Pelaksana Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar Komisaris Jenderal Dwi Priyatno dan ang­ gota satgas lain untuk membahas kegiatan satgas tersebut.

Analis Kebijakan Madya Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian RI (Polri) Komisaris Besar Polisi Rikwanto mengatakan sekretariat Satgas Saber Pungli akan berada di Ke­ menterian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan. “Kita rapat­rapat terakhir untuk segera dibentuk satgas, satgasnya mau gimana terus besok pelantikan,” tuturnya. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden No.87 Ta­ hun 2016 tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar yang mengatur upaya pemberantasan

pungli secara terpadu. Menko Polhukam Wiranto mengatakan pembentukan Satgas Saber Pungli ditujukan untuk menciptakan ketentraman bagi masyarakat, menjadikan proses pelayanan publik lebih bersih dan lebih cepat, membangun kepastian dan kepercayaan publik terhadap aparat pemerintah yang melayani mereka. Dengan pembentukan Satgas Saber Pungli, Wiranto berharap pungli dapat dibersihkan secara tuntas, sistematis dan menyeluruh sehingga kegiatan pemberantasan pungli itu akan bersifat simultan. (ant)

Terancam Tergusur

Sambungan dari hal 1

Warga memasang spanduk penolakan di pintu masuk kampung. Ketua RT 18 Kroco, Desa Sendangsari, Sukarja, me­ ngatakan warganya sudah berembug. Sebanyak 99 persen warga Kroco menolak pemban­ gunan kantor pemda terpadu di daerahnya. “Kami sepakat akan meno­ lak penggusuran. Kami sudah merasa hidup ayem tentrem di sini. Kami tidak mau terjadi penggusuran,” katanya. Menurut Sukarja, war­ ganya berpendapat hidup ayem tentrem adalah utama. “Punya uang sedikit tetapi hidup ayem tentrem, pegang uang banyak tidak tentrem, tidak menye­ nangkan,” ujarnya. Hal yang sama diungkapkan Sagimin, tokoh masyarakat. Menurutnya warga sudah men­ cintai hidup di lingkungannya. “Ki Cokrojoyo yang membuka pertama kali perkampungan di sini sudah berpesan secara tu­ run temurun. Beliau yang juga dikenal sebagai Sunan Geseng ini berpesan agar dalam hidup tidak mengabdi pada harta, tetapi agar mengabdi pada Al­ lah SWT,” katanya. Sagimin mewakili warga lainnya meminta pemerintah tidak memaksakan kehendak­ nya. Warga memiliki hak berpendapat dan mendapat­ kan kehidupan seperti yang diinginkan. Pengembangan kota Kantor Pemkab Kulonpro­ go diwacanakan akan dipindah ke arah utara dari lokasi saat ini. Pemindahan tersebut dalam rangka mengembangkan kota. Kepala Dinas Pekerjaan Umum DPU Kabupaten Ku­ lonprogo, Sukaca, yang di­ dampingi Kabid Ciptakarya, Zahram Asurawan, membena­ rkan rencana tersebut. Namun hingga saat ini belum ada lokasi pasti mana yang akan tempati. “Riset untuk pemindahan komplek kantor sudah dibahas beberapa tahun silam, namun hingga saat ini belum ada kepastian. Yang jelas kelak tidak akan ada penggusuran

tempat tinggal,” kata Sukaca. Beberapa alasan yang di­ ungkapkan Sukaca, antara lain untuk pengembangan wilayah. Dengan adanya ban­ dara maka daerah selatan akan bekembang, sehingga kawasan utara rel kereta api juga harus berkembang. Alasan lainnya adalah se­ lama ini banyak kantor dinas yang tanahnya masih menyewa tanah kas desa. Lokasinya men­ car. Kondisi gedung juga sudah banyak yang tua sehingga perlu ada pembaruan. “Konsultan waktu itu memberikan empat alternatip lokasai. Pertama di daerah Tanjungharja, Desa Kaliagung, Kecamatan Giripeni dan di Kroco dan Blumbang, Keca­ matan Pengasih,” kata Sukaca. Khusus untuk Giripeni ditolak oleh Sukaca, karena lokasinya di selatan rel kereta api. Untuk tiga lokasi lainnya kelak juga akan dilakukan sosialisasi. “Untuk lokasi di Pengasih tersebut antara lain karena lokasinya relatif kosong dan tandus. Tidak akan ada rumah yang tergusur nantinya,” ujar Sukaca. Zahram Asurawan menam­ bahkan, sosialisasi dilakukan sekarang karena memang sudah disiapkan anggarannya sejak awal. Zahram menyatakan, tidak ada masalah politis dalam sosialisasi ini. Tidak ada kese­ ngajaan menguntungkan siapa dan merugikan siapa. Kedua pejabat DPU terse­ but menyatakan, sosialisasi yang dilakukan merupakan sosialisasi awal. Kelak akan ada sosialisasi lebih lanjut yang dialogis. “Besok akan kita minta warga seperti apa keinginannya,” kata Sukaca. Pemindahan Kantor Pem­ kab menjadi kantor terpadu, membutuhkan lahan seluas sekitar 30 hektar. Lahan yang tersedia di pedukuhan Kroco Sendangsari dan Blumbang Karangsari yang bersebelahan, seluas 27 hektar. Diantaranya terdapat 17 rumah yang berdiri di atasnya. Keseluruhannya ada 66 bidang tanah.(wid)

Sultan : Jaga yang berlaku, termasuk menanti persetujuan Kemendagri saat akan memutuskan peraturan dae­ rah strategis termasuk APBD. “Dengan cutinya Walikota Jogja karena memasuki masa kampanye, maka harus ada peng­ ganti agar roda pemerintahan dapat berjalan. Hal penting yang akan dilakukan selama menjabat adalah membuat para PNS di Pemkot Jogja tetap netral serta menjaga keamanan dan keter­

Sambungan dari hal 1

tiban di Kota Jogja. Selain itu PNS jangan melakukan tindakan yang mengarah ke pelanggaran terkait Pilkada,” katanya. Surat Keputusan (SK) dari Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) telah diterima sejak Rabu (26/10) siang. Pel­ antikan tersebut juga dihadiri oleh walikota­wakil walikota non­aktif Haryadi Suyuti dan Imam Priyono. (jay)

Anies Tertarik

Sambungan dari hal 1

“Dulu kumuh dan sekarang menjadi tempat yang indah karena sudah ditata,” imbuhnya. Kunjungan ke permukiman di bantaran Kali Code meru­ pakan salah satu rangkaian kedatangan Anies di Yogyakarta, sehari sebelum masa kampanye pemilihan kepala daerah DKI

Jakarta. Sebelum tiba di Kali Code, Anies menyempatkan men­ gunjungi kediaman ibunya dan berziarah di makam Panglima Besar Jenderal Soedirman di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara, Yogyakarta. (ant)

Ingat hanya s/d Akhir Bulan

Contact Person : 0858 7575 1871

BATA RINGAN CLC

LITECON

0274 . 292 21 21

Bahan Utama Pasir & Semen Tanpa Pembakaran Ringan & Kuat Cocok untuk Daerah Labil

INFO IKLAN RENDEZVOUS Ukuran : 10 - 20 - 60 7,5 - 20 - 60

0274 . 292 21 21 0274 - 292 23 23

INDUSTRI UBIN CON BLOCK GENTENG BETON BATA RINGAN

PT DIAMOND BARU Jl. Magelang KM. 7,2 Yogyakarta Te l p . ( 0 2 7 4 ) 8 6 7 7 8 8 , 8 6 8 0 7 0 , 8 6 8 0 7 3

20%

www.harianbernas.com


Inspirat r HALAMAN 8

JUMAT LEGI, 28 OKTOBER 2016

Drs Keliek J Soegiarto

Mendidik Anak agar Mampu Menciptakan Kehidupan Lebih Baik DRS Keliek J Soegiarto saat ini banyak aktif di bidang pendidikan, khususnya tingkat prasekolah (pre-school) dan sekolah dasar (primary secondary). “Saya mengelola sekolah Mutiara tingkat Playgroup-TK-SD-SMP. Saya juga mengelola Blue Dolphin Pre-School yang bersifat internasional. Lebih banyak sebagai guru, konsultan pendidikan dan sebagai salah satu pemilik. Selain itu, memberikan, mengubah mindset tentang kehidupan, motivasi, nilai-nilai kehidupan, inspirasi-inspirasi pendidikan melalui training kepada guru-guru,” kata Keliek J Soegiarto kepada Bernas, Rabu (26/10). Pria kelahiran Jogja ini awalnya tidak ingin menjadi seorang pendidik karena berlatar belakang pengusaha. “Kemudian, saya bersekolah di IKIP Sanata Dharma, Jurusan Bahasa Inggris. Nah, dari situ saya harus melakukan Praktek Pengalaman Lapangan. Sekitar tahun 1975, saya harus mengajar di Stella Duce, lalu praktek mengajar di Santa Maria. Dari situ, saya merasakan bahwa menjadi guru itu menarik sekali. Akhirnya, saya memutuskan menjadi guru. Pengalaman unik lainnya saya merasakan begini. Ketika saya bekerja di meja, hal-hal yang saya

BIODATA Nama : Drs Keliek J Soegiarto Tempat lahir : Jogja, 2 Juni 1952 Aktivitas : pendidik, konsultan pendidikan, mengelola sekolah Playgroup-TKSD-SMP Mutiara Persada dan Blue Dolphin PreSchool serta toko bakery Organisasi : Anggota Rotary Club of Mataram Yogyakarta Facebook : Keliek JS

lakukan lebih bersifat rutin. Namun, kalau mengajar orang atau menjadi guru, saya menghadapi situasi yang setiap saat selalu berbeda karena berhadapan dengan orang yang selalu berbeda, baik saat mengajar di SD, SMP, SMA atau mahasiswa di Universitas Kristen Maranatha dan Universitas Sanata Dharma. Saya merasakan sesuatu yang membuat saya tetap senang dengan pendidikan. Saya bisa menjadi inspirasi atau mengubah mindset seseorang untuk menjadi lebih baik. Itu yang saya rasakan. Contohnya, saya sudah mengajar 41 tahun,” paparnya tentang ketertarikannya menjadi pendidik. Keliek yang bercita-cita menjadi pilot saat masih kecil, memiliki pandangan tersendiri tentang guru. “Saya tidak mungkin bisa mengubah dunia dan negara, kecuali menjadi presiden. Namun saya punya siswa SMP, SMA dan mahasiswa. Di situ, sebagai guru saya bisa menanamkan nilai-nilai kehidupan pada mereka. Kalau saya punya satu siswa atau mahasiswa saja berubah hidupnya karena saya, itu sudah menjadi kebanggaan. Tidak usah dua ratus. Satu saja. Kenapa? Karena yang satu ini akan mengubah yang lain. Saya sudah banyak buktikan. Saya memliki banyak siswa yang sampai hari ini menjadi partner atau rekan saya dalam kehidupan, misalnya saya mempunyai Blue Dolphin Pre-School, sekolah yang kami bangun bersama-sama dengan murid SMP saya tahun 77,” urainya. Mantan Distric Governor Rotary Club of Mataram Yogyakarta ini membagikan pengalaman unik di bidang pendidikan. “Saat mendirikan sekolah Mutiara Persada, saya berada di Bandung. Umur anak saya hampir 3 tahun. Kami sudah mendapatkan sekolah yang bagus. Ketika itu, saya harus pulang ke Jogja karena ibu saya sakit keras sebagai anak harus pulang untuk mengelola bisnis keluarga. Di Jogja, saya menemukan kesulitan untuk memilihkan sekolah untuk anak saya. Waktu itu, saya harus meninggalkan profesi guru dan dosen di Bandung. Ibu (istri) juga meninggalkan profesinya sebagai guru di Bandung. Sebetulnya, hidup kami sudah mapan dengan profesi guru, tapi tiba-tiba harus pulang ke Jogja. Saya langsung masuk ke Sanata Dharma. Menjadi suatu masalah ketika akan memasukkan anak saya ke sekolah. Saya mencari sekolah yang tepat untuk anak saya, tidak bisa menemukan. Jadi, anak saya sampai pindah sekolah sampai tiga sekolah,” katanya. Kemudian, kami berpikir-pikir, kenapa tidak membuat sekolah saja. Karena kami membandingkan Bandung, waktu itu tidak cocok dengan sistem, situasi sekolah dan

masih dikelola dengan tradisional dan fasilitas apa adanya. Sekolah Mutiara Persada ini berawal dari kekecewaan kami karena tidak bisa menemukan sekolah yang sesusai dengan pandangan kami. “Kecewa yang positif akan membangun dan itu yang selalu saya lakukan,” paparnya. Past Distric Governor Rotary Club of Mataram Yogyakarta ini juga membeberkan masalah yang sering dihadapi dalam kesibukan mengurusi sekolah-sekolahnya. “Kalau finansial pasti ya. Kalau bicara finansial, sekolah itu bukan institusi yang mencari keuntungan. Kalau mau dihitung kan gampang, berapa jumlah siswa, berapa uang sekolah, kan ketemu angkanya. Setahun ini sekolah ini dapat berapa? Tinggal menghitung gampang sekali. Lain dengan bisnis yang besok bisa dapat satu juta, besok sepuluh juta, lusa tiga puluh juta. Kalau sekolah kan jumlah siswanya kan tetap, jadi penerimaannya sama. Menyikapinya pintar-pintar me-memanage keuangan ya karena sekolah bukan instansi mencari keuntungan, tapi harus untung dong. Kalau tidak untung, sekolah pasti bangkrut dan tutup. Kita harus berjuang mengatur keuangan sedemikian rupa sehingga harus ada kelebihan,” katanya. Selain itu, penyuka hobi berpetualang ini juga menyinggung tentang permasalahan untuk menyelaraskan antara tujuan pendidikan sekolah dengan tujuan pendidikan orangtua kepada anak-anaknya. “Misalnya, kalau kita berbicara pre-school, pre-school itu kan tidak dianjurkan anak diajar untuk membaca dan berhitung karena pres-school masa anakanak bermain. Di dalam bermain, anak-anak belajar nilai-nilai kehidupan. Tapi, realita, orangtua menuntut anak-anaknya selesai pre-school bisa menulis, menghitung dan membaca. Karena pada saat anak masuk SD, salah satu yang dibutuhkan kemampuan anak yang bisa menulis, membaca dan berhitung. Di sini kan ada gap, di sini tidak boleh diajar, tapi dituntut kebutuhannya. Menyikapinya, dengan memberikan permainan, yang ada huruf H. Nah, di situlah anak-akan mengerti huruf H. Sebagai sekolah harus pintar-pintar, tetap menyesuaikan perkembangan anak yang usianya bermain, tapi pada saat yang sama, juga harus mempersiapkan mental mereka untuk bisa memahami apa yang harus dilakukan di masa depan,” terangnya. Alumni IKIP (kini universitas, red) Sanata Dharma ini menjelaskan tentang tantangan dunia pendidikan. “Sekarang kita menyekolahkan anak untuk apa. Orientasinya, luluskerja. Kerja di mana, pekerjaan yang sifatnya bekerja dengan orang lain, di kantor, di

PSIM vs Perssu Terancam Tanpa Penonton JOGJA, BERNAS-- Laga antara tuan rumah PSIM Yog­ yakarta kontra Perssu Super Madura dalam putaran kedua babak 16 besar ISC Seri B Grup A yang dijadwalkan digelar di Stadion Sultan Agung Bntul, Sabtu (29/10) besok, terancam tanpa penonton. Kondisi itu terjadi lantaran Panpel PSIM hingga Kamis (27/10) sore kemarin belum mendapatkan izin dari pihak Polres Kabupaten Bantul untuk menggunakan Stadion Sultan Agung yang sejak babak pe­ nyisihan menjadi home base tim berjuluk Laskar Mataram tersebut. Bahkan, berdasarkan informasi dari manajemen dan

Panpel PSIM, pihak Polres Bantul mengisyaratkan tidak akan mengeluarkan izin pertan­ dingan PSIM melawan Perssu menyusul terjadinya kerusuhan antaroknum suporter saat PSIM menjamu PSCS Cilacap di tem­ pat yang sama, 15 Oktober lalu. Namun, manajemen dan Panpel PSIM tetap berupaya melakukan komunikasi dan pendekatan kepada pihak Pol­ res Bantul untuk memeroleh izin. “Sampai saat ini kami masih terus berupaya untuk mendapatkan izin dari Polres Bantul,” ujar Ketua umum sekaligus manajer tim PSIM, Agung Damar Kusumandaru di Wisma PSIM Baciro, Kamis

(27/10) sore. Bahkan, lanjut Agung Damar, manajemen dan Panpel PSIM siap mememuhi segala persyaratan yang diminta pi­ hak Polres Bantul, termasuk kemungkinan menggelar per­ tandingan melawan Perssu tanpa penonton. “Ya mau bagaimana lagi. Yang penring bagi kami sekarang PSIM bisa bertanding melawan Perssu sesuai jadwal dari PT GTS (Gelora Trisula Semesta) selaku operator even ini,” tambah Ketua Komisi D DPRD Kota Yogyakarta tersebut. Secara terpisah, Sekre­ taris PSIM, Jarot Sri Kastawa menambahkan, laga melwan

Perssu harus terlaksana sesuai jadwal karena jika tiak, PSIM dipastikan bakal terkena huku­ man denda plus sanksi WO. Apalagi, sejak Kamis (27/10) kemarin, tim tamu Perssu su­ dah tiba di Yogyakarta . Oleh karenanya, Jarot mengisyarat­ kan, jika memang pihak Polres Bantul tidak memberikan izin maka salah satu alternatifnya, pertandingan terpaksa dilak­ sanakan di Stadion Sasana Krida komplek Akademi TNI AU. “Itu pun jelas harus tanpa penonton karena Stadion terse­ but selama ini lebih banyak digunakan untuk menggelar laga usiran,” ujar Jarot. (rob)

Gempa Gemparkan Liga Italia

MILAN, BERNAS ­­ Per­ tandingan Liga Italia antara Pescara dan Atalanta sempat terganggu pada Rabu (26/10) waktu setempat, ketika be­ berapa kali terasa guncangan dari gempa bumi yang menerpa Italia tengah. Tayangan televisi memper­ lihatkan orang­orang bergegas menuju pintu­pintu keluar dan terlihat cemas, sedangkan para pemain dan ofisial tetap berada di lapangan. Permainan dite­ ruskan setelah terhenti selama empat menit. Pertandingan di Stadio Adri­ atico di Pescara, yang terletak di pesisir timur Italia, juga terkena dampak hujan deras. Laporan­laporan media mengatakan banyak penggemar yang meninggalkan stadion saat turun minum, dan pertandingan diteruskan dengan suasana yang kurang nyaman. Atalanta memenangi pertandingan itu dengan skor 1­0. Dua gempa bumi yang kuat menghantam wilayah Italia te­ ngah pada Rabu, namun tidak ada laporan korban jiwa. Dua gempa bumi itu, yang

ISTIMEWA

RAYAKAN GOL--Pemain Inter Milan, Mauro Icardi merayakan gol dengan mendatangi tribun tifosi Inter Milan saat menang 2-1 dari Turino, Rabu (26/10) waktu setempat.

kejadiannya berselang dua jam, menyebabkan rusaknya sejumlah bangunan tua, termasuk seba­ gian gereja bersejarah yang saat kejadian berlangsung sedang kosong. Sementara Mauro Icardi mencetak gol saat pertandingan

tinggal menyisakan dua menit untuk membawa Inter Milan menang dramatis 2­1 atas Torino, yang berpeluang menyelamatkan pekerjaan pelatih Frank de Boer. Penyerang Argentina itu juga menyarangkan gol pembukaan Inter pada pertandingan di mana

mereka kerap menyia­nyiakan peluang, namun mereka sempat terlihat akan kembali menelan rasa frustrasi setelah Andrea Belotti memaksimalkan kesala­ han di pertahanan Inter untuk menyamakan kedudukan. (ant)

bank atau PNS? Mindset yang masih banyak dipegang banyak orang. Padahal, sekolah itu kita belajar untuk menghadapi masa depan, masa depan kita sendiri sebagai manusia yang lebih baik, bukan untuk menjadi pegawai. Saat ini banyak digalakkan entrepreneurship atau selfindependence. Sekolah itu mendidik anak untuk bisa menemukan diri sendiri. Dari temuan dirinya sendiri, ia bisa menentukan hidupnya yang akan datang lebih baik itu seperti apa,” katanya. Pengagum sosok ayah dan ibu ini menegaskan bahwa sekolah Mutiara Persada selalu mengandaikan seorang anak itu memiliki kapasitas dan kemampuan sendiri-sendiri. “Satu prinsip yang kami pegang, tidak ada anak bodoh, tidak ada anak malas dan tidak ada-anak nakal. Kalau ada anak tidak bisa, bukan karena dia bodoh tapi karena hanya belum tahu,” ucapnya. Ia pun mengungkapkan alasan mengapa menekuni dunia pendidikan. “Karena punya passion di bidang pendidikan itu. Karena saya punya kesempatan untuk bisa menanamkan nilai-nilai kehidupan sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak. Tidak ada yang lain kecuali passion. Sampai hari ini, saya masih mengajar, mendidik dan mengurus kurikulum. Saya sedang membangun kurikulum Mind Synergic Transformation Curicculum. Kami berpandangan bahwa pengembangan otak itu terjadi bersama-sama, tapi harus dilakukan secara sinergi. Dari otak belajar bahasa, dari kemampuan bahasa mereka menguasai ilmu-ilmu yang lain. Akan dipakai Juni tahun 2017,” katanya. Ia pun merasa penting bahwa yang

dilakukannya ini penting dibagikan kepada masyarakat karena bisa berperan serta untuk menyiapkan murid-muridnya menjadi dirinya sendiri dan manusia yang lebih baik. “Saya tidak menuntut menjadi doktor, dokter, profesor, insinyur atau apa. Itu hanya gelar akademik, gelar profesional. Tapi, saya ingin anak ini mampu mengenali dirinya dan menciptakan kehidupan yang lebih baik sesuai dengan kapasitas masing-masing,” katanya mantap. Penulis kata-kata positif dan motivasi ini membagikan inspirasinya. “Saya hanya punya satu kalimat: ‘Pasrah, tapi Jangan Pernah Menyerah’. Kalau orang Jawa, pasrah konotasinya negatif. Saya punya satu prinsip hidup pasrah, tapi tidak pernah menyerah. Artinya, saya menjalani hidup ini pasrah. Saya serahkan semuanya pada Tuhan. Maunya Tuhan apa sih. Apapun kesulitannya saya pasrah, bukan berarti diam, tapi tetap berjuang dan berusaha serta berdoa,” katanya. Pendidik ini membeberkan rencana project terdekat dan impiannya. “Membangun sekolah Mutiara Persada ini sampai tingkat SMA. Untuk Blue Dolphin membuka sekolahsekolah di kota-kota Indonesia. Di Bali sudah membuka dua. Dua hari lagi opening satu Blue Dolphin di Sunter Jakarta. Rencana akan mendirikan lima di Jakarta. Merintis di daerah Sumatera, Kalimantan, dan daerah lain. Impiannya, sekolah-sekolah saya bisa berkembang semaksimal mungkin dan seoptimal mungkin. Berguna untuk anak-anak sehingga menjadi dirinya sendiri dan lebih baik, termasuk mendirikan sekolah di seluruh Indonesia,” paparnya. (paulus yesaya jati)

ISTIMEWA

Drs Keliek J Soegiarto bersama istri tercinta

Mata Bawa United ke Perempat Final LONDON, BERNAS­­ Juan Mata menjadi pencetak gol untuk membawa Manches­ ter United melaju ke perem­ pat final Piala Liga dengan kemenangan 1­0 atas rival sekota Manchester City pada Rabu (26/10) waktu setempat ketika Jose Mourinho meraih kemenagan atas salah satu seteru lamanya Pep Guardiola. Mata menembakkan bola mendatar melewati kiper City Willy Caballero pada awal babak kedua di Old

Trafford, pada malam yang hanya dihiasi sedikit pelu­ ang namun nuansa “derby” sangat terasa, ketika manajer United Mourinho memenangi pertarungan taktik melawan Guardiola. West Ham United juga melaju ke delapan besar setelah mereka menang 2­1 atas Chelsea pada “derby” London, yang dirusak oleh aksi perkelahian pada akhir pertandingan. Ta n d u k a n C h e i k h o u

Kouyate di babak pertama dan sepakan mendatar Edimilson Fernandes membawa West Ham memimpin 2­0 di Stadion London, sebelum Gary Cahill mengemas gol hiburan dari jarak dekat pada fase akhir pertandingan. Southampton menambah penderitaan Sunderland, ke­ tika pemain termahal mereka Sofiane Boufal mencetak gol dari jarak jauh pada babak kedua untuk mengamankan kemenangan 1­0.(ant)


HOT LINE IKLAN & REDAKSI 0274 - 292 2121 0274 - 292 2323 FAX. 0274 - 2922323

HALAMAN 9

JUMAT LEGI, 28 OKTOBER 2016

Shubuh

: 04.33

Dhuhur

: 11.47

Ashar

: 15.08

Maghrib

: 17.39

Isya’

: 18.53

Pemkot Layangkan Peringatan Kedua

JOGJA, BERNAS – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Ketertiban (Dintib) Kota Yogyakarta memutuskan untuk melayangkan surat peringatan kedua kepada pengelola delapan menara telekomunikasi tidak berizin setelah tidak ada tanggapan atas surat peringatan pertama. “Hari ini (kemarin) kami kirimkan.

Tahapannya memang seperti ini, yaitu dimulai dari peringatan pertama hingga maksimal ketiga dengan jangka waktu tujuh hari. Jika tidak ada tanggapan hingga peringatan ketiga, maka akan dilakukan pembongkaran,” kata Nurwidi Hartana, Kepala Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta, Kamis (27/10) kemarin. Menurut dia, delapan menara teleko-

munikasi yang sudah mendapatkan peringatan adalah menara yang dibangun di fasilitas umum seperti trotoar dan taman. Sedangkan untuk menara yang ada di atap bangunan atau roof top belum diberi peringatan. Nurwidi menambahkan, selain delapan menara yang sudah diberi peringatan, Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta juga

terus melakukan pendataan tahap kedua terhadap menara-menara telekomunikasi yang dimungkinkan tidak berizin. “Penertiban memang harus dilakukan setahap demi setahap karena masalah anggaran. Penertiban menara telekomunikasi tidak berizin semula tidak ada dalam rencana penertiban kami,” katanya.

Nurwidi menambahkan, azas kemanfaatan atas keberadaan menara telekomunikasi juga perlu diperhatikan agar masyarakat selaku konsumen tidak dirugikan karena mengalami hambatan saat akan berkomunikasi. Kepala Dinas Perizinan Kota Yogyakarta Heri Karyawan menyebutkan ada ke hal 15

Stroberi Bermunculan di Pot Mungil

ARIE GIYARTO/HARIAN BERNAS

STROBERI DI POT MUNGIL – Untarmaji menunjukkan pohon stroberi yang berbuah di pot mungil, Selasa (25/10), di PASTY Jalan Bantul. Tanaman buah bisa menjadi cantik dan menarik ketika ditanam di pot mungil kemudian buahnya bermunculan.

TANAMAN hias tak sebatas aneka bunga dan kaktus maupun pohon dengan daun-daun yang menarik. Kini tanaman buah pun bisa menjadi cantik dan menarik ketika ditanam di pot mungil kemudian buahnya bermunculan. Salah satunya adalah stroberi. Buah bercita rasa asam manis segar ini belakangan mulai ditanam dalam pot kecil-kecil. “Sifatnya sekadar senang saja, bukan untuk diambil buahnya seperti dibudidayakan secara lebih intens,” kata Untarmaji, seorang pedagang aneka tanaman hias, perindang dan buah-buahan di Pasar Aneka Satwa dan Tanaman Yogyakarta (PASTY) dalam perbincangan dengan Harian Bernas di kiosnya, Selasa (25/10) siang. Didukung teknologi pembiakan seperti okulasi, stek, cangkok, sambung pucuk ditambah aneka pupuk dan pemberantas hama, tanaman buah-buahan bisa berbuah sempurna meski di dalam pot atau lebih dikenal dengan tabulampot. Pot biasanya menggunakan drum yang dipotong. Di kios Untarmadji, ada kelengkeng dalam pot berbuah cukup lebat. Ada juga puluhan jeruk dalam satu pot. Di kios Fery yang berseberangan, mangga-mangga arumanis bergelantungan. Buahnya besar-besar. “Masalahnya tinggal per-

awatan dan pemupukan saja,” kata Fery. Mangga dalam pot yang bergelantungan buah itu harganya ditawarkan Rp 350.000. Dia menyarankan beli saja bibitnya. Hasilnya akan sama apabila perawatannya bagus, mendapat sinar matahari penuh dengan pemupukan seimbang sesuai dengan fase pertumbuhannya. Bibit mangga Thailand yang pelok atau isi buahnya sangat tipis setinggi hampir satu meter, dilepas dengan harga Rp 35.000. Fery menjamin, dengan perawatan yang baik, dalam waktu setahun pohon sudah akan belajar berbunga. PASTY merupakan surga bagi pecinta tanaman. Juga aneka burung, aneka binatang dan ikan hias di sektor timur. Di tempat itu, pengunjung bisa mendapatkan, atau sekadar mencuci mata menyaksikan jambu madudeli bergelantungan atau yang masih berbunga meski masih dalam polybag. Juga tersedia aneka anggrek bermekaran, yang dijual sesuai dengan jenis dan kondisi pohonnya. Jenis Dendrobium berkisar antara Rp 35.000 sampai Rp 90.000. Untuk yang berharga mahal tersebut, batang tanamannya besar-besar dan tampak kekar. Daunnya hijau mengkilat tanda tanaman itu sehat dan bunganya bermekaran. ke hal 15

SLEMAN, BERNAS -Bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2016, Jumat (28/10) hari ini, Jogja Incorporated dideklarasikan. Acara launching Jogja Incorporated dilaksanakan di ruang Meeting Room Edelweis Sahid Rich Jogja Hotel Jalan Magelang Km 6 Sleman. “Semangat perjuangan pemuda menjadi momentum Jogja Incorporated ini dideklarasikan di Yogyakarta,” tutur GKR Mangkubumi, Ketua Badan Pembina Jogja Incorporated, Kamis (27/10) kemarin. Dia menjelaskan, Jogja Incorporated merupakan gerakan masyarakat kewirausahaan di DIY. Gerakan ini diinisiasi oleh Kadin DIY serta dibangun dengan semangat gotong royong, bermartabat dan menghormati kaidah-kaidah bisnis yang sehat. Adapun tujuannya adalah memberi ruang partisipasi para pelaku usaha sebagai aktor utama dalam potensi ekonomi strategis di wilayah DIY. “Gerakan ini untuk mendo-

rong percepatan ekonomi Yogyakarta dalam kerangka MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) untuk bisa melakukan proteksi pasar lokal dan mendorong usaha kompetitif dengan kapital kuat,” ujarnya. Jogja Incorporated juga melakukan proteksi dan pengembangan aset dan tanah strategis di Yogyakarta, mendorong semangat kewirausahaan masyarakat, memberikan ruang kepada pengusaha lokal dalam program pembangunan nasional maupun daerah. GKR Mangkubumi lebih lanjut menyampaikan perkumpulan Jogja Incorporated merupakan gerakan untuk mendorong percepatan pembangunan DIY melalui identifikasi potensi, menyusun rencana bisnis, memberikan asistensi/pendampingan, promosi dan advokasi kepada pelaku bisnis UKM, agar mampu melakukan peran yang seimbang/ setara dan menjadi pelaku bisnis di tengah era liberalisasi saat ini dan ke depan.

The Harvest Hadir di Jogja Hari Ini Deklarasi Jogja Incorporate

JOGJA, BERNAS – Setelah hadir di beberapa kota besar, The Harvest kini hadir di Jalan C Simanjuntak No 5 Gondokusuman Yogyakarta, tepatnya di ujung simpang tiga atau selatan SPBU Terban. The Harvest Patissier and Chocolatier merupakan perusahaan bisnis pastry bergaya Eropa yang sudah terkemuka di Indonesia.

“Kami sudah mengoperasikan 25 gerai di kota-kota besar di seluruh Indonesia, antara lain Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Bandung, Medan, Malang, Bali, Surabaya, Semarang. Dan di Jogja ini merupakan gerai ke-26. The Harvest secara konsisten telah berfokus pada produk-produk berkualitas tinggi, dengan kema-

san inovatif, dan layanan yang berkualitas,” jelas Frederica Rendy, Marketing Manager The Haverst, Kamis (27/10), kepada Harian Bernas. The Harvest memiliki beberapa jenis kue yang sangat khas dan paling laris banyak digemari, seperti Chocolate Devil yang merupakan cake ke hal 15

ISTIMEWA

BANTUAN – Wakil Gubernur DIY Paku Alam X menyerahkan bantuan bibit untuk transmigran DIY, Selasa (25/10). Selain bibit, diserahkan pula bantuan dari program CSR.

Transmigran DIY Peroleh Bantuan JOGJA, BERNAS – Para transmigran asal DIY yang sudah menetap di Desa Bumi Rahayu eks UPT Tanjung Selor Kalimantan sejak sejak tahun 1992, Selasa (25/10), memperoleh bantuan dari program CSR (Corporate Social Responsibility) dari Bank BRI dan Bank BNI. Secara simbolis bantuan tersebut diserahkan oleh Wakil

Gubernur DIY Paku Alam X dalam kunjungan kerjanya ke Kalimantan Utara bersama Menteri Desa PDT dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo. Ini merupakan bagian dari Penyertaan Program Lintas Sektor yang digarap Kementerian Pertanian, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,

ke hal 15

TEDY KARTYADI/ HARIAN BERNAS

THE HARVEST -- Marketing Manager The Haverst Frederica Rendy (nomor 2 kanan) didampingi Lia Purnomo selaku Food and Beverage Director The Harvest, Kamis (27/10), menerima kunjungan Harian Bernas, ketika Acara Pembukaan Gerai ke-26 The Harvest di Jalan C Simanjuntak Yogyakarta.

ke hal 15

Senyum, Batik, dan Tenun adalah Keistimewaan JIHW JIHW (Jogja International Heritage Walk) adalah sebuah kegiatan jalan kaki rekreasi (fun walking) berskala internasional, yang diselenggarakan oleh Jogja Walking Association sebagai organizing committe. Kegiatan yang berlangsung setiap bulan November ini, dilaksanakan dalam rangka mensosialisasikan jalan kaki sebagai pola hidup sehat dengan menikmati dan mengapresiasi warisan pusaka budaya, menyusuri keindahan suasana pedesaan serta berinteraksi dengan penduduk setempat dengan cara beristirahat melepas lelah di rest area rumah-rumah penduduk, menyicipi makanan khas lokal, serta menyaksikan atraksi wisata atau kesenian tradisional di desa setempat. Event Jogja International Heritage Walk diharapkan akan menjadi icon baru kota Yogyakarta yang bisa mendatangkan wisatawan mancanegara. Harapan ini dikukuhkan karena JIHW telah resmi menjadi negara ke-27 anggota IML (International

Marching League) yaitu asosiasi Liga Jalan Kaki Dunia, tepatnya pada tanggal 7 Mei 2013. Menyusul kemudian pada bulan November 2013, JIHW juga resmi disahkan sebagai anggota IVV – Internationaler Volkssport Verband atau International Federation of Popular Sport yaitu organisasi non profit yang mewadahi beberapa cabang olahraga populer seperti Triathlon. Dan ini menjadikan Indonesia satusatunya negara ASEAN yang berhasil lolos menjadi anggota Liga Jalan Kaki Internasional. Melalui IML yang beranggotakan 28 negara sedangkan IVV yang mewadahi 24 negara sangat memungkinkan dan memudahkan para pejalan kaki dari negara-negara Eropa, Jepang dan Pan Pasifik untuk datang ke Indonesia khusus Yogyakarta dalam rangka mengikuti Jogja International Heritage Walk yang diselenggarakan setiap tahun di Prambanan dan Imogiri. Mengangkat tema heritage – save the nature, respect the culture,

menjadikan JIHW tujuan favorit baru para pejalan kaki dunia. Candi Prambanan yang merupakan ikon peninggalan budaya manusia bertaraf internasional, sudah menjadi daya tarik tersendiri yang tidak bisa terbantahkan. Daya tarik ini menjadi sangat kuat karena di JIHW, tim landscape menyajikan rute perjalanan sepanjang 5 km, 10 km, dan 20 km menyusuri desa-desa baik di Prambanan maupun di Imogiri, lengkap dengan rest area setting untuk mengapresiasi berbagai sajian atraksi budaya dari masyarakat sekitar. Sementara itu, di sepanjang rute perjalanan, akan disediakan jajanan lokal dan minuman serta parade buah tropis yang bisa dinikmati secara bebas oleh para peserta jalan kaki. Pada setiap tahun penyelenggaraannya, JIHW selalu meninggalkan kenangan indah bagi para peserta jalan kaki ini. Bukan hanya pejalan kaki asing. Para pejalan kaki lokal atau wisatawan domestik pun mengungkapkan ke hal 15

ISTIMEWA

KENANGAN INDAH – Kenangan indah event JIHW tahun lalu, peserta disambut masyarakat dengan penuh keakraban. Inilah keistimewaan JIHW yang jarang ditemukan para pejalan kaki dunia.


Jumat Legi, 28 Oktober 2016

0

36 Bregada Ikuti Festival

UMBULHARJO, BERNAS -- Sebanyak 36 grup bregada dari Kabupaten/Kota se-DIY akan mengikuti Festival Bregada Rakyat yang digelar Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY, Minggu (30/10) mendatang. Festival ini sebagai upaya penguatan dan pelestarian warisan budaya. Ketua Panitia Widihasto Wasana Putra menjelaskan, Festival Bregada Rakyat diikuti 36 grup dengan jumlah peserta 1.612 orang. Rute festival start dari halaman Masjid Agung Bantul menyusuri Jalan Jenderal Soedirman menuju finish di Alun-alun Paseban Bantul. “Untuk rute kurang lebih 1,2 kilometer,” ujarnya di Pendopo Kantor Disbud DIY Jalan Cendana Yogyakarta, Kamis (27/10) kemarin. Menurut dia, total hadiah yang diperebutkan Rp 20 juta. Rinciannya juara I mendapatkan Rp 8 juta dan trofi Gubernur DIY Sri Sultan HB X, juara II Rp 6 juta dan trofi Wagub DIY Paku Alam X, juara III Rp 4 juta dan trofi Komandan Korem 072/Pamungkas serta juara IV Rp 2 juta dan trofi Kepala Dinas Kebudayaan DIY. Ia mengatakan, festival ini melibatkan juri yang berkompeten di bidangnya. Yakni Gusti Bendara Pangeran Haryo (GBPH) Yudhaningrat yang di Keraton Yogyakarta sebagai Penghageng Keprajuritan, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Indrokusumo juga Penghageng Keprajuritan Puro Pakualaman dan dari Dinas Kebudayaan DIY. Penilaian meliputi tiga hal yakni keserasian berjalan, kostum dan aksesoris serta korps musik. Menurut Widihasto, festival ini menggandeng Korps TNI karena ada kaitannya dengan sejarah bregada. Bregada rakyat merupakan cikal bakal leluhurnya TNI. “Sekarang ini bregada hanya untuk kegiatan internal Keraton dan Puro Pakualaman. Juga sebagai simbol kemanunggalan TNI dengan rakyat,” ungkapnya. Festival ini dipastikan bisa mendongkrak kunjungan wisatawan di DIY khususnya di Bantul. Panitia bekerja sama dengan asosiasi guide atau pramuwisata. “Yang pasti mereka juga akan mengajak wisatawan datang menyaksikan acara tersebut,” katanya. ‎Kepala Seksi Sejarah Disbud DIY Bambang Marsamtoro menambahkan, Festival Bregada Rakyat merupakan kali ketiga digelar. Sebelumnya dipusatkan Jalan Malioboro Kota Yogyakarta dan Lapangan Denggung Sleman. “Tahun ini giliran kita gelar di Bantul,” katanya. Ia menambahkan kegiatan ini merupakan penguatan lembaga pengelola dan pelestari warisan budaya. “Festival ini dalam rangka pembinaan sekaligus nguringuri kesenian asli Yogyakarta. Terlebih Bregada memiliki akar sejarah yang kuat,” tandasnya. (age)

nfo INFO HOTEL & RESTORANT Arjuna Plaza Hotel Jl. P. Mangkubumi No. 44. Telepon: 0274-513063 Fax: 0274-561862 Bugisan Hotel Jl. Sugeng Jeroni No. 48 Yogyakarta. Telepon: 0274-388225 Dewi Sri Hotel Jl. Mangkuyudan 65 Yogyakarta. Telepon: 0274-374401 Dewa Ruci II Hotel Jl. Imogiri Timur No. 158. Telepon: 0274-7829888, Fax: 0274-410104 Grage Hotel Jl. Sosrowijayan 242 Yogyakarta. Telepon: 0274-560125 Galuh Anindita Hotel Jl. Candrakirana 10 Sagan Yogyakarta. Telepon: 0274-589426,589557, Fax: 0274560446 Gloria Amanda Hotel Jl. Sosrowijayan GT I/195, Yogyakarta. Telepon: 0274-565286, Fax: 0274-565287 Home Stay Family Jl. Sosrowijayan No. 47, Yogyakarta. telepon: 0274-515010 Harmoni Inn Hotel Jl. Parangtritis Gg. Sartono MJ III/812 Yogyakarta. (Prawirotaman Area) Telepon/Fax:0274-385652,387136 Inna Garuda Hotel Jl. Malioboro Yogyakarta. Telepon: 0274-566353 Jogjakarta Plaza Hotel Jl. Gejayan Komplek Colombo Yogyakarta. Telepon: 0274-584222 Jayakarta Hotel Jl. Laksada Adisucipto Km.8 Yogyakarta. Telepon: 0274-488418 Wisma Joglo Jl. Laksda Adisucipto Km. 6 Yogyakarta. Telepon: 0274-489109 Fax : 488853 Kinasih Hotel Jl. Nitipuran 347 Yogyakarta. Telepon: 0274-379513 Abadi Hotel Jogja Jl. Pasar Kembang 49 Yogyakarta. Telepon: 0274-563435 Malioboro Inn Hotel & Restorant Jl. Sosrowijayan No.23-25 Yogyakarta. Telp: 0274-561705 Fax: 0274-561720 Melati Hotel Dan Catering Wisma Jl. Pakel Baru No. 34A Yogyakarta. Telepon: 0274-375205 Quality Hotel Jl. Laksda Adisucipto No. 48 Yogyakarta. Telepon: 0274-485005 Ruba Graha Hotel Jl.Mangkuyudan No.1 Yogyakarta. Telepon: 0274-375593 Rama Dan Restorant Indian Food Hotel Jl. Sosrowijayan No.16 Yogyakarta. Telepon: 0274-512885 Ramayana Hotel Jl. Sosrowijayan No. 23 Yogyakarta. Telepon: 0274-512928 Sahid Raya Hotel Jl. Babarsari Tambakbayan Yogyakarta. Telepon: 0274-488888 TILAMAS HOTEL Jl. Prawirotaman 36 Yogyakarta. telepon: 0274-376915 Wilis Hotel Jl. Sultan Agung 12A Yogyakarta. Telepon: 0274-373889 Rose Inn Hotel Restorant & Convension Jl. Lingkar Selatan 110 Yogyakarta. telepon: 0274-384543 Hyatt Regency Yogyakarta Hotel Jalan Palagan Tentara Pelajar, Yogyakarta. Telepon: 0274-869123 Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa JL. Laksda Adisucipto Km 8.7 Yogyakarta. Telepon: 0274-488588 Royal Ambarrukmo Hotel Jl. Laksda Adisucipto No.81 Yogyakarta. Telepon: 0274-488488 The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center JL. Palagan Tentara Pelajar Km. 7 Yogyakarta. Telepon: 0274-888800 @HOM Hotel Jl. Gowongan Kidul No.57 Yogyakarta Telepon: 0274-557070 Horison Ultima Riss Yogyakarta Jl. Gowongan Kidul No. 33-49 Yogyakarta. Telepon: 0274-6429155 Graha Somaya Hotel Jl. Menteri Supeno No.29 Yogyakarta. Telepon: 0274-377555 Hotel Ibis Yogyakarta Malioboro Jalan Malioboro No. 52-58 Yogyakarta. Telepon: 0274-516974 Grand Zuri Malioboro Hotel Jl. P. Mangkubumi No.18 Yogyakarta. Telepon: 0274-6429288 HIBURAN Inul Vizta Family KTV Jogja Jl. Ring Road Utara, Ruko Pandega No 14-16 Yogyakarta Telepon : 0274-4399691 Hotline : 081224449992 INFO RESTAURANT Restoran Tempo dulu Jl. Godean Km. 8 Klajuran, Sidokerto, Godean, Sleman Yogyakarta. Telepon: 0815 7818 1785 Gendhis Sagan Resto Jl. Dewi Sartika No. 11 A Sagan Yogyakarta Telepon: 0274-515626 Rumah Makan Paijo Uleg-Uleg Jl. Pandega Marta Raya. Yogyakarta Telepon: 0811 255 9450 Baleroso Resto Jl. Kaliurang Km 11 Yogyakarta Telepon: 0877 0156 2828 Ginger Resto Jl. Ring Road Utara - Ruko Pandega Yogyakarta Telepon : 0819 0381 0808 INFO RUMAH SAKIT Rumah Sakit Umum Panti Rapih Jl. Cik Di Tiro No.30 Yogyakarta Telepon: 0274-563333 Rumah Sakit Bethesda Jl. Jendral Sudirman No. 70 Yogyakarta. Telepon: 0274-586688 Rumah Sakit Panti Nugroho Jl. Kaliurang KM. 17 Yogyakarta. Telepon: 0274-895186 Rumah Sakit Mata Dr. Yap Jl. Cik Di Tiro No.5, Yogyakarta. Telepon: 0274-562054 INFO BENGKEL JOGJA Nur Motor Barat Perempatan Kentungan Ringroad Utara Telepon: 087843155080 Press Porok Body Mesin & Instalasi Lokasi Timur Kantor Bernas Jogja.

berhati nyaman

Kantor Kecamatan Tempati Bekas Balai RK

UMBULHARJO, BERNAS -- Kantor Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta saat ini masih menempati kantor sementara di Gedung Serba Guna bekas Balai RK Sorosutan di Jalan Sorosutan. Tepatnya beberapa ratus meter selatan Pabrik Tekstil Jogjatex. Lantaran kantor di Jalan Glagahsari saat ini sedang dibongkar dan dibangun kembali untuk menyesuaikan kebutuhan pelayanan. “Diperkirakan masih sampai akhir tahun, sesuai jadwal proses pembangunannya selesai,” kata Drs H Mardjuki, Camat Umbulharjo menjawab pertanyaan Harian Bernas, Rabu (26/10), saat menunggu kedatangan tim evaluasi Kampung Hijau dan

MEMBELI MAKANAN

Bank Sampah di Pakel Baru. Di kantor sementara itu sejak Juli, pelayanan tetap berjalan seperti biasanya. Meski tata ruangnya terbatas, tetapi pelayanan kepada masyarakat tetap diusahakan maksimal. Hanya saja, apabila ada kunjungan bersamaan dengan rapat internal agak kesulitan karena ruang rapat cuma satu. Pembangunannya ditangani Pemkot urusan gedung dan aset bangunan. Berbicara masalah rekam eKTP yang hingga kini dianggap selesai, bulan lalu saat dibuka kesempatan rekam e-KTP, masyarakat berbondog-bondong mengurusnya. Untuk mempercepat proses,

pihaknya melakukan jemput bola. Mardjuki mengakui memang masih ada sejumlah kecil warga belum melakukan rekam e-KTP. Kebanyakan mereka tinggal di luar kota atau luar negeri. Atau tinggal di kota lain dan mendapatkan KTP tetapi belum melapor. Dalam kasus seperti ini maka satus kependudukan di Umbulharjo digugurkan. Dia mengimbau warga yang sudah mendapat KTP di daerah lain jangan mengajukan lagi. Apabila datanya sama pasti akan ketahuan. Ber-KTP ganda ada sanksinya. Pihaknya juga sudah melakukan pekerjaan baru yaitu pembuatan e-KTP bagi

Drs H Mardjuki

remaja-remaja yang memasuki usia wajib KTP, dan jumlahnya

ARIE GIYARTO/HARIAN BERNAS

akan terus bertambah sesuai pertambahan usia. (ato)

ANDREAS FITRI ATMOKO/ANTARA

Sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) Pemkot Yogyakarta membeli makanan di salah satu stan pada Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) di halaman Balai Kota Yogyakarta, Rabu (26/10). HPS yang menampilkan berbagai produk makanan hasil karya UKM itu juga untuk menggali potensi pangan di DIY.

Anggota Korem Dites Lari 3,2 Km Menwa Siap Gelar Munas JOGJA, BERNAS -- Anggota Militer Korem 072/Pamungkas melaksanakan tes kesegaran jasmani (Garjas) periodik semester II TA 2016 bagi golongan Perwira Pertama (Pama). Tes berlangsung di Lapangan Mako Yonif 403/ WP Jalan Kaliurang Kentungan Depok Sleman, Rabu (26/10). Garjas diawali pengukuran tensi darah oleh tim medis dari Denkesyah 04.04.02. Yogyakarta. Dari hasil tensi, mereka yang dinyatakan memenuhi syarat oleh tim medis dapat mengikuti garjas. Sedangkan yang tidak memenuhi syarat tidak boleh mengikuti. Selanjutnya seluruh peserta Garjas menerima pengarahan dari tim

penilai dari Jasrem 072/Pmk. Tes Garjas periodik merupakan program rutin bagi tiap prajurit dan PNS, dilaksanakan untuk melihat tingkat keberhasilan pembinaan fisik yang dilakukan setiap harinya. Seseorang yang secara rutin melaksanakan pembinaan fisik maka dengan sendirinya mendapatkan pencapaian nilai memuaskan sesuai kategori usia. Materi tes Garjas yang dilaksanakan anggota militer meliputi Garjas A berupa lari sejauh 3.200 meter (3,2 kilomter) dan Garjas B meliputi Pull Up, Sit Up, Push Up dan Shuttle Run. Pembinaan fisik yang dilakukan secara rutin sangat membantu dalam melaksanakan tes

Garjas kapan pun dilaksanakan. Namun demikian, Garjas memiliki konsekuensi dan risiko bagi prajurit, dengan pengertian jika menginginkan target nilai yang memuaskan, maka setiap perorangan harus melatih dirinya dengan sungguh-sungguh untuk menghindari cedera atau hal-hal yang menyebabkan kerugian bahkan kematian. Sesuai prosedur, kegiatan ini diawasi secara ketat oleh Tim kesehatan dari Denkesyah 04.04.02 Yogyakarta mulai dari pemeriksaan awal sampai dengan selesai kegiatan. Dalam pelaksanaannya kegiatan Garjas dapat berjalan dengan tertib dan aman sesuai dengan yang diharapkan. (*/sri)

ISTIMEWA

TES GARJAS – Sebagian anggota Korem 072/Pamungkas melaksanakan tes kesegaran jasmani (garjas), Rabu (26/10) kemarin.

JOGJA, BERNAS – Ikatan Menwa dan Alumni Resimen Maharkata siap menggelar Musyawarah Nasional (Munas) II pada 27 November 2016 di Kampus UPN Veteran Yogyakarta Jalan Lingkar Utara Condongcatur Sleman. Ketua IKA Mahakarta DIY, Timbul Krishartanto, dalam rilisnya Kamis (27/10) menyampaikan, tujuan diselenggarakan Munas II salah satunya adalah memupuk kembali jiwa korsa yang pernah dimiliki oleh setiap jiwa Menwa dan Alumni Menwa Mahakarta DIY, agar mampu melaksanakan tugas bela negara dengan tetap mengacu pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Menurut dia, Resimen Mahasiswa (Menwa) adalah salah satu di antara sejumlah kekuatan sipil untuk mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menwa lahir di perguruan tinggi sebagai perwujudan Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata), beranggotakan para mahasiswa yang merasa terpanggil untuk membela negeri dari segala ancaman baik dari

luar maupun dari dalam. Adapun tema kegiatan Munas II adalah “Dengan Semangat Bela Negara Kita Tingkatkan Peran Menwa dan Alumni Mahakarta Menuju Terwujudnya Sikap professional yang Handal dalam Rangka Mempertahankan Kedaulatan serta Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Rangkaian kegiatan pramunas diawali acara tumpengan pada Rabu (5/10) silam di Kedai Armata Parangtritis Bantul serta ziarah ke Taman Makam Pahlawan Nasional (TMPN) Kusumanegara, Sabtu (8/10). Kegiatan lain yang akan dilaksanakan menuju acara puncak Munas II berupa Napak Tilas Rute Jenderal Besar Soedirman, Sabtu (29/10) besok, start di Kodim 0729 Bantul. Sedangkan Latihan Menembak dilaksanakan Minggu (30/10) di Sekolah Polisi Negara Yogyakarta, Seminar/Lokakarya digelar Sabtu (12/11), Adventure dilaksanakan di DODIK LATPUR Klaten dan terakhir Gelar Pasukan, Terjun Payung, serta ditutup dengan pelaksanaan Munas II Menwa dan Alumni Menwa DIY. (*/zub)

Jalankan Bisnis Tak Bisa Tergesa-gesa DANUREJAN, BERNAS – Pemilik Gendhis Natural Bags, Ferry Yuliana Sharif, diberondong pertanyaan oleh para ibu tatkala menjadi pembicara sarasehan peringatan Hari Ibu ke-88 Tahun 2016 DIY. Acara ini digelar oleh Badan Pemberdayaan Perempuan & Masyarakat (BPPM) DIY di Gedung Unit IX Lantai 3 Komplek Kepatihan, Kamis (27/10) kemarin. Sebagian besar pertanyaan yang terlontar seputar bisnis hingga cara-cara perawatan tas. Forum sarasehan bertema Kembali ke Alam (Back to Nature) Mengoptimalkan SDA Guna Membangun Wirausaha yang Kreatif dan Inovatif untuk Wanita Mandiri itu pun menjadi ajang Ferry untuk berbagi kiat meraih sukses berbisnis maupun cara-cara mengembangkan produk lokal bernilai ekspor.

Gendhis Natural Bags merupakan perusahaan home industry perorangan yang bergerak di bidang kerajinan tangan (handmade) tas-tas dari bahan natural dan kombinasinya. Sejak awal Ferry berkomitmen memproduksi tas dengan bahan dominan serat alam seperti rotan, pandan, mendong, eceng gondok, agel, kain batik dan benang nilon. Saat ini Gendhis Natural Bags menjadi salah satu trend setter tas berbahan natural untuk pasar lokal kalangan menengah ke atas. “Wanita wajib berpikir cepat agar perputaran bisnis dapat terus berjalan,” ungkap Lulusan S1 Kedokteran Gigi Universitas Gajah Mada (UGM) ini. Menurut dia, bisnis tidak dapat dilakukan dengan tergesagesa. “Senang dengan apa yang dilakukan akan melahirkan ide

yang inovatif dan solutif. Itu artinya passion menjadi kunci utama keberhasilan berbisnis,” ujarnya seraya mengingatkan

tertib dan konsisten akan menjadikan bisnis tetap survive. Melalui sarasehan ini diharapkan para wanita lebih

mandiri lagi dan mampu menciptakan bisnis dengan cara menghargai serta memanfaatkan bahan-bahan alam. (*)

ISTIMEWA

SARASEHAN -- Peserta sarasehan dalam rangka Peringatan Hari Ibu mendengarkan paparan dari narasumber Pemilik Gendhis Natural Bags, Ferry Yuliana Sharif, Kamis (37/10) di Kepatihan.


sembada

Jumat Legi, 28 Oktober 2016

Ledakan di Kafe dari Motor Ditemukan Lima Botol Bahan Bakar dan Detonator SLEMAN, BERNAS -Ledakan berdaya rendah terjadi di halaman parkir sebuah tempat hiburan malam di Jalan Magelang KM 4,5, Sinduadi Kecamatan Mlati Sleman, Rabu (26/10) malam. Ledakan bersumber dari sepeda motor Yamaha Mio J yang terparkir di halaman tempat hiburan tersebut. Berdasarkan informasi yang diperoleh sekitar pukul 17.00 WIB seseorang yang tidak dikenal masuk ke dalam halaman parkir Liquid Karaoke dan memarkir SPM Mio J Nopol AB 2104 IN.

Setelah itu orang tidak dikenal tersebut keluar dari lingkungan Liquid dengan meninggakan sepeda motornya. Sekitar pukul 20.30 WIB, tiba-tiba sepeda motor tersebut meledak kemudian security Liquid memadamkan api akibat ledakan dengan tabung pemadam kebakaran. Tidak lama kemudian petugas Polsek Mlati datang dan disusul oleh petugas dari Gegana Polda DIY untuk melakukan olah TKP. Barang bukti berupa sepedamotor Mio J Nopol AB 2104 IN yang belum diketahui pemiliknya dibawa ke Rekrim

Polda DIY guna pengusutan lebih lanjut. Akibat kejadian tersebut sepedamotor Mio J Nopol AB 2104 IN mengalami kerusakan pada spakboard dan tidak ditemukan adanya korban jiwa. Kamis (27/10) pagi bercak putih masih terlihat jelas di halaman parkir tempat hiburan di lokasi kejadian. Sudah tidak ada lagi garis polisi yang mengitari. Bercak itu tepat berada di lokasi ledakan. Menurut kesaksian warga sekitar, saat terjadinya ledakan skala kecil itu sedang turun hujan tiba-tiba mendengar suara

ledakan. ”Mendengar suaranya dung. Pas kejadian semalam hujan,” kata Awan, warga sekitar. Setelah ledakan itu ia menghampiri lokasi kejadian. Ternyata ledakan itu berasal dari sepeda motor Yamaha Mio yang terparkir. Di sekitar motor ada putihputihnya, seperti bekas karbit. Kapolres Sleman, AKBP Burkan Rudy Satria, menuturkan kejadian berawal saat seseorang memarkirkan kendaraan itu pada Rabu sore hari. Menurut Kapolres, setelah kejadian petugas langsung

melakukan olah TKP dan hingga Kamis (27/10) masih penyelidikan. Tim Gegana Polda DIY diterjunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP. Lima botol air mineral berisi bahan bakar ditemukan dalam bagasi sepeda motor. Selain itu, polisi juga menemukan kotak berwarna hitam lengkap dengan kabel yang diduga detonator. Saat dilakukan pemeriksaan, nomor rangka dan mesin sepeda motor telah dihapus. Polisi menduga aksi itu dilakukan oleh orang profesional. (nil)

NILA HASTUTI/HARIAN BERNAS

SEPEDA -- Wakil Bupati Sleman, Hj Sri Muslimatun MKes didampingi Camat Prambanan Abu Bakar secara simbolis menyerahkan sepeda dan rombongnya kepada warga Prambanan yang memanfaatkan bantuan dana PNPM Mandiri Perdesaan, di aula Kecamatan Prambanan, Sleman, Kamis (27/10).

Masyarakat Prambanan Terima Bantuan SLEMAN, BERNAS -Sebanyak 100 orang pemanfaat dana sosial dari dana PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Prambanan, menerima penyaluran berbagai sarana produksi dan sarana usaha yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan usaha. Menurut Agus Pudiyanto, Ketua PNPM Prambanan penyaluran dana sosial diberikan dalam bentuk sepeda 8 buah, timbangan kodok 7 buah, etalase 16 buah, kambing 16 ekor, ang-

kong, serta peralatan produksi dan memasak juga dibagikan reward dana simpan pinjam kepada 12 anggota masing-masing Rp 500.000. Serta pemberian dana untuk bedah rumah tidak layak huni di 6 desa masing masing Rp 10 juta. Penyerahan bantuan tersebut dilaksanakan di Aula Kecamatan Prambanan, Kamis (27/10). Agus menambahkan bahwa perkembangan pengelolaan dana PNPM Mandiri Kecamatan Prambanan sejak 2006 dengan

modal hanya Rp 328 juta sampai saat ini mencapai Rp 5,6 miliar, dapat dimanfaatkan untuk pemberdayaan masyarakat bagi KK miskin sebanyak 1875 pemanfaat, 651 Rumah Tangga Miskin (RTM) serta 212 kelompok. Agus menambahkan di samping memberi bantuan modal bagi KK miskin juga diberikan pengarahan dan pendampingan sehingga pemanfaatan sarana dapat berhasil mengembangkan usahanya. Sementara Wakil Bupati Sleman Dra Hj Sri Muslimatun MKes mengatakan salah satu misi Pemerintah Kabupaten Sleman adalah meningkatkan kemandirian ekonomi, pemberdayaan ekonomi rakyat, dan penanggulangan kemiskinan. Upaya yang dapat dilakukan guna mensukseskan misi tersebut adalah mencanangkan program penanggulangan kemiskinan.

Penyerahan Dana sosial UPK-PNPM Mandiri Perdesaan merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan di Kabupaten Sleman. Pada permulaan kegiatan PNPM-MP, modal dana awal saat itu sebesar sekitar Rp3 miliar, dan pada perkembanganya melalui unit-unit asset kelembagaan dan asset SDM hingga 21 Agustus 2016 aset produktif dari UPK di Kabupaten Sleman sebesar Rp 30,60 miliar. Dana bergulir tersebut dimanfaatkan oleh 1.327 kelompok Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP) di 10 Kecamatan di Kabupaten Sleman, yakni Kecamatan Minggir, Seyegan, Godean, Gamping, Mlati, Depok, Berbah, Kalasan, Prambanan dan Kecamatan Cangkringan dengan jumlah pemanfaat sebanyak 10.942 orang. Dimana kelompok awal

dari SPP sebanyak 680 kelompok dengan pemanfaat berjumlah 6.093 orang. Sri Muslimatun juga mengapresiasi pelaksana PNPM Mandiri yang walaupun saat ini dana PNPM Mandiri sudah tidak ada tetapi modal awal masih terus dapat bergulir dan dapat berkembang dari waktu-ke waktu. Penyerahan dana sosial ini, diharapkan semakin memantapkan pelaksanaan program PNPM didalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kecamatan Prambanan khususnya dan di Kabupaten Sleman pada umumnya. “Oleh karena itu saya mengharapkan masyarakat penerima dapat memanfaatkan dana tersebut dengan sebaikbaiknya sebagai modal untuk kegiatan ekonomi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidupnya,” kata Sri Muslimatun. (nil)

NILA HASTUTI/HARIAN BERNAS

HUT PHRI -- Anggota BPC PHRI Sleman ketika menyusuri jalan dan sampai di sumber air di desa Wisata Grogol Margodadi Seyegan Sleman pada acara HUT BPC PHRI Sleman ke 6, Kamis (27/10).

PHRI Sleman Angkat Kearifan Lokal

SLEMAN, BERNAS -Badan Pimpinan Cabang Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPC-PHRI) Kabupaten Sleman memperingati HUT ke-6. Untuk memperingati HUT tersebut BPC PHRI Sleman mengadakan kegiatan yang dikemas dalam keceriaan dan santai dengan tema mengangkat kearifan lokal. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Desa Wisata Grogol Margodadi Seyegan Sleman, Kamis (27/10). Ketua BPC PHRI Sleman, Asteria T Hesty mengungkapkan kegiatan peringatan HUT PHRI Sleman ini sengaja dipilih di lokasi desa wisata seperti di Desa Wisata Grogol dimaksudkan untuk mengangkat potensi pariwisata di Sleman khususnya desa wisata. “Kami berharap dengan kegiatan ini anggota PHRI Sleman akan tergerak untuk membantu mempromosi-

kan pariwisata maupun industri kecil yang banyak berkembang di Sleman,” kata Asteria. Dikatakan Asteria yang juga Director of Operations (DOP) Grand Tjokro Hotel bahwa PHRI Sleman ingin melakukan sesuatu yang bermanfaat tidak hanya bagi anggota PHRI namun juga bagi masyarakat, termasuk pengembangan wisata di Sleman seperti di Desa Wisata Grogol ini. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah tracking menyusuri jalan dusun dan sawah, ramah tamah diakhiri fun game dengan doorprize menarik. Kedepan lanjut Asteria, anggota PHRI akan mensuport para pelaku industri kecil maupun industri rumah tangga, tidak terkecuali pengembangan potensi wisata di Sleman. Sementara Ketua Panitia HUT BPC PHRI Sleman ke 6,

Joko Supriyono mengatakan kegiatan yang dilaksanakan di Desa Wisata Grogol ini hanya untuk anggota PHRI dan diikuti sebanyak 80 orang. Dipilihnya Desa Wisata Grogol dikatakan Joko, salah satunya adalah untuk membantu mempromosikan desa wisata di Sleman. “Kita melihat Desa Wisata Grogol ini sudah layak dikunjungi sehingga kami dari PHRI ingin membantu mempromosikan agar wisatawan berkunjung ke desa Wisata Grogol dengan kearifan lokalnya,” kata Joko. Kegiatan semacam ini akan diselenggarakan rutin setiap tahun oleh PHRI Sleman sebagai bentuk komitmen membantu potensi pariwisata di Sleman. Ketika ditanya jumlah anggota PHRI Sleman, Joko mengatakan hingga saat ini ada jumlah anggotanya ada 52 hotel. (nil)

NILA HASTUTI/HARIAN BERNAS

Siswa TK PKK Grogolan Kecamatan Ngemplak Sleman sangat antusias mengikuti kegiatan manasik haji kecil yang dilaksanakan di lapangan Grogolan Nhemplak, Kamis (27/10).

TK Grogolan Adakan Manasik Haji Kecil SLEMAN,BERNAS -Manasik Haji Kecil TK PKK Grogolan yang dilaksanakan di Lapangan Grogolan, Kamis (27/10) kemarin, berlangsung sangat meriah, karena juga diikuti semua wali murid TK tersebut. Latihan Manasik Haji dipandu Ustadz Ja’far dari bimbingan Manasik haji kecil Kotagede Jogja. “Manasik haji ini dimaksudkan untuk melatih dan menanamkan kepada anak tentang kegiataan keagamaan dengan harapan semoga anak-anak nantinya bisa menjadi anakanak yang sholih dan sholikah dan beraklah mulia,” kata Desi Kurniawati SE, Kepala Sekolah TK PKK Grogolan disela-sela manasik. Menurut Desi, manasik haji tersebut sudah berlangsung untuk yang ketujuh kalinya dan secara rutin berlangsung setiap tahun dengan harapan bila nanti mereka betul-betul menunaikan Ibadah haji paling tidak sudah mengetahui dasar dan rukunnya, hingga bila nanti melaksanakan tidak mengalami kesulitan. Untuk manasik haji tahun 2016 ini diikuti oleh 46 siswa,

guru, komite sekolah serta para orangtua/wali, hingga lapangan Grogolan yang cukup luas dengan rumput yang hijau tersebut terlihat sangat indah, karena ditaburi Jilbab Putih dari para calon Haji kecil. Proses manasik haji tersebut diawali dari para calon jamaah Haji keluar dari ruangan sekolah menuju lapangan Grogolan yang ada didepannya, lapangan yang hijau tersebut layaknya di Tanah Suci, hanya bedanya di lapangan Grogolan meskipun cuaca panas, tetapi karena rumputnya yang hijau membuat udara cukup segar dan sejuk. Terlebih dengan semangatnya siswa dan wali murid mengikuti prosesi manasik Haji tersebut. Sedangkan perwakilan dari Kecamataan Ngemplak mengatakan bahwa dengan digelarnya latihan Manasik Haji tersebut membuat siswa lebih tahu akan prosesi Ibadah haji, yang kelah diantaranya akan menunaikan ibadah Haji. Lebih lanjut disampaikan bahwa dengan manasik Haji tersebut diharapkan akan menambah iman dan Taqwa bagi siswa maupun wali siswa. (nil)

LKP Didik Wanita Mandiri DEPOK, BERNAS --LKP Adi Tiara mendidik wanita untuk menjadi wirausaha yang berkompeten dan profesional serta mandiri. Dengan ketrampilan/keahlian yang dimiliki diharapkan menjadi bekal untuk membuka usaha baik bagi dirinya sendiri maupun membuka lapangan kerja bagi orang lain. “Dengan memiliki skill bisa menjadi bekal untuk mandiri dan membuka lapangan kerja bagi orang lain,” kata Dra Mulyani Yuni Pratiwi MSi, Kepala Bidang Pendidikan Nonformal (PNF) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraha (Dikpora) DIY pada acara penutupan dan pelepasan peserta Program Pendidikan Kecakapkan Kerja (PKK) LKP dan TUK Adi Tiara di Kompleks Perumahan Condongcatur, Depok, Kamis (27/10) siang. Meurut Mulani Yuni Pratiwi, pihaknya sangat mendukung dan mengapresiasi apa yang dilakukan LKP Adi Tiara karena mampu membekali peserta kursus dengan keahlian/ketrampilan sehingga mereka bisa menjadi mandiri, bahkan menciptakan lapangan kerja bagi orang lain. Apalagi, LKP Adi Tiara tidak hanya sebagai lembaga pelatihan/kursus tapi juga menjadi Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang terakreditasi Badan Akreditasi Nasional (BAN) Pendidikan Nonformal. Diakui, selama ini banyak kaum perempuan yang tidak bisa apa-apa atau tidak memiliki ketrampilan menjadi trampil dan kurang trampil menjadi lebih trampil setelah mengikuti pendidikan/pelatihan di LKP Adi Tiara. Dengan melihat hasil yang dicapai maka Bidang PNF Dikpora bahkan Dirjen Pendidikan Nonformal mendukung penuh apa yang dilakukan lembagalembaga kursus, termasuk yang dilakukan LKP Adi Tiara. Sementara Pimpinan LKP

Adi Tiara Murwanitini Kusumo SE mengatakan, program PKK di LKP Adi Tiara kali ini khusus untuk ketrampilan tata rias pengantin Jogja putri yang diikuti 30 peserta selama 40 kali pelatihan atau setara dengan 200 jam pelajaran. Materi yang diberikan oleh sejumlah instruktur proffesional bersertifikat terdiri dari ketrampilan merangkai janur dan bunga melati, merias wajah, paes, membuat sanggul tekuk ngirung, adat-istiadat pengantin Gagrak Jigja berupa siraman pengantin, ngerik, upacara panggih. Selain itu, menurut Murwantini Kusumo, juga diajaran kewirausahaan, manajemen usaha dan pemasaran, promosi dan sebagainya. “Dengan membekali ketrampilan/keahlian secara tuntas maka mereka dijamin bisa mandiri, menjadi wirausaha yang mandiri sekaligus membuka usaha bagi orang lain,” kata Murwantini Kusumo. Ia berharap, para wajib belajar atau peserta kursus/ pelatihan terus mengembangkan ketrampilan yang dimiliki dengan menjalin komunikasi dengan LKP Adi Tiara. Sebab, selain mendapat sertifikat dari LKP Adi Tiara mereka juga akan mengikuti ujian untuk mendapatkan sertifikat nasional di bidang keahlian yang dimiliki. “Peluang usaha tata rias pengantin sangat terbuka dan akan terus ada karena yang menikah, khususnya dengan upacara adat Jawa, akan terus meningkat. Ini menjadi peluang yang harus ditangkap oleh para wajib belajar yang lulus dari LKP Adi Tiara,” kata Murwantini. Dalam upacara penutupan itu, ditampilkan hasil karya para wajib belajar berupa hasil rias pengantin yang diperagakan model-model cantik. Hasil rias yang dilakukan seperti pengantin sesungguhnya. (phj)

PHILIPUS JEHAMUN/HARIAN BERNAS

MODEL PENGANTIN --Sejumlah model menampilkan hasil tata rias pengantin karya para wajib belajar lulusan LKP Adi Tiara Condongcatur, Depok, Kamis (27/10) kemarin.


Jumat Legi, 28 Oktober 2016

Program Dokter Layanan Primer Berlanjut BANGUNTAPAN, BERNAS --Menteri Kesehatan Nila F Moeloek memastikan program dokter layanan primer yang digulirkan pemerintah tetap berjalan meski mendapat penolakan dari para dokter anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Sebab, program tersebut sudah diatur dalam undang-undang sehingga harus dijalankan. Setelah meninjau layanan kesehatan Puskesmas Banguntapan II Desa Tamanan, Rabu (26/10), Menkes mengatakan bahwa sebagai institusi pemerintah yang menangani bidang kesehatan, pihaknya harus mematuhi aturan perundangundangan yang ada, apalagi program dokter layanan primer dimaksudkan agar pelayanan kesehatan lebih baik. “Sebagai orang pemerintah, saya tidak boleh melanggar undang-undang, apalagi ini niatnya baik, tinggal mengaturnya saja. Dalam hal ini kami tidak memaksa, tapi mengacu agar pelayanan kesehatan jauh lebih baik,” kata Menkes. Dikatakan, program dokter layanan primer mengatur bahwa dokter keluarga bertindak

bagaimana menjaga masyarakat tetap sehat. Terkait program dokter layanan primer yang sudah berjalan ini, Menteri meminta masyarakat menanyakan di daerah termasuk di puskesmas yang mengikuti program tersebut sebab di setiap puskesmas terdapat dokter pemerintah yang bertugas. “Di sini kan ada dokternya, dokter puskesmas dan tentu puskesmas juga ingin lebih kuat lagi, itu maksudnya. Jadi mereka nanti kompetensinya itu 155 penyakit mereka bisa tahan supaya tidak dirujuk, itu maksudnya,” kata Menkes seperti dikutip Antara. Kunjungan Menkes ke Puskesmas Banguntapan II Bantul ini juga dalam rangka mempersiapkan peluncuran program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) pada 12 November 2016 yang menurut rencana akan dihadiri Presiden Joko Widodo. “Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ini sudah disetujui, sehingga dengan dukungan wapres (wakil presiden) dan presiden kita ingin launching di sini, di Bantul,” kata Menteri. (*)

projotamansari

Berani Pungli, Petugas TPR Dipecat

BANTUL, BERNAS --Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbuspar) Bantul menegaskan bahwa petugas Tempat Pemungutan Restribusi (TPR) yang berani melakukan pungutan liar (pungli), terutama bagi yang statusnya masih honorer atau kontrak, akan diberikan sanksi tegas hingga pemecatan. Sedangkan untuk PNS akan diberikan sanksi sesuai perundangan yang berlaku. Namun tentu saja harus ada bukti terkait dengan pungli yang dilakukan tersebut. “Tentu secara tegas kami akan melakukan tindakan terhadap oknum petugas TPR yang berani berbuat pungli. Ini juga untuk mencegah kebocoran,” kata Kepala Dinbudpar Bantul Drs Bambang Legowo MSi

kepada Bernas di kantornya, Kamis (26/10). Bukti yang dimaksudkan, menurut Bambang Legowo, misalnya membayar untuk lima orang, tetapi sobekan karcis kurang dari itu. Namun tentu saja, hal itu bersifat fleksibel dalam arti ketika memang ada organisasi tertentu yang mendapat diskon atas izin Dinbudpar Bantul ada pengecualian. Sehingga akan dibuat Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk memudahkan petugas TPR dalam menjalankan tugas. Menurut Bambang Legowo, jumlah petugas TPR saat ini ada 35 orang yang tersebar di berbagai titik. Jika ditambah dengan petugas kebersihan ada 50 orang. “Tetapi kami tidak mengatur tarif parkir, karena

itu menjadi kewenangan Dinas Perhubungan,” katanya. Secara terpisah Wakil Ketua Komisi B DPRD Bantul H Setiya mengatakan pemerintah pusat dalam hal ini presiden sedang gencar memberantas praktek pungli. Dan sudah semestinya semangat baik ini harus dilanjutkan di daerah. “Pemberantasan pungli selain dengan pendekatan penegakan hukum, juga dapat dilakukan dengan pendelatan preventif yakni meningkatkan integritas pegawai dan penerapan sistem yang meminimalisir peluang terjadinya pungli,” kata Setiya. Sistem yang dimaksud adalah sistem yang memungkinkan layanan dengan otoritas personal terkurangi dan sistem yang memungkinkan

transparansi publik yang akan meningkatkan pengawasan masyarakat dalam hal ini penggunaan Teknologi Informasi (TI) menjadi sangat urgen. Misalnya transparansi laporan keuangan sekolah yang dilakukan berbasis TI akan membuat masyarakat dapat menilai secara langsung dan mengonfirmasi benar atau tidaknya . “Karena selama ini orangtua masih diminta sumbangan. Nah semua pihak dapat mengakses jumlah dan peruntukan dana tersebut,” katanya. Kemudin dalam pengurusan izin juga bisa diaplikasikan. Diberikan atau tidak benar-benar tergantung kepada apakah memenuhi syarat atau tidak. Bukan karena membayar sejumlah uang kepada oknum yang memiliki

otortias, Demikian pula untuk sektor lainnya. Untuk itu, kami mendorong rencana Pemda Bantul untuk membangun sistem TI terpadu di Bantul atau yang sering disebut sebagai Digital Goverment System (DGS). Meski perlu dilakukan secara bertahap karena untuk membangun infrastruktur diperlukan anggaran yang tidak sedikit. “Kalau di Bandung atau Surabaya sudah ada DGS biayanya ratusan miliar, namun besar manfaat yang bisa dirasakan dan ini diperlukan untuk semua sektor. Termasuk untuk pemerintahan desa yang dituntut untuk mengaplikasikan sistem keuangan desa (siskeudes) demi transparansi pembangunan,” katanya. (sri)

BPBD Tetapkan Darurat Banjir dan Longsor BANTUL, BERNAS --Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul menetapkan status siaga darurat banjir dan tanah longsor di musim penghujan ini. Status siaga bencana ini berlaku mulai 12 Oktober lalu hingga 21 Januari 2017 mendatang. Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto mengatakan, tingginya intensitas hujan saat ini harus diwaspadai. Terlebih, beberapa waktu lalu angin kencang sudah melanda kawasan Bambanglipuro hingga menyebabkan puluhan pohon tumbang dan merusak sebuah rumah dan menutup jalan. Guna pemantauan lebih intens, BPBD Bantul mendirikan 21 pos pantauan bencana untuk mempercepat upaya penanggulangan. “Ada 21 pos pantauan, tapi pos itu masih harus ada sarana prasarana pendukung sehingga kita mengajukan permohonan dana sekitar Rp1 milyar,” katanya, Kamis (26/10). Dana itu, menurut Dwi, diajukan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui BPBD DIY bersama dengan kabupaten lain. Selain untuk penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, dana itu juga digunakan untuk pemberian uang lelah kepada personil yang

berjaga di posko pantauan bencana itu. “Penjagaan dilakukan shift melibatkan berbagai unsur baik FPRB, RAPI, Tagana,” katanya. Menurut Dwi, beberapa wilayah di Kabupaten Bantul yang berpotensi terhadap bencana longsor, banjir maupun angin kencang berada di wilayah Kecamatan Piyungan, Imogiri, Pleret, Dlingo, Pandak, Kretek, Sanden dan Srandakan. Pihaknya pun menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada bencana, saat musim penghujan ini. “Pengajuan telah kita lakukan, ada dana atau tidak kita tetap jalan,” bebernya. Terpisah, Koordinator Operasional Pos Klimatologi BMKG Yogyakarta Joko Budiono mengatakan, berdasar hasil pantauan atmosfer terkini, dalam sepekan kedepan wilayah DIY berpotensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang. Karenanya, masyarakat dihimbau tetap waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan maupun pohon tumbang. “Bagi pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan dan masyarakat yang berlibur ke wilayah pesisir dihimbau untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi dengan ketinggian antara 2,5-4,0 meter,” kata Joko Budiono. (qin)

Kebakaran Tumpukan Ban Truk Dipadamkan

BANTUL, BERNAS --Dua unit armada pemadam kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY memadamkan kebakaran tumpukan ban truk di Kaloran, Desa Bangunharjo, Kabupaten Bantul, Kamis (27/10) siang. “Armada pemadam yang dikerahkan untuk memadamkan api yaitu satu armada dari BPBD Kota Yogyakarta dan dari BPBD Bantul satu armada,” kata anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD DIY Ruwit Mulyadi di sela pemadaman, Kamis. Menurut dia, tidak ada korban jiwa dalam kejadian kebakaran tersebut, karena saat kejadian tidak ada orang yang sedang berada di area tempat kejadian perkara (TKP) halaman rumah Purwanti tersebut. Namun demikian, akibat peristiwa itu sebuah truk yang kebetulan terparkir di dekat tumpukan ban ikut terbakar karena api cepat menjalar. Selain membakar bagian depan truk, api juga membakar benda yang ada di sekitar bengkel maupun tempat yang biasa dipakai para sopir truk untuk beristirahat di rumah dekat tempat kejadian perkara (TKP). “Kalau kejadian dilaporkan sekitar pukul 11.00 WIB, mendengar laporan itu petugas damkar langsung ke lokasi kebakaran. Butuh waktu sekitar satu jam untuk memadamkan api,” katanya. Menurut dia, belum diketahui penyebab atau awal mula

api hingga mengakibatkan tumpukan ban truk tersebut terbakar habis, karena menurutnya tidak ada saksi yang melihat awal kebakaran, namun hanya mendapati setelah api membubung tinggi. “Belum diketahui penyebab api dari mana sumber kebakaran, namun kemungkinan api berasal dari tumpukan ban serep,” kata anggota Badan SAR Nasional (Basarnas) DIY Priyono yang ikut terjun ke lokasi. Sementara itu, salah seorang saksi kejadian, Watinem, mengatakan, kebakaran tumpukan ban truk itu terjadi sangat cepat karena dirinya bersama sejumlah warga setempat mengetahui ketika api sudah membubung tinggi dari tumpukan ban yang terbakar itu. “Tahu-tahu apinya sudah tinggi sekali, kemudian warga berkumpul dan Pak RT menyiarkan lewat mushola. Setelah berkumpul warga bergotong royong memadamkan dengan mengambil air dari mana saja,” kata warga Kaloran ini seperti dikutip Antara. Sedangkan saksi mata lainnya, Wahyuni, warga setempat mengatakan, belum mengetahui awal mula munculnya api hingga membakar tumpukan ban dan merember ke truk tersebut, namun dugaannya api berasal dari sampah yang terbakar. “Katanya tadi ada yang membakar sampah, namun sampah plastik yang masih terbakar itu terbawa angin ke tumpukan ban,” katanya. (*)

KERAJINAN ECENG GONDOK

HENDRA NURDIYANSYAH/ANTARA

Seorang perajin membuat kerajinan enceng gondok di Desa Caturharjo, Pandak, Rabu (19/10) lalu. Kerajinan berbahan enceng gondok yang dijual seharga Rp 50 ribu sampai Rp 2 juta tergantung ukuran tersebut diekspor ke sejumlah negara seperti Jepang, Belanda dan Amerika.

Semua Elemen akan Dirangkul

DLINGO, BERNAS --Pemilihan Lurah Desa (Pilurdes) Jatimulyo, Kec Dlingo yang dilaksanakan serempak dengan 21 desa lainnya, Minggu (23/10) lalu, sempat diwarnai aksi anarkis berupa pembakaran warung mi ayam milik Tuyono di Dusun Dodogan, usai penghitungan suara. Menyikapi kondisi yang ada, lurah desa terpilih Gunarta SPd mengatakan akan merangkul semua elemen masyarakat yang ada di sana sehingga tercipta kondisi yang kondusif. Dengan demikian, pembangunan di Jatimulyo juga bisa berlangsung lancar dan sukses. “Sekarang situasi sudah kondusif dan saya berharap suasana tersebut bisa terjaga. Untuk calon lurah yang suaranya kalah selisih suara dengan saya hanya 42 suara yakni Puryanto juga sudah komunikasi dengan saya dan mengucapkan selamat. Kebetulan juga masih saudara,” kata Gunarta didampingi istrinya Ny Ngatirah dan tim suksesnya kepada Bernas, Kamis (27/10) petang. Saat ini yang terpenting, menurut guru Penjaskes di SMPN 1 Dlingo dan SMP PGRI Jatimulyo yang ambil cuti tersebut, bagaimana memikirkan Jatimulyo agar semakin maju. Maka kekompakan dan kesoli-

dan dari berbagai pihak sangat penting saat ini. “Hal yang saya pikirkan adalah pembangunan Jatimulyo ke depan sehingga semua pihak harus bersatu baik yang mendukung saya ataupun saat pemilihan tidak mendukung saya, semua saya rangkul. Semua akan dilakukan pembangunan infrastruktur dengan merata, karena itu hal yang sangat vital bagi laju pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di desa kami,” kata pria yang meraih 1.269 suara tersebut. Diakui ayah satu putra bernama Ginanjar yang kuliah di UAD tersebut, jalan-jalan di Desa Jatimulyo masih banyak yang rusak. Karena itu, setelah dilantik hal itu menjadi prioritas pembangunan. “Jalannya banyak yang berlobang padahal naik turun. Ini tentu menjadi perhatian saya dan butuh dukungan dari berbagai pihak agar pembangunan bisa berjalan lancar,” katanya. Selain itu, hal yang menjadi perhatian adalah penyiapan sebagai desa budaya. Karena Desa Jatimulyo banyak memiliki potensi wisata dan budaya seperti sendang dan air terjun. “Tentu dalam pelaksanaan pembangunan desa saya akan menggunakan aturan dan peraturan hukum yang berlaku, agar tidak ada penyimpangan dalam

penggunaan anggaran di desa,” tandasnya. Sementara salah satu anggota tim sukses menambahkan kemenangan Gunarta diraih dengan fair play dan tidak ada kecurangan. “Karena saat penghitungan itu semua saksi dari lima calon hadir dan menandatangani berita acara. Kami juga membawa C1 untuk mengecek data yang ada. Sehinga perlu kami klarifikasi jika kerusuhan itu bukan dipicu penelikungan suara, karena itu memang tidak ada,” tambahnya tanpa menyebut identitasnya. Secara terpisah Ketua Komisi A DPRD Bantul Amir Syarifudin berharap segala permasalahan yang terjadi paska pilurdes tidak perlu di perpanjang lagi antar masyarakat. Yang terpenting saat ini bagaimana semua elemen masyarakat itu maju bersama membangun Jatimulyo. “Dibutuhkan kerjasama dengan berbagai pihak agar pembangunan bisa berjalan lancar,” katanya. Untuk Jatimulyo sendiri, lanjut Amir ,Dana Desa (DD) ataupun Alokasi Dana Desa (ADD) yang ada mencapai total Rp 2,3 miliar. Diharapkan dana tersebut mampu memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Jatimulyo. (sri)

SARIYATI/HARIAN BERNAS

SIAP MENGABDI -- Lurah terpilih Jatimulyo, Kec Dlingo Gunarta SPd didampingi istrinya Ny Ngatirah saat ditemui Bernas, Kamis (27/10) petang. Gunarta mengaku siap merangkul semua elemen masyarakat paska Pilurdes yang diwarnai kerusuhan 23 Oktober silam.

SARIYATI/HARIAN BERNAS

TOLAK TOKO MODERN -- Warga Dusun Dadapan, Desa Timbulhajo menggelar aksi demo menolak toko modern di wilayah mereka, Kamis (27/10) sore.

Warga Dadapan Tolak Toko Modern

SEWON, BERNAS --Rencana pendirian toko modern Indomaret di Dusun Dadapan, Desa Timbulharjo yang diawali dengan sosialisasi dengan warga RT 09 dan RT 05 beberapa hari lalu menimbulkan keresahan warga setempat. Sebab di Dusun Dadapan ada 16 warung kelontong yang tersebar di 9 RT dan diyakini akan terdampak dengan kehadiran toko modern tersebut. Sebagai bentuk penolakan, warga menggelar aksi demo di depan gedung calon Indomaret, Kamis (27/10) sore. Aksi dimotori Karang Taruna Dadapan berlangsung sekitar 30 menit dan berakhir menjelang mahrib. Sembari aksi, pendemo yang didominasi anak muda tersebut membentangkan poster bertuliskan keberatan keberadaan toko modern. Selanjutnya poster ditempel di pintu gerbang calon gedung Indomaret. Ketua Karang Taruna Dadapan Ridwan Chandra Ramadhan mengatakan, selain rencana pendirian Idomaret, pihaknya juga menolak berbagai jenis toko modern di wilayan itu mulai minimarket, supermarket, hypermarket dan sejenisnya. “Keberadaan toko modern akan mangancam toko kelontong warga dan pasti menurunkan omset pendapatan mereka,” kata mahasiswa STIE YKPN ini. Untuk itu, Chandra berharap kepada pemerintah daerah untuk

tidak menerbitkan izin pendirian toko modern di wilayah Dadapan. Jika ternyata ijin tersebut tetap diberikan, maka warga akan melanjutkan dengan aksi lanjutan yang lebih besar. Sementara pemilik toko kelontong yang lokasinya hanya berjarak 15 meter dari calon toko Indomaret, Suharwanto mengatakan menolak adanya toko modern itu. Diakui sejak berjamuranya toko modern di berbagai tempat, omset dagangan toko kelontong yang sudah berdiri sejak 16 tahun tersebut anjlok hingga 50 persen. “Omset gagangan saya menurun hingga separuh. Seandainya toko modern jadi berdiri dekat toko saya, saya yakin omset akan anjlok lebih banyak. Untuk itu saya menolak keberadaan toko modern itu,” katannya. Sementara warga lainnya, Johan, mengatakan untuk warga di 9 RT ada yang mendukung pendirian toko modern yakni warga RT 09 yang menjadi lokasi toko tersebut. Sedangkan warga RT lain menolak. Berdasarkan catatan, yang sudah mendukung tercatat 13 KK dan yang menolak 300 KK. “Bisa dikatakan 95 persen warga menolak. Kalau yang RT 09 memang dijanjikan kompensasi kendati hingga kini belum tahu bentuk kompensasi seperti apa,” katanya. (sri)


,WOŏCV .GIK 1MVQDGT

#%%'514+'5

$'0)-'. /1$+.

-'*+.#0)#0

/1$+. &+5'9#-#0

2TQOQ 2$ " OCJ " OCJ " OCJ " OCJ " OCJ " :KCOQK 46 " 8+8#0 46 " 46 " 5724 9+&' " (+5*';' " .'& UVKM " 2GPICODKNCP OKPKO REU %2 2+0 (

2416'%6 #761 %#4' 5'4 8+ %' ,N $CPVWN 0Q &WMWJ ;M 6GNR *QVNKPG 2QNGU EWEK OQ VQT OQDKN DGPIMGN QXGT JQWN VW PG WR MCTDW KPLGMUK QNK FCP NCKP NCKP

6GNCJ JNI 560- 0QRQN #$ 0, C P $CICU 5WTQRCVK F C 2GPFQYQ JCTLQ 5GYQP $CPVWN

)TGUKMC 6TCPURQTV UGYC DWU ODN OGFKWO UGCV OKETQ NQPI UGCVUJQTV UGCV +PQXC #XCP\C :GPKCFNN *WD ;QI[CMCTVC

+06'4+14 /1$+. %#- 47-+0 /GNC[CPK 2GODWCVCP ,QI /QDKN 2NCHQP &CUDQT -CTRGV 5VKT FNN ,N +OQIKTK $CTCV -/ 0Q ,QVCYCPI $CPIWPJCTLQ 5GYQP $CPCVWN UGNCVCP 2CUCT 6GNQ 6GNR

#% ,#%-; #% 5RGUKCNKU #% /QDKN DWU 'OGTIGPE[ ,CO ,N 44 $CTCV 2QPQYCTGP 5NO 6M 6GNR

241610 #% #761 %#4' ,N 9QPQUCTK -O )CPFW ;M 6GNR 5RGEKCNKU #% /QDKN $WU 4WCPICP /GNC[CPK $QPIMCT RCUCPI #% UGICNC OGTM 'OGTIGPE[ LCO

#*.+ 57/74 9% #JNK 5WOWT DQT UWPVKM UGTXKU UGFQV 9% UCNWTCP DWPVW RQORC CKT 2CM &7. 6CLGO ,N )QFGCP ,N 9CVGU UIT

#*.+ 57/74 $74 )#.+ UFV 9%UCN DWPVW UXU RQORC 2 0WT -CTCPI /CNCPI ,N )GLC[CP ;QI[CMCTVC

5GFQV YE DWPVW . UWOWT FCNCO O *WD ICTCPUK 2 9KFK 2QIWPI ,CMCN CNCV UGPFKTK

5RUKCNU $QT&NO OVT 5WPVKM 5OT)CNK4URP 5CN$PVW 5FQV9% 6GPIMK TD.VT ,C[C 4CU[C $NM/PLN

$#0)70#0 )#,#* /#&# );257/ $#,# 4+0)#0 ,WCN DJP ROUCPICP JTI VTOTJ &+; ,N 9CVGU MO -CFKRKTQ ;QI[CMCTVC

#TUKVGM DU FVI IDT F KOD TCD TD O $QTPI TOJ TGPQ VGPCIC DGUCT MGEKN * 2+4#/+&

-QPVTCMVQT U[CTKCJ OGTGPECPCMCP OGPIGTLCMCP DCPIWPCP TOJ TWMQ MCPVQT FNN FKMGTLCMCP FIP COCPCJ RNWU NCRQTCP MGWCPICP NGPIMCR FKVCPICPK KPUKP[WT VGMPKM UKRKN DGTRINO

$#*#0 $#0)70#0 67-#0) $#0)70#0 6#/#0 /GPGTKOC RGMGTLCCP DCPIWP DCTW TGPQXCUK 4WOCJ *QVGN 4WMQ -CPVQT -QNCO 4GPCPI 6COCP *WD ;QI[CMCTVC

6+/$7. 4','-+ ,WCN $CODW ,N 2CTCPIVTKVKU -O &CFCRCP .QT $CPVWN 6GNR /GP[GFKCMCP $CODW DGTDCICK LGPKU #RWU NGIK 9WNWPI 2GVWPI )GFGI 2[CP /QVKH DKCUC FCP -CPFCPI #[CO $CODW /GPGTKOC RGUCPCP 2CTVCK MGEKN

5YCNC[CP RKPVW LCVK TD OCJQPK TD MWUGP LCVK TD O /WNKC ,CVKLQILCMCTVC

&GRQ MC[W OWTCJ RCNKPI OWTCJ UG LQILC RKPWU FCOCT UGPIQP INWIWFNN DWMVKMCP

0$# )[RUWO 5QNWUK 7 4WOCJ #PFC 2NCHQP 2CTVKUK 45VWFKQ ,. 2CNC ICP 5CTK JCTLQ 0ICINKM 5NOP ;QI[CMCTVC

7PKQP )[RUWO 5QNWUK 7 4WOCJ #PFC2NCHQP 2TCVKUK 4WCPI5VWFKQ *WD ,.9CVGU -O -CNKDC[GO ;QI[CMCTVC

&76# /#5 5*1%$'-'4 ,N #FK 5WEKRVQ -O 0Q ;QI[C MCTVC 5RGEKCNKUV MCMK MCMK OQDKN 6GNR ;M

Œ 4'<# %#6'4+0) Œ /GNC[CPK ECVGTKPI CNCV RGUVC -CTCPIIQPFCPI 4V 2GPFQYQ JCTLQ 5GYQP $CPVWN 6GNR (CZ *2

(#5*+10

$+ 4GRTGUGPVCVKH WTWU *CM %KRVC RCVGP OGTM *1 5+72 5+7,- 6&+ 6&2 +/$ 26 %8 JCNCN 7-. 72. NCR 2CLCM 2GECJ VCPCJ RGPIGTKPICP +26 +2#- *

2GTK\KPCP 7& %8 26 *1 0292 2-2 5+72 6 &) 6&2 6&+ +/$ 2CVGPV /GTM &CICPI +7+ %8 #/)

$'0)-'. #0 $NC\GT $GPIMGN 1PFGTFKN -JWUWU1RGN $NC\GT &CP %JGXTQNGV ,QILC *2

$'0)-'. /1614

Œ 074 /1614 Œ

/GNC[CPK 5GTXKEG UGICNC OGTM /QVQT 5RCTGRCTV 2TGUU 2QTQM $QF[ +PVCNCUK 5RWNN FNN ,N -CNKWTCPI MO 4KPI 4QCF 7VCTC -GPVWPICP ;QI[CMCTVC 5GDGNCJ DCTCV $CPILQ -GPVWPICP 6GNR

/#,7 /1614 5GTXKEG 1NK URCTG RCTV 8CTKCUK VGTKOC UGTXKEG 6155# 4QFC VKIC UGT XKU DGTICTCPUK ,N ,QILC 5QNQ -O 0Q 6GNR DCTCV -4

6GNCJ JNI 560- 0QRQN #$ 9C P #NK /WJVCT 5COUK F C ,QMGTVGP 6KODWNJCTLQ 5GYQP $CPVWN 6GNCJ JNI 560- 0QRQN #$ ;C P 5WLQPQ /WLK[QPQ F C 0INGPIKU 5KVKOWN[Q 2K[WPICP $VN

6GNCJ JNI 560- 0QRQN #$ ++ C P #\JCTK F C $CWUCUTCP &CPW TGLCP ;QI[CMCTVC

6GNCJ JNI 560- 0QRQN #$ '# C P -GNXKP #FKM[C F C 6KOWTCP $TQPVQMWUWOCP /) ;QI[CMCTVC

Œ #/'. (#5*+10 Œ /GP[GFKCMCP -GDC[C GPEKO DCJCP MCVWP UCPVWPI VCRGPVC 7- UCORCK LWODQ /GPGTKOC RGUCPCP RGO DWCVCP WPVWM UGTCICO #NCOCV .CPVCK $NQM $+ .QU 0Q /GVTQ $GTKPIJCTLQ ,N 2CVCPI RWNWJCP 0Q ;M

QNGJ QNGJ 7OTQJ *CLK Œ 61-1 /1.'- Œ ,N 0[CK #JOCF &CJNCP 0Q ;QI[C MCTVC 6GNR FCTK 2-7 /WJCOCFK[CJ ,N #JOCF &CJNCP MG 5GNCVCP O

*'./

-.+0+ $2/ Œ 2'4/#6# 5#4+ Œ ,N ;WFKRCVK $ /CPECUCP -KFWN

4KPI 4QCF 7VCTC %QPFQPIECVWT )TK[C 5GJCV +PFQPGUKC 5NGOCP 6GNR *2 /GNC[CPK -$ $CD[ 5RC 6TGCVOGPV RKLCV DC[K $WMC LCO

-'%#06+-#0

2TQOQ +0- %'0641 " %: " -[V XKUQT" *+7" 6)2 5GPU 0QCJ"

+PH 5GPVTQ " 10- XKUQT " *CTIC MJWUWU FGPICP DWMVK -QTCP $GTPCU %2 RKP & (

.WNWT +DW [CPI FKRTQUGU CNCOK UET VTCFKUKQPCN WVM MWNKV UGJCV KPFCJ *WD RKP DYGD YYY NWNWT KDW QHHKEKCN EQO KPVTCICO NWNWT KDW QHHKEKCN

Œ )4#*# -757/# Œ -WUWOC /QO CPF $CD[ %CTG $GCWV[ 5CNQP DGTCFC FKLCNCP $CP VWN MO &KTQ 2GPFQYQJCTLQ 5G YQP $CPVWN ;QI[CMCTVC /GNC[CPK $C D[ 5RC -KFURC /CUCIG .WNWT %TGCO DCTVJ *CKT /CUM *CKT 5RC FCP RGNC [CPCP (KUKQVGTCRK

&KUEQP

*16'. *16'. $#.'%#674 +0 2TQOQ TD 1PN[ 4QQO ,N 9CVGU MO ;QI[CMCTVC VGNR RKP # E

$'4.+#0 *16'. ,N 2CUCT -GODCPI ;M 6GNR ;M

Œ 0+6+274#0 2'4/#+ Œ *16'. 0KVKRWTCP ,N 9CVGU -O ;M 6GNR (CZ

9#*;7 .15/'0 ,N 2CUCT -GODCPI 0Q # ;M 6GNR ;QI[CMCTVC

)'&10)-70+0) *16'. ,N )GFQPIMWPKPI # ;QI[C 2J

+0(14/#5+

-'5'*#6#0 &KCDGVGU 5VTQMG ,CPVWPI #UCO 7TCV 2CVCJ VWNCPI #PFC UCMKV UWFCJ FK 45 VCRK ICM UGODWJ ! -COK RWP[C MQPUGR MGUGJCVCP P[C -QPUWNV )TCVKU 6FM CFC [I UKC UKC FCTK UGDWCJ KMJVKCT KPIKP UGODWJ +PU[C #NNCJ %2 RKP %&' '

$CTCPI $GMCU FCP -NKVKMCP Œ $#$' -'.+- Œ ,N $GUQNG 4C[C # 6TKJCPIIQ 6GNR ;QI[CMCTVC

.2- 7PKICOC DWMC MGNCU DCTW RTQIO 6J /WNVKOGFKC 6GTRCFW VGMPKUK DN2GTMCPVQTCP /WNVKFUIP &TCHVGT 5MGVEJ7R .CRVQR *R #WVQECF 2GOGVCCP /[QD 'FKV 8KFGQ ,N /C[LGP $CODCPI5WIGPI 6NR ;QI[CMCTVC

2GPFCHVCTCP /WTKF $CTW .2- #FC PC &CPEGT CPCM TGOCLC ,N /CYCT $CEKTQ 0Q 6GNR ;QI[CMCTVC

5QNWUK 5WRTCPCVWTCN 2GNGV 2GNCTKU #ORWJ $GFCJ #WTC 2WVGT )KNKPI -CTKT ,CDCVCP ,QFQJ +PFGTC -G $WPIMCO -CUWU $WCPI 5KCN 7UKT ,KP 5CPVGV 2CICT )CKD $GPFC $GTVWCJ 2GUWIKJCP *WD ,. +OQIKTK 6KOWT 0Q ( )KYCPICP ;- 6GNR YYY ICNGTKOKUVKM EQO

,#5# #0)-76 /CLW ,C[C 6TCPU 'ZRGFKUK ,CUC CPIMWV DCTCPI FCP TGPVCN OQDKN OGNC[CPK FCNCO FCP NWCT MQVC ,CUC RKPFCJCP MQUV LCUC RKPFCJ TWOCJ LCUC CPIMWV GZRGFKUK DCTCPI % 2 9# 2+0 $$ % #

-'*+.#0)#0 6GNCJ JNI 560- 0QRQN #$ ,* C P 9KUPW 9KFCFK F C &CPW PGICTCP /, 4V 4Y /CPVTKLGTQP ;QI[CMCTVC

6GNCJ JNI 560- 0QRQN #$ 7( C P -KTDWPCPVQ F C 0QIQUCTK 4V 4Y 2CVGJCP -TCVQP ;M

6GNCJ JNI 560- 0QRQN #$ 45 C P #PCP[COCV[C $GNNC 6CNKVC F C 2TCYKTQVCOCP /) +++ 4V 4Y $TQPVQMWUWOCP /) ;M

6GNCJ JNI 560- 0QRQN #$ ,# C P )KPGO F C ,CPVWTCP 7* 4V 4Y 9CTWPIDQVQ 7* ;M

6GNCJ JNI 560- 0QRQN #$ 7( C P &TC 5TK +UVKHCFC /5K F C -CTCPIMCLGP /) +++ 4V 4Y $TQPVQMWUWOCP ;QI[CMCTVC

#UGNKC 0GY#XP\ 0GY+PQXC 0GY ,C\\ #UGNKC ;CTKU :GPKC .WZWT[ #RX #UGNKC )/ RKEM7R )/ $QZ '.( .WZKQ #UGNKC 6TCXGNNQ 6;6 MQOWVGT 6TWM 25 #UGNKC 'PIMGN $QZ (QTVWPGT #NRJCTF #UGNKC 5KCR CPVCT YYY UGYC TGPVCNOQDKNLQILC EQO

/1$+. &+,7#.

-1/276'4

:GPKC .+ &GNWZG 2NWU #UNK #$ $GTIWPFK #$ 5NOP 5OWC $CIWU LV 0GIQ *WD

*10&# $7 *QPFC ,C\\ 6JP /CVKE #UNK,CVGPI 5KNXGTUVQPG $CIWU 6GTCYCV /UP-GTKPI #% &IP LV *WD

,C\\ 45 /CVKE 0GY /GTCJ /CPWCN 2WVKJ -/ 4GPFCJ #& 6IP *WD $U -TGFKV VJ ,. /INI

)TCPF %48 2GOCMCKCP 2WVKJ /CPWCN ## /IN 0Q %CPVKM +UVKOGYC JTI LV -JWUWU -TGFKV *WD ;QI[CMCTVC

/QDKNKQ ' %86 /CVKE 2WVKJ #$ 6IP -O TD 0QN 5RGV 2LM $CTW 2MV -TGFKV LV *WD

*;70&#+ ,WCN #VQ\ 5NXT /CVKE 2NCV $ 2LM $CTW #VCW .CPIUWPI $CNKM 0COC2ODNK *P[ LV5L 5IT *WD ;QI[CMCTVC

)TCPF .KXKPC 58 *KVCO /CPWCN #$ 6IP +UVOY 0QN 5RGV 2CLCM $CTW2CMGV -TGFKV LV *2

0KUUCP,WMG 4: UOCTVMG[ 5KNXGT#$ 6IP PCOC UGPFKTK -/ TD KUVY*TI PGIQ *WD 62

2'7)'16 2GWIGQV 6J 5NXT /PWCN 1TK. & $TI 4YVCP #$ 5NOP 2LM 2LI LV0GIQ ,. /IN -O 6 ;QI[CMCTVC

57<7-+ 4GCN8CP )48 #UNK #$ #% &QDGN$NYT /GTCJ/GV 1TK . & 5IV 6GTCYCV LV0I ,. /IN -O 6GNR ;QI[CMCTVC

: 1XGT 6J /CPWCN #$ 6IP *WD )WU (CPFK

#JNK UGTXKEG RTKPVGT +PMLGV .CUGT LGV .CRVQR %27 .%& 2TQLGEVQT /QPKVQT 4GHKNN 6KPVC 6QPGT UCVTKC EQORWVKPFQ *R

61;16#

2UVK%CKT *T+PK ,OKPMP$2-$ /VT /DN0Q5WTXGK 0Q2QV 4UOK #OCP 2NCV 0QP#$ $KUC ;QI[CMCTVC

$VJ &CPC %GRGV! /CZ *T %CKT ,COKP MCP $2-$ /VT /DN 5GTVKHKMCV 4WOCJ 6CPCJ #PFC -G 0QGK ;QI[CMCTVC

#NN 0GY #XCP\C 6[RG ) 2WVKJ /W VKCTC 6J #$ /CUKJ $CIWU *WD

.1910)#0

8KQU ) %CORCIPG /CPWCN -O TD+UVKOGYC 1TKIKPCN .WCT &NO *CTIC0GIQ *WD

-LI -CRUWN #$ #UNK 5NXT 1TK .WCT&NO #% &DN 2YT5VGTKPI 2YT 9KPFQY+UV 6IN 2CMG LV * ;QI[CMCTVC

6[V 5QNWPC ).K #$ $MP 'Z6CZK 2TKDCFK /TJ /GV 25 29 '/ 1TK. & +UV 6IN2CMG LV *WD

&KDWVWJMCP .WNWUCP 5/# 5/UGFGTCLCV WPVWM #FOKPKUVTCUK 6GPCIC (KPKUJKPI 2WVTC FCP 2WVTK *WDWPIK 2GTEGVCMCP %CJC[C 6KOWT ,N 6COCP 5KUYC 0Q ;M

&KDWV )WTW 6- 9CPKVC /GPCTKM /CZ VJ 5CDCT -KTKO NCOCTCP MG 6- +6 #T 4CJOCCP )CPIUKTCP /CFWTGLQ 2TCODCPCP 5NGOCP %R ;QIVCMCTVC

&KDVJ RGPLCJKV YCPKVC WVM OQFKUVG JWD -GODCTCP 46 DCTCV 2) /CFWMKUOQ -CUKJCP $CPVWN ;QI[CMCTVC

/1$+. &+5'9#-#0 (CFNK %CT 4GPVCN #XCP\C %QP FQPI %CVWT RCMCK UQRKT JWD

,WCN DGNK UGRGFC OQVQT UGICNC OGTM %CUJ -TGFKV #5# /QVQT ,N +OQIKTK $CTCV -/ ,QVCYCPI $CPIWPJCTLQ 5GYQP $CPVWN 6GNR

)TCPF 5VCT #56 8GIC ,WRKVGT/: ## 5OCU 4% 4K[CVOK$QFGJ ,N9VU

126+ 126+- 57-5'5 ,N )CPFGMCP .QT 0Q ;QI[C MCTVC 6GNR 6GTKOC #UMGU ,CO 5QUVGM +PJGCEVJ

;1);# 126+ ,N % 5KOCPLWPVCM 6GNR ;QI[CMCTVC

126+- #4+( ,N -*# &CJNCP 0Q 6GNR ;M ,N /6 *CT[QPQ 0Q ,N )QFGCP MO 6GNR

5'/$#&# 126+,N 2TQH ;QJCPGU * 5CICP VGNR ;M

574;# #)70) 126+ ,N 5WNVCP #IWPI 0Q 6GNR ;QI[CMCTVC

2#4(7/

6#0#* &+,7#.

Œ IWFGI ;7 &,7/ Œ /CW QNGJ QNGJ MJCU ,QILC ! ;W &LWO RWUCV VGORCVP[C %#$#0) ,N .CMUFC #FKUWEKRVQ MO ;QI[CMCTVC UCORKPI *QVGN 5JGTCVQP LCO DWMC 9+$ 6GNR *2 2GUCP FCRCV FKCPVCT UCORCK MGVGORCV VWLWCP

6PJ 5*/ 2MT O .F O 6CO DCMDC[CP DNMI -ORU #VOCLC[C $C DCTUCTK MQUV 'ZENWUKX O *WD ;QI[CMCTVC

5*/ 2MT O .DT O ,N 6C LGO .QVGOTV 7PTK[Q MG 7VT EEM 7 KPXU 2OUKWP JTI LV *WD ;QI[CMCTVC

&KLWCN VCPCJ VGICNCP OGVGT FK FGUC $WTIQ 5GNQRCOKQTQ $CPVWN TD O C P UGPFKTK JWDWPIK UGIGTC

Œ IWFGI ;7 &,7/ Œ /CW QNGJ QNGJ MJCU ,QILC ! ;W &LWO RWUCV VGORCVP[C %#$#0) ,N 9CVGU MO #ODCT MGVCYCPI )CORKPI 5NGOCP ;QI[C MCTVC LCO DWMC 9+$ 6GNR 2GUCP FCRCV FKCPVCT UCORCK MGVGORCV VWLWCP

6PJ 5*/ $CTCV 2'/&# 5NGOCP ,N 4CLKOKP 2CPIWMCP FGMCV )14 $20 2QNUGM .WCU .& RGOKNKM

,N VPJ OWTCJ 5*/ O .F O VOT ,N 6CLGO OIYQ WVT RUT 5VCP EEM WVM MQU LV O *WD 62

/#674 6'0)-;7 #[CO 2II -NV )WTCOK WVWJ TD 0CUK $QZ TD 5PCEM TD 2UP 5MTI 6GNR (TGFKXT[

&KLWCN 6CPCJ )WFCPI HWNN DCPIWP CP TCPIMC $CLC NWCU / .QM UGNCVCP 6GTOKPCN ,QODQT 5NO JCTIC 0GIQ *WD

4#&+1

47/#* &+,7#.

&KLWCN VCPCJ 5*/ . / .F / NQM &GRCP MCPVQT -QPUGTXCUK -GJWVCPCP WVCTC LCNCP -NQFTCP $CPVWN JTI PGIQ NUI RGOKNKM 5GTKWU *WD

,WCN 4/* 62 5*/ O .MU 2TGOKWO $ET -6 -O FRT 4 6COW 4 /CMCP 4 -GN )TU /QDKN 2#8 4 6$- *4) O 5GTKWU *

,N ERV 6PJ .V O 5*/ O FMV 720,N #OCTVC )I 2NQPIMQYCVK 2WNQFCFK 5GVWTCP &GRQM 5NOP ;QI[CMCTVC

4OJ LQINQ LCYC LCVK WVWJ YCTKUCP .6 O .$ O 5*/ OKNKM 5FT OWMCODN OUM MV MO NQM FGUC YKUCVC MCUQPICP LN DCPVWN MO MDTV MO LV 0) NUI RGOKNKM DU DCNVGTCP VPJ TOJ FK UMVT RTCODCP CP RK[WPI CP JWD VFM UOU 62

6CPCJ O RK[PICP LV O DTDCJ LV O VR LN 2TCOD 2K[PICP LV O -NUP LV *WD

#NN0GY #XCP\C /CPWCN 5FJ &DN#KT$CI 5NXT 5GTXKEG 4GEQTF 0CUOQEQ2MV-TFV LV 6&2 LV *WD

)TCPF +PPQXC ) $GPUKP *KVCO #$5NOP 6IP +UVOY 5GTGR $NO 6TP LV -JWUWU -TFV $U VJ ;QI[CMCTVC

#XCP\C 6JP ) #$ 6IP /CPWCN 5WRGT +UVKOGYC *WD )WU (CPFK

/1614 &+,7#. -#9#5#-+ &LN -CYCUCMK 0KPLC 44 EE 5' 6J 0GY/QFGN #$ 6IP 2LM$T 2WVKJ6TYV LV0GIQ *WD $CPVWN

,WCN 6GZCRQP /GVCPQN $KDKV 2CTHWO 5QFKWO 5WNRJCVG ITQUKT %2 ,N $CPVWN MO &KTQ $CPVWN ;QI[CMCTVC

24+06'4 ,1),# +0- 4GHKNN VKPVC VQPGT KPHWU UGTXKEG RTKPVGT .#2612 ,N /C IGNCPI MO RQLQM DCPILQ WVCTC #NKXG %JKMGP % 2 RKP $$ H

2'0,#*+6 % , 6CKNQT /QFKUVG ,N $CPVWN -/ 0[GOGPICP $CPVWN 6GNR /GPGTKOC ,CJKV 2TKC 9CPKVC 5GICNC /QFGN 5GFKC #PGMC OCECO DCJCP ,GCPU .QTGPI 5GTCICO 5GMQNCJ 5GTCICO -CPVQT $CLW %GNCPC ,CMGV 4QM 2&. 2&* ,GCPU 2GTOCM ,GCPU VQVC DKCUC $CLW -CQU 4GUNGVKPI ,CMGV %GNCPC 6CU

&LN TWOCJ UKCR JWPK )TK[C #NXKVC & LN 9CVGU MO ,IL *

,WCN 4OJ 5*/ . O .V (WN$IP -6 -/ )TUK 46O 5NVP $QPDKP -O $NMPI-PVT $CYCUNW O *TI / LV0GIQ *WD ;QI[CMCTVC

4OJ MQU MV MO FNO FRP WVM VQ MQ O VOT 7O[ 4KPITF 6GRK CURCN UVTIU J LV RONM

4OJ $T EMR OGYCJ LN 9CVGU MO OUMWVT O JFR6OT NV ND O MV MOUJO +OD $7 LV RONM

&KMQPVTCMMCP TWOCJ -6 FCRWT JCN NWCU UVTCVGIKU CNOV /WPFW UCTGP DNMI #ORNCU *WD 6 9#

#$#&+ 6#;.14 /GPGTKOC UGICNC OCECO LCJKVCP 5GTCICO 5GMQNCJ -CPVQT ,CU 8GTOCZ ,WIC OGPLWCN DGTDCICK LGDKU MCKP +/')1 *7)1 FNN % 2 #NCOCV ,N /CIGNCPI MO &GPIIWPI 6TKFCFK 5NGOCP UGNCVCP 1NKXG %JKMGP

5#.10 014/# OGNC[CPK RQVQPI HCEKGN ETGODCV VQPKPI RGYCTPC LWIC OGNC[CPK 4+#5 2'0)#06+0 ,N )KVQ )CVK 6KOWT DCPILQ &GPIIWPI OGVGT % 2

2'0)1$#6#0 2+,#6 64#&+5+10#. /GNC[CPK 2KLCV MGTKM RKLCV ECRGM NWNWT #NCOCV 6KOWT DCPILQ &GPIIWPI OGVGT ,N )KVQ )CVK

/GPIQDCVK 'FKPK .U[CJYCV +ORQVGPUK FKLOP 'PLQ[ MJU DRM *WD /DCM 5CPVK 9+$ DKUC FRIN

$WPIC &CWP OUI .QN[ /C[C (CP[ .KVC 9KPC TCOCJ HWN #% 44WVT DTV 720 F GGEH $WPFC 2KLCV RTQH TCOCJ )CRWTC 5CPCVCFCTOC VGORCV UGNV LNP 44 7VT *2

2'4%'6#-#0 5RGEKCNKU EGVCM HWNEQNQWT QHHUGV EGRCV COCP *WD 2GTE 0IGMUK IQPFQ DWMVKMCP

2'4*+#5#0

6QMQ /CU )CFLCJ /CU ,N -GVCP FCP ;M OGODNK GOCU JTI6IIKVTOC RGPIGODCNKCP VM NCKP MQ NGMUKNMR 6TKOC LWCN DGNK DGTNKCP $WVWJ WCPI VWPCK MCOK UKCR OGO DCPVW

4KNZMP 6DJ &I 2KLCV 6TCF $QF[ 5ETWD -KPCPVK /UUIG ,N %CPFK 5CODK UCTK 7VT 2UT5QTQIGPGP ;QI[CMCTVC

2TYVP 6WDWJ &K 6GNCIC 52# #OCP 0[COCP 9+(+ #TGC 6GTCRKU 2PINO ,N5QNQ -O 5QTQIGPGP ;QI[CMCTVC

5# 5NP 5RC /N[PK 5IN /EO2TYVP (CU#% #KT2PU $VJWD 2TMKT.WCU 0CPIIWNCP 44QCF /IY C C G

5#.10 /1$+. &#;610# #WVQ UGTXKEG DQF[ 4GRCKT 5GTXKEG 5VCVKQP EWEK OQDKN *KFTQKM 5PQY 9CUJ 5CNQP OQDKN #E OQDKN ECV QXGP DQ F[ 4GRCKT ,N -CNKWTCPI MO VGNR ;M ,#/5

,C[C #IWPI /QVQT 5RQTV

)4+;# #761%#4' ,N /GPWMCP % ;M 6GNR EWEK UCNQP ICPVK QNK EWEK DWUC UCNLW GU MTKO CPGMC YCTPC CTQOC RCMGV RGTCYCVCP MGPFCTCCP CPFC 5PQY 9CUJ 5CNQP /QDKN /QVQT ,N -CNKWTCPI MO )CFKPICP ;M *WD 6GNR

%WEK 5CNQP #% /QDKN ő $.+0- ő ,N 2CPFGICTKPK 0Q # ,CMCN MO 44 7VCTC RGTGORCVCP #RQVKM -GP VWPICP MG 6OT 2* *2 ;M

6#0#* &+,7#. 5*/2 . .F OGVGT NQM 6OT -CORWU +5+ #MDKF ,N 2CTKU MO 5GYQP UVTCVGIKU CURCN EEM 46 MQU JTI PGIQ *WD ;M

47/#* /#-#0 Œ IWFGI ;7 &,7/ Œ /CW QNGJ QNGJ MJCU ,QILC ! ;W &LWO RWUCV VGORCVP[C *WD -CTCPICUGO ODCTGM %6 +++ ,N -CNKWTCPI MO ;QI[CMCTVC 6GNR *2 $WMC 9+$ 2GUCP FCRCV FKCPVCT UCORCK MGVGORCV VWLWCP

,CUC LWCNCP TWOCJ VCPCJ NWCU FCTKTCVWUCP O TKDWCP JGMVCTCP FCGTCJ LQILC %CNN 5/5 9# ;QI[CMCTVC

6#0#/#0 .GODCJ &GUC VCDWNCORQV RWUCV VCPCOCP DWCJ DGTMYCNKVCU *WD LN KOQIKTK VKOW T

6174 64#8'. <JCPILKCLKG *T LV -QTGC $CTGPI #NKMC LV &WDCK *T LV /QVQ )2 5GRCPI *T LV 6: ,QILC

07#05# 61745 26 ,N 0CICP -WNQP 0Q -CYCUCP -TCVQP ;M 2J 5/5 6KMGV FKCPVCT )#;# $#47 5',#*6'4# 64# 8'. ,N &KRQPGIQTQ 0Q ;QI[C MCTVC /GNC[CPK ,WTWUCP ,QILC ,CMCTVC ,QILC $PFT .CORWPI ,QILC $QIQT 6GNR /GPGTKOC VKVKRCP 2CMGV FCP %CTVGTCP

5#.10

6QMQOCU .QICO/WNKC ,N # ;CPK ;M JCP[C MCOK [I WVCOC MCP MYCNKVCU FKLCOKP RGPIGO DCNKCPP[C MQNGMUK NGPIMCR OGPLWCN RCNKPI OTJ OGODGNK FGPICP JCTIC VKPIIK 6TKOC DCTCPI MGODCNKCP FCTK 6QMQ NCKP

47/#* &+-1064#-

/GPGTKOC 2GTOCM FCP ,CJKVCP DGTDCICK OQFGN FCP DGDCICK LGPKU DCJCP $CLW %GNCPC ,CMGV 4QORK 2&. 2&* 5GTCICO 5GMQNCJ -CP VQT *WDWPIK $#0&70) ,'#05 ,N 2CTCPIVTKVKU -/ 0Q 6GNR

-4'&+6 /74#*

.#+0 .#+0

4#&+1

&#+*#657

-74575 56+4 /1$+. 76#/# 6GTOWTCJ FKLQILC 'TVKIC #XCP\C :GPKC TD LCO ,N /QPLCNK 0Q # 7VCTC 2QO $GPUKP %2 ;QI[CMCTVC

#ECTC 5GOKPCT +MNCP 6CNM 5JQY CPFC OCW FKNKRWV FKVC[CPIMCP FK 4$ 68 ! *WD $+07#0) 5#6+ 241 &7%6+10 %2

)TCPF .KXKPC :8 #$ 6I *KVCO2LM 2LI (WNN8CT 68 #KT$CI )25 +UVKOGYC 5MCNK 6 $U -TFV

$GNWO DKUC P[GVKT )CNCWWW 0CUYC UVKT UQNWUKP[C *WD 9# RKP $$ G C

47/#* /#-#0

5GYC *KCEG R 5RKT $$/ 9KHK #MWC$WNCP 2TQOQUK &KUMQP TD JCTK /W[KPI ;QI[CMCTVC

0+55#0

5CCVP[C RWP[C DKUPKU UGPFKTK OQFCN LWVCCP WPVWPI TD DCJ MCP LWVCCP /KPCV JWD (CSKJ 9#

#PCU 4GPV /DN /VT %QP%CV ,CMCN-O #VT ,R VFI VPR 5QRKT

-74575

-WTUWU $JU +PIITKU VM FGYCUC $KODGN OCVGOCVKMC +2 # DJU KPFQ PGUKC DJU KPIITKU /WUKM XQMCN RKC PQ MG[DQCTF IKVCT FTWO DKQNC $CPF 5VWFKQ TGEQTFKPI ,GURNWU 'FW 5QNWVKQP ,'5 %2

#4+ 64#05 #XCP\C 5KGPVC (QT VWPGT %QOWVGT *KCEG

,CUC 6WVWR -CTVW MTGFKV -6# $C[CT NWPCU .GICN (KVTKOGIC

$+41 ,#5#

%#6'4+0)

2GTNGPIMCRCP &CP

6GNCJ JNI 560- 0QRQN #$ 86 C P &GYK 2WURKVC F C 6GICN ,CVKOWN[Q &'- 2QPGICTCP 4V ,CODKFCP $CPVWN ;M

/1614 &+,7#.

#.4+0 64#8'. ,WTWUCP ,QILC 2GOCNCPI 2WTYQMGTVQ 9CPIQP 6GICN ,QILC 5QNQ 2WTYQFCFK 2CVK (CUKNKVCU #% 5PCEM $CPVCN UGNKOWV . 'NH #28 )TCPF /CZ VGTKOC ECTVGT UGOWC VWLWCP ,N /WPIIWT &GOCPICP 6GNR ;M

7/41* *#,+ /WJCTTQO RNWU +UVCPDWN 7OTQJ RNWU 5KPICRQTG 7OTQJFKTGEV /CFKPCJ 6GNR ;M

9#470) /#-#0 #[CO 2CPIICPI -NCVGP Œ $7 0#0+- Œ ,N 9CVGU MO -CFKRKTQ WVCTC LCNCP 6KOWT 21/ $GPUKP /GPGTKOC 2GUCPCP 2CTVCK DGUCT MGEKN 0CUK $QZ RCMGV CVGT *WD ;QI[CMCTVC

9CTWPI /CMCP 5GFGTJCPC Œ $7 274 Œ /CUCMCP CUNK LCYC CPGMC UC[WT NCWM RCWM #[CO MCORI MTKURK #[CO MGECR FNN ,WIC OGPGTKOC RGUCPCP PCUK DQZ #NCOCV )TK[C #TIC 2GTOCK LNP 6CORQ /CU # %2 ;QI[CMCTVC

9#470) /#-#0 $7 57.#45+ ,N 4KPI 4QCF WVCTC DCTCV RGTGO RCVCP -GPVWPICP WVCTC LCNCP ;QI[C 5GFKC #PGMC .CWM 5C[WT 0CUK 4COGU FCP CPGMC OCECO /KPWOCP ,WIC OGPGTKOC RGUCPCP PCUK MQVCM PCUK DWPIMWU 7PVWM CECTC 4CRCV UGOKPCT FNNP[C *WD ;QI[CMCTVC

Œ6GNCJ FKDWMC Œ 9#470) /#-#0 %1-41 /7.;1 9CTWPI 5CVG $WPVGN MCU 5QNQ 6QPIUGPI 4KEC VWNCPI 5WOUWO 6GPIMNGPI MCU 5QNQ 5CVG -CODKPI 5CVG $WPVGN 0CUIQT -CODKPI )WNK )QTGPI F C ,N *QU %QMTQCOKPQVQ 0Q /CW RGUCP *WD /CU 2TCU 0Q *2 ;M


Jumat Legi, 28 Oktober 2016

TNI Harus Netral dan Jangan Pungli WATES, BERNAS -- Danrem 072 Pamungkas, Brigjend TNI Fajar Setyawan menegaskan, anggota TNI dalam pelaksanaan Pilkada Kulonprogo harus netral. Disamping itu juga tidak boleh melakukan pungli (pungutan liar). Hal tersebut diungkapkannya dalam acara pengarahan Danrem kepada prajurit, PNS dan Persit, Kodim 0731 Kulonprogo, di Aula Adikarto, Pemkab Kulonprogo, Kamis kemarin. Dikatakan, para perwira dan prajurit agar menjaga netralitas TNI. “Jangan sampai anggota TNI jajaran saya, terlibat dalam suksesi kampanye salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati di wilayah Kulonprogo ini. Jaga netralitas, jangan sampai dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, dan masuk dalam perangkap orang lain,” tegas Danrem. Dikatakan, para prajurit harus dapat menjaga rasa aman dan nyaman warga, supaya terhindar dari kericuhan, konflik, perusakan dan tidak boleh ada warga yang merasa tertekan ataupun terancam. “Prajurit TNI harus bertugas dengan hati dan ikhlas dalam mengayomi masyarakat,”

ujar jenderal yang isterinya berasal dari Kulonprogo ini. Terkait dengan maraknya kampanye anti pungli saat ini Danrem menegaskan, perwira dan prajurit TNI AD Kodim 0731 Kulonprogo, dilarang terlibat Pungli, meskipun secara tidak langsung. “Para perwira dan prajurit TNI AD Kodim 0731 Kulon progo, jangan terlibat pungli, kalau ada yang terlibat saya dan perwira lainnya yang akan menangkap sendiri dan diberitakan di media massa,” tegasnya. Berkaitan dengan tugas pembinaan masyarakat, Danrem memberikan motivasi dorongan semangat kepasa anggota Babinsanya. “Saya menaruh hormat dan bangga kepada Babinsa, karena tugas mereka sangat berat sebagai Panglima terdepan dalam peran sertanya di tengah kehidupan masyarakat,” kata Danrem. Yang tidak kalah pentingnya, kata Danrem, anggota TNI AD juga dilibatkan dalam Upaya Khusus (Upsus) Ketahanan Pangan untuk memotivasi Petani agar terwujud kemandirian pangan. Juga agar perhatian terhadap paham terhadap radikal kanan dan radikal kiri. (wid)

binangun - handayani

Polair Tangkap Kapal Nelayan

WONOSARI, BERNAS -- Direktorat Polisi Air Kepolisian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta mengamankan sebuah kapal penangkap ikan asal Cilacap, dengan nama KM Pelita I di sekitar perairan Kabupaten Gunungkidul, Kamis. Direktur Polair Polda DIY Kombes Pol Endang Karnadi di Gunungkidul, Kamis, mengatakan pihaknya memantau

langsung penangkapan kapal tersebut. “Saat penangkapan, Polair sedang melakukan patroli di sekitar laut Yogyakarta, pada Kamis sekitar 08.00 WIB. Kami mencurigai sebuah kapal, dan melakukan pemeriksaan,” kata Endang. Ia mengatakan KM Pelita I dengan bobot 28 GT seharusnya tidak boleh melakukan aktivitas di atas 12 mil atau di jalur 2.

Namun mereka melakukan aktivitas pemancingan di sekitar lokasi kapal nelayan kecil. “Alat yang digunakan pun berbeda dengan izin yang dikeluarkan, seharusnya menggunakan gillnet, tetapi mereka menggunakan jenis pancing,” katanya. Endang mengungkapkan kapal dengan 12 Anak buah kapal tersebut sudah menangkap 300 kg ikan layur dan beberapa

jenis hiu yang dilindungi. “Kami mengamankan 12 orang ABK, dan diketahui dua orang tidak masuk dalam dokumen kapal tersebut. Saat ini sudah berada di Polair untuk diperiksa,” katanya. Ia mengatakan aktivitas kapal besar di jalur 2 merugikan nelayan kecil. Kalau tidak dilakukan penangkapan, dikhawatirkan ikan yang seharusnya ditangkap oleh nelayan kecil

malah dimanfaatkan oleh kapal besar. “Kami akan terus melakukan patroli laut untuk melindungi nelayan,” kata dia. Ketua nelayan Pantai Sadeng, Sarpan mengatakan pihaknya menyayangkan jika ada kapal besar yang berlayar di jalur 2 merugikan nelayan kecil. “Keberadaan kapal besar merugikan,” katanya. (ant)

Merti Bumi Tinalah Ikuti Festival

WATES, BERNAS -- Tim Merti Bumi Tinalah Desa Purwoharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo mengikuti festival upacara adat tingkat nasional yang akan dilaksanakan di Taman Mini Indonesia Indah pada Minggu lalu. Ketua Rombongan Tim Meti Bumi Tinalah Raden Sadil Mur Said mengatakan Merti Bumi Tinalah sendiri merupakan upacara adat yang diselenggarakan setiap tahun oleh warga masyarakat Purwoharjo sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. “Tinalah merupakan salah satu sungai yang membelah Desa Purwoharjo, diantara kaki perbukitan menoreh. Di Purwoharajo sendiri Bumi Perkemahan dan Outbond Tinalah praktis dijadikan simbol unggulan Desa wisata,” kata Sadil. Ia mengatakan sebagai perwakilan Kabupaten Kulon Progo, Tim Upacara Adat Bumi tinalah (Seni Tarian, Bergodo dan Jathilan) merupakan salah satu kontestan acara kirab yang diselengagrarakan Dinas Kebu-

dayaan dari lima kabupaten kota yang ada di DIY. Sadil mengatakan Tim Bumi Tinalah Purwoharjo bersolek dan bekerja keras untuk menjadi yang terbaik. “Dengan doa dan dukungan semua warga masyarakat dan semua pihak, Tinalah dinobatkan sebagai juara 1 tingkat DIY dalam festival upacara adat yang dilaksanakan di lapangan Denggung (Sleman) pada 24 Juli 2016 lalu, dengan memperoleh trophi dan uang pembinaan sehingga mewakili DIY ke tingkat nasional,” kata dia. Berbekal Juara 1 tingkat DIY, dengan rasa optimisme tinggi Tim Merti Bumi Tinalah (Seni Tarian, Bergodo dan Jathilan) dalam hal ini, nantinya akan berkolaborasi dengan Jathilan dari Petir Gunung Kidul yang juga dinobatkan sebagai Juara 1 Jathilan DIY. “Kolaborasi ini akan menampilkan suguhan kesenian yang menarik dan membuat terpukau serta kagum, sehingga nanti harapannya bisa menjadi yang terbaik di tingkat nasional,” kata Sadil. (ant)

ORANGUTAN

HENDRA NURDIYANSYAH/ANTARA

Petugas memberi makan seekor Orangutan di pusat penyelamatan satwa Wildlife Rescue Centre di Dusun Paingan, Sendangsari, Pengasih, Kulonprogo, pekan lalu. Sebanyak 160 satwa liar dilindungi hasil sitaan ilegal dan perdagangan satwa seperti Orangutan, Owa, Elang dan Beruang direhabilitasi oleh WIldlife Rescue Centre dan nantinya akan dilepas liarkan ke habitat asalnya secara bertahap.

Nelayan Diminta Gunakan Gas TKW Harus Waspada Sejak di Penampungan WONOSARI, BERNAS -Para nelayan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), termasuk di Kulonprogo dan Gunungkidul diminta menggunakan bahan bakar gas agar bisa menekan biaya produksi yang menguntungkan nelayan. “Sampai sekarang belum ada yang ingin mencoba menggunakan bahan bakar gas untuk berlayar,” kata Suwarman Partosuwiryo, Kepala Bidang Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) DIY pekan lalu. Menurut Suwarman, sosialisasi mengenai penggunaan

bahan bakar gas (BBG) sebagai pengganti BBM untuk berlayar telah dilakukan setahun yang lalu. Namun, kebanyakan nelayan di Kabupaten Bantul, Gunungkidul serta Kulonprogo masih meragukan aspek kenyamanan dan keamanan menggunakan elpiji sebagai pengganti bahan bakar kapal. “Banyak yang masih ragu dengan keamanan dan kenyamanan memakai elpiji,” ungkapnya. Meski demikian, Peraturan Presiden Nomor 126 Tahun 2015 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga

elpiji untuk Kapal Perikanan Bagi Nelayan Kecil telah diterbitkan, pihaknya akan kembali menekankan kepada nelayan agar berminat menggunakan BBG. “Tentu akan kami tekankan apalagi dengan menggunakan elpiji lebih efisien dibanding menggunakan solar,” kata dia. DKP DIY, kata dia, juga akan memberikan pelatihan menggunakan converter kit. Apalagi converter kit akan disediakan gratis oleh pemerintah bagi nelayan kecil atau nelayan yang menggunakan kapal motor tempel. (ant)

WATES, BERNAS -Pemkab Kulonprogo melakukan sosialisasi rencana relokasi kepada warga terdampak, Kamis kemarin. Sosialisasi akan berlangsung dua hari, Kamis dan Jumat hari ini. Kabag Pemerintahan Pemkab Kulonprogo Heriyanta menjelaskan, sosialisasi relokasi selama dua hari di empat desa terdampak. “Yang tidak ada relokasi di Sindutan saja. Makanya empat desa kita lakukan sosialisasi,” kata Heriyanta. Dijelaskan, dalam sosialisasi tersebut pihaknya bekerja sama dengan Rekompak Jogja. “Tadi dijelaskan mengenai desain dan ukuran rumah. Juga tata letak perkampunhgan relokasi yang sudah dibuat konsultan,” ujar Heri. Untuk relokasi tersebut khusus untuk desa Glagah disiapkan lahan tanah kas desa seluas 5,8 hektar. Dimana akan diperuntukkan 140 warga terdampak, termasuk untuk fasilitas umum berupa sekolahan dan masjid serta makam. Harga tanah yang

harus dibayar warga Rp 860.000 permeter persegi. Maksimal warga mendapatkan 200 meter persegi. Sedangkan untuk bangunannya nilainya Rp 2,2 juta permeternya. Menurut Heri, sosialisasi kemarin dilakukan pendataan ulang. Dimana mereka positif jadi mau relokasi apa tidak, warga diminta mengisi blanko isian yang sudah disiapkan. Heriyanta menegaskan, untuk sementara warga yang mendapat relokasi sementara adalah mereka yang menjadi kepala keluarga pokok. Sedangkan bagi keluarga yang indung dipersilahkan mendaftar untuk relikasi di tanah magersari Paku Alaman di Kaligintung. Namun demikian Heriyanta belum berani mendaftar warga yang ingin relokasi di magersari tanah PA tersebut. “Katanya sih yang magersari ini mendapat 100 meter gratis. Tetapi kita belum mendapatkan kepastiannya. Makanya saya belum berani mendaftari,” ujar Heriyanta. Sarino alias Bento, warga

Kepek Glagah mengaku ingin ikut relokasi di Glagah. “Saya ingin ikut relokasi di Glagah, karena ingin ikut kerja di bandara. Disamping itu juga ingin masih kumpul dengan tetangga kita di Glagah,” ujarnya. Menurut Sarino, tetangganya ada juga yang tidak ikut relokasi. Yang banyak uang membeli tanah diluar, katanya. Sarino berharap, warga boleh menawar harga tanah relokasi. “Ketentuanya kan Rp 860.000 semeter, kalau boleh ya nawar, tujuh ratus ribu saja kalau bisa,” ujarnya. Sementara itu warga lain cukup antusias akan ikut relokasi. Tasikem (51) mengaku ini mendapat tiga kapling. “Anak saya itu dua sudah keluarga semua, saya akan minta tika kapling. Satu untuk saya dan dua untuk anak anak saya,” katanya. Namun Kades Glagah Agus Pramono menjelaskan, sementara ini KK pokok saja dulu. Kalau untuk indung ya besok kalau kebetulan lahan tersisa, katanya. (wid)

Gunungkidul Masih Pemkab Sosialisasikan Relokasi Menunggu DAU

WONOSARI, BERNAS -- Pemerintah Kabupaten Gunungkidul masih menunggu keputusan pemerintah pusat terkait perubahan proses penundaan pencairan anggaran Dana Alokasi Umum (DAU). Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Gunungkidul Supartono mengatakan, informasi terbaru yang diterima pemkab ada perubahan, di mana penundaan hanya berlansung tiga bulan, mulai September hingga November, sedang untuk Desember bisa dilakukan transfer ke daerah. “Kami sudah mendengar informasi terkait DAU untuk Desember, namun menunggu informasi resmi dari pemerintah pusat. Hal ini kabar gembira, tetapi kami masih menunggu surat resminya,” kata dia belum lama ini. Ia mengatakan awal penundaan ini sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 125/2016 tentang Penundaan DAU total

penundaan berkurang dari Rp 138,3 miliar. Penundaan DAU seiap bulannya yang mencapai Rp 34,5 miliar. Namun demikian, klausul pengurangan DAU selma satu bulan belum dimasukan dalam plafon anggaran dalam pembahasan APBD Perubahan 2016. “Kami belum berani masukkan transfer DAU Desember sebesar Rp 33,5 miliar ke plafon APBD Perubahan,” kata Supartono. Sementara itu, Kepala Bidang Anggaran Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Gunung Kidul Putro Sapto Wahyono mengatakan pihaknya sudah menerima informasi secara lisan. Namun menunggu instruksi lanjutan dari Kementerian Keuangan terkait dengan perubahan tersebut. “Kalau keluarnya setelah perubahan diketok, maka kemungkinan besar DAU yang ditransfer akan jadi Silpa dan baru bisa digunakan di tahun berikutnya,” katanya. (ant)

WATES, BERNAS -- Para tenaga kerja wanita yang menjadi TKI harus waspada sejak di penampungan dan perjalanan, karena rawan pelecehan seksual. Hal tersebut merupakan hasil riset terkait perdagangan orang oleh Mitra Wacana Women Resource Centre (WRC) di Wates, Kulonprogo, Kamis. Perwakilan tim riset Mitra Wacana WRC, Septi Wulandari mengatakan, pihaknya melakukan riset pada 2015 lalu terhadap 150 orang mantan buruh migran sebagai responden dengan waktu keberangkatan sejak 1998 hingga 2013. Sasarannya berasal dari enam desa di tiga kecamatan, yaitu Tirtarahayu dan Banaran di Galur, Sentolo dan Demangrejo di Sentolo, serta Kalirejo dan Hargorejo di Kokap. Sebanyak 56 persen dari responden diketahui bekerja di sektor informal, seperti pembantu rumah tangga, penjaga toko, pelayan restoran, perawat lansia, dan perawat anak. Persoalan yang mereka hadapi saat bekerja pun sangat kompleks dan beragam, seperti bekerja hingga 20 jam per hari, kondisi penampungan dan tempat tinggal yang tidak layak, hingga menjadi korban pelecehan seksual. Dalam sebuah diskusi di Wates kemarin, Septi Wulandari mengatakan, sejumlah responden mengaku mendapatkan tugas yang tidak sesuai kontrak, bahkan ada yang dipaksa menjadi kurir narkoba. “Kekerasan berbentuk pelecehan seksual bisa terjadi saat pemberangkatan, perjalanan, penampungan, hingga di tempat kerja. Banyak yang sampai hamil dan punya

anak lalu dibawa pulang,” kata Septi. Sementara itu Ngatiyan, tim riset lainnya berpendapat ancaman perdagangan orang di Kulonprogo dekat dengan fenomena kemiskinan kabupaten tersebut yang mencapai 20,64 persen berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2015 lalu. Mereka ke luar negeri untuk meningkatkan kesejahteraan karena merasa tidak bisa berkembang di daerah sendiri. Namun, tidak semuanya memilih prosedur yang benar sehingga justru mengalami kasus perdagangan orang. Oleh karena itulah seharusnya pemerintah meningkatkan pengawasan dalam proses perekrutan tenaga kerja. Sistem yang terintegrasi untuk menjamin keselamatan TKI, termasuk mereka yang bekerja di sektor informal. Upaya itu harus diupayakan mulai dari tingkat desa. “Desa kadang bahkan tidak punya data warganya yang ke luar negeri,” ujar dia. Direktur Mitra Wacana WRC, Rindang Farihah berharap masyarakat lebih waspada terhadap ancaman perdagangan orang. Banyak hal yang perlu disiapkan sebelum berangkat ke luar negeri. Masyarakat juga diimbau menggunakan prosedur yang legal dan resmi.c“Identitas diri harus sah dan asli. Jangan dipalsukan Kalau ilegal, nanti akan kesulitan untuk mendapatkan hak-haknya sebagai pekerja,” ungkap Rindang. Sering terjadi TKI yang menemui masalah mereka yang berangkat secara ilegal, termasuk memalsukan identitas. (wid)

Tahura Mulai Dikenal di 10 Negara Asia Timur

ISTIMEWA

LOMBA VOKAL GROUP -- Penampilan Dharma Wanita LPP RRI dalam ajang lomba Vokal Group dengan lagu wajib Tahura di Forum EATOF belum lama ini.

WONOSARI, BERNAS -- Taman Hutan Raya (Tahuna) Bunder di Kabupaten Gunungkidul, kini mulai dikenal minimal di 10 negara Asia Timur. Di tengah berlangsungnya EATOF (Forum Kepariwisataan Antar Propinsi Negara-negara Asia Timur) yang belum lama ini digelar di JEC Yogya, diadakan pula lomba Vokal Group antar Dharma Wanita se DIY dengan lagu wajib Tahura. “Ini sebagai bentuk sinergitas Dinas Pariwisata dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan. Sambil menyelenggarakan ajang pertemuan internasional, kami bisa mempromosikan Tahura yang memiliki ratusan jenis tanaman serta satwa langka yang

bisa dimanfaatkan untuk rekreasi maupun penelitian,”cujar Ir. R. Sutarto MP, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY dalam penjelasannya kepada pers belum lama ini. Ditambahkannya, di dalam negeri pihak pengelola juga terus melakukan sosialisasi dengan mempublikasikan adanya keunikan-keunikan di Tahura, sekaligus bisa dimanfaatkan untuk kepentingan konservasi, pariwisata, penelitian, kegiatan ekonomi, sosial dan budaya. Sementara itu, Ir. Niken Aryati, MP, Kepala Balai Pengelolaan Tahura menambahkan, Propinsi DIY memiliki hutan seluas 18 ribu hektar, 13 ribu hektar di antaranya berada di

Kabupaten Gunung Kidul. Untuk kawasan Tahura sendiri luasnya 634,10 hektar. Tahura Bunder menurut Niken Aryati merupakan kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi. Masyarakat di sekitar kawasan juga diajak serta untuk mengelola dengan menggarap tanah di zona yang sudah ditentukan. Sedangkan pola pengembangan dan pengelolaan ka-

wasan wisata Bunder menurut Niken menganut prinsip partnership dengan pihak-pihak terkait agar lebih efisien dan optimal. Stakeholders yang dimaksud meliputi masyarakat sekitar kawasan, ASITA, PHRI, HPI, swasta/investor, pemerintah, LSM dan lembaga pendidikan. Adapun lomba Vokal Group dengan lagu wajib Tahura dimenangkan Dharma Wanita Dinas Kebudayaan DIY sebagai juara satu, juara dua DWP BPPM DIY, juara tiga DWP ISI Yogyakarta. Juara Harapan I sekaligus Juara Favorit diraih DWP LPP RRI Yogyakarta. Juara Harapan II DWP BKPP DIY. (*)


Jumat Legi, 28 Oktober 2016

Pemkot Layangkan lebih dari 90 menara telekomunikasi yang sudah mengantongi izin dan sejak 2011, Pemerintah Kota Yogyakarta tidak lagi memberi-

kan izin pembangunan menara telekomunikasi baru. Namun demikian, data dari Panitia Khusus Menara Teleko-

Transmigran DIY Kementerian Koperasi dan UKM, Perum Bulog, Bank BRI dan Bank BNI. Adapun bantuan itu di antaranya berupa penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi petani dan pelaku usaha, enam unit kapal ketinting berikut mesinnya senilai Rp 35 juta, pengembangan masjid serta tiga unit alat transportasi gerobak motor. Satu rangkaian dengan kunjungan itu Wakil Gubernur DIY menandatangani kerja sama transmigrasi dengan Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie, Selasa (26/10) malam, di Pendapa Rumah Dinas Gubernur Kaltara. Penandatangan MoU juga

dilakukan oleh Menteri Desa PDT dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, serta Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Dr Ir Sri Puryono KS MP. Menteri Desa PDT dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo menyampaikan Indonesia akan dibangun dari daerah-daerah terluar, perbatasan dan desa-desa. “Ini merupakan kesempatan emas bagi desa atau daerah pinggiran, untuk mengejar ketertinggalan serta bangkit menuju kesuksesan dan kesejahteraan,” ujarnya. Dia menyontohkan negara Brazil yang mampu tampil di mata internasional berbekal sumber daya alam yang melimpah, kemudian didukung keg-

Sambungan dari halaman 9 munikasi DPRD Kota Yogyakarta menyatakan terdapat 227 menara telekomunikasi berbagai jenis hingga 2015. (ant)

Sambungan dari halaman 9 igihan, inovasi dan kreativitas rakyatnya. Brazil adalah negara dengan perekonomian kuat nomor lima di dunia karena bisa memanfaatkan lahan pertanian. Indonesia sudah waktunya harus belajar dan mengikuti langkah Brazil. Apalagi Indonesia merupakan negara dengan anugerah sumber daya alam melimpah, memiliki hutan tropis terbesar kedua setelah Brazil, garis pantai terpanjang kedua serta memiliki kekuatan sumber daya manusia yang besar. “Sebenarnya bukan hal yang mustahil bagi Indonesia, terlebih jika kita mau bekerja sama, tidak mudah diadu domba dan mau kerja keras,” kata menteri. (*/hul)

Senyum, Batik, dan Tenun

Sambungan dari halaman 9

hal yang sama. Keramahan kota Yogyakarta terwakili oleh masyarakat desa yang berinteraksi langsung dengan para pejalan kaki di JIHW ini. Senyum, sapa, laku sederhana serta perhatian tulus dari masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang tua, sangat membekas dan berkesan. Keistimewaan inilah yang masih jarang ditemukan para pejalan kaki dunia dari negara-negara lain. Eksotisme sentuhan tradisional khas Asia yang sangat disukai para wisatawan asing, termasuk para pejalan kaki internasional ini. Tidak kalah menarik adalah sub event di JIHW yang bertajuk Weaving & Canting for Life, menambah semakin berharga kegiatan jalan kaki ini. Weaving & Canting for Life merupakan sebuah gerakan bersama untuk mendukung keberlangsungan kehidupan masyarakat melalui kerja kolaborasi multipihak dalam hal pelestarian dan pengembangan kain tradisional tenun dan batik yang merupakan kain warisan heritge Indonesia. Keberlangsungan hidup ini meliputi peningkatan ekonomi, pendidikan,

dan pengetahuan. Bersamaan dengan kegiatan JIHW, sub event ini mengedukasi pelajar, masyarakat dan dunia internasional tentang eksistensi warisan kain tradisional Indonesia. Di spot area yang telah ditentukan, para pejalan kaki bisa melihat sejarah, proses pembuatan dan perkembangannya, bahkan akan dipamerkan contoh-contoh karya batik dan tenunnya. Satu lagi keistimewaan dalam JIHW yang tidak dijumpai di negara lain lain adalah adanya pemberian Royal Princes Medal. Menutup rangkaian acara JIHW, diselenggarakan sebuah jamuan makan malam bernuansa farewellparty bertempat di Bangsal Kepatihan kompleks Kantor Gubernur DIY. Peserta akan dijamu makan malam sekaligus akan dilakukan pemberian medali bagi peserta jalan kaki yang berhasil menyelesaikan rute sesuai standar dan ketentuan dari badan IML. Keistimewaan JIHW yang juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pejalan kaki dunia adalah seluruh peserta asing di JIHW akan menerima Royal Princes

Medal, yang diberikan secara khusus oleh GKR Mangkubumi sebagai bentuk persembahan kota Yogyakarta untuk para pejalan kaki dunia. Para peserta lokal pun bisa mendapatkan Royal Princes Medal jika memenuhi syarat dan ketentuan. 10 Royal Princes Medal juga akan diberikan bagi 10 peserta lokal yang berhasil menyelesaikan rute 20 km selama dua hari (rute Prambanan dan rute Imogiri) dengan catatan waktu terbaik. Tunggu apa lagi, segera daftarkan diri dan nikmati pengalaman berjalan kaki bersama para pejalan kaki dunia. Biaya registrasi walking day ini hanya Rp 50.000/orang/hari dengan fasilitas snack sepanjang rute, makan siang, tiket masuk Prambanan, dan amenities. Untuk informasi dan pendaftaran dapat dilakukan di Sekretariat Panitia JIHW, Kompleks Kolombo No 39 Yogyakarta Telp (0274)566728, 08192547754 (Maria), Email: jogjawalking@yahoo. com website : www.jogjaheritagewalk.com . (Dede Budiarti, Tim Kepenulisan Markom JIHW 2016)

BNN Makin Serius Berantas Narkoba

JOGJA, BERNAS -- Puluhan guru SMP Negeri di Kota Yogyakarta mengikuti Workshop pemberdayaan masyarakat antinarkoba yang digelar Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Yogyakarta di @Hom hotel Gowongan Kidul Yogyakarta. Dengan tema Satgas Anti Narkoba Siap Ciptakan Lingkungan Pendidikan yang Bebas dari Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba, BNN tampaknya kian serius untuk memberantas narkoba di lingkungan pendidikan menengah tingkat pertama ini. “Sekolah perlu menangkal dan melawan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Apalagi Narkoba ini merupakan permasalahan kita bersama. P4GN ini merupakan salah satu upaya untuk menyelamatkan generasi bangsa,” papar Saptohadi, Kepala BNN

Kota Yogyakarta, Kamis (27/10) kemarin. Penyalahgunaan narkoba menjadi masalah serius bagi eksistensi Jogja sebagai Kota Pendidikan. Proyeksi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk menjadi pusat pendidikan diAsia Tenggara, juga terancam sulit diwujudkan karena penyalahgunaan narkoba semakin banyak terjadi di kalangan pelajar dan mahasiswa. Workshop yang digelar sejak pukul 08:00 hingga 17:00 ini turut menghadirkan Satgas Foranza (Forum Anti Napza) SMA Negeri 4 Yogyakarta. “Pendekatan dan pemberantasan Narkoba di lingkungan pendidikan perlu dilakukan dengan baik. Ada tiga hal yang menurut kami perlu dilakukan yaitu melalui kebijakan nasional yang diteruskan sampai satuan tingkat pendidikan

(top down), menemukenali praktik/ contoh terbaik pendidikan karakter (bottom-up) serta revitalisasi kegiatan ekstra kulikuler dan clubbing,” papar Abdul Malik, Satgas Foranza. Perlu diketahui ada empat kecamatan di Kota Yogyakarta ditengarai cukup rawan peredaran obat terlarang atau narkoba serta tindak kejahatan. Keempat kecamatan ini adalah Kecamatan Umbulharjo, Gondokusuman, Mergangsan dan Gedongtengen. Keempat kecamatan ini juga didominasi oleh penduduk pendatang, baik mahasiswa maupun pekerja swasta. Sementara itu, Parampara Praja Bidang Pembangunan DIY mengadakan Focus Group Discussion (FGD) mengenai Penanganan Penyalahgunaan Napza. Diskusi yang berlangsung di Gedhong

Stroberi Bermunculan Menurut penjualnya, jenis Dendrobium sangat rajin berbunga dan dia menyukai ‘mandi’ matahari. Berbeda dengan anggrek bulan yang butuh tempat teduh dan tidak mendapat sinar matahari langsung, apalagi sepanjang hari. Masing-masing jenis anggrek pun membutuhkan siraman air yang frekuensi dan volumenya

berbeda. Ada yang bisa setiap hari, ada yang dua atau tiga hari sekali baru perlu disiram. Hal itu perlu dipahami, terutama bagi pemula sebelum membeli anggrek. Musim kemarau basah lalu, menurut Fery, cukup menguntungkan baginya karena musim penghujan merupakan saat yang baik untuk menanam pohon.

Meski kenaikan omzetnya tidak banyak, tetapi menurut Fery ada peningkatan. Namun hal itu tidak dirasakan oleh Untarmaji, yang tidak merasakan perbedaannya. Di PASTY boleh dikatakan pedagang tak pernah ‘paceklik’. Setiap hari pasti ada pembeli datang. Mulai dari membeli kerokot, kenikir berwarna, tanaman

The Harvest chocolate terfavorit, dengan krim cokelat yang sangat lezat di sela-sela lapisan kuenya. Sedangkan Strawberry Cheese Cake, adalah cake berbasis keju yang paling terkenal dan juga

terfavorit. Variasi serta kemasan produk yang sangat menarik, menjadikan The Harvest juga sebagai pilihan yang sangat tepat bagi yang ingin mencari inspirasi

“hadiah” bagi kerabat, teman maupun rekan bisnis. The Harvest juga menyediakan koleksi aneka makanan berupa produk makan penutup premium, termasuk kue-kue

Hari Ini Deklarasi “Perkumpulan ini didirikan sebagai organisasi gerakan ekonomi yang nirlaba. Jogja incorporate merupakan aplikasi dari kesepakatan triple helix (Swasta/Masyarakat-BirokrasiKnowlege/Kampus) yang selama ini menghasilkan berbagai ide, solusi dan prospek ekonomi di DIY,” ungkapnya. Jogja Incorporate akan mendorong multisinergi sektor

pemerintah dengan korporasi dalam pelibatan pembangunan ekonomi yang terintegrasi. Jogja Incorporated bekerja sama dengan BUMD di DIY terkait dengan pembangunan infrastruktur, konstruksi maupun keuangan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain itu, juga menggalang pelaku usaha DIY untuk bersamasama menggalang investasi yang

kuat, membangun usaha yang bisa berkompetisi dengan pelaku usaha nasional/internasional. Dia mengakui, liberalisasi yang masif semakin memberi akses investor internasional atau jaringan konglomerasi nasional masuk ke potensi ekonomi nasional ataupun daerah. Dampaknya, potensi usaha nasional atau daerah tereliminasi saat berkompetisi dengan jaringan bisnis

Cepoko Kepatihan Kamis (27/10) itu diikuti 23 peserta dari berbagai instansi seperti BNNP DIY, MUI, Satpol PP DIY, DPD Walubi DIY, PHRI DIY, Bappeda DIY, Dinsos DIY maupun Dinas Pariwisata DIY. Adapun para pembicara adalah Bambang Wiryanto selaku Kabid Pencegahan Narkoba BNNP DIY dan AKBP Baron Wuryanto SIK dari Polda DIY serta Asisten Keistimewaan Setda, Didin Purwadi. Diskusi itu sendiri diawali pengantar dari Prof Dr Edi Suwandi Hamid MSi selaku Parampara Praja Bidang Pembangunan. ”FGD ini tujuannya untuk memperoleh masukan dalam memecahkan persoalan napza dan mencari solusi mengenai penyalahgunaan narkoba,” ujar Prof Edi. (jay)

Sambungan dari halaman 9 obat-obatan, aneka sayuran yang harganya relatif murah, sampai berbagai jenis tanaman berharga mahal. Apalagi jika akan berlangsung lomba penghijauan dan keindahan lingkungan, arus pembeli pasti meningkat meski bukan hari Sabtu dan Minggu di mana pasar memang selalu ramai. (arie giyarto)

Sambungan dari halaman 9 yang dibentuk cantik, kue kering, es krim dan produk lainnya yang menggunakan bahan-bahan berkualitas terbaik, serta dihasilkan dari pengalaman bertahun-tahun. (ted)

Sambungan dari halaman 9 besar atau kekuatan bisnis asing. Penguasaan sektor-sektor strategis di perekonomian nasional sudah banyak yang diisi pebisnis konglomerasi lokal atau asing. Di sinilah perlunya sebuah gerakan pelaku bisnis lokal yang memperjuangkan pelaku bisnis daerah/nasional khususnya UMKM untuk menjadi aktor utama peluang bisnis yang ada di wilayahnya. (*)

DIY Siapkan Wakil PPI 2017 Pemilihan Puteri Indo­ nesia (PPI) 2017 akan dige­ lar Desember mendatang. Seleksi perwakilan daerah mulai dilakukan sejak saat ini, termasuk di DIY yang juga melakukan sejumlah rangkaian seleksi. Laiknya kontes kecan­ tikan lainnya, kegiatan itu mendukung pengembangan pariwisata DIY. Sebab Putri Indonesia wakil DIY yang terpilih nanti merepresen­ tasikan diri sebagai duta DIY dalam kancag nasional maupun internasional. Karena itulah diharap­ kan puteri yang terpilih melalui seleksi hingga final pada 17 Desember men­ datang benar­benar berasal dari Yogyakarta. Selain bisa berbahasa asing, puteri tersebut bisa berbahasa Jawa dan mengenal budaya dan tradisi Jawa, khususnya Yogyakarta. “Puteri yang asli dari Jogja diharapkan juga memiliki kepribadian Jawa yang santun dengan nilai­ nilai budaya Jawa,” ujar In­ dah Sulistyani, perwakilan dari Yayasan Mustika Ratu DIY, beberapa waktu lalu. Menurut Indah, peserta yang ikut seleksi juga harus memenuhi syarat lain. Di­ antaranya Warga Negara In­ donesia (WNI) yang berusia 18­25 tahun dengan tinggi minimal 165 cm. “Diharapkan puteri yang terpilih mewakili Yogya­ karta nantinya bisa lebih mempromosikan pariwi­ sata ke tingkat nasional,”

ujarnya. Kepala Bidang Pemasa­ ran Dinas Pariwisata DIY, Imam Pratanadi, puteri yang terpilih nanti diharap­ kan muncul benar­benar dari kultur Yogyakarta, baik kecantikan, kecerdasan dan sifatnya. Dia juga harus benar­benar mengetahui kearifan lokal Yogyakarta, termasuk destinasi pariwi­ sata di kota ini. “PPI di tingkat DIY di­ harapkan jadi acara yang menarik dan mengundang wisatawan untuk datang ke kota budaya ini. Karenanya diharapkan puteri yang terpilih mewakili DIY nanti bisa ikut mensuport pariwi­ sata kita,” tandasnya. Rangkaian PPI 2017 Yog­ yakarta akan menampilkan satu acara yang dapat men­ dukung promosi Yogyakarta di tingkat nasional mau­ pun regional. Selanjutnya, kontestan yang terpilih, khususnya wakil Yogya­ karta, diharapkan mampu mempresentasikan sosok wanita Yogyakarta yang berkepribadian luhur (be­ haviour) sekaligus berpe­ nampilan menarik (beauty) dan punya wawasan luas (brain). Sehingga wakil DIY bisa merepresentasikan kepribadian wanita Yogya­ karta yang memiliki kecan­ tikan sekaligus kecerdasan yang utuh. Kontestan Puteri In­ donesia 2017 wakil dari Yogyakarta harus bisa jadi agen budaya dan agen pariwisata dengan perilaku sapta pesona dan mampu

memberikan informasi mengenai potensi­potensi pariwisata di Yogyakarta. Sebab salah satu tujuan PPI adalah untuk mening­ katkan peran positif remaja puteri. Diharapkan melalui ajang ini akan muncul sosok­sosok dengan brain, beauty, dan behaviour yang bisa menjadi panutan serta pendorong kemajuan wani­ ta dalam berbagai bidang Panitia PPI 2017 DIY, Henrieko Mulholland menjelaskan, sekitar 200 peserta ditargetkan ikut seleksi PPI tingkat DIY. Sejumlah seleksi dilakukan dalam beberapa tahap hingga final di East Park 17 Desember. Kegiatan ini memiliki value yang dapat menjadi tontonan menarik bagi semua kalangan. Selain di DIY, Yayasan Puteri Indone­ sia juga melakukan seleksi di sejumlah kota. Di DIY, audisi perdana diselengga­ rakan pada 12­13 Oktober 2016 di Jogja City Mall dan babak semifinal tanggal 4 Desember di Jogja City Mall. Selain mendapat reward berupa uang tunai dan satu unit sepeda motor, pemenang PPI 2017 wilayah Yogyakarta diikutkan dalam berbagai kegiatan lokal yang berkaitan dengan kegiatan sosial, budaya, lingkungan hidup, dan pariwisata. Pemenang per­ tama dikirim ke PPI 2017 tingkat nasional mewakili Yogyakarta. (ptu/dari berbagai sumber)

Putri-putrian Ajang Promosi

Sambungan dari halaman 16

Alexandra Britton dari Aus­ tralia di peringkat kedua. Felicia mengalahkan kontestan negara lain, yaitu gelar 3rd runner up yang diraih perwakilan Ni­ karagua, Brianny Chamorro dan di posisi keempat diisi oleh Kaityrana Leinbach yang berasal dari Amerika Serikat. Wanita kelahiran Bandar Lampung, 18 April 1992 itu menampilkan kostum ber­ tema “Dewi Sinta” sebagai

representasi dari sosok perempuan Indonesia yang selalu memegang teguh pendirian dan kejujuran dalam menjaga komit­ men, baik secara personal maupun kepada komunitas yang lebih luas pada ajang tahunan itu. Wanita yang pernah ting­ gal di Singapura selama 9 tahun sejak masih berumur 15 itu juga berkesempatan menjadi pembicara dalam seminar tentang perempuan

dan dunia enterpreneur. Dia menceritakan latar belakang pendidikannya sebagai sarjana keuangan di Singapura dan sempat bekerja di bank di Singapura selama dua tahun. Selain itu, Felice juga menuturkan keinginannya dalam memicu semangat para perempuan Indonesia untuk terus berkarya dan berkarir tanpa harus takut meninggalkan keluarga. (dari berbagai sumber)

YVESTA PUTU AYU/HARIAN BERNAS

BERFOTO--Para finalis dimas diajeng 2016 berfoto bersama Ir Aris Riyanta MSi, Kepala Dinas Pariwisata DIY di Hotel Crystal Lotus, beberapa waktu lalu.

Jogja Punya Dimas dan Diajeng Kalau di tingkat nasional ada ajang pemilihan putri Indonesia atau Miss Indo­ nesia, Yogyakarta punya kontes Dimas dan Diajeng. Tahun ini, kontes duta wi­ sata Yogyakarta itu digelar di Grha Saba Pramana (GSP) UGM, Kamis (27/10). Pemilihan duta pariwi­ sata setingkat propinsi ini digelar Dinas Pariwisata DIY dan Paguyuban Dimas Diajeng DIY. Tahun ini kon­ tes mengusung tema besar pemilihan “Winengku Karya Hanggayuh raharjaning Nagari” atau Berkarya Un­ tuk Meraih Kesejahteraan Negara. Tema ini sengaja dipilih sebagai ajakan bahwa nanti­ nya Dimas dan Diajeng Jog­ ya 2016 mampu bersinergi bersama masyarakat DIY untuk bersama­sama me­ langkah guna kesejahteraan Nagari Ngayogyakarta Ha­ dinigrat maupun Indonesia. “Dimas dan diajeng akan menjadi duta pariwisata Yogyakarta,” ujar Ir Aris Riyanta MSi, Kepala Dinas Pariwisata DIY, beberapa waktu lalu. Pemilihan Dimas Diajeng Jogja tahun ini merupakan yang keempat kalinya. Ke­ giatan serupa pertama kali diselenggarakan pada tahun 2009. Setiap dua tahun sekali, masing­masing kota dan kabupaten yaitu Bantul, Sleman, Kulonprogo, Gu­ nung Kidul dan Kota Yogya­ karta (DIY), generasi muda yang mempresentasikan DIY

sebagai pusat pendidikan, kebudayaan dan pariwisata. Rangkaian pemilihan Di­ mas Diajeng tahun ini ham­ pir serupa dengan tahun­ tahun sebelumnya. Setiap peserta harus mengikuti test tertulis berupa pilihan ganda dan esai yang meli­ puti pengetahuan umum, kebudayaan, pariwisata dan psikotest. Kemudian ada wawan­ cara panelis yang terbagi dalam lima materi yaitu, public speaking, kebuda­ yaan, pariwisata, bahasa inggris, serta minat dan bakat. Selain itu peserta juga diminta untuk me­ mbuat field program se­ bagai langkah awal ki­ nerja mereka untuk bisa memberikan sumbangsih langsung pada masyarakat Jogja, mereka juga mengi­ kuti serangkaian kegiatan outbond untuk membangun kekompakan dan juga city tour ke museum gunung Merapi, Kraton, dan desa wisata Wukirsari. Selain itu pembekalan lebih lanjut tentang materi mengenai kepariwisataan dan kebudayaan, tata nilai dan sejarah Yogyakarta, personal building, public speaking, dan lainnya. Penjurian akhir dilakukan dalam Gebyar Malam Peno­ batan Dimas Diajeng 2016. Yang menjadi pembeda dari tahun sebelumnya, 30 finalis tidak dipecah dalam tiga kelompok namun tetap melebur menjadi satu ke­

lompok besar yang berisi 30 orang. Langkah ini sebagai upaya untuk menggam­ barkan selama dua tahun kedepan mereka merupakan satu keluarga. “Selain itu karena Yog­ yakarta telah dinobatkan sebagai kota batik dunia, sehingga penyelenggaraan yang masih jauh di bu­ lan Oktober ini juga akan mengangkat tentang batik­ batik Jogya sebagai bagian dari tema besar pemilihan Winengku Karya Hanggayuh Raharjaning Nagariyang dituangkan melalui wujud fisik batik dan koreografi tari pada saat grand final,” jelasnya. Sementara Diajeng Anni­ sa Hertami, Media and Pub­ lic Relation Team Pemilihan Dimas Diajeng Yogyakarta mengungkapkan, mereka mendatangkan pembatik untuk memeragakan teknik membatik saat Gebyar Malam Penobatan nanti. Sehingga tamu­tamu daerah dari luar DIY dan juga undan­ gan dapat melihat proses membatik secara langsung dan mengamati kain­kain khas yogyakarta yang akan dipamerkan. Dimas Sulfambara R Arsy­ ad, ketua panitia pemilihan menambahkan, dalam pe­ milihan kali ini peserta juga mendapatkan pembekalan khusus mengenai batik yang tidak ada di tahun­tahun sebelumnya. Kami juga mengangkat tari komtempo­ rer dengan tema batik, dan

tari klasik Yogyakarta, dan seluruh finalis sendiri nanti akan membawakan tarian pembuka yang dikoreografi oleh paguyuban sendiri, yaitu Dimas Atma. “Hal ini menjadi pen­ ting, karena kami berusaha memberdayakan kawan­ kawan paguyuban sendiri, sebagai generasii muda yang harus bisa berbagi inspirasi positif dengan sesamanya,” ungkapnya. Harapannya melalui serangkaian kegiatan tersebut akan didapatkan generasi muda yang siap untuk me njadi agen pe­ rubahan, mempunyai jiwa yang kuat dan mencintai budayanya se perti yang terkandung dalam tagline Cerdas,Menarik, dan Ber­ budaya. Sehingga dimas dan diajeng dapat bangga dengan jati diri sebagai bangsa Indonesia dengan penampilan sesuai budaya Jawa dan mempunyai ke­ mampuan untuk menge­ mas dan bakatnya dengan menarik serta mengkomu­ nikasikan pengetahuannya kepada masyarakat dengan baik dan santun. Pemilihan Dimas Diajeng Jogja juga merupakan mo­ mentum yang strategis untuk bersinergi dengan telah ditetapkan UU Keistimewaan DIY, yakni mengusung keuni­ kan dan kekhasan pariwisata serta budaya DIY baik di dalam maupun luar daerah hingga ke kancah inter­ nasional.(ptu)


Jl. Magelang Km. 8 Mlati, Sleman Yk. Telp. 0274 - 868122 - 081 569 60345

JUMAT LEGI, 28 OKTOBER 2016

BERNAS

HALAMAN 16

Putri-putrian Ajang Promosi Indonesia INDONESIA perlu berbangga hati. Dalam waktu beberapa hari terakhir, beberapa putri asli Indonesia mampu mengharumkan nama bangsa dalam sejumlah kontes kecantikan tingkat dunia. Sebut saja Ariska Putri Pertiwi yang berhasil dinobatkan menjadi Miss Grand International 2016. Wanita berusia 21 tahun itu berhasil mengalahkan wakil dari berbagai negara di babak lima besar kontes yang berlangsung di Las Vegas, Amerika Serikat. Ajang Miss International merupakan kontes kecantikan yang diorganisir oleh The International Culture Association. Ajang ini pertamakalinya dihelat tahun 1960 silam, dan menjadi salah satu kontes kecantikan terbesar dunia, bersama dengan Miss World, Miss Universe dan Miss Earth. Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara itu me ngalahkan kontestan dari Filipina, Thailand, Puerto Rico dan Amerika Serikat. Ariska menunjukkan kepintarannya dalam men-

jawab pertanyaan soal calon presiden Amerika Serikat akan diajaknya bekerja sama untuk menciptakan perdamaian dunia. Ariska juga dinobatkan sebagai Best National Costume dalam ajang tahunan itu. Dalam kesempatan itu, runner up ke-3 Puteri Indonesia 2016 tersebut mengatakan Hillary Clinton merupakan calon yang tepat untuk memimpin negara Paman Sam itu karena dia adalah wanita yang sangat pintar, mandiri dan berani untuk menghentikan perang dan kekerasan. Selain Ariska, runner up Pertama Puteri Indonesia 2016 Felicia Hwang berhasil menjadi 2nd runner up atau juara ketiga dalam ajang Miss International 2016 di Tokyo, Jepang. Wanita kelahiran 1992 itu mampu bersaing dengan wanita cantik dan cerdas dari 69 negara lainnya. Dalam final Kamis (27/10) di Tokyo Dome City Hall, Jepang, Felicia berhasil menjadi juara bersama Kylie Verzosa dari Filipina sebagai juara pertama dan ke hal 15

LIMA BESAR--Ariska Putri Pertiwi (tengah), wakil dari Indonesia dinobatkan menjadi Miss Grand International 2016 di Jepang, baru-baru ini.

ISTIMEWA


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.