Inspirasi Bisnis dan Pribadi Bertumbuh
JUMAT PAHING, 18 NOVEMBER 2016 17 SAPAR 1950 JE
Toleransi Seminggu bagi Penghuni Gumuk Pasir BANTUL, BERNAS – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sudah melayangkan Surat Peringatan (SP) 3 untuk pengosongan lokasi zona inti gumuk pasir di Dusun Mancingan, Parangtritis. Harusnya akhir pekan ini dilakukan penertiban bagi mereka yang masih bertahan di lokasi. Namun, Satpol PP memberi toleransi waku satu minggu lagi. Penertiban kawasan zona inti gumuk pasir ini atas permintaan Gubernur DIY Sultan HB X untuk menjaga kelestarian gumuk pasir agar tidak rusak. Juga sebagai upaya pelestarian kawasan konservasi gumuk pasir yang merupakan satusatunya warisan dunia tersebut. Keberadaan gumuk pasir sudah ditetapkan sebagai Parangtritis Geomaritime Science Park pada 2015. Berdasar catatan Pemkab Bantul ada 64 bangunan, baik rumah, tempat usaha, tempat
parkir ataupun tambak milik 86 warga yang terkena proses penertiban tersebut karena lokasinya berada di zona inti. “Mereka sudah kita berikan SP 3, namun demikian minggu ini belum kita lakukan penertiban,” kata Hermawan Setiaji, Kepala Satpol PP Bantul, kepada Bernas di kantornya, Kamis (17/11). Satpol PP akan terus berkomunikasi dengan warga yang masih bertahan di lokasi, sekaligus memberi toleransi waktu seminggu. Diharapkan di kurun waktu tersebut warga bisa berkemas dan pindah sendiri sehingga tidak perlu ada upaya paksa dari petugas. Bupati Bantul, Drs H Suharsono, berpesan agar dilakukan dialog kepada warga yang ada di zona inti yang belum bersedia pindah. Sehingga proses penertiban paksa bisa dihindari. Wakil Ketua DPP Benteng Kedaulatan (BK), Sigit Priyono alias Grenjeng, mengimbau ke hal 7
Bernas Hari Ini - Karyawan Gelapkan Setoran BPJS
Hal 3
- Budaya Lokal Perlu Publikasi
Hal 10
- Delapan Desa Wisata Mati Suri
Hal 11
- Gunungf Kidul Kelebihan GTT
Hal 14
NO 004 TH KE-71 TERBIT 16 HAL Rp 3.000
Penataan Pesisir Selatan Terlambat JOGJA, BERNAS -- Pemda DIY terlambat menata kawasan di sempadan pesisir pantai selatan. Akibatnya banyak ditemukan kawasan pesisir yang telah digunakan oleh pihak-pihak swasta yang tidak sesuai peruntukan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY, Tavip Agus Rayanto, mengakui adanya beberapa titik kawasan di pesisir selatan DIY beralih fungsi secara masif. Seperti di kawasan pantai Indrayanti Gunungkidul, seharus-
nya bukan untuk didirikan bangunan di selatan jalan. Idealnya di sebelah selatan jalan sebagai zonasi keamanan dari ombak dan abrasi, bukan bangunan. “Seharusnya tetap ada space sehingga orang atau
wisatawan yang melintasi jalan tidak terganggu pemandangannya oleh bangunanbangunan. Tapi kan sudah terlanjur, jika ingin dibongkar atau menata sulit karena swasta sudah datang lebih dahulu,” kata Tavip, Kamis (17/11). Tavip mengakui, keterlambatan Pemda melakukan penataan berakibat pada tumbuhnya penguasaan lahan oleh
menginginkan adanya semacam ketidaknyamanan dalam masyarakat. “Kita sudah lakukan langkah-langkah penegakan hukumnya dan langkah preventif bersama masyarakat. Mari kita tingkatkan keamanan lingkungan masing-masing sehingga segala hal yang buruk terjadi bisa cepat diatasi,” ujarnya. Juhanda diketahui bekerja sebagai buruh dan tinggal di sebuah masjid tanpa nama yang terletak di Jalan Cipto Mangunkusumo RT 4 Kelurahan Sengkotek Kecamatan Samarinda Seberang. Pelaku pernah menjalani hukuman penjara selama tiga tahun enam bulan sejak Mei 2011 atas kasus teror bom Puspitek, Serpong, Tangsel, Banten. Kemudian Juhanda dinyatakan bebas bersyarat setelah mendapatkan remisi Idul Fitri pada 28 juli 2014. “Kemudian pelaku pindah ke Samarinda dan bekerja sebagai buruh di sana,” kata Boy. Tak hanya terlibat kasus teror bom di Serpong, Juhanda alias Joh juga diduga terkait dengan kasus bom buku di Jakarta pada
Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan HB X (kanan) bersama Wakil Gubernur Yogyakarta Paku Alam X (kedua kanan) menghadiri sidang uji materi Undang-undang tentang Keistimewaan DIY di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (17/11). Sidang uji materi terhadap syarat calon Gubernur DIY dalam Pasal 18 ayat 1 huruf m Undang-Undang Keistimewaan DIY itu menghadirkan Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan HB X dan Wakil Gubernur Yogyakarta Paku Alam X.
HAFIDZ MUBARAK A./ANTARA
JAKARTA, BERNAS Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan masyarakat Indonesia jangan sampai terpancing oleh hasutan dan ide yang membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Ini membuat kita lebih waspada. Jadi kita tidak boleh terpancing untuk hal-hal yang bisa membahayakan keutuhan persatuan nasional,” kata Prabowo dalam perbincangan beranda bersama Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka di Jakarta, Kamis (17/11). Hal itu disampaikan Prabowo terkait banyaknya tokoh serta literatur yang menggambarkan banyaknya ancaman yang ingin memecah belah dan merebut Indonesia yang kaya akan sumber daya alam. Dia mengatakan seluruh tokoh dan pemimpin bangsa patut memelihara persatuan dan kesatuan NKRI sesuai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. “Apapun perbedaan, apapun ada selisih, marilah kita selesaikan dengan suasana yang sejuk, damai dan kekeluargaan,” kata Prabowo. Dia juga menyampaikan bahwa perbedaan pandangan
dalam politik jangan menjadi isu besar yang dapat memecah belah persatuan Indonesia. Prabowo mengatakan Presiden Joko Widodo dan dirinya memiliki pandangan yang sama, yaitu mengutamakan persatuan dan kesatuan Indonesia sesuai Pancasila dan UUD 1945. “Masalah perbedaan politik, itu hal yang biasa. Tidak boleh menjadi masalah perpecahan yang berkelanjutan. Kita bertekad begitu. Jadi saya siap untuk memberi masukan setiap saat. Beliau sangat terbuka, jadi itu suasana yang sangat baik yang kita capai,” tegas Prabowo. Prabowo tiba di Istana Merdeka pada sekitar pukul 13:45 WIB dan melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi selama satu jam. Keduanya sebelumnya makan siang bersama dan melakukan perbincangan beranda yang dilakukan menghadap ke halaman di sisi utara Istana Merdeka. Sementara itu, Presiden Jokowi mengatakan perbincangannya dengan Prabowo seputar kebangsaan dan persatuan NKRI sesuai Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.
ke hal 7
Butuh Kritik Prabowo Subianto juga mengatakan bahwa di dalam sistem demokrasi, pemerintah membutuhkan kritik yang membangun dari seluruh pihak. “Demokrasi membutuhkan kritik. Pak Jokowi tidak pernah meminta Gerindra tidak kritik dan saya tidak bisa, saya dari dulu komitmen sama beliau adalah beliau di eksekutif dan kami di legislatif. Kalau ada kebijakan yang kurang berkenan, maka kami akan kritisi,” katanya. Menurut Prabowo, pihaknya akan terus memberikan dukungan kepada pemerintah melalui kritik yang santun dan membangun. Dia juga menilai seluruh masyarakat harus saling menjaga kesejukan kebangsaan dan persatuan Indonesia untuk sama-sama membangun bangsa. Prabowo yang berdiskusi dengan Presiden selama satu jam memuji Kepala Negara yang tidak takut akan kritik dan mempertimbangkan masukanmasukan dari luar pemerintahan. Terkait penentangan masyarakat Jakarta terhadap salah satu calon gubernur DKI Jakarta, Prabowo menilai setiap tokoh
ke hal 7
Ngayogjazz 2016, Menyenangkan Hati Sesama JOGJA, BERNAS – Perhelatan Ngayogjazz telah memasuki penyelenggaraan ke-10. Tahun ini, Ngayogjazz akan digelar, Sabtu (19/11) besok, di Pedukuhan Kwagon, Desa Sidorejo Kecamatan Godean Sleman. Sebanyak tujuh buah panggung dan 35 musisi atau grup band akan menghibur para pengunjung yang dipastikan memadati Dusun Kwagon. Djaduk Ferianto, pencetus Ngayogjazz, kepada Bernas menyebutkan, tema Hamemangun Karyenak Jazzing Sasama dapat diartikan musik jazz untuk menyenangkan sesama manusia. “Ini seperti ujian apakah kita bisa memberi sesuatu pada khalayak atau kepada masyarakat sebagai pendukung produk seni. Sejak awal, Ngayogjazz menyiapkan masyarakat pendukung produk seni. Kalau senimannya kreatif tapi tidak didukung masyarakat kan percuma,” ujarnya, Kamis (17/11).
Sebab itu, sejak awal Ngayogjazz memang dikonsep gratis. Masyarakat dan pecinta musik bisa datang dari mana pun untuk menikmati sajian jazz dan musik lainnya di Ngayogjazz. “Kita tidak ngomong aspek musiknya. Musik hanya sebagai medium saja, dan Ngayogjazz karakternya gratis agar ma-
ke hal 7
UJI MATERI
Polisi Tetapkan Lima Prabowo : Jangan Terpancing Hasutan Tersangka Bom Samarinda JAKARTA, BERNAS Kadivhumas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan pihaknya telah menetapkan lima tersangka dalam kasus peledakan bom di halaman Gereja Oikumene, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. “Hari ini, di Samarinda sudah lima yang positif jadi tersangka termasuk Juhanda (tersangka pelaku pelemparan bom yang telah diamankan). Yang diamankan itu jumlahnya kemarin ada 21 orang, informasi terakhir lima termasuk Juhanda itu sudah positif tersangka,” kata Boy di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (17/11). Sementara itu, terkait 15 orang yang tengah diperiksa, Boy mengatakan mereka belum ditetapkan sebagai tersangka. “Jadi yang lain-lainnya belum. Karena ada waktu 7x24 jam kami tunggu. Kemudian yang di Singkawang juga dilakukan pengejaran, tim satgas khusus yang dibuat Polda dan di ‘back up’Mabes Polri mengejar pelakunya,” tuturnya. Menurut Boy, ada orangorang atau pihak tertentu yang
pihak-pihak swasta. “Nah tapi begitu sudah tumbuh, arep ngopo ra isoh (mau menata tidak bisa), swasta sudah beli (lahan) dan lainnya,” katanya. Menurutnya sampai saat ini Pemda belum punya regulasi untuk penataan. Langkah yang bisa dilakukan dalah mengantisipasi agar alih fungsi ruang tidak terjadi secara masif. Antisipasinya
syarakat bisa mengapresiasi,” tutur Djaduk. Dengan berbagi kebahagiaan di Ngayogjazz, Djaduk menambahkan, secara tidak langsung eksistensi Ngayogjazz itu terus tumbuh dan bahkan selalu dirindukan. Berkaca dari itu, tema Hamemangun Karyenak Jazzing Sasama dapat diartikan
membangun karya jazz yang indah untuk membahagiakan sesama manusia. “Yang terpenting bisa menghibur masyarakat. Kalau mau hitung-hitungan bisnis sudah kaya sejak lama saya,” kata adik seniman Butet Kertaredjasa itu. Agung “Leak” Kurniawan menyebutkan, Ngayogjazz dapat
ROSIHAN ANWAR/HARIAN BERNAS
NGAYOGJAZZ – Panitia siap menggelar kembali Ngayogjazz 2016 yang merupakan edisi ke-10, Sabtu (19/11), di Dukuh Kwagon. Puluhan musisi siap tampil di tujuh panggung yang disediakan.
menjadi oase bagi masyarakat perkotaan Jogja yang tak punya lagi ruang publik. Pecinta musik bisa membawa keluarga, tidak hanya sebatas menikmati jazz, tetapi juga mengenalkan nilainilai sosial budaya luhur yang mulai luntur di perkotaan. “Ngayogjazz mampu menciptakan ruang publik baru bagi masyarakat di tengah hilangnya ruang publik di Kota Jogja. Coba Anda perhatikan saat keluarga kepanasan dan ingin berteduh, mereka lari ke mall. Kenapa? Karena tak ada lagi ruang publik di Jogja,” tutur seniman yang menggarap proyek ArtJog dan sejumlah event seni lainnya. Kirab Pembuka Sesuai lokasi digelarnya Ngayogjazz tahun ini yang merupakan sentra industri kerajinan genteng dan batu bata, semua panggung pagelaran Ngayogjazz 2016 diberi nama jenis-jenis genteng. Seperti panggung genteng Kodok, ke hal 7
Ma araman
H
Rayuan Gagal
ari pertama Operasi Zebra Progo 2016 yang dilakukan pihak kepolisian membuahkan sebuah kisah lucu dan unik. Seperti perbincangan antara polisi dan warga yang terkena tilang di Ring Road ini. Seorang pengendara mencoba merayu polisi agar tidak menilangnya. Wanita berpakaian hitam yang mengendarai motor matic tersebut mencoba membujuk dan merayu polisi yang menilangnya. “Pak, ayo lah pak, jangan tilang saya, ya pak,” ucap wanita ini sembari memberi senyum manis ke petugas polisi. Rupanya, polisi itu tak mempan dirayu. Polisi itu justru menjawab rayuan itu dengan kalimat-kalimat yang tak kalah lucu, yang membuat para pengedara motor yang sedang diperiksa surat-suratnya, ikut tertawa. “Aduh dik, kamu ini pakek merayu aku pula. Tanda tangan dulu di surat tilangnya ini,” kata polisi itu sembari menyodorkan surat tilang. Beberapa pengendara motor yang sedang menunggu diperiksa kelengkapan surat-suratnya tak kuasa menahan tawa. Wanita berbaju hitam itu tak mau menyerah. Ia terus merayu polisi agar tidak menilangnya. “Udah ya mbak, jangan ngerayu gitu lah. Liat itu masmas yang ngeliat itu wartawan loh. Kamu direkam ngerayu-ngerayu saya,” ucap petugas itu kembali. Tak ada pilihan lain bagi wanita bebaju hitam itu kecuali menandatangani surat tilang. Kali ini wajahnya berubah jadi cemberut.(jay)
Jumat Pahing, 18 November 2016
LKPN Bangun Budaya Akademik
JOGJA, BERNAS -- Lembaga Pengembangan Kebudayaan Nasional (LKPN) Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta terus membangun budaya akademik di kalangan remaja atau pelajar SMA/SMK di lingkungan Tamansiswa. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membiasakan para pelajar untuk melakukan penelitian kemudian dipresentasikan dalam seminar atau diskusi yang terbuka. Hal ini penting dilakukan agar ketika menjadi mahasiswa di perguruan tinggi mereka sudah terbiasa dengan budaya akademik seperti penelitian, menulis karya ilmiah, mempresentasikan hasil peneletian dan karya ilmiah. “Dengan memiliki budaya akademik maka diharapkan para pelajar tidak melakukan plagiat ketika diberi tugas membuat karya ilmiah,” kata Drs Macaryus Sudartomo M.Hum, Ketua LPKN UST, di sela-sela seminar nasional
memperingati Sumpah Pemuda di Ruang Ki Sarino Mangunpranoto Kampus I UST Jalan Kusumanegara Yogyakarta, Kamis (17/11) kemarin. Dalam seminar yang dibuka oleh Rektor UST Drs H Pardimin PhD MPd ini, tampil sebagai narasumber siswa/siswi dari SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan Yogyakarta, SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta dan SMK Tamansiswa I Imogiri. Menurut Macaryus Sudartomo, pelajar/pemuda merupakan aktor terpenting dalam memajukan suatu bangsa. Di saat sebelum merdeka, para pemuda berperan aktif dan bahkan sampai titik darah penghabisan mempertahankan bangsa. Dan setelah merdeka diharapkan para pemuda dapat berperan aktif dalam memajukan bangsa. “Semangat sebelum merdeka dan setelah merdeka harus lebih baik, artinya pemuda saat ini harus mampu mewarisi semangat pemuda yang memperjuang-
kan membela bangsa supaya tidak jatuh ke tangan bangsa lain,” kata Macaryus Sudartomo. Dikatakan, salah satu solusi untuk empertahankan kemerdekaan oleh para pemuda adalah menjadi pemuda yang intelektual transformatif, yakni para opemuda tidak sekadar mampu hidup melainkan mampu beradapatasi dan mengembangkan keilmuan untuk menjadi bangsa yang tangguh. “Menjadi pemuda harus mampu berpikir kritis yang terdidik, menjadi pemegang obor peradaban bangsa, tenaga pembangunan bangsa dan memiliki jiwa progresif-revolusioner,” kata Sudartomo. Dikatakan, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa para pemuda saat ini mengalami penurunan yang luar biasa dibanding pemuda saat sebelum merdeka. Hal ini terbukti dengan adanya kasusksus kenakalan remaja yang semakin marak terjadi. Di kampus pun yang meru-
pakan ajang pemuda terdidik berubah fungsi menjadi hanya budaya copy paste yang sekarang semakin menjamur. Selain itu, dalam pendidikan para pemuda hidup menjadi tirani disiplin pasar. “Hanya menyiapkan pendidikan untuk saat ini bukan untuk mengembangkan masa depan yang lebih baik. Seolah-olah pendidikan hanya secara praktis,” katanya. Karena itu, pihaknya selaku mendorong pelajar/pemuda untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang positif, membangun budaya intelektual, berpikir kritis, disiplin belajar dan membuat karya ilmiah baik dengan penelitian maupun menulis karya ilmiah. Hal ini dilakukan agar para pelajar/ pemuda bisa berpartisipasi aktif dalam mengembangan kualitas lingkungan dan mampu menyikapi perkembangan teknologi komunikasi dan informasi. (phj)
ISTIMEWA
PRESENTASIKAN MAKALAH--Para pelajar SMA/SMK di lingkungan Tamansiswa mempresentasikan makalah dalam seminar nasional di Ruang Ki Sarino Mangunpranoto Kampus I UST Jalan Kusumanegara Yogyakarta, Kamis (17/11) pagi.
Gamaforce-Arjuna Berlaga di Ajang Nasional JOGJA, BERNAS--Empat robot UGM yang tergabung dalam Tim Gamaforce siap berlaga dalam kegiatan Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2016. Keempat robot UGM tersebut adalah Fiachra Aeromapper, Rasayana Racing Plane, Gadjah Mada Fighting Capter dan Aksabiantara. Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) akan berlangsung selama tiga hari, 23 - 26 November 2016 di Universitas Lampung. Kompetisi yang akan dilaksanakan di area Kota Baru Jati Agung Provinsi Lampung ini, akan mempertandingkan 4 kategori, yaitu racing plane, fixed wing, vertical take off landing dan technology development. Gesang Nugroho, ST., MT., Ph.D selaku dosen pembimbing, mengatakan Tim Gamaforce telah melakukan riset untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Dengan upaya tersebut diharapkan pada ajang KRTI 2016, Tim Gamaforce mampu meraih hasil yang maksimal. “Tim Gamaforce akan mengikuti semua kategori. Semoga usaha yang dilakukan dapat membuahkan hasil yang sepadan,” katanya di Balairung UGM, Kamis (17/11) saat pelepasan tim menuju Lomba KRTI 2016. Disaat yang sama, UGM juga melepas Tim Arjuna yang akan mengikuti Lomba Kontes Mobil Listrik Indonesia (KMLI) 2016. Kontes Mobil Listrik Indonesia akan berlangsung di Politeknik Negeri Bandung, 18-19 November 2016. Wakil Rektor Bidang Aka-
demik dan Kemahasiswaan, Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc., Ph.D, menyambut baik keterlibatan mahasiswa dan dosen UGM dalam mengikuti berbagai kompetisi. Dengan mengikuti kompetisi-kompetisi tersebut nantinya akan menjadi kebahagiaan sekaligus kebanggaan bagi UGM. “Ini tentu sebuah kebanggaan, karena UGM memiliki mahasiswa-mahasiswa dan dosen-dosen yang hebat yang luar biasa. Mereka mampu menghasilkan produk-produk yang siap untuk berlaga dalam ajang kompetisi dan semoga nantinya UGM keluar sebagai juara umum,” katanya saat melepas Tim Gamaforce dan Tim Arjuna. Sementara itu, M. Aldika Biyanto, Ketua Umum Tim Gamaforce, menjelaskan pada ajang KRTI 2016, UGM mengirimkan 4 tim robot, yaitu Fiachra Aeromapper, Rasayana Racing Plane, Gadjah Mada Fighting Capter dan Aksabiantara. Fiachra merupakan tim yang akan mengikuti kategori fixed wing, yaitu melakukan pemetaan dan pemantauan secara autonomous dan live stream dengan jarak tempuh mencapai 20 km, dan foto hasil pemetaan akan diolah menjadi peta. Sementara itu, Rasayana Racing Plane, tim robot yang akan melakukan misi high speed cruising secara atonomous dengan maksimum speed 43 m/s atau sekitar 150 km/jam. Gadjah Mada Fighting Copter, tim yang akan melakukan pemadaman api dengan mendeteksi sumber api secara tepat dan akurat secara autonomous. (*)
ISTIMEWA
SIAP BERLAGA—Tim Gamaforce dan Arjuna UGM, siap berlaga di ajang nasional. UGM bertekad mampu unjuk gigi dan membawa pulang prestasi dari kompetisi yang dilaksanakan di Universitas Lampung.
ISTIMEWA
HASIL EKSPEDISI—Hasil kegiatan ekpedisi Muria, ikut dipamerkan di Lantai 1 Selasar Gedung Margono Fakultas Ilmu Budaya UGM. Pameran berlangsung 15-17 November 2016.
Mahasiswa Arkeologi Pamerkan ”Wajah Muria” JOGJA, BERNAS--Himpunan Mahasiswa Arkeologi Universitas Gadjah Mada (HIMA UGM) menyelenggarakan pameran bertajuk “Wajah Muria”. Pameran berlangsung selama tiga hari, 15-17 November 2016 bertempat di lantai 1 Selasar Gedung Margono Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM. Pameran “Wajah Muria” ini digelar sebagai rangkaian publikasi kegiatan
Ekspedisi Arkeologi Gunung Muria pada 25 Juli sampai 4 Agustus 2016 lalu. Kegiatan ekspedisi Gunung Muria merupakan penelitian yang rutin dilakukan oleh HIMA UGM sebagai ajang pembelajaran dan pengembangan diri mahasiswa arkeologi. “Pameran ini merupakan kelanjutan dari rangkaian kegiatan ekspedisi untuk mempublikasikan fenomena yang ada di
sekitar daerah penelitan. Baik peninggalan arkeologi maupun kehidupan sosial budaya di kawasan Gunung Muria,” papar Gabriela Ayang Zetika, Ketua Panitia Pameran , Kamis (17/11). Pameran dibuka secara langsung oleh Ketua Departemen Arkeologi UGM, Dr. Anggraeni, M.A. Pembukaan pameran ditandai dengan pemotongan pita yang melintas di di depan area pameran.
Pakar Lima Negara Bahas Kemaritiman Peneliti Indonesia-Belanda Pelajari Penyakit Pisang
SEMARANG/BERNAS-Para pakar dari lima negara hadir pada “1st International Conference on Maritime Education and Training (ICMET) 2016” di Semarang untuk membahas pendidikan kemaritiman. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berkesempatan membuka ajang ICMET 2016 yang diprakarsai oleh Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (17/11). Menurut Direktur PIP Semarang Capt. Wisnu Handoko, penyelenggaraan ICMET merupakan sebuah dukungan terhadap program Presiden RI Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim. “Ada pakar dari Australia,
Jepang, Malaysia, Jerman, dan tentunya Indonesia yang diundang. Mereka akan membawakan paper. Namun, yang menjadi pembicara hanya sekitar 30 orang,” katanya. Ia menyebutkan sejumlah nama pembicara tersebut, antara lain, Prof. Takeshi Nakazawa dari International Asociation of Maritime Universities Japan, Prof. Erika Techera (The University of Western, Australia), dan Prof. Erry Yulian T. Adesta (International Islamic University, Malaysia). Wisnu menjelaskan pendidikan kemaritiman sengaja diangkat sebagai topik karena banyak masyarakat masih belum paham bahwa untuk menjadi pelaut sekarang ini diatur rigid
dalam konvensi internasional. Konvensi internasional itu mengatur kompetensi untuk menjadi pelaut, lanjut dia, yang harus dicapai melalui pendidikan mengikuti kurikulum sehingga menghasilkan pelaut yang kompeten. Sebagai lembaga pendidikan kemaritiman, kata dia, PIP Semarang berkewajiban untuk memajukan potensi-potensi besar di bidang kemaritiman yang dimiliki Indonesia melalui pendidikan kemaritiman. “Makanya, kami mengundang juga perwakilan dari perguruan-perguruan tinggi di Indonesia yang melaksanakan pendidikan dan pelatihan kemaritiman untuk mengikuti ICMET 2016,” kata Wisnu. (ant)
Temuan Mahasiswa UGM
Pengisian Baterai Ponsel, Tidak Harus dengan Listrik MAHASISWA Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan inovasi teknologi photovoltaic sebagai alternatif pemenuhan energi pada smartphone yang dinamai “Chas Cha Sun”. Mereka adalah Yofrizal Alfi, Marwan Muansher dan Norwenda Tri Harnas dari Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik (FT). Yofrizal mengatakan ide pengembangan purwarupa Chas Cha Sun berawal dari keprihatinan mereka terhadap penggunaan energi yang terus meningkat. Sementara itu, cadangan energi nasional semakin terbatas sehingga terancam mengalami krisis energi. “Masifnya penggunaan teknologi elektronik yang berlebihan saat ini memperparah persoalan energi. Salah satunya pada konsumsi energi dari pengisian daya Smartphone,” tuturnya, Kamis (17/11) di Kampus UGM. Kondisi tersebut mendorong ketiganya mencari solusi untuk mengatasi pemborosan dalam pengisian daya smartphone. Mereka pun mulai membuat inovasi sistem pengisian daya
dengan menggunakan teknologi Photovoltaic. Sistem ini memungkinkan pengguna untuk dapat mengisi daya, khususnya smartphone, pada setiap saat tanpa menghasilkan emisi pada lingkungan. “Dengan memanfaatkan sel Photovoltaic bisa mentrasfer energi cahaya atau matahari menjadi energi listrik,” terangnya. Dijelaskan Yofrizal, penggunaan sel Photovoltaic ini dalam alat yang dikembangkan karena melihat adanya potensi energi matahari yang sangat besar di Indonesia dan belum dimanfaatkan secara optimal. Selain itu, juga sebagai bagian dari upaya mengedukasi masyarakat mengenai teknologi berkelanjutan dan ramah lingkungan. Chas Cha Sun didesain dalam bentuk sederhana dan bersifat portable. Menggunakan Photovoltaic dengan dimensi relatif kecil dan disatukan menggunakan engsel sehingga bisa dilipat dan dapat dibawa kemana saja. “Penggunaan daya alat ini juga dapat diatur sendiri oleh pengguna sesuai dengan kebutuhan dari perangkat yang
Anggraeni berharap kedepan kegiatan semacam ini tidak hanya berhenti hingga ekspedisi usai. Namun, mahasiswa diharapkan dapat menyebarluaskan informasi hasil eksepdisi kepada masyarakat luas. “Mahasiswa juga harus bisa mengembangkan data yang diperoleh untuk dijadikan sebagai karya tulis maupun tugas akhir,” tuturnya. (*)
ISTIMEWA
TANPA LISTRIK—Mahasiswa UGM sedang mendemokan pemakaian Chas Cha Sun, sebuah perangkat yang mampu mengisi baterai ponsel, tanpa memanfaatkan listrik dari PLN.
dimiliki,” imbuhnya. Lebih lanjut dijelaskan Yofrizal, produk Chas Cha Sun memiliki komponen Photovoltaic yang saling dihubungkan secara seri maupun paralel. Oleh sebab itu, pengaturan tegangan pada produk dilakukan dengan melepaskan kabel pada photovoltaic yang terhubung secara
seri. Sementara untuk mengatur arus dilakukan dengan melepaskan kabel pada photovoltaic yang terhubung secara paralel. Kehadiran Chas Cha Sun diharapkan tidak hanya mengatasi permasalahan krisis energi. Namun, juga bersifat ramah lingkungan karena memanfaatkan energi matahari yang diubah
menjadi energi listrik melalui penggunaan sel photovoltaic. “Saat ini Chas Cha Sun masih dalam tahap pengembangan lebih lanjut. Harapannya, kedepan bisa diproduksi dan digunakan secara massal untuk membantu pemenuhan kebutuhan energi masyarakat,” pungkasnya. (*)
JOGJA, BERNAS--Tanaman pisang dapat kita temukan hampir di segala tempat di Indonesia, baik di lahan kering dan pekarangan di sekitar perumahan, atau di sekeliling persawahan dan di sepanjang jalan. Jenis pisang yang dikonsumsi di Indonesia pun sangat beragam, tidak seperti sebagian besar negara-negara barat seperti Belanda yang hanya memiliki jenis pisang Cavendish. Meski demikian, penyebaran penyakitpenyakit tanaman pisang mulai mengancam produksi pisang Indonesia. “Keragaman jenis pisang dan konsumsinya di Indonesia berperan nyata dalam ketahanan pangan maupun sebagai sumber pendapatan. Namun, penyebaran global penyakit-penyakit tanaman pisang, khususnya yang sangat merugikan yaitu penyakit Panama atau layu Fusarium sudah mengancam peranan pisang dalam kehidupan seharihari penduduk Indonesia,” ujar Guru Besar Fakultas Pertanian UGM, Prof. Siti Subandiyah, Kamis (17/11). Siti menjadi salah satu koordinator dalam program kerja sama penelitian internasional dan interdisiplin yang fokus pada keragamanan pisang Indonesia. Yaitu “The Indonesian banana: protecting a staple food from Panama disease collapse and exploiting its genetic diversity for discovery research”. Program yang berlangsung pada 5-12 November lalu ini didukung oleh The Royal Netherlands Academy of Arts and Sciences Scientific Programme Indonesia - Netherlands (KNAW-SPIN) serta Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Tim peneliti yang terdiri dari 19 orang dosen, peneliti postdoctoral, mahasiswa S2 serta S3 dari Indonesia dan Belanda ini meneliti dan mendokumentasi keragaman pisang di lokasi asalnya di Indonesia. Misalnya di Kabupaten Bantul, DIY, serta Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Mereka melakukan identifikasi keragaman pisang-pisang konsumsi yang ditanam oleh petani di lahan pekarangan, memetakan konsisi tanah dan mendeskripsikan variabel kondisi lingkungan pertanian di lahan pertumbuhan pisang. Tim ini juga meneliti keberadaan penyakit tanaman pisang, khususnya layu Fusarium, serta mewawancarai petani mengenai kegunaan dan pengetahuan keragaman varietas komoditas tersebut dalam hubungannya dengan ketahanan pangan dan pemasaran. “Kerja sama internasional dan interdisiplin ini membangun landasan penelitian ke depan secara ilmiah dan sosial yang bertujuan untuk mengembangkan keamanan akses terhadap pangan sehat dan komunitas pedesaan yang layak,” papar Siti. Penyakit Panama yang banyak menyerang tanaman pisang di Asia Timur dan Asia Tenggara sejak 1960-an memang menjadi salah satu fokus utama dalam penelitian ini. Di Indonesia, penyakit ini telah berkembang dengan sangat cepat dan menyebabkan penurunan yang signifikan pada ekspor pisang Indonesia. “Penyakit ini menyebar banyak sekali di Indonesia, sudah sampai di mana-mana. Akibatnya, produksi turun dan sejak 2003 ekspor kita turun drastis,” imbuhnya. Masalah inilah yang menjadi latar belakang diadakannya penelitian bersama tersebut. Menurut Siti, pemahaman terhadap bagaimana hubungan antara pisang, penyakit tanaman, tanah, kepemilikan lahan, dan permintaan pasar mempengaruhi keragaman pisang konsumsi yang ditemukan. Juga respons terhadap berkembangnya penyakit tanaman tidak hanya relevan secara ilmiah, namun juga dapat mempercepat pemahaman terhadap dimensi yang berbeda dari produksi, konsumsi, dan pemasaran pisang Indonesia. (*)
Jumat Pahing, 18 November 2016
Karyawan Gelapkan Setoran BPJS
TEMANGGUNG, BERNAS --Kepolisian Resor Temanggung menahan seorang karyawan perusahaan pengolah kayu PT Apparel Jaya, Lina Kristina (28), karena diduga menggelapkan uang setoran BPJS karyawan setempat. Kasubbag Humas Polres Temanggung Henny Widiyanti di Temanggung, Kamis (17/11) mengatakan, tersangka warga Perum Candimulyo Kedu ditangkap petugas Reserse Kriminal saat bertransaksi di Bank BNI Temanggung. Pada Selasa
TRADISI NYADRAN TLAHAB
(15/11) lalu, pihak manajemen PTApparel Jaya yang berlokasi di Jalan KrangganPringsurta Nguwet melaporkan ke Polres Temanggung. Ia menuturkan dalam laporannya karyawan tersebut telah menggelapkan uang setoran BPJS kantornya. Kejadian itu diketahui saat perusahaan BPJS menagih tagihan ke PT Apparel Jaya, kemudian pihak pelapor kroscek kepada terlapor. Terlapor (Lina Kristina) mengaku bahwa setoran BPJS sudah
dibayarkan, namun pihak BPJS belum menerima setoran dari dua bank yang telah ditunjuk yakni BNI dan BRI. “Setelah dicek lebih lanjut ke pihak bank terkait, ternyata setoran uang BPJS dari PT Apparel Jaya belum masuk atau belum disetorkan. Karena ada yang ganjil, pihak manajemen PT Apparel Jaya lapor ke Polres Temanggung,” tuturnya. Henny mengatakan uang yang seharusnya disetor sebanyak Rp 196.954.300 dengan rincian, untuk BPJS Ketenagaker-
jaan Rp 156.911.000 juta dan BPJS Kesehatan Rp 40.043.300. “Atas perbuatan itu, pelaku dijerat pasal 374 KUHP tentang penggelapan dalam jabatan, dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara,” tegasnya. Tersangka Lina Kristina mengaku telah menggelapkan uang setoran BPJS tersebut. “Uang yang saya bawa itu untuk membeli mobil dan sebidang tanah di wilayah Tembarak, Temanggung,” katanya. (ant)
ANIS EFIZUDIN/ANTARA
Sejumlah warga beriringan menuju makam sesepuh dusun dengan membawa tenong berisi berbagai makanan saat dilaksanakan tradisi Nyadran Tlahab di lereng pegunungan Sindoro, Desa Tlahab, Kledung, Temanggung, Jumat (11/11) lalu. Tradisi tahunan masyarakat petani tembakau tersebut sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas berakhirnya musim tembakau sekaligus mendoakan arwah leluhur.
KPU Belum Siapkan Toko Emas Dibobol Pencuri Konsep Debat SEMARANG, BERNAS --Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah belum menetapkan konsep debat yang akan diikuti oleh tiap pasangan calon kepala daerah selama masa kampanye pilkada tujuh kabupaten/kota di provinsi setempat. “Saat ini konsep debat pasangan calon belum ‘clear’, sedangkan tahapan lainnya meliputi alat peraga kampanye dan jadwal kampanye,” kata Ketua KPU Jateng Joko Purnomo di Semarang, Kamis (17/11). Ia mengungkapkan bahwa konsep dan desain debat kampanye masih dalam proses diskusi dengan masing-masing pasangan calon. Kendati demikian, KPU di tujuh kabupaten/ kota akan mengawal maupun melakukan supervisi agar persoalan itu bisa selesai dalam waktu dekat. “Konsep dan desain debat
yang belum beres ini di antaranya mengenai materi apa yang harus disampaikan saat debat, dan seberapa jauh debat itu bisa diakses oleh masyarakat,” ujarnya. Selain itu, materi debat pasangan calon harus bersumber pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah di kabupaten/kota. “Yang pasti, kewenangan membuat desain debat pasangan calon itu ada di KPU kabupaten/ kota, namun berdasarkan diskusi dari masing-masing paslon,” katanya. Tujuh daerah di Jawa Tengah yang akan menggelar pilkada serentak pada 15 Februari 2017 itu adalah Kota Salatiga, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Batang, Kabupaten Jepara, Kabupaten Pati, Kabupaten Cilacap, dan Kabupaten Brebes. (ant)
MAGELANG, BERNAS --Sebanyak 1.994 personel akan mengamankan pelaksanaan Bank Jateng Borobudur Marathon 2016, Minggu (20/11). Para personel tersebut terdiri atas 982 personel dari Polres Magelang, bantuan dari Polda Jateng dan Polres tetangga sekitar 726 personel, Kodim 0705/ Magelang 100 personel, Armed III 100 personel, dan sisanya dari Dishub dan Satpol PP. “Tingkat kerawanan yang perlu diperhatikan untuk peserta Ultra Marathon. Kami telah melakukan rapat koordinasi dengan melibatkan Polres Semarang dan Boyolali,” kata Kapolres Magelang AKBP Zain Dwi Nugroho di Magelang, Kamis (17/11). Ia menuturkan antisipasi terhadap kerawanan bagi peserta Ultra Marathon sebanyak 87 orang perlu dilakukan agar kejadian yang diselenggarakan Mesastila tidak terulang. Ketika itu, ada salah satu peserta dari Indonesia yang terkena air keras di daerah Boyolali. “Kami minta dukungan dari provinsi maupun aparat desa setempat lintasan yang dilewati untuk menggerakkan relawan menyukseskan acara ini,” katanya. Menurut dia untuk memperlancar kegiatan marathon saat melintas di jalan raya, khususnya di Salaman akan dilakukan alih arus, sedangkan mulai dari Kadiwongso ke arah Borobudur
akan ditutup. Selain itu, diberlakukan separuh jalan khususnya bagi peserta Full Marathon saat melintasi jalan raya. Sedangkan di kawasan Palbapang Mungkid dilakukan sistem buka tutup. Ketua Panitia Bank Jateng Borobudur Marathon 2016, Budi Santoso mengatakan peserta yang telah melakukan registrasi ulang sebanyak 18.552 orang yang terbagi peserta Ultra Marathon 86 orang, Full Marathon 54 orang, Half Marathon ada 1.250 orang dan Borobudur 10K sebanyak 15.252 orang. Ia menuturkan pendaftaran melalui online telah ditutup pada Rabu (16/11), sedangkan pendaftaran offline masih dibuka hingga Sabtu (19/11). Pendaftaran offline dan pengambilan “goodie bag” dilayani di Atrium Artos Mal Magelang. Dalam Bank Jateng Borobudur 2016 ini melombakan lima kategori yakni Borobudur Abassador Run and Celebrity Run menempuh jarak tiga kilometer, kemudian Borobudur 10K, Borobudur Half Marathon menempuh 21 kilometer, Borobudur Full Marathon menempuh jarak 42 kilometer dan Ultra Marathon menempuh jarak 120 kilometer. Menurut dia peserta Borobudur Abassador Run and Celebrity Run dari beberapa Dubes sejauh ini masih menunggu konfirmasi akhir. Nantinya, akan ada sekitar 20 artis lokal yang mengikutinya. (ant)
Ribuan Personil Amankan Borobudur Marathon
MAGELANG, BERNAS --Toko Emas Mustika di Salaman, Kabupaten Magelang, dibobol pencuri, Kamis (17/11). Polisi kini tengah mengusut kasus tersebut. Kapolres Magelang AKBP Zain Dwi Nugroho di Magelang, Kamis (17/11) mengatakan pembobolan tersebut diketahui Kamis pagi saat karyawan masuk. Para karyawan mengetahui bagian atap toko tersebut jebol dan telepon seluler milik toko tersebut hilang. Atas kejadian itu, para
karyawan melaporkan kepada pemiliknya, yang selanjutnya dilaporkan ke Polsek Salaman. Menindaklanjuti laporan tersebut, sejumlah petugas tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara. Setelah dilakukan pemeriksaan barang bukti yang hilang berupa sebuah telepon seluler, lensa CCTV dirusak, pencuri masuk melalui genteng dengan menjebol eternit. Sedangkan brankas untuk penyimpanan emas masih utuh. “Pelaku berhasil memasuki
toko tersebut dengan melalui genteng kemudian menjebol eternit. Kasus pencurian ini masih dalam penyelidikan. Kerugian sekitar Rp 1,5 juta,” katanya. Atas kejadian tersebut, dia mengimbau para pemilik toko emas untuk melengkapi dengan CCTV. Kemudian server CCTV agar diletakkan lebih jauh supaya aman. Selain itu, pemilik melakukan koordinasi dengan penjaga malam atau menempatkan penjaga malam. (ant)
SEMARANG, BERNAS --Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah berupaya menyelesaikan sengketa pilkada terkait penghitungan suara pada tingkat tempat pemungutan suara (TPS) agar tidak menghambat tahapan pesta demokrasi selanjutnya. “Dari hasil pelaksanaan pilkada serentak 2015, berbagai sengketa akan diselesaikan di tingkat TPS,” kata Ketua KPU Jawa Tengah Joko Purnomo di Semarang, Rabu (16/11). Ia mengungkapkan bahwa pada pilkada serentak 2015 yang diselenggarakan di 21 kabupaten/kota, tercatat tiga dari 30 ribu TPS melakukan pemungutan suara ulang. Pemungutan suara ulang di Kabupaten Kebumen dan Pekalongan itu mestinya tidak perlu terjadi
jika tiap persoalan yang muncul cukup diselesaikan di tingkat TPS karena ketika kotak suara dibuka, dihitung, dan kemudian dibacakan hasil pemungutan suara, kemudian ditandatangani semua pemangku kepentingan yakni KPPS, saksi, serta pengawas, maka proses sudah selesai. “Sesuai ketentuan, sudah ada tahapannya mulai dari pemungutan suara sampai penghitungan suara, jadi ketika ada pemungutan suara ulang, maka yang terlibat di TPS perlu dipertanyakan, sebab semua tahapan sudah dilakukan terbuka dan ditandatangani bersama oleh pihak yang berada di TPS,” ujarnya. Yang terjadi selama ini, menurut Joko, pihak yang terlibat di TPS, baik pengawas maupun saksi dari para kandi-
dat, ketika menemukan dugaan penyimpangan, tidak langsung diselesaikan justru dijadikan bahan catatan untuk disimpan sebagai bahan persoalan di tingkat selanjutnya. “KPU selalu menekankan kalau ada masalah di TPS jangan pernah ditunda, atau diberikan catatan di forum pleno, itu adalah pengalaman buruk dalam proses penghitungan suara, dan seolah pemberian rekomendasi itu menyelesaikan masalah, padahal tidak,” katanya. Menanggapi hal itu, Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antarlembaga Badan Pengawas Pemilu Jawa Tengah Teguh Purnomo mengaku sepakat jika upaya penyelesaian sengketa cukup pada tingkat TPS. (ant)
KPU Berupaya Selesaikan Sengketa Pilkada
Buruh-Pengusaha Bahas Skala Upah SEMARANG, BERNAS --Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan mengundang perwakilan serikat buruh dan pengusaha guna membahas skala dan struktur upah terkait dengan penetapan upah minimum kabupaten/kota. Mereka akan diundang minggu. Karena itu, para buruh diminta ikut menyusun struktur upah tanpa harus demo. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Kamis (17/11) mengaku, pihaknya suda meminta langsung Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri untuk segera membuatkan pedoman penyusunan struktur dan skala upah. Pedoman penyusunan struktur dan skala upah itu bisa berupa PP atau Peraturan Menteri agar pembahasannya lebih mudah. Jika tidak segera ditentukan pedoman penyusunan struktur dan skala upah, Ganjar berencana membuat Peraturan Gubernur mengenai ketentuan struktur dan skala upah tersebut sehingga bisa menjadi contoh di daerah lain. “Sebab rata-rata kasihan (para buruh), UMK oleh pengusaha dijadikan dasar terus, padahal yang di atas satu tahun lebih (masa kerjanya) harus ada strukturnya dan itu yang belum ada,” ujarnya. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Provinsi Jawa Tengah Frans Kongi meminta pemerintah provinsi setempat tidak terlalu mengintervensi besaran skala upah karena pengusaha mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. “Masing-masing pengusaha punya ketentuan sendiri berdasarkan beberapa pertimbangan, salah satunya ber-
dasarkan kemampuan, produktivitas dan prestasi pekerja,” katanya. Ia mengungkapkan banyak pihak yang keliru mengenai skala upah karena hanya terkait dengan masa kerja. Menurut dia, pekerja yang sudah bekerja selama tiga tahun, belum tentu lebih produktif dari yang dua tahun. “Di dunia industri, yang dinilai adalah tingkat produktivitasnya, bukan masa kerjanya,” ujarnya. Kendati demikian, Frans menyebutkan bahwa lamanya masa kerja bukan berarti tidak diperhitungkan. “Faktor masa kerja tetap menjadi perhitungan, hanya saja porsinya tidak terlalu besar, begitu juga dengan tingkat pendidikan tetap menjadi pertimbangan besaran upah,” katanya. Sementara Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Jateng Wika Bintang mengatakan, formulasi penentuan besaran upah minimum kabupaten/kota (UMK) di Provinsi Jawa Tengah pada 2017, menggunakan Peraturan Pemerintah Nomor 78 tahun 2015 tentang Pengupahan. Ia menjelaskan bahwa dengan digunakannya PP Nomor 78 untuk penentuan UMK, maka tiap perusahaan diwajibkan menetapkan struktur skala upah paling lambat akhir Oktober 2017. “Struktur skala upah artinya, pekerja yang masa kerjanya kurang dari satu tahun menggunakan UMK yang ditetapkan gubernur, kemudian yang masa kerja di atas setahun ada levellevelnya, dua tahun berapa, tiga tahun berapa,” ujarnya. (ant)
SEMARANG, BERNAS --Tim Advokasi Penyelamat Aset Negara menyebutkan warga sekitar Pabrik Semen Indonesia di Rembang menginginkan pembangunan pabrik itu terus berlanjut. “Banyak ditemukan fakta bahwa masyarakat Rembang di sekitar pabrik sangat menginginkan pabrik terus berlanjut,” kata Achmad Michdan, Koordinator Tim Advokasi Penyelamat Aset Negara, di Semarang, Kamis (17/11). Tim Advokasi Penyelamat Aset Negara ditunjuk oleh Serikat Karyawan Semen Indonesia (SKSI) dan Serikat Karyawan Semen Gresik (SKSG) untuk mewakili berbagai upaya hukum atas kelangsungan Pabrik Rembang. Keinginan pabrik terus berlanjut, kata Michdan, dikarenakan banyak manfaat yang diperoleh dari pembangunan pabrik semen di Rembang yang disuarakan hampir seluruh warga di sekitar pabrik. “Faktanya, banyak warga di sekitar pabrik yang memperoleh manfaat, salah satunya banyak tenaga kerja yang terserap dalam proyek pembangunan pabrik. Hingga September 2016, ada 6.075 tenaga kerja terserap,” katanya. Dari keterserapan tenaga kerja itu, sebanyak 1.236 tenaga kerja asli Rembang dan warga sekitar proyek sehingga pemuda desa sekitar tidak lagi mencari pekerjaan musiman di kota lain. Biasanya saat musim kemarau menjadikan kendala dalam bertani sehingga harus merantau ke kota-kota lain untuk bisa menghidupi keluarga, namun
setelah adanya pabrik semen tidak perlu lagi. “Meskipun (pabrik semen, red) belum beroperasi, sudah banyak warga (sekitar pabrik, red.) yang menjadi tenaga kerja, baik di pabrik semen ataupun pekerja konstruksi pabrik,” katanya. Sejalan dengan pembangunan pabrik semen, lanjut dia, berbagai program CSR (corporate social responsibility) Semen Indonesia terus digulirkan, seperti tahun 2014 yang mencapai Rp 7 miliar. “Pada 2015 (dana CSR, red) meningkat menjadi Rp 13,5 miliar dan pada 2016 ini dianggarkan Rp 20 miliar. Dana itu digunakan untuk bantuan kepada masyarakat, seperti sarana prasarana umum,” katanya. Ia menyebutkan pembangunan sarana air bersih, pembangunan jalan desa, pipanisasi, bedah rumah, hingga pembangunan fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus) di sekitar pabrik telah dilaksanakan. “Belum termasuk bantuan kesehatan, pendidikan, seperti beasiswa, pembenahan gedung, program kejar paket A, B dan C, pelatihan keterampilan hingga bantuan UMKM dan pelestarian alam,” katanya. Sementara itu, Joko Dwi Priyanto, warga Desa Tegaldowo yang termasuk ring I pabrik semen membenarkan keberadaan pabrik semen telah membantu meningkatkan taraf hidup warga sekitar pabrik. “Dari warga yang tinggal di ring I sekitar 1.500 kepala keluarga (KK) yang mencakup lima desa, yang tidak setuju dengan didirikannya pabrik semen di Rembang hanya lima persen,” katanya. (ant)
Warga Ingin Pabrik Rembang Berlanjut
Kopi Muria Dipromosikan ke Luar Daerah KUDUS, BERNAS --Pemkab Kudus memfasilitasi promosi kopi muria ke beberapa daerah di Tanah Air, apalagi kualitasnya tidak kalah dengan produk sejenis dari daerah lain. “Promosi kopi muria itu bersamaan dengan promosi sejumlah produk andalan Kota Kudus lainnya,” kata Imam Prayitno, Kabid Promosi dan Perlindungan Konsumen pada Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kudus, di Kudus, Kamis (17/11). Pekan ini, menurut Imam, ada dua kegiatan promosi untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yakni di Jakarta dan Yogyakarta. Kegiatan promosi di Jakarta berlangsung di Pasar Tanah Abang, mulai Kamis (17/11) hingga Minggu (20/11) lusa. Pada hari yang sama juga dilaksanakan di Hartono Mall Jalan Ringroad Utara, Depok, Sleman. Produk unggulan yang dipamerkan di dua lokasi itu, kata dia, berbeda-beda. Di Jakarta, lebih ditonjolkan untuk produk kera-
jinan, seperti kerajinan gebyok serta mebel dan beberapa produk kerajinan lainnya. “Bordir menjadi produk unggulan yang dipamerkan di Yogyakarta serta beberapa produk unggulan lain juga ikut dipamerkan di kota itu,” ujarnya. Meskipun kedua kota besar yang menjadi ajang promosi UMKM tersebut terdapat produk tertentu yang ditonjolkan, kopi muria tetap akan dipromosikan di kedua tempat tersebut. Di kedua tempat tersebut, juga akan ada temu dagang yang mengundang berbagai pelaku usaha dari daerah setempat serta menghadirkan pula pelaku usaha dari Kudus. Kehadiran kopi muria di sela promosi tersebut dalam rangka uji pasar terkait dengan kualitas kopi muria yang ada sekarang. “Kami ingin mengetahui respons pasar terhadap kualitas kopi muria yang ada sehingga kekurangan yang ada bisa menjadi bahan masukan untuk petani maupun pengusaha kopinya agar lebih meningkatkan kualitas produknya,” ujarnya.
BUDI CANDRA SETYA/ANTARA
MINUM KOPI --Sejumlah pengunjung menikmati kopi gratis saat menghadiri Festival Ngopi Sepuluhewu (sepuluh ribu kopi) di Kemiren, pekan lalu. Pihak Dinas Pengelolaan Pasar dan Perdagangan Kudus akan melakukan promosi kopi Muria Kudus ke Jakarta dan Jogja.
Petani maupun pengusaha kopi asal Kudus ikut dihadirkan dalam acara temu dagang tersebut. Dengan demikian, mereka mengetahui secara langsung
kekurangan dan kelemahan produk kopi muria yang ditanam di kawasan Pegunungan Muria. Adanya masukan dari berbagai pihak di luar daerah, diharapkan
bisa memunculkan standar baku mulai dari pengelolaan tanaman kopi hingga perlakuannya menjadi kopi yang siap dikonsumsi masyarakat. (ant)
Jumat Pahing, 18 November 2016
TAJUK RENCANA
Ahok dan NKRI
BEBERAPA hari terakhir ini sosok Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih familiar dengan panggilan Ahok, sedang menjadi pusat perhatian. Pangkal persoalannya adalah tuduhan penistaan agama yang berkembang menjadi polemik berkepanjangan. Situasi keamanan dan perpolitikan dalam negeri kemudian menjadi memanas, berpuncak pada aksi turun ke jalan ratusan ribu warga di Jakarta, 4 November 2016 lalu. Aksi turun ke jalan ini juga memicu adu pernyataan sejumlah tokoh di Indonesia. Tensi politik menjadi kian meninggi dan memaksa Presiden Jokowi harus melakukan safari kunjungan ke sejumlah ormas Islam serta ke kesatuan-kesatuan TNI dan Polri. Kekhawatiran makin meningkatnya tensi politik, keamanan dan terjadinya aksi unjuk rasa susulan, menjadi sedikit mereda setelah Polri menetapkan Ahok menjadi tersangka penistaan agama. Semua pihak sepakat menyerahkan kelanjutan penanganan kasus ini ke mekanisme hukum. Anehnya, pernyataan yang muncul dari sejumlah tokoh justru mengingatkan pentingnya menjaga kebhinnekaan serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Presiden Jokowi pada setiap kesempatan berkunjung ke kesatuan TNI dan Polri, selalu berbicara tentang pentingnya merawat kebhinnekaan dan menjaga keutuhan NKRI. Ormas Islam besar di Indonesia seperti Muhamamdiyah melalui Ketua Umum Pengurus Pusatnya juga berbicara hal yang sama, yakni pentingnya merawat kebhinnekaan dan menjaga keutuhan NKRI. Sepintas seperti tak ada korelasi antara proses hukum kasus Ahok dengan pernyataan sejumlah tokoh negeri ini tentang pentingnya merawat kebhinekaan dan menjaga keutuhan NKRI. Namun, kita semua harus yakin bahwa pernyataan tokoh-tokoh penting tersebut bukan tanpa alasan mendasar. Sebab, sejumlah analis menyebut, kasus Ahok sebenarnya hanyalah “sasaran antara” saja. Ada yang berpendapat bahwa sasaran utamanya adalah mendongkel “RI 1” dan pada gilirannya mengubah NKRI yang pondasi utamanya adalah kebhinnekaan. Jika demikian, maka menjadi masuk akal jika sejumlah tokoh kemudian seperti tak bosan-bosannya berbicara tentang pentingnya merawat kebhinnekaan dan menjaga keutuhan NKRI. Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, bahkan membuat kalimat yang indah saat memberi kuliah umum kepada mahasiswa Universitas Indonesia di Balai Sidang UI, Depok, Jawa Barat, Rabu (16/11). Jenderal Gatot mengatakan, bhinneka tunggal ikka adalah pusat gravitasi persatuan bangsa. Pernyataan sejumlah tokoh negeri ini tentang pentingnya merawat kebhinnekaan dan menjaga keutuhan NKRI bukan berarti menjadi kehilangan makna ketika tensi politik dan keamanan dalam negeri menurun pasca ditetapkannya Ahok menjadi tersangka penistaan agama. Sebab, bukan tidak mungkin tensi politik dan keamanan itu akan kembali meningkat saat kasus Ahok mulai disidangkan di pengadilan. Kebebasan hakim benar-benar akan diuji, apalagi jika sampai terjadi pengerahan massa saat proses persidangan. Ketidakpuasan atas putusan hakim sangat mungkin terjadi. Dan hal ini bisa berlangsung dalam kurun waktu lama mengingat proses persidangan tingkat pertama hingga tingkat Mahkamah Agung, butuh waktu sekitar dua tahun. Suka atau tidak suka, sosok Ahok memang fenomenal. Kiprahnya sebagai Gubernur DKI Jakarta menjadi sorotan banyak pihak. Harus diakui, kehadiran Ahok telah memberi warna baru pada birokrasi pemerintah Provinsi DKI yang makin baik. Ahok yang ceplasceplos memang akan sangat galak kepada pegawai yang korup atau pegawai yang tidak becus bekerja. Maka, ketika Ahok terjerat kasus penistaan agama, semua perhatian tersedot ke sana. Tidak hanya di dalam negeri, penetapan Ahok sebagai tersangka kasus penistaan agama ini juga menjadi perhatian dunia. Sejumlah media massa terkemuka di Amerika dan Inggris membuat laporan tentang penetapan tersangka Ahok sebagai penista agama. Tentu saja ulasannya berdasar persepsi mereka sendiri. Bahkan, Amnesti Internasional juga menaruh perhatian terhadap kasus Ahok ini. Sebagai bangsa Indonesia, kita berharap kasus Ahok ini bukan menjadi pemicu perpecahan bangsa. Karena itu, merawat kebhinnekaan dan menjaga keutuhan NKRI harus menjadi komitmen semua elemen bangsa. **
SURAT PEMBACA
Kekurangan Orang Jujur
Saya yakin di Negeri ini tidak akan kekurangan orang pintar, tapi Negeri ini kekurangan orang bermoral dan jujur. Salah satunya dalam kegiatan ulangan, menyontek merupakan fenomena yang tidak asing lagi terlihat dalam suatu lembaga pendidikan. Seakan-akan menyontek sudah menjadi kultur budaya yang mengakar di Negeri ini. Tidak jarang anak-anak memilih jalan menyontek agar nilai mereka bagus. Hal ini karena masyarakat lebih menghargai peringkat daripada kejujuran. Masyarakat lebih memandang hasil daripada prosesnya. Di sisi lain, banyak yang mengklaim kecerdasan seseorang di Negeri ini ditentukan oleh nilai matematika. Dari hal hal tersebut, banyak anak-anak yang memilih tidak jujur dalam ulangan. Padahal, nilai itu hanya sebatas angka yang tertulis di kertas dan bagi saya proses itu lebih penting dari nilai berupa angka. Jika dalam hal kecil saja mereka sudah tidak jujur, lalu mau jadi apa Negara ini dengan anak-anak yang tidak jujur. Menyontek merupakan akar dari korupsi, saya sangat khawatir apabila hal ini terus membudaya pada anak-anak, Negara ini bisa-bisa melahirkan para koruptor. Dalam hal ini kita perlu mengubah paradigma dan persepsi kita sebagai masyarakat, jika seseorang tidak mendapat peringkat jangan langsung mengklaim bahwa anak itu bodoh, karena yang mendapat peringkat itu juga belum tentu
jujur dalam proses belajarnya. Karena pintar saja tidak akan berguna jika tidak memiliki ketrampilan, dalam sebuah penelitian terhadap orang orang sukses, faktor pertama yang membuat mereka sukses adalah kejujuran. Karena mencari orang pintar dalam Negeri ini sangatlah mudah tetapi mencari orang pintar dan jujur itu bagaikan mencari jarum dalam tumpukan jerami, bisa dikatakan dari seribu orang hanya ada satu. Sabit Irfani Mahasiswa UNY
Pemeliharaan Jaringan PLN
Para pelanggan PLN yang kami hormati, berikut kami sampaikan berita “Pemeliharaan Jaringan” guna menjaga kelancaran pasokan ke tempat pelanggan serta mencegah gangguan padam. Kami akan melaksanakan pemadaman aliran listrik sementara, pada waktu dan pekerjaan sebagai berikut: Jumat, 18 November 2016 pukul 13.00 – 16.00 WIB. Keperluan: pemasangan konstruksi guna layanan perubahan daya. Wilayah kerja: Sleman. Lokasi padam: Dn. Plemburan, Dn. Pogung Lor, Dn. Nandan, Dn. Jongkang, Dn. Jombor Kidul Untuk itu kami mohon maaf kepada para pelanggan atas ketidak-nyamanan ini, dan apabila pekerjaan selesai lebih awal, aliran listrik akan dinormalkan kembali tanpa pemberitahuan. Bambang Eko H Asisten Manajer Jaringan PT. PLN (Persero) Area Yogyakarta
Lalai Bonus Geografi
DEWASA ini kita diramaikan dengan diskursus intelektual mengenai hadirnya bonus demografi yang diramalkan akan terjadi pada periode 2020 - 2030. Bukan hanya diskursus intelektual, tapi bonus demografi menjadi kosakata penting yang tidak bisa diabaikan oleh setiap pemangku kepentingan di Republik ini. Bonus demografi menjelma sebagai atensi dan input utama dalam penyusunan kebijakan di setiap lini, mulai dari aspek kependudukan, pendidikan, kesehatan, ekonomi, industri, perdagangan, hingga ketenagakerjaan, baik kebijakan di level daerah, maupun di level pusat. Bonus demografi sendiri secara sederhana merupakan sebuah kondisi di mana jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dibandingkan dengan penduduk usia nonproduktif (di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun). Secara kuantitatif, proporsi antara penduduk usia produktif dan nonproduktif adalah 70 persen berbanding 30 persen, atau secara total 180 juta jiwa berbanding 60 juta jiwa. Secara implisit, kalkulasi ini bermakna bahwa Indonesia akan memiliki amunisi yang cukup besar untuk mengakselerasi pembangunan nasional melalui kelebihan sumber daya manusia berusia produktif. Analisis yang lebih tajam menyatakan, komposisi 70:30 mengindikasikan bahwa 10 orang usia produktif akan menanggung 3-4 orang usia nonproduktif, sehingga implikasinya adalah meningkatnya tabungan masyarakat dan tabungan nasional. Fenomena bonus demografi, yang sejatinya berada pada tataran prakiraan, meskipun memiliki akurasi yang tinggi untuk terjadi, tidak dapat dipungkiri merupakan sesuatu yang penting, karena berpotensi menjadi ancaman apabila tidak dikelola dengan baik. Potensi ancaman tersebut dapat berupa tingginya jumlah pengangguran, angkatan kerja yang tidak memiliki kompetensi yang baik, kriminalitas, dan dalam cakupan yang lebih besar berupa lemahnya daya saing ekonomi nasional. Namun demikian,
Oleh: Boy Anugerah besarnya atensi yang diberikan terhadap bonus demografi ini, seyogianya tidak menegasikan aspek lain yang tak kalah penting, bahkan sudah ada dalam genggaman dan di depan mata kita sendiri, yakni bonus geografi yang tidak ternilai harganya. Suka tidak suka, pemerintah saat ini terjebak pada sindrom “harapkan burung terbang tinggi, punai di tangan dilepas”. Pemerintah terkesan lintang pukang menyambut datangnya bonus demografi, tapi cenderung menegasikan bonus geografi yang sudah dimiliki. Pemerintah seakan lupa bahwa bonus demografi hanyalah medium atau alat untuk mengelola potensi geografis yang kita miliki. Pernyataan ini penulis sampaikan, dalam kondisi bahwa penulis tidak membuat derajat perbandingan antara bonus demografi dan bonus geografi, mana yang lebih penting. Pernyataan ini penulis sampaikan untuk mengingatkan dan menegaskan kembali bahwa antara keduanya terkait satu sama lain, saling menentukan, serta tidak dapat dipisahkan. Istilah bonus geografi ini memang kalah populer dibandingkan dengan bonus demografi. Maklum bangsa ini kadang kala kurang bersyukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa. Indonesia memiliki posisi yang sangat strategis, terletak pada jalur dua benua, Asia dan Australia, serta dua samudera, yakni Pasifik dan Hindia. Posisi ini sangat menguntungkan, karena Indonesia menjadi jalur perdagangan internasional. Terbukti sejak dahulu kala, para pedagang mancanegara seperti Arab, Persia, Tiongkok, bahkan Eropa berduyun-duyun datang ke Indonesia. Mereka datang untuk berdagang, bahkan hingga menikah dengan warga lokal dan menetap di bumi Nusantara. Strategisnya posisi geografis Indonesia juga didukung oleh sumber daya alam yang luar biasa, minyak bumi, gas alam, hasil pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan, dan masih banyak
FADILAH JUMAT
lagi. Menggambarkan keunggulan yang luar biasa ini, nenek moyang kita memiliki anekdot yang masih sering kita dengar hingga hari ini, “tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman”. Besarnya kekayaan sumber daya alam yang dimiliki ini menjadikan Indonesia bak gadis seksi di mata bangsa lain. Hal ini terbukti dengan datangnya Inggris, Portugis, Belanda, hingga Jepang yang hendak menguasai sumber daya alam Indonesia. Sampai saat ini pun, beragam kekuatan asing masih terus berusaha untuk menguasai, baik negara yang berkepentingan, maupun melalui tangan-tangan perusahaan multinasional. Jika kita menengok kondisi negeri saat ini, tentu realitas yang ada berbanding terbalik dengan kekayaan yang kita miliki. Cara berpikir sederhana menghasilkan pemahaman bahwa jika sumber daya alam melimpah, maka negeri tersebut akan kaya raya, makmur sejahtera. Ini das sollën, yang seharusnya. Namun senyatanya, kondisi yang ada menunjukkan paradoks. Negeri ini masih mengimpor beras dan garam, padahal katanya Indonesia negeri agraris dan maritim. Kita punya banyak tempat-tempat wisata eksotis seperti Bali, Lombok, dan Papua, namun masih bisa disalip oleh Thailand dan Malaysia di level Asia Tenggara. Lautan kita kaya akan hasil laut, seperti ikan, rumput laut, dan terumbu karang, namun nelayan masih hidup melarat dan dijerat oleh tengkulak. Kebijakan Poros Maritim Presiden Jokowi yang mengarusutamakan sektor perairan yang menjadi atribut utama geografis Indonesia layak diapresiasi, meskipun di sisi lain menimbulkan kemirisan tak terperi. Selama hampir 70 tahun merdeka, Indonesia bak ayam mati di lumbung padi, tak paham apa yang menjadi kekuatan diri. Kita abai akan lautan kita yang sangat kaya. Kita bahkan tak mampu mempertahankan kekayaan tersebut dan dijarah oleh kapal-kapal asing. Kekayaan alam Indonesia yang
begitu besar bak pepesan kosong yang tidak bisa dikapitalisasi pemerintah menjadi kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyat. Lantas salah siapa? Antarrezim biasanya saling tunjuk, mencari kambing hitam dan tidak mau disalahkan. Lagu lama dan tabiat bangsa ini. Segenap bangsa Indonesia, pemerintah, rakyat, siapa pun tanpa kecuali selaiknya buka mata dan telinga agar tidak abai atas bonus geografi yang dimiliki. Segenap kelebihan yang dimiliki akan menjelma sebagai kutukan, apabila kita tidak sadar dan mawas diri. Fenomena negara-negara gagal di Afrika yang kaya sumber daya alam namun dikecamuk oleh pertikaian, konflik, dan perang saudara baik dijadikan pembelajaran. Kebijakan-kebijakan pemerintah dalam pengelolaan sumber daya alam Indonesia sudah seharusnya ditinjau ulang. Singkirkan regulasi yang hanya menguntungkan pihak asing. Revisi kebijakan-kebijakan yang berpotensi melemahkan kapasitas dan daya saing nasional. Susun beragam rencana kegiatan untuk memampukan bangsa ini sebagai bangsa yang maju dan mandiri. Sesuai dengan titah Bung Karno, daulat politik, mandiri ekonomi, dan berkepribadian budaya. Yang tak kalah penting, hentikan kegaduhan politik yang tak berguna agar segenap elemen pemerintah fokus membangun negeri. Bonus geografi merupakan jembatan penghubung dan modal dasar bagi bangsa dan negara Indonesia dalam menyambut bonus demografi yang dinanti-nanti. Pengelolaan bonus geografi dengan tepat merupakan piranti keras yang dibutuhkan untuk menyukseskan bonus demografi sebagai piranti lunak pembangunan. Kegagalan dalam pengelolaan bonus geografi akan menjadikan kaum produktif gagap dalam mengejar target pembangunan. Yang paling fatal, bonus demografi akan menjelma menjadi bencana geografi. Indonesia bisa tekor dua kali! ** Boy Anugerah Alumnus Magister Ketahanan Nasional UI, bekerja di Lembaga Ketahanan Nasional RI
Menjaga Diri dari Api Neraka Oleh Ashari, SIP – Kepala SMP Muhammadiyah Turi Sleman DIY
BERTEMAN itu penting. Karena bagian dari sosialisasi eksternal dengan orang lain. Mengurung diri saja di kamar, belajar terus, tanpa peduli dengan kegiatan sekitar, juga kurang bagus. Kita akan dikucilkan. Namun yang tidak kalah penting adalah dalam memilih teman (sahabat) sebaiknya tidak sembarang. Ini bukan berarti, membedakan dalam pergaulan. Tetapi ketika kita memilih teman pergaulan keliru, maka lambat laun kita akan terseret dalam pola kehidupan pergaulan yang kurang bagus juga. Salah satu contoh sederhana. Seorang remaja yang tadinya perilaku kesehariannya bagus, namun karena kecewa kepada orang tuanya, lantaran minta sesuatu tidak dikabulkan, ia akan melampiaskan rasa kecewa dengan berkumpul bersama teman-teman sebaya, mencari penetrasi yang dapat melampiaskannya sesaat, hingga ia merasa puas. Tanpa sadar ia terseret dalam pergaulan yang kurang sehat bahkan cenderung destruktif. Kecewa Biasa Pendidikan “kecewa” ada baiknya mulai ditanamkan dalam diri dan keluarga. Tidak semua yang kita inginkan selalu menjadi kenyataan. Apa yang diminta anak, tidak selalu dikabulkan, karena kondisi dan situasi orang tua. Kalau anak tidak mengetahui keadaan orang tua, mereka akan marah, karena merasa kecewa. Dalam batas tertentu, rasa kecewa itu diperlukan. Seperti halnya dengan stres, kecewa akan mendidik anak tahan ban-
ting. Tidak mudah terkena penyakit sakit hati. Tentu dengan diimbangi penjelasan yang sepadan, mengapa permintaan anak belum dapat dipenuhi. Ini penting, sebab kalau tidak diberikan penjelasan yang memadai, anak akan menangkap bahwa, orang tua sengaja abai atau tidak peduli dengan kebutuhan anak, akibatnya anak dapat frustasi. Ada sebuah kisah nyata, seorang anak melamar pekerjaan di luar daerah bersama teman-teman akrabnya. Harapannya semua dapat diterima, tetapi ternyata ada satu anak yang tidak diterima. Akhirnya ia kecewa. Ketika ia menyampaikan kepada orang tuanya bahwa ia minta uang lagi agar dapat mendaftarkan bekerja tetapi tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Ketika ditinggal pergi ke sawah – ternyata sang anak sudah gantung diri. Mati. Satu desa geger dibuatnya. Ini adalah sebuah contoh, betapa komunikasi yang kurang lancar – penjelasan yang kurang memadai dapat menimbulkan interpretasi di lain pihak. Semua akhirnya menelan kekecewaan. Analogi ini sangat mudah ditemukan, misalnya anak-anak sekarang jarang yang mau jika mereka diminta untuk minum jamu Jawa dengan alasan pahit. Mereka akan lebih senang jika diberikan sirup. Kondisi ini ada korelasinya dengan realitas kehidupan. Anak-anak sekarang banyak ditemukan yang mudah kecewa, mudah mengeluarkan kata-kata kotor. Mereka tidak mempunyai cara untuk
Direktur Utama: Putu Putrayasa, Direktur : Tony Sitohang, Pemimpin Umum: F Sisca Diwati, Wakil Pemimpin Umum: Bambang Sukoco, Pemimpin Perusahaan: H. Zubaedi, Pemimpin Redaksi: Putut Wiryawan, Wakil Pemimpin Redaksi: Heru Catur Nugroho, Sugeng Prayitno, Redaktur Pelaksana: Philipus Jehamun, Redaktur Senior: Hj Arie Giyarto, Staf Redaksi: Thia Destiani, Warjono, Y. Putu Palupi, Sunti Melati, Nila Hastuti, Sariyati, Agung Raharjo, Galih Wijaya, Dwijo Suyono, Ichsan Muttaqin, Robertus Sumiarno, Sutaryono, Sri Widodo, Aloysia Nindya Paramita, Paulus Yesaya Jati, Elyandra Widharta, Deny Hermawan, Lathiva Rosyida., Klaten: Masal Gurusinga, Temanggung: Endi Yarsana,. Kebumen: Nanang W Hartono, Divisi TI: I Made Surawan, Anqinudin L.,Toto Raharjo, Ahmad Ridho Fadlli R., Aris H. Nugraha. Manajer Iklan/Promosi: Nuning Harginingsih, Manajer Sirkulasi: Tedy Kartyadi, Iklan Jakarta: Hariri, Penerbit: PT. MEDIA BERNAS JOGJA, Tarif Langganan: Rp 55.000,-/bulan (6 kali terbit seminggu), Tarif Iklan: Warna Rp 22.000,-/mmk (minimal 600 mmk), Hitam - Putih Rp 12.000,-/mmk, kolom Pp 6.000,-/ mmk (minimal 1x30mm, maksimal 1x100 mm) Iklan Baris Rp 6.000,- perbaris (perbaris 30 karakter), keluarga/duka cita Rp 6.000,- per mmk, Advertorial Hitam Putih Rp 9.000,-/mmk (minimal 1/4 halaman), Advertorial Berwarna Rp 18.000 permmk (minimal 1/4 halaman), semua ditambah PPN 10%. Bank : BPD DIY Cabang Yogyakarta No. AC 001.111.000.504; Bank Mandiri, No. AC 137-00-1144575-2.. Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi: Hebat Building Ringroad Utara Nomor 7A Caturtunggal, Depok Sleman, Yogyakarta 55281; Hotline: (0274) 5306623; Biro Jakarta: Jl Ciputat Raya No.9A Telp(021)5330976 Jakarta. Kontak: Hariri Telepon 081379139660 Website: www.HarianBernas.com, Email: bernasjogja@yahoo.com, redaksi@harianbernas.com, iklan_bernas jogja@yahoo.com, iklan@harianbernas.com Percetakan: PT Muria Baru Offset Yogyakarta (Isi di luar tanggung jawab percetakan)
Wartawan HARIAN BERNAS selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima/meminta imbalan apa pun dari narasumber.
mengeliminir keadaan (suasana kecewa) tersebut. Akibatnya akan muncul apa yang disebut Kelompok Barisan Sakit Hati (BSH). Sikap remaja yang demikian biasanya dimulai dengan suka mengeluh, memaksakan kehendak, marah jika keinginannya tidak terturuti dan akhirnya akan melakukan tindakan destruktif dalam skala yang lebih makro melakukan pengeboman. Salah satu bentuk aksi teroris. Dalam konteks demikian, orang tua mempunyai peran sangat besar dalam membangun pola pikir remaja. Termasuk di dalamnya adalah penanaman agama yang dimulai dari lingkup keluarga. Salah satu penyebab utamanya adalah kurangnya sikap syukur kepada Yang Maha Kuasa Diakui, bahwa syukur adalah perkara yang mudah diucapkan, tetapi dalam praktik sukar dilaksanakan. Tetapi sebenarnya bukan berarti tidak bisa dimulai. Ada beberapa penyebab utama, mengapa sering kali rasa syukur bisa sirna dalam diri kita. Sehingga kita mudah kecewa? Pertama, karena kita lebih memfokuskan kepada keinginan daripada apa yang telah kita capai selama ini. Orang kaya adalah orang yang pandai menikmati apa yang dia miliki. Kedua, karena kita biasa membandingkan dengan orang lain. Kalau soal prestasi, masih bisa ditoleransi, tetapi kalau harta kekayaan, pangkat dan kedudukan, tidak akan pernah berhenti. Dicontohkan, seorang pelajar
atau mahasiswa yang dulu prestasi akademiknya menonjol, ketika bekerja sudah mendapatkan gaji/penghasilan ia senang, tetapi ketika mendengar temannya yang dulu prestasinya di bawah, tetapi dengan gaji yang lebih besar ia akan panas hati (iri). Kemudian terdorong untuk berpindah-pindah pekerjaan. Karena tidak ada titik kepuasan, jiwa kita akan merasa tertindas. Secara perlahan namun pasti kita akan disergap oleh ketamakan dan kerakusan bendawi. Epilog Untuk keluar dari kisaran persoalan tersebut rasanya tidak ada metode lain, kecuali membangun romantisme dan dinamisasi. Ukhuwah dalam lingkup keluarga. Melalui dialog-dialog efektif dan solutif, sehingga problematika dalam keluarga dapat diurai. Sebab, ketika keluarga sudah tidak mampu lagi menjadi barometer etika, biasanya anak/remaja akan mencari figur atau cermin melalui kelompoknya. Pengaruh dalam komunitas terbatas ini dinilai paling hebat. Sehingga tidak berlebihan kalau Ali Bin Abi Thalib, sahabat Nabi, pernah berpesan: Perhatikan dengan siapa anak kita berteman. Sebab dengan pertemanan akan mempengaruhi perilaku dan pemahaman agamanya. Ada baiknya juga kita cermati firman Allah SWT yang artinya: Jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka. Dari sendiri dulu diutamakan kemudian kita mencoba untuk menyelamatkan keluarga. Salah satu kuncinya adalah bersyukur dan jarang kecewa. **
Pemda DIY mengakui, terlambat menata kawasan pesisir. Lebih baik terlambat daripada tidak diatur... Delapan dari 39 desa wisata di Sleman mati suri. Suka ikut-ikutan sih!!
Jumat Pahing, 18 November 2016
Holding, Kunci BUMN Bersaing Global
JOGJA, BERNAS -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara diharapkan menjadi solusi badan usaha itu mampu memenangkan persaingan global. “Diharapkan menjadikan BUMN bekerja lebih efisien dan memperkuat daya saingnya dalam kompetisi global,” kata Sri Mulyani dalam pidato kuncinya yang dibacakan Inspektur IV Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan, Bambang Karuliawasto dalam Konferensi Nasional I Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern (FKSPI) 2016 di Yogyakarta, Kamis (17/11). Menurut Sri Mulyani, dengan pembentukan holding BUMN maka perusahaan-perusahaan negara dapat bersaing secara lebih kompetitif dalam menghadapi pasar global. Selain itu, pembentukan holding juga akan meningkatkan nilai perusahaan dalam memperkuat struktur permodalan,
peningkatan aset, serta efisiensi usaha. “Sehingga mendorong BUMN menjadi the real player in the world dalam era pasar bebas,” kata Sri Mulyani sebagaimana disampaikan Bambang dalam pembukaan acara dengan tema “Meningkatkan Daya Saing BUMN di Era Pasar Bebas : Tantangan dan Peluang Holding BUMN” itu. Menurut dia, kondisi BUMN yang saat ini bisnisnya terpisah-pisah membuat struktur permodalan BUMN menjadi tidak kompetitif. Akibatnya, kegiatan pembangunan BUMN sangat bergantung dari suntikan modal dari pemerintah melalui APBN. Oleh sebab itu, sinergi BUMN merupakan solusi untuk menjawab tantangan permodalan tersebut. Dengan adanya sinergi BUMN dapat dikelola secara lebih profesional dan mandiri dalam mengelola keuangan perusahaannya. Meski demikian, ia mengatakan
pembentukan holding bukan sekadar menyatukan neraca keuangan, akan tetapi yang paling sulit adalah menggabungkan aktivitas bisnis yang berbeda baik dalam tata kelola perusahaan, sosial ekonomi, maupun dukungan politik. “Perusahaan yang diakuisisi akan tetap menjadi diri sendiri namun akan dikelola dalam satu bentuk holding,” kata dia. Menurut dia, rencana pembentukan holding harus bisa membuat BUMN lebih profesional dan transparan. Perusahaan yang akan dijadikan induk BUMN dipastikan harus perusahaan yang sehat. Oleh sebab itu, lanjut Sri Mulyani, Satuan Pengawas Intern (SPI) juga dituntut berperan aktif untuk memastikan BUMN betul-betul berkinerja optimal. “Peran tersebut bisa tercapai apabila SPI senantiasa mengembangkan kapasitas dan kapabilitas serta mengikuti dibamika bisnis dan ekonomi
kawasan dan dunia,” kata dia. Ketua Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Interen (FKSPI) Pusat Syaiful Huda menyatakan seluruh SPI yang terbentuk di masing-masing BUMN siap melakukan pengawalan dan pengawasan kinerja BUMN guna menyukseskan tujuan holding tersebut. “Kami siap dan berkomitmen memperkuat kontrol perusahaan (BUMN) dan mendorong agar strategi pengelolaan bisnisnya bisa lebih bagus lagi,” kata Syaiful. Holding Rampung 2016 Menteri BUMN Rini M Soemarno memperkirakan pembentukan induk usaha BUMN Migas dan holding BUMN Tambang akan rampung pada tahun 2016. “Kami perkirakan hanya dua holding BUMN yaitu migas dan tambang yang bisa dituntaskan pada tahun ini (2016), selebihnya diproyeksikan pada tahun 2017,” kata Rini, usai Rapat Kerja dengan Menteri Keuangan Sri
Mulyani Indrawati, di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (17/11). Menurut Rini, pertemuannya dengan Menkeu Sri Mulyani membahas detil persiapan yang dibutuhkan untuk membentuk holding BUMN. Ia menjelaskan, pembahasan meliputi berbagai aspek mulai dari bagaimana pembentukan holding dikaitkan status perusahaan hingga persoalan aset yang akan disatukan. “Kami juga membahas soal saham Pemerintah pada Freeport sebesar 9,36 persen yang otomatis dialihkan ke holding BUMN Tambang,” ujar Rini. Menurut catatan, holding BUMN Migas akan menyatukan dua perusahaan besar yaitu PT Pertamina (Persero) dan PT PGN Tbk (Persero), di mana Pertamina akan ditetapkan sebagai perusahaan induk. Sedangkan Holding BUMN Tambang menyatukan empat perusahaan yaitu PT Inalum (Persero), PT Bukit
Asam Tbk (Perseo), PT Timah Tbk (Persero) dan PT Aneka Tambang Tbk (Persero) dengan proyeksi sebagai induk usaha yaitu PT Inalum. “PGN merupakan perusahaan publik, sehingga proses pembentukan juga harus dilaporkan dan disesuaikan dengan ketentuan atau peraturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” tuturnya. Setelah itu, yang juga harus dilalui dalam pembentukan holding yaitu keharusan melaporkan dan membahas lebih lanjut dengan DPR-RI. “Setelah semua proses dilalui maka akan diterbitkan Peraturan Presiden (PP) masing-masing holding BUMN tersebut,” jelasnya. Menurut data Kementerian BUMN, selain holding Migas dan holding Tambang, Pemerintha juga mempersiapkan empat holding lainnya yaitu holding BUMN Jalan Tol dan Konstruksi, BUMN Perumahan, BUMN Pangan, BUMN Perbankan dan Jasa Keuangan. (ant)
FIGUR
DOK HARIAN BERNAS
Sofyan Djalil
Pemerintah Mulai Bentuk Bank Tanah
ISTIMEWA
KEUANGAN INKLUI—(ki-ka) Assek 3 Bupati Gunungkidul Ir Anik Indarwati, Komisaris Independen BCA Cyrillus Harinowo, Perwakilan OJK Jogja Yunanto dan Kacab BCA Yogyakarta Saswito Tjoe, saat peluncuran program Laku di Gunungkidul, Kamis (17/11)
Program Keuangan Inklusi Rambah Gunungkidul WONOSARI, BERNAS—Program keuangan inklusi perbankan di DIY, makin berkembang. Sejumlah bank nasional semakin memperkuat program ini guna mendukung implementasi Perpres SNKI (Strategi Nasional Keuangan Inklusif). Yakni dengan aktif mengajak masyarakat untuk menggunakan produk layanan perbankan, terutama membudayakan gerakan menabung. Selain BRI, Bank Mandiri, PT Bank Central Asia (BCA) juga memulai gerakan ini dengan melakukan launching Laku BCA guna mengajak masyarakat,
khususnya pelajar untuk membuka Tabungan SimPel. Peluncuran program Laku dan SimPel yang berlangsung Kamis (17/11) dihadiri oleh Komisaris Independen BCA Cyrillus Harinowo, Kepala BCA KCU Yogyakarta Saswito Tjoe, dan Asek 2 Bidang Perekonomian dan Pembangunan Gunungkidul Anik Indarwati di Alun-alun Wonosari, Gunungkidul. “Kami memfasilitasi masyarakat untuk dapat lebih dekat dan mengenal layanan perbankan, khususnya dalam menumbuhkan budaya menabung. Oleh
karena itu kami melakukan grand launching ini dengan harapan masyarakat dan pelajar apat semakin mengenal produk kami,” ujar Cyrillus. Dikatakan, produk tabungan Laku sendiri telah hadir untuk masyarakat Gunungkidul sejak Februari 2016 dan telah menjaring 390 nasabah hingga Oktober 2016 dari empat orang agen di Kecamatan Karangmojo. Sebagai bentuk sosialisasi Laku, BCA mengadakan Lomba 30 hari Menabung #1000perak1000rencana mulai dari September hingga November 2016
di Karangmojo. “Lomba ini diharapkan dapat memberikan pengalaman menabung hingga akhirnya menumbuhkan perilaku menabung di masyarakat,” kata Cyrillus lebih lanjut. Dikatakan, saat ini BCA telah bekerja sama dengan sekitar 90 Agen yang tersebar di area Jakarta, Grobogan, Jepara, Kuningan dan Yogyakarta. Hingga Oktober 2016, total jumlah siswa yang memiliki rekening Simpanan Pelajar di BCA sebanyak 8.819 rekening dimana 7.785 rekening melalui cabang dan 1.034 dari agen Laku.(*)
KEMENTERIAN Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional menyatakan, pemerintah akan segera membentuk Bank Tanah. Sofyan Djalil, Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala BPN mengatakan, terkait hal itu, pemerintah saat ini tengah menyiapkan peraturan pemerintah. Peraturan tersebut ditargetkan selesai Januari 2017. “Sedang dirumuskan, tugasnya apa, caranya bagaimana, kapan mulai dilakukan, tapi intinya aturannya keluar Januari 2017,” katanya di Jakarta Kamis (17/11). Himawan Arif, Staf Ahli Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala BPN mengatakan, keputusan pembentukan Bank Tanah tersebut dibuat untuk memastikan ketersediaan tanah
bagi pembangunan infrastruktur. Selain itu, langkah tersebut juga dilakukan untuk program pengendalian harga dan penguasaan tanah oleh sekelompok pelaku usaha. “Banyak pelaku usaha yang menguasai tanah tapi sangat sedikit masyarakat berpenghasilan rendah yang menguasai akses, upaya ini adalah salah satu untuk mengatasi itu,” katanya. Himawan mengatakan, rencananya, tanah yang akan dijadikan celengan pemerintah dalam Bank Tanah mereka nanti akan didapat dari beberapa sumber. Pertama, lahan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan instansi yang tidak terpakai. Kedua, tanah yang mengalami perubahan peruntukan. Ketiga, tanah dari proses pembebasan lahan. (ant)
JAKARTA, BERNAS-Bank Indonesia (BI) melihat, pertumbuhan ekonomi global tahun depan belum sepenuhnya pulih. Otoritas moneter pun memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun depan menjadi sebesar 5-5,4 persen dari sebelumnya sebesar 5,1-5,5 persen. Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, organisasi internasional telah merevisi ke bawah pertumbuhan ekonomi tahun depan menjadi di kisaran 3,2 persen dari sebelumnya 3,4 persen. Begitu juga dengan ekonomi global tahun ini yang diperkirakan hanya tumbuh 3 persen, lebih rendah dari pertumbuhan tahun lalu yang sebesar 3,2 persen.
pada akhir kuartal kedua tahun ini. Hal itu sejalan dengan penyaluran kredit yang baru akan membaik di akhir kuartal kedua tahun depan. Deputi Gubernur Perry Warjiyo mengatakan, saat ini pertumbuhan kredit masih melambat lantaran penyaluran kredit oleh perbankan tidak sebesar yang diperkirakan. Hal tersebut dipengaruhi oleh kenaikan risiko kredit macet atau non performing loan (NPL) yang saat ini mencapai 3,1 persen (bruto) dan 1,4 persen (neto). Pihaknya memperkirakan, NPL tertinggi akan berada di level 3,2 persen. “Ke depan, lambat laun akan menurun dengan perbaikan ekonomi yang ada. Tetapi karena beban NPL akan berlanjut sampai kuartal kedua 2017 mendatang maka kecepatan (pertumbuhan) kredit baru lebih cepat di akhir kuartal kedua 2017,” kata Perry, Kamis (17/11). (ktn)
BI Pangkas Proyeksi Ayam Betutu Kampung Regulasi ”Fintech” Tidak Hambat Inovasi Pertumbuhan Ekonomi Ala Kembang Sekawan JOGJA, BERNAS--Ayam betutu adalah makanan yang terbuat dari ayam yang berisi bumbu, kemudian dipanggang dalam api sekam. Lauk dengan rasa yang khas ini dikenal di seluruh wilayah di Bali. Ayam betutu adalah masakan khas tradisional dengan bumbu Bali, yang sangat kuat aroma rempahnya. Tapi tidak perlu jauh-jauh ke Bali untuk bisa menikmati makanan ini. Rasa khas Bali, yakni asam pedas dipadu dengan gurihnya daging ayam menu ini dapat dinikmati di sekitar Jogja. Coba saja ke Kembang Sekawan Catering & Resto, yang terletak di Jalan Godean km 8 Semarangan, Sidokarto, Godean, Sleman. Ayam Betutu adalah menu utama dan andalan di resto ini. “Di tempat lain ayam betutunya tidak memakai ayam kampung. Kalau di tempat kami memakai ayam kampung, dan rempahnya banyak sekali, jadi spesial,” ujar Dhani Rahmatanti selaku owner Kembang Sekawan, Kamis (10/11). Memang begitu. Paduan bumbu bawang merah, bawang putih, kunyit, cabai, lengkuas, dan asam membuat menu tersebut sangat istimewa. Rasanya
tidak terlalu pedas seperti di Bali, sehingga pas di lidah orang Jawa. Namun bila Anda penyuka pedas, jangan khawatir, ada sambal matah khas Bali yang siap membakar mulut Anda. Menu ayam betutu di sini berukuran seperempat ekor ayam untuk satu orangnya, dilengkapi dengan sayur oseng buncis yang segar. Namun bila Anda ingin memesan ayam utuh juga memungkinkan. “Kebanyakan menu di tempat kami memang menu ayam. Selain ayam betutu ada juga menu seperti ayam bakar, ayam goreng, ayam bumbu Bali. Ada juga iga bakar sapi,” sambung Dhani. Selain ayam betutu, menu lain yang banyak dicari adalah ayam bakar, dengan citarasa manis. Sate betutu daging ayam juga cukup diminati di sini. Berbagai menu ayam yang ada lebih nikmat jika disantap dengan berbagai sayuran seperti cap cay, tumis kangkung, atau juga tempe goreng. “Kami ada promo, setiap Jumat beli minimal Rp 50 ribu, mendapat es krim gratis satu scoop gratis. Bisa memilih rasa strawberry, vanilla, atau coklat,” terang Dhani. (*)
DENY HERMAWAN
ISTIMEWA--Menu Ayam Betutu dan Sate Betutu menjadi andalan sekaligus menu istimewa di Kembang Sekawan Resto.
JAKARTA, BERNAS-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan bahwa regulasi perlindungan konsumen yang sedang disusun tidak akan menghambat inovasi dalam industri layanan keuangan berbasis teknologi (financial technology/ fintech). “Kami tidak ingin membuat regulasi yang rumit dan malah menghambat inovasi serta kemudahan yang dapat diperoleh konsumen,” kata Anggota Dewan Komisioner bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Kusumaningtuti S Soetiono di sela seminar internasional tentang “fintech” di Jakarta, Kamis (17/11). Regulasi yang akan dituangkan dalam bentuk Peraturan OJK itu akan mengatur kegiatan transaksi penghimpunan atau penyaluran dana di perbankan, kegiatan investasi di pasar modal, serta fasilitas pembiayaan di lembaga keuangan nonbank. “Yang ditunggu-tunggu ada-
lah kemudahan memperoleh fasilitas pembiayaan dari industri jasa keuangan. Jadi kira-kira substansi layanan itu sendiri yang akan diatur,” ujar Kusumaningtuti. Peran regulator jasa keuangan sangat penting untuk menyeimbangkan antara pertumbuhan industri fintech dalam rangka mendukung keuangan inklusif dan perlindungan konsumen. Karena itu, regulasi perlindungan konsumen dalam penggunaan fintech harus dibuat sangat hati-hati dan mudah dipahami, mengingat tingkat pendidikan masyarakat Indonesia yang beragam dan tingkat literasi keuangan yang masih rendah. “Berbeda dengan Kanada atau Irlandia, tingkat literasi produk dan jasa keuangan di Indonesia masih sangat rendah, maka kami harus berhati-hati dalam penyusunan regulasi,” tutur Kusumaningtuti. Sementara itu, Wakil Ketua
Organisasi Perlindungan Konsumen Keuangan Internasional (FinCoNet) Lucie Tedesco menyarankan agar regulasi tidak terlalu banyak dan rumit karena berpotensi menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan yakni lemahnya inovasi dalam industri fintech. Salah satu pendekatan yang dapat dipraktikkan dalam penyusunan regulasi terkait fintech yakni regulatory sandbox. Program menarik yang telah diterapkan di Inggris ini memberi keleluasaan bagi penyedia layanan keuangan untuk mengembangkan produk dan layanan dalam proyek percontohan, untuk kemudian dipelajari dan dimonitor oleh regulator jasa keuangan. Pada akhir program, regulator akan memutuskan apakah inovasi tersebut bisa dijalankan atau tidak. “Semakin banyak inovasi fintech akan mendorong berbagai keuntungan bagi konsumen,” ucap Lucie. (ant)
Lebih lanjut Agus mengatakan, pihaknya melihat adanya pemulihan pertumbuhan ekonomi domestik di tahun depan. Namun demikian, perbaikan tersebut baru terjadi
Bale Ayu Buka Cabang di Jombor JOGJA, BERNAS--Perkembangan pariwisata DIY, diimbangi dengan pertumbuhan pusat-pusat kuliner di kota ini. Setiap jalan protokol dan sudut kota, sangat mudah dijumpai outlet kuliner. Hal ini yang melatarbelakangi PT Bale Ayu Indonesia, yang membuka cabang barunya, dengan nama Bale Ayu Jombor, di Jln. Magelang Km 6,3 Jombor. Yudhiono selaku General Manager PT Baleayu Indonesia mengatakan, pertimbangan dibuka cabang baru di Jombor, karena di wilayah ini masih dirasa kurang tempat kulinernya. Selain itu, Jombor sebagai jalan protokol dan pintu masuknya wisatawan dari sisi utara, seperti dari Semarang atau Magelang. “Kami ingin mendekatkan diri ke konsumen di wilayah Jogja utara,” kata Yudhiono selaku General Manager PT Baleayu Indonesia, dalam Syuku-
ran Pembukaan Gurame Jombor yang terletak di Jln Magelang Km. 6,3 Jombor Yogyakarta, (17/11). Lebih lanjut Yudhi, mengatakan pihaknya sengaja membuka cabang baru diwilayah utara Jogja, karena permintaan masyarakat. “Sebelumnya ada Bale Ayu Giwangan, yang bagi masyarakat Yogya bagian utara merasa kejauhan untuk mencapai wilayah ini. Dan, memang dari pengamatan kami, di wilayah Jombor sisi barat jalan raya, masih jarang restaurant,” katanya. Arfina Puspitasari selaku Manager Marketing menambahkan Cabang baru di Jombor soft launchingnya mulai 11 November. Dalam menyambut hari Ikan Nasional, pihaknya akan memberikan diskon 50 persen. Program yang sama dilakukan Bale Ayu Giwangan. Willy Chant Cheef PT Bale-
ISTIMEWA
CABANG BARU—Seorang waiters menunjukan hasil olahan Gurame Goreng di Bale Ayu Cabang Jombor, Kamis (17/11).
ayu Indonesia juga mengatakan bahwa, bumbu masakan di 17 cabang yang berada di Jogja dan Jakarta sudah terstandar. Bumbu diolah di kantor pusat
yang berada di jln. Lowanu no. 55 Yogyakarta. Willy menambahkan, untuk menu di Baleayu Jombor ada tambahan varian baru, yaitu sop
ikan patin juga sop gurame, ini cocok untuk udara dingin. “Bagi yang tidak suka makan ikan, kami juga menyediakan menu lainnya,” imbuhnya. (ptu)
Jumat Pahing, 18 November 2016
Fisik Atlet Beladiri Sea Games Meragukan JAKARTA, BERNAS-Program latihan fisik untuk cabang-cabang olahraga bela diri yang dipertandingkan di Sea Games 2017 Malaysia disepakati untuk disusun bersamasama antara Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) dan pengurus masingmasing federasi. Keputusan ini diambil setelah Satlak Prima, diwakili Ketua Ahmad Soetjipto mengadakan pertemuan dengan perwakilan dari Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI), Pengurus Pusat Persatuan Tinju Indonesia (PP Pertina), Pengurus Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PB PJSI), Pengurus Besar Federasi Karate-do Indonesia (PB Forki), Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI) dan Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) di Jakarta, Rabu. “Kami mengapresiasi PB PJSI, PB TI, PB IPSI, PB WI, PP Pertina dan PB Forki yang mau bekerja sama dalam membuat program latihan dengan melihat hasil test yang dilakukan dimana ditemukan kondisi fisik atlet tidak memenuhi standar yang diinginkan,” kata Direktur Performa Tinggi Tanding 1 Satlak Prima Jafar Jantang dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (16/11). Berdasarkan hasil tes fisik yang dilakukan oleh Satlak Prima pada Senin (7/11) sampai Jumat (11/11) terhadap 215 atlet,
memang ditemukan beberapa atlet yang kondisinya tidak memenuhi standar. Bahkan, menurut Jafar, kekurangan itu terjadi pada ratarata atlet dari 28 cabang olahraga yang mengikuti tes fisik. Mereka tidak bisa mencapai skor standar kapasitas penyaluran oksigen tubuh (VO2 Max) yang ditetapkan yaitu 65. “Rata-rata para atlet baru mencapai 75 persen dari standar kami tentukan,” tutur Jafar. Menindaklanjuti hasil tersebut, Satlak Prima dan pengurus olahraga bela diri bergerak cepat menyusun program latihan fisik demi memenuhi target-target di Sea Games 2017. Satlak Prima juga mendukung program latihan di luar negeri, seperti karate yang ingin berlatih di Jepang dan taekwondo di Korea Selatan. Pelatih wushu Indonesia, Novita mengapresiasi kebijakan penyusunan program latihan fisik atlet bersama dengan Satlak Prima. Dia mengatakan langkah Satlak Prima untuk mengevaluasi kondisi kesehatan dan fisik atlet adalah tindakan yang bagus. Terkait kondisi fisik atlet yang menurun, Novita mengatakan itu disebabkan oleh gaya hidup yang cenderung tidak terkendali pascaPON Jawa Barat beberapa waktu lalu. “Kondisi fisik mereka menurun karena habis libur setelah PON Jawa Barat 2016,” tutur dia. (ant)
Porwil III/2016
Kontingen DIY Sementara Memimpin JOGJA, BERNAS--Kontingen tuan rumah DIY memimpin klasemen sementara Pekan Olahraga Pelajar tingkat Wilayah (Popwil) III/2016 yang digelar di Kota Yogyakarta dan sekitarnya dengan mengoleksi 6 medali emas 4 perak dan 4 perunggu, Kamis ( 17/11). Enam medali emas tersebut, empat di antaranya dipersembahkan melalui cabang bela diri pencak silat serta dua lainnya dari cabang permainan bulutangkis dan sepak takraw. Pesilat DIY yang tampil gemilang se-
hingga berhasil meraih medali emas antara lain Eni Tri Wahyuni dari kelas H putri dan M Hafizh kelas I putra. “Kami optimistis mampu meloloskan lagi beberapa pesilat ke POPNAS 2017 di Jawa Tengah karena masih ada 13 partai lainnya yang belum dipertandingkan,” ujar pelatih tim pencak silat DIY,Ambar Setiawan di venueAuditorium UPN Veteran Sleman, Kamis (17/11). Menurut Ambar, para pesilat asuhannya ditargetkan minimal tampil sebagai finalis sebagai syarat untuk meraih tiket ke Popnas 2017. Mereka
direncanakan turun pada kelas A hingga F putra dan putri serta G putra. Sedangkan untuk bulutangkis, DIY juga telah memastikan dua tiket di Popnas 2017 setelah di babak final tim beregu putri yang diperkuat Michelle Gabriela, Rosita Poppy, Aulia Rahma Deviyanti dan Luthfiana Pratiwi berhasil menundukkan tim putri Banten dengan skor 2-1. Sementara tim beregu putra DIY kendati lolos ke Popnas 2017 di babak final kalah telak 0-3 dari Banten. Untuk cabang sepak takraw, atlet pelajar DIY
tampil mengesankan sehingga mampu meraih empat kali kemenangan, sekaligus menempati ranking pertama alias berhak atas medali emas. (rob) Perolehan Medali hingga Kamis (17/11) Emas Perak Perunggu 1. DIY 6 4 4 2. Banten 3 6 6 3. Kalteng 1 0 14 4. Kalsel 0 1 0 5. Kaltar 0 0 11 Sumber : Panitia Popwil 2016
China Terbuka Super Series Premier
Tontowi-Liliyana Melangkah ke Perempatfinal
CHINA, BERNAS--Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mengawali kiprahnya di China Terbuka Super Series Premier 2016 dengan baik. Tontowi/ Liliyana sukses menundukkan lawannya dari Jepang. Setelah mendapatkan bye di babak pertama, Tontowi/ Liliyana bertemu Kenta Kazuno/ Ayane Kurihara pada pertandingan babak kedua di Haixia Olympic Sports Center, Fuzhou, Kamis (17/11). Unggulan kedua di nomor ganda campuran itu menang dua game langsung dengan skor 21-15 dan 21-11 dalam waktu 32 menit. Di game pertama, Tontowi/ Liliyana sempat tertinggal dari Kazuno/Kurihara. Tapi, setelah berbalik memimpin 12-11, mereka tak pernah ketinggalan lagi dan terus mengumpulkan poin untuk merebut game ini. Game kedua berjalan lebih mudah untuk Tontowi/Liliyana. Mereka langsung memimpin 4-0 dan setelahnya tak terkejar hingga akhir game. Tontowi/Liliyana melangkah ke perempatfinal dan selanjutnya akan menghadapi Liu Cheng/Huang Dongping (China) atau Yoo Yeon Seong/ Chang Ye Na (Korea Selatan). Di nomor ganda putri, Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari terhenti di babak kedua. Della/Rosyita harus mengaku keunggulan wakil tuan rumah, Luo Ying/Luo Yu, dengan skor 18-21 dan 13-21. Greysia-Nitya Absen Ganda putri Greysia Polii/ Nitya Krishinda Maheswari batal tampil di China Terbuka Super Series Premier 2016 dan Hong Kong Terbuka Super Series 2016 setelah meninggalnya ayah Nitya. Tapi, Greysia/Nitya tetap diprogramkan untuk ambil bagian di BWF World Super Series Finals 2016. Ayah Nitya, Panus Korwa,
yang merupakan mantan pesepakbola nasional, meninggal dunia pada Rabu (16/11) setelah cukup lama menderita penyakit ginjal. Begitu mendengar kabar duka ini, Nitya yang sedang berada di Fuzhou, China, memutuskan untuk mundur dari China Terbuka dan langsung kembali ke Indonesia. Nitya dan Greysia juga dijadwalkan untuk mengikuti turnamen Hong Kong Terbuka pada pekan depan. Namun, mereka dipastikan akan menarik diri dari turnamen tersebut demi memberi waktu kepada Nitya untuk berkumpul dengan keluarganya. “Sudah dipastikan Nitya dan Greysia mundur dari turnamen China Open dan Hong Kong Open karena secara psikologis tidak akan fokus. Namun, Nitya dan Greysia akan tetap diprogramkan untuk ke final super series di Dubai akhir tahun ini. Kami akan menunggu kondisi Nitya setelah pulang dari rumah,” jelas Kepala Pelatih Ganda Putri PBSI, Eng Hian. “Setiap orang pasti kepikiran habis ditinggal orangtua yang berpulang, tetapi Nitya adalah sosok yang cukup kuat. Kami harapkan Nitya bisa kembali fokus, saya mengerti kondisi Nitya, bagaimanapun hubungan batin dengan orangtua kan dekat. Saya tidak akan memaksakan,” tambah Eng. Turnamen BWF World Super Series Finals 2016 akan dilangsungkan di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 14-18 Desember mendatang. Menurut Eng, peringkat Greysia/Nitya sudah aman untuk tampil di turnamen itu. “Mungkin Nitya akan kembali latihan setelah acara tujuh harian. Saya sekarang memberikan waktu untuk Nitya bersama keluarga,” tutur Eng. (dtc)
DETIKSPOT
TETAP MEMUKAU—Aksi petenis dunia Andy Murray, saat melakoni ATP World Tour Finals, di London. Dalam ajang ini, Murray menaklukkan petenis Jepang Kei Nishikori.
Murray Taklukkan Nishikori LONDON, BERNAS--Andy Murray menaklukkan petenis Jepang Kei Nishikori dengan sisa-sisa tenaga untuk menang 6-7 (9) 6-4 6-4 dalam pertarungan panjang, Rabu (16/11) waktu setempat, sejak ajang ATP World Tour Finals dipindah ke London. Petenis nomor satu dunia Murray tampak mengalami kesulitan menghadapi Nishikori ketika petenis Jepang itu meraih tiebreak untuk memenangi set pertama
dalam waktu 85 menit, namun dia mampu memukul balik dengan memenangi dua set berikutnya dalam pertandingan yang memakan waktu dua jam 20 menit. Kemenangan itu sebagai balas dendam bagi Murray dalam kekalahannya dari Nishikori di perempat final AS Terbuka lalu. “Saya bertarung dengan keras, Kei membuat saya pontang panting dan mendikte poin, tapi kemudian saya mulai
mendapatkan beberapa poin bebas melalui servis saya dan membuat dia harus bekerja keras mengembalikan bola,” kata Murray. “Saya sering memukul bola di garis, ini pertandingan yang membuat anda harus bekerja keras,” tambahnya. Dari hasil dua kemenangan pertandingan dari grup John McEnroe, Murray akan memastikan masuk semi final jika Marin Cilic bisa mengalahkan Stan Wawrinka
Ratusan Peserta Ikuti Pelatnas PD SOLO, BERNAS--Sekitar 300 peserta Keluarga Silat Nasional (Kelatnas) Indonesia Perisai Diri dari berbagai daerah mengikuti pelatihan pelatih, pendekar, wasit-juri tingkat nasional di Asrama Haji Donohudan Boyolali, 18-20 November. Budi Murtono selaku ketua panitia, di Solo, Kamis (17/11) mengatakan, pihaknya sudah menerima pendaftaran perwakilan dari 12 provinsi di Indonesia, antara lain dari Nusa Tenggara Timur, Bali, dan Kalimantan. Menurut dia, kegiatan tersebut bertujuan sebagai ajang silaturahmi antara pelatih, dan pendekar Perisai Diri, serta pertukaran informasi dan pengalaman para pesilat. “Pelatihan ini, merupakan agenda tahunan Kelatnas Indonesia Perisai Diri,” katanya. Didik Ahmadi selaku Ketua II Bidang Kepelatihan dan Pembinaan Prestasi PP Perisai Diri mengatakan kegiatan tersebut juga ajang evaluasi terhadap tehnik silat Kelatnas Perisai Diri Indonesia dalam beradaptasi perubahan zaman dan perkembangan pertandingan. Rencananya kegiatan tahu-
nan itu dibuka oleh Pendekar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario (KGPAA) Paku Alam X Yogyakarta di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Jumat (18/11) malam. Selain itu, kata dia, acara pembukaan akan dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Kelatnas Perisai Diri, Dwi Soetjipto yang kini menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina, dan pendekar Awang Faroek Ishak yang menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Timur. Didik mengatakan dalam perkembangan zaman pola hidup pesilat Perisai Diri harus dibekali berbagai hal, sehingga materi latihan dari pelatihan pernafasan, teknik silat hingga belajar pola hidup sehat terutama pada konsumsi makanan. Menurut dia, peserta latihan tingkat nasional tersebut akan mempelajari perkembangan pertandingan atau kompetisi pencak silat dengan melakukan penyegaran wasit juri. Kemajuan dan prestasi atletnya dalam kompetisi, maka pelatihan teknik dilakukan dengan versi peraturan Perisai Diri dan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), serta
teknis pola kesehatan makanan. Kendati demikian, Didik berharap dengan pelatihan tersebut banyak berinovasi dalam kemajuan perkembangan pencak silat sebagai olahraga bela diri dan budaya Bangsa Indonesia yang disegani negara lain di Dunia. Bahkan, kata dia, teknik yang didapat setelah pelatihan dapat terimplementasi di lapangan atau baik di kompetisi maupun perilaku keseharian, sesuai sifat manusia berbudi pekerti yang luhur. “Peserta juga mampu membangun jiwa dan tubuh yang sehat kepada masyarakat sejak usia dini hingga berusia lanjut,” katanya. Pihaknya sebenarnya akan menggelar pelatihan pendekar, pelatih dan wasit-juri tingkat internasional. Namun, karena persiapan dan waktunya yang mendesak akhirnya tingkat nasional saja. “Kami jika tingkat internasional akan mengundang negara lain seperti Australia dan Amerika Serikat, karena anggota atau pendekat Perisai Diri sudah ada di banyak negara,” katanya. (ant)
Amura Raih Perak di UPI Open
JOGJA, BERNAS--Meski telah berusaha keras untuk meraih prestasi yang terbaik, Amura DIY hanya mampu meraih satu medali perak dalam kejuaraan karate Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Open di Bandung, 11-13 November lalu. Dari empat atlet yang dikirim, hanya Melinda yang berhasil meraih medali perak melalui perjuangan ekstra dan luar biasa. Sebab, saat melaju ke final harus bermain 6 kali karena ada 4 pool di kelas kumite pemula putri +40 kg yang diikutinya. Menurut Pelatih Amura DIY yang mendampingi keempat atlet dalam kejuaraan tersebut, Irwansyah Ginting SE, Senin (14/11), pertandingan pertama Melinda melawan Sabrina dari Jakarta dengan menang 4-3. Kemudian melawan Najwa/ Amura Jabar unggul 3-0, lalu
melawan Raverka/Kerawang menang 8-0 dan di final pool melawan Najla/Jabar 5-0. Kemudian di final pool B1 B2 melawan Kenya/Inkai DIY menang 5-0 dan final juara pool B1 & B2 dan A1 & A2 melawan A Cahya kalah hantai 1-4 dimana waktu normal score seri 2-2. Sedangkan Rifqi, menurut Ginting, kalah di babak awal juga dengan hantai 1-4 waktu normal 0-0. Sementara debutan baru Fitra Yunita sangat menjanjikan sejak awal pertandingan menang melawan Putri/ Inkai Purwokerto dengan skor 4-2, kemudian melawan Evi/ Lembang menang 8-3. Namun, sayang di final pool A2 dia harus kalah melawan Devina/Jabar 1-4 karena kurang konsentrasi sehingga kecolongan poin yang seharusnya tidak terjadi. Meski demikian, menurut
Ginting, potensi Rifqi ke depan sangat menjanjikan. Dia hanya butuh banyak jam terbang pertanding ke luar DIY. Sementara harapan terakhir dari Amura DIY, Bayu Nugroho, harus finish di babak kedua melawan Isfan/Inkai DIY dengan skor 2-3, padahal dia sudah bisa mendominasi pertandingan tapi masih ragu-ragu sehingga tidak lepas. Hal ini membuatnya tidak bisa menampilkan kemampuan terbaika. Menurut Ginting, secara umum ia merasa pusa dengan penampilan atletnya di 4 kelas yang diikuti tim Amura DIY. Hasil yang dicapai di Bandung ini sebagai try out dan evaluasi karena cukup kompetitif. “Semua terdiri 4 pool karena peserta event ini memang cukup banyak yakni mencapai 1.100 karateka,” kata Ginting. (*/phj)
ISTIMEWA
RAIH PERAK--Satu dari empat atlet tim Amura DIY, Melinda (kanan), meraih perak dalam kejuaraan karate UPI Open di Banding, 11-13 November 2016. Melinda foto bersama sang pelatih Irwansyah Ginting SE (kiri).
di sesi pertandingan malam. Murray akan berusaha meraih kemenangan di pertandingan ketiga grup melawan Wawrinka pada Jumat, namun dia akan tetap bertemu Djokovic yang sudah memastikan masuk semi final. “Berharap akan ada tiga hari lain untuk musim ini dan saya akan melakukan yang terbaik untuk bisa melewati mereka,” kata Murray. (ant)
Sean Gelael
DOK HARIAN BERNAS
Sean Ingin Ulangi Sukses Balapan Ketahanan
JAKARTA, BERNAS-Pebalap muda Sean Gelael bertekad mengulangi kesuksesan di ajang balapan ketahanan enam jam, FIA World Endurance Championship LMP2 di Sirkuit Sakhir, Bahrain, Sabtu (19/11) setelah di seri sebelumnya mampu finis di urutan kedua. “Tentu saya ingin mengulangi sukses di Shanghai. Syukur-syukur bisa lebih baik lagi. Yang terpenting saat ini adalah saya bisa terus belajar meningkatkan kemampuan balap dan pengalaman,” kata Sean dalam keterangan tertulis yang diterima media di Jakarta, Kamis (17/11). Meski bertekad kembali mengukir prestasi, perjuangan pebalap yang memperkuat tim Extreme Speed Motorsport di balapan Bahrain akan cukup menguras tenaga karena harus berganti partner dibandingkan saat turun di China. Sean tidak lagi bersama Antonio Giovinazzi dan Tom Blomqvist. Di Bahrain, pebalap yang didukung penuh Jagonya Ayam KFC Indonesia ini akan berpartner dengan pebalap Prancis, Tom Dillmann dan Giedo Van der Garde. Khusus untuk Giedo sebelumnya sudah bergabung dengan Sean saat turun di seri Jepang. Bagi Sean, Tom Dillmann bukan orang asing karena mereka pernah satu tim di ajang balap World Series Renault
3.5 2015. Saat ini pebalap asal Prancis bahkan menjadi juara dunia diajang yang sama namun dengan nama berbeda yaitu Formula V8 3.5. Sebelumnya pebalap 27 tahun itu juga pernah merasakan gelar juara balapan WEC 2015 kelas LMP2 saat melakukan debutnya di Shanghai bersama dengan tim Signatech Alpine. Selain itu juga pernah merajai kejuaraan F3 di Jerman. Sedangkan Giedo merupakan pebalap yang memiliki pengalaman yang matang. Pria berusia 31 tahun ini sebelumnya turun di ajang Formula 1 bersama dengan tim Caterham pada 2013. Sementara itu, balapan di Sirkuit Sakhir ini dipastikan bakal menantang karena akan berlangsung mulai pukul 16.00 hingga 22.00. Para pebalap bakal beradu kecepatan dilintasan sepanjang 5,412 km. Sirkuit ini memiliki tikungan yang cukup lebar dengan jumlah 15 tikungan dalam satu putaran. Pada awal balapan, para pembalap akan disuguhkan lintasan lurus yang dapat memicu andrenalin untuk memperebutkan posisi awal. Andrenalin akan kembali dipacu saat para pembalap memasuki tikungan kelima. Pasalnya, para pembalap akan berhadapan dengan lima tikungan beruntun sebelum akhirnya kembali menghadapi lintasan lurus. (ant)
Jumat Pahing, 18 November 2016
Megawati : Dua Kelompok Penolak Ahok JAKARTA, BERNAS - Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan ada dua kelompok orang yang menolak calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat kampanye. “Kedua kelompok tersebut adalah, karena tidak paham hukum serta karena dibayar untuk menjegal Ahok,” kata Megawati Soekarnoputri kepada pers, di kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Kamis (17/11). Megawati mengatakan hal terse-
but menanggapi pertanyaan pers soal penolakan masyarakat terhadap Ahok saat kampanye setelah aksi demo pada Jumat, 4 Nopember lalu. Megawati menegaskan, Indonesia adalah negara hukum. “Hukum berintikan keadilan, azas praduga tak bersalah, dan mengedepankan prinsip setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum,” katanya. Presiden kelima RI ini menjelaskan, berdasarkan UU Pilkada, meskipun seorang calon kepala daerah telah ditetapkan sebagai tersangka, tapi calon
tersebut masih memiliki hak untuk dipilih maupun berkampanye. “Saya tegaskan Indonesia adalah negara hukum. Pak Ahok sebagai calon kepala daerah masih memiliki hak untuk dipilih,” kata Megawati. Megawati juga menilai, saat ini ada pihak-pihak yang terus berusaha melakukan provokasi dan mengedepankan kekerasan untuk menyelesaikan persoalan. Pada kesempatan tersebut, Megawati menginstruksikan seluruh kadernya untuk tenang, menjaga diri, dan turut serta mendukung terciptanya situasi aman dan
damai di seluruh Indonesia selama proses pilkada serentak tahun 2017. “Kader PDI Perjuangan diminta tenang, menjaga diri, dan turut menciptakan situasi aman dan damai,” kata Megawati. Menurut dia, PDI Perjuangan akan menjalankan tugas sebagai perekat kebangsaan, menjalin silaturahmi dengan tokoh masyarakat, dan memastikan bahwa Empat Pilar Kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dam Bhinneka Tunggal Ika, benar-benar dijaga dan dibumikan. (ant)
Berkas Ahok Selesai Tiga Pekan
JAKARTA, BERNAS Kadivhumas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar menargetkan kelengkapan berkas perkara Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tersangka atas kasus dugaan penistaan agama paling lama tiga pekan. “Saat ini fokus penerimaan berkas-berkas saja. Mudahmudahan bisa secepatnya. Targetnya paling lama 3 minggu,” kata Boy Rafli di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (17/11). Untuk saat ini, kata dia, adalah masa-masa untuk melengkapi berkas antara lain Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang belum dilengkapi. “Misalnya, dengan pemeriksaan saksi yang belum tuntas dalam format berita acara saksi,” tuturnya. Ia juga berharap nanti jadwal pemeriksaan terhadap Ahok sudah disampaikan dan kemudian bisa dilakukan pemeriksaan. “Karena pemeriksaan terdahulu lebih kepada saksi. Belum pada kapasitas tersangka. Penyidik akan menjadwalkan dalam waktu yg tidak lama lagi,” ucap Boy. Terkait rencana pemanggilan saksi lain yang akan di-
periksa lagi, Boy menyatakan bahwa saksi-saksi saat ini sudah lengkap semua. “Sekarang ini tinggal fokus dengan format berita acara, karena bisa jadi kemarin itu belum mengikuti format. Kemarin juga ada beberapa berita acara yang hanya “interview” harus lebih lengkap lagi aspek-aspek informasi yang harus digali,” ujarnya. Badan Reserse Kriminal Polri resmi menetapkan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai tersangka kasus penistaan agama terkait ucapan yang dilontarkan saat melakukan kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu pada 27 September 2016. Adapun sesuai Peraturan KPU No 9/2016 tentang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, naiknya status Ahok menjadi tersangka tidak membatalkan kepesertaan pasangan calon nomor urut dua tersebut dalam Pilkada DKI 2017. Pasangan Ahok-Djarot pun mengaku akan tetap melakukan kampanye seperti biasa. (ant)
Saber Pungli Tangkap AKBP Brotoseno
JAKARTA, BERNAS Tim Satuan Tugas Sapu Bersih Pengutan Liar (Satgas Saber Pungli) menangkap tangan seorang perwira menengah kepolisian Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Brotoseno diduga terima uang suap Rp3 miliar. “Benar ada OTT (operasi tangkap tangan) dari satgas diserahkan ke Bareskrim,” kata Inspektur Pengawas Umum Polri Komisaris Jenderal Polisi Dwi Priyatno di Jakarta, Kamis (17/11). Dwi menuturkan AKBP RB diduga melakukan pemerasan atau pungutan liar terkait proyek cetak sawah di Ketapang, Kalimantan Barat. Sementara itu, juru bicara Humas Polri Komisaris Besar Polisi Rikwanto mengatakan Polri berencana akan merilis kasus pungli tersebut pada Jumat (18/11). Sementara Kepala Divisi
Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan polisi masih memeriksa AKBP Brotoseno yang diamankan melalui operasi tangkap tangan kasus pungutan liar. “Lagi diperiksa di Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam), informasinya tangkap tangan di Jakarta,” kata Boy di Jakarta, Kamis. Ia menyatakan bahwa penangkapan AKBP Brotoseno dilakukan pada Selasa (15/11) oleh Divisi Profesi dan Pengamanan. Namun, ia juga belum mengetahui apakah penangkapan itu terkait pungli cetak sawah di Ketapang, Kalimantan Barat atau bukan Boy pun belum mengetahui nominal uang yang disita pihaknya terkait OTT tersebut. “Saya tidak tahu jumlahnya,” kata mantan Kapolda Banten itu. (ant)
Penataan Pesisir berupa memproteksi zonasi tata ruang. “Proteksi ini jangan sampai ada alih fungsi atau konversi. Makanya pasca (pembangunan) bandara, penyesuaian tata ruang menjadi penting,” tegasnya. Menurut Tavip untuk mengantisipasi alih fungsi tata ruang sebenarnya bupati bisa mengatur kebijakan atau keputusan tata ruang sementara. Kebijakan tersebut yang penting mengantisipasi konversi secara massif. “Keputusan daerah itu bisa disebut diskresi, afirmasi yang positif karena belum ada regulasi yang belum mampu mengatur itu. Berfungsi untuk mengatur sementara sambil menunggu regulasi yang baru,” jelasnya. Tavip mengungkapkan, saat ini Pemda dan DPRD DIY sudah bersepakat untuk melakukan review Perda nomor 2/2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Review perda baru akan dibahas pada 2017 mendatang. Namun, saat review RTRW sudah selesai dilakukan, regulasi tersebut tidak bisa mengeksekusi bangunanbanguan yang sudah berdiri. Bangunan yang sudah berdiri
Sambungan dari hal 1 dan menyimpang dari RTRW DIY pun tidak bisa dieksekusi atau dirobohkan. “(Perda) RTRW (yang baru) tidak berlaku surut. Tidak kemudian ada bangunan (yang melanggar RTRW DIY) lalu digusur atau dibongkar,” ungkapnya. Tavip menegaskan, tidak mungkin merobohkan bangunan yang sudah berdiri sebelum Perda RTRW yang baru disahkan. “Tidak mungkin merobohkan bangunan. Dengan catatan izinya sudah sesuai formal, Amdalnya juga wis ono (sudah ada),” katanya. Wakil Ketua DPRD DIY, Dharma Setiawan, mengatakan review Perda RTRW sudah memenuhi syarat karena sudah berlangsung selama lima tahun lebih. “Review diagendakan pada 2017. Itu sudah masuk di agenda Propemperda (program pembentukan perda) DPRD DIY 2017,” ungkapnya. Dharma mengakui, Perda 2/2010 sudah tidak relevan mengingat sejumlah ruang belum tercantum di dalam perda tersebut. Salah satunya zonasi kawasan rawan bencana (KRB) Merapi. (age)
Polisi Tetapkan
Sambungan dari hal 1
PERBAIKAN JARING
AJI STYAWAN/ ANTARA
Dua pekerja memperbaiki jaring penangkap ikan jenis bolga di atas kapal nelayan di Desa Purworejo, Demak, Jawa Tengah, Kamis (17/11). Untuk memperbaiki jaring tersebut para nelayan dikenakan tarif Rp3jutaRp6 juta per paket, tergantung ukuran serta tingkat kerusakan, dengan waktu pengerjaan sekitar tiga pekan.
Penahanan Empat Kader HMI Ditangguhkan
JAKARTA, BERNAS Polda Metro Jaya menangguhkan penahanan empat kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang menjadi tersangka kerusuhan unjuk rasa pada 4 November 2016. “Banyak yang menjaminkan penangguhan penahanan dari alumni HMI,” kata pengacara kader HMI Syukur Mandar di Jakarta, Kamis (17/11). Keempat anggota HMI yang menjalani penangguhan penahanan yakni Ismail Ibrahim, Rahmat Muni, Romadon Reubun dan Muhammad Rizki Berkat, sedangkan seorang tersangka lainnya Sekretaris Jenderal HMI Amijaya Halim telah ditangguhkan sebelumnya.
Syukur berjanji para kliennya itu akan kooperatif mengikuti proses hukum yang berjalan termasuk tidak akan menghilangkan barang bukti, melarikan diri atau melakukan tindak pidana serupa. Para tersangka tetap dikenakan wajib lapor dua kali dalam seminggu selama menjalani proses penyidikan di Polda Metro Jaya. Sebelumnya, sejumlah organisasi masyarakat, keagamaan dan mah a s i s w a berunjuk rasa menolak penistaan agama di sekitar Silang Monumen Nasional (Monas) Jakarta pada Jumat (4/11). Awalnya, aksi berjalan damai namun massa mulai anarkis selepas salat isya sehingga
Ngayogjazz 2016 panggung genteng Krepus, kemudian ada juga panggung Wuwung, Garuda, Kripik dan genteng Paris. Sejumlah musisi yang dipastikan ambil bagian di antaranya Fariz RM Anthology Kuartet, Tohpati & Friends, Shadow Puppets & Harvey Malioholo, kolaborasi Arupadhatu Jazz, Mutiara, Komunitas Jazz Jogja. Kemudian ada jebolan Indonesia Idol, Monita Tahalea, dan grup Sweetener & Andi Bayou Project, Ricad Hutapea Trio featuring Renata Tobing serta komunitas jazz dari berbagai kota di tanah air dan juga musisi tamu dari mancanegara.
Sukiman, Kepala Dukuh Kwagon, menyebutkan gelaran pentas musik jazz baru pertama kali digelar di Kwagon. Sebagai sebuah desa yang masih memegang erat tradisi dan budaya, Ngayogjazz juga merupakan kali pertama sebuah pementasan seni modern digelar di Kwagon. “Kami berharap masyarakat di Kwagon bisa berbudaya dengan musik jazz. Kolaborasi antara musik jazz dan juga seni tradisional semoga dapat diterima nantinya oleh masyarakat,” katanya. Menurut Sukiman, pembukaan Ngayogjazz 2016 akan digelar kirab alat musik. Salah
petugas melepaskan tembakan gas air untuk membubarkan konsentrasi pengunjuk rasa. Akibat kerusuhan itu sebanyak 350 orang terluka termasuk dari petugas gabungan dan pengunjuk rasa, seorang pendemo meninggal dunia karena penyakit asma, serta 21 kendaraan rusak. Selanjutnya, anggota Polda Metro Jaya meringkus lima anggota HMI yang dijadikan tersangka kerusuhan unjukrasa yang awalnya berjalan tertib dan kondusif. Para tersangka dikenakan Pasal 214 KUHP juncto Pasal 212 KUHP lantaran melawan petugas saat bertugas dengan ancaman penjara tujuh tahun. (ant)
2011 yang tergabung dalam kelompok Pepy Fernando. “Ini jaringan lama. Sekarang dia bergabung dengan JAD (Jamaah Anshar Daulah) Kaltim,” ujarnya. Peristiwa ledakan bom di halaman Gereja Oikumene, Jalan Cipto Mangunkusumo Nomor 32 RT 03, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda Seberang, Kalimantan Timur, pada Minggu (13/11) mengakibatkan empat orang
Prabowo : Jangan
Sambungan dari hal 1
perlu menjaga tutur kata dan ketentraman sehingga masyarakat tidak tersinggung. “Menurut pendapat saya, setiap tokoh harus benar-benar menjaga kesejukan, ketenangan tutur kata, supaya rakyat kita tidak emosional,” ujar Prabowo. Kendati demikian, Prabowo mendesak masyarakat bersama
masyarakat setempat agar bisa mematuhi apa yang menjadi perintah petugas dengan pindah dari lokasi zona inti gumuk pasir. “Saya berharap masyarakat yang ada di sana untuk patuh kepada petugas dan segara berpindah dari zona gumuk pasir,” kata Grenjeng. Grenjeng mengingatkan, gumuk pasir menjadi salah satu kekayaan Bantul dan hanya ada dua di dunia ini. “Sehingga sudah selayaknya jika kekayaan tersebut dijaga dan dilestarikan sebagai aset Bantul. Maka saya harapkan masyarakat agar memahami dan bisa pindah seb-
Ingat hanya s/d Akhir Bulan
Contact Person : 0858 7575 1871
BATA RINGAN CLC
LITECON
Bahan Utama Pasir & Semen Tanpa Pembakaran Ringan & Kuat Cocok untuk Daerah Labil
Ukuran : 10 - 20 - 60 7,5 - 20 - 60
INDUSTRI UBIN CON BLOCK GENTENG BETON BATA RINGAN
PT DIAMOND BARU Jl. Magelang KM. 7,2 Yogyakarta Te l p . ( 0 2 7 4 ) 8 6 7 7 8 8 , 8 6 8 0 7 0 , 8 6 8 0 7 3
pemerintah bahu-membahu membangun bangsa di tengah melambatnya ekonomi global. “Jadi kritik itu ya bagus, asal tidak destruktif dan tidak mengarah kepada kekerasan. Itu yang kita harus hindari sebagai bangsa dan itu sikap saya,” tegas Prabowo. (ant)
Toleransi Seminggu
Sambungan dari hal 1 satunya adalah terompet brass yang biasa digunakan untuk musik jazz. Kirab budaya ini akan dimeriahkan bregada dan juga tari-tarian dari penduduk asli Kwagon. “Kita akan mengirab alat musik yang paling menonjol dan dikeramatkan yaitu terompet. Nantinya akan kita kirab kemudian ada prosesi serah panampi. Alat itu akan diterima oleh salah satu artis dan harapannya nanti akan ada ‘tiupan’ pertama sebelum dimulai Ngayogjazz,” terang pria yang juga menjabat sebagai Sekum Pengprov PBSI DIY itu. (ros)
anak dan balita mengalami luka serius, bahkan seorang korban di antaranya bernama Intan Olivia Marbun yang berumur 2,5 tahun meninggal dunia. Akibat peristiwa tersebut, tubuh Intan mengalami luka bakar 70 persen dan infeksi saluran pernapasan. Balita malang itu akhirnya meninggal ketika menjalani perawatan intensif di RSUD AW Sjahranie Samarinda, Senin (14/11). (ant)
Discount Up To
30%
Sambungan dari hal 1 agaimana harapan pemerintah,” katanya. Salah satu pemilik warung soto, Romadhon, mengaku pindah atas kesadaran sendiri dan memilih untuk mengikuti saran dan anjuran petugas. “Saya sudah pindah ke lokasi yang baru, dan mundur dari lokasi lama sekitar 500 meter,” katanya. Selain dirinya, banyak warga lain yang juga sudah memilih untuk pindah. Namun demikian memang masih ada yang memilih bertahan. “Yang memilih bertahan di lokasi memang masih ada,” katanya. (sri)
Inspirat r HALAMAN 8
JUMAT PAHING, 18 NOVEMBER 2016
Dr Charles Kurniawan
Dokter Kecantikan yang Memadukan Science dan Art CHARLES Kurniawan adalah seorang dokter kecantikan atau estetika yang saat ini membuka praktek di Golden Clinic Yogyakarta. Awalnya ia seorang dokter umum yang kemudian tertarik menekuni kecantikan setelah mendapat petunjuk dari salah seorang teman dokternya. Menjadi dokter memang menjadi cita-citanya sejak kecil. Itu terlihat ketika ditanya kelak menjadi apa, Charles kecil sudah memiliki jawaban tersebut. Selain ingin menjadi dokter, ia juga ingin menjadi seorang penyanyi. Di samping itu, Charles juga piawai dalam melukis dan membatik. Melukiskan cita-cita menjadi dokter tentunya tidak sekadar berusaha dengan sekolah saja. Bahkan ia sudah dididik oleh orangtuanya untuk menjadi anak yang mandiri sekaligus tidak manja. Saat pulang sekolah, Charles sudah terbiasa membantu orangtuanya di toko menjadi kasir. Begitu pula saat mengidolakan penyanyi Agnes Monica, ia merasa bahwa idolanya memberikan inspirasi yang kuat tentang Dream, Believe and Make It Happened. Ketika ilustrasi yang ia pandang tentang seorang Angnes Monica, bahwa menjadi penyanyi tidak sekadar memiliki impian besar go international. Namun, ia mampu menjadi penyanyi yang tidak biasa-biasa saja. Mulai dari kualitas vokal dan stage act, Agnes tergolong penyanyi popular anak muda kekinian.
Begitu juga dirinya, ia tak mau sekadar menjadi dokter kecantikan yang biasa-biasa saja. Misalnya, hanya dokter yang sekadar memberi resep cream dan facial. Charles ingin berbeda dengan dokter estetika lainnya. Ia menangani rekonstruksi wajah tanpa operasi dengan spesialis; kantung mata, mancungkan hidung, meniruskan pipi, keriput mata, garis senyum, keriput dahi, sulam alis, kinclong wajah dan meremajakan leher. Semua dengan 1 kali datang akan teratasi sekaligus hemat dan aman. Sebagai dokter estetika dan cosmetology berpengalaman dan bersertifikasi, semua ia kerjakan dengan profesional dan sesuai dengan SOP. Bahkan semua krim dan obat yang digunakan di Golden Clinic sudah resmi Badan POM dan kementrian kesehatan Republik Indonesia. Inilah yang membedakan Golden Clinic dengan klinik-klinik kecantikan lainnya yang ada di Yogyakarta. Menjalani profesi sebagai dokter kecantikan, Charles pernah mengalami titik balik dalam kehidupannya. Ia dulu termasuk dokter yang ikut arus, sebagai dokter umum yang praktek di klinik hampir 24 jam. Suatu hari, ia berkenalan dengan dr Nina dari Batam yang merupakan dokter spesialis estetika. Dari perkenalan inilah ia bertemu dengan dr Almon. Charles disarankan oleh dr Almon untuk mengambil spesialis kecantikan dengan spesifikasi tentang rekonstruksi wajah tanpa operasi. Sejak itulah, ia mulai berproses resmi menjadi dokter estetika. “Saya mengenal dan mendapat pembelajaran
Dr Charles Kurniawan dengan aktivitasnya sebagai dokter spesialis kecantikan
ISTIMEWA
ketika bisa mengerjakan pasien. Pengalaman saya dari dokter umum pindah ke estetika menjadi bisa mengenal semua orang sehingga saya bisa menunjukkan kualitas diri yang lebih bagus,” jelasnya. Proses ini yang kemudian ia jalani dengan penuh cinta. Bahwa menjadi dokter sudah merupakan passionnya. “Pada intinya, kita tidak boleh takut mencoba. Tidak boleh pesimis,” imbuh lelaki yang hobi menggambar wajah perempuan sejak kecil itu. Hal yang bisa dipetik dari peristiwa perjalanannya bahwa koneksi itu penting. Percuma jika menjalani profesi apapun ketika tidak menjalin koneksi dengan orang lain itu juga akan memperhambat karir. Ia juga merasakan di awal-awalnya hanya menangani 1-2 pasien. Memang setiap pekerjaan apapun memiliki resiko tetapi ia yakin bahwa jalan keluar selalu ada. “Menjadi dokter itu life long study, penemuan-penemuan ilmu pengetahuan terbaru harus terus diikuti. Jadi kita tidak perlu takut misalnya harus bersaing dengan dokter dari Singapura atau dari negara lain,” tuturnya penuh optimis. Sebagai penunjang keilmuan yang selama ini dipelajari, Charles memperdalam ilmu karena mendapatkan scholarship di berbagai negara antara lain Filipina, Taiwan, Vietnam, Perancis, Korea Selatan, London, New Jersey, Monaco, Paris hanya untuk mendalami pengetahuan sebagai seorang dokter estetika agar lebih profesional. Sampai hari ini ia masih aktif membuat jurnal tentang pengetahuan kedokteran sebagai aktualisasinya selain di klinik kecantikan. Tantangan yang selama ini dihadapi yaitu ketika dokter kecantikan menangani orang sehat tapi dia punya pilihan. “Ya intinya kerjakan sesuai SOP. Kalau soal komplain itu bisa diselesaikan. Bertanya pada yang lebih senior itu tidak boleh diabaikan,” katanya. Kebiasaan membangun dan membangkitkan nilai– nilai positif masih terus ia lakukan. Ia masih percaya dengan mimpinya yang selama ini tuliskan dalam sebuah catatan pribadinya. “Memang sekali-kali lihat ke bawah untuk bersukur dan tetap lihat ke atas untuk mengejar prestasi itu penting dilakukan. Jangan berhenti bermimpi sekaligus punya tujuan. Kerja keras sesuai dengan mimpi itu. Beri time limit pada mimpi yang sudah ditetapkan. Pastikan time limit itu harus ditepati,” tegasnya. Soal impian kedepan, Charles akan tetap berinovasi agar kliniknya bisa direplikasi lebih banyak. Bukan sekadar mencari untung namun ia juga memiliki misi ingin mencetak dokter-dokter muda digenerasi berikutnya supaya bisa menolong siapapun yang membutuhkan. Impian tersebut masih diusahakan setelah satu kebanggan sudah ia dapatkan yaitu Penghargaan Dokter Estetika Pengguna AQ Growth Factor Terbaik 10 Besar Se-Indonesia. (elyandra widharta)
BIODATA Nama : dr Charles Kurniawan Tempat lahir : Yogyakarta, 18 Februari 1990 Pendidikan : Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan Tangerang 2008-2014 Profesi : Dokter Kecantikan Website : www.golden-sc.com Office : Golden Clinic (Klinik Kecantikan Pria & Wanita) - Jalan P Diponegoro 45 Yogyakarta Ph. 0274-555961 - Jalan Magelang 16 Yogyakarta Ph.0274-518032 - Jalan Laksda Adisucipto 47 Yogyakarta Ph.0274 547411 Pengalaman : - HOPE Worldwide USNS Mercy - USA Ship as Translator Volunteer for Humanity Services. Ternate, Morotai,Ambon, Indonesia, 2010. - Christian Medical College, Medical Student Exchange – Plastic Surgery Department Vellore, India, 2011. - LEMKI (Indonesian Council of Medical Aesthetics & Cosmetology) Jakarta – Indonesia, Januari, 2014. - Intensive Workshop on Advanced PDO Thread Lift System, Jakarta – Indonesia, Agustus,2014. - Minimal Invasive Surgery Rhino & Rejuvenation (Misko & Misju Thread), Jakarta – Indonesia, Oktober, 2014. - Juvederm and Botox Training, Workshop, Semarang, Central Java, Indonesia November, 2014. - Injectable Workshop on Aesthetic: The Art and Science of HA Filler, ICTEC, Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta, Mei, 2015. - Minimally Invasive Facial Aesthetic Surgery, Year 9 (M.I.F.A.S) Advanced Facial Injection Techniques using Botox and Juvederm, with Live Patient Demonstration Center of Advanced Skills, Simulation and Training Innovation (CASSTI), The Medical City, Ortigas, Avenue Pasig City, Metro Manila, Philippines. Oktober, 2015.
BERNAS
OCHA SIAGIAN/HARIAN BERNAS
OCHA SIAGIAN/HARIAN BERNAS
Manajemen Hotel Tentrem diwakili Tia
Manajemen Jogjakarta Plaza Hotel di pimpin Octaria Yudhitasari se laku Ass Sales Manager
HOT LINE IKLAN & REDAKSI 0274 - 292 2121 0274 - 292 2323 FAX. 0274 - 2922323
HALAMAN 9
JUMAT PAHING, 18 NOVEMBER 2016
Tangkap Peluang Pembangunan Bandara BANTUL, BERNAS -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bantul meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul mengambil peran aktif dari rencana pembangunan bandara internasional di wilayah Kulonprogo. “Atas rencana pembangunan bandara internasional di Kulonprogo,
MINIATUR SEPEDA
semestinya Pemda Bantul aktif mengambil peran agar mendapatkan kemanfaatan bagi peningkatan kesejahteraan rakyat Bantul,” kata Setiya, Wakil Ketua Komisi B DPRD Bantul, Kamis (17/11). Menurut dia, bandara internasional rencananya akan dibangun di wilayah selatan Kulonprogo. Bantul sebagai kabupaten yang bersebelahan dengan
lokasi bandara harus menangkap peluang untuk kemajuan daerahnya. Misalnya Pemda Bantul bisa aktif melakukan lobi agar jalur moda transportasi dari bandara internasional ke pusat Kota Yogyakarta nantinya melewati pusat kota Bantul. “Apakah itu berupa kereta api ataupun jalur bus. Dan ini sesuai den-
gan gagasan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk menjadikan pantai selatan sebagai halaman depan DIY,” katanya. Setiya yang juga anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Bantul ini meyakini pembangunan bandara internasional di Kulonprogo akan memberikan dampak bagi pertumbuhan
ekonomi yang besar. “Karena Bantul tidak terdampak secara langsung, ya setidak-tidaknya bisa ambil peran untuk mendapatkan peran sebagai supporting yang aktif, sehingga kebagian manfaat yang besar,” katanya. Menurut dia, sejauh ini, DPRD Bantul belum mendapatkan informasi yang komprehensif atas rencana Pemda Ban-
Kesbangpol Cari Warga Eks Gafatar
ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA
Perajin memproduksi kerajinan miniatur sepeda berbahan kuningan di Pujowinatan Pakualaman Yogyakarta, Kamis (17/11). Kerajinan miniatur berupa sepeda, sepeda motor, becak, delman, dan mobil tersebut dijual seharga Rp 60.000 hingga Rp 180.000 per unit. Selain dipasarkan ke sejumlah daerah di Indonesia, produk itu juga diekspor ke Malaysia, Italia, Belanda dan Amerika Serikat.
JOGJA, BERNAS -- Program pembinaan bagi eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) menjadi prioritas program Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DIY pada 2017. Program yang secara khusus untuk mengantisipasi sebaran ideologi sesat itu akan menyasar 420 eks Gafatar di DIY. Kepala Badan Kesbangpol DIY Agung Supriyanto menjelaskan, anggaran Rp 1,3 miliar sengaja disiapkan untuk program bina ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan pada 2017. Program itu akan menyasar 78 kecamatan di DIY, utamanya 420 eks Gafatar DIY yang sebelumnya dipulangkan dari tempat mereka eksodus. Bentuk program nantinya tidak sekadar penyuluhan, namun juga memberi kebebasan berargumen seperti pada eks Gafatar, untuk menggali sejauhmana pemahaman mereka terhadap paham yang diikuti. “Kalau dipaksa tidaklah mudah. Karena kami akan mengedepankan dialog,” ujar dia, Kamis (17/11). Agung mengakui program bina ideologi di Badan Kesbangpol DIY itu berawal dari
kasus Gafatar. Mengingat, ketika kasus itu terjadi pada akhir Desember 2015, telah dilakukan pembahasan untuk anggaran 2016. Sehingga program penanganan ideologi itu baru bisa berjalan pada 2017. “Perlu pembinaan, karena mereka terkontaminasi pemahaman yang tidak lagi sebagai bangsa yang baik, perilaku sosialnya juga sudah berubah,” terangnya. Melalui program bina ideologi, pihaknya akan memonitoring perkembangan perilaku eks Gafatar di DIY, untuk difasilitasi agar mereka menjadi warga negara yang baik. Ia mengakui, langkah itu tidak mudah karena harus mencari kembali eks Gafatar tersebut untuk dibina. “Kami khawatir jika mereka masih berpedoman dengan itu (alirannya) akan mempengaruhi banyak masyarakat,” katanya. Sedangkan Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menyatakan, meski harus menggelontorkan Rp 1,3 miliar, namun pihaknya mendukung program tersebut demi mengantisipasi adanya ideologi yang tak sejalan dengan Pan-
JOGJA, BERNAS – Yudo Suwidji dari Komunitas Peripus Education berpendapat, sekolah di Indonesia saat ini sudah mulai berubah bentuk. Perubahan tersebut terjadi karena perkembangan teknologi. “Dulu pada zaman saya, masih ada buku tata bahasa, dan buku sastra yang masih sangat akrab dengan siswa. Tetapi sekarang sudah berubah, Ketika generasi gadget, buku-buku tersebut tidak ada lagi. Percakapan anak-anak sekarang, saya rasa juga kurang baik,” kata dia, Kamis (17/11). Dalam sarasehan Pengembangan Pendidikan Bahasa Indonesia dengan Tema Kenusantaraan di Balai Bahasa DIY itu, dia menjelaskan ini merupakan PR (pekerjaan rumah) bagaimana karya sastra yang indah tetap diminati generasi sekarang. “Kita punya banyak sastrawan yang baik, bagaimana anak kita bisa diajak untuk membaca karya sastra tersebut,” ungkapnya.
Menurut dia, perlu dibuat buku panduan Bahasa Indonesia yang berisi dongeng nusantara, tujuannya agar nilai-nilai yang baik bisa dipelajari. Buku ini sekaligus dilengkapi panduan untuk para guru. Sastrawan DIY, Budi Sarjono, berpendapat kenusantaraan saat ini terpatah-patah. Untuk itu perlu dibuat buku ajar yang bertahap, dimulai dari zaman kerajaan pra-Islam masuk Indonesia, selanjutnya saat Islam sudah masuk, zaman kolonial dan zaman kemerdekaan hingga kini. “Jadi siswa bisa melihat kenusantaraan secara lengkap,” kata dia. Setelah buku-buku tersebut bisa disepakati, tugas selanjutnya dibebankan kepada para guru untuk mengawal pelajaran tersebut kepada siswa. Kepala sekolah Sanggar Anak Alam Yogyakarta, Sri Wahyuningsih, mengakui anakanak itu unik. “Masing-masing dari mereka sudah memiliki
profesional, perwakilan komunitas serta kelompok jalan kaki umum. “Diperkirakan lebih dari 2.500 peserta di Prambanan dan 3.000 peserta di
Imogiri,” kata Fitriani Kuroda. Selain itu, juga akan hadir lebih dari 1.000 peserta dari Yayasan Jantung Indonesia cabang utama DIY. (hul)
ke hal 15
IHGMA Sertifikasi Karyawan Hotel Sekolah Mulai Berubah Bentuk
JOGJA -- Persaingan dan kompetisi dunia usaha di era globalisasi pasar bebas AFTA dan MEA saat ini sedemikian ketat. Begitu pula dunia perhotelan.
“Sekarang ini dengan adanya laju perkembangan perhotelan yang semakin pesat membuat masing masing hotel berkompetisi, baik dari sisi fasilitas, pelayanan dan kiner-
ja,” ungkap Asteria, penasihat IHGMA. Untuk itulah, IHGMA Chapter Yogyakarta sebagai organisasi profesi resmi General ke hal 15
GALIH WIJAYA/HARIAN BERNAS
KONFERENSI PERS – Kepala Desa Gilangharjo Supardi memberikan penjelasan dalam konferensi pers di Dinas Kebudayaan DIY, Kamis (17/11).
Festival Situs Selo Gilang Digelar JOGJA, BERNAS -- Situs Selo Gilang Lipura merupakan salah satu situs penting dalam sejarah Kerajaan Mataram Islam. Lokasinya berada di Desa Wisata Gilang Harjo Pandak Bantul. Situs ini merupakan peninggalan Danang Sutawijaya, pendiri sekaligus raja pertama Mataram. “Kami akan menggelar sebuah festival situs Gilang Lipuro pada 19 hingga 20 November mendatang,” papar Supardi, Kepala Desa Gilangharjo saat dalam konferensi pers di Dinas Kebudayaan DIY, Kamis (17/11). Dia mengatakan dalam festival tersebut warga akan memberikan berbagai pertunjukan seni budaya dan kekayaan alam Gilang Harjo.
tul dalam memanfaatkan keberadaan bandara baru tersebut nantinya. “Namun dengan melewatkan jalur transportasinya melalui Bantul, akan meningkatkan akses terhadap sektor pariwisata dan perdagangan Bantul. Tentu ini berdampak pada penumbuhan ekonomi,” katanya. (ant)
“Akan ada sarasehan, gejog lesung, shalawatan, campur sari, karawitan, panembrama, tari klasik, jathilan, drum blek dan reog. Di desa kami ini juga ada sebuah situs berupa batu “sakti”,” ujar pria yang baru dua minggu dilantik menjadi kades tersebut. Ia menambahkan situs yang berupa batu ini sering dianggap memiliki kekuatan yang berdaya guna sehingga kerap dijadikan tempat orang yang ingin memperoleh anugerah. Situs Watu Gilang dikaitkan dengan tewasnya Ki Ageng Mangir, sementara Situs Selo Gilang ini diyakini oleh para kawula Mataram sebagai petilasan salat, meditasi dan zikir Dake hal 15
Shubuh : 03.48 Dhuhur : 11.26 Ashar
: 14.49
Maghrib : 17.41 Isya’
: 18.56
ISTIMEWA
PELATIHAN – Karyawan hotel bersama pengurus IHGMA Chapter Yogyakarta di sela-sela pelatihan dalam rangka Sertifikasi Kompetensi Bidang Perhotelan.
Fashion Show Batik Sambut Peserta JIHW
BERBAGAI acara disiapkan untuk menyambut para peserta Jogja International Heritage Walk (JIHW) ke-8 Tahun 2016, salah satunya Fashion Show Batik Nita Azhar. Pergelaran ini akan berlangsung Jumat (18/11) malam di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo Hotel.. “Welcome Dinner akan dihadiri seluruh delegasi dari masing-masing negara dan juga perwakilan peserta lokal maupun pendukung acara,” ungkap Fitriani Kuroda, Sekjen Jogja Walking Association, Kamis (17/11) dalam konferensi pers di Hotel Grand Aston Yogyakarta. Menurut dia, para delegasi akan disambut Ketua Umum Panitia JIHW, GKR Mangkubumi. Kemudian esok harinya, Sabtu (19/11) pukul 06:00 peserta mengikuti kegiatan hari pertama di Candi Prambanan. Sedangkan hari kedua, Minggu (20/11), kegiatan JIHW dipusatkan di Selopamioro Imogiri Bantul. Kepada wartawan, Nita Azhar menyampaikan pihaknya akan berkolaborasi den-
gan Royal Silk serta perform tarian dari Anter Asmorotedjo. “Kami tampilkan batik kolaborasi dengan tenun, sutera Jepang yang kainnya ditenun di sini, dibuat batik,” ungkapnya. Menurut dia, berbeda dengan batik sebagai industri, batik sebagai karya seni serta warisan budaya tidak boleh dipotong-potong sembarangan. Artinya tetap utuh meski menjadi busana apapun. Selain Nita Azhar, Komunitas Organik Indonesia (KOI) juga memberikan dukungan penyelenggaraan JIHW kali ini. Agung dari KOI DIYJateng dalam kesempatan itu menyerahkan topi batik yang pewarnaannya dari bahan alami. Pewarna alami batik berasal dari tumbuh-tumbuhan maupun buah-buahan. Fitriani Kuroda menambahkan, telah terdaftar para pejalan kaki dunia dari 20 negara Eropa dan Asia pan Pasific di antaranya Jepang, Korea, China, Hongkong, Thailand, Taiwan, Belanda, Australia, Swedia, Norwegia, UK, Jerman, Italia, Afrika Selatan, Denmark, Amerika Serikat,
Belgia, Switzerland, Chekoslovakia, Prancis, Finlandia, Luxemburg, Austria. Selain peserta asing, terdaftar pula peserta jalan kaki
ke hal 15
THIA DESTIANI/HARIAN BERNAS.COM
KONFERENSI PERS JIHW – Fitriani Kuroda bersama Nita Azhar di sela-sela konferensi pers, Kamis (17/11) kemarin, di Hotel Grand Aston. Jumat malam ini peserta JIHW akan disambut dengan fashion show batik.
Jumat Pahing, 18 November 2016
Budaya Lokal Perlu Publikasi UMBULHARJO, BERNAS – Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY, Umar Piyono, mengungkapkan upaya pelestarian budaya melalui publikasi di media massa merupakan cara yang efektif. Hal tersebut berkaitan dengan sifat media massa yang mampu menjangkau khalayak luas dalam waktu sangat cepat. Dalam Rapat Kerja di Auditorium Dinas Kebudayaan DIY dengan tema Peran Media dalam Pelestarian Kebudayaan Daerah, Kamis (17/11) kemarin, Umar Priyono menyampaikan, media massa dalam hal ini media cetak (surat kabar, tabloid, majalah) dapat dengan mudah diakses oleh banyak orang dari semua kalangan, baik kalangan ekonomi atas maupun menengah ke bawah. “Kemudian dengan adanya surat kabar lokal dapat memudahkan pelestarian budaya lokal karena biasanya pers surat kabar lokal lebih mengetahui
kebudayaan lokal daerah di mana media itu diterbitkan. Jadi peranan pers dalam upaya pelestarian budaya lokal sangat penting. Upaya pelestarian tersebut dilakukan melalui publikasi di media massa,” kata dia. Dia mengakui, di era modern ini teknologi berkembang dengan sangat pesat, terutama teknologi informasi dan komunikasi. Banyak sekali produk teknologi canggih bermunculan baik yang berbasis manual maupun digital. Hal ini jelas sangat membantu manusia dalam memenuhi kebutuhan akan informasi dan komunikasi. Namun kecanggihan teknologi tersebut sangat memungkinkan masuknya kebudayaan asing dengan mudah. Masuknya kebudayaan asing akan mengancam keberadaan budaya lokal yang telah tumbuh dan berkembang selama ratusan bahkan ribuan tahun.
Gunungketur Kelurahan Terbaik
UMBULHARJO, BERNAS -- Gunungketur Kecamatan Pakualaman menjadi juara terbaik pertama Kelurahan Siaga tingkat Kota Yogyakarta. Kelurahan ini dinilai sukses mengantisipasi berbagai permasalahan kesehatan di lingkungannya secara mandiri. “Jadi dia (kelurahan) bisa menyelesaikan permasalahan kesehatannya sendiri,” ungkap Fita Yulia Kisworini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Kamis (17/11). Warga di kelurahan itu melakukan berbagai inovasi seperti instalasi pengolahan limbah komunal, bank sampah, serta kolam ikan yang tersebar di seluruh RW. “Kelurahan Gunungketur menjadi juara lomba Kelurahan Siaga berdasarkan pencapaian delapan kriteria kelurahan siaga yang sudah terpenuhi,” kata dia.
Masyarakat sering kali lebih mengetahui bahkan menyukai kebudayaan asing disbanding kebudayaannya sendiri. Fenomena inilah yang sedang terjadi saat ini. Banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengetahui dan tidak mengenal kebudayaannya sendiri, terutama remaja sebagai generasi penerus bangsa. Maka dari itu, perlu adanya upaya pengenalan dan publikasi kebudayaan lokal. Di sini peranan pers sebagai media publikasi sangat penting dalam upaya pengenalan budaya lokal kepada masyarakat. “Generasi muda merupakan sasaran yang tepat untk pelestarian budaya. Karena merekalah yang perlu disiapkan,” papar Dyah Sukorini, Kepala TVRI Yogyakarta, menambahkan. Namun kini, lanjut dia, generasi muda bukan lagi penikmat TV konvensional. Justru orang-orang tua yang menjadi
penikmat televisi dan bahkan banyak yang terpengaruh dengan iklan di televisi. Dia mengatakan, media merupakan kegiatan mengumpulkan, menulis dan menginformasikan suatu fenomena. Dalam upaya pelestarian budaya lokal, pers berusaha mengumpulkan informasi mengenai kebudayaan lokal yang kemudian ditulis dan dipublikasikan melalui media massa, yang dalam hal ini adalah media cetak. “Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia modern tidak akan bisa lepas dari keberadaan media terutama media cetak. Kebanyakan masyarakat pun mengetahui dunia sekelilingnya dari media. Untuk media elektronik, dibutuhkan kreativitas yang dapat memikat generasi muda, supaya mereka semakin tertarik,” imbuh Dyah. Rapat kerja itu diikuti sekitar 50 utusan dari berbagai media dan dinasdinas terkait. (jay)
GALIH WIJAYA/HARIAN BERNAS
RAPAT KERJA – Kepala Dinas Kebudayaan DIY Umar Priyono memimpin rapat kerja, Kamis (17/11) kemarin.
Sebagian dari kriteria tersebut di antaranya memiliki Forum Masyarakat Kelurahan, Kader Pemberdayaan Masyarakat/ Kader Kesehatan, Kemudahan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar, Posyandu, Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dia menjelaskan kelurahan siaga adalah kelurahan yang secara aktif meningkatkan derajat kesehatan masyarakat se tinggi-tingginya, dan mampu mencegah serta mengatasi berbagai ancaman yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat. “Misalnya, kurang gizi, penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB), kejadian bencana, kecelakaan dan lain-lain, diatasi dengan memanfaatkan potensi warga setempat secara gotong royong.” katanya. (*)
nfo INFO HOTEL & RESTORANT Arjuna Plaza Hotel Jl. P. Mangkubumi No. 44. Telepon: 0274-513063 Fax: 0274-561862 Bugisan Hotel Jl. Sugeng Jeroni No. 48 Yogyakarta. Telepon: 0274-388225 Dewi Sri Hotel Jl. Mangkuyudan 65 Yogyakarta. Telepon: 0274-374401 Dewa Ruci II Hotel Jl. Imogiri Timur No. 158. Telepon: 0274-7829888, Fax: 0274-410104 Grage Hotel Jl. Sosrowijayan 242 Yogyakarta. Telepon: 0274-560125 Galuh Anindita Hotel Jl. Candrakirana 10 Sagan Yogyakarta. Telepon: 0274-589426,589557, Fax: 0274560446 Gloria Amanda Hotel Jl. Sosrowijayan GT I/195, Yogyakarta. Telepon: 0274-565286, Fax: 0274-565287 Home Stay Family Jl. Sosrowijayan No. 47, Yogyakarta. telepon: 0274-515010 Harmoni Inn Hotel Jl. Parangtritis Gg. Sartono MJ III/812 Yogyakarta. (Prawirotaman Area) Telepon/Fax:0274-385652,387136 Inna Garuda Hotel Jl. Malioboro Yogyakarta. Telepon: 0274-566353 Jogjakarta Plaza Hotel Jl. Gejayan Komplek Colombo Yogyakarta. Telepon: 0274-584222 Jayakarta Hotel Jl. Laksada Adisucipto Km.8 Yogyakarta. Telepon: 0274-488418 Wisma Joglo Jl. Laksda Adisucipto Km. 6 Yogyakarta. Telepon: 0274-489109 Fax : 488853 Kinasih Hotel Jl. Nitipuran 347 Yogyakarta. Telepon: 0274-379513 Abadi Hotel Jogja Jl. Pasar Kembang 49 Yogyakarta. Telepon: 0274-563435 Malioboro Inn Hotel & Restorant Jl. Sosrowijayan No.23-25 Yogyakarta. Telp: 0274-561705 Fax: 0274-561720 Melati Hotel Dan Catering Wisma Jl. Pakel Baru No. 34A Yogyakarta. Telepon: 0274-375205 Quality Hotel Jl. Laksda Adisucipto No. 48 Yogyakarta. Telepon: 0274-485005 Ruba Graha Hotel Jl.Mangkuyudan No.1 Yogyakarta. Telepon: 0274-375593 Rama Dan Restorant Indian Food Hotel Jl. Sosrowijayan No.16 Yogyakarta. Telepon: 0274-512885 Ramayana Hotel Jl. Sosrowijayan No. 23 Yogyakarta. Telepon: 0274-512928 Sahid Raya Hotel Jl. Babarsari Tambakbayan Yogyakarta. Telepon: 0274-488888 TILAMAS HOTEL Jl. Prawirotaman 36 Yogyakarta. telepon: 0274-376915 Wilis Hotel Jl. Sultan Agung 12A Yogyakarta. Telepon: 0274-373889 Rose Inn Hotel Restorant & Convension Jl. Lingkar Selatan 110 Yogyakarta. telepon: 0274-384543 Hyatt Regency Yogyakarta Hotel Jalan Palagan Tentara Pelajar, Yogyakarta. Telepon: 0274-869123 Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa JL. Laksda Adisucipto Km 8.7 Yogyakarta. Telepon: 0274-488588 Royal Ambarrukmo Hotel Jl. Laksda Adisucipto No.81 Yogyakarta. Telepon: 0274-488488 The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center JL. Palagan Tentara Pelajar Km. 7 Yogyakarta. Telepon: 0274-888800 @HOM Hotel Jl. Gowongan Kidul No.57 Yogyakarta Telepon: 0274-557070 Horison Ultima Riss Yogyakarta Jl. Gowongan Kidul No. 33-49 Yogyakarta. Telepon: 0274-6429155 Graha Somaya Hotel Jl. Menteri Supeno No.29 Yogyakarta. Telepon: 0274-377555 Hotel Ibis Yogyakarta Malioboro Jalan Malioboro No. 52-58 Yogyakarta. Telepon: 0274-516974 Grand Zuri Malioboro Hotel Jl. P. Mangkubumi No.18 Yogyakarta. Telepon: 0274-6429288 HIBURAN Inul Vizta Family KTV Jogja Jl. Ring Road Utara, Ruko Pandega No 14-16 Yogyakarta Telepon : 0274-4399691 Hotline : 081224449992 INFO RESTAURANT Restoran Tempo dulu Jl. Godean Km. 8 Klajuran, Sidokerto, Godean, Sleman Yogyakarta. Telepon: 0815 7818 1785 Gendhis Sagan Resto Jl. Dewi Sartika No. 11 A Sagan Yogyakarta Telepon: 0274-515626 Rumah Makan Paijo Uleg-Uleg Jl. Pandega Marta Raya. Yogyakarta Telepon: 0811 255 9450 Baleroso Resto Jl. Kaliurang Km 11 Yogyakarta Telepon: 0877 0156 2828 Ginger Resto Jl. Ring Road Utara - Ruko Pandega Yogyakarta Telepon : 0819 0381 0808 INFO RUMAH SAKIT Rumah Sakit Umum Panti Rapih Jl. Cik Di Tiro No.30 Yogyakarta Telepon: 0274-563333 Rumah Sakit Bethesda Jl. Jendral Sudirman No. 70 Yogyakarta. Telepon: 0274-586688 Rumah Sakit Panti Nugroho Jl. Kaliurang KM. 17 Yogyakarta. Telepon: 0274-895186 Rumah Sakit Mata Dr. Yap Jl. Cik Di Tiro No.5, Yogyakarta. Telepon: 0274-562054 INFO BENGKEL JOGJA Nur Motor Barat Perempatan Kentungan Ringroad Utara Telepon: 087843155080 Press Porok Body Mesin & Instalasi Lokasi Timur Kantor Bernas Jogja.
KOLEKSI MUSEUM PAKUALAMAN
ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA
Wisatawan mengamati koleksi museum di kompleks Puro Pakualaman, Kamis (17/11). Cagar budaya yang merupakan satu dari dua istana yang ada di DIY ini dibuka secara gratis bagi wisatawan yang ingin mengetahui sejarah terbentuknya Kadipaten Pakualaman.
Kebaikan Kecil Sangat Berguna
UMBULHARJO, BERNAS – Pelaksana Tugas (PLT) Walikota Yogyakarta Drs Sulistyo SH CN MSi mengajak masyarakat melakukan kebaikankebaikan. Meski kecil bahkan mungkin dianggap sepele namun demikian kebaikan itu sangat berguna serta bermanfaat bagi masyarakat. “Tidak perlu kekuatan fisik untuk menjadi pahlawan, cukup melakukan kebaikan-kebaikan kecil yang dapat memberikan manfaat bagi orang lain,” ungkapnya, Kamis (17/11), saat menjadi Inspektur Upacara Bendera memperingati Hari Pahlawan dan Hari Kesehatan Nasional (HKN) di Halaman Balaikota Timoho. Pada upacara yang diikuti seluruh jajaran SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah), Unit Kerja, BUMD dan Instansi Vertikal di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta ini, Sulistyo mengajak pula seluruh aparatur Pemerintah Kota meneladani perjuangan dan pengorbanan para pahlawan, seraya mendoakannya. “Marilah kita aktualisasikan
sifat-sifat kepahlawanan sesuai kapasitas dan tanggung jawab kita selaku aparatur Pemerintah Kota Yogyakarta,” ajak dia. Mengenai Peringatan HKN ke-52, Sulistyo mengatakan, HKN merupakan momentum refleksi, merenungkan kembali upaya kesehatan yang telah dilaksanakan. “Mudah-mudahan ini menjadi tonggak sejarah kesadaran masyarakat Kota Yogyakarta dalam bergaya hidup sehat,” imbuhnya. Hidup sehat perlu suatu usaha dan konsistensi. Hal ini bisa dicapai dengan optimalisasi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Sejalan dengan komitmen meningkatkan kesadaran masyarakat akan hidup sehat, lanjut dia, terbit Peraturan Walikota (Perwal) Yogyakarta No 3 Tahun 2016 tentang Kelurahan Siaga. “Kelurahan Siaga berfungsi sebagai lembaga sosial kemasyarakatan independen sebagai wadah integrasi pembangunan kesehatan masyarakat di
tingkat Kelurahan yang memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, kegawatdaruratan dan bencana secara mandiri,” paparnya. Penghargaan Dalam kesempatan itu, diserahkan berbagai penghargaan lomba di antaranya lomba Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (Paten). Pemenangnya adalah Kecamatan Kotagede, disusul Kecamatan Pakualaman dan Kecamatan Gondomanan. Selain menerima trofi, Pe merintah Kota juga menghadiahi ketiga kecamatan tersebut uang tunai Rp 25 juta untuk terbaik pertama, Rp 20 juta untuk terbaik kedua dan Rp 15 juta untuk terbaik ketiga. Camat Kotagede, Nur Hidayat, mengaku senang atas prestasi dan keberhasilan pelayanan publik di Kotagede. Keberhasilan ini berkat komitmen dan dukungan seluruh aparatur pemerintahan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Ke depan dia bertekat mempertahankan
ISTIMEWA
PENGHARGAAN – PLT Walikota Yogyakarta Sulistyo menye rahkan penghargaan kepada pemenang lomba Pelayanan Admin istrasi Terpadu Kecamatan (Paten), Kamis (17/11), di selasela upacara di Halaman Balaikota Timoho.
prestasi tersebut bahkan lebih baik dari sebelumnya. Paten merupakan sistem layanan pembuatan dokumen administrasi secara terpadu di satu atap di kecamatan, seperti pembuatan surat izin usaha, akte
kelahiran dan lainnya. Dengan pelayanan itu masyarakat di seluruh wilayah Kota Yogyakarta tidak lagi bertumpu pada satu pelayanan di balaikota tetapi bisa diproses di wilayah kecamatan masing-masing. (*)
Jalan Jongkok Sopir Bus Jadi Tontonan GARA -gara diduga akan melarikan diri setelah menabrak sepeda motor dari arah belakang, sopir bus Trans Jogja jalur 3 A, Gunardi, oleh petugas Polisi Lalu Lintas disuruh berjalan jongkok selitar 10 meter. Peristiwa itu spontan menjadi tontonan masyarakat dan pemakai jalan di Jalan Kol Sugiyono Yogyakarta, timur perempatan Pojok Beteng Wetan, Kamis (17/11) pukul 17:00 lebih sedikit. Apalagi sebelumnya Gunardi mendapat tumpahan amarah polisi lalu lintas yang bertugas di Pos Polisi Pojok Beteng Wetan itu. Karena suaranya begitu keras, sempat mengundang perhatian banyak orang. Bukan hanya Gunardi, amarah itu sebelumnya ditumpahkan pada Anik, pramugari bus bernomor polisi AB 7751 AK nomor lambung 44 yang oleh Gunardi diminta turun dari bus. “Kowe medhuna, ndhak dikira aku mlayu,” (Kamu turun dulu, nanti dikira saya melarikan diri), kata Gunardi kepada Anik. Anik pun segera turun dan berjalan ke arah barat, sementara itu Gunardi menu-
runkan penumpang bus di shelter Trans Jogja depan SD Negeri Pujokusuman yang jaraknya sudah dekat. “Wah, saya dimarahi dengan kata-kata yang sama sekali tidak pantas,” kata Anik kepada Harian Bernas dengan wajah cemas. Sebenarnya Anik menirukan sumpah serapah itu, namun Bernas sengaja tidak mengutipnya. Peristiwanya itu sendiri terjadi di perempatan Pojok Beteng Wetan. Bus yang meluncur dari arah barat (Jalan MT Haryono) saat lampu berganti dari kuning ke merah. Ternyata di garis batas sudah ada sepeda motor berhenti sehingga Gunardi tak mampu menghindar. Dia menginjak rem mendadak sehingga seluruh penumpang nyaris terjerembab ke depan. Namun tabrakan tetap tak bisa dihindari. Bernas yang menjadi salah satu penumpang bus, bersama penumpang lain mendengar suara benturan keduanya. Petugas Poltas segera menghampiri dan menegur Gunardi. “Nek abang kuwi ya mandheg,” katanya. Gunardi pun menjawab dengan mengiyakan sekaligus
minta agar dia diizinkan menepi. Lantaran posisi sudah hampir mencapai shelter, Gunardi memutuskan untuk menurunkan penumpang di shelter, setelah pramugari turun terlebih dahulu. Tetapi muncul kesalahpahaman, dikira Gunardi akan melarikan diri. Hingga muncul insiden bentakan-bentakan dengan suara keras. Musyawarah Selesai urusan dengan petugas dan dua pengendara sepeda motor yang ditabrak, kepada Bernas Gunardi mengatakan persoalannya diselesaikan dengan musyawarah dan damai. “Saya mengaku salah dan minta maaf. Dan disepakati saya membiayai perbaikan sepeda motor yang rusak. Kondisi pengendara dan pembonceng tidak mengalami luka-luka,” kata Gunardi menjawab pertanyaan Bernas. Sementara petugas Poltas tadi bertindak sebagai mediator. Dua pengendara sepeda motor merupakan warga Purwokinanti Kecamatan Pakualaman tetapi Gunardi lupa namanya. Siapa petugas Poltas tersebut, baik
Gunardi naupun Anik tidak bisa membaca tulisan di dadanya. “Tertutup jaket,” kata Anik. Sore kemarin hujan baru saja turun di kawasan itu. Seorang pramugari yang ada di shelter Pujokusuman menjelaskan kepada Bernas, bus Trans tidak mungkin bisa melarikan diri. Karena di setiap shelter wajib berhenti. Mencari identitas sopir pun sangat gampang karena semua terdaftar sesuai jadwalnya. Sejumlah penumpang dan warga di sebelah barat shelter Pujokusuman ada yang menyesalkan sikap petugas Poltas tersebut yang dinilai kurang sesuai dengan budaya Jogja. Tetapi di sisi lain, peristiwa itu menjadi pelajaran bagi sopir-sopir bus Trans Jogja lainnya bahkan siapa pun agar lebih berhati-hati dan senantiasa patuh dan tertib pada peraturan lalu lintas. Seluruh penumpang dipindahkan ke bus lain yang datang di belakangnya. Sedang bus yang dikemudikan Gunardi yang pecah lampu riting kiri depan masih tetap terparkir di tempat saat Bernas meninggalkan shelter tersebut . (*)
sembada
Pemerintah Diminta Konsisten Kendalikan Laju Penduduk DEPOK, BERNAS -Asisten Peneliti Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Yamah Tsalatsa meminta pemerintah untuk konsisten mengendalikan laju penduduk Indonesia dengan penggunaan alat kontrasepsi. “Penggunaan alat kontrasepsi merupakan salah satu cara untuk mengendalikan angka kelahiran, karena itu kami meminta pemerintah untuk mendorong penggunaan alat kontrasepsi pada setiap rumah tangga di Indonesia,” ujarnya saat ditemui pada Kampus Program Doktor Studi Kebijakan UGM, kemarin Ia mengatakan di Indonesia penggunaan kontrasepsi tidak terlepas dari perubahan kebijakan pemerintah. Sebab perubahan mendasar dalam sistem kebijakan dari sentralisasi menjadi desentralisasi sangat mempengaruhi kelembagaan program Keluarga Berencana (KB) dan efektivitas pelayanannya. “Di era desentralisasi penyelenggaraan pelayanan kependudukan menjadi kewenangan penuh pemerintah daerah. Kelembagaan penyelenggaraan program KB di daerah berubah karena adanya perubahan nomenklatur Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Fungi
koordinasi lembaga ini pun ikut hilang,” kata Yayan, panggilan Yamah Tsalatsa. Akibatnya, pelaksanaan program KB menjadi tidak optimal, bahkan di beberapa daerah tidak menjadi prioritas. Selain itu, kemampuan pemerintah dalam menjalankan program KB juga terpengaruh krisis ekonomi, khususnya dalam memberikan subsidi karena harga alat kontrasepsi menjadi tidak terjangkau oleh semua elemen masyarakat. Hal itu, kata dia, sangat berbeda di masa Orde Baru yang cenderung antinatalis, di mana Presiden Soeharto di masa itu menilai bahwa laju penduduk yang tinggi serta tidak terkontrol merupakan ancaman bagi pembangunan. Oleh karena itu, penduduk haruslah dikendalikan melalui program KB dan BKKBN sebagai institusi yang memegang tanggung jawab tersebut secara intensif menjangkau hingga daerah terpencil guna memperluas akses pelayanan kontrasepsi. “Pemerintah perlu meningkatkan kualitas pemberian informasi tentang alternatif dan dampak pemakaian kontrasepsi modern apabila masih menginginkannya sebagai metode yang efektif untuk menekan angka kelahiran,” papar Yayan. (*)
Jumat Pahing, 18 Oktober 2016
Delapan Desa Wisata Mati Suri SLEMAN, BERNAS -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Sleman melakukan evaluasi keberadaan desa wisata. Evaluasi berlangsung bulan Agustus hingga September 2016. “Dari hasil evaluasi desa wisata di Sleman pada tahun 2016 ini tercatat ada 39 desa wisata. Namun delapan desa wisata diantaranya dinyatakan belum layak dilakukan penilaian, karena delapan desa wisata tersebut yang dulunya aktif dan banyak kegiatan sekarang
ini kegiatan menurun atau mati suri,” kata Dra Endah Sri Widiastuti MPA, Sekretaris Disbudpar Sleman, Kamis (17/11). Menurut Endah, delapan desa wisata yang mati suri itu antara lain desa wisata Rejosari, Pajangan, Trumpon, Agrowisata salak pondoh, Kembangarum, Kaliurang Timur, Mangunan dan Sendari. “Desa wisata tersebut mati suri karena membubarkan diri, pengurus atau pengelola tidak aktif dan tidak ada aktifitas,” tutur Endah.
Ditambahkan Endah, dari desa wisata yang dievaluasi itu akan diklasifikasikan untuk desa wisata tumbuh, berkembang dan mandiri. Dan dari 31 desa wisata tersebut tercatat 14 desa wisata tumbuh, delapan desa wisata berkembang dan sembilan desa wisata mandiri. “Diklasifikasinya desa wisata ini dimaksudkan untuk memudahkan kegiatan memotifasi desa wisata. Pada tahun 2015 Bappeda sudah melakukan rencana aksi pengembangan desa wi-
sata untuk dipilih desa wisata unggulan yang sukses dan berhasil,” tutur Endah. Keberadaan desa wisata dinamikanya dipengaruhi pengelola desa wisata. Ada delapan indikator desa wisata unggulan diantaranya potensi atraksi, kapasitas manajerial, peran serta masyarakat, tersedia sarana dan prasarana, aspek promosi, aksebilitas jalan, kunjungan wisatawan, dan kepemilikan asset. (nil)
Festival Desa Wisata Tampilkan Atraksi dan Potensi Kuliner SLEMAN, BERNAS -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Sleman menyelenggarakan Festival Desa Wisata se Kabupaten Sleman. Festival ini dikemas dalam bentuk gelar potensi desa wisata yang meliputi kuliner dan atraksi unggulan masingmasing desa wisata se Kabupaten Sleman. “Festival akan berlangsung selama dua hari yaitu hari Sabtu dan Minggu (19-20/11) sekitar pukul 08.00 WIB di Desa Wisata Sangurejo Desa Wonokerto Kecamatan Turi,” kata Dra Endah Sri
Widiastuti MPA, Sekretaris Disbudpar Sleman dikantornya, Kamis (17/11). Dikatakan Endah dalam ajang ini wisatawan dan masyarakat umum akan dapat mengetahui gambaran potensi unggulan dan kompleksitas masing-masing desa wisata Kabupaten Sleman. Selama dua hari tersebut akan diekspose potensi kuliner dan atraksi unggulan masingmasing desa wisata. Untuk aspek kuliner akan ditampilkan berbagai menu makanan ringan/ snack dan makan siang di masing-masing desa wisata, sedangkan untuk atraksi
unggulan berupa kesenian atau atraksi lain yang diunggulkan sepertinnya pertunjukan seni, simulasi pemandu atau penjelasan produk. Pada hari pertama Sabtu (19/11) Desa Wisata Sambi, Plempoh, Srowolan, Bokesan, Gabugan, Ledoknongko, Dukuh, Nawung, Garongan, Brajan, Sukunan, Tunggularum, Kadisobo II, Pancoh, Blue Lagoon. Dan hari kedua Minggu (20/11)Desa Wisata Ketingan, Malangan, Nganggring, Sangurejo, Mlangi, Palgading, Temon, Jethak II, Gamplong, Kelor, Rumah Domes, gro-
gol, Brayut. Endah menambahkan bahwa pada saat ini perkembangan desa wisata secara umum cukup menggembirakan. Hal tersebut dikarenakan semakin banyak wisatawan yang melirik desa wisata khususnya di Kabupaten Sleman untuk aktivitas wisatanya. Bahkan banyak sekolah-sekolah yang berasal dari kotakota metropolis menjadi pengunjung ulang (repeater) ke beberapa desa wisata di Kabupaten Sleman, diantaranya Jakarta, Tangerang, Surabaya, Kalimantan Timur dan lainnya. (nil)
Kejari Gencarkan Program JMS SLEMAN, BERNAS -Kejaksaan Negeri Kabupaten Sleman menggencarkan program jaksa masuk sekolah untuk memberikan pemahaman tentang hukum dan kejaksaan kepada para siswa. “Setiap bulan kegiatan jaksa masuk sekolah diselenggarakan di tiga sekolah jenjang SMP dan SMA,” kata Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Sleman Bambang Rudi Hartoko, Rabu. Menurut dia, selain siswa mulai dari kelas 1 sampai 3, program ini juga menyasar para guru di masing-masing sekolah. “Kami bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Sleman. Sementara baru di tingkat SMP dan SMA. Mungkin saja tahun depan diterapkan di SD mengingat kondisi yang saat ini rawan, seperti kasus penculikan dan kekerasan antarsiswa,” katanya. Ia mengatakan, sepanjang tahun ini, program jaksa masuk sekolah setidaknya telah diimplementasikan di 27 sekolah dengan peserta sekitar 2.500 siswa. “Materi yang disampaikan antara lain kenakalan remaja, dan bahaya pe-
nyalahgunaan narkoba,” katanya. Ia mengatakan, kegiatan jaksa masuk sekolah juga dimanfaatkan untuk mengenalkan tugas dan pokok fungsi kejaksaan kepada para siswa, sehingga mereka tidak lagi canggung berhadapan dengan aparat penegak hukum. “Selain itu, siswa juga mendapat pelajaran tentang seluk-beluk hukum sehingga harapannya dapat melakukan antisipasi tindak kejahatan sejak dini,” katanya. Bambang mengatakan, materi program jaksa masuk sekolah juga membidik persoalan pungutan liar (pungli) yang belakangan marak menjadi isu. “Pungli di sekolah perlu dicegah karena cukup rawan seperti dengan menggunakan modus pembelian pakaian seragam sekolah,” katanya. Ia mengatakan, respons pihak sekolah dirasa bagus terhadap penyelenggaraan kegiatan ini. “Para siswa kooperatif bahkan sering melontarkan pertanyaan yang kritis. Kejari Sleman juga memiliki program kantin kejujuran yang sejauh ini telah dikembangkan di empat sekolah tingkat SMA,” katanya.(ant)
BELUT GORENG
ANDREAS FITRI ATMOKO/ANTARA
Pedagang menjajakan kuliner belut goreng daganganya di Pusat Kuliner Belut Goreng Godean, Sleman, Kamis (17/11). Belut goreng yang menjadi kuliner khas Kabupaten Sleman itu dijual antara Rp 80.000 hingga Rp 120.000 per kg tergantung ukuran dan kualitas.
Angka Pernikahan MEA Perlu Dibumikan Dini Meningkat
DEPOK, BERNAS -- Pusat Studi Sosial Asia Tenggara Universitas Gadjah Mada menilai Pemerintah Indonesia masih perlu membumikan kembali Masyarakat Ekonomi ASEAN di kalangan masyarakat setelah satu tahun komunitas itu diberlakukan. “Sampai sekarang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) seolah-olah masih menjadi wacana pemerintah saja, saya kira (MEA) masih perlu dibumikan lagi,” kata Direktur Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) Universitas Gadjah Mada (UGM) Hermin Indah Wahyuni dalam “Symposium On ASEAN Community” di Kampus Pascasarjana UGM, Rabu. Menurut dia berbagai wacana dan diskusi mengenai MEA tidak boleh berhenti, melainkan masih perlu dipertajam dan diperluas lagi di kalangan masyarakat umum dan dunia bisnis. “Setelah satu tahun berjalan gegap gempita mengenai MEA seakan hilang, padahal justru baru mulai
memasuki tantangannya sekarang,” kata dia. Hermin mengatakan MEA merupakan gerakan bersama seluruh warga ASEAN sehingga seluruh lini masyarakat perlu dilibatkan. Ia mencontohkan, seperti di Thailand, pemaknaan MEA sebagai gerakan bersama itu antara lain diwujudkan dengan mewajibkan seluruh lembaga publik memasang bendera 9 negara ASEAN. “Meski terkesan simbolik, pengenalan bendara-bendera ASEAN membuat masyarakat Thailand terbiasa dan menganggap sembilan negara itu satu komunitas,” kata dia. Sementara di Indonesia wacana tentang MEA masih lebih banyak dikenal dari sisi persaingan atau tantangan yang menakutkan semata. “Kalau dibayangkan sebagai ketakutan maka akan menjadi ketakutan, tetapi kalau disiapkan dengan benar justru Indonesia akan berperan,” kata dia. Dari sisi bisnis, sesuai
kajian PSSAT UGM, menurut Hermin sebagian besar pengusaha juga masih belum memperhitungkan peluang dalam skala ASEAN. Mereka masih berfokus menggarap pasar nasional yang memiliki 250 juta penduduk. “Seolah-olah dengan diri sendiri saja kita sudah cukup karena pasar di Indonesia cukup besar. Namun demikian jika tidak (berhasil) justru kita akan dimanfaatkan sembilan negara ASEAN yang lain dan menjadi penonton,” kata dia. Simposium dengan tema “Persisting Hope and Anxienty” berlangsung 16-17 November di UGM itu, bertujuan mendiskusikan bagaimana harapan dan kecemasan yang ada sepanjang pelaksanaan MEA yang telah berlangsung sejak 1 Januari 2016. “Dari sini kami ingin melakukan refleksi satu tahun pasca diberlakukannya MEA dan bagaimana harapan serta kegelisahan dalam pelaksanaannya,” kata dia. (ant)
SLEMAN, BERNAS -Kejadian pernikahan di bawah umur di Kabupaten Sleman cenderung meningkat dalam kurun tiga tahun terakhir. Pada tahun 2014, tercatat angka pernikahan dini sebanyak 109 pernikahan dan tahun berikutnya melonjak menjadi 132 pernikahan. Sepanjang tahun 2016, setidaknya sudah ada 79 pernikahan di bawah umur yang terdata di Pengadilan Agama (PA) Sleman. Berdasar segi umur lebih dari 15 tahun, permohonan penetapan dispensasi hingga triwulan tiga sebanyak 3,22 persen lakilaki, dan 62,5 persen perempuan. “Pernikahan usia dini rentan terhadap berbagai masalah. Diantaranya kekerasan dalam rumah tangga, dan rawan menimbulkan penyakit reproduksi khususnya bagi perempuan,” kata Ahmad Mujahidin, Ketua Pengadilan Agama (PA) Sleman, Kamis (17/11). Menurut Ahmad, pernikahan dibawah umur seharusnya
Sumur Resapan Cegah Banjir
DEPOK, BERNAS -- Pusat Studi Bencana Alam Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menyarankan masyarakat membuat sumur resapan sebagai solusi efektif mencegah bencana banjir menjelang puncak musim hujan di daerah itu. “Khususnya di daerah padat penduduk, sumur resapan sebaiknya diperbanyak untuk mengurangi luapan air,” kata Djati Mardiatno, Direktur Pusat Studi Bencana Alam (PSBA) UGM, Rabu lalu. Djati mengatakan, banjir merupakan bencana yang paling berpotensi terjadi menjelang puncak musim hujan yang dis-
ertai dengan peningkatan cuaca ekstrem. Potensi bencana itu lebih banyak terjadi di wilayah padat penduduk atau perkotaan. “Selama cuaca ekstrem bencana banjir paling berpotensi selain tanah longsor dan angin puting beliung,” katanya. Penyediaan sumur resapan dengan diameter minimal 80 centimeter (cm) dan kedalaman 2-3 meter di setiap sudut bangunan publik atau pribadi mampu mencegah genangan atau bahkan banjir karena menyerap dan menampung setiap limpasan air. Seiring dengan terus bertambahnya tingkat kepadatan penduduk di perkotaan
yang disertai dengan pesatnya pembangunan, penyediaan drainase saja sering kali tidak optimal mencegah banjir. “Aliran air drainase ke sungai sering kali tersendat sampah,” kata dia. Menurut Djati, selain berfungsi mencegah banjir, sumur resapan juga dapat digunakan sebagai “bank air” untuk menampung air hujan sebagai cadangan pada musim kemarau. Pembuatan sumur resapan pada dasarnya juga diwajibkan bagi seluruh bangunan seperti perhotelan atau pertokoan sebagai persyaratan memenuhi Analisi Mengenai Dampak Lingkungan
dicegah. Untuk melangsungkan pernikahan, perlu pematangan calon mempelai secara jasmani maupun rohani. Hal itu diharapkan agar mereka dapat memenuhi tujuan luhur dari pernikahan, serta memperoleh keturunan yang baik dan sehat. Mengacu UU Nomor 1 Tahun 1974, pernikahan hanya diizinkan jika pihak pria telah mencapai usia 19 tahun dan pihak wanita berusia 16 tahun. Bagi calon mempelai yang belum mencapai persyaratan usia tersebut, pihak orangtua diharuskan mengajukan permohonan dispensasi kawin kepada Pengadilan Agama atau Mahkamah Syar’iyah. Anak perempuan yang menikah pada usia muda beresiko memiliki kesehatan yang buruk sebagai dampak dari melahirkan dini. Selain itu juga ada peningkatan resiko KDRT, gizi buruk, serta gangguan kesehatan seksual dan reproduksi. (nil)
(Amdal). “Air resapan ramah lingkungan karena tidak membiarkan air terbuang siasia mengalir ke sungai dan menjadikannya sebagai imbuhan air tanah dangkal,” kata dia. Selain mendukung pembuatan sumur resapan, menurut dia, Pemerintah Kota Yogyakarta juga perlu melakukan pengecekan kembali terhadap zona rawan banjir yang antara lain terpusat di sepanjang kawasan tepi Sungai Code, Winongo serta Gajah Wong. “Harus dilihat dan dievaluasi kembali apakah ada talud yang rapuh dan berpotensi ambrol,” ujarnya. (ant)
projotamansari
Jumat Pahing, 18 November 2016
Keberadaan NYIA Harus Direspon Positif BANTUL, BERNAS --Rencana pembangunan New Yogyakarta InternasionalAirport (NYIA) di Kulon Progo hendaknya direspon positif oleh Pemkab Bantul. Diharapkan Pemkab Bantul aktif mengambil peran agar mendapatkan kemanfaatan bagi peningkatan kesejahteraan rakyat Bantul sendiri. “Pemerintah daerah harus respon dengan rencana bandara baru di Kulonprogo karena muaranya adalah kesejahteraan masyarakat Bantul,” kata H Setiya, anggota Badan Anggaran DPRD Bantul, saat ditemui Bernas di kantornya, Kamis (17/11). Ia memberi contoh, Pemkab Bantul bisa aktif melakukan lobby agar jalur moda transportasi dari NYIA ke pusat kota Yogyakarta melewati pusat kota Bantul. Apakah itu berupa kereta api atau jalur bus. Dan ini sesuai dengan gagasan Ngarsa Dalem HB X untuk menjadikan pantai selatan sebagai halaman depan DIY. “Saya meyakini, pembangunan NYIA akan memberikan dampak pertumbuhan ekonomi
yang besar. Nah karena Bantul tidak dapat secara langsung, ya setidak-tidaknya bisa ambil peran sebagai supporting yang aktif. Sehingga kebagian manfaat yang besar,” katanya. Sejauh ini, pihaknya belum mendapatkan informasi yang komprehensif atas rencana Pemda Bantul dalam memanfaatkan keberadaan bandara baru tersebut. Padahal jika melewatkan jalur transportasi melalui Bantul, diyakini akan meningkatkan akses terhadap sektor pariwisata dan perdagangan Bantul, yang nota bene memiliki potensi yang besar. “Saya juga memiliki keyakinan akan memberikan dampak pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat Bantul,” katanya, Senada dikatakan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Drs Bambang Legowo MSi. Menurut Bambang Legowo, potensi wisata yang ada di kawasan selatan memang harus terus dipoles dan dikembangkan, sehingga kawasan selatan bisa maju dan berkembang. (sri)
Sehingga total barang bukti yang disita adalah 2,08 gram. Juga diamankan mobil Avanza warna silver Nopol B1040-MB yang ada di lokasi kejadian. Tersangka SYD dijerat pasal 112 ayat (1), pasal 114 ayat (1) Jo pasal 132 ayat (1) UU RI nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman pidana minimal 4 tahun dan maksimal 12 tahun. STJ dijerat pasal 114 ayat (1) Jo pasal 132 ayat (1) UU RI nomor 35 tahun 2009 dan ABW dijerat pasal yang sama dengan ST. Ancaman hukumanya penjara seumur hidup atau paling singkat lima tahun dan paling lama 20 tahun. (sri)
BANTUL, BERNAS -- Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul belum mendapat kejelasan mengenai pemanfaatan tiga bus yang dihibahkan Komisi Pemberantasan Korupsi ke pemerintah daerah ini. “Bus hibah dari KPK belum sampai sini (Dinas Perhubungan), apakah nanti akan diberikan ke saya atau tidak, saya tidak tahu, belum ada kejelasan,” kata Kepala Dishub Bantul Suwito di Bantul, Kamis (17/11). Tiga bus bantuan hibah lembaga negara yang bertugas memberantas tindak pidana korupsi itu telah diterima Pemkab Bantul pada awal November ini, serah terima kendaraan langsung dihadiri Bupati Bantul Drs H Suharsono. Kendaraan hibah KPK itu, menurut dia, saat ini masih diparkir di kompleks perkantoran Bupati Bantul dan belum dioperasikan setelah sampai di Kabupaten Bantul pada awal bulan ini.
“Bisa jadi tiga bus itu untuk bagian umum, bukan diserahkan ke Perhubungan (Dishub), karena bisa kita lihat kebutuhan transportasi di Bagian Umum Pemkab banyak,” katanya. Ia mengatakan, jenis bus yang dihibahkan tersebut merupakan bus yang memiliki kapasitas besar dan cocok untuk perjalanan jauh, serupa bus pariwisata, sementara yang diampu Dishub umumnya bus kecil. “Bus itu juga tdak cocok untuk bus sekolah, namun lebih cocok untuk transportasi jarak jauh. Kalau boleh kami minta bus kecil, kalau yang hibah dari KPK itu jenis besar,” katanya seperti dilansir Antara. Ia mengatakan, terlebih di wilayah Kabupaten Bantul ruas jalan yang ada tidak mendukung operasional bus tersebut, sebab tidak sebanding dengan ukuran lebar jalan yang cenderung sempit tidak seperti jalan lintas kabupaten. (*)
Jamkesda di Kabupaten Bantul mencapai Rp 15.219.000.000. Pihaknya pun akan menyortir peserta Jamkesda yang memiliki riwayat penyakit katastropik untuk masuk dan mendapatkan KIS. Sementara Kepala BPJS Kesehatan cabang Yogyakarta dr Sri Mugirahayu menjelaskan, saat ini memang masih ada kekurangan sebesar 22.400 jiwa yang belum didaftarkan Pemkab Bantul untuk mendapat KIS. Meski demikian, Pemkab akan segera menyerahkan kekurangan ini awal tahun 2017 mendatang. Di Bantul, pihaknya mencatata terdapat 50 persen lebih warga yang premi BPJS-nya dicover oleh pemerintah daerah setempat,” kata Sri. Hal ini karena, banyaknya penduduk di Kabupaten Bantul yang memang mendapatkan fasilitas BPJS dari Pemkab setempat. “Tunggakan di Kabupaten Bantul untuk yang BPJS mandiri juga termasuk minim sekali,” ucap Sri. (*/phj)
BANTUL, BERNAS --Penerima Program Keluarga Harapan di Kabupaten Bantul bertambah sebanyak 45 ribu keluarga pada November ini dari sebelumnya sekitar 34 ribu keluarga. “Untuk PKH (Program Keluarga Harapan) 2016, Bantul mau ditambah lagi jumlah penerimannya, tambahannya sebanyak 45 ribu keluarga,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bantul Mahmudi di Bantul, Kamis (17/11). Menurut dia, dengan penambahan penerima PKH itu, pada 2016 Bantul sudah dua kali mengalami penambahan penerima program perlindungan sosial yang bertujuan dalam mengurangi beban rumah tangga sangat miskin (RTSM) itu. Ia mengatakan data penerima PKH 2016 awal sekitar 13 ribu keluarga, sementara pada Oktober pemerintah pusat memberikan tambahan sebanyak
21 ribu keluarga, sedangkan pada November ditambah sekitar 45 ribu peserta. “Alasan penambahan penerima PKH ini karena banyak program yang digabung dengan tidak hanya bagi keluarga miskin yang punya anak sekolah, tetapi punya lansia terlantar, punya penyandang cacat (penca) berat dimasukkan sangat miskin,” katanya. Ia mengatakan meski pemerintah pusat memberikan jatah tambahan penerima PKH bagi Bantul, namun semua data tersebut belum tentu menerima program yang digulirkan, sebab masih perlu ada verifikasi ulang pada data keluarga miskin. “Mereka bisa menerima program kalau sudah selesai verifikasi, sebab setelah verifikasi kami usulkan ke Jakarta. Total se-DIY tambahan penerima PKH sekitar 185 ribu keluarga dan Bantul yang terbesar,” katanya.(ant)
Pemanfaatan Bus Hibah KPP Belum Dipastikan
SARIYATI/HARIAN BERNAS
TERSANGKA NARKOBA --Kasat Narkoba Polres Bantul AKP Rudi Prabowo SIK (kiri) menunjukkan barang bukti narkoba (kiri, sementara dua tersangka pengedar narkoba dihadirkan dalam dalam jumpa pers di Mapolres, Kamis (17/11) kemarin.
PNS Pengedar Narkoba Dibekuk
BANTUL, BERNAS -- Petugas Satresnarkoba Polres Bantul berhasil membekuk tiga pengedar dan pengguna narkoba, satu di antaranya adalah PNS berinsial AWF (41) yang beralamat di Ketapang Daya, Sampang, Jawa Timur. Dua lainnya yakni STJ (44) warga Dusun Kersen RT 06, Desa Bantul dan SYD (33) juga warga Ketapang Daya. Kasatresnarkoba Polres Bantul AKP Rudi Prabowo SIK dalam jumpa pers di Mapolres Bantul, Kamis (17/11) menjelaskan, Satresnarkoba Polres Bantul mendapat informasi dari masyarakat bahwa akan ada pengiriman barang jenis sabu ke wilayah Bantul.
“Selanjutnya petugas melakukan penyelidikan dan penghadangan di jalan yang akan dilewati. Namun ternyata orang yang diduga akan melakukan pengiriman barang sudah sampai di sebuah alamat,” kata Rudi. Tempat yang dimaksud adalah rumah STJ alamat Dusun Kersen RT 06, Desa Bantul dan dilakukan penggerebekan, Rabu (16/11) pukul 12.00 WIB. Di tempat itu petugas berhasil membekuk tujuh orang dan empat di antaranya dibebaskan setelah dilakukan pemeriksaan karena tidak ada keterlibatan mereka dalam tindak pidana penyalahgunaan narkotika.
Dalam penggerebakan petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa satu paket kecil sabu di celana SYD dan dua paket sabu serta pipet di dalam bekas bungkus rokok diatas lemari kamar. “Selanjutnya tersangka dan BB dibawa petugas ke Mapolres Bantul untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” katanya, Adapun baranh bukti setelah dicek memiliki berat 0,39 gram dalam kemasan plastik klip bening dibalut plester warna hitam dan dua paket serbuk kristal yang diduga jenis sabu dalam plastik klip bening seberat 0,82 gram dan 0,87 gram yang berada dalam bungkus rokok.
Dishub Antispasi Puluhan Ribu Warga Dapat KIS Gratis Penerima PKH Bertambah 45.000 Keluarga Pungutan Liar BANTUL, BERNAS --Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul berupaya mengantisipasi terjadinya praktik pungutan liar (pungli) oleh petugas lapangan dalam pengujian kendaraan bermotor di daerah itu. “Sudah saya tekankan, pokoknya tidak boleh ada, jangan sampai ada pungli dari petugas, dan kami sudah pasang spanduk di sekitar lokasi pengujian kendaraan bermotor,” kata Suwito, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul di Bantul, Kamis (17/11). Dia menjelaskan instansinya mendukung pemerintah pusat yang telah menggencarkan pemberantasan pungli di lingkungan aparatur sipil negara (ASN), bahkan di Bantul telah dibentuk Satuan Tugas Sapu Bersih (Satgas Saber) Pungli. Pihaknya mengakui potensi praktik pungli rawan terjadi di lapangan, seperti dalam pen-
gujian kendaraan bermotor. Di wilayah Bantul terdapat satu tempat untuk pengujian kendaraan bermotor, yaitu di Jalan Parangtritis. “Spanduk sudah dipasang di dekat PKB (pengujian kendaraan bermotor, red) Jalan Parangtritis, tulisannya seperti ‘jangan lewat calo dan urus sendiri’ dan ‘bayar sesuai retribusi’,” kata Suwito seperti dilansir Antara. Setelah ada kebijakan dari pemerintah untuk pemberantasan pungli, pihaknya langsung konsolidasi di tingkat internal dinas, supaya jangan sampai ada praktik pungli apapun bentuknya karena dilarang pemerintah. “Kalau ada yang melakukan, tangung jawab sendiri dan saya sudah sampaikan berkali-kali. Sesuai aturan kalau ada (PNS pungli, red.) kita rotasi dulu, sambil menunggu seandainya ada sanksi dari urusan kepegawaian,” katanya. (*)
BANTUL, BERNAS --Dinas Kelautan dan Perikanan (KKP) Kabupaten Bantul mengusulkan sebanyak 102 nelayan dari daerah itu untuk memperoleh asuransi program Kementerian Kelautan dan Perikanan. “Untuk asuransi nelayan program pemerintah pusat itu pengajuan kami sebanyak 102 nelayan, dari jumlah itu yang belum pernah dapat asuransi 62 nelayan,” kata Yuswarseno, Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Bantul, di Bantul, Kamis (17/11). Menurut dia, pemerintah pusat melalui KKP mulai tahun 2016 menggulirkan program asuransi nelayan, sehingga pemda diminta melakukan inventarisasi nelayan untuk diusulkan di-’cover’ dalam program asuransi tersebut. Dari seluruh nelayan di pantai selatan Bantul yang berjumlah 577 nelayan diakui hanya 102 nelayan yang diajukan untuk dapat asuransi program KKP, sebab ratusan nelayan sisanya mengaku sudah punya asuransi lain. “Dari total 577 nelayan yang sudah dapat asuransi dari DIY berjumlah 153 nelayan, asuransi dari provinsi (DIY) ini berlaku
dari 2015 sampai 2017. Sementara asuransi nelayan dari pusat baru tahun ini kami ajukan 102 nelayan,” paparnya. Menurut dia, ada perbedaan dalam asuransi nelayan program KKPdengan asuransi nelayan program Pemda DIY, yang mana nilai klaim santunan bagi nelayan dari APBN maksimal sebesar Rp 200 juta, sementara dari DIYsekitar Rp 25 juta. “Nelayan yang diusulkan yang belum dapat asuransi pemerintah. Asuransi baik dari pusat dan provinsi sama-sama gratis, hanya yang dari pusat pertanggungan bisa sampai Rp200 juta ketika ada kecelakaan hebat,” ucapnya. Yuswarseno yang dikutip Antara mengatakan, meski sudah mengajukan 102 nelayan Bantul untuk dapat asuransi KKP, namun sampai saat ini masih dalam proses verifikasi di tingkat pusat, sebab ada kriteria nelayan yang bisa mendapat program tersebut. “Persyaratan utamanya benar-benar nelayan warga Bantul, punya kartu nelayan dan tidak dalam tanggungan pemerintah. Pemerintah sudah menunjuk lembaga asuransi untuk program asuransi nelayan ini,” tuturnya. (*)
Ratusan Nelayan Diusulkan Dapat Asuransi
BANTUL, BERNAS --Sekitar 2.100 warga Bantul yang mendapat jaminan kesehatan daerah (jamkesda) diikutkan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mulai 31 Oktober lalu. Pemerintah Kabupaten Bantul menganggarkan Rp 98 juta untuk pembiayaan warga yang mendapat Kartu Indonesia Sehat (KIS) ini. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul drg Maya Sintowati Pandji menjelaskan, saat ini Pemkab Bantul baru bisa mengikutsertakan 2.100 warga untuk mendapatkan KIS. Dari 2.100 wargta ini, mayoritas yang diikutsertakan adalah warga yang memiliki penyakit katastropik atau penyakit berbiaya tinggi dan secara komplikasi dapat membahayakan jiwa seperti jantung, ginjal, cuci darah rutin dan sebagainya. “Kami menyeleksi peserta Jamkesmas yang memiliki riwayat penyakit katastropik . Pada Januari 2017 kami juga akan mengalihkan sekitar
22.400 peserta Jamkesda untuk mendapatkan KIS. Jadi targetnya ada 23.500 jiwa yang akan mendapat KIS,” ucap Maya di sela-sela peluncuran Kartu Indonesia Sehat (KIS) APBD dan Profil PDBT di Gedung Induk Komplek Parasamya Bantul, pekan lalu. Dia menjelaskan, pengalihan peserta Jamkesda ke KIS ini dimaksudkan untuk lebih bisa meng-cover kebutuhan kesehatan warga penderita penyakit katastropik ini. Meskipun plafon anggaran yang dikeluarkan APBD antara Jamkesda dan KIS juga sama. “Jadi, 23.500 target kami yang akan mendapatkan KIS ini kami seleksi dulu riwayat penyakitnya. Selain itu,warga miskin yang ter-cocer dari pendataan pun bisa kami ikut sertakan,” kata Maya seperti dikutip dalam bantulkab.go.id, Kamis (17/11). Sejauh ini, menurut Maya, ada 121.666 jiwa yang masuk dalam Jamkesda hingga tahun ini. Adapun anggaran untuk
TAS KULIT Perajin menyelesaikan pembuatan tas kulit di sentra kerajinan kulit Manding, Kamis (17/11). Kerajinan tas berbahan kulit sapi tersebut dijual seharga Rp 100 ribu sampai Rp 1 juta dan dipasarkan ke sejumlah negara seperti Jepang, Korea, Australia hingga Amerika Serikat.
HENDRA NURDIYANSYAH/ANTARA
,WOŏCV 2CJKPI 0QXGODGT
#%%'514+'5
$'0)-'.
+0(14/#5+
-4'&+6 /74#*
2TQOQ 2$ " OCJ " OCJ " OCJ " OCJ " OCJ " :KCOQK 46 " 8+8#0 46 " 46 " 5724 9+&' " (+5*';' " .'& UVKM " 2GPICODKNCP OKPKO REU %2 2+0 (
#0 $NC\GT $GPIMGN 1PFGTFKN -JWUWU1RGN $NC\GT &CP %JGXTQNGV ,QILC *2
,CUC 6WVWR -CTVW MTGFKV -6# $C[CT NWPCU .GICN (KVTKOGIC
2UVK%CKT *T+PK ,OKPMP$2-$ /VT /DN0Q5WTXGK 0Q2QV 4UOK #OCP 2NCV 0QP#$ $KUC ;QI[CMCTVC
$'0)-'. /1614
,#5# #0)-76
+06'4+14 /1$+. %#- 47-+0 /GNC[CPK 2GODWCVCP ,QI /QDKN 2NCHQP &CUDQT -CTRGV 5VKT FNN ,N +OQIKTK $CTCV -/ 0Q ,QVCYCPI $CPIWPJCTLQ 5GYQP $CPCVWN UGNCVCP 2CUCT 6GNQ 6GNR
#%
Œ 074 /1614 Œ
/GNC[CPK 5GTXKEG UGICNC OGTM /QVQT 5RCTGRCTV 2TGUU 2QTQM $QF[ +PVCNCUK 5RWNN FNN ,N -CNKWTCPI MO 4KPI 4QCF 7VCTC -GPVWPICP ;QI[CMCTVC 5GDGNCJ DCTCV $CPILQ -GPVWPICP 6GNR /#,7 /1614 5GTXKEG 1NK URCTG RCTV 8CTKCUK VGTKOC UGTXKEG 6155# 4QFC VKIC UGT XKU DGTICTCPUK ,N ,QILC 5QNQ -O 0Q 6GNR DCTCV -4
241610 #% #761 %#4' ,N 9QPQUCTK -O )CPFW ;M 6GNR 5RGEKCNKU #% /QDKN $WU 4WCPICP /GNC[CPK $QPIMCT RCUCPI #% UGICNC OGTM 'OGTIGPE[ LCO
#*.+ 57/74 9% #JNK 5WOWT DQT UWPVKM UGTXKU UGFQV 9% UCNWTCP DWPVW RQORC CKT 2CM &7. 6CLGO ,N )QFGCP ,N 9CVGU UIT
#*.+ 57/74 $74 )#.+ UFV 9%UCN DWPVW UXU RQORC 2 0WT -CTCPI /CNCPI ,N )GLC[CP ;QI[CMCTVC
5GFQV YE DWPVW . UWOWT FCNCO O *WD ICTCPUK 2 9KFK 2QIWPI ,CMCN CNCV UGPFKTK
$#6+2GPIGP DWCV 2CMCKCP FI OQVKH [I PIICM RCUCTCP *WD -7/ $#6+5*12 ,N 4KPFCPI -CUKJCP $CPVWN
UGNCVCP $CPILQ -CUKJCP 6GNR 9# 2KP $$ ( # 6GTKOC RGUCPCP RCTVCK $GUCT -GEKN
$#0)70#0 )#,#* /#&# );257/ $#,# 4+0)#0 ,WCN DJP ROUCPICP JTI VTOTJ &+; ,N 9CVGU MO -CFKRKTQ ;QI[CMCTVC
#TUKVGM DU FVI IDT F KOD TCD TD O $QTPI TOJ TGPQ VGPCIC DGUCT MGEKN * 2+4#/+&
-QPVTCMVQT U[CTKCJ OGTGPECPCMCP OGPIGTLCMCP DCPIWPCP TOJ TWMQ MCPVQT FNN FKMGTLCMCP FIP COCPCJ RNWU NCRQTCP MGWCPICP NGPIMCR FKVCPICPK KPUKP[WT VGMPKM UKRKN DGTRINO
$'0)-'. /1$+. 2416'%6 #761 %#4' 5'4 8+ %' ,N $CPVWN 0Q &WMWJ ;M 6GNR *QVNKPG 2QNGU EWEK OQ VQT OQDKN DGPIMGN QXGT JQWN VW PG WR MCTDW KPLGMUK QNK FCP NCKP NCKP
5YCNC[CP RKPVW LCVK TD OCJQPK TD MWUGP LCVK TD O /WNKC ,CVKLQILCMCTVC
7PKQP )[RUWO 5QNWUK 7 4WOCJ #PFC2NCHQP 2TCVKUK 4WCPI5VWFKQ *WD ,.9CVGU -O -CNKDC[GO ;QI[CMCTVC
7& &9+ ,#;# ,N +OQIKTK $CTCV -O 4CPFWDGNCPI 0Q 6GNR /GP[GFKCMCP $CJCP DCPIWPCP UGOGP DGUK ICORKPI OKN DCVW DCVC RCUKT DCVW RQPFCUK DCVCMQ FNN FCP ,WCN VCPCJ RGMCTC PICP NWCU O JCTIC LWVC O 0GIQ NQMCUK &U 5QICP 6GOQP 9C VGU VKODCPICPMGUGNCVCP O
-C[W2KPWU OWTCJ RKPWU OWTCJ DWM VKMCP DCPFKPIMCP FGPICP VQMQ NCKP MCOK NGDKJ OWTCJ
$+41 ,#5# $+ 4GRTGUGPVCVKH WTWU *CM %KRVC RCVGP OGTM *1 5+72 5+7,- 6&+ 6&2 +/$ 26 %8 JCNCN 7-. 72. NCR 2CLCM 2GECJ VCPCJ RGPIGTKPICP +26 +2#- *
2GTK\KPCP 7& %8 26 *1 0292 2-2 5+72 6 &) 6&2 6&+ +/$ 2CVGPV /GTM &CICPI +7+ %8 #/)
$'0)-'. 6CODCN $#0 $7&+ /GP[GFKCMCP 8GNI $CP FCP OGNC[CPK VCODCN DCP *WDWPIK $WFK FK CVCW NCPIUWPI MG LN $CPVWN MO WVCTC IGTDCPI MCUQPICP DCTCV LCNCP
6GNCJ JNI 560- 0QRQN #$ %, C P 5KVK <WDCKFCJ F C 5QPQUGYW 4V 0IGUVKJCTLQ -CUKJCP $CPVWN
6GNCJ JNI 560- 0QRQN #$ %0 C P -WP /CTUKPK F C 2GTWO 2KUQPKC # 2QLQM 6K[CUCP 4V %% &GRQM 5NGOCP
%#6'4+0)
6GNCJ JNI 560- 0QRQN #$ )6 C P /WJCOOCF #TKU F C -CNCPICP $CVWTGVPQ $IVR $CPVWN
Œ 4'<# %#6'4+0) Œ /GNC[CPK ECVGTKPI CNCV RGUVC -CTCPIIQPFCPI 4V 2GPFQYQ JCTLQ 5GYQP $CPVWN 6GNR (CZ *2
%'/2#-# %CVGTKPI ,N +OQIKTK $CTCV -O ,QVCYCPI [M 6GNR
2+0 $$ & #& ($ EGORCMCLQILCG OCKN EGORC MCLQILC"IOCKN EQO /GPGTKOC 2GUCPCP 2CTVCK DGUCT MGEKN 2TCUOCPCP PCUK DQZ UPCEM DQZ WPVWM RGTPKMCJCP WNVCJ TCRCV FNN *CTIC VGTLCPIMCW CPFC 5/5 VGNRQP MCOK FCVCPI
6GNCJ JNI 560- 0QRQN #$ #6 C P ;WNKCPVQ F C 5GODWPICP $CPIWPLKYQ -CUKJCP $CPVWN
6GNCJ JNI 560- 0QRQN #$ :6 C P 5[CTKHCJ .WVHKCPC F C 5QTQ IGPGP 6KODWNJCTLQ 5GYQP $CPVWN
6GNCJ JNI 560- 0QRQN #$ ;. C P 5QNKEJWP F C 5GRCTCPICP 5COKICNWJ -WNQPRTQIQ
Œ #/'. (#5*+10 Œ /GP[GFKCMCP -GDC[C GPEKO DCJCP MCVWP UCPVWPI VCRGPVC 7- UCORCK LWODQ /GPGTKOC RGUCPCP RGO DWCVCP WPVWM UGTCICO #NCOCV .CPVCK $NQM $+ .QU 0Q /GVTQ $GTKPIJCTLQ ,N 2CVCPI RWNWJCP 0Q ;M
*16'. $#.'%#674 +0 2TQOQ TD 1PN[ 4QQO ,N 9CVGU MO ;QI[CMCTVC VGNR RKP # E
$'4.+#0 *16'. ,N 2CUCT -GODCPI ;M 6GNR ;M
Œ 0+6+274#0 2'4/#+ Œ *16'. 0KVKRWTCP ,N 9CVGU -O ;M 6GNR (CZ
9#*;7 .15/'0 ,N 2CUCT -GODCPI 0Q # ;M 6GNR ;QI[CMCTVC
-'%#06+-#0 .WNWT +DW [CPI FKRTQUGU CNCOK UET VTCFKUKQPCN WVM MWNKV UGJCV KPFCJ *WD RKP DYGD YYY NWNWT KDW QHHKEKCN EQO KPVTCICO NWNWT KDW QHHKEKCN
Œ )4#*# -757/# Œ -WUWOC /QO CPF $CD[ %CTG $GCWV[ 5CNQP DGTCFC FKLCNCP $CP VWN MO &KTQ 2GPFQYQJCTLQ 5G YQP $CPVWN ;QI[CMCTVC /GNC[CPK $C D[ 5RC -KFURC /CUCIG .WNWT %TGCO DCTVJ *CKT /CUM *CKT 5RC FCP RGNC [CPCP (KUKQVGTCRK
&KUEQP
-'5'*#6#0 &KCDGVGU 5VTQMG ,CPVWPI #UCO 7TCV 2CVCJ VWNCPI #PFC UCMKV UWFCJ FK 45 VCRK ICM UGODWJ ! -COK RWP[C MQPUGR MGUGJCVCP P[C -QPUWNV )TCVKU 6FM CFC [I UKC UKC FCTK UGDWCJ KMJVKCT KPIKP UGODWJ +PU[C #NNCJ %2 RKP %&' '
-74575 -74575 56+4 /1$+. 76#/# 6GTOWTCJ FKLQILC 'TVKIC #XCP\C :GPKC TD LCO ,N /QPLCNK 0Q # 7VCTC 2QO $GPUKP %2 ;QI[CMCTVC
+0(14/#5+ $CTCPI $GMCU FCP -NKVKMCP Œ $#$' -'.+- Œ ,N $GUQNG 4C[C # 6TKJCPIIQ 6GNR ;QI[CMCTVC
$GNWO DKUC P[GVKT )CNCWWW 0CUYC UVKT UQNWUKP[C *WD 9# RKP $$ G C
5CCVP[C RWP[C DKUPKU UGPFKTK OQFCN LWVCCP WPVWPI TD DCJ MCP LWVCCP /KPCV JWD (CSKJ 9#
2GPFCHVCTCP /WTKF $CTW .2- #FC PC &CPEGT CPCM TGOCLC ,N /CYCT $CEKTQ 0Q 6GNR ;QI[CMCTVC
)'&10)-70+0) *16'. ,N )GFQPIMWPKPI # ;QI[C 2J
2GPFCORKPICP PCKM VWTWP DGTCV DCFCP UGJCV FT RGP[CMKV MKCP UPCPIDRWCUC MJU OWUNKOCJ *WD ;QI[CMCTVC
5QNWUK 5WRTCPCVWTCN 2GNGV 2GNCTKU #ORWJ $GFCJ #WTC 2WVGT )KNKPI -CTKT ,CDCVCP ,QFQJ +PFGTC -G $WPIMCO -CUWU $WCPI 5KCN 7UKT ,KP 5CPVGV 2CICT )CKD $GPFC $GTVWCJ 2GUWIKJCP *WD ,. +OQIKTK 6KOWT 0Q ( )KYCPICP ;- 6GNR YYY ICNGTKOKUVKM EQO
&KDWVWJMCP VGPCIC WPVWM #NWOK PKWO -CEC 5[CTCV NCMK NCMK DGTRGPICNCOCP *WD
$VJ 5IT 5QRKT 2TKDCFK 2TKC %CMCR &GFKMCUK 6KPIIK RWP[C 5+/ # 2GPF 5/# 5FTLV 5KCR .GODWT .T -QVC %8 .MR * 26 )QNFGPKPFQ .GUVCTK ,N 44$TV -O 0Q 6NR ;QI[CMCTVC
&KDWV -T[YP -GDTUKJCP 5TCDWVCP 2GPIKPCRCP +UNCO 5JQNCV 4LP ,LT 6FT &NO /CZ VJ /KP5.62 5GFG TCLCV *WD +PVGTXKGY 0QX
,WCN DGNK UGRGFC OQVQT UGICNC OGTM %CUJ -TGFKV #5# /QVQT ,N +OQIKTK $CTCV -/ ,QVCYCPI $CPIWPJCTLQ 5GYQP $CPVWN 6GNR
/1$+. &+,7#.
& UKTKQP #6 RWVKJ UGTK VGTVKPIIK / 6X UGPUQT RCTM HQINCOR KUVY LN 9PUT -O PQ TKPITQF MG VOT O
5KTKQP 6J #$ 6IP /CPWCN /UJ 1TKIKPCN * 2GTWO 2GP FQYQ #UTK # ,. $PVN -O -G $CTCV
#NN0GY:GPKC 4 &NZ #$ 5NOP#UNK +EG $NWG 1TK .WCT&NO * LV-JWUWU -TGFKV *WD ;QI[CMCTVC
6GTKQU 6: 6J #$ $VN *KVCO /GVCNKM -O TD 1TK .WCT &CNCO *CTIC0GIQ *WD
'URCU #UNK #$ $QF[ -NGPI 2CLCM$CTW LV 'URCU ## 1HH VJ #%&QDGN$NYT 84 46 LV
*10&# &LN %48 . #6 *KVCO -O TD UTXE TGEQTF LV PGIQ * *QPFC EKV[ XVGEJ CUNK CD KUVKOGYC RCLCM DT MO FKMKV OG TCJ *WD
%KV[+ &5+ #$ 5NOP 2LM $TW 1TK. & 5IV 6TYV .QY-/ /PWCN 5NXT5VQP LV0I ,. /IN -O 6GNR
(TGGF 25& 2WVKJ /WVKCTC #FC -COGTC ,QM#UNK -NV 84 2LM2LI 2NCV,CVGPI LV 0GVV-TFV *WD ;QI[CMCTVC
$7 ,C\\ 45 /CVKE 6J 5KNXGT *TI LV (GTKQ/CVKE5NXT LV #02ODNK 5OWC6I 1TU %CV *WD ;QI[CMCTVC
/+657$+5*+ %QNV &KGUGN 'PIMGN 27 6J -WPKPI2NCV & 2CLCM -KT *KFWR $CM 6TKYC[ *I LV
0+55#0 )TCPF .KXKPC :8 #0 5PFTK /CPWCN /UJ 1TK 2GTWO 2GPFQYQ #UTK # ,. $PVN -O -G$TV
57<7-+
-1/276'4 #JNK UGTXKEG RTKPVGT +PMLGV .CUGT LGV .CRVQR %27 .%& 2TQLGEVQT /QPKVQT 4GHKNN 6KPVC 6QPGT UCVTKC EQORWVKPFQ *R
-4'&+6 /74#*
-CTKOWP 6J $QF[ +PVGTKQT 1TKUKPKN 6GTCYCV *WD ;QI[CMCTVC
'TVKIC ): *KVCO #UNK 5NOP 6I .QY-/ 1TK. & 5IV6TYV /PWCN (WN8CT LV0I ,. /IN-O 6
$RT/CFCPK MTFV DWPIC OWTCJ RTQUGUERV LCOKPCP UGTVHMCV DRMD DU VCMGQXGT * ;QI[CMCTVC
-CVCPC #$ 1TKUKPKN .WCT &CNGO $CP 6GDCN ,WCN %GRCV * LV *WD ;QI[CMCTVC
$VJ &CPC %GRGV! /CZ *T %CKT ,COKP MCP $2-$ /VT /DN 5GTVKHKMCV 4WOCJ 6CPCJ #PFC -G 0QGK ;QI[CMCTVC
,. %RV -CTKOWP ): %QMNCV /GV 6J * LV -CVCPC ): *KVCO /GV 6J *I LV 5OWC 1TU %CV
#I[C 2WVKJ 64& 5RQTVKXQ #WVQ OCVKE #& 2CLCM$CTW )TKUU 6IN 0QX-O TD LV0GIQ *WD ;QI[CMCTVC
2'0,#*+6
47#0) 75#*#
6#0#* &+,7#.
#$#&+ 6#;.14 /GPGTKOC UGICNC OCECO LCJKVCP 5GTCICO 5GMQNCJ -CPVQT ,CU 8GTOCZ ,WIC OGPLWCN DGTDCICK LGDKU MCKP +/')1 *7)1 FNN % 2 #NCOCV ,N /CIGNCPI MO &GPIIWPI 6TKFCFK 5NGOCP UGNCVCP 1NKXG %JKMGP
47 LV O .V VR LN 2TCOD 2K[PICP O .V -NUP LV O LV LN YPUTK MO O LV LN 2TCOD 2K[WPICP *WD
,N ERV 6PJ .V O 5*/ O FMV720,N #OCTVC )I 2NQPIMQYCVK 2WNQFCFK 5GVWTCP &GRQM 5NOP ;QI[CMCTVC
6QMQ FRP MCORWU 56+-'5 #KU[K [CJ OWTCJ $7 *R LV UKCR RCMCK O ND O VGNR
6JRGM O LV O LV UWODGTMKFWN DGTDCJ O LV LN ODN UKORCPICP
5#.10
&KLWCN VCPCJ FK UKFQMGTVQ )QFGCP NWCU / JCTIC / JWD
2'0)1$#6#0 2+,#6 64#&+5+10#. /GNC[CPK 2KLCV MGTKM RKLCV ECRGM NWNWT #NCOCV 6KOWT DCPILQ &GPIIWPI OGVGT ,N )KVQ )CVK
#XCP\C ) QTK -O TD WVWJ UMC NKOUP HWNN MGTKPI JNU $TV $QPDKP LN /QP FQNKMQ )I RWPQMCYCP 7J $
/GPIQDCVK 'FKPK .U[CJYCV +ORQVGPUK FKLOP 'PLQ[ MJU DRM *WD /DCM 5CPVK 9+$ DKUC FRIN
#XCP\C &2 LV #);# &2 LV %CN[C &2 LV &KUEQWPV #MJKT 6CJWP * .GPP[
2TQOQ 6Q[QVC #MJKT 6CJWP %CN[C #XCP\C #);# %CUJ -TGFKV $KUC6WMCT6CODCJ *WD $CIWU ;QI[CMCTVC
-KLCPI -TKUVC &KGUGN 6J 6[RG 6GTVKPIIK &K -GNCUP[C +UVKOGYC LV0GIQ *WD $U -TFV 66
;CTKU # 6 2NCV $ *KVCO -O TD +UVY LV 0GIQ * 5KCR $CPVW /WVCUK $U%CUJ -TGFKV
)TCPF +PPQXC &KGUGN #$ 9CTPC#DW #DW /GV -O TKDW /UJ 1TKIKPCN *WD ;QI[CMCTVC
/1$+. &+5'9#-#0 /W[KPI 5GYC *KCEG R 5RKT $$/ 9KHK #MWC$WNCP 2TQOQUK &KUMQP TD JCTK
5JCHCC 6TCPUR OGP[GYCMCP OQDKN FI VPR UQRKT *WD
#PCU 4GPV /DN /VT %QP%CV ,CMCN-O #VT ,R VFI VPR 5QRKT (CFNK %CT 4GPVCN #XCP\C %QP FQPI %CVWT RCMCK UQRKT JWD
#4+ 64#05 #XCP\C 5KGPVC (QT VWPGT %QOWVGT *KCEG
)TGUKMC 6TCPURQTV UGYC DWU ODN OGFKWO UGCV OKETQ NQPI UGCVUJQTV UGCV +PQXC #XCP\C :GPKCFNN *WD ;QI[CMCTVC
#UGNKC 0GY#XP\ 0GY+PQXC 0GY ,C\\ #UGNKC ;CTKU :GPKC .WZWT[ #RX #UGNKC )/ RKEM7R )/ $QZ '.( .WZKQ #UGNKC 6TCXGNNQ 6;6 MQOWVGT 6TWM 25 #UGNKC 'PIMGN $QZ (QTVWPGT #NRJCTF #UGNKC 5KCR CPVCT YYY UGYC TGPVCNOQDKNLQILC EQO
126+ 126+- 57-5'5 ,N )CPFGMCP .QT 0Q ;QI[C MCTVC 6GNR 6GTKOC #UMGU ,CO 5QUVGM +PJGCEVJ
;1);# 126+ ,N % 5KOCPLWPVCM 6GNR ;QI[CMCTVC
126+- #4+( ,N -*# &CJNCP 0Q 6GNR ;M ,N /6 *CT[QPQ 0Q ,N )QFGCP MO 6GNR
5'/$#&# 126+,N 2TQH ;QJCPGU * 5CICP VGNR ;M
574;# #)70) 126+ ,N 5WNVCP #IWPI 0Q 6GNR ;QI[CMCTVC
$WPIC &CWP OUI .QN[ /C[C (CP[ .KVC 9KPC TCOCJ HWN #% 44WVT DTV 720 F GGEH
$WPFC 2KLCV RTQH TCOCJ )CRWTC 5CPCVCFCTOC VGORCV UGNV LNP 44 7VT *2
2'0&+&+-#0 .25&/ '&1%1/ 6GTCMTGFKVCUK $#0 .-2 2WUCV RFFM -QOR -QOR RGT MP VQTCP MQOR )TCHKU -QOR #MWP VCP UK #WVQECF &GUCKP YGD 6GMPKUK 0252 5WOWT CP 2CNDCRCPI $CPVWN &+;
2'4%'6#-#0 5RGEKCNKU EGVCM HWNEQNQWT QHHUGV EGRCV COCP *WD 2GTE 0IGMUK IQPFQ DWMVKMCP
2'4*+#5#0 6QMQOCU .QICO/WNKC ,N # ;CPK ;M JCP[C MCOK [I WVCOC MCP MYCNKVCU FKLCOKP RGPIGO DCNKCPP[C MQNGMUK NGPIMCR OGPLWCN RCNKPI OTJ OGODGNK FGPICP JCTIC VKPIIK 6TKOC DCTCPI MGODCNKCP FCTK 6QMQ NCKP
6QMQ /CU )CFLCJ /CU ,N -GVCP FCP ;M OGODNK GOCU JTI6IIKVTOC RGPIGODCNKCP VM NCKP MQ NGMUKNMR 6TKOC LWCN DGNK DGTNKCP $WVWJ WCPI VWPCK MCOK UKCR OGO DCPVW
4+#5 4'0))#0+5 4KCU 2GPICPVKP 9GFFKPI 2CEMCIG ,N +OQIKTK $CTCV -O ,QVCYCPI $CPIWPJCTLQ 5GYQP $CPVWN 6GNR 9# 5RGEKCN /GNC[CPK 4KCU 2GPICPVKP &GMQTCUK 2GNCOKPCP %CVGTKPI 5GTXKEG /% 1TCP 6WPIICN 5QWPF 5[UVGO 8KFGQ FCP (QVQ
47/#* /#-#0 /#674 6'0)-;7 #[CO 2II -NV )WTCOK WVWJ TD 0CUK $QZ TD 5PCEM TD 2UP 5MTI 6GNR (TGFKXT[
Œ IWFGI ;7 &,7/ Œ /CW QNGJ QNGJ MJCU ,QILC ! ;W &LWO RWUCV VGORCVP[C *WD -CTCPICUGO ODCTGM %6 +++ ,N -CNKWTCPI MO ;QI[CMCTVC 6GNR *2 $WMC 9+$ 2GUCP FCRCV FKCPVCT UCORCK MGVGORCV VWLWCP
Œ IWFGI ;7 &,7/ Œ /CW QNGJ QNGJ MJCU ,QILC ! ;W &LWO RWUCV VGORCVP[C %#$#0) ,N .CMUFC #FKUWEKRVQ MO ;QI[CMCTVC UCORKPI *QVGN 5JGTCVQP LCO DWMC 9+$ 6GNR *2 2GUCP FCRCV FKCPVCT UCORCK MGVGORCV VWLWCP
2#4(7/ ,WCN 6GZCRQP /GVCPQN $KDKV 2CTHWO 5QFKWO 5WNRJCVG ITQUKT %2 ,N $CPVWN MO &KTQ $CPVWN ;QI[CMCTVC
24+06'4 ,1),# +0- 4GHKNN VKPVC VQPGT KPHWU UGTXKEG RTKPVGT .#2612 ,N /C IGNCPI MO RQLQM DCPILQ WVCTC #NKXG %JKMGP % 2 RKP $$ H
2'0,#*+6 % , 6CKNQT /QFKUVG ,N $CPVWN -/ 0[GOGPICP $CPVWN 6GNR /GPGTKOC ,CJKV 2TKC 9CPKVC 5GICNC /QFGN 5GFKC #PGMC OCECO DCJCP ,GCPU .QTGPI 5GTCICO 5GMQNCJ 5GTCICO -CPVQT $CLW %GNCPC ,CMGV 4QM 2&. 2&* ,GCPU 2GTOCM ,GCPU VQVC DKCUC $CLW -CQU 4GUNGVKPI ,CMGV %GNCPC 6CU
/GPGTKOC 2GTOCM FCP ,CJKVCP DGTDCICK OQFGN FCP DGDCICK LGPKU DCJCP $CLW %GNCPC ,CMGV 4QORK 2&. 2&* 5GTCICO 5GMQNCJ -CP VQT *WDWPIK $#0&70) ,'#05 ,N 2CTCPIVTKVKU -/ 0Q 6GNR
(QTVWPGT 2VJ #WVQOCVKE 806 64&5RQTVKXQ &KUGN6WTDQ #& /# -O TD /UJ-[M$TW LV0I
#ECTC 5GOKPCT +MNCP 6CNM 5JQY CPFC OCW FKNKRWV FKVC[CPIMCP FK 4$ 68 ! *WD $+07#0) 5#6+ 241 &7%6+10 %2
.2- 7PKICOC DWMC MGNCU DCTW RTQIO 6J /WNVKOGFKC 6GTRCFW VGMPKUK DN2GTMCPVQTCP /WNVKFUIP &TCHVGT 5MGVEJ7R .CRVQR *R #WVQECF 2GOGVCCP /[QD 'FKV 8KFGQ ,N /C[LGP $CODCPI5WIGPI 6NR ;QI[CMCTVC
&KDWV MCT[ YCVK OCMU VJ 2GPFM OKP 5/# NOT MG -WTPKC /WUKM ,N ,GPF 5WFKTOCP 0Q ;M
&#+*#657
*16'.
/1614 &+,7#.
-.+0+-
&DWV UIT RNCVKJ UVKT/QDKN OCZ VJ RINO .OT 0CUYC UVKT ODN ,N -GPCTK /KNKTCP 6KOQJQ +PHQ
6GNCJ JNI 560- 0QRQN #$ +6 C P 6WVWV 9KLCPCTMQ F C 0KVKRTC[CP 0IGUVKJCTLQ -CUKJCP $CPVWN
$2/ Œ 2'4/#6# 5#4+ Œ ,N ;WFKRCVK $ /CPECUCP -KFWN
4KPI 4QCF 7VCTC %QPFQPIECVWT )TK[C 5GJCV +PFQPGUKC 5NGOCP 6GNR *2 /GNC[CPK -$ $CD[ 5RC 6TGCVOGPV RKLCV DC[K $WMC LCO
&KDWVWJMCP MCT[CYCVK WPVWM MCPVKP OKPKOCN 5.6# WOWT OCZK OCN VCJWP LWLWT EGMCVCP JWDWPIK
&KDWV 5ITC 6GMPKUK #UU 6GMPKUK #%/QDKN * %8 0WUCPVCTC #% ,. )GFQPI-WPKPI 5GNCVCP 0Q 6GNR ;QI[CMCTVC
(#5*+10
2GTNGPIMCRCP &CP QNGJ QNGJ 7OTQJ *CLK Œ 61-1 /1.'- Œ ,N 0[CK #JOCF &CJNCP 0Q ;QI[C MCTVC 6GNR FCTK 2-7 /WJCOCFK[CJ ,N #JOCF &CJNCP MG 5GNCVCP O
0GGFGF (GOCNG 5VCHH #EVKXG KP 'PINKUJ %QORWVGT .KVGTCVG #DNG KP UJKHV 5GPF EX VQ OQGUUQPAICNNGT[ "JQVOCKN EQO
6GNCJ JNI 560- 0QRQN #$ )9 C P )KTCP F C %GMGN ,GVKU 5CRVQ UCTK )WPWPI MKFWN ;QI[CMCTVC
2TQOQ +0- %'0641 " %: " -[V XKUQT" *+7" 6)2 5GPU 0QCJ"
+PH 5GPVTQ " 10- XKUQT " *CTIC MJWUWU FGPICP DWMVK -QTCP $GTPCU %2 RKP & (
6GNCJ JNI 560- 0QRQN #$ /' C P 'PFCPI 5WOCTPK $TCPFK F C 2TWLCMCP 5KPFWJCTLQ 0ICINKM 5NGOCP
61;16# #I[C URV DCTW MO FKMKV KUVY UKNXGT #$ CUNK
.1910)#0
6GNCJ JNI 560- 0QRQN #$ 10 C P 5CMKPCJ F C ,GVKU 2TGPIICP 4V 5KFQMCTVQ )QFGCP 5NGOCP
67-#0) $#0)70#0 6#/#0 /GPGTKOC RGMGTLCCP DCPIWP DCTW TGPQXCUK 4WOCJ *QVGN 4WMQ -CPVQT -QNCO 4GPCPI 6COCP *WD ;QI[CMCTVC
0$# )[RUWO 5QNWUK 7 4WOCJ #PFC 2NCHQP 2CTVKUK 45VWFKQ ,. 2CNC ICP 5CTK JCTLQ 0ICINKM 5NOP ;QI[CMCTVC
-'*+.#0)#0
&76# /#5 5*1%$'-'4 ,N #FK 5WEKRVQ -O 0Q ;QI[C MCTVC 5RGEKCNKUV MCMK MCMK OQDKN 6GNR ;M
*'./
$#*#0 $#0)70#0
6+/$7. 4','-+ ,WCN $CODW ,N 2CTCPIVTKVKU -O &CFCRCP .QT $CPVWN 6GNR /GP[GFKCMCP $CODW DGTDCICK LGPKU #RWU NGIK 9WNWPI 2GVWPI )GFGI 2[CP /QVKH DKCUC FCP -CPFCPI #[CO $CODW /GPGTKOC RGUCPCP 2CTVCK MGEKN
/CLW ,C[C 6TCPU 'ZRGFKUK ,CUC CPIMWV DCTCPI FCP TGPVCN OQDKN OGNC[CPK FCNCO FCP NWCT MQVC ,CUC RKPFCJCP MQUV LCUC RKPFCJ TWOCJ LCUC CPIMWV GZRGFKUK DCTCPI % 2 9# 2+0 $$ % #
,#%-; #% 5RGUKCNKU #% /QDKN DWU 'OGTIGPE[ ,CO ,N 44 $CTCV 2QPQYCTGP 5NO 6M 6GNR
/1$+. &+,7#.
Œ IWFGI ;7 &,7/ Œ /CW QNGJ QNGJ MJCU ,QILC ! ;W &LWO RWUCV VGORCVP[C %#$#0) ,N 9CVGU MO #ODCT MGVCYCPI )CORKPI 5NGOCP ;QI[C MCTVC LCO DWMC 9+$ 6GNR 2GUCP FCRCV FKCPVCT UCORCK MGVGORCV VWLWCP
5GPUCUK 2GFCU .WCT $KCUCJJJJ 210&1-$'.76 -4'/'5 O$QM 5KPIICJ ,N +OQIKTK 6KOWT -O
2GTVKICCP )NCICJ 6COCPCP MG $CTCV O 6GNR 9# 5RGUKCN /GPW $GNWV -TGOGU $GNWV .QODQM +LQ 5CODGN $GNWV 4KEC 4KEC $GNWV 0CUK )QTGPI $GNWV /GPGTKOC 2GUCPCP 7NVCJ 4CRCV #TKUCP 5GOKPCT FNN &KLCOKP 'PCM FCP /WTCJ
47/#* &+,7#. ,WCN 4/* 62 5*/ O .MU 2TGOKWO $ET -6 -O FRT 4 6COW 4 /CMCP 4 -GN )TU /QDKN 2#8 4 6$- *4) O 5GTKWU *
2TQOQ 4WOCJ /TJ LV $QPWU NCPIU *QPFC $GCV &CHVCT XKC 5/5 2TQOQ MG
&LN TWOCJ UKCR JWPK )TK[C #NXKVC & LN 9CVGU MO ,IL *
4OJ DT .WZ FK 2CVGJCP O 5*/ #E-KV UGV #KT RPU FIP ,QINQ 2CTMKT NWCU .KUV 9 /H 62 * ;QI[CMCTVC
5#.10 014/# OGNC[CPK RQVQPI HCEKGN ETGODCV VQPKPI RGYCTPC LWIC OGNC[CPK 4+#5 2'0)#06+0 ,N )KVQ )CVK 6KOWT DCPILQ &GPIIWPI OGVGT % 2
5# 5NP 5RC /N[PK 5IN /EO2TYVP (CU#% #KT2PU $VJWD 2TMKT.WCU 0CPIIWNCP 44QCF /IY C C G
4KNZMP 6DJ &I 2KLCV 6TCF $QF[ 5ETWD -KPCPVK /UUIG ,N %CPFK 5CODK UCTK 7VT 2UT 5QTQIGPGP ;QI[CMCTVC
2TYVP 6DJ &K 6GNCIC 5RC 6GORCV #OCP 0[COCP 6GTCRKU 2PINOP ,N 5QNQ -/ 5QTQIGPGP ;QI[CMCTVC
5#.10 /1$+. &#;610# #WVQ UGTXKEG DQF[ 4GRCKT 5GTXKEG 5VCVKQP EWEK OQDKN *KFTQKM 5PQY 9CUJ 5CNQP OQDKN #E OQDKN ECV QXGP DQ F[ 4GRCKT ,N -CNKWTCPI MO VGNR ;M ,#/5
,C[C #IWPI /QVQT 5RQTV
)4+;# #761%#4' ,N /GPWMCP % ;M 6GNR EWEK UCNQP ICPVK QNK EWEK DWUC UCNLW GU MTKO CPGMC YCTPC CTQOC RCMGV RGTCYCVCP MGPFCTCCP CPFC
5PQY 9CUJ 5CNQP /QDKN /QVQT ,N -CNKWTCPI MO )CFKPICP ;M *WD 6GNR
%WEK 5CNQP #% /QDKN ő $.+0- ő ,N 2CPFGICTKPK 0Q # ,CMCN MO 44 7VCTC RGTGORCVCP #RQVKM -GP VWPICP MG 6OT 2* *2 ;M
5'48+5 /1614
6CPCJ 5*/2 FKLCMCN UGNCVCP MCO RWU7++ NU O NF O JCTIC LV O PGIQ 2GOKNKM $7
6#0#/#0 .GODCJ &GUC VCDWNCORQV RWUCV VCPCOCP DWCJ DGTMYCNKVCU *WD LN KOQIKTK VKOWT
6174 64#8'. <JCPILKCLKG *T LV -QTGC $CTGPI #NKMC LV &WDCK *T LV /QVQ)2 5GRCPI *T LV 6: ,QILC
07#05# 61745 26 ,N 0CICP -WNQP 0Q -CYCUCP -TCVQP ;M 2J 5/5 6KMGV FKCPVCT
)#;# $#47 5',#*6'4# 64# 8'. ,N &KRQPGIQTQ 0Q ;QI[C MCTVC /GNC[CPK ,WTWUCP ,QILC ,CMCTVC ,QILC $PFT .CORWPI ,QILC $QIQT 6GNR /GPGTKOC VKVKRCP 2CMGV FCP %CTVGTCP
#.4+0 64#8'. ,WTWUCP ,QILC 2GOCNCPI 2WTYQMGTVQ 9CPIQP 6GICN ,QILC 5QNQ 2WTYQFCFK 2CVK (CUKNKVCU #% 5PCEM $CPVCN UGNKOWV . 'NH #28 )TCPF /CZ VGTKOC ECTVGT UGOWC VWLWCP ,N /WPIIWT &GOCPICP 6GNR ;M
7/41* *#,+ /WJCTTQO RNWU +UVCPDWN 7OTQJ RNWU 5KPICRQTG 7OTQJFKTGEV /CFKPCJ 6GNR ;M
4#6+0 /QVQT ,N +OQIKTK DCTCV MO UGNCVCP RCUCT 0IQVQ 6GNR /GNC [CPK 5GTXKEG OGUKP VWPG WR NCU MGPVGPI ECV DQF[ TGRCKT FCP UGFKC 5RGTRCTV XCTKCUK OQDKN FNN
6#0#* &+,7#. 5*/2 . .F OGVGT NQM 6OT -CORWU +5+ #MDKF ,N 2CTKU MO 5GYQP UVTCVGIKU CURCN EEM 46 MQU JTI PGIQ *WD ;M
6PJ 5*/ 2MT O .F O 6CO DCMDC[CP DNMI -ORU #VOCLC[C $C DCTUCTK MQUV 'ZENWUKX O *WD ;QI[CMCTVC
5*/ 2MT O .DT O ,N 6C LGO .QVGOTV 7PTK[Q MG 7VT EEM 7 KPXU 2OUKWP JTI LV *WD ;QI[CMCTVC
&KLWCN VCPCJ VGICNCP OGVGT FK FGUC $WTIQ 5GNQRCOKQTQ $CPVWN TD O C P UGPFKTK JWDWPIK UGIGTC
6PJ 5*/ $CTCV 2'/&# 5NGOCP ,N 4CLKOKP 2CPIWMCP FGMCV )14 $20 2QNUGM .WCU .& RGOKNKM
,N VPJ OWTCJ 5*/ O .F O VOT ,N 6CLGO OIYQ WVT RUT 5VCP EEM WVM MQU LV O *WD 62
&KLWCN 6CPCJ )WFCPI HWNN DCPIWPCP TCPIMC $CLC NWCU / .QMCUK UGNCVCP 6GTOKPCN ,QODQT 5NGOCP JCTIC 0GIQ *WD
&KLWCN VCPCJ 5*/ . / .F / NQM &GRCP MCPVQT -QPUGTXCUK -GJWVCPCP WVCTC LCNCP -NQFTCP $CPVWN JTI PGIQ NUI RGOKNKM 5GTKWU *WD
,WCN VCPCJ 9CTCM /NCVK O MCRNKPI MCY 2GTWO *WD ;QI[CMCTVC
6PJ .V .F O UGTVKHKMCV OWMC 5GDGNCJ RGTWOJP 9KN 2K[WPICP *WD
5*/2 O .& &U 2QMQJ 9G FQOCTVCPK %EM W 4 VIIN MQU CP /QDKN OCUWM * LV O ;QI[CMCTVC
9#470) /#-#0 #[CO 2CPIICPI -NCVGP Œ $7 0#0+- Œ ,N 9CVGU MO -CFKRKTQ WVCTC LCNCP 6KOWT 21/ $GPUKP /GPGTKOC 2GUCPCP 2CTVCK DGUCT MGEKN 0CUK $QZ RCMGV CVGT *WD ;QI[CMCTVC
9CTWPI /CMCP 5GFGTJCPC Œ $7 274 Œ /CUCMCP CUNK LCYC CPGMC UC[WT NCWM RCWM #[CO MCORI MTKURK #[CO MGECR FNN ,WIC OGPGTKOC RGUCPCP PCUK DQZ #NCOCV )TK[C #TIC 2GTOCK LNP 6CORQ /CU # %2 ;QI[CMCTVC
9#470) /#-#0 $7 57.#45+ ,N 4KPI 4QCF WVCTC DCTCV RGTGO RCVCP -GPVWPICP WVCTC LCNCP ;QI[C 5GFKC #PGMC .CWM 5C[WT 0CUK 4COGU FCP CPGMC OCECO /KPWOCP ,WIC OGPGTKOC RGUCPCP PCUK MQVCM PCUK DWPIMWU 7PVWM CECTC 4CRCV UGOKPCT FNNP[C *WD ;QI[CMCTVC
Œ6GNCJ FKDWMC Œ 9#470) /#-#0 %1-41 /7.;1 9CTWPI 5CVG $WPVGN MCU 5QNQ 6QPIUGPI 4KEC VWNCPI 5WOUWO 6GPIMNGPI MCU 5QNQ 5CVG -CODKPI 5CVG $WPVGN 0CUIQT -CODKPI )WNK )QTGPI F C ,N *QU %QMTQCOKPQVQ 0Q /CW RGUCP *WD /CU 2TCU 0Q *2 ;M
9CTWPI OCMCP /DCJ 4GUQ LN $CPVWN MO TV OQPIICPI RGPFQYQJCTLQ 6GTKOC RGUCPCP IWFGI OCPIWV NGNG DWDWT 6GNR JCTIC MQPEQ FGYG= ? /CU +OCO /CU $WFK 0GY 2GRVKUKFC 9CTWPI OCMCP 2CYQP 5KODCJ C[CO IGRTGM LN RGOWFC PQ VGTWOCP DCPVWN 6GNR JCTIC OWNCK TD
Jumat Pahing, 18 November 2016
binangun - handayani
Gunungkidul Kelebihan GTT
WONOSARI, BERNAS -- Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kadarmanta Baskara Aji menilai jumlah tenaga pendidik, utamanya guru tidak tetap di Kabupaten Gunung Kidul mengalami kelebihan dibandingkan jumlah guru Pegawai Negeri Sipil. “Jumlah guru tidak tetap (GTT) dan guru tetap masih belum ideal,” kata Baskara Aji usai menghadiri acara menyongsong hari lahir PGRI di Bangsal, Sewokoprojo, Gunungkidul, Kamis. Ia mengatakan, rasio GTT dan PNS satu dibanding 42 guru. Akibatnya terjadi kekurangan jam mengajar. “Banyaknya guru tidak tetap, pemerintah menilai jumlah guru seakan sudah cukup. Namun, di sisi lain terjadi ketimpangan rasio, yang membawa
masalah kekurangan jam mengajar,” katanya. Baskara mengatakan, pihaknya menilai jumlah guru dibandingkan siswa di Gunung Kidul masih kurang ideal. Untuk Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, rata-rata satu guru harus mengampu 10 siswa. Untuk jenjang Sekolah Menengah Atas dan kejuruan, satu guru untuk sebanyak 30 siswa. “Pada jam yang sama, ada dua pertiga guru kita yang tidak bekerja,” katanya. Ia mengungkapkan, pihaknya akan mengatur ulang dalam waktu dekat untuk memperbaiki jam kerja guru. “Diharapkan ke depan tidak ada lagi guru kekurangan jam sekolah dalam seminggu sebanyak 40 jam pelajaran. “Kami akan perbaiki,” katanya. Sekretaris Dinas Pendidikan,
Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunung Kidul Bahron Rasyid mengakui masih ada kekurangan jam mengajar di sekolah sehingga guru harus menambah jam pelajaran di sekolah lain. “Kekurangan ini utamanya terjadi pada jenjang menengah atas dan kejuruan baik sekolah negeri atau swasta,” katanya. Tingkatkan profesionalisme Sementara Persatuan Guru Republik Indonesia Kabupaten Gunung Kidul bersama pemerintah setempat meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru dengan memberikan berbagai pelatihan dan pendampingan. “Kami melakukan pengembangan pengetahuan kepada guru melalui kelompok kerja guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP),” kata
Ketua PGRI Gunung Kidul, Bahron Rosyid. Diakuinya dengan pelatihan yang dilakukan kepada guru, ada peningkatan kemampuan. Sehingga melalui organisasi guru, diasah kemampuan mereka agar semakin menguasai kemampuan materi pelajaran. “Kami berharap guru dalam memberi pelajaran kepada peserta didik semakin menarik dan semakin memberi makna kepada peserta didiknya,” kata Bahron. Ia berharap peningkatan kualitas guru juga diiringi dengan profesional yang diberikan saat memberikan pelajaran kepada para muridnya. Menurut dia, selama ini pemerintah sudah memberikan perhatian yang baik kepada guru. “Pemerintah sudah memberikan berbagai fasilitas kepada guru,” katanya. (ant)
Pelayanan Desa Dadapayu Kembali Normal WONOSARI, BERNAS -– Setelah beberapa hari ditinggal perangkat desa yang melakukan aksi mogok, kini pelayanan masyarakat di Desa Dadapayu Kecamatan Semanu, kembali normal. Berdasarkan pertemuan yang digelar bersama camat Semanu dan para perangkat Desa Dadapayu, Kamis (17/11), diperoleh kesepakatan aktivitas oerangkat desa akan kembali dilakukan. “Para perangkat desa sepakat akan bekerja kembali melayani masyarakat. Ini keputusan yang baik, karena kalau sampai berlarut-larut, justru masyarakat yang akan rugi,” kata Camat Semanu, Wastana usai memimpin pertemuan itu di kantor kecamatan. Untuk kasus dugaan pungli terhadap 5 dukuh terlantik oleh Kades Dadapayu, Rukamto yang berbuntut aksi protes warga, telah diserahkan kepada BPD agar segera diselesaikan. Sedangkan beberapa tulisan hujan yang kini masih terpasang di sekutar balai desa, menurut Wastana akan segera dicopot.
Terpisah, Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra pemkab Gunungkidul, Tommy Harahap berharap agar Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dadapayu segera mengusulkan untuk mundurnya Kades. Hal ini perlu dilakukan jika terbukti apa yang dituduhkan masyarakat itu benar. “Karena selama ini BPD hanya melaporkan apa yang terjadi saja, belum ada pengusulan sehingga bupati juga belum bisa memproses,” katanya. Menurutnya, sebenarnya surat pengunduran diri yang sudah ditandatangani Kades Rukamto beberapa waktu lalu, bisa menjadi dasar yang kuat untuk bisa memproses mundurnya kades. Hal ini karena sudah mempunyai kekuatan hukum, sebab surat tersebut ditandatangani diatas materai dan ada beberapa saksi. “Pemkab akan mengklarifikasi fakta-faktanya, jika terbukti melakukan tindakan kriminal dan melanggar sumpahnya tentu bisa saja diberhentikan. Tetapi kalau mundur, juga kita proses,” tuturnya. (ryo)
Peserta Kejuaraan Anggar Kesulitan Kamar Hotel
TADAH HUJAN
WATES, BERNAS -- Kota Wates yang merupakan ibukota Kabupaten Kulonprogo sangat lamban perkembangan kamar hotelnya. Hal ini terlihat dari sejumlah event nasional yang digelar di kota ini, panitia selalu kesulitan mencari kamar hotel untuk undangan maupun peserta dan pendukungnya. Sekretaris Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kulonprogo, Rohaedi Goenoeng mengeluhkan hal tersebut, terutama ketika menggelar kejuaraan anggar Kulonprogo Open, Kamis kemarin. Dikatakan, pihaknya sejak Kamis petang menggelar kejuaraan anggar Kulonprogo Open. “Pesertanya ada 280 orang dari Jateng DIY, Sulawesi Kalimantan dan Sumatra. Kami kesulitan membantu mencarikan kamar hotel. Dua hotel di Wates berupa Hotel King dan Wisma Kusuma, tak mampu menampung,” ujarnya. Akibat tidak dapat menampung atlet, akhirnya diupayakan menginap di Wisma Yayasan Dharmais Pengasih, di asrama
ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA
Dua petani menanam padi jenis ciherang di lahan sawah tadah hujan di Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, pekan lalu. Pemerintah akan meningkatkan produktivitas lahan pertanian tadah hujan selama dua tahun ke depan dengan membangun embung di area seluas 3,97 hektare yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan nilai investasi sekitar Rp 22 triliun.
Kejaksaan Bidik Korupsi Perdes WONOSARI, BERNAS -– Kejaksaan Negeri (Kejari) Wonosari kini membidik beberapa kasus korupsi pada tingkat pemerintah desa. Dalam tahap awal ini, paling tidak ada 3 kasus korupsi yang melibatkan perangkat desa. “Sekarang ini kita baru selidiki dua kasus, sedang yang satu kasus korupsi sudah memasuki tahap penyidikan,” kata Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Wonosari, Sihid Inugraha pada wartawan, kemarin. Tiga kasus korupsi itu meliputi Proyek Prona di Desa Wiladeg Kecamatan Karangmojo dan Desa Candirejo, Kecamatan Semanu. Sedang yang satu kasus dugaan korupsi APBDes di Desa Bunder, Kecamatan Patuk yang sebelumnya sempat didemo warga. Untuk dugaan korupsiAPBDes di Desa Bunder, Kecamatan Patuk saat ini telah naik ke penyidikan sejak Oktober lalu. Sedang dua kasus lainnya masih penyelidikan.
Untuk kasus Prona, pihaknya menemukan kemiripan modus korupsi yang terjadi. Pemerintah desa, menurutnya memungut biaya pengurusan sertifikat Prona tanpa batasan biaya yang jelas. “Jika tidak ada batasannya bisa seenaknya saja Pemdes memungut. Ini jadi modus, seolah ada dasar hukum, tapi tidak jelas nilainya,” jelasnya. Untuk kasus Prona di Desa Wiladeg, Kecamatan Karangmojo, Pemdes memungut biaya antara Rp 250.000 hingga Rp 475.000 untuk tiap pengurusan satu sertifikat. Sedang kasus dugaan korupsi APBDes di Desa Bunder, diduga melibatkan anggaaran 2015. Meski sudah menaikkan status perkara ke penyidikan, Kejaksaan belum menetapkan tersangka. Kejaksaan masih menghitung nilai kerugian yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan APBDes tersebut. (ryo)
WATES, BERNAS -- Bank Pasar Kulonprogo dalam merayakan hari ulang tahunnya ke-35, melakukan berbagai bakti sosial, diantaranya donor darah, Kamis kemarin. “Ulang tahun Bank Pasar tepatnya 7 Desember, namun kami sebelumnya melakukan serangkaian bakti sosial. Hari ini (kemarin) kita gelar donor darah bekerjasama dengan PMI Kulonprogo,” jelas Joko Purnomo, Dirut Bank Pasar Kulonprogo, Kamis kemarin. Dikatakan, sebelumnya bank milik Pemkab Kulonprogo membantu delapan ribuan bibit mangrove ke Pasir Mendit dan Pasir Kadilkangu. Tanaman ini dibagikan dan ditanam oleh 1.200 siswa SD di Kecamatan Temon. Sebagai bentuk kepedulian sosial, Bank Pasar Kulonprogo juga menyiapkan 165 paket sembako yang akan dibagikan kepada tukang becak. Selain itu juga akan dibagikan 165 kaos untuk branding produk Bank Pasar.
Disamping itu, juga sudah ada program bedah rumah bagi warga Kulonprogo. Pada puncaknya juga akan dilakukan kenduri dan doa bersama bersama warga sekitar kantor.c“Aset kita sudah sekitar Rpc375 miliar dan separonya kita salurkan melalui kredit kepada UMKM,” jelasnya. Donor darah tersebut bekerja sama dengan PMI Kulonprogo. Berkaitan dengan PMI ini, Bank Pasar Kulonprogo juga memberikan bantuan velbed kepada PMI Kulonprogo. Sementara itu Direktur Unit Tranfusi Darah PMI Kulonprogo dr Suwardi mengatakan, Bank Pasar banyak membantu kebutuhan dan stok darah di Kulonprogo. Setiap tahun, bekerjasama dengan TNI dan kepolisian mampu menggalang puluhan bahkan ratusan kantong darah. “Kita sangat terbantu, dengan usaha bank pasar ini. Ini menjadi contoh bagi perusahaan atau lembaga lainnya saat berulkang tahun,” ujar dr Suwardi. (wid)
Bank Pasar Bakti Sosial
Dinas Ketahanan Pangan, bahkan kemudian di rumah penduduk. Goenoeng menyatakan, sebenarnya Kota Wates saat ini sudah membutuhkan adanya tambahan hotel. Apalagi sebentar lagi akan ada bandara, sehingga kebutuhan kamar hotel akan meningkat. Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Dinas Parpora Budi Hartono menambahkan, bulan Desember, pihaknya juga akan menggelar lomba bersepeda wisata. “Kegiatannya berjudul Goweskul, dimana ditargetkan ada sekitar 200 peserta dari Jawa dan luar Jawa. Ini juga membutuhkan penginapan, karena startnya pagi jam tujuh,” ujar Buadi Hartono. Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu BPMPT Kulonprogo Agung Kurniawan menyatakan akan membantu bila ada investor hotel yang akan masuk. “Kita siap membantu perijinan dengan cepat dan mudah serta transparan,” ujar Agung Kurniawan. (wid)
Pembahasan APBD 2017 Tersendat Alugora Pentaskan Hadeging Kulonprogo WONOSARI, BERNAS -- Pembahasan rencana APBD tahun 2017 dilingkungan pemkab Gunungkdiul, tersendat. Masalah ini terjadi karena banyaknya lembaga baru SKPD yang bermunculan dan berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dalam Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baru terdapat beberapa perubaban Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Hal inilah yang menyebakan pemkab belum siap berkaitan dengan perencanaan anggaran, sehingga pembahasan terus molor. ”Kita akui agenda rapat kita membahas RAPBD ditunda. Semua karena eksekutif belum siap dalam menyusun anggaran terutama di beberapa SKPD yang berubah,” kata Sekretaris Komisi B DPRD Gunungkidul, Arif Wibowo pada wartawan, kemarin. Ditambahkan, dalam pembahasan RAPBD akhirnya pihaknya membuat inisiatif mengundang dinas dan juga kantor yang akan melebur. Hal ini menurutnya sangat efektif dilakukan untuk pembahasan.
”Hal ini ternyata belum dilakukan pemkab. Ini terbukti ketika kita mengundang Kantor Pasar bersamaam Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Energi dan Sumberdaya Mineral (Disperindakop ESDM), mereka masing bingung dan bertanya-tanya mengenai pembahasan bersama. Setelah kita jelaskan, baru mereka menyadarinya,” tambah politisi PKS ini. Dia berharap dengan contoh kasus tersebut, pemkab segera berkoordinasi dan melakukan pembahasan internal dengan jelas. Jangan sampai pembahasan terus molor karena belum ada kejelasan personal yang duduk di masing-masing dinas dan badan yang baru nanti. Diakui Arif, idealnya, sebelum RAPBD diajukan, baik sekda definitif dan juga OPD baru sudah terbentuk lengkap dengan pejabat di dalamnya. ”Kalau itu sudah bisa dilakukan di bulan Oktober lalu, maka pembahasan akan lancar. Kalau ini belum jelas siapa mengajukan apa,” tandasnya. Hal senada disampaikan
oleh anggota Komisi C DPRD Gunungkidul, Anton Supriyadi. Menurutnya, pemkab perlu ada penekanan kepada semua pejabat bisa terlibat untuk membahas perencanaan anggaran, meskipun belum jelas ploting atau posisi saat OPD baru terbentuk. Untuk itu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) bisa memegang kendali sementara untuk bisa membahas anggaran di dinasdinas baru yang akan muncul. “Kalau ada gabungan dinas dan kantor langsung dilakukan penggabungan untuk pembahasan,” tutur politisi Nasdem ini. Menanggapi hal ini, Sekretaris Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Gunungkidul, Edy Basuki membenarkan hal tersebut. Diakuinya pembahasan RAPBD 2017 ini lebih rumit dibanding tahun-tahun sebelumnya. ”Namun kita akan berusaha tetap membahas dengan menggunakan bidangbidang yang akan dibahas bersama,” pungkasnya. (ryo)
WATES, BERNAS -- Kelompok komunitas Alugora, yang terdiri komunitas teater, sastra dan mocopat, Sabtu malam besok akan menggelar kolaborasi Hadeging Kulonprogo, di Balai Desa Bendungan. Alugora beberapa waktu lalu menggelar tontonan yang sejenis dengan judul “Tanah Serang” di Alun-alun Wates. Medyasasi, salah satu tim produksi dari pementasan menjelaskan, pada pementasan ini Alugara bekerjasama dengan Forum Sastra Macapat Teater. Dalam pertunjukkan kali ini Forum Sastra Macapat Teater mencoba untuk mengangkat sebuah cerita yang tidak jauh berbeda dari pementasan sebelumnya. Pementasan ini mengangkat judul Hadeging Kulonprogo. Pertunjukkan mengkolaborasikan seni teater, tari, macapat, sastra, juga musik kolaborasi, karawitan untuk mengiringi pertunjukan. Sehingga diharapkan pertunjukan dapat dinikmati kawula muda dan orang tua, memberikan warna baru seni pertunjukan yang baru. Hadeging Kulonprogo men-
Rusunawa segera Digunakan
SUTARYONO/HARIAN BERNAS
SEGERA DIFUNGSIKAN -- Bangunan Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) yang ada di Desa Karangrejek, Kecamatan Wonosari, akan segera difungsikan.
WONOSARI, BERNAS -- Setelah lama mangkrak, Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) yang ada di Desa Karangrejek, Kecamatan Wonosari, akan segera digunakan. Persiapannya sudah mencapai tahap akhir, nantinya tinggal menunggu pengesahan peraturan bupati (perbub). Kepala Sub Bagian Pengendalian Bangunan, Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Gunungkidul, Supriyanto mengatakan, sampai saat ini ada dua rancangan perbup yang mengatur tentang retribusi mengenai besaran sewa rusunawa. Untuk itu, pihaknya berencana akan mengajukan aturan tersebut agar disahkan. “Perbup tentang retribusi sewa rusunawa akan kita selesaikan dulu, nanti jika sudah jadi akan diserahkan ke bupati,” katanya, Kamis (17/11). Ditambahkan, besaran sewa rusanawa yang sudah dikaji pada
gangkat sebuah naskah berlatarkan cerita Kulonprogo pada tahun 1951. Menceritakan kehadiran para pejuang Kulonprogo menjadi titik fokus utama. Tokoh perjuangan ini yang membangun suasana dan problem dalam tiap adegan. Pentas dapat memberikan banyak manfaat bagi penontonnya. Terutama pengetahuan tentang sejarah berdirinya Kulonprogo. Tidak hanya kawula muda yang belum tahu sejarah Kulonprogo, bahkan yang usia lanjutpun banyak yang belum memahaminya. Dengan menonton pentas ini, mereka akan mengetahui tentang sejarah Kulonprogo, sehingga mereka akan lebih mencintai Kulonprogo. Pentas dengan artistik yang digarap bersama, Hadeging Kulonprogo yang disutradarai oleh M. Sodiq ini akan hadir besok 19 November 2016 pukul 19.00 di Balai Desa Bendungan. “Pementasan ini boleh dihadiri siapapun yang ingin menonton dan GRATIS,” kata Medyasasi, salah satu tim produksi dari pementasan ini. (wid)
tahun lalu dengan biaya sewa terendah Rp150.000 per bulan. Namun, nilai itu dianggap tidak layak lagi karena penghitungan itu belum mendasar pada kondisi saat ini. “Perhitungan itu sendiri dilakukan pada 2015 lalu, sehingga penerapannya kurang pas. Nantinya akan kita hitung ulang,” ujarnya. Menurut Supriyanto, rinciannya untuk hunian rusunawa di tingkat paling atas memiliki biaya sewa lebih murah, dibanding yang dibawah, meskipun belum ada penetapan dari bupati. Ketua DPRD Gunungkidul, Suharno secara terpisah berharap rusunawa segera difungsikan, sehingga masyarakat yang selama ini membutuhkan dan belum punya tempat tinggal bisa memanfaatkan. “Namun aturannya harus jelas. Ini penting, untuk menghindari masalah yang kemungkinan yang terjadi,” pintanya. (ryo)
BERNAS
Jumat Pahing, 18 November 2016
Perpaduan Motif Perkaya Khasanah Batik BATIK merupakan bagian dari kebudayaan Indoensia. Sebagai identitas bangsa, pengembangan motif dan pembuatan batik terus dilakukan. Salah satunya dengan memadukan motif batik Indonesia dengan luar negeri seperti Jepang. Ini pula yang dilakukan Kembangtjecup batik yang berdiri tahun 2014. Kumpulan para peraji abti itu memadukan motif batik Indonesia dengan teknik pewarnaan Jepang. Hal itu dilaukan karena semangat kecintaan terhadap warisan budaya Indonesia, yaitu batik sebagai sebuah karya seni adiluhung dan kecintaan terhadap lingkungan, menjadikan kembang tjelup mengembangkan sebuah karya yang berbeda dari yang lain baik dari segi bahan, design, dan juga teknik pewarnaannya. “Kami mengkombinasikan teknik batik dan shibori (teknik pewarnaan dari jepang) adalah perpaduan teknik pewarnaan dari timur yang bernuansa tradisional dan modern,” ujar Rini Kartika owner Batik Shibori Kembang Tjelup dalam mini fashion show di Hotel Phoenix, kemarin. Teknik pewarnaan yang
menggunakan bahan alam yang banyak terhampar di bumi nusantara, tidak hanya ramah terhadap lingkungan juga memberikan kesan eksotik dan unik. Kembang tjelup juga terus berinovasi dengan tetap mengedepankan semangat cinta lingkungan dan tetap pada ciri khas dan shibori yang unik dan berbeda. Diantaranya dengan menggunakan material yang bersumber dari alam seperti sutra, katun, linen dll. Dengan model yang unik namun tetap nyaman digunakan untuk pria dan wanita. Keunggulan produk batik sibori produksi Kembang Tjelup, dengan mengkombinasikan 2 teknik untuk menciptakan motif yaitu teknik shibori 7 batik tulis. Hanya menggunakan pewarna alam sebagai pewarna tekstil. melakukan recycle dengan mendaur ulang limbah. Reuse and repurpose dengan menciptakan produk baru dari tekstil dengan Wearable and unique design. Proses pembuatan batik shibori, pertama penyiapan bahan serat alam seperti katun (prima, primisim), linen, sutra, dan katun sutra. Melipat kain untuk membentuk
motif dengan teknik pelipatan shibori, proses pencelupan warna dan proses pembatikan dan pewarnaan kembali pada motif yang diinginkan. Menurut Rini, kain batik dengan motif shibori (jumputan) ini untuk pewarnaan mengunakan bahan alami. Tujuannya agar tidak merusak lingkungan dan ekosistem. “Bahan dasar tekstil terbuat dari serat alam, dan dipadukan pewarnaan yang diambil dari alam pula. Untuk warna coklat diambil dari pohon tinggi atau mahoni, untuk pewarna biru diambil dari tumbuhan bluevera, untuk warna kuning dan hijau bisa diambil dari benang lawe. dan khusus pewarna hijau bisa diambil dari serabut kelapa yang masih muda atau bisa juga menggunakan daun mangga. Untuk teknik corak shibori (jumputan) memang harus telaten. Karena diambil dari lipatan, ikatan yang bis ajuga digambar seperti membatik, kemudian ditutup, dibuka dan ditutup lagi. “Begitulah proses pemotifan membutuhan beberapa kali tahapan. Oleh karenanya pembuatan
YVESTA PUTU AYU/HARIAN BERNAS
CORAK SHIBORI--Dua model memperagakan batik dengan corak shibori dalam mini fashion show di Hotel Phoenix, kemarin.
kain batik sibori ini berdasarkan pemesanan,”ujar Rini. “Untuk pasar kami dari Jakarta dan pesanan dari luar negari. Adapun
harga kami patok dari harga Rp 530.000 hingga Rp 1.500.000.” Lebih lanjut Rini mengatakan pihaknya juga meran-
cang design baju sibori dengan rancangan yang elegan, bisa untuuk bekerja sekaligus untuk jalan-jalan. “Prinsip kami pakaian ini ramah lingkungan
sekaligus simple. Dan, kami tampilkan 2 rancangan kami untuk pecinta batik shibori produksi Kembang Tjelup,” tandasnya.(ptu)
HWP 2016 Ajang Kumpul Komunitas
YVESTA PUTU AYU/HARIAN BERNAS
KUSTOM--Komunitas anak-anak muda penyuka mobil tua pabrikan Amerika, Hotrodiningrat berfoto bersama disela Hotrod Weekend Party (HWP) 2016, kemarin.
Jalu TP Siapkan Suguhan Segar
JOGJA -- Musisi Jalu Tegar Prastawa atau yang lebih dikenal dengan Jalu TP, tahun ini akan kembali hadir di perhelatan tahunan jazz khas Yogyakarta, Ngayogjazz 2016. Jalu menjadi bintang tamu pada Ngayogjazz yang kali ini digelar, Sabtu (19/11) besok, di Dusun Kwagon Desa Sidorejo Kecamatan Godean Sleman. Jalu menyatakan, dirinya akan memberikan suguhan yang lebih segar dan berbeda dengan apa yang pernah ditampilkannya tahun lalu. Hal itu disesuaikan dengan tema yang diusung tahun ini adalah Hamemangun Karyenak Jazzing Sasama. “Tahun ini kami mencoba memberikan suguhan musik yang lebih dinamis, berwarna, dan menghibur, sesuai dengan tema Ngayogjazz tahun ini,” ungkap Jalu Tegar Prastawa di sela-sela latihan untuk Ngayogjazz, Kamis (19/11) kemarin. Penyanyi pop jazz pendatang baru ini ditemukan oleh personel Endank Soekamti yaitu Erix Soekamti secara tak sengaja. Tahun ini merupakan tahun debut Jalu, lewat perilisan album berjudul TAJI pada Februari lalu. “Ya, aku akan menyanyikan beberapa lagu yang ada di album TAJI. Tapi tentunya, tetap akan ada kejutan dan nuansa
Jalu Tegar Prastawa
berbeda, yang pasti berusaha akan memberi kebahagiaan bagi pengunjung Ngayogjazz,” jelasnya. Untuk itu Jalu TP akan tampil ditemani pemain kibor, bas, saksofon dan dram. Menurut jadwal, Jalu TP akan mengisi Panggung Genteng Krepus mulai pukul 19:15. Hattakawa salah satu panitia Ngayogjazz menyebutkan, tema yang diusung tahun ini terinspirasi dari pupuh sinom Serat Wedhatama karya Mangkunegara IV yang bermula dari frasa Amemangun Karyenak Tyasing Sasama yang artinya
IHGMA Sertifikasi Manager Hotel yang berbadan hukum, Rabu dan Kamis (1617/11), mengadakan Sertifikasi Kompetensi Bidang Perhotelan. Acara itu berlangsung di Hotel Tjokro Style Yogya. Sertifikasi ini sesuai dengan salah satu misi IHGMA untuk memberdayakan sumber daya manusia dan mengabdikan diri demi kemajuan kepariwisataan.
Sertifikasi Kompetensi meliputi bidang Front office, Housekeeping, Food & Beverage Product dan Food & Beverage Service. Adapun peserta sejumlah 150 karyawan hotel dari 30 hotel di Yogyakarta. “IHGMA punya visi untuk melahirkan profesional pimpinan hotel yang menjadi tuan rumah di negara sendiri. Oleh karena itu dibuatlah berbagai
Kesbangpol Cari casila. Ia berharap, program serupa juga dilakukan oleh kabupaten/kota di DIY, sehingga bisa menyasar hingga level desa dan kelurahan. Eko menyarankan, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, agar bisa menjadi juru penerang untuk menjelaskan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan kepada
masyarakat yang lain. “Seperti guru juga karena setiap hari bertemu dengan murid, bisa mensosialisasikan dengan siswa, kemudian perangkat desa dan tokoh masyarakat forum komunikasi pimpinan kecamatan,” katanya. Dia berpandangan, bina ideologi sebenarnya tidak cukup dengan hanya program
Komunitas anak-anak muda penyuka mobil tua pabrikan Amerika yang menamakan diri Hotrodiningrat menggelar Hotrod Weekend Party (HWP) 2016 di parkiran barat Jogja Expo Center(JEC), 19 -20 November 2016. Kegiatan ini merupakan kali kedua setelah kegiatan serupa digelar pada 2015 silam. Ketua Komunitas Hotrodiningrat, Arief Van Jamil, didampingi Ketua Panitia HWP 2016, Popo mengungkapkan, kegiatan itu menjadi ajang kontes kendaraan, khususnya yang berasal dari pabrikan Amerika. “HWP 2016 menjadi tem-
pat bertemunya para builders dan hotrodders atau pecinta mobil dan motor klasik Amerika, dari kawasan Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. Selain itu hotroders mancanegara, dari Singapura, Malaysia, Thailand dan Australia juga ikut hadir,” paparnya. HWP 2016 diikuti 75 mobil dan 25 motor keluaran pabrikan Amerika khususnya produksi tahun 1930-an yang didisplay. Acara tersebut diharapkan menjadi ajang kreatifitas anak muda karena pada prinsipnya kami mengkustom sedemikian rupa. “Dengan demikian mobil ‘ndhongkrok’ bisa kembali jalan. Istilah kami, bangkit
dari kubur,” jelasnya. Popo menambahkan, HWP 2016 juga dimeriahkan beberapa komunitas dan acara lain seperti Lowrider, Pedal Car, Diecast, Pinsrtriping, Pin Up Girls, Exhibition Local Builder, Barbeque, Junkyard, Barbershop, dan penampilan band Rockabilly dari Bali, Devildice dan The Hydrant. Acara tersebut diharapkan dapat mendorong semakin tumbuhnya sektor formal maupun informal. Sehingga akan meningkatkan potensi usaha di Yogyakarta. Banyaknya peserta dan pengunjung, kian memajukan sektor pariwisata. “Tidak ada unsur alkohol
Sekolah Mulai sidik jari sendiri-sendiri, itulah Kebhinekaan Tunggal Ika,” kata dia. Dia pun setuju untuk menerapkan ajaran Ki Hajar Dewantara yang mengajarkan pendidikan dengan pola niteni (memperhatikan), Niruke (menirukan), dan nambahi (menambahkan). Dalam kesempatan itu Kepala Balai Bahasa DIY Dr Tirto Suwondo M Hum menyampaikan sejumlah sanggar bahasa dan sastra di DIY menganggap Buku Bahasa Indonesia yang beredar saat ini masih
menjadi ruang dan kesempatan untuk pengembangan Bahasa Indonesia dengan Tema Kenusantaraan. Akan tetapi, keterbatasan metodologi dan pendekatan kaku seharusnya disadari menjadi penghalang langsung dari pengembangan Bahasa Indonesia. Menurut Tirto Suwondo, ide-ide yang tertuang dalam sarasehan ini nantinya untuk menyusun buku Pendidikan Bahasa Indonesia dengan Tema Kenusantaraan. Hal ini sangat bagus dan perlu direalisasikan.
Hanya saja penyusunan buku tersebut tentunya banyak rambu-rambu yang harus dipatuhi.”Apakah sesuai dengan kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, atau tidak,” jelasnya. Tirto melanjutkan, jika pembuatan buku tersebut tidak sesuai kurikulum tentunya akan ada kebebasan perumusan, tetapi dikhawatirkan buku tersebut tidak laku di pasaran. Tetapi, sebaliknya, apabila proses pembuatannya sesuai dengan kurikulum yang ada, bisa juga tidak efektif diter-
maupun narkoba sedikit pun selama acara dua hari itu,” kata Popo. HWP dikemas dengan tema ‘Hanggar Pesawat Vintage’, namun tetap kental nuansa Rockabilly, sebuah subkultur yang khas suasana klasik Amerika. Parkir barat JEC disulap menjadi sebuah parking area ala Amerika dengan gate custom yang megah dan di dalamnya ambience yang sangat tematik. Kegiatan itu terbuka untuk umum. Tiap pengunjung dikutip kontribusi Rp 25.000 dan memperoleh sosis secara cuma-cuma untuk ikut serta dalam Barbeque Party. (ptu)
Sambungan dari halaman 9 apkan untuk siswa, karena kemungkinan buku tersebut hanya sebagai penunjang saja. “Tujuan sarasehan ini untuk penggalian ide-ide dari seniman, guru dan peneliti. Prinsipnya Balai Bahasa DIY mendukung langkah-lngkah pembuatan buku ajar tersebut. Balai Bahasa akan terus melakukan pengembangan karya sastra, pembinaan ke pelaku-pelaku sastra, perlindungan terhadap karya-karya seniman dan juga pengembangan karya sastra tersebut,” tandasnya. (*/ptu)
ROSIHAN ANWAR/HARIAN BERNAS
berbuat untuk menyenangkan hati sesama manusia. Tema Hamenangun Karyenak Jazzing Sasama diharapkan bisa menyebarkan virus untuk berbuat kebajikan kepada semua orang. “Maksud tema tersebut adalah ini upaya kami untuk membahagiakan orang lain.” papar Hattakawa, Communication Manager Ngayogjazz 2016. Pria yang juga merupakan bagian jajaran kreatif Ngayogjazz ini menambahkan penyelenggaraan Ngayogjazz 2016 adalah bagian dari wujud perang dunia musik terhadap banyaknya hate speech saat ini. (ros)
Sambungan dari halaman 9 kegiatan untuk meningkatkan sumber daya manusia perhotelan,” kata Asteria. Ketua IHGMA Chapter Yogyakarta, Alit Nurwanto, menambahkan melalui pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan mutu maupun kualitas sumber daya manusia perhotelan dalam menghadapi persaingan global. (*) ISTIMEWA
Sambungan dari halaman 9 semata, tetapi harus didukung sistem pendidikan yang relevan. Terutama mengajarkan Pancasila, wawasan kebangsaan dan budi pekerti. Sedangkan penanganan pada sekelompok seperti eks Gafatar, harus dilakukan perumusan perencanaan matang dengan melakukan rehabilitasi ideologi agar kembali ke jalan yang benar. (age)
SARASEHAN – Narasumber menyampaikan paparan materi dalam sarasehan yang diselenggarakan Balai Bahasa DIY, Kamis (17/11) kemarin.
Festival Situs Selo nang Sutawijaya serta gurunya, yakni Ki Ageng Pemanahan. Batu yang menjadi sajadah Panembahan Senopati (nama masyhur Sutawijaya) tersebut konon dahulunya berada di tengah danau kecil di alam terbuka. Di petilasan itulah Sang
Panembahan dalam istilah Jawa kewahyon atau mendapatkan wahyu (ilham) Lintang Johar untuk mendirikan kerajaan Mataram Islam. “Pada waktu tertentu, tak jarang orang-orang yang ingin jadi pejabat datang ke tempat
kami,” kata supardi. Kini batu sajadah itu berada di dalam cungkup (rumah kecil) dan dijaga oleh juru kunci Keraton Ngayogyakarta. Setiap Selasa Kliwon ada kegiatan rutin masyarakat yang disebut Mujahadah Malem Rebo Legi.
Sambungan dari halaman 9 Dengan hanya diterangi oleh obor dan teplok, umat berdoa di lokasi bersejarah tersebut. Penerangan listrik memang “disingkiri” atau ditabukan di lingkungan situs. Tujuannya agar suasana menjadi lebih khusyuk dan syahdu. (jay)
BERNAS HALAMAN 16
JUMAT PAHING, 18 NOVEMBER 2016
Foto-foto: Tedy Kartyadi dan Ocha Siagian Manajemen Sheraton Mustika Resort & Spa Yogyakarta diwakili Andreas Iman Kurniawan selaku Senior Sales Manager didampingi Verseveranda Verry dan Eveline Natalia
Manajemen The Atrium Hotel & Resort diwakili La Pansy F Sanindra, Gadis Anda, Natalia KA, Dian Echa
Manajemen Hartono Mall diwakili Anggara Prila N, Aldy Christianto dan Suci Maria
Pengurus dan anggota Indonesia Food and Beverage Executive Association dipimpin RM Wijanarko
Manajemen Hotel Novotel Yogyakarta diwakili Dita Retno
Manajemen Zest Hotel diwakili Crhistina Rhidsy Marintan, Rista Nurwita Aprilia dan Flour Ardhani
Manajemen Hotel Grage Hotel Yogyakarta diwakili Agustina Lely
Perwakilan dari Asosiasi General Manager Hotel Indonesia (IHGMA) Chapter Yogyakarta Asteria T Hesty dan Atik Damarjati
Manajemen Jogja City Mall diwakili Andrianto Saputro H, Fandi Sutanto