Innards Of The Porcupine Alley, Architecture Design Report

Page 1

I n O T

n

a

r

d

h

s f e

Porcupine

Alley

C B

a r

A B r D R

n o p i d g

y e

B a n g k i r a i H i l l s

l i e f a h m a r i z k y e e

s p

K u t a i K artaneg ar a

P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 3 i o

g r

n t



T O C S A

n

M S

t

a

b

o i a

o

u

l

n y

d d

t

i

s

i

e

e

l

t

e

e s

P S

l s

F D

r

e t

e

i

e f t

n c

e u

s

n

d

i

e d

a

g

n

t y

l n


S A C B

a r

i a

n n o p i d g

y e

l

y

B a n g k i r a i H i l l s

t

s

i

e s

K u t a i K artaneg ar a


10

00

0

00 75 N

Site Map


Site

Canopy Bridge Bangkirai Hills Kutai Kartanegara

Canopy Bridge adalah sebuah jembatan yang terletak di Hutan Hujan Tropis Bukit Bangkirai, Kutai Kartanegara. Jembatan ini memiliki tinggi 30 meter dari permukaan tanah, dan terdiri dari dua bagian jembatan, yang satu memiliki panjang 7.5 meter, dan yang bagian lainnya 10 meter. Jembatan ini tertancap di atas pohon, sehingga pohon akan menjadi salah satu elemen struktural yang penting pada project kali ini.

Idea

Membuat pavilion yang mengiringi pengunjung Canopy Bridge melewati jembatan tersebut. Menghasilkan intervensi yang akhirnya bisa meneduhkan pengunjung juga memberikan pengalaman spasial saat menyebrangi jembatan tersebut.


Terbenam

Terbit

Site Axonometry


Tingginya curah hujan di hutan hujan membuat hujan menjadi pertimbangan pemilihan material

Material yang dipakai harus ringan, karena pavilion ini akan digantung di pohon, dimana pohon memiliki kekuatan sendiri.

Jembatan ini ramai dikunjungi di saat siang hari, pavilion ini nantinya akan menjadi kanopi untuk pengunjung agar tidak merasa kepanasan.

Section A-A’ 1:50

Faces out to southeast side


Pavilion ini direncanakan sebagai kanopi dan juga menjadi objek berfoto. Melihat pohon menjadi strukturnya, pavilion ini harus digantung menggunakan tali atau dikunci dengan ring besi.

Structural Considerations Design Concept

Banyaknya beban lateral aktif membuat pohon akan sering bergoyang. Pohon-pohon ini juga menjadi struktur utama dari pavilion ini, pohon bersifat sebagai kolom yang nantinya menyangga pavilion agar bisa terbangun di site.

Respon dari banyaknya beban lateral yang bia menggoyangkan pohon sebagai struktur utama pavilion, model tidak bisa bersifat rigid. Model harus dinamis mengikuti gerakan pohon dan terdiri atas modul-modul, agar bisa fleksibel.


S e e d C a t h e d r a l T h o m a s He at herwick

S h a n g h a i E x p o

P r e c e d e n t S t u d i e s


STRUCTURAL COMPONENTS

Perforated Timber Box

(Filled with rock and pebbles)

Steel Tubes

(Some of them also act as structural component)

Zero Level of The Pavilion


Acrylic Rod

HDPE End Cap

Aluminum Tube Medium

HDPE End Cap

Timber Plate Aluminum Tube Large

Stone & Pebbles

Timber Plate

HDPE End Cap

Aluminum Tube Medium

HDPE End Cap Acrylic Rod

Seed


EXTERIOR

Bagian eksterior dari Seed Cathedral adalah berupa fasad yang seperti bulu yang semitransparan. Material yang digunakan adalah Batang Akrilik, yang bersifat transparan dan tetap bersifat elastis. Material yang elastis ini membuat fasad dari Seed Cathedral bisa menimbulkan gerakan jika batang-batang akrilik tersebut terkena angin. Akrilik yang dipakai ini dipasang dengan memasangkannya ke rangka alumunium, dan untuk menghindari lepasnya akrilik, di tiap ujung pipa alumunium diberikan HDPE. Pemakaian material-material ini terus berulang karena pada akhirnya untuk mencapai fasad aslinya, diperlukan 60.000 batang akrilik.

Acrilic Rod

HDPE End Cap

Aluminum Tube Medium

HDPE End Cap

Aluminum Tube Large


MAIN STRUCTURE

Struktur utama yang membuat bangunan ini berdiri adalah box besar dari kayu yang memiliki sisi yang tebal, dan bagian dalamnya berongga. Rongga ini difungsikan untuk memberi ruang agar susunan tongkat alumunium itu bisa membuat bentuk yang diinginkan oleh Thomas Heatherwick, rongga ini juga diisi dengan pemberat (disini memakai batu) sehingga setelah semua tongkat alumunium dimasukkan ke tiap bolongan-bolongan yang ada di kayu, batu-batu itu dimasukkan sehingga dinding bangunan ini menjadi padat.

Perforated Thick Timber Board

Stone & Pebbles

Aluminum Tube Large

Perforated Thick Timber Board

HDPE End Cap

Aluminum Tube Medium


INTERIOR

Bagian dalam pavilion ini adalah dinding yang terdiri dari lanjutan susunan akrilik yang ada di luar, dimana bagian dalam ini ukuran akriliknya tidak panjang dan luas permukaannya tidak sekecil yang ada di bagian eksterior, sehingga tidak akan bergerak. Susunannya tetap sama seperti bagian eksterior, yaitu memakai tongkat alumunium yang berongga, lalu dimasukkan tongkat alumunium berongga yang lebih kecil lagi, dan tiap ujung tongkat alumunium berongga itu ditambahkan HDPE agar terkunci. Akrilik dimasukkan ke tongkat alumunium berongga, tetapi di bagian interior ini tiap akriliknya juga dimasukkan lampu LED.

Aluminum Tube Medium

HDPE End Cap

Acrilic Rod

Seed


M o S t u C B

a r

n o p i d g

y e

d d

B a n g k i r a i H i l l s

i

e

e

l s

K u t a i K artaneg ar a


Joint Model Seed Cathedral

Thomas Heatherwick

Exploration Models Inserting Perforated Surfaces


Di model ini, saya mencari bagaimana untuk membuat forma yang memiliki ritme, dan assemblingnya memakai cara berupa inserting. Pada model ini, yang di-insert adalah elemen berupa ‘Line’

Pada model ini, elemen yang di-insert adalah berupa plane. Base yang dipakai masih berupa bidang datar.


Di model ini, yang dieksplorasi adalah perforated basenya, dimana base dari model bisa dilakukan mekanisme fold dan menimbulkan efek lain kepada elemen garis yang di-insert ke model.

Pada model ini, yang dieksplorasi adalah bagaimana secara struktural, model yang dibuat harus dibagi menjadi segmen-segmen sehingga bisa menimbulkan model yang lebih dinamis dan bisa menyesuaikan sifat pohon yang pasti bergerak-gerak


F D C B

a r

i e n o p i d g

y e

s

n

i

B a n g k i r a i H i l l s

a g

l n

K u t a i K artaneg ar a



A’

B’ A

B N

Site Plan 1:50

Bangkirai Hills, Kutai Kartanegara


A

This pavilion would takes place in Bangkirai Hills, specifically on a bridge called ‘Canopy Bridge’. This rainforest on the hill in Kutai Kartanegara is opened for public, so this pavilion would accompany the visitor’s experience of crossing by the bridge.


7500

Section A-A’ 1:50

Faces out to southeast side

7500

Section B-B’ 1:50

Faces out to southeast side



Outer Skin

Alumunium Hollow Tubes Acrylic Rods

Skin / Substructure Timber Boards Gyroscopical Hinges

Column Tree

Tension Structure Steel Cable

Axonometry Exploded Structure


Acrylic rod

Alumunium hollow tube

Timber board 9mm

Prefabricated gyroscopic hinge

Axonometry Exploded Detail

See detailed assembling procedure on the assembling booklet


The southeast side of this pavilion has openings on the side so people don’t feel narrowed before they’re crossing over the bridge, also people can take photos with their surroundings and the pavilion from the bridge across without getting intervented by the pavilion

The northwest side of this pavilion has an opening on the center so people can see their surrounding but not really intervented by the pavilion.



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.