SUARA ANANDAM Edisi Spesial
th
33
KMHD UGM Suara Anandam Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma
Universitas Gadjah Mada
CONTENTS Tirta Yatra, Momen Beryadnya dan Merekatkan Persaudaraan
4
Meningkatkan Solidaritas melalui Permainan Tradisional
8
Awarding Night
10
Sebuah Pentas Realita Kehidupan Masa Kini
15
Sebuah Perpisahan yang Tak Sejati
18
Sebuah Penutup
19
Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti
25
Suara Anandam Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma
Universitas Gadjah Mada
Sebuah persembahan terakhir dari kami, Pengurus KMHD UGM 2015/2016
Buletin Suara Anandam Edisi Khusus Dies 33
1
“KMHD akan menjadi penting, sepenting kita menganggap keberadaannya. KMHD akan menjadi besar, sebesar usaha kita untuk mengembangkannya, KMHD akan terus ada sepanjang keinginan kita untuk menjaganya. Selamat Ulang Tahun ke-33 KMHD UGM�
th
33
KMHD UGM Bisama Widiastuti l Bendahara Umum
I Made Andi Arsana l Pembina 2015/2016 KMHD 2015/2016
2 Buletin Suara Anandam Edisi Khusus Dies 33
“Bertemu denganmu adalah takdir, menjadi bagianmu adalah pilihan, tapi jatuh cinta denganmu benar-benar di luar dayaku. Dirgahayu 33 Tahun Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma Gadjah Mada�
th
33
KMHD UGM I Wayan Robi Suryana Ketua Umum KMHD UGM 2015/2016
Buletin Suara Anandam Edisi Khusus Dies 33
3
Tirta Yatra, Momen Beryadnya dan Merekatkan Persaudaraan Sabtu (17/9) Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma UGM melaksanakan tirta yatra di Pura Bhakti Widhi dan Pura bhakti Dharma, Gunung Kidul. Tirta Yatra ini dilaksanakan bertepatan dengan Hari Raya Kuningan. Tirta Yatra yang merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan Dies ke-33 KMHD UGM ini diikuti oleh kurang lebih 60 orang mahasiswa yang tergabung dalam KMHD UGM. Menurut Angga Maha Diputra, selaku ketua pelaksanaan Tirta Yatra, kegiatan ini bertujuan untuk bertujuan untuk mengenalkan purapura yang ada di Yogyakarta, khususnya Gunung Kidul. Angga menambahkan bahwa kegiatan ini juga sebagai sarana bagi anggota KMHD untuk melakukan kegiatan agama dan juga sosial. Pura Bhakti Widhi merupakan pura pertama yang dikunjungi saat tirta yatra. Di pura ini, peserta tirta yatra mendapatkan sambutan yang baik dari pengurus dan penyunsung pura. “Kami sangat berterima kasih karena adik-adik KMHD UGM telah menyempatkan diri untuk bersembahyang di sini bersama kami,” kata Sunarno selaku penyunsung Pura Bhakti widhi. Ia juga menambahkan bahwa umat di pura tersebut sangat senang menerima kehadiran KMHD UGM. “Nanti kalau ada sesuatu yang dibutuhkan, jangan sungkan untuk mengatakannya kepada kami,” imbuhnya. Kegiatan di Pura Bhakti Widhi bukan hanya sekadar kegiatan persembahyangan. Seusai melakukan persembahyangan, semua umat dan KMHD UGM mengadakan makan lungsuran (banten yang telah dihaturkan, diambil kembali) bersama. Dalam kegiatan ini, terlihat 4 Buletin Suara Anandam Edisi Khusus Dies 33
sebuah interaksi yang terjadi antara penyunsung dengan mahasiswa. Setelah makan bersama, baik penyunsung pura dan juga KMHD UGM melakukan pembersihan di sekitar wantilan pura. Tirta yatra ini diakhiri dengan penyerahan tempat sampah dan juga selendang kepada pihak pura. “Semoga apa yang kami berikan ini bisa bermanfaat bagi pura dan juga umat di sini,” kata Arya Wigita, ketua internal KMHD UGM. Arya juga menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada seluruh penyungsung pura karena telah menerima kehadiran KMHD UGM di Pura Bhakti Widhi. Penerimaan yang baik kepada KMHD UGM juga diberikan oleh penyunsung Pura Bhakti Dharma. Para penyunsung Pura menyambut kedatangan KMHD UGM dengan ramah. Kardi selaku pengempon pura juag mengatakan bahwa penyunsung pura sangat senang dan berterimakasih atas kunjungan yang dilakukan KMHD UGM. “Kami akan selalu siap
menerima dan menyambut semua kegiatan yang akan dilakukan KMHD UGM di pura ini,” imbuhnya. Dalam sambutannya, Kardi juga menyampaikan harapan kepada seluruh peserta Tirta Yatra. “Semoga setelah lulus kuliah kalian semua bisa menjadi pemimpin bangsa ini,” katanya. Kardi juga berharap kebhinekaan yang ada di negeri ini bisa ditegakkan kembali oleh pemimpin Hindu. Seusai melakukan persembahyangan, KMHD UGM juga memberikan dana punia berupa tempat sampah dan juga selendang kepada pihak pura. “Semoga dana punia ini bermanfaat bagi Pura Bhakti Widhi,” katanya. Ia juga menambahkan bahwa ia sangat senang mendapat sambutan yang baik oleh pihak penyungsung pura. Natha menambahkan bahwa datang ke Pura Bhakti Dharma merupakan sebuah nostalgia. “Angkatan saya, 2014, dulu disambut untuk kali pertamanya di sini, jadi sangat senang akhirnya bisa kembali lagi ke pura ini,” ungkapnya. (Juli/SA)
Buletin Suara Anandam Edisi Khusus Dies 33
5
“Pohon kasih sayang yang selalu dipupuk sudah berbuah cinta yang manis, semoga selalu berbuah dan bisa menjadi sandaran penat bagi seluruh umat. Selamat ulang tahun ke-33 KMHD UGM. KMHD Satu KMHD Keluargaku”
Pande Made Oka Astawan I Putu Arya Wigita l Ketua Internal Kepala Divisi Kesenian 2015/2016 2015/2016
th
33
KMHD UGM “Tak terasa 33 tahun sudah organisasi ini terbentuk. Dua tahun yang telah aku lalui bersama keluarga baruku mengajarkan arti kebersamaan. KMHD bagaikan rumah dan setiap individu di dalamnya laksana saudaraku. Dirgahayu 33 tahun, keluargaku”
Natha Praditya l Ketua Eksternal 2015/2016 6 Buletin Suara Anandam Edisi Khusus Dies 33
“Selamat ulang tahun KMHD UGM, semoga lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya”
Pande Made Oka Astawan Ni Wayan Pebriyanti l Sekretaris Umum Kepala Divisi Kesenian 2015/2016 2015/2016
th
33
KMHD UGM “Selamat ulang tahun KMHD, semoga selalu menjadi tempat ternyaman untuk berbagi dan bersandar”
Bisama Widiastuti l Bendahara Umum 2015/2016 Buletin Suara Anandam Edisi Khusus Dies 33
7
Meningkatkan Solidaritas melalui Permainan Tradisional Minggu (10/9) di lapangan barat Grha Sabha Pramana, sebuah tawa terdengar sangat nyaring. Beberapa mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma (KMHD) UGM mengadakan perlombaan permainan tradisional. Perlombaan ini merupakan salah satu rangkaian pelaksanaan ulang tahun ke 33 KMHD UGM. Kegiatan ini diikuti oleh anggota KMHD dari semua angkatan – 2016 hingga angkatan di atas 2013. Menurut Oka Pande, ketua pelaksana, perlombaan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antarangkatan di KMHD. Oka menambahkan bahwa selain untuk mempererat hubungan satu sama lain, perlombaan ini bertujuan untuk menghidupkan kembali permainan tradisional yang mulai ditinggalkan. “Jadi dengan memainkan permainan tradisional ini tidak hanya hubungan yang lebih erat yang terbentuk, tetapi juga sebuah kesadaran akan permainan yang kini mulai hilang dari pandangan,� ungkapnya. Dalam perlombaan ini, ada enam jenis permainan yang harus dimainkan oleh setiap tim. Tim ini dibagi sesuai dengan angkatan masing-masing anggota KMHD, sehingga ada lima tim yang terbentuk.
8 Buletin Suara Anandam Edisi Khusus Dies 33
Setiap ronde permainan ada dua tim yang berlomba. Sistem permainan ini adalah memainkan permainan secara estafet. Setiap anggota tim dibagi untuk menempati beberapa pos yang akan dimainkan. Permainan ini diawali oleh permainan menjepit balon yang dilakukan oleh dua orang. Setelah itu, permainan dilanjutkan dengan permainan bakiak yang dimainkan oleh tiga orang. Lalu salah satu anggota harus mencari koin di dalam kumpulan tepung menggunakan mulut. Permainan dilanjutkan dengan makan kerupuk yang
juga dimainkan oleh satu orang. Selanjutnya adalah balap karung yang juga dimainkan oleh satu orang. Rangkaian permainan ini diakhiri dengan lomba engrang yang juga dilakukan oleh satu orang. Meskipun permainan ini terlihat biasa, ada satu keunikan dalam pelaksanaannya. Para peserta yang bermain dalam perlombaan ini harus memakai sebuah helm. Helm ini layaknya sebuah tiket untuk melanjutkan ke babak berikutnya. Sebab, jika helm belum diberikan oleh pemain sebelumnya, rangkaian permainan belum bisa dimulai. Ketika di garis ďŹ nish pun pemain engrang harus melepaskan helm tersebut dan memberikannya kepada anggota timn sebagai sebuah tanda bahwa mereka telah menyelesaikan pertandingan. Pada perlombaan ini, semangat dan sorak sorai masing-masing tim tak dapat dibendung. Tawa terdegar sangat nyaring ketika melihat kelucuan pada pertandingan. Selaku pelaksana, Oka pun mengungkapkan kesenangannya atas respons dari masing pesera. “Terlihat keceriaan di wajah peserta saat bernostalgia saat memainkan permainan yang sederhana namun sarat makna,â€? ungkapnya. Ia juga mengatakan bahwa ia senang meilhat kekompakan dan rasa kekeluargaan yang terlihat di masing-masing angkatan dan juga lintas angkatan. “Melalui permainan ini saya berharap untuk ke depannya KMHD semakin solid lagi,â€? tutupnya. (Juli/SA)
Buletin Suara Anandam Edisi Khusus Dies 33
9
AWARDING NIGHT “Keinginan merupakan titik awal setiap prestasi. Keinginan bukanlah harapan, bukan pula khayalan, melainkan sebuah ketekunan yang menggebu-gebu dan melebihi segalanya.”- Napoleon Hill Menjadi mahasiswa memang saat yang paling tepat untuk berkarya dan meraih prestasi setinggi-tingginya. Ada suatu pepatah mengatakan “Teruslah berkarya dan berprestasi hingga dirimu tidak perlu untuk memperkenalkan diri”. Sebagai wujud apresiasi atas prestasi-prestasi yang telah diraih oleh anggota KHMD UGM, pada malam puncak Dies Natalis KMHD UGM yang ke 33 diadakan Awarding Night. Awarding night ini tidak hanya sebatas pada mereka yang berprestasi dalam bidang lomba saja, namun termasuk mereka yang telah berhasil lulus dari Universitas Gadjah Mada dalam beberapa waktu ke 10 Buletin Suara Anandam Edisi Khusus Dies 33
belakang. Berikut ini hanya sebagian dari prestasi yang terkuak. Bagai fenomena gunung es, sedkit yang muncul ke permukaan namun masih banyak yang tersembunyi. 1. Putu Alinda Permita - Fakultas Farmasi Juara 2 LKTI Nasional Phytoplasm 8, Universitas Tanjungpura 2. I Putu Takumi Wijaya - F. Ekonomika & Bisnis 2nd Place 24 hour case competition- Star Case Competition, Rotterdam School of Management, Erasmus University, Netherland
3. Putu Sri Ronita Dewi - Fakultas Teknik Medali emas presentasi PIMNAS 29, Bandung 4. I Komang Adi Widyastama - Fakultas Pertanian Juara 1 LKTIN, Unimed 5. Ni Made Rika Sukmaputri - Fakultas Kehutanan The 3rd Asia PaciďŹ c Regional Meeting, Kyoto, Japan
7. Putu Yunartha - Fakultas Ekonomika dan Bisnis 8. Pasek Dwi Nadi - Fakultas Psikologi 9. Putri Karang - Fakultas Teknologi Pertanian 10. Made Sapta Hadi - Fakultas Teknik 11. Putu Sisintya - Sekolah Vokasi 12. Savitri Anantya - Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Berikut nama-nama yang telah wisuda 1. I Made Raditya Sanjaya - Fakultas Filsafat 2. Made Irma Lestari - Fakultas Ekonomika dan Bisnis 3. Novi Candradewi - Fakultas Farmasi 4. Trisna A - Fakultas Psikologi 5. Made Dana Ary Sanjaya - Fakultas Teknik 6. Nyoman Nartara - Fakultas Kedokteran
Semoga prestasi yang di raih mampu memberikan semangat dan motivasi bagi teman-teman lainnya!
Buletin Suara Anandam Edisi Khusus Dies 33
11
"Semakin bertambahnya usia mu maka semaki jaya diri mu. Selamat ulang tahun KMHD UGM”
Pande Made Oka Astawan Putri KepalaSeptiantary Divisi Kesenian Utami Sekretaris2015/2016 1 l 2015/2016
th
33
KMHD UGM “Rahajeng Wanti Warsa sane ke-33 KMHD UGM.Dumogi tresna prasida ngerumaketang rasa kekeluargaan iraga”
12 Buletin Suara Anandam Edisi Khusus Dies 33
Ida Ayu Oka Kuning Bendahara 1 l 2015/2016
“Aku, kamu dan dia adalah sama, tak ada yang benar dan salah hanya harapan Harapan ini lah yang menjadi tujuan kita. Kibarkan harapan, terus menjadi panutan KMHD UGM”
I Gusti Ngurah Kusuma Wijaya Kepala Dept. Kerohanian 2015/2016
th
33
KMHD UGM “Selalu menjadi rumah terindah bagi seluruh anggota keluarga, dengan kehangatan, keramahan dan senyuman di setiap sudutnya. Selamat ulang tahun ke-33 KMHD UGM”
I Gede Angga Maha Diputra Kepala Dept. Pengabdian Masyarakat 2015/2016 Buletin Suara Anandam Edisi Khusus Dies 33
13
“Jika aku bisa menaruh hati ini di secarik kertas dan tinta, maka akan aku lakukan. Karena itu caraku untuk mengungkapkan cinta, Selamat ulang tahun KMHD UGM ke 33"
Satria Kusuma Pande Made Oka Astawan Putra Kepala Divisi Kesenian Kepala Dept. Olah Raga 2015/2016 2015/2016
th
33
KMHD UGM “Sudah sekian musim terlalui. Dan kini terulang kembali masa kelahiran itu. Bukan harapan besar seperti KMHD JAYA.Namun hanya doa sederhana yaitu keluarga ini milik kita dan selalu menjadi kebanggaan kita. Dirgahayu KMHD UGM ke 33. Keluarga ini tak lengkap tanpa mu kawan :) ”
14 Buletin Suara Anandam Edisi Khusus Dies 33
Putu Sri Ronita Dewi Kepala Dept. Riset dan Penulisan 2015/2016
Sebuah Pentas Realita Kehidupan Masa Kini
Buletin Suara Anandam Edisi Khusus Dies 33
15
Cahaya panggung mendadak lenyap, digantikan gelap yang sangat pekat. Ruangan menjadi gelap gulita. Seiring dengan itu suasana di dalam ruangan semakin sepi, seakan menantikan sesuatu muncul di atas panggung. Seketika, suara musik yang riang mengisi seluruh ruangan. Dibarengi degan tepuk tangan meriah oleh seluruh penonton yang hadir, pementasan operet oleh Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma UGM pun dimulai. Pementasan operet yang dilaksanakan berbarengan dengan puncak perayaan ulang tahun KMHD UGM pada Sabtu (24/10) lalu bertempat di Gedung Auditorium FK UGM. Operet yang dibawakan oleh anggota KMHD UGM dan Unit Tari Bali UGM ini merupakan pementasan yang mengangkat cerita komedi yang juga diwarnai kesedihan. Dalam pementasan ini, tokoh yang terlibat sebagian Menurut Kawi Yasa selaku Ketua KMHD FK, selain untuk memperingati HUT KMHD UGM pementasan ini juga dilaksanakan untuk mengenal dan mempelajari cerita tradisional. Kawi menambahkan bahwa memang tema yang diangkat agak melenceng dari tujuan pementasan. “Tema yang ingin kami angkat awalnya adalah cerita Jayaprana dan Layonsari, namun karena ada kendala teknis, kami menggantinya dengan cerita yang bersifat komedi namun ada juga kesedihannya,” tuturnya. Kawi menambahkan bahwa alasannya memilih operet untuk pementasan ini karena baginya pementasan operet sangat jarang dilakukan. Hal senada juga
diungkapkan oleh Natha Praditya, pemeran Jaka dalam pementasan, yang mengatakan bahwa memang pementasan operet sangat jarang dilakukan. Terlebih, bagi Kawi sendiri, timnya memiliki sumber daya yang baik dan mumpuni di bidang operet. “Saya rasa peminat operet pun masih cukup banyak sekarang ini,” katanya. Operet ini bercerita tentang sekelompok anak kecil yang ingn meneliti tumbuhan dan akhirnya mereka bertemu dengan dirinya di masa depan. Petualangan mereka pun makin seru dengan adanya tokoh yang datang dari masa depan yang memandu mereka mencari pohon kehidupan. Kehadiran tokoh masa depan ke masa lalu ini tak lain bertujuan untuk mengubah sebuah takdir, mengubah sebuah cerita kehidupan dengan melakukan perubahan di masa lalu. Penggunaan dua alur yang dipadukan dalam satu bentuk kesatuan cerita menjadi sebuah nilai tambah dari pementasan ini. Tak hanya itu, adanya pertunjukan dan dialog yang dilakukan dengan dialek
Baik Natha maupun Eka pun meenyadari bahwa selain kendala selama acara berlangsung, ada beberapa kendala yang mereka harus hadapi selama latihan. Bagi Eka, kesulitan dalam menyesuaikan mimik dan gerak bibir dengan dialog yang telah ada. “Karena saya berperan sebagai anak kecil, agak susah menyesuaikan diri untuk berperilaku layaknya anak kecil,” katanya. Berbeda dengan Eka, dalam menguasai karakter yang diperankan, ia sama sekali tidak mengalami sebuah kesulitan. “Hanya saja saya susah mempertahankan semangat selama latihan. Kadang merasa bosan karena 16 Buletin Suara Anandam Edisi Khusus Dies 33
Bali membuat operet ini terlihat sangat menarik. Kisah yang diangkat pun sangat dekat dengan manusia. Dimana kini begitu banyak pohon yang ditebang untuk maksud yang tidak baik. Meski pementasan ini mampu membuat penonton turut larut dalam cerita, namun masih ada beberapa hal yang menjadi kendala selama pementasan berlangsung. Natha Praditya mengatakan bahwa pementasan ini jauh dari kata sempurna sebab ada kesalahan teknis dari properti yang mereka gunakan. “Padahal kami ingin menciptakan daya tarik yang berbeda melalui scene itu, tapi malah gagal,” katanya. Eka Budi Pahyuni, pemeran Tara kecil, pun mengatakan hal yang sama bahwa memang kesalahan teknis yang terjadi selama pementasanlah yang menjadi kendala yang cukup berarti bagi pementasan ini. “Meski ada kesalahan, bagi saya pementasan ini cukup membuat penonton antusias dan ikut terhanyut dalam alur yang diciptakan,” katanya.
sudah hafal dengan gerakan dan dialog yang ada,” katanya. Meski menghadapi kendala dalam pementasan, Natha berharap untuk ke depannya ia dan teman-temannya mampu menampilkan hal yang lebih baik lagi. “Saya senang bisa bergabung dengan pementasan ini dan berkumpul degan teman yang lainnya,” katanya. Senada dengan itu, Eka pun mengatakan bahwa ia merasa senang telah melakukan pementasan ini. “Selain mendapat teman dan pengalaman baru, saya merasa senang karena dengan mengikuti pementasan ini saya bisa menunjukkan kontribusi saya pada KMHD,” pungkasnya. (Juli/SA)
Buletin Suara Anandam Edisi Khusus Dies 33
17
Sebuah Perpisahan yang Tak Sejati Selama kurang lebih satu tahun, kami pengurus KMHD UGM periode 2015-2016 telah mengemban tugas melanjutkan perjalanan pengurus sebelumnya. Awalnya mungkin tak pernah terbayangkan bahwa kami bisa dipercaya menjadi sebuah penggerak dari organisasi ini. Selama ini kami selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk KMHD, merangkul semua pihak untuk turut andil dalam semua kegiatan yang kami adakan. Kami tak menapik bahwa hal itu sangat sulit untuk dilakukan. Semua orang memiliki priorotasnya masing-masing. Tapi, kami tetap berharap semua anggota KMHD, meski sebentar, mau menyempatkan waktu berkumpul dengan keluarganya melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan KMHD. Sayang, waktu berlalu kian cepat, kami harus mengamanatkan generasi berikutnya untuk menyambung roda kepemimpinan ini. Tapi, hal itu bukan berarti kami akan melepas semuanya. Sebab, bagaimanapun kami tetap menjadi bagian dari KMHD.
18 Buletin Suara Anandam Edisi Khusus Dies 33
Ke depannya, kami sangat berharap keluarga ini semakin erat dan kompak. Semakin menyadari bahwa kita di sini adalah keluarga, tak peduli dari mana kita berasal, tak peduli seberapa kenal kita satu sama lain, tetaplah bergabung. Karena, sepantasnya tak ada sebuah kejanggalan dalam keluarga. Tak ada sebuah masalah yang dipendam sendiri dalam keluarga. Sekali lagi, melalui ini kami menyampaikan perpisahan kami dari kursi kepemimpinan ini. Percayalah ini bukan perpisahan yang sesungguhnya. Karena, keluarga tak hanya tentang kehadiran ďŹ sik saja, tetapi juga kehadiran kita dalam benak masing-masing. Selamat menjalankan KMHD untuk tahun-tahun ke depan.Jangan berusaha menjadi pemimpin yang terbaik, jadilah seorang pemimpin yang mampu menjaga dengan baik dan membuat kita semua menjadi terbaik!
“If you cannot do great things, do small things in a great way” – Napoleon Hill Om Swastiastu, Satu tahun sudah masa bhakti untuk kepengurusan 2015-2016. Semoga tidak berlalu begitu saja dan ada pelajaran yang dapat dituai oleh kami yang senantiasa ikut berproses. Puja dan piji syukur kami ucapkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Sang Hyang Paramakawi atas berkat dan rahmat yang melimpah kepada kami. Terimakasih kami ucapkan kepada orangtua kami dirumah yang senantiasa memberikan support baik secara moril, materiil beserta doa tulus ikhlas yang tidak pernah henti diberikan kepada kami. Kepada pembina kami I Made Andi Arsana, S.T., M.T., Ph.D. yang senantiasa membimbing pergerakan organisasi ini, kami haturkan terimakasih. Kakak-kakak KMHD UGM angkatan 2011, 2012, 2013, Pasca Sarjana, teman-teman 2014, 2015 dan 2016, terimakasih kami ucapkan karena telah membimbing, mengevaluasi dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang ada selama setahun kepengurusan kami. Sesuai dengan namanya KMHD UGM merupakan unit kegiatan mahasiswa yang bernafaskan Hindu sebagai landasan “ideologi” dibawah Pancasila yang dijunjung tinggi sebagai ideologi utama staatfundamentalnorm setiap
organisasi apapun yang ada di Indonesia demi mencapai tujuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Keluarga merupakan suatu asas istimewa yang tidak hanya dituangkan sebagai nama depan organisasi ini, namun asas tersebut juga diimplementasikan dalam praktek oleh KMHD UGM. Hal tersebut dibuktikan dari tahun 1983 hingga 2016 organisasi ini selalu ditumbuhi dengan romantisme khas kekeluargaannya, terlihat dari bagaimana adanya konflik, kasih dan “permakluman” yang merupakan benteng khas untuk menjaga solidaritas dalam keluarga.
Buletin Suara Anandam Edisi Khusus Dies 33
19
Selama satu tahun kita telah melaksanakan 3 acara wajib yakni: 1) Nyepi Kampus Caka 1938 yang terdiri dari beberapa rangkaian acara, yakni; Try Out SBMPTN UGM 2016 di Bali yang dilaksanakan di SMAN 4 Denpasar pada tanggal 31 Januari 2016, Bhakti Sosial di Pura Sri Gading-Sayegan pada tanggal 21 Februari 2016, Liga Futsal KMHD Se-Jawa pada tanggal 25-26 Februari 2016, Pawai Ogoh-Ogoh di Malioboro dan Upacara Pangerupukan di Pura Kasihan-Bantul pada tanggal 8 Maret 2016 dan Dharma Santhi yang berupa sarasehan lintas agama dengan tema “Bersinergi dalam Kebhinekaan” yang dilaksanakan di PKKH Universitas Gadjah Mada pada tanggal 23 April 2016. 2) Kirtanyah Sadha Saraswati 2016 yang terdiri dari beberapa rangkaian acara, yakni; Gathering Night mahasiswa baru di Bali pada tanggal 8 Juli 2016, Pengisi waktu kerohanian pada PPSMB Palapa 2016, KSS KMHD UGM 2016 di Pura Segara Wukir-Gunung Kidul yang mengambil tagline “Together We Have It All” dilaksanakan pada tanggal 20-21 20 Buletin Suara Anandam Edisi Khusus Dies 33
Agustus 2016. 3) Dies Natalis KMHD UGM yang ke-33 Tahun yang terdiri dari beberapa rangkaian acara, yakni; Lomba Permainan Tradisional antar angkatan pada tanggal 10 November 2016, Awarding Night & Pentas Seni pada tanggal 24 September 2016 di Auditorium F. Kedokteran dan ditutup dengan Tirta Yatra di Pura Bhakti Widhi dan Pura Bhakti Dharma NgawenGunung Kidul. Adapula acara kolaborasi bersama KMHD Pasca Sarjana UGM yang sejatinya diluar proker namun tetap dapat terlaksana dengan baik akibat peran aktif dari anggota KMHD Pasca Sarjana dan S1, yakni Hindu Scholarship Seminar 2016 pada 4 Juni 2016 di Perpustakaan Pusat UGM.
Kebutuhan yang satu membutuhkan kebutuhan yang lainnya, karena itulah hukum kehidupan. Dalam suatu organisasi yang berlandaskan kekeluargaan masing-masing anggotanya seharusnya memiliki rasa saling memiliki, itulah alasan kami dalam kepengurusan ini lebih banyak konsen pada urusan internal yang mampu menumbuhkan rasa tersebut. Apa yang dibutuhkan oleh masing-masing anggota? Apakah kebutuhan masing-masing tersebut dapat disatukan menjadi kebutuhan umum dan diterapkan sehingga semua pihak mendapatkan kontra prestasi jika tergabung aktif dalam organisasi ini. Sulitnya menjawab permasalahan tersebut membuat kami belum mampu mengakomodir kebutuhan dari masingmasing anggota kami, kami masih belum mampu menarik minat seluruh mahasiswa hindu untuk proaktif berperan dalam setiap kegiatan KMHD. Pekerjaan berat menunggu pengurusan berikutnya terkait treatment apa yang akan dilaksanakan, tentu tidak semua individu cocok jika diberlakukan sama. Perlu diformulasikan lagi program-program yang dapat membina keakraban antar anggota dengan meminta pendapat dari seluruh element yang ada dalam KMHD UGM.
Harapan kami agar kepengurusan tahun berikutnya dapat membawa KMHD UGM kearah yang lebih baik dari sebelumnya. Rantai penghubung antara angkatan atas dengan angkatan bawah bisa diperkuat dan dipererat lagi dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan informal. Tetap semangat dan bentengi diri kalian dengan kata “permakluman� yang berarti selalu ada alasan yang membuatmu nyaman untuk melaksanakan apapun di KMHD karena dengan permakluman akan selalu ada alasan pemaaf sebagai ujung indah setiap problematika. Akhir kata, mohon maaf jika terdapat kekurangan dalam Kepengurusan 20152016, semoga kebaikan selalu datang dari segala penjuru arah. “KMHD UGM; Kuat, Erat Satu Keluarga!� Om Santhi Santhi Santhi Om Atas Nama Pengurus KMHD UGM 20152016 Pembantu Umum,
I Wayan Robi Suryana
Buletin Suara Anandam Edisi Khusus Dies 33
21
“Bukan rumah, bukan juga singgasana ,tapi tempat sederhana yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Selamat ulang tahun KMHD UGM ke-33”
Pande Made Oka Astawan I Gusti Agung Made Yogiswara Kepala Divisi Kesenian Kepala Dept.2015/2016 Media dan Desain 2015/2016
th
33
KMHD UGM
“Sungguh masa depan itu memang ada, karena kau telah berhasil melewati satu tahun lagi masa usiamu. Selamat ulang tahun KMHD UGM ”
22 Buletin Suara Anandam Edisi Khusus Dies 33
I Putu Adi Mas Saputra Kepala Dept. Hubungan Masyarakat 2015/2016
“KMHD ibaratkan semboyan ASEAN Economic Community - One Vision, One Identity and One Community. Saling berintegrasi membentuk sebuah ikatan keluarga yang sangat erat, karena ada suatu kesamaan visi dan identitas yang membuat kita semakin kuat. Selamat ulang tahun yg ke-33 KMHD-ku, tetaplah membumi dan teruslah mengabdi untuk negeri"
th
Pande Made Oka Astawan Kepala Divisi Kesenian 2015/2016
33
KMHD UGM “KMHD muncul karena pernikahan antara cinta,tujuan, jati diri dan kepercayaan. KMHD adalah sebuah keluarga dan rumah bagi ruh-ruh yang berbeda. Selamat ulang tahun KMHD, semoga selalu menjadi rumah yang nyaman dan hangat. Kedewasaan akan menbuat kita belajar untuk saling menjaga dan menghargai”
Ni Luh Putu Juliwirawati Ketua BSO Suara Anandam 2015/2016 Buletin Suara Anandam Edisi Khusus Dies 33
23
th
33
KMHD UGM “Semakin waktu berjalan, semakin usia bertambah. Generasi yang kian berganti membuat keluarga kita semakin besar. Jangan lepaskan rangkulan, tetaplah hangat dan semakin berjaya. Selamat ulang tahun rumahku�
24 Buletin Suara Anandam Edisi Khusus Dies 33
Ni Luh Putu Hendiliana Dewi Wakil Ketua BSO Suara Anandam 2015/2016
Yang patah tumbuh, yang hilang berganti Pengurus KMHD UGM 2016/2017
Buletin Suara Anandam Edisi Khusus Dies 33
25
Preman Dananjaya Ketua KMHD UGM 2016/2017
26 Buletin Suara Anandam Edisi Khusus Dies 33
Bagaimana kisahkisah selanjutanya? PENGURUS KMHD UGM 2016/2017
Buletin Suara Anandam Edisi Khusus Dies 33
27