SUARA ANANDAM Edisi Spesial
Kirtanyah SadaSaraswati
Suara Anandam Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Gadjah Mada
CONTENTS Mengenal Keluarga Baru di “Perjalanan� yang Baru
1
Purwaka : Langkah Awal, Langkah Emas Para Pemuda
2
Bekal Untuk Menjalani Hidup di Rantauan
3
Inovasi KSS 2016 : Pembuatan Lawar dan Canang Sari
5
Sepenggal Kisah Menuju Harmoni
7
Belajar Esensi Kehidupan Melalui Permainan
8
Bakti Sosial : Wujud Kepedulian KMHD Terhadap Warga Sekitar
10
Upanayana : Langkah Awal Menuju Gerbang Pendidikan
12
Testimoni
13
Galeri Foto
15
Penerbit: Suara Anandam KMHD UGM Pelindung: I Wayan Robi Suryana Penangungjawab: Ni Luh Juli Wirayanti Redaktur: Dian Ratnawati,Novita Ratna, Juli Wira Layouter: Hendiliana Fotografer: Deandra Kusuma Oktaria Asmarani Alamat: Sekretariat KMHD UGM, Gelangangg Mahasiswa, UGM
Mengenal Keluarga Baru di “Perjalanan” yang Baru Penyambutan mahasiswa baru di setiap
ber yang menceritakan pengalaman mereka dan
kampus merupakan hal yang lazim dilakukan oleh
jugamemberi motivasi kepada mahasiswa baru. I
mahasiswa baik di dalam jurusan, fakultas ataupun
Gede Febri Putra. S.H, M.H, salah satu narasumber,
paguyuban. Salah satunya adalah yang dilakukan oleh
membagi pengalamannya selama menjadi mahasiswa
Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma (KMHD) UGM.
di UGM dan selama hidup di Yogyakarta. Mahasiswa
Penyambutan mahasiswa baru ini diawali dengan
baru sangat antusias mengikuti sesi ini. Hal ini terlihat
gathering yang dilakukan di Bali. Bertempat di Pondok
dari banyaknya pertanyaan yang mereka lontarkan
Kuliner Renon, pada Jumat (8/8) lalu, KMHD UGM
kepada Febri. Pertanyaan itu meliputi masalah umum
mengawali pertemuan mereka dengan mahasiswa
yang sekiranya akan dihadapi oleh mereka nanti.
baru UGM yang beragama Hindu. Gathering
Selaku narasumber dan anggota KMHD Febri
bertujuan untuk mengenalkan mahasiswa baru
memberikan respons yang positif terhadap acara ini.
dengan keluarga KMHD yang akan ataupun sedang
“Acaranya bagus, akrab, dan hangat,” ungkapnya. Ia
merantau di Yogyakarta. Acara ini juga bisa
juga memberikan ucapan selamat datang dan pesan
dimanfaatkan untuk menjalin keakraban satu sama
bagi seluruh mahasiswa baru yang akan merantau di
lain.
Yogyakarta. ”Semoga KMHD UGM dapat menjadi Acara ini diawali dengan perkenalan dari
'rumah' selama menempuh pendidikan di UGM”,
masing-masing mahasiswa baru, panitia
pesannya. Ngakan Yudha Pratama, S.IP, alumni
penyelenggara, dan beberapa tamu seperti alumni
Departemen Politik dan Pemerintahan UGM, juga
dna pengurus KMHD. Tak hanya itu, acara ini juga diisi
memberikan tanggapan yang positif untuk acara ini.
dengan ice breaking. Dalam kegiatan ini ada dua jenis
“Panitia gathering 2016 menyajikan suasana baru
permainan yang dimainkan oleh mahasiswa baru dan
dalam konsep acara dari tahun ke tahunnya, ruang
panitia. Ice breaking ini bertujuan untuk mendekatkan
interaksi untuk maba ditambah sehingga bisa lebih
mahasiswa baru dan membuat mereka merasa akrab
efektif dalam membuat mereka saling mengenal”,
dengan keluarga KMHD UGM. “Kakak-kakak panitia
katanya.
baik dan bisa menerima adik-adik mahasiswa baru
Sesi sharing menjadi sesi penutup acara
dengan terbuka dan lapang,” ungkap Bagus Kresna
gathering keluarga KMHD 2016. Panitia sendiri
Udayana, mahasiswa Mikrobiologi '16.
berharap agar acara ini menjadi sebuah jembatan
Selanjutnya, acara beralih ke sesi sharing
bagi mahasiswa baru untuk saling mengenal satu
yang bertujuan untuk memberi kesempatan bagi
sama lain baik dengan teman seangkatan maupun
mahasiswa baru yang ingin bertanya tentang UGM
dengan kakak tingkat. Sehingga nantinya, rasa
maupun Yogyakarta. Pada sesi ini panitia Kirtanyah
kekeluargaan,
Sadha Sarasvati mengundang beberapa narasum-
keakraban, serta keharmonisan KMHD UGM selalu terjaga
sampai kapanpun.(Dian/SA)
pic: dok KSS
Buletin Suara Anandam Edisi Khusus KSS 2016 1
Purwaka:
Langkah Awal, Langkah Emas Para Pemuda Pelaksanaan KSS atau Kirtanyah Sadha
peserta menuju wantilan yang berlokasi tidak jauh
Sarasvati (KSS) 2016 disambut oleh antusiasme
dari pura untuk mengikuti acara pembukaan. dari I
peserta KSS dan juga panitia. Acara yang dilaksanakan
Putu Soma Rolandwika selaku Ketua KSS. Pada
selama dua hari, mulai hari Sabtu (20/08) hingga
sambutannya Soma memberikan beberapa laporan
Minggu (21/08), ini bertempat Pura Segara Wukir,
tentang persiapan KSS yang telah dilakukan, mulai
Gunung Kidul, Yogyakarta. Dengan mengusung tema
dari gathering, pra KSS, dan KSS. Selanjutnya,
'Yowana Adi Swarnam Gacchanti' (Langkah Awal,
sambutan dilanjutkan oleh Wayan Robi Suryana
Langkah Emas Para Pemuda), diharapkan peserta KSS
selaku Ketua KMHD. Dalam sambutannya Robi
dapat menjadikan KSS 2016 dan KMHD sebagai
menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan
langkah awal menuju kesuksesan mereka.
KMHD. Ia juga mengajak semua peserta KSS untuk
Sebelum menuju ke Pantai Ngobaran,
selalu menyempatkan diri menghadiri kegiatan yang
peserta dan panitia berkumpul di Kantor Satuan
dilakukan KMHD. “Kalau sempat, jangan malu untuk
Keamanan dan Ketertiban Kampus terlebih dahulu.
datang ke acara KMHD,” ucapnya. Ia juga berpesan
Setelah semua lengkap barulah peserta dan panitia
bahwa KMHD adalah sebuah keluarga. Robi
berangkat ke Pura Segara Wukir. Tepat pukul 10.00
menambahkan bahwa dalam sebuah keluarga ada
WIB, peserta dan panitia tiba di pura. Kedatangan
sebuah cinta kasih dan permakluman. “Permakluman
mereka disambut oleh beberapa pura dan panitia
ini yang berbeda dari KMHD, dalam keluarga kita
yang telah sam-
harus saling memaklumi satu sama lain. Karena ini
Kegiatan KSS dengan bersama berla-
paiterlebih dahulu. tersebut diawali sembahyang agar kegiatan dapat
adalah hal yang sulit,” katanya. Acara pembukaan ini diakhiri oleh sambutan pengempon pura. Dalam sambutannya ia
ngsung
menyampaikan bahwa para penyungsung pura
dengan lancar.
senang menerima kehadiran dari KMHD UGM dan ia
Selanjutnya,
juga menyampaikan permi-
ntaan maaf atas
kondisi pura. (Dian/SA)
2 Buletin Suara Anandam Edisi Khusus KSS 2016 pic: dea
Bekal untuk Menjalani Hidup di Rantauan
Kehidupan beragama baik di Yogyakarta
Selanjutnya, ia membahas tentang toleransi
ataupun di Bali tentu berbeda. Perbedaan itu tidak
dengan teman yang tidak berasal dari Bali. Dalam hal
hanya dari segi jumlah pemeluk agama Hindu, tetapi
ini, ia menyampaikan kepada seluruh mahasiswa agar
juga lingkungan tempat tinggal. Perbedaan ini tentu
meminimalisir penggunaan bahasa Bali saat bergaul
harus dihadapi karena hal ini merupakan sebuah
dengan teman KMHD. Hal ini untuk menghormati
tantangan saat merantau di Yogyakarta. Dalam
mereka yang tidak berasal dari Bali. “Ini bukan berarti
menghadapi perbedaan dan menjalani kehidupan di
kita tidak menjunjung bahasa ibu, kita tetap harus
Yogyakarta, tentu pengalaman dari orang yang telah
menjunjungnya. Hanya saja, kita lebih baik
merasakan hidup di Yogyakarta sangatlah diperlukan.
menggunakan Bahasa Indonesia selama bergaul agar
Hal ini menjadi sebuah latar belakang
teman yang lahir di luar Bali juga mengerti apa yang
dilaksanakannya sesi sharing dalam kegiatan
kita bicarakan,” ungkapnya.
Kirtanyah Sadha Saraswati (KSS) KMHD UGM 2016.
Selain itu, Nyoman Warta juga mengingatkan
Sabtu (20/8) sore, bertempat di wantilan Pura Segara
agar mahasiswa yang merantau ini selalu ingat
Wukir, Gunung Kidul, sesi sharing dimulai. Acara ini
dengan tujuan mereka datang ke Yogyakarta.
diawali oleh Nyoman Warta yang juga dosen Agama
Terlebih, ia juga menyampaikan bahwa di manapun
Hindu di UGM dengan menyampaikan tentang pura
mereka tinggal, mereka tidak boleh melupakan asal-
yang ada di Yogyakarta. “Di Yogyakarta ada sekitar 36
usul mereka. “Percuma saja kalian kuliah di tempat
pura, dan Pura Segara Wukir adalah salah satunya,”
yang bagus kalau kalian tidak ingat dengan Hindu,
katanya. Ia menambahkan bahwa Pura Segara Wukir
dengan Tuhan kalian,” katanya. Ia juga menambahkan
merupakan pura yang sempat mengalami sebuah
bahwa selama berkuliah di Yogyakarta, mereka tidak
sejarah yang kelam. Namun, hal itu tidak menyurutkan
sendirian. Mereka memiliki keluarga yang bernama
semangat pengempon pura di sana untuk
KMHD. Keluarga inilah yang nantinya menjadi tempat
membangun kembali Pura Segara
Wukir
dengan bantuan banyak pihak.
pertama untuk mengadu setiap permasalahan yang mereka hadapi di Yogyakarta.
dari
Tidak
hanya cerita dari Nyoman Warta, cerita lainnya juga disampaikan oleh Ida Bagus Nyoman Pascima
pic: okta Sesi sharing KSS (Pascima, Banyu,Warta,Robi)
Buletin Suara Anandam Edisi Khusus KSS 2016 3
yang merupakan anggota KMHD Pascasarjana UGM.
“Poinnya adalah, besar kecilnya sebuah komunitas
Pascima mengawali ceritanya dengan mengatakan
itu tergantung pada kita. Seberapa yakin kita pada
alasan mengapa KMHD Pascasarjana bergabung di
apa yang kita anut,” ungkapnya. Selain
KMHD UGM. “Bagi kami ini adalah tempat yang asing,
menyampaikan hal itu, Pascima juga berharap agar
kita adalah orang kecil di tempat yang besar, jadi
mahasiswa yang merantau tetap bertahan hidup di
kalau kami memisahkan diri kami tidak akan bisa
tengah perbedaan. “Jangan pernah minder dengan
berbuat apa-apa, Sehingga, akan lebih baik kalau
keyakinan kita,” tegasnya. (Jul/SA)
kami bergabung dengan KMHD UGM, ” katanya. Pascima juga menambahkan beberapa hal tentang kehidupan masyarakat Hindu di luar Bali yang pernah ia temui. Dalam ceritanya, ia menyimpulkan sebuah poin penting yang mampu dijadikan sebuah landasan untuk menjalani kehidupan di tengah perbedaan.
4 Buletin Suara Anandam Edisi Khusus KSS 2016
pic: dea
Inovasi KSS 2016: Pembuatan Canang Sari dan Lawar Pelaksanaan Kirtanyah Sadha Saraswati (KSS) dalam dua tahun terakhir biasanya dilengkapi dengan perlombaan membuat sebuah makanan ringan oleh masingmasing kelompok. Namun, pada 2016 ini pemandangan mereka
Selain peserta KSS, panitia juga ikut bergabung dalam ke dua kegiatan ini. Panitia yang perempuan membantu dalam pembuatan canang dan kwangen. Panitia yang laki-laki membantu dalam pembuatan lawar. Pembuatan canang, kwangen,
membuat makanan tidak terlihat.
dan lauk ini tidak hanya sekadar
Mereka tidak lagi membuat
kegiatan untuk mengisi waktu
makanan ringan untuk diperlombakan, melainkan membuat perlengkapan sembahyang dan lawar. Pada hari itu, Sabtu (20/8), para peserta kss dibagi menjadi dua kelompok besar, laki-laki dan perempuan. Masing-masing
selama KSS. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk membuka ruang interaksi antara peserta serta peserta dengan panitia. “Kegiatan ini untuk membangun pendekatan antarpeserta KSS dan juga dengan panitia,� kata Putri Wiyantari,
kelompok mendapatkan tugas yang
koordinator Acara KSS. Putri juga
berbeda. Peserta KSS perempuan
menambahkan bahwa melalui
membuat canang dan kwangen di
kegiatan ini, para peserta
Wantila Pura Segara Wukir.
diharapkan saling belajar dan
Sedangkan, peserta yang laki-laki
mendapat pengetahuan baru.
membuat lawar di dapur milik
Menurutnya, kegiatan ini mampu
penyungsung pura. Canang dan
menumbuhkan kebersamaan dan
kwangen yang dibuat ini akan
mampu membuat mereka mengenal
digunakan untuk acara upanayana
satu sama lain.(Jul/SA)
keesokan harinya. Lawar yang dibuat ini juga akan menjadi lauk yang mereka makan di acara magibung.
Buletin Suara Anandam Edisi Khusus KSS 2016 5
Pembuatan lawar
6 Buletin Suara Anandam Edisi Khusus KSS 2016
Pembuatan canang sari pic: dea
Sepenggal Kisah Menuju Harmoni Malam semakin larut, namun semangat
Teknik Geodesi ini. Andi menambahkan bahwa
peserta Kirtanyah Sadha Saraswati (KSS) tidaklah
toleransi tak hanya diterapkan antarumat beragama
surut. Malam itu, Sabtu (20/8), I Made Andi Arsana,
saja namun juga antarbudaya atau kultur.
Pembina KMHD UGM, membagikan pengalaman dan cerita keghidupannya kepada seluruh peserta KSS.
Lelaki berkacamata itu juga menyatakan bahwa Hindu dan Jawa adalah dua hal yang berbeda.
Banyak kish-kisah inspiratif serta nasihat yang ia
Ada budaya yang harus dijaga sebagai orang Jawa,
bagikan kepada anggota KMHD UGM khususnya,
sedangkan sebagai Hindu, ada Sradha Bhakti yang
mahasiswa baru angkatan 2016.
harus dikukuhkan. “Sebagai mahasiswa di rantauan,
Pertanyaan dari Andri, peserta KSS, menjadi
kita harus membuka pikiran akan hal-hal baru. Belajar
sebuah pemantik dalam sesi itu. Andri yang
Bahasa daerah setempat, kultur, sopan santun, dan
menanyakan alasan Andi Arsana memilih Yogyakarta
hal-hal lainnya akan sangat membantu dalam
sebagai tempat rantauannya, membuat cerita lampau
menjalani kehidupan sehari-hari,” katanya. Andi
mengalir di malam sendu itu. Ditemani angin pantai
menambahkan bahwa mempelajari budaya orang lain
yang sepoi, Andi Arsana menceritakan masa lalunya.
bukan berarti menghilangkan identitas asli. Seperti
Andi Arsana lmengatakan bahwa hal yang
kata pepatah dimana bumi dipijak, di situ langit
membawanya sampai ke Yogyakarta bukanlah
dijunjung. “Budaya lokal menjadi penting untuk
Yogyakarta itu sendiri. Lebih dari itu, hal yang
dijadikan pengetahuan guna menjaga keharmonisan
menariknya adalah nama UGM yang tertancap
dan menjaga perilaku agar tetap sesuai dengan
diingatannya semenjak duduk di kelas IX SMP 2
norma-norma yang berlaku di lingkungan setempat,”
Marga, Tabanan. Perkenalannya dengan UGM, dimulai
pungkasnya. (Hendi/SA)
dari sebuah contoh surat dalam buku pelajaran yang beralamatkan UGM. “Rasa penasaran saya mendorong saya untuk bertanya apa itu UGM kepada guru saya,” ungkapnya. Pertanyaan itulah yang membuat ia tahu bahwa UGM adalah singkatan dari Universitas Gadjah Mada. Seringkali muncul berbagai pernyataan dari orang-orang sekeliling tentang diri kita sebagai Hindu. “Orang yang berbeda agama memiliki hak untuk bertanya, penasaran bahkan curiga karena praktik agamanya berbeda dengan kita di Hindu,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa sebagai orang Hindu, sudah sepantasnya kita memberikan penjelasan yang baik atas apa yang dilakukan orang Hindu untuk mencegah timbulnya prasangka buruk Kurangnya pemahaman satu sama lain seringkali menimbulkan perselisihan dan sikap intoleransi. “Untuk menghindarinya, kita harus memahami agama orang lain disamping agama kita sendiri agar dapat saling bertoleransi,” pesan dosen
I Made Arsana pic: dea
Buletin Suara Anandam Edisi Khusus KSS 2016 7
Belajar Esensi Kehidupan Melalui Permainan Mentari masih belum menampakkan sinarnya, namun para peserta Kirtanyah Sada
mengharuskan mereka mengadu kekuatan melalui permainan tarik tambang.
Saraswati (KSS) telah bersiap untuk mengikuti
Seluruh permainan yang ada di masing-
outbound. Pagi itu, Minggu (21/8), kegiatan diawali
masing pos memiliki esensi tersendiri. “Permainan
dengan peregangan badan yang dipimpin oleh salah
bakyak air ini memiliki mengajarkan kalian
satu pemandu. Selanjutnya, para peserta yang
bagaimana untuk bekerja sama satu dengan yang lain
didampingi oleh pemandu diberikan pengarahan
untuk mencapai tujuan,� kata Arya Wigita, pengurus
mengenai kegiatan outbound yang akan mereka
yang ditugaskan di pos ketiga. Selain kerja sama,
laksanakan. Setelah semua disampaikan, para peserta
permainan yang mereka mainkan di beberapa pos
bersiap dengan membawa bekal mereka menjelajahi
juga mengajarkan mereka untuk saling percaya satu
pos permainan yang disediakan. Pos permainan ini
sama lain. Misalnya adalah permainan basket air yang
terletak tidak jauh dari tempat mereka menginap.
mengharuskan mereka saling percaya dengan teman
Setiap pos berada di sekitaran pura, wantilan, dan
yang melempar balon. Semua permainan tersebut
pantai.
merupakan reeksi dari kehidupan yang akan mereka Dalam kegiatan ini terdapat empat buah pos
jalani selama berada di UGM. “Sama dengan
permainan yang masing-masing telah dijaga oleh
permainan ini, kalian harus bekerja sama dalam
panitia, pengurus, dan anggota KMHD. Setiap pos
mewujudkan tujuan kalian, jangan lupa bahwa di sini
telah diisi dengan peralatan yang akan digunakan
kalian tidak sendiri, � kata Putri Sila Sandi, panitia di
untuk bermain. Peralatan itu terdiri dari pipa, air,
pos pertama.
balon, ember, dan tali tambang. Pos pertama adalah pos yang mengharuskan para peserta mengisi pipa
Selain bermain dengan kelompoknya, para peserta juga melakukan permainan yang melibatkan
berlubang dengan air. Pos kedua adalah pos yang
seluruh peserta KSS. Permainan itu adalah
mengharuskan peserta untuk melemparkan balon
permainan membalikkan baliho, dimana
yang diisi air ke dalam ember yang dipegang oleh
semua orang harus berdiri di atas baliho
teman mereka. Pos selanjutnya adalah permainan
tersebut. Dalam permainan ini, kekompa-
bakyak air, yaitu permainan mengisi ember dengan air,
kan dan kerja sama mereka sangatlah di-
dimana air tersebut mereka bawa dengan gelas ke-
perlukan. Permainan ini merupakan pe-
cil dan cara membawanya adalah dengan berjalan
rmainan
bersama dengan kaki yang diikat. Pos terakhir adalah pos yang
8 Buletin Suara Anandam Edisi Khusus KSS 2016
pic: hen
yang menghabiskan banyak waktu mereka. Di bawah mentari yang mulai menyengat mereka tetap berusaha untuk membalikkan baliho tersebut. Meski gagal untuk melakukannya, tetapi usaha mereka mendapat respon positif dari panitia. “Aku apresiasi kalian yang tidak kenal menyerah dan sudah bertanggung jawab secara individu dan sudah mau bekerja sama untuk menyelesaikan ini,” kata Arya. Arya juga menambahkan bahwa permainana ini ibarat kehidupan berorganisasi di KMHD. “Setiap permasalahan yang ada di KMHD tidak bisa diselesaikan sendiri dan dalam waktu yang singkat, semua perlu pemikiran bersama agar permasalahan itu cepat menemukan jalan keluar,” imbuhnya. Dalam kegiatan ini, hal yang terpenting bukan saja permainannya tetapi esensi dan pesan yang disampaikan melalui permainan itu. Menurut I Gede Agus Wiadnyana, salah satu peserta KSS, kegiatan ini memberikan ia banyak pelajaran. “Kegiatan ini membuat kita menyadari arti kebersamaan dan kekompakan, saya juga belajar banyak hal. Yang lebih penting adalah saya menjadi sadar kalau kemenangan tidak akan pernah diperoleh tanpa adanya kerjasama dalam kelompok,” ungkapnya. (Jul/SA)
Permainan pipa berlubang pic:hen
Buletin Suara Anandam Edisi Khusus KSS 2016 9
Bakti Sosial Wujud Kepedulian KMHD terhadap Warga Sekitar Pelaksanaan Kirtanyah Sadha Saraswati (KSS)
Para panitia pun merasa senang dapat memberikan
KMHD UGM tidak hanya dilakukan untuk internal
pelayanan kepada warga di sekitar pura. Terlebih,
KMHD saja. Pada acara ini juga dilaksanakan kegiatan
mereka merasa kegiatan ini membantu warga yang
bakti sosial yang diadakan di wantilan Pura Segara Wukir pada Minggu (21/8). Bakti sosial ini berupa pemeriksaan kesehatan gratis yang diberikan oleh dr.
ingin berobat karena akses ke rumah sakit ataupun puskesmas dari daerah itu terbilang jauh. Meski mendapat respons yang baik dari warga, bakti sosial ini tidak luput dari kendala. Namun, kendala
Niti, dr. Surya, dr. Dewa, dan dr. Nita. Bakti sosial ini
itu tidak menjadi masalah bagi panitia, sebab bagi
menyasar seluruh warga dengan usia beragam yang
mereka ingin memberikan pelayanan kesehatan
ada di sekitar tempat pelaksanaan KSS.
terbaik untuk membantu warga di daerah tersebut.
Sebelum memulai pemeriksaan, warga yang ingin mendapatkan pengobatan gratis harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu. Selanjutnya, mereka harus melakukan pengecekan berat badan dan tekanan darah. Setelah proses ini, barulah akan dilakukan pemeriksaan berdasarkan keluhan yang disampaikan warga. Selain mendapat pemeriksaan gratis, 36 orang warga yang diperiksa tersebut akan mendapatkan obat yang disediakan oleh panitia. Melihat jumlah warga yang melakukan pemeriksaan, bisa dikatakan bahwa antusiasme warga sekitar terhadap kegiatan ini lumayan tinggi.
10 Buletin Suara Anandam Edisi Khusus KSS 2016
Panitia juga sangat berterimakasih kepada para peserta yang sudah berpartisipasi dalam melancarkan kegiatan bakti sosial dan menerima kehadiran KMHD UGM dengan baik. (Nana/SA)
Suasana pemeriksaan kesehatan gratis pic: okta
Buletin Suara Anandam Edisi Khusus KSS 2016 11
Upanayana: Langkah Awal Menuju Gerbang Pendiidkan Masa Brahmacari Asramaatau yang sering disebut sebagai masa belajar dan menuntut ilmu merupakan masa yang sedang dilalui oleh generasi
ini, mahasiswa baru angkatan 2016 secara niskala telah resmi bergabung menjadi anggota KMHD UGM. Prosesi upacara Upanayana berlangsung
muda Hindu. Sebelum memasuki tingkat pendidikan
khidmat. Walaupun dibawah terik matahari, upacara
yang lebih tinggi, dalam agama Hindu biasanya
tetap berjalan dengan lancar dan kondusif. Upacara
dimulai dengan upacara Upanayana. Upanayana
terdiri dari prosesi natab dan persembahyangan
merupakan wujud dari peningkatan status seseorang (siswa) ke tingkatan yang lebih tinggi.Maksud dari kalimat diibaratkan bagai manusia yang dilahirkan untuk kedua kali secara spiritual dalam menuntut dan mempelajari ilmu pengetahuan yang lebih menekankan pada pembinaan mental dan moralitas. (phdi.or.id) Istilah Upanayana berasal dari bahasa
bersama. Namun, ada sesuatu yang unik dari upacara ini yaitu penggunaan Sirowista pada bagian kepala. Sirowista terbuat dari tiga helai daun ilalang yang disusun sedemikian rupa di kepala. Setelah prosesi upacara selesai, acara ditutup dengan ucapan terimakasih dari panitia serta pemberian reward bagi kelompok-kelompok terbaik untuk masing-masing kategori. Terdapat kategori name tag terbaik, happening art terbaik, yel-yel
Sansekerta yang artinya perkenalan. Upacara ini juga
terbaik, outbond terbaik, dan grup terbaik. Untuk
rutin dilaksanakan oleh KMHD UGM dalam acara
kategori name tag terbaik diraih oleh Kelompok
Kirtanyah Sada Saraswati (KSS). Upacara Upanayana
Taolu. Sedangkan untuk , happening art terbaik diraih
pada tahun 2016 ini dilaksanakan di Pura Segara
oleh Kelompok Gumbreg. Kategori outbond terbaik
Wukir, Gunung Kidul. Acara yang dilaksanakan pada
dimenangkan oleh Kelompok Uye. Lalu, kategori yel-
Minggu (21/8) ini menjadi sebuah penutup dari
yel terbaik diraih oleh Kelompok Prangbakat. Terakhir,
rangkaian KSS yang dilaksanakan selama dua hari.
untuk kategori kelompk terbaik dimenangkan oleh
Upacara Upanayana ini, sebagai langkah awal bagi mahasiswa baru angkatan 2016 untuk melangkah ke bangku kuliah. Selain itu, melalui upacara Upanayana 12 Buletin Suara Anandam Edisi Khusus KSS 2016
Kelompok Ugu.(Hendi/SA)
TESTIMONI Acaranya seru namun kalau bisa on time dan tidak ngaret-ngaret Abri Perwira
KSS sangat seru, bermanfat, bisa lebih dekat dengan keluarga baru A. A. Ayu Ariwidiyani Dewi
Acaranya sangat menyenangkan, banyak pelajaran bisa yang kita dapatkan dan menambah keakraban keluarga KMHD dari berbagai angkatan. Selain itu, kita juga semakin tahu tentang pura di Yogyakarta, apalagi kita sebagai anak rantauan yang belum benar-benar tahu dimana saja pura di wilayah Yogyakarta. Namun, tolong jadwal KSS disesuaikan dengan kegiatannya. Jangan sampai ada kegiatan kosong dan juga ada kegiatan di luar jadwal. I Gede Duta Dharma
Buletin Suara Anandam Edisi Khusus KSS 2016 13
Saya sangat berterima kasih kepada panitia KSS KMHD UGM 2016 karena telah membuatkan kami, para maba, acara yang sangat berkesan. Mulai dari acara gathering night di Bali, pra KSS hingga acara puncak KSS di Pantai Ngobaran. Menurut saya pribadi, acaranya sangat berkesan. Walaupun kegiatan yang dilakukan adalah hal-hal sederhana, tetapi dalam kesederhanaan itulah ada kekeluargaan yang sangat terasa. Sekali lagi, terima kasih kakak-kakak panitia KSS 2016. Made Yutakasasti Manohara
KSS KMHD UGM 2016 sangat seru. Bersyukur sekali dapat makanan, dan makanannya juga enak.Saya juga sangat berterima kasih kepada kakakkakak KMHD yang begitu bersemangat dan bertanggung jawab, serta menjalankan tugasnya dengan penuh perjuangan. Terima kasih kakakkakak KMHD , jangan lupa bahagia ya. Semoga kedepannya bisa mengenal lebih jauh teman-teman dan kakak-kakak KMHD UGM Bagus Krisna Udayana
14 Buletin Suara Anandam Edisi Khusus KSS 2016
pic: okta
Best Nametag
TAOLU
Buletin Suara Anandam Edisi Khusus KSS 2016 15
Best Yel-Yel
PRANGBAKAT
16 Buletin Suara Anandam Edisi Khusus KSS 2016
pic: okta
Buletin Suara Anandam Edisi Khusus KSS 2016 17
Best HapArt
18 Buletin Suara Anandam Edisi Khusus KSS 2016
GUMBREG
pic: okta
pic: okta
Best Outbond
UYE
Buletin Suara Anandam Edisi Khusus KSS 2016 19
Best Group
UGU 20 Buletin Suara Anandam Edisi Khusus KSS 2016
pic: okta
Buletin Suara Anandam Edisi Khusus KSS 2016 21
22 Buletin Suara Anandam Edisi Khusus KSS 2016
Penampilan Happening Art dari kelompok Prangbakat pic: okta
Buletin Suara Anandam Edisi Khusus KSS 2016 23
24 Buletin Suara Anandam Edisi Khusus KSS 2016
Buletin Suara Anandam Edisi Khusus KSS 2016 1
Penerbangan lampion berisi harapan-harapan KMHD 2016 pic: dea
Buletin Suara Anandam Edisi Khusus KSS 2016 25
26 Buletin Suara Anandam Edisi Khusus KSS 2016
Suasana outbound pic: okta
Buletin Suara Anandam Edisi Khusus KSS 2016 27
28 Buletin Suara Anandam Edisi Khusus KSS 2016
Permainan wajib KSS : Membalik baliho pic: okta
Buletin Suara Anandam Edisi Khusus KSS 2016 29
Suara Anandam Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Gadjah Mada