SAMBUTAN MENTERI SOSIAL PADA PEMBUKAAN MUSYAWARAH KERJA NASIONAL (MUKERNAS) BULAN SABIT MERAH INDONESIA (BSMI) TAHUN 2013 Pekan Baru Provinsi Riau Sabtu 15 Juni 2013
Yth. Ketua dan Jajaran Dewan Pengurus Nasional BSMI Yth. Para peserta Mukernas BSMI yang saya banggakan serta para hadirin undangan yang berbahagia Assalamu’alaikum Wr.Wb. Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rakhmat dan perkenanNya pada hari ini kita dapat berkumpul bersama dalam keadaan sehat wal’afiat guna mengikuti Musyawarah Kerja Nasional Bulan Sabit Merah Indonesia. Saya berbangga hati dapat hadir disini, di tengah saudara sekalian yang tergabung dalam BSMI. Kita tahu bahwa BSMI selalu konsisten dalam memberikan
pelayanan
kemanusiaan
baik
dalam
skala
nasional
maupun
internasional. Kiprah BSMI membawa harum nama Indonesia dalam mewujudkan kesetiakawanan sosial internasional. BSMI bisa menolong sesama baik di dalam maupun di luar negeri berarti membawa nama baik merah-putih ke dunia internasional. Hal ini tentunya membuktikan kepada kita semua bahwa atas nama kemanusiaan, kita tidak lagi melihat perbedaan dalam melakukan pertolongan. Hadirin sekalian. Sebagaimana kita tahu, Di dunia ini 3 lambang kemanusiaan yang juga diakui dalam konvensi Jenewa adalah Palang Merah (Red Cross), Bulan Sabit Merah (Red Crescent), dan Kristal Merah (Red Crystal). Kita semua yakin bahwa lambang “Bulan Sabit Merah” adalah lambang yang universal, netral serta independen dan ini dibuktikan oleh BSMI sebagai lembaga yang terbuka, melayani semua pihak/lapisan tanpa membedakan suku, agama dan kelompok serta tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Hal ini sesuai dengan prinsip dasar yang dimiliki BSMI yaitu Kenetralan, Kemandirian, Kesemestaan, Kemanusian, Profesionalitas, Amanah, dan Kejujuran. Dengan netralitasnya memberikan bantuan kemanusiaan kepada siapapun. Jika BSMI hanya dikenal di kantong-kantong muslim mungkin itu biasa namun justru BSMI menjadi dikenal pula di daerah kantong-kantong nonmuslim. BSMI menjadi rahmatan lil allamin bagi semua manusia yang membutuhkan pertolongan.
1
Hadirin sekalian. Pada kesempatan Mukernas ini beberapa hal ingin saya sampaikan dan titipkan : Pertama : saya berharap kiranya BSMI terus melakukan berbagai upaya, konsolidasi, koordinasi dan penguatan jejaring kerja untuk menjadikan BSMI sebagai organisasi yang utama dalam memberikan bantuan kemanusiaan. Lebih jauh kita berharap dimanapun BSMI berada, maka disitu muncul kebahagiaan, rasa cinta kasih untuk menolong sesama manusia, bahkan menjadi bagian dari perjalanan peradaban persaudaraan umat manusia di dunia. Kedua ; Terus optimalkan potensi filantropi karena potensi yang di dapat dari ajaran agama sangatlah besar. Semua agama pasti memerintahkan umatnya mendarmabaktikan tenaga maupun harta untuk menolong sesama. Terlebih ajaran Islam dengan potensi Zakat Infak Sodaqoh Wakaf dipandang cukup besar dan dapat dioptimalkan dalam menunjang keberhasilan BSMI. Ketiga ; Terus tingkatkan kinerja BSMI antara lain dengan lebih giat membangun citra dan image bahwa BSMI berdiri di atas semua golongan. Tingkatkan syiar BSMI sehingga lebih banyak lagi masyarakat yang mengenal BSMI. Hal ini tentunya semakin mempermudah jalan apabila semakin banyak yang paham tentang BSMI. Di era keterbukaan dalam berdemokrasi dan bersyerikat ini, unjuk kerja menjadi salah satu alat yang ampuh untuk membuka mata hati masyarakat, sehingga BSMI mampu eksis dalam memberikan pertolongan kemanusiaan bersama-sama dengan komponen bangsa lainnya. Keempat
;
perkuat
penguasaan
metode
dan
praktek
pertolongan
kemanusiaan secara berkualitas, berbasiskan ilmu pengetahuan, keterampilan serta sikap yang menunjukan profesionalisme. Hal ini penting mengingat pertolongan kemanusiaan dewasa ini tidak lagi hanya berdasarkan pada belas kasihan/charity belaka, namun harus dikemas dengan baik, sistimatis, komprehensif dan berkelanjutan. Kelima ; selain melakukan pertolongan dan bantuan kemanusiaan secara cepat dan tepat, maka BSMI juga harus terlibat aktif dalam upaya pencegahan. Sebelum permasalahan sosial yang membutuhkan pertolongan itu muncul. BSMI harus terlibat aktif dalam memberdayakan masyarakat sebelum bencana, pada saat dan setelah bencana. Perkenalkan dan perkuat manajemen bencana maupun
2
manajemen konflik sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat terlibat aktif melakukan upaya pencegahan. Pengalaman memperlihatkan ketika terjadi bencana maka diperlukan manajemen yang baik, tidak hanya sekedar spontanitas yang sporadis. Hadirin sekalian. Berbuat yang terbaik untuk menolong sesama adalah hak semua umat, oleh karena itu hendaknya BSMI atau organisasi lain yang memberikan pertolongan kemanusiaan, hendaknya mampu mewadahi berbagai keinginan masyarakat untuk terlibat aktif dalam memberikan pertolongan. Oleh karena itu selain terjun langsung memberikan pertolongan ke lokasi kejadian, maka lebih penting pula memberikan penyadaran kepada masyarakat khususnya kepada generasi muda agar mereka peduli dan memahami bagaimana mereka menyalurkan bakat dan keinginan untuk mengabdi memberikan pertolongan bagi sesama manusia. Kebesaran suatu organisasi tidak lantas menjadikannya harus lebih dominan dalam pertolongan kemanusiaan. Lebih penting lagi bahwa keberhasilannya dilihat dari kemampuannya “berada paling depan” menjadi pelopor dalam memberikan pertolongan, “berada di tengah” menjadi dinamisator aliansi serta berada dibelakang mendorong dan memotivasi gerakan keberdayaan untuk melakukan pertolongan. Semoga melalui Mukernas BSMI ini semakin menjadikan BSMI mampu memperlihatkan kualitasnya dalam pemberian pertolongan kemanusiaan di tataran nasional, regional bahkan global. Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat dalam rangka menjadikan BSMI sebagai pilar partisipan dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Selamat bermusyawarah semoga hasilnya membawa kemaslahatan bagi bangsa dan negara serta umat manusia. Sekian Terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. MENTERI SOSIAL RI
DR. SALIM SEGAF AL JUFRI, MA
3