Kemayoran Design Proposal

Page 1

D e s i g n P r o p o s a l K E M A Y O R A N K E M A Y O R A N C h r i s t h o p e r R o n a l d o 2 0 2 0 0 0 2 3 8 D o s e n P e n g a m p u : G i s k a R a i s s a . S . T . , M . U . P .

Kata Pengantar Daftar Isi

1.................................................... Kata Pengantar

2................................................... Latar Belakang

3................................................... Analisis Konteks

9................................................... Skenario Perancangan

10.................................................. Prinsip Perancangan

11................................................... Program Aktivitas

12.................................................. Panduan & Konsep Perancangan

Pada album sebelumnya "Urban Study of Kemayoran" telah dipaparkan sejarah, asal usul dan perkembangan Kemayoran, serta analisis berbagai macam permasalahan elemen kota di dalamnya.

Album kedua ini akan melanjutkan analisis elemen kota di kawasan Kemayoran dengan usulan-usulan perbaikan berupa visi, tema, program kegiatan, prinsip dan konsep perancangan, serta Panduan & Konsep Perancangan (design guidline).

Album ini diharapkan bisa memberikan aspirasi kepada pemerintah atau pengelola Kemayoran dalam memperbaiki elemen-elemen perancangan kota di kawasan Kemayoran, serta dapat menginspirasi daerah lainnya dalam mengembangkan kawasannya.

Penyelesaian album ini tidak terlepas dari bimbingan dosen dan tidak lupa tuntunan Tuhan Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu, pembuat album berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pembuatan album dari awal hingga dapat dipublikasikan.

Mohon maaf jika ada kesalahan atau kata yang kurang berkenan dalam album ini.

1
Daftar Isi

Latar BelakangLatar Belakang

Kawasan Kemayoran

Kondisi Awal Kawasan

Awalnya Kemayoran adalah permukiman syarakat Betawi. Beberapa diantaranya juga rupakan orang terkenal seperti Murtado dan nyamin Suaeb

Jalan Industri Raya

Latar Belakang Jalan

Koridor Jalan Industri Raya merupakan salah satu jalan di Kemayoran yang pembangunannya terpengaruh oleh Bandara Kemayoran dulu sehingga sangat lebar dan relatif rulus tidak berkelok-kelok.

Kemayoran (sebelum tahun 1900)

Sebagian besar tanah di Kemayoran dimiliki oleh tuan tanah yaitu Mayor Isaac dari Prancis yang merupakan asal mula dari nama Kemayoran.

Kondisi Setelah Berubah Fungsi

Pada era kolonial, Kawasan Kemayoran dengan luas 454 hektar yang terdiri dari sawah-sawah

Kondisi Jalan

Kemayoran (1945 - 1985)

Kampung Betawi digusur Belanda untuk dialih

dungsikan menjadi bandara Kompeni yang pada akhirnya dijadikan Bandara Internasional Kemayoran dari tahun 1945 hingga 1985.

Kondisi Saat Ini

Kemayoran (1992 - Sekarang)

Saat ini kawasan Kemayoran terus dikembangkan sebagai zona campuran dengan beragam fungsi mulai dari residensial, komersial, perkantoran, kesehatan, pendidikan, hingga hiburan

Meski sangat lebar, jalan ini kurang ramah pejalan kaki, sebaliknya sangat berorientasi pada kendaraan pribadi. Kurangnya perawatan dan akses yang terputus juga membuat pejalan kaki tidak nyaman untuk melewati trotoar yang ada.

Kebutuhan Desain

Setelah melakukan survei pada album sebelumnya, didapati lebih banyak masalah yang perlu dibenahi pada koridor jalan ini Oleh karena itu, dibutuhkan perbaikan berupa Panduan & Konsep Perancangan (Urban Design Guide Line) yang tidak melenceng dari visi, misi asal Kawasan

Kemayoran

Latar Belakang

Jalan Industri Raya
2
Koridor Jalan Industri Raya Kondisi Jalur Pejalan Kaki

Analisis Konteks

Analisis Konteks

Secara makro Jalan Industri Raya merupakan salah satu jalan penting yang menghubungkan wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Timur.

Selain itu, jalan ini juga menjadi pintu masuk untuk mengakses Pekan Raya Jakarta sehingga tidak bisa didesain sembarangan dengan mengubah tujuan dan fungsi dari jalan.

Kawasan Kemayoran didominasi oleh banyak tipologi bangunan mulai dari hunian, komersial, perkantoran, campuran, peribadatan, hingga hiburan sehingga mobilitas di kawasan ini cukup tinggi.

Pada beberapa periode tertentu saat ada event di Jiexpo akan terjadi pemadatan di ruas Jalan Industri Raya, bahkan sering kali menimbulkan kemacetan.

Makro Mikro

Secara mikro Jalan Industri Raya masih sangat berorientasi pada kendaraan bermotor. Hal ini bisa dibuktikan dari perbandingan lebar jalan untuk kendaraan dibandingkan jalan untuk pejalan kaki.

Selain itu kurangnya perawatan dan desain jalur pejalan kaki membuat masyarakat yang tinggal di sekitar Jalan Industri malas untuk berjalan kaki dan memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi.

Di luar dari pada itu masih terdapat banyak masalahmasalah lainnya yang perlu untuk diperbaiki, diantaranya

Car
Analisis Konteks
Oriented
3
Keberagaman Tipologi Bangunan Kemayoran Mobilitas di Kemayoran Kemacetan Akibat PRJ

Analisis KonteksAnalisis Konteks

1
Ekskursi dilakukan di sepanjang koridor Jalan Industri Raya dan sebagian Jalan HBR Motik, serta Jalan Merpati 2 Kurangnya Prasarana Penyeberangan
2 5 3 4 4
Berdasarkan hasil ekskursi koridor Jalan Industri Raya, HBR Motik dan Merpati didapati banyak permasalahan di jalur ped harus diperbaiki, khususnya aspek aksesibilitas dan iantaranya adalah:
Analisis Konteks
Permasalahan Jalur Pedestrian Rute Ekskursi 5. Tidak Tersedianya Jalur Pejalan Kaki 4. Jalur Pejalan Kaki Terhalan 1. Kurangnya Perawatan 3. Terputusnya Jalur Pejalan Kaki

Analisis KonteksAnalisis Konteks

PKL1.

Terdapat kelonggaran peraturan di koridor Jalan

Merpati sehingga dapat mudah ditemukan PKL yang berjualan di trotoar depan Masjid Alhidayah, belum ditata ataupun disediakan ruang khusus.

Tantangan 1

2. Ruang Terbuka Hijau

Secara keseluruhan ruang terbuka hijau di koridor Jalan

Industri Raya cukup banyak, akan tetapi hanya berfungsi

3. Jalan yang Lebar

Ruas jalan di bagian 2 sangat lebar sehingga fungsinya bisa diatur lebih fleksibel menyesuaikan kebutuhan kawasan.

Car Oriented Analisis Konteks 5
Kemacetan Akibat PRJ
secara pasif sebagai lahan kosong yang ditanami vegetasi. 2 3

Analisis KonteksAnalisis Konteks

Isu Lainnya

Keamanan

Keamanan di koridor Jalan Industri masih sangat kurang. Angka kriminalitas di jalan ini cukup tinggi, cukup sering terjadi pencopetan, palak, dan begal. Hal ini disebabkan oleh jalur pejalan kaki yang sepi dan berdekatan dengan permukiman kumuh di percabangan Jalan Industri, sebagian masyarakat masih kekurangan di bidang ekonomi sehingga harus melakukan kriminalitas.

Banjir

Meskipun tidak terlalu sering terjadi banjir, ketika hujan badai dan melebihi curah hujan normal, ada banyak area rawan banjir yang merendam badan jalan. Hal ini disebabkan oleh saluran drainase yang kurnag baik dan limpasan air hujan berlebih di ruas jalan yang lebar tidak segera diresap oleh tanah.

Kemacetan

Permukiman Kumuh

Daerah Rawan Banjir

Pekan Raya Jakarta

Ketika ada event di Jakarta International Expo, volume kendaraan yang melewati koridor Jalan Industri Raya melebihi kapasitasnya sehingga terjadi kemacetan panjang. Hal ini disebabkan penyempitan ruas jalan setelah melewati parit kota.

(Indrawan, 2020)

Kemacetan Akibat PRJ Analisis Konteks
6
Kriminalitas Jalan Industri Banjir di Ruas Jalan Industri

Analisis KonteksAnalisis Konteks

Regulasi Kawasan

PPK Kemayoran dan pemerintah DKI Jakarta merencanakan kawasan Kemayoran dari kondisi eksisting, yaitu bandara dan permukiman Kampung Betawi menjadi beberapa zona yang meliputi beragam fungsi mulai dari residensial, komersial, perkantoran, ruang hijau, pemerintahan, hingga fasilitas kesehatan dan pendidikan.

Rencana Penataan Kemayoran

Sebagian besar permukiman kumuh yang ada di kawasan Kemayoran mulai ditata ke dalam rusun Sementara itu, kawasan bandara yang diailhfungsikan dirancang dengan pendekatan urban Smart City dengan membagi kawasan menjadi 4 blok, yaitu blok A (Hunian), Blok B (Perkantoran, Blok C (Niaga), dan Blok D (Ruang Hijau)

Ketinggian bangunan pencakar langit di kawasan ini juga sudah diatur agar skyline kota kedepannya tidak berantakan. Ketinggian bangunan kantor dan residensial dibatasi sekitar 150 meter, sementara terdapat pengecualian untuk ikon kawasan yaitu Menara Jakarta dengan ketinggian sekitar 300 meter.

Analisis Konteks 7

Analisis KonteksAnalisis Konteks

Pada koridor Jalan Industri raya memiliki tiga karakteristik berdasarkan ruas jalannya:

Pada ruas pertama memiliki jalur 4 mobil saja dan dikelilingi ruko-ruko sepanjang jalannya.

Pada ruas kedua jalan mulai melebar dengan sabuk hijau pada median jalannya.

Pada ruas ketiga jalan utama industri memiliki lajur 10 mobil dengan sabuk hijau di tepi jalnnya

1 2 3
Analisis Konteks 8

Smart, Sustainable & Resilient City Smart, Sustainable & Resilient City

Visi

Menjadikan koridor Jalan Industri Raya area active green space yang ramah

pejalan kaki, pesepeda, serta memiliki ketahanan terhadap masalah urban yang terjadi di Kemayoran.

Skenario Perancangan 9

Prinsip PerancanganPrinsip Perancangan

Jalan Industri Raya masih berorientasi pada mobil, bisa dilihat dari perbandingan lebar jalur kendaraan dan pejalan kaki.

Di sisi lain, ruang hijau pada koridor jalan sudah cukup banyak, akan tetapi belum bisa aktif digunakan masyarakat hanya sebagai ruang pasif

Walkability

Sustainability

Perancangan berlandaskan prinsip keberlanjutan. Selain itu, bukan hanya menyediakan ruang terbuka hijau, tapi juga menjaikannya aktif untuk digunakan masyarakat

Flexibility

Perancangan memiliki fleksibilitas sehingga bisa memiliki ketahanan terhadap

berbagai masalah yang muncul pada kawasan Kemayoran.

Prinsip Perancangan 10
Kondisi Eksisting Jalan 8000 6000 11000 11000 8000 38000
yang
pejalan
dan pesepeda, serta tidak terputus
Menyediakan pedestrian way
ramah
kaki
Lajur Lambat Lajur Cepat Pedestrian Way

Program AktivitasProgram Aktivitas

Pada Jalur Pedestrian

dan ruang terbuka hijau

ditambahkan fungsi

yang mendukung adanya

interaksi publik, yaitu

playground, streetfood

Pada area lajur lambat dijadikan

jalur sepeda fleksibel sesuai dengan

kebutuhan kawasan, misalnya ketika

hari minggu jalur fleksibel bisa

digunakan untuk Car Free Day dengan

meletakkan bazar, di sisi lain ketika ada

festival di Pekan Raya Jakarta jalur ini

bisa digunakan kendaraan untuk

mengurangi kemacetan.

Dengan beralih fungsinya jalur lambat menjadi jalur fleksibel, maka

jalur kendaraan berkurang menjadi dua

kali tiga lajur saja. diharapkan hal ini bisa mendorong masyarakat untuk berjalan kaki.

Program Aktivitas 11 Jalur Pedestrian 5500 2500 3500 11000 Jalur Sepeda Jalur Fleksibel Jalur Kendaraan

Panduan dan Konsep Perancangan Panduan dan Konsep Perancangan

Pada Jalur pedestrian

menggunakan material

andesit dan vegetasi

sebagai bollard alami.

Ruang terbuka hijau juga

diaktifkan sebagai area

publik yang

menghidupkan koridor

Jalan Industri Raya

Kurang efektifnya lajur lambat

dialihdungsikan sebagai jalur sepeda

fleksibel diharapkan bisa menjawab

masalah kota dan menjadikan

Kemayoran kawasan yang lebih

resilient. Masyarakat juga secara

langsun diajak untuk menggunakan sepeda sebagai alat transportasinya.

Jalur mobil tidak diharapkan

menjadi orientasi utama dari koridor

Jalan Industri Raya dengan

perbandingan yang seimbang terhadap

jalur lainnya. Namun di sisi lain tetap

tidak menimbulkan masalah lainnya seperti kemacetan.

12 Jalur Pedestrian 5500 2500 3500 11000 Jalur Sepeda Jalur Fleksibel Jalur Kendaraan
Panduan & Konsep Perancangan

Panduan & Konsep Perancangan Panduan & Konsep Perancangan

Zebra Cross yang Terputus

Pada area kedua terlihat adanya prasarana

penyeberangan yaitu zebra cross, akan tetapi

terputus hanya separuh jalan saja dan dihalangi

oleh vegetasi. Dengan Panduan & Konsep

Perancangan yang walkable maka sebaiknya

zebracross dirancang dengan benar dan tepat

serta diberi lampu merah khusus untuk

penyeberangan sehingga penyebrang jalan tidak perlu kesulitan menyeberang jalan.

Penghijauan pada Median Jalan

Pada median jalan memang dilakukan

penghijauan akan tetapi tidak merata, sebagian

hanya ditanami rumput saja. Dengan Panduan & Konsep Perancangan berkelanjutan maka

sebaiknya ditambahkan vegetasi dan juga bisa

difungsikan sebagai bioretention swale.

Perancangan 13
Panduan & Konsep

Panduan & Konsep Perancangan Panduan & Konsep Perancangan

Aksesibilitas dan Sabuk Hijau

Kini pedestrian way di ruas 2 Jalan Industri raya sudah terhubung, dan sabuk hijau pada median jalan bisa berfungsi secara optimal

14
Panduan & Konsep Perancangan

Panduan & Konsep Perancangan Panduan & Konsep Perancangan

Batasan Jalan dan Aktivitas

Pada ruas 3 Jalan Industri Raya belum memiliki

batas jalur sepeda yang jelas. Sabuk hijau juga

masih sedikit vegetasi, serta kondisi jalur pedestrian kurang terawat

15
Jalur Lambat Kendaraan JalurSepeda Sabuk Hijau Jalur Pedestrian Panduan & Konsep Perancangan

Panduan & Konsep Perancangan Panduan & Konsep Perancangan

Batasan Jalan dan Aktivitas

Dengan penggunaan material andesit dan cat hijau akan dengan mudah membedakan jalur

kendaraan dan jalur sepeda. Penambahan vegetasi

pada tepi jalan juga befungsi untuk menjadi buffer polusi kendaraan ke pejalan kaki sehingga tidak

terlalu terganggu ketika berjalan di trotoar. Jalur

Pedestrian juga menggunakan material andesit sehingga bisa membantu resapan air hujan

16
Jalur Lambat Kendaraan Jalur Sepeda Sabuk Hijau Jalur Pedestrian Panduan & Konsep Perancangan

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.