6 Kriteria Bangunan Hijau

Page 1

6

Kriteria

BANGUNAN HIJAU Christhoper 202000238

Ronaldo

Dosen Giska

Raissa.

Pengampu: S.T.,

M.U.P.


Daftar Isi

Kata Pengantar Album ini dibuat dengan tujuan untuk memperluas dan memperdalam

1.................................................... Latar Belakang

wawasan pembaca mengenai tujuan dan implikasi desain dari

2................................................... Kriteria Bangunan Hijau

Kriteria

Bangunan Hijau, mengingat kurangnya pengetahuan masyarakat, khususnya di Indonesia mengenai pentingnya bangunan hijau.

4................................................... Tata Guna Lahan Album ini juga diharapkan bisa menginspirasi arsitek atau disiplin lainnya

7................................................... Efisiensi & Konservasi Energi

dalam menerapkan prinsip-prinsip bangunan hijau ke dalam desain yang

9................................................... Konservasi Air

dirancang sehingga bisa ikut berkontribusi dalam menjaga bumi, khususnya dalam mengurangi emisi karbon yang menjadi masalah terbesar sampai saat

11................................................... Siklus & Sumber Material 14.................................................. Kesehatan & Kenyamanan Bangunan 16.................................................. Manajemen Lingkungan Bangunan

ini.

Penyelesaian album ini tidak terlepas dari bimbingan dosen dan tidak lupa tuntunan Tuhan Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu, pembuat album berterima kasih kepada semua pihak yang terlah membantu proses

18.................................................. Referensi

pembuatan album dari awal hingga dapat dipublikasikan.

Mohon maaf jika ada kesalahan atau kata yang kurang berkenan dalam album ini.

Daftar Isi

1


Kriteria Bangunan Hijau Mengapa Bangunan Hijau?

Apa Itu Bangunan Hijau? Bangunan hijau adalah bangunan yang dalam perencanaan,

300 jt

pembangunan, pengoprasian, serta dalam pemeliharaanya memperhatikan aspek-aspek dalam melindungi, menghemat,

200 jt

mengurangi penggunaan sumber daya alam, menjaga mutu baik bangunan maupun mutu dari kualitas suara di dalam ruangan, dan memperhatikan kesehatan penghuninya berdasarkan kaidah

100 jt

Pertambahan Penduduk

berkelanjutan."

(Green Building Council Indonesia, 2009)

0 jt 0 2 0 2

8 10 2

6 10 2

4 10 2

2 10 2

0 10 2

Dengan luas daratan yang sama, penduduk di semua negara terus bertambah sehingga pembangunan gedung

Jumlah Penduduk Indonesia (Worldometer, 2022)

meningkat. Dengan adanya pembangunan, bumi terus mengalami kerusakan. Inilah salah satu alasan mengapa bangunan hijau menjadi penting.

(Learn.g2.com, 2019)

Bagaimana Bangunan Dikatankan Hijau?

Dapat

Bangunan dapat disebut bangunan hijau apabila lulus dari sertifikasi bangunan hijau yang ditinjau oleh Leadership Efficiency Environment Design (LEED) atau Green Building Council Indonesia (GBCI) melalui 6 kriteria bangunan hijau.

38%

(Green Building Council Indonesia, 2009)

Emisi Karbon 38% emisi karbon global disumbangkan oleh konstruksi bangunan, mulai dari produksi dan distribusi material, proses

Contoh Bangunan Bersertifikasi Hijau di Indonesia

konstruksi, operasional bangunan hingga perobohannya.

Green Building Masih banyak bangunan di Indonesia yang belum memenuhi standar kriteria bangunan hijau.

(Green Building Council Indonesia, 2009)

Intiland Tower, Jakarta Selatan

(Foto Pribadi, 2021)

JB Tower, Jakarta Pusat

Sampoerna Strategic Square, Jakarta Selatan

6 Kriteria Bangunan Hijau

2


Kriteria Bangunan Hijau Manfaat Green Building

6 Kriteria Bangunan Hijau

1. Tata Guna Lahan

Ekonomi Mereduksi biaya operasional Menciptakan dan memperluas pasar bagi produk dan jasa hijau Meningkatkan produktivitas penghuni Mengoptimalkan kinerja daur hidup ekonomi

2. Efisiensi & Konservasi Energi

Lingkungan

6. Manajemen Lingkungan Bangunan Bangunan Hijau

Meningkatkan dan melindungi keragaman ekosistem Memperbaiki kualitas udara Mereduksi limbah Konservasi sumber daya alam

5. Kesehatan & Kenyamanan Ruang

3. Konservasi Air

Sosial Meningkatkan kesehatan dan kenyamanan penghuni Meningkatkan kualitas estetika

4. Siklus & Sumber Material

Mereduksi masalah dengan infrastruktur lokal

(Green Building Council Indonesia, 2009)

6 Kriteria Bangunan Hijau

3


Tepat Guna Lahan Tujuan

Iklim Mikro

Ketepatan dalam penggunaan lahan bertujuan untuk mengoptimalkan area hijau, mengurangi jejak

Keberadaan bangunan memiliki pengaruh terhadap perubahan iklim lingkungan di sekitarnya. Meskipun secara mikro, perubahan ini

karbon sehingga tidak menimbulkan perubahan iklim mikro, serta meminimalkan air limpasan yang

berdampak besar bagi makhluk hidup yang tinggal di daerah tersebut. Misalnya keberadaan Walt Disney Concert Hall, karya Frank Gehry

dihasilkan lahan

yang ternyata meningkatkan temperatur lingkungan sekitar ( Mencapai 60°C di titik tertentu), serta menimbulkan silau yang berdampak pada tingginya resiko kecelakaan. Tata guna lahan berfungsi untuk mencegah timbulnya perubahan

Pemilihan Lahan

iklim mikro yang memberi dampak negatif bagi lingkungan sekitar. Perubahan iklim mikro biasanya terjadi akibat fasad bangunan yang

Pesatnya pertumbuhan penduduk menyebabkan

tidak berkelanjutan, solusinya bisa memanfaatkan balkon, secondary

kebutuhan hunian meningkat sehingga area hijau

skin, material yang menginsulasi panas, atau bisa juga menggunakan

semakin berkurang.

dinding hijau.

Walt Disney Concert Hall, LA (Jackson, 2012)

Salah satu bukti yang terlihat adalah berkurangnya area hutan di Kalimantan yang merupakan peru-paru dunia. Pemilihan lahan pembangunan menjadi penting untuk mempertahankan area hijau yang ada.

(CNN Indonesia, 2021)

Peta Sebaran Area Hutan Kalimantan

Balkon Pereduksi Panas Brown Field

Secondary Skin

(A Ciel Ouvert Housing Complex)

(Rumah Botol)

(Archdaily, 2016)

(Furnizing, 2019)

Green Wall (Geoplast, 2019)

Mengutamakan brown field sebagai lokasi pembangunan

Green Field Menghindari pemilihan area hijau sebagai lokasi pembangunan

There’s a total contradiction between concentrating development on green fields and the Island Development Plan. In the Island Development Plan, you must have a green lung running through every parish – you’re supposed to have space. You’re not supposed to be surrounded by concrete and buildings all the time.” (Queripel, 2019)

Glass Building

Glass Building

- Outside

- Inside

Bangunan merefleksikan panas ke lingkungan sekitar

Di sisi lain, ketika malam

Green Building Bangunan mengonversi

hari panas terperangkap di

energi panas menjadi energi

dalam bangunan

listrik atau fotosintesis tumbuhan

6 Kriteria Bangunan Hijau - Tepat Guna Lahan

4


Aksesibilitas Komunitas, Pengguna Sepeda, & Transportasi Umum

Area Dasar Hijau Salah satu prinsip bangunan hijau adalah memaksimalkan area hijau pada lahan dan bangunan.

Tata guna lahan memiliki peran penting

Fungsi utama dari area hijau adalah sebagai area resapan, mengonversi karbon dioksida,

dalam mengurangi jejak karbon melalui

mengurangi kebisingan, serta menurunkan temperatur lingkungan.

program ruang yang baik, mengurangi akses mobil, menyediakan akses untuk komunitas mulai dari jalur pejalan kaki dan sepeda, serta terintegrasi dengan transportasi umum.

Selain mengurangi jejak karbon, penataan lahan yang baik akan membuat lingkungan bersih dari polusi dan masyarakat menjadi lebih

O2

sehat karena kebiasaan berjalan kaki

Akan tetapi, penataan lahan yang buruk akan

Area Resapan

CO2

Konversi CO2

menciptakan urban sprawling yang mendorong

28.5 °C

30 °C

Lingkungan (Suhu, bising, debu)

pengguna bangunan semakin banyak menggunakan kendaraan bermotor sehingga makin banyak polusi yang dihasilkan.

Peraturan Pemerintah

50%

Pemerintah sudah menghimbau dalam peraturan

Stop Sprawling!!!

pembangunan minimal seluas 30% dimanfaatkan untuk area hijau, dan 25% dari area hijau tersebut KDB

bisa dihitung dari taman atap atau pemanfaatan dinding hijau.

Padatnya Perumahan di Colorado (Fastcompany, 2014)

Sprawling

Efektifitas

30%

Merupakan Salah Satu Bentuk Urban

Area hijau di tanah langsung lebih dianjurkan dibandingkan menggunakan taman atap dan

7,5%

Beberapa konsep yang bisa diterapkan ketika

dinding hijau karena tidak efektif dalam mengurangi

KDH

limpasan air hujan.

mendesain: Taman Atap &

Permeable Lahan yang diolah bisa

Dinding Hijau

Open Space Menyediakan area

bersifat permeabel atau

terbuka yang bisa diakses

dilalui pengunjung.

pengunjung

Implikasi Desain Implikasi desain yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan area hijau dengan mengolah lanskap atau menyediakan area pertanian urban yang juga bisa meningkatkan produksi pangan.

Walkable Lahan menjadi ramah

Integrated Facilities Terintegrasi dengan

pejalan kaki dengan

fasilitas publik eksisting

menyediakan pedestrian

melalui penyediaan akses

bagi pejalan kaki dan

langsung seperti JPO dan

pesepeda, serta akses

zebra cross

penghubung lainnya.

(Plaid Zebra, 2014)

6 Kriteria Bangunan Hijau - Tepat Guna Lahan

5


Pengolahan Lanskap

Manajemen Air Limpasan Hujan Site to Region Merelasikan tapak dengan

Bioswales

lingkungan dan iklim regional Mengidentifikasi dan menganalisis pola urban, agrikultur, dan karateristik alam regional

Site

Site to Site Menganalisis aset ekonomi dan budaya yang ada dalam skala regional Menghindari atau berwaspada

Pore Block

akan bencana alam yang mungkin terjadi karena iklim dan geologi regional Merelasikan tapak dengan lahan disekitarnya, secara konteks, view, material, karakter lahan, hingga proporsi dan geometri bangunan sekitar Menganalisis dampak dari iklim mikro terhadap lahan

Grass Block

Building to Site Menggunakan vegetasi natif yang ada di lingkungan lahan Menyinergikan hubungan antara iklim, kebutuhan dan kenyamanan pengguuna, serta penataan bangunan Mempertahankan vegetasi dan fasilitas eksisting di lahan

6 Kriteria Bangunan Hijau - Tepat Guna Lahan

6


Efisiensi & Konservasi Energi Latar belakang Konsumsi Energi Bangunan

Tujuan

Komersial Rumah Tangga

The energy demands of the constructed

4.4% Bangunan menjadi salah satu

12.2%

sektor konsumsi energi terbesar.

efficiency of buildings is perhaps the single most effective step we can take in reducing our

Konsumsi Energi 49.4%

Sebenarnya konsumsi energi di sektor industri dan transportasi masih

environment are huge, and increasing the energy

Transportasi

erat kaitannya dengan kegiatan konstruksi seperti proses produksi dan

Industri

Dari latar belakang yang sudah dipaparkan, dibutuhkan konservasi energi dalam bangunan hijau.

34%

distribusi material.

environmental footprints."

Konservasi energi dilakukan dengan tujuan (Kementrian ESDM, 2011)

menghemat penggunaan energi, serta mengoptimalkan potensi energi terbarukan yang ada agar tetap bisa digunakan hingga generasi mendatang.

Bedington Building di Inggris merupakan bangunan zero energy building sejak 1970

Zero Energy Building Dalam pengaplikasiannya, konservasi energi pada bangunan hijau dibedakan menjadi dua, yaitu metode aktif dan metode pasif. Minyak Bumi

Emisi Karbon PV Surya & Angin Sebagian besar energi masih dihasilkan oleh sumber daya tak terbarukan yang menghasilkan emisi

Nuklir

karbon dalam skala besar, khususnya

7%

3%

Metode pasif berarti melakukan konservasi energi dari perancangan desain bangunan.

10%

penggunaan batubara dan minyak bumi.

19%

Batubara

Sumber Energi

38%

Metode aktif berarti melakukan konservasi energi dari pemanfaatan teknologi yang ada.

Zero Energy Building

Air & Lainnya 23%

(IEA, 2019)

Gas Alam Foto: (Chris, 2002)

6 Kriteria Bangunan Hijau - Efisiensi & Konservasi Energi

7


Metode Pasif

Metode Aktif

Meminimalkan Transmisi Panas Salah satu hal yang membuat bangunan menjadi boros energi adalah penggunaan AC. Beberapa strategi desain yang bisa dilakukan untuk mengurangi transmisi panas ke

Di konteks tropis, dengan meminimalkan

Alat elektronik hemat energi

transmisi panas ke dalam bangunan, penggunaan AC bisa dikurangi atau dihindari, sehingga bangunan lebih hemat energi.

dalam bangunan antara lain:

Saat ini, teknologi sedang berkembang pesat, industri telah melakukan berbagai inovasi untuk menciptakan perangkat elektronik pintar yang lebih hemat energi

Vegetasi

Salah satu contohnya adalah

Kanopi/Balkon

lampu LED yang jauh lebih hemat dibandingkan lampu pijar, fluorence, dan incandesent

Lampu LED

Dengan menggunakan lampu ini, bangunan bisa lebih hemat energi dalam jangka waktu yang lebih lama.

Secondary Skin

Teknologi smart living sudah mulai diterapkan dalam

Double Glazing Window

perancangan. Penggunaannya memang lebih hemat energi karena bisa mati atau menyala secara otomatis sesuai dengan kebutuhan

4mm panel kaca external Rongga 20mm gas Argon

Teknologi Smart Living

Lapisan emisi rendah 4 mm panel kaca internal

Pemanfaatan Energi Alami Ventilasi Silang

Solar Panel Di konteks tropis, energi matahari memang

Skylight

sangat melimpah. Oleh karena itu, bisa dimanfaatkan untuk manghasilkan listrik melalui teknologi panel surya

Ventilasi silang berguna sebagai pendukung terjadinya sirkulasi udara alami di dalam

Dengan

bangunan

menggunakan skylight, penerangan di dalam ruangan bisa dilakukan tanpa melalui jendela

Namun, perlu diperhatikan jika penggunaan panel surya sangat bergantung pada cuaca dan orientasi matahari. Misalkan di Pulau Jawa yang terletak di bawah garis khatulistiwa, orientasi panel surya yang paling baik adalah menghadap utara

Light Shelf

Solar Tube Solar Tube

Solar Heater

merefleksikan cahaya matahari ke dalam

Sama halnya seperti panel surya, solar

bangunan seperti

heater juga berguna untuk meminimalkan

lampu dalam

konsumsi energi bangunan.

bangunan Jika ingin menggunakan pencahayaan alami, tetapi tidak ingin panas bisa

Hanya saja solar heater digunakan untuk memanaskan air tanpa menggunakan energi listrik.

menggunakan light shelf ini.

6 Kriteria Bangunan Hijau - Efisiensi & Konservasi Energi

8


Konservasi Air Latar Belakang Presentase Air Bersih

70%

70% permukaan bumi memang terdiri dari air, tetapi sebagian besarnya terdiri dari air asin, gletser di kutub, dan sudah

Masalah Air Tanah Kesulitan untuk mengakses air bersih menyebabkan masyarakat berbondong-bondong menggunakan air tanah untuk mencukupi kebutuhan

terpolusi atau belum terakses manusia.

Water Fresh Water

Hanya 0.5% dari air tawar cair atau

3%

0,003% dari keseluruhan air yang benar-

sehari-hari.

Selain mengakibatkan cadangan air di dalam tanah untuk generasi mendatang semakin menipis, eksploitasi air tanah yang berlebihan juga

benar bersih.

mengakibatkan penurunan muka tanah. Liquid Water Potable

Hanya 0.5% dari air tawar cair atau

20%

0.5%

0,003% dari keseluruhan air yang benarbenar bersih dan layak dikonsumsi manusia.

97% Salt Water

99.5%

Di Jakarta penurunan tanah berpotensi mempercepat Jakarta tenggelam pada tahun 2030 mendatang

80%

Polluted/Inaccessible

Ice Caps

Peta Penurunan Tanah Jakarta (1974 - 2010) Bagan Air Bersih Dunia

Lainnya 5.3%

Kebutuhan Air Bangunan Pertanian, pembangkit listrik, dan bangunan adalah konsumen terbesar air.

(Jakartaobserver, 2017)

Kebocoran 13.7%

Air Harus Dikembalikan ke Tanah Toilet 26.7%

Bangunan menghabiskan sebagian besar

Keberadaan bangunan (Fondasi, luas dasar & perkerasan bangunan) mengurangi luasan area resapan yang ada.

air untuk kebutuhan toilet dan menyiram rumput

Kurangnya ketersediaan air bersih menyebabkan dehidrasi, masalah

Tujuan

Keran 15.7%

kesehatan, gagal panen, bahkan konflik

Tujuan dari konservasi air adalah untuk

antar daerah yang berkompetisi untuk

meminimalkan konsumsi air pada bangunan dan

mendapatkan air bersih.

Shower 16.8%

Pakaian 21.7%

memaksimalkan air yang terserap ke dalam tanah.

Konservasi air bisa dicapai melalui optimalisasi (Bergman, 2013)

Bagan Konsumsi Air Bangunan

area resapan dan efisiensi air bangunan.

Konservasi Air

6 Kriteria Bangunan Hijau - Konservasi Air

9


Optimalisasi Area Resapan

Efesiensi Air

Urban Farming

Reuse Water

Buah

Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk

Penggunaan kembali air bekas yang diolah

mengoptimalisasi lahan adalah dengan

untuk kebutuhan mencuci, menyiram, dan flashing

menyediakan area urban farming.

dapat mengefisiensikan air bersih dunia.

Kacang

Selain untuk area resapan, hasil dari

JIka semua orang melakukan metode ini, bisa

pertanian agrikultur ini bisa dijual atau

dibayangkan berapa banyak air bersih yang

digunakan untuk mencukupi kebutuhan pangan

dihemat untuk generasi mendatang.

Sayur

pengguna bangunan.

Meski begitu, ada beberapa resiko dari Urban Farming

Zero Run Off

di New York

penggunaan kembali air bekas, seperti sedikit berbau jika pengolahannya kurang tepat. Reuse Water System

(Urban Vine, 2020)

Zero Run Off adalah salah satu usaha mengoptimalisasi area resapan yang saat ini sedang marak digunakan dalam perancangan.

Zero Run Off menekankan pada tidak

Pengaplikasiannya bisa dengan berbagai cara,

adanya air yang keluar dari lahan, dengan kata

diantaranya membuat sumur resapan/lubang

lain keberadaan bangunan tidak menimbulkan

biopori, kolam retensi, atau membuat bioswale di

air limpasan.

antara pedestrian dan jalan.

Rain Water Harvesting System Penggunaan air hujan untuk kebutuhan flashing, mencuci, dan menyiram sebenarnya juga bagian dari konsep zero run off.

Sumur Resapan

Selain menghemat air bersih, metode ini juga berkontribusi dalam mengurangi air limpasan hujan

Sumur resapan dan lubang biopori cukup efektif dalam meresap air limpasan hujan, khususnya pada lahan terbatas.

Namun, perlu diperhatikan higenitas air hujan dan tingkat curah hujan di daerah tersebut. Rain Water Harvesting System

Rainwater Harvesting Tank

Kolam Retensi

Penggunaan Sarana Utilitas

Foto & Diagram: (IStcokPhoto, 2021)

Hemat Air

Selain digunakan untuk menampung air hujan, kolam retensi bisa digunakan untuk budidaya ikan air tawar, cadangan air

Pemilihan jenis sarana utilitas juga

irigasi, bahkan dijadikan tempat wisata

penting untuk diperhatikan karena berdampak besar bagi jumlah konsumsi air tiap pemakaiannya.

Bioswale Salah satu contohnya adalah

Bioswale digunakan pada area yang

penggunaan shower yang lebih hemat air

memanjang seperti pinggir jalan, area ini

dibandingkan penggunaan bak mandi.

juga bisa dijadikan pembatas antara jalur pejalan kaki dan kendaraan bermotor

Foto & Diagram: (IStcokPhoto, 2021)

Foto: (Capital Water Tanks, 2021)

6 Kriteria Bangunan Hijau - Konservasi Air

10


Siklus & Sumber Material Pertimbangan

Latar Belakang

Sebuah material ditinjau dari semua

Proses distribusi material bangunan

prosesnya mulai dari proses ekstraksi,

sebenarnya meninggalkan jejak karbon

pengolahan, distribusi, pembangunan,

yang besar.

perawatan, hingga perobohannya nanti

Truk yang digunakan untuk pengiriman biasanya juga digunakan dalam jangka

Mungkin saja sebuah material tidak

s

panjang sehingga banyak truk yang

memberikan dampak negatif ketika

knalpotnya menghasilkan lebih banyak

digunakan, tetapi pada proses ekstraksinya

asap

menimbulkan kerusakan lingkungan yang besar

Selain itu, industri semen sebenarnya telah menyumbangkan emisi karbon

Oleh karena itu, konstruksi bangunan

sebesar 8% dari total emisi global karena proses pembakarannya yang berjalan

Polusi yang Dihasilkan Pabrik Semen Padang

masal.

hijau perlu menggunakan material hijau yang sudah dipertimbangkan dari segi

(Mongabay, 2014)

emisi karbon dan dampaknya terhadap lingkungan.

Di sisi lain, sebenarnya ada banyak potensi yang bisa dimanfaatkan sebagai

Green Material

material bangunan di sekitar kita. Selain mengurangi emisi karbon, material lokal biasanya lebih mudah didapatkan dengan harga yang lebih terjangkau. Bahannya juga lebih ramah lingkungan, Selain mempertimbangkan jejak

misalnya bambu atau batu andesit.

karbon dan dampak negatifnya terhadap Oleh karena itu, pemilihan dan pertimbangan material dari siklus dan sumbernya menjadi penting untuk dipikirkan

Green Material

lingkunagn, green material juga memperhatikan aspek kesehatan, harga yang terjangkau, kemudahan perawatan, keberlanjutan generasi, dan

Proses distribusi material menyumbangkan

keamanannya.

emisi karbon yang besar (Jurnal Transport, 2015)

Bambu

Batu Andesit

(GBCI, 2021)

6 Kriteria Bangunan Hijau - Siklus & Sumber Material

11


Material Lokal

Material Berkelanjutan Material lokal adalah salah satu cara

Salah satu material berkelanjutan yang paling

mengurangi emisi karbon, khususnya pada

umum adalah kayu, namun tidak semua kayu

proses distribusi

bisa dibilang berkelanjutan

Material masih dapat dikatakan lokal jika lokasi penggunaan material tidak lebih dari 1000

Faktanya, sebagian kayu yang digunakan untuk

kilometer jauhnya dari tempat produksi

konstruksi berasal dari penebangan hutan

material tersebut

secara ilegal

Beberapa contoh material lokal yang sering dijumpai di Indonesia adalah bambu, jerami, Radius 1000 km

batu andesit, dan batu bata.

Green School, Bali Salah satu bangunan yang 100% menggunakan

(Google Map, 2022)

material lokal

Oleh karena itu, material kayu yang berkelanjutan memiliki sertifikat hijau yang menandakan kayu tersebut berasal dari hutan produksi yang sudah dikhususkan untuk

Kayu

digunakan sebagai material konstruksi. Butuh puluhan tahun untuk bisa di panen

Bambu Sertifikat Hijau

Kayu Bersertifikasi Hijau

Selain merupakan material lokal, bambu hanya membutuhkan waktu 2-3 tahun

Material berkelanjutan adalah material yang

saja untuk bisa dipanen.

bisa dihasilkan kembali dalam kurun waktu

Lembaga Ekolabel Indonesia

yang tidak lama sehingga ketersediaannya

Bambu juga memiliki sifat lentur dan kuat

akan tetap ada dari generasi ke generasi.

saat ditarik sehingga bisa digunakan untuk bangunan dengan bentuk melengkung.

Beberapa jenis kayu yang dibudidayakan dan Kolom dan Balok dari Bambu

sudah disertifikasi hijau antara lain.

Jerami Jerami adalah salah satu material lokal yang sering digunakan sebagai penyusun atap bangunan tradisional. Material ini sangat mudah didapatkan karena hanya memerlukan beberapa bulan saja untuk dipanen. Sayangnya material ini mudah terbakar, Atap dari Jerami

sehingga penggunaannya perlu dipertimbangkan.

Sengon

Batu Andesit

5-12 tahun

Jati 10-25 tahun

Batu ini cukup melimpah di Indonesia, teksturnya yang alami membuat material

Pinus

Meranti

ini sering digunakan untuk pedestrian atau 15-25 tahun

dinding eksterior bangunan

Batu Bata

25-35 tahun

Pedestrian dari Andesit

Batu bata umumnya terbuat dari tanah liat yang dibakar hingga 700-1100 °C. Tidak heran ketersediaanya sangat melimpah di Indonesia, biasanya material ini dipakai sebagai dinding pengisi bangunan

Tempat Duduk dari Bata

(Ricky, 2021) Foto: (Iwan, 2012)

6 Kriteria Bangunan Hijau - Siklus & Sumber Material

12


Precast

Inovasi Baru Penggunaan material precast atau pra-cetak adalah salah satu material konstruksi yang saat ini populer digunakan dalam konstruksi bangunan

Fasad Alga

BIQ House

Bioreaktor dari alga adalah salah satu

Hamburg, Jerman

teknologi yang dikembangkan baru-baru ini Hal ini dikarenakan penggunaannya memiliki banyak kelebihan dibandingkan material in-situ,

oleh ilmuwan Austria dan diaplikasikan pada fasad bangunan.

antara lain: Selain unik dari segi estetika, panel alga bisa memfilter CO2 di udara sekaligus menghasilkan listrik tenaga biomasa. Tak hanya itu, alga di dalam panel juga bisa dipanen

Sampah Konstruksi

sewaktu-waktu untuk dijual ke sektor kosmetik. BIQ House di Jerman merupakan bangunan

Dengan modul yang sama, material

berfasad alga pertama yang didirikan pada

precast lebih menghasilkan sampah.

tahun 2009 dan diperkirakan akan menjadi tren

Misalnya dari segi cetakan yang terbuat

di masa depan

dari baja dan bisa digunakan berulang-

Panel Alga

(Garcia, 2014)

ulang.

Berisi Mikro Alga Dibandingkan dengan material in-situ

Mycotech

yang menghabiskan banyak kayu untuk

Mycelium

bekisting yang hanya digunakan sekali.

Akhir-akhir ini para ilmuwan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia mengembangkan miselium/jamur untuk merekatkan serbuk kayu bekas yang bisa digunakan sebagai alternatif material

Biaya Konstruksi

bangunan.

Material precast memiliki modul tertentu sehingga dapat diproduksi secara masal yang

Selain dapat digunakan sebagai dinding,

artinya dapat diborong dengan harga yang

material ini ternyata efektif dalam meredam

lebih murah

suara sehingga cocok untuk dijadikan peredam akustik dan aneka furnitur lainnya. Foto: (Gulfprecast, 2015)

Mycotech Wall Panel

(Sitepu, 2018)

Waktu Pengerjaan Proses pemasangan komponen precast lebih cepat dibandingkan material insitu karena sudah dicetak di pabrik terlebih

Ark Hotel, China

Bata Plastik

Bata Plastik Daur Ulang

30 Lantai, 15 Hari

Densitas Rendah

Nzambi Matee, ilmuwan dari Kenya berhasil mengembangkan inovasi baru dari plastik daur

dahulu Ark Hotel yang dibangun di China adalah

ulang yang dicampur dengan abu dan pasir

Sampah Plastik

yang dipadatkan menjadi material bangunan.

Densitas Rendah

salah satu buktinya, gedung setinggi 30 lantai dapat diselesaikan hanya dalam 15

Setelah dilakukan pengujian, ternyata bata

hari saja.

plastik densitas tinggi 5-7 kali lebih kuat dari beton biasa karena terdiri dari beberapa plastik (Mackenzie, 2012)

Konsistensi Bentuk Material precast memiliki modul sehingga bentuk dan ukurannya lebih konsisten dibandingkan material custom yang dibuat langsung di lahan

polietilen densitas tinggi seperti botol sampo.

Saat ini dirinya sukses mendirikian pabrik bata plastik bernama Gjenge Makers yang mampu memproduksi setidaknya 1.500 bata per hari.

(Techeblog, 2021)

Nzambi Matee Pendiri Gjenge Makers

Foto: (Tech-Canada, 2016)

6 Kriteria Bangunan Hijau - Siklus & Sumber Material

13


Kesehatan & Kenyamanan Bangunan Latar Belakang

68,7%

Saat ini manusia menghabiskan 90% waktunya di dalam bangunan, padahal sebenarnya di dalam bangunan jauh lebih

Tujuan

In Residence

90%

Kenyamanan dan kesehatan bangunan menjadi hal penting yang harus diperhatikan dalam merancang

berbahaya dibandingkan kondisi diluar

12,8%

bangunan. Salah satu penyebabnya karena

7,6%

Other Indoor

penghuni mengalami SBS atau BRI.

bangunan.

Kesehatan dan kenyamanan bangunan harus 5,4%

(NHAPS, 2001)

Office & Factory

Outdoor

dicapai agar pengguna bangunan tidak terkena gangguan kesehatan baik fisik dan mental karena terlalu lama di dalam bangunan dalam jangka pendek

Sick Building Syndrome (SBS) SBS adalah situasi ketika penghuni gedung

Building Related Illness (BRI)

maupun jangka panjang.

BRI adalah situasi ketika penghuni bangunan

mengalami gangguan kesehatan dan merasa

mengalami gejala penyakit yang dapat

tidak nyaman karena berada di dalam

didiagnosis/diidentifikasi dan diakibatkan oleh

bangunan, tetapi penyebabnya masih belum

kontaminan udara di dalam bangunan.

IEQ Indoor Enviromental Quality

dapat diidentifikasi. Salah satu penyebab dari terjadinya SBS dan BRI adalah karena zat-zat berbahaya yang

Radon

Jamur

muncul dari komponen interior bangunan, atau zat yang terperangkap di dalam bangunan.

Agar kesehatan dan kenyamanan bangunan bisa tercapai, GBCI merumuskan IEQ yang menjadi acuan dalam penilaian kenyamanan dan kesehatan

4. Thermal Comfort Quality

bangunan. Zat berbahaya yang terperangkap di dalam bangunan bisa berupa karbon monoksida,

CO

IEQ meliputi kualitas udara, suara, pencahayaan,

radon, dan tembakau.

dan kenyamanan temperatur ruangan.

Indoor Enviromental Quality

Zat berbahaya yang muncul karena

Formaldehida

komponen interior, antara lain jamur,

VOC

formaldehida, dan Volatile Organic Compounds (VOC) (GBCI, 2021)

Lighting

3. Lighting Quality

1. Air & Odour Quality

Kenyamanan Bangunan Selain masalah kesehatan bangunan, kenyamanan pengguna bangunan juga penting untuk diperhatikan

Noise

2. Sound Quality

Kenyamanan di dalam bangunan dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari kualitas pencahayaan, pengudaraan, kebisingan, temperatur, hingga aroma di dalam

Temperature

Air

ruangan Foto: (Airmasters, 2018)

6 Kriteria Bangunan Hijau - Kesehatan & Kenyamanan Bangunan

14


Air & Odour Quality

Lighting Quality Lighting Quality berhubungan dengan iluminasi

Air & Odour Quality berkaitan dengan ketersediaan udara segar dan aliran udara dalam

cahaya, pandangan, dan juga refleksi yang ada di

ruangan, serta polusi udara dalam ruangan

dalam ruangan

Pemilihan Material Skylight

Memilih material yang tidak

Mengoptimalkan pencahayaan

mengandung zat-zat berbahaya seperti VOC dan fenoldehida

Area Hijau Memperbanyak area hijau untuk memfilter polusi udara

ruangan dengan penggunaan

Open Space

skylight

Jendela

Merancang ruangan dengan konsep open space

Mengoptimalkan bukaan

sehingga cahaya bisa tersebar

atau jendela di sisi bangunan

lebih mudah ke seluruh

yang tidak terpepar panas

ruangan

matahari berlebih

Kolam Kolam digunakan di daerah beriklim kering untuk mengontrol kelembaban udara

(Morris, 2021)

Sound Quality

Thermal Comfort Quality

Sound Quality berkaitan dengan intensitas suara

Thermal Comfort Quality berkaitan dengan

yang masuk ke dalam ruangan, suara di dalam

temperatur, aliran angin, dan kelembaban di dalam

ruangan, serta getaran di dalam ruangan.

ruangan.

Program Ruang Menata program ruangan

Atrium Atrium membentuk kecenderungan udara panas untuk naik dan keluar dari

dengan mempertimbangkan

bangunan didukung adanya sistem

kebutuhan akustik

ventilasi silang

Pagar Hidup

Floor Heater

Menggunakan vegetasi sebagai dinding peredam suara dari

Salah satu metode aktif yang bisa dilakukan untuk menjaga

kebisingan jalan

Komponen Akustik

temperatur ruangan di iklim dingin adalah dengan menggunakan pemanas lantai

Menggunakan furnitur

hidro.

yang dapat meredam suara seperti karpet, panel akustik, dan sofa fiber

Orientasi Bangunan Cara yang efektif dalam menjaga kenyamanan temperatur ruangan

Mekanikal

adalah dengan mengenali arah orientasi yang cocok pada lahan

Menyembunyikan dan menjauhkan sistem AC dan mesin elektrikal dari ruangan yang butuh keheningan

6 Kriteria Bangunan Hijau - Kesehatan & Kenyamanan Bangunan

15


Manajemen Lingkungan Bangunan Tujuan

Latar Belakang Secara keseluruhan, bangunan memiliki dampak yang besar terhadap lingkungan sekitarnya.

Padahal sebenarnya sebagian sampah konstruksi masih bisa digunakan kembali untuk proses konstruksi bangunan lainnya atau didaur ulang untuk keperluan lainnya

Selain mempengaruhi iklim mikro, bangunan

Untuk menciptakan operasional gedung yang ramah lingkungan, diperlukan manajemen lingkungan bangunan sejak tahap perencanaan desain. Tujuan dari manajemen lingkungan

Sampah konstruksi terdiri dari berbagai

merupakan salah satu penyumbang sampah

bangunan adalah untuk mengurangi sampah

terbesar, mulai dari proses ekstrasi, proses

macam material, beberapa diantaranya

dan limbah yang dihasilkan dari suatu

konstruksi, operasional dan perawatan bangunan,

termasuk limbah B3 yang berbahaya bagi

bangunan yang berdampak buruk bagi

hingga perobohannya nanti.

lingkungan.

lingkungan sekitar

Ruang lingkup manajemen lingkungan

Lainnya

Baja

GP Sebagai Anggota Tim Proyek

bangunan mencakup pengelolaan sumber daya melalui rencana operasional konsep yang berkelanjutan, kejelasan data dan

2.2%

penanganan sejak dini untuk membantu

4.7%

Polusi Dari Aktivitas Konstruksi

pemecahan masalah, termasuk manajemen sumber daya manusia dalam penerapan

Bata

konsep bangunan hijau.

15.3%

Manajemen Lingkungan bangunan diatur

Kayu

Pengelolaan Sampah Tingkat Lanjut

dalam 7 Kriteria BEM (Building Environment Management), anatara lain: Sistem Komisioning yang Baik dan Benar

51.3%

1. GP Sebagai Anggota Tim Proyek 2. Polusi Dari Aktivitas Konstruksi 3. Pengelolaan Sampah Tingkat Lanjut 4. Sistem Komisioning yang Baik dan Benar

Penyerahan Data Bangunan Hijau

5. Penyerahan Data Bangunan Hijau

26.6%

6. Melakukan Akitivitas Fit Out 7. Survei Pengguna Gedung

Beton

Melakukan Akitivitas Fit Out (GBCI, 2021)

Survei Pengguna Gedung Komposisi Limbah Konstruksi Lahan, (Int. J. Environ. Res, 2008)

oleh Universitas Malaysia

(Muhtadi, 2019)

6 Kriteria Bangunan Hijau - Manajemen Lingkungan Bangunan

16


Metode Pre-Fabrikasi

Pengolahan Limbah Dengan menggunakan metode pre-fabrikasi,

Pengguna bangunan pasti menghasilkan

proses konstruksi menghasilkan lebih sedikit

limbah, khususnya limbah cair yang bisa

sampah konstruksi karena sebagian besar

mencemari lingkungan.

komponen yang dicetak sudah sesuai dengan kebutuhan konstruksi.

Bangunan hijau diharapkan memiliki sistem pengolahan limbah seperti IPAL sehingga

Selain itu, dengan metode ini biaya

limbah cair (air bekas) bisa digunakan kembali

konstruksi lebih terjangkau dan pengerjaannya

atau tidak berbahaya jika dibuang ke

lebih cepat karena modulnya dibuat secara

lingkungan

masal dan metode pemasangannya sudah dipikirkan dari awal.

Foto: (gbdmagazine, 2020)

Bagian Dalam IPAL

Gambar: (Ipal Bio Five, 2022)

Metode Konstruksi Pre-Fabrikasi

Pemilahan Sampah

Pengolahan Sampah

Pada tahap operasional, bangunan bisa

Sampah Organik Kompos

Selain dibuang ke TPA, sampah organik bisa

berkontribusi dalam pemilahan sampah organik,

dikelola menjadi kompos untuk pertanian atau

anorganik, serta B3 sehingga memudahkan

pembangkit listrik biomassa untuk mengurangi

pengolahan sampah di TPA nantinya.

konsumsi energi bangunan.

Sementara itu, sampah anorganik bisa

Langkah kecil yang bisa dilakukan dengan menyediakan tiga tong sampah berbeda label

didaur ulang menjadi barang-barang yang lebih

sehingga mendorong pengguna bangunan

berguna sehingga mengurangi kerja berat dari

Sampah Anorganik

TPA.

untuk memisahkan jenis sampah sesuai golongannya.

Pemilahan Sampah pada Bangunan

Produk Daur Ulang

Penggunaan Kembali Material

Akses Utilitas Organik Anorganik

Bangunan sebaiknya memiliki akses khusus

Pembongkaran atau perobohan bangunan

untuk jalur utilitas yang dipisahkan dan

adalah tahap yang menghasilkan sampah

disembunyikan dari fungsi lainnya sehingga

konstruksi paling banyak.

tidak mengganggu llingkungan sekitar. B3 Lt 3

Dengan dilakukannya dekonstruksi, material Misalnya tidak tersebarnya aroma tidak Shaft Sampah

Lt 2

bangunan yang masih baik seperti pintu,

sedap, kuman & penyakit, serta kebisingan

jendela, batu bata akan digunakan kembali

mesin elektrikal.

untuk konstruksi lainnya.

R. Sam Lt 1

pah

Menuju TPA Pada tipologi bangunan tinggi, pemisahan

Sedangkan material yang tidak bisa

dan pemilahan sampah bisa dilakukan dengan Penggunaan Shaft Sampah pada Bangunan Tinggi

membuat ruang sampah yang berisi shaft sampah organik, anorganik, dan B3

digunakan kembali masih bisa didaur ulang Penggunaan Kembali Batu Bata Foto: (99.co, 2021)

atau diolah kembali sehingga sampah konstruksi yang dihasilkan berkurang.

6 Kriteria Bangunan Hijau - Manajemen Lingkungan Bangunan

17


Referensi Foto https://konstruksimania.blogspot.com/2012/08/fungsi-bangunan-gedung.html http://www.danyellemcneely.com/layanan-kesehatan-bagi-masyarakat-denmark/

Data & Sumber: Meno, Andrea., JhallComics and Jackson, X., 2022. The 5 Most Embarrassing Architectural Failures Ever. [online] Cracked.com. Available at: <https://www.cracked.com/article_19682_5-most-embarrassing-architectural-

https://www.boombastis.com/manfaat-seekor-babi/115281

failures.html> [Accessed 7 April 2022].

http://www.faktakita.com/2011/12/konservasi-sumber-daya-air-di-mata.html

2022. [online] Available at: <https://www.indonesiawaterportal.com/news/polemik-

https://www.globalheatingairconditioning.com/blog/6-unseen-benefits-of-installing-solarpanels-on-your-home/ https://nasional.kanalsumatera.com/read/komnas-ham-temukan-persoalan-penggusuran-

peta-hutan-kalimantan-mengikis-ancaman-banjir-besar.html> [Accessed 7 April 2022]. https://www.gramedia.com/best-seller/jenis-kayu/ TechEBlog. 2021. Young Engineer from Kenya Turns Recycled Plastic Waste Into Bricks Stronger Than Concrete. [online] Available at: <https://www.techeblog.com/gjenge-

mfjp0p3n

makers-recycled-plastic-bricks/> [Accessed 8 April 2022].

https://www.geoplastglobal.com/en/blog/green-facades-make-a-big-difference/

Sitepu, M. and Marta, D., 2018. Mycotech: Menggunakan jamur menjadi bahan

https://furnizing.com/article/rumah-botol-di-bandung-karya-ridwan-kamil

bangunan - BBC News Indonesia. [online] BBC News Indonesia. Available at:

https://learn.g2.com/green-architecture https://gbdmagazine.com/prefab-building/

<https://www.bbc.com/indonesia/majalah-46232621> [Accessed 10 April 2022]. Garcia, C., 2014. world's first algae powered building by splitterwerk. [online] designboom | architecture & design magazine. Available at:

https://www.capitolwatertanks.com/shop/200-gallon-plastic-rainwater-harvesting-tank

<https://www.designboom.com/art/worlds-first-algae-powered-building-by-

https://www.99.co/blog/indonesia/daftar-biaya-bongkar-dinding-per-m2/

splitterwek/> [Accessed 8 April 2022].

https://iwan.com/portfolio/green-school-bali-pt-bambu-john-cynthia-hardy/

Mackenzie, C., 2012. They're now a super-fast power: Chinese show the world how

http://www.gulfprecast.ae/factories/ https://tech-canada.com/2016/12/01/modular-hotel-construction/ https://www.airmasters.ca/2018/03/06/sick-building-syndrome/

construction is done in the east with 30-storey hotel built in just 15 days. [online] Mail Online. Available at: <https://www.dailymail.co.uk/news/article-2083883/Ark-Hotelconstruction-Chinese-built-30-storey-hotel-scratch-15-days.html> [Accessed 10 April 2022].

https://www.urbanvine.co/blog/urban-farming-new-york-city

Muhtadi, R., 2019. BEM-NB – Green Building Consultant. [online] Bangunanhijau.com.

Morris, E., 2021. Open Plan Living Area Ideas – realestate.com.au. [online]

Available at: <https://bangunanhijau.com/gb/new-building2-0-green-building/bem-

Realestate.com.au. Available at: <https://www.realestate.com.au/lifestyle/open-planliving-area-ideas/> [Accessed 11 April 2022]. https://www.capitolwatertanks.com/shop/200-gallon-plastic-rainwater-harvesting-tank https://www.istockphoto.com/id/ilustrasi/rainwater-harvesting

nb/> [Accessed 10 April 2022]. BuildingGreen. 2022. We Spend 90% of Our Time Indoors. Says Who?. [online] Available at: <https://www.buildinggreen.com/blog/we-spend-90-our-time-indoors-says-who> [Accessed 11 April 2022]. Microprocessors and Microsystems, 2002. Network utility downloads descripfion files for pc-boards. 7(5), p.243.

6 Kriteria Bangunan Hijau - Referensi

18


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.