2 minute read
Studi Preseden
The Eden Project Anglesea (Unconstructed)
Arsitek : Eden Project dan Alcoa of Australia Luas : 40.000 meter persegi Lokasi : Anglesea, Victoria, Australia Tahun : direncanakan dibangun tahun 2026 Tipologi : Tourism Area
Advertisement
The Eden Project, merupakan sebuah bangunan dari badan amal dan sosial pendidikan dan lingkungan yang berbasis di Inggris yang dibangun pada site bekas tambang di Anglesea, Victoria. Tujuan dari proyek ini adalah untuk membangun eko-tourisme berkelas dunia dari bekas tambang di Anglesea tersebut. Proyek ini juga diharapkannya dapat memberikan perkuatan pada daya tarik wisata lokal yang telah ada sebelumnya di Anglesea, Great Ocean Road dan Great Otway National Park. Konsep dari proyek ini memanfaatkan sisa-sisa tambang yang telah di lokasi dan menghubungkannya dengan elemen-elemen bumi. Konsep ini menginginkan pengunjung memiliki pengalaman ruang akan lingkungan ekstrim dari bumi.
Hal yang dapat dipelajari:
Cara perancangan memanfaatkan lahan bekas tambang sebagai area rekreasi,
Pemetaan fungsi-fungsi bangunan pada tapak,
Penggambaran bahwa wisata yang satu dapat juga memperkuat tempat wisata lain, Pemanfaatan elemen-elemen tapak yang ada sebagai bagian dari perancangan.
Ring Walk
Arsitek : Durbach Block Lokasi : Sydney, Australia Tahun : 2005 Tipologi : Aerial Walkway and Outdoor Exhibition
Lubang batu bata (danau besar) merupakan peninggalan nyata dari salah satu industri batu bata di Homebush Bay. Ring Walk dirancang sebagai fasilitas yang bertujuan memberi akses dan interpretasi ke lubang batu bata, sambil sepenuhnya mengenali habitatnya bekas industri yang sangat rapuh. Motto dari perancangan ini adalah “It is a portrait of land disturbance through use.” Dalam penggunaannya, jarak yang ditempuh oleh pengguna kurang lebih 550 meter dan dapat dilalui dengan waktu kurang lebih 10 menit.
Hal yang dapat dipelajari:
1. Desain alur yang eksploratif dan dinamis bagi pengguna pada lahan yang luas dan sulit dicapai. 2. Bentuk perancangan yang minim interverensi terhadap kondisi tapak eksisting. 3. Sekuens ruang yang menunjang eksplorasi dan pembelajaran (titik jalan → stopping point → titik jalan → dst.)
Quarry Gardens in Nanning Garden Expo Park
Arsitek : ATELIER DYJG + School of Landscape Architecture, Beijing Forestry University Lokasi : Nanning, Cina Tahun : 2018 Tipologi : Wisata
Proyek ini dilatarbelakangi oleh sebuah event pameran bernama “2018 China International Garden Expo” yang memiliki tujuan mengubah lahan bekas tambang menjadi sebuah taman pameran. Tapak dipenuhi dengan bukitbukit yang gersang, tebing yang menjulang tinggi, permukaan tanah yang sepi, kolam tanpa dasar, tumpukan tanah dan kerikil yang ditinggalkan, peralatan penggalian berkarat, dan sebagainya. Secara keseluruhan, perancangan bangunan berbentuk pavilion-pavilion serta walkway ke titik-titik pertambangan.
Hal yang dapat dipelajari:
1. Bentuk perancangan bangunan pada tebing-tebing yang memiliki bentuk dan tinggi yang tidak beraturan. 2. Berbagai cara penyediaan fasilitas rekreatif yang dapat diberikan dalam menonjolkan area bekas tambang. 3. Menggunakan struktur kantilever agar tidak melakukan intervensi yang berlebihan terhadap tapak serta mempertahankan topografi.
Penggunaan material yang menyatu dengan konteks tapak sehingga desain “menyatu”. Penyediaan fasilitas yang mendorong pengunjung untuk “bergerak” serta “bereksplorasi” melalui massanya yang panjang.