Merupakan festival film tahunan yang dilangsungkan di Kota Solo, dengan fokus pada perkembangan film fiksi-pendek Indonesia. Dengan segala kesederhanaannya, festival ini didesain sebagai salah satu ruang-temu bagi para pelaku perfilman nasional dengan publik secara luas, melalui Program Kompetisi Film Fiksi-Pendek, Program Non-Kompetisi dan Program Khusus. Diinisiasi pertama kali oleh Ricas Cwu, Joko Narimo dan Bayu Bergas pada tahun 2011.
Mars Festival Film Solo
Dari Solo untuk Indonesia! Arr: Aditya Bagus Pradana | Lirik: Ricas Cwu, Bayu Bergas & Joko Narimo
1 Fes
.
1 Fik
7 si
1 A
2 ti
3 val
1 fi
3 lm
6 So
5 lo
.
6 5 pen dek
4 In
3 do
2 Ne
1 sia
.
.
2 yo
1 um
6 mu
.
5 da
.
1 Tan
.
7 6 cap kan
5 la
3 yar
.
.
.
1 Tan
.
7 6 cap kan
5 la
1 yar
.
.
.
3 ka
1 Bang
5 kit
1 bang
5 kit
2 Ha
5 ram
2 ha
5 ram
6 ta
6 kan
6 se
6 ja
5 rah
.
3 ar
3 kan
3 ra
3 sa
2 ta
2 kut
6 6 lm ma
6 sa
6 de
5 pan
.
.
. 5 5 da ri
5 So
1 lo
.
.
. 6 6 da ri
6 So
5 lo
.
. 5 ko
. 1 tan
1 6 mu ni
5 tas
6 fi
1 lm
.
2 6 5 ber pu tus
6 A
2 sa
.
. 1 Cip
4 pa
4 le
3 lah
.
. 1 bi
4 ke
4 nal
1 kan
3 mus
5 . 1 nah In
1 1 san fi
4 4 ter ga
4 4 nyang ja
3 man
.
5 un
1 5 tuk In
1 do
5 1 ne Sia
.
5 un
7 5 tuk In
7 do
5 1 ne Sia
.
. 1 tak
www.festivalfilmsolo.com
1
Pengantar Tim Manajemen Festival Film Solo
RICAS CWU ricas@festivalfilmsolo.com Direktur Festival Film Solo
Di tengah keberagaman sejumlah festival film yang pasang surut keberadaannya, Festival Film Solo berupaya secara konsisten untuk memfokuskan diri pada perkembangan film fiksi-pendek Indonesia. Komitmen terhadap proses ini memang belum dapat diukur di usia kami yang masih seumur jagung. Dalam kurun waktu dua tahun, tentu masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Persoalan sumberdaya manusia dan finansial menjadi perhatian. Karena kenyataannya, masalah inilah yang seringkali membuat beberapa festival film di Indonesia tidak dapat bertahan hidup. Konsep ruang temu dalam festival film sangatlah penting. Kami merancang festival ini untuk mempertemukan pelaku perfilman dengan publik secara luas. Pemilihan venue penyelenggaraan dipertimbangkan untuk mengakomodasi perjumpaan setiap elemen yang datang di festival. Interaksi antara film, pembuat, penonton, komunitas, dan individu pendukung lainnya menjadi lebih dekat untuk larut, berfestival bersama. Tahun ini, kami pertama kalinya memfasiltasi beberapa pembuat film pendek untuk bekerjasama dengan Jive Collection dalam pendistribusian kompilasi DVD “Fiksi-Pendek Indonesia�. Harapannya, tidak hanya mempertemukan film dan penonton di festival saja, melainkan lebih jauh menjangkau ke ruang-ruang yang lebih privat, membentuk pasar film pendek agar makin banyak dikenal masyarakat. Festival Film Solo sebagai festival yang membawa nama kota, berperan penting terhadap progresivitas sosiokultur masyarakatnya. Tentu saja ini adalah hal yang berat dan tidak mainmain. Maka dengan segala keterbatasan, festival ini mencoba bergerak. Pelan, mungkin. Namun mudah-mudahan lekat, dekat, dan akrab sebagai tempat perayaan, dan ruang jumpa bagi insan film seantero negeri. “Bertemu dalam Kesederhanaan, Mei ke Solo!�
*
www.festivalfilmsolo.com
Pengantar Tim Program Festival Film Solo
BAYU BERGAS bergas@festivalfilmsolo.com Direktur Program, Festival Film Solo Rumus dari program-program dalam Festival Film Solo ini cukuplah sederhana: berpikir dari hal-hal yang terlihat remeh-temeh, kecil dan seringkali terlupakan. Pemutaran film, misalnya, seringkali sekadar memutar film secara sporadis, selesai dan berasa keren setengah mati dengan unggahan foto-foto dokumentasi bergaya unyu di Facebook atau setiap menit nge-twit dengan genit, sembari berharap nambah followers dengan cepat. Mudah-mudahan Kelas Pemutaran menjadi satu forum yang memiliki kontribusi untuk menjelaskan banyak aspek dari pemutaran yang harusnya dikelola oleh para eksebitor. Pada wilayah kreatif, ide dan gagasan yang besar sering kali terantuk eksekusi yang tak kuat. Seolah tak ada kepercayaan terhadap ide-ide yang kecil, dekat dan sederhana. Padahal banyak film pendek yang idenya sederhana, namun sangat kuat dan dekat ketika menjadi karya utuh. Harap Tenang Ada Ujian! (Ifa Isfansyah), Sugiharti Halim (Ariani Darmawan), Peronika (Bowo Leksono), Bermula dari A (BW. Purba Negara), Pigura (Darti dan Yasin), adalah sebagian di antaranya. Kami percaya bahwa film memiliki perjalanannya sendiri. Sayang, pembuat malah seringkali membunuh karyanya dengan memasukkan materi yang tak bisa dipertanggungjawabkan. Persoalan etika dan hak cipta menjadi perhatian kami pula. Dan penjajagan atas kebutuhan kritik dan kajian film pendek di Indonesia akan diobrolkan pula pada sesi yang lain. Tahun ini juga kami mulai menghelat satu program terbatas untuk pengayaan para pembuat film pendek. Kelas Ladrang ditujukan untuk mempertegas kemampuan dalam manajerial karya. Pengayaan ikhwal manajemen produksi sekaligus mendapat satu gambaran seluk-beluk pendanaan dan kemungkinankemungkinan di dalamnya, penting bagi para pembuat film pendek. Kelas Gayaman berada pada wilayah kreatif penciptaan, dimulai dari hal yang paling mendasar: ide cerita, penulisan naskah dan keberanian untuk mempresentasikan gagasan bagi para pelajar. Fokus kami arahkan pada dua orang sutradara. Ariani Darmawan konsisten membuat film pendek, tanpa kehilangan kualitas dan pemikirannya. Sedangkan Ifa Isfansyah yang mendapat banyak penghargaan melalui film-film pendeknya, beberapa tahun ini hadir dengan film panjang dan mengakrabi publik melalui bioskop. Tentu akan sangat menarik untuk membedah pemikiran mereka berdua. Kami mempertemukan beberapa pemilik film dengan Jive Collection untuk pendistribusian yang lebih masif dalam bentuk kepingan. Salut bagi para pemilik film yang tergabung di dalamnya, pembagian royalti yang mereka terima akan diputar untuk menjadi satu program pendanaan produksi film dengan metode pitching. Dan jangan sampai terlewat satu sesi pun untuk menonton film-film yang diputar selama festival berlangsung, sembari menebak-nebak: siapa yang akan kejatuhan Pusaka Ladrang dan Gayaman. Akhir kata, kamu cantik...cantik... dari hatimu.*
www.festivalfilmsolo.com
Pengelola Festival www.festivalfilmsolo.com | info@festivalfilmsolo.com
Manajemen Festival
Tim Program Festival
RICAS CWU ricas@festivalfilmsolo.com Direktur Festival
BAYU BERGAS bergas@festivalfilmsolo.com Direktur Program
NANANG MUSHA nanang@festivalfilmsolo.com Manajer Festival
ADRIAN JONATHAN PASARIBU adrian@festivalfilmsolo.com Programer - Kurator
SEPTIAN AYOK septian@festivalfilmsolo.com Kompetisi & Pusat Data
RONNY P. TJANDRA ronny@festivalfilmsolo.com Kurator
BAGAS LUHUR bagas@festivalfilmsolo.com Temu Komunitas & Traffic RATMURTI MARDIKA ratmurti@festivalfilmsolo.com Keuangan & Marketing
AYU MITHA RADILA ayu@festivalfilmsolo.com Kurator MAKBUL MUBARAK makbul@festivalfilmsolo.com Programer
Administrasi: Wahyu Windriana Kemitraan: Mazda Radita Roromari Publicist: Mirna Soewondo & Damianus Bram Bumper & Kompilasi: Jeihan Angga Screening: Agung Hary Saputra Dressing: Ainul Fikri, Alhadi Nelsa, Dona Diskusi: Sartika Dian Nuraini Dokumentasi: Permana Yuli, Iswara Bagus Hospitality: Hassan Mustofa, Siska Azhari, Arini, Latifina Bawesdan, Senja Kurnia Fitri, Retno Utami, Galuh Gabriela, Dian R Sari Venue: Ana Maharani, M. Aulia Rahman, Prasetiani Pamungkas, Zainul Rokhim, Tiffany Marantika, Leilani Putri, Yasmin, Indah Ayu, Sito Biossa, Desi Kris Website & Katalog: Bayu Bergas Visual Jagung: Ricas Cwu & Bayu Bergas
www.festivalfilmsolo.com
Catatan Kurator Adrian Jonathan Pasaribu | Ayu Mitha Radila | Ronny P. Tjandra
Peserta Kompetisi Ladrang dan Gayaman pada Festival Film Solo 2012 meningkat hampir 30% dibanding Festival Film Solo 2011. Pada tanggal 2-4 April yang lalu, Septian Ayok dari Divisi Kompetisi & Pusat Data, menyodorkan 218 film yang harus kami seleksi, terdiri dari 142 Kategori Ladrang dan 76 film Kategori Gayaman. Jadilah kami dikurung olehnya selama tanggal tersebut, dalam satu kamar hotel yang pelit sinyal! Kami mencatat bermunculan beberapa nama baru dalam film pendek dengan usia yang relatif sangat muda yang kami yakini dapat diperhitungkan ke depannya. Harapan pada film pendek yang berkualitas makin bertambah besar. Terkait soal musik dalam film, banyak film peserta yang sudah menempatkan musik pada jalurnya, bukan melulu sebagai pemanis. Namun kesadaran tentang musik sebagai karya di dalam film masih sangat kurang. Originalitas tetap menjadi perhatian. Di saat penonton film sudah makin paham dalam mengapresiasi sebuah karya, maka saatnya pembuat film untuk segera berbenah dan berproses ke tahap yang lebih dalam untuk berkarya. Tempatkanlah musik di dalam film pada posisi yang seharusnya, yaitu sebuah karya di dalam karya. Tahap pertama, kami menyeleksi film dengan melihat aspek intrinsik film itu sendiri. Tahap ini kami lalui dengan longgar dan riang, meloloskan total 45 film. Kami mengamati banyak film peserta yang selalu diawali dengan adegan bangun tidur, seolah awal sebuah cerita identik dengan awal hari. Padahal boleh saja langsung ke permasalahannya, apalagi dalam sebuah film pendek yang durasinya terbatas. Juga beberapa film yang masih terjebak pada ide dan gagasan yang terlalu besar tetapi eksekusinya tak kuat. Memasuki tahap kedua, mulailah satu film dikompetisikan dengan film yang lain. Tentu saja, keriangan berkurang. Sangat berkurang. Perdebatan sengit di antara kami pun terjadi. Kami harus bertarung mempertahankan pilihan masing-masing. Hal ini terjadi karena kualitas peserta yang memang ketat dan sangat berimbang. Pada tahap inilah, akhirnya kami memutuskan 31 film resmi lolos dalam Pemutaran Reguler. Dan puncaknya ada pada hari terakhir setelah makan malam. Bayu Bergas, Direktur Program, masuk ke kamar kurasi, menutup pintu dan bergabung dengan kami untuk ronde terakhir: penentuan nominasi. Tahap ini adalah bagian yang paling berat. Memilih masing-masing empat nominasi untuk Ladrang Award 2012 dan Gayaman Award 2012 dari total 31 film, bukanlah hal yang menyenangkan. Kami saling berpandangan, bahkan bisa mendengar suara nafas kami satu sama lain, tepat sebelum perdebatan penentuan nominasi berlangsung. 31 film dengan empat film sebagai nominasi untuk masing-masing kategori adalah hasil kompromi terbaik yang kami peroleh, setelah perdebatan yang sangat panjang dan menguras energi yang luar biasa. Maka, tontonlah seluruh film yang diputar di Festival Film Solo 2012 ini dan anda mungkin punya nominasi dan film pemenang versi anda sendiri!*
www.festivalfilmsolo.com
Ketentuan Menonton Festival Film Solo mengundang anda dalam rangkaian program yang akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal tertera. Terkait dengan hal tersebut, mohon untuk memperhatikan hal-hal berikut ini: 1. Pemutaran untuk semua sesi dimulai pada jam yang telah ditentukan pada jadwal. 2. Penonton diharapkan ada di venue 20 menit sebelum pemutaran dimulai. 3. Penonton wajib mengikuti Mekanisme Menonton yang telah ditentukan. 4. Penonton tidak dipungut biaya masuk atau tiket untuk seluruh program.
Mekanisme Menonton 1. Calon penonton harus mengisi Slip Data, yang terdiri dari nama, alamat, umur, telepon dan email. Slip Data tersedia di venue dan dapat diambil sewaktu-waktu dalam jumlah yang sesuai kebutuhan sesi pemutaran yang akan diikuti. Pengelola pemutaran berhak untuk meminta pada calon penonton untuk melengkapi isian data apabila pengisian tidak lengkap. Dengan mengisi data lengkap, para calon penonton telah membantu pengelola festival dalam hal pemetaan aspek kepenontonan. 2. Slip Data yang telah anda isi secara lengkap, silakan ditukarkan dengan tiket masuk pada loket 3. Untuk memilih Sesi Pemutaran dan Program, mohon perhatikan Rating Usia Penonton. Apabila hendak menonton Sesi Pemutaran dengan Rating 18+, silakan persiapkan kartu identitas diri karena pengelola pemutaran akan mengecek secara pasti. 4. Di dalam ruangan pemutaran, tidak diperkenankan makan, minum, merokok dan merekam adegan film yang diputar dalam bentuk apapun. Apabila anda adalah pewarta, silakan menghubungi pengelola festival untuk mendapatkan materi foto dan video untuk kepentingan berita dan penyiaran. 5. Di dalam ruang pemutaran, telepon genggam mohon dipastikan dalam mode diam atau mati. 6. Pengelola pemutaran berhak mengantarkan anda untuk meninggalkan ruang pemutaran, apabila anda tidak mematuhi etika menonton dan ketentuan dari pengelola pemutaran. 7. Hal-hal yang belum jelas, silakan secara leluasa menghubungi kami melalui email: info@festivalfilmsolo.com atau melalui telepon: +62271 3082323
Festival Film Solo Pondok Baru Permai Jl. Cenderawasih Blok H No.6 Gentan, Baki – Sukoharjo Jawa Tengah 57556 Website: www.festivalfilmsolo.com Twitter: @FestFilmSolo Venue Pemutaran: Teater Besar ISI Surakarta Jln. Ki Hadjar Dewantara 19 Kentingan, Jebres, Solo Venue Temu Komunitas: Wisma Seni Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) Jl. Ir. Sutami 57, Solo
www.festivalfilmsolo.com
Jadwal
Teater Besar ISI Surakarta & Taman Budaya Jawa Tengah
12 DO
15+ 15+
15+
15+
15+
18+
15+
15+ 18+
15+ 15+
12 Usia kurang dari 12 tahun diperkenankan menonton sesi ini HANYA apabila dalam dampingan orang dewasa DO
15+
Usia kurang dari 15 tahun TIDAK diperkenankan menonton sesi ini
18+
Usia kurang dari 18 tahun TIDAK diperkenankan menonton sesi ini. Apabila hendak menonton, persiapkan kartu identitas diri
www.festivalfilmsolo.com
NATIONAL
PREMIERE
12 DO
YANG DI ATAS ADALAH LOTENG Sutradara: TEGUH FEBRIANTO Durasi: 10:25 | Tahun: 2011 | Kota: Batu | Bahasa: Indonesia | Warna: Warna
Asri, perempuan putus sekolah bekerja sebagai pembantu rumah tangga di sebuah rumah sebuah keluarga yang terbawa arus globalisasi. Tidak ingin berhenti belajar, Asri terpaksa mencuri buku-buku pelajaran majikannya dan belajar di atas loteng rumah. TIM PRODUKSI Produser: Ika Hidayatul Rizkia Naskah/Editor: Teguh Febrianto Penata Kamera: Nika Arifantia Penata Artistik: Citra Suciana Penata Suara: Setia Budi & Riski Dwi Arisandi Pemain: Ika Hidayatul Rizkia, Ayu Maisya Rabban, Nur Azizah, Priyo PEMUTARAN 1 Teater Besar ISI Surakarta | Kamis, 10 Mei | 15.00-16.00 WIB
TEGUH FEBRIANTO. Lahir di Malang, 12 Februari 1995. Teguh adalah seorang pelajar aktif di SMK Negeri 03 Batu. Berbagai pengalaman seminar dan workshop tentang film pun telah ia ikuti. Tidak hanya itu, beberapa prestasi juga telah didapatkannya antara lain: “Senja di Atas Roda” sebagai Juara I MAFVIE FEST Kategori Film Dokumenter, “Mereka Yang Membuat Prajuritan Tetap Berperang” sebagai Juara III FFPI (Festival Film Pelajar Indonesia) Kategori Film Dokumenter.
www.festivalfilmsolo.com
NATIONAL
PREMIERE
12
LIMA SEKAWAN
DO
Sutradara: NIGITA WIKI SAPUTRI Durasi: 07:11 | Tahun: 2012 | Kota: Purbalingga Bahasa: Jawa Banyumas | Sub: Indonesia | Warna: Warna Di sebuah kamar, lima sahabat mengungkapkan profesi yang diimpikannya masing-masing. TIM PRODUKSI Produser/Naskah: Nigita Wiki Saputri Penata Kamera: Imam Bukhori Penata Artistik: Fifi Fitriana Penata Musik: Fortuna Pemain: Ardinan Sami, Alfan Bayan, Maruf Hidayat, Alfian Rofi, Sigit Rumah Produksi: SMEGA PEMUTARAN 1 Teater Besar ISI Surakarta | Kamis, 10 Mei | 15.00-16.00 WIB
NIGITA WIKI SAPUTRI. Lahir di Purbalingga, 24 November 1995. Saat ini bersekolah di SMK N 1 Purbalingga. Nigita menggarap behind the scene film “10? yang mendapat gelar sebagai Film Terfavorit di Festival Film Purbalingga (FFP). Lima Sekawan adalah film yang ia sutradarai untuk kali pertama.
www.festivalfilmsolo.com
SEBUAH PILIHAN Sutradara: MOH. RIDWAN Durasi: 06:47 | Tahun: 2012 | Kota: Palu | Bahasa: Indonesia | Warna: Warna Seorang anak SMA hendak membelikan kado ulang tahun untuk kekasihnya. Namun, ia bertemu pengemis yang meminta belas kasihan. Muncul kebimbangan dalam dirinya. TIM PRODUKSI Produser: Moh. Rivaldi Penulis Naskah: Jenicia Penata Kamera: Bayu Adityawan & Ratna Wulandari Penata Artistik: Nurlinda, Khalifia, Mardiah Editor: Renaldo Martin, Indra Penata Suara: Nataniel | Penata Musik: Nataniel, Asri Arif Penata Cahaya: Ariandi, Agam, Ardiansyah Pemain: Moh. Haerun, Astrid Cansera, Try Anugrah, Febri Imron, Ahmad Chief, Tri Anasthesia | Rumah Produksi: SMA Negeri Palu 1 PEMUTARAN 1 Teater Besar ISI Surakarta | Kamis, 10 Mei | 15.00-16.00 WIB MOH. RIDWAN. Lahir di Morowali, Sulawesi Tengah, 1 April 1994. Ridwan adalah pelajar di SMAN 1 Palu. Ia gemar mendengarkan musik, jail di dalam kelas, dan malas mengerjakan PR. Ia menyukai beberapa film Indonesia seperti Dealova, Serigala Terakhir, Anganku Tinggi ke Bawah dan Tentang Cinta. Untuk film luar Indonesia, Ridwan mengaku sangat menyukai The A Team. ‘Sebuah Pilihan’ adalah film perdananya.
www.festivalfilmsolo.com
12 DO
NOMINASI
LANGKA RECEH
GAYAMAN AWARD 2012
Sutradara: MIFTAKHATUN & EKA Durasi: 05:33 | Tahun: 2012 | Kota: Purbalingga Bahasa: Banyumas | Sub: Indonesia | Warna: Warna Perilaku curang penjual yang sering terjadi di sekitar kita. TIM PRODUKSI Produser: Aris Prasetyo, S.Sn | Penulis Naskah: Uswatun Khasanah | Penata Kamera: Eko Prasetyo | Penata Artistik: Samid | Editor: Yasin Hidayat | Penata Suara: Adin Novit | Penata Musik: Ikhwanto | Penata Cahaya: Endrianto Pemain: Darti, Nurokhman, Suwiyanti | Rumah Produksi: Sawah Artha Film PEMUTARAN 1 Teater Besar ISI Surakarta | Kamis, 10 Mei | 15.00-16.00 WIB
EKA SUSILAWATI. Lahir di Purbalingga, 17 Agustus 1998. Eka adalah salah satu pelajar di SMP Negeri 4 Satu Atap Karangmoncol. Mengikuti Sawah Artha Film di mana ia mendapatkan ilmu-ilmu dasar tentang perfilman. Menjadi asisten sutradara di film Pigura, dan kini di film Langka Receh, ia mencoba kemampuannya untuk menjadi sutradara.
MIFTAKHATUN. Lahir di Purbalingga, 28 Agustus 1997. Atun adalah pelajar di SMP Negeri 4 Satu Atap Karangmoncol. Hingga saat ini, Atun aktif di Sawah Artha Film. Dan di film Langka Receh inilah debut pertamanya membuat film bersama Eka.
www.festivalfilmsolo.com
15+
RAHASIA
Sutradara: NINDYA RARAS NARESWARI Durasi: 13:37 | Tahun: 2011 | Kota: Yogyakarta | Bahasa: Indonesia | Warna: Warna Demi memupus kerinduan terhadap Aksa, sang kekasih, Ardia berani pergi sendiri ke Surabaya. Di perjalanan kereta, Ardia terjebak duduk berhadapan dengan seorang bapak yang menyebalkan. Anehnya, justru perjalanan itu memberi kesempatan pada mereka untuk dapat saling berbagi cerita, bahkan yang seharusnya menjadi rahasia. TIM PRODUKSI Produser: Wiwid Anggreani Penulis Naskah: Nana Mulyana | Penata Kamera: Emansyah Penata Artistik: Nastiti Dwi Lestari | Editor/Musik: Jeihan Angga Pradana Penata Suara: Falingga Galang Asa | Penata Cahaya: Lingga Galih Permadi Pemain: Melva Natasya, Lingga Galih Permadi, Anang Batas Rumah Produksi: SET Film Workshop PEMUTARAN Teater Besar ISI Surakarta | Kamis, 10 Mei | 16.30-17.30 WIB
NINDYA RARAS NARESWARI. Lahir di Yogyakarta pada 10 November 1989. Masih tercatat sebagai mahasiswi tingkat akhir di Universitas Atmajaya, Yogyakarta. Perempuan yang akrab dipanggil Ninndi ini banyak terlibat dalam kerja-kerja kreatif periklanan. Saat ini bekerja lepas di bidang kreatif dan public-relation.
www.festivalfilmsolo.com
15+
TANYA JAWAB
Sutradara: JASON ISKANDAR Durasi: 08:30 | Tahun: 2011 | Kota: Jakarta | Bahasa: Indonesia | Warna: Warna Seorang anak akan menghadapi ujian keesokan harinya. Ia pun belajar dan meminta pembantu rumah tangga di rumahnya untuk menanyakan materi pelajaran tersebut. TIM PRODUKSI Produser: Timoti Tirta Penulis Naskah/Editor: Jason Iskandar Penata Kamera: Ninoy Gading Penata Artistik: Florence Giovani, Ignatius Randy Penata Suara: Reynard Widjaja, Yudistira Nagabhakti Pemain: Nicholaus Suprapto, Greita Anggraeni Rumah Produksi: Antelope Films PEMUTARAN Teater Besar ISI Surakarta | Kamis, 10 Mei | 16.30-17.30 WIB
JASON ISKANDAR. Lahir di Jakarta pada 1991. Mulai membuat film pada 2007, dalam workshop pembuatan film dokumenter. Film dokumenternya, “Sarung Petarung”, memenangkan tiga penghargaan dalam kompetisi tersebut. Tahun 2010, filmnya, “Territorial Pissings” meraih penghargaan film pendek terbaik di JogjaNETPAC Asian Film Festival. Setahun kemudian, film pendeknya, “Tanya Jawab”, mendapatkan nominasi film pendek terbaik di Festival Film Indonesia. Kini ia sedang mempersiapkan film pendek terbarunya yang berjudul Parkir.
www.festivalfilmsolo.com
NATIONAL
PREMIERE
15+
CILUCKBA
Sutradara: SATRIA ADIYASA Durasi: 10:00 | Tahun: 2012 | Kota: Jakarta | Bahasa: Indonesia | Warna: Warna Seorang anak muda berharap dapat merubah keluarganya dengan permainan Facebook. TIM PRODUKSI Produser: Febriansyah Marcel Penulis Naskah: Akbar Maraputra, Satria Adiyasa Penata Kamera: Batara Goempor Penata Artistik: Usha Utari Kuppels Editor: Hendry Gunawan, Danang Pramana Penata Suara/Musik: Jantra Suryaman Penata Cahaya: Rizky Pemain: Yaka Portnoy, Faizal Aidid, Mpok Silfiah, Tiara Sumiarto Rumah Produksi: Institut Kesenian Jakarta (IKJ) PEMUTARAN Teater Besar ISI Surakarta | Kamis, 10 Mei | 16.30-17.30 WIB
SATRIA ADIYASA. Lahir di Bandung pada 16 November 1986. Sarjana diraihnya dari Fakultas Film dan Televisi, Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Memasuki dunia audiovisual pada 2005, hingga sekarang telah menghasilkan beberapa film pendek dan telah diputar pada beberapa eksebisi nasional.
www.festivalfilmsolo.com
15+
THE UNLOVABLES
Sutradara: PRIESNANDA DWISATRIA Durasi: 09:05 | Tahun: 2011 | Kota: Jakarta | Bahasa: Indonesia | Warna: Warna Ketika cowok yang membenci cinta bertemu dengan cewek yang mencintai diri sendiri. Ada sesuatu yang tak terhindarkan lagi walaupun betapa keras mereka mencobanya. TIM PRODUKSI Produser/Naskah/Editor: Priesnanda Dwisatria Penata Kamera: Hartono Sugianto Penata Musik: Frank’s Further Frequency Pemain: Nanda Komara, Arum Dhesti Kinasih Rumah Produksi: Nanmo (NandaMovies) Pictures PEMUTARAN 3 Teater Besar ISI Surakarta | Jumat, 11 Mei | 14.00-15.30 WIB
PRIESNANDA DWISATRIA. Lahir tahun 1976. Telah memproduksi empat film pendek, yaitu “Escape” (2002), “Mystically Fated” (2002), “Dalam Tanda (Kurung)” (2011) yang berhasil masuk dalam Pemutaran Reguler pada Festival Film Solo 2011, dan satu Dokumenter “Survivor Roadshow” (Post-Production). Di akhir tahun 2010, ia juga menulis naskah film panjang bersama Ilya Sigma, “Catatan Harian Si Boy” (2011). Kini, Nanda baru saja menyelesaikan sebuah film pendek terbarunya, “Missing” (2012), di mana ia berlaku sebagai penulis dan salah satu sutradara.
www.festivalfilmsolo.com
NATIONAL
PREMIERE
15+
EALAH
Sutradara: ABDURRACHMAN SYA’BANI NASUTION Durasi: 05:51 | Tahun: 2011 | Kota: Solo | Bahasa: Jawa | Sub: Indonesia | Warna: Warna Siang bolong, Eko mendapat SMS mengejutkan tentang Tembong, sahabatnya, yang tengah depresi. Eko panik dan berusaha secepat mungkin menemui Tembong. TIM PRODUKSI Produser: Zen Al-Farriy, Liar Liar Film Penulis Naskah: Abdurachman Sya’bani Nasution, Deshtian Yoga Permana Penata Kamera: Zen Al-Farriy Editor/Suara: Janu Joni Penata Musik: Soloensis Pemain: Eko Aris Setyawan, Noer Wijayanto Rumah Produksi: Liar Liar Film PEMUTARAN 3 Teater Besar ISI Surakarta | Jumat, 11 Mei | 14.00-15.30 WIB
ABDURRACHMAN SYA’BANI NASUTION. Kelahiran Laweyan, Solo, pada 31 Maret 1989. Di bawah nama Liar Liar Films, Bani telah menyutradarai dua film fiksi-pendek berjudul “Ealah” (2011) dan “Jago Tarung” (2012). Ia sering pula terlibat secara aktif pada dunia musik dan seni rupa di Solo. Bani masih tercatat sebagai mahasiswa di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.
www.festivalfilmsolo.com
NATIONAL
PREMIERE
15+
NOMINASI
COFFEEGINATION
GAYAMAN AWARD 2012
Sutradara: DANANG ADI WIRATAMA Durasi: 10:49 | Tahun: 2011 | Kota: Salatiga | Bahasa: Indonesia | Warna: Warna Hari Minggu telah tiba. Bejo merencanakan kegiatan untuk hari spesial ini. Namun menjalankan rencana-rencananya ternyata tak semudah dalam bayangan. TIM PRODUKSI Produser: Danang Adi Wiratama Naskah/Suara/Musik: Daniel Krishnavy Kamera/Artistik/Editor: Yehuda Aribowo Penata Cahaya: Surya Hadi Indra Krisna Pemain: Yohanes Hendri Andhika, Fara Alicia, Bernadeta Graciela Maylinda Rumah Produksi: C.U. Pictures PEMUTARAN 3 Teater Besar ISI Surakarta | Jumat, 11 Mei | 14.00-15.30 WIB
DANANG ADI WIRATAMA. Lahir di Yogyakarta, 17 Oktober 1994. Danang mulai tertarik untuk membuat film sejak duduk di bangku SMA, tepatnya di SMA Negeri 1 Salatiga. Ia mengikuti ekstrakurikuler SIFILIS (Sineas Film Indie Smansa) di mana dia mendapatkan ilmu-ilmu dasar tentang perfilman. Karya-karya yang pernah dibuat bersama dengan timnya antara lain : Dompet (2010), Coffeegination (2011), dan Ai? (2012).
www.festivalfilmsolo.com
NATIONAL
PREMIERE
15+
GAMELAN NOISE
Sutradara: ANDRA FEMBRIARTO Durasi: 23:30 | Tahun: 2010 | Kota: Sydney-Melbourne | Bahasa: Indonesia | Warna: BW Daneef, seorang musisi eksperimental “noise� mendapat sebuah tantangan dari seorang sutradara indie, Carlos de Great. Carlos ingin melihat apakah Daneef bisa membuat sebuah pertunjukan live eksperimental dengan menggunakan alat musik Gamelan. Daneef mendapatkan inspirasi dari Gamelan Digul dan sejarah yang berkaitan dengan asal-muasal persahabatan antara Indonesia dan Australia pada saat Perang Dunia II. TIM PRODUKSI Produser/Naskah/Kamera/Artistik/Editor: Andra Fembriarto Penata Suara/Musik: Danif Pradana Pemain: Andra Fembriarto, Andreas Surbaki, Margaret Kartomi Rumah Produksi: Studio Amarana PEMUTARAN 3 Teater Besar ISI Surakarta | Jumat, 11 Mei | 14.00-15.30 WIB
ANDRA FEMBRIARTO. Lahir pada 2 November 1986 di Jakarta. Andra adalah Sarjana Komunikasi Jurusan Media Arts and Productions di University of Technology Sydney, Australia. Sejak pulang ke Indonesia pada awal tahun 2009, Andra menjadi Koordinator Festival Film Anak-Anak Goelali, mengajar di International Design School, kontributor Majalah CHIP Foto dan Video dan juga aktif dalam produksi film pendek seperti Masih Belajar (Adhyatmika), Omnibus Sinema Purnama, Sunset on a Rooftop (malesbanget.com).
www.festivalfilmsolo.com
NATIONAL
PREMIERE
15+
PESAN DARI CINTA
Sutradara: BOBBY PRASETYO Durasi: 15:01 | Tahun: 2011 | Kota: Yogyakarta | Bahasa: Indonesia | Warna: Warna Moniq kedatangan seorang tamu pria dari sebuah Rumah Sakit Jiwa, yang secara mengejutkan memberikan peringatan agar ia menyelamatkan masa depannya. TIM PRODUKSI Produser: Titik Tengah Penulis Naskah: Bobby Prasetyo Kamera/Editor/Musik: Ulul Albab Penata Artistik: Ayatno Penata Suara: I Wayan Nain Febri Penata Cahaya: Ayhik Pemain: Eka Nusa Pratiwi, Doddy Prasetyo Rumah Produksi: Titik Tengah Community PEMUTARAN 4 Teater Besar ISI Surakarta | Jumat, 11 Mei | 19.00-20.30 WIB
BOBBY PRASETYO. Memilih tetap berdomisili di Yogyakarta pasca lulus dari Institut Seni Indonesia Jurusan Televisi. Sejak kecil memiliki kecintaan pada dunia fiksi, terutama film. Pada tahun 2009, membentuk komunitas pembuat film indipenden Titik Tengah bersama kawan-kawannya. Beberapa film yang pernah dihasilkan adalah Transfer Buat Ibu (2009), Travel (2010), dan Gang Seribu (2009) yang terpilih sebagai Film Pembuka pada Festival Film Solo 2011.
www.festivalfilmsolo.com
15+
-720 ILUMINASI
Sutradara: ZULKIFLI ANANDA PRATAMA Durasi: 07:04 | Tahun: 2012 | Kota: Tangerang | Bahasa: Indonesia | Warna: Warna Jakarta kejatuhan batu luar angkasa. Peristiwa itu menyebabkan Toni kehilangan kekasihnya, Mia. Toni harus menghadapi serangan robot untuk menyelamatkannya. TIM PRODUKSI Produser/Editor/Suara: Yuni Anggun Kumaladewi Penulis Naskah: Zulkifli Ananda P, Rachmanto Sadrasika Kamera/Musik: Zulkifli Ananda P Artistik 3D: Rachmanto Sadrasika Spesial Efek: Annas Armanto Pemain: Famisa Yusuf, Martius Tito, Yunia Anggun K. Rumah Produksi: Layar 26 PEMUTARAN 4 Teater Besar ISI Surakarta | Jumat, 11 Mei | 19.00-20.30 WIB
ZULKIFLI ANANDA PRATAMA. Lahir di Purwokerto, 23 Mei 1990. Saat ini sedang menjalani program studi S1 di Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) dengan peminatan Digital Cinematography. Tertarik pada film sejak SMP dan mulai mencoba membuat film pendek saat SMA. Ia telah memproduksi film pendek ” Kotak-Kotak Merah” (2010), “Itu Cinta Ini Kita” (2011), “-720 Iluminasi” (2012), dan “Secret Admirer” (2012).
www.festivalfilmsolo.com
15+
NOMINASI
LADRANG AWARD 2012
TOILET
Sutradara: FAHRUL TRI HIKMAWAN & LOELOE HENDRA Durasi: 13:06 | Tahun: 2011 | Kota: Yogyakarta | Bahasa: Indonesia | Warna: Warna Sebuah percakapan tentang coretan-coretan ‘bernilai sastra’ di dinding toilet. TIM PRODUKSI Produser: Bowo Santoso | Penulis Naskah: Loeloe Hendra, Arki Atsema Penata Kamera: Junaedi | Penata Artistik: Tim Praktika | Editor: Yogi | Penata Suara: Febri Penata Cahaya: Mandela Majid | Pemain: Rendra Narendra, Ade Setyawan Rumah Produksi: Kolase Films PEMUTARAN 4 Teater Besar ISI Surakarta | Jumat, 11 Mei | 19.00-20.30 WIB
FAHRUL TRI HIKMAWAN. Biasa dipanggil Ayunk. Lahir di Balikpapan 7 September 1985. Sampai sekarang masih berjuang untuk segera lulus studi S1 di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Sejak 2009 aktif dalam komunitas film di Yogyakarta. Ayunk menyutradarai dua film pendek Malam Botak (2007) dan Toilet (2011). Selain itu juga sempat ikut terlibat dalam produksi film Merantau (2009). Tahun 2012 ini ia juga sedang menyelesaikan film pendek terbarunya. LOELOE HENDRA. Lahir 25 tahun yang lalu di Ciamis. Tahun 2010 ia menyelesaikan studi S1-nya di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Loeloe sempat menjadi pedagang angkringan & penjual krupuk di pasar Niten Yogyakarta. Filmnya, “Blind Date” masuk sebagai Finalis LA Indie Movie 2010. Sebelumnya, ia menyutradarai film Aku Bukan Ismail (2009) dan Sukarno (2011), diputar di Taman Budaya NTB dan Jogja TV. Ia juga terlibat dua produksi film yang disutradarai Garin Nugroho, Mata Tertutup dan Soegija. Toilet (2011) adalah film pendeknya yang disutradarai bersama Fahrul Tri Hikmawan. Kini, Loeloe tengah menyelesaikan film pendek terbarunya yang judulnya masih dirahasiakan.
www.festivalfilmsolo.com
15+
NOMINASI
LADRANG AWARD 2012
PAYUNG MERAH
Sutradara: ANDRI CUNG & EDWARD GUNAWAN Durasi: 09:30 | Tahun: 2010 | Kota: Jakarta | Bahasa: Indonesia | Warna: Warna Reza, supir taksi, lebih ingin berada di rumah, namun harus mencari penumpang. Naiklah seorang penumpang misterius. Ketika taksi sampai di rumah yang dituju, Reza segera memahami masa lalu penumpangnya itu, lalu belajar menghargai orang yang ia cintai. TIM PRODUKSI Produser: Andri Cung, Edward Gunawan, Suryani Liauw Penulis Naskah: Edward Gunawan | Penata Kamera: Paul Kadarisman Editor: Lucky Kuswadi | Penata Suara: Dono Firman | Penata Musik: Irfian Noviandi Penata Cahaya: Ary Sendi | Pemain: Atiqah Hasiholan, Rio Dewanto, Zubir Mustaqim Rumah Produksi: ADD Word Productions PEMUTARAN 4 Teater Besar ISI Surakarta | Jumat, 11 Mei | 19.00-20.30 WIB
ANDRI CUNG. Mulai terjun di film sebagai asisten sutradara untuk televisi sebelum beralih menyutradarai beberapa iklan dan video klip. Setelah menyutradarai Payung Merah yang dipilih oleh peraih Academy-Award Oliver Stone sebagai “Best Asian Short Film” di Screen Singapore, Andri menyutradarai dua film pendek lagi Merindu Mantan dan Buang.
EDWARD GUNAWAN. Mengawali debut penyutradaraannya dengan film pendek peraih penghargaan Laundromat, setelah menuntaskan Film Independent’s Project Fellowship di Los Angeles di bawah bimbingan peraih Academy-Award, Chris Tashima. Setelah menyutradarai Payung Merah yang dipilih oleh peraih Academy-Award Oliver Stone sebagai “Best Asian Short Film” di Screen Singapore, Edward menyutradarai dua film pendek lagi Broken Vase dan Borrowed Time.
www.festivalfilmsolo.com
18+
SHELTER
Sutradara: ISMAIL BASBETH Durasi: 15:29 | Tahun: 2011 | Kota: Yogyakarta | Bahasa: Non-Dialog | Warna: Warna Cintai kekasihmu, selagi masih ada waktu. TIM PRODUKSI Produser: Suryo Wiyogo Naskah/Editor: Ismail Basbeth Penata Kamera: Budi Tobon Arifianto Penata Artistik: Beni Arjuna Penata Suara: Lintang Enrico, Rangga Sang Esha Yoga Penata Musik: Teguh Hari Penata Cahaya: Fajar Martha Santosa Pemain: Hananda Hutami Putri, Krisna E. Putranto Rumah Produksi: Hide Project Indonesia PEMUTARAN 5 Teater Besar ISI Surakarta | Jumat, 11 Mei | 21.00-22.30 WIB
ISMAIL BASBETH. Lahir di Wonosobo pada 1985. Pindah ke Yogyakarta pada 2004 dan mulai membuat film. Ismail telah menyutradarai beberapa film fiksi-pendek, seperti “Hide and Sleep” (2008), “Shelter” (2011) dan Ritual (2012). Dengan dua rekannya, Ismail mendirikan Hide Project Indonesia. Tahun 2011 mendapat fellowship di Asian Film Academy (AFA) Busan, Korea Selatan dan memenangkan BFC & SHOCS Scholarship Fund. Dan di tahun 2012 Ismail masuk program Berlinale Talent Campus, Berlinale International Film Festival, Jerman. Kini, ia masih berjuang keras untuk lulus dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
www.festivalfilmsolo.com
18+
FATE
Sutradara: REDIAN TANDIANA Durasi: 06:25 | Tahun: 2012 | Kota: Sumedang | Bahasa: Indonesia | Warna: Warna Seorang pria menodongkan pistol ke kepalanya sendiri. Aksi bunuh dirinya itu nampak akan sesuai rencana, hingga seorang perempuan tiba-tiba berada di sampingnya. TIM PRODUKSI Produser/Naskah/Artistik: Redian Tandiana Line Producer: Ade Bastian Penata Kamera/Cahaya: Novrian Arbi Editor: Arizal Ludin Penata Suara/Musik: Rezha Dylan Pemain: May Ramadhan, Putu Joelya Pratami Rumah Produksi: Pagi Production PEMUTARAN 5 Teater Besar ISI Surakarta | Jumat, 11 Mei | 21.00-22.30 WIB
REDIAN TANDIANA. Lahir di Bandung, 26 Juli 1989. Sejak kecil, Redian menyukai tokoh Peter Parker. Baginya, pekerjaan sebagai fotografer sangat menantang, sehingga ia menekuninya hingga sekarang. Dan berawal dari hobinya menonton film, mahasiswa Jurnalistik Stikom Bandung ini juga memproduksi film pendek. Salah satunya adalah ‘Promise’, yang mengantarkan Redian menjadi finalis LA Lights Indie Movie 2011.
www.festivalfilmsolo.com
NATIONAL
PREMIERE
18+
SAVING BROTHER: LEAVE NO MAN BEHIND
Sutradara: RIO SIMATUPANG Durasi: 07:09 | Tahun: 2011 | Kota: Yogyakarta | Bahasa: Indonesia | Warna: Warna Sekelompok pasukan elit mencoba menyelamatkan seorang anggotanya yang di tawan. TIM PRODUKSI Produser: Anisa Penulis Naskah: Rio Simatupang Penata Kamera: Bernadus Lazar Penata Artistik: Reza Romanenko Editor: Panji Cobra Penata Suara: Angga Asgira Penata Musik: Aditya Penata Cahaya: Elan Boso Pemain: Arya, Kubu Jambi, Dony Rumah Produksi: Stone Cold Motion Pictures & AVIKOM PEMUTARAN 5 Teater Besar ISI Surakarta | Jumat, 11 Mei | 21.00-22.30 WIB RIO SIMATUPANG. Lahir di Kota Palu, 25 September 1985. Mulai terjun ke dunia film pada 2005 melalui Avikom UPN. Bersama rekannya, Panji, ia mendirikan Stonecold Motion Pictures sebagai wadah alternatif untuk berkarya audio-visual. Rio menyelesaikan S1 di Jurusan Ilmu Komunikasi Jurnalistik, UPN Yogyakarta.
www.festivalfilmsolo.com
18+
MAD
Sutradara: MADE JAYA WINTARA Durasi: 12:30 | Tahun: 2012 | Kota: Jakarta | Bahasa: Indonesia | Warna: Warna Kisah seorang remaja yang menjadi korban bullying oleh teman-teman di sekolahnya. TIM PRODUKSI Produser: Edwin Victor Naskah/Editor: Made Jaya Wintara Penata Kamera/Cahaya: Fajar Ridho Ilahi Penata Artistik: Ametisya Puspitorini Penata Suara: Firman Satya Negara Pemain: Andi Baso Machmud, Sakti A. Pradana, Chilla Oktasari PEMUTARAN 5 Teater Besar ISI Surakarta | Jumat, 11 Mei | 21.00-22.30 WIB
MADE JAYA WINTARA. Lahir pada 10 Oktober 1990. Tinggal di Jakarta dan masih perjaka.
www.festivalfilmsolo.com
15+
SERANGAN FAJAR
Sutradara: IBNU SENA Durasi: 09:42 | Tahun: 2011 | Kota: Banjarnegara | Bahasa: Indonesia | Warna: Warna Pak RT disuap oleh para tim kampanye pemilihan Lurah agar memilih jagoannya masingmasing. Pak RT pun harus menentukan pilihannya. TIM PRODUKSI Produser: Indah Arti Dharma Penulis Naskah: Alifah Cahyaningtyas Penata Kamera: Zaki Indra S | Penata Artistik: Agustina P Editor: Mekatama Bayu Aji, Zaki Indra S, Tryas Kartiko Penata Suara/Musik: Hermawan Ivo Penata Cahaya: Faris Fadhillah M. Pemain: Maulana Adi, Ibnu Sena, Zaki Indra S, Ryza P Rumah Produksi: SFS Studio PEMUTARAN 6 Teater Besar ISI Surakarta | Sabtu, 12 Mei | 19.00-20.30 WIB
IBNU SENA. Lahir di Banjarnegara, 1 November 1993. Bercita-cita untuk sesegera mungkin naik haji, dan menjadi sutradara handal masa depan Indonesia. Saat ini masih tercatat sebagai siswa SMA Negeri 1 Banjarnegara.
www.festivalfilmsolo.com
27
15+
PENGHULU
Sutradara: DESTRI TSURAYA ISTIQAMAH Durasi: 09:26 | Tahun: 2012 | Kota: Bandung | Bahasa: Indonesia | Warna: Warna Dayat dan Marni, sepasang kekasih yang akan menikah. Namun keintiman mereka justru dipertaruhkan ketika harus bertemu dengan penghulu. TIM PRODUKSI Produser: Yudhistira Purwanto Penulis Naskah: Aisya Amirah, Yudhistira Purwanto Penata Kamera: Deka Angga Vivedru, Muhammad Syahrial Penata Artistik: Vebrina Natasha Editor: Ahmad Hasan Yuniardi | Penata Suara: YD Nafis Penata Musik: Satria Adiyasa A. Nitinegara, YD Nafis | Penata Cahaya: Patar Pemain: Nur Amin Syahputra, D. Citra R, Yusef Muldiyana Rumah Produksi: Forum Film Pelajar Bandung (F2PB) PEMUTARAN 6 Teater Besar ISI Surakarta | Sabtu, 12 Mei | 19.00-20.30 WIB
DESTRI TSURAYA ISTIQAMAH. Semenjak tahun 2002 berkecimpung di dunia perfilman bersama dengan Forum Film Pelajar Bandung (F2PB). Memiliki minat yang besar di bidang Director of Photograpy (DOP) dan Cameraman. Namun beberapa kali telah mensutradarai beberapa film, seperti Kring-kring Oalah dan Penghulu.
www.festivalfilmsolo.com
15+
NOMINASI
GARIS BAWAH
LADRANG AWARD 2012
Sutradara: RAY FARANDY PAKPAHAN Durasi: 25:17 | Tahun: 2012 | Kota: Jakarta | Bahasa: Indonesia | Warna: Warna Surti berjuang untuk menguburkan suaminya. Kemiskinan membuat upayanya terbentur, sampai di suatu titik Surti berusaha menguburkan suaminya dengan caranya sendiri. TIM PRODUKSI Produser: Kukuh Gandhia Poetra, Edward Gunawan Penulis Naskah: Ray Farandy Pakpahan, William Chandra Penata Kamera: Fahim Rauyan Penata Artistik: Ari Nugraha, Rizki Ramadhan Editor: Ray Farandy Pakpahan Penata Suara: Ariya Jiwandaru Penata Musik: Edo Rinaldi Pemain: Ratna Sarumpaet Rumah Produksi: ADD Word Productions PEMUTARAN 6 Teater Besar ISI Surakarta | Sabtu, 12 Mei | 19.00-20.30 WIB RAY FARANDY PAKPAHAN. Berkuliah di Institut Kesenian Jakarta (IKJ), dengan mengambil minat utama penyutradaraan, Ray mengawali karier sebagai asisten sutradara untuk film Kawin Kontrak Lagi (2008), Punk in Love (2009) dan Ruma Maida (2009). Sekarang ia bekerja freelance sebagai creative director untuk sebuah production house, director dan dan co-director untuk produksi video musik. Garis Bawah adalah film pendeknya yang keempat.
www.festivalfilmsolo.com
15+
ANGANKU TINGGI KE BAWAH
Sutradara: CHARLES EDWARD Durasi: 03:20 | Tahun: 2011 | Kota: Palu | Bahasa: Indonesia-Kaili | Warna: Warna Dua orang anak di daerah pegunungan terlibat sebuah percakapan ringan tentang kota. TIM PRODUKSI Naskah/Editor: Charles Edward Penata Artistik: Astriadi Masuarang Penata Musik: Even & Dik Doank Pemain: Gita, Zein Rumah Produksi: Charles Pictures PEMUTARAN 6 Teater Besar ISI Surakarta | Sabtu, 12 Mei | 19.00-20.30 WIB
CHARLES EDWARD. Lahir di Kota Palu, 19 Maret 1989. Masih tercatat sebagai mahasiswa di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (STISIPOL) Panca Bhakti, Palu, dan bekerja sebagai fotografer lepas. Charles mengawali karir di film pada 2009 dan sampai saat ini sudah menyutradarai lima film fiksi-pendek, yang beberapa kali diputar pada eksebisi film di kampus dan Eksebisi Felem Kita yang digelar oleh Jaringan Film Independen Sulawesi Tengah. Festival Film Solo merupakan festival film pertama yang ia ikuti.
www.festivalfilmsolo.com
NATIONAL
PREMIERE
18+
LONG IMAGINE
Sutradara: SATRIA ADIYASA Durasi: 23:00 | Tahun: 2011 | Kota: Jakarta | Bahasa: Indonesia | Warna: Warna Kisah sepasang anak muda yang mempertanyakan mimpi mereka di negeri yang penuh ketidakpastian dalam menyambut masa depan. TIM PRODUKSI Produser: Yudha Pria Penulis Naskah: Satria Adiyasa Penata Kamera: Papa Bielli Siregar Penata Artistik: Agung Nanda Editor: Y. Yoga Prayuda Penata Suara: Satria A. Anggaproja Pemain: Winnet Yuyu, Cicillia Anggung Rumah Produksi: Institut Kesenian Jakarta (IKJ) PEMUTARAN 7 Teater Besar ISI Surakarta | Sabtu, 12 Mei | 21.00-22.30 WIB
SATRIA ADIYASA. Lahir di Bandung pada 16 November 1986. Sarjana diraihnya dari Fakultas Film dan Televisi, Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Memasuki dunia audiovisual pada 2005, hingga sekarang telah menghasilkan beberapa film pendek dan telah diputar pada beberapa eksebisi nasional.
www.festivalfilmsolo.com
18+
MERINDU MANTAN
Sutradara: ANDRI CUNG Durasi: 10:37 | Tahun: 2012 | Kota: Jakarta | Bahasa: Indonesia | Warna: Warna Seorang gadis kesepian yang dikhianati kekasihnya. Merasa dunianya hancur setelah ia dicampakkan, si gadis pun mengambil jalan pintas. TIM PRODUKSI Produser: Edward Gunawan Penulis Naskah: Ve Handojo Penata Kamera: Anggi “Cumit” Frisca Penata Artistik: Adrie Rahmat Murni Editor: William Chandra Penata Suara: Branandi W Madya K Pemain: Aimee Saras, Rangga Djoned, Novita Savitri Rumah Produksi: ADD Word Productions PEMUTARAN 7 Teater Besar ISI Surakarta | Sabtu, 12 Mei | 21.00-22.30 WIB
ANDRI CUNG. Mulai terjun di film sebagai asisten sutradara untuk televisi sebelum beralih menyutradarai beberapa iklan dan video klip. Setelah menyutradarai Payung Merah yang dipilih oleh peraih Academy-Award Oliver Stone sebagai “Best Asian Short Film” di Screen Singapore, Andri menyutradarai dua film pendek lagi Merindu Mantan dan Buang.
www.festivalfilmsolo.com
NATIONAL
PREMIERE
18+
MARETTA
Sutradara: ATHPAL SOFIE PATURUSI Durasi: 05:10 | Tahun: 2012 | Kota: Jakarta | Bahasa: Indonesia | Warna: Warna Sebuah fragmen hubungan jangka pendek antara seorang seniman tato dengan Maretta, perempuan yang secara tiba-tiba ingin memiliki tato. TIM PRODUKSI Produser: Citra Purnama, M. Syam Putra, Bangun Taga Penulis Naskah: Dhannisa Nurfira, Inna Alamsyah Penata Kamera: M. Riyadh Assegaf | Penata Artistik: Reggy Hariyandi Editor: Agam Yunus | Penata Suara: Wahyu Permadi Penata Musik: Arya Harditya, Ferdinan Sharon Penata Cahaya: Dany Black Pemain: Niko Janukamulia, Inna Alamsyah Rumah Produksi: MutuMata PEMUTARAN 7 Teater Besar ISI Surakarta | Sabtu, 12 Mei | 21.00-22.30 WIB
ATHPAL SOFIE PATURUSI. Lahir di Makassar 16 Mei 1985. Sebagai sutradara film pendek, karyanya masuk dalam The 35th International Independent Film Festival di Brussels, Belgia pada 2008 dan berbagai festival film di Jakarta. Athpal belajar menyutradarai film pendek secara otodidak dengan bekal pengalamannya sebagai penulis, sutradara dan aktor dalam berbagai pertunjukan teater. Sejak tahun 2006 ia telah membuat tiga film pendek, dua TVC dan berbagai produksi audiovisual lain. Saat ini Athpal bekerja di MutuMata Creative Boutique sebagai Creative Director.
www.festivalfilmsolo.com
18+
NOMINASI
LADRANG AWARD 2012
RITUAL
Sutradara: ISMAIL BASBETH Durasi: 14:39 | Tahun: 2012 | Kota: Yogyakarta | Bahasa: Indonesia | Warna: Warna Sebuah cerita yang dikisahkan oleh cermin meja rias dan cermin cembung. TIM PRODUKSI Produser: Ismail Basbeth, Septi Hariana, Suryo Wiyogo Naskah/Editor: Ismail Basbeth Penata Kamera: Sito Adhi Anom Penata Suara: Eden Junx Pemain: Hananda Hutami Putri, Cornelio Sunny Rumah Produksi: Hide Project Indonesia PEMUTARAN 7 Teater Besar ISI Surakarta | Sabtu, 12 Mei | 21.00-22.30 WIB
ISMAIL BASBETH. Lahir di Wonosobo pada 1985. Pindah ke Yogyakarta pada 2004 dan mulai membuat film. Ismail telah menyutradarai beberapa film fiksi-pendek, seperti “Hide and Sleep” (2008), “Shelter” (2011) dan “Ritual” (2012). Dengan dua rekannya, Ismail mendirikan Hide Project Indonesia. Tahun 2011 mendapat fellowship di Asian Film Academy (AFA) Busan, Korea Selatan dan memenangkan BFC & SHOCS Scholarship Fund. Dan di tahun 2012 Ismail masuk program Berlinale Talent Campus, Berlinale International Film Festival, Jerman. Kini, ia masih berjuang keras untuk lulus dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
www.festivalfilmsolo.com
34
15+
HARAM-HARAM CINTA
Sutradara: RICHARDO FRANSISCOLI DAMIANO Durasi: 09:40 | Tahun: 2012 | Kota: Jakarta | Bahasa: Indonesia | Warna: Warna Satria yang telah beberapa tahun pergi dari rumahnya kini menyadari bahwa kehidupannya telah berubah, kekosongan yang begitu dalam. Kisah yang dilaluinya dengan orang yang sangat dicintai membuka matanya akan sebuah makna pengorbanan. TIM PRODUKSI Produser: Gabriel B. Ishartuti Naskah/Kamera/Suara/Editor: Richardo Fransiscoli Damiano Penata Artistik: Richardo Fransiscoli Damiano, Angelina Dian Suara/Musik: Andre Alexander Penata Cahaya: Christopher Capistian, Richardo Fransiscoli Damiano Pemain: C. Rongur Bertha, Angelina Dian, C. Capistian, Marcelina Raka, Maria Maylani PEMUTARAN 8 Teater Besar ISI Surakarta | Minggu, 13 Mei | 14.00-15.00 WIB
RICHARDO FRANSISCOLI DAMIANO. Lahir di Bekasi, 13 Juni 1994. Richardo adalah seorang pelajar di SMA Pangudi Luhur II Servasius. Ia mempunyai semangat yang tinggi di bidang filmmaking, penyutradaraan, aktor, teater, dan desain grafis. Beberapa karya yang pernah disutradarainya antara lain: “Subconcious” (2011), “Sundari” (2011), dan “Haram-Haram Cinta” (2012).
www.festivalfilmsolo.com
15+
NOMINASI
BOIM
GAYAMAN AWARD 2012
Sutradara: SURYO HORNYWOOD Durasi: 10:00 | Tahun: 2011 | Kota: Yogyakarta Bahasa: Jawa | Sub: Indonesia | Warna: Warna Dilematika calon pemimpin masa depan dalam menentukan langkah awal. Di kala kolonialisme sistem pendidikan membelenggu hati nurani, membuat dirinya dilanda kebingungan dalam menentukan pilihan. TIM PRODUKSI Produser/Naskah: Suryo Hornywood Penata Kamera: Arkandia Damon | Penata Artistik: Rabani Rashif Editor: Abdul Harris Kartasumitra, Yesa Kristiandono Penata Suara: Yesa Kristi Andono | Penata Musik: Merlangen Enfani Penata Cahaya: Aziz Epf Pemain: Ibrahim Surya, Ismail Basbeth, Yulfa Azharuddin Rumah Produksi: Perspective Pictures PEMUTARAN 8 Teater Besar ISI Surakarta | Minggu, 13 Mei | 14.00-15.00 WIB SURYO HORNYWOOD. Lahir di Bantul, Yogyakarta, pada 28 Januari 1994. Suryo adalah seorang pelajar aktif di SMAN 1 Yogyakarta. Ia gemar membolos dan sangat jarang bisa ditemui di sekolah. Mulai mencintai dunia film ketika di tahun 2007 menonton film berjudul “Tenacious D in The Pick of Destiny� dan langsung mencoba membuat film seminggu setelahnya. Ketika usianya genap 17 tahun pikirannya mulai terkontaminasi oleh film-film garapan Quentin Tarantino dan Robert Rodriguez. Suryo sudah memproduksi tiga film pendek.
www.festivalfilmsolo.com
36
15+
PINK SPIDER
Sutradara: GALIH KUSUMO Durasi: 03:33 | Tahun: 2012 | Kota: Ungaran | Bahasa: Indonesia | Warna: Warna Soni dan teman-temannya terlibat dalam petualangan mengejar Pink Spider. TIM PRODUKSI Produser: Monica Petra Penulis Naskah: Cosmas Kamera/Cahaya: Ary Kurniawan Penata Artistik: Dessinita, Pandu Editor/Suara/Musik: Kristian Aldy Penata Cahaya: Galih Pemain: Sony, Sugeng, Memet, Sinta, Ani Rumah Produksi: SMK Visi Media Indonesia PEMUTARAN 8 Teater Besar ISI Surakarta | Minggu, 13 Mei | 14.00-15.00 WIB
GALIH KUSUMO NUGROHO. Lahir di Kabupaten Semarang pada tanggal 12 Mei 1995. Galih merupakan pelajar kelas 1 di SMK VISI MEDIA INDONESIA. Film Pink Spider ini adalah karya pertamanya. Saat ini, Galih terlibat di Gado-Gado VMI TVRI.
www.festivalfilmsolo.com
15+
NOMINASI
GAYAMAN AWARD 2012
OLEH-OLEH JAKARTA Sutradara: YASIN HIDAYAT Durasi: 07:07 | Tahun: 2012 | Kota: Purbalingga Bahasa: Jawa Banyumas | Sub: Indonesia | Warna: Warna
Eko mencuri sesuatu dari tas kakaknya yang baru pulang dari Jakarta. Itulah awal permasalahan terjadi. TIM PRODUKSI Produser: Aris Prasetyo, S.Sn Naskah/Kamera: Irwan Faedy | Penata Artistik: Irfan Hidayat Editor: Yasin Hidayat | Penata Suara: Tohir Penata Musik: Eko Sulistiono | Penata Cahaya: Agus Panca Pemain: Misrun, Sakhur Mufid, Guru SDN 2 Tunjungmuli, Guru SMP N 4 Satu Atap Karangmoncol, Siswa Ekstrakurikuler Film Rumah Produksi: Sawah Artha Film PEMUTARAN 8 Teater Besar ISI Surakarta | Minggu, 13 Mei | 14.00-15.00 WIB
YASIN HIDAYAT. Tercatat sebagai siswa di SMP Negeri 4 Satu Atap Karangmoncol, Purbalingga. Tahun lalu, filmnya yang ia sutradarai bersama Darti, “Pigura” (2010), menjadi Pemenang Gayaman Award, Festival Film Solo 2011.
www.festivalfilmsolo.com
JURI LADRANG AWARD 2012 SENO GUMIRA AJIDARMA Lahir pada tahun 1958. Seno menulis sejak 1974 dan bekerja sebagai wartawan dari 1977. Mulai 1985, ia bekerja untuk Gramedia Majalah. Seno menerima sejumlah penghargaan sastra, dan tulisannya telah diterjemahkan ke berbagai bahasa. Selain menulis, juga memotret dan berpameran. Ia mengajar di almamaternya, Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dan Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (UI).
JOKO ANWAR Lahir di Medan pada 3 Januari 1976. Joko Kecil tumbuh besar dalam pengaruh film-film kungfu dan horor. Joko kuliah di Institut Teknologi Bandung. Setelah lulus pada 1999, ia menjadi wartawan The Jakarta Post. Joko mulai terlibat produksi film melalui Biola Tak Berdawai (2003) dan Arisan! (2003) yang mendapatkan pujian dari para kritikus dan memenangkan penghargaan pada beberapa festival. Janji Joni (2005), Kala (2007), Quickie Express (2007), Jakarta Undercover (2007), Fiksi (2008) dan Pintu Terlarang (2009) adalah sederet karya yang mengantarkan Joko memiliki banyak pengalaman festival, di antaranya Sydney Film Festival, Pusan International Film Festival, New York Asian Film Festival, Jakarta International Film Festival, International Film Festival Rotterdam dan Puchon International Fantastic Film Festival. Joko merilis film panjang terbarunya, Modus Anomali, pada April 2012.
IFA ISFANSYAH Lahir di Yogyakarta pada tahun 1979. Menyelesaikan studinya di Jurusan Televisi – Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Ifa adalah salah satu pendiri komunitas Fourcolours Films pada 2001 dan sejak saat itulah ia mulai aktif memproduksi film pendek. Harap Tenang, Ada Ujian! — salah satu filmnya — meraih Piala Citra untuk Kategori Film Pendek Festival Film Indonesia (FFI) 2006. Film yang lain, Setengah Sendok Teh, menjadi finalis pada Tiger Award – International Film Festival Rotterdam (IFFR) dan mendapatkan penghargaan Film Pendek Asia Terbaik di Hongkong Independent Film-Video Award 2008. Ifa mendapatkan beasiswa dari Asian Film Academy (AFA) Busan International Film Festival 2006 untuk melanjutkan studi penyutradaraannya di Im Kwon Taek College of Film & Performing Art, Korea Selatan. Sekembalinya ke Indonesia, Ifa mengerjakan film panjang pertamanya, Garuda di Dadaku, yang meraih 1,4 juta penonton. Film panjang keduanya, Sang Penari, dinobatkan sebagai Film Terbaik pada Festival Film Indonesia (FFI) 2011 sekaligus mengantarkannya sebagai Sutradara Terbaik Indonesia tahun 2011. Ifa tengah bersiap untuk merilis film “Rumah dan Musim Hujan”, yang turut didanai oleh Hubert Bals Fund – International Film Festival Rotterdam (IFFR) sejak 2008.
www.festivalfilmsolo.com
JURI GAYAMAN AWARD 2012 KUNTZ AGUS NUGROHO Lahir di Boyolali, 4 Agustus 1981. Menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gajah Mada (UGM). Ia mengenal dunia film sejak 2003, tatkala bergabung dengan Komunitas Dokumenter yang secara konsisten mengelola Festival Film Dokumenter (FFD) Yogyakarta pada setiap tahunnya. Pada 2007, Kuntz menyelesaikan program pendidikan Manajemen dan Marketing Film di Deutsche Welle Akademie Berlin, Jerman. Ia menggarap beragam dokumenter, TVC, hingga film fiksipendek. Film pendeknya — Marni (2010) — mendapat Nominasi Piala Citra pada Festival Film Indonesia (FFI) 2010 untuk Kategori Film Pendek Terbaik. Film tentang Penembak Misterius (Petrus) dengan latar tahun 1983 ini juga menjadi salah satu Official Selection pada Festival Film Solo (FFS) 2011. Ia menyutradarai film #republiktwitter.
ARIANI DARMAWAN Lahir di Bandung, 18 Maret 1977. Ariani memiliki latar pendidikan pada Jurusan Arsitektur, Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) Bandung dan Seni Rupa di School of The Arts Institute of Chicago, Amerika Serikat. Karya-karyanya yang berupa film pendek, instalasi video, dan teater-multimedia, telah diputar dan dipamerkan di banyak negara di wilayah Asia, USA, Eropa, dan Australia. Sederet festival film internasional menjadi perjalanan bagi film-film pendek Ariani, di antaranya: Los Angeles Asian Pacific Film Festival 2002 – USA, Jakarta International Film Festival (JIFFEST) 2006 – Indonesia, Busan International Film Festival (BIFF) 2008 – Korea, Asian Women Film Festival, 2009 – Jerman, International Film Festival Rotterdam (IFFR) 2009 – Belanda, dan Clermont-Ferrand International Short Film Festival 2009 – Perancis. Sehari-hari Ariani mengelola Kineruku, sebuah perpustakaan buku, musik dan film, di Bandung. Tahun 2012 adalah tahun ke-12 baginya berada dalam semesta film pendek.
BLONTANK POER Lahir di Klaten pada 1968. Blontank Muda mengenyam pendidikan di Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Berbekal sebuah proyektor 16mm miliknya, ia pernah mendirikan dan menjadi pegiat pada sebuah Kine Klub. Majalah D&R, Detik.com dan The Jakarta Post, adalah sebagian media yang pernah menjadi persinggahannya. Lelaki yang sudah 24 tahun menetap dan menjadi bagian dari Kota Solo ini juga pernah Pameran Tunggal untuk Foto Seni-Pertunjukan di Jakarta, Bandung dan Solo pada 1999, lalu di Goethe Institut-Jakarta pada Agustus 2009 dan terakhir tahun 2010 di Amsterdam, Belanda. Kini Blontank adalah full-timer blogger di Komunitas Blogger Bengawan, dan sehari-hari mengelola dua blognya: blontankpoer.com dan kupotret.in
www.festivalfilmsolo.com
Program Terbatas
Kelas Ladrang Pemateri: Senoaji Julius & Paul Agusta
Produksi film tentunya tak sesederhana mengumpulkan cerita, kamera, dan lakon. Ada aspek manajerial produksi, yang terkait dengan perencanaan alur kerja serta pembagian tugas, sehingga setiap anggota tim menjalankan porsi kerjanya masing-masing dan produksi film bisa berjalan lancar. Ada juga aspek ekonomi terkait dengan pendanaan, yang menjadi modal ekonomi setiap produksi film. Kedua aspek ini terkait dengan kesinambungan kerja pembuat film ke depannya. Kelas Ladrang ditujukan sebagai forum berbagi wacana, dari praktisi perfilman untuk para pembuat film Kategori Ladrang yang filmnya lolos dan terpilih masuk dalam Pemutaran Reguler di Festival Film Solo 2012, dengan bahasan perihal manajemen produksi dan pendanaan film. Kelas Ladrang terbagi dalam tiga sesi: Manajemen Produksi, Strategi Fundraising, dan Pitching. LOKASI & WAKTU Wisma Seni, Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) 10, 11, 12 Mei 2012 Mulai setiap jam: 10.00 – 13.00 WIB MATERI Manajemen Produksi +Pembahasan modul/materi +Presentasi catatan produksi peserta Strategi Fundraising +Pemateri membagi modul/materi perihal fundraising, terkait dengan ide cerita masingmasing peserta dan penjelasan sumber dana yang memungkinkan Metode Pitching +Pemateri membagi modul/materi perihal pitching +Masing-masing peserta praktek pitching, dengan penilaian dan masukan dari pemateri
SENOAJI JULIUS Lahir di Semarang pada 19 Juli 1977. Dikenal sebagai pemilik Fourcolours Films Yogyakarta. Senoaji belajar Sastra Jawa di Universitas Gajah Mada pada kurun 1995-1999. Ia juga mengenyam pendidikan Drama School, Box Hill Institute Victoria, Australia pada 1997-1998. Pada 2007 ia menjadi dosen tamu pada Australian National University (ANU) untuk studi khusus film pendek. Senoaji berpengalaman pada manajemen produksi dengan menjadi Asisten Sutradara di banyak film, baik film pendek maupun panjang, dan juga program televisi, di antaranya: Cinta Pukul Tiga (2000), Mayar (2002), Harap Tenang Ada Ujian! (2006), Jalan Sepanjang Kenangan (2007), Marni (2010), Cewek Saweran (2010), dan Republik Twitter (2011). PAUL AGUSTA Lahir di Jakarta pada 1 September 1980. Belajar produksi film di Scottsdale Community College pada medio 1999-2001 dan Film and Media Studies di Arizona State University pada kurun 2001-2003. Paul pernah menjadi jurnalis film di The Jakarta Post dari 2003 sampai 2007 dan sebagai kurator film pada Teater Utan Kayu (TUK) Jakarta tahun 2004-2007. Sebagai produser, penulis, dan sutradara, Paul telah menghasilkan lebih dari tigapuluh karya film pendek yang sebagian telah diputar di berbagai negara. Melalui Kinekuma Pictures, ia menyutradarai tiga film panjang berjudul “Kado Hari Jadi” (2008), “At the Very Bottom of Everything” (2010), dan “Parts of the Heart” (2012), dan telah diputar di berbagai festival internasional seperti International Film Festival Rotterdam (IFFR). Satu hal yang paling ia benci adalah apabila orang-orang memanggilnya dengan sapaan: Mas Paul.
www.festivalfilmsolo.com
Program Terbatas
Kelas Gayaman Pemateri: Ariani Darmawan & Budi Warsito
Film yang baik berasal dari naskah yang baik pula. Begitu juga film pendek, yang tentunya membutuhkan pendekatan naratif yang berbeda dengan film panjang. Kelas ini ditujukan untuk berbagi dasar-dasar penulisan naskah dari praktisi film pendek, yang diharapkan bisa menjadi pengayaan bagi proses tumbuhkembang bagi para pembuat film pelajar. LOKASI & WAKTU Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) 10, 11, 12 Mei 2012 Setiap hari mulai jam: 10.00 – 13.00 WIB MATERI +Presentasi cerita masing-masing peserta +Pengajaran dasar-dasar penulisan naskah +Pemutaran film-film pendek referensi +Pembedahan masing-masing naskah peserta +Evaluasi hasil revisi naskah peserta
ARIANI DARMAWAN Lahir di Bandung, 18 Maret 1977. Ariani memiliki latar pendidikan p a d a J u r u s a n A r s i t e k t u r, Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) Bandung dan Seni Rupa di School of The Arts Institute of Chicago, Amerika Serikat. Karyakaryanya yang berupa film pendek, instalasi video, dan teater-multimedia, telah diputar dan dipamerkan di banyak negara di wilayah Asia, USA, Eropa, dan Australia. Sederet festival film internasional menjadi perjalanan bagi film-film pendek Ariani, di antaranya: Los Angeles Asian Pacific Film Festival 2002 – USA, Jakarta International Film Festival (JIFFEST) 2006 – Indonesia, Busan International Film Festival (BIFF) 2008 – Korea, Asian Women Film Festival, 2009 – Jerman, International Film Festival Rotterdam (IFFR) 2009 – Belanda, dan ClermontFerrand International Short Film Festival 2009 – Perancis. Sehari-hari Ariani mengelola Kineruku, sebuah perpustakaan buku, musik dan film, di Bandung.
BUDI WARSITO Lahir di Sukoharjo pada 1980 dan kini menetap di Bandung. Pernah melawak di ibukota untuk komedi televisi Extravaganza dengan menulis skenarionya lebih dari 400 episode (2004-2009). B e r s a m a A r i a n i D a r m a w a n d a n Tu m pa l Tampubolon, Budi menulis skenario film pendek The Anniversaries (2005) yang mendapat Special Mention di Jakarta International Film Festival (JiFFest) Script Competition. Turut membidani kelahiran majalah pria Bung! terbitan ruangrupa (Jakarta) sebagai pemimpin redaksi di edisi perdananya tahun 2011. Kini Budi aktif mengelola perpustakaan Kineruku di Bandung sambil menerima pekerjaan lepas menyunting buku fiksi dan nonfiksi.
www.festivalfilmsolo.com
Program Terbatas
Kelas Pemutaran Pemateri: Lintang Gitomartoyo & Sugar Nadia Azier
Kata kunci dari Kelas Pemutaran Film ini adalah kesinambungan. Dalam bingkai pemahaman tersebut, lokakarya ini diharapkan dapat melatih komunitas film untuk mengadakan pemutaran reguler, dengan metode penyelenggaraan yang tepat guna dan laporan kegiatan yang terukur. Lokakarya ini didesain untuk bertitiktemu di Festival Film Solo. Rencananya, peserta lokakarya edisi kali ini akan mempresentasikan kegiatan pemutaran yang mereka lakukan di Festival Film Solo berikutnya. Harapannya, lokakarya ini menjadi forum komunitas, yang berfungsi sebagai sarana berbagi dan presentasi komunitas untuk segala kegiatan dan inisiatif pemutaran. TEMPAT DAN WAKTU Wisma Seni, Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) 9, 10, 11, 12 & 13 Mei 2012 Setiap jam 10.00 – 13.00 WIB MATERI +Ikhwal eksebisi. Posisi eksehibisi dalam semesta perfilman, jenis-jenis pemutaran +Presentasi program peserta & identifikasi masalah +Evaluasi pembukaan Festival Film Solo 2012, penjelasan dasar-dasar manajerial pemutaran, yang terdiri dari inventarisasi aset dan kebutuhan komunitas, penyusunan rundown, & budgeting. +Teknis pemutaran, perawatan peralatan dan materi pemutaran +Diskusi hasil inventarisasi koleksi film dan aset +Metode publikasi program pemutaran +Observasi dan dokumentasi persiapan dan pelaksanaan pemutaran di Festival Film Solo +Diskusi kompilasi catatan masing-masing peserta +Presentasi revisi rencana pemutaran film +Evaluasi kelas
LINTANG GITOMARTOYO Lahir di Jakarta, 22 Oktober 1981. Lulusan jurusan Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia. Di kampus inilah Lintang berkenalan dengan pemutaran film, yakni di Kine Klub Sastra (Studio 07), yang ia kelola sejak tahun 2001 hingga lulus kuliah di tahun 2005. Kegemarannya memutar film semakin membabibuta setelah bertemu Konfiden, ketika ia menjadi salah satu relawan di Festival Film-Video Independen Indonesia 2001 dan 2002. Di tahun 2005 Lintang bergabung dalam Konfiden yang sudah berbentuk yayasan, dengan jabatan Asisten Pengembangan Program. Sejak 2006-2009, Lintang diserahi tanggung jawab mengurusi program utama Konfiden, yaitu Festival Film Pendek Konfiden sebagai Manajer. Selain itu Lintang juga pernah membantu pelaksanaan Jakarta Slingshort Film Festival 2006 dan Bulan Film Nasional 2007 (Kineforum). Saat ini Lintang adalah Manajer Program di situs web Film Indonesia www.filmindonesia.or.id yang juga dikelola oleh Yayasan Konfiden.
SUGAR NADIA AZIER Lahir di Jakarta, 12 Februari 1988. Sugar masih tercatat sebagai mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang, Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Mengenal ikhwal pemutaran film kali pertama dengan menjadi volunteer di Kineforum pada tahun 2008. Di tahun 2009-2010 ia menjadi Project Officer Bulan Film Nasional Kineforum dan Operational Assistant di Jakarta International Film Festival (JIFFest). Sejak 2011, Sugar juga aktif dalam kegiatan-kegiatan seni di Dewan Kesenian Jakarta dan Ruangrupa, Jakarta. Kini ia dikenal sebagai Manajer Kineforum, Dewan Kesenian Jakarta (DKJ).
www.festivalfilmsolo.com
PEMUTARAN KHUSUS:
KOMPILASI “FIKSI-PENDEK INDONESIA� Launching DVD Distribusi FFS & Jive Collection
GANG SERIBU Ulul Albab | 14min | 2009 | Yogyakarta Ali, pengamen cilik, selalu ditodong oleh kawanan preman yang mangkal di satu ruas jalan yang ia lewati setiap hari. Ali mencoba melawan dengan penuh keberanian.
GARA-GARA BENDERA Jeihan Angga Pradana | 20min | 2001 | Yogyakarta Seorang siswa berandalan, jatuh hati pada gadis manis pengibar bendera. Naas, ia membikin kotor bendera yang hendak dipakai upacara. Namun si berandalan memutar otak dan bersiasat untuk mengambil hati si gadis.
TERRITORIAL PISSINGS Jason Iskandar | 7min | 2010 | Jakarta Sepasang remaja terbangun dari tidurnya dalam perjalanan ke luar kota. Percakapan terjadi antara meraka yang membuat perjalanan tertunda untuk beberapa saat.
WRONG DAY Yusuf Radjamuda | 4min | 2011 | Palu Seorang polisi mengejar kriminal menjelang hari pertamanya bertugas. Namun satu hal memaksa terjadinya percakapan di antara keduanya.
MARNI Kuntz Agus | 23min | 2011 | Yogyakarta Suatu hari di Oktober 1983, Marni kedatangan seorang tamu yang mencari suaminya yang bertato. Pada medio itu, tato adalah sebuah dosa bagi negara. Penembak Misterius bergentayangan.
PIGURA Darti & Yasin | 24min | 2010 | Purbalingga Kerinduan Gati pada Sang Ayah, memotivasinya belajar giat. Apalagi ibu selalu mengatakan bahwa ayahnya akan cepat pulang bila Gati rajin belajar.
Diskusi bersama: Ulul Albab (Sutradara Gang Seribu), Jeihan Angga (Sutradara Gara-Gara Bendera), Jason Iskandar (Sutradara Territorial Pissings), Yusuf Radjamuda (Sutradara Wrong Day), Ajish Dibyo (Produser Marni), Aris Prasetyo (Produser Pigura), Ronny P. Tjandra (Direktur Jive Collections), Ricas Cwu (Direktur Festival Film Solo) Pembagian royalti para pemilik film dari hasil penjualan DVD kompilasi di wilayah Indonesia ini akan menjadi dana awal untuk Program Pendanaan Produksi Film Fiksi-Pendek di Festival Film Solo.
www.festivalfilmsolo.com
Program Spesial
Tarung Solo!
15+
Kamis, 10 Mei 2012, Jam 21.30-22.30 WIB
PILIHANKU M. Aldila Isnaadi Durasi: 13:06 | Tahun: 2011 | Kota: Solo Bahasa: Indonesia Warna: Warna | Format Produksi: HD
DIAM Novian Anata Putra Durasi: 05:14 | Tahun: 2011 | Kota: Solo Bahasa: Indonesia Warna: Warna | Format Produksi: HD
JAGO TARUNG Abdurrachman Sya’Bani Nasution Durasi: 17:25 | Tahun: 2012 | Kota: Solo Bahasa: Jawa | Sub: Indonesia Warna: Warna | Format Produksi: HD
WORLD
PREMIERE
MUHAMMAD ALDILA ISNAADI. Lahir di Solo, 8 November 1988. Tahun 2008 kuliah di Seni Media Rekam ISI Solo. Film pendeknya: Alon-alon Asal Mlaku, Fatamorgana, Segitiga, Valdano, Super Blangkon, Pilihanku, antri Rumah Tusuk Sate, dan Nempel di Otak. Meraih Juara 1 Kompetisi Film Dies Natalis ISI Solo 2010 untuk Film Valdano. Film Terbaik & Film Terfavorit Salam Award ISI Solo 2011 untuk Film Pilihanku. NOVIAN ANATA PUTRA. Lahir pada 6 November 1987. Menyelesaikan kuliah di Jurusan Ilmu Komunikasi UNS. Vian adalah Peneliti di Kementerian Komunikasi dan Informatika. Beberapa filmnya sudah tercatat di beberapa festival film nasional, di antaranya Nominasi di S13ffest 2007, Runner-Up di Lifidentra UI 2010, Editing dan Sinematografi Terbaik di Festival Fiksimini Bernyanyi 2010, dan Nominasi HelloFest 8. ABDURRACHMAN SYA’BANI NASUTION. Kelahiran Laweyan, Solo, pada 31 Maret 1989. Di bawah nama LiarLiar Films, Bani telah menyutradarai dua film fiksi-pendek berjudul “Ealah” (2011) dan “Jago Tarung” (2012). Ia sering pula terlibat secara aktif pada dunia musik dan seni rupa di Solo. Bani masih tercatat sebagai mahasiswa di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.
Dalam program ini, penonton memilih film favorit yang akan menjadi Film Pemenang Tarung Solo! dan kepadanya diberikan gelar juara dengan medali berupa Sabuk Pemenang Tarung Solo! yang harus dipertahankan pada Festival Film Solo 2013.
www.festivalfilmsolo.com
Penghargaan Khusus
Elida Tamalagi (1981-2011) Pusaka Ladrang Sengkelat oleh Empu Yantono Pidato Penghargaan oleh:
Ifa Isfansyah Minggu, 13 Mei 2012 Jam 20.30 WIB Foto Elida Tamalagi oleh Budi N.D. Darmawan
Program Khusus
Orasi Budaya Seno Gumira Ajidarma | Jumat, 11 Mei 2012, Jam 15.30-17.00 WIB
Film Indonesia dalam Kondisi Pasca-Nasional Pengertian film nasional tidak lagi terbatasi oleh KTP sutradara, sumber dana, maupun kode ‘asli Indonesia’ itu sendiri di dalam film-filmnya, karena akar pascanasional yang sejak lama menjadi bagian nasionalisme telah tergandakan dengan seketika dalam komunikasi global, menciptakan kebertumpangtindihan dimensional yang tidak terbatas.
SENO GUMIRA AJIDARMA Lahir pada tahun 1958. Seno menulis sejak 1974 dan bekerja sebagai wartawan dari 1977. Mulai 1985, ia bekerja untuk Gramedia Majalah. Seno menerima sejumlah penghargaan sastra, dan tulisannya telah diterjemahkan ke berbagai bahasa. Selain menulis, juga memotret dan berpameran. Ia mengajar di almamaternya, Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dan Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (UI).
www.festivalfilmsolo.com
FOKUS: IFA ISFANSYAH IFA ISFANSYAH Lahir di Yogyakarta pada tahun 1979. Menyelesaikan studinya di Jurusan Televisi – Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Ifa adalah salah satu pendiri komunitas Fourcolours Films pada 2001 dan sejak saat itulah ia mulai aktif memproduksi film pendek. Harap Tenang, Ada Ujian!, salah satu film pendeknya, adalah peraih Piala Citra untuk Kategori FIlm Pendek di Festival Film Indonesia (FFI) 2006. Film pendeknya yang lain, Setengah Sendok Teh, masuk sebagai finalis pada Tiger Award – International Film Festival Rotterdam (IFFR) dan mendapatkan penghargaan pula sebagai Film Pendek Asia Terbaik di Hongkong Independent Film-Video Award 2008. Ifa mendapatkan beasiswa dari Asian Film Academy (AFA) Busan International Film Festival 2006 untuk melanjutkan studi penyutradaraannya di Im Kwon Taek College of Film & Performing Art, Korea Selatan. Sekembalinya ke Indonesia, Ifa mengerjakan film panjang pertamanya, Garuda di Dadaku, yang meraih 1,4 juta penonton. Film panjang keduanya, Sang Penari, dinobatkan sebagai Film Terbaik pada Festival Film Indonesia (FFI) 2011 sekaligus mengantarkannya sebagai Sutradara Terbaik Indonesia tahun 2011. Kini publik tengah menanti Ifa untuk menyelesaikan film panjang berjudul Rumah dan Musim Hujan, yang turut didanai oleh Hubert Bals Fund – International Film Festival Rotterdam (IFFR) sejak 2008. Program Fokus: Ifa Isfansyah ini akan memutar film-film pendek Ifa Isfansyah dalam rentang tahun 2002 sampai dengan 2010, dilanjutkan dengan wawancara langsung oleh Adrian Jonathan Pasaribu, tentang karya dan pemikiran-pemikirannya. Penonton yang hadir juga leluasa untuk berdiskusi dengan Ifa Isfansyah.
www.festivalfilmsolo.com
15+ Fokus: Ifa Isfansyah Sabtu, 12 Mei 2012, Jam 14.00-17.30 WIB
AIR MATA SURGA Sutradara: Ifa Isfansyah & Eddie Cahyono | Durasi: 38:00 | Tahun: 2002 Dede adalah sahabat dari Tonton. Tonton selalu bermain layang – layang setiap hari. Dede harus berlatih sebuah tari tradisional karena ibunya mengharuskan Dede untuk menang dalam perlombaan tari yang akan diadakan. Dede memperoleh tari legenda Dewi Sri dari ibunya. Dede mendapat kecelakaan ketika dia bermain layang – layang dengan Tonton. Tetapi dia selalu berusaha untuk membuat ibunya merasa senang, dia tetap berlatih tari dengan tekun setiap hari. Dan sesuatu terjadi kepada Dede ketika dia menari di perlombaan.
MAYAR Sutradara: Ifa Isfansyah | Durasi: 32:00 | Tahun: 2003 Mayar adalah seorang wanita dari desa yang mencari pekerjaan di kota besar, Jakarta Selatan. Ia kembali ke desanya pada tanggal 15-18 Agustus karena Ia rindu dengan ibunya. Sesuatu terjadi pada dirinya ketika dia kembali. Akhirnya, dia memutuskan untuk meninggalkan desanya dan tinggal di Jakarta Selatan untuk selamanya.
HARAP TENANG ADA UJIAN! Sutradara: Ifa Isfansyah | Durasi: 15:00 | Tahun: 2006 Pada tanggal 27 Mei 2006 pukul 05:55, Kota Jogjakarta diguncang gempa bumi dengan kekuatan 5,9 SR yang menyebabkan 6.000 orang meninggal dunia. Saat itu adalah sepuluh hari sebelum sekolah dasar melaksanakan ujian akhir sekolah dan empat belas hari sebelum World Cup 2006.
SETENGAH SENDOK TEH Sutradara: Ifa Isfansyah | Durasi: 18:00 | Tahun: 2007 Kisah tentang seorang istri yang mencintai suaminya, dengan teramat sangat. Setiap hari sang istri membuat secangkir kopi untuk suaminya; tiga sendok teh kopi-setengah sendok teh gula. sang suami tidak pernah suka dengan kopi buatan istrinya. Sang istri tetap berusaha membuatkan secangkir kopi untuk suaminya. Karena dia sangat mencintainya.
HUAN CHEN GUANG Sutradara: Ifa Isfansyah | Durasi: 13:00 | Tahun: 2008 Chen Guang adalah seorang gadis Cina berusia 21 tahun dan tinggal di Beijing. Orang tuanya tinggal di Indonesia. Ayahnya adalah orang keturunan Cina dan ibunya orang Indonesia. Kedua orang tuanya meninggal ketika kerusuhan Indonesia-Cina pada Mei 1998. Chen Guang mencoba mencari kenangan indah setelah pengalaman buruknya tersebut.
PERCAKAPAN INI Sutradara: Ifa Isfansyah | Durasi: 15:00 | Tahun: 2010 Sebuah percakapan tentang hubungan, pilihan, dan rasa keibuan antara Omen yang seorang koki, dan Nuri, tetangganya. Percakapan tak berawal maupun akhir.
www.festivalfilmsolo.com
FOKUS: ARIANI DARMAWAN ARIANI DARMAWAN Lahir di Bandung, 18 Maret 1977. Ariani memiliki latar pendidikan pada Jurusan Arsitektur, Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) Bandung dan Seni Rupa di School of The Arts Institute of Chicago, Amerika Serikat. Karya-karyanya yang berupa film pendek, instalasi video, dan teatermultimedia, telah diputar dan dipamerkan di banyak negara di wilayah Asia, USA, Eropa, dan Australia. Sederet festival film internasional menjadi perjalanan bagi film-film pendek Ariani, di antaranya: Los Angeles Asian Pacific Film Festival 2002 – USA, Jakarta International Film Festival (JIFFEST) 2006 – Indonesia, Busan International Film Festival (BIFF) 2008 – Korea, Asian Women Film Festival, 2009 – Jerman, International Film Festival Rotterdam (IFFR) 2009 – Belanda, dan Clermont-Ferrand International Short Film Festival 2009 – Perancis. Sehari-hari Ariani mengelola Kineruku, sebuah perpustakaan buku, musik dan film, di Bandung. Tahun 2012 adalah tahun ke-12 baginya berada dalam semesta film pendek. Dan Ariani takkan pernah berhenti berkarya, sesuai ikrarnya: “Selama permen jahe belum terasa hambar, aku takkan berhenti bereksperimen dengan cerita dan gambar.” Program Fokus: Ariani Darmawan ini akan memutar film-film pendek Ariani Darmawan dalam rentang tahun 2000 sampai dengan 2011, dilanjutkan dengan wawancara langsung oleh Adrian Jonathan Pasaribu, tentang karya dan pemikiran-pemikirannya. Penonton yang hadir juga leluasa untuk berdiskusi dengan Ariani Darmawan.
www.festivalfilmsolo.com
15+ Fokus: Ariani Darmawan Minggu, 13 Mei 2012, Jam 15.30-18.00 WIB
CITY OF DESIRE Sutradara: Ariani Darmawan | Durasi: 04:30 | Tahun: 2000 Interpretasi abstrak dari karya cerita pendek Italo Calvino yang berjudul Zobeide. Sebuah kisah tentang kota yang dibangun oleh mimpi-mimpi penghuninya. Calvino menamakannya ‘kota buruk rupa’, tapi pada kenyataannya tidaklah seburuk itu. Bukankah hidup kita pula, dibangun oleh mimpi?
IT’S ALMOST THERE Sutradara: Ariani Darmawan | Durasi: 24:00 | Tahun: 2001 Cerita tentang 7 hari perjalanan seorang perempuan kembali ke tanah airnya. Pada awal film ia melontarkan pertanyaan “Tahukah kamu bentuk dunia ini?”. Pertanyaan tersebut adalah benang merah dari seluruh perjalanannya itu.
SILENCED Sutradara: Ariani Darmawan | Durasi: 06:20 | Tahun: 2004 Perbincangan seorang perempuan dengan lawan bicaranya yang tidak tampak. Wujudnya hanya hadir dalam alunan musik yang kadang lembut dan kadang menakutkan.
STILL LIFE Sutradara: Ariani Darmawan & Hosanna Heinrich | Durasi: 06:40 | Tahun: 2006 Dengan setting semacam lukisan still life, empat perempuan dari berbagai macam bangsa duduk dan berdialog. Ketidakpahaman mereka atas bahasa lawan bicaranya membuat porak poranda meja makan tersebut.
THE ANNIVERSARIES Sutradara: Ariani Darmawan | Durasi: 12:00 | Tahun: 2006 Sebuah potret muram tentang pernikahan tidak bahagia yang diceritakan melalui penggambaran momen-momen perayaan pernikahan pasangan suami istri. Cerita ini dikisahkan dengan hanya menggunakan satu setting, yaitu lift.
SUGIHARTI HALIM Sutradara: Ariani Darmawan | Durasi: 09:52 | Tahun: 2008 Apa artinya sebuah nama? Bagi Sugiharti Halim, ternyata nama berarti sejumlah pertanyaan panjang. Kadang kocak, kerap menjengkelkan, dan yang jelas penuh kontradiksi: Apa benar seseorang perlu nama ‘asli’? Apa betul nama bisa dijual? Apa iya identitas bisa disamarkan di balik sebuah nama?
STEK & SALAT Sutradara: Ariani Darmawan | Durasi: 06:47 | Tahun: 2011 Sepasang kekasih memesan makanan di sebuah restoran. Seorang pramusaji melayani mereka. Apa yang tampak tidak pernah seliar imajinasi mereka atas satu sama lain –termasuk seekor kucing, yang sedang menanti sisa makanan.
www.festivalfilmsolo.com
Forum
Temu Komunitas
Wisma Seni Taman Budaya Jawa Tengah, 9-13 Mei 2012
BAGAS LUHUR bagas@festivalfilmsolo.com Koordinator Temu Komunitas, Festival Film Solo
Menyenangkan rasanya ketika melihat antusiasme kawan-kawan komunitas dari penjuru Nusantara untuk hadir dalam rangkaian Festival Film Solo. Bahkan disaat kami harus melalukan seleksi dan menerapkan kuota dalam Program Temu Komunitas. Benar-benar karena keterpaksaan kami melakukannya karena keterbatasan kami sebagai pengelola festival yang baru seumur jagung ini. Kehadiran komunitas film menjadi sesuatu yang penting dalam Festival Film Solo, pemikiran itu berlandaskan pada satu kenyataan, yaitu betapa film pendek bertaut erat dengan komunitas maupun kelompok kreatif. Tidak hanya dari sisi produksi, tapi juga aspek-aspek lain seperti eksebisi hingga kajian. Gagasan inilah yang membuat Program Temu Komunitas lahir dan tetap ada di tahun kedua ini sebagai respon akan kebutuhan untuk berbagi pengalaman, juga sebagai kanal untuk distribusi ide dan gagasan. Tema Obrolan Malam yang dibahas dalam Temu Komunitas tahun ini merupakan respon kami terhadap hal-hal yang terjadi dalam perjalanan film pendek dan komunitas yang menghidupinya. Joko Anwar akan berbagi tentang hubungan film pendek dan ide sederhana. Di Obrolan Malam 2, Jeihan Angga dan BW Purba Negara akan bercerita tentang pengalaman masing-masing ketika harus berhadapan dengan kasus hak cipta terkait karya mereka. Sedangkan Ekky Imanjaya, pada Obrolan Malam 3, akan mengulas tentang kritik film pendek. Keseluruhan program tersebut bersifat publik dan siapapun dapat terlibat aktif di dalamnya. Harapan kami, berbagai komunitas yang hadir dalam program ini bisa mendapatkan hal-hal sederhana namun esensial, yang kiranya membantu kesinambungan proses kreatif di komunitas masing-masing.*
www.festivalfilmsolo.com
Forum
Obrolan Malam #1 Film Pendek dan Ide Sederhana | Joko Anwar
Ide merupakan satu awalan yang sangat penting dalam berkarya. Ia adalah penentu akan seperti apa sebuah film dieksekusi, dan yang lebih penting: bagaimana ketika ide itu nantinya berhadapan dengan penonton ketika telah mewujud utuh menjadi satu karya film. Film pendek dengan perangkatnya memiliki konsekuensi terhadap intrinsiknya. Penokohan, plot, konflik, dan lini yang lain dalam film pendek potensial untuk membuka bentuk dan gaya yang lebih eksploratif. Dan lagi-lagi ini tak bisa lepas dari ide dasar. Sesi Obrolan Malam 1 akan membahas hubungan yang lebih intim antara film pendek dan ide cerita yang sederhana.
PEMBICARA Joko Anwar, Sutradara PESERTA Peserta Temu Komunitas dan Umum
JOKO ANWAR. Lahir di Medan pada 3 Januari 1976. Joko Kecil tumbuh besar dalam pengaruh film-film kungfu dan horor. Joko kuliah di Institut Teknologi Bandung. Setelah lulus pada 1999, ia menjadi wartawan The Jakarta Post. Joko mulai terlibat produksi film melalui Biola Tak Berdawai (2003) dan Arisan! (2003) yang mendapatkan pujian dari para kritikus dan memenangkan penghargaan pada beberapa festival. Janji Joni (2005), Kala (2007), Quickie Express (2007), Jakarta Undercover (2007), Fiksi (2008) dan Pintu Terlarang (2009) adalah sederet karya yang mengantarkan Joko memiliki banyak pengalaman festival, di antaranya Sydney Film Festival, Pusan International Film Festival, New York Asian Film Festival, Jakarta International Film Festival, International Film Festival Rotterdam dan Puchon International Fantastic Film Festival. Joko merilis film panjang terbarunya, Modus Anomali, pada April 2012.
TEMPAT & WAKTU Wisma Seni – Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT)
10 Mei 2012 | Jam 23.00 – 01.00 WIB MODERATOR Tunggul Banjaransari
www.festivalfilmsolo.com
Forum
Obrolan Malam #2 Etika & Hak Cipta dalam Sinema | Jeihan Angga & BW. Purba Negara
Film tak saja terdiri dari hal-hal yang terlihat di layar, tapi juga dari yang tak terlihat. Salah satunya adalah hak cipta. Sudah banyak kasus pelanggaran hak cipta yang dilaporkan terjadi dalam perfilman Indonesia, tak saja di level industri, tapi juga di level komunitas. Penegakan urusan hak cipta boleh jadi tak terlalu ketat di level komunitas, namun apabila sebuah film sudah masuk ranah publik, maka segala aspek legal-formal terkait film tersebut haruslah sesuai dengan hukum yang berlaku. Diskusi ini bermuara dari kasus yang terjadi di Festival Film Solo 2011, ketika film Gara-Gara Bendera masuk proses kurasi kompetisi dan layak putar, namun masih terganjal karena ditemukan bahwa elemen musik di dalamnya menggunakan karya orang lain. Atas anjuran pengelola FFS, film tersebut akhirnya lolos pemutaran setelah pembuat film mengganti musiknya dengan karyanya sendiri. Harapannya, diskusi bisa menyentuh hal-hal lebih luas perihal etika dan hak cipta dalam sinema.
PEMBICARA Jeihan Angga, Sutradara Gara-Gara Bendera Adelia Rahmawati, Produser Gara-Gara Bendera BW Purba Negara, Sutradara PESERTA Peserta Temu Komunitas dan Umum TEMPAT & WAKTU Wisma Seni – Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) 11 Mei 2012 | Jam: 23.00 – 01.00 WIB
JEIHAN ANGGA. Lahir pada 6 November 1990 di Sukoharjo. Masih tercatat sebagai mahasiswa Institut Seni indonesia (ISI) Yogyakarta. Jeihan yang multitalenta ini telah menggarap 25 karya audio-visual dengan peran yang berbeda-beda, seperti penata cahaya, penata musik, penata kamera, dan editor. Hingga pada 2011 ia menulis naskah dan menyutradarai sendiri karya film pendeknya ‘Gara-Gara Bendera’ yang di produksi oleh Redlines Production. Film pertamanya ini lolos dalam Pemutaran Reguler di Festival Film Solo 2011. Pada Program Mei Bulan Layar Tancap 2011, ‘GaraGara Bendera’ masuk kompilasi dan diputar di berbagai kota di Indonesia.
BW PURBA NEGARA. Seorang Sarjana Filsafat yang belajar film secara otodidak bersama koleganya di Limaenam Films. Telah dua kali meraih Piala Citra Festival Film Indonesia untuk kategori film pendek terbaik, yaitu pada tahun 2008 untuk film ‘Cheng-cheng Po’ dan tahun 2011 untuk film ‘Bermula dari A’. Film-film yang disutradarainya d i a n t a r a n y a a d a l a h Pa n g g u n g K a s e t y a n Balekambang (2005), Rantemas (2006), ChengCheng Po (2007), Musafir (2008), Lastri, Opo sing Kowe Goleti? (2008), Say Hello to Yellow (2011) dan Bermula dari A (2011). Sebagian di antara karyakarya tersebut telah malang melintang di berbagai festival film internasional.
ACARA Pemutaran Gara-Gara Bendera pra-revisi Pemutaran Gara-Gara Bendera pasca-revisi Diskusi MODERATOR Nanang Musha
www.festivalfilmsolo.com
Forum
Obrolan Malam #3 Kritik dalam Film Pendek | Ekky Imanjaya
Penulisan kritik film pendek masih sedikit ditemui. Kalaupun ada, jumlahnya begitu sedikit dan cenderung terbatas pada jurnal-jurnal akademis saja, belum sampai pada media-media yang bisa diakses luas. Patut disayangkan, mengingat produksi film pendek (serta pertumbuhan komunitas film di berbagai daerah) terus meningkat. Sebagai sebuah medium yang tak terbebani sensor dan kepentingan pasar, film pendek menawarkan banyak hal yang tak ditemui dalam film panjang. Mengkaji film pendek berarti sama saja mengkaji satu pilar perfilman yang selama ini terlupakan.
PEMBICARA Ekky Imanjaya, Kritikus PESERTA Peserta Temu Komunitas dan Umum TEMPAT & WAKTU Wisma Seni – Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) 12 Mei 2012 | Jam: 23.00 – 01.00 WIB MODERATOR Adrian Jonathan Pasaribu
Ada dua kebutuhan yang bisa terpenuhi bila penulisan kritik film pendek berjalan di Indonesia. Pertama, ada input bagi para pembuat film, dan referensi bagi penonton serta para pegiat pemutaran. Kedua, tulisan tentang film pendek bisa menjadi materi untuk jaringan pertukaran informasi antarkomunitas. Tentunya, pertukaran informasi ini membuka banyak manfaat, mulai dari tolok ukur hasil produksi hingga pertukaran ilmu antarkomunitas. Tantangannya ke depan: bagaimana bentuk penulisannya? Ketiadaan referensi tulisan tentang film pendek membutuhkan adanya eksplorasi bentuk penulisan tersendiri, sehingga ditemukan format yang ideal bagi media populer dan audiens luas. Selain itu, siapa yang sebaiknya menulis? Produksi film pendek yang berbasis komunitas di daerah membutuhkan kerangka referensi sendiri, yang berarti juga membutuhkan pertumbuhan penulis-penulis di level komunitas. Kemudian, bagaimanakah penyebaran tulisan kritik film pendek ini dilakukan? Di media mana sajakah?
EKKY IMANJAYA. Lahir di Jakarta, 1973. Ekky adalah Kordinator Program Film di Binus International, Universitas Bina Nusantara, Jakarta, di samping menjadi redaktur di www.rumahfilm.org. Ia bergelar master di Bidang Kajian Film dari Universiteit van Amsterdam dan Filsafat dari Universitas Indonesia. Ekky dikenal sebagai kritikus film dan telah menerbitkan beberapa buku, kebanyakan tentang Sinema Indonesia. Karya terakhirnya adalah menulis bersama tim riset RumahFilm di buku “Film Indonesia: Pemetaan Politik Ekonomi Industri Film Indonesia” dan menjadi editor edisi Bahasa Indonesia dari “Mau Dibawa Kemana Sinema Kita?: Beberapa Wacana seputar Sinema Indonesia”.
Obrolan ini ditujukan untuk membuka kemungkinan-kemungkinan bagi pertanyaanpertanyaan di atas.
www.festivalfilmsolo.com
Terima Kasih Dengan segala kerendahan hati, kami ucapkan terima kasih kepada: Ir. Joko Widodo FX. Hadi Rudyatmo Rektor ISI Surakarta beserta staff Kepala Taman Budaya Jawa Tengah beserta staff Ir. Bambang Sutejo Sumartono Hadinoto ST. Wiyono Putut Gunawan Yohanes Yantono Putu Indrati Joko Narimo Shalahuddin Siregar Aditya “Jozh” Bagus Pradana Tito Imanda Purnomo Dewi Steve Pillar Setiabudi FX. Sunarto Esha Kangwinarno Zen Alfarry Budi N.D. Darmawan Pak Basuki “Londo” Meiske Taurisia Yusuf Radjamuda Ulul Albab Jason Iskandar Aris Prasetyo Gentur Suria Sukeni Arfan Adhi Perdana Anindita Maya Julungwangi
Festival Film Dokumenter (Heni, Yudha Gembul, Alia, dkk) Jogja-Netpac Asian Film Festival (Ajish, Damar, Gundhi, dkk) Fourcolours Films (Agra Aghasa & Senoaji Julius) Pengelola UPT Ajang Gelar (Mas Pebo, Mas Pincuk, dkk) Massemar Prodi TV ISI Surakarta Binus International University Ujwala Photography Kinekuma Pictures Solopos Suara Merdeka Kompas Yahoo! Indonesia filmindonesia.or.id Tribun News Detik.com Vivanews Joglosemar Warta Jateng Timlo.net PTPN FM Solo Radio FM My Magz @TongkronganSolo @TentangSolo @SeniSolo
www.festivalfilmsolo.com
J A W A -TE N G A H
Taman Budaya Jawa Tengah
MASSEMAR MAHASISWA SENI MEDIA REKAM