19
SELASA (WAGE) 15 APRIL 2014 15 JUMADIL AKHIR 1435 H JUMADIL AKHIR 1947
Facebook: www.facebook.com/beliapr
Twitter: @beliapr
E-mail: belia@pikiran-rakyat.com FOTO: KEKE
Kalau Dapet Soal Bocoran Mau Dipake Gak? Fingky R., SMAN 25 Bandung kelas 12 IPA 4 ENGGA.. Soalnya takut ketauan, hehehe. Nanti kan kalo ketauan kitanya jadi gak lulus juga, jadi ga usah pake aja daripada kenapa-napa nantinya.
Ayu C., SMAN 11 kelas 12 IPA 2 KALO yang bocor soal mah mau. Kan udah pasti kalo soal, kita jadi bisa ngerjain dulu lagian nyari aman lumayan UN SMA nih. Tapi kalau jawaban yaa pikir-pikir dulu soalnya itu kan 20 paket, takutnya jawaban sama soalnya gak sesuai.
Faisal, SMAN 11 kelas 12 IPA 2 MAU. Karena pada dasarnya saya merasa sakit hati ketika Ujian SMP dulu teman-teman saya menggunakan bocoran tersebut sehingga dapat masuk SMA terkemuka. Walaupun memang Ujian SMA tidak digunakan untuk memasuki perguruan tinggi.***
VoxPop VoxPop
dhianynadya@gmail.com
Say NO!! To JingBlogg
M
ASA remaja sering disebut-sebut sebagai masa pencarian jati diri. Biasanya pencarian jati diri akan dialami saat masa-masa SMP dan SMA. Tidak jarang jika kita sering menemukan pergaulan bahkan memasuki pergaulan yang merusak kebiasaan baik yang telah ditanamkan orangtua sejak kecil demi mencari jati diri. Maka tak heran jika kita melihat anak remaja yang bertato, merokok, pakai anting bahkan terjerumus dalam narkoba jika salah memasuki pergaulan. Telinga kita pun secara otomatis akan menyesuaikan dengan kata-kata kasar yang keluar dari mulut mereka meskipun risih didengar. Itu semua bisa terjadi karena factor “kebawa-bawa”. Mereka merasa lebih diterima, dihargai, dan lebih keren jika mereka bisa mengikuti semua gaya teman-teman mereka. Bicara soal keren sebenarnya tidak terbatas hanya pada fisik melainkan kita bisa lebih dihargai dan diterima jika kita juga bisa menjaga perilaku dan perkataan. “Say NO!! To JingBlogg”, apa sih jingblogg?? Semua orang pasti mengenal dengan kalimat yang diawali dan diakhiri oleh kata jingblogg bukan?? “**jing, loe darimana aja **blogg??” Kalimat sejenis itu sering sekali kita dengar bahkan kita lontarkan secara langsung kepada teman kita. Bahkan karena penggunaan kata-kata tersebut terlalu sering didengar dan diucapkan maka sekarang kebanyakan orang sudah tidak bisa membedakan bagaimana memperlakukan hewan dengan manusia. Terkadag orangtua pun sering menjadi sasaran amukan yang berisi makian seperti itu baik secara sadar maupun tidak. Semua kekesalan mungkin kurang rasanya tanpa kata-kata pelengkap tersebut. Perkataan adalah doa. Ungkapan berbunyi demikian mengingatkan kita agar kita bisa menjaga setiap kata-kata yang keluar dari mulut kita. Usahakanlah setiap kata dan kalimat yang keluar dari mulut kita adalah hal positif yang membangun orang lain, karena denga perkataan, kita pun turut mendoakan sesama kita. Jika kita terus memakai kebiasaan buruk memanggil sesama kita dengan sebutan hewan pantas saja jika kebanyakan orang terkadang berkelakuan tidak lebih pintar dari hewan karena kita telah mengatai dia dengan sebutan hewan berarti secara tidak langsung kita mendoakan dia begitu. Maka lama-kelamaan sikap dan perilaku sesama kita menyerupai hewan tanpa etika. Mereka sulit untuk diajak ngomong, tidak mau mendengar nasihat orangtua layaknya hewawn yang tidak pernah mendengar perkataan manusia, sulit mengerti apa yang dibicarakan alias lola bin lemot, nggak ngerti-ngerti seperti hewan yang tidak lebih pintar dari manusia dan sibuk sendiri melanggar aturan yang ada layaknya hewan yang memiliki dunia sendiri dan sulit diatur. Begitu pula jika kita terus memanggil sesama kita dengan sebutan **blogg, maka otak mereka akan bodoh seperti doa yang kita perkatakan untuk sesama kita, malas, mempunyai pikiran yang sempit dan sulit berkembang, tidak mau berpikir, tidak kreatif, tidak mempunyai pikiran yang maju, dan sebagainya. So guys, kita generasi penerus bangsa sebaiknya mulai bisa menjaga perilaku dan perkataan yang keluar dari mulut kita. Kendalikan itu agar kita bisa menjadi anak Indonesia yang baik, berpendidikan, dihargai, dan lebih diterima masyarakat karena perilaku dan perkataan kita yang sopan, enak dilihat, dan enak didengar. Kalian akan tampak lebih keren jika mempunyai etika yang baik, tahu cara berperilaku, dan berkata dengan sopan dan santun karena keren tidak diukur dari fisik saja melainkan dari perilaku, perkataan, dan apa adanya kita. Percuma punya tampang keren, cantik, cakep, tapi perkataannya tidak enak didengar dan perilakunya tidak enak dilihat.***
Ujian Nasional di depan mata! Teman-teman kita yang sekarang di kelas XII minggu ini sedang melaksanakan Ujian Nasional alias UN. Pasti banyak dari mereka yang deg-degan dan berharap soalnya mudah dan mereka dapat mengerjakan semuanya dengan lancar salah satunya Mutia dari SMAN 11 Bandung, “Iya ini lumayan tegang, semoga aja bisa keisi semua. Harus optimistis sih, soalnya udah persiapan, udah latihan soal segala macem juga. Sekarang mah banyak berdoa aja sama minta restu orangtua,” katanya.
P B
ERSIAPAN gak cuma dilakukan sama tementemen kita yang mau ujian aja, lho. Bapak dan Ibu panitia penyelenggara UN juga sibuk mempersiapkan segala hal agar UN tahun ini bisa berjalan lancar. Salah satunya mendistribusikan naskah UN ke berbagai kota dan kabupaten. Menurut Pak Dedi Ketua Panitia UN tingkat Provinsi Jawa Barat, naskah UN telah siap sejak 1 April lalu dan mulai didistribusikan dari percetakannya di Bogor ke semua sekolah di Jawa Barat mulai Jumat (11/4) kemarin. “Alhamdulillah persiapan UN tahun ini jauh lebih baik dari tahun kemarin,” kata bapak yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pendidikan Jawa Barat ini. Soal UN Nggak Sulit Belia ngobrol dengan dua guru, Pak Dea Fauzia Abdillah dari SMAN 15 Bandung dan Bu Dwi Widya Mutiara dari salah satu bimbel. Keduanya sepakat kalau sebenarnya UN tidaklah menyeramkan. Bu Dwi bilang untuk saat ini justru UN semakin membaik, namun memang terkadang dibuat kesan ‘seram’ dan akhirnya bikin mental siswa jadi down. “Saya selalu ingatkan kepada mereka untuk selalu tenang dan siapkan bekal yang cukup. Kalau kita udah mempersiapkan mental dan keyakinan penuh, hasilnya pasti baik kok. Apalagi UN sekarang turut dibantu oleh nilai lain seperti ujian sekolah, dll. Jadi nggak perlu khawatir,” ujarnya. Lantas benar nggak sih soal UN memang sulit dan sering nggak sesuai dengan kurikulum pengajaran? Menurut Bu Dwi, soal bisa dibilang sulit kalau jauh dari perkiraan yang belum pernah dipikirkan, namun akan
Pasti Bisa!
jadi mudah kalau pertanyaannya nggak bertele-tele dan berbahasa efektif. “Soal UN sudah seharusnya sesuai dengan kurikulum, namun biasanya terkendala soal bergembar. Misalnya pelajaran geografi kan banyak gambar seperti peta, dll, nah kalau buram tentu saja akan membuat siswa kesulitan. Tapi saya yakin siswa bisa menghadapinya karena sudah berbulan-bulan pemantapan dan latihan soal sekaligus membahasnya,” papar Bu Dwi. Kalau menurut Pak Dedi, sulit-tidaknya soal UN itu relatif. Satu, karena soal UN sudah dirancang ada soal sulit, soal sedang, dan soal mudah. Dua, tergantung kesungguhan anak belajar setiap hari selama mengikuti pendidikan di sekolahnya. “Soal-soal dibuat berdasarkan kisi-kisi yang tidak keluar dari kurikulum, yang menyusun juga para pendidik pada masing-masing jenjang, jadi tidak mungkin membuat soal di luar materi yang diajarkan. Bahkan ada anak yang bilang “Soal UN gak ada apa-apanya dibandingkan soal tryout.” Ini membuktikan bahwa kesulitan soal UN itu relatif,” jelasnya. Hmm... tingkat kesulitan dan kemudahan sebenernya memang bersifat subjektif. Bagi yang udah biasa mengasah kemampuan lewat soal dan materi yang sesuai kurikulum dan silabus sih bisa aja dinilai mudah. Tapi bagi yang nggak biasa ya bisa aja dibilang sulit. Padahal bisa aja lho dihadapi dengan santai. Hehehe. Nah dengan digelarnya UN pada bulan ini, desas desus adanya peredaran kunci jawaban juga udah mulai marak. Biasanya oknum pengedar kunci jawaban mulai beredar ketika semakin mendekati jam pelaksanaan UN, tapi rupanya banyak peserta didik sendiri saat ini yang nggak terlalu menghiraukan tuh. “Sistem UN sendiri kan selalu ada perubahan. Misalnya ada 20 paket soal berbeda, tentu ini bikin siswa merasa percaya diri mengerjakannya sendiri. SMS kunci jawaban pasti akan menyebar namun kita kan nggak tahu sumbernya darimana. Saya selalu menyarankan untuk jangan menghiraukan dan tetap yakin pada diri sendiri,” ujar Bu Dwi. Hal yang sama juga diamini Pak Dea karena menu-
rutnya sekarang siswa udah ngurangin kebiasaan buruk kayak patungan beli kunci jawaban. “Rasio kekeliruan dari kunci jawaban juga tinggi. Makanya siswa udah mempersiapkan dengan matang lewat pemantapan, kursus, dll. Ukuran kompetensi akademis sesungguhnya nggak hanya UN. Beruntung tahun ini, US dapat porsi yang besar juga dalam memengaruhi kelulusan, jadi siswa bisa menaruh harapan besar di sana,” ungkap Pak Dea. Baik Pak Dea maupun Bu Dwi menyatakan nggak setuju kalau ada rumor yang bilang kalau bocoran jawaban UN biasanya berasal dari sekolah demi ngejaga indeks kelulusan. “Pencitraan untuk menjaga kestabilan sekolah memang lumrah, tapi saya nggak setuju kalau demi menjaga citra, pihak sekolah ngasih bocoran jawaban karena itu pembodohan. Sekolah sendiri nggak usah khawatir pamornya menurun kalau memang ada yang nggak lulus,” ucap Bu Dwi yang pernah mengajar di sekolah swasta tersebut. Hal terbaik yang mesti dilakukan sekolah justru menyusun strategi tentang gimana membangun motivasi siswa dan semangat belajar dan bisa mengerjakan UN dengan nyaman. Guru pun diberikan pelatihan agar selalu dapat memotivasi dan memberikan trik belajar terbaik dalam memahami materi. Well, ada banyak tips dalam menghadapi UN. Bagi para guru, bisa dengan ngasih trik cepat ngerjain soal, ngasih doa dan ketenangan kepada siswa, ajak ngobrol dan diskusi, jangan terlalu cuek, dan selalu memotivasi. Nah bagi kamu para siswa, percaya diri itu penting banget dan jangan mudah terpengaruh jawaban dan provokasi dari teman. Persiapkan juga alat tulis dari jauh hari, minum teh manis atau ngemil cokelat untuk jaga ketenangan emosi, dan berusaha optimal mungkin sambil bikin resume materi. “Sebelum berangkat sekolah, minta segelas air yang didoain orang tua dan minum saat itu juga karena ridho dan doa orang tua itu kan ridho Tuhan YME. Pikirkan juga masa depan dari sekarang dan optimislah bahwa tiga hari yang berat ini pasti akan mudah terlewati,” tambah Pak Dea. Tah, omat nya barudak! ***
dhianynadya@gmail.com
Valerie Devina Rusli, XI IPS 2 SMAK Kalam Kudus Mekarwangi Bandung
“Semangat kejujuran ada dalam hati, dalam batin, dalam sukma yang mengatasi ikatan-ikatan yang membatasi diri kita.”
― Arswendo Atmowiloto
Indeks:
Quotes
20> Skul:
21> EnsiklObelia:
SMP Karya Budi Cileunyi
Kamus Pemilu 2014 buat Belia
21> Aksi : - MAN Cimahi - Kunjungan Dr. Dino Patti Djalal ke AISIS
21> Selancar: Kesehatanmu Masa Depanmu
22> Review:
22>Chat: Andena Hirma Putri
20
SELASA (WAGE) 15 APRIL 2014 15 JUMADIL AKHIR 1435 H JUMADIL AKHIR 1947
FOTO: KEKE
Satpaska; Satuan Paskibra dan Pramuka
S
i Cileunyi d u B a y r a K SMP
Berkarakter, Kreatif, dan Berprestasi P
ADA tahun 1986 silam, Anwaruddin dan E Yuhaeni (Alm.) mendirikan Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan (YPK) yang bernama Karya Budi. Setahun setelahnya, sebuah SMP resmi didirikan. SMP Karya Budi merupakan permulaan dari berkembangnya YPK Karya Budi. Sampai dengan saat ini, SMP Karya Budi masih bertahan dan semakin mampu menunjukkan daya saingnya di antara sekolah-sekolah swasta yang ada di Bandung dan sekitarnya. ”Dari tahun ke tahun, sekolah ini memang mencoba untuk menjadi lebih baik di berbagai bidang,” begitu yang diungkapkan oleh Ibu Heni Marlina selaku Kepala SMP Karya Budi. Bicara soal menjadi lebih baik, sekolah ini percaya bahwa ada tiga hal penting yang perlu ditingkatkan dan dibenahi terus-menerus, yaitu karakter, kreativitas, dan prestasi. Ya, karakter adalah hal yang paling utama. Like an old saying, knowledge is power but character is more. SMP Karya Budi berambisi untuk membentuk para siswa yang berkarakter baik. Salah satu upaya konkretnya adalah memperkuat fungsi bimbingan dan konseling sekolah alias BK. Di SMP Karya Budi, seperti juga di sekolah-sekolah lainnya, para siswa bisa datang kapan saja dan curhat pada guru BK. Bedanya, di sekolah ini ada jadwal di sela-sela jam belajar yang diisi oleh guru BK. Istilahnya, guru BK yang ”jemput bola” datang ke kelas dan memberi materi soal pembentukan karakter dan hal-hal yang berkaitan dengan hal itu. Bentuk karakter yang ingin dicetak oleh sekolah ini pada para siswanya salah satunya adalah agamis. SMP Karya Budi memiliki sebuah mesjid yang meski sederhana tetapi bisa mewadahi kegiatan-kegiatan keagamaan warga sekolahnya.
Sekolah ini juga punya program BTQ alias baca-tulis Alquran untuk membimbing para siswanya memahami kitab suci. Tak sekadar baca-tulis seperti namanya, program ini juga membimbing para siswa untuk menghapal surat-surat pendek yang ada di Alquran. Selain karakter, kreativitas pun merupakan satu hal yang esensial dalam pengembangan diri manusia. Oleh karena itu, SMP Karya Budi menyediakan berbagai macam ekskul yang bisa diikuti oleh para siswanya. Melalui kegiatan ekskul yang beragam, para siswa tentu jadi punya sarana untuk menyalurkan kreativitas dan mengekspresikan diri sesuai dengan minat dan bakatnya. Nah, karakter yang baik dan kreativitas yang tinggi rasanya enggak lengkap tanpa prestasi. SMP Karya Budi memang selalu mendorong para siswanya untuk berprestasi di berbagai bidang. Dalam bidang akademik, sekolah ini mendukung dengan cara menghadirkan berbagai macam fasilitas seperti laboratorium IPA, laboratorium komputer, dan perpustakaan. Guru-guru yang ramah dan dekat dengan para siswa juga berpengaruh loh! Oh ya, bicara soal prestasi, SMP Karya Budi ini telah bertahun-tahun rajin menggondol gelar juara dan membawa pulang medali serta piala dari berbagai perlombaan. Ternyata, kegiatan para siswa sekolah ini dalam ekskulnya tak hanya menjadi ajang pengembangan diri, tetapi juga ajang meraih prestasi. Ekskul karate misalnya, sudah langganan memenangi kejuaraan di berbagai tingkat. Begitu pula dengan ekskul lainnya seperti PMR, Pramuka, dan Paskibra.*** hanifauziaramadhani@gmail.com
ATPASKA adalah kumpulan anggota Gerakan Pramuka Gugus Depan 23.113-23114 dan Brigade Pasukan Pengibar Bendera (BRIPASGARA/Paskibra) SMP Karya Budi yang mendalami keterampilan khususnya dalam bidang baris-berbaris. Satpaska ini terbentuk pada tahun 2011. Pendirian Satpaska ini bermula dari sebuah Lomba Baris Berbaris yang diikuti oleh SMP Karya Budi. Saat itu, dalam satu pasukannya satuan ini terdiri atas anggota Pramuka dan anggota Paskibra (Bripasgara). Sampai dengan sekarang, Satpaska tetap eksis dalam mengikuti berbagai lomba ketangkasan baris-berbaris. Tidak hanya eksis dalam baris-berbaris. Anggota Satpaska SMP Karya Budi yang pada hakekatnya adalah anggota Gerakan Pramuka, juga eksis dalam berbagai kegiatan kepramukaan. Tak hanya itu, Satpaska SMP Karya Budi terus menunjukkan geliat dalam lomba baris-berbaris, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya piala yang telah diraih. Bahkan, sejak tahun 2011 sampai dengan sekarang, jumlah piala yang diraih oleh anggota Satpaska dalam bidang baris berbaris sudah lebih dari 100. Wow! Selain itu, Satpaska SMP Karya Budi juga kerap diundang untuk tampil di acara-acara tingkat kecamatan dan menjadi petugas upacara peringatan hari besar nasional.*** hanifauziaramadhani@gmail.com
Cobel
Zidan Mulyadie, VIII F
ZIDAN adalah seorang siswa yang sangat aktif di SMP Karya Budi. Ia aktif mengikuti kegiatan Paskibra dan Pramuka dan sering ikut lomba sana-sini serta membawa gelar juara. Zidan bercerita, alasannya ikut dalam dua kegiatan ini adalah untuk membangun karakter dirinya. Ia juga mengatakan, kelak kalau sudah dewasa ia ingin mewujudkan cita-citanya menjadi seorang pilot. Di sela-sela kesibukannya, Zidan senang bermain badminton. Katanya, badminton adalah hobi yang sudah ditekuninya sejak kecil karena pengaruh kakaknya. Meski sekarang Zidan sudah sangat sibuk dan jarang punya waktu luang, ia selalu menyempatkan diri pergi ke GOR untuk main badminton.
Hasna Qonita Humaidah, VII D
Cebel
HASNA adalah adalah siswi SMP Karya Budi yang pandai menyeimbangkan kesibukannya. Ia aktif di Paskibra dan sudah dua kali mengikuti lomba. Di samping itu, prestasi akademiknya tak pernah mengecewakan. Paskibra bagi Hasna awalnya hanya untuk coba-coba. Tak disangka, ia kemudian sangat menikmati segala kegiatan yang ada di dalam ekskul itu. Hasna yang hobi membaca ini bercita-cita untuk menjadi dokter karena ia ingin dapat membantu sesama. Terlepas dari cita-citanya, mata pelajaran favorit Hasna adalah IPS dan PPKN.*** hanifauziaramadhani@gmail.com
J
AMAN sekarang, Kartini nggak harus nulis buku dan berkoar-koar soal emansipasi wanita. Ada Ibu Tri Rismaharini, walikota Surabaya yang membawa nama kotanya sebagai kota terbaik partisipasi rakyat dan pemerintahnya dalam mengelola lingkungan. Lalu ada Butet Manurung, perintis dan pelaku pendidikan alternatif bagi masyarakat terasing di Indonesia. Nah, menurut kamu, di antara Ibu Risma dan Butet Manurung ini, siapa sih yang paling pantas disebut Kartini masa kini? Sok kirimin opini dan cerita Belia yang paling seru dan enggak bokis ke Redaksi belia, paling lambat hari Jumat (18/4/14) ke Kantor Redaksi ”Pikiran Rakyat” Jln. Soekarno-Hatta No. 147 Bandung. Bisa juga lewat e-mail ke: belia@pikiranrakyat.com. Inget, yang bukan pelajar dilarang ambil bagian! Opini yang dimuat melalui e-mail mendapat merchandise dari Pikiran Rakyat. (Hub. Bag. Marcomm Jln. Asia Afrika No. 77 Bandung) dengan menunjukkan kartu pelajar. Jangan telat ngirimnya ya!***
Kunci Jawaban UN Fira Pujia Nuraini [firapujia19@gmail.com] UN adalah sarana uji nyali dan kepercayaan diri. Saatnya ikhlas menerima apa pun yang akan terjadi, jika kejujuran yang kita cari. Mungkin banyak kunci jawaban beredar dengan berbagai versi. Banyak yang tergoda untuk mencurangi. Jika kecurangan jadi budaya, mau dibawa ke mana generasi muda kita?
Abigail Tasya [abigail.tasya2000@gmail.com] OGAH banget harus ikutan yang kayak gituan. Mending usaha sendiri dengan belajar keras dan lakukan semaksimal mungkin. Karena saya pasti lebih bangga dari hasil
Pengumuman
Meilani, XII IPA 5, SMAN 1 Subang SAYA tidak ikut membeli soal yang berisi kunci jawaban soal UN itu. Jujur saya shock, mengapa ada oknum-oknum yang mencari keuntungan di tengah kondisi seperti ini? Apalagi pada dasarnya UN adalah sebagai salah satu cara menilai kemampuan kita. Tetapi jika menghalalkan segala cara demi meraih nilai ”bagus” semata dengan cara yang salah, bukankah kita juga yang akan mempertanggungjawabkannya nanti? Berusahalah sejujur mungkin. Mario Teguh pernah mengatakan, ”Jika kejujuran adalah jalan Tuhan, maka setialah kepada jalan itu, dan perhatikan apa yang akan terjadi.”
Stephany Angela, VIIIB-31, SMPK 5 BPK Penabur Bandung WAH! saya sama sekali enggak tertarik! Menurut saya, dengan adanya Ujian Nasional, kita dapat melihat kemampuan belajar kita, jadi jika kita melakukan hal jual beli kunci jawaban, tandanya kita enggak percaya dong sama kemampuan otak kita? Kan setiap orang sudah diberikan akal budi,
lagipula, jika kita di usia dini sudah melakukan kecurangan/tidak jujur seperti itu, bagaimana dengan ke depannya? Bagaimana dengan masa depan negara kita Indonesia?
Kevin Sendjaja, IX A 12, SMPK 5 BPK Penabur WAH, tentunya saya tidak mau membeli kunci jawaban UN. Pertama, tentunya merupakan dosa untuk membeli kunci jawaban UN karena tidak jujur. Lalu tentunya oknum yang menjual kunci jawaban UN akan menjualnya dengan harga yang mahal. Kita juga tidak tahu paket UN yang akan kita dapatkan nanti. Belum lagi risiko ketahuan oleh pengawas. Daripada membeli kunci jawaban UN yang jelas penuh dengan risiko, lebih baik mempersiapkan diri dengan baik dan meminta bantuan kepada Tuhan untuk menghadapi UN nanti.
Gabriella S, XIC-7, SMAK 1 BPK Penabur Bandung MENURUT saya, Ujian Nasional haruslah ditempuh sebaik mungkin dan sangat tidak boleh melakukan kecurangan seperti membeli jawaban dan lain-lain. Sebagai remaja kita harus mencerminkan kejujuran supaya dapat memberikan teladan bagi orang lain. Jika kita mengerjakan ujian dengan jujur, tentu hasilnya nanti akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi kita dan bukan hasil tindakan curang kita. Selain itu, kita pun dilatih untuk bekerja keras dan tidak melakukan jalan pintas.***
B
AGI para pelaku seni rupa, eksistensi ditunjukkan dengan mengadakan kegiatan pameran karya yang dikenal dengan istilah ekshibisi. Namun, harus diakui bahwa untuk menggelar event ekshibisi sering kali membutuhkan sumber daya yang cukup lumayan, khususnya berupa uang. Makanya sering kali sejumlah seniman kepentok buat ngadain ekshibisi karena enggak punya sponsor. Seolah menolak ketergantungan akan sponsor, enam seniman lintas media mengadakan sebuah ekshibisi kolaboratif. Mereka adalah, Mercuria Gilang (Fotografer), Anindito Wisnu (Drawing Artist), Dissa Kamajaya (Sound Designer & Art Director), Eldwin Pradipta (Visual Artist), Agus Novianto (Visual Artist), dan Erdianto Setio Nugroho (Visual Artist). Acara ekshibisi ini diadakan pada Minggu (6/4/2014) di salah satu kafe yang terletak tak jauh dari Gedung Sate, tepatnya di Jalan Maulana Yusuf No. 2 Bandung. Konsep karya pada ekshibisi ini adalah lahirnya suatu karya baru lintas disiplin. Acara juga merupakan hasil kolaborasi dari komunitas Little Subway, House The House, NM University, Sembilan Matahari, NM Designed Sound, dan NM Channel. Pada eksibisi yang dikasih ngaran Beautious Maximus ini, pertama fotografer menangkap objek secara realistik melalui media kamera digital. Lalu setelah melalui post-processing, hasil karya tersebut digambar ulang oleh drawing artist dengan media pensil dan digital coloring pada lembaran kanvas berukuran 118 x 69 cm. Lukisan-lukisan tersebut kemudian direspons oleh para visual artist dan sound gesigner dengan media video mapping. Rangkaian responsif tersebut yang menjadi pengikat karya sehingga semua bentukan media menjadi satu kesatuan melahirkan suatu karya yang baru. Karya baru tersebutlah yang kemudian dipamerkan di acara ekshibisi Beautious Maximus. Adapun isu yang diangkat oleh para seniman terse-
but adalah ”Kecantikan”. Suatu hal yang sifatnya relatif, subjektif, serta abstrak kemudian mereka coba interpretasikan pada masing-masing karyanya. Konsep kolaborasi di atas pun melahirkan karya yang multiinterpretatif dan kaya akan makna, karena setiap seniman memiliki sudut pandang yang berbeda satu sama lain akan isu yang diangkat, tetapi akan menuangkannya pada satu objek karya yang sama pada nantinya, sehingga isu tidak mudah ditangkap ketika kita melihat hanya dari salah satu karyanya saja. Acara dibuka dengan pembacaan narasi prolog karya Andreas Anex tentang isu yang diangkat, lalu kemudian dilanjutkan dengan trivia club yang diadakan oleh House The House dengan moderatornya Artiandi Akbar. Trivia club mungkin bisa dibilang sebagai acara artist talk-nya, para seniman menjelaskan konsep-konsep dari karyanya baik yang dipamerkan maupun yang tidak dipamerkan. Lalu kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan diskusi untuk sharing. Setelah trivia club, kemudian dilanjutkan dengan video mapping performance sekaligus penutup acara dengan durasi 10 menit. Konsep kolaborasi di atas merupakan bentuk kolaborasi yang sangat menarik karena berbagai macam ide dan konsep dapat bersatu dalam suatu kesatuan karya yang utuh, makna yang tersirat pun menjadi kaya, serta karya menjadi memiliki sequence-sequence tertentu yang menciptakan ruang dialog antara karya dan yang melihat. Gagasan ini terlaksana dari urban movement para seniman muda Bandung tanpa sponsor. So? Siapa bilang mau bikin ekshibisi seni dan berkarya harus bermodalkan uang? Semoga ini menjadi inspirasi bagi seniman-seniman muda Bandung khususnya untuk terus berkarya tanpa batas! *** Tim Beautious Maximus
FOTO: DOK
BUAT Belia yang tulisannya dimuat (Inspirasi, Selancar, Cerpen Keren, dan Insight), kalo mau ngambil honor silakan kirimin nomor rekening, nama pemilik rekening, dan nama Bank. Sertakan scan-an identitas berupa KTP atau Kartu Pelajar. Nanti honor tulisannya kru belia transfer rekening bank tersebut. Jangan lupa, tulis juga tulisan yang dimuat apa, siapa nama penulisnya, terbitnya di belia edisi berapa.
yang saya dapat sendiri dari kerja keras saya sendiri. daripada hasilnya bagus tetapi nyontek, pasti hati pun tak tenang dan seumur hidup dilingkupi rasa bersalah. Daripada merasa bersalah seumur hidup mending jujur dan lakukan yang terbaik. Jujur demi kemenangan yang lebih indah dan biarkan oknum itu enggak laku dan enggak akan ada lagi. Maju dengan jujur demi kemajuan negara juga!
Ekshibisi dan Karya tak Bergantung pada Sponsor: Beautious Maximus
21
SELASA (WAGE) 15 APRIL 2014 15 JUMADIL AKHIR 1435 H JUMADIL AKHIR 1947
FOTO: KEKE
MAN Cimahi
Mengabdi pada Masyarakat
”T
HE best way to find yourself is to lose yourself in the service of others,” begitulah yang diungkapkan oleh tokoh legendaris India, Mahatma Gandhi. Ungkapan tersebut menjelaskan bahwa melayani orang lain merupakan hal yang sangat penting. Terlebih bagi kaum terpelajar, melayani masyarakat bisa jadi bentuk kontribusi nyata bagi pelajar karena sesungguhnya ilmu yang paling baik ialah ilmu yang bermanfaat bagi orang lain. MAN Cimahi adalah salah satu sekolah yang sadar betul akan pentingnya kaum terpelajar untuk mengabdi kepada masyarakat. Akhir Maret hingga awal April ini, MAN Cimahi mengadakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang diikuti oleh seluruh siswa kelas XI selama sembilan hari. Kegiatan tersebut dilangsungkan ketika kelas XII sedang melaksanakan kegiatan ujian. Jadi, alih-alih diliburkan dan menganggur di rumah, para siswa kelas XI melakukan kegiatan yang bermanfaat. Seperti yang disampaikan oleh Pak Ali Akbar selaku Humas MAN Cimahi, kegiatan PKM tak hanya bertujuan untuk berkontribusi langsung bagi masyarakat. Kegiatan ini juga
membantu para siswa untuk merasakan berada di dunia kerja. MAN Cimahi telah melakukan kegiatan ini selama dua tahun berturut-turut. Dari sekian banyak lembaga yang dijadikan partner oleh MAN Cimahi dalam PKM, semuanya menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini. Ternyata, para siswa peserta PKM memang menunjukan kinerja yang sangat baik selama kegiatan berlangsung. Sebelum kegiatan dilaksanakan, pihak sekolah memberi pembekalan bagi para peserta PKM. Materi pembekalan lebih banyak membahas cara untuk beradaptasi dan bersosialisasi di lingkungan baru, khususnya lingkungan kerja. Dengan begitu, para peserta tak lagi mengalami kesulitan menjalani kegiatan PKM. ”Kalau pembekalan skill seperti komputer dan administrasi sudah tidak diperlukan lagi, karena para siswa memang sudah menguasai dan siap mengaplikasikannya,” ujar Pak Ali. Selama pelaksanaan PKM, para peserta dibagi ke dalam kelompok-kelompok berisi paling banyak lima orang. Kelompok-kelompok tersebut ditempatkan di berbagai instansi yang berbeda. Sekolah sudah membuat kesepakatan
Kamus Pemilu 2014 buat Belia
Kesehatanmu Masa Depanmu
S
IAPA sih yang mau sakit? Tak seorang pun yang mau sakit. Jika sakit, apa pun rasanya menjadi tidak berharga. Makanan dan minuman yang enak, malah jadi terasa getir saat masuk ke dalam mulut kita. Semua hiburan bisa jadi malah terasa mengganggu. Seolah-olah segala yang tadinya menyenangkan, menjadi tidak berarti manakala kita sakit. Kesehatan memang harta yang tak ternilai. Kesehatan adalah elemen penting dalam diri kita yang harus kita jaga baik-baik. Bahkan, kesehatan kita, bisa ikut menjadi faktor yang menentukan masa depan kita. Akan jadi apakah kita kelak dengan kesehatan yang kita miliki ini? Apalagi di zaman sekarang, virus, bakteri penyebab sakit, dan jenis penyakit serta kelainan fungsi-fungsi tubuh sudah begitu beragam, serta bisa menyergap siapa saja tak pandang usia, harkat,derajat, maupun jenis kelamin. Oleh karena itu, jangan pernah mengabaikan kesehatan tubuhmu. Banyak cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan kita. Di antaranya, 1. Jangan lupakan sarapan Sarapan adalah langkah awal kita membuat perisai untuk virus dan bakteri yang akan menyerang kita. Sarapan akan membantu tubuh menjaga daya tahan tubuh tetap siap melawan bibit-bibit penyakit. 2. Jangan lupakan minum air putih yang cukup Minum air putih, berguna untuk menjaga kondisi cairan tubuh agar tidak dehidrasi. Selain itu, air putih pun bisa membuang bibitbibit penyakit yang terlanjur masuk ke dalam pencernaan, terbilas ikut terbuang ke saluran pembuangan kita.
3. Makanlah makanan bergizi secukupnya Jangan tergoda oleh aneka jajanan yang hanya membuat kita kenyang belaka tanpa memiliki nilai gizi yang cukup. Tetap jaga asupan makanan kita yang bernilai gizi baik, secukupnya, tidak berlebihan. 4. Jangan malas mandi Mandilah sesuai kebutuhan kita. Jika kita tergolong orang yang aktif mengeluarkan keringat, berarti kebutuhan kita akan mandi akan lebih sering dibandingkan mereka yang sulit berkeringat. Jangan membiarkan keringat ditubuh kita dijadikan sarang oleh kuman dan bibit-bibit penyakit. 5. Rajin mengganti pakaian kotor dengan pakaian bersih Serajin apapun kita mandi, namun jika pakaian yang kita kenakan tidak kita ganti-ganti, sama saja dengan membiarkan bibit-bibit penyakit berkembang di pakaian kita dan sewaktu-waktu siap melemahkan daya tahan tubuh kita. Jagalah kesehatanmu, karena kesehatanmu ikut menentukan masa depanmu.*** Jihan Fairuz, Kelas VII, SMPN 30 Bandung
H
AYO, buat kamu yang usianya sudah menginjak 17 tahun, pasti tahun ini berkesempatan ikutan pemilihan umum tahun ini. Tahukah kamu bahwa proses ini ditujukan untuk memilih anggota lembaga perwakilan, yaitu DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota juga DPD. Karena Republik Indonesia adalah negara yang berasaskan demokrasi, maka dalam kepemerintahan kita memilih para wakil rakyat untuk mewakili kita dalam mengambil keputusankeputusan yang berhubungan dengan jalannya pemerintahan. Hayo, kamu masih bingung nggak sama beberapa istilah-istilah dalam pemilu? Moga-moga nggak salah nyoblos ya! Nah, buat kamu yang masih agak bingung sama istilah-istilah Pemilu, nih kru belia kasih kebetan beberapa kata yang bkal sering kamu denger dalam suasana Pemilu, biar nggak bengong kalo diajakin ngobrol tentang Pemilu.
1. Caleg, singkatan dari calon legislatif, mereka ini adalah para anggota DPR dalam beberapa tingkatan pemerintahan, yaitu Kota/Kabupaten, Provinsi, dan Nasional. Legislatif adalah kekuasaan untuk membuat Undang-undang (jika di Indonesia kekuasaan ini dipegang oleh DPR). 2. Dapil, Daerah Pemilihan (Dapil), Batas wilayah atau jumlah penduduk yang menjadi dasar penentuan jumlah kursi
C e r p e n
K e r e n
S
AAT pertama kali aku memperoleh kesempatan untuk menyalurkan hak suaraku dalam pemilu yang lalu, hanya kebingungan yang aku rasakan saat membuka kertas suara yang cukup lebar tersebut. Betapa tidak, hampir semua nama-nama yang tertera dalam kertas tersebut tidak aku kenal. Walaupun beberapa wajah pernah aku lihat di pamflet-pamflet yang tersebar di jalan, namun tetap aku merasa tidak mengenalnya. Walaupun demikian, dengan mengucapkan basmallah, aku mencoba memilih salah seorang dari mereka. Ternyata yang mengalami kebingungan bukan hanya aku saja, hampir semua tetanggaku pun demikian. Bahkan yang paling menyedihkan adalah tetanggaku Nini Titi. Perempuan yang telah cukup tua tersebut tetap memenuhi panggilan dari pihak RT untuk mau menyalurkan hak suaranya. Dengan langkah yang sangat lambat karena usianya yang telah uzur, Nini Titi tetap melangkah memasuki bilik suara yang telah disediakan. Aku perhatikan, cukup lama beliau berada di dalam bilik tersebut. Bahkan bagiku Nini Titi sangat lama berada dalam bilik suara itu untuk seukuran tindakan hanya mencoblos. Karena kasihan, aku pun meminta izin pihak petugas untuk membantu Nini Titi, sekedar membantunya melipat kembali surat suara yang cukup lebar tersebut. Pihak petugas pun memberiku izin, karena mereka menilai aku tidak akan bertindak yang melanggar aturan. Namun sungguh di luar perkiraanku. Ternyata lamanya Nini Titi di dalam bilik suara itu, bukan karena kesulitan melipat kembali kertas suara, tetapi ternyata ia hanya diam sambil menatap kosong ke arah kertas-kertas suara yang sama sekali belum dibukanya satu pun. Aku pun mencoba memberanikan diri untuk bertanya, “ Ni, kenapa kertas suaranya belum dibuka dari tadi? Nini sakit? Atau ada apa, Ni?, bisa Kayis bantu, Ni?” ujarku mencoba menawarkan bantuan. Nini Titi hanya mendengus panjang sambil mengalihkan tatapan kosongnya ke arahku. “ Nini bingung Kayis, sepanjang Nini ikut pemilu, sepanjang Nini memberikan suara Nini, tapi kok nasib Nini tidak berubah saja. Uang pensiun tetap tidak ada kenaikan sementara harga-harga makin mahal. Beras mahal, minyak mahal, semua mahal. Malah Nini lihat di televisi, orang-orang yang dulu mengajak Nini menyalurkan suara malah tertangkap KPK. Apa sekarang sistem pendidikan di sekolah Kayis sudah semakin baik?” Nini Titi malah balik bertanya. Aku pun hanya diam, bingung harus menjawab apa. Kulihat Nini Titi bergegas membereskan surat suara yang berserak di depannya. Entah sudah ia coblos atau belum. Yang pasti, tatapan kosong Nini Titi begitu membekas di pelupuk mataku. Aku hanyalah generasi muda yang mulai berharap adanya perbaikan di negeri ini melalui penyaluran hak suaraku. Mungkinkah dahulu Nini Titi pun berharap sama sepertiku saat ia pertamakali memiliki hak untuk menyalurkan suaranya? Apakah kelak akupun hanya bisa melayangkan tatapan kosong pada pesta demokrasi ini? Entahlah…..*** Safira Kayyisa Zakiyah, kelas VIII, SMPN 18 Bandung
yang diperebutkan, dan karena itu menjadi dasar penentuan jumlah suara untuk menentukan calon terpilih. Jadi buat pemilihan DPR tingkat propinsi Jabar, calegnya pasti bakal beda dengan yang di Jawa Timur, Tengah, dan provinsi lainnya. 3. Caleg DPR RI, ini adalah para calon legislatif yang dipilih untuk duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat di level nasional. Mereka inilah yang ‘ngantor’ di Senayan. 4. Caleg DPR tingkat provinsi atau DPRD, ini adalah para calon legislatif yang dipilih untuk duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat di level propinsi. Para caleg yang terpilih ini ‘ngantor’ Jalan Diponegoro deket kantor Gubernur. 5. Caleg DPR tingkat II, ini adalah para calon legislatif yang dipilih untuk duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat di level kota/kabupaten. Para caleg yang terpilih untuk di Bandung, misalnya ‘ngantor’ Jalan Aceh, Bandung deket kantor Walikota Bandung. 6. DPD, singkatan dari Dewan Perwakilan Daerah. Sebelum 2004, DPD disebut Utusan Daerah, mereka adalah perwakilan dari setiap provinsi yang dipilih melalui Pemilihan Umum. Fungsinya Pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang tertentu yang jadi kerjaannya DPR. 7. Quick Count, istilah proses penghitungan suara dengan survey cepat, tidak menghitung semua surat suara, namun hanya mengambil ‘sampel’ dari beberapa TPS saja di be-
hanifauziaramadhani@gmail.com
berapa wilayah buat ngedapetin perkiraan suara total. 8. TPS, Tempat Pemungutan Suara ini adalah singkatan tempat pelaksanaan warga negara dalam memenuhi hak-nya dalam memberikan suara dalam suatu pemilihan (Kepala Daerah atau Kepala Negara). Ya tempat buat nyoblos para caleg yang akan kita pilih. 9. KPU, Komite Pemilihan Umum, ini adalah lembaga negara yang menyelenggarakan dari A sampe Z kegiatan pemilihan umum di Indonesia. Ketua KPU saat ini adalah Husni Kamil Manik. 10. Capres, kependekkan dari calon presiden, mereka ini adalah orang yang mencalonkan diri untuk dipilih secara langsung untunk menjalankan kepemerintahan eksekutif. Eksekutif adalah cabang pemerintahan yang memiliki kekuasaan dan bertanggungjawab untuk menerapkan hukum. Figur paling senior untuk eksekutif disebut kepala pemerintahan, untuk Indonesia adalah Presiden. Nah, segitu aja dulu contekkan dari Belia ya. Moga-moga sedikit banyak ngebantu kamu jadi lebih ngeh sama pesta demokrasi yang punya ngaran Pemilu. Kalo kamu pengen tahu lebih banyak soal Pemilu, juga istilah-istilahnya, coba aja tanyain ke Mbah Google ya? Hehehe.*** syauqy_belia@yahoo.com dari berbagai seumber
Kunjungan Dr. Dino Patti Djalal ke AISIS:
Harus Punya Skill Abad 21! “Spirit Morning!”
P Tatapan Kosong Nini Titi
dengan instansi-instansi tersebut dan memetakan kelompok-kelompok peserta untuk ditempatkan di sana. Uniknya, pemetaan tersebut tak dilakukan secara random alias acak. Pak Ali menuturkan, jarak tempat tinggal ke instansi menjadi pertimbangan utama dalam pengelompokan dan penempatan peserta. Para peserta PKM ditempatkan di berbagi instansi seperti kantor Kelurahan, DPRD, KUA, sekolah, puskesmas, DKM, dan Koramil. Tugas para peserta di setiap instansi pun tentunya berbeda-beda. Namun, pengalaman berharga yang didapat semua peserta tentu sama dan masing-masing punya cerita unik dari pengalaman tersebut. ”Pengalaman yang didapat selama kegiatan kentara sekali membawa perubahan pada diri para peserta. Mereka jadi lebih dewasa dalam menyikapi banyak hal,” ujar Pak Ali. Wah, terbukti benar apa yang dibilang Gandhi. Melayani orang lain ternyata memang menjadikan seseorang pribadi yang lebih baik!***
AK Dino Patti Djalal menyapa barudak Al-Irsyad Satya Islamic School (AISIS) Kotabaru Parahyangan Padalarang saat ia berkunjung pada Selasa (1/4) lalu. Doktor lulusan London School of Economics and Political Science tahun 2000 yang juga mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat tahun 2010-2013 ini hadir untuk berbagi pengalaman dan memberikan motivasi bagi teman-teman AISIS dan Cahaya Bangsa Classical School (CBCS) yang juga ikut berpartisipasi sebagai tamu undangan. Sebagai pembuka, Pak Dino melontarkan beberapa pertanyaan pada para siswa. Dari pertanyaan-pertanyaan itu, lalu ia menjelaskan tentang konsep nasionalisme unggul, yaitu semangat, etos kerja, karakter bangsa, juga resep sukses yang bisa membuat Indonesia menjadi bangsa yang lebih unggul. Menurut Pak Dino, Indonesia sangat dikagumi di mata internasional. Indonesia sebenarnya mempunyai banyak potensi yang bisa digali dan semua itu tergantung generasi penerus bangsa. Katanya lagi, sama sekali bukan hal yang mustahil jika suatu saat nanti Indonesia menjadi Raja Asia! Lebih jauh, Pak Dino juga bercerita tentang masa kecilnya, bagaimana dulu ia bersekolah yang sangat sederhana dan belum ada teknologi canggih seperti sekarang ini. Menurutnya, anak-anak zaman sekarang sangat beruntung. Kesuksesan zaman sekarang juga dapat diperoleh dengan cepat dibandingkan dulu. Contohnya dulu ayah Pak Dino baru bisa memiliki rumah sendiri saat usianya 60 tahun, sedangkan Pak Dino sudah bisa punya rumah di umur 44 tahun. “Artinya saya sukses lebih cepat enam belas tahun lebih cepat dari ayah saya,” kata Pak Dino. Pak Dino memotivasi para siswa bahwa mereka harus mempunyai 21st cen-
tury skill alias kemampuan abad 21, misalnya multi-tasking (mampu mengerjakan beberapa hal dalam waktu bersamaan), kemampuan digital, kemampuan menganalisa, ilmu logika, networking, dan penguasaan bahasa asing. Idealnya, anakanak harus bisa bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa Inggris. Lebih ideal lagi, anak-anak juga harus bisa bahasa Asia lain, misalnya bahasa Mandarin serta satu bahasa Eropa seperti Spanyol, Jerman, atau Perancis. Wow, banyak juga, ya? Pak Saefudin Sardi, salah seorang pengajar di AISIS mengamini apa yang dikatakan Pak Dino, ”Memang benar sekolah masa kini itu lebih baik dari zaman dahulu. Di mana sekarang ini mereka memiliki banyak kelebihan. Di antaranya punya banyak fasilitas, kemajuan teknologi, kemudahan mendapatkan informasi. Tinggal bagaimana mereka bisa menggunakan semua fasilitas itu untuk membuat Indone-
FOTO: KEKE
sia lebih cerah.” “Cerita dari Pak Dino menyadarkan kita seolah-olah selama ini kita tak sadar dengan apa yang kita miliki. Daya jual Indonesia di kancah internasional itu sangat tinggi. Jadi membuat kita lebih bangga. Siswa juga jadi sangat terpacu untuk bisa mengikuti jejak beliau, terbukti sepanjang diskusi dan sharing anak-anak juga tampak antusias,” tambah Pak Saefudin. Wah, semoga gak cuma teman-teman kita di AISIS yang terpacu untuk jadi bangsa yang lebih unggul, tapi kita semua harus bisa menjadikan bangsa kita tercinta ini sebagai bangsa yang unggul di mata dunia. Eits, tapi nggak hanya temen-temen yang di sana doang, dong! Kamu juga kudu bisa menjadi remaja Indonesia yang lebih unggul di dunia persaingan internasional! Let's go!*** dhianynadya@gmail.com
”Memang benar sekolah masa kini itu lebih baik dari zaman dahulu. Di mana sekarang ini mereka memiliki banyak kelebihan. Di antaranya punya banyak fasilitas, kemajuan teknologi, kemudahan mendapatkan informasi.”
22
SELASA (WAGE) 15 APRIL 2014 15 JUMADIL AKHIR 1435 H JUMADIL AKHIR 1947
FOTO: DOK
O
LEH UNESCO, batik ditetapkan sebagai warisan budaya nusantara. Tentu saja hal ini bikin bangga karena Indonesia emang kaya keberagaman batik di seluruh daerahnya. Untuk Jawa Barat aja, hampir tiap daerah punya ciri sendiri dalam motif batik yang khas. Salah satunya adalah batik Tasikmalaya yang identik dengan warna permen yang eye catching. Nah, batik Tasik jadi inspirasi Andena Hirma Putri untuk bikin usaha di bidang busana tradisional ini. Lewat nama Andena Batik, cewek berkerudung ini bikin kompilasi motif batik tentang cerita rakyat dan kebudayaan Indonesia yang dibikin simpel, chic, dan trendi. Ia berani berinovasi dengan mencampurkan nilai modern dalam batik kreasinya, seperti bunga, kupukupu, hingga komik! ”Saya ingin motif batik yang berbeda tetapi punya nilai historis dari suatu cerita rakyat,” tuturnya. Jangan salah lho, kerja keras untuk ngembangin batik tersebut pun nganterin Andena meraih beragam prestasi sampai tingkat nasional. Kayak finalis nasional PPKI 2011, Pekan Mahasiswa Wirausaha Dikti Jabar 2011, finalis Startup Icon Honda Wirausaha, dan finalis nasional Wirausaha Muda Mandiri Kreatif 2012. Keren! ”Sejak kecil udah senang jualan karena mendapatkan uang sendiri itu enak. Saat
KREASIKAN BATIK DENGAN KOMIK Andena Hirma Putri
Sutradara Produksi Durasi
Penulis Tebal Penerbit
”Y
AGI-LAGI sebuah karya novel laris kembali diangkat ke layar lebar. Apalagi dunia remaja emang enggak bakalan abis bahan untuk dibahas. Kali ini giliran ”3600 Detik”, buah pena Charon yang difilmkan dengan judul yang sama. Inti dari cerita ini adalah gimana seorang remaja yang bisa move on dari keterpurukan akibat jalan hidup yang nggak sesuai dengan yang diimpikan. Kekacauan pun ternyata bisa diatasi dengan tulusnya persahabatan. Melalui konfliknya, film ini nawarin hal baru seputar arti keluarga, pertemanan, dan makna setia kawan. Ceritanya tentang Sandra (Shae) yang marah dan kecewa berat akibat perceraian orangtuanya. Sang ayah pergi ke luar negeri dan membuatnya mesti tinggal dengan sang mama, padahal hubungan mereka enggak dekat. Saking murkanya, ia sampai mengecat rambut jadi merah dan menindik bagian tubuhnya. Bahkan Sandra juga ngelanggar aturan kayak bolos, terlambat, dan merokok. Keonaran di sekolah membuat Sandra dijauhi teman-temannya. Cuek, usil, dan pecicilan udah jadi trademark Sandra dengan segala bentuk pemberontakan yang diperlihatkannya. Namun, di sekolah baru, ia justru ketemu dengan seorang cowok juara kelas yang baik banget, Leon (Stefan William). Kelakuan Sandra yang kelewat parah nggak menyurutkan kebaikan Leon untuk tetap menawarkan pertemanan. Mereka pun bersahabat dan saling mengisi hari satu sama lain. Malahan Leon juga ngajak Sandra untuk ketemu dengan bermacam-macam pengalaman baru. Seru lah! Nah, ketika segalanya mulai berangsur membaik, tiba-tiba aja Leon menghilang dan susah banget buat dikontak. Berbagai cara Sandra untuk ngehubungin pun berakhir nihil. Sementara itu di tempat lain, Leon sendiri sedang berjuang menghadapi suatu kondisi yang selama ini menjadi rahasia yang enggak diketahui Sandra. Hmm..memang apa sih rahasianya? Mesti banget disembunyikan agar Sandra nggak tahu ya? Lantas gimana kelanjutannya? Tonton sendiri aja deh..hehehe. Film ”3600 Detik” juga punya muatan cerita inspiratif lainnya lho. Seperti kisah Sandra dengan sang mama yang rada menguras emosi. Dengan jalan cerita seputar dunia remaja yang dekat dengan keseharian kita, film ini bisa jadi tontonan asyik di sela-sela gempuran film impor yang menawarkan fantasi. ***
URA” adalah album selftitled perdana dari Yunita Rachman, seorang penyanyi pendatang baru yang diproduseri oleh Glenn Fredly. Yura bertemu dengan Glen dalam acara TV ”The Voice” Indonesia, di mana Glenn menjadi coach Yura dalam acara tersebut. Meskipun kiprah Yura tidak berhasil di acara tersebut, ternyata coach-nya punya agenda lain. Mengambil peran sebagai produser eksekutif, Glenn pun kini merilis album perdana Yura sebagai bentuk support-nya atas talenta yang dimiliki Yura. Menggandeng produser Ari Renaldi (produser album Tulus, Vidi Aldiano, dan Mocca), akhirnya album baru Yura dirilis pada Maret 2014 ini. FYI, sebelum bernyanyi solo, Yura udah lumayan lama bermusik, lho. Meskipun usianya masih sangat muda, doski pernah gabung sebagai keyboardist dan backing vocalist Sarasvati dan Tulus. Selain itu, pada akhir tahun 2013 lalu Yura juga berkesempatan tampil di Konser Cinta Beta, yang diadakan di Singapura. Acara ini dibintangi juga oleh Glenn Fredly dan Tompi. Anyways, enough about that. Let’s talk about her music in the album. Ada sembilan track yang bisa kamu dapetin di album ini, sembilan lagu dengan nuansa yang jazz, soul, R&B yang sangat kental. Serunya, nggak ada satu lagu yang terdengar serupa atau mirip dengan lagu yang lainnya. Single pertamanya, ”Balada Sirkus”, adalah satu track yang sangat ”beda”, diawali dengan intro lagu menggunakan flugelhorn (sejenis terompet) yang terkesan jadul, dinamika lagunya yang kaya instrumentasi dijamin bakal bikin kamu menikmati lagu dengan lirik yang unik. Track kedua, ”Keruh di Air Jenuh”, adalah satu lagu yang dancey dengan warna pop jazz yang nikmat di kuping. Liriknya catchy, bagian reff-nya bakal bikin kamu sing-a-long kalo udah beberapa kali ngedengerin lagu ini secara berulang. Di track berikutnya, ”Cinta dan Rahasia”, Yura tampil berduet dengan Glenn Fredly, membawakan satu lagu patah hati yang simple dengan iringan gitar akustik yang sederhana. Dasar ya, Om Glenn, emang paling jagonya bikin lagu broken-heart. Chemistry Yura dan Glenn kerasa dapet banget di lagu ini. Kejutan hadir di track ”Kataji” dengan lirik yang full berbahasa Sunda, tetapi dengan musikalitas kontemporer. Overall, album self-titled ”Yura” adalah album yang punya musikalitas yang superior. Aransemen musik yang mumpuni, semakin menonjolkan vokal Yura yang punya range lebar, dengan karakteristik permainan falsetto dan timbre vokal yang beragam. Lantunan nyanyian dari Yura bisa terdengar sangat centil, anggun, atau energik, tergantung lagu apa yang sedang dibawakannya. Kalo Belia pengen dengerin ”musik bagus”, rasanya kamu wajib punya album ini. ***
siswanti.hanifa@yahoo.co.id
syauqy_belia@yahoo.com
L
Record Store Day 2014 Share, Collaborate & Listen Sabtu, 19 April 2014 Pukul 12.00 - 22.00 IFI Bandung, Jalan Purnawarman 32 Bandung - Pasar Rekords oleh Alternaive, Anarkopop, Maternal Disaster, Bhang Records, FFWD Records, Elevation Records, Aris Metalgodz, Mocca Merchandise, Wasted Rockers dan lainlain - Pemutaran dan diskusi film Last Shop Standing yang mengisahkan jatuh bangunnya industri toko musik di Inggris - Pameran dan pertunjukan Esok Tenar - Musik oleh Bottlesmoker, Teman Sebangku, Pemandangan, Ukeba, Etza, Kenzi, The Escpede, The Capitale, dan Ivy & Gold GRATIS *****
Human Right Festival Sabtu, 19 April 2014 Gedung Kebudayaan Amphiteater UPI. Jalan Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung
aGenda Talkshow bersama Yas Budaya dan Grace Christina, lomba fotografi, festival musik, dan ditutup penampilan Rusa Militan dan Tigapagi. Ticket: Pre Sale: 25 Ribu, On The Spot: 30 Ribu Informasi dan formulir pendaftaran dapat didownload di : http://upphmch.blogspot.com/2014/03/human-right-festival.html Contact Person : Adi Darma Indra (085314736940), Alamsyah Pratama (085723431361) *****
Super Guitarist Indonesia Rabu, 16 April 2014 Sasana Budaya Ganesha, Jalan Tamansari, Bandung Ian Antono, Baron, Dewa Budjana, Gugun, Eet Syahranie, Eross Candra, Tohpati, Eben Burgerkill, Agung Hellfrog, Ginda Bestari, Bengbeng, Piyu, John Paul Ivan, Cella Kotak, Ferly Jasad, Jubing Kristianto, Gan Gan Forgotten, dll didukung oleh : Fadly, Roy Jeconiah, Gusti Hendy, Abah Andris, Dhika Ada Band, Rere Grassrock, dll ***
bon, Indramayu, dll. FYI, Andena bisa memperkerjakan para ibu rumah tangga di Tasik lho. Jiwa dagangnya memang bikin Andena jadi pribadi yang tahan banting dan mampu bersaing. Someday, ia ingin banget usahanya tersebut punya tempat produksi sendiri dan jadi galeri batik nusantara. ”Visi saya ingin mengangkat batik Indonesia sebagai mahakarya nusantara. Saya ingin mengajak masyarakat untuk lebih mencintai dan menghargai budayanya sendiri,” ujarnya mengakhiri. Good luck, Andena! *** siswanti.hanifa@yahoo.co.id
Rasta & Bella
Artis : Yura Label : Musik Bagus (2014) Durasi : 36 menit 47 detik
: Shae, Stefan William, Wulan Guritno, Joshua Suherman : Nayato Fio Nuala : Starvision (2014) : 1 jam 28 menit
aGenda
“Saya ingin motif batik yang berbeda tetapi punya nilai historis dari suatu cerita rakyat.”
Yura
3600 Detik Pemain
SMA, saya juga jualan sepatu karena di sekitar rumah banyak pabrik sepatu. Pas udah kuliah, banyak senior yang ngajak saya jualan dan dari sana saya mendapat banyak teman dan link sampai ikutan pameran. Semuanya dicoba dari busana Muslim sampai handy craft karena prospeknya bagus. Responsnya juga bagus saat jualan via online,” ujarnya Cerita khas Jawa Barat seperti Sangkuriang, seni Jaipongan, hingga Bandung Lautan Api jadi ide yang disalurkan Andena lewat motif batiknya. Meskipun kuliah di jurusan peternakan, Andena nggak melihat sisi nggak nyambungnya tuh. Justru dua bidang ini menciptakan ide tersendiri untuk bikin kolaborasi unik. “Sempat ada saran untuk bikin batik animal, tapi itu sudah ada dari Cirebon. Saya inginnya sih bikin motif kartun untuk anak-anak. Lucu kali ya binatang dibikin kartun dalam batik,” ucapnya sumringah. Andena emang bikin desain sendiri dan menyingkirkan anggapan kalau batik identik dengan nuansa gelap. Makanya dalam desain yang dibikim, warnawarna permen seperti oranye, pink, dan hijau jadi ciri yang kentara banget. Selain kain, ia juga bikin baju cus-
tom, tas, dompet, flat shoes, wedges, hingga high heels yang kerap ready stock. Desain eksklusif dan bahan premium jadi nilai tambah karena Andena memang ingin ngejar kualitas. Dengan begitu, respons pasar pun makin bagus karena kini batik nggak mesti bernuansa tua. Kecintaan cewek yang hobi nyanyi ini terhadap batik memang nggak jauh dari latar belakang keluarga yang merupakan pengrajin batik. Malahan sang buyut merupakan satu-satunya pendiri Yayasan Batik Priangan yang masih ada. ”Darah saya darah batik,” tutur Andena sembari tertawa. Kini di saat banyak mahasiswa mikirin calon kerjaan begitu lulus kuliah, Andena justu udah bikin lapangan pekerjaan. Bahkan nggak hanya bekerja sama dengan perajin batik Tasik, ia juga menjalin relasi bareng Cire-
B
: Hilman Hariwijaya & Zara Zettira ZR : 165 halaman : PT GPU, 1991
ELAKANGAN ini, berburu buku bekas jadi salah satu kegiatan favorit belia. Hehe, gimana enggak seneng ya, dengan uang Rp 15.000 aja, satu novel edisi lama dengan kondisi yang masih lumayan sudah bisa kamu dapatkan. Kayak minggu lalu nih, harta karun yang ditemukan belia adalah buku berjudul Rasta & Bella karya penulis remaja legendaris di tahun 1990-an, Hilman Hariwijaya dan Zara Zettira ZR. Ceritanya, di sebuah SMA elite di Jakarta, berkuasa seorang cewek bernama Bella. Pokoknya dia ini bak princess deh di sekolah. Punya kewenangan yang lebih dibandingkan dengan muridmurid lainnya. Suatu hari, sekolahan Bella kedatangan murid baru bernama Rasta. Cowok ini bukan tipe cowok kebanyakan kayak di sekolah Bella. Rasta ini senengnya ngelawan sama semua yang menurutnya berlawanan dengan pemikirannya. Serunya, Rasta ditempatkan satu kelas dengan Bella. Kebayang kan, Rasta yang digambarkan keren banget ini ngelawan Bella yang udah kebiasa berkuasa di sekolahnya tersebut. Suasana tambah panas karena Rasta yang ternyata superjail, ngambil
celana olah raga Bella yang berwarna merah mencrang dan celana tadi dikerek di tiang bendera! Kebayang kan, malu dan marahnya Bella kayak apa? Selanjutnya, dua orang musuh bebuyutan ini selalu berperang saling menjatuhkan satu sama lain. Selalu ada yang bisa dijatuhkan dari pihak Rasta atau Bella. Dan kalau kamu ngebaca dan ngerti bercandaan tahun 1990-an, mungkin kamu akan ngakak, tapi kalo nggak ngerti sih ya, tetep akan ngakak juga, hehehehe... Akankah ada saatnya dua orang ini berdamai dan melupakan perang yang pernah mereka mulai? Aduh, tampaknya nggak mungkin sih, secara dua-duanya tipe keras kepala dan nggak ada yang mau ngalah. Hehe, cari tau sendiri aja ya! Nggak usah meragukan kualitas bercerita dari Hilman Hariwijaya dan Zara Zettira ZR ini, deh.. Meski nulisnya barengan, kamu nggak akan ngerasa kalau novel ini dibikin sama dua orang berbeda karakter dan jenis kelamin. Hehehe, selamat mencari novelnya yaa.. ***
“She blew more smoke toward - Gillian Flynn, Gone Girl
me, a lazy game of cancer catch.”
tisha_belia@yahoo.com