Epaper Belia 28 November 2017

Page 1

17

SELASA (PAHING) 28 NOVEMBER 2017 9 RABIUL AWAL 1439 H MULUD 1951

LEMBARAN KHUSUS REMAJA Facebook: www.facebook.com/beliapr

Twitter: @beliapr

E-mail: belia@pikiran-rakyat.com

Lebih Enak Belajar di Sekolah Atau Belajar Online?

tanya mengenai upaya peningkatan kualitas guru. Selain itu, kurikulum sekarang juga memberikan sistem pengajaran tingkat tinggi dengan memanfaatkan teknologi yang mumpuni dan terpadu untuk menyelesaikan suatu masalah. Nah biasanya nih, guru selalu menyelipkan dampak positif dan negatif agar siswanya melek terhadap hal yang baru. Terus nih supaya siswanya juga dapat berinteraksi antarsesama maupun masyarakat. Belia juga ngobrol sama pengamat pendidikan, Pak Dwi Subawanto yang mengatakan bahwa meskipun saat ini banyak penyedia bahan ajar di internet, tetap saja peran dari guru tidak dapat digantikan sepenuhnya. Jika dilihat, saat ini website-website yang berisi pelajaran dan juga konsultasi via online itu posisinya baru sebagai pelengkap. “Ibaratnya seperti bimbel lah itu, atau malah lebih sederhana, karena kalau di bimbel tetap ada interaksi langsungnya. Bagaimanapun interaksi tatap itu berbeda dengan online ya. Kalau bertemu langsung itu ada dialog, guru bisa mengevaluasi dan membimbing dari setiap aspek, tidak hanya dari pelajaran saja, tapi dari etika dan sebagainya,” tutur Pak Dwi. “Peran guru tidak akan bisa digantikan karena guru bukan sekadar pengajar yang memberi bahan ajar (materi pelajaran sekolah) tapi guru juga pendidik. Nah mendidiknya ini, internet nggak akan bisa menandingi. Tapi guru juga harus mengejar teknologi. Supaya ada penyegaran dan nggak ketinggalan sama siswanya. Ssyukur-syukur dari pemerintah juga memfasilitasi, misalnya ada pelatihan IT. Kalau tidak pun ya bisa inisiatif belajar sendiri,” tambah Ketua Forum Orang Tua Siswa Kota Bandung ini. Kalau dari sisi gurunya sendiri nih, belia nanya sama Bu Fransiska. Ibu yang mengajar mata pelajaran Sosiologi ini bilang, kegiatan belajar mengajar atau KBM itu merupakan kegiatan dua arah, melibatkan guru dan siswa. Nggak bisa tuh cuma satu pihak aja yang berperan tapi butuh kontribusi dari keduanya. Guru bertugas memberikan pelajaran dan mendidik siswa, sebaliknya siswa menerima yang diberikan guru dengan baik. Terus pas disinggung tentang beberapa kasus antara siswa dan guru, Bu Fransisca bilang kalau sebenarnya apa yang dilakukan guru itu sematamata niatnya pasti untuk kebaikan siswa. “Kalau guru menegur atau memberi hukuman itu tentu ada alasannya, tidak mungkin tiba-tiba saja. Mungkin karena memang ada kesalahan dari siswa atau sikap siswa yang kurang baik. Tapi itu juga ada batasnya, teguran atau hukuman yang diberikan tentu harus sesuai porsi dan dalam koridor yang mendidik, bukan karena benci. Tidak boleh lagi ada kekerasan pada siswa, apalagi seperti (video) yang ramai itu ya. Para guru juga harus jadi teladan yang baik dan introspeksi diri. Sebaliknya siswa juga harus menghormati dan menghargai guru. Intinya kalau siswa baik, guru juga pasti baik,” ujar Bu Fransisca. Nah, sekarang coba kita tanya yuk pendapat dari Belia yang merupakan seorang murid dan juga Duta Bahasa Pelajar 2017, yaitu Elisabeth Meliana! “Tentu guru masih sangat dibutuhkan soalnya walaupun banyak ilmu yang bisa didapat dari internet, guru kan pengganti orangtua di sekolah, jadi nggak hanya sebatas memberi ilmu buat kita, tapi juga ngajarin kita buat lebih disiplin, tanggung jawab dan ngajarin berbagai pelajaran hidup gitu dari pengalaman mereka sendiri” jawabnya saat ditanya tentang peran guru di sekolah. Elisabeth juga menjelaskan mengenai interaksi antara guru dan murid, “terus menurut aku yang perlu ditingkatkan dari guru- guru itu supaya lebih bisa mengerti keadaan muridnya dan nggak memaksakan keinginan karena tiap murid pasti punya kemampuan di bidangnya masing- masing. Murid- murid juga harus lebih menghargai dan menghormati guru-gurunya sebagai orangtua mereka juga di sekolah.” Waaahh, setelah mendengar semua penjelasan dan pendapat di atas, kalo menurut Belia sendiri gimana nih?*** Tim Belia

Vira Indah Amelia, SMAN 2 Majalengka KALO aku pribadi penting banget peran guru itu karena tetep aja lebih ngerti ilmu yang disampain guru daripada internet. Cuma bedanya mungkin kalo sama guru itu lebih terbatas kalo internet bisa sepuasnya. Terus juga kalo sama guru kan kita bisa bertatap muka langsung, kalo ada yang nggak ngerti bisa nanya langsung dan dijelasin langsung, beda sama internet yang sebatas dunia maya kalopun kita gangerti kan susah buat nanyanya ujung-ujungnya nanya ke guru juga. Nirvana Bayu Destiara, SMAN 2 Majalengka TENTU saja guru masih memegang peran penting dalam pembelajaran, karena pendidikan tidak hanya teori tapi juga harus based on action, harus ada contoh dalam bentuk tindakan yg mana internet tidak mungkin memberikannya. Bedanya di internet semua tersedia tinggal search langsung keluar dan itu menumbuhkan budaya gampang menyerah karena kita terbiasa melakukannya segalanya dengan mudah, kalo di sekolah kita harus nyari di buku, buka halaman demi halaman dan secara gak langsung kita bakal ngebaca sesuatu didalamnya dan menambah pengetahuan. Dessylva Maharani S, SMPN 2 Cileunyi MENURUT saya peran guru di sekolah masih penting, internet memang mudah di akses dimana saja dan kapan saja tetapi tentunya kita harus mempunyai fasilitas untuk mengakses ke internet dan tidak semua orang bisa mengakses internet, dan menurut saya jika di sekolah guru lebih bisa menjelaskan secara detail dan mudah diserap oleh otak daripada belajar melalui internet dan jika belajar dengan guru langsung kita lebih mudah bertanya jika ada yang tidak dimengerti berbeda dengan belajar melalui internet.***

Instagram: beliapr

OLA sobat Belia! Gimana nih kabarnya di minggu terakhir bulan November? Semoga selalu baik ya! Oh, iya nih! Selamat hari guru 25 November 2017, untuk bapak dan ibu guru dari kru belia, hehe! Ngomong-ngomong soal guru nih, masih penting nggak sih peran guru dengan teknologi yang semakin canggih sekarang ini? Soalnya, setiap siswa saat ini udah pada punya gawai masing-masing. Dan dengan mudahnya siswa juga bisa belajar melalui internet. Tapi ternyata nih, menurut Pak Abur Mustikawanto selaku perwakilan pihak dari Dinas Pendidikan, beliau menyatakan bahwa peran guru di sekolah masih sangat dibutuhkan. Pasalnya untuk menjadi seorang guru tuh bukan sekedar mengajar sebuah materi. Guru pun dapat mendidik siswanya menjadi sosok orang yang santun dan berguna bagi masyarakat. Mantap memang nih! Kru belia juga sempet ngobrol nih sama salah satu orang tua murid. Namanya Bu Ima. Bu Ima ini gengs, anak-anaknya masih sekolah di tingkat SMP dan SD. Kalau ditanya soal peran guru, menurut Beliau sih masih sangat penting dan nggak terganti. "Tetep masih perlu peran guru karena anak-anak kan harus ada yang ngebimbing secara langsung. Kalau guru-guru zaman sekarang sudah lumayan canggih ya, beberapa udah bisa dorong anak buat makin berprestasi dibantu pake internet," ungkap Bu Ima. “Mereka harus terus belajar dan harus mengerti perkembangan teknologi terkini. Jadi sifat guru itu harus curious terhadap hal baru dan dapat mengadopsinya lalu mengajarkan dengan sistem High Order Thinking Skills (HOTS),” ungkap Pak Abur saat di-

H

winniekellyp18@gmail.com

FOTO: ISTIMEWA

STOP BULLYING!

B

ISTIMEWA ERKEMBANGNYA sebuah teknologi ternyata berdampak positif dan negatif. Nah hal ini juga tergantung dari usernya sendiri, apakah ingin digunakan untuk hal positif atau negatif. Tapikan apa keuntungannya sih pake teknologi dipake hal yang kurang berfaedah? Siswa zaman now udah pada pegang gadgetnya, berbeda dengan zaman 90-an yang lebih asik dengan permainan tradisional. Nah ternyata banyak banget hal negatif yang terjadi di kalangan pelajar dengan adanya teknologi. Di mana seperti pemberitaan diberbagai media yang mana ada pelajar melakukan bullying terhadap temannya dan diabadikan momen tersebut dengan sebuah video. Alhasil tragedy tersebut tersebar luas di kalangan masyarakat. Hal ini malah akan membuat masyarakat mencaci maki yang telah dilakukan tersangka. Selain itu, pelajarnya sendiri juga kurang memanfaatkan gadgetnya sesuai kebutuhan. Bukan hanya masalah siswa dengan siswa nih, ada juga permasalahan antara kekerasan guru terhadap siswa. Inilah yang menjadi sebuah perseteruan karena ada dua kubu yang diperdebatkan. Entah hal ini sebagai kenakalan yang terjadi pada siswanya sendiri atau mungkin guru tersebut memiliki suatu masalah yang menyebabkan pelampiasan terhadap murid. Namun semakin ke sini tuh kejadian kaya gitu udah semakin berkurang. Hal ini disampaikan oleh Pak Abur selaku perwakilan Dinas Pendidikan Jawa Barat bahwa tingkat kekerasan guru terhadap murid atau bullying siswa sudah semakin berkurang. Menurut Pak Abur terjadinya sebuah kekerasan antara siswa dan siswa disebabkan kurangnya penerapan kegiatan di sekolah dan keagamaan yang diterapkan kepada murid sehingga terjadi seperti hal itu. Untuk kekerasan guru terhadap siswa ini menurut Pak Abur disebabkan masih kurang pahamnya UU mengenai HAM. Maka, Dinas Pendidikan sendiri terus menyosialisasikan mengenai HAM bagi siswa maupun gurunya melalui Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS). So, kampanyekan antikekerasan di lingkungan pendidikan. Tak ada manfaat yang didapatkan kalo kalian melakukan bullying ataupun melakukan hal negatif. Hal itu malah akan membuat kalian rugi sendiri. Tetep di jalan yang positif dan semangat terus ya sobat Belia!***

Reginaheryadi.rh@gmail.com

Education is the key to success in life, and teachers make a lasting impact in the lives of their students - Solomon Ortiz

18> Skul: SMK Taruna Sakti Purwakarta

18> Review: justice league

19> Ensiklobelia: Mengenal Hari Guru Nasional 19> Aksi: Belajar Demokrasi Ala SMPN 4 Purwakarta

19> Aksi: Messa Al-Ma’soem 2017

19> Aksi: Creamy 2 SMA Darul Hikam

19> Chat: Anissa Fauziyyah


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.