Belia 170614

Page 1

19

SELASA (PAHING) 17 JUNI 2014 19 SABAN 1435 H REWAH 1947

Facebook: www.facebook.com/beliapr

Twitter: @beliapr

E-mail: belia@pikiran-rakyat.com FOTO: DOK. PANITIA

AGI yang udahan masa sekolahnya di SMA, biasanya pada bikin acara barengan yang bakal jadi momen enggak terlupakan seumur hidup. Selain wisuda, beberapa sekolah juga bikin prom night. Misalnya SMAK 1 BPK Penabur Bandung yang baru aja menggelar prom night di Hotel Aston Primera, Jalan Dr. Djunjunan, Pasteur, Bandung, Sabtu (14/6/2014). ”Prom memang nggak wajib, tapi kalau enggak ada, acara yang bisa menyatukan angkatan apa dong. Nah kebetulan di sekolah kan ada kelompok reguler IPA, IPS, dan billingual, jadi prom ini semacam hasil usaha kami barengan yang bikin kompak,” ujar Alvin Novaldo selaku panitia. Beberapa bulan sebelum acara, mereka udah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang, termasuk menyebar angket untuk para siswa yang jago di bidang masing-masing, salah satunya best pianist. Persiapan lain seperti rapat voting, cari dana, penentuan lokasi dan EO juga dilakukan secara mandiri. ”Prom night ideal itu enggak perlu mewah karena yang penting suasana kompaknya tetap terasa dan bisa terus diingat,” ucap Alvin. Bu Swiling, guru matematika SMAK 1 BPK Penabur Bandung menganggap wajar remaja yang antusias bikin prom night. Selain ajang terakhir kumpul bareng teman sekolah satu angkatan, gelaran ini juga bisa bikin kesan enggak terlupakan. ”Saya cukup dekat dengan mereka dan tahu betapa lelah perjuangan belajar untuk dapat nilai terbaik. Kehadiran kami sebagai guru di sini juga sebagai apresiasi terhadap apa yang telah mereka kerjakan untuk bergembira bersama. Semoga masa indah ini berlanjut ke masa depan dan enggak putus persahabatan,” ungkapnya.

B

Quality time Menurut Martiana, prom itu selain sebagai ajang ”dandan cantik” juga sebagai quality time terakhir bersama teman-teman seangkatannya sebelum berpencar melanjutkan masa depan masing-masing. Prom juga ajang refleksi perjalanan mereka selama tiga tahun di SMA. ”Buat puas-puasin senengseneng sama temen SMA, bisa nostalgia juga nonton film yang nampilin kegiatan kita selama sekolah. Bikin kangen. Abis lulus kan dijamin bakalan susah banget ngumpulin lagi anak-anak buat acara semacam ini,” kata cewek yang baru lulus dari SMAN 11 Bandung ini. Lain lagi kata Bayu Herdiansyah. Mahasiswa Unpad yang dulunya sekolah di SMAN 16 Bandung ini bilang ada satu hal yang paling dia inget tentang prom nightnya. ”Ya dulu sih biasa aja promnya standar kayak pesta-pesta gitu, ada bintang tamunya juga tapi lupa siapa. Dress codenya juga gak macem-macem tapi yang paling berkesan dari prom sih soalnya itu tuh momen terakhir kita buat bareng-bareng sama temen SMA. Sama satu lagi, dulu saya pikir prom itu saat-saat terakhir buat ketemu kecengan makanya wajib dateng banget,

Mengambil Berkah Piala Dunia

P

Indeks:

ERHELATAN Piala Dunia 2014 di Brasil sudah dimulai. Hampir di seluruh bagian dunia turut menyambut gembira perhelatan ini. Para pecinta olah raga sepak bola tentu akan sangat antusias untuk mendukung tim kesayangannya. Dan kebetulan sekali jika perhelatan ini bertepatan dengan liburan akhir semester sehingga para pelajar yang juga penggemar bola akan tenang mengikuti pertandingan demi pertandingan tanpa tuntutan esoknya harus masuk sekolah. Sebenarnya dari situasi ini, yaitu digelarnya Piala Dunia saat libur sekolah, kita bisa mengambil kesempatan mendapatkan sedikit tambahan uang untuk tabungan kita. Sambil mengisi liburan kita agar waktu liburan betul-betul termanfaatkan seoptimal mungkin, sambil tetap asyik mengikuti berbagai pertandingan. Kita bisa mengasah daya kreativitas kita dalam mengolah berbagai pernak-pernik yang berhubungan dengan Piala Dunia lalu menjualnya. Bukankah kurang seru rasanya jika kamu menjadi pendukung suatu tim tapi tidak memiliki pernak-pernik yang berhubungan dengan tim kesayanganmu? Carilah barang-barang yang cukup sederhana tetapi mudah disulap atau dipoles menjadi sesuatu yang cukup berkesan lalu kita jual pada kawan, kerabat, atau siapa pun, dengan harga yang bersaing agar barang kita mudah terjual. Seperti memoles alat-alat makan mulai dari sendok, gelas atau mug, bahkan piring sekalipun, yang bisa kita poles dengan identitas dari tim-tim yang berlaga di Piala Dunia. Tentu orang-orang akan senang menggunakan alat-alat makan yang bergambar identitas tim kesayangannya saat mereka makan, terutama saat mereka makan sambil menyaksikan beragam laga di Piala Dunia. Atau sambil mengasah kreativitas, kita pun bisa sambil melakukan recycle terhadap sampah. Misalnya compact disc (CD) yang sudah rusak dan tidak terpakai lagi bisa kita poles identitas suatu tim lalu dijadikan untuk latar belakang jam weker untuk membantu membangunkan pemiliknya di jamjam pertandingan bola yang ia kehendaki. Atau jika kamu tak pandai melukis, kamu bisa bekerja sama dengan para pemilik usaha jersey tim bola, pengusaha tas-tas unik bergambar identitas suatu tim, pengusaha sepatu lukis, atau pengusaha syal, pengusaha cookies, untuk ikut memasarkan produk-produk mereka yang bergambar tim bola dunia melalui jejaring sosial yang kamu miliki. Kamu bisa mengambil sejumlah untung dari kesepakatan dengan para pemilik usaha tersebut. Atau buat kamu yang hobi mengolah foto, kini banyak software yang memungkinkan kamu mengolah foto sedemikian rupa sesuai dengan keinginanmu. Kamu bisa menawarkan jasa mengedit foto dengan editan bernuansa Piala Dunia. Dan masih banyak lagi peluang usaha yang bisa kamu manfaatkan dari momen Piala Dunia ini yang bertepatan dengan liburan sekolah. Ibarat pepatah ”sambil menyelam minum air”, kamu pun jadi bisa mengisi liburan dengan suatu kegiatan positif sambil tetap menikmati beragam laga Piala Dunia, dan kamu pun bisa memperoleh sejumlah uang untuk menambah tabunganmu. Peristiwa yang penuh berkah bukan?***

WM Fahrezi, kelas VIII, SMPN 30 Bandung

hahaha,” kata Bayu. Menurut Bu Novita dari SMA Darul Hikam, prom night memang jadi hal penting bagi remaja sebagai ajang babarengan terakhir kali, tetapi sebenarnya bisa pakai alternatif lain, misalnya syukuran, liburan, atau doa bareng menjelang ujian SBMPTN. ”Acara muhasabah juga baik untuk perpisahan agar masing-masing pribadi bisa menyadari kekurangan dirinya selama ini. Selain itu juga untuk perbaikan demi mencapai citacita,” tuturnya. Bu Novita menyarankan, bagi yang ingin bikin prom night untuk lebih memperhatikan lagi susunan acaranya. ”Jadikan prom night itu bermanfaat dan enggak terkesan hura-hura, apalagi sampai bersifat negatif. Selalu sisipkan nilai-nilai kekeluargaan dan religi agar tali silaturahmi tidak terputus hanya sampai jenjang SMA,” ucap guru bahasa Indonesia ini. *** dhianynadya@gmail.com siswanti.hanifa@yahoo.co.id destarimahalaksmi@ymail.com

Bikin Tema Unik N

GOMONG-NGOMONG, buat a night to remember itu apa aja sih yang harus disiapin panitia? Pertama, yang harus kita punya adalah tema. Kebanyakan prom mengambil pesta dansa seperti di film-film Amerika untuk jadi tema. Kalau kalian memang kepengen ngerasain gimana sih hebohnya ke pesta dansa dengan cewekcewek bergaun serba ”wah” dan cowok-cowok bertuksedo atau berjas, tema ini boleh diambil. Boleh juga sedikit dimodifikasi menjadi tema ”Hollywood Night” atau ”Awarding Night” dengan menambahkan gelaran karpet merah dan Wall of Fame di pintu masuk. Bosan dengan tema itu? Masih banyak tema yang bisa kita angkat. Salah satunya tema yang Indonesia banget, semua yang datang wajib berdress code kain Indonesia. Selain makin cinta budaya, tema ini juga menuntut kreativitas kita. Misalnya kita bikin gaun dari kain songket berwarna cerah atau kain batik yang motifnya modern. Kalau masih pengen yang lebih unik, bisa coba tema ”Arabian Night”, ”Indian Night”, bahkan ”Hawaiian Night”. Sesuai dengan namanya, tentu tema-tema tersebut menuntut dress code, dekorasi, serta makanan yang harus sejalan dengan tema. Enggak mungkin dong kita lagi ngadain ”Arabian Night” tapi makanan yang tersaji bakso tahu, spaghetti, atau nasi tumpeng. Kalau tema udah dapet, saatnya mewujudkannya jadi prom yang kita impikan! Untuk itu kita butuh orang-orang yang melaksanakannya alias panitia. Biasanya panitia terdiri atas anak-anak yang baru lulus itu sendiri, walaupun gak jarang dibantu juga sama adek kelasnya atau minta bantuan event organizer. Itu tergantung kebijakan dan keputusan masing-masing. Dhea yang dulu pernah jadi panitia prom di sekolahnya cerita, waktu tahunnya dia lulus, prom yang mereka bikin terhitung standar dan enggak macem-macem. Alasannya, tujuan mereka bikin prom itu bukan sebagai ajang heboh-heboh tapi beneran ajang kumpul

20> Skul: SMP Negeri 1 BBC Purwakarta

21> Aksi : - Self Revolution Vol. 1 - Workshop Anti KorupsI

seangkatan. ”Kita dulu bayar promnya enggak mahal-mahal, biar semua bisa mampu ikutan. Masa-masa gitu kan lagi banyak banget pengeluaran. Terus kita juga ada subsidi silang, temen yang cukup berada itu bayarnya beda, buat nutupin yang gak mampu. Kita sih balik lagi aja ke esensi prom itu buat apa,” katanya. Wah... bisa ditiru nih guys. Ada pula cerita Rezi, mahasiswa Unpas lulusan SMAN 12 Bandung ini bercerita tentang bagaimana rasanya membuat prom night. ”Serulah pokonya. Walaupun pertamanya pada kekeuh-kekeuhan pengen tema ini lah, itu lah, tapi akhirnya bisa sepakat. Sukarela aja jadi panitia, itung-itung ngisi waktu sebelum ujian masuk perguruan tinggi juga kan. Acaranya jadi ngena banget soalnya disiapin sendiri. Kalau ditanya apa yang paling penting buat bikin prom, kreativitas sama komitmen, soalnya udah musim liburan juga kan, biasanya panitia suka kegoda buat ilang-ilangan,” tuturnya. Kerja sama antardivisi juga wajib diperhatikan karena semua elemen mesti berjalan baik agar hasilnya sesuai dengan yang diinginkan. Misalnya divisi humas harus menjadi penghubung antara para siswa dan orangtua, menyebar undangan, juga mengurus perizininan. Divisi dekorasi pastinya berperan untuk menyulap tempat acara agar sesuai dengan tema yang diusung. Anak-anak transportasi juga gak kalah sibuk nganter panitia lain ke sana sini. Buat referensi atau sekadar hiburan menjelang prom night, Belia punya satu film yang cocok nih, judulnya ”Prom” karya sutradara Joe Nussbaum. Film remaja ini bercerita tentang bagaimana Nova yang menjabat sebagai ketua panitia prom di sekolahnya mempersiapkan malam besar tersebut. Ditambah menjelang hari H banyak banget masalah yang menimpa Nova, mulai dari gudang penyimpanan dekorasi yang kebakaran dan ah, pokoknya tonton aja sendiri, ya! ***

Agatha Caecaria, SMAK 1 BPK Penabur Bandung ENGGAK cuma megah dan elegan, tapi juga ada partisipasi dari anak-anak dan guru. Jadi enggak hanya pesta karena bisa have fun bareng untuk masa terakhir di SMA bareng siswa dan guru. Ini memang simbolis aja, tapi semoga bisa jaga kebersamaan dan persahabatan selamanya.

Wiliam Alexander, SMAK 1 BPK Penabur Bandung PROM night ideal itu acaranya ada semacam prosesi juga dan bisa dinikmati bersama sebagai terakhir kalinya. Kita juga bisa mencurahkan semua isi hati yang belum tersampaikan. Meskipun nanti juga masih bisa ketemu, tapi ya inilah asyiknya.

Tania Maria, SMAK 1 BPK Penabur Bandung TENTU saja yang seru bukan sekadar pesta, tapi juga data maknanya. Ke depan sih saya berharap kami tetap saling kontak dan tukar kabar meskipun masa SMA udah berakhir. *** siswanti.hanifa@yahoo.co.id destarimahalaksmi@ymail.com

Quotes EVERY NEW BEGINNING COMES FROM SOME OTHER BEGINNING'S END -

Closing Time by Semisonic

dhianynadya@gmail.com

21> MusicTerritory: Konser Dissonant Nation 21> EnsiklObelia: Tradisi Prom Night

Prom Night Ideal Itu Kayak Apa?

22> Review:

22>Chat: David Manuhutu


20

BBC

SELASA (PAHING) 17 JUNI 2014 19 SABAN 1435 H REWAH 1947

FOTO: KEKE

SMP Negeri 1 BBC Purwakarta

Bukan Sembarang BC? Apa sih itu? Channel berita Inggris? Nama organisasi masyarakat di Bandung? Weits… jangan salah! Kalau ngomongin BBC di Purwakarta, dijamin orang-orang langsung ngeh bahwa yang dimaksud adalah Babakan Cikao. Nah, di Babakan Cikao ini terdapat SMP yang cukup eksis, yaitu SMP Negeri 1 BBC. Sekolah yang satu ini punya banyak keunikan dan hal yang membanggakan loh! Arif Bayu Jati Triyuda yang akrab dipanggil Pak Arif selaku Wakasek Kurikulum sekolah ini berbagi cukup banyak cerita soal serba-serbi SMP Negeri 1 BBC. SMP Negeri 1 BBC punya sejarah yang cukup panjang. Bahkan sekolah ini sempet ”nebeng” bangunan di sekolah lain sebelum akhirnya punya bangunan sendiri. Pak Arif bercerita, dulunya sekolah ini enggak bernama SMP Negeri 1 BBC melainkan SMP Negeri 4. Namun, berdasarkan UU Otonomi Daerah Tahun 2000, seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Purwakarta harus disesuaikan dengan kecamatan tempatnya berdiri. Voila, resmilah sudah sekolah ini berganti nama menjadi SMP Negeri 1 Babakan Cikao. Bicara soal prestasi akademik, Pak Arif mengungkapkan bahwa menorehkan prestasi bukanlah perkara mudah. Meskipun demikian, SMP Negeri 1 BBC bersama para guru dan muridnya tak pernah berhenti berusaha. ”Yang paling utama dilakukan adalah mendongkrak partisipasi para siswa di berbagai lomba.

B

Retno Fifi Yolanda, VIII F CEWEK manis ini sudah mulai banyak berkegiatan dan berprestasi sejak duduk di bangku SD. Sejak masuk SMP Negeri 1 BBC, Retno bergabung dalam ekskul paskibra. Ia pun pernah ambil andil dalam lomba paskibra tingkat kabupaten dan membawa pulang gelar Juara Bina 3. Retno memilih untuk bergabung dengan tim paskibra SMP Negeri 1 BBC tak lain karena pengen mewujudkan mimpinya suatu hari jadi bagian dari paskibraka. Retno pun mengaku mendapat banyak pelajaran berharga dari paskibra, terutama soal kedisiplinan. Pssst... cewek satu ini pelajaran favoritnya matematika, loh! Katanya sih alasannya karena memang dia doyan mengasah otak!

Fajar Nursyamsi, VIII C

dilakukan adalah a m ta u g n li a p g n “Ya ipasi para siswa is rt a p k ra k g n o d n me restasi tentu akan P . a b m lo i a g a rb e di b ian.” menyusul kemud

FAJAR dikenal di SMP Negeri 1 BBC karena prestasinya di mata pelajaran pendidikan agama Islam alias PAI. Belum lama ini, Fajar mewakili sekolahnya untuk berkompetisi di lomba cerdas cermat PAI. Lomba tersebut bukan yang pertama kali loh buat Fajar! Sejak SD pun ia pernah mengikuti berbagai lomba di antaranya lomba tahfiz dan IPS. Ia pun katanya enggak sabar menunggu kesempatan lain bertanding di sebuah lomba. Bagi cowok yang hobinya main bola ini, setiap perlombaan pasti memberi pengalaman baru dan teman baru pula. Oh ya, ketika ditanya alasan Fajar menggemari PAI, ia bilang kalau ayahnya memang memperkenalkan Islam sejak ia masih kecil, ia pun hingga kini aktif dalam kelompok Ikatan Remaja Masjid. hanifauziaramadhani@gmail.com

Prestasi tentu akan menyusul kemudian,” ujar Pak Arif. Terbukti, usaha ini membuahkan hasil karena berbagai prestasi telah terukir dari berbagai lomba dan olimpiade di berbagai mata pelajaran seperti bahasa Inggris, matematika, IPA, dan IPS. Enggak hanya di bidang akademik, SMP Negeri 1 BBC juga sudah menorehkan berbagai prestasi di bidang nonakademik loh! FYI, sekolah ini punya sejumlah ekskul yang bisa dipilih untuk diikuti oleh seluruh siswanya. Di antara sekian banyak ekskul, panahan, basket, paskibra, seni tradisional, dan pencak silat merupakan ekskul unggulan. ”Ekskul-ekskul lain selain itu meskipun prestasinya belum menonjol tetap dilaksanakan sebagai ajang kreativitas dan penyaluran minat serta bakat,” tutur Pak Arif. Selain prestasi, hal lain yang diutamakan di sekolah ini adalah yang berkaitan dengan agama Islam. Dari mulai pembacaan asma’ul husna bersama, tadarus dan membaca terjemahannya, sampai salat Duha berjemaah diprogramkan di SMP Negeri 1 BBC. Oh ya, setiap Jumat pagi di sekolah ini ada semacam siraman rohani yang diisi oleh para guru. Enggak hanya itu, masih banyak lagi kegiatan lainnya yang berhubungan dengan keagamaan. Karena intensnya kegiatan keagamaan di sekolah ini, secara enggak langsung para siswa pun terdorong untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai lomba yang berkaitan dengan agama seperti ceramah dan kaligrafi. ***

Ekskul Panahan Siap Bertempur!

K

ALAU ditanya tentang satu ekskul yang paling membanggakan di SMP Negeri 1 BBC, jawaban semua warga sekolah ini pasti kompak. Yep, panahan jawabannya! Olah raga yang sudah eksis sejak berribu tahun lalu ini memang bukan olah raga yang bisa dibilang lazim untuk dijadikan ekskul di suatu sekolah. Oleh karena itu, SMP Negeri 1 BBC boleh berbangga hati karena punya ekskul yang satu ini. Pssst… se-Kabupaten Purwakarta, sekolah ini satusatunya yang punya ekskul panahan loh! Well, enggak hanya eksistensinya yang membanggakan. Prestasi ekskul panahan SMP Negeri 1 BBC pun enggak bisa dipandang sebelah mata. Pak Ayi Tatang, pelatih panahan yang juga merupakan Pembina OSIS SMP Negeri 1 BBC berbagi cerita tentang ekskul panahan ini. Ternyata enggak mudah loh

hanifauziaramadhani@gmail.com

perjalanan yang ditempuh SMP Negeri 1 BBC demi membangkitkan ekskul ini. Siswa siswi SMP Negeri 1 BBC yang berminat mengikuti ekskul panahan tentu cukup banyak. Mereka pun mulai latihan dari nol karena sebelumnya sama sekali belum pernah mengenal apa itu panahan. Dengan giat berlatih, akhirnya ekskul panahan ini mampu mengukir prestasi di berbagai jenjang. Tim panahan sekolah ini pun sudah lolos kualifikasi Porda. Wow! Meskipun demikian, ekskul panahan di SMP Negeri 1 BBC masih kekurangan tenaga pelatih juga sarana dan prasarana yang memadai. Wah, sayang sekali ya… padahal obviously ekskul yang satu ini sangat potensial untuk berprestasi lebih tinggi lagi! Kita doakan aja, semoga perhatian pemerintah segera tercurah pada benih-benih prestasi yang sudah terlihat ini. ***

Scoring Film, Bukti Bahwa Musik Adalah Elemen Penting

B

ULAN puasa segera tiba nih! Biasanya kamu munggahan ke mana dan bareng siapa aja? Sok kirimin opini dan cerita Belia yang paling seru dan enggak bokis ke Redaksi belia, paling lambat hari Jumat (20/6/2014) ke Kantor Redaksi ”Pikiran Rakyat” Jln. Soekarno-Hatta No. 147 Bandung. Bisa juga lewat e-mail ke: belia@pikiran-rakyat.com. Inget, yang bukan pelajar dilarang ambil bagian! Opini yang dimuat melalui e-mail mendapat merchandise dari Pikiran Rakyat. (Hub. Bag. Marcomm Jln. Asia Afrika No. 77 Bandung) dengan menunjukkan kartu pelajar. Jangan telat ngirimnya ya!***

Rencana Liburan reginaesther20@gmail.com DUH mau ngapain yaa, jujur belum ada rencana pasti nih. Sepertinya liburan kali ini bakal memperbanyak family timenya deh dalam artian liburan di rumah aja hehe.... Secara kan selama sekolah sok sibuk gimanaaa gitu jadi lebih banyak waktu di sekolah daripada di rumah. Tapi kalau temen-temen di sini ada yang mau ngajakin saya liburan, yaaa bolehlah :).

Angela Deviliana S, XII AK 1 SMKN 13 Bandung LIBURAN kali ini mau dipake buat survey tempal PKL tahun depan, dan berhubung Angel suka berorganisasi jadi liburannya mau dipakai kumpul sama temen-temen buat bikin acara baru. Rencana yang pingin banget buat terlaksana itu liburan sama keluarga lengkap, terakhir itu terjadi 7 tahun yang lalu. Semoga tahun ini bisa terjadi lagi. Amin.

Pengumuman BUAT Belia yang tulisannya dimuat (Inspirasi, Selancar, Cerpen Keren, dan Insight), kalo mau ngambil honor silakan kirimin nomor rekening, nama pemilik rekening, dan nama Bank. Sertakan scan-an identitas berupa KTP atau Kartu Pelajar. Nanti honor tulisannya kru belia transfer rekening bank tersebut. Jangan lupa, tulis juga tulisan yang dimuat apa, siapa nama penulisnya, terbitnya di belia edisi berapa.

Nathania Amelia Pangestu, VIIF/34, SMPK 5 BPK PENABUR BICARA tentang liburan kenaikan, kalau untuk saya dan keluarga seperti biasa melihat waktu yang tepat, lagipula ayah saya tetap harus bekerja, oleh karena itu liburan kami cukup dengan pergi berenang bersama dan berkunjung ke rumah nenek. Buat saya, liburan tidak perlu yang jauh dan mahal, karena apa? Di akhir dan awal semester sekolah banyak sekali biaya administrasi yang harus diselesaikan. Lebih baik dahulukan yang penting daripada menunda kewajiban kita :D.

Adi Yusuf, SMK Persis 02 Bandung KALAU saya, liburan enggak ke mana-mana cukup di rumah, daripada enggak ngapa-ngapain lebih baik membaca di rumah, sambil mengisi kegiatan yang lain. Meskipun agak ngebosenin setidaknya kita bisa mengisi liburan dengan hal yang positif.

Theodorus Melvin, SMP BPK Penabur Holis Bandung LIBURAN sekolah ini aku belom punya rencana ke mana, tapi aku sih pengennya liburan ke Jawa Timur tepatnya ke Kota Batu. Di Kota Batu ada Jatim Park 2, di dalamnya ada Batu Secret Zoo, Museum Satwa, dan yang baru ada Museum Transportasi. Pasti asyik tuh jalan-jalan ke museum. Selain itu bisa juga memetik apel sendiri di Agro Wisata Kusuma. Satu lagi, ke Gunung Bromo menikmati matahari terbit di Bromo, dengan hawa dinginnya.... Hmmmmm libur tlah tiba.... Hore... hore... hore....***

WWW.USMAGAZINE.COM

S

CORING film menjadi departemen yang sangat penting dalam dunia perfilman. Ketika musik mulai bergabung dengan visual bergerak, pembangunan atmospheric semakin kuat dan membentuk banyak pengalaman ketika menontonnya. Komposer musik untuk film memiliki banyak jenis dan gaya musik, biasanya selalu disesuaikan dengan suasana film. Scoring film menjadi profesi yang sangat menarik karena akan secara langsung berhubungan dengan director dan melibatkan banyak orang untuk kolaborasi. Scoring film pun bisa menjadi identitas suatu film, di mana ”My Heart Will Go On” yang ditulis oleh James Horner menjadi identitas untuk film Titanic, misalnya. Scoring film merupakan ele-

men lain yang menjadi kekuatan pada suatu film atau cerita. Hal ini akan berhubungan dengan bisnis dan industri pemutaran serta penjualan film, atau bahkan album soundtrack sekalipun. Sejak tahun 1950-an, ketika perkembangan musik pada elemen electronic mulai memasuki departemen orkestra, penggunaan hybrid orchestral dan musik electronic mulai menghiasi film-film, khususnya sci-fi. Apa lagi ketika teknologi digital dan audio sampling mulai berkembang, banyak film dengan budget rendah mengerjakan dan membuat scoring film dengan menggunakan music composition software. Banyak composer menyambut perkembangan teknologi ini begitu positif.

hanifauziaramadhani@gmail.com

Music score tidak sama dengan soundtrack atau original pop song, biasanya music score cenderung tanpa lirik dan mendukung suatu adegan dalam film. Beberapa composer memulai proses kreatifnya pada saat editing film atau bahkan sesudah film selesai diedit. Tidak menutup kemungkinan, composer membuat draft pada saat shooting film. Kerja sama antara composer dan film maker sangat menarik, banyak film yang mengalami editing juga dengan menyesuaikan pada alur musik, seperti film ”Koyaanisqatsi” dan ”Powaqqatsi” karya Godfrey Reggio yang menyesuaikan beberapa adegannya dengan alur musik yang diciptakan oleh Philip Glass. Menarik sekali melihat alur kerja ini, scoring film menjadi sesuatu yang penting, mampu menutup beberapa kekurangan dari departemen visual, bahkan memberikan kekuatan suasana dari suatu adegan, menjadi mencekam, menjadi romantis, menjadi senang, atau menjadi semangat. Indra pendengaran memiliki respons yang sangat luas dibandingkan dengan indra penglihatan, dan ketika kedua indra tersebut mengalami proses respons yang sama terhadap dua sumber, audio dan visual, semakin banyak pengalaman dan pesan baru yang dirangsang oleh otak. Peranan musik dalam film disambut oleh berbagai pihak, seperti sekolah-sekolah yang menyajikan ilmu dan teknik scoring film, baik itu di Indonesia maupun di luar negeri. Forum-forum yang berbagi informasi tentang scoring film mampu mengembangkan berbagai hal yang baru, baik itu dari segi teknik maupun gaya. Scoring film, yang biasanya terdiri atas tiga karakter, yaitu temp track, structure dan source music kemungkinan besar bisa semakin berkembang dan semakin kompleks. Berbagai penghargaan yang memberikan posisi scoring film menjadi sesuatu yang berperan penting juga ikut mengembangkan teknik dan gaya dalam scoring film ini. Musik tentu saja semakin memosisikan diri menjadi sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia, bahkan dalam arena seni lainnya juga. *** @angkuy, gemar bermusik bersama @bottlesmoker


21

SELASA (PAHING) 17 JUNI 2014 19 SABAN 1435 H REWAH 1947

FOTO: SYAUQY

Konser Dissonant Nation

FOTO: KEKE

Semangat Berantas Korupsi Ala SMAN 9 Bandung

H

AMPIR setiap hari di media massa selalu kita dapetin berita tentang korupsi. Banyak yang bilang, tingkat korupsi di negara kita tercinta ini sudah sangat memprihatinkan, bahkan lembaga Transparency International Indonesia (TII) menunjukkan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia pada tahun 2013 masih berada dalam urutan 118 dari 176 negara berkadar rendah korupsi. Makanya, korupsi emang udah jadi penyakit negeri ini yang harus kita tumpas sampai habis nggak bersisa. Hal itulah yang dilakukan oleh temen-temen kita dari SMAN 9 Bandung. Bekerja sama dengan

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), OSIS SMAN 9 Bandung menggelar Workshop Pendidikan Anti Korupsi pada Selasa (10/7) kemarin. Workshop ini menghadirkan Sandri Justiana dari Divisi Pendidikan KPK. Menurut Pak Sandri, melalui event ini diharapkan bisa merangsang kejujuran anak. Karena dengan pola pengenalan terhadap kejujuran ini dianggap bisa menguatkan kesiapan para siswa dalam menghadapi godaan korupsi di masa depan. Siswa juga diharapkan punya karakter kejujuran sehingga bisa berpikir kritis terhadap penyimpangan yang terjadi di sekitarnya. Ternyata, gak cuma para siswa loh yang mendapat manfaat dari pendidikan antikorupsi, Kepala SMAN 9 Bandung Warya Zakarilya menjelaskan bahwa workshop ini tidak hanya berguna bagi siswa, tapi juga guru, kepala sekolah, dan komite sekolah, yang tergabung dalam warga sekolah untuk menyusun program aksi pemberantasan korupsi. Wah, pas pisan euy buat menumpas bibit-bibit korupsi. “Kami juga akan menerapkan sistem ketat untuk program manajemen waktu. Sebab korupsi waktu dinilai bisa memicu orang untuk abai terhadap potensi korupsi dalam bentuk lainnya. Dimulai dari hal yang kecil, kita harapkan dapat mencegah korupsi yang lebih besar” kata Pak Warya lebih jauh. Selesai mengikuti workshop, barudak SMAN 9 Bandung ini langsung melakukan aksi nyata untuk mengasah kejujuran mereka di antaranya dengan membuka warung kejujuran, mengadakan lomba membuat poster antikorupsi antar siswa, juga membuat poster anti nyontek yang ditempel di dinding kelas masing-masing. Mantap pisan barudak!*** Pembina OSIS SMAN 9 Bandung, ditulis ulang oleh dhianynadya@gmail.com

Saatnya Permak Mindset

Training Show Self Revolution Vol. 1

M

ERASA nggak diakui, nggak pede, terpinggirkan, dan nggak punya hal spesial dalam diri? Ah ngapain bingung. Sebenarnya kamu bisa kok jadi apapun selama kamu mau untuk berubah dan mengubah mindset. Yap, mindset memang penting karena itulah yang menyetir hidup kamu selama ini. Lewat acara Training Show Self Revolution Vol. 1: #PermakMindset di Student Center Unisba, Jalan Tamansari, Bandung, Minggu (15/6), Motivakreatif mengundang para siswa sekolah dan mahasiswa untuk rame-rame mempermak mindset.Nggak tanggung-tanggung, bahkan ada peserta yang rela datang dari Jakarta demi ikutan acara tersebut. Gelaran yang diisi oleh master Trainer Motivakreatif Deden Delicious dan Achmad Faisal ini juga menampilkan Pidi Baiq (seniman dan penulis buku “Dilan”) dan Ghinan Randa (pendiri Rumah Pelangi). Selain dapat inspirational speech, puluhan peserta yang hadir pun leluasa menyaksikan stand up comedy dan live accoustic. Diri kita bisa diibaratkan sebagai smartphone masa kini yang udah bisa segalanya. Selain nelpon dan SMS sebagai fungsi standar, dia juga bisa dipakai internetan, video call, memotret, GPS, hingga berbagai fitur canggih lainnya. “Nah kalau kehebatan itu nggak kita manfaatkan dan hanya dipakai buat SMS-an doang, itu bisa disebut kufur fitur,” kata Deden yang disambut tawa peserta. Hahaha. Begitu pun dengan kita yang

sebenarnya punya banyak potensi berbeda, misalnya bisa nyanyi, menulis, melawak, atau malah jago joget. Kalau nggak memanfaatkan itu, bisa jadi kita juga disebut kufur nikmat. “Ketika kita merasa lemah dan nggak punya kemampuan apapun, itu hanya ada di mindset. Pokoknya harus berhati-hati dengan pikiran sendiri karena itu bisa menarik hal lain. Misalnya menganggap orang tua kita kuno. Nah itu disebabkan pikiran aja karena sebetulnya kita sendiri yang belum bisa ngomong yang benar dan nggak tahu gimana cara meyakinkan orang tua,” ujar Kang Achmad. Kang Achmad juga mencontohkan banyak orang yang merasa baik-baik aja kemudian berubah jadi minder karena orang-orang di sekitarnya menganggap lemah, pemalu, dan me-

mang nggak pedean. Padahal apapun hal negatif yang disebutkan oleh orang lain, kita berhak untuk menolaknya. “Kita adalah Tuhan untuk diri kita sendiri. Kalau ingin bebas dari kehidupan yang menyulitkan, ubahlah mindset dalam otak. Celana jeans aja dipermak supaya pas, nah midset juga sama. Mesti dipermak supaya pas,” sambungnya. Salah satu contoh permak midset yang berhasil dan ngasih kebaikan bagi orang lain adalah cerita Ghinan Randa. Cewek 18 tahun yang baru lulus Pesantren Persis Pajagalan, Bandung ini udah bercita-cita ingin bikin sanggar anak jalanan sejak tiga tahun silam. Namun impiannya yang nggak biasa ini sering dianggap remeh oleh orang di sekitarnya. “Tapi saya nggak mau menyerah sebelum mencoba. Saya terus berjuang dan berharap sanggar anak jalanan ini bisa terwujud tahun 2015. Namun Allah Maha Baik karena justru diwujudkan lebih cepat. Tepatnya bulan Juni 2012, sanggar saya berdiri di Bandung dan kini punya cabang di Cianjur,” cerita Ghinan. So, sebenarnya dari mana asal dan di manapun kita tinggal, hal terpenting adalah menentukan garis akhirnya yang ingin seperti apa. Kalau punya impian, ya perjuangkanlah dan terus diyakini. Seperti apa yang dibilang Deden. “Jadi orang lain itu susah, tapi jadi diri sendiri itu gampang. Mari percaya diri!” ***

I

NSTITUT Francais Indonesia adalah pusat budaya dan bahasa Prancis yang kerap kali menggelar sejumlah kegiatan budaya. Kali ini, dalam rangka gelaran Printemps Francais 2014, IFI menghadirkan band indie rock asal Prancis yang bernama Dissonant Nation. Setelah sukses manggung di Bali, Malang, dan makassar, mereka mengakhiri tournya di Indonesia di kota Kembang Bandung. Konser mereka ini diadakan dalam rangka ‘South East Asian Tour’ Dissonant Nation, di mana sebelumnya mereka sudah menggelar konser di Vietnam. Band yang terbentuk pada 2007 silam ini menggelar konsernya di Auditorium IFI Bandung pada Selasa (10/6/14), pada pukul 19.00 WIB. Nggak seperti konser di beberapa kota Indonesia sebelumnya yang gratisan, kali ini konsernya di Bandung bertiket, walaupun nggak mahal-mahal amat. Sejumlah penikmat musik dari berbagai rentang usia, khususnya anak muda udah pada nongkrong dari sore, menunggu-nunggu penampilan trio asal Prancis ini. Trio asal Prancis ini terdiri atas Lucas Martinez (Voc/Guitar), Loic Sanchez (Bass), dan Simon Granier (Drums). Pengaruh ikon-ikon musik rock dunia seperti David Bowie, Sonic Youth, serta unsur psychedelic-nya Pink Floyd kerasa banget pas ngedengerin musik mereka. Melalui genre yang diusung, Dissonant Nation sempet dilirik oleh Richard Woodcraft, producer Radiohead dan Artic Monkeys untuk melahirkan album perdana mereka, "We Play We Are" dengan hits single populernya berjudul "Cold Kisses" di tahun 2012. Berbagai panggung festival di Eropa dan Amerika Utara juga sudah mereka sambangi, dan kali ini mereka hadir di Indonesia. Konser Dissonant Nation dimulai agak ngaret, sekitar jam delapan malam, dibuka oleh penampilan band lokal Bandung, Zaggle Griff. Band yang terdiri dari Gege (gitar/vox), Dinal (gitar), Azhar (bass), dan Jordi (drums),

siswanti.hanifa@yahoo.co.id FOTO: KEKE

Ayo

Jadi Pelajar yang Antikorupsi!

J

IKA kita membaca berita beberapa bulan ke belakang, di beberapa sekolah dan kampus di berbagai wilayah di Indonesia ini, telah berkali-kalai digelar Deklarasi Pelajar dan Mahasiswa Anti Korupsi. Di kota Bandung pun beberapa hari yang lalu bertempat di salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri, telah di gelar Deklarasi Pelajar Anti Korupsi. Deklarasi-deklarasi ini muncul disebabkan keprihatinan dari banyak kalangan khususnya para pelajar dan pendidik, pada kondisi negara yang telah banyak digerogoti oleh para koruptor. Betapa tidak, akibat ulah para koruptor itu, kondisi bangsa dan negara menjadi kacau. Sebagai pelajar, penerus tampuk kepemimpinan dan penerus roda pemerintahan dari generasi sebelumnya, sudah sepatutnya kita mendukung deklarasi tersebut. Jika bukan kita yang mulai mempelopori gerakan ini dimana diharapkan deklarasi ini akan mendarah daging dan menjadi karakter bangsa, lantas siapa lagi? Bukankah sejarah telah membuktikan bahwa suksesnya perjuangan bangsa pada zaman penjajahan dahulu juga dimotori oleh generasi muda dan kaum pelajar? Ingatkah kawan pada peristiwa Sumpah Pemuda, Proklamasi, hingga pada peristiwa demo besar-besaran menggulingkan Orde Baru pada Mei 1998? Jika kini kita dan kawan-kawan sudah dapat merasakan pahitnya hidup karena ulah para koruptor itu, maka sudah semestinya kita bertekad agar kepahitan tersebut segera berakhir dan tidak sampai diwarisi oleh anak cucu kita kelak. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mulai membentuk kebiasaan anti korupsi. Di antaranya : 1. Mulai membiasakan saat meminta uang kepada orangtua kita, mintalah sesuai dengan kebutuhan kita. Dan mulailah membiasakan menuliskan beragam pengeluaran dari uang tersebut. Perlihatkan pada orangtua kita, hingga mereka bisa tahu dengan jelas segala pengeluaran kita. Dan seandainya uang tersebut bersisa, biasakan untuk selalu mendiskusikan dengan orangtua akan dikemanakan sisa uang tersebut. 2. Demikian pula di lingkungan sekolah, mulailah mengajak seluruh pengurus kelas terutama bendahara, untuk selalu mencatat dengan baik semua pemasukan dan pengeluaran dari uang kas. Perlihatkanlah laporan tersebut baik pada wali kelas atau pada siapapun yang ingin mengetahuinya, hingga kebiasaan tertib dalam pencatatan, diharapkan akan menjadi langkah awal anti korupsi. 3. Dalam segala hal, biasakanlah untuk selalu tepat waktu. Bantulah guru-gurumu di sekolah untuk senantiasa mengingatkan mereka pada kelebihan jam pelajaran maupun kekurangan jam pelajaran. Walaupun langkah-langkah tersebut baru merupakan langkah kecil, namun semoga saja akan jadi awal dari perubahan kondisi bangsa dan negara. Ayo, jadi pelajar yang anti korupsi! *** Choirunisa, kelas VIII, SMP Vijaya Kusuma

Tradisi Prom Night

T

RADISI prom night udah dimulai sejak abad ke-20. Amy Best, penulis buku “Promnite: Youth, Schools, and Popular Culture”, bilang kalau awalnya sih ini hanya ada di kota kecil di Amerika Serikat, terutama kota industri yang kebanyaka warganya sebagai buruh pabrik. Nah prom night pun diadakan sebagai tempat perkenalan anak oleh orang tuanya sekaligus ajang ketemuan remaja cewek dan cowok. Karena ingin anak-anaknya tampil sekece mungkin, orang tua pun mendandani dengan membuatkan gaun buat cewek dan tuxedo buat cowok. Perhelatan digelar di kafe, klub, atau gedung pertemuan setempat yang hanya diisi tarian waltz dan swing ala orang di kota besar. Lamalama tradisi ini semakin menyebar dan jadi ikon acaranya kawula muda. Kota besar kayak New York dan Los Angeles pun turut ikutan. Sejak tahun 1940-an, prom night pun bergeser tujuan dan pindah lokasi ke sekolah dan jadi ajang perpisahan. Acara ini nggak lagi diselenggarakan oleh orang tua, tapi siswa sekolah bersangkutan. Meskipun jadi acara perpisahan, kegiatan utamanya tetap sama yaitu berdansa. Tren musik dalam gelaran prom night selalu berubah dan mengikuti

zaman. Misalnya rock n roll (1950-an), soul dan RnB (1960-an), dan disko (1970-an). Namun kebiasaan yang nggak berubah hingga saat ini adalah tren fashion berupa gaun dan tuxedo yang terus dipertahankan. Bagi mereka yang datang berpasangan, biasanya di dada si cewek dan cowok ada rangkaian bunga a.k.a korsase yang disesuaikan dengan warna pakaian yang digunakan. Pasangan ini pun makan malam dulu di sebuah restoran yang kemudian menyewa limousine untuk datang ke tempat prom. Tapi urusan menyewa ini dilakukan oleh mereka yang memang tajir berat. Bahkan ada juga yang pakai sport car. Dalam prom, julukan “Prom King” dan “Prom Queen” pun muncul sebagai penobatan untuk mereka yang layak jadi raja dan ratu pada malam itu. Setiap negara punya sebutan berbeda untuk prom night, misalnya “ball” atau “school formal” di Australia dan “grad” atau “debs” di Irlandia. Istilah “prom” sendiri lebih populer di Inggris dan Amerika Utara karena adanya penyebaran budaya populer lewat film, novel, dan serial televisi. *** siswanti.hanifa@yahoo.co.id, dari berbagai sumber

memanaskan suasana auditorium IFI yang sudah mulai hangat lewat lagu-lagu dari debut album mereka “Cold Sun”. Ada kejadian kocak di mana Dinal senar gitarnya putus di lagu awal. Dinal yang nggak bawa cadangan senar sempet agak panik. Untungnya, Lucas, gitaris Dissonant Nation bawa senar cadangan dan berbaik hati memasangkannya ke gitar Dinal. Zaggle Griff pun manggung selama sekitar 40 menit untuk menghangatkan suasana menuju penampilan Dissonant Nation. Setelah anak-anak Zaggle Griff turun manggung, giliran Lucas, Loic, dan Simon buat ngebuat auditorium IFI jadi 'ngabrets'. Meskipun para penonton yang hadir kebanyakan nggak akrab dengan lagu-lagunya, namun mereka bisa enjoy dan bergoyang menikmati musik dari Dissonant nation. Emang yang namanya musik itu bahasa yang universal. Meskipun Dissonant Nation menggunakan Bahasa yang tidak dikenal dalam lagulagunya (Inggris dan beberapa track berbahasa Prancis), tetapi penonton tetep bisa hanyut dalam lagu-lagu mereka. Energik, terkadang agresif, didukung aksi panggung ciamik dan tata suara apik, klop sudah kombinasi untuk tontonan rock yang seru. Selama dua jam kurang, penonton pun betah diberikan sajian lagu-lagu rock ala Dissonant Nation. Sesekali mereka juga menyelipkan lagu-lagu cover version dari musisi populer, seperti lagu "Blitzkrieg Bop"nya The Ramones. Penonton pun minta tambah lagu sambil berteriak "we want more!", sesaat setelah para personel turun panggung. It was a great gig. Penonton pun nampak puas dengan sajian musik rock lokal campur Prancis dari Zaggle Griff dan Dissonant Nation malam itu. FYI, bagi Dissonant Nation perjalanan keliling negara mereka belum berakhir, lho! Beres Indonesia, mereka bakal lanjut ke Myanmar dan Laos. *** syauqy_belia@yahoo.com


22

SELASA (PAHING) 17 JUNI 2014 19 SABAN 1435 H REWAH 1947

: Angelina Jolie, Elle Fanning, Sam Riley, Sharlto Copley, Imelda Staunton : Robert Stormberg : Walt Disney Pictures : 97 menit

Pemain Sutradara Studio Durasi

L

UPAKAN sejenak soal princesses yang digandrungi banyak anak perempuan sekarang. Karena, Maleficent bisa jadi idola baru untuk kamu, hehehe… Kalau dari poster atau trailer di bioskop, sosok Maleficent yang diperankan Angelina Jolie begitu kejam dan menakutkan, berarti kamu emang harus nonton film ini. Cerita dimulai saat Maleficent muda yang diperankan oleh Ella Purnell, jatuh cinta dengan laki-laki biasa. FYI, Maleficent ini termasuk salah seorang jenis peri dengan kekuatan super yang tinggal di kerajaan Moors. Stefan, nama lelaki tersebut, ternyata nggak sungguh-sungguh suka dengan Maleficent. Ia punya tujuan terselubung: ingin menjadi raja. Saat mereka dewasa, Stefan memutuskan untuk nggak menemui Maleficent lagi, lalu ia mendengar kabar kalau siapa yang bisa membunuh Maleficent, akan menjadi raja. Raja sebelumnya, tewas di tangan Maleficent setelah melewati pertempuran sengit. Stefan merasa ini saat yang tepat untuk menjadi raja. Stefan mencari Maleficent, tapi nggak bisa membunuhnya.

Tapi ia berpura-pura telah membunuh Maleficent dengan membawa sayapnya yang telah terbakar. Bukti ini cukup untuk mengangkatnya jadi Raja. Maleficent pun mendengar berita ini. Ia kecewa dengan pengkhianatan Stefan, dan merencanakan balas dendam. Dibantu Diaval (Sam Riley), Maleficent pun mencari cara yang paling pas untuk membalas dendamnya. Ia mengincar Aurora (Elle Fanning) –putri Raja Stefan. Dengan kekuatannya, ia menyihir Putri Aurora agar tertidur selamanya saat ia terkena jarum dari alat pemintal. Ah, harusnya udah kenal dong ya, dengan cerita dongeng ini? Kutukan sihir Maleficent hanya bisa dikalahkan dengan true love kiss. Hehehe, jadi kebayang kan dongeng sebelum tidur zaman dulu? Dengan Angelina Jolie yang tampil memukau dengan dandanan serba hitam dan muka yang sangat tirus, kamu juga akan terpesona dengan cerita versi lain Princess Aurora. Selamat nonton dan menikmati liburan, ya! *** tisha_belia@yahoo.com

Eat, Play, Leave Penerbit Tebal Penulis

: Bentang Pustaka : 260 halaman : Jenny Jusuf

B

ELIA tau dong buku berjudul Eat, Pray, Love karya Elizabeth Gilbert? Yep, buku yang sukses menjadi best-seller di seluruh dunia dan sempat diangkat ke layar lebar inilah yang telah mengangkat pamor Indonesia. Well, Bali khusunya. Bahkan sejak Eat, Pray, Love booming, Ubud seolah dinobatkan sebagai Paris kedua. Sejak itulah semakin banyak bule-bule berdatangan ke sana dengan misi serupa Elizabeth Gilbert, yaitu melakukan perjalanan spiritual plus menemukan cinta sejati. Pssst… Ternyata nggak semua bule yang datang ke Ubud menuai kisah semanis yang diceritakan di Eat, Pray, Love, loh! Kisah-kisah yang nggak terlalu manis -bahkan kadang sangat kecut -- itulah yang diceritakan di buku Eat, Play, Leave karya Jenny Jusuf. Dalam buku Eat, Play, Leave, Jenny Jusuf berkisah tentang pengalamannya semenjak hijrah dari ibu kota ke Ubud. Tinggal di sebuah kamar kos nggak lantas menghalangi Jenny untuk beramal baik dan membantu para traveller berbudget minim alias backpacker. Selebtwit yang satu ini terdaftar sebagai anggota Couchsurfing, sebuah situs pertemanan yang memfasilitasi para traveller dan penduduk lokal untuk berkomunikasi. Penduduk lokal dapat menawarkan tempat tinggal gratis bagi para traveller. Nah, karena traveller yang mengunjungi Ubud nggak pernah sepi, kos-kosan Jenny pun nggak pernah sepi dari pelancong yang ‘numpang’ tidur di sana. Kelakuan mereka pun ajaib. Dalam Eat, Play, Leave Jenny menceritakan kisah Feza si bule berrambut merah keriting yang nggak pernah

Cita-cita Mulia untuk Musik Indonesia David Manuhutu

Maleficent

mandi dan dramatis abis, Henry Morgan alias Kero si pecinta bajak laut yang meski generous tapi bau kakinya mengalahkan TPA Bantargebang, dan masih banyak lagi. Jenny juga nggak lupa bercerita tentang para bule yang berkorban habis-habisan di Ubud demi cinta. Ada kisah Josh yang menunggu restu calon mertua sampai 15 tahun lamanya, pasangan Ben dan Julia yang mengejutkan, sampai Vidal yang percaya bahwa belahan jiwanya bisa saja ditemukan dengan cara-cara yang nggak terduga, lewat dating site OkCupid misalnya. Nggak hanya tentang mereka yang jatuh cinta di Ubud, Eat, Play, Leave juga mengisahkan tentang mereka yang jatuh cinta pada Ubud. Mereka yang akhirnya memutuskan berlama-lama tinggal di sana sampai fasih berbahasa Indonesia dan kemudian mendalami yoga serta pengobatan alternatif. Buku ini bisa dibilang a complete package of entertainment. Banyak kisah yang membuat pembaca terpingkal-pingkal, namun tak sedikit juga yang membuat pembaca merenung. Tentang pengorbanan atas nama cinta, misalnya. Juga tentang nasionalisme. Cara Jenny berkisah pun menjadi nilai plus buat buku ini. Tanggapan-tanggapan jenakanya tentang berbagai situasi merupakan bumbu yang sukses menjadikan kisahnya sangat menyenangkan untuk dibaca. Yang paling penting, buku ini membuat pembaca sadar bahwa nggak semua orang bisa mendapat kisah semanis Eat, Pray, Love. Yah, paling nggak Eat, Play, Leave saja sudah cukup, lah.…*** hanifauziaramadhani@gmail.com

B

AGI penggemar setia musik jazz lokal, nama David Manuhutu mungkin sudah nggak asing lagi. Namanya pernah mejeng di deretan pengisi acara Java Jazz Festival dan beberapa perhelatan musik jazz bergengsi lainnya. Beberapa waktu lalu, ketika ditemui di sela-sela persiapannya mengisi acara pada salah satu kegiatan rutin KlabJazz, David berbagi cerita tentang pribadinya dan juga tentang musik. Ketika ditanya soal dirinya dan musik, David langsung sumringah. Ia dan musik memang punya kisah indah yang nggak putus-putus, loh! Sejak usia 5 tahun, David diikutkan les musik klasik oleh orangtuanya. Sejak saat itu pula musik jadi bagian dari hidupnya yang nggak bisa terpisahkan. Nah, semasa duduk di bangku SMA-lah David mulai fokus bermain musik jazz. “Waktu itu mulai sering ikut acaranya KlabJazz dan jamming di sana,” paparnya. David pun sejak saat itu mulai banyak mendapatkan tawaran mengisi acara. Nggak sendirian, ia punya grup yang menemaninya berkarya dan menyajikan alunan merdu. Grup tersebut adalah David Manuhutu Group dan IYR (Indonesian Youth Regeneration). Bersama grup-grup itulah David malang melintang ke berbagai panggung, dari yang kecil hingga besar, dari yang lokal hingga internasional. Cowok penggemar Indra Lesmana ini bilang, kesuksesannya nggak lepas dari peran guru-guru musik hebat yang sudah mendidiknya. Oh iya, di masa sekolah, David juga seperti remaja pada umumnya yang sempat mengalami saat-saat gamang dan mempertanyakan tujuan hidupnya. Apa lagi menjelang tahun terakhir di SMA, saat semua teman sebayanya mulai menentukan pilihan jurusan kuliah dan citacita. “Saya sempat ragu, apa musik itu memang jalan hidup saya atau bukan. Tapi akhirnya saya mengikuti panggilan hati. Kalau sudah suka ya memang nggak bisa dibohongin, kan?” kata David sembari tertawa mengingat masa-masa itu. Kegamangan David saat itu berakhir ketika ia memantapkan diri untuk all-out di bidang musik. David bilang, “pokoknya, hajar aja deh kalau suka, nggak usah tanggung!” Belum lama ini, David baru saja menyelesaikan pendidikan S1-nya di Berkeley College of Music yang berada di Boston, Amerika Serikat dengan beasiswa yang ia terima. David bercerita, kuliah musik ternyata sangat seru dan banyak sekali hal-hal baru tentang dunia musik yang sebelumnya nggak pernah dia ketahui meski sudah berkecimpung di bidang musik sejak usia sangat dini. “Nggak cuma belajar teknik memainkan alat musik, selama kuliah saya belajar tentang hal lainnya seperti sejarah musik, filosofi musik, sampai psikologi musik,” tutur David. Tiga tahun tinggal dan kuliah musik di Amerika tentunya memperkaya pengalaman dan memperluas pandangan David terhadap berbagai hal. Hmm… Satu hal nih yang bikin penasaran. David jadi tergiur untuk balik lagi ke Amerika dan bermusik di sana nggak, ya? “Akan balik lagi ke sana kok September depan,” kata David. Eits, tapi jangan salah! Dia akan balik lagi ke sana untuk melanjutkan pendidikan S2-nya di New York University. Ternyata, kalau soal main musik dan berkarir di bidang musik sih David lebih memilih Indonesia. “Rasanya kalau balik lagi ke Indonesia dan mendedikasikan diri buat bangsa, saya bisa jadi lebih berguna. Kan nggak semua orang dapat kesempatan kuliah di luar, apa lagi di bidang musik. Mungkin saya bisa share pengalaman, bisa bantu ngajar juga,” begitu ungkap David. Pokoknya, mendedikasikan diri buat kemajuan industri musik tanah air adalah ambisi besar David setelah nanti menyelesaikan pendidikan S2-nya. Wah, mari doakan semoga ambisi mulianya tercapai!*** hanifauziaramadhani@gmail.com

BAD BLOOD Artis Label Durasi

: BASTILLE : Universal Music Group/Virgin Records (2013) : 44 menit

I

NI dia debut album dari BASTILLE, sensasi rock asal Inggris yang berawal dari solo project si vokalis dan multi-intrumentalis, Dan Smith. Proyek solo tersebut akhirnya menjelma menjadi band empat orang di mana Smith dibantu oleh Kyle Simmons (keys, synthesizer), William Farquarson (bass, keys, guitars), dan Chris Wood (drums). Mengusung genre musik rock yang banyak bauran musik elektronika, BASTILLE menggebrak dunia dengan album perdana mereka ini. FYI, Nama BASTILLE sendiri diambil dari hari kemerdekaan Prancis, 14 Juli, yang juga disebut sebagai ‘Bastille Day’. “BAD BLOOD” menawarkan 12 track pop/rock dengan sentuhan elektronik. Sentuhan instrumen synthesizer dikombinasikan dengan distorsi gitar yang clean dan permainan keys dengan sound-sound unik, menjadikan warna musik BASTILLE menjadi sangat unik. Belum lagi warna vokal yang unik dari Dan Smith yang terkadang terdengar agak boyish dan halus, namun di beberapa kesempatan bisa terdengar sangat emosional. Sesekali terdengar tarikan-tarikan nada yang mirip

dengan gaya bernyanyi vokalis Coldplay, Chris martin. Dalam penulisan liriknya, Dan Smith nampaknya gemar sekali menggunakan bahasa pengandaian yang nggak lazim. Apakah dia bercerita tentang kisah cinta lewat tragedi gunung berapi dalam “Pompeii”, ataupun berusaha ngegambarin kehidupan orang yang terlalu demen hura-hura dengan gaya yang agak funky dalam “Icarus”. “Bad Blood” sendiri adalah satu lagu anthemic dengan beat yang dance-y, dengan mood yang berubah-ubah dari awal album sampai akhir. Dalam track-track lain, Bastille terdengar seperti band new wave ’80-an dan ’90-an macam A-ha dan Tears for Fears yang sangat bergantung pada sound-sound synthesizer dalam lagu-lagunya, walaupun hanya sekedar influence aja. Sementara di tracks lainnya, kombinasi distorsi gitar ngebuat lagulagu mereka jadi agak agresif, meskipun masih kerasa banget warna sound elektroniknya. ***

aGenda Bandung Job Fair SMK PI Bursa Kerja Khusus SMK & SMA 18-19 Juni 2014 pukul 09.00-17.00 Aula SMK Prakarya Internasional, Jalan Inhoftank No. 46, Ters Otista, Tegallega kontak: 022-76730295 / 0812 1473 1211 / 0815 7216 3467 **** SMKN 13 Bandung Proudly Present

GALAXI Turnamen Futsal se-Jawa Barat 16-20 Juni 2014 Cipamokolan Futsal Registrasi: IDR 250K (SMP) 300K (SMA) di SMKN 13 Bandung, Jalan Soekarno-Hatta KM 10, Bandung Kontak: Elgiani 0878 2100 1449, Fahmi 0896 0531 1663, Twitter @GALAXIopen ****

Pameran Pemuda Setempat: Pecundang Malam Minggu 21 Juni-6 Juli 2014 Platform 3 Bandung Jalan Cigadung Raya Tengah No. 40, Bandung Partisipan: Alfredo Tohonan, Argya Dhyaksa, Aver Roes, Bandu

syauqy_belia@yahoo.com

aGenda Darmawan, Bonggal Hutagalung, Fajar Abadi, Muhammad Vilhamy, Puja Anindita, Sandy Adithia, Satria Prabhawa, Valery Marsiano, Yacobus Ari R., Yeremia Martin, Yosefa Aulia http://infoplatform3.wordpress.c om/ pemudasetempat.blogspot.com, instagram: pemudasetempat, Facebook: Pemuda Setempat, Twitter: @tempatpemuda ****

TRASHTIVITY 2014

Lomba Foto dan Artikel "Mimpi Kita Menuju Bandung Juara Bebas Sampah" Kategori pelajar SD/SMP/SMA/MT/MA/SMK Objek foto merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan lingkungan dan kondisi kebersihan Kota Bandung Ketentuan 1. Foto: maksimal 10 foto, ukuran sisi terpanjang 2500 pixel, save .JPG 2. Artikel: maksimal 2500 kata 3. Kirim dengan nama file: nama-asal sekolah-judul ke trashtivity786@yahoo.com atau kirim ke Marcomm Pikiran Rakyat,

Jalan Asia Afrika 77 Bandung dalam format CD/DVD 4. Deadline 19 Juni 2014 5. Dua puluh foto terbaik akan dipamerkan dalam festival di SMPN 7 Bandung, Sabtu 21 Juni 2014 Hadiah Lomba Foto: Juara 1: Canon DSLR EOS 1200D with lensa 18-55 mm + uang tunai Rp 1 juta Juara 2: Canon PowerShot SX 170 + uang tunai Rp 500 ribu Juara 3: Canon IXUS 155 + uang tunai Rp 500 ribu Juara Harapan 1: Canon SELPHY Compact Photo Printer CP 820 + uang tunai Rp 250 ribu Juara Harapan 2: Canon PIXMA Ink Efficient E400 + uang tunai Rp 250 ribu Hadiah Lomba Artikel: Juara 1: Uang tunai Rp 1 juta Tiga terbaik: Uang tunai Rp 500 ribu Juri: - Ridwan Kamil (walikota Bandung) - Galih Sedayu (dosen) - Dudi Sugandi (jurnalis) Lomba ini GRATIS! ****

I DON'T USE DRUGS; MY DREAMS ARE FRIGHTENING ENOUGH. -- M.C (Maurits Cornelis) Esche

FOTO: CORNELIANGGITA.WORDPRESS.COM & KEKE


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.