Belia 260814

Page 1

19

SELASA (PAHING) 26 AGUSTUS 2014 30 SYAWAL1435 H SAWAL 1947

Facebook: www.facebook.com/beliapr

Twitter: @beliapr

E-mail: belia@pikiran-rakyat.com FOTO: KEKE

Gimana sih pandanganmu tentang tayangan TV/film di Indonesia saat ini?

Fazli M. Fauzan, SMA Negeri 11 Bandung

Andi Aliyah Sherina Yustisia, SMA Negeri 8 Bandung KALO kata aku sih belum berkualitas. Tayangannya banyak yang kurang mendidik. Banyak juga yang mengandung hal-hal yang nggak layak ditonton anak-anak tapi malah ditayangin. Bebrapa tayangan di TV juga suka ngikutin program-program negeri barat yang kurang mendidik. Tayangan TV di Indonesia harusnya mendidik dan mengajarkan anak-anak Indonesia tentang budaya Indonesia.

Sarah Yasmina Dewi, SMA Darul Hikam Bandung UNTUK tayangan TV dan film di Indonesia masih sangat kurang terutama dari segi edukasinya. Kebanyakan tidak edukatif. Memang ada pelajaran-pelajaran yang bisa kita ambil, tapi masih lebih banyak unsur cinta-cintaannya. Bahkan sayangnya yang berbau kekerasan dan pornografi itu masih ditayangkan. Sayang banget kan, padahal kita tahu TV dan film itu punya pengaruh yang kuat dan cepat terutama untuk anak-anak.

Rifqi Ramdhani Fauzi, SMA Negeri 22 Bandung BELUM berkualitas, soalnya masih banyak tayangan yang tidak mendidik. Misalnya masih banyak yang mengajarkan pergaulan bebas, ketidaksopanan, bahkan sex bebas.*** hanifauziaramadhani@gmail.com

Ketidakjujuran Merusak Masa Depan Kita

M

ENCONTEK adalah salah satu bentuk tindak ketidakjujuran. Teman-teman pasti sering menemukan hal ini di sekolah, terutama saat ulangan berlangsung. Kalian pasti tahu betapa kreatifnya cara yang mereka lakukan agar mendapat nilai yang baik, contohnya seperti melihat langsung jawaban teman saat guru lengah, berkomunikasi dengan berbagai isyarat, berpura-pura menjatuhkan barang, dan masih banyak lagi. Tetapi, apakah kalian tahu efek samping ‘mencontek’? Selain dimarahi guru dan mendapat hukuman saat ketahuan, secara tidak sadar mereka yang melakukan tindak kecurangan itu juga telah menanamkan prinsip mencontek dalam kehidupan mereka sampai dewasa nanti. Hal ini akan merusak masa depan mereka karena dengan ‘mencontek’ kalian akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan yang terbaik. Salah satu contoh konkret dalam negara kita adalah koruptor. Mereka menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sejumlah uang yang terbilang cukup besar, ini mencerminkan para siswa yang saat ini “mencontek”, mereka menghalalkan segala cara agar mendapatkan nilai yang baik. Oleh karena itu, bagi kalian yang telah membaca opini ini, janganlah mencoba kembali hal curang ya. Tidak hanya mencontek, tetapi berbagai tindak ketidakjujuran lainnya. Tidak terikat tempat dan waktu, di mana pun dan kapan pun kalian berada cobalah untuk berani bertindak jujur walau terkadang sulit dan harus merelakan nilai jelek, tetapi itu lebih baik dibanding kita mendapatkan nilai yang baik tetapi bukan hasil murni kerja kita. Ingat-ingat pesan ini ya...”Jika kalian tidak ingin merasakan penjara, jangan lagi untuk mencoba bertindak curang, karena sebagian besar tahanan di negara kita (alias para koruptor) merupakan korban tindak kecurangan!”*** Imelda Kurniawati, 9A SMP Waringin

EPANJANG bulan Agustus, ada beberapa hari besar nasional yang diperingati lho, selain ulang tahun kemerdekaan Indonesia. Di antaranya adalah Hari Remaja Nasional yang jatuh pada 12 Agustus dan Hari Televisi Nasional pada 24 Agustus, bertepatan dengan lahirnya TVRI pada 1962 silam. Nah, bicara soal remaja dan TV seru nih! Remaja kan memang dipandang sebagai agen perubahan, sehingga mesti mampu bikin hidupnya jadi bermakna. Salah satu caranya ya cerdaslah nentuin pilihan tayangan mana yang mau diikuti. "Remaja yang bermakna adalah yang nyiapin ntar ke depannya untuk apa. Proses yang dilakukan saat ini mesti bermakna.Bermakna di sini berarti mempunyai arti. Lakukan aktivitas sesuai dengan tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai. Mulailah dengan langkah sederhana," tutur Agus Sulaeman, trainer motivasi, dalam acara Bioskop Remaja di Auditorium Museum Geologi, Jalan Diponegoro, Bandung, Minggu (24/8/2014). Beberapa waktu lalu, tim Belia menggelar survei yang melibatkan 30 orang siswa SMP dan SMA seputar pandangan mereka tentang tayangan TV dan film di Indonesia. Ketika ditanya apakah tayangan TV dan film di Indonesia sudah berkualitas dan mendidik atau belum, lebih dari 60% menjawab ‘belum’. Ketika ditanya tentang pandangan umum mereka mengenai TV dan film di Indonesia, ada dua ungkapan yang paling sering muncul, yaitu ‘nggak mendidik’ dan ‘berlebihan’. Hanya sebagian kecil yang menyatakan sudah bagus atau kurang yakin. Hmm lantas tayangan film dan TV seperti apa sih yang mereka pengen? Well, 15 dari 30 orang menjawab bahwa mereka pengen tayangan yang mendidik. Sebagian besar sisanya pengen tayangan yang menghibur, dan hanya 3 orang alias 10% menjawab lain. Well, hasil survei tentang tayangan TV itu nunjukin indikasi yang positif yang berarti di kalangan pelajar SMA sudah punya pemahaman kognitif untuk tayangan TV yang baik atau nggak. Tapi pertanyaannya, apakah itu sudah disertai secara afeksi dan behavior-nya? Karena nggak semua program TV yang disiarkan itu jelek semua. Apakah mereka jadi berpindah ke tayangan TV lain atau matiin TV-nya atau masih nonton tayangan yang negatif itu? Buktinya tayangan yang negatif itu masih ada karena alibinya tingkat penontonnya (share-nya) masih besar. Dari sisi pembuat, kalau sudah berusaha bikin tayangan yang positif minimal yang bisa dipertanggungjawabkan, tapi tidak ada yang nonton, tentu jadi percuma. Masalahnya TV itu patokannya ya dari seberapa besar ratingnya. "Masalah yang lainnya, TV gratis alias TV

S

Indeks:

ADA yang mendidik, ada juga yang nggak. Di Indonesia udah cukup banyak tayangan yang memotivasi remaja, seperti ajang pencarian bakat juga acara dokter yang nerangin tentang kesehatan, dan juga acara lain yang menambah wawasan. Tapi sayangnya yang menurutku kurang mendidik itu sinetron yang suka ada ‘bumbu’ berlebihan tapi malah jadi acara favorit saat ini di kalangan remaja.

swasta nasional itu tidak ada patokan umurnya. Dia seolah senapan mesin yang tidak punya mata. Sekali on , nembak siapa aja yang di depannya," ujar Abdalah Gifar sebagai salah seorang sineas di Kota Bandung. Nah sutradara yang udah bikin beberapa karya ini nambahin kalau budaya kritis seorang remaja sebenarnya bisa dibangun juga lewat film. Secara media, film punya potensi untuk mempengaruhi dengan kekuatan audio dan visual. Terlebih bagi remaja yang mudah menyerap apa yang disaksikannya. Seperti kita bisa lihat apa yang ada di televisi bisa menjadi tolok

ukur bagi pemahaman. "Sayangnya yang memanfaatkan itu masih dari budaya massa yang ujungnya adalah romantisme berlebihan dan konsumerisme. Di luar itu, kita juga bisa lihat video-video atau film di luar media mainstream yang bisa mempengaruhi anak muda," paparnya. Namun sekarang budaya kritis yang disebarkan melalui media audio visual masih kalah atau belum terstruktur, sistematis, dan masif dibandingkan dengan yang menyebarkan budaya massa yang menimbulkan pemujaan kepada idolanya. Bagi anak muda yang sudah tergerak untuk mencari pilihan lain di luar tayangan TV yang bisa ditonton gratis, tentu itu bisa aja merangsang sensitivitasnya terhadap isu sosial. Bisa dibilang kalau di tengah gempuran tayangan TV yang nggak sesuai harapan, film jadi media alternarif pendidikan remaja. "Pembiasaan nonton tayangan yang kontennya berbeda dengan media TV memang perlu dilakukan. Film tertentu mungkin bisa.

20> Skul:

21> MusicTerritory:

SMP Al-Ghifari Bandung

Pensi SMA Darul Hikam

21> Aksi : - Moka Kab Bandung 2014 - Outbound SMA Labschool UPI

21> Ensiklobelia: Kode Klasifikasi Tontonan

Dalam artian film yang hanya mengikuti kehendak pasar maunya apa," tuturnya. So, kalau Gifar nambahin, tantangan bagi para pembuat film sebetulnya untuk membuat karya yang tetap bisa diterima pasar dalam artian laku dan bisa ngarahin atau menyampaikan 'message' yang membantu anak muda untuk memilih hal positif tanpa menjadi guru moral yang ngebosenin. "Pesan saya sih carilah contoh dan idola yang nggak hanya tampan atau cantik, tapi yang terbukti dia bisa menjadi teladan," sambungnya. Nah, ada juga nih dari Pak Dadang Rahmat Hidayat, seorang pengamat media sekaligus dosen di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Bandung. Menurut beliau nih, memang gak salah apa yang temen-temen pikirkan tentang tayangan televisi masa kini, karena komposisi tayangan televisi sendiri memang yang mendominasi adalah konten hiburan yang mencapai 60%. “Jadi hiburan memang mendominasi secara kuantitatif. Dari segi kualitatif juga, kita tahu bahwa film-film atau tontonan yang berbau remaja, tapi menampilkan percintaan, dan itu dilabeli R-BO (Remaja-Bimbingan Orang Tua), itu merupakan strategi orang media untuk memperluas segmen. Masalahnya lagi, secara waktu tayang itu waktu di mana anak-anak dan remaja masih bisa menonton. Bagi saya, itu adalah pengelabuan. Dari segi isinya juga, unsur mendidiknya sangat kecil untuk beberapa televisi,” ujar Pak Dadang. Selain itu, kita juga harus melihat pola menonton para remaja di Indonesia. Kata

Pak Dadang nih, remaja itu kan berarti usia sekolah, nah jangan terlalu banyak menonton. Meskipun televisi itu sumber informasi, tapi gak berarti banyak menonton itu lebih baik. Ada survei yang bilang bahwa pola menonton anak Indonesia ini lebih dari lima jam dan itu melebihi batas waktu yang ideal untuk menonton televisi. Hayooo, siapa yang nontonnya selama itu? Sayang loh waktunya, kalau kelamaan di depan TV, ke-

Quotes

sempatan-kesempatan untuk bersosialisasi, beraktivitas, dan berinteraksi bagi remaja sendiri jadi berkurang. Lebih jauh, bapak yang pernah menjabat sebagai Ketua KPI Pusat ini juga menjelaskan kalau yang namanya televisi sebetulnya akan selalu mencari pasar yang lebih besar. Lembaga penyiaran atau orang yang bertanggung jawab atas tontotan televisi harus mempunyai integrasi yang kuat untuk memberikan tayangan atau tontonan yang porsi mendidiknya lebih besar. Sebetulnya tayangan hiburan juga tidak masalah asalkan sehat, karena tayangan informasi juga tidak semua cocok untuk remaja. “Penyerapan remaja terhadap informasiinformasi tersebut tidak dapat dihalangi karena informasi tersebut muncul di TV dan TV-nya ditonton. Udah hiburannya tidak terlalu sehat, informasinya juga begitu. Maka selama lembaga penyiaran atau tv-tv belum seperti yang kita harapkan, perlu memberikan penyadaran tentang hak remaja untuk bisa memilih dan memilah acaraacara yang perlu ditonton, juga himbauan untuk menonton di waktu yang tepat. Baik dari durasi dan tayangan yang ditontoton,” kata Pak Dadang. Para remaja juga dihimbau untuk cerdas menonton, jadi gak cuma cerdas di sekolah tapi juga cerdas untuk menonton. Kalau perlu, sebelum nonton nih kita cari tahu dulu deskripsi acara tersebut, ini acara ada apanya aja sih, ceritanya gimana sih. Peran orang tua juga gak lepas loh. Orangtua harus memberikan “pendampingan” pada remaja saat menonton televisi. Takutnya, kalau remaja menonton suatu tayangan tanpa pendampingan, ia akan cederung menafsirkan sendiri tayangan tersebut. Kalau salah tafsir kan bahaya, jadi fungsi orang tualah untuk membantu “meluruskan” apa yang mungkin dipikirkan anak mengenai tayangan tersebut. Tau gak sih, masih menurut Pak Dadang nih ya, ternyata anakanak dan remaja itu termasuk golongan yang dilindungi dalam undang-undang penyiaran dan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) KPI. Mereka wajib dilindungi dari dampak-dampak yang tidak baik yang datang dari tayangan televisi. Nah, berarti memang hak kita buat mendapatkan tayangantayangan yang berbobot juga mendidik. Saat ini ada beberapa televisi yang sudah menanyangkan tontonan-tontonan yang sesuai dengan umur kita kok, jadi gak perlu khawatir. Gak semua tayangan TV itu jelek asal kita bisa cerdas memilihnya! Tapi eh tapi, kalau nemu tayangan yang dianggap gak pantas nih ya, kita boleh loh langsung lapor ke KPI.*** siswanti.hanifa@yahoo.co.id hanifauziaramadhani@gmail.com dhianynadya@gmail.com

MENYENANGKAN PUNYA TELEVISI LIHAT DUNIA YANG BERWARNA-WARNI ASAL JANGAN ACARANYA BASI CUMA BIKIN KEKI NAIF - Televisi

22> Review:

22>Chat: Ryan Putri Astrini


20

SELASA (PAHING) 26 AGUSTUS 2014 30 SYAWAL1435 H SAWAL 1947 FOTO: KEKE

SMP Al-Ghifari Bandung

Konsisten Dalam Kualitas

K

HAFIZH adalah salah satu anggota aktif PMR dan juga pernah menyandang gelar juara IV bersama dengan timnya di kompetisi tingkat provinsi. Ternyata, Hafizh hobi banget nih baca buku. Waktu luangnya nggak pernah dilewati tanpa buku. Dia bahkan ngefans berat sama Rick Riordan dan karyanya yaitu Percy Jackson. Karena kedua orangtua Hafizh adalah dokter, ia pun kelak ingin menjadi seorang dokter.***

RU belia mau ngenalin kamu sama salah satu SMP Islam yang dari dulu cukup dikenal kualitasnya adalah SMP Al-Ghifari. SMP ini didirikan pada tahun 1998 atas tuntutan warga sekitar. Sebenarnya saat itu sudah ada sekolah di daerah lokasi Al-Ghifari berdiri. Namun, harapan akan adanya sekolah yang berkualitas mendorong dirintisnya SMP ini. Pada masa itu, SMP Al-Ghifari ini bebas biaya alias gratis karena memang niat awalnya untuk membantu warga sekitar yang kurang mampu. Namun, tentunya pelayanan dari para pendidik sudah maksimal, lho! Menjadi sekolah gratis memang nggak mudah pastinya. Maka, sejak awal tahun 2000an, sekolah ini tak lagi gratis tetapi tetap punya kuota khusus sebanyak 10% untuk siswa yang tidak mampu. Pada masa awal berdirinya sekolah ini, sekolah Islam mulai menjamur. Oleh karena itu, Al-Ghifari mencoba mengedepankan kualitas agar dapat bersaing. Eh, beberapa tahun kemudian, saingan Al-Ghifari bukan hanya sekolah-sekolah Islam, tetapi juga sekolah-sekolah negeri yang sudah mulai mengadaptasi muatan keagamaan dalam kegiatan belajar-mengajarnya. Tentu kemudian Al-Ghifari dituntut untuk terus meningkatkan kualitasnya. Pak Dede Setiadi selaku Kepala SMP Al-Ghifari menuturkan, satu hal yang menjadi unggulan sekolah ini adalah konsistensinya dari dulu hingga kini dalam menjaga kualitas. Hmmm… kualitas seperti apa sih yang dari tadi dibahas? Pertama, kualitas dari program yang diusung oleh sekolah ini yaitu menginduk ke Dinas Pendidikan layaknya sekolah negeri, bukan ke Kementerian Agama. Namun, pelajaran di SMP Al-Ghifari ditambah dengan pelajaran keagamaan seperti bahasa arab, fiqih, aqidah dan akhlak, tahfiz, dan baca-tulis Alquran. Nah, sekolah ini sebisa mungkin selalu menjaga kualitas dari kedua sisi tersebut. Dari segi akademis, SMP Al-Ghifari nggak kalah saing dengan sekolah-sekolah lain, baik swasta maupun negeri. Buktinya, sekolah ini selalu menempati posisi 10 besar nilai Ujian Nasional terbaik di rayonnya. Di bidang keagamaan pun boleh diuji lah! Selain itu, kualitas dari ekskul pun diperhatikan betul di sekolah ini. ”Kami mengakomodasi seluruh minat dan bakat siswa,” ujar Pak Dodi Tjahyana selaku Wakasek Kesiswaan. Setiap harinya, di SMP Al-Ghifari pasti ada kegiatan ekskul. Uniknya, di sini kegiatan ekskul dikategorikan menjadi ekskul wajib (Pramuka, Paskibra, dan PMR), olah raga (futsal dan bulu tangkis), bahasa (Inggris, Jepang, Indonesia), kesenian (vocal group, seni musik, karawitan, dan tari), dan keagamaan (nasyid, bahasa Arab, qiraat, dan dakwah). Nah semua kategori ini dilaksanakan di hari yang berbedabeda. Karena masa SMP ini adalah masa mengeksplorasi minat dan bakat, para siswa diperkenankan bergabung dengan ekskul yang diminatinya dari berbagai kategori tanpa harus khawatir jadwalnya berbentrokan. Wah, asyik pisan! Satu hal lagi, SMP Al-Ghifari berkomitmen untuk menjaga kualitas komunikasi antara guru dan orangtua siswa. “Orangtua boleh datang ke sekolah, ketemu guru mana pun, dengan bebas,” ujar Pak Dede. Menurut dia, pendidikan anak hanya akan berhasil jika komunikasi antara sekolah alias para guru dengan rumah alias orangtua berjalan baik. Dengan begitu, nggak akan ada lagi cerita anak yang di rumah baik, sedangkan di sekolah bandel, atau sebaliknya. Karena ingin total menyelaraskan komunikasi antara guru, orangtua, dan anak, di Al-Ghifari ini banyak kegiatan yang melibatkan ketiganya secara lagsung. Misalnya di acara Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), para orangtua bukan hanya diundang untuk datang, tetapi juga dipersilakan menjadi pemateri untuk menginspirasi para siswa.***

hanifauziaramadhani@gmail.com

hanifauziaramadhani@gmail.com

Vera Febrianty, VIII C CEWEK berusia 13 tahun ini adalah juara kedua di kelasnya. Nggak hanya punya prestasi oke di kelas, Vera juga cukup berprestasi di kegiatan ekskul. Ia tergabung dalam tim Paskibra SMP Al-Ghifari dan sudah menyabet dua gelar juara dalam dua tahun ini. Bagi Vera, masuk Paskibra merupakan usaha untuk menjadi pribadi yang lebih disiplin dan membanggakan. Oh iya, Vera juga aktif di OSIS, lho! Kata cewek yang bercita-cita jadi Polisi ini, di waktu senggangnya dia biasa main handphone, mendengarkan musik, atau bermain sama teman-temannya.

Hafizh Argawirawan, IX A

Suara Hati Pelajar

K

AMU yang perempuan apakah sudah mulai mengenal dan memakai make up? Hehe, kalau ke sekolah tentu nggak dipakai ya. Nah, kalau pergi ke acara di luar sekolah, apakah kamu suka pakai make up? Apa saja yang dipakai? Nah, kamu yang cowok nih, paling seneng liat cewek yang dandan gimana? Sok kirimin opini dan cerita Belia yang paling seru dan enggak bokis ke Redaksi belia, paling lambat hari Jumat (29/8/2014) ke Kantor Redaksi ”Pikiran Rakyat” Jln. SoekarnoHatta No. 147 Bandung. Bisa juga lewat e-mail ke: belia@pikiran-rakyat.com. Inget, yang bukan pelajar dilarang ambil bagian! Opini yang dimuat melalui e-mail mendapat merchandise dari Pikiran Rakyat. (Hub. Bag. Marcomm Jln. Asia Afrika No. 77 Bandung) dengan menunjukkan kartu pelajar. Jangan telat ngirimnya ya!***

[stevenchristian19@yahoo.co.id] ADA beberapa acara TV yang menurut saya nyebelin. Salah satunya adalah acara TV yang menayangkan hipnotis. Kadang-kadang memang lucu, tapi terkadang membuka aib mereka sendiri. Tidak jarang pula menimbulkan perkelahian. Adanya tayangan hipnotis, membuat orang mau belajar cara menghipnotis orang untuk digunakan hal-hal yang negatif.

Florentina Wynne Silvani, XC / 7, SMAK 2 BPK Penabur Bandung MENURUT saya, acara TV sekarang ini banyak yang tidak mendidik. Contohnya sinetron. Banyak sekali sinetron yang menampilkan adegan kekerasan baik secara fisik (berkelahi) maupun secara verbal (kata-kata kasar). Ditambah lagi dengan alur cerita yang diulang-ulang dan iklan yang sangat lama. Saran saya, sebaiknya acara yang ditampilkan berupa acara yang memiliki ilmu pengetahuan dan mengurangi jam tayang sinetron.

Deborah Sharon, VIII-G / 06, SMPK 5 BPK Penabur Bandung ACARA TV yang saya tidak sukai adalah ”Ganteng-ganteng Serigala” atau yang biasa

Pengumuman BUAT Belia yang tulisannya dimuat (Inspirasi, Selancar, Cerpen Keren, dan Insight), kalo mau ngambil honor silakan kirimin nomor rekening, nama pemilik rekening, dan nama Bank. Sertakan scan-an identitas berupa KTP atau Kartu Pelajar. Nanti honor tulisannya kru belia transfer rekening bank tersebut. Jangan lupa, tulis juga tulisan yang dimuat apa, siapa nama penulisnya, terbitnya di belia edisi berapa.

Acara TV

disingkat ”GGS”. Sinetron ini bernuansa tentang serigala yang bisa segalanya dan penguasa. SInetron ini menurut saya juga seperti film ”Twilight” versi Indonesia. Mengapa saya tidak suka? Karena, sinetron seperti inilah yang tidak mendidik anak-anak Indonesia, pikiran mereka terfokus pada sinetronnya. Jika film seperti ini semakin marak di pasaran, mungkin anakanak Indonesia akan bersandiwara selalu dalam hidupnya.

[abbi3801@gmail.com] MENURUT saya, acara TV yang tidak disukai sih paling acara sinetron dan berita. Alasannya kalau sinetron itu bosen banget soalnya ceritanya tidak bermoral dan nggak habis-habis. Kalau acara berita itu selalu sama isinya baik kemasan luarnya, jadi selalu diulang-ulang walaupun sudah ganti saluran TV. Mengapa tidak baca koran saja, setidaknya lebih baik daripada menonton TV yang hanya menghabiskan waktu?

Timmy Gunawan, VIID, SMPK 5 BPK Penabur SAYA suka menonton televisi, apalagi jika ada pertandingan sepak bola. Yang paling nyebelin adalah sinetron. Sinetron yang sering kali terlalu berlebihan dan banyak omongan atau perilaku kasar yang tidak seharusnya ada di TV. Nah, di hari televisi ini mudah-mudahan televisi bisa lebih selektif dan benar-benar merupakan media yang pantas ditonton. Selamat ulang tahun televisiku.

Cinndy Claudia [cinndyclaudia@gmail.com] MENURUT saya, acara-acara horror merupakan acara TV paling menyebalkan. Kenapa? Seperti layaknya anak-anak muda yang senang bergadang hingga larut malam, maka begitu pula dengan saya. Saya senang menghabiskan waktu malam ini dengan menonton TV, namun sering kali ada saja yang membuat

jantung berdebar-debar. Hal ini dikarenakan munculnya acara-acara horor pada siaran TV tertentu. Akhirnya, saya pun melewatkan malam itu dengan "deg..deg..deg.." Huh, menyebalkan, bukan?

Angelina Marlina F, IX F/3, SMPK 5 BPK Penabur Bandung MENURUT saya, acara TV yang paling menyebalkan adalah acara lawak. Seperti Pesbukers, OVJ, dll. Walaupun acara tersebut bermaksud menghibur, sering kali malah menjadi acara yang tidak patut dicontoh. Misalnya saja lawakan yang ditampilkan malah mengarah ke pencemaran nama baik. Itu kan justru memberi dampak buruk bagi penontonnya, terutama anak-anak. Terima kasih.

Feby Astriani [febyastriani40@yahoo.co.id] HMMM.... acara TV yang pling saya benci adalah berita. Menurut saya menonton berita itu membosankan. Kalau remaja seperti saya ini lebih tertarik untuk menonton sinetron tentang percintaan remaja dibandingkan menonton berita.

Dewi Intan Kencana, Kelas VIII Super, SMP Al Ma'soem MENURUT aku, acara TV yang paling ga aku suka itu adalah sinetron yang isinya tentang cinta-cintaan dan film lainnya tentang romantis, karena bila acara-acara TV itu ditonton oleh anak kecil tentu tidak baik dan sangat tidak mendidik. Apalagi anak sekolah yang menonton acara tersebut, yang mungkin bisa saja mengganggu pelajaran sekolahnya. Menurutku jika bisa, acara-acara tersebut di ganti saja dengan film yang lebih bermutu dan mendidik. Atau bila ingin menayangkan sinetron atau film tersebut, lebih baik ditayangkan ketika malam di saat anak-anak sudah tidur, atau ketika di waktu anak-anak sedang sekolah... ***

” ”

Kami mengakomodasi seluruh minat dan bakat siswa.

Japanese Club

P

ADA tahun 2000, Ibu Netty Nurdjannaty didaulat menjadi guru bahasa Jepang di SMA Al-Ghifari. Nah, sayangnya di level SMP bahasa Jepang tidak masuk daftar mata pelajaran. Karena nggak mau menyia-nyiakan keberadaan Bu Netty yang ‘gape’ banget tentang segala hal berbau Jepang, maka di SMP AlGhifari dicetuskanlah ekskul Japanese Club. Di ekskul ini, bukan cuma bahasa Jepang yang dipelajari. Berbagai macam aspek kebudayaan Jepang dari mulai makanan, pakaian, permainan, sampai dengan adat istiadat khas Jepang dikupas tuntas. Seru banget! Ekskul yang satu ini mengajarkan banyak

banget hal positif. Nggak hanya menambah wawasan para anggotanya tentang bahasa dan budaya Jepang, banyak pula kisah inspiratif tentang negeri tersebut yang diceritakan oleh Bu Netty agar bisa diambil hikmahnya oleh para angora Japanese Club. Anyway, antusiasme anak-anak SMP Al-Ghifari sama bahasa dan budaya Jepang cukup tinggi, lho! Selain dilihat dari jumlah anggota Japanese Club yang kian bertambah, setiap kali ekskul ini menggelar acara seperti peringatan ulang tahun yang jatuh pada bulan Maret, pasti seluruh isi sekolah ikut serta merasakan keseruannya!*** hanifauziaramadhani@gmail.com

70’s Orgasm Club Rekaman Album Penuh

A

KHIRNYA kami masuk studio rekaman lagi. Mengabiskan enam shift (36 jam) merekam instrumen dasar drum, bas, dan gitar secara live untuk sebelas lagu di studio Massive. Serunya, penggarapan album ini dibantu oleh sahabat saya, Rekti Yoewono sebagai produser. Saya pribadi merasa lumayan deg-degan menjalani proses rekaman album penuh perdana ini karena: sepuluh effing years. Yes, sepuluh effing years adalah usia unit trio funk rock ini. Dan selama satu dasawarsa karya yang baru dihasilkan adalah beberapa single yang dimuat dalam beberapa kompilasi plus satu minialbum Supersonicloveisticated yang dirilis 2011 dan dirilis ulang awal tahun 2014 ini. Gonta-ganti dan kekosongan posisi manajer adalah masalahnya. Dan saya sendiri ternyata bukan Superman. Yap. Selain kewalahan, berbagai proses dan cobaan dengan grup ini telah saya lalui. Dari senang dan susah, ringan dan berat, putus asa dan semangat lagi, saya cukup ngotot mempertahankan grup musik ini. Dan sepuluh effing years adalah tenggat untuk harus merilis album penuh. Sekarang atau tidak sama sekali. Untungnya kali ini kami didukung oleh manajer tetap dan banyak kawan. Sepertinya memang begini jalannya. Lika-liku yang membutuhkan kesabaran dan optimistis tinggi. Oke, stop cerita dramanya sebelum menjadi sentimentil. Formasi terkini 70’s Orgasm Club didukung oleh energi baru drummer Bagan dan bassist Galant. Duo bromance akut yang sering tidak akur ini chemistry bermusiknya dashyat. Groove-nya asyik! Kami menghabiskan setahun terakhir dengan jamming tanpa henti menulis lagu baru. Dari sekedar briefing di rumah dengan gitar akustik, menginap di rumah Bagan yang berlimpah ruah makanannya dan membuat kebisingan jamming full band di kamar atas, hingga latihan di studio nonstop tiap minggu. Efek latihan yang kebangetan seringnya itu tanpa sadar membuat kami solid memainkan lagu-lagu baru. Sehingga ketika ditantang untuk rekaman live recording, kami langsung menyanggupi. Mengapa Rekti The S.I.G.I.T? Selepas proses panjang menulis lagu baru, kami mencoba arah musikal yang

berbeda. Porsi solo gitar dikurangi, lebih banyak groove, lebih joget-able, ngepop dan lebih bernyanyi. Kami perlu seseorang yang bisa membimbing dan memberi masukan secara objektif. Dari aransemen musik, teknis rekaman hingga mixing dan mastering. Lalu muncul beberapa alternatif nama yang paham musik funk & groove. Ternyata sosok Rekti yang paling cocok, karena selain rocker, ia juga gitaris sekaligus vokalis. Tiga poin yang selaras dengan 70’s Orgasm Club. Plus sebelumnya Ia juga memproduseri Sigmun dan The Slave. Oke, materi ada, produser sudah ada, proses pematangan materi dengan produser pun berjalan lancar. Berikutnya: rekaman! Hari H? Tanggal 13 Juli adalah tanggal keramatnya. Sempat agak khawatir waktunya tidak cukup untuk merekam secara live 11 lagu itu. Namun ternyata tidak terbukti. Dimulai jam 11 pagi, sekitar 4 jam pertama dihabiskan untuk menyeting drums, disusul bas dan gitar. Kami baru bisa mulai merekam lagu menjelang sore. Sialnya karena beban live recording, lagu paling mudah justru rekamannya malah lama. Di sisa hari pertama itu kami hanya bisa merekam dua lagu saja. Untungnya hari berikutnya mengalir lancar. Beban hilang, berganti suasana jamming yang mengasyikkan. Kami merekam lima lagu dan hari terakhir empat lagu. Bahkan sebuah lagu bluesy yang mengalami perombakan aransemen berkali-kali sampai hari-H karena terlalu standar, akhirnya menemukan aransemennya satu jam sebelum shift berakhir. Dan hanya dibutuhkan kurang dari 40 menit untuk merekamnya. Terima kasih pada Rekti atas aransemen baru ini. Lega sekali selepas proses pertama rekaman album yang masih belum berjudul ini. PR berikutnya masih panjang. Merekam gitar melodi, instrumen tambahan, dan vokal. Masih panjang perjalanan dan tentu saja prosesnya jauh dari kata mudah. Tapi kami tidak siap. Eh maaf, maksudnya kami siap! Sekarang giliran kami yang bertanya, apakah kalian siaaaaap?*** Anto Arief, bermusik bersama 70's O.C., sering ngegitar bareng @musiktulus


21

SELASA (PAHING) 26 AGUSTUS 2014 30 SYAWAL1435 H SAWAL 1947

Ajang Penentuan Duta Wisata dan Budaya

FOTO: HANI

Pasanggiri Mojang Jajaka Kabupaten Bandung 2014

A

KHIRNYA setelah ngelewatin rangkaian audisi, karantina, dan sesi foto selama hampir 3 minggu, muncul juga pemenang anyar Mojang dan Jajaka pada malam final Pasanggiri Mojang Jajaka Kabupaten Bandung 2014 yang digelar meriah di Gedung Budaya Sabilulungan, Soreang, Kab. Bandung, Rabu (20/8/2014). Sembilan pasang pemenang yang terdiri atas juara I, II, III, Harepan I, Harepan II, Harepan III, Mimitran, Kameumeut, serta Kewes dan Gendes ini terpilih dari 40 pasang finalis yang datang sebagai perwakilan seluruh kecamatan. Mereka nantinya berkewajiban untuk mempromosikan potensi budaya dan pariwisata yang ada di Kab. Bandung. Selain itu, untuk pasangan pinilih pertama bakal diikutsertakan dalam ajang Pasanggiri Mojang Jajaka Jawa Barat (Moka Jabar) pada November mendatang—yang kali ini diwakilkan oleh Dewi Ayu Nurwulan dari Kec. Cimenyan dan M. Ikbal dari Kec. Rancaekek. Kab. Bandung memang sedang diharapkan bisa mempertahankan prestasinya. Jajaka pinilih tahun lalu, Andy Permana Sidik, berhasil jadi jajakan pinilih juga pada perhelatan Moka Jabar. So, selain membawa misi sebagai duta wisata Kab. Bandung, kedua pemenang juga memanggul harapan untuk meraih prestasi yang sama di tingkat provinsi. “Selama setahun bertugas, saya mendapatkan

Membangun Karakter, Menumbuhkan Kebersamaan Outbound SMA Labschool UPI Bandung

banyak pengalaman, ilmu, teman, dan bisa banyak berpartisipasi dalam kegiatan sosial. Saya berharap angkatan 2014 ini bisa lebih memaksimalkan lagi apa yang telah dilakukan angkatanangkatan sebelumnya,” ujar Andy. Cowok alumnus SMA PGRI Parakan Muncang Sumedang ini menilai, para mojang jajaka harus punya sifat percaya diri, komunikatif, dan someah hade ka semah sebagai ciri khas orang Sunda. “Mojang jajaka banyak berkontribusi dalam promosi, memperkenalkan, dan ngasih ide pengembangan pariwisata di Kab. Bandung. Apalagi sifatnya sebagai orang Sunda yang ramah, murah senyum, dan terbuka membuat orang lain merasa betah dan nyaman di tanah Sunda,” tambah wakil dari Kecamatan Rancaekek ini. Nggak sekadar jalan-jalan dan menikmati pesona wisatanya doang, generasi muda masa kini juga memang mesti aktif untuk promosi. Kebayang kan ada berapa banyak spot wisata seru di daerah masing-masing. Sayang banget kalau potensinya nggak dikembangin secara maksimal. Nah menjadi seorang Mojang Jajaka bisa jadi salah satu peran aktif sebagai duta wisata untuk turut melestarikan dan ngembangin kepariwisataan dan budaya Sunda. Selamat bertugas ya! *** siswanti.hanifa@yahoo.co.id

S

ETIAP memulai tahun ajaran baru, SMA Labschool UPI Bandung selalu mengadakan kegiatan super seru buat para siswa kelas X. Nggak cuma kegiatan orientasi di sekolah seperti layaknya sekolah-sekolah lain, SMA Labschool UPI Bandung punya agenda outbound yang setiap tahun makin seru aja. Nah, tahun ini, setelah para siswa baru melewati masa orientasi selama satu minggu di bulan Juli, kegiatan outbound SMA Labschool UPI Bandung dilaksanakan di Secapa AD pada 2022 Agustus 2014 lalu. Berbeda dengan kegiatan outbound tahun lalu yang dilaksanakan di Kodiklat Bela Negara di Cikole, outbound kali ini tetap punya misi yang sama, tetapi dikemas dengan berbeda. Eh, apa sih misi dari outbound ini? Menurut Dr. Deni Kadarsah M.Pd yang merupakan salah seorang panitia outbound SMA Labschool UPI Bandung, misi dari kegiatan ini adalah membangun karakter siswa dan menumbuhkan rasa solidaritas serta kebersamaan. “Agar selama tiga tahun menempuh sekolah nanti terjalin suasana akrab di antara para siswa,” ujar Pak Deni. Dengan adanya misi tersebut, semua kegiatan outbound ini – dari mulai materi sampai games

– tentu dirancang agar misi itu tercapai. Untuk menyukseskan misi membangun karakter, dalam outbound ini para siswa yang menjadi peserta diberikan berbagai materi dari pihak Secapa AD. Materi meliputi wawasan wyata mandala, bela negara, tata upacara, serta motivasi. “Dalam sesi pemberian motivasi, tentara yang menjadi pemateri menyemangati para siswa untuk menempuh kehidupan baik di sekolah maupun di masyarakat,” begitu Pak Deni memaparkan. Oh ya, pembangunan karakter ini nggak hanya diupayakan melalui materi saja, loh! Selama outbound berlangsung, seluruh peserta harus mentaati peraturan-peraturan yang diberikan pihak Secapa AD. Dengan begitu, rutinitas dari bangun pagi, sarapan, olah raga, upacara, dan aktivitas lainnya dibarengi dengan tata cara ala tentara. Seperti yang disampaikan Pak Deni, meski nantinya tata cara tersebut tidak diterapkan di kehidupan seharihari, tapi itu jadi pengalaman berharga yang menarik dan punya nilai-nilai mendalam yang bisa dipetik. Nah, untuk mencapai misi yang lainnya yaitu menumbuhkan rasa kebersamaan, dalam outbound ini juga digelar berbagai macam

kegiatan. Di antara kegiatan-kegiatan tersebut tentu outdoor games yang paling digemari. Bahkan, beberapa peserta yang tadinya takut, malah ketagihan dan pengen bermain terus! Pokoknya, dari games-games yang menuntut kerja sama tim tersebut, para peserta jadi bisa mengenal satu sama lain dengan baik deh. Nggak heran, selama games berlangsung semuanya saling menyemangati dan bersenangsenang bersama. Beberapa peserta yang semula malu-malu dan enggan bersosialisasi pun lambat laun membaur dengan yang lainnya. Wah, awal yang baik di tahun ajaran baru, right?*** hanifauziaramadhani@gmail.com

FOTO: PSYCHO MEDIA ORG

• M u s i c Te r r i t o r y

U

Pensi SMA Darul Hikam

FOTO: KEKE

Stay Fly!

NTUK pertama kalinya, SMA Darul Hikam mengadakan sebuah pentas seni alias pensi. Well, sebenarnya SMA Darul Hikam setiap tahunnya memang punya berbagai agenda seru sih, dari mulai pecan olah raga sampai berbagai kegiatan charity. Tapi, pensi ini nggak seperti kebanyakan acara lainnya yang digelar untuk anakanak SMA Darul Hikamnya sendiri. Yep, pensi berjudul Stay Fly ini adalah acara perdana SMA Darul Hikam yang terbuka untuk umum. Danif Albariqi selaku Ketua Pelaksana Stay Fly sedikit berbagi cerita soal perjuangannya dan teman-teman panitia untuk menyelenggarakan pensi ini. “Sebenernya pensi ini sudah mulai direncanakan sejak tujuh bulan yang lalu. Akan tetapi, karena terkendala berbagai hal, kita cuma menghabiskan sekitar satu bulan menggarap acara ini sampai matang,” katanya. Wah, tentu bukan perkara mudah, apalagi untuk ukuran sekolah yang belum pernah menggelar pensi untuk umum. However, perjuangan yang ditempuh para panitia Stay Fly terbayar kok dengan serunya acara mereka! Stay Fly digelar pada Sabtu (23/08/2014) di Tennis Indoor Bikasoga, Bandung. Seru? Wah, nggak usah ditanya lagi deh, seru banget! Pensi ini bisa dibilang cukup spesial karena tema acaranya unik, asyik, dan sangat spesifik. Stay Fly menekankan tiga hal dalam temanya yaitu sing, dance, and rave. Sepanjang acara, penonton yang hadir di sana puas banget disuguhi tiga hal tersebut. Dari pukul 9.30 pagi, Stay Fly sudah dimulai. Setelah berbagai sambutan dari Ketua Yayasan, Kesiswaan, dan Ketua Pelaksana, dan pemberian penghargaan untuk anak yatim, barulah keriuhan dimulai. Adik-adik dari SD Merdeka turut meramaikan Stay Fly dengan penampilan perkusi. Setelahnya,

M u s i c Te r r i t o r y

ada rampak kendang dan penampilan perkusi lainnya. Nah, sebelum break azan Zuhur, Sudden Popped tampil dengan cukup apik dan tentunya bikin suasana Stay Fly makin asyik. Setelah break, The Carbeat menggebrak panggung dengan alunan musiknya yang bikin penonton gatel banget buat bergoyang mengikuti irama. Keseruan Stay Fly terus berlangsung ketika giliran Cup Tea Tunes yang naik panggung. Band jebolan Gazik SMA Negeri 8 Bandung yang masih bisa dibilang pendatang baru ini ternyata oke juga loh penampilannya! Baik musikalitas maupun aksi panggungnya layak deh diacungi jempol. Nah, habis Cup Tea Tunes, giliran band dari alumni SMA Darul Hikam yang ikut tampil meramaikan acara disambung oleh Khalifa dan kemudian salah satu band kesayangan barudak Bandung. Yep, Coffee Reggae Stone! Wah, band satu ini mah memang nggak pernah gagal mengajak penonton buat enjoy dan bergoyang bersama. Belum reda kehebohan yang dibawa oleh Coffee Reggae Stone ke panggung, penonton disuguhi aksinya Alleia. Band yang namanya mulai muncul di manamana ini bisa banget menjaga crowd tetap hidup. Sampai nama Tulus dipanggil ke panggung setelah Alleia, penonton semakin heboh. Seperti biasa, Tulus mengajak para penonton sing along sepanjang pertunjukan. Ketika suara para penonton masih serak setelah nyayi-nyayi bareng Tulus, MC menyuguhkan game dan acara pun ditutup. Eits, tapi sebelum semua dipersilahkan pulang, Flash Escape tampil di panggung dan bikin kesan klimaks yang oke banget di Stay Fly ini. Kalo kata anak gaul zaman sekarang mah, hacep!*** hanifauziaramadhani@gmail.com

Pensi ini bisa dibilang cukup spesial karena tema acaranya unik, asyik, dan sangat spesifik.

Bambu Serbamampu

K

OKOH serta banyak fungsinya itulah sebutan untuk sang “Bambu”. Bambu yang dikenal dalam beberapa bahasa yaitu awi oleh orang Sunda ini banyak digunakan oleh masyarakat. Sebuah peninggalan yang berasal dari penjajahan bangsa Jepang ini sangat memberikan manfaat yang sangat banyak untuk kehidupan bangsa Indonesia, terlebih lagi dalam pembuatan rumah. Pada zaman dahulu, masyarakat membuat sebuah rumah dengan bermodalkan atap serta bambu sebagai bahan rumah. Seiring dengan perkembangan zaman pada masa sekarang, bambu telah banyak ditinggalkan dalam pembuatan rumah karena persaingan yang ketat dari rumah produksi lainnya yang memberikan inovasi dalam hal pembangunan rumah. Namun, bambu memiliki sifat yang kuat, seiring dengan beralihnya penggunaan bahan bangunan, bambu masih bisa menjelma sebagai sebuah bahan yang memberikan manfaat lainnya untuk masyarakat. Salah satu bukti karya yang berasal dari bahan bambu adalah gelas dan sendok serta garpu yang terbuat dari bambu yang merupakan barang yang sering digunakan oleh masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari-hari (Konsumsi makanan serta minuman). Selain dari menjaga kestabilan bumi dengan moto GO GREEN dapat membuat kesempatan pekerjaan buat orang lain. Kebermanfaatan dari pohon bambu dapat kita rasakan seiring dengan pesatnya perkembangan zaman yang membuat semua produk buatan manusia (tradisional) semakin ditinggalkan, namun dengan ide kreatif dapat kita belokkan menjadi hal yang masih bermanfaat untuk dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.*** Yusuf Maulana Abdul Karim, XII IPS, SMA Negeri 1 Ciparay, Bandung

Kode Klasifikasi Tontonan

B

ELIA pasti suka nonton dong? Gak mungkin ada yang jawab enggak ya.... Pernah merhatiin gak sih di pojok atas program atau film yang kita tonton suka ada kode-kode kayak SU, R, BO, atau D? Tahukah kamu apa arti dari kodekode itu? Nah, kode tersebut merupakan klasifikasi berdasarkan kesesuaian konten tayangan dengan usia khalayak yang akan menontonnya. Untuk tayangan yang ada di Indonesia, kode-kode tersebut diatur Komisi Penyiaran Indonesia alias KPI melalui Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia Nomor 02 Tahun 2007 Tentang Pedoman Perilaku Penyiaran dalam Pasal 11. Ada empat klasifikasi umum yang berlaku di Indonesia, yaitu:

a. Klasifikasi A: Tayangan untuk Anak, untuk tayangan yang boleh ditonton khalayak berusia di bawah 12 tahun; b. Klasifikasi R: Tayangan untuk Remaja, untuk tayangan yang dianjurkan bagi remaja atau khalayak yang berusia 1218 tahun; c. Klasifikasi D: Tayangan untuk Dewasa. Artinya hanya orang dewasa atau berusia 18 tahun ke atas yang boleh menyaksikan tayangan tersebut; d. Klasifikasi SU: Tayangan untuk Semua Umur. Artinya tayangan tersebut boleh

ditonton oleh semua kalangan usia alias boleh ditonton siapa saja. Selain empat klasifikasi tersebut, ada juga beberapa klasifikasi lain sebagai peringatan tambahan kalau program atau isi tayangan itu memerlukan bimbingan orang tua, yaitu kode BO atau Bimbingan Orangtua. Kode BO ini gak bisa muncul sendirian lho, dia harus berdampingan dengan kode A atau R, yang artinya tayangan tersebut boleh ditonton anak-anak atau remaja, tetapi harus ditemani oleh orangtua. Dalam pasal itu juga bilang kalau kodekode itu harus ditempatkan di ruang yang mudah dilihat (misalnya di pojok atas) dan harus ada sepanjang tayangan itu berlangsung. That’s why kenapa kita selalu ngeliat kode-kode tersebut kalau lagi nonton ya? Itu tadi di Indonesia, gimana kalau di luar negeri? Eits, jangan salah, mereka juga punya kode-kode kayak kita loh. Salah satunya klasifikasi Motion Picture Association of America's (MPAA) untuk film-film yang beredar di wilayah Amerika. Bedanya, kalau di Indonesia diatur oleh KPI, MPAA ini diatur oleh sebuah agensi independen yang bernama Classification & Ratings Administration (CARA). Sejak pertama kali sistem klasifikasi ini muncul tahun 1968 hingga saat ini, MPAA

telah mengalami beberapa kali perubahan yang. Sampai revisi terakhir tahun ’90 yang masih dipakai sampai sekarang. Apa aja sih klasifikasi versi MPAA? Sebenernya gak jauh beda sama versi kita, nih ya Belia kasih tau kelas-kelasnya: a. G – General Audiences, semua usia boleh menontonnya atau dianggap tidak mengandung konten “berbahaya” bagi anak-anak. b. PG – Parental Guidance Suggested, dianjurkan agar oang tua menemani saat menonton karena dikhawatirkan ada konten yang dianggap kurang sesuai untuk anak-anak. c. PG-13 – Parents Strongly Cautioned, orang tua harus benar mengawasi film tersebut karena mengandung konten yang tidaks esuai untuk anak di bawah usia 13 tahun.

yaitu: a. V-Y, untuk tayangan yang ditujukan bagi anak-anak, termasuk usia 2-6 tahun,

d. R – Restricted, mereka yang di bawah 17 tahun boleh menyaksikan film tersebut dengan syarat ditemani orang tua atau wali yang sudah cukup usia.

Nah, itu dia kode-kode klasifikasi tayangan yang berlaku di Indonesia dan Amerika. Sekarang udah gak bingung kan kalau lagi nonton dan nemuin kode-kode itu? Kalau masih penasaran pengen tau gimana kode di negara lainnya, silakan tanya om Google aja.Oiya, Belia harus hati-hati loh yaaa, jangan sampai nonton film atau tayangan yang nggak sesuai dengan usia Belia. ***

e. NC-17 – No One 17 and Under Admitted, film yang hanya boleh ditonton oleh mereka yag berusia di atas 17 tahun. Kalau itu klasifikasi buat film, ada juga klasifikasi buat tayangan televisi di Amerika yang disebut TV Parental Guidelines,

b. TV-Y7, untuk tayangan yang boleh ditonton anak 7 tahun ke atas, c. TV-G, untuk tayangan yang boleh ditonton semua usia, d. TV-PG, untuk tayangan yang membutuhkan bimbingan orang tua, e. TV-14, untuk tayangan yang berisi konten yang kurang sesuai untuk anak di bawah 14 tahun dan harus didampingi orangtua, dan f. TV-MA, untuk tayangan yang hanya boleh ditonton oleh orang dewasa.

dhianynadya@gmail.com


22

SELASA (PAHING) 26 AGUSTUS 2014 30 SYAWAL1435 H SAWAL 1947 FOTO: KEKE

Ryan Putri Astrini

Awali Karier dengan Niat Baik DA satu orang mojang cantik asal Cianjur yang semakin hari nama dan tampangnya makin banyak berseliweran di mana-mana. Yep, siapa lagi kalau bukan Ryan Putri Astrini? Cewek kelahiran 7 Januari 1990 ini tahun lalu bikin bangga warga Jawa Barat karena prestasinya menempati peringkat 10 besar finalis Puteri Indonesia. Nah, sejak saat itu, ternyata dia nggak berhenti berkarier di industri hiburan. Malah sekarang jadwalnya semakin padat. “Sekarang saya lagi ngerjain serial Comic Story di salah satu TV swasta, akhir bulan ini bakal launching film layar lebar yang judulnya ’Ma’rifat Cinta’, sama lagi produksi film juga,” katanya ketika ditemui beberapa waktu lalu. By the way, di produksi film yang terakhir disebut oleh Ryan Putri, ia mengambil peran sebagai orang di balik layar. Wah, keren ya? Waktu ditanya soal hal-hal yang digemarinya, Ryan Putri menyebut travelling, acting, dan musik. “Tapi kalau musik sih saya beneran sekadar pendengar doang, loh!” kata cewek yang sekarang berusia 24 tahun ini. Nah, beda dengan musik, hobinya yang lain dia tekuni benar-benar. Travelilng misalnya, Ryan Putri ngaku dirinya senang banget jalan-jalan baik sama teman atau sendirian. Dia bilang, travelling itu nggak harus jauh-jauh, yang penting bisa nge-refresh otak biar enggak mumet. Setuju deh. Oh ya, ternyata destinasi favoritnya Ryan Putri adalah gunung. “Saya sih prefer gunung daripada pantai. Abisnya kalau kepanasan suka agak ‘cranky’ gitu,” kata Ryan Putri sambil tertawa. Saking asyiknya ngobrol sama cewek mutlitalenta ini, topik bahasan sesi wawancara kali ini merambah ke banyak hal. Setelah ngomongin aktivitas dan ho-

A

bi, masa sekolah dan kuliah pun nggak lupa dibahas. Ryan Putri semasa SMP ternyata aktif banget berorganisasi. Bahkan, saking aktifnya, berbagai macam ekskul dari mulai seni, olah raga, samapi keagamaan pun dia ikuti. Eits, tapi jangan salah, prestasi akademiknya tetap oke! Nggak heran lah kalau sekarang seorang Ryan Putri tetap bisa menjalani semuanya dengan maksimal meski jadwalnya superpadat. Belajar manajemen waktunya sudah dimulai dari SMP gitu loh! Sewaktu SMA sih Ryan Putri udah nggak sesibuk masa SMP. Bahkan waktu kuliah pun dia termasuk mahasiswa kupu-kupu alias kuliah-pulang kuliah-pulang. Sampai akhirnya Ryan Putri terpilih untuk mengetuai sebuah event akbar yang digelar kampusnya, Fikom Unpad. Selama menjadi ketua acara tersebut, dia menyadari bahwa ternyata bikin event itu nggak mudah. “Ribet banget birokrasinya, mau berkarya malah jadi susah,” ujarnya. Ryan Putri bukan tipe orang yang suka mengeluh tanpa memberi solusi. Dari pelajaran yang dia dapat setelah mengetuai event tersebut, Ryan Putri akhirnya termotivasi untuk mencari cara untuk mem-bypass birokrasi dan memudahkan dirinya dan teman-teman untuk berkarya. Kebetulan, saat itu sedang ada pendaftaran peserta ajang Duta Wisata. ”Saya pikir kalau ikut ajang semacam itu pasti nanti jadi terhubung dengan jajaran birokrasi dan menambah link juga kan,” ujarnya bercerita. Eh ternyata, ajang tersebut justru mengawali karier Ryan Putri yang cukup bersinar sampai sekarang. Kalau niatnya baik, emang pasti hasilnya baik juga, ya…*** hanifauziaramadhani@gmail.com

Guardians of Galaxy Pemain & Pengisi Suara : Chris Pratt, Zoe Saldana, Dave Bautista, Vin Diesel, Bradley Cooper Sutradara : James Gunn Produksi : Walt Disney Pictures (2014) Durasi : 122 menit

K

ru belia sempet nggak yakin nih sama film yang satu ini. Bener nggak sih ini film keluaran Marvel? Soalnya film ini keliatan agak asing-asing gimana gitu, nama superheronya pun belum pernah belia denger. Tapi begitu beres nonton film yang diangkat dari komik yang terbit pertama kali tahun 1969 ini, nggak nyesel sama sekali udah milih “Guardians of The Galaxy” buat ditonton. Cerita dimulai saat Peter Quill kecil diculik dan dibawa ke luar angkasa oleh kaum Ravagers setelah kematian ibunya. Quill (Pratt) pun tumbuh besar dan menjadi pilot kapal luar angkasa. Suatu hari ia terdampar dan menjadi buronan setelah ia mencuri bola kecil sakti yang disebut Orb. Peter pun diburu oleh Ronan the Accuser (Lee Pace), seorang penjahat yang ingin menghancurkan semesta karena Orb tersebut punya kekuatan yang dibutuhkan Ronan untuk mewujudkan niat jahatnya. Mengetahui kekuatan Orb yang sebenarnya, Peter bertekad untuk melindungi bola tersebut. Ia pun bergabung dengan wanita hijau Gamora (Zoe Saldana), Groot (Vin Diesel), Rocket Raccoon (Bradley Cooper) dan Drax the Destroyer yang menyeramkan tapi konyol (Dave Bautista). Kelima tokoh yang unik ini pun bahu membahu untuk menyelamatkan semesta dari kejahatan Ronan The Accuser. Film bergenre fiksi ilmiah ini bener-bener asyik buat ditonton, sang sutradara James

aGenda Pasanggiri Mojang Jajaka Kab. Bandung Barat 2014 Persyaratan peserta : · Berusia 17-24 tahun · Belum pernah menikah · Memiliki KTP Bandung Barat

Gunn sukses mengenalkan para super hero luar angkasa ini. Alur ceritanya enak buat disimak, belum lagi humor-humor yang nyelip di sepanjang film bikin kita nggak boring waktu menontonnya. Salah satunya adalah tingkah aneh Quill menjelang akhir film, saat suasana yang harusnya tegang malah jadi kocak gara-gara si Quill! Detailnya sih tonton aja ya. Tokoh lainnya juga yang pasti jadi favorit, adalah si Rocket, racoon yang kadang nyebelin dan Groot yang cuma bisa ngomong tiga kata. Dari segi visualisasi juga film ini boleh dikasih dua jempol karena berhasil membawa kita ke dunia kosmik yang penuh aksi. Oh, iya, di film ini hampir tidak ada adegan di bumi loh, kecuali saat adegan ibunya Quill meninggal di awal cerita. Ngomongin film juga gak akan lengkap kalo gak ngebahas musiknya. Kalau biasanya film-film bersetting luar angkasa dikasih lagu-lagu elektro, di Guardians of Galaxy malah dipake lagu jadul, salah satunya lagu Hooked on A Feeling yang populer di tahun 1970-an. Tapi nyambung-nyambung aja kok sama filmnya. Overall, film Marvel rasa baru ini wajib masuk salah satu film yang kudu Belia tonton di weekend nanti. Ssst, kabarnya sang sutradara sempet ngasih bocoran nih, kalau ”Guardians of The Galaxy” ini bakal berhubungan erat sama film Marvel lainnya yaitu ”The Avengers”. Udah pada tau kan kalau lanjutan ”The Avengers” bakalan nyusul tayang di bioskop? Wah, wah.. Jadi makin penasaran, ya?***

N

AMA Lana Del Rey, mungkin agar asing terdengar di telinga kamu. Well, sudah saatnya kamu tahu karya dari singer/songwriter asal Amrik yang punya nama asli Elizabeth Woolridge Grant ini. Kenapa? Soalnya nggak seperti penyanyi-penyanyi pop cewek dengan penampilan cantik kebanyakan yang mentok dengan pop komersialnya, Lana Del Rey hadir dengan warna musik dreampop/trip-hop yang one of a kind. Dengan karakter vokal yang dreamy dan angelic, kamu yang ngedengerin musiknya Lana Del Rey bakalan dibawa ke sebuah alam mistis yang unik, suatu yang bener-bener beda namun sangat indah dan keren. ”Ultraviolence”, adalah album ketiga Lana Del Rey. Album ini dirilis pada Bulan Juni tahun ini, dengan 11 tracks yang memiliki keindahan yang sangat unik dengan warna gloomy yang sangat mystical. Gelap, namun bukan berarti kelam. Vokal Lana dan musiknya akan membawa kita kembali ke era ’60-an dan ’70-an, saat di mana musik masih sanga organik, minim campur tangan teknologi dalam menghasilkan bebunyian. Nuansa teatrikal yang diusungnya bakal mengingatkan para pencinta film-film lama pada film-film James Bond dengan soundtrack yang dinyanyikan oleh Shirley Bassey (kalo kamu nggak kenal, mangga di-Google aja ya, hehehe). ”West Coast”, single pertama album ini adalah lagu mid-tempo dengan kombinasi pop dan rock yang catchy di bagian reff-nya, namun sesekali menjadi pelan dan menghadirkan kegalauan. Single kedua, ”Shades of Cool” adalah lagu ballad dengan nuansa gloomy bertempo pelan. Instrumentasi gitar listrik dengan efek reverb perlahan bakal membakar kamu seiring lagunya menjelang habis. Bisikan dan lengkingan Lana yang dikombinasikan dengan iringan orchestra dan brass section menjadikannya kombinasi yang anggun. Favorite track kru belia, adalah lagu yang berjudul sama dengan album ini, ”Ultraviolence”. Keindahan lagunya sulit untuk dideskripsikan dalam kata-kata. Kalimat terakhir dalam alinea tadi, mungkin emang paling pas buat ngedeskripsiin album ”Ultraviolence” dari Lana Del Rey ini. Emang susah mendeskripsikan musik lewat kata-kata. Namun, karya Lana Del Rey dalam ”Ultraviolence” ini memang sangat sulit untuk dibagikan kepada pendengar lain hanya lewat huruf dan tanda baca. It’s a great album, in a unique way, dengan catatan, hanya khusus bagi yang punya preferensi terhadap warna musik yang diusungnya. So, kalau kamu berani bertaruh, place all your bet in. ”Ultraviolence” dari Lana Del Rey adalah satu karya yang indah, walaupun nggak untuk semua orang. Kalau kamu masuk ke dalam kategori yang menikmati musiknya, dijamin kamu akan mendapatkan pengalaman mendengarkan yang tak terlupakan. Namun, buat kamu yang nggak suka, nggak aneh kalo ucapan, ’Musik apa sih? Aneh!’ akan terlontar setelah mendengarkannya. ***

Persyaratan Administrasi (dibawa saat registrasi):

1. Photo 4R (close up dan full body 2 lembar latar putih) 2. Pas photo 3x4 & 2x3 (latar putih) 3. Fotokopi KTP (KTP asli selalu dibawa) 4. Formulir pendaftaran & surat izin orangtua Semua persyaratan tersebut dilampirkan dalam 1 map (merah untuk mojang dan biru untuk jajaka) bisa dikumpulkan pada Minggu, 31 Agustus 2014 di Tourism Information Center (TIC) Ciburuy Padalarang pukul 8.00 – 17.00

: @mojangjajakakbb : paguyuban mojang jajaka kbb : paguyubanmokakbb@gmail.com ***

Grand Final Pemilihan Duta Bahasa Jawa Barat

Festival Film, Kompetisi Film dan Movie Day Hari / Tanggal : Sabtu/Minggu 30-31 Agustus 2014 Waktu : 8.00-selesai Tempat : Gedung Serba Guna Salman (GSG Atas) Salman ITB Konfirmasi kehadiran: Noordianty 087825427070 ***

Tastemarket Jumat-Minggu, 29 – 31 Agustus 2014 Paris Van Java, Jalan Sukajadi Bandung www.tastemarket.com Twitter @tastemarket_bdg ***

-- Bob Marley

P

Untuk pendaftaran tidak dipungut biaya apa pun Kontak: Riki (08891952897), Yusuf (082126619367) Twitter Facebook E-mail

SEBUAH karya tiga dimensi dari bekas kemasan susu dipamerkan di kampus SMAN 11 Bandung, Senin (18/8/2014). Acara bertajuk "Hilo Teen Artivity" ini bertujuan menggagas siswa SMP dan SMA se-Jabar untuk bisa memanfaatkan barang bekas menjadi sesuatu yang kreatif. Event ini digelar selama Agustus-Oktober 2014 di kota besar seperti Bandung, Cirebon, Karawang, Sukabumi, Cianjur, dan Tasikmalaya. *DOK

: Yosephine Monica : 330 halaman : Penerbit Haru, 2014

ERNAH ngerasa sebal karena ada seseorang yang suka sama kamu, tapi kamunya enggak? Haha, ini yang terjadi pada Ben Miller. Adalah sosok cewek biasa, Amelia Collins, yang suka banget sama Ben. Amelia ini bukan cewek tenar di sekolah, ia dikenal sebagai seorang blogger yang tulisannya sebenernya nggak pernah beres. Ben menganggap Amelia ini sebagai sosok menyebalkan, karena ia suka menguntit Ben. Ha! Keadaan perlahan berubah, saat Amy didiagnosis mengidap kanker limfa. Ben awalnya dipaksa teman-temannya untuk menjenguk Amy. Nah, dari sinilah Ben menyadari bahwa satu-satunya orang yang mengerti dirinya adalah Amy. Ben punya sifat tertutup dan sedikit egois. Namun, sifat Ben perlahan berubah karena Amy. Amy yang dibesarkan di keluarga yang cukup harmonis, masuk ke kehidupan Ben yang sebelumnya datar, damai, dan nggak penuh drama. Tapi inilah sebenernya yang dibutuhkan Ben. Hanya orang seperti Amy-lah yang bisa mengerti dirinya, yang nggak akan menertawakannya, yang tau rahasia-rahasianya. Ehm, udah ketahuan sih novel ini rada sedih dan sedikit bikin frustrasi karena tokohnya dibuat sakit, dan sakitnya pun mematikan. Namun, penulis bisa mengembangkan karakter tokoh-tokoh di dalam novel dengan baik. Kamu bisa lihat perubahan karakter yang terjadi pada sosok Ben. So, segera cari bukunya, ya. Siapa tau kamu butuh inspirasi untuk bikin cerpen atau novel... :) ***

syauqy_belia@yahoo.com

dhianynadya@gmail.com

· Memiliki minat yang tinggi terhadap pariwisata & kebudayaan · Pendidikan minimal lulus SMA / sederajat · Memiliki penampilan menarik Untuk sementara pendaftaran bisa dilakukan secara online melalui http://pamokakbb.blogspot.com/

Penulis Tebal Penerbit

Artis : Lana Del Rey Label : Interscope-Polydor (2014) Durasi : 51 menit 24 detik

Anti Corruption Film Festival (ACFFest) 2014 dan Festival Film Salman

HERB IS THE HEALING OF A NATION, ALCOHOL IS THE DESTRUCTION.

People Like Us

Ultraviolence

tisha_belia@yahoo.com

2014 Jumat, 29 Agustus 2014 Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang 45 No. 121 Bandung Informasi: Narahubung: Ade Mulyanah (081321375836), Gempa Nugraha (08889157281/085720864699) Facebook: Duta Bahasa Jawa Barat Twitter: @dutabahasajabar ***


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.