Belia 4 maret 2014xx

Page 1

19

SELASA (PAHING) 4 MARET 2014 2 JUMADIL AWAL 1435 H JUMADIL AWAL 1947

    FOTO: KEKE



20> Skul: SMPN 1 Cianjur

20> Insight: Garzibaldi



 20> Aksi: IFEST 2014

M

USIK bermain, beberapa anak bergerak di atas panggung sesuai dengan irama musik. Tokoh utama, maju ke tengah panggung sambil berlagak. Penonton ketawa. Sesekali terdengar sayup-sayup tepuk tangan, juga suara jepretan kamera. Yang sedang tampil di panggung adalah anak-anak Teater Camperenik SMP Tutwuri Hadayani Cimahi, mereka membawakan sajian seni teater yang berjudul ”Si Kabayan Jadi Boyband”. Teater Camperenik adalah salah satu peserta lomba Parade Seni Sunda III yang diadakan di Landmark Bandung

20> MT: Launching Taman Musik Bandung

20> Aksi: HUT Medcom SMA BPI 1 Bandung

20> Aksi: Senior High School English Speech Contest

22> Review:

bersamaan dengan diadakannya Pesta Buku Bandung 2014 oleh Ikapi Jabar. Berbagai sekolah dan sanggar tari mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti acara tersebut, di antaranya SMKN 9 Bandung, SMKN 8 Bandung, SMPN 11 Bandung, SMKN 7 Bandung, SMA Tutwuri Handayani Cimahi, dan masih banyak lagi yang lainnya. Ternyata, eh, ternyata (gunakan nada Bang Haji Rhoma), kecintaan remaja terhadap kesenian Sunda belum memudar. Masih banyak pelajar yang suka dan mau ngulik kesenian Sunda. Salah satunya adalah Diky dari teater Camperenik, ia dan 17 kawannya datang ke Bandung untuk mengikuti parade seni Sunda tersebut. Diky mengaku ia mau aja ikut teater Sunda karena dia emang menyukai seni. ”Iya, saya ikutan karena emang saya suka seni we,” ujar Diky. Donny dari Divisi Acara Pesta Buku Bandung yang menaungi Parade Seni Sunda pun bercerita bahwa antusiasme para pelajar untuk mengikuti lomba dari tahun ke tahun cukup baik. ”Untuk tahun ini meskipun tak berbeda jauh dengan tahun kemarin jumlah pesertanya, tetapi tidak menurun. Lumayan besar semangat mereka untuk ikut Parade Seni Sunda ini,” tutur Donny. Selain antusiasme dalam event Parade Seni Sunda, rupanya geliat kebudayaan Sunda di sekolah-sekolah masih cukup diminati, misalnya di SMA Negeri 11 Bandung. Di sekolah yang terletak di Jalan Kembar, Bandung, ada ekskul tari tradisional dan musik khas Sunda, degung. Salah seorang anggota ekskul itu, Puspa, bilang kalo dia sangat bangga bisa membawakan tarian-tarian Sunda yang dipelajarinya dari ekskul tari tradisional itu. ”Aku masuk ekskul ini gara-gara emang seneng nari sih, terus bisa sekalian ngelestariin budaya Sunda juga. Kan di tari tradisional ini belajarnya tarian Sunda. Terus jadi sering tampil kalo ada acara-acara. Misalnya di perpisahan kakak kelas gitu, ekskul tari ini gabung sama ekskul degung sebagai pengiringnya,” ujar Puspa. Puspa juga ngasih tahu bahwa dari ekskul kesenian Sunda memiliki cukup banyak peminat di sekolahnya,

”BUDAYA itu aset bangsa, salah satu daya tarik turis mancanegara juga. Makanya, penting banget untuk dilestarikan.” Arga Satrio, SMA Negeri 8 Bandung

”Iya cukup banyak sih yang berminat ke ekskul ini. Malahan ada yang kemarin dia jalur prstasinya nari tradisional terus dilanjutin sampai sekarang, dia masuk ekskulnya ya ke tari tradisional juga,” kata pelajar berusia 17 tahun ini. Selain sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, kesenian Sunda juga masih diminati di berbagai sanggar yang ada. Ibu Evi, pengurus Sanggar Wiraga Cimahi, mengatakan bahwa sesungguhnya minat pelajar, terutama remaja, terhadap seni sunda belum lah luntur. Di sanggarnya sendiri, terdapat sekitar 50 anak yang mempelajari seni Sunda dari berbagai rentang usia, mulai SD hingga SMP. ”Kalo yang gini-gini tuh nggak bisa dipaksa, harus dari merekanya sendiri yang suka. Tapi ya sejauh ini mereka suka-suka aja, seperti ikut lomba ini misalnya. Hayu siapa yang mau ikut lomba, dipersiapkan. Selain lomba-lomba mereka juga sering dipanggil ke Pemkot, biasanya untuk upacara penyambutan tamu, atau sering juga di acara nikahan. Ya, merekanya juga seneng karena bisa tampil,” ujar ibu yang mengikutsertakan empat anak didiknya di ajang Parade Seni Sunda III itu.*** dhianynadya@gmail.com

 B ICARA soal budaya di Bandung memang nggak akan ada habisnya. Berbagai pusat kebudayaan terdapat di kota Parijs Van Java ini. Berbagai kegiatan seni budaya pun kerap digelar di berbagai tempat. Apalagi kini dengan peraturan ”Rebo Nyunda” yang diterapkan, anak-anak sekolah dengan bangga beratribut khas Sunda setiap Rabu. Namun, sayangnya kadang kita lupa bahwa budaya bukan sekadar angklung, jaipong, pencak silat, iket, pangsi, kebaya, dan sebagainya. Ada satu budaya yang tak kalah

penting untuk dilestarikan, yaitu budaya membaca. Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, dalam sambutannya di Pesta Buku Bandung 2014 menyampaikan hal senada. ”Tanpa budaya baca masyarakat yang tinggi, maka suatu bangsa dipastikan akan tertinggal, bahkan bisa menjadi bangsa yang terbelakang, gagap teknologi, dan miskin peradaban,” ujarnya. Meski budaya membaca kerap terlupa, warga Bandung tentu nggak boleh menyerah untuk meningkatkan angka melek huruf

”Jagalah bumi dari kerusakan!” ”Sebagai generasi muda, majukanlah Indonesia!” ”Hijaukanlah lingkunganmu!” ”Lestarikan budayamu!”

T

Quotes “If you don't know history, then you don't know anything. You are a leaf that doesn't know it is part of a tree. ” Michael Crichton

ADI itu, adalah tanggung jawab kita sebagai generasi muda di negeri ini yang umum ditemukan atau diserukan pada kita. Kalau dilihat – lihat, tanggung jawab kita ternyata banyak banget ya? Yang disebutkan tadi sebenarnya belum seberapa. Ada tanggung jawab kita sebagai murid di sekolah, tanggung jawab kita di rumah, di tempat umum pun ada beberapa tanggung jawab yang harus kita laksanakan. Seperti, tanggung jawab akan lingkungan

dan minat baca. Bahkan, Bandung punya mimpi untuk menjadi Kota Buku Sejagad pada 2017 mendatang. Berbagai kegiatan pun dilangsungkan untuk mewujudkannya, salah satunya adalah Pesta Buku 2014 yang berlangsung dari 27 Februari sampai 5 Maret. Tapi tentunya mimpi Bandung untuk jadi Kota Buku Sejagad nggak akan terwujud tanpa partisipasi generasi muda. So, hayu ah barudak Bandung, ramai-ramai kita baca buku!***

Sebenarnya, melaksanakan tanggung jawab kita yang setumpuk itu ga ribet. Caranya, gak usah dibawa ribet juga. Kita mulai dari yang mudah–mudah dulu saja. Contohnya nih, untuk menjaga bumi dari kerusakan, mari pertama–tama kita jauhi diri dari merusak bumi. Dengan melakukan itu saja, kita sudah berperan cukup banyak lho. Lalu, untuk memajukan Indonesia, hal yang paling mudah dilakukan bagi kita sebagai generasi muda untuk mewujudkannya adalah belajar dengan tekun. Untuk menghijaukan lingkungan, mari kita jaga ”kehijauan” yang sudah ada. Terus, kita juga sering diharuskan untuk melestarikan budaya kita. Cara termudahnya, dengan seti-

”BUDAYA itu penting banget dilestarikan soalnya jadi pembeda kita, jadi semacam identitas bangsa. Kalau sampai dilupain atau hilang, sama aja kita kehilangan identitas diri kita.” Evan Yonathan, SMA Kristen 1 BPK Penabur ”Sangat penting, apalagi di era globalisasi ini. Nggak kebayang deh kalau budaya kita sampai terlupakan. Apalagi sekarang gejalanya sudah terlihat dari anakanak muda yang lebih peduli gadget dibanding budaya.” Auriga Tanaya, SMA BPI 1 Bandung ”PENTING, karena budaya itu kan sebagai ciri khas. Nah, kalau budaya hilang, ciri khasnya hilang juga. Bukan Indonesia deh kalau gitu!” Rovini Nabilla, SMA BPI 1 Bandung ”PENTING banget, karena kalau nggak dilestarikan nanti bisa hilang atau diambil sama negara lain.” Rufaidah Nurazizah, SMP Negeri 10 Bandung*** hanifauziaramadhani@ gmail.com

hanifauziaramadhani@gmail.com

umum agar tetap bersih, yaitu dengan cara tidak membuang sampah sembarangan atau memungut sampah yang masih berada di luar tempatnya. Wah, ternyata kita harus melaksanakan tanggung jawab kita gara–gara tangan–tangan nakal orang lain yang tidak bertanggung jawab ya? Kok rasanya tidak adil? Tapi, jangan gara–gara ngerasa tidak adil, kita jadi malahan ikut–ikutan menelantarkan tanggung jawab kita. Justru, selain melaksanakan tanggung jawab kita, kita juga harus mengingatkan orang lain agar mau melaksanakan tanggung jawabnya. Nah loh, kok tugas kita kok jadi tambah banyak ya?

   

 daknya mengetahui budaya yang ada. Kan malu, di negara yang kaya akan budaya, kita justru buta budaya. Tahap berikutnya, kita mengajak. Gak usah yang jauh–jauh, teman–teman terdekat kita juga cukup. Kan teman–teman kita juga punya banyak teman lain tuh, suruh juga teman–temanmu untuk mengajak teman–temannya juga. Kita menyerukan dan menyebarkan kebaikan. Kalau sudah begitu, kita sudah berhasil bertanggung jawab dengan baik. Tapi ingat, jangan pernah puas dengan yang sudah kita capai. Toh,

gak salah juga kan kalau kita melakukan lebih. Untuk melakukan lebih juga, gak usah langsung ke yang ekstrem. Lakukanlah yang memang bisa dan mampu dilakukan. Dan satu hal lagi yang harus diingat dalam melakukan tanggung jawab – tanggung jawab kita, jangan pernah merasa terbebani dengan apa yang kita lakukan! Berbahagialah, karena kalian sudah berperan dalam perubahan yang orang–orang selalu harapkan. Medina Ramadhany, VIII A, SMP Hikmah Teladan.


20

SELASA (PAHING) 4 MARET 2014 2 JUMADIL AWAL 1435 H JUMADIL AWAL 1947 

Cobel Rizki Arifin VII-C COWOK yang sering disebut teman-teman sebagai Obamanya SMPN 1 Cianjur ini fasih banget berbahasa Inggris. Bahkan dengan dukungan keluarga dan sekolah, ia udah mengikuti berbagai kompetisi di berbagai tataran. Dengan penuh rasa percaya diri, Rizki kerap membawa kebanggaan melalui prestasi yang ditorehkannya. Oleh karena itu, ia pun nggak canggung tuh kalau mesti berhadapan dan ngobrol langsung dengan orang asing. Berbekal wawasan, pengalaman, dan keahliannya yang luar biasa, bakat terbesar Rizki juga terlihat banget ketika debat.

SMPN 1 Cianjur

  

Pengumuman BUAT Belia yang tulisannya dimuat (Inspirasi, Selancar, Cerpen Keren, dan Insight), kalo mau ngambil honor silakan kirimin nomor rekening, nama pemilik rekening, dan nama Bank. Sertakan scan-an identitas berupa KTP atau Kartu Pelajar. Nanti honor tulisannya kru belia transfer rekening bank tersebut. Jangan lupa, tulis juga tulisan yang dimuat apa, siapa nama penulisnya, terbitnya di belia edisi berapa.

T

ULISAN ”Unlock Your Potential” segera tertangkap mata ketika memasuki lingkungan SMPN 1 Cianjur, apalagi di sana sini terdapat kumpulan siswa yang masih beraktivitas meskipun jam sekolah telah usai. Lapangan superluas di tengah sekolah pun dijadikan tempat latihan rutin berbagai ekskul dengan kompak. Nuansa lokal kesundaan dan modern juga terlihat jelas di sekolah yang beralamat di Jalan Siliwangi No. 94 Cianjur ini dengan implementasi filosofi Cianjur, yaitu ngaos, mamaos, maenpo. ”Pembiasaan imtak setiap pagi menjadi khas, seperti aturan semua siswa bersimpuh di lapangan untuk asmaul husna, memanjatkan doa tahajud, dan tausiah sebelum masuk kelas. Kami juga akan menggarap tim pelaksana UKS Kabupaten Cianjur di mana peminatnya sudah banyak dengan jumlah 120 dokter kecil dari sini. Sekolah menargetkan mendapat Adiwiyata sehingga kegiatan diawali dengan berbagai peningkatan dari sisi akhlak dan lingkungan,” ujar Pak Usep Ahmad Fatsani selaku kepala sekolah. Pelaksanaan salat Duha juga dilaksanakan hampir setiap hari. Apalagi setiap Jumat para siswa juga diajak untuk yasinan bersama di lapangan. Mengusung visi ”Mewujudkan peserta didik yang cerdas, berakhlak mulia (akhlakul karimah), berjati diri Indonesia (mengangkat budaya lokal), dan kompetitif secara global”, SMPN 1 Cianjur memang berkomitmen untuk mengangkat keunggulan setiap warga sekolah melalui eksplorasi potensi yang enggak hanya di bidang akademik, tetapi juga nonakademik. Terbukti lewat uraian berbagai prestasi yang telah diraih SMPN 1 Cianjur seperti jadi juara 3 nilai UN tertinggi tingkat nasional. Sementara untuk urusan festival dan lomba seni sih nggak usah dipertanyakan lagi karena nama SMPN 1 udah berkibar dengan keunggulannya. Berbagai ekskul yang dimiliki juga nggak pernah absen untuk turut menyumbangkan prestasi, misalnya Pramuka, PMR, paskibra, marching band, futsal, basket, badminton, catur, paduan suara, karawitan, hingga pustakawan remaja. Bukan hanya siswa, salah seoarang guru, Pak Dadang Koswara, pun turut membuat harum nama sekolah dengan titelnya sebagai guru berprestasi tingkat provinsi dan baru aja mendapatkan penghargaan Satya Lencana Pendidikan dari Presiden SBY pada akhir tahun lalu. Sebagai sekolah pasca-RSBI, SMPN 1 Cianjur tetap mempertahankan kualitas pendidikan. Selain penyediaan fasilitas penunjang di setiap kelas, kerja sama dengan berbagai negara seperti Australia, Cina, Singapura, dan Turki pun diadakan melalui pertukaran pelajar dan adopsi keunggulan program masing-masing. Sekolah dengan luas lebih dari 6 hektare ini juga menjalin silaturahmi dengan sekolah lainnya di pulau Jawa lho. Keren! ***

M

Culinary Night

Nasya M Theniko SMAK 1 BPK PENABUR Saya seneng banget begitu mendengar bahwa banyak makanan akan dijajakan di Jalan Cibadak sampai Jalan Kelenteng seperti yang sudah ada di Braga. Sejujurnya, banyak makanan yang saya inginkan seperti pempek palembang, ayam goreng kuning, soto madura, gudeg, rendang, dan lain sebagainya. Memang harus diakui bahwa makanan Indonesia adalah makanan yang paling enak sedunia. Harapan saya, semoga menu yang tersedia bisa semakin lebih banyak. Angelina Marlina SMPK 5 BPK PENABUR Nasi padang berciri khas Sunda. Kebetulan, saya memang menyukai makanan padang. Saya ingin makanan-makanan nusantara ada di Braga Culinary Night tapi tetap dengan unsur-unsur khas Sunda karena kita ada di daerah Jawa Barat. Novita Gunawan SMPK 5 BPK PENABUR Kalau menurut saya kuliner yang cocok untuk

Rekreasi di Lingkungan Sekolah ADA spot menarik yang bisa ditemukan di SMPN 1, yaitu lukisan 3D Gunung Gede dan panggung Badak Putih. Menurut Pak Usep, selain mengangkat ikon Cianjur, keberadaan spot ini ditujukan untuk menciptakan suasana rekreasi di lingkungan sekolah. Oleh karena itu, enggak heran kalau kedua tempat tersebut sering dijadikan tempat nongkrong favorit oleh para siswa dan guru. Apalagi, letak panggung Badak Putih yang berada di pojok terbuka bikin pikabetaheun dengan keteduhan dan sirkulasi udara yang baik dan nyaman.

dicicipi yaitu batagor. Batagor ini cukup diminati banyak orang karena rasanya yang gurih dan garing. Kedua itu martabak, siapa sih yang ga tahu martabak? Makanan ini juga diminati orang karena memiliki variasi rasa dan gurih jika dimakan waktu nongkrong atau waktu malammalam. =)) Marvell HE XA SMAK 3 BPK PENABUR saya mau mencoba makan karedok, karena saya belum pernah mencoba itu. Yah itung-itung sekalian ada event culinary night, jadi bisa jalanjalan juga di Braga hehehe. Christian Yohannes[ c.yohanes@rocketmail.com] Di Bandung Kuliner Night, saya sih ingin sekali makan nasi goreng seafood special dengan harga murah. Setelah itu saya ingin makan lasagna special dengan saus lada hitam. Carol Natasha SMAK 1 BPK Penabur Jenis makanan yang ingin saya coba adalah makanan tradisonal khas Bandung. Zaman sekarang, kebanyakan orang lebih memilih untuk makan makanan luar daripada makan makanan tradisional. Padahal rasa masakan tradisional tidak kalah dengan rasa masakan luar. Kalau di Culinary Night ini ada makanan tradisional yang dikemas modern, pasti banyak orang yang tertarik untuk mencoba. Wah, bukan hanya menambah wawasan tentang makanan tradisional, tapi juga sekaligus melestarikan makanan khas daerah!

INGIN membawa nama Cianjur ke kancah nasional dan internasional adalah cita-cita Dita. Oleh karena itu, ia ingin banget menjadi Menteri Luar Negeri. Untuk mendukung tujuan tersebut, Dita pun berupaya konsisten melalui jalur seni yang dijalani. Gelar juara 1 mamaos tingkat kabupaten, pupuh tingkat propinsi, juara 1 solo tingkat rayon, hingga juara 2 vocal group udah pernah diraihnya. Selain menjabat ketua OSIS, Dita juga aktif dalam ekskul paduan suara, Pramuka, dan karawitan. Dengan berbagai aktivitas yang diikuti, Dita juga besikap profesional dengan melakukan manajemen waktu yang efektif dan efisien. siswanti.hanifa@yahoo.co.id

siswanti.hanifa@yahoo.co.id

Cebel

siswanti.hanifa@yahoo.co.id

EMPERINGATI Hari Musik Nasional yang jatuh setiap 9 Maret, menurut kamu, gimana nih kiat agar musik-musik tradisional Indonesia bisa turut terangkat dan eksis di kancah nasional dan internasional? Sok kirimin opini dan cerita Belia yang paling seru dan enggak bokis ke Redaksi belia, paling lambat hari Jumat (7/3/14) ke Kantor Redaksi ”Pikiran Rakyat” Jln. Soekarno-Hatta No. 147 Bandung. Bisa juga lewat e-mail ke: belia@pikiran-rakyat.com. Inget, yang bukan pelajar dilarang ambil bagian! Opini yang dimuat melalui e-mail mendapat merchandise dari Pikiran Rakyat. (Hub. Bag. Marcomm Jln. Asia Afrika No. 77 Bandung) dengan menunjukkan kartu pelajar. Jangan telat ngirimnya ya!***

Vivi Reviana, XI TAV SMK Bintara Rancaekek Sobat Belia ada yang tau makanan yang namanya bacil nggak? Beneran deh bacil ato singkatan dari baso kecil itu tuh mirip-mirip basreng gitu, cuma bedanya ukurannya yang ini lebih kecil trus dalemnya bisa pake pedes yang bikin hot jeletot, bener-bener jajanan hemat yang paling aku suka banget, kalau yang kayak gini ada di pesta-pesta kuliner gitu aku mau tuh datang ke sana.. he.

Grisela Dita fridayanti VIII-I





D

EMIKIANLAH kutipan dari Friedrich Nietzsche, filsuf, seniman, dan ilmuwan asal Jerman. Sejatinya, manusia selalu butuh hiburan dalam hidupnya, baik yang berupa tontonan melalui media visual maupun yang menggunakan indra pendengaran. Dalam konteks indra pendengaran, musik menjadi salah satu bentuk hiburan bagi manusia. Musik merupakan bahasa universal yang representatif bagi para pendengarnya. Ketika saya sedang merasa senang, sedih, dilema, sehat, ataupun sakit, musik seperti mempunyai varian rasa yang lengkap di telinga yang semakin membuat saya jatuh cinta untuk terus mendengarkan musik. Musik bagi saya merupakan paket lengkap saat bahasa dan kata-kata tidak mampu menyampaikan berbagai perasaan. Musik mentransformasikan pesan, situasi, cerita hidup, dan segala yang ada di dalam isi hati manusia yang dirangkai menjadi alunan nada yang indah dan enak untuk didengar. Tiap karya musik mempunyai makna dan motivasi tersendiri tergantung dari penciptanya yang menyuarakan isi hatinya ke dalam musik. Dewasa ini, musik sudah menjadi kebutuhan khalayak luas dan mampu memengaruhi sese-

orang dari berbagai aspek. Bagi saya pribadi, saya benar-benar mencintai musik sejak kecil. Ketika itu orangtua saya selalu memutarkan lagu-lagu dari The Beatles, Michael Learns To Rock, Procol Harum, The Police, dan band-band lainnya pada zamannya yang akhirnya diwariskan kepada saya. Dan dari kecintaan terhadap musik, tumbuh keinginan untuk mendalaminya. Berbagai alat-alat musik secara autodidak dicoba untuk dipelajari dengan terus berlatih dan mencari berbagai referensi agar bisa mengenal, memahami, dan memainkan musik. Juga menjadi cita-cita saya untuk kelak bisa melahirkan suatu karya. Dengan berbagai proses yang harus dilalui, akhirnya karya dalam bentuk musik berhasil diwujudkan secara nyata. Kini saya aktif sebagai pelaku dalam dunia musik di indonesia, tergabung dengan satu unit band yang mencoba eksis dalam scene musik indie di kota Bandung. Ketikkan kata kunci Zaggle Griff di Google, dan kamu akan menemukan beberapa laman di web yang menceritakan kisah tentang band dan album kami. Bagaimana kami yang baru saja mengeluarkan debut album ”Cold Sun” pada akhir 2013 silam, influence musik kami yang banyak terpengaruh karya

karya musisi Barat seperti Arctic Monkeys, Black Rebel Motorcycle Club, Kings Of Leon, dan kisah-kisah lainnya. Meskipun belum menjadi besar dan harus bergerak secara indie,tetapi terasa nikmat rasanya pada akhirnya bisa berkarya. Bergerak secara indie memang agak berat bagi pelaku musik lokal. Nggak ada tawaran main di acaraacara musik di pagi hari, nggak banyak dapat ekspos di media-media kebanyakan, dan nggak menjual CD di toko ayam goreng ataupun retail toko serba ada. But I don’t really care. Musisi, saya, hidup untuk musik dan bermusik untuk hidup. Saya yakin karya musik yang baik akan punya pasar sendiri berdasarkan kejujuran musik yang ditawarkannya. Kini, karya yang kami hasilkan mungkin baru bisa dinikmati

oleh beberapa orang saja. Tentu tiap musisi ingin memiliki karya yang dinikmati oleh sebanyak-banyaknya orang. Namun, saya belum menikmati keistimewan tersebut. So what? Memainkan musik masih tetap terasa menyenangkan mau gimana pun juga, karena saya mencintainya. Musik tidaklah tergantung dari genre, alat musiknya, ataupun pasarnya. Musik bergantung pada dedikasi dan curahan hati yang diberikan padanya. Bagi saya pribadi, musik adalah bentuk penyemangat yang hidup melalui alunan nada, masuk ke telinga, dan secara tidak langsung mendorong kita agar terus melakukan hal-hal yang kita suka. ”Without music, life would be a mistake”. *** Garzibaldi, bermusik bersama @zagglegriff


21

SELASA (PAHING) 4 MARET 2014 2 JUMADIL AWAL 1435 H JUMADIL AWAL 1947

Senior High School English Speech Contest

Let’s Make the Dream Comes True!

I

F you can dream it, you can do it!” begitulah bunyi kutipan terkenal dari Walt Disney. Yup, bermimpi memang nggak ada salahnya dan justru anak-anak muda sudah sepantasnya punya mimpi setinggi angkasa. Tentu saja, bermimpi doang nggak akan cukup. Membagi mimpi dengan sesama dan menginspirasi, kemudian bersamasama berjuang menggapainya, itulah yang seharusnya! Nah, konsep itulah yang melandasi gelaran speech contest bertajuk “My Dream” yang digelar oleh Rotary Club Bandung Kota Kembang. Rotary ini sebenarnya merupakan sebuah organisasi persahabatan internasional yang telah berdiri sejak tahun 1905 dengan jumlah anggota 1,2 juta. Organisasi ini memang terkenal kerap melakukan banyak hal untuk kemanusiaan. Begitu pula dengan Rotary Club Bandung Kota Kembang yang punya berbagai program sosial kemanusiaan dan pendidikan yang disebut “Kesetaraan Pendidikan Secara Internasional”. Dalam program pendidikan tahun ini, tujuh orang siswa SMA asal Bandung diberangkatkan ke luar negeri dalam rangka pertukaran pelajar. Tak hanya itu, program lainnya yang digelar oleh Rotary Club Bandung Kota Kembang adalah English speech contest ini. “Acara ini tujuannya mengajak anak muda untuk bermimpi dan membayangkan tujuan hidupnya agar kelak tidak tersesat,” ungkap Yessi Sunjati Zulkarnain selaku ketua panitia. Ia pun bercerita, selain berani bermimpi, berani mengungkapkan mimpi pun sama pentingnya. Ditambah dengan kepercayaan diri untuk menggunakan bahasa asing yang juga tak kalah penting. Untuk itulah, Yessi dan

IFEST 2014: Eat, Learn, Compete

  S

FOT

O: H AN

IFA

ELAMA seharian, area Darul Hikam International School (DHIS), Jalan Maribaya, Bandung, Senin (24/2/2014) dipenuhi berbagai kegiatan seru! Event ini nggak hanya melibatkan barudak DHIS, tapi juga siswa SMP se-Bandung. Keberadaan panggung di bagian depan, bazar makanan, serta deretan booth pameran semakin memeriahkan acara. Apalagi di sana pun berseliweran siswa mengenakan pakaian khas negara lain dengan dekorasi warna-warni yang amat meriah. Menggunakan ngaran IFEST 2014, hari itu DHIS memang tengah mengadakan suatu gelaran kompetisi bahasa Inggris seperti speech contest, spelling bee, dan writing yang dibarengi pameran pendidikan di luar

negeri. Selain informasi, education fair yang melibatkan negara Inggris, Turki, Jerman, Selandia Baru, Australia, dan Kanada itu pun turut menampilkan bebagai hal yang khas seperti ikon, mata uang, pakaian khas, hingga para tokoh dunia yang berasal dari masing-masing negara-negara tersebut. Peserta pun diajak untuk hadir dalam presentasi pendidikan mengenai persyaratan dan keunggulan setiap negara. Nggak hanya itu, IFEST 2014 juga memfasilitasi urusan perut melalui cooking demo masakan Kanada dan bazaar makanan khas luar negeri yang melibatkan orang tua siswa. Seru! ”Acara ini rutin diadakan setiap tahun dengan tema yang berbeda. Kalau tahun lalu temanya Science Fair. Tujuan acara ini adalah memperkenalkan DHIS, networking, dan menjalin silaturahim dengan para siswa se-Bandung Raya,” kata Bu Mawar selaku PKS kesiswaan. Event yang disiapkan selama sebulan ini dipandang positif oleh berbagai pihak baik, siswa, orang tua, dan peserta. Seperti yang dibilangin Faris dari SMPN 12 Bandung, peserta writing contest ini cerita tentang lomba menulis tentang satwa liar selama 45 menit dengan jumlah maskimal 300 kata. ”Kesulitannya adalah menentukan katakata. Saya sih berusaha maksimal karena sebelumnya udah persiapan dengan banyak baca artikel di internet. Acara ini juga bagus karena bahasa Inggris itu penting,” tuturnya. Sementara itu Bu Emi Rahmawati sebagai salah satu orang tua peserta bazar juga memandang baik IFEST 2014. Menurutnya, acara ini dapat memfasilitasi orang tua untuk tahu informasi dan persyaratan studi luar negeri sekaligus memahami kebudayaannya. ”Kekeluargaannya erat. Para peserta juga membaur, sehingga bisa kenal sekolah lain. Harapan saya semoga acara ini semakin semarak dan terpublikasi lebih luas lagi. Saya sendiri sangat antusias ikut acara ini karena mewakili negara Jerman di food bazar,” ujar Bu Emi. Jadi penasaran, kira-kira tahun depan bakal punya tema keren apalagi ya? ***

FOTO: HANI

Dukungan Buat Para Jurnalis Muda

E

KSKUL jurnalistik emang makin berkembang di beberapa sekolah di Kota Bandung. Salah satunya adalah BPI 1 Bandung yang sudah delapan tahun punya ekskul jurnalistik di sekolahnya. Dengan nama ”Medcom”, BPI 1 serius ngagarap dunia jurnalistik. Nggak tanggung-tanggung, ekskul jurnalistik ”Medcom” menerbitkan majalah intern sekolah yang oke secara berkala. Ternyata, selain jago dalam kegiatan jurnalistik, ”Medcom” juga jago menggarap event seru. Sabtu (1/3) lalu, Kampus SMA BPI 1 keliatan

rhasilan kita menyang sehat, akan mendukung kebe egiatan yang tan-k kegia pula alkan jalani UTS. Tingg anya keberhasisekiranya akan mengganggu terlaksan ang ada kegiatan lan kita menghadapi UTS. Jika mem atur waktunya yang harus tetap kita jalani, cobalah tidak terganggu. kita hat istira jam dan jar agar jam bela menuju penikita kah lang gah UTS merupakan seten h sukses, laian akhir. Jika setengah langkah suda ster tidaklah terlangkah akhir kita di pengujung seme UTS hingga kan meh mere kita jika un lalu berat. Nam angan berat perju a mak ini, kah gagal di setengah lang ster ini. akan kita hadapi di pengujung seme l-betul adalah, Dan yang selalu harus kita ingat betu Jangan cobaa. jurny ur-ju sejuj an deng ini jalanilah UTS kan, karena sonte an berik mem coba menyontek atau u dari guru-guru selain membahayakan keselamatanm menanamkan pengawas, juga sama saja dengan nmu, yang pikira dan ti diha an rang benih-benih kecu r dan berakar kuat, mungkin kelak bisa bertambah besa iliki mental korupsi. hingga menyebabkan dirimu mem an bibit-bibit kobiark an Jang an! rang kecu ilah Jauh ari atau disad na Kare kita. diri m dala rupsi bersemi akan tidak, mau tak mau, kitalah kelak yang Bayangkan, akan meneruskan kedaulatan bangsa ini. impinnya -pem impin pem jika ini ra nega apa jadi UTS jujur! kan jalan men at Selam psi. bermental koru ung

M Andre, kelas VIII, SMPN 31 Band

rame banget dipenuhi sejumlah siswa SMP. Medcom yang udah berusia 8 tahun ngadain peringatan ulang tahun majalahnya. Eventnya diadakan meriah dengan turut menyertakan rangkaian kegiatan seperti try out akbar gratis untuk ratusan siswa SMP se-Kota Bandung, lomba fotografi, lomba mading, seminar jurnalistik, edu fair, dan tentunya penampilan berbagai ekskul. Dibikin di kampus SMA BPI 1, Jalan Burangrang, Bandung, acara ini berlangsung superrr asyik! Lomba mading ngangkat tema ’globalisasi’ dan lomba fotografi dengan tema ’edukasional’ ini ternyata disambut baik oleh siswa SMP. ”Ada 75 peserta untuk mading dan sekitar 15 untuk lomba fotografi sejak dibuka pendaftaran tanggal 18 hingga 27 Februari,” ujar Auriga selaku ketua panitia. ”Dalam rangka ulang tahun Medcom, kami adakan acara yang berkaitan dengan media komunikasi. Di sini peserta tingkat SMP menjalani seleksi langsung ketika lomba dengan berbagai kriteria,” ujar Bu Lia Rohliawati sebagai pembina Medcom sekaligus wakasek humas. Selain beberapa event tadi, dalam rangka ultah majalah dan ekskul Medcom, diadakan seminar yang iikuti oleh para peserta lomba dan juga peserta tryout. Seminar tersebut mengusung tema ”Revolusi Media”. Yang menjadi pembicaranya adalah Cecep Burdansyah dan Dhipa Galuh Purba. Materi dasardasar jurnalistik, karakteristik jurnalis yang baik, hingga perubahan media dari masa ke masa dibahas habis di seminar ini. Dalam seminar ini, selain mendapat ilmu yang tentunya berguna, peserta juga dapat keuntungan lainnya. ”Selain dapat banyak pelajaran

soal jurnalistik, seminar ini seru banget, karena mempertemukan para siswa yang aktif di dunia jurnalistik. Jadi nambah kenalan baru,” ujar Ica, salah satu peserta lomba mading yang juga mengikuti seminar. Di pengujung seminar, diadakan sesi tanyajawab antara peserta dengan pemateri. Ternyata, para ibu guru lebih bersemangat untuk mengajukan pertanyaan seputar dunia jurnalistik di sekolah. Cecep Burdansyah menegaskan, karena pemahaman mengenai jurnalistik sangat penting terutama di zaman sekarang, sekolahsekolah seharusnya tidak perlu ragu-ragu untuk meminta bimbingan langsung dari pegiat media. Cecep juga mengungkapkan kisah-kisah menggugah tentang para jurnalis yang mendulang sukses dan berkontribusi untuk masyarakat. Wah, para jurnalis muda yang hadir di seminar itu pasti semakin bersemangat! ”Harapan saya, semoga Medcom jadi wadah yang menampung berbagai aspirasi dan kreativitas, sehingga minat menulis dapat tercurah. Selain kualitas yang semakin bagus baik isi maupun materi, Medcom juga dapat mengajak semua pihak untuk bergabung dengan menjalin kemitraan supaya bisa saling berbagi informasi yang sehat,” pungkas Bu Lia. Selamat ulang tahun, Medcom! *** hanifauziaramadhani@gmail.com, siswanti.hanifa@yahoo.co.id

FOTO: HANIFA DAN DOK. SEKOLAH



T

hanifauziaramadhani@gmail.com

HUT Medcom SMA BPI 1

siswanti.hanifa@yahoo.co.id

u UTS telah AK terasa waktu bergulir, hingga wakt laian peni han umla penj m dala tiba. Walaupun UTS yang akhir untuk rapor, tidak hanya nilai tidak bisa merediperhitungkan, namun tetap saja kita saja. tu begi UTS mehkan gukur hingga Sebetulnya, lewat UTS, kita bisa men yerap ilmu-ilmu yang mana kemampuan kita dalam men pula, kita dipaksa telah kita pelajari selama ini. Lewat UTS akhir yang ujian g jelan men asan man pe n melakuka r dalam besa lebih aian penil t bobo memiliki kontribusi or kita kelak. penjumlahan nilai akhir semester dirap untuk mengDengan belajar sungguh-sungguh yang UTS nilai leh pero mem agar UTS hadapi menabung nilai unmemuaskan, itu sama saja dengan n nilai di akhir setuk kelak dijumlahkan pada peroleha kita, maka besar mester. Makin besar tabungan nilai jumlah nilai-nilai kemungkinan akan makin besar pula akan membuat tentu yang , kelak akhir kita di semester kita puas. sebaik mungkin, Mempersiapkan menghadapi UTS jar. Tetapi bela alah mas pada utat berk a tidak hany kita. Aturlah n hata kese alah mas irkan harus pula dipik hingga larut jar bela perlu jam belajar kita hingga tidak ng tidur, dan menmalam yang menyebabkan kita kura makanan kita. jadi lemas. Perhatikan pula asupan u mengonsumsi selal k untu ini UTS a Berusahalah selam baik bagi fisik kan t yeha men makanan-makanan yang kita. Fisik dan otak kita maupun untuk kesehatan otak

rekan-rekannya dari Rotary Club Bandung Kota Kembang menggagas acara ini. Antusiasme pelajar dalam mengikuti kontes ini ternyata cukup tinggi. Sebanyak 82 peserta dari 31 sekolah SMA dan SMK mendaftar kontes ini. Babak penyisihan pun dilaksanakan pada Sabtu (1/3). Dari banyaknya kontestan, 15 yang terbaik masuk ke babak selanjutnya yang diselenggarakan pada Minggu (2/3) di STIE Ekuitas, Bandung. Semua peserta menunjukkan kebolehannya dan kompetisi pun berlangsung sangat ketat. Hadiah yang diberikan dalam kontes ini memang sangat menggiurkan. Tak hanya uang tunai, piala, sertifikat, para pemenenag juga diberikan biaya kursus. Kerennya, tak hanya ada juara 1, 2, dan 3. Dalam kontes ini ada sembilan nominasi lainnya yang juga dihadiahi macam-macam. Yessi berujar, hal ini dimaksudkan untuk mengapresiasi keberanian para peserta yang sudah tampil semaksimal mungkin.***

Launching Taman Musik Bandung

 B FOTO: KEKE

EKAS hujan masih tampak di mana-mana, tapi nggak bikin warga Bandung hilang semangat buat dateng ke acara Launching Taman Musik Centrum Bandung, Sabtu (1/3/2014). Ratusan warga memenuhi taman yang berada di Jalan Belitung tersebut. Karena faktor cuaca, acara yang harusnya dimulai pukul 14.30 mundur sekitar satu jam serta bikin Walikota Bandung, Ridwan Kamil nggak dapat meresmikan Taman Musik secara langsung dan digantikan oleh Kepala Diskamtam Kota Bandung, Arif Prasetya. Setelah peresmian secara simbolis, penampilan dilanjutkan dengan berbagai pengisi acara. Saung Angklung Udjo tampil pertama dan dilanjutkan oleh band lawan 90-an, Java Jive! Beres mereka t6ampil, gililan Juicy Luicy deh yang naik stage. Setelah sempat break Maghrib selama satu jam, deretan band lainnya pun tampil berurutan, yaitu Mustache and Beard, Hoolahoop, Tiga Pagi, dan Themilo, Pure Saturday, dan ditutup apik oleh The Panas Dalam. Themilo yang bawain “For All The Dreams That Wings Could Fly”, “Don’t Worry Being Alone”, dan “Daun dan Ranting Menuju Surga” memang mencuri perhatian. Kemunculan Pure Saturday

dengan Iyo sang vokalis dengan perban dan kupluk di kepala juga disambut tepuk tangan penonton. Lagu seperti “Di Bangku Taman”, “Kosong”, “Coklat,” dan “Desire” pun dilempar dan meraih atensi luar biasa. Sebagai deklarasi penentangan terhadap segala bentuk kekerasan, para musisi dari berbagai band naik panggung sembari mengenakan kaos bertuliskan “Zero Tolerance for Violance”. Dari Ink Rosemary, Man Jasad, Rekti The S.I.G.I.T, Ucok Homicide, hingga belasan musisik lainnya berujar untuk kedamaian yang menyertai scene musik di Kota Bandung.

Well, berbagai genre yang tampil di sini memang bikin suasana makin seru. Dari folk, pop, shoegaze, dan beragam musik lainnya menandakan bahwa musik adalah bahasa universal yang menyatukan semua. Terbukti dengan super penuhnya area Taman Musik yang dipadati penonton hingga malam dan berlangsung tertib. Apresiasi positif mereka terhadap karya-karya musisi Kota Bandung pun patut diacungi jempol. *** siswanti.hanifa@yahoo.co.id dhianynadya@gmail.com


22

SELASA (PAHING) 4 MARET 2014 2 JUMADIL AWAL 1435 H JUMADIL AWAL 1947

“Drug misuse is not a disease, it is a decision, like the decision to step out in front of a moving car. You would call that not a disease but an error of judgment.” Philip K. Dick



Free Birds : Free Birds : Owen Wilson, Woody Harrelson, Amy Poehler : Jimmy Hayward : 91 menit : Relativity Media, Reel FX Creatives Studio

Judul Film Pemain Sutradara Durasi Produksi

 G

A

H, film animasi alias film kartun sering kali jadi moodbooster ampuh menjelang hari Senin. Kayak yang satu ini, ”Free Birds”! Hehehe, unggas-unggas ini paling sering ya dijadikan tokoh utama dalam film. Film ini cerita tentang Regie si kalkun yang ketakutan sama hari Thanksgiving. Tau dong ya kalau di Amerika sana mayoritas penduduknya masih merayakan Thanksgiving dengan makan kalkun. Ya iyalah ya, Regie ini paling serem kalo udah deket-deket hari H. Perasaan Regie ini kurang lebih samalah dengan kambing dan domba menjelang Idulfitri. Nah, Regie yang udah tau banget kalo tiap Thanksgiving ia dan temanteman kalkunnya bakal jadi korban mencoba memperingatkan sesama kalkun untuk waspada akan hal ini, tetapi nggak ada yang mau mendengar Regie. Mereka malah mengorbankan Regie, ia diusir dari kandang dan terpilih menjadi turkey of the year oleh putri presiden Amerika. Regie pun dibawa ke tempat presiden, di mana ia sempat merasakan hidup seperti manusia, pesen pizza untuk dimakan sambil nonton tapi nggak lama, karena ia keburu diculik oleh Jake (Woody Harrelson) dari TFF - Turkey Freedom Front. Jake meyakinkan Regie kalau mereka bisa jika bersama menghentikan kebiasaan makan kalkun pada saat Thanksgiving. Ajakan Jake untuk misi mulia mereka, menyelamatkan semua kalkun dari Thanksgiving, membawa Regie ke masa lalu. Masa di mana pertama kali orang-orang merayakan Thanksgiving. Nah, kira-kira gimana petualangan menjelajah waktu Regie dan Jake ini? Pastinya sih penuh dengan hal-hal konyol yang bikin kamu ketawa. Gimana enggak, dua kalkun ini ternyata ngikut misinya chrononautnya Amerika yang memang akan menjalani misi menjelajah waktu! Ah, kamu kudu nonton sendiri film lucu ini karena nggak bakal jadi lucu kalau kebanyakan diceritain! ***

IANNI Porto” merupakan judul album perdana Echolight yang rilis pada 11 Desember 2013 kemarin. Echolight yang beranggotakan Gega, Fariz, Dito, dan Fendi ini akhirnya merilis album setelah sebelumnya mengeluarkan beberapa single di tahun 2009 dan 2012 lalu. Kali ini Belia berkesempatan untuk menemui Echolight dan mendengarkan cerita seputar kisah perjalanan mereka dan album pertamanya. Format band mereka pun berganti-ganti. Awalnya mereka masih seperti band kebanyakan dan bukan band instrumental seperti yang mereka tampilkan sekarang loh, dulu mereka pernah menggunakan vokal dalam lagu mereka. ”Awalnya kami masih bawain lagu-lagu orang. Tapi lama-lama

kaminya makin cocok, niatnya sih gak sengaja, tapi ya diterusin aja sampai kaya sekarang. Akhirnya mulai kita seriusin dan bikin lagu sendiri. Dulu lagunya juga gak instrumental kaya gini, ada vokalnya, tapi gara-gara ada ketidakcocokan akhirnya jadi kita jalan tanpa vokal,” ujar Fariz. Ditinggal sang vokalis, echolight sempat vakum sekitar tiga perempat tahun hingga akhirnya mereka memutuskan untuk mulai jamming bareng lagi. Akhirnya tahun 2009 mereka mengeluarkan single ”M.A.D (Maturity After Depression)” dan ”Glare of Glowing City” serta mulai menggarap materi album di 2010. Tahun berikutnya mereka mulai melakukan proses rekaman. Sambil mempersiapkan album, mereka melempar single

”Lethal Impression” di tahun 2012. Akhirnya setelah proses yang cukup panjang, di penghujung tahun 2013 lalu echolight resmi merilis album perdana mereka yang diberi nama ”Gianni Porto”. ”Gianni Porto nama temen kita sendiri. Dan kebetulan orangnya juga setuju. Dipikir-pikir juga udah bisa ngewakilinlah karakter si Gianni Porto sama karakter kita berempat.” tuturnya. Setelah album mereka keluar, Echolight sempat melakukan tur di negeri jiran, Malaysia, selama dua hari loh. ”Turnya rame! Seneng bisa ketemu orang banyak, orang-orang di sana yang apresiasinya tinggi malah bisa dibilang lebih tinggi dari di sini,” kata Gega. ”Jadi pas kami awal manggung masih sepi orang-orang

masih lalu lalang, pas kami beres manggung tau-tau mereka udah berkerumun di tempat penjualan CD. Mereka tuh lebih apresiasi, lebih bangga kalo beli yang berbentuk fisik,” ujar Fariz menambahkan temannya. Echolight mengaku sangat senang bisa manggung hingga di luar negeri. ”Kami bisa berangkat dari manajer kami sendiri, dia punya kenalan di sana. Dia juga punya band yang udah sering manggung di sana jadi udah punya link. Dan kebetulan dari pihak sananya minta band Indonesia yang bisa manggung, kami langsung mau jadi kami berangkat deh,” tutur Gega. Terakhir, mereka bercerita tentang asal-usul pemilihan nama Echolight yang telah mereka pakai sejak awal terbentuk 2006 dulu. ”Jadi waktu pemilihan na-

ma tuh kami semua bikin gulungan kertas kaya arisan gitu, nah masing-masing boleh sesuka hati nulis usulan nama. Sebenernya dulu bukan nama Echolight yang keluar dari kocokan tapi kita asa gimana gitu, dan akhirnya kita pilih nama Echoligt sebagai nama band kita,” tuturnya. Arti dari kata Echolight sendiri, menurut Fariz, berasal dari kata echo yang berarti gema dan light yang artinya sinar. Nama itu mewakili permainan musik mereka yang memasukkan unsur-unsur yang bergema dan suara-suara yang berasal dari melodi yang menggambarkan sinar yang mereka mainkan. Semoga Echolight bisa terus menggemakan sinarnya ya!*** dhianynadya@gmail.com

tisha_belia@yahoo.com



Bima Sakti Judul Komik Penulis/Komikus Penerbit Tahun

: Bima Satria Garuda Vol. 1 : Ockto Baringbing/Hendry Zero : RCTI/Ishimori Productions : 2013

I

NILAH adaptasi versi komik ala manga dari serial tokusatsu (baca: pahlawan bertopeng) ”Bima Satria Garuda” (BSG) yang ditayangin di stasiun TV swasta RCTI. Dijual dengan harga yang murah, buat kamu yang emang udah menggemari serialnya dan mengkoleksi merchandise dari BSG seperti mainan, action figures, dan barang-barang lainnya, rasanya kudu punya komiknya juga deh. Di Vol. 1 ini diceritain muasal boga lakon dari BSG, yaitu gimana Ray Bimasakti, anak dari ilmuwan yang menemukan keberadaan kerajaan VUDO melalui gerbang yang menjembatani dunia paralel. Kerajaan VUDO ingin menguasai dunia kita (baca: bumi). Singkat cerita, Ray mendapatkan kekuatan untuk berubah menjadi Bima setelah menolong seorang pemuda misterius bernama Mikhail. Dari sosok pemuda ini Ray mendapatkan batu unik yang disebut Powerstone Merah yang memiliki kekuatan untuk merubah dirinya menjadi Bima Satria Garuda, pahlawan pembela Bumi dari kerajaan jahat VUDO. Saat Ray berubah menjadi Bima, dirinya menjadi lebih hebat, lebih kuat, dan memiliki sejumlah kesaktian serta senjata hebat untuk melawan musuhnya. Kisah selanjutnya, mangga kamu baca sendiri aja, hehehe. Yang pasti bukannya bermaksud ngasih spoiler; kalo kamu udah nonton serial BSG season pertama yang udah beres per Desember silam (tapi sekarang ditayangin ulang), kamu mungkin ngeh kalo plot cerita BSG versi komik ternyata sama persis dengan versi serial TV-nya. Emang sih ada perbedaan detail sedikit di sana-sini antara serial TV dengan komiknya. Kru belia juga paham banget, komik ini dibikin buat ngejaga ”brand” dari BSG biar turut mendongkrak popularitas serial TV dan merchandisenya. Meskipun begitu, komik ini keren kok! Layak banget untuk kamu koleksi. Yang pasti kalo soal kualitas komiknya, baik aspek gambar, warna, maupun cetakannya semua bagus. Ceritanya juga mengalir dengan enak banget. Menebus komik ini dengan uang 10.000 dan masih dapet kembalian rasanya worthed banget. Sayang, mencari komik ini di toko-toko kelontong cabang Alfamart terkadang agak menantang karena peminatnya yang banyak. Apalagi kabarnya komik ini hanya tersedia di Jabodetabek dan hanya dijual di toko-toko tertentu di daerah lain. Dari info yang kru belia dapet, kamu bisa beli komik ini di dalah satu kafe di Jalan Ambon No. 8A Bandung. Sampe sekarang komik BSG ini udah terbit sampe volume ke-3. Mengikuti komiknya kayaknya bakal jadi selingan yang seru sambil kita nungguin versi serial TV-nya dibikin season kedua! Go go go Bima! Tokusatsu Indonesia!*** syauqy_belia@yahoo.com

Voices Judul Album Artist Label Durasi



: Voices : Phantogram : Republic Records (2014) : 43 menit 49 detik

M

ARI kita berkenalan dengan duo electronic asal New York, Phantogram. Terdiri atas Josh Carter (vocals, gitar) dan Sarah Barthel (vocals, keys), mereka memainkan musik elektronik yang kaya permainan ritmis, raungan distorsi gitar, dikombinasikan dengan permainan synthesizer dan vokal yang menerawang. ”Voices” adalah album kedua mereka setelah sebelumnya merilis ”Eyelid Movies” pada tahun 2009 silam. Relatif baru di scene musik alternatif Amerika, tetapi ”Voices” yang menjadi album kedua mereka ini ternyata cukup diterima penimat musik di sono. Terbukti saat review ini ditulis album mereka sedang menclok di peringkat sebelas chart Billboard 200 di awal Maret sebagai salah satu album yang penjualannya paling laku. Single pertama mereka dari album ini, ”Nothing but Love” yang juga menjadi lagu di track pembuka, adalah satu lagu medium uptempo yang memadukan distorsi gitar kasar dengan bebunyian synthesizer dengan sangat pas. Dengan lantunan vokal yang ”galau” tetapi bersemangat dari Sarah Barthel, ketukan drums yang sedikit terpengaruh beat hip-hop pada part tertentu, track pembuka ini menjadi pintu masuk yang pas untuk mempersilakan pendengar album ini untuk menikmati lagu-lagu lainnya. Single kedua, ”Fall in Love”, hadir dengan sangat kontras dibandingkan dengan single pertama. Satu lagu midtempo dengan nuansa yang gloomy, dengan sound yang sesekali menyajikan ambience yang indah, diselingi dengan aroma gelap. Vokal Sarah terdengar sangat mengiris-ngiris telinga dengan lantunannya yang lirih. Sesekali Josh Carter juga mengisi track vokal, seperti di track keempat ”Never Going Home”. Entah kenapa kru belia nggak terlalu suka saat si personel cowok ini bernyanyi. Musik dari Phantogram kerasa lebih enak dinikmati jika Sarah mengisi departemen vokal. Untungnya di track berikutnya, ”The Day You Died”, Sarah kembali bernyanyi. Lagunya sendiri sangat agresif, seru buat dipakai bergoyang. ”Voices” dari Phantogram adalah album yang apik. Oke genre musik seperti ini, elektronik pop/rock, emang lumayan banyak pilihannya akhirakhir ini. Ada Chvrches yang lebih megah dan happy, lalu ada si Lorde yang sensasional dengan lirik-liriknya yang puitis dan keren. Nevertheless, Phantogram mengisi satu spot berkat musik elektroniknya yang bernuansa agak kelam. ”Voices” adalah album yang sangat kru belia rekomendasikan untuk kamu, di mana dengan menikmatinya kamu bakal mencicipi nuansa musik electronic pop/rock yang berbeda.*** syauqy_belia@yahoo.com

Manglayang van Java Japanesse Day Out Time / Waktu: Saturday, March 8th, 2014 (09:00 am – end) Location / Waktu: SMAT Krida Nusantara Jl. Desa Cipadung Cibiru, Bandung Event Agenda / Agenda Acara:

Music Performance Guest Star: Skamigo Hoolahoop Anonymous Cosplay Traditional and Modern dance Demo Sushi Demo Origami Japan Traditional Game Japan Edu Fair

Pameran Kelas Inspirasi Bandung 1-9 Maret 2014 Museum Konperensi Asia Afrika, Jalan Asia Afrika No 56 Bandung. Kegiatan ini merupakan rangkaian program Hari Inspirasi yang telah dilaksanakan pada 19 Februari 2014 lalu. Selain memamerkan hasil dokumentasi foto dan video, pameran ini juga mengadakan kelas-kelas yang diselenggarakan untuk pelajar dan umum, di antaranya ”Kelas Public Speaking” dan “Kelas Menulis”.

Marubatsu Ticket / Tiket: Free Entry Contact Person / Kontak Penyelenggara: Cell Phone : 0856.5900.3502 (Dwi Achintya) More Information / Informasi Selengkapnya: Twitter : @kridanusantara

“Kelas Public Speaking” Kamis 6 Maret 2014 pukul 13.0015.00 Pemateri: DJ Arie (pendiri DJ Arie Broadcasting School dan Inspirator Kelas Inspirasi Bandung #1) Informasi dan pendaftaran: Iyas 082115511014 “Kelas Menulis” Sabtu 8 Maret 2014 pukul 13.00 - 15.00 Pemateri: Gisantia Bestari (penulis buku "Cinta Adisty", "Backstreet Aja", "The Real Us" dan Inspirator di Kelas Inspirasi Bandung #2) Informasi dan pendaftaran: Riska 083848872603

Sing Swing Sync with MOCCA Jumat, 7 Maret 2014 Pukul 18.00 - selesai BoberTropica, Jalan Sumatera 5, Bandung Feat. Good Morning Breakfast & Dhirabongs Invitation: www.mymocca.com

“TEENAGE DEATH STAR” LIVE IN CONCERT Sabtu , 8 Maret 2014 di IFI Bandung Jl. Purnawarman 32 Bandung Open gate 19.00 WIB Tiket: Presale Ticket Rp.35.000 On the Spot Rp. 50.000 Lokasi Penjualan Tiket: Omuniuum Bandung FFWD RECORDS Bandung UNKL 347 Bandung Tiket Online : BB PIN 29B8317F LINEID: ffwdrecords shop@ffwdrecords.com Phone: 08112263841


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.