Belia 7 januari 2014

Page 1

19

SELASA (MANIS) 7 JANUARI 2014 5 RABIUL AWAL 1435 H MULUD 1947

Facebook: www.facebook.com/beliapr • Twitter: @beliapr • E-mail: belia@pikiran-rakyat.com

foto: keke

Ala Belia T

Indeks: 20> Skul: SMP AL-Hadi

ahun baru udah lewat seminggu nih, barudaks! Udah pada bikin resolusi tahun baru belum? Buat kamu yang belum pernah bikin, resolusi itu adalah target yang ingin dicapai di tahun yang baru. Biasanya dimulai di awal tahun untuk membuat hidup menjadi lebih baik selama setahun ke depan. Banyak banget lho yang bisa kita jadikan target supaya kehidupan selama setahun ke depan lebih semangat lagi. Misal nih, pengen nilai rapor naik semua, pengen punya badan yang ideal, pengen punya gadget baru, bahkan pengen punya pacar baru, hehe… Emang sih, kebiasaan buat bikin daftar impian tahunan ini kebanyakan dilakukan sama orang-orang dari belahan dunia Barat. Mungkin kamu juga nggak ngerasa hal ini sebagai sesuatu yang kudu dilakukan. Padahal hal ini seru dan cukup bermanfaat lho! Menurut berbagai sumber, resolusi ini awal-mulanya berasal dari tradisi penduduk Babilonia kuno. Setiap awal tahun, penduduk Babilonia kuno berjanji sama dewa yang mereka sembah untuk membayar utang dan mengembalikan semua benda-benda yang telah mereka pinjam. Beda lagi sama bangsa Romawi kuno yang membuat resolusi untuk memperbarui hubungan antara rakyat, negara, dan para dewa. Mereka membuat resolusinya untuk berjanji kepada Dewa Janus, yang namanya diabadikan menjadi nama bulan di awal tahun yaitu bulan Januari. Membuat target untuk dicapai ternyata emang udah jadi sifat dasar manusia, guys. Hal itu dipaparkan oleh Psikolog Efnie Indrianie. ”Pada dasarnya manusia memiliki dorongan untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik, senang, bahagia, dan se-

jahtera. Secara teoretis, psikologi mengemukakan adanya teori tentang orientasi masa depan (OMD). Teori ini mengemukakan bahwa sangat penting bagi kita untuk memiliki gambaran tentang apa yang akan dilakukan di masa depan. Mengacu pada teori tersebut maka hidup dengan tujuan yang jelas akan lebih baik karena kita tahu hal apa yang perlu dilakukan untuk masa depan,” tutur Efnie. Hmm.. gitu ya, pantas saja manusia sudah bisa bikin resolusi dari zaman dulu banget. Daftar resolusi tahun baru bisa dibuat mulai dari hal kecil yang simple tapi bakal ngaruh buat hidup kamu. Kamu juga bisa mencoba mengurangi hal-hal yang menjadi kebiasaan buruk di tahun lalu. Contohnya resolusi buat bisa bangun pagi setiap hari. Walaupun kedengarannya nggak terlalu amazing, tapi kalau dilakukan dengan konsisten setiap hari, buat yang biasanya susah bangun bakal bawa efek yang besar! Ada juga lho orang yang addict banget sama game, resolusinya di tahun ini pengen ngurangin waktunya untuk bermain game karena ingin lebih aktif di kegiatan positif. Salah satunya adalah Moch Yoga. Siswa kelas IX dari SMPN 3 Bandung. Yoga punya target untuk sukses di Ujian Nasional. ”Mau banyak belajar, lebih fokus belajar dan jangan suka bolos les. Ngurangin waktu buat main game lah,” ujarnya. Selain mengurangi kebiasaan buruk, resolusi juga bisa dilakukan dengan menentukan target di mana kamu mencoba untuk mencapai sesuatu yang dulunya cuma angan-angan doang. Tahun ini, pengen nggak jomblo lagi, misalnya, hehehe. Dengan membuat resolusi, berarti ada batas waktu alias deadline buat kamu

mencapainya, yaitu akhir tahun nanti. Dengan batasan waktu itu, kamu bisa menyusun strategi gimana caranya untuk bisa mencapai target tersebut. Biasanya kalau hanya sebatas pengen dan nggak dikasih batas target sih, impian itu bakal susah banget tercapai. ”Titik lemah manusia adalah pada pelaksanaannya. Targettarget sudah ditentukan namun pelaksanaannya sering kali tidak konsisten. Tidak disiplin dalam pelaksanaan membuat target yang sudah disusun tidak bisa diraih,” tutur Efnie. Biar lebih semangat, daftar impian atau resolusi yang udah dibuat bisa dipost di blog pribadinya kamu, pasang jadi wallpaper di HP, ditempel di secarik kertas depan pintu kamar kamu, atau di media apa pun yang membuat kamu inget terus buat usaha mencapai target resolusi. Bisa juga diceritain ke orang-orang terdekat seperti teman dan keluarga supaya ada yang mendukung, mengingatkan, dan menyemangati kamu. Selain ke orang terdekat, sharing juga sama orang yang menurut kamu hebat dan berkepribadian positif, biar ikut kebawa positif juga. Cerita ke orang seperti itu ternyata bisa membantu kita untuk berhasil mencapai target lho. ”Khusus bagi para remaja, setelah mereka membuat target dalam hidup sebaiknya mereka bergaul dengan orangorang hebat yang sudah berhasil dan pribadi positif. Hal ini akan bisa menjadi energi positif yang akan menguatkan semangat mereka untuk meraih mimpi. Selain itu, sebaiknya dalam membuat target dibagi berdasarkan aspek-aspek. Hal ini sangat penting agar jika remaja mengalami kegagalan, remaja tersebut akan bisa mengevaluasi bahwa ia gagal hanya

dalam satu aspek saja. Sedangkan aspek yang lain ia masih berhasil. Ini akan bisa membantu remaja untuk mengurangi rasa frustrasi yang mungkin muncul,” ujar Efnie. Bisa banget nih tips dari psikolog kita pakai untuk jadi acuan juga guys. Dengan berakhirnya tahun 2013, kita bisa mengevaluasi diri mengenai apa saja hal-hal buruk yang terjadi di tahun kemarin dan gak boleh diulang lagi di tahun ini. Biasanya kegiatan seperti ini disebut dengan refleksi diri. Hal ini ada hubungannya banget sama bikin resolusi karena setelah kita merefleksikan diri kita setahun ke belakang, kita bisa memperbaikinya dengan membuat resolusi. Kalau kata Ello dan kawan-kawan lewat lagunya, ”Buka kita buka hari yang baru, sebagai semangat langkah ke depan. Jadi pribadi baru…” Selamat Tahun Baru 2014 dan menjadi pribadi yang baru, Belia!*** jannisha95@yahoo.com

Apa Resolusi Tahun Baru Kamu?

20> Insight: Gustaff Harriman Iskandar

Moch Yoga Rosmananda, IX-3, SMPN 3 Bandung Mau banyak belajar, lebih fokus belajar, dan jangan suka bolos les. Ngurangin waktu buat main game lah. Resolusi yang lainnya mau beli peralatan musik baru.

21> MT:

”Happy Pertamax, Happy Family 2014” 21> Aksi: Bandung Street Dance Community

Hilman Muzakki, MAN 1 Bandung Banyak sekali resolusi tahun 2014, intinya saya ingin berubah lebih baik dari sebelumnya, yakni ningkatin kualitas ibadah, dapat best score di kelas, lebih memajukan OSIS, ikutan dan menjuarai lomba seperti Kimia, ningkatin kualitas

bermusik, dll. Cara saya untuk mencapainya dengan banyak berdoa kepada Allah swt, memperbaiki kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik, memaksimalkan waktu seefisien mungkin, lebih giat belajar, introspeksi diri dan belajar dari orang lain, lebih peduli dengan organisasi, dan bisa bagi waktu antara organisasi, pelajaran, dan hobi. Resolusi itu penting karena sebagai gambaran kita ingin seperti apa. Setiap manusia harus punya tujuan supaya nggak hidup terarah dan nggak terbengkalai. Irvan Chaerul, MAN 1 Bandung Menurut saya, resolusi itu sangat penting supaya jadi tolok ukur untuk lebih baik dari tahun sebelumnya dan punya target terbaik tahun ini dan seterusnya. In-

gin mah membanggakan orangtua yang jadi primary objective saya, jadi orang yang lebih baik dari tahun kemarin, lulus dengan nilai UN memuaskan dan masuk PTN yang diinginkan. Cara mencapainya sih setiap tahun pasti berganti, begitu pula dengan bagian kehidupan kitang berganti jalani takdir. Lakukan yang terbaik terutama kami kelas XII yang bakal UN, jadi belajar dengan baik. Yuni Sulistiani, SMAN 1 Pangalengan Resolusi tahun ini adalah evaluasi dari tahun kemarin, ingin fokus ke studi dulu dan target jadi juara terbaik di kelas. Cara mencapainya dengan mengatasi rasa malas supaya bisa jadi pribadi yang lebih rajin dan disiplin dalam segala hal.

Ini penting karena agar termotivasi untuk memperbaiki segala kekurangan dan kesalahan di masa lalu agar lebih baik di masa depan Yasmin Putri Derintsa, SMPN 38 Bandung Tahun ini ingin lebih baik dari sebelumnya dan bisa memperbaiki apa yang ketinggalan di tahun 2013. Penting sekali karena untuk mencapai apa yang kita citacitakan. Kalau mencapainya dengan cara ningkatin belajar, berdoa, dan pastinya berkarya terus di bidang jurnalistik. *** siswanti.hanifa@yahoo.co.id, jannisha95@yahoo.com

22> Chat:

Resolusi di Tahun yang Baru

Aldo Febriado

Quotes

20> Review:

S

Cheers to a new year and another chance for us to get it right. Oprah Winfrey

IAPA yang tidak senang saat tahun baru datang? Pasti semua orang senang dengan datangnya tahun baru. Itu semua terbukti dari banyaknya orang yang berbondong-bondong mengadakan sejumlah acara di malam pergantian tahun. Seperti misalnya menyalakan kembang api, bakarbakaran jagung, kumpul dengan keluarga atau teman, sampai pergi ke tempat yang tinggi hanya untuk menyaksikan pesta kembang api di sepanjang mata memandang. Namun, malam tahun baru bukanlah hanya sekadar

malam yang penuh akan pesta. Malam tahun baru memiliki arti yang jauh lebih dalam dari itu. Malam tahun baru adalah malam di mana kita seharusnya memikirkan apa saja yang telah kita dapat di tahun sebelumnya. Apakah kita mendapat pelajaran dari itu? Dan setelah itu, baru kita memikirkan apa yang akan kita lakukan selama setahun ke depan? Bicara tentang apa yang akan kita lakukan selama setahun ke depan, tentu kita sudah tidak asing lagi den-

gan istilah ”resolusi”. Resolusi adalah harapan yang kita tulis untuk jangka waktu tertentu. Setiap orang pasti memiliki resolusi-resolusi yang berbeda setiap tahunnya. Apa pun itu, intinya kita pasti berharap sesuatu yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Apakah belia sudah membuat resolusi di tahun yang baru ini? Jangan anggap remeh, resolusi memang terkesan hanya ”buaian semata” karena di situ kita

menuliskan mimpi-mimpi kita yang belum tentu akan terjadi. Namun, jika kita benar-benar serius menuliskan resolusi kita untuk setahun ke depan, dan serius untuk mencapai semua yang tertulis di situ, kenapa tidak? Semua tergantung kepada diri kita sendiri. Jadi, selagi 2014 baru berjalan beberapa hari, apa salahnya kita menulis resolusi kita di tahun ini. Asal dengan catatan, kita harus serius dan bertanggung jawab dengan apa yang kita tulis. Akhirnya, kita pasti akan menuai hasil yang baik. Selamat tahun baru! Radhy N Kania, Kelas XI FMS, SMK Cipta Skill Bandung


20

SELASA (MANIS) 7 JANUARI 2014 5 RABIUL AWAL 1435 H MULUD 1947

SMP Al-Hadi

Skul yang serba

PASTI K

ALAU belia lagi jalan-jalan di bilangan A H Nasution atau seringnya disebut daerah Cicaheum, coba deh main ke SMP Al-Hadi. Sekolah yang sudah didirikan selama 30 tahun ini ternyata dari dulu punya target yang konsisten buat murid-muridnya, yaitu untuk membentuk karakter anak melalui proses pembiasaan. Untuk mewujudkannya, anakanak Al-Hadi dikasih pendidikan agama islam selama 6 jam seminggu lho, padahal sekolah lain normalnya cuma belajar pendidikan agama selama 2 jam seminggu. Selain itu, SMP Al-Hadi ini punya visi “PASTI” singkatan dari Pelopor, Akhlakul karimah, Sukses, Tanggap, Islami. “Kita upayakan waktu itu tahun 2000-an lah, kita duluan yang wajib pakai baju panjang. Kalau sekarang kan ini diikuti semua pakai baju panjang. Kemudian sebelum ada futsal, AlHadi pernah mengadakan lomba sepakbola indoor tahun 2004 antar-SD sampai 98 tim yang ikut. Waktu itu belum ada futsal,” jelas Haris Royani, Kepala SMP Al-Hadi yang sedang menjelaskan salah satu visi sekolahnya yaitu ‘pelopor’. Siswa-siswi lulusan SMP AlHadi juga dilatih untuk berakhlakul karimah atau berakhlak baik. Selain itu, rata-rata lulusannya pasti mampu masuk ke sekolah negeri yang notabene berdaya saing tinggi. “Alhamdulillah rata-rata kita (lulus) seratus persen terus. Bahkan tahun 2012 itu kalau mereka mau masuk ke negeri, SMA, SMK, bisa masuk semua itu,” ujar Haris. Para siswanya agar lebih berprestasi, juga difasilitasi dengan wi-fi kenceng satu sekolah! Enak banget ya. Sesuai dengan salah satu visinya yaitu islami, barudak SMP Al-Hadi diwajibkan sholat dzuhur berjamaah setiap hari. Selain itu, putrinya harus berjilbab dan putranya harus bercelana panjang. Karena

agama juga berperan penting buat jalan menuju sukses lho. Tiap minggunya, di SMP Al-Hadi ini ada empat kegiatan rutin berbeda yang dilakukan setiap bulan. Minggu pertama yaitu satu jam bersama wali kelas, minggu kedua upacara bendera, minggu ketiga bimbingan konseling, dan di minggu terakhir salat Dhuha bersama. Semua dilakukan setiap hari senin. Untuk minggu pertama, disisihkan waktu selama satu jam bersama wali kelas dalam rangka mendekatkan anak dengan wali kelas, agar bisa sharing bareng juga mengenai masalah siswa-siswinya. Curcol lah ya, istilahnya mah. Menariknya, di skul ini punya tata tertib berbasis poin pelanggaran. Setiap siswa punya buku catatan poin yang dipegang masing-masing. Agar mereka tahu dan selalu ingat, peraturan pun dipampang jelas di papan sekolah dan di website buatan sekolah. Tingkatan hukumannya pun berbanding lurus dengan jumlah poin. “Poin terendah itu dua. Misalnya tidak sekolah tanpa izin itu ada poin. Ada tingkatan A, B, C. Yang tertinggi itu kalau sudah kaitannya dengan pencemaran nama baik,” tutur Haris. Selain disiplin, cara seperti ini juga bijaksana karena besar kecilnya hukuman ditentukan oleh poin kesalahan. Wah berarti nggak boleh sampai nabung poin ya, hehe. Untuk melatih softskill anak-anak SMP Al-Hadi, ekstrakurikuler yang tersedia di SMP Al-Hadi banyak banget! Ada marching band, angklung, karawitan, marawis, paduan suara, IPMA (Ikatan Pelajar Masjid Al-Hadi), pramuka, matrik (matematika dan IPA), science, komputer, bulutangkis, catur, futsal, voli, taekwondo, dan yang terakhir keputrian. Dari semua ekskul di SMP Al-Hadi, yang wajib diikuti oleh siswa-siswi cuma dua. “Jadi ada dua minimal. Di (aturan) tata tertib, siswa wajib mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Yang wajibnya itu pramuka sama bintalis, yang lainnya itu pilihan dari seni, olahraga, dan yang lainnya,” jelas Haris. Banyak anak-anak SMP Al-Hadi yang memanfaatkan kesempatan dari banyaknya ekskul ini. Salah satunya adalah Aji Muhamad Sidik, siswa kelas 9 yang dulunya pernah jadi Ketua Osis. Aji mengaku suka sekali berkegiatan, dan memilih untuk mengikuti tiga ekskul sekaligus yaitu pramuka, karawitan, dan IPMA. “Soalnya seru banyak kegiatan gini,” ujar Aji. Pantes aja anak-anak yang ikut ekskul di SMP Al-Hadi ini sering berprestasi. Contohnya tahun 2013 kemarin futsalnya juara 3 di turnamen SMP Krida, setelah setahun sebelumnya juara 2 tingkat nasional di kejurnas UPI. Belum lagi paduan suaranya pernah juara kedua se-Jawa Barat, siswanya menang Lomba Pidato juara pertama seKota Bandung, dan prestasi-prestasi non-akademis lainnya. Selain jumlah eskulnya yang superbanyak, sekolah ini memiliki GOR yang berukuran standar sehingga menunjang anak-anaknya untuk berkegiatan olahraga secara maksimal. Bahkan pada gelaran Olimpiade Olahraga Siswa Nasional 2013, SMP Al-Hadi menjadi tuan rumah bagi 64 SMP terbaik di Kota Bandung. Untuk menjadi tuan rumah yang baik, anak-anak ekskul SMP Al-Hadi berkolaborasi menyuguhkan hiburan marching band dan angklung pada pembukaan O2SN. ***

foto: keke dan dok.

jannisha95@yahoo.com

Futbol Sala, Berprestasi dan Disegani

CEWEK yang hobi main bulutangkis dan jago taekwondo ini adalah penerus Aji sebagai Ketua OSIS periode 2013-2014, berarti baru banget dilantik nih. Leni sengaja belajar taekwondo karena pengen jadi cewek yang bisa ngejaga diri sendiri. Selalu masuk 10 besar, Leni masih bisa bagi waktu buat ikut ekskul pramuka, IPMA, dan taekwondo. Motto hidupnya adalah “terus mengejar cita-cita sampai teraih” dan memilih untuk bercita-cita menjadi pramugari agar bisa keliling dunia.*

D

ARI sekian banyak ekskul di SMP Al-Hadi, ada satu yang selalu jadi andalan sekolah buat bawa pulang piala, yaitu Futbol Sala. Ekskul futsal ini udah biasa jadi juara di banyak turnamen. Pencapaian yang terbaru, mereka berhasil meraih juara dua kejuaraan nasional di kejurnas UPI. Pantes aja sering juara, soalnya anak-anak Futbol Sala memang berbakat sih. Ditambah lagi dengan pelatihan kedisiplinan, fisik, teknik, mental, dan kekuatan oleh Gilang Ramadhan, pelatih Futbol Sala. Gilang ini kabarnya baru aja keterima jadi pelatih fisik untuk Persib U-19. Kece banget! “Ketika masuk ke sini mereka sudah punya bakat, ditambah dengan latihan intensif ya berprestasi,” tutur Wakil Kepala SMP Al Hadi bidang Kesiswaan, Suheri. Gak heran, prestasi dan proses latihan anak-anak Futbol Sala ini bikin lawan tandingnya pada segan. Ditunjang juga sama sekolah karena menyediakan gedung olah raga yang ukurannya cocok dengan standarisasi. “Dilihat dari pemainnya, lawan pun sudah semacam mengagumi dari permainannya walaupun badan anaknya kecil-kecil. Disegani sama lawan,” tambah Suheri.* jannisha95@yahoo.com

T

AHUN ajaran baru biasanya suka ada cerita baru juga. Kali ini apa cerita serumu di tahun ajaran baru ini? Sahabat baru, pacar baru, atau kecengan baru? Sok kirimin opini Belia yang paling seru dan enggak bokis ke Redaksi belia, paling lambat hari Jumat (17/1/14) ke Kantor Redaksi ”Pikiran Rakyat” Jln. Soekarno-Hatta No. 147 Bandung. Bisa juga lewat e-mail ke: belia@pikiran-rakyat.com. Inget, yang bukan pelajar dilarang ambil bagian! Opini yang dimuat melalui e-mail mendapat merchandise dari Pikiran Rakyat. (Hub. Bag. Marcomm Jln. Asia Afrika No. 77 Bandung) dengan menunjukkan kartu pelajar. Merchandise dapat diambil paling lambat sebulan setelah penerbitan. Jangan telat ngirimnya ya!***

Liburan Joshua Wijaya, IXE-09, SMP BPK Penabur Holis SAYA mengisi liburan saya dengan pergi ke Negara Thailand. Di sana saya mendatangi banyak tempat-tempat bersejarah mengenai Negara Thailand, dari mulai museum sampai kerajaankerajaan yang pernah ada di Thailand. Senang rasanya, disaat saya liburan pun saya masih bisa menambah wawasan saya tentang negara Thailand, mungkin nanti pada saat liburan saya yang selanjutnya saya dapat menambah wawasan saya tentang negara-negara yang lain. Thailand memang indah, namun tidak ada yang dapat menggantikan keindahan dan keunikan Indonesia di hati saya. Axel Oktarino Candra, XI-B, SMAK 1 BPK Penabur Bandung LIBURAN kali ini, saya isi dengan mencoba kerja paruh waktu menjadi SPB yang menawarkan produk ke pembeli.. Orang tua saya pun mendukung kegiatan saya dibandingkan sekedar tidur atau main game di rumah..Saya merasa senang bisa mengisi waktu den-

Aji Muhamad Sidik – 9A

Leni Herliani – 8A

gan kegiatan positif dan mendapat tambahan uang jajan meskipun resikonya waktu bermain dengan teman jelas berkurang. Ternyata memang untuk mendapatkan uang itu tidaklah mudah. Steffi Febriani Gunawan VII D / 35 SMPK 5 BPK PENABUR LIBURAN akhir tahun seperti ini, biasanya ngumpul bareng sepupu saya. Karena sepupu saya sekolah kuliner di luar negeri tiap bareng ngumpul seperti liburan ini, kami selalu buat resep masakan atau kue-kue resto yang enakenak loh! Sungguh liburan yang mengasyikkan bisa belajar masak dan makan enak gratis he...he... Fahrul Fauzi Rahman Kelas VII-I SMPN 1 Pangalegan KALAU aku sih gak liburan tapi aku isi dengan kegiatan bermanfaatyaitru mengunjungi rumah nenek saya bisa menambah rasa talipersauradaraan antar keluarga besar keluarga saya . dan terakhir selamat tahun baru dan siap siap masuk sekolah lagi dah :)

COWOK mantan Ketua OSIS periode 2012-2013 ini aktif banget, buktinya sampai ikut 3 ekskul sekaligus. Padahal Aji mengakui kalau kegiatan OSIS juga udah cukup banyak menyita waktu seperti rapat dan membuat program kerja. Tapi ga jadi masalah besar buat Aji karena dia suka berkegiatan. Semangat Aji buat mencapai citacitanya untuk menjadi broadcaster di TV kebantu sama motto hidupnya yaitu “mencari ilmu itu indah”. Mantap!*

Cobel

Cebel

Berlibur ke Kasepuhan Ciptagelar

A

walnya ngobrolin jadwal liburan Auliya & Arum dengan Reina Wulansari. Setelah ngalor-ngidul akhirnya kami bikin rencana berkunjung ke Kasepuhan Ciptagelar di daerah perbukitan Gunung Halimun. Ini adalah kunjungan yang ke dua untuk Auliya & Arum. Mereka pertama kali datang saat acara Seren Taun pada bulan September tahun 2013. Karena ternyata liburnya agak panjang rencana berkembang. Selain berkunjung ke Kasepuhan Ciptagelar, akhirnya kami sekalian mampir ke Pelabuhanratu. Di sana kami beristirahat 2 malam sambil merayakan tahun baru. Di Pelabuhanratu kami banyak menghabiskan waktu di pantai. Selain itu kami juga berkunjung ke pasar ikan. Selanjutnya kami menuju daerah Ujung Genteng & menginap semalam di daerah Pangumbahan. Di sana kami sekaligus mengunjungi

tempat penangkaran penyu raksasa. Beruntung sekali bisa menyaksikan penyu yang sedang bertelur di sana. Karena malam cerah, di Pangumbahan kami bisa melihat bintang yang bertebaran. Suasananya sungguh ajaib. Semalam kami melihat keajaiban di penangkaran penyu Pangumbahan, Ujung Genteng. Di balik kegelapan malam seekor penyu raksasa merayap ke pantai untuk bertelur. Kami sangat beruntung karena semalam cuaca cerah. Penyu ini adalah penyu asli dari Pangumbahan. Mereka kembali ke pantai ini khusus untuk bertelur setelah berkelana sejauh puluhan (bahkan ratusan ribu) kilometer. Biasanya seekor penyu yg sudah dewasa bisa mengeluarkan 80-100 telur. Penyu adalah hewan langka yg berumur panjang. Penyu raksasa yg bertelur malam ini istimewa

umurnya diperkirakan sudah 30 tahun. Katanya ada juga penyu yg umurnya sudah 100 tahun lebih. Biasanya penyu yg sudah tua ukurannya sangat besar. Sayang saat ini keberadaan mereka terancam oleh aktivitas manusia. Selain gangguan dari nelayan, aktivitas mereka juga bisa terusik oleh keberadaan penginapan dan rumah makan yg ada di sepanjang pantai. Selain itu gangguan juga kerap datang dari para pencuri telur. Baling-baling perahu bisa merusak tempurung penyu. Sementara itu kerlap-kerlip lampu bisa mengganggu orientasi & sistem navigasi mereka. Kerumunan manusia sangat mengganggu rasa aman penyu saat mereka bertelur. Aktivitas manusia harus dibatasi di tempat penyu bertelur. Karena itu pengelola penangkaran penyu di Pangumbahan sangat membatasi jumlah kunjungan. Namun begitu dalam kesempatan tertentu kita masih bisa ikut melepas tukik (anak penyu) & melihat proses bertelur para penyu raksasa. Langit yang cerah dan bintang yg bertebaran menambah suasana magi malam itu. Malam pertama di tahun 2014 diawali dengan keberuntungan yg luar biasa. Semoga di sepanjang tahun kami bisa melihat dan mengalami lebih banyak keajaiban lagi. Kami berdoa semoga keberadaan penyu raksasa di Pangumbahan tetap lestari. *** Gustaff Harriman Iskandar | @gstff

Insight


21

SELASA (MANIS) 7 JANUARI 2014 5 RABIUL AWAL 1435 H MULUD 1947

DOK. BSDC

Bandung Street Dance Community M

ERASA sebagai remaja aktif dan ingin menyalurkan passion ngedance, tetapi bingung cari partner yang bisa diajakin barengan? Ah kamu ke mana aja.. Nih ada Bandung Street Dance Community (BSDC)! Komunitas yang udah terbentuk sejak tahun 2010 ini awalnya terbentuk karena obrolan di Facebook lho. Menurut Gita sebagai salah satu pendirinya, kesatuan ide untuk latihan ngedance kemudian akhirnya membentuk BSDC hingga sekarang. ”Selain latihan bareng, kegiatan BSDC ada gathering dan kumpul sambil sharing. Misalnya yang punya gerakan baru ya dibagikan saja. Kami juga sering perform dan battle dengan teman-teman lainnya. Komunitas ini sebenarnya hanya menampung karena di dalamnya pun gabungan dari grup dance kayak

breakdance, poping, dll, ” tutur Gita. Bagi barudak BSDC, banyak pengalaman berkesan yang udah dirasakan. Salah satunya saat sering tampil barengan penari ASEAN dan bikin battle. Saat ini dengan jumlah anggota aktif sebanyak 60 orang dan anggota online sejumlah ribuan, BSDC justru menggandeng mereka yang awam dan ingin kasih tahu pengetahuan dan informasi seputar dunia ngadance. Anggota mereka beragam dari mahasiswa dan pekerja, tetapi kebanyakan sih pelajar, bahkan siswa SD pun ada. Nggak pakai kriteria khusus kok bagi anak baru yang ingin gabung ke sini. Syaratnya cukup hanya wajib ikutan gathering yang lokasinya di sekitaran kampus ITB. Tentunya dengan idola dancer masing-masing, setiap anggota BSDC pun bebas bereksperimen dengan berbagai

gerakan baru. Malah mereka pun nggak ragu untuk sesekali turut memasukan gerakan ala tarian tradisi. ”Kadang orang masih banyak yang menyamakan dengan modern dance. Kalau pemahaman kami modern dance itu kan turunan dari balet dan pakai koreografi, sedangkan kami lebih ke hip hop, yaitu dance yang lahir di jalanan dan di luar akademi. Lebih freestyle,” ujar Gita. Dengan minat yang semakin tinggi di bidang ini, BSDC berharap bisa difasilitasi oleh ruang publik yang memadai sebagai tempat yang aman dan nyaman untuk bisa kumpul bareng. ”Selama setahun ini, ruang publik kayak di Monumen Perjuangan Rakyat Jabar itu terkendala birokrasi, jadi nggak boleh. Di Balai Kota juga. Sedangkan kalau terus bayar studio kan nggak mampu. Kami

sih inginnya ada ruang publik yang cukup luas dan nggak terlalu outdoor. Ingin banget ada pihak lain yang merangkul komunitas ini,” tutur Gita. Menurut dia, ini bisa dijadikan sebagai aset pariwisata kota juga. Bayangin aja kalau beberapa komunitas dance menggelar suatu event akbar dan bikin battle dengan mengundang para peserta dari luar kota. ”Pariwisata kan nggak hanya jualan, tapi juga ada wisata rekreasi. Kalau kita semua yakin, pasti semua pihak, termasuk dari bagian pariwisata, bisa wujudkan ini,” ujar Gita berharap. Wah seru serua juga ya kalau beneran ada festival dance yang diselenggarakan besar-besaran dan jadi agenda tahunan kota. Bisa jadi ide perhelatan baru ini mah! *** Siswanti.hanifa@yahoo.co.id

Ini Tipe Budayaku, Apa Tipe Budayamu?

K

AWAN, kalau kamu ditanya tipe budaya, kamu akan menjawab apa? Militankah yang memandang pada perbedaan sebagai hal jahat dan bersikap tertutup pada perubahan dan tidak suka bersifat kritis? Atau toleransi yang bersikap netral dan kritis dan dapat menilai tradisi sesuai perkembangan zaman? Atau parokial yang tidak mengharapkan apa pun dari sistem politik karena para warga negara tidak merasa sebagai warga negara? Atau kawula yang mau-mau enggak-enggak terhadap politiknya? Atau partisipan yang aktif dan mengerti, memerhatikan, mendiskusikan sistem politiknya? Kalau saya yang ditanya seperti itu, saya akan percaya diri dan berkata bahwa tipe budaya politik saya adalah toleransi dan partisipan. Kenapa? Karena saya sangat

ingin tahu tentang kemajuan di Indonesia (kalau bahasa anak muda sekarang sih kepo gitu, hehehe). Saya sangat ingin mengerti dan peduli terhadap politik di Indonesia. Bahkan saya ingin cepatcepat berumur 17 tahun, mempunyai KTP, dan mencelupkan kelingking saya ke tinta sebagai bukti bahwa saya sudah memilih dan ikut berpartisipasi untuk memilih pemimpin di Indonesia. Tetapi saya melihat tipe budaya politik saya berbeda dengan budaya politik yang secara umum saya lihat di sekitar saya. Saya melihat di Indonesia itu lebih banyak tipe budaya politik militan, karena balik lagi sama perbedaan agama dan ras di Indonesia, masih banyak orang yang menganggap perbedaan tersebut jahat atau tidak wajar. Sebagai contoh di Indonesia masih

ada oknum-oknum tertentu, menurut saya boleh saja membela agama masing- masing, tetapi tidak perlu sampai merusak dan menganggap semuanya itu tidak baik. Contoh lain adalah saya pernah bertanya kepada beberapa orang apakah mereka mengikuti perkembangan terhadap politik di Indonesia? Dan kebanyakan orang tidak mau tahu, mereka tahu tentang kasuskasus korupsi di Indonesia, tetapi mereka tidak peduli karena mereka merasa bukan mereka yang korupsi. Selain itu, ada beberapa orang yang tidak peduli terhadap calon-calon presiden nanti karena mereka merasa mereka sudah kaya. Kalau seperti ini terus kapan Indonesia dapat maju? Yang ada nanti Indonesia akan terpuruk, warganya tidak

Kampung Bengkok nku IBURAN kali ini, aku dan kelima teman-tema di akan menghabiskannya di villa milik pamanku, sem, lokasi ju menu Saat utara. ng Bandu kawasan ar cerah ula cuaca cukup bersahabat. Matahari bersin lang siang, dan angin bertiup sepoi-sepoi. Namun menje Makin tiba-tiba cuaca berubah menjadi mendung. ya turun siang, mendung semakin pekat, hingga akhirn kami. hujan deras yang cukup menyulitkan laju mobil hujan Karena jalanan cukup berkelok-kelok ditambah menguyang mengguyur cukup deras, sopir kami pun a ia rangi laju mobil yang membawa kami karen tengah hukhawatir mobil akan tergelincir ke jurang. Di menyamjan yang cukup deras disertai kilat petir yang a hari bar, dan cuaca yang bertambah gelap karen menmenuju sore, tiba-tiba mesin mobil kami mati mendadak! Dengan basah kuyup, terpaksa pak sopir berhenti dorong mobil ke tepi jalan, menunggu hujan an mesin untuk melihat kerusakan apa yang menyebabk adak. mend nti mobil berhe b, Saat hujan berhenti, hari sudah menjelang magri . Kami pak sopir pun segera memeriksa kondisi mobil merengberenam pun ikut keluar mobil untuk sekedar mesin tiba, malam a hingg n, Namu tot. gangkan otot-o segera mobil pun tak kunjung menyala. Pak sopir pun orong momencari bantuan untuk membantunya mend a sesebil ke tempat yang lebih aman. Tidak kami sangk bantai dimin untuk kami sopir ui ditem tadi orang yang i samtuannya mendorong mobil, ternyata segera berlar yang bil berteriak-teriak memanggil kawan-kawannya

L

memberada di perkampungan di bawah jurang, untuk lalu n tanga berda ki laki-la n bonga bantu kami. Serom yang lainmendorong mobil kami, sementara sebagian t mereka nya mengajak kami ke perkampungan tempa kembali. hidup mobil mesin nggu menu il samb l tingga irahat Karena lelah, kami pun setuju saat ditawari berist dugaan, di kampung mereka. Namun, sungguh di luar -orang saat kami tiba di perkampungan tempat orang obor, baruluh luh-pu berpu a cahay ngi Ditera l. tingga itu yakan lah kami bisa melihat dengan jelas bahwa keban pun dari mereka ternyata bertubuh cacat! Walau rima kademikian, mereka tampak begitu ramah mene yang lainn denga satu ak komp begitu pun a Merek mi. nya. Bahkan aku melihat seorang ibu yang terusseorang menerus menggendong anaknya, ditemani al ibu itu anak laki-laki yang memegangi obor, padah rbanan pengo k tampa t Sanga kaki! satu liki memi hanya pun Walau itu. lelah enal meng tak yang seorang ibu ibu itu anak dalam gendongannya terus menangis, at tetap sabar mengelus-elus anak tersebut. Melih bisa hanya nku -tema teman dan aku sana, di an keada isu. memb dan tap saling mena RidRupanya kebingungan kami ditangkap oleh Pak ung itu. wan yang diperkenalkan sebagai sesepuh di kamp itu dijuluung kamp a bahw ritakan mence pun n Ridwa Pak ung ki orang-orang luar kampung dengan nama Kamp bertanBengkok, karena dihuni oleh orang-orang cacat Tidak gan bengkok, yang dibuang oleh masyarakat. itu pun ung kamp uni pengh apa beber fisik, cacat hanya

akur dan tidak mempunyai rasa nasionalisme lagi. Dan juga nanti, orang nomor satu di Indonesia dipilih orang yang salah lagi hehehe.. So, yuk kita anakanak muda Indonesia menciptakan perubahan dengan membuat karya- karya yang luar biasa, menjaga lingkungan, dan juga ikut berpartisipasi politik apalagi buat kamu-kamu yang udah punya KTP dan mempunyai kelingking, dipakai itu semua buat nanti pemilihan presiden di Indonesia. KTP-nya jangan hanya kamu simpan terus di dompet sebagai pajangan karena fotonya lagi kobe, tapi kita tunjukkan siapa kita sebenarnya hahaha.. Dan ingat, jangan pernah golput ya. Pilihlah tipe budaya politikmu dengan benar dan cermat. Debi Natali Debi [ddebinatali@yahoo.com]

keluarada yang menderita HIV-AIDS, yang diusir oleh a ganya. Pak Ridwan lah yang terus-menerus selam antara di an udara persa rasa puk memu un bertahun-tah tetap mereka, serta mengajarkan juga agar mereka a yang berbuat kebaikan pada siapa pun walaupun kepad keadaan telah berbuat jahat pada mereka. Meski dalam warganya kekurangan, Pak Ridwan juga tetap mengajari al kareterken kini itu ung kamp a Hingg agar mau berbagi. yang na sikap-sikap warganya yang memiliki jiwa sosial ngan. tinggi walau mereka dalam kondisi serba kekura duk Mendengar cerita itu kami semua hanya bisa tertun ukan malu menyadari keadaan kami yang jarang melak tadi karetindakan sosial, serta malu pada perjuangan ibu na di rumah kami sering mengabaikan ibu kami. mesin Tiba-tiba sopir kami memberitahukan bahwa ung, mobil kami selesai diperbaiki oleh warga kamp il hingga kami bisa melanjutkan perjalanan. Samb ahan dan berpamitan dan berterima kasih atas keram tersebut, bantuan yang telah diberikan warga kampung me ak komp a semu kami ndo, tanpa adanya koma ian ngeluarkan dompet kami dan memberikan sebag untuk bekal uang liburan kami kepada Pak Ridwan, ut. Katerseb ung kamp sional opera antu memb sekadar n, berika kami itu uang bekal g mi tidak merasa sayan yang karena kami telah mendapatkan pelajaran hidup apa lemjauh lebih bernilai dibandingkan dengan beber kan. serah kami yang bar rupiah Al Qadr, Kelas VIII, SMPN 3 Rancaekek

Sejarah Singkat Tahun Baru dan Penanggalan Masehi

O

MG! Nggak berasa sekarang udah 2014 aja! Sekarang udah tahun baru, Belia! Saatnya kita menjadi pribadi yang baru dengan semangat baru! Anyways, kalian pada tahu nggak sih, kenapa tahun baruan itu harus dirayainnya pada 1 Januari? Hehe, pertanyaan yang agak lucu sih, soalnya kamu pasti tahu jawabannya. Ya soalnya kita menggunakan penanggalan kalender Romawi, di mana Januari adalah bulan pertama dan tanggal 1 itu adalah hari pertamanya, hehehe. Di seluruh dunia, ada banyak banget penanggalan alias kalender yang bedabeda dengan Bulan pertama yang beda-beda. Kalender Islam (Hijriah), merayakan tahun baru pada 1 Muharam. Kalender Tinghoa dikenal perayaan Imlek, biasanya jatuh pada malam bulan baru pada musim dingin di antara akhir Januari hingga awal Februari. Di daerah Thailand, Kamboja, dan Laos dikenal juga perayaan Songkran yang dirayakan dengan upacara dan kegiatan air. Kamu tahu nggak? Ternyata, tahun Baru Masehi itu pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM (sebelum Masehi). Dulu, sejak Abad ke-7 SM bangsa Romawi kuno telah memiliki kalender tradisional. Namun, kalender ini kacau banget dan mengalami beberapa kali perubahan. Sistem kalender ini dibuat berdasarkan pengamatan terhadap munculnya bulan dan matahari, dan menempatkan bulan Martius (Maret) sebagai awal tahunnya. Nah, Pada tahun 45 SM Kaisar Julius Caesar mengganti kalender tradisional ini dengan Kalender Julian. Urutan bulan dibikini jadi: 1) Januarius, 2) Februarius, 3) Martius, 4) Aprilis, 5) Maius, 6) Iunius, 7) Quintilis, 8) Sextilis, 9) September, 10) October, 11) November, 12) December. Di tahun 44 SM, Julius Caesar mengubah nama bulan ”Quintilis” dengan namanya, yaitu ”Julius” (Juli). Sementara pengganti Julius Caesar, yaitu Kaisar Augustus, mengganti nama bulan ”Sextilis” dengan nama bulan ”Agustus”. Jadi, setelah Junius, masuk Julius, kemudian Agustus. Januarius (Januari) dipilih sebagai bulan pertama karena filosofi Dewa Janus. Dewa Romawi ”Janus” adalah yang dewa bermuka dua, satu muka menghadap ke depan dan yang satu lagi menghadap ke belakang. Dewa Janus adalah dewa penjaga gerbang Olympus. Nah makna filosofisnya adalah, ibaratnya Januari itu sebagai gerbang menuju tahun yang baru. Dalam mendesain kalender baru ini, dulu Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, orang ahli astronomi dari Iskandariyah (Alexandria, Mesir), yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir. Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Nah, karena kelebihan seperempat hari, maka Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, menjadi 29 hari. Ini secara teoretis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru dan kita mengenalnya sebagai aturan tahun kabisat. Jadi nggak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai Kaisar Roma, dia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM, seperti yang udah dijelasin di atas. Nah, kalender Julian ini kemudian digunakan secara resmi di seluruh Eropa, dan akhirnya pada tahun 1582 M disempurnkan menjadi Kalender Gregorian atau kita lebih mengenalnya sebagai kalender Masehi. Kalender ini diresmikan oleh Paus Gregorius XIII Pada 24 Februari 1582 sebagai penanggalan resmi gereja Katolik Vatikan di Roma. Gitu deh sejarah singkatnya penanggalan Masehi dan perayaan Tahun Baru dan kalender Masehi! Panjang juga ya ternyata? Dari Mesir, diadopsi Romawi, lalu diadopsi Gereja Katolik Vatikan, sampai akhirnya diadopsi seluruh dunia. *** syauqy_belia@yahoo.com dari berbagai sumber

”Happy Pertamax, Happy Family 2014”

Semarak Tahun Baru Bareng Sarasvati

U

DAH nggak terhitung ada berapa gelaran yang tersedia dalam rangka menyambut datangnya Tahun Baru 2014. Yeay! Namanya juga tahun baru, jelas aja identik dengan segala hal baru. Apalagi momennya pun bertepatan dengan liburan sekolah, wuih udah pas banget nih untuk kumpul bareng keluarga dan teman-teman. Salah satunya yang jadi spot kemeriahan malam tahun baru apalagi kalau bukan seseruan nonton konser musik. Seperti yang digelar di Pertamina Unit Pemasaran III, Jalan Wirayudha 1, Bandung, Selasa (31/12/2013). Selain dimeriahkan oleh penampilan Ivanes Band, Coffee Smoker, Reggae Oh Reggae, stand up comedy, serta live DJ by Arnia Imelda, acara dengan ngaran ”Happy Pertamax, Happy Family 2014” ini dibikin asyik lewat penampilan Sarasvati. Yup, di tengah jedar-jeder kembang api di sekitaran Lapangan Gasibu dan Monumen Perjuangan Rakyat Jabar, para penggawa Sarasvati tetap memukau dengan rentetan lagu-lagunya yang bernuansa ”dunia lain”. Ratusan Sarasvamily pun udah setia nungguin sejak open gate jam 7 malam lho! Sebelum Sarasvati tampil sekitar jam 22.30, para penonton dikasih gempuran classic rock dulu barengan Ivanes. Mulai dari tembang ”Smoke On The Water”-nya Deep Purple hingga ”I Want To Break Free” milik Queen jadi sapaan awal. Disambung Reggae Oh Reggae dan Coffee Smoker yang bawain lagu-lagu Steven & Coconut Trees dan Iwan Fals. Selain itu, stand up comedy dari Budi Kusumah pun mampu bikin penonton semakin merapat ke area panggung. Akhirnya, ng-

gak perlu lama lagi, bintang utama yang ditunggu pun segera hadir. Langsung menggebrak dengan ”Story of Peter” dan ”Haunted Sleep”, Risa langsung turun ke tengah-tengah penonton dan bernyanyi di sana. Konsep storytelling yang lekat dengan band satu ini juga diterapkan dengan bercerita seputar kisah di balik lagu-lagu yang dibawakan. Kayak cerita Toro dan Marlina yang masing-masing tewas karena ditembak dan bunuh diri dalam ”Larung Hara”. Berikutnya ada ”Aku dan Buih”, ”Perjalanan”, ”Percakapan Dalam Lumpur”, dan ”Senandung Hujan” yang dibawakan secara apik. Lagu ”Fighting Club” jadi sajian berikutnya bersamaan dengan kehadiran sosok wanita Belanda yang menari di tengah penonton. Suasana yang dibentuk memang sengaja spooky sih. Apalagi ditambah instalasi kuntilanak di jendela lantai 2. Tapi sayang banget deh, suasana hahantuan ini jadi buyar menjelang jam 12 malam. Soalnya di kala lagu ”Sunyaruri” masih berkumandang, pihak panitia malah ngebagiin terompet. Belum lagi kembang api yang makin heboh berledakan di udara. Untungnya satu lagu terakhir mampu mengembalikan suasana jadi sedikit kondusif lewat kehadiran Ink Rosemary untuk membawakan ”Cerita Pena dan Kertas”. Bertepatan dengan jarum jam pas di angka 12, usai pula seluruh rangkaian penampilan Sarasvati. Happy New Year! Pertamax gan! *** Siswanti.hanifa@yahoo.co.id

hanifa siswanti


22

SELASA (MANIS) 7 JANUARI 2014 5 RABIUL AWAL 1435 H MULUD 1947 dok. pribadi

The Journeys 3 - Yang Melangkah dan Menemukan

Review Penulis

Tebal Penerbit

Aldo Febriado

: Alexander Thian, Alfred Pasifico, Alitt Susanto, Ariev Rahman, Dina DuaRansel, Farid Gaban, Hanny Kusumawati, Husni M. Zainal, JFlow, Lucia Nancy, Valiant Budi, Ve Handojo, Windy Ariestanty : 377 halaman : Gagas Media, 2013

F. Scott Fitzgerald, The Great Gatsby

M

ASIH belum punya resolusi untuk tahun 2014? Salah satunya mungkin bisa kamu dapatkan setelah membaca The Journeys 3, Yang Melangkah dan Yang Menemukan. Seperti dua buku sebelumnya, The Journeys 3 ini berisi tentang pengalaman perjalanan para penulis slash traveler slash blogger slash selebtwit. Hehe, iya. Beberapa penulis buku The Journeys 3 ini banyak yang dikenal karena kicauannya di Twitter. Cerita pertama dalam buku ini dibuka oleh cerita Husni M. Zainal tentang pengalamannya di Zambia bersama dengan ribuan pasien yang terpapar HIVAIDS. Ada cerita di setiap transit, dari mulai No Man's Land sampai Mosi-O-Tunya National Park, Zambia. Cerita tentang ODHA-nya nyaris nggak ada lagi, karena berikutnya kamu akan diiming-imingi petualangan menarik di tempat-tempat transit tadi. Arung jeram di Zambezi, terbang dengan microlight -pesawat kecil yang bisa terbang ke ketinggian yang menyajikan pandangan tanpa batas. Ah, sungguh pengalaman yang terlupakan, dan membuat si pembaca ingin punya pengalaman serupa. Next, yang menarik adalah tulisan dari Alfred Pasifico tentang India. Selain bercerita tentang bagaimana negara ini memperlakukan pendatang dalam hal administrasi, Alfred pun bercerita soal obrolan dengan seorang kawan asal New Delhi, Karan Khumar. Obrolan mereka, tentang cinta dan pernikahan. Haha! Agak berat untuk remaja sih, tapi jadi buka wawasan baru, bagaimana kaum pria di India, khususnya Karan, menilai arti sebuah cinta dan pernikahan. Jadi tahu juga, kalau di India, masih banyak pernikahan yang dilakukan tanpa ada cinta lebih dulu. Adapula grup yang bekerja melindungi pasangan yang memilih menikah di luar kehendak ortu mereka (sebagian besar karena perbedaan kasta atau agama). Lalu ada cerita Vabyo alias Valiant Budi yang menjejakkan kaki di Vatikan, Roma, Italia. Ah, kayaknya nggak ada yang nggak kepengen deh, pergi ke Italia. Nggak sulit untuk seorang Vabyo mendeskripsikan kota tua Roma, hingga Vatikan yang agung. Cerita Farid Gaban tentang biota laut di Pulau Wakatobi pun nggak kalah menarik. Pengalamannya diving dan bertemu dengan banyak biota laut seperti The Rose, kumpulan koral keras yang berbentuk seperti kelopak mawar. Nggak cuman di Wakatobi, Farid Gaban pun menjelajah Takabonerate di Sulawesi Selatan. Setelah membaca buku ini, marilah make a wish supaya di tahun 2014 ini kita bisa mengunjungi salah satu atau lebih tempat yang diceritakan di The Journeys 3 ini! Amin dulu, lah yaa! *** tisha_belia@yahoo.com

Edensor Pemain

Sutradara Produksi Durasi

Review

: Lukman Sardi, Abimana Aryasatya, Astrid Roos, Mathias Muchus, Zulfanny : Benni Setiawan : Mizan Productions/ Falcon Pictures (2013) : 1 jam 30 detik

A

WALNYA sedikit bertanya juga sih kenapa dikasih judul “Laskar Pelangi Sekuel 2: Edensor”, which is ada pencantuman angka duanya, hehehe. Well, setelah “Laskar Pelangi” dan “Sang Pemimpi”, kini giliran “Edensor” yang difilmkan, namun pembuatannya nggak lagi dibikin oleh Miles, rumah produksi milik Mira Lesmana, melainkan Falcon Pictures. Andrea Hirata sebagai penulis novel pun nggak lagi terlibat turut campur dalam pembuatan film. Cerita Edensor mengisahkan tentang Ikal (Lukman Sardi) dan sahabatnya, Arai (Abimana Aryasatya) yang menjalani beasiswa pendidikan hidup di Universitas Sorbonne, Perancis. Setelah di dua film sebelumnya diceritakan tentang meraih mimpi, Ikal dan Arai kini bergelut dalam problematika yang dihadapi selama di negeri orang, kayak memenuhi keperluan sehari-hari hingga cinta. Nah persoalan cinta ini jadi bumbu. Di tengah rasa yang masih ada untuk Aling, Ikal pun pacaran dengan cewek Jerman, Katya (Astrid Ross). Sebuah persepsi budaya yang berbeda bikin hubungan mereka berjalan dengan unik, meskipun akhirnya harus kandas juga dengan sendirinya. Selain itu, rupanya Ikal dan Arai pun tengah dilanda kebingungan. Mereka dikirimi surat dari sang ayah yang menyuruhnya pulang ke Belitung lantaran ada suatu masalah di sana dan berharap Ikal dan Arai untuk jadi ahli pupuk dan apoteker. Secara nilai, pesan yang ingin disampaikan dan cerita yang dibangun sih udah oke, tapi sayang banget nih alurnya cenderung flat dan ada beberapa part yang penuturannya agak ngebosenin. Apalagi ada scene yang menurut kru belia agak nggak nyambung, yaitu ketika Arai bereksperimen dengan menggunakan tabung reaksi di kamarnya. Lah dia kan anak Biologi, bukan Kimia. Kenapa nggak bikin scene lain yang lebih menyirikan aktivitas sebagai mahasiswa Biologi? Lagipula memangnya nggak berbahaya ya bikin eksperimen semacam itu jika selain di lab? Sejak awal hingga hampir tiga perempat durasi cerita, kayak nggak ada sesuatu yang bikin penasaran. Tensi tontonan mulai beranjak naik justru ketika film hampir habis, yaitu ketika Ikal dan Arai berpacu dengan waktu untuk menemukan Aling yang bakal pergi. Namun itu pun akhirnya menggantung begitu saja. Apakah ini karena bakal diterusin lewat sekuel berikutnya? Kayanya iya sih. Kalau menilai secara keseluruhan, boleh lah “Edensor” ini dikasih nilai tiga dari lima bintang. *** Siswanti.hanifa@yahoo.co.id

Beyonce Judul Album Artist Label Durasi

It’s a great advantage not to drink among hard drinking people.

Review

: Beyoncé : Beyoncé Knowles : Columbia Records (2013) : 66 menit 35 detik

I

T’S Beyoncé, baby! Di album kelimanya yang dirilis pada Desember tahun kemarin, diva yang juga istri rapper kondang Jay-Z ini memutuskan untuk menggunakan judul album yang sama dengan nama depannya. 14 lagu dijejali dalam CD yang berdurasi lebih dari satu jam ini. Tiap track dirilis dengan disertai sebuah film pendek yang ‘menemaninya’. No, bukan video klip. Tapi film pendek. Semuanya bisa dinikmati juga di kanal resmi youtube dari Beyonce dan dirilis setiap pekan. Hingga tulisan ini dibuat, 5 Januari 2014, baru dirilis 5 video yang ‘menemani’ tiap track lagunya. Sebuah album konseptual, disebut-sebut sebagai album visual di mana experience musiknya harus dilengkapi dengan menikmati videonya. Kamu bakal diajak buat nikmatin experience yang sangat berbeda dibandingin album-album pop R&B kebanyakan. Secara musikal, album ini lebih mengeksplorasi R&B dengan bumbu elektronik tentunya tetap dikemas dengan pop. Ada sedikit unsur hip-hop dan blues di beberapa track. Secara lirik, temanya lebih serius dan ‘gelap’ jika dibandingkan album-album sebelumnya. Beyoncé ngebahas perasaan bete setelah melahirkan, ketidaknyamanannya sebagai perempuan dan ibu, serta tentunya tema-tema ‘girl power’. “XO” yang menjadi single perdana album ini adalah lagu elektronik pop yang agak di luar kebiasaannya Beyoncé. Sebuah lagu ballads romantis yang sangat modern, bakal ngingetin kamu sama hits lamanya, “Halo”. Di single keduanya, “Drunk in Love”, Beyoncé berduet bareng suaminya, Jay-Z. Nggak afdol dong ya, kalo punya suami rapper kondang sejagat, tapi nggak ada lagu featuring doski. Kalo dari judulnya, “Drunk in Love”, sepertinya adalah sambungan dari hits mereka 10 tahun silam, “Crazy in Love”. Sebuah lagu hiphop R&B midtempo yang hanya menyajikan suara synthesizer, drum loops, dan hand clapping. Lagunya sangat laid-back dan santai kayak di pantai. Di album ini, Beyoncé banyak banget berkolaborasi dengan sejumlah musisi kondang dunia. Di lagu “Mine”, sebuah lagu slow pop yang sangat lembut, Beyoncé berduet dengan rapper/vocalist asal Kanada, Drake. Sementara itu pada lagu “Superpower”, Beyoncé berduet dengan musisi R&B Frank Ocean, menghasilkan satu lagu yang sangat soulful. Lalu, nggak hanya suaminya, sang anak, Blue Ivy, juga diajakin berduet dengan sedikit mengoceh pada lagu yang dikasih ngaran “Blue”. Kalo kamu ngarepin Beyoncé tampil dengan vokal yang meledak-ledak diiringi musik yang energik, album ini sangat minim hal seperti itu. Musiknya lebih gelap, galau, menampilkan lirik-lirik yang menghasilkan emosi yang penuh keresahan dan kebimbangan. Album ini bisa dibilang lebih eksperimental, menampilkan Beyoncé yang melakukan eksplorasi musikal secara maksimal, di luar zona nyamannya. Kru belia sih sangat merekomendasikan album ini. But beware, kamu kudu siap-siap ngedapetin Beyonce yang bener-bener beda di album ini!*** syauqy_belia@yahoo.com

Braga Culinary Night Distrik kuliner pertama di Kota Bandung Sabtu, 11 Januari 2014 Sepanjang Jalan Braga pukul: 19:00-01:00 info : 081320115772 dan Twitter @bragaculinary

Workshop dan Lomba Desain Grafis Kampanye Lingkungan tingkat SMA/SMK Bandung :

Exploring Enviro Culture in Java Rabu, 15 januari 2014 BPLHD Jawa Barat, Jalan Naripan 25, Bandung

Berani Bermimpi C

OBA buka obrolan seputaran musik bareng Aldo Febriado dan rasakan antusiasmenya yang tinggi dalam bidang ini. Ya, cowok yang bisa mainkan berbagai alat musik kayak drum, gitar, bas, keyboard, hingga kecapi dan suling ini memang punya passion besar untuk bermusik. Tumbuh dan lahir dari keluarga pemusik memungkinkan Aldo udah ditodong berbagai gempuran nada-nada sejak kecil. Nggak heran kalau keinginan jadi penyanyi pun tumbuh dan berkembang hingga sekarang. Cover version berbagai lagu pun digarap Aldo dan bisa kita dengarkan di laman Soundcloudnya. “Meskipun dari keluarga pemusik, yang akhirnya serius di jalur ini hanya saya. Keluarga sih mendukung banget saya berkarir jadi penyanyi,” ucapnya. Udah pernah dengar lagu “Demi Cinta” di radio-radio kesayangan kamu? Single pertama dari Aldo ini bakal muncul lagi dengan aransemen baru yang makin keren lho. Selain itu ia pun kini tengah persiapkan peluncuran mini album. Dengan warna musik pop, jazz, dan blues, karyanya tersebut punya tema besar seputar cinta yang dipandang dari berbagai sudut. “Rencana sih ingin bikin mini album dalam waktu dekat, insya Allah di pertengahan tahun ini. Nah, selama proses produksinya, saya tetap bikin

dan keluarin single. Jadi pendengar udah kenal saya saat albumnya keluar nanti,” ujar Aldo. Meskipun baru akan keluarin album, sebenarnya Aldo udah sejak lama malang melintang di dunia tarik suara lho. Berbagai panggung di banyak kota pun pernah dijajalnya, seperti Bandung, Jakarta, Semarang, Pulau Tidung, hingga Batam. “Masuk dunia nyanyi itu sejak tahun 2011, tapi sebelumnya udah pernah bikin band dan duet. Karena chemistry dan visi misi yang nggak cocok, akhirnya bubar. Kalau sekarang kan tampil solo jadi ya bisa sakarepmu,” tutur cowok yang pernah jadi manajer sebuah produk minuman Thai tea ini sembari tertawa. Setiap manggung, Aldo yang selalu berinteraksi dengan audiens dan ngajak sing along ini nggak pernah absen untuk banyak minum air putih. Baginya, nggak ada persiapan tertentu untuk menyanyi, selain rutin olahraga dan latihan olah vokal. Banyak pengalaman berkesan yang didapatkan Aldo, baik suka maupun duka. Keputusannya untuk serius terjun ke dunia musik tanah air pun semakin membuka matanya bahwa bikin musik yang bagus itu nggak gampang. “Prosesnya nggak mudah, seperti materi yang tentunya pakai modal sendiri untuk rekaman. Untuk bikin yang bagus ya harus pakai tangan yang bagus juga, kayak SDM, studio, dll. Memasuki tahun 2013 baru deh mulai profesional. Masuk ke industri musik itu harus tahan mental, apalagi saya main di musik pop yang banyak pemainnya. Namun saya optimis karena sebenarnya genre ini belum tersentuh dengan sesuatu yang baru. Saya ingin meramaikannya dan bisa ngasih inspirasi. Saya optimis dunia musik Indonesia masih dan akan selalu sehat,” papar Aldo. Aldo memang konsisten dengan passion dan keinginannya jadi penyanyi. Ia pun nggak takut bermimpi dan memeliharanya hingga terwujud satu persatu. Bahkan target jangka panjang dari cowok yang ter-influence dari Marcel, Glenn Fredly, John Mayer, Brian McKnight, dan Earth Wind & Fire ini adalah bikin konser! “Selain karya yang diterima masyarakat Indonesia, saya juga ingin bikin konser. Mungkin memang masih lama, tapi bermimpi kan nggak bayar. Ikhtiar aja terus. Toh keinginan saya ingin jadi penyanyi pun akhirnya baru kesampaian tahun 2011,” sambungnya tersenyum. Ingin dengerin suara merdunya? Langsung aja melipir ke soundcloud.com/aldonesia atau Twitter @aldofebriado. *** Siswanti.hanifa@yahoo.co.id

- Pelatihan teknik desain kreatif dan poster - Diskusi meningkatkan kesadaran dan keprihatinan kaum muda akan isu lingkungan yang terjadi di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa - Mengajak kaum muda menjadi ‘corong’ melalui desain poster mereka yang nantinya akan dilombakan di readersblog.mongabay.co.id Informasi: Dwi -- 0856 1220 762

Peluncuran Bumi Panda WWF Indonesia Minggu, 12 Januari 2014 Car Free Day Jalan Merdeka, Bandung Ratusan EH Champion bersama Panda akan turun ke jalan untuk memperingati peluncuran Bumi Panda WWF Indonesia di Bandung. Akan banyak aksi, ayo jadi bagiannya! #IniAksiku

SMAN 2 Bandung ‘From 2 with Love 2014’ Proudly Present

CAPTWORE ‘Image Speaks Words of Kindness’ Sabtu, 18 Januari 2014 Pukul 09.00 - selesai Sasana Budaya Ganesha (SABUGA), Jalan Tamansari No. 73, Bandung RAN AFGAN T.H.E.S.I.G.I.T. Efek Rumah Kaca Payung Teduh Jolly Jumper Rumah Musik Harry Roesli (RMHR) Don Lego Pandai Besi Informasi dan tiket: Divia Rizki: 0878.2143.5881 Sucia: 082126675952 Twitter: @F2WL14

Asian-African Conference Museum Proudly Present

A Tribute To Mandela ‘Catatan Seorang Pejuang Kemanusiaan’ 31 Desember 2013 - 31 januari 2014 Museum Konferensi Asia Afrika, Jalan Asia Afrika No. 65, Bandung Night at The Museum Every day (07.00 pm – 01:00 am) Pameran Foto: Tuesday – Thursday (08:00 am – 04:00 pm) Friday (02:00 pm – 04:00 pm) Saturday – Sunday (09:00 am – 04:00 pm) FREE ENTRY! Informasi: Cell Phone: 022-423-3564 Fax: 022-423-8031


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.