Epaper belia 12 februari 2013

Page 1

27

SELASA (PAHING) 12 FEBRUARI 2013 1 RABIUL AKHIR 1434 H SILIH MULUD 1946

Facebook: www.facebook.com/beliapr • Twitter: @beliapr • E-mail: belia@pikiran-rakyat.com FOTO: FEBI

Hutan Kota, Hutan Kita B

EBERAPA pekan terakhir ini isu penyelamatan hutan kota Babakan Siliwangi (Baksil) tengah marak di mana-mana. Bahkan para Twitter user pun turut meramaikan wacana melalui tagar #savebabakansiliwangi hingga mengganti avatarnya dengan logo aksi tersebut. Hal ini dipicu oleh rencana pembangunan restoran dan sarana komersil di kawasan ini. Nah kenapa sih Baksil mesti diselamatkan? Menurut beberapa sumber yang Belia rangkum, Baksil yang berbentuk tapal kuda ini dulu dikenal sebagai hutan Lebak Gede yang fungsinya enggak hanya sebagai daerah resapan air (recharge), tapi juga luahan air (discharge). Selain itu, Baksil juga jadi paru-paru yang menjaga kualitas udara Kota Bandung yang bisa menyuplai oksigen untuk 15.600 jiwa dalam sehari; jadi lahan percobaan penanaman Mina Padi yang jadi salah satu jenis unggulan padi Indonesia; serta punya 48 jenis pohon dan 24 jenis burung seperti Madu Kuning, Cekakak Jawa, dan Elang Alap Cina. Kawasan ini pun ditetapkan jadi hutan kota dunia ketika Tunza International Children and Youth Conference On The Environment 2011 dilaksanakan di Bandung. Rumor akan dibabatnya Baksil yang kembali merebak bikin para aktivis, LSM, serta anak muda pun kembali mengampanyekan gerakan peduli akan pelestarian Baksil. Sebuah komunitas di Bandung melakukan kampanye peduli hutan kota ini dengan cara yang berbeda, yaitu Bandung Cycle Chic (BCC). BCC merupakan komuni-

tas sepeda yang identik dengan bersepeda sambil tetap bergaya chic dan trendy. Komunitas yang didirikan oleh Gadis pada tahun 2009 ini, sejak February 2012 lalu melakukan kegiatan yang diberi nama Sunday Smile Picnic. Ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap 3 bulan sekali oleh Gadis dan teman-temannya di Baksil. Kegiatannya berupa piknik sambil diiringi musik dan bagi-bagi makanan. “Intinya sih piknik aja, tapi ditambah ada musik dan bagi-bagi makanan antar pengunjung. Picnic, music, sharing,” ujar Gadis yang masih duduk di bangku SMA ini. Ini bukan kegiatan pertama yang dilakukan Gadis untuk penyelamatan Baksil. Pada tahun 2011 lalu, Gadis juga pernah membuat gerakan ”Hayu Ulin” untuk meramaikan Baksil dengan kegiatankegiatan santai dan menyenangkan. ”Gerakan ini untuk mengingatkan lagi ke masyarakat akan keberadaan Baksil sebagai ruang publik biar nggak dialihfungsi jadi lahan komersil,” tutur Gadis. Salah satu bentuk ‘ulin’-nya yaitu piknik. Awalnya Gadis mengajak teman-teman pesepeda BCC untuk mengadakan piknik rutin di Baksil. Ia pun mulai mengajak beberapa musisi untuk ikut meramaikan. Tak disangka antusiasme musisi Bandung pun tinggi setelah melihat lokasi Baksil. ”Akhirnya temen-temen musisi bikin piknik ini juga untuk menghidupkan kembali micro-gigs (gig musik kecil yang nggak berbayar), selain buat meramaikan Baksil

dengan kegiatan-kegiatan positif. Hutan kota ini seharusnya bisa dijadikan wadah bagi warga Kota Bandung untuk berkegiatan ataupun rekreasi,” ungkap Gadis tentang Baksil seluas 3,8 hektare yang merupakan paru-paru Kota Bandung ini. Lokasi Baksil yang nyaman, sejuk, luas, serta mudah diakses karena berada di tengah kota dapat menjadi pilihan tempat untuk berekreasi atau sekedar hangout bersama teman-teman. Banyak sekali kegiatan yang dapat dilakukan, selain untuk sekedar hangout, kawasan yang kebanyakan area-nya dipenuhi pohon rindang ini bisa dieksplorasi buat kegiatan olah raga seperti parkour, sepeda cross-country, dll. ”Bisa juga dieksplorasi buat tempat bermusik, melukis, latihan teater, foto atau membuat karya lainnya,” ungkap Gadis. Hal senada pun diungkapkan oleh Pak Tommy Derawan selaku Ketua Sanggar Olah Seni Babakan siliwangi. Menurut dia, banyak hal yang bisa dilakukan di Baksil. Tak hanya bermain atau bersantai, pengunjung pun bisa melakukan beragam kegiatan seni budaya. ”Selain kegiatan seni dan budaya kami juga melakukan kegiatan sosial seperti mengadakan sunatan masal dan workshop,” ujar Pak Tommy. Namun, dalam pemanfaatan Baksil sebagai area rekreasi dan hangout hendaknya tetap menghargai kebersihan lingkungan dikawasan hutan. Akhir-akhir ini mulai banyak sampah yang berserakan di sekitar jembatan gantung di area Baksil. Untuk itu kesadaran membuang sampah pada tempatnya pun harus ditingkatkan, agar keasrian kawasan ini tetap terjaga. ”Rekreasi dan hangout pun jangan overlapping juga, kita harus mempertimbangkan masalah lingkungan di kawasan Baksil,” tutur Pak Tommy. Menurut dia, Baksil merupakan simbol dari kota Bandung yang tetap harus dilestarikan. Banyak sekali hal yang bisa dieksplorasi di sini. Sanggar Olah Seni pun memiliki sebuah mimpi untuk membuat sebuah kampung budaya di kawasan Baksil di mana nantinya bisa menjadi pusat rekreasi seni budaya sunda di Kota Bandung. “Sunda memiliki banyak sekali budaya dan banyak orang yang tak tahu, nantinya saya ingin pengunjung Baksil juga bisa belajar beragam budaya Sunda di sini,” ungkap Pak Tommy.

Kontribusi pelajar Lalu sebagai pelajar, apa sih kontibusi yang bisa kita lakukan? Menurut Reza sebagai salah satu Sahabat Walhi, sebenarnya langkahnya sederhana banget yaitu mengaktivasi fungsi Baksil agar kembali hidup melalui dua cara: primer dan sekunder. Untuk primer, kita bisa mengadakan kegiatan di sana, misalnya pentas seni atau acara-acara kreatif yang mengundang kreasi serta partisipasi banyak orang. Kalau sekunder, kita bisa angkat wacana Baksil di sekolah misalnya melalui pelajaran PLH. Ini bisa diangkat jadi tema untuk menyosialisasikannya bersama teman dan guru. Nah diharapkan dari aksi kecil seperti ini akan timbul ide kreatif lainnya untuk menghidupkan Baksil. ”Baksil itu isinya enggak hanya hutan dengan pepohonan, tapi juga ada arena adu domba, sanggar olah seni, hingga jembatan. Memang sih kalau dibadingkan dengan mal, fasilitasnya kalah. Malah bisa dibilang belum ada apa-apa. Tapi kalau melihat ke belakang, Baksil menarik karena punya social history karena pernah jadi tempat bersosialisasi warga Bandung secara horizontal. Fungsi sosial ini bisa dikembalikan lagi sekarang melalui kegiatan. Warga bisa meramaikan Baksil misalnya dengan bikin nobar film 2 minggu sekali atau

kegiatan lain,” tutur Reza. Keluarnya Izin Mendirikan Bangunan (IMB) pendirian restoran di bekas lahan lama dikhawatirkan akan memacu pembangunan lainnya. Apalagi hingga saat ini surat keputusan tentang status Baksil sebagai ruang terbuka hijau belum keluar. “Jalur sosialnya adalah dengan membangun kekuatan bersama dengan menjadikan Baksil sebagai ruang publik,” tutur Reza. Sebagai bagian dari kekuatan publik, yuk kita hidupkan lagi hutan kota Baksil. Nggak ada salahnya juga kan kalau kita hangout di sana sembari menikmati kesegaran alam dari hutan kota dunia. *** aulialrizal@gmail.com siswanti.hanifa@yahoo.co.id

VoxPop

Peduli Baksil Versi Kamu Benedicta Ribka, SMAN 4 Cimahi lahan hijau di kota BanBAKSIL perlu diselamatkan karena itu merupakan hutan Baksil masih bisa baik, n denga la dikelo nya dung. Selama pengelolaan ng sudah pemanasan Sekara ut. hango t dijadikan tempat rekreasi dan tempa Baksil dibabat bisa jadi nanglobal, hutan merupakan penghasil oksigen, jika ti Kota Bandung bisa menjadi tambah panas.

Fitri Astuti, SMAN 4 Cimahi dibabat maka penghasil okDI Bandung sudah sedikit lahan hijau, jika Baksil h panas. Jangan sampai tamba jadi saja bisa ng Bandu ang. berkur sigen akan dibeli. Baksil masih bisa harus yang langka g baran di nantinya oksigen menja . piknik l sambi g baren ut dimanfaatkan untuk tempat hango

Hasna Muliawati Ulfah, SMAN 5 Bandung aja. Menurut saya sekiranya SEMUA mall dalamnya sama dan pasti gitu-gitu Kota Bandung, apa salahnya unBaksil masih siap untuk membantu kelestarian semakin sedikit lahannya ini. tuk kita membela hutan kota yang semakin hari kota ini. Tak usah demo atau hutan dari hari per keluar n oksige Bayangkan 52.400 satu sampah aja misalnya bil ngam l sambi sana ke kayak gimana, cukup datang kita peduli Baksil. *** kalau n uktika setiap dua hari sekali. Itu sudah cukup memb aulialrizal@gmail.com siswanti.hanifa@yahoo.co.id

es Quot ”THERE is always music amongst the trees in the Garden, but our hearts must be very quiet to hear it.”

Imlek dan Budaya Toleransi

Minnie Aumonier

N

Indeks: 28> Skul:

29> MusicTerritory:

SMAN 4 Cimahi

Enchanting Eastern Celebration

29>Aksi:

29>EnsiklObelia:

Ajang Kreasi SMPN 34 Bandung

Kabayan Jadi Presiden

29>Aksi: AKSES 2013 SMPN 11 Bandung

29> MusicTerritory: Satu Pencapaian dengan ”Long Way To Glory”

30>Review:

EGARA Indonesia itu unik! Walaupun terdiri atas pulau-pulau yang dipisahkan lautan, tetapi tetap bisa bersatu. Walaupun memiliki budaya yang berbeda-beda antara suku bangsa satu dan yang lainnya, tetapi tetap bisa saling menghargai. Bahkan walaupun memiliki keyakinan agama yang berbeda-beda pula, masih bisa saling menghormati. Itulah jiwa toleransi, bagian dari ke-bhineka-an bangsa Indonesia. Pemimpin bangsa pun kini semakin membuka wawasan toleransinya. Jika dahulu perayaan Imlek tidak diizinkan berkembang di bumi Indonesia, kini, seiring dengan makin terbukanya wawasan toleransi, maka pemimpin bangsa pun akhirnya

mengeluarkan kebiijakan membolehkan adanya perayaan Imlek, bahkan hari Imlek dijadikan sebagai hari libur nasional. Hidup penuh toleransi memang menyenangkan! Kita bisa tenang beribadah, tanpa rasa waswas. Bahkan, dengan adanya toleransi bisa terjadi hubungan saling menguntungkan. Contohnya, saat Idulfitri, warga Tionghoa bisa ikut merasakan ketupat yang ramai disajikan. Dan saat Imlek, kaum pribumi, bisa menikmati aneka ramen dan dodol keranjang. Hingga bisa saling menikmati keramaian suasana dari masing-masing perayaan. Mengasyikkan bukan? Momentum Imlek ini pun bisa kita jadikan cermin untuk belajar mengembangkan toleransi diantara teman. Bukankah kita memiliki teman yang berbeda-beda baik agama maupun suku bangsanya? bahkan kebiasaan dan kesukaan dari teman-teman kita pun tentu berbeda-beda. Dengan toleransi, tentu tidak akan ada tawuran! Dengan

toleransi tentu tidak akan timbul gank-gank yang bersifat negatif, merusak ketenangan sekolah dan ketenangan lingkungan masyarakat. Dengan toleransi, menuntut ilmu tentu akan semakin tenang! Mengembangkan toleransi bisa kita mulai dari diri kita sendiri. Bisa kita mulai dari dalam lingkungan keluarga kita sendiri. Jika kita ingin menciptakan situasi penuh dengan toleransi, maka mulailah mengendalikan sikap-sikap kita sehari-hari. Jika kita tidak ingin diganggu orang lain, hindarilah melakukan tindakan-tindakan yang bisa mengganggu orang lain. Ibarat ilmu fisikakimia, ada aksi ada reaksi. Oleh karena itu, ciptakanlah aksi-aksi positif yang akan menimbulkan reaksi yang juga positif! Mulailah membiasakan diri untuk bertoleransi, hingga kebiasaan toleransi bisa mengakar kuat, menjadi budaya kita sehari-hari. Ath Thaariq, Kelas XI, SMAN 1 Rancaekek


28

SELASA (PAHING) 12 FEBRUARI 2013 1 RABIUL AKHIR 1434 H SILIH MULUD 1946 FOTO: FEBI

SMAN 4 Cimahi

Lingkungan

t a h Se

Prestasi

! p a t Man ”Buanglah sampah pada tempatnya”

I

Riyo Maulana Sardiansyah Kelas XI IPA 5

Cobel

MENJUNJUNG tinggi demokrasi dalam berkomunikasi merupakan visi dari Riyo Maulana Sardiansyah. Cowok yang biasa dipanggil Riyo ini adalah Ketua Osis SMAN 4 Cimahi. Di masa kepengurusannya, Riyo ingin meningkatkan kesadaran berdemokrasi di sekolah kepada teman-teman lainnya. Sejak kelas I Riyo telah aktif mengikuti ekskul bola voli dan berhasil membawa SMAN 4 Cimahi ke babak semifinal dalam pertandingan bola voli pada tahun 2012 lalu.

Hasniyah Marwatil Muha Kelas XI IPA 4 CEWEK yang aktif di ekstrakurikuler paduan suara ini kini menjabat sebagai sekretaris di OSIS SMAN 4 Cimahi. Bagi Hasniyah Marwati Muha, mencoba pengalaman baru merupakan suatu tantangan yang harus dihadapi. Seperti tahun ini, gadis berkerudung ini hendak mempersiapkan diri untuk ikut serta dalam Olimpiade Bahasa Inggris. Tak berbeda dengan visi SMAN 4, Hasni pun turut mendukung gerakan sekolah sehat. Baginya, cita-cita menjadi sekolah sehat berawal dari siswa sehat baik lahir maupun batin.*** aulialrizal@gmail.com

Cebel

TULAH yang tertulis hampir di setiap dinding di kawasan SMAN 4 Cimahi. Benar saja, jika memasuki kawasan sekolah yang berada di Jalan Cijerah Melong Raya 6, Melong, Cimahi Selatan, maka satu kata yang akan terlintas yaitu ”bersih”. Benar saja Belia, ternyata SMAN 4 ini memang sangat mengedepankan kebersihan dan kesehatan. Ini sejalan dengan visi sekolahnya yaitu ”Menuju pendidikan bermutu untuk mewujudkan Insan Indonesia yang taqwa , cerdas, kompetitif, dan peduli terhadap lingkungan.” Setiap upacara, kepala sekolah SMAN 4 Cimahi, Bu Mimin Hermiati, selalu mengingatkan para siswanya tentang pentingnya kesehatan lingkungan. ”Pokoknya sekolah SMAN 4 Cimahi ini kami bikin menjadi sekolah sehat lahir dan batin,” Ujar Bu Mimin. Hasil dari pembangunan pola pikir bersih dan sehat di kalangan guru dan muridnya, SMAN 4 pun memperoleh juara III dalam perlombaan Sekolah Sehat se-Indonesia pada tahun 2010. Tidak hanya itu saja loh, SMAN 4 juga berhasil memperoleh penghargaan Adiwiyata Nasional pada tahun 2012 lalu dari Badan Lingkungan Hidup. Bu Mimin ingin sekali membentuk karakter siswa menjadi insan yang peduli dengan lingkungan. Beberapa kegiatan pun dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satunya yaitu program Bank Sampah. Apa sih bank sampah itu? Bank sampah merupakan suatu kegiatan di mana siswa akan mengumpulkan sampah dan memisahkan antara sampah organic dan Anorganik. ”Kami menerapkan sistem 3R dalam pengelolaan sampah,” tutur Bu Mimin. Pengumpulan sampah dengan sistem 3R (reduce, reuse, and recycle) ini rutin dilakukan setiap minggunya. Sampah yang telah dipisahkan akan dikumpulkan per kelas. Sampah-sampah yang masih bisa diolah kembali akan ditampung oleh ektsrakurikuler KKR (Kader Kesehatan Remaja) untuk didaur ulang menjadi beragam barang yang siap pakai. Tak hanya kesehatan dan kebersihan yang ditonjolkan di SMAN 4 Cimahi. Beragam ekstrakurikuler yang menarik pun ada di sekolah yang mendapat julukan sekolah sehat ini. Baru-baru ini tim Perkusi SMPN 4 tampil di hadapan Gubernur Jawa Barat. Penampilan yang energik dan kreasi musik yang asik membuat tim perkusi ini acap kali mendapat tawaran tampil di acara-acara pemerintah daerah. Masih banyak lagi ektrakurikuler yang dapat menunjang kreativitas para siswanya disini seperti ISSMA, Pramuka, Paskibraka, Bola Volley, Bola Basket, Futsal, Pencinta Alam, Tae Kwon Do, Tawo, Karate, Teater, Dancer, Cheerleader, Padus, Karinding, Angklung, dan Softball. Waww, pantas saja sekolah ini menjadi salah satu pilihan di Kabupaten Bandung Barat ya. Berbagai prestasi ini tidak terlepas dari displin yang diterapkan oleh sekolah. Di Sekolah yang mendapat julukan sekolah sehat ini, terdapat aturan yang sisebut sistem poin. Pada masa penerimaan siswa baru para siswa akan disosialisasikan mengenai sistem poin. Setiap siswa diberi jatah maksimal 200 poin selama tahun ajarannya. Jika siswa ketahuan melakukan pelanggaran maka poinnya akan berkurang sesuai dengan beratnya pelanggaran yang dilakukan. Semakin banyak pelanggaran yang dilakukan semakin berkuranglah poin yang siswa miliki. Dengan demikian, jika sudah pada batasnya, siswa pun akan mendapatkan skorsing ataupun drop out loh… Wah! Ketat juga yah aturannya. Dengan penerapan kedisplinan yang demikian, enggak heran deh kalau lulusan SMAN 4 Cimahi sudah banyak yang diterima di perguruan tinggi negeri favorit seprti ITB, Unpad, IPB, dan sebagainya.***

Kreatif Melalui Daur Ulang Sampah

J

IKA kamu bermain ke sekre KKR (Kader Kesehatan Remaja), maka kamu akan melihat sebuah gaun putih yang cantik lengkap dengan aksesorisnya. Tapi tahukah kamu, bahwa gaun serta aksesori yang melengkapinya semuanya ternyata terbuat dari sampah plastik. Wah! Kreatif bukan? Tidak hanya gaun saja yang mereka buat dari olahan sampah, ada beragam jenis barang siap pakai lainnya, seperti sandal, dompet, tas, dan kreasi lainnya. Semua kreasi ini adalah hasil karya dari siswa SMA 4 loh, tentu saja dibimbing oleh guru-guru. Hasil kreasi mereka telah beberapa kali dipamerkan ke masyarakat melalui acara-acara pameran dan tak sedikit yang laku terjual.*** aulialrizal@gmail.com

aulialrizal@gmail.com

“Pokoknya SMAN 4 Cimahi ini kami bikin menjadi sekolah sehat lahir dan batin”.

Suara Hati Pelajar

S

EJAK minggu lalu, para kandidat cagub dan cawagub Jabar udah melakukan rangkaian kampanye. Nah kalau kamu bakal milih kandidat yang model kampanyenya seperti apa sih? Sok kirimin opini Belia yang paling seru dan enggak bokis ke Redaksi belia, paling lambat hari Jumat (15/2/13) ke Kantor Redaksi ”Pikiran Rakyat” Jln. Soekarno-Hatta No. 147 Bandung. Bisa juga lewat email ke: belia@pikiran-rakyat.com. Inget, yang bukan pelajar dilarang ambil bagian! Opini yang dimuat melalui e-mail mendapat merchandise dari Pikiran Rakyat. (Hub. Bag. Marcomm Jln. Asia Afrika No. 77 Bandung) dengan menunjukkan kartu pelajar. Jangan telat ngirimnya ya!***

#SaveBabakanSiliwangi Ivana Wijaya, VIII-A, SMPK 5 BPK Penabur Bandung HUTAN itu kan paru-paru dunia dan banyak menghasilkan oksigen, kalau ga dijaga dengan baik dunia ini bisa kekurangan oksigen. Apa lagi sekarang kendaraan bermotor udah ga kehitung jumlahnya. Masakan hutannya mau ditebang juga? Apa lagi Hutan Siliwangi bisa dijadikan daerah resapan air agar tidak banjir seperti Jakarta sekarang-sekarang ini. Kita harus jaga hutanhutan di Indonesia! Christianto S XA/9, SMAK 1 BPK Penabur Bandung MENURUT saya, masyarakat tidak boleh tinggal diam menghadapi hal tersebut. Mengingat hutan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan kita, kita pun harus turut serta membela serta melindungi hutan. Cara yang paling realistis adalah dengan menyosialisasikan pentingnya hutan sebagai pemasok oksigen terbesar bagi hidup manusia baik melalui tindakan sosial maupun penyampaian aspirasi di berbagai media massa. Marilah kita sebagai generasi muda tidak hanya berpangku tangan melainkan turut serta dalam upaya melindungi hutan Babakan Siliwangi ini. Lindungilah hutan, demi masa depan kita bersama! Patricia Anita, 7E/20, SMP Waringin WAH, keadaan hutan-hutan kota di Bandung saat ini tidak ada yang tidak ditemui sampah

sedikit pun. Jangankan tidak ada sampahnya, bersih sedikit saja sudah sangat jarang. Kita patut peduli akan keberlangsungan hutan kota di Bandung karena kita adalah warga Bandung. Kita hanya perlu menjaga kebersihan, kok. Tidak hanya di hutan kota, kita harus menjaga kebersihan di mana pun! Tidak mau kan dibilang jorok atau tukang nyampah? Coba pikir, fasilitas untuk masyarakat sudah disediakan oleh pemerintah, dan kita hanya perlu menjaganya. Masa sih tidak prihatin dengan hutan kota sendiri, terutama hutan kota Babakan Siliwangi? Memang, tidak hanya kita yang salah. Banyak sekali oknumoknum yang egois, ingin menjadikan hutan kota menjadi bisnisnya. Tapi untuk usaha kita, mulai dari yang kecil saja. Yuk, mulai saat ini, kita jaga kebersihan! Mega Davita, VIIIA SMP BPK Penabur Holis MENURUT saya, aksi nyata yang dilaksanakan untuk menyelamatkan hutan kota Babakan Siliwangi ini diabaikan oleh para pemerintah. Yang bisa kita lakukan adalah berdoa serta mengajurkan permohonan kepada pemerintahan setempat untuk mempertimbangkan keputusan mereka kembali. Bahkan, ada beberapa komunitas yang membahas topik ini untuk dijadikan rapat serta mencari cara agar dalam mengatasi masalah tersebut. Kami mengharapkan para pemerintah dapat mengambil keputusan yang terbaik.***

FOTO: DOK.

Without music, life would be a mistake. Friedrich Nietzsche

K

ETIKA seseorang mulai bermain musik, dalam artian serius bermusik, biasanya ada beberapa alasan yang mendasari keputusan tersebut. Apakah bermain musik untuk menyalurkan hobi atau kesenangan belaka? Apakah memutuskan untuk berkecimpung dan hidup di dunia musik, dengan mengandalkan musik sebagai profesi atau mata pencaharian? Atau malah cuma sekedar gengsi? Beberapa orang sempat saya ajak ngobrol tentang masalah ini, kebanyakan dari mereka adalah anak sekolahan (SMA & kuliah) dan juga rekan pemain musik. Saya sempat menanyakan kepada mereka alasan mereka untuk bermain musik. Jawabannya beragam. Hampir semua alasan yang sudah saya tulis diatas keluar menjadi jawaban, termasuk gengsi. Semua orang berhak untuk memberikan jawaban apapun atas pertanyaan saya. Dimulai dari gengsi. Kenapa nggak? Kalau memang mampu dan mau, ya silakan saja. Masalah kemampuan urusan belakangan yang penting gaya. Lalu hobi? Ini adalah alasan yang sangat bagus. Menyalurkan bakat, mengembangkan minat, dan siapa tahu akhirnya bisa menghasilkan sesuatu, karya atau bahkan materi. Nah yang terakhir adalah profesi. Ini banyak menjadi pertanyaan, apakah bisa bermain musik menjadi andalan untuk mencari nafkah atau menjadi profesi? Jelas bisa. Mungkin akan lebih mudah kalau saya menggunakan istilah "hidup dari musik". Ada banyak anggapan bahwa hidup dari musik itu adalah saat kita "bermain" musik dan mendapat penghasilan dari apa yang kita mainkan. Padahal sebenarnya ada peluang dan wilayah lain yang bisa dijadikan lahan untuk mendapat penghasilan dari musik. Tidak melulu "bermain". Buat saya pribadi, hidup dari musik itu

Musik

Hidup dari tidak berarti bahwa saya harus jadi seorang pemusik atau pemain band atau artis atau pelaku musik. Banyak orang yang tidak memiliki kemampuan untuk bermain musik tapi pada kenyataanya menggantungkan hidup dari musik. Ya, menggantungkan hidup dalam arti mencari nafkah dari musik. Ambil contoh sebagai manager band, dengan menjalankan artist managemen, EO atau PH, merchandiser, mengurus semua yang berhubungan dengan merchandise, dari produksi, administrasi, distribusi, reporting, dan lain-lain. Pengamat musik, mungkin sebagai penulis, kritisi. Atau..yaa mungkin masih banyak lagi. Pada dasarnya sebagai pemusik sendiri kita masih bisa mendapat peluang "income" lain terlepas dari kegiatan bermain musik itu sendiri, tetapi tetap berhubungan dengan musik. Beberapa contoh: mengajar musik, seperti yang dilakukan oleh Agung& Abah (Burgerkill), Rifky (Forgotten)& Sanny (Jeruji). Menjadi penyiar radio seperti Gebeg (Homogenic)& Yas (Alone At Last). Jual beli alat musik? Atau servis alat musik? Ini juga bisa, seperti yang dilakukan Evan (Maymelian) & Ayi (Sonic torment). Menjadi composer atau arranger juga bisa dilakukan, seperti Hendi Unyil (The Milo). Teknisi (crew atau roadies) seperti Ucin (Closehead). Engineer, biasa disebut operator, untuk live show (FOH = Front Of House) atau recording studio seperti Ramdan (Burgerkill), atau usaha

dibidang produksi barang seperti produksi tas / gigbags yang dilakukan Mulki (Serieus), dan masih banyak lagi. Yang sekarang mulai banyak dilakukan menurut saya adalah bekerja di perusahaan clothing yang notabene banyak berhubungan dengan kegiatan bermusik. Bisa dibilang sangat banyak kawan - kawan pemusik di Bandung yang juga adala karyawan baik tetap ataupun freelance di sebuah clothing company. Mungkin ini didasari dari kerjasama antara si pemusik dengan si perusahaan clothing dalam menunjang promosi clothing tersebut. Endorsement bahasa bisnisnya. Kerjasama ini didasari oleh simbiosis mutualisme, yaitu kedua pihak saling membutuhkan. Perusahaan membutuhkan media untuk mempromosikan produknya, dan biasanya berusaha untuk mencari figur yang bisa dipergunakan sebagai media promosi. Pemusik, membutuhkan apa yang disebut wardrobe untuk kebutuhan penampilannya. Dan kadangkala, untuk beberapa kasus, perusahaan bersedia membayar (dengan nilai yang tidak bisa dibilang kecil) si pemusik untuk menjadi media promonya. Ini berarti tambahan pemasukan di luar pemasukan intinya dari kegiatan dia sebagai pemain musik. Karena berawal dari kerjasama endorsement ini, kadangkala si pemusik berkelanjutan menjadi pegawai di perusahaan tersebut. Ini banyak terjadi. Satu hal yang patut di ingat adalah, bermain musik biasanya berangkat dari hobi. Dan kalau hobi ini bisa menghasilkan sesuatu, apalagi bisa dijadikan sebagai sarana penunjang hidup (atau pencari nafkah, profesi), biasanya akan terasa ringan dalam mengerjakannya. Pekerjaan yang bisa dinikmati adalah pekerjaan yang didasari oleh kesenangan dalam mengerjakannya. Bukan karena terpaksa atau gengsi. Dan apa yang saya tulis di atas hanya sedikit contoh dan gambaran dari apa yang bisa kita lakukan untuk hidup dari musik. Tentu saja kita bisa melakukan hal lain di luar itu. Bermain musik dan membuka bengkel atau restoran juga sah - sah saja. Tinggal kamu pilih yang mana kamu suka, mampu dan mau melakukannya. Do what you like, like what you do. Enjoy life! *** @MangAdeMuir | Pure Saturday


29

SELASA (PAHING) 12 FEBRUARI 2013 1 RABIUL AKHIR 1434 H SILIH MULUD 1946

Kemasan Ujian Praktik yang Menarik K

AKSES 2013 SMPN 11 Bandung

ALAU selama ini ujian praktik hanya bisa disaksikan oleh teman sekelas, nggak begitu dengan apa yang baru dikerjakan barudak kelas IX SMPN 11 Bandung. Ujian praktiknya dipentaskan dan ditonton oleh satu sekolah, tepatnya pada Sabtu (9/2) di kampus SMPN 11, Jalan H Samsudin 34, Bandung. Sekitar 400 siswa kelas XI tampil memukau dalam Ajang Kreativitas Seni Siswa Sebelas (AKSES) 2013. Pertunjukan kabaret, band, modern dance, tari tradisional, vocal group disajikan secara total oleh setiap siswa. Penampilan mereka pun langsung dinilai oleh guru yang udahnya bakal dijadikan bahan penilaian ujian akhir. Wow keren banget ya! Benar-benar dikemas seperti pentas seni. ”Selama ini anak hanya belajar secara akademis, maka sekolah memfasilitasi agar potensi seni mereka tergali. Di sini siswa menunjukkan kemampuannya sekaligus dinilai sebagai ujian praktik,” ujar Pak H Nanang Rasyad sebagai kepala sekolah. Program yang sempat vakum selama 7-8 tahun ini akhirnya ada lagi dengan persiapan yang hanya empat bulan lho. Teknisnya yaitu semua siswa wajib tampil mempertunjukkan aksi seni di panggung sembari memakai name tag berisi nama, kelas, dan nomor absen. Meskipun hujan besar sempat datang, toh nggak menyurutkan siswa lain untuk tetap di sekolah. Selain stan bazaar dari kelas VII dan VIII, penampilan siswa kelas IX pun memang nggak tanggung kerennya. Seperti band dari

kelas IX-4 yang bawakan lagu The Changcuters dan kabaret kelas IX-2 dengan cerita cinta segitiga, IX-9 tentang tawuran, serta IX11 yang menyoroti masalah buang sampah sembarangan hingga dikutuk jadi kulit pisang. Hahaha. Kocak abis! ”Penilaian ujian praktik yang bisa ditonton oleh satu sekolah ini menjadi nilai prestasi sendiri bagi siswa. Antusias mereka pun luar biasa dan all out, sampai menyiapkan kostum dan properti sendiri. Acara ini juga memunculkan talenta seni siswa karena ada yang pendiam di kelasnya, namun jago nari dan akting. Ini saat yang tepat bagi guru agar nggak hanya nilai siswa dari ulangan dan akademis, tapi juga dari bentuk ekspresi seni siswa,” tutur Pak Agus sebagai wakasek kesiswaan. Pak Agus nggak memungkiri kalau persiapan kreasi siswa peserta ujian berisiko membuat kelas kotor, tetapi karena kebersihan termasuk jadi salah satu aspek penilaian, mereka pun bekerja sama kembali dalam merapikannya. Selain bikin siswa memperlihatkan kebersamaan bareng teman sekelas, AKSES 2013 juga membidik bakatbakat istimewa yang bakal ditampilkan saat acara perpisahan nanti. Tentu ini jadi bagian dari

apresiasi guru terhadap kerja keras para siswanya. “Rencana ke depan ingin menggagas ajang seperti ini secara rutin tahunan yang ditambah pameran seni rupa. Jadi selain seni atraktif, kami juga menyediakan ruangan yang memajang prakarya siswa seperti lukisan, kerajinan tangan, mematung, dll. Semoga ini jadi inspirasi bagi sekolah lain untuk melakukan hal serupa,” ujar Pak Agus menambahkan. Kalau ujian praktiknya dikemas secara menyenangkan begini, siapa sih yang bisa menolak kemeriahannya. Ya nggak? ***

siswanti.hanifa@yahoo.co.id

”Hirup Mah Heuheuy Jeung Deudeuh” P OLOS, jujur, sederhana, dan lugu udah jadi karakter yang melekat dalam diri Kabayan selama ini. Sosok yang banyak dikisahkan dalam cerita rakyat masyarakat Sunda ini juga jenaka dan sering mengundang tawa lewat tingkahnya yang kocak. Belum lagi kalau udah berurusan dengan Iteung atau Abah, wah bisa jadi lucu berat. Pokoknya seperti enggak ada kesedihan atau kesusahan deh. Kabayan selalu bisa ketemuan dengan sisi humor dari setiap peristiwa yang ditemuinya meskipun itu menyedihkan. Selain menertawakan kekurangannya sendiri, Kabayan pun nggak memandang orang dari status sosialnya. Makanya meskipun sering bertindak malas dan doyan tidur, ia juga tetap disayangi karena ketulusan hatinya. Lalu gimana ya kalau seorang Kabayan jadi presiden? Nah ini dia yang menarik. Seperti yang disajikan dalam pentas ”Kabayan Jadi Presiden” yang digelar di Sasana Budaya Ganesha, Jalan Tamansari, Bandung, pada Kamis (7/2). Dibuka dengan nyanyian lagu ”Indonesia Raya” bersama penonton, selama tiga jam kita disuguhkan pementasan dengan cerita unik yang penuh improvisasi. Intinya sih Kabayan didekati oleh Partai Cakcak Bodas untuk diajak berkoalisi dalam pemilihan presiden. Keterlibatan dalam politik ini menimbulkan pergolakan dalam diri Kabayan dan Iteung, kira-kira

bakal diterusin atau nggak ya. Apalagi kehidupan mereka juga diawasi intel dari SIA (Sunda Intelligence Agency). Namun, rupanya justru banyak yang mendukung Kabayan, sehingga kemudian ia mau nerusin langkah dan akhirnya memenangi pemilu. Kemenangan Kabayan menjadi presiden pun disebut sebagai kemenangan rakyat. Drama komedi yang diramaikan oleh Tisna Sanjaya, Peggy Melati Sukma, Mang Imank, Joe P-Project, Argo, hingga Budi Dalton ini juga turut disegarkan oleh penampilan Karinding Attack dan Rumah Musik Harry Roesli. Kolaborasi para seniman dalam pentas ini memang seru. Selain tampil dengan ciri khas masingmasing, peran yang dibawakan mereka pun begitu hidup dan hadir dengan warna tersendiri. Selain sebagai hiburan yang mengandung berbagai sentilan terhadap situasi masa kini, ”Kabayan jadi Presiden” juga bikin pesan bahwa kita sebagai masyarakat jangan hanya mengandalkan sosok dalam pemilu, tetapi juga unsur dukungan di balik itu. Seperti Kabayan yang selalu dekat dan hadir di setiap jiwa rakyat, seorang pemimpin pun harus punya kejujuran dan idealisme serupa. So, jadilah pemilih remaja yang cerdas! *** siswanti.hanifa@yahoo.co.id

HANIFA

Membaca Dapat Memicu Kerja Otak Kita

FOTO: HANIFA

Ajang Kreasi SMPN 34 Bandung

Akrab Bersama Palang Merah Remaja dalam persiapan kegiatan ini cukup banyak, tetapi yang paling utama adalah masalah waktu. ”Kita susah menyamakan waktu untuk berkumpul,” ungkap Seksi Publikasi Armada, Syafirah Mutiara Hakim. Antusiame peserta yang mengikuti acara Armada cukup tinggi, ini terlihat dari beragamnya cerita kabaret yang ditampilkan dari berbagai sekolah, dan sengitnya perlombaan tandu darurat di halaman SMPN 34. ”Acara seperti ini harus diadakan lagi, karena acara ini kreatif dan sangat jarang sekali ada, semoga ini jadi acara rutin 34,” ujar Fuas Hasan, peserta lomba tandu dari SMPN 28 Bandung.***

B

ELIA pasti tahu Palang Merah Remaja (PMR) bukan? Hampir seluruh sekolah pasti memiliki ekskul satu ini. PMR merupakan ekskul yang identik dengan pertolongan pertama dan kesehatan. Nah, Minggu (10/2), SMPN 34 Bandung mengadakan suatu acara bertajuk ”Armada, Ajang Kreasi Palang Merah Remaja Aksi Dalam Kemanusiaan.” Nah, acara yang dimulai dari pukul tujuh pagi ini merupakan acara yang diselenggarakan oleh ekskul PMR SMPN 34. ”Acara ini merupakan cara pertama yang diadakan oleh SMPN 34. Maksud dari acara ini selain untuk menjaga silaturahmi juga untuk meningkatkan kreativitas serta menumbuhkan rasa kemanusiaan di kalangan siswa,” ujar Kesiswaaan SMPN 34, Dadang Koswara. Pak Dadang juga menjelaskan bahwa dengan adanya acara ini diharapkan siswa mendapatkan pembelajaran mengenai PMR dan pentingnya penyelamatan diri. Acara yang diikuti oleh lebih dari 40 SMP seBandung Raya dan Jawa Barat ini menampilkan beragam rangkaian acara, antara lain terdapat lomba kabaret bertajuk kepalangmerahan, travelling 7 materi, lomba cerdas cermat kepalangmerahan, lomba poster, dan lomba tandu darurat. Untuk menyajikan acara yang sukses diikuti oleh 600 peserta untuk ketujuh materi yang dilombakan persiapannya ternyata cukup lama. Para guru pun melibatkan alumni untuk membantu terlaksananya acara ini. ”Persiapannya sudah sejak setahun lalu dan telah terjadi pengunduran jadwal karena beberapa hal,” ujar Pak Dadang. Kendala utama

Satu Pencapaian

”Long Way To Glory”

Kabayan Jadi Presiden

aulialrizal@gmail.com

D

I dalam otak kita terdapat bermiliar-miliar sel saraf yang tidak dapat bekerja jika tidak menerima stimulus (rangsangan) dari luar kita. Sungguh sangat disayangkan jika dari bermiliar-milyar sel saraf itu hanya sebagian kecil yang dipakai karena kurangnya stimulus yang kita terima dari luar. Upaya untuk meningkatkan jumlah stimulus yang diterima oleh sel-sel saraf yang ada pada otak kita, dapat kita lakukan melalui membaca. Sumber bacaan yang kita baca akan menjadi stimulus bagi otak kita setelah ditangkap oleh sel saraf sensorik yang banyak pada mata kita, sebagai salah satu reseptor (indra penerima stimulus). Stimulus itu akan diteruskan dari mata kita menuju otak kita oleh saraf penghubung. Di dalam otak kita, sumber bacaan itu akan diolah. Hasilnya kita memperoleh informasi. Nah, informasi itu tentu akan berguna bagi kehidupan kita. Contoh, pada halaman kedua koran harian Pikiran Rakyat suplemen Belia, selalu ada rubrik tentang satu

sekolah. Namanya ”Skul”. Jika kita rajin membacanya setiap hari Selasa, maka berbagai macam informasi mengenai keunggulan tiap sekolah akan kita terima. Misalnya dari hasil membaca rubrik ”Skul”, kita memperoleh informasi keunggulan sekolah Z adalah selalu mengadakan kegiatan Jumat bersih (Jumsih) dan kebetulan misalnya di sekolah kita belum terbiasa diadakan kegiatan Jumsih. Nah dari hasil membaca itulah, otak kita bisa terinspirasi untuk memberikan masukan kepada sekolah kita agar diadakan kegiatan Jumsih. Dari contoh itu bisa dibuat kesimpulan bahwa dengan membaca, otak kita bisa terinspirasi untuk memberikan masukan pada sekolah kita. Indah kan, temanteman? Oleh karena itu, tidak ada salahnya bagi kita untuk rajin membaca karena membaca dapat memicu kerja otak kita. Kenny Darmawan, Kelas X-2, SMA Kristen Kalam Kudus Bandung.

S e l a n c a r

FOTO: AULIA

Makan Malam Spesial

S ”I

NI merupakan pencapaian kita setelah perjal anan yang panjang, untuk mencapai satu tujuan” ujar Idong, personel band Reregean pada peluncuran Album pertama mereka, di Bober Café Jalan Sumatera, Bandung, Rabu (6/2) malam. Setelah melakukan longmarch dari Kampus Universitas Pasundan di kawasan Setiabudi hingga Bober Café, puluh an penggemar Reregean langsung memadati Bober Café untuk menantikan peluncuran Album bertajuk ”Long Way To Glory”. Dari awal berdiri, band beraliran campuran Raggae, Rocksteady, dan Bossas ini telah mengalami beberapa kali pergantian personil. Kini mereka menelurkan satu album dengan formasi Noviansyah 'Idong ' Suhendar (vokal), Nengah 'Ngeh' Apriansyah (drum), Rizky 'Mario' Perda na (gitar), Moch. 'Jun' Hermansyah Junjunan (gitar), Eri 'Bogel' Indrayana (bas), Budim an 'Budi' (perkusi), Muhammad 'Adew' Miftah (trombone), Ferdinand 'Apink ' Robben (tenor sax), dan Catur 'Gathul' Adi Prabowo (alto sax, flute). Pada pukul 19.00 WIB, lampu di area Bober Cafe pun dimatikan, dan terdengar brass section mengiringi dua pemain panto mim menuju panggung sambil menyalakan lilin. Acara pun dibuka oleh pertun jukan dari duo pantomime Wanggi Hoediyatno dan Rio Abadi. Melalui gerak gerik pantomim, mereka nampak menggambarkan bagaimana perjuangan Reregean dalam bermusik. Kemudian intro dari hits mereka berjudul ”Bosa n” pun membuat semua penonton bergoyang. Selama dua jam Rereg ean memanjakan para penikmat reggae dengan lantunan tembang yang ada di album ”Long Way To Glory”. Setelah pada awalnya mengeluarkan ”EP” yang berisi empat lagu dan diperdengarkan bebas pada tahun 2007 melalui internet, bagi band asal Bandung ini ”Long Way To Glory” merupakan sebuah prose s di mana mereka masih bisa survive di belantika musik indie Bandung. ”Perja lanan panjang untuk menjapai satu tujuan, itulah maksud dari ’Long Way To Glory’ ,” tutur Idong. Dalam album ini, reregean mencoba meng angkat tema berdasarkan realita kehidupan di sekitar masing-masing personelny a. Tak hanya lagu bernuansa cinta yang ada pada album ini, tetapi beber apa lagu pun mengangkat tema sosial, fantasi, dan mimpi. Seperti lagu yang berjudul ”Oh Life” yang ditulis oleh Idong dan WA Atan. Lagu ini bercerita tentan g kegilaan yang terjadi dalam kehidupan yang terkadang membuat kita meng eluh, tetapi kita harus tetap bisa menghadapi dan menikmati apa pun yang terjadi. Longmarch yang dilakukan oleh Reregean bersa ma Duta Adik Kaka (komunitas pendukung musika Reregean), merupakan suatu simbolisasi dari proses perjalanan karir mereka dari pertama terben tuk hingga sekarang. ”Kegiatan berjalan kaki ini pun merupakan suatu kampanye sosial untuk mengingatkan akan hak para pejalan kaki untuk menggunakan trotoar,” ungkap Idong. Berawal dari gagasan dan ide yang bersifat lelucon dari beberapa orang mahasiswa Fakultas Seni, Reregean yang berar ti membawakan musik reggae itu kini telah mencapai satu tujuan dari perjalanan panjangnya. Masih banyak lagi tujuan lain yang hendak dicapai oleh band yang digawangi oleh sembilan orang ini. Setelah sepuluh tahun sejak pertam a kali terbentuk pada tahun 2003, Reregean akhirnya menelurkan satu album . ”Semoga album ini menjadi awal kita berkarya untuk melahirkan kembali karya di kemudian hari,” ujar Idong.*** auliarizal@gmail.com

FOTO: FEBI

ETIAP hari Rabu pukul 19.00 WIB di gereja saya selalu ada ibadah doa Rabu. Pada suatu hari Rabu, saya datang menjelang pukul 19.00 WIB untuk mengikuti ibadah doa Rabu. Awalnya saya masuk WC terlebih dahulu untuk mencuci muka. Setelah saya ke luar WC, saya melihat jemaat sedang makan malam. Di dalam hati saya bicara, ”Pasti mereka semua merupakan jemaat yang telah selesai ibadah doa Rabu sebelumnya (yang dilaksanakan pada pukul 17.00 WIB).” Saya pergi menuju ruang ibadah doa Rabu dengan penuh percaya diri dan semangat. Ketika saya sudah sampai pintu ruang ibadah doa Rabu, saya merasa sangat heran, ”Mengapa di ruang ibadah doa Rabu sepi, tidak ada seorang pun, serta tidak ada satu pun lampu yang menyala? Padahal sebentar lagi sudah waktunya ibadah doa Rabu dimulai!” Wah, jangan-jangan pada hari Rabu ini, ibadah doa Rabu yang biasanya dilaksanakan pada pukul 19.00 WIB, digabung dengan ibadah doa Rabu yang dilaksanakan pada pukul

17.00 WIB? Waduh! Dengan penuh rasa malu, saya mengikuti makan malam seperti jemaat lainnya. Saya makan sambil memperhatikan obrolan-obrolan jemaat secara seksama. Saya tidak berani bertanya sedikit pun tentang ibadah doa Rabu kepada jemaat. Dari obrolan jemaat, akhirnya diketahui juga bahwa ternyata dugaan saya benar: pada hari Rabu ini, ibadah doa Rabu yang biasanya dilaksanakan pada pukul 19.00 WIB, digabung dengan ibadah doa Rabu yang dilaksanakan pada pukul 17.00 WIB! Aduh! Sungguh saya sangat tidak menyangka bahwa kejadian ini terjadi pada hari ulang tahun saya, sehingga saya makan malam tanpa mengikuti acara ibadah doa sama sekali. Aduh-aduh! Ini pun menjadi makan malam spesial bagi saya di tengah hari ulang tahun. Bintang GGT, Kelas X-2, SMAK Kalam Kudus Bandung.

USEP USMAN NASRULLOH/”PR”

Enchanting Eastern Celebration

Music, Fashion, and Beauty S

ABTU (9/2) malam, mungkin jadi salah satu malam yang paling meriah di Trans Convention Centre, The Trans Luxury Hotel Bandung. Ada tiga elemen yang digabungkan ke dalam satu perhelatan. Konser musik Kahitna, parade fashion dari Ghea Panggabean dan Deden Siswanto, serta launching produk kosmetik terbaru koleksi dari Sariayu. Acara yang dimulai pukul delapan malam ini dibuka dengan fashion show karya dua perancang Indonesia tadi. Keduanya punya satu benang merah dengan menampilkan sentuhan etnis Tionghoa. Dilanjutkan dengan parade tata rias koleksi Sariayu yang terinspirasi dari keindahan alam bawah laut Kepulauan Karimunjawa dan koleksi yang mengangkat keunikan batik tulis Lasem. Yang paling ditunggu oleh penonton tentunya adalah konser musiknya. Iya, siapa sih yang nggak kenal Kahitna? Grup yang dimotori oleh Yovie Widianto malam itu tampil all out menghibur para penonton di Trans Luxury. Sebelum Kahitna tampil di panggung, ada 3 Komposer yang membawakan lahu hits mereka, “Salah Benar”, dan beberapa lagu ciptaan anggotanya--Tengku Shafick, Mario, dan Bemby Noor--yang lebih dulu populer oleh penyanyi seperti Afgan, Marcell, dan Cherrybelle.

Yak, yang ditunggu pun akhirnya hadir di pentas. Dengan lagu pembuka yang bernuansa etnik, “Lajengan”, penonton yang tadinya agak loyo menantikan kehadiran Kahitna, langsung merapat ke arah panggung. Cerita Cinta, mengalun setelah “Lajengan”, membuat para penonton serentak ikut bernyanyi bareng Mario, Carlo Saba, dan Hedy Yunus. Grup musik yang sudah berkarya selama 27 tahun ini pun membawakan lagu-lagu slow mereka yang membuat merana seperti “Soulmate”, “Tak Sebebas Merpati”, “Tentang Diriku”, dan “Cinta Sudah Lewat”. Bahkan Hedy Yunus yang malam itu ekstra menghibur penonton dengan candaannya, mengajak salah satu penonton ke atas panggung untuk bernyanyi bersama lagu “Tak Sebebas Merpati”. Lagu populer mereka seperti “Katakan Saja”, “Permaisuriku”, “Setahun Kemarin”, dan “Nggak Ngerti” pun dibawakan dengan apik. Kualitas bermusik Kahitna memang nggak perlu diragukan lagi. Kamu yang tertarik dengan fashion, mungkin bisa mengadaptasi konsep konser musik, fashion, dan beauty ini. Tapi, minus jam karet ya! Hehe.. *** tisha_belia@yahoo.com


30

SELASA (PAHING) 12 FEBRUARI 2013 1 RABIUL AKHIR 1434 H SILIH MULUD 1946

Mo Sidik Zamzami

Stand Up For Your Life! K

pernah di bully, mau naik ojek eh tukang ojek kabur dari saya, pernah juga diusir dari lift ,” ungkap Alumni Hubungan Internasional Universitas Parahyangan Bandung ini. Seluruh pengalamannya itulah yang kemudian dijadikan materi untuk penampilan stand up comedy-nya. Dengan mengangkat tema ini Mo Sidik ingin menyampaikan pesan kepada khalayak bahwa janganlah lihat seseorang itu dari fisiknya namun lihatlah mereka dari prestasinya. “Dulu saya merasa menjadi 'loser', tapi ternyata ke-loser-an saya ini bisa menghasilkan sesuatu untuk orang banyak,” Ungkap Mo Sidik. Hingga kini Mo Sidik sudah tampil di berbagai negara, seperti Malaysia, Singapura, Afganistan, Hongkong, dan Cina. Baginya Stand up comedy merupakan

Dulu saya merasa menjadi 'loser', tapi ternyata ke-loser-an saya ini bisa menghasilkan sesuatu untuk orang banyak

Studio Durasi

: Jackie Chan : Jackie Chan, Kwon Sang-woo, Liao Fan, Yao Xing Tong, Zhang Lan Xin : JCE Movies Limited (2012) : 2 jam 3 menit

J

ACKIE Chan emang jagonya adegan laga. Meskipun di Hollywood ada banyak banget nama yang identik dengan film action, namun Jackie Chan emang susah dicari padanannya. Sebut aja Sylvester Stallone, Arnold Schwarzenneger, Vin Diesel, dan Jason Statham. Dari semua nama tadi, rasanya nggak ada yang mampu melakukan adegan laga dan 'stunt' yang seru seperti yang biasa dilakukan Jackie. CZ12 adalah film produksi non-Hollywood dan menjadi satu-satunya film yang digarap Jackie Chan di tahun 2012 ini. Filmnya ada sedikit nuansa "berburu harta karun" yang menjadi kekhasan film-film Indiana Jones dan Tomb Raider. Inti ceritanya sangat sederhana, JC (Jackie Chan), bersama beberapa temannya, Simon (Kwon Sang-Woo), David (Liao Fan), dan Bonnie (Zhang Lan Xin) adalah pencuri profesional yang punya spesialisasi mengambil barang-barang antik yang bernilai sejarah tinggi. JC sering bekerja sama dengan MP Corporation, sebuah korporasi raksasa yang menjadi penadah dan pemasar barang-barang antik tersebut. Kali ini JC ditugaskan MP Corporation untuk menemukan patung perunggu kepala Shio Cina (Chinese Zodiac alias zodiak Cina), peninggalan dari Istana Musim Panas Dinasti Qing yang dihancurkan dan dijarah oleh tentara Perancis pada abad ke-19 ketika masa Perang Opium (kalo penasaran silakan googling aja fakta sejarahnya). Patung ini jumlahnya ada 12 buah, dan

Re view

aulialrizal@gmail.com

Re view

Chinese Zodiac (CZ12)

Sutradara Pemain

lawakan yang berdasarkan atas keresahan. Stand up berbicara tentang fakta yang terjadi dan tidak dibuat-buat. “Masa lalu kita, apa yang dianggap org lain kekurangan jika diolah dengan benar bisa jadi kelebihan da bisa membawa kita ke berbagai tempat,” Jelas Mo Sidik. Sekedar bocoran nih, sebentar lagi Mo Sidik akan ke Sydney untuk perform di sana. Menurut Mo Sidik kini Stand Up Comedy di Indonesia sudah semakin berkembang dan mulai menjadi lahan yang menjajikan. Jika kamu ngerasa kurang cakep tapi humoris sepertinya Stand Up Comedy patut dicoba nih, hehehe. Pesan terakhir dari Mo Sidik, “kalau mau jadi stand up comedian kamu harus berani, tajam berobservasi, dan yang terpenting adalah mengakui kekurangan diri sendiri, dan menerima diri sendiri apa adanya,” pungkasnya.***

IA

Re view

tayangan sketsa ketika tinggal di negeri Paman Sam ini membuat Mo Sidik semakin tertarik untuk terjun sebagai Stand Up Comedian. Namun, ketika Ia kembali ke Indonesia ternyata stand up comedy masih belum begitu dikenal seperti sekarang. Mo Sidik pun menjadi penyiar di beberapa stasiun radio ternama di Kota Bandung. Pada tahun 2011, sebuah televisi swasta mengadakan kompetisi untuk stand up comedy. Mo Sidik pun tertarik dengan kompetisi tersebut dan mengikutinya. “Saya pun lolos audisi tersebut, dan jadilah saya yang sekarang,” Ungkapnya. Bagi Mo Sidik Stand up komedi adalah “Stand Up For Your Life”. Tema- tema yang diangkat oleh Mo Sidik untuk stand up merupakan kritik sosial tentang pembelaan terhadap kaum gendut. Sebagai pemilik tubuh besar, Mo Sidik banyak mendapatkan pengalaman diskriminatif dimasa lalu. “saya

AUL

ALAU kamu suka nonton sejumlah gelaran Stand Up Comedy di beberapa televisi Indonesia, pasti tak asing lagi dengan comic (istilah untuk stand up comedian) yang bertubuh besar ini? Dia merupakan salah satu stand up komedian jebolan audisi salah satu televisi swasta, kerap kali memberikan jokes yang menggelitik tentang ukuran tubuhnya yang XL. Yup, Dia adalah Mo Sidik Zamzami atau yang dikenal dengan panggilan Mo Sidik. Sebelum menjadi seorang Stand Up Komedian atau Komik, Mo Sidik aktif sebagai penyiar di radio swasta Bandung. Pria kelahiran Bukittingi Sumatera Barat ini mengaku telah menyukai dunia Stand Up Comedy sejak masih SMA . Menghabiskan waktu SMA di Amerika membuat Mo Sidik mendapatkan banyak pengalaman. Ilmu Publik Speaking yang ia miliki sekarang pun merupakan oleh-oleh yang ia bawa dari pengalamannya di Amerika. “Selama saya di Amerika saya sering diajak untuk menceritakan tentang budaya Indonesia, ketika itu saya mendaptkankan respon antusias, sejak itulah saya tertarik dengan publik speaking,” Kenang Mo Sidik. Tak hanya itu, kesukaannya menonton

Kisah Petualangan Lucky Luke - Bu Dalton

karena pemerintah Cina mengharapkan agar harta negara ini dikembalikan ke negaranya, harganya meroket sangat tinggi di pasar lelang barang-barang antik. Nah, film ini bercerita tentang petualangan JC untuk 'mencuri' patung perunggu kepala-kepala zodiak Cina tersebut. Diawali dengan adegan pencurian JC menggunakan baju khusus dengan sejumlah roda, sepanjang film kita bakalan dikasih sejumlah adegan action dan pertarungan yang seru, khas Jackie Chan, di mana setting dan penggunaan alatnya seringkali nggak lazim. Sayang, hanya itu aja yang bisa kamu nikmati dari film ini. Nggak lebih. Padahal film ini punya potensi yang bagus dari segi cerita dan catatan historis yang menjadi sejarahnya. Namun, rupanya Jackie Chan yang juga menjadi sutradara film ini terlalu asyik menggarap sejumlah adegan action-nya, sehingga melupakan beberapa hal mendasar yang menjadi syarat film bermutu, yaitu cerita yang kuat dan penokohan yang baik. Alur cerita seringkali terasa terlalu terburu-buru, penokohan pun nggak jelas, di mana banyak karakter yang muncuk tiba-tiba dan mendapatkan porsi cerita banyak tanpa adanya pengenalan karakter yang baik kepada penonton. Anyways, kekurangan di departemen cerita emang bisa ditebus oleh Jackie Chan lewat adegan-adegan action yang seru dan kadang kocak. Jackie, seperti biasa, melakukan hampir semua adegan stunt-nya sendiri. Overall, film CZ12 ini adalah film yang sangat menghibur, tentunya wajib tonton bagi kamu yang demen film laga khas Mandarin, apalagi buat pencinta Jackie Chan. Sarat pesan mulia mengenai pelestarian harta warisan bersejarah, Jackie Chan cs. siap menghibur kamu dengan CZ12 lewat action-nya yang seru. Ciaat!*** syauqy_belia@yahoo.com

Gambar : Morris Teks : Goscinny Tebal : 46 halaman Penerbit : Indira, 1985

B

UKU lama memang punya magnet tersendiri. Salah satunya adalah komik lama Lucky Luke. Meski sekarang sudah terbit cetakan barunya, tetep aja kalo nemu edisi lama, pasti ingin menjadikannya sebagai koleksi. Nah, kali ini, yang akan direview adalah kisah si Bu Dalton. Ibunya Joe, William, Jack, dan Averell ini datang ke Cactus Junction, tempat Luke bekerja di tambang. Sama kayak anak-anaknya, Bu Dalton ini juga punya kebiasaan nodong siapa pun, saat ia butuh sesuatu. Menurut warga Cactus Junction, Bu Dalton ini meski suka nodong, masih dihormati. Bahkan, seluruh penduduk patungan untuk membiayai hidupnya. Saat berjumpa dengan Luke di Cactus Junction, Bu Dalton ini mengirim surat untuk anak-anaknya di penjara. Hal ini membuat Joe marah, dan mereka pun merencakan untuk kabur yang ke sekian kalinya. Nggak tanggung-tanggung, kali ini Dalton bersaudara sengaja membakar penjara, supaya mereka gampang untuk kabur. Tujuan

pelarian mereka adalah ke rumah sang ibu, dan membunuh Lucky Luke (tujuan Joe). Kelucuan dimulai, sekarang. Joe yang sebelum kabur dipasangi rantai ke leher Ran Tan Plan -anjing penjara, berkali-kali dibuat marah oleh kelakuan Ran Tan Plan. Sampai akhirnya Luke pun mengetahui kalau Dalton bersaudara ada di kota yang sama dengannya. Namanya juga ibu, ia pasti akan melindungi anak-anaknya. Saat Luke berkunjung ke rumahnya, Bu Dalton menyembunyikan anak-anaknya di bawah tanah. Ia pun menyusun rencana agar anak-anaknya nggak ditemukan oleh Luke. Saat di persembunyian, Joe dapat perintah untuk menodong toko-toko langganan Bu Dalton, agar mereka punya persediaan makanan. Sayangnya, Joe yang menyamar sebagai Bu Dalton malah menuju bank untuk merampoknya! Tapi saking miripnya ia dengan Bu Dalton, nggak ada yang curiga dengan nenek yang berhasil membobol bank tersebut. Nah, gimana kelanjutan cerita keluarga Dalton vs Lucky Luke ini? Baca sendiri, masih banyak kekonyolan yang dibuat oleh Averell, Joe, William, dan Jack. Selamat membaca! *** tisha_belia@yahoo.com

Anything in Return

Artist Label Durasi

: Toro y Moi : Carpark (2013) : 52 menit

A

SING dengan nama Toro y Moi? Tenang, belia bakal ceritain dikit soal doski, dan juga review album terbarunya, "Anything in Return". Toro y Moi adalah proyek musikal dari Chazwick Bradley Bundick, seorang musisi muda asal South Carolina, Amerika Serikat. Bisa dibilang sebagai one-man-band, Chazwick merekam sendiri, menjadi produser, juga menjadi pemain instrumen dalam proyek musikalnya. Mungkin kamu udah kenal Owl City, proyek solo dari Adam Young? Nah, Toro y Moi ini mirp seperti itu, secara format (sama-sama musisi elektronik yang menggarap dan merekam sendiri karyanya), namun berada di alam lain ketika kita membandingkan musikalitasnya. FYI, Toro y Moi pertama merilis materi album perdananya di tahun 2010 yang bertajuk "Causers of This", disambung dengan "Underneath The Pine" pada 2011 yang mendapatkan banyak review bagus di sejumlah media musik di seluruh dunia. Album keduanyalah yang membuat Toro y Moi mendapat pengakuan dari komunitas scene musik non-mainstream. Okay, enough about him, let's talk about his third album, "Anything in Return" yang dirilis pertengahan Januari silam. Dengan benang merah 'elektronik', Toro y Moi mengeksplorasi sejumlah warna musik lain yang menjadi influence-nya di album ini. Ada sentuhan

R&B, sound funk yang nakal, nuansa chill yang bikin kalem, semuanya dibalut vokalisasi Chazwick yang warnanya sangat unik. Bernyanyi dengan suara yang lirih, sekali menggunakan falsetto. Meskipun warna musik elektronik seringkali identik dengan budaya clubbing dan party, namun dengan ngedengerin musik elektronik Toro y Moi, kamu jadi lebih 'ngeh' kalo musik macam ini bisa juga dibawa kalem (baca: chill), atau lebih jauh lagi buat soundtrack melamun dan galaugalauan. "So Many Details", dengan bassline yang kuat dan permainan ritmis drumloop catchy, dengan pelan tapi pasti ngajak kita hanyut dalam kompleksnya hubungan sepasang manusia. "Rose Quartz" yang kental warna R&B, selintas terdengar seperti lagu R&B di tahun '90-an, namun dimixing ulang dengan sentuhan elektronik. Irama sama yang dimainkan berulang-ulang terdengar sangat catchy. Ada "Studies" yang sangat psikadelika dengan permainan sound gitarnya yang funky, lalu ada "How It's Wrong" yang sound-nya terpengaruh musik-musik hip-hop R&B Ala '90-an. Well, ngebaca review dari belia pastinya nggak bakal memuaskan rasa penasaran kamu. Album ini nggak belia rekomendasiin buat kamu-kamu nggak terlalu suka buat ngeksplor musik-musik baru. Sok, silakan langsung aja cari "Anything in Return"-nya Toro y Moi dan selamat menikmati alam yang kalem dan menghanyutkan lewat musiknya.***

OSIS bersama club TIK dan Jurnalistik SMKN 4 Padalarang menyelenggarakan

Workshop JurnalisTIK Sabtu, 16 Februari 2013 SMKN 4 Padalarang, Jalan Kertajaya 10, Padalarang, Kab. Bandung Barat HTM: Rp 25.000 (free lunch, tea break, ID card) Info: 08562328338 atau 089679760442

Komunitas Pensil Kertas present Pameran Pensil Kertas Nga’Bandung’an:

Tingalikeun, Dangukeun, Regepkeun, Jabarkeun 13-15 Februari 2013 SMK Bina Insan Mulia, Jalan Sukasenang VI No.27, Bandung Lomba menggambar Tema: Bandung Masa Kini Peserta: SD, SMP, SMA, SMK Total hadiah: 5 juta rupiah + trophy + sertifikat + alat menggambar Workshop Tema: Mengukir Bersama Educraft HTM: IDR 30.000 Pendaftaran: Paling lambat 12 Februari 2013 INFO Taufik: 02293980213 Dadi: 085720008539 Twitter – @ngabandungan

syauqy_belia@yahoo.com

Positiva Production proudly present KONSER COBOY JUNIOR

"SHARE LOVE WITH COBOY JUNIOR" 14 Februari 2013 Lap. Tennis Indoor Bikasoga, BANDUNG . Pukul 19.00 Pembelian tiket dapat dilakukan di : 1)Radio Dahlia , JL. Burangrang no. 28 BDG 2) Radio Urban , Jl. Anyer no. 52 (jl. Jakarta) BDG HTM : festival 100rb, VIP 150rb , VVIP 250rb For more Info : @Positivaprdctn www.facebook.com/ PositivaProduction contact person : Tiffani 085720353843

PENAMPILAN band Zaggle Griff dalam gelaran "SMPN 7 Berkarya", Sabtu (9/2). Acara ini diadakan dalam rangka peringatan ulang tahun ke-61 dari SMPN 7 Bandung. Selain parade band siswa dan alumni, ada penampilan dance, kabaret, dan kesenian siswa lainnya. Di waktu yang bersamaan juga diadakan pameran karya lukis dan fotografi dari para siswa SMPN 7 Bandung. * (SYAUQY/"BELIA")

PENAMPILAN kesenian tradisional trio gajah di panggung Festival Jajanan Bango (FJB) di Monumen Perjuangan Rakyat, Jalan Dipati Ukur 48, Bandung, Sabtu (9/2). Sebanyak 50 legenda kuliner dari berbagai pelosok Nusantara hadir di FJB untuk melestarikan hidangan legendaris Indonesia. Bandung terpilih sebagai salah satu kota pelaksanaan karena punya potensi kuliner yang sangat besar dan melegenda. * ISTIMEWA

”The smell of opium is the least stupid smell in the world.” Jean Cocteau


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.