Epaper Belia 14 Maret 2017

Page 1

21

SELASA (PON) 14 MARET 2017 15 JUMADIL AKHIR 1438 H JUMADIL AKHIR 1950

LEMBARAN KHUSUS REMAJA Facebook: www.facebook.com/beliapr

Twitter: @beliapr

E-mail: belia@pikiran-rakyat.com

Instagram: beliapr

Zaman Sekarang Siapa Pun Bisa Jadi ARINAMAB RUTOH.CO M

YOUTHMANUAL.COM

E

H, sobat Belia, mau ngasih sedikit tantangan nih, coba kalian sebut beberapa akun IG yang kalian suka karena hasil fotonya bagus-bagus? Ada? Pasti ada favoritnya masing-masing. Entah temen sendiri, entah selebgram, atau malah fotografer-fotografer. Anyways, ngomongin fotografer pada ngeh nggak sih kalau jaman sekarang kok rasanya makin banyak ya yang jadi fotografer? Mau itu amatir atau profesional. Ato nggak, tanpa embel-embel fotografer pun kok banyak ya yang hasil fotonya keren-keren apalagi kalau liat di Instagram. Beuh, feeds-nya memanjakan mata banget, kadang bikin sirik juga hihihi. Fenomena macam ini memang lagi terjadi sekarang. Di jaman serbadigital kayak gini segala hal memang jadi lebih mudah termasuk fotografi. Fotografi tentunya bukan hal baru buat mereka yang memang dari awal udah punya kemampuan dan minat dalam fotografi. Tapi fotografi zaman dulu biasanya dipake buat moment-moment tertentu aja. Tapi sekarang, fotografi udah jadi gaya hidup loh. Bukan cuma buat mereka yang sengaja belajar fotografi, tapi yang iseng dan memanfaatkan kamera dari gadgetnya pun ikut-ikutan heboh sama fenomena fotografi. Karena makin banyak orang yang belajar dan ngikutin perkembangan dunia fotografi, pastinya bikin kalian lebih asik karena banyak yang bisa diajak sharing tentang dunia fotografi. Nggak heran lagi di antara kalian pasti banyak yang berlomba-lomba buat rapiin feed Instagram dengan foto yang eye catching. Bahkan banyak yang niat sampe explore kota atau tempat-tempat yang Instagramable. Tapi kalo sobat Belia udah dateng ke tempat yang keren tapi nggak punya teknik-teknik fotografi yang dikuasai rasanya percuma juga ya? Nah, ternyata dari trend fotografi yang lagi rame diperbincangkan saat ini bikin banyak orang akhirnya belajar otodidak dari fasilitas yang seadanya, meskipun nggak sedikit yang akhirnya niat memperdalam dan membeli barangbarang yang lebih memadai. Nggak harus selalu punya kamera DSLR, sekarang banyak handphone yang support untuk para fotografer pemula. Terus kemarin kru belia sempet ngobrol-ngobrol bareng Irsyam

Maulana, remaja Bandung yang punya minat lebih di bidang fotografi. Remaja yang pertama suka fotografi karena emang minat dan mulai sejak masuk SMK jurusan Multimedia ini ngaku suka semua genre foto, nggak ada speciality, dan beranggapan bahwa apapun yang menarik langsung difoto. “Buat foto-foto biasa sih nggak harus selalu pake kamera professional, justru aku lebih sering pake kamera handphone karena lebih fleksibel, kapan pun dan di mana pun selalu dibawa, terus dari segi kualitas juga udah cukup baik. Tapi beda urusan kalo kerjaan pasti tetep pake kamera professional buat jaga kualitas foto,” tutur cowok yang biasa dipanggil Icam ini. Itu dia guys, dengan resolusi, fokus atupun ketajaman kamera biasanya jadi pertimbangan mereka yang mau seriusin bidang fotografi yang ternyata bisa juga menghasilkan pundi-pundi ekonomi loh. Ini juga diamini sama Ipit Zulfan, pegiat fotografi sekaligus dosen Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran. Katanya memang zaman sekarang ini semua sudah serba dimudahkan karena teknologi. Siapapun bisa ambil foto di manapun, kapanpun, dengan situasi apapun. Semua orang bisa menjadi fotografer apalagi dengan kemajuan teknologi, tapi kalau berkaitan dengan hasil karyanya itu nantinya bisa terkenal atau nggak itu persoalan lain guys. Ternyata fotografer itu punya pesan tersendiri yang ingin disampaikan lewat foto yang mereka ambil. Nah, cara menyampaikan pesannya ini yang unik-unik sehingga karyanya menjadi semakin bagus. Namun sebenarnya ada faktor-faktor lain juga yang harus diperhitungkan. Selain menjadikan fotografer ini terkenal, faktor-faktor ini juga yang mendatangkan penghasilan bagi fotografer itu. “Foto-foto bagus jadi bisnis? Sangat bisa, perkembangan teknologi ini memudahkan kita. Saat ini banyak media yang bisa digunakan. Nah yang sekarang dibutuhkan bukan fasilitas lagi tapi kreatifitas,” kata Pak Ipit. Kalau menurut Fathur Bariroh, seorang fotografer asal Bandung, alasan fotografi makin ‘hip’ banget salah satunya karena internet. Katanya sih karena akses informasi kian terbuka dan ilmu juga jadi makin

mudah didapat termasuk edukasi tentang fotografi. Ini membuat banyak orang bisa mempelajari fotografi secara otodidak. Terus nih internet jugalah yang berperan buat menyebarkan ‘wabah’ fotografi. “Ya semacam budayanya orang kita, kalau ada yang bagus pasti langsung diikutin. Gitu juga dengan fotografi, karena bagus, banyak yang lihat, ilmunya gampang dicari, modalnya nggak banyak, bisa mudah digeluti dan jadi banyak yang menggeluti,” tuturnya. Masalah peluang bisnis, Fathur juga bilang kalau memang fotografi ini membuka peluang yang sangat lebar, termasuk peluang untuk mendapatkan pemasukan. Bahkan katanya, fenomena-fenomena semacam ini bisa menjadi salah satu solusi susahnya mendapat pekerjaan karena kita nggak perlu lagi repot cari kerja tapi bisa menjual hasil kerja kita alias menjadi fotografer berbayar. (tentunya dengan kualitas yang mumpuni ya hehehe). Cowok yang menekuni fotografi sejak doi masih SMA ini juga mengalaminya sendiri karena selama kuliah udah banyak merasakan ‘keuntungan’ dari hobi fotografinya. Bahkan setelah lulus Fathur nggak pusing-pusing cari kerja karena bisa langsung memanfaatkan skill fotografinya sampai sekarang dia mempunyai tim sendiri. “Nggak memungkiri itu bisa mengurangi pengangguran. Nggak ada salahnya mengkomersilkan apa yang harus dikomersilkan, kamera itu mahal, lensa itu mahal, ide itu mahal, kreativitas itu mahal, apa salahnya mereka mengkomersilkan,” kata Fathur. Nah, gimana nih sobat Belia? Kira-kira udah mulai terbayang belum gimana peluang yang bisa kalian ambil lewat dunia fotografi? Sedikit tambahan lagi nih buat yang udah beneran tertarik biar bisa makin sakseus ada sedikit tips dari Fathur buat kalian yang memang pengen mulai mencari peluang di bidang ini nih guys. “Pertama sih harus mencari link, yang kedua harus gaul, dalam arti harus tau pasaran foto yang lagi jaman, yang ketiga harus punya ciri khas,” tutupnya. *** dhianynadya@gmail.com laroybaunsa@gmail.com ismirjbnty@gmail.com

Fotografi D

Ikhsan Mauludin, SMAN 2 Cimahi BUAT abadiin momen aja sih kalau sekarang mah. Tapi nanti kalau udah kuliah kayanya memang ada kepikiran ke sana.

Nadia Sartika, SMAN 1 Banjaran AKU termasuk orang yang semi komersil hehehe. Kadang aku foto itu untuk bantuin temen aja jual. itupun fotonya dari dia, aku bantu upload di akun medsos aku aja paling.

Kemas R., SMAN 8 Bandung AKU suka fotografi, soalnya kaya capturing lif eevperience gitu. Kalau untuk dikomersilin belum kepikiran sih. Tapi aku follow beberapa fotografel profesional di instagram

Githa Putri Sampoerna, Academy Boarding School Bogor SO far masih untuk diri sendiri aja sih. Kalaupun ngupload aku pengennya kaya Kang Emil, ngeshare kegiatan seharihari yang bisa menginspirasi.

Ayoedya Earning, SMAN 2 Tambun Selatan IYA. Tapi komersilnya itu untuk publikasi aja. Jadi belum sampe mikirin profitnya.*** meilanyfagustia@gmail.com

dhianynadya@gmail.com FOTO:DIAHDIDI.COM

22> Skul: SMK Bakti Nusantara 666 23> Ensiklobelia: Sejarah Singkat Kamera Berdasarkan Media 24> Review:

23> Aksi: l Sayang Sama Bahasa Daerah l Festival Vocal Grup Unisba 23> MusicTerritory: Mengadili Budi Cilok di Pengadilan Musik 24> Chat: Kemal Palevi

ntuk komersil nggak s ih?

NGGAK juga sih. Aku lebih suka nulis, jadi kalau foto ya untuk abadiin momen aja.

folio hasil karya-karyanya jadi orang yang ingin tau sejauh mana kualitas kita bisa dilihat dari apa yang kita tampilkan di media sosial. Terus nih, kecederungan media sosial yang mudah viral juga menyimpan keuntungan, apalagi kalau hasil foto kita banyak yang suka, banyak yang ‘like’, dan makin banyak yang tau. Semacam efek domino. Makanya, sebaiknya memang fotografer yang pengen lebih dikenal harus lebih pandai mengelola akun media sosialnya supaya banyak orang yang tertarik dan ujung-ujungnya banyak juga job yang berdatangan hehehe. “Kemajuan teknologi sekarang, tools (kamera dan alat lainnya) memang mendukung, tapi yang utama pengetahuan lainnya, skill fotografi dan pengelolaan, itu yang harus dipelajari. Mau blog atau web juga harus punya pengetahuan tentang media itu sendiri. Foto itu satu bagian penting tapi nggak boleh memandang rendah bagian lainnya” tambah Pak Ipit. BTW, ini juga bisa berlaku sebaliknya lho. Fenomena jaman sekarang menunjukkan kalau mereka yang tadinya nggak niat sama sekali buat mengomersilkan postingan di akunnya malah mendapat banyak tawaran buat endorse atau malah bikin konten karena sejak awal mereka punya feed yang cakep. Tapi gimana pun, tetap aja nggak ada salahnya mengelola akun dengan baik (meski nggak mengharapkan untung apaapa) dan nggak salah juga mempelajari fotografi, itung-itung nambah skill iya nggak hehehe***

If the photographer Is Interested In the people In front of hIs lens, and If he Is compassIonate, It’s already a lot. the Instrument Is not the camera but the photographer. - Eve Arnold

Foto-foto jepretan k amu diproyeksikan u Ridho Maulana, SMA 1 Ciwidey

dan Media Sosial I tulisan sebelumnya udah sedikit dibahas nih kalau memang salah satu yang bikin fotografi makin hits jaman sekarang adalah semakin kencangnya arus digital plus internet yang makin eksis pula daaan ngomongin internet pasti nggak lepas dari media sosial. Ibaratnya nih, media sosial adalah perpanjangan tangan untuk menyebarluaskan fotografi. Kalian juga pasti tau salah satu media sosial yang identik dengan foto adalah Instagram. Kalau kata Pak Ipit Zulfan, dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran yang juga aktif di dunia fotografi, media sosial punya peranan yang cukup penting dalam membentuk fotografi terutama untuk urusan komersial. “Seperti cara me-manage media yang mereka gunakan. Contohnya, instagram. Di Instagram sangat banyak foto kan? Tapi fotografer-fotografer itu punya cara tersendiri dalam mengatur feeds instagram mereka. Mulai dari temanya, pesan apa yang ingin disampaikan, kapan waktu mereka mem-posting, semua sudah direncanakan. Contohnya Putri Anindya @Puanindya, fotonya bagus, manajemennya bagus, ketika kredibilitas sudah terbangun ya pendapatan akan datang. Mau jadi pembicara tentang fotografi, mau jadi pembicara cara mengatur media sosial, dia kredibel,” ujar Pak Ipit. Fathur, salah satu fotografer di Bandung juga menyatakan hal yang sama. Menurutnya media sosial bisa digunakan sebagai showcase seorang fotografer. Semacam menjadi gallery porto-

KWIKKU.COM/ISTAFARISTA


22

SELASA (PON) 1 15 JUMADIL A JUMADIL AK FOTO: DHIANY & DOK

SMK Bakti Nusantara 666 HALOO!

H

AI guys! Edisi minggu ini belia mau nyeritain hasil keponya kru belia di SMK Bakti Nusantara 666 nih. Sekolah yang terletak di Jalan Raya Percobaan No. 65 Cileunyi Kabupaten Bandung ini punya tiga jurusan yaitu Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Animasi, dan Akuntansi. Meski umurnya masih tergolong muda karena baru berdiri pada 2007 lalu, tapi sekolah ini punya banyak prestasi lho, bahkan udah sampai level dunia. Kalau penasaran intip aja langsung tulisan di bawah ya!***

TERIMA kasih sudah berpart Batas. Berikut adalah seb Workshop Fotografi Sinergi Ta 18 Maret 2017. Kamu yang dihubungi oleh pihak Marco pantengin e-mail kamu unt 18 Maret 2017 nanti ya!***

dhianynadya@gmail.com ismirjbnty@gmail.com

Prestasi Sampai Luar Negeri

-Anton Priyatna SMK Bakti Nusantara 666 lagi berbangga nih guys, pasalnya mereka punya siswa yang sedang berjuang untuk berlaga di kancah internasional WorldSkill Competition Abu Dhabi 2017 yaitu Anton Priyatna. Cowok kelahiran Bandung, 12 Mei 1997 ini sekarang sedang mengikuti pemusatan pelatihan di Jakarta sebagai wakil Indonesia di

ajang tersebut. Perjalanan Anton nggak mudah lho buat sampai di titik ini, awalnya dia ikut serta di Lomba Kompetensi Siswa Tingkat Kabupaten Bandung tahun 2015 (setelah tahun sebelumnya ikut dan belum dapat juara) dan berhasil jadi juara dan mewakili Kab. Bandung di tingkat provinsi. Nggak taunya Anton menang lagi dan membawa nama Jawa Barat di tingkat nasional yang digelar di Malang dan tetap nggak terkalahkan! Anton pun izin sekolah selama lima bulan buat ikut pelatihan sebagai persiapan ke Abu Dhabi nanti. Well, kita doakan semoga Anton bisa membaa pulang hasil terbaik ya!

Amar Kun, SMAN 6 Bandung Adam Adiansyah Permana dan Euis Aisyah Nggak berhenti buat bangga, sekolah ini juga punya jawara-jawara Akuntansi lho. Adam Adiansyah Permana dan Euis Aisyah dua pelajar SMK Bakti Nusantara jurusan Akuntansi yang kemarin keluar sebagai pemenang ke-1 dan ke-3 di STIE Ekuitas tingkat Jawa Barat. Adam sendiri masuk akuntasi karena ternyata dari SMP emang suka ngitung, suka matematika. Belajar adaptasi di dunia perlombaan dari kelas X, dan kelas XI dijadikan ajang buat mencapai tar-

get. Targetnya sendiri buat bikin bangga orang sekitar dan Adam sendiri, wih salut. ”Doa orang tua nggak bisa dipungkir. Nggak bisa ngomong apaapa waktu kemarin menang, bersyukur banget. Tipsnya yang penting berusaha, minta doa ke orang tua, jaga etika juga, harus baik sama guru-guru biar ikut ngedoain. Selain itu, kalo Adam lebih baik bekerja di bidang yang disukain jadi enak ngejalaninnya juga,” saran Adam. Beda halnya dengan Euis Aisyah yang masuk akuntansi karena ingin tanpa alasan lain. Buat persiapan

lomba biasanya sekitar sebulan, karena waktu itu sempet kejadian soal latihan dan soal yang diujikan beda tingkatannya, sekarang Euis mulai mempersiapkan diri dari jauh-jauh hari, tapi kalo mau lomba harus bela-

Punya Moto yang Unik

Ekstrakurikulernya Keren BICARA dunia pendidikan nggak harus selalu dari sudut pandang akademik loh. Prestasi juga bisa diraih dari ekstrakurikuler, nggak sedikit mereka yang bisa ngelanjutin ke jenjang selanjutnya dengan ‘instan’ dengan bantuan prestasi dari ekstrakurikuler. Nah ternyata SMK Bakti Nusantara punya banyak ekstrakurikuler, di antaranya ada silat, Paskibra, seni tari, Pramuka, dan masih banyak lagi. Silatnya sendiri ternyata udah ada lumayan lama, kegiatannya latihan fisik, gerakan, dan tenaga dalam. Biar lebih terlatih, makanya setiap minggu ada dua pertemuan biar makin jago. Selain itu juga ada basket yang udah ada dari pertama SMK Bakti Nusantara berdiri loh, yang diajarinnya pasti fisik, pola dan gerakan. Meskipun basket masih belum dapet kejuaraan, tapi tetep aktif ikutan lomba. Ekskul basket ngadain latihan seminggu sekali, tapi biar bisa menang di lomba selanjutnya, mereka ngadain latian hari Sabtu di luar sekolah. Chayo! Hehe. Nggak cuma di bidang olah raga, SMK Bakti Nusantara juga punya ekstrakurikuler di bidang seni kaya seni tari yang ternyata udah ada selama 10 tahun, sempat juara sebagai harapan dua di Majalaya dan bulan Mei nanti bakal ikut lomba antar-SMASMK, siapa tahu rezeki. Hihi. Ekstrakulikuler yang suka ditampilkan di acara-acara se-

kolah ini latihan setiap hari Jumat, tapi ada tambahan hari Minggu di rumah pembimbingnya buat melatih gerakan, karena seni tari SMK Bakti Nusantara ini kadang menjadi ‘mapag panganten’ di acara pernikahanpernikahan. Selain itu ada juga paskibraka yang terbilang baru punya fasilitas lengkap dan dua seragam untuk lomba tapi udah menang juara 1 tingkat Provinsi Jawa Barat di SMKN 1 Majalaya dan juara 2 utama di Kabupaten. Kejuaraan di Kabupaten ternyata jadi lomba yang paling mengesankan buat paskibra SMK Bakti Nusantara karena waktu perlombaan juga sekalian seleksi untuk paskibraka, meskipun bukan rezeki tapi keluar sebagai juara 2 utama juga sebuah kebanggaan. Dapet juara tentunya harus disertai usaha, betul genk? Nah, ternyata mereka latihan tiap hari Rabu dan Sabtu, tapi kalo menghadapi lomba, mau nggak mau mereka harus latihan seminggu full tanpa istirahat. Wiiih, kuat-kuat ya! Hihi. Pramuka juga enggak mau kalah dong, organisasi yang punya 20 anggota ini pernah dapet juara ke-3 se-Jawa Barat di bidang fotografi. Loh,kok fotografi? Ternyata di Pramuka itu ada semapur, morse, fotografi, melukis, dan masih banyak lagi. Sama halnya dengan paskibra nih, Pramukanya latihan hari Rabu dan Sabtu. Tapi kalo

OSIS Terus Berinovasi BELIA juga ngobrol-ngobrol sama Ketua OSIS SMK Bakti Nusantara 666 Hafizh Arif Alfarisy. Cowok yang belum lama menjabat sebagai ketua OSIS ini bilang kalau di SMK Bakti Nusantara 666 banyak program yang kece-kece. Tiap tahun pasti ada pembaruan biar nggak sama kayak tahun-tahun sebelumnya. Contohnya aja pensi dan porak itu kan biasa, nah biar ada penyegaran nih rencananya Hafizh dkk pengen porak tahun ini ada olah raga yang unik dan lain dari biasanya kayak pertandingan gerobak sodor. Terus

nih mereka juga punya yang namanya Flashback Days di mana di hari itu mereka bakal memainkan permainan-permainan jadul juga menyajikan makanan jadul. Ih seru ya? Di luar itu OSIS SMK Bakti Nusantara 666 tentunya punya program rutin kayak peringatan hari-hari besar keagamaan dan hari besar nasional, perayaan ulang tahun sekolah, dan LDKS buat menjaring anggota baru. Biasanya nih LDKS ini berlangsung sebulan dan diakhiri dengan kemping plus pelantikan sebagai puncaknya.*

Nulis di Belia Yuk! HALO kawan-kawan, kamu pengen nulis di Belia nggak? Buat tulisan yang dimuat, bakal dapet honorarium berupa uang tunai! Tertarik? Syaratnya gampang, yang boleh nulis khusus siswa SMP dan SMA (dapat dibuktikan dengan kartu pelajar/surat keterangan). Rubrik yang bisa kamu isi: 1. Tautan. Punya rekomendasi situs-situs menarik atau unik buat djelajahi? Ayo kasih tau sobat Belia yang lain! Tulis daftar tautan tersebut beserta deskripsi singkat tentang situsnya sebanyak 2500 karakter, boleh juga dilengkapi foto/screenshot situsnya. Diantos yes! 2. Aksi. Pengen ekskul kamu dimuat profilnya? Atau mungkin ada kegiatan dan hobi seru yang menurut kamu perlu diketahui tementemen Belia? Mangga kirim tulisan untuk rubrik Aksi sebanyak 4.0005.000 karakter. Lengkapi juga dengan foto-foto* yang keren! 3. Music Territory. Ada acara musik keren dari sekolahmu? Liput aja! Tulis sebanyak 3.000 karakter, dan sertakan fotonya* yang seru! 4. Ensiklobelia. Ngerasa punya wawasan atau pengetahuan populer yang pengen kamu share ke pembaca belia yang lain? Coba kamu tulis di rubrik Ensiklobelia sebanyak 3.000 karakter. 5. Chat. Interview figur publik yang kamu kagumi dan idolakan di sini! Panjang tulisan 3.000-4.000 karakter dengan format tanya jawab. Jangan lupa, pake foto yang bagus ya! 6. Review. Punya buku, CD musik, atau film baru yang pengen direview? Sok atuh! Tulis sebanyak 2.500-3.500 karakter, kasih keterangan yang detail dan lengkap (silakan lihat rubrik review), jangan lupa dikasih foto dan berikan rating mulai dari 1 bintang sampai 5 bintang. Silakan kirimin tulisan kamu yang paling keren ke inbox belia di belia@pikiran-rakyat.com jangan lupa cantumkan judul tulisannya (Review, Aksi, Chat, dll.) Info: Tidak semua tulisan akan dimuat. Hanya yang tulisan yang memenuhi syarat dan sesuai standar kualitas redaksi Belia yang bakal dimuat.

*Kualitas foto yang dikirim adalah resolusi 300dpi, ukuran panjang foto terpendek 10cm)

jar H-1. Meskipun nggak ada motivasi tertentu masuk akuntasi, tapi ternyata Euis suka akuntansi karena udah terbiasa. “Setiap orang kan beda-beda strateginya, tapi yang paling penting belajar sama berdoa sama Tuhan,” tambah Euis. Kiw!*

SEKOLAH yang satu ini punya moto yang catchy guys, yaitu “Sajuta” alias santun, jujur, dan taat. Katanya sih mereka nggak usah bawa bekel banyak-banyak ke sekolah, cukup bermodalkan sajuta aja hihihi. Kalau kata Pak Kepala Sekolah M.kom Deni Danis Suara, “Sajuta” ini merupakan moto untuk membangun budaya sekolah. Pertama, santun siswa harus punya akhlak mulia santun pada guru dan teman baik dalam perilaku maupun perkataan. Kedua, jujur merupakan modal utama sebagai manusia agar bisa dipercaya makanya di SMK Bakti Nusantara 666 ditekankan harus mengatakan apa adanya walaupun salah tapi tetap harus mengatakan yang sebenarnya karena di sini orang jujur akan lebih kami hargai walaupun dia salah tapi dia jujur. Dan terakhir, taat yaitu semua warga sekolah baik guru maupun siswa taat dan menuruti semua aturan sekolah. Dengan menerapkan budaya ini Pak Deni yakin bahwa akan tercipta siswa-siswi yang berkarakter unggul. *

menghadapi lomba, harus digeder seminggu full. Ada juga nih ekstrakurikuler yang paling care satu sekolahan, PMR yang udah ada hamper 10 tahun, tapi karena sempet non-aktif jadi belum ada kejuaraannya, tapi PMR-nya gigih banget nih mempersiapkan dengan latihan hari Senin dan Jumat buat menghadapi lomba di bulan April nanti. Nah, itu ekstrakulikuler unggulan di SMK Bakti Nusantara. Ayo sekarang waktunya sobat Belia yang aktif di ekstrakurikuler, hihi.*

Dimas Anggara Saputra, MTsN

Saddam Husaini Mahamud, MT

Ngajar itu Refreshing WAKTU belia ngobrol sama Pak Hurip Permana S.T, beliau juga bingung kenapa bisa ditunjuk jadi guru favorit, mungkin salah satu alasannya karena Pak Hurip merupakan guru yang terhitung senior di Bakti Nusantara. Bapak yang sekarang sudah menjadi Kepala Program Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) ini sudah mengajar sejak pertama kali SMK Bakti Nusantara berdiri tahun 2007 lalu. Terus nih beliau juga punya prinsip kalau ngajar

itu bukan dianggap suatu beban tapi sebagai refreshing, kenapa begitu karena menurutnya mengajar itu harus menyenangkan. Dengan begitu proses transfer ilmu juga akan berjalan lebih mudah, karena kalau menyenangkan dan tidak tegang siswa akan berpikir ah nanti belajar itu mudah. Oh ya, ternyata Pak Hurip udah suka ngajar sejak dulu lho, awalnya beliau suka mengajar di masjid ketika jadi remaja masjid hihihi.*

Ryan William, Pelajar (SMA)

Otak-atik Foto Biar Cantik NGOBROLIN tentang fotografi jaman sekarang pastinya nggak bisa lepas dari tools-tools ajaib yang bikin hasil foto kita makin oke, mau itu dicrop dikit-dikit, dipertajam kontrasnya, ditambah atau dikurangin brightnessnya sampai diedit yang lumayan jauh dari aslinya. Ini dia belia rangkum beberapa aplikasi paling kece yang bisa kalian pakai buat edit-edit foto. Here we go!

pun yang kita mau alias manipulasi foto. Pengen ngilangin jerawat? Kecil! Pengen bikin badan keliatan tambah tinggi dan langsing? Gampang! Pengen bikin backgroud foto kita jadi ada di Paris? Bisa banget! Kayaknya sih nggak ada yang nggak bisa sama si super canggih ini! - Lightroom Software satu ini juga merupakan keluarannya Adobe Systems dan nama lengkapnya adalah Adobe Photoshop Lightroom. Lho kok ada nama Photoshop-nya? Terus apa bedanya sama Photoshop? Nah, Lightroom ini punya fungsi yang lebih spesifik karena memang ditujukan khusus untuk para fotografer (beda sama Photoshop yang awalnya untuk desainer grafis). Salah satu kelebihan Lightroom adalah kemampuannya mengelola banyak file dalam satu waktu editing, jadinya memudahkan kerja fotografer biar nggak repot bolak-balik buka file. Intinya sih kalau cuma mau post-processing editing dan nggak akan dimacem-macemin gambarnya, Lightroom more than enough deh.

-VSCO Cam Aplikasi edit foto di ponsel yang satu ini memang lumayan booming beberapa waktu belakangan gara-gara beragam filter yang disediakannya punya efek yang bikin hasil foto kita kayak buatan fotografer profesional (cie!) Popularitasnya juga kian naik dengan hashtag #vscocam yang biasanya dicantumkan di foto-foto yang diedit pake apps ini. Oh ya VSCO Cam ini ada versi gratis dan berbayar (fullpack) yang terntunya di versi berbayar filter yang bisa dipakai jauuh lebih oke dan lengkap. - Snapseed Apps yang ini juga nggak kalah populer sama yang di atas, kalau VSCO cenderung mengandalkan filter-filter yang udah ‘jadi’ di Snapseed kita bisa editedit foto lebih fleksibel dengan mengandalkan sense yang kita punya. Selain bisa memoles gambar dan menambahkan berbagai efek, lewat Snapseed juga kita bisa ngecrop gambar, ngatur perspektif, mengatur white balance, bikin background blur, makai mode black and white, dan lainnya.

buat bikin hasil fotonya makin ciamik meski emang agak biasa aja sih filternya hehehe. Eits, tapi nggak cuma itu, yang seru lainnya dari Photogrid ini adalah banyaknya template grid yang bisa kita coba mulai dari dua foto sampai paling banyak 16 foto, plus bisa juga kita tambahin teks dan stiker-stiker lucu. Fun!

-Photogrid Kayak namanya, awalnya apps ini punya andalan buat membuat grid alias menyatukan beberapa foto jadi sebuah foto utuh gitu, lama-lama semakin berkembang dan jadi ikutan punya filter-filter juga

-Photoshop Software atau perangkat lunak buatan Adobe Systems ini boleh dibilang jawaranya aplikasi editedit foto. Lewat software satu ini kalian bisa ngapain aja, dari sekadar retouch hasil foto sampai bikin apa

- GIMP GIMP alias GNU Image Manipulation Program ini juga merupakan salah satu perangkat lunak yang cukup digemari. GIMP menyediakan berbagai tools untuk edit foto. Sebetulnya sih dia nggak jauh beda sama Photoshop (meski memang masih lebih canggih Photoshop) tapi yang bikin GIMP ini digemari nggak lain nggak bukan karena dia gratis dan cederung lebih ringan untuk komputer kita. FYI nih, dulu GIMP cuma tersedia di platform Unix tapi sekarang pengguna Windows dan Mac iOs juga bisa pakai dan tinggal unduh langsung di websitenya.*** dhianynadya@gmail.com

Danurulman, SMPN 40 Bandung


23

4 MARET 2017 AKHIR 1438 H KHIR 1950 FOTO:MEYLANI

FOTO: MEILANY

Festival Vocal Grup Unisba

Geliat Ekskul Vocal Group

isipasi dalam Bebaskeun Sinergi Tanpa bagian foto yang terpilih untuk ikutan anpa Batas Pikiran Rakyat pada tanggal g terpilih untuk ikutan event ini akan mm Pikiran Rakyat via e-mail. Jadi, terus uk tau info lebih lanjut. Sampai ketemu

K Sayang Sama Bahasa Daerah

D

AKS! Seminggu ini kegiatan kalian ngapain aja nih? Pasti ada yang lagi persiapan ujian, ada yang udah mulai ikutan try out, dan pasti ada juga yang masih sibuk kepoin akun mantan ya kan? Hehehe. Jangan galau terus dong. Nih kru belia mau kasih informasi penting. Jumat (10/3/2017) kemarin, ada 400 siswa yang lagi sibuk seleksi tahap kedua pemilihan Duta Bahasa Pelajar Jawa Barat 2017 loh. Acara ini udah yang ketujuh kali digelar sama Balai Bahasa Jawa Barat, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Siapa aja sih mereka? 400 siswa itu adalah teman-teman yang lolos dari 750 siswa se-Jawa Barat. Kemarin itu di kantor Balai Bahasa Jabar, Jalan Sumbawa, mereka diseleksi melalui tes Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) dan tes esai dalam tiga bahasa (bahasa Indonesia, bahasa asing, dan bahasa daerah). Belum berenti di situ aja sih, masih banyak tahapan yang harus dilewatin untuk kepilih jadi Duta Bahasa Pelajar. Setelah itu dikerucutin lagi jadi 100 besar. Mereka yang lolos ke 100 besar, Rabu (15/3/2017) besok bakal tes wawancara dan akan diseleksi lagi menjadi 30 finalis. Para finalis itu kemudian akan dites bakatnya dan diberi pembekalan sebelum nanti ma-

suk ke final tangal 23 Maret 2017. Prosesnya panjang juga ya. Kepala Balai Bahasa Jabar M Abdul Khak mengatakan, tujuan kegiatan ini ya jelas untuk meningkatkan kesadaran generasi muda dalam mencintai bahasa Indonesia dengan keberagaman bahasa daerah di dalamnya sebagai aset bangsa. “Kita harus bangga karena Indonesia punya bahasa negara dan bahasa nasional yakni bahasa Indonesia. Belum lagi banyak juga bahasa daerah. Makanya harus sayang karena itu aset bangsa loh,” katanya. Ya walaupun sempet diguyur hujan, tementemen yang ikutan tes nggak keliatan loyo kok. Malah semangat banget, soalnya Pak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dateng nengokin. FYI aja nih, itu pertama kalinya loh Kantor Balai Bahasa Jabar didatengin sama menteri. Bukan cuma nengok doang, tapi Mendikbud juga ikutan main angklung bareng loh sama temen-temen peserta. Bahkan pas lagi ngasih sambutan, tiba-tiba pak menteri nyanyi lagu Maher Zain yang Barakallah. Wah ada-ada aja nih pak hehehe.***

ALAU kemarin kita baru aja memperingati Hari Musik Nasional tanggal 9 Maret, kali ini juga masih seputar musik kok. Bukan pensi, bukan konser, bukan juga pagelaran musik, tapi Unisba Vocal Group Festival. Acara buatan kakak-kakak mahasiswa Pasuma Unisba itu digelar Sabtu kemarin di Kampus Unisba, Taman Sari. Bentuk rangkaiannya itu adalah kompetisi vocal group untuk tingkat SMA/SMK sederajat se-Jawa Barat. Setiap sekolah yang ngirimin vocal group, mereka harus upload hasil aransemen jingle Unisba dan 1 lagu pop bebas yang akan mereka bawain pas kompetisi nanti ke channel Youtube. Dari video itulah, mereka disaring sampai akhirnya ada 10 grup yang bertanding. 10 grup ini terdiri atas 8 sekolah asal Bandung, yakni SMAN 20, SMAN 11, SMAN 25, SMAN 21, SMAN 5, SMAN 1, SMAN 24, dan SMAN 16. Sedangkan dua lagi adalah SMAN 1 Garut dan SMAN 1 Sumedang. “Ini festival vocal group pertama yang kita buat, targetnya emang anak SMA,” kata Prabu, Ketua Pasuma Unisba. Menurutnya acara ini bukan hanya sebagai ajang promosi kampus aja, panitia menilai ada potensi besar yang ada dalam diri siswa yang harus disalurkan. Untuk jadi pemenang, ada beberapa kriteria

yang dinilai, yaitu teknik vocal, arrangment, interpretasi lagu, dan penguasaan panggung atau koreografi. Oh iya, ngomongngomong soal pemenang nih sobat Belia, siapa hayo kira-kira? Jeng, jeng, jeeeng. Yang akhirnya keluar dan terpilih sebagai pemenang adalah SMAN 5 Bandung. Menurut kru belia, mereka emang bagus banget sih. Nggak cuma teknik vocalnya yang bagus, tapi mereka juga grup yang paling kompak. Dan posisi runner up diisi oleh SMAN 24 Bandung yang berhasil ngehipnotis penonton karena membawakan lagu pop sunda. Pokoknya beda dari yang lain deh. Sebagai bentuk apresiasi, ternyata pemenang kompetisi ini juga bakal tampil di konser Pasuma Unisba 30 April nanti. Wah siapa yang nggak mau sih eksis juga di kalangan mahasiswa. Karena yang namanya konserp, pasti ngundang semua PSM kampus se-Indonesia kan hehehe. Kru Belia sedikit bingung sih dengan penggunaan kata festival di acara ini, karena isinya tuh hanya ada kompetisi vokal grup. Mungkin karena acara pertama kali ya, masih banyak evaluasi. Well, semoga sukses untuk konser dan acara vocal grup lainnya ya kakak-kakak!*** meilanyfagustia@gmail.com

meilanyfagustia@gmail.com

1 Kota Bandung

Sejarah Singkat Kamera Berdasarkan Media ZAMAN sekarang, untuk merekam gambar diam (still images) atau yang lebih lazim kita kenal dengan sebuah foto, jadi urusan yang gampang karena kamera mudah digunakan dan sudah tertanam di smartphone kamu. Namun, ternyata buat orang zaman baheula, fotografi itu sempat menjadi sesuatu yang sangat mahal, sangat rumit, bahkan dianggap sebagai sesuatu yang tidak mungkin. Nah, kamu pengen kenalan dengan sejarah perkembangan kamera fotografi dari zaman baheula? Coba simak yang berikut ini!

Daguerreotype Kamera Daguerreotype diyakini sebagai salah satu kamera yang berhasil merekam gambar menggunakan lempengan tembaga berwarna perak dengan dengan campuran iodine. Lempengan tersebut sensitif terhadap cahaya dan bisa merekam gambar dengan kualitas grayscale dan detail yang kurang baik. Kamera ini ditemukan oleh Louis Daguerre, seorang ilmuwan, dan salah satu pionir fotografi asal Prancis. Louis Daguerre mengembangkan penemuan sebelumnya milik rekannya yang bernama Nicéphore Niépce.

TsN 1 Kota Bandung

g

Camera Obscura Camera Obscura adalah suatu fenomena optis di mana suatu cahaya yang menembus satu celah kecil pada bidang gelap akan merefleksikan gambar yang terbalik dari suasana suatu ruang yang terang. Nah, inilah yang dianggap sebagai pelopornya fotografi. Camera Obscura dipercayai sudah dikenal sejak era Dinasti Han di Tingkok pada abad ke-4 Sebelum Masehi. Camera Obscura berkembang hingga abad ke-17, tetapi kekurangannya adalah tidak adanya media yang sensitif terhadap fotografi sehingga untuk merekam gambarnya, dilakukan proses tracing/penggambaran secara manual dari pantulan tersebut!

Dry plates Selanjutnya, ditemukan teknologi pelat kering dari collodion yang dikembangkan oleh Désiré van Monckhoven, seorang ilmu-

Indie Market 2017 Pop Up Market 21 - 27 Maret 2017 Trans Studio Mall Jalan Gatot Subroto Bandung

memungkinkan proses cuci cetak yang instan pada hasil fotonya. Film yang digunakan polaroid, bisa langsung diproses cuci cetak, menghasilkan gambar yang cukup baik, langsung dari kameranya.

Film Foto George Eastman Kalian sering mendengar merek ”Kodak”? Nah, itu adalah nama kamera yang ditemukan oleh seorang penemu asal Amerika Serikat bernama George Eastman. Dia berhasil menemukan pita seluloid yang sensitif terhadap cahaya dan mengembangkan kamera-kamera dalam bentuk portabel.

Sensor Digital Nah, kamera yang sekarang kalian pakai, kebanyakan adalah kamera jenis digital, di mana media yang sensitif terhadap cahaya adalah chip elektronik tertentu yang bisa merekam gambar berdasarkan proses fotografi. Kualitas gambar ditentukan oleh jenis-jenis chip tersebut dan juga kemampuannya, salah satunya adalah resolusi yang ditentukan dengan satuan megapixel. Teknologi inilah yang masih dikembangkan dan disempurnakan dalam dunia fotografi sekarang.***

Film 35 mm Berawal dari pita seluloid yang digunakan untuk merekam film, akhirnya pita seluloid dengan ukuran 35 mm dikembangkan untuk kegunaan fotografi. Film ini akhirnya diadopsi dan digunakan secara luas oleh sejumlah perusahaan yang memproduksi kamera fotografi, diawali oleh perusahaan Leica dari Jerman yang diikuti oleh Kodak dan perusahaan-perusahaan lain. Film foto jenis inilah yang diadopsi secara luas sampai awal tahun 2000-an saat ditemukan sensor digital. Untuk memproses suatu film, diperlukan proses ”mencuci” di mana pita seluloid diberikan larutan kimia tertentu untuk menghasilkan negatif film. Dari negatif, lalu dilakukan proses mencetak menggunakan alat yang disebut enlarger.

Duta Bahasa Pelajar Jawa Barat Kamis, 23 Maret 2017 Info lebih lanjut: @dutabahasajabar (Twitter) @dubasjabar (Instagram)

SMAK Bina Bakti 2 Presents

DREAMFEST 2017 Cabaret Festival Bandung Minggu, 26 Maret 2017 Info lebih lanjut: @dejavooent @kabaretbandung

Mengadili Budi Cilok di Pengadilan Musik

D KOLABORASI ciamik antara Mocca x Payung Teduh dalam Urban GiGs di Monumen Perjuangan, Minggu (12/3/2017). Dalam acara tersebut, kolaborasi keduanya memuaskan ribuan penggemarnya dengan membawakan dua lagu Mocca dan dua lagu Payung Teduh bersama. Urban Gigs juga menghadirkan musisi asli Bandung yang punya lagu tentang Cibaduyut, yakni Parahyena.*** MEILANY

AKS, mau cerita nih kalau Jumat (10/3/2017) malam kemarin belia abis menyaksikan jalannya pengadilan dengan terdakwa Budi Cilok. Eh, eh, emang Budi Cilok abis ngapain kok dia diadili? Ternyata musisi asal Bandung ini baru aja meluncurkan album teranyarnya dan album itu dijadikan barang bukti di pengadilan kemarin. Hehehe, bingung ya? Jangan bingung, karena pengadilan yang satu ini adalah Pengadilan Musik yang diadakan di Kantin Nasion The

syauqy_belia@yahoo.com dari berbagai sumber

Kamera Instan Dipelopori oleh polaroid, kamera instan

FOTO: MEILANY

Final Pemilihan

FAME - Unity Starts From Us City Light Convention Center Paris van Java 6th Floor Friday, 31st March 2017 5 PM - end.

wan asal Belgia pada tahun 1857. Kelak, penemuan tersebut dikembangkan oleh Richard Leach Maddox, seorang penemu asal Inggris yang menyempurnakannya pada 1878.

Panas Dalam. Acara yang satu ini emang lain dari yang lain. Kalau biasanya album baru tuh ditandai dengan launching party atau bikin special gigs gitu, ini mah malah musisinya disuruh duduk di kursi pesakitan dan ditanya-tanya sama hakim dan jaksa. Pengadilan Musik kemarin dimulai hampir jam 8 malam, agak ngaret dari jadwal yang seharusnya jam 7. Biar persidangan berjalan lancar dikenalkan dulu perangkat persidangan yaitu Man Jasad sebagai hakim, terus ada Pidi Baiq dan Budi Dalton sebagai jaksa penuntut dan ada juga pembela yaitu Eddie Brokoli dan Yoga PHB. Nggak lama, dipanggillah sang terdakwa Budi Cilok dan langsung mulai diinterogasi sama jaksa penuntut. Ada beberapa hal yang dipertanyakan sama jaksa yaitu asal usul judul albumnya kenapa dinamakan “Anak Kali Citarum” terus dari mana inspirasi Budi Cilok buat bikin lagu, dan kenapa di album ini banyak membahas tentang alam. Meski diberondong banyak pertanyaan, musisi yang kemarin malam pakai setelan serba hitam itu santai menjawab pertanyaan hakim dan jaksa. Usut punya usut nih, ternyata album “Anak Kali Citarum” ini merupakan wujud balas budi seorang Budi Cilok terhadap Sungai Citarum

yang dia anggap telah banyak berjasa untuk hidupnya dan untuk hidup orang banyak. Terus kenapa Budi banyak membahas alam, karena ingin mengingatkan kembali peranan alam itu sangat penting jadi kita manusia harus menjaga alam. Meskipun pesannya terdengar rada klasik tapi Budi percaya lewat musik pesan itu bisa sampai karena buat Budi musik memberi kebaikan dan menularkan kebaikan. Ini juga tercermin di lirik-lirik lagunya lho, kayak di lagu “Sampah di Sungai” yang menceritakan buruknya efek sampah di sungai dan lagu “Petani Kopi” sebagai tribute untuk para petani kopi yang memberikan penghijauan di bantaran Citarum. Setelah berlangsung lebih kurang dua setengah jam, akhirnya sampai pada bagian putusan pengadilan. Setelah berembuk dan menimbang jalannya pengadilan, akhirnya hakim Man Jasad memutuskan bahwa Budi Cilok tidak bersalah tapi dengan syarat: harus menggelar konser segera untuk memanjakan penikmat musiknya. Wah setuju ini mah! Hehehe. Oh iya, sambil pengadilan berlangsung, kemarin juga ada booth yang menjual CD “Anak Kali Citarum” yang boleh dibayar sesukanya alias nggak dipatok harga. Nantinya hasil penjualan CD ini 100% akan digunakan untuk membuat taman bacaan di daerah-daerah sepanjang Citarum, kayak yang udah terwujud di daerah Pacet, Kabupaten Bandung. Mantap pisan Kang Budi Cilok! Sakseus terus ah!*** dhianynadya@gmail.com


24

SELASA (PON) 14 MARET 2017 15 JUMADIL AKHIR 1438 H JUMADIL AKHIR 1950 FOTO: BINTANG.COM

Terima Kasih

Kemal Palevi

HATERS Siapa sih yang nggak kenal sama Kemal Palevi? Stand-up Comedian yang wajahnya udah sering wara-wiri di televisi, film, dan Youtube. Jebolan IKJ itu dikenal sebagai comic absurd alias materi komedinya tentang hal yang liar, kacau, dan aneh. Kadang garing juga, tapi tetep aja bisa bikin ketawa. Pria yang lahir di Samarinda, 25 Agustus 1989 itu cerita-cerita nih daks sama kru belia. Sok ah langsung aja simak! Arti stand-up comedy buat seorang Kemal apa? Bisa berkarier sejauh ini karena stand-up comedy sih. Menjadi gerbang pembuka karier gua. Stand-up comedy tuh bener-bener yang ngebuka segala hal, dari nulis skrip terus jadi sutradara, bikin Youtube, jadi aktor. Pokoknya semua gara-gara stand-up comedy. Pas awal-awal jadi stand-up comedian, langsung dapet banyak tawaran job dong? Banyak sih. Mulai dari tawaran iklan sampe film. Bergabung dengan stand-up comedy itu kayak wah banyak banget kerjaan masuk. Kemudian Kemal kan dikenal sebagai Youtuber juga, ngikutin tren atau gimana? Ya awalnya karena berteman sama anakanak Youtube sih. Ya udah deh akhirnya bikin channel sendiri juga. Kamu salah satu Youtuber yang ngonsepin kontennya seserius itu nggak? Sebenernya gua cuma mikir kalau gua

bikin Youtube harus liar sih. Apa yang nggak ada di TV, yang Kemal Palevi nggak pernah tunjukkin di TV atau dunia stand-up, gua pengen di Youtube gua lebih liar lagi. Lebih cowoklah. Karena di Youtube gua menyasarnya ke fans cowok bukan ke cewek lagi. Kalau terlalu liar, nanti terlalu vulgar gimana? Waktu itu ada kasus juga kan, ya paling nggak akan buat sevulgar itu lagi. Ibaratnya kalau di TV bisa lolos KPI lah. Lebih bermoral dan ada pesannya. Akun medsos dipakai untuk apa sih kalau Kemal? Medsos itu kan free, bisa akses dengan mudah, dan nggak bayar apa pun. Udah gitu dari medsos kita dapet informasi dari yang pengen kita follow aja. Jadi sosmed itu lebih mengerucut ke apa yang kita seneng dan apa passion kita. Contoh gua seneng standup comedy ya gua follow yang nyambung ke situ, nggak mungkin tiba-tiba gua follow orang-orang yang suka bahas politik.

Nanggepin haters? Mereka ”nyampah” kan karena mereka caper pengen diperhatiin, mereka butuh panggung istilahnya. Ya diemin aja. Cuma itu jadi tolak ukur buat diri sendiri. Haters tuh udah kayak cermin. Kalau sampe ada haters oh berarti ada batasan yang ternyata kita udah kelewatan. Oh karya gua itu nggak disukain sama orang-orang kayak gini. Ke depannya gua harus buat karya yang lebih baik. ”Terima kasih haters.” Kan gitu, ngasih tau kan mereka. Jadi kan belajar terus. Sekarang banyak main film juga, masih ada pencapaian yang dipengenin nggak? Sebenernya kalau lu main film tuh belum afdol kalau lu belum dapet award. Nah gimana caranya biar gua bisa dapet award. Baru itu jadi pencapaian tertinggi sih. Sebelum bisa menangin award apa pun pasti belum puas. Dan emang masih muda juga, perjalanan masih panjang. *** meilanyfagustia@gmail.com ANDRE YAHYA

Sutradara Pemain Durasi Produksi Rating

I

: Lucky Kuswandi : Refal Hady, Sheryl Sheinafia, Joko Anwar, Marissa Anita, : 1 jam 52 menit : 360 Degrees Synergy, Nant Entertainment, Josh Pictures (2017) :

NI dia salah satu film tanah air yang ditunggu-tunggu di bulan Maret! Kenapa gitu ditunggu-tunggu? Karena film ini adalah remake-nya film "Gita Cinta dari SMA" satu film legendaris yang diproduksi tahun 1979 silam! Hahaha! Hayo, enggak tahu ya karena pada belum lahir? Yes, "Galih dan Ratna" ini bisa dibilang versi millenialnya film "Gita Cinta" itu, karena sang sutradara Lucky Kuswandi pun mengemasnya disesuaikan dengan keadaan di zaman sekarang, contohnya ada hal-hal keninian seperti beauty blogger, pomade, snapchat, gitu deh. Film ini bercerita tentang seorang Ratna yang bertemu dengan Galih di SMA barunya. Ratna tertarik dengan Galih yang katanya “berbeda” dari cowok-cowok lain. Lucunya, Ratna duluan loh yang minta kenalan sama Galih hihi. Setelah perkenalan sambil berbagi lagu lewat walkman Galih, semakin dekatlah mereka. Konfliknya itu ketika Galih dengan idealisnya berusaha mempertahankan toko kaset peninggalan ayahnya, Nada Musik. Sayangnya ibunya menentangnya dan menyuruhnya fokus pada pendidikan.

A Street Cat Named Bob

My Voice

Galih & Ratna Artist Label Durasi Rating

: Taeyeon : SM Entertainment (2017) : 41 menit 28 detik :

Penulis Tebal Penerbit Rating

L

: James Bowen : 3317 halaman : Serambi :

Belum lagi ketika hubungan Galih dan Ratna terhalang karena perbedaan status sosial. Kelanjutannya? Silakan nonton sendiri hehehe dijamin nggak rugi deh. Kisah kasih anak SMA banget nih, hihi. Berlokasi di Bogor, ceritanya yang klasik plus soundtrack yang syahdu khususnya lagu “Galih dan Ratna” yang dinyanyikan kembali oleh Gamaliel, Audrey, dan Cantika (GAC) ini membuat film “Galih & Ratna” terasa lengkap. Adanya kaset-kaset, walkman, toko musik tua, istilah mixtape, akan membuat kita bernostalgia kembali ke zaman dulu menyeimbangkan unsur kekinian dalam film ini. Ah iya, meski terbilang pertama kali bermain di layar lebar, Refal Hady yang berperan sebagai Galih ini cukup bagus memainkan perannya yang idealis, misterius, dan penyayang ini. Sheryl pun dapat berperan dengan baik layaknya Ratna yang dulu diperankan oleh Yessy Gusman. Psst katanya Sheryl sampai riset dua bulan demi memainkan peran ini lho! Penasaran kan? Makanya cepetan tonton ya! ***

EE-HYORI, Kwon Boa, Uhm Junghwa, better watchout! There's a new diva in K-Pop town! Yes, siapa lagi kalau bukan Kim Taeyeon, kid leader dari girl band SNSD a.k.a. Girls Generation. Yass, semenjak diorbitkan sebagai seorang solois pada tahun 2015 silam, Taeyeon udah merilis dua buah mini album berjudul "I" dan "Why" di bawah naungan label/manajemennya, SM Entertainment. Tahun 2017 ini, Taeyeon, sepertinya masih belum pengen melambatkan laju produktifitasnya dengan merilis full album pertamanya yang diberi judul "My Voice". Total ada dua belas lagu yang disajikan Taeyeon dalam album ini, semuanya menonjolkan kemampuan olah vokal yang prima dari diva baru K-Pop ini. Dengan benang merah warna musik pop, Taeyeon sesekali tampil ceria dengan musik dance-pop, namun juga bisa menyanyikan lirik dengan sangat lirih lewat lagu ballad yang emosional. Mantep pisan deh/ Album ini diawali dengan satu lagu yang sensual, “I Got Love”, satu track yang punya nuansa seksi namun bersahaja. Single kedua dari album ini, “Fine”, menampilkan nuansa musik yang berbeda di mana vokal merdu dari Taeyeon diiringi instrumentasi ballad-pop yang didominasi permainan gitar. Bagaimana dengan lagu sisanya? Nah, itu kudu kamu kupingin sendiri barudaks. Kalo menurut kru belia nih, lewat album ini Taeyeon berhasil nunjukkin keragaman vokal lewat beberapa lagunya yang masing-masing punya keunikan masing-masing. Dibandingkan personel SNSD lain yang juga punya karier solo seperti Tifannya dan Seo Hyun, rasanya nggak bakalan salah kalo doski bakalan punya prestasi musik yang lebih mengilap!***

EKALI-SEKALI lah ya, baca buku yang rada berisi, hehe.. Bercanda ding, tiap buku pasti punya isi yang ingin memberikan manfaat buat para pembaca. Nah, buku terbitan Serambi yang bakal di-review kali ini, lumayan buat mengisi ruang kosong yang ada di otak dan hati. Ciyeeee.. Anyway, buku ini bercerita tentang seekor kucing bernama Bob dengan seorang pengamen di belahan kota London. James menemukan Bob yang saat itu terluka enggak jauh dari apartemennya. Tadinya, James berusaha untuk mengusir Bob setelah kucing itu pulih. Namun usahanya berkali-kali gagal. Bob tampaknya betah untuk tinggal bersama James yang hidupnya kacau saat itu. James memang baru sembuh dari ketergantungannya terhadap narkoba, makanya ia ragu, apakah bisa mengadopsi seekor kucing. Keraguan James ini lama-lama hilang karena kehadiran Bob malah bisa membuat dirinya sadar lagi. James pun perlahan mulai menata hidupnya, dan menguatkan tekadnya untuk bersih dari ketergantungan narkoba. Sweet banget sih, cerita persahabatan Bob dengan James ini. Apalagi karena Bob juga, James mulai bisa untuk menaruh kepercayaan terhadap orang lain. Satu yang bisa diambil dari buku ini adalah ini, perubahan datangnya bisa dari mana saja, namun yang paling penting adalah, bagaimana kita menyikapi perubahan tersebut. Bob bisa jadi cuman kucing liar, namun pengaruh kehadirannya terhadap hidup James sangatlah besar. James menceritakan hidupnya dengan baik lewat buku ini. ***

laroybaunsa@gmail.com

syauqy_belia@yahoo.com

tisha_belia@yahoo.com

kamera Gaya KALAU mau keren itu jangan setengah-setengah. Hehe, kalau kamu lagi suka banget dengan hal-hal yang berhubungan dengan fotografi, tentunya kamera enggak lepas dari tangan ke mana pun kamu pergi kan? Nah, kamera kamu juga bisa keliatan gaya dengan bermacam-macam aksesorinya. Name it, strap, camera bag, wrist strap, sampai perintilan kecil macam wadah tutup lensa. Hihi, nih belia kasi contekan, siapa tau kamu ingin ngedandanin kamera biar enggak kalah kece!***

FOTO: PINTEREST

S


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.