Epaper belia 18 februari 2014

Page 1

19

SELASA (PON) 18 FEBRUARI 2014 18 RABIUL AKHIR 1435 H SILIH MULUD 1947

Facebook: www.facebook.com/beliapr

Twitter: @beliapr

E-mail: belia@pikiran-rakyat.com FOTO: KEKE

"The Secret of Writing"

NGIN jadi penulis? Susah nggak sih nerbitin buku? Gimana cara nulis cerita supaya pembaca nggak bosan baca sampai beres? Terus apa yang harus dilakukan agar naskah dilirik penerbit? Hayoo...buat kamu yang demen nulis, mungkin pertanyaan semacam itu pernah terlintas di benak deh. Makanya beruntun banget buat yang ikutan Workshop "The Secret of Writing" di Gedung Wahana Bakti Pos, Jalan Banda, Bandung, Sabtu (15/2/2014). Selama seharian penuh, peserta diajak untuk mengupas dunia menulis dan penerbitan dalam dua sesi, yaitu talkshow dan workshop yang dibagi ke dalam kelas kecil: menulis romance bareng Christian Simamora (penulis dan kepala desk fiksi GagasMedia) dan Jia Effendia (editor GagasMedia), menulis komik bersama Faza Meonk (penulis "Juki") dan Widyawati Oktavia (editor Bukune). Serta menulis skrip film oleh Marky Jahjali (sutradara dan penulis skenario muda). "Kegiatan ini bertujuan memberi kesempatan kepada calon penulis untuk turut terlibat dalam kegiatan kepenulisan. Kebetulan grup Gagas Media sedang bikin dan Junior Chamber International (JCI) Bandung juga sedang bikin penulisan kreatif, jadi kami gabung. Kami juga ingin bikin kelas penulisan reguler dalam jangka waktu lama, seperti waktu itu pernah dibuat juga di Common Room," ujar Anita dari Wahana Inspirasi selaku panitia. Asyiknya nih dalam acara ini, para peserta yang berdatangan dari berbagai kota, seperti Bandung, Bogor, Jakarta, hingga Surabaya tersebut bisa memilih kelasnya sendiri. Bahkan, ada pula sesi ”Meet The Editor” dan drop box sehingga para peserta bisa interaksi langsung dengan editor dan memasukkan naskahnya. So, mereka dapat atensi khusus deh dari penerbit dan naskahnya berkesempatan dibaca langsung tanpa melalui proses pengiriman. "Tips supaya pede, para calon penulis jangan mikirin ditolak dulu karena semua kan berawal dari nothing. Untuk jadi terkenal itu butuh proses. Banyak kok yang ditolak penerbit A, tapi diterima di penerbit B. Ini bukan masalah naskahnya jelek, tapi karena nggak sesuai dengan target pembaca karena setiap penerbit kan punya genre dan karakter sendiri. Seringlah ke toko buku dan jangan malu bertanya," tambah Anita. Kegiatan seperti ini rencananya bakal meluas hingga daerah lain di Jawa Barat lho supaya setiap kota punya komunitas dan wadah aktualitas di bidang kepenulisan. "Sebenarnya penulis itu banyak, tapi masih suka jalan sendiri. Nah kami ingin bisa menyatukan supaya lahir penulis baru lewat komunitas yang solid dan saling dukung, berbagai informasi, dan memajukan teman juga," tukas Anita.

I

Gunung Meletus B

ELIA pasti tahu, baru-baru ini Indonesia digemparkan oleh 2 gunungnya yang meletus. Pertama Gunung Sinabung di Sumatra Utara yang meletus. Belum selesai bencana alam ini reda, sekarang Gunung Kelud di Jawa Timur yang meletus. Tentu kita sebagai sesama manusia merasa prihatin dan empati dengan semua yang terjadi. Namun, kita bisa apa? Semua tentu sudah ditakdirkan oleh Allah Sang Maha Menentukan. Begitu banyak orang yang menjadi korban. Ada yang kehilangan rumah, kehilangan harta benda, kehilangan keluarga, bahkan tak sedikit yang kehilangan nyawa. Jangankan yang dekat, kita pun yang berada jauh dari mereka bisa merasakan abu yang keluar dari gunung yang meletus. Sungguh, semua ini sangat memprihatinkan. Kembali ke pertanyaan tadi, "Namun, kita bisa apa? Semua tentu sudah ditakdirkan oleh Allah Sang Maha Menentukan." Kita sebagai manusia mungkin bisa merencanakan, namun Allahlah yang akhirnya menentukan. Pada akhirnya, kita hanya bisa pasrah, ikhlas, dan bertawakal dengan semua ujian yang diberikan-Nya. Meskipun kita tidak bisa berbuat apa-apa untuk mencegah bencana ini, setidaknya kita bisa berbuat sesuatu untuk membantu mereka yang menjadi korban. Kita bisa membantu sesama kita dengan menyisihkan sebagian uang jajan kita, baju-baju bekas layak pakai, atau mungkin doa untuk diberikan kepada mereka para korban. Apa pun bentuknya, walaupun kecil, jika kita memberikan dengan hati yang ikhlas, tentu semua itu akan lebih berarti dibandingkan harta yang melimpah yang kita berikan. Dan yang terpenting, mari kita doakan mereka yang menjadi korban agar diberi kesehatan dan ketabahan yang tiada henti. Semangat!***

Sama kayak PDKT "Buku adalah rekaman kehidupan dalam bentuk tulisan. Nah gimana supaya penulis dan penerbit bisa jadian, caranya sama kok kayak pdkt pacaran," kata Resita selaku editor Gagas Media. Wanita lulusan Sastra Prancis UPI ini bilang metodenya adalah kenali karakter penerbit, lalu cari apa kesukaannya. Setelah itu, baru deh 'first date' dengan cara mempersiapkan naskah dan mengirimkannya. "Semua naskah yang masuk punya potensi diterbitkan kok karena setiap bulan pastinya ada terbitan baru. Jangan takut ditolak karena dalam istilah penerbit itu nggak ada ditolak, tetapi belum siap diterbitkan dan harus revisi. Sama kayak 'nembak' pas pacaran, be patient. Tunggu dulu ya," sambung Resita tersenyum. Ia bahkan menyamakannya dengan bermain Flappy Bird di mana tantangannya sama namun kita penasaran untuk mencoba terus dan merevisi kembali supaya siap main lagi. "Kalau udah diterima, pelajarilah kontraknya karena penerbit kan udah investasi. Biasanya penulis bakal dapat royalti 10 persen. Setelah itu ada masa 'honeymoon' di mana buku akan terbit dan dipromosikan, jadi sekarang udah nggak zaman kalau penulis kerjaannya hanya menulis. Selanjutnya ada masa 'happily ever after' karena pembayaran royalti setiap 6 bulan sekali, karier kepenulisan, dan produktivitas," sambung Resita. FYI, editor punya 12 poin yang bikin sebuah naskah layak diterbitkan, di antaranya penokohan, setting, dialog, tren, gaya bahasa, plot, hingga ejaan. Jadi jangan berkecil hati kalau naskah harus direvisi karena bisa dibilang bahwa editor adalah pembaca pertama dari tulisan kita. "Setiap penulis memang punya gaya tersendiri. Lebih baik dikomentari tentang apa yang mesti diperbaiki supaya lebih siap dan yakin. Banyak kok penulis yang nggak berlatar belakang sastra karena karier kepenulisan itu bukan akademik, tapi passion," ujarnya. *** siswanti.hanifa@yahoo.co.id

Radhy N Kania, XI Farmasi SMK Cipta Skill Bandung.

Quotes

Sana Altaqia (SMA BPI 1 Bandung)

Indeks:

“Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.” ― Pramoedya Ananta Toer

KESANNYA jadi banyak pengalaman, yang tadinya gak tau apa-apa jadi tahu dan lebih semangat buat diperbaiki. Dari acara ini, jadi terinspirasi lagi dan pengen dapet kesempatan pengen masukin tulisan ke penerbit. Harapan ke depannya semoga tulisan aku bisa diterbitin hehe.

Ulfah Mawaddah (SMPN 7 Bandung) KALO aku kan emang suka nulis, tapi belum tahu prosedur yang bener tuh kaya gimana. Dengan mengikuti acara ini, aku jadi

<21> Aksi: Taruna Bakti Problem Solving Contest 2014 <20> Skul: SMP IT Baitul Anshor

semakin tahu gimana caranya harus melangkah di dunia penulisan. Jadi gak perlu takut lagi untuk menembus penerbitan dan gak usah minder sama naskah yang kita punya.

Rifqi Fauzan (Alumni SMK ANGKASA 1 Margahayu Bandung) KESANNYA acara ini sangat menginspirasi, menarik dan asyik, bisa membuat sesuatu yang kreatif, diciptakan, dan dapat menghasilkan karya dan uang, dapat pengetahuan tentunya. Harapan ke depannya sih pengen acara ini diadakan lagi, kalo bisa tiap sebulan sekali soalnya antusias warga Bandung tinggi. Dengan adanya seminar ini orang yang suka nulis bisa tersalurkan hobinya itu dalam menulis dan dapat memotivasi juga dari para penulis best seller.

<21>Aksi: - ”One Day” Tutorial Hijab SMK Prakarya Internasional - Pandai Berbahasa Inggris Lewat Lomba Mengeja dan Debat

Fitriana Suhendi (alumni SMKN 1 Cimahi) KESANNYA sih seru, terus bermanfaat banget deh buat aku dan peserta yg lain soalnya di sini tuh bener-bener ngebahas semua trik-trik tentang penulisan, terutama workshop yang aku ikutin, yaitu kelas komedi. Di situ emang ngebahas banyak banget triktrik supaya kita bisa tembus ke penerbit. Udah gitu kita juga dikasih simulasi yang membuat kita termotivasi biar kita bisa bikin naskah yang bener-bener berbobot, baik, dan bisa dibaca oleh semua orang. Suka nulis dari SMP, paling suka nulis life style. Harapan ke depan sih pengen diadain lagi workshop kayak gini biar semua penulis tuh bisa termotivasi buat bikin penulisan-penulisan yang memang bisa dibaca oleh semua orang, jadi intinya sih

harus percaya diri!

Heriyana Darsono (Alumni SMK TI Garuda Nusantara Cimahi) ACARANYA asyik, keren untuk kelas yang komik karena saya ngambilnya kelas itu hehe. Dari pertama tuh udah keren banget, liat karya-karyanya Kang Faza. Saya suka bikin komik dari mulai SD, sukanya bikin komik komedi. Harapan ke depannya, pengen diadain lagi acara ini supaya karya-karyanya lebih muncul lagi.***

VoxPop VoxPop

destarimahalaksmi@gmail.com

<22> Review: <22> Chat: Aphrodita ”Cemprut” Wibowo


20

SELASA (PON) 18 FEBRUARI 2014 18 RABIUL AKHIR 1435 H SILIH MULUD 1947

One Day One Juz

FOTO: KEKE

S

ELAIN program hafal Alquran minimal 3 juz, sekolah juga mendorong siswa agar bisa hatam membaca Alquran setiap bulan, caranya melalui program One Day One Juz. Program ini memungkinkan siswa untuk tadarusan 1 juz setiap hari secara individu. Metodenya adalah dengan membaca minimal 5 halaman Alquran setiap setelah salat wajib, kecuali Subuh. Pembacaan ini pun diawasi oleh imam dan kakak asuh. Kakak asuh merupakan alumni yang punya semangat pengabdian kepada almamater. Mereka berdedikasi untuk turut memajukan pula adik-adik kelasnya di sekolah. Luar biasa ya. Sebagai apresiasi untuk siswa dengan jumlah tilawah terbanyak, sekolah juga memberikan penghargaan. Nah sebagai evaluasi diri, kegiatan tersebut juga selalu dimonitor dan memiliki rekaman tersendiri yang bisa disetorkan kepada orang tua. So, antara sekolah, siswa, dan orang tua pun selalu terkoneksi. Cool! *** siswanti.hanifa@yahoo.co.id

SMP IT Baitul Anshor Cebel

Cobel

Tarbiyah Islamiyah Al Mutakamilah P

UNYA motivasi untuk membangun pendidikan bermutu, religius, dan berkarakter, SMP IT Baitul Anshor mengaplikasikan keseluruhan Tarbiyah Islamiyah Al Mutakamilah (pendidikan Islam terpadu). Di sini, model pendidikan mengarahkan tiga potensi manusia, yaitu ruhiyah (keimanan), fikriyah (intelektual), dan jasadiyah (fisik). Kurikulum 2013 berbasis pesantren pun benar-benar diterapkan secara nyata, bahkan sebenarnya udah dilakukan sejak lama. Selain berada di bawah Kemdikbud, sekolah di bilangan Kebon Kopi, Cimahi ini juga tergabung dalam jaringan sekolah Islam terpadu Indonesia (JSIT). Sebagai boarding school, para siswa SMP IT Baitul Anshor pun punya agenda kegiatan harian terjadwal lho. Setiap hari mereka diwajibkan bangun pukul 3 pagi dan baru tidur pukul 10 malam. Selain tentunya salat wajib, sepanjang hari tersebut mereka bakal salat tahajud, tilawah, tahfizh, olah raga, bersekolah, murajaah (mengulang hafalan), Al Ma’tsurat, kajian, dan belajar secara mandiri. Semua aktivitas mendidik itu dilakukan dengan nuansa kekeluargaan yang mengasyikan. Seru! ”Inti pendidikan sendiri adalah membangun peradaban dengan keunggulan yang membuat kita bertaqwa. Ini pun dicoba dilakukan secara 24 jam di sini. Kurikulum kepesantrenan sebenarnya sudah kami

lakukan sejak 10 tahun lalu dengan menyeimbangkan karakter, sikap, perilaku, dan akademik. Diferensiasi yang khas dari sini adalah tidak ada dikotomi antara pendidikan agama dengan kurikulum nasional,” tutur Ust. Ahmad Rofii selaku kepala sekolah. Para siswa yang bersekolah di sini pun berdatangan dari berbagai daerah se-Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Makanya nilai kekeluargaannya cukup tinggi karena siswa belajar untuk toleransi terhadap perbedaan. Jadi bisa dibilang bahwa sekolah merupakan miniatur kehidupan sosial. Apalagi mereka hanya boleh pulang setiap sebulan sekali selama tiga hari. ”Untuk bisa pulang pun harus dijemput oleh orang tua, sehingga sekolah benar-benar memperlakukan anak secara istimewa dan diperhatikan. Masa akil balig itu kan urusannya sudah tanggung jawab langsung dengan tuhan, sehingga potensi remaja jangan disia-siakan. Makanya mereka diajar mandiri, berorganisasi, dan bersikap toleran. Dengan latar belakang berbeda, mereka harus saling adaptasi,” tambah Ust. Ahmad. Salah satu program yang wajib diselesaikan siswa hingga lulus adalah hafal Alquran minimal tiga juz. Mungkin terdengar berat, namun pihak sekolah punya metode unik yang membuatnya jadi menyenangkan yaitu dengan cara mencicil hafalan. Dengan

perbandingan mentor dan siswa 1:5, hafalan dilakukan setiap hari setiap habis salat Subuh, Asar, dan Isya. Rupanya ada korelasi antara hafal Alquran dengan prestasi akademik yang tinggi lho. Buktinya tahun lalu SMP IT Baitul Anshor meraih nilai UN tertinggi kedua se-Kota Cimahi! Prestasi lain yang pernah diraih pun bejibun. Ada juara 1 lomba cerdas cermat SMP se-Kota dan Kabupaten Bandung, juara 1 tahfidz Alquran se-Kota Cimahi, juara umum karate se-Bandung Raya, juara 1 kreasi komik, juara umum festival anak sholeh dan mendapatkan piala gubernur, juara umu Pentas Bhinekas se-Kota Cimahi, lolos OSN Matematika dan IPS tingkat Kota Cimahi, hingga juara umum olimpiade matematika dan sains tingkat provinsi. Untuk menunjang aktivitas, berbagai ekskul kayak pramuka, paskibra, karate, seni rupa, jurnalistik, KIR, dan English and Arabic club juga disediakan. Para pakar ahli dari kepribadian, kebersihan, hingga native speaker dari seorang doktor di Ohio, Amerika Serikat juga turut didatangkan. Hmm...dengan prestasi akademik baik, perilaku terpantau, lingkungan dan akhlak terjaga, serta pendidikan yang oke, ini dia para calon pemimpin yang mewarnai masa depan! *** siswanti.hanifa@yahoo.co.id

Fasya Hauna, VII-B MESKIPUN baru setengah tahun, peraih NEM tertinggi semasa SD ini merasa enjoy bersekolah SMP IT Baitul Anshor karena kedisiplinan dan dukungan lingkungan yang baik. Fasya pun aktif sebagai anggota ekskul jurnalistik dan gemar menulis serta bikin cerpen. Tapi kalau ditanya cita-cita sih, cewek keturunan Yaman ini ngaku ingin jadi pengacara atau konsultan hukum. Alasannya karena bidang hukum itu asyik, tegas, dan ingin membela kaum tertindas.

2

Beladiri Hans William 9B - 09, SMPK 5 BPK Penabur Bandung KALAU saya lebih baik menghindari kejahatan dengan tidak memakai pakaian yang glamor, benda yang mahal-mahal, dan tidak bawa uang banyak-banyak agar pencuri tidak tertarik pada barang yang dibawa saya. Kalau sampai kejahatan terjadi saya selalu membawa cairan cabai yang efektif untuk menyemprot mata penjahat dan saya juga membawa payung lipat untuk memukul penjahat jika diperlukan karena saya tidak bisa bela diri.

Brian / IX D / 8, SMPK 5 BPK Penabur Bandung KARENA tidak bisa bela diri, saya pun meminta teman-teman saya untuk menemani saya saat berjalan-jalan. Handphone saya hampir saja dicopet oleh 2 pencopet saat kami ada dalam perjalanan ke IP seusai mengunjungi Museum Asia Afrika. Untung saja saat itu saya ditemani 5 teman saya yang secara tidak sengaja menutup jalan keluar 2 pencopet tersebut. Ketika kedua pencopet melihat teman-teman saya, mereka berdua tidak berani mengambil handphone saya. Betapa beruntungnya saya pada saat itu, padahal saat itu handphone saya sudah ada di genggaman salah satu pencopet tersebut. Mulai dari saat itu saya selalu meminta teman-teman

Pengumuman BUAT Belia yang tulisannya dimuat (Inspirasi, Selancar, Cerpen Keren, dan Insight), kalo mau ngambil honor silakan kirimin nomor rekening, nama pemilik rekening, dan nama Bank. Sertakan scan-an identitas berupa KTP atau Kartu Pelajar. Nanti honor tulisannya kru belia transfer rekening bank tersebut. Jangan lupa, tulis juga tulisan yang dimuat apa, siapa nama penulisnya, terbitnya di belia edisi berapa.

saya untuk menemani saya saat berada di tempat yang tidak saya kenal dan juga tidak mengeluarkan barang-barang berharga saya di tempat yang rawan kejahatan, serta tidak menggunakan pakaian yang mencolok.

Carla Avrilia SP | SMAK 1 BPK Penabur XF / 02 ZAMAN sekarang sudah banyak orang-orang yang melakukan kejahatan dalam bentuk apapun. Mengerikan. Apalagi sasaran empuk mayoritas berpihak kepada anak-anak sekolah. Jika saya sedang bepergian, saya sangat berhati-hati dan berusaha sebisa mungkin untuk tidak berbicara kepada orang asing. Mengapa? Karena sudah banyak tindak kejahatan yang dilakukan melalui hipnotis dengan cara-cara culas yang dilakukan sang pelaku. Selain itu, saya paling males bawa tas dengan ukuran besar. Hal itu sangat mengundang para pencopet untuk mencuri barang berharga. Jadi, dengan membawa barang seperlunya, berpakaian sopan, tidak menaruh tas di posisi belakang, dan tidak berbicara dengan orang asing, apapun kondisinya setidaknya bisa menghindarkan kita dari bentuk kejahatan. Semoga cara-cara sederhana ini dapat berguna untuk kaum belia sekalian.

Neneng Sartika Selviani, XII IPA 1, SMA Pasundan Banjaran KALO ngomongin soal beladiri saya memang bukan jagonya. Tapi paling tidak untuk perempuan seperti saya dalam menjaga keselamatan harus punya fisik dan tenaga yang kuat aja dalam mempertahankan diri sendriri. Kalo ada yang jahat tinggal memukul dengan tenaga kuat, meskipun ngga dengan aturan dan teknik bela diri :D

Sherelyn Melinda VIIIA/16 SMPK 5 BPK Penabur WAH, kalau ada penjahat yang membahayakan saya. Saya bakal lari secepat yang saya bisa sambil teriak-teriak minta tolong. Kalau saya tertangkap, saya akan berusaha melepaskan diri dengan segala cara yang memungkinkan. Mungkin saya bakal gigit tangannya dengan keras atau teriak keras dan nyaring tepat di telinga penjahat itu atau saya tinju. Hehehe...***

BERBAGAI lomba dari OSN biologi, cerdas cermat matematika, hingga kompetisi Fachruddin Ar Razy tingkat nasional udah pernah diikuti Azka. Cowok yang pernah menjabat sebagai sekbid OSIS ini juga pernah menjuarai lomba MTQ dan juara 2 karate seBandung Raya. ”Jadikanlah kegagalan untuk jadi lebih dewasa dan lebih baik” adalah moto hidupnya. Dengan berbagai prestasi yang pernah diraihnya, Azka yang gemar dengan bidang teknologi ini justru bercita-cita jadi guru karena terinspirasi oleh keramahan guru SMP IT Baitul Anshor dan ingin memiliki banyak pahala. *** siswanti.hanifa@yahoo.co.id

Distribusi dan Promosi Musik

M

4 FEBRUARI nanti, belia merayakan ulang tahunnya yang ke.. ah rahasia, hahaha.. Pengen tahu selama ini kesan-kesan kalian terhadap belia gimana, sih? Kalau punya ucapan yang oke juga boleh banget ditulis di sini. Sok kirimin opini dan cerita Belia yang paling seru dan enggak bokis ke Redaksi belia, paling lambat hari Jumat (21/2/14) ke Kantor Redaksi ”Pikiran Rakyat” Jln. Soekarno-Hatta No. 147 Bandung. Bisa juga lewat e-mail ke: belia@pikiran-rakyat.com. Inget, yang bukan pelajar dilarang ambil bagian! Opini yang dimuat melalui e-mail mendapat merchandise dari Pikiran Rakyat. (Hub. Bag. Marcomm Jln. Asia Afrika No. 77 Bandung) dengan menunjukkan kartu pelajar. Jangan telat ngirimnya ya!***

Khalish Muhammad Azka, IX-A

USIK yang kita buat bakal terhambat penyebarannya kalau cuma disimpan di folder komputer kita. Jika musik yang ditulis ingin tersebar dan didengarkan banyak orang, harus disebarkan seluas-luasnya kepada khalayak. Ini adalah rumusan pasti, semakin luas menyebarkan musik, semakin luas kesempatan orang mendengarkannya. Ada banyak cara untuk menyebarkan musik bisa dilakukan oleh musisinya sendiri ataupun melalui pihak-pihak yang telah mengerti dan terjun langsung dalam sebuah manajemen. Sesungguhnya, dengan perkembangan teknologi, musisi atau siapa pun bisa menyebarkan musiknya secara mandiri (baca: DIY alias Do It Yourself). Sekarang nggak perlu lagi menunggu lama atau harus terikat dengan sebuah label untuk mengenalkan dan menyebarkan musik. Berbagai cara penyebaran musik sudah dibentuk dalam rangkaian metode distribusi. Media adalah salah satu tempat yang paling berharga untuk menyebarkan musik kita. Beruntunglah saat ini banyak media yang menghancurkan sistem baku tentang penyajian musik dari pihak atau kelompok tertentu. Saat ini, siapa pun yang memiliki musik yang bagus punya hak yang sama untuk menjadi materi di dalam media massa. Entah itu dari label besar atau label kecil atau pun tanpa label sekali pun. Media massa saat ini sudah mulai terbuka dengan hal ini. Tetapi, jika masih mendapatkan kendala dari media massa, khususnya konvensional, yang mungkin saja mendapatkan rangkulan khusus dari sebuah label besar, memang akan sulit tembus dan masuk ke dalamnya, apalagi dengan jenis musik yang segmented. Ada beberapa cara alternatif untuk mulai menata dan merencanakan secara mandiri dalam penyebaran musik. Secara online ataupun offline, kita bisa mencobanya dan memahami strukturnya yang bisa kita jalankan dan terapkan sebagai sistem distribusi. Dunia online sangat dinamis, kita perlu merunut dan membentuk pola sendiri supaya target audience-nya sesuai dengan yang kita harapkan. Layanan musik online Myspace yang dulu sangat populer, saat ini mulai ditinggalin dan banyak orang yang berkumpul di Soundcloud. Soundcloud adalah salah satu media yang memiliki fitur audio yang bagus. Soundcloud memiliki buffering yang cepat untuk mengakses audio. Audience akan dimudahkan untuk menikmati musik yang nggak perlu ditunggu lama. Audience pun akan cepat mencari musik-musik baru yang menjadi referensinya. Jadi memiliki akun di Soundcloud akan menjadi salah satu pilihan terbaik. Selain itu, Soundcloud memiliki fitur ‘embed’ yang memungkinkan kita untuk menempelkan media player dari musik kita di berbagai halaman digital lain. User Soundcloud seperti halnya user music web lainnya terdiri dari berbagai kalangan, ada musisi, label owner, event organizer, venue owner, jurnalis, fans, film maker, video artist, dan lain-lain. Sehingga banyak kemungkinan bagi musik kita untuk menjadi salah satu lagu favorit mereka dan besar kemungkinan untuk tersebar sangat luas. Selain Soundcloud, masih banyak yang bisa dijadikan pilihan. Bandcamp, Reverbnation, Last FM dan lain-lain. Namun, cara maintenance-nya hampir sama. Cobalah untuk menyebarkan musik kita ke dalam forum-forum musik atau MP3 blog, seperti IODA, The Orchard, IRIS, Tunecore, Hypem Machine, atau unsignedbandweb atau forum-forum yang disegementasikan berdasarkan genre tertentu. MP3 blog menjadi pilihan yang paling menarik karena mempunyai 5 alasan yang menjadi kekuatannya. MP3 blog mempunyai visitor tetap, mereka

DIY

adalah audience yang secara reguler mencari referensi dan menikmati musik sebagai the real audience. Mereka adalah tastemaker (baca: pencicip musik) yang kuat. Mereka memiliki pengalaman dan referensi yang banyak untuk menilai sebuah musik yang baru. Mereka ‘haus’ akan sesuatu yang baru. Mereka mempunyai kecenderungan membeli secara langsung kepada musisinya atau label lewat blog daripada di iTunes. Jika penjelasan tadi terdengar terlalu ribet, pilihlah cara distribusi musik lewat netlabel. Netlabel merupakan record label yang bersifat virtual, sistem dan caranya sama dengan record label konvensional. Namun, netlabel memiliki media dan fokusnya di dunia digital, mulai dari promosi, distribusi, dan presentasi berada di digital. Jaringan netlabel terbentuk oleh MP3 bloggers, jurnalis, fans, music enthusiast, musisi, label, layer, digital artist, new media artist dan banyak lagi. Yang perlu jadi keuntungan dari netlabel adalah jejaring yang sangat massive dalam penyebaran musik. Hampir setiap netlabel di dunia terjaring dalam sebuah forum dan tertata dalam sebuah katalog yang bisa kita filter sesuai dengan asal negara atau pun genre musik. Selain itu yang mengagumkan adalah kecenderungan untuk membebaskan musiknya dalam hal distribusi. Free music (bebas, nggak otomatis gratis) terjadi dalam ruang lingkup netlabel. Simak aja beberapa forum dan katalog netlabel seperti Phlow, clongclongmoo, freemusicarchive atau pun di Indonesia ada indonesiannetlabelunion. Nah, setelah semuanya terpasang di dalam digital audio tools tadi, akan lebih maksimal jika kita menyebarkan eksistensi kita ke media massa. Jika media massa konvensional seperti media cetak menjadi kendala, masih banyak ratusan atau bahkan ribuan media cetak digital yang akan dengan senang hati menyajikan musik atau proyek musik kita di dalamnya. Salah satu yang menjadi alternatif untuk menembus ini adalah melalui sebuah press release. Pada dasarnya, media membutuhkan informasi untuk disajikan kepada khalayak. Keterbatasan orang yang bekerja di media massa tersebut menyebabkan keterbatasan juga dalam penggalian informasi. Tidak ada salahnya jika pihak musisi atau management sebuah proyek musik yang mengirimkannya kepada media massa, lalu mereka mengolahnya. Indonesia memiliki media online yang sangat variatif. Mulai dari bentuk perusahaan besar sampai DIY. Berhubunganlah dengan mereka. Press release menjadi media transfer informasi yang akan dikomunikasikan secara massal melalui media. Banyak informasi yang bisa digali, single, album, EP, cover, remix, tour, dan lain-lain. Jangan simpan musik dan informasi yang dimiliki, sebarkan secara luas melalui berbagai media. Tuntunlah paket tersebut melalui press release dengan hubungan secara ofisial atau pun personal. Semakin banyak dan luas hubungan yang dimiliki, semakin cepat dan luas musik tersebar. Jika ada 100 orang tidak menerima musiknya, ada 1.000 atau bahkan jutaan orang yang akan menerimanya di luar sana. Sebarkan!*** @angkuy Penulis adalah pencinta travelling, senang menciptakan bebunyian unik bersama tandemnya Nobie di Bottlesmoker.


21

SELASA (PON) 18 FEBRUARI 2014 18 RABIUL AKHIR 1435 H SILIH MULUD 1947

FOTO: KEKE

”One Day” Tutorial Hijab SMK Prakarya Internasional

Cantik dan Simpatik Berhijab di Sekolah J

IKA biasanya acara tutorial hijab diselenggarakan untuk wanita dewasa, kali ini giliran barudak SMP yang mendapatkan pelatihan khusus bagaimana cara berhijab yang benar. Pada Sabtu (15/2/2014), SMK Prakarya Internasional mengadakan acara pelatihan selama satu hari kepada remaja cewek agar bisa menjadi siswi yang “Beauty, Smart, Energetic” dengan memakai hijab di sekolah. Dimulai sejak pukul 7.00, lebih dari 250 siswi SMP yang berasal dari 100 sekolah di Kabupaten dan Kota Bandung sudah berkumpul di dalam Gedung SMK Prakarya Internasional, Jalan Inhoftank Bandung. Dengan mengikuti rangkaian acara ini, para peserta bisa tahu cara berhijab dengan cantik dan sopan ke sekolah. Hal tersebut dipaparkan oleh Ketua Pelaksana ”One Day” Tutorial Hijab, Ibu Ratih Kindawati. “Jadi memang tujuannya mau ngajarin anak-anak yang sudah berjilbab. Kita ajarkan bagaimana jilbab yang cantik, menarik, dan sopan untuk di sekolah. Rata-rata kan di sekolah kerudungnya biasa-biasa ya, kita bikin yang praktis tapi menarik. Kita kerja sama dengan Elzatta, mengajarkan anak-anak bagaimana cara berhijab,” ujar Ibu Ratih. Menurut Ibu Ratih, etika dalam cara berpakaian harus sedini mungkin diterapkan, termasuk kepada murid SMP. Hal tersebut menjadi penting karena sopan dalam berpakaian juga dipelajari dalam ajaran agama di sekolah. Selain menutup aurat, cara berpakaian yang benar menggunakan hijab dapat menghindarkan remaja cewek dari pergaulan yang salah. “Untuk menghindari hal-hal negatif, kita mulai dengan cara berdandan yang sopan, menutup aurat. Anak remaja sekarang kan, terutama SMP kalau lihat dari sinetron-sinetron sudah pakai kuteks, blush

on, eye shadow. Kayaknya belum waktunya,” papar guru di SMK PI tersebut. Untuk menunjukkan bagaimana cara berhijab yang benar, SMK PI sengaja mengundang seorang Hijab Expert, Ina Binandari. Lulusan Desain Tekstil FSRD ITB ini sudah berpengalaman lebih dari 15 tahun di bidang fashion. Materi tentang tips cantik berhijab sesuai bentuk wajah, pintar dalam mix ‘n match warna dan bahan, serta kreasi hijab simpel diperagakan langsung oleh Ina di depan venue acara dan menarik perhatian peserta. Saking antengnya barudak SMP ini memperhatikan Ina, sampai ada yang berdiri dari kursinya lho. Excited banget, hihi. Ina yang sudah mengeluarkan dua buku seri hijab ini mengajarkan siswi SMP sesuai dengan tema acara agar bisacantik, namun tetap energik. “Memang jangan sampai kehilangan kepribadian kita karena kita sudah berhijab. Tapi tetap harus ada yang dijaga. Harus ada batas-batasnya, jangan terlalu bebas lah,” tutur Ina. Menurutnya, hijab yang benar itu harus menutup semua. Yang terlihat hanya wajah, telapak tangan, dan telapak kaki. Tetapi jangan asal menutup, harus longgar dan tidak boleh membentuk badan. Respons peserta pun cukup bagus. Salah satu peserta yang bersemangat mengikuti pelatihan adalah Gina Rahmawati. Siswi SMPN 41 Bandung ini menjadi tertarik untuk belajar lebihdalam mengenai cara berhijab. “Acara ini bagus, asyik. Biar kita lebih tahu lagi gimana cara berhijab yang bener itu gimana. Lebih menarik dan tertarik untuk mengikuti cara yang benar,” ujar Gina.*** jannisha95@yahoo.com FOTO: KEKE

C e r p e n

Taruna Bakti Problem Solving Contest 2014

K e r e n

Tetap Berharap T

Ethiqly,

Ajang Perlombaan Berbagai Bakat T

IDAK seperti biasanya, suasana Jumat (14/2/2014) pagi di Yayasan Taruna Bakti udah rame banget dipenuhi banyak orang. Anak-anak SD, SMP, dan SMA yang berasal dari berbagai daerah berkumpul di tempat tersebut. Ternyata, mereka lagi kompakan ikut perlombaan akbar SMP Taruna Bakti yang paling ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Sekolah yang terletak di Jalan LLRE Martadinata Bandung ini menjadi tuan rumah untuk 33 kategori lomba di Taruna Bakti Problem Solving Contest 2014. Rutin menjadi perayaan lomba semenjak 2001, Taruna Bakti Problem Solving Contest (TBPSC) kembali hadir di tahun ini. ”Ethiqly, Expanding the Unique Culture” dipilih menjadi nama acara TBPSC 2014. Budaya yang ditonjolkan adalah Native Indian, budaya kuno asal Benua Amerika yang terkenal dengan problem solving yang baik. Lebih dari 900 peserta hadir meramaikan kompleks Taruna Bakti. Mereka mengikuti berbagai kegiatan lomba sesuai dengan bakat dan minat masing-masing. Perlombaan dikelompokkan menjadi 4 divisi utama, yaitu divisi matematika dan sains, teknologi, bahasa, dan seni. Semuanya dilaksanakan secara serentak mulai pukul 9.00 sampai 12.00. Setiap lomba dilaksanakan di ruangan terpisah dan dinilai langsung oleh para juri ahli. SMP Taruna Bakti sengaja menyediakan banyak kategori dalam lombanya dengan maksud agar dapat menampung bakat setiap anak yang berbeda-beda. "Bedanya itu, kita

fokus sama bakat anak-anaknya. Ngegali potensi setiap anak bisa apa. Dari berbagai macam divisi kan bisa ngasah kemampuan dan kreativitas sesuai lomba," ujar Ausy Alayya Ilmi, Ketua Pelaksana TBPSC 2014. Dari semua kategori lomba, lomba khas Taruna Bakti yang paling diminati adalah Spaghetti Bridge. Lomba dari divisi teknologi ini unik banget karena mengharuskan peserta membangun sebuah jembatan kokoh berbahan spaghetti yang ditempel satu sama lain. Walau kelihatannya sulit, banyak peserta yang berhasil membuat jembatan spaghettinya kuat menahan beban hingga ratusan gram. Setelah break salat Jumat, lomba yang tersisa adalah modern dance. Perlombaan ini berhasil menyedot perhatian, apalagi dengan tampilnya adik-adik SD yang masih imut, tapi lincahnya minta ampun. Sampai bisa mengundang tawa sekaligus membuat penonton berdecak kagum pada saat yang bersamaan. Berakhirnya lomba modern dance menandakan selesainya rangkaian lomba di TBPSC 2014. Ditutup dengan hiburan dari One Way band,

pengumuman pemenang lomba juga dilakukan pada hari yang sama. Sedangkan hadiah utamanya dibagikan keesokan harinya pada Sabtu (15/2/2014) di acara pentas seni. Hajatan barudak SMP Taruna Bakti ini bukan hanya ajang unjuk bakat para peserta lomba saja, tetapi juga panitia. Menurut Pak Insan Waluyo selaku Kepala SMP Taruna Bakti, dengan menjadi panitia, siswa menjadi memiliki pengalaman dalam berorganisasi. Mencari sponsor, membuat proposal, bernegosiasi, dan proses lainnya dilakukan sendiri oleh anak-anak SMP Taruna Bakti dengan bimbingan guru. Barudak SMP Taruna Bakti berhasil membuktikan kemampuan mereka dengan menjadi panitia perlombaan yang pesertanya berasal dari berbagai kalangan, termasuk senior-seniornya yaitu siswa SMA. "Yang hebat itu di sini kan anak SMP, tapi bisa nanganin peserta yang anak SMA. Aneh kan, biasanya orang menangani anak (sebayanya) saja. Anak didik di sini sudah siap menangani anak SMA juga," ujar Pak Insan.***

IGA jam sudah makanan di atas piring plastik hitam kecil itu tetap menggunung, utuh tak tersentuh. Tidak juga oleh sang empunya piring. Tapi berbeda dengan gelas merah berisi air susu putih di sebelahnya, sudah terjamah meski hanya oleh semut–semut gula nakal. Selebihnya, sama saja. Tidak ada lagi penjamah selain mereka. Tiga jam sudah sang empunya tak kembali. Tiga jam sudah makanan itu hanya digerus angin yang berembus di sekeliling ruang makan kecil itu. Ruang makan tanpa meja makan, hingga semut-semut mudah mendahului makanan yang tersaji di bawah lantai beralas seadanya. Kalaupun suatu saat meja makan menghiasi ruangan sederhana itu, sang empunya piring plastik hitam akan tetap saja makan d tempat yang sama. Di pojok ruang makan, dengan alas seadanya. Memang itulah tempat yang cocok baginya. Cukup pantas dan istimewa. Hitamnya langit kian pekat. Tak bertabur bintang atau bahkan bercahayakan rembulan malam. Musim hujan menambah hitam membubung memenuhi langit malam. Tapi tak biasanya pintu rumah itu terbuka lebar. Seluruh penghuni rumah keluar dengan penuh cemas berbalut harap. Tiap-tiap sudut rumah telah tuntas disisir terlebih dahulu. Kolong–kolong mobil di garasi rumah, semak-semak di taman depan rumah, hingga rumah-rumah kosong di sekitar rumah tak tertinggal disisir juga. Pekikan-pekikan namanya, menggema malam itu, seakan -akan tak akan ada tetangga yang akan terusik karenanya. ”Cika..” Tapi tak kunjung mereka temukan. Tubuh kecil dan hitam membuat pencarian kala itu seakan teramat sulit. Kini harapan beralih kesedihan. Hampir seluruh tetangga tak tau di mana adanya si kecil hitam bernama Cika itu. Semua prasangka muncul. Di usia kecilnya, tak mungkin pergi jauh dari rumah. Apa mungkin....? Aah tapi siapa yang menculiknya?? Pikiran yang sama seakan kompak menyerang semua penghuni rumah. Malam kian larut, seharusnya pintu rumah kini tertutup rapat, tapi gundah dan beribu tanya di hati tetap setia menghiasi masa itu. Sesal tiada batas terlukis seketika menemani rasa bersalah yang menjenuh. ”Tuhan.. Maafkan kami karena tak menjaga ia dengan baik. Hingga kini hilang entah ke mana” bisik salah seorang penghuni rumah di antara desir angin yang semakin galak menusuk. Kini hanya tinggal berserah diri pada-Nya. Berharap sesuatu yang mungkin sulit terjadi tanpa kehendak-Nya akan terjadi. Yaitu, ia kembali untuk berkumpul bersama lagi sebagai keluarga kecil yang bahagia. Berharap esok pagi, si hitam kecil bernama Cika itu telah menunggu pintu terbuka dan menghabiskan gunungan makanannya. Sungguh si kecil hitam yang malang. Mungkinkah di sana ia kesepian dan tersiksa tanpa ikan pindang serta tanpa bertemankan keluarga sederhana juga kucing-kucing lainnya? Ya, Cika, kucing kecil yang malang, hilang tanpa jejak pada waktu yang singkat. Membuat seisi rumah terus berharap bahwa ia akan kembali pada salah satu fajar–fajar yang menjelang silih berganti. Meski sulit terjadi kecuali dengan karunia-Nya.*** Silmi Qrrotu Aini, XII IPA 6, SMAN 1 Baleendah

”Ethiqly, Expanding the Unique Culture” dipilih menjadi nama acara TBPSC 2014.

Si “Colorfull” dari Kantin Sekolah

jannisha95@yahoo.com

S

FOTO: DOK

Pandai P Berbahasa Inggris Lewat Lomba Mengeja dan Debat

ai sekolah ARA siswa dari berbag k ke tampak tegang ketika nai lah para fiada a rek Me ng. ggu pan Inggris, utusan nalis kompetisi bahasa kat TK, SD, berbagai sekolah dari ting ak penyisibab ati lew me g yan P SM dan a untuk komhan pada hari yang sam ). bee g ellin (sp petisi mengeja a siswa SMA Begitu juga dengan par kompetisi debat, yang bertarung dalam babak penyisiati lew me h tela mereka elumnya, kini seb an pek han pada satu saling a rek pada Sabtu (15/2), me gitnya dalam sen gan den isi pet kom ber “The SBR Intergelaran event Kompetisi ate CompetiDeb & Bee school Spelling tion 2014”. langsung Kompetisi tersebut ini ber lebih dari uti diik e, sor gga hin i dari pag i beberdar h ola sek 53 i 650 peserta dar dung, Ban ek, tab ode apa sekolah di Jab anaan kompetisi aks Pel . arta yak Yog dan

tahun kedelamengeja ini sudah masuk uk debat baunt a tam pan dan tahun per an oleh Sekodak dia g yan gris Ing a has h yang terletak di lah Bogor Raya, sekola kota hujan. uk bersilatu“Selain sebagai ajang unt adaran pentkes , lah eko ars ant mi rah bahasa Ingingnya komunikasi dalam g tepat yan is krit an ikir gris dan pem arakannya menjadi tujuan diselengg sebagai ketua acara ini,” ujar Susandi t. ebu ters acara an bahwa Susandi juga mengatak i tertinggi yang dalam kompetisi ini, nila mengeja ditendiraih pemenang untuk tan serta epa ket an ark das ber tukan kata dalam an eja u ata n akurasi susuna a. saj ik det waktu beberapa petisi debat, Sementara itu, untuk kom bahasa Ingber dai pan r ada sek enggak a mengungkapgris, tetapi juga kudu bis sep dan kon am kan ide-idenya dal

mempresenwawasan yang luas, lalu inkan serta mentasikan dengan meyak pok lawan jawab sanggahan kelom course. of , lish Eng In k. bai dengan partisipasi ber g yan erta pes Sejumlah ndapme a tiny pas dalam kompetisi ini g berharga. yan an am gal pen an atk ng kompetisi Mereka ngedapetin aja seru dan g yan gris berbahasa Ing a pememenantang. Apalagi, par yang seru-seru. iah had et dap a gny nan berupa sePara juara dapet hadiah at, dan tifik ser i, trof ai, tun jumlah uang dari berbagai hadiah hiburan lainnya l kamu pengen sponsor. Nah, kalo sku ung lagi ya di gab an dep un tah , ikutan barudak SBR a sam ikin event yang dib ini! *** olah Bogor Adi Abdurahman, Sek h Raya. Ditulis ulang ole com oo. yah lia@ _be syauqy

OBAT Belia pernah tidak menemukan jajanan di sekolah dengan warna yang mencolok? Atau Sobat Belia pernah memakannya? Ayooo! Jujur ajah deh… Ternyata, di balik kemenarikan warna tersebut terdapat hal yang perlu diwaspadai. Apakah makanan tersebut aman dikonsumsi atau tidak? Hal tersebut yang harus kalian waspadai karena saat ini banyak penyalahgunaan bahan–bahan kimia berbahaya sebagai campuran makanan yang bertujuan mengawetkan agar bisa dijual dalam jangka waktu yang lama ataupun hanya untuk menarik perhatian para pembeli. Ada beberapa bahan kimia berbahaya yang disalahgunakan: 1. Formalin, biasanya digunakan dalam pengawetan mayat untuk penelitian. Dalam kasus penyalahgunaan, formalin sering digunakan sebagai pengawet bakso, mi basah, tahu, dan jenis makanan lainnya. 2. Boraks, seharusnya boraks biasa digunakan untuk membuat salep, bedak, pencuci mata, dan obat-obatan lainnya. Namun, oleh orang yang tidak bertanggung jawab, boraks digunakan untuk campuran bakso, mi basah, kerupuk, dan jenis makanan lainnya. 3. Pewarna makanan Rhodamin B, zat ini biasa digunakan untuk memberi warna pada kertas dan kain. Tetapi, sekarang pewarna Rhodamin B digunakan untuk pewarna sirup, pewarna manisan buah, atau mungkin pewarna buah segar. 4. MSG (mono sodium glutamat), selain di jajanan sekolah, MSG juga biasa digunakan sebagai bumbu masak oleh ibu kalian nih, panggilan akrabnya sih vetsin. MSG ini banyak terdapat di makanan ringan, mi bakso, dan jenis makanan lainnya. Bahan–bahan kimia yang berbahaya ini jika kita konsumsi dalam jangka waktu yang lama dan terus-menerus dapat menimbulkan penyakit yang cukup serius, seperti kanker hati, gangguan pada ginjal, hati, dan limpa. Aduuuuh…serem banget ya? Semoga Sobat Belia selalu sehat ya!! Aamiin.… Nah, agar kalian terhindar dari dampak yang menyeramkan akibat mengonsumsi zat berbahaya tersebut, ada baiknya kalian membawa bekal dari rumah yang jelas–jelas terjamin kebersihan dan cara pengolahannya, atau jika tidak, sobat Belia bisa tetap jajan di sekolah kok! Namun, harus cermat dalam memilih jajanan yaa!*** Mayang Nadhira Hasna, X-Super Sains, SMA Al-Ma’soem


22

SELASA (PON) 18 FEBRUARI 2014 18 RABIUL AKHIR 1435 H SILIH MULUD 1947 FOTO: NET

Lego Movie Pemain/Pengisi Suara : Chris Pratt, Will Ferrell, Elizabeth Banks, Will Arnett, Liam Neeson, Morgan Freeman Sutradara : Phil Lord, Chris Miller Produksi : Warner Bros. Pictures (2014) Durasi : 1 jam 40 menit

P

ASTI kamu tahu permainan konstruksi Lego, kan? Nah, film yang sekarang kru belia review, adalah film yang mengadaptasi permainan tersebut sebagai tema utamanya. ”The Lego Movie”, gitu judulnya. Sebuah film animasi mengasyikkan yang menampilkan sejumlah bintang film Hollywood kondang sebagai pengisi suaranya. Film ini menceritakan karakter kuli bangunan bernama Emmet Brickowski (Pratt), seorang tokoh Lego yang biasabiasa aja, menjalani kehidupannya sehari-hari yang monoton dengan penuh kebahagiaan. Dari satu hari ke hari lain, Emmet melakukan aktivitas yang sama terus secara berulang-ulang. Hidupnya sama sekali nggak istimewa. Dia pun nggak pernah menjadi sosok yang spesial, selalu dipandang sebelah mata oleh rekan kerjanya. Namun, Emmet nggak pernah ngeluh, dan selalu enjoy dengan hidupnya. Suatu hari dia nggak sengaja bertemu sosok cewek misterius bernama Wyldstyle (Banks). Cewek ini rupanya lagi mencari sesuatu di tempat Emmet bekerja. Benda yang dicari adalah ”Piece of Resistance”, sebuah artefak sakti nan maha penting yang bisa mengalahkan kekuasaan Lord Business yang jahat. Emmet yang berusaha mengejar si cewek, terperosok jatuh ke areal konstruksi, nggak sengaja menemukan artefak tersebut. Menurut Wyldstyle, si penemu ”Piece of Resistance” adalah orang yang sangat spesial, seorang

”master builder” yang bisa membangun apa saja dari bongkahan Lego yang bisa mereka temukan, kontras dengan sosok Emmet sekarang yang selalu membuat sesuatu berdasarkan instruksi. Kehidupan Emmet yang tadinya biasa-biasa aja, spontan berubah 180 derajat. Kuli bangunan ini, sekarang harus ngejalanin petualangan seru bersama Wyldstyle dan berusaha menggunakan ”Piece of Resistance” untuk melawan Lord Business. Mungkin film ini lebih tepat disebut iklan Lego berdurasi 100 menit. Sepanjang film, kamu bakalan disuguhin jenis-jenis permainan Lego yang bisa kamu beli, menampilkan berbagai jenis permainan Lego, baik itu jenis, fitur, dan keunggulannya. Ada Lego Batman, Star Wars, permainan koboy, dunia fantasi, dll. Potongan-potongan Lego yang unik dan beragam, ditampilkan dengan sangat menarik dan ”menjual”. Kreativitas para filmmaker-nya, bener-bener mampu menonjolkan hal-hal yang unik dan khas dari permainan Lego, membuat film ini menjadi seru buat ditonton. belia sih nggak kaget kalo abis nonton film ini, tiba-tiba jadi banyak yang belok ke toko mainan buat beli Lego. Untungnya, belia jamin kamu nggak bakalan jadi marah meskipun harus mengeluarkan uang untuk menonton film (iklan) Lego ini. Soalnya filmnya lumayan seru dan menghibur. *** syauqy_belia@yahoo.com

Rave Tapes Artis : Mogwai Label : Rock Action Records (2014) Durasi : 49 menit 3 detik

B

UAT kamu yang mantengin bandband scene post-rock, pastinya banyak yang ngejagoin Mogwai sebagai salah satu unit yang berada di garda terdepan untuk genre musik tersebut. Band asal Skotlandia ini terdiri dari Stuart Braithwaite (gitar/vokal), Dominic Aitchison (bass), Martin Bulloch (drums), John Cummings (gitar), dan Barry Burns (gitar, keys, synth, vokal) sangat dikenal dengan warna musiknya yang sangat khas, menyajikan nuansa gloomy dan dark dengan raungan distorsi gitar dan minim vokal, nyaris instrumental. ”Rave Tapes” adalah album kedelapan mereka, dirilis pada Januari tahun ini. Album yang terdiri atas 10 track ini, hadir setelah Mogwai merilis album sebelumnya, ”Hardcore Will Never Die, But You Will” pada 2011 silam. ”Heard About You Last Night” yang jadi track pembuka, diawali intro lagu dengan bebunyian yang sekilas terdengar seperti suara instrumen gamelan. Petikan gitar langsung disamber dengan layer-layer sound gitar yang menghadirkan atmosfer yang mistis. Lagu instrumental di track awal ini seolah menjadi pembuka yang pas untuk menyiapkan pendengarnya akan materi-materi lagu susulannya. Track ketiga ”Remurdered”, sekilas akan terdengar seperti scoring musik dalam film ”Tron” yang sangat futuristis. Sisipan distorsi gitarlah yang membuatnya Mogwai banget. Kembali, lagu yang nggak meng-

hadirkan track vokal. Sepertinya di album ini Mogwai tetep konsisten buat nggak terlalu nampilin vokal (sama seperti musik mereka di album-album terdahulunya), kemunculan vokal pun bukannya bernyanyi, namun lebih dalam wujud spoken-word. At least lagu di track ke-5 ”Repelish” dan beberapa track lainnya, track vokal berbentuk kata-kata yang diucapkan, ketimbang dinyanyikan, dan juga beberapa mengambil sampling dari ucapan-ucapan lain. ”Blues Hour” menjadi satu track langka di album ini yang menampilkan vokal yang dinanyikan. Satu lagu yang bernuansa murung namun dengan ambiens yang indah. Ah, susah untuk didsekripsiin deh, emang kudu kamu kupingin sendiri. Anyways, musiknya Mogwai emang bukan untuk kamu yang kupingnya udah terbiasa ngedengerin musik dengan vokal yang dominan. Juga bukan buat kamu yang kebiasa dengerin musik four-piece band konvensional. Musiknya menghadirkan nuansa-nuansa dan atmosfer tertentu di tiap lagunya, dijamin bakal mengaduk-ngaduk emosi kamu jika kamu udah resap ke dalam musiknya. ”Rave Tapes” adalah album yang unik dan seru, namun nggak konvensional. Coba aja kamu dengerin kalo kamu berani. Mungkin lewat album ini pun, kamu bisa kenalan dengan musik Mogwai lainnya dari album-album sebelumnya. ***

Aphrodita ”Cemprut” Wibowo

K

ALAU kamu dateng ke event Crafty Days 8 di Gedung Indonesia Menggugat, Bandungg pekan lalu, pasti nemuin berbagai karya tangan nan unik. Dari sekian banyak tenant (baca: pedagang, pemilik stan) yang hadir, Cemprut pun muncul dengan berbagai koleksinya yang nggak kalah menarik. Ada boneka plushie, dompet, syal, hingga tas. Sang pemilik, Aphrodita Wibowo bilang kalau nama Cemprut sengaja dipakai karena merupakan panggilan kesayangan dari ayahnya semasa kecil. “Aku ingin punya brand yang mewakili diriku. Biasanya kan orang memilih nama yang cantik, nah aku memilih Cemprut, nama kecilku. Filosofinya seperti anak kecil yang suka mengikuti kata hati, nggak mikir dua kali, ceria, gembira, dan warna warni. Itu yang ingin diungkapkan. Makanya kenapa aku nggak terima pesanan dan selalu bikin apa yang kusuka. Membuatkan untuk orang lain belum tentu sama dengan keinginan hati. Jadi kalau mau beli ya pilihlah apa yang sudah aku bikin,” paparnya. Uniknya nih, cewek berkacamatan ini menyebut sistem penjualan produk Cemprut dengan istilah adopsi. ”Aku membuatnya dari hati, sehingga merasa hasil jerih payahku ada di situ. Jadi serasa anak sendiri. Kalau dijual kan kesannya menjual anak sendiri. Ibaratnya kalian boleh adopsi, tapi mereka tetap anakku. Hahaha. Lebih ke ego sendiri untuk menyenangkan hati saja sih,” ucap Dita bersemangat. Untuk bisa bikin berbagai produknya, ternyata Dita nggak pernah belajar menjahit sebelumnya lho. Semuanya autodidak dan dibikin trial by error dengan mencoba berbagai bahan dan material dan membongkarnya lagi kalau salah. Ini dilakukan terus menerus hingga akhirnya ketemu komposisi yang pas. ”Oh ya, setiap taksidermi yang aku buat itu bentuknya memang sama, tapi punya kain yang berbeda.

Bahkan masing-masing pun nama sendiri jadi wujud. Ada proses kreatif yang terjadi beyang berbau Jawa Tengah kayak Sukriwo, Isberapa kali dan itu patut dihargai. Sekarang moyo, dll di mana nama-nama ini jarang dibanyak bertaburan pameran handmade, jadi pakai untuk anak zaman sekarang. Aku ingin akan semakin berkembang. Makin banyak rumelestarikan nama Jawa,” sambung Dita ang apresiasi, peluangnya pun semakin tersenyum. bagus. Sekalipun dikasih pattern yang sama, Memulai dengan modal Rp 75 ribu aja, kini setiap tangan akan menghasilkan karya nama Cemprut semakin membesar. Peberbeda. Nggak perlu takut, jalani saja. Orang masaran yang dilakukan dari online hingga lain akan bisa menilai kok mana karyaku, bazar bikin produk Cemprut yang kreatif punterserah mereka akan adopsi yang mana,” ya respon bagus. Bahkan konsumennya ada kata Dita. yang datang dari Papua. Pemesanan dari luar Kini nggak semua bazaar diikuti Cemprut negeri juga udah banyak berdatangan. Dita karena Dita mengaku harus memilih yang nambahin kalau produk handmade sendiri menurutnya enak dan mengasyikan. Menupunya peluang gede untuk bersaing di pasaran bareng barang pabrikan. Meskipun Aku ingin punya brand yang produk ini biasanya memang punya harga lebih mahal sih. diriku. Biasanya kan mewakili Tapi Dita sadar bahwa kini orang memilih nama yang cantik, orang-orang pun udah makin mengerti. nah aku memilih Cemprut, nama ”Produk handmade bukan sekadar buatan tangan, tapi kecilku. ada proses panjang dari ide hingga akhirnya bisa jadi menrutnya, bazaar bukanlah ajang mencari uang dan keuntungan, melainkan mini ekshibisi di mana semua orang dapat melihat karyakaryanya serta bisa berkumpul bersama teman sejiwa untuk bertukar pikiran. Karena jarang itulah, Dita selalu membuat tema dalam setiap keikutsertaannya dalam bazar tertentu, dari superhero hingga rock n roll. ”Ini untuk menantang diri sendiri dan supaya nggak bosan saja sih. Ikutan bazar itu nggak sekadar jualan, tapi juga fun,” ucap Dita. Gimana Belia? Cerita Cemprut ini, moga-moga bisa jadi inspirasi buat kamu yang punya minat menjadi craftypreneur, bikin wirausaha kerajinan. *** siswanti.hanifa@yahoo.co.id

syauqy_belia@yahoo.com

Tapak Tilas (De Terugkeer) Penulis Tebal Penerbit

: Eric Heuvel & Rud van der rol : 64 halaman : Pionir Books, 2012

K

ALAU belajar sejarah lewat komik, mungkin nggak akan kerasa boring ya? Hehe, kamu bisa coba lewat komik karya Eric Heuvel dan Rud van der Rol ini. Komik grafis ini mengambil latar belakang tahun 1930an-1950an, bercerita tentang Bas, orang Belanda totok, anak pemilik perkebunan teh antara Bogor (Buitenzorg) dan Bandung. Setelah Indonesia merdeka, Bas pun pulang kampung ke negerinya, dan kisah ini pun dimulai saat Bas menemukan surat dari Soerati, kekasihnya dulu. Bas memutuskan untuk melakukan perjalanan napak tilas masa lalunya ke Indonesia dengan harapan bisa jumpa dengan Soerati.

Bersama Maurena, keponakannya, ia pun berangkat ke negeri kita ini. Nah, kisah komik ini mengalir saat Bas menceritakan masa lalunya kepada Maurena. Seru juga mengikuti sejarah yang berbalut kisah pribadi Bas. Kamu bisa tau gimana orang-orang Belanda zaman dulu yakin banget kalau mereka akan bertahan di Hindia hingga 300 tahun lagi. Termasuk gimana paniknya mereka saat tentara Jepang mulai menguasai Indonesia. Gambar komiknya yang lumayan oke -sekilas mirip komik Tintin jadi salah satu daya tarik juga. Tapi versi belia sih, sejarah yang diungkap dalam komik inilah yang beneran bikin kamu pengen baca sampai tamat.***

aGenda Pekan Literasi Asia Afrika Sabtu-Selasa, 15-18 Februari 2014 Museum Konferensi Asia Afrika–Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika No. 65, Bandung Taman Bacaan, Pameran Buku, dan Bazar Buku Anggota IKAPI Waktu: Sabtu, 15 Februari 2014, pukul 8.00–16.00 Minggu, 16-18 Februari 2014, pukul 9.00–16.00 Lokasi: Galeri 1, 2, 3 *** Pagelaran Seni Wayang NAHAWAYANG

”Sacred Message of Bataguru” Music Director: Langen Dumadi, Dalang: Apep AS Hudaya, Sutradara: Dedi Warsana, Selasa, 18 Februari 2014

Cultural Performance : Rita Tila Orkestra Bumi Siliwangi UPI Paduan Suara Mahasiswa UPI Ensamble Gamelan Kyai Fatahillah Wayang Cyber Naha Dancer Seni Tari UPI Istiqomah Teater Fire Acrobat Tianlong Kungfu Tiket: Pre-sale. Pelajar: IDR 30.000, Reguler IDR 45.000, VIP : IDR 70.000 On The Spot. Pelajar: IDR 40.000, Reguler IDR 545.000, VIP : IDR 80.000 Contact Person: Adel : 08882118000

AKSI pengumpulan tanda tangan pengunjung Car Free Day (CFD) Dago dalam Gerakan Cinta Bahasa Indonesia yang diselenggarakan Komunitas Duta Bahasa Jawa Barat, Minggu (2/2). Dalam gerakan ini, pengunjung CFD digugah agar lebih mencintai Bahasa Indonesia dalam penggunaan sehari-hari.* DOK DUBAS JABAR

tisha_belia@yahoo.com

aGenda Sesi I : 14.00-selesai Sesi II :19.00-selesai Teater Tertutup Taman Budaya Dago Bandung (Dago Tea House)

PARA Juara Bandung English Speech Contest 2014 berfoto bersama sesaat setelah kegiatan final yang diikuti oleh pelajar SMA/SMK se-Bandung Raya. Event ini adalah praktek mata kuliah PR Event mahasiswa Program Studi Hubungan Masyarakat Politeknik LP3I Bandung, yang diadakan pada Rabu (29/01).* CECEP ROCHMAN

Selly : 087825796492 Febrina : 085624557050 Twitter: @NAHAWAYANG Facebook: Nahawayang ***

Bandung from Spaces to Places Peluncuran Buku Foto Karya Galih Sedayu Sabtu, 22 Februari 2014, pukul 6.00–9.00 Kampung Pulosari, Taman Hijau Warga (pinggir Sungai Cikapundung, bawah jalan layang Pasupati) Book launch Picture Book Show Film Screening Networking Nite Musikamera “An Accoustic Performace” Kris Takarbessy, Bahtera, Pidi Baiq Free Entry WordPress : fotografius.wordpress.com Twitter : @galihsedayu

“Whether you sniff it smoke it eat it or shove it up your ass the result is the same: addiction.” William S Burroughs

RAIHAN Ramadhan siswa kelas 9B SMPN 4 Bandung, mewakili Jawa Barat meraih peringkat ketiga dalam Writing Test tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh "Gobal Link" National English Olimpic Poltek Udayana Jimbaran Bali 25 Januari 2014. Sebanyak 81 peserta yang datang dari seluruh pelosok tanah air mengikuti dalam lomba Writing Test dan 15 peserta Story Telling, Sementara Zelda Zullymahaq dari kelas 9A mendapat peserta terfavorit.* PUZIANTO

SEKELOMPOK siswi kelas XII SMAN 2 Cianjur tengah membawakan tarian tradisional dalam acara PLANET SMANDA 2014 yang merupakan rangkaian acara praktik mata pelajaran seni bagi kelas XII yang dilaksanakan pada Kamis, (13/02/2014) di lapangan SMAN 2 Cianjur, Jalan Siliwangi No. 9 Cianjur.* Cecep Rochman


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.