Epaper belia 20 januari 2015

Page 1

19

SELASA (WAGE) 20 JANUARI 2015 29 RABIUL AWAL 1436 H MULUD 1948

LEMBARAN KHUSUS REMAJA ARCTICMONKEYSID.TUMBLR.COM

AYUSEPTA.BLOGSPOT.COM

EWIN-KUN24.BLOGSPOT.COM

Fanbase

) a y n s u r a (H OTTEST, Blackjack, VIP, Swinging Friends, Teman Tulus, Sarasvamily. Hemm nama-nama itu enggak asing banget ya. Coba, Belia tahu siapa mereka? Yep, bener banget! Nama-nama itu adalah sedikit dari sederetan nama fanbase artis dan band baik lokal maupun mancanegara. Hayo, siapa di antara Belia yang gabung dengan komunitas fanbase artis atau band? Hemm enggak afdol emang lamun ngaku fans berat tapi enggak gabung sama komunitas fansnya, soalnya di komunitas inilah para fans artis atau band saling sharing informasi. Bahkan, enggak sedikit fans ini menjadi kelompok massa yang kuat. Salah satunya fandom JKT48 yang kerap dikenal dengan sebutan Wota. Emang sebenernya ada manfaatnya enggak sih ikut fanbase? Apa cuman sekadar numpang eksis? Well, sebagai remaja, ada baiknya kamu tau dong aktivitas yang kamu ikutin. Jangan sampai cuman sekadar hore-hore doang hehe. Dari sisi band atau artis, fanbase sering kali berperan sebagai tolok ukur. Semakin kuat suatu fanbase, berarti semakin kuat pula karya-karya band tersebut memberikan pengaruh di masyarakat. Fanbase inilah yang juga menjadi ”andalan” band ketika meluncurkan suatu karya. Karena, biasanya anggota fanbase ini yang bakal support penuh dari mulai ngebeli semua CD dan merch sampai ngasih dukungan langsung. Hal ini tentu ngasih berbagai dampak positif buat para band supaya mereka bisa terus berkarya. Penting kan?

H

Sementara dari sisi komunitasnya sendiri, fanbase juga bisa ngasih banyak manfaat loh! Pertukaran informasi yang terjadi antaranggota bisa jadi inspirasi untuk menghasilkan karyakarya baru. Tau kan, biasanya fanbase suka bikin kegiatan diskusi atau sekadar ngobrol-ngobrol dengan tujuan membedah maksud atau pesan dari karya si band. Nah ide-ide itu bisa dipakai buat memperluas wawasan kamu. Kamu bisa mencoba ngeliat dari sudut pandang mereka tentang berbagai fenomena yang terjadi di sekitar bahkan di seluruh dunia. Jadi bisa sekalian belajar banyak. Coba tengok komunitas Arctic Monkeys Bandung. Bisa dibilang mereka salah satu komunitas yang aktif banget. Sering banget bikin acara tribute buat band idolanya itu. Anggotaanggotanya pun suka bikin band yang enggak cuman cover lagu, melainkan menciptakan karya baru dari referensireferensi yang didapat. Atau coba liat juga fandom yang sekarang lagi hype yaitu JKT48. Beberapa orang yang tergabung dalam fandom ini juga jadi belajar gitar, bikin video, atau malah menghasilkan karya seperti komik dan lukisan. Keren banget kan? Selain itu, gabung di komunitas fanbase juga bikin kamu dapet manfaat teman-teman baru berbagai latar belakang. Kedua, kamu pasti bakalan rajin nabung biar bisa berkegiatan dengan anggota komunitas dan pastinya biar bisa beli merchandise dan nonton konser sang idola. Dengan hobi yang sama, kamu juga bisa menyalurkan beban yang lagi dihadepin.

Nah, di edisi ini juga belia bakal ngasih kamu penjelasan tentang fenomena fanbase hasil ngobrol-ngobrol dengan Pak Yusar M Agma, sosiolog dari Universitas Padjadjaran. Check it out! Beberapa tahun terakhir, dunia dihebohkan dengan kemunculan boyband dan girlband terutama dari Korea Selatan. Alhasil, muncul pula para peggemar dari seluruh penjuru dunia hingga akhirnya membentuk fanbase yang memiliki sebutan berbeda-beda. Menurut Pak Yusar, fenomena remaja yang mengidolakan boyband/girlband telah terjadi setidaknya sejak akhir dekade 1980-an. Saat itu banyak muncul boyband dan girlband dari Amerika Serikat seperti New Kids On The Block, Boyz II Men, Color Me Badd, atau All 4 One. Ternyata, secara kajian sosiologi, menggemari dan mengidolakan artis, band, atau boyband dan girlband itu sangat wajar. Apalagi band, boyband, dan girlband itu termasuk dalam genre teen pop. Genre teen pop ini enggak disangkal emang merupakan musik komersial tersukses yang pernah ada dalam perkembangan industri musik dan pastinya konsumen dari genre ini adalah para remaja. Kata Pak Yusar, para remaja penggemar band, boyband, dan girlband dapat secara khusus menginterpretasi serta memaknai lirik-lirik dan gaya artis band, boyband, atau girlband serta mengonstruksikan dirinya sesuai dengan lirik-lirik dan gaya tersebut. Enggak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga mengonstruksikan bagaimana orang lain bersikap terhadap

dirinya. ”Musik, lirik, ataupun gerak yang tertampil oleh band, boyband, dan girlband, merepresentasikan konsep serta identitas diri bagi penggemarnya,” kata Pak Yusar. Pada tataraan tertentu terjadi pengultusan dari remaja penggemar band, boyband, dan girlband terhadap artis-artis itu sehingga sangat mungkin menuruti apa pun yang dikerjakan oleh para idolanya, termasuk stalking kehidupan pribadi para artis. Bagi artis, adanya fans tentu bisa meningkatkan popularitas dan juga pendapatan. Kata Pak Yusar, semakin terkenal si artis, semakin banyak pula keuntungan yang mereka dapatkan, tidak hanya dari penjualan album semata melainkan dari penjualan merchandise, tiket tour show yang mereka lakukan, dan dari perusahaan produk-produk yang mensponsori mereka. Eits, tapi ada masukan nih dari Pak Yusar buat kamu yang gabung di komunitas fanbase. Sebagai generasi penerus, kamu kudu lebih kritis dan pandai memilah prioritas mana yang harus didahulukan. Ada saatnya kamu menjadi fans artis, band, boyband, dan girlband, tetapi dalam porsi waktu yang lebih besar kamu harus menjadi produsen budaya dan menciptakan prestasi dari diri yang autentik dan orisinal. Prestasi ini tentu saja bukan hanya bagi diri sendiri tetapi bagi kebermanfaatan masyarakat yang lebih luas. *** dwilukita@gmail.com rani_mulyati@yahoo.co.id KEKE

WE ALL HAVE IDOLS. PLAY LIKE ANYONE YOU CARE ABOUT BUT TRY TO BE YOURSELF WHILE YOU'RE DOING SO.

Tentang Orang Kidal

M

ANUSIA memiliki bagian tubuh, salah satunya adalah tangan. Kebanyakan orang beraktivitas menggunakan tangan kanan sebagai kekuatannya. Ada juga orang yang memiliki kekuatan pada tangan kiri. Khusus yang terakhir, biasa kita sebut dengan istilah kidal. Tahukah kalian? Kidal sebenarnya bukan cacat. Bagi orang kidal, kekuatan tangan kirinya tidak kalah kuat dengan kekuatan tangan kanan. Tidak hanya dalam kekuatan, orang kidal juga cenderung memiliki keistimewaan dalam hal berkreativitas dan seni dibandingkan dengan orang-orang yang bukan kidal. Hingga saat ini, kidal belum dapat diketahui penyebabnya. Ada yang beranggapan bahwa itu merupakan faktor biologis ataupun faktor lingkungan. Meskipun demikian, sebagai makhluk ciptaan Tuhan, tentunya orang kidal harus tetap bersyukur dan saling menghormati baik kepada yang kidal ataupun tidak. Bagi para orangtua yang menemukan anaknya lebih banyak beraktivitas menggunakan tangan kirinya, jangan memaksanya untuk menggunakan tangan kanan. Hal tersebut dapat mengganggu perkembangan otak dan kepribadiannya. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari buku Orang Kidal Memang Istimewa karangan Gamal Komandoko, orang kidal ada yang cenderung menggunakan otak kanan untuk berpikir. Orang-orang yang dominan menggunakan otak kanannya lebih cenderung pada kreatif, konseptual, inovasi, gagasan, gambar, warna, musik, irama, melodi, dan bermimpi. Sementara orang yang dominan menggunakan otak kirinya cenderung pada matematika, bahasa, membaca, menulis, logika, urutan, sistematis, dan analitis. Di dunia ini, cukup banyak orang kidal yang terkenal dari berbagai bidang. Beberapa di antaranya yakni pada bidang seni lukis ada Pablo Picasso dan Leonardo da Vinci; pada bidang seni peran ada Charlie Chaplin; pada bidang sepak bola ada Lionel Messi. Sementara itu, pada bidang sosial dan politik ada Mahatma Gandhi dan Barrack Obama. Kidal sebenarnya baik, tetapi kita harus tetap menjaga adat dan kesopanan yang ada di negeri kita. Kesopanan tersebut misalnya menggunakan tangan kanan seperti saat makan dan memberi pada orang lain. Tentu kita pernah mendengar perkataan, ”Jangan pakai tangan kiri, enggak sopan!”. Perkataan tersebut merupakan salah satu contoh adat dan kesopanan di negeri kita. Selama itu sudah berasal sejak dari lahir, tidak ada salahnya jika orang beraktivitas dengan tangan kirinya. Jangan sampai kita beranggapan bahwa kidal adalah cacat dan sesuatu yang harus diluruskan. Apalagi kalau kita menjauhi orang yang kidal.***

- BB King

Kamu gabung di komunitas fans enggak? Kenapa? Lia Juliyanti, Kelas XI Mia 4 SMA Negeri 18 Garut AKU enggak gabung sama komunitas fans. Kalau aku hanya sebatas menyukai dan menggemari seleb. Tapi aku enggak terlalu kepo sampe kegilaan juga, jadi enggak tertarik masuk komunitas.

Adinda Tasya Aqila, kelas X MIA 6 SMAN 12 Bandung ENGGAK gabung komunitas kok, sekadar suka sharing bareng aja yang sama-sama suka. Soalnya enggak terlalu addict juga sih, gak ampe ke dalem kpop banget. Biasanya kan kalau komunitas gitu suka tau banget kpop ampe biodatanya pun tau, schedule artisnya juga, apa pun lah yang lagi trend tau. Kalo aku jarang ngikutin dan agak males juga.

Afralia, SMAN 7 Bandung Aku enggak ikut komunitas fans karena aku juga memang enggak terlalu tertarik buat gabunggabung di komunitas fans gitu.*** rani_mulyati@yahoo.co.id

Difla Nagib, Kelas VIIC Al Ghazali SMP Islam Dian Didaktika Depok

21> MusicTerritory: 20> Skul: SMA Negeri 10 Garut

Kelas Mocca: Buah Karya Para Swinging Friends

Catatan Perjalanan Echolight ke Singapura

21> Aksi: Aresta 10

P

ARA penggemar Mocca yang menamai diri mereka Swinging Friends bisa jadi merupakan salah satu fans club yang paling produktif. Lio Kemit, KM-nya Kelas Mocca, cerita sama kru belia bahwa Swinging Friends sendiri sebenarnya udah ada dari tahun 2007. Nah, di 2009 sempat ada gagasan buat bikin Kelas Mocca sebagai ajang ngejam barudak Swinging Friends. Sayangnya, waktu itu Kelas Mocca agak terbengkalai. ”Kelas Mocca mulai lagi pada Juli 2014 dan untungnya anak-anak yang join sekarang lebih committed,” tutur Lio. Terus kok gagasan lama bisa tercetus kembali dan malah makin serius ya? Well, Lio bilang sih, Kelas Mocca yang kembali diaktifkan di pertengahan 2014 itu bermula dari ide supaya para Swinging Friends bisa tetap ngumpul dan berkegiatan bareng walaupun Mocca lagi vakum. Ide tersebut datang dari Agung Kurniawan selaku Presiden Swinging Friends. Singkat cerita, setelah ide tersebut disetujui ramerame, Kelas Mocca resmi digelar kembali di Taman Musik Bandung pada 19 Juli 2014. ”Waktu itu yang hadir sekitar 30 orang, termasuk Pak Guru Indra Kusumah dari Bandung Inikami Orchestra (BIO) sebagai pengajar,” tutur Lio. Anyways, enggak ada syarat khusus loh buat join Kelas Mocca ini. Kata Lio, yang penting tertarik dan mau ikut ngumpul aja sambil main musik. Eh, tapi enggak semua barudak Kelas

21> Aksi:

Offline Casting ”40 Days in Europe”

21>Gaya Gaya Titik Totol

Mocca ini main musik sih sebenernya. Ada juga yang suka bikin lagu atau bahkan sekadar suka ikut kumpul dan bantuin hal-hal teknis kalau mau manggung. Oh ya, ngomongin soal manggung, Kelas Mocca udah mengantongi pengalaman manggung yang lumayan banyak loh! Penampilan perdana mereka di Loubelle Shop waktu Mocca launching piringan kuning ternyata memukau banyak pihak. Alhasil, kesempatan Kelas Mocca buat tampil lebih banyak terbuka lebar. Mereka pun pernah manggung di acaranya Komunitas Fashion Bandung, ngiringin Arina sang vokalis Mocca tampil di salah satu mall bawain lagu ”Do What You Wanna Do” di Home Concertnya Mocca beberapa waktu lalu, dan beberapa lainnya. Ah, Kelas Mocca juga sempat bikin gelaran sendiri buat memperingati ulang tahun Mocca. Ketika ditanya tentang harapan dan rencara Kelas Mocca di waktu yang akan datang, Lio menjawab panjang lebar. ”Kami pengen ngadain Kelas Mocca reguler lagi, soalnya selama ini kami lebih banyak ngumpulnya informal. Ada tawaran juga buat bikin videoklip. Terus mudah-mudahan ada kesempatan buat bikin album yang isinya cover lagu Mocca karya anak-anak Kelas Mocca,” ucap Lio. Wah, semoga tercapai dan makin eksis ya Kelas Mocca!*** hanifauziaramadhani@gmail.com

22> Chat: Hinhin ”Akew” Agung Daryana


20

SELASA (WAGE) 20 JANUARI 2015 29 RABIUL AWAL 1436 H MULUD 1948 FOTO: HANI

Ketiduran

HALO sobat Belia! Yuk jepret foto yang lucu atau bikin gambar yang keren untuk Snap! Shout! Di rubrik ini, kamu bisa kirim e-mail berisi foto dan caption singkat sesuai dengan tema yang belia tentuin. Nggak semua foto dimuat, dan hanya ada satu pemotret beruntung yang dapet hadiah! Buat yang belia pilih sebagai pemenang; kirimkan copy/scan kartu identitas serta nomer rekening bank untuk administrasi transfer honorarium ya!

Aziza Dianti

SMA Negeri 10 Garut

ng pemena

Timmy Gunawan, SMPK 5 BPK PENABUR

Bekali Siswa Menjadi Insan Mandiri K

ALI ini kru belia berkesempatan menyambangi satu skul yang berada di Kota Garut. Yep, SMA Negeri 10 Garut. Meskipun lokasinya lumayan jauh dari pusat kota, tepatnya di Kecamatan Leuwigoong, pemandangan menuju sekolah ini asyik banget. Kamu bisa melihat hamparan sawah dengan background gunung dan bukit-bukit hijau. Seperti lokasinya yang jauh, sekolah ini awalnya merupakan kelas jauh dari SMA Leles yang berdiri tahun 1987. Nah, pas tahun 1989 keluarlah izin definitif dari pemerintah sehingga kelas jauh ini resmi menjadi SMA Negeri Leuwigoong. Dalam perjalanannya, SMA Negeri Leuwigoong ini berganti nama menjadi SMA Negeri 10 Garut karena merupakan sekolah dengan urutan berdiri ke sepuluh di Garut. Selama dua tahun berdiri, SMA 10 Garut ini masih menginduk ke SMA Negeri Leles karena belum punya bangunan. Bahkan pihak sekolah musti minjem bangunan SD yang ada di Leuwigoong. Para siswa juga terpaksa belajar lesehan dengan beralaskan tikar

dan koran. Setelah melewati proses yang panjang, akhirnya SMA Negeri 10 Garut bisa mendapatkan lokasi untuk mendirikan bangunan. Kata Pak Gunawan, Wakasek Kurikulum SMA 10 Garut, keberhasilan sekolah ini menjadi sekolah mandiri dan terpisah dari SMA Leles tidak lepas dari peran masyarakat yang menyambut baik sekolah ini. Bahkan tiga bangunan sekolah yang pertama kali didirikan merupakan hasil swadaya masyarakat. Saat ini bangunan SMA Negeri 10 Garut sudah berkembang, dari yang awalnya hanya ada tiga ruangan, kini sudah punya 28 ruang kelas. By the way, sekolah ini punya prinsip ingin menjadikan lulusannya kreatif dan mandiri sehingga siap menghadapi persaingan secara global. Maka dari itu, meskipun sekolah ini berada di ”daerah, pembelajaran mengenai teknologi informasi (TI) kerap di-

galakkan. Bahkan beberapa guru di SMA Negeri 10 Garut mulai memanfaatkan kelas maya sebagai sarana tambahan belajar, sehingga barudak SMA Negeri 10 Garut bisa belajar di mana aja dan kapan aja. Pak Gunawan bilang kalau SMA Negeri 10 Garut ini punya kekuatan unik, lho. Waw apaan ya? Ternyata pihak sekolah memberikan program life skill kepada para siswa melalui program Unit Produksi dan Jasa alias UPJ. Barudak SMA Negeri 10 Garut diberi bekal keterampilan baik yang berkaitan dengan seni musik, seni rupa, dan seni kriya. Bahkan ada salah satu siswa yang berhasil menjuarai perlombaan seni kriya tingkat provinsi lho. Program life skill ini diberikan kepada siswa karena pihak sekolah melihat banyaknya lulusan yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Sehingga, life skill bisa menjadi wadah pembekalan bagi siswa untuk siap menghadapi dunia kerja. ”Pada

akhirnya banyak alumni yang bikin usaha sendiri, dan beberapa di antaranya memasarkan produk ke sekolah ini. Keterampilan itu diajarin di sekolah,” begitu kata Pak Gunawan. Kalau ngomongin prestasi SMA Negeri 10 Garut mah gak usah ditanya. Seabrek trofi yang berbaris di lemari udah jadi jawaban. Prestasi itu diraih hampir semua bidang, baik olah raga, akademis, kesenian, bahkan bidang keagamaan.***

UPJ Jadi Wadah Kreativitas Siswa

seluruh siswa dari kelas sepuluh sampai kelas XII,” begitu kata Pak Gin-Gin. Nah, marawis yang sudah ada sejak 2009 jadi salah satu daya tarik bagi siswa SMA Negeri 10 Garut buat gabung di Rohis. Marawis ini merupakan salah satu cara untuk syiar agama. By the way, syiar agama melalui kesenian ini udah ada dari masa penyebaran Islam oleh para wali. Contohnya Sunan Bonang yang menggunakan alat musik bonang. That’s why barudak Rohis SMA Negeri 10 Garut memilih marawis sebagai media dakwah. Oh iya, marawis SMA Negeri 10 Garut ini kerap tampil di acara-acara yang diselenggarakan di Garut, bahkan marawis ini sempat menyabet juara harapan lomba marawis di tingkat Kabupaten Garut.***

DI saat siswa lain lagi pada jajan atau nongkrong, barudak anggota UPJ alias Unit Produk dan Jasa SMA Negeri 10 Garut lagi pada serius ngerajut. Ngerajut emang identik sama cewek-cewek, tapi di UPJ ini barudak cowok juga bisa belajar ngerajut loh. UPJ ini merupakan salah satu ekskul dan mata pelajaran prakarya di SMA Negeri 10 Garut. Tujuan dari UPJ ini untuk membentuk siswa menjadi kreatif dan mandiri. Selain membuat kerajinan berupa tas, gantungan kunci, dan tempat handphone, UPJ juga pernah bikin bahan pembelajaran seperti kertas daur ulang yang dimanfaatkan oleh para guru. Widi Asti Nurjanah, ketua UPJ, bilang kalo di UPJ barudak bisa sharing dan membuat karya yang bermanfaat. Sayangnya, produk UPJ ini belum dipasarkan ke luar sekolah.***

Trio Berprestasi Plus Solo Eksis BARUDAK SMA Negeri 10 Garut emang asyik-asyik dan selalu antusias saat kru belia ajak ngobrol. Dari sederetan nama yang disebutin pihak sekolah akhirnya belia pilih tiga orang berprestasi dan satu orang paling eksis. Siapakah mereka? Mangga disimak! Pertama ada Ardi Fajar Slamet, Ketua OSIS yang punya hobi main basket ini, selalu percaya sama kemampuan dirinya. Makanya selain berprestasi di bidang akademik, cowok berpostur tinggi ini juga berprestasi di jalur nonakademik. Ardi punya segudang program buat memajukan OSIS SMA Negeri 10 Garut. Well, semoga programnya berjalan lancar ya. Kedua, ada cewek berjilbab bernama Ismi Ramadhanti. Ismi yang duduk di kelas XI ini lagi sibuk mempersiapkan diri menghadapi olimpiade Biologi di

tingkat Kabupaten Garut. Prestasi Ismi emang banyak banget, selain sebagai juara umum di SMA Negeri 10 Garut, Ismi juga peraih juara harapan satu Qiro’at di tingkat Provinsi Jawa Barat. Terakhir, ada Lutfi Abdurahman. Cowok pemalu yang lagi mempersiapkan diri menghadapi ujian nasional ini baru aja meraih juara ke dua dalam Olimpiade PAI se-Kabupaten Garut. Enggak hanya itu, Lutfi yang bercita-cita menjadi ilmuwan dan dosen ini juga masuk ”sepuluh besar” dalam Olimpiade Sains di tingkat Kabupaten Garut. Wah, keren ya. Terakhir ada Yayu Srirahayu, cewek tomboy ini peraih juara siswa teraktif, terheboh, dan teralay se-Kabupaten Garut. Hahaha ada-ada aja ya. Eits ternyata Yayu ini mantan Ketua OSIS SMA Negeri 10 Garut lho. Yayu juga bercita-cita menjadi tentara. Kalau ngobrol sama Yayu dijamin ngakak terus.***

WM Fahrezi SMPN 30 Bandung

rani_mulyati@yahoo.co.id

Dewi Intan Kencana

Sekolah ini punya prinsip ingin menjadikan lulusannya kreatif dan mandiri.

Bentuk Karakter Siswa di Rohis BARUDAK di SMA Negeri 10 Garut emang agamis, makanya ekskul Rohis jadi salah satu ekskul favorit. Pas kru belia mampir ke musala, barudak Rohis lagi pada serius baca Alquran dan sebagian lainnya pada latihan marawis. Menurut Pak Gin-Gin Ginanjar, Pembina Rohis SMA Negeri 10 Garut, ekskul ini sangat menunjang Kurikulum 2013, sebab kegiatan Rohis berkaitan dengan pembentukan karakter, apalagi pengkajian Alquran. Siswa bisa menyalurkan karakter, sifat, dan ahlak. Kata Pak Gin-Gin, sebelum terjun ke masyarakat para siswa kudu dibentuk dulu ahlaknya sejak dini. ”Rohis ini menunjang semua proses belajar-mengajar di SMA Negeri 10 Garut. Makanya setiap dua minggu sekali diadakan pengajian rutin dengan peserta

Ahmad Musta'id MA Nahdlatul Muslimin Kudus

Tema Minggu Depan:

Syifa Tirana A SMPN 28 Bandung

Dimarahin

K

AMU bisa tanya apa aja seputar permasalahan remaja yang nantinya akan dijawab oleh belia. Soal pelajaran di sekolah, pacaran, musik, menulis, nge-band, wirausaha, masalah sama teman dan ortu, atau pertanyaan apapun, kami siap bantu! Silakan pilih aja pengen nanya sama siapa, kirim ke alamat email belia@pikiran-rakyat.com dengan subject Tanya Aja. Kalau nggak pengen nama kamu ditulis saat pertanyaanmu dimuat di belia, jangan lupa tulis di emailnya, ya! Pertanyaan paling oke bakal dapet tiket nonton Blitzmegaplex untuk dua orang. Hadiah bisa kamu ambil di Marcomm PR Jalan Asia Afrika No. 77 Bandung.

Pak Iwan Darmawan

Belajar Memberi Ilmu, bukan Memberi Nilai PAK Iwan adalah guru favorit pilihan barudak SMA Negeri 10 Garut. Selain mengajar pelajaran fisika, Pak Iwan juga menjabat sebagai Pembina OSIS. Nggak heran kalo beliau sangat dekat dengan siswa di SMA Negeri 10 Garut. Beliau punya prinsip dalam mengajar itu bukan memberi nilai melainkan memberi ilmu. Dalam belajar di kelas pun Pak Iwan menuntut siswa buat belajar santai tapi serius, alhasil kelas selalu rame dan heboh. ”Setiap hari saya terlibat dengan siswa baik di kelas maupun di luar jam pelajaran, makanya tahu karakter anak-anak. Saya jadi tahu cara menghadapi anak yang pintar, pendiam, dan anak-anak yang heboh. Yang penting bagi saya target belajar hari ini bisa tercapai dan anak-anak suka,” gitu kata Pak Iwan. Pak Iwan yang udah jadi guru selama 14 tahun punya banyak cerita baik suka mapun duka. Dulu Pak Iwan harus berangkat ke sekolah pukul 5.30, soalnya jarak dari rumah dia yang berada di Garut kota ke Leuwigoong itu sekitar 20 kilometer. Tapi sekarang lebih mudah soalnya udah banyak kendaraan yang lalu lalang. Buat Pak Iwan jarak itu enggak jadi halangan. Karena bagi dia menjadi guru adalah kewajiban. ***

TEH Risa, mau tanya, gimana caranya supaya kita dapat menyalurkan emosi dan perasaan kita saat menulis? Karena sering kali tulisan yang saya buat saya rasa kurang ”hidup”. Terima kasih. Angelina Marlina F/IXF/3/SMPK 5 BPK Penabur Bandung

Risa Saraswati menjawab, DEAR Angelina, menulis memang bukanlah hal mudah yang bisa dipaksakan. Beberapa kali saya juga merasa stuck saat menulis. Saran saya, jika memang stuck jangan dipaksakan untuk terus menulis. Tulisan yang dipaksakan saat dibuatnya biasanya terbaca hambar dan kurang hidup. Menulislah saat keinginan itu datang, pada suasana yang tepat, mood yang bagus. Biasanya, tulisan akan terasa lebih hidup dan bermakna.

Otong Koil menjawab, KITA harus selalu merasa sebagai yang paling keren, sehingga kamu harus menghindar dari lingkungan weceu yang cantek-cantek. Usahain selalu berada di lingkungan yang isinya terdiri atas kumpulan orang-orang yang tampang dan dandanannya cenderung kampungan dan fashionably norak ato yang tipetipe kormod. Perhatikan juga dandanan kamu udah spekta ato beloman. Pake lipstik yang tipis aja warna pastel, hindari sulam alis tebal yang membuat weceuweceu jaman sekarang mirip mak lampir. Tapipak pada dasarnya sih, kalo mobilmu Mercedes dan nyetir olangan, santai ajah percaya diri akan tumbuh sendiri, naturali speaking. #kamezenggrez

Dapet Tiket Nonton Blitz! MENURUT kakak, tindakan apa aja yang harus dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan diri remaja? Soalnya aku masih suka ga percaya diri kalau ada di lingkungan baru. Audia Nathania, IX E/02 SMPK 5 BPK PENABUR Bandung

Pertanyaan Kamu Bakal Dijawab oleh: Risa Saraswati - Vokalis Sarasvati ini selain aktif bermusik, juga rajin menulis buku. Tanya dia apa aja! Khususnya seputar musik dan menulis!

Marin Ramdhani - Owner FFWD Records dan LouBelle Shop. Ngerti banget soal management band, label rekaman, dan entrepreneurship!

Otong Koil - Vokalis Koil ini juga seorang kolektor mainan, gitar, dan plat vinyl. Tanya dia soal apa aja! Jangan kaget kalo jawabannya seru ya! :)

Om Syau - Dosen di Fikom Unpad yang juga pemerhati media, demen baca, dan bikin komik. Kalo mau ngobrol soal guru dan sekolah, mungkin doi boleh kamu curhatin. Eh nanya-nanya soal film, CD, dan komik juga boleh loh!

Teh Tisha - Kru belia, penikmat kuliner, dan pemerhati fashion. Sering banget jadi juri lomba-lomba kreativitas siswa. Jago banget nulis! Ssst... Buat cewek-cewek, Teh Tisha boleh banget dicurhatin apa aja!


21

SELASA (WAGE) 20 JANUARI 2015 29 RABIUL AWAL 1436 H MULUD 1948 FOTO:HANI

FOTO:DOK.

Aresta 10

Meneladani Semangat Juang Pemuda Palestina

U

Offline Casting ”40 Days in Europe”

Menuju Layar Lebar! A

dwilukita@gmail.com

Catatan Perjalanan Echolight ke Singapura

M

Lomba nasyid Juara I Juara II Juara III Juara Favorit

: El Zukhruf SMAIT Al Multazam, : Bonjour SMAIT Yapidh, : Sakura Acapella SMKN 3 Kuningan, : V.O.R SMAIT Insantama.

Lomba short movie Juara I Juara II Juara III Juara Favorit

: SMKN 3 Kuningan, : SMKN 1 Lemahsugih, :SMAIT Al Multazam, : SMK Peternakan Juara Subang.

Lomba kaligrafi Juara I Juara II Juara III

: Nurul Faqih MA Al Mu’minien, : Pupu Pujaswara SMAN 1 Kadipaten, : Nurfitriyah SMKN 1 Jamblang.

Lomba debat bahasa Indonesia Juara I : dari SMAN 3 Kuningan, Juara II : dari SMA 1 Kawali Ciamis, Best Speaker : Adi Nurul Hadi SMA 1 Kawali. Lomba fotografi Juara I Juara II Juara III

: Afiz Rafsanzani SMK Peternakan Juara Subang, : Aliya NP Nurul Fikri, : Djati Farhan SMA ITUS.

meninjau lokasi dan mendapatkan arahan dari panitia, personel diantar menuju hostel yang berada tidak jauh dari venue dan beristirahat sejenak. Tepat jam lima sore, check sound dilangsungkan dan Echolight langsung bersiap untuk tampil menjadi band pembuka di acara tersebut. Dengan harga tiket masuk 25 dolar Singapura, sebelum acara dimulai sudah banyak pengunjung yang menunggu di pelataran Aliwal Arts Centre ini. Dan benar saja, saat acara dimulai pengunjung mulai memasuki dan memenuhi ruangan. Echolight pun mulai tampil menyuguhkan delapan lagu dengan setlist: ”Traffic Thriller”, ”M.A.D”, ”Lethal Impression”, ”You Look Awkward”, ”Glare of Glowing City”, ”Dense (Live Version)”, ”Arcade”, dan ”Black Stolen Boxes”. Apresiasi pengunjung yang datang sangat baik. Setelah turun panggung, beberapa pengunjung menghampiri personel untuk foto bersama dan menandatangani album Echolight, ”Gianni Porto”, yang mereka beli di venue. Para personel bergabung dengan audiens dan banyak bercakap-cakap dengan para pengunjung yang mengapresiasi musik Echolight sambil menikmati penampilan band selanjutnya, Paint the Sky Red (Singapura) dan Deepset (Malaysia). Apresiasi ditunjukkan para pengunjung dengan membeli CD Echolight. Dari 26 CD yang dibawa, hanya tersisa satu saja. Senang rasanya mengetahui bahwa musik Echolight bisa diterima oleh publik Singapura. Pengalaman yang sangat berharga dapat tampil di Singapura, bertemu dan berteman dengan banyak orang di sana. Semoga band-band Bandung lain juga bisa menyusul untuk perform di sana. ***

Lomba dai cilik Juara I Juara II Juara III Juara harapan I Juara harapan II Juara harapan III

: M Hanif W SDIT Al Farabi, : Rangga Dwi Prasetyo SDN 4 Kelangenan, : Najwa Halisa Farah Suha SDN Paminggir 4, : Nabila Putri DTA Riyadhul Ulum, : Mumu Awaluddin MI PUI Sadawangi, : Nihar Syamilatul.

Lomba MHQ-SD Juara I Juara II Juara III

: Najwa Syahida SDIT Al Falah Cirebon, : M Nabil Haqqi M, : M Ghufron Abdul Bari MD Azzakiyatus Shaliha.

Lomba khitobah Juara I Juara II Juara III

: Azmi Subhan R MA Daarul Arqom, : M Faza Zamzam MA Al-Mu’minin, : Najhah MA Al-Mu’minin.

Lomba MHQ SMP Juara I Juara II Juara III

: M Surya SMPIT Al Multazam, : Fauzan Karim Najib Bashri SMPIT Al Multazam, : Abidah Karimah SMPIT Binaul Ummah.

Warkov Partisan Party 2

Gig yang Bikin Ngesang B

ANDUNG emang selalu menjadi tempat berkumpul dan lahirnya pegiat musik dari beragam genre. Hardcore jadi salah satu genre yang banyak digemari barudak Bandung, dan mungkin aja kamu salah satu penggemarnya. Pada Jumat (16/1/2015) malam, bertempat di Sedona Lounge, Jalan Pungkur No. 40 Bandung, ada gig hardcore yang keren abis nih! Namanya Warkov Partisan Party 2. Acara yang digagas oleh Warkov Partisan Club ini menampilkan band-band hardcore lokal dan mancanegara, di antaranya ada Eyes of War, Strikefirst, Samestreet, Step Ahead, Standfree, Outright, dan band pamungkas dari Kuala Lumpur yaitu Kids On The Move. Acara yang digelar pukul 19.00 ini disesaki banyak banget penggila musik hardcore. Saking padetnya venue sampe-sampe sebagian pengunjung nggak bisa masuk dan kudu giliran alias ngantri. Namanya juga hardcore, kamu pasti tahu gimana serunya sajian musik cadas nan energik, dan nggak afdol kalo nonton enggak jingkrak-jingkrak. So, pastinya banjir kesang! Menurut Ferin M Fajar, pihak penyelenggara, gig ini diadakan sehubungan dengan agenda Kids On The Move yang lagi tour ke beberapa negara di Asia Tenggara, salah satunya Indonesia. Sebelum konser di Jakarta, Kids On The Move pengen banget manggung di

FOTO: DWI LUKITA

Bandung karena melihat apresiasi barudak Bandung terhadap musik hardcore yang luar biasa. Terlebih sebelumnya beberapa band yang gabung di Warkov sempet manggung di Malaysia. Mengusung konsep comedy, gigs ini emang sengaja dibuat santai, agar semuanya semua menikmati sajian yang diberikan. ”Persiapannya cuman dua minggu, makanya acara ini terkesan dadakan banget,” ujar Ferin. FYI, Warkov partisan Party 2 ini adalah gelaran kedua Warkov Partisan Club yang punya visi untuk jadi wadah apresiasi dan kreasi band-band hardcore Bandung. Partisan Club yang dibentuk tahun 2008 ini emang identik banget sama hardcore. Rencananya Warkov Partisan Party bakalan diadakan rutin setiap tahun. Psst, ada bocoran dari Ferin, katanya selain gig ini bakalan ada event lain dengan venue yang lebih oke dan konsep yang nggak kalah bikin ngesang. Are you ready to rock?*** rani_mulyati@yahoo.co.id

Diambil dari Jurnal Echolight, ditulis ulang oleh syauqy_belia@yahoo.com FOTO: PINTEREST

ENGEJUTKAN memang jika mengetahui kiprah band-band lokal yang ternyata musiknya sangat diapresiasi di negara tetangga. Salah satunya adalah band post-rock asal Bandung, Echolight, yang berkesempatan main di salah satu gig di Singapura, awal Januari ini. Band yang terdiri atas Fariz Halim, Gega Dermawan, Dito Setiasa, dan Fendy Gustya Suwardana ini berkesempatan menyajikan musik mereka di hadapan audiens penikmat musik independen di Singapura dalam gelaran launching ”Offkey”. Berawal dari pertemanan Echolight dengan Azman, seorang teman di Singapura yang juga merupakan personel band post-rock Singapura, Paint the Sky Red, Echolight mendapat tawaran untuk tampil dalam rangka launching webzine bernama ”Offkey”. Tanpa pikir panjang, Echolight menyanggupi tawaran tersebut. Untuk gig dari scene independent, acara ini dipersiapkan secara matang dan profesional. Liaison officer yang ditugaskan sangat informatif, menyiapkan detail apa saja yang dibutuhkan untuk bisa tampil di sana dari segi teknis juga nonteknis. kepanitiaan sangat membantu untuk mempersiapkan segalanya secara terperinci. Echolight sendiri juga harus mempersiapkan banyak hal, termasuk mencari additional di posisi drum. Maklum, Fendy Gustya, drummer mereka, berhalangan untuk tampil karena pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan. Echolight pun merekrut Surya Nugraha, drummer band asal Bandung, Capitale. Cepat beradaptasi dalam waktu dua bulan, Echolight berangkat ke Singapura di pagi hari dari Bandung tanggal 3 Januari 2015. Sesampai di Singapura, Echolight dijemput oleh liaison officer dan langsung menuju lokasi acara untuk menyimpan peralatan serta produk yang akan dijual di booth yang disediakan oleh pihak panitia. Setelah

Daftar Pemenang Lomba

Lomba story telling Juara I : Ratu Ishell Nurazara SMP ITUS, Juara II : Fatimah Zahro SMPIT Al Multazam, Juara III : Siska Lorenza SMPN 2 Sindangagung.

FOTO: HAFIDZ OMAR

DA yang udah baca 40 Days in Europe? Buku karya Maulana M Syuhada ini kabarnya bakal diangkat ke layar lebar loh! Adalah studio kreatif asal Bandung, Sembilan Matahari, yang bakal jadi ”algojonya”. Serunya, mereka ngadain open casting buat ngajak masyarakat Indonesia turut serta. Setelah berhasil menjaring sekitar 250 calon peserta secara online, diadakanlah offline casting tanggal 17 Januari kemarin. Penasaran kan gimana acaranya? Bertempat di Taman Film Bandung, kegiatan offline casting ini berbarengan dengan republish buku 40 Days in Europe. Di ruang publik tersebut kita diajak untuk menikmati langsung tahapan produksi suatu film. Menarik banget nontonin teman-teman kita unjuk kebolehan berakting. Ada yang berperan sebagai Mayang si cantik nan pintar, Ucup si pencair suasana, atau Ligar si tokoh utama yang berani dan percaya diri. Lewat serangkaian kurasi, muncullah nama-nama 20 besar yang kemudian harus bersaing di ”panggung” Taman Film. Sesuai dengan bukunya, film ”40 Days in Europe” juga bercerita tentang kisah nyata sekelompok grup angklung sekolah yang menjalani konser 40 hari di Eropa. ”Film ini merupakan salah satu upaya kami untuk melestarikan angklung dan mempromosikannya baik di dalam maupun luar negeri,” kata Maulana. ”Diharapkan film ini mampu menginsipirasi generasi muda serta memberikan energi positif dan optimisme

kepada masyarakat Indonesia,” tutur beliau. Film ini merupakan karya kedua Sembilan Matahari di layar lebar setelah ”Cin(T)a” tahun 2009 lalu. ”Dengan film ’40 Days in Europe’, kami berharap ia mampu menjadi milestone penggunaan teknologi visual effect dalam perfilman Indonesia karena meskipun sebagian besar setting film ini berada di koa-kota Eropa, 70%-80% pengambilan gambar dilakukan di Bandung,” ujar Sony Budi Sasono, sang sutradara sekaligus produser. Rencananya, film ini akan berkolaborasi dengan BCCF (Bandung Creative City Forum) dan menjadi salah satu official event di Helarfest 2015. Selain book republishing dan offline casting, acara hari itu juga diramaikan oleh talkshow, pertunjukan musik angklung, dan ditutup dengan penampian dari Munthe sebagai pengisi soundtrack. Sore hari di bawah jembatan layang Pasupati itu jadi ciamik deh. belia doakan aja semoga proses castingnya lancar dan filmnya pun sukses. Kapan lagi memajukan budaya angklung lewat film?***

NTUK kesepuluh kalinya Organisasi Santri Husnul Khotimah (OSHK) menggelar Ajang Remaja Berprestasi (Aresta). Pembukaan Aresta digelar meriah di Lapangan Basket Putra, Jumat (9/1/2015). Acara dibuka dengan menampilkan marawis serta tarian Aceh dari para santri. Ahmad Saiful Haq selaku ketua panitia menyampaikan bahwa Aresta bertujuan untuk mempererat persaudaraan serta sebagai wadah ekspresi bagi para pelajar. Pada Aresta kali ini panitia menggelar perlombaan khitobah, story telling, musabaqah hifdzul Quran, lomba dai cilik, short movie, kaligrafi, debat bahasa Indonesia, nasyid, serta fotografi. ”Alhamdulillah peserta yang hadir dalam event ini sebanyak 225 peserta dari 94 sekolah se-Jabar, DKI, dan Banten,” tutur Saiful Haq. Yang menarik dalam Aresta kali ini panitia mengangkat isu pembebasan Al Quds Palestina. Panitia bekerja sama dengan Komite Nasional Rakyat palestina (KNRP) juga menggelar Seminar Palestina dan melakukan penggalangan dana kemanusiaan bagi pembebasan Palestina. Isu Palestina ini diangkat di antaranya adalah sebagai bentuk pelajaran sejarah Islam yang berhubungan dengan kiblat pertama umat Islam, juga merupakan pelajaran geografi di mana santri dan pelajar mengetahui lebih jelas wilayah Palestina. Pada Aresta 10 ini para peserta lomba tidak hanya bersaing memperebutkan berbagai piala dan piala Gubernur Jawa Barat saja, persaingan ketat juga sangat ketat dirasakan terutama oleh peserta lomba khitobah dan debat bahasa Indonesia dalam memperebutkan beasiswa full 100% S-1 ekonomi Islam dari STEI SEBI Depok senilai Rp 45 juta. Dari 10 cabang lomba yang dilombakan, musabaqah hifdzul Quran menjadi lomba yang paling banyak pesertanya, mencapai 42 peserta tingkat SMP dan 30 peserta tingkat SD. Sebagai puncak dari acara Aresta ini, panitia menggelar konser nasyid yang menghadirkan bintang tamu team nasyid Ebith Beat A dan Young Ikhwan dari kota kembang Bandung. Team nasyid Ebith beat A yang terdiri atas Ebith sang vokalis, Lian gitaris sekaligus backing, dan DJ Andrix ini disambut suka cita oleh hadirin yang kebanyakan adalah para santri dan peserta lomba. (istimewa)***

Gaya Titik Totol MASIH cari inspirasi gaya biar terlihat makin cihuy di 2015? Tenang, ada banyak referensi yang bisa kamu pakai. Salah satunya dari belia nih. Kali ini yang diangkat adalah polkadot. Yeps, motif totol-totol yang namanya diambil dari tarian Polka ini enggak selalu dipakai untuk pakaian badut. Dengan paduan dan aplikasi yang pas, motif ini bisa bikin kamu terlihat makin kece. Cekidot!


22

SELASA (WAGE) 20 JANUARI 2015 29 RABIUL AWAL 1436 H MULUD 1948 FOTO: HANI

Hinhin ”Akew” Agung Daryana

Mul ai Bermusik Sejak Remaja H

AYOOO… kamu pasti kenal dengan sosok musisi muda Bandung yang satu ini, kan? Sebagian dari kamu mungkin akrab dengan sosoknya karena sering melihat aksi panggungnya. Nah, sebagian lainnya mungkin mengenal dia sebagai guru di sekolah atau tempat kursus gitar. Well, selama beberapa tahun terakhir dia memang nggak hanya sibuk ngeband, tetapi juga ngajar. Pssst… ternyata perjalanan bermusiknya juga udah dimulai sejak remaja, loh. Simak deh, obrolan seru belia sama gitaris yang akrab dipanggil Akew ini! Kang, ceritain dong gimana ceritanya bisa terjun ke dunia musik? Awalnya saya suka musik karena terinspirasi paman. Waktu itu saya masih SMP, sekitar tahun ‘96. Saya melihat paman saya main gitar terus jadi pengen aja, soalnya paman saya kayanya jadi mudah bergaul sejak pegang gitar. Nah kelas III SMP saya udah ngeband. Pas SMA mulai agak serius, mulai ikut audisi-audisi, festival, dan lain-lain . Eh ternyata makin lama, makin tertarik menggeluti dunia musik. Selama di SMA juga saya aktif di komunitas di Ujungberung. Saya banyak belajar dari sana, termasuk tentang musik, tentang ngehargain orang lain. Terus lulus SMA, rencananya mau kuliah musik di UPI. Yah, berbekal pengalaman doang, da ilmu musiknya mah nggak ada. Eh taunya nggak keterima. Akhirnya sekolah musik beneran deh sebagai balas dendam, belajar gitar klasik selama dua tahun sampe 2002. Terus nyoba daftar kuliah ke STSI keterima. Nah, kan di STSI nggak ada jurusan musik Barat, adanya tradisional. Saya waktu itu mikir, ah nggak apaapa, pokoknya kudu kuliah musik. Karena saya dulu merasa nggak bakal bener kalo kuliah di jurusan lain. Jadinya saya belajar karawitan juga deh. Dari situ saya sadar belajar musik tuh kalo mau serius ya prosesnya susah juga.

Eh itu kan influence-nya dari paman, ya? Kalo orangtua sendiri dari dulu emang ngedukung buat serius bermusik? Dukung-dukung aja sih. Bapak saya juga seneng musik. Dia senengnya dangdut. Dulu zaman SMP juga saya banyak dengerin dangdut. Bahkan dulu ada satu album dangdut yang sampe saya hafal banget. Sampe sekarang juga saya deket sama ayah saya, selalu didukung, kalau ada apa-apa pasti sharing sama dia.

(STSI) ngajar musik bambu. Oh sama ngajar kursus juga di Agung Guitar Course. Ngeband dan ngajar pasti punya tantangan masing-masing dong yah? Apa aja tuh? Di band harus bisa nyatuin semua personel yang bedabeda, harus bisa nurunin ego masing-masing. Nah kalo ngajar, saya harus bisa ngerti beberapa puluh orang, supaya yang saya sampaikan tuh dimengerti orang. Jadi ya gitu deh harus nyoba paham biar bisa nemu metode penyampaian ilmu yang efektif kalo ngajar mah.

Nah waktu SMA kan ngeband agak serius tuh, serius pisannya mulai kapan? Pertama kali produksi rilisan fisik bareng Bedebah, salah satu pelopor crust grind di Bandung, tahun 2004 atau 2005-an. Terus dari situ saya gabung sama Soldier Fight, bikin album juga, terus apa lagi yah… pokoknya di tahun itu saya lagi haus-hausnya bermusik sampai punya tujuh band. Nah, pas ketemu Beside baru tuh serius banget, saya memutuskan ya emang jalur hidup saya ternyata di musik. Sempet bikin album juga, terus 2008 pas masih jalan sama Beside saya gabung juga sama Sarasvati dan bikin album juga. Keluar dari Beside, gabung sama Nectura deh, bikin album juga yang baru launching itu. Oh iya sama Dinning Out juga pernah rilis album. Terus, kok bisa akhirnya memutuskan buat ngajar musik juga selain ngeband? Saya awalnya ngajar di Yamaha Music. Terus saya semacam nazar gitu, saya bilang, ”Ah ya udah lah, nasib saya di dunia musik mah jelek-jeleknya juga paling ngajar kalo nggak jadi pemain band di major label”. Da dulu mah orientasi saya emang ke situ, sekarang mah enggak. Terus ternyata emang itu ngebuka jalan saya akhirnya ngajar di mana-mana. Sejak 2009 saya ngajar di SMP dan SMA St. Aloysius, terus 2010 SMK Negeri 10. Lalu saya kuliah S-2, lulus, daftar ke Unpas buat jadi dosen gitar klasik. Terus ikut tes PNS lulus juga, jadi saya ngajardi ISBI

Oh ya, mungkin pembaca belia ada yang lagi di posisi seperti Akang dulu nih, baru menjamah dunia musik dan pengen serius tapi masih ragu. Ada pesan buat mereka? Ya sebelum telat, belajarlah musik dengan serius. Musik tuh salah satu jalan buat jadi sesuatu. Sekarang tuh zaman edan pisan, lalai sedikit aja gampang salah jalan. Jadi kalau temen-temen pembaca belia tertarik sama musik, mungkin itu bisa jadi jembatan untuk kamu hidup positif. Sepengalaman saya sih gitu, saya belajar banyak dari musik, saya juga hidup dari musik. Kalo kamu fokus dan serius sama musik, hal-hal negatif yang bisa aja ada di sekitar kamu bakal terkikis. Walau pun orang banyak bilang di dunia musik banyak pengaruh negatif, tetapi kalo serius mah nggak bakal terpengaruh da, karena konsentrasinya ya pasti tertuju ke musik. Terakhir, Nectura mau konser kan weekend ini? Bakal seru nggak nih? Seru dong! Bakal banyak kejutan, tapi ya jangan sekarang diceritain ya kan namanya juga kejutan. Yang pasti kita bakal bawa konsep yang ada di album Nectura itu ke dalam sajian audio visual. Pokoknya konsepnya beda sama band-band lain yang sejenis deh.*** hanifauziaramadhani@gmail.com

Garuda Superhero

This Is All Yours Artist Label Durasi Rating

: alt-J : Infectious Records (2014) : 55 menit 28 detik :

K

EMUNCULAN band indie rock asal Leeds, Inggris Raya ini pada tahun 2012 silam, emang langsung menyita perhatian penikmat musik indie rock di skena non-mainstream. alt-J, adalah band rock yang kental dengan eksperimentasi beragam sound-sound unik, yang terdiri atas Gwil Sainsbury (gitar/bas), Joe Newman (gitar/lead vocals), Gus Unger-Hamilton (keyboards/vocals) dan Thom Green (drums). Setelah merilis ”An Awesome Wave” pada 2012, September 2014 silam band ini merilis album kedua mereka yang dikasih ngaran ”This Is All Yours”. Single pertama mereka, ”Hunger of The Pine”, adalah satu lagu dengan warna elektronik dengan ambience yang sangat cool. Mengambil sampling Miley Cyrus menyanyikan part lagu ”4x4” dengan lirik ”I’m a female rebel”, lagu ini diawali dengan sangat lembut, tetapi di bagian bridgenya menjadi agresif dengan beat yang catchy dan sound trompet, mengiringi sampling vokal Miley tersebut. ”Left Hand Free” yang jadi single kedua mereka, justru terdengar seperti bukan lagunya alt-J. Lagunya sa-

Pemain Sutradara Durasi Produksi Rating ngat ngerawk, mengambil sound yang kasar, dengan kocokan gitar berdistorsi, diiringi beat yang catchy. Selintas, tersengar seperti lagu-lagu rock ’n roll era 1970-an. Sementara itu, single ketiga mereka, ”Every Other Freckle”, mengolaborasikan beat folk dengan warna elektronika yang dancey. Harmonisasi vokal yang unik semakin membuat lagu ini jadi one of a kind dan absurd. Yet, absurdly fun to listen. Mendefinisikan genre musik alt-J dengan kata-kata, emang agak susah. Ada warna folk, elektronika, dan terkadang mereka bernyanyi dengan harmonisasi vokal yang apik tetapi unik. Pilihan-pilihan sound yang nggak lazim dari satu lagu ke lagu lainnya, membuat musik mereka sukar untuk digeneralisasi, menjadikan warna musik yang nggak bisa dicarikan padanannya. Bagi kamu yang kupingnya belum terbiasa dengan warna musik yang sarat ekplorasi dan eksperimentasi, mungkin bakalan kesulitan untuk menikmati musik alt-J. Namun, kamu-kamu yang emang demen mendengarkan musik-musik baru yang unik, ”This All Yours” dari alt-J adalah kenikmatan yang nggak boleh dilewatin.***

”G

ARUDA Superhero”, seperti yang bisa ditebak dari judulnya, film ini bercerita tentang sosok pahlawan super dari Indonesia. Settingnya dikisahkan saat dunia sains sedang dikejutkan dengan terciptanya senjata canggih yang bisa menyelamatkan bumi dari asteroid raksasa. Senjata tersebut ternyata dibajak oleh geng-nya Durja King (Slamet Rahardjo) dan justru dimanfaatkan buat mengancam negara-negara adidaya. Indonesia jadi sorotan dunia deh! Di tengah kekacauan tersebut, muncul sosok Garuda (Rizal Idrus) yang punya kekuatan super dan siap membela kebenaran! Yeah! Well, ekspektasi belia sebelum nonton film ini udah lumayan tinggi, loh! Seneng aja rasanya ada sineas tanah air yang garap film superhero macem gini. Sayangnya, ekspektasi tersebut justru malah bikin pengalaman nonton film yang satu ini jadi nggak nyaman. Soalnya, banyak banget hal yang bisa dibilang

Fans Club One Direction (http://onedirectionfanclub.com/) Directioners, kamu kudu mampir ke situs resmi fansclub One Directions (One-D) ini. Soalnya banyak info-info penting dan update terbaru bisa kamu dapetin dari situs ini. Terkadang infonya bahkan lebih update jika dibandingkan dengan situs resmi mereka di http://onedirectionmusic.com/. Kamu bisa gabung dengan forumnya buat ngobrol-ngobrol dengan directioners lain dari seluruh dunia. Info jadwal lengkap mereka mulai dari konser, press conference, signing, jumpa fans, ada semua di sini.

K Komunitas fans asal Bandung, Mocca, yang menyebut dirinya sendiri sebagai swinging friends ini, emang terkenal sangat aktif, rajin melakukan sejumlah kegiatan yang seru-seru dan kreatif. Selain sebagai pusat informasi Mocca dan Swinging Friends-nya, di sini para Swinging Friends bisa memberikan kontribusi langsung berupa karya tulis dan foto-foto, yang berhubungan dengan Mocca. Forum komunikasi sesama anggotanya juga terjalin sangat erat, meskipun interaksinya lebih intens di akun Twitter @swingingfriends. Viking Persib (http://www.vikingpersib.net/) Yang namanya bobotoh, sebenernya ada banyak banget. Namun kudu diakui, kalo yang namanya Viking emang jadi komunitas bobotoh Persib yang paling mapan dan terorganisir. Kalo kamu pengen dapet update seputar Persib dan kegiatan Viking, tentunya tautan ini wajib kamu kunjungi! Format situsnya berupa forum (seperti Kaskus), berisi banyak thread yang diisi beragam informasi mulai dari informasi trivia tentang para pemain Persib, sejarah Persib, sampai jual beli barang sesama Viking. Meskipun member Viking sebenernya nyampe puluhan ribu, anggota forum di situs ini ”baru” nyampe angka 9.794 per tulisan ini dibuat. Mau gabung?***

Swinging Friends (http://mymocca.com/swingingfriends/)

Nectura ”Awake to Decide” Launching Party Feat. Vicky dan Agung ”Burgerkill” Yas ”Alone At Last” Risa ”Sarasvati” 24 Januari 2015

IFI, Jalan Purnawarman No. 32 Bandung. HTM: Rp 35.000 Open Gate: 19.00 Ticket Box: Arena Experience Omuniuum Riotic Records ***

hanifauziaramadhani@gmail.com

syauqy_belia@yahoo.com

N

Sahabat Noah (http://www.noah-site.com/gl/gl_id/20/Registrasi_Sahabat.html) Buat kamu yang pengen selalu dapet update dari Ariel dkk., maka kamu bisa melakukan registrasi untuk jadi ”Sahabat Noah” di website resminya Noah yang tercantum di tautan di atas. Dengan registrasi kamu bakal terdaftar menjadi sahabat resmi Noah dengan mendapatkan beberapa keuntungan seperti Id Card, kaus, dan benefit lainnya. Selain itu, kamu juga bisa gabung dengan social network Noah (SNN) di website tersebut.

”gengges” alias ganggu di sepanjang filmnya. Banyak banget adegan dan cerita yang terlalu dipaksakan. Belum lagi efek visual di sana-sini yang, ehem, kurang oke. Ah, dari segi penampilan juga menurut belia sih kostum pahlawan super dari Indonesia ini harusnya bisa lebih keren lagi! Nggak sekadar menggabungkan kostumnya Batman dan Captain America dengan tambahan lambang kenegaraan Indonesia aja, gitu. However, film ini tetap layak dapet apresiasi. Selama ini kan, di Indonesia memang nggak banyak yang bikin film dengan tema superhero, apa lagi yang (ceritanya) punya kiprah mendunia. Satu kata yang merangkum kesan belia buat film ini: ambisius. Sadly, ambisi aja ternyata nggak cukup buat bikin film bagus yang oke buat ditonton.***

Reckless Penulis Tebal Penerbit Rating

GEFANS sama bintang film, klub sepak bola, film, bahkan video game adalah satu hal yang wajar buat kamu. Tentunya kamu bisa nyari sendiri tautan-tautan tersebut dengan menggunakan layanan situs pencari Google, sesuai dengan yang kamu sukai. Berikut ini kru belia ngasih contekan ke kamu beberapa tautan yang merupakan situs atau forum komunikasi fans yang mungkin juga emang kamu sukai.

: Rizal Idrus, Agus Kuncoro, Alexa Key, Slamet Rahardjo, Robby Sugara, Rudy Salam : X-Jo : 85 menit : Garuda Sinergi Putaar Sinema (2015) :

syauqy_belia@yahoo.com

Pementasan Teater Multimedia ”Sunset Deity” 23-25 Januari 2015 Teater Tertutup Taman Budaya Jalan Bukit Dago Utara No. 53, Bandung HTM: Rp 50.000 (reguler) Rp 100.000 (VIP) Info: 081910064981 merchantofemotion.com ***

Monster Stress x Loubelle x KMF An Intimacy vol. 5 23 Januari 2015 Loubelle Shop Jalan Setiabudhi No. 56 Bandung Line Up : BANGKUTAMAN TEMAN SEBANGKU ZEALSPEAKS LIZZIE THE PRUXX More Info: @FFWDRecords

: Cornelia Funke : 369 halaman : PT GPU :

ISAH petualangan memang selalu jadi kisah yang paling menarik untuk dibaca. Apalagi buat kamu yang punya daya imajinasi tinggi. Satu buku karya Cornelia Funke yang berjudul Reckless ini, pas buat menemani dunia khayalmu. Ceritanya tentang Jacob Reckless, remaja yang ditinggal pergi ayahnya, dan hidup bertiga saja dengan ibu dan Will, adiknya. Saat menjelajah ruang kerja ayahnya, ia menemukan sebuah

cermin yang ternyata bisa membawanya pergi ke dunia lain. Dunia yang berbeda dengan kehidupannya sekarang. Saat Jacob pergi ke dunia cermin, ia nggak tau kalau adiknya yang digambarkan lebih rapuh dan lebih kalem darinya, ikutan juga pergi ke dunia cermin. Dunia cermin yang dipenuhi banyak tokoh dongeng, juga sihir-sihir yang menakutkan. Suatu saat, Jacob terkena tulah sihir yang

menyebabkan dirinya berubah bentuk dan juga sifat. Perubahan ini bikin kacau segalanya, dan hampir menyebabkan Jacob kehilangan banyak hal penting bagi dirinya. Bisakah ia mengembalikan semuanya menjadi normal lagi? Baca sampai tuntas, ya...*** tisha_belia@yahoo.co.id


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.