Epaper belia 20 mei 2014

Page 1

19

SELASA (WAGE) 20 MEI 2014 20 RAJAB 1435 H RAJAB 1947

Facebook: www.facebook.com/beliapr

Twitter: @beliapr

E-mail: belia@pikiran-rakyat.com

FOTO: KEKE

EBIH dari seratus tahun yang lalu, sekumpulan pemuda mendirikan sebuah organisasi yang mereka beri nama Boedi Utomo. Lahirnya organisasi ini menjadi tonggak bagi pergerakan nasional di tanah air. Diresmikan pada 20 Mei 1908, Boedi Utomo menandai bangkitnya semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme Indonesia, tanggal ini pula yang kemudian kita kenal dengan Hari Kebangkitan Nasional. Nah, dari cerita tadi, kita bisa lihat gimana sebuah organisasi dapat mengukir peran begitu penting dalam sejarah Indonesia. Bisa kita bayangin jika organisasi Boedi Oetomo tidak lahir, belum tentu ada yang bisa menumbuhkan semangat pergerakan nasional. Jangan-jangan, tanpanya Indonesia juga jadi susah merdeka? Seberapa penting kita aktif di organisasi? Jangan salah, lho. Aktif berorganisasi menjadi penting karena kita jadi bisa mengembangkan soft skill dan kemampuan interaksi sosial kita. Seperti kita ketahui soft skill ini biasanya enggak secara formal diajarkan di sekolah. Padahal, salah satu aspek penting yang akan mendukung kesukesan karier seseorang adalah penguasaan soft skill ini. Di antara soft skill yang penting menurut penelitian Lifelong Learning Program di Eropa di antaranya kepemimpinan, bagaimana mempresentasikan diri, manajemen diri, dan manajemen kegiatan. Saat remaja memilih untuk berorganisasi, soft skill ini secara langsung ataupun tidak langsung akan terasah dengan sendirinya. Menurut Kang Ervan Abu, seorang psikolog, berorganisasi juga bermanfaat lebih bagi remaja-remaja yang memiliki satu atau lebih sifat pasif, misalnya minder, tertutup, atau pemalu. Dengan adanya kondisi yang terstruktur, remaja dengan

L

berbagai karakter bisa berekspresi pada wadah yang jelas. Hal ini tentu sulit dilakukan bagi remaja pemalu di kondisi pertemanan biasa. Remaja pemalu, ‘kan cenderung menarik diri dan hanya mengamati dari jauh. Sementara apabila diwadahi dalam organisasi, mereka diharapkan partisipasinya dan didengar pendapatnya. “Selain itu, ada dua kecenderungan remaja yang berorganisasi. Ada yang menjadi semangat untuk terus berorganisasi pada tingkatan sekolah selanjutnya, misalnya di SMP ikut OSIS, lalu di SMA juga kembali ikut. Namun, ada juga yang tampaknya kapok sehingga pada sekolah tingkat selanjutnya tidak lagi ikut organisasi,” ujar Kang Ervan. Pengalaman itu rupanya dialami sama Kalia, siswi SMAN 25 Bandung. Cewek yang ikut ekskul Paskibra ini ketagihan ikut organisasi sejak SMP. “Iya waktu SMP ikutan, terus pas masuk SMA ya jadi kepengen ikutan lagi. Udah biasa sibuk jadi kalau nggak ada kegiatan malah aneh,” kata cewek berambut sebahu ini. Ini juga diamini Riska dari SMA Pasundan 1 Bandung yang ikut tiga ekskul sekaligus! Menurutnya, ikut organisasi itu banyak manfaat, “Saya ikut Pramuka, Mading (majalah dinding), sama Klub Bahasa Jerman. Emang asik sih ikut organisasi, jadi banyak pengalaman sama banyak temen juga.” Beda sama dua belia tadi, Mutia dari SMAN 11 Bandung mengaku kalau dia nggak suka organisasi, buktinya nggak ada satupun ekskul yang dia ikutin. Kata cewek berambut panjang ini yang ikut organisasi itu biasanya suka sibuk dan banyak rapat makanya doi males ikutan. “Pernah sih ikut ekskul, tapi cuma tahan sebulan dua bulan,” ujarnya sambil nyengir. Selain untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi diri, organisasi juga melatih kita memiliki jiwa sosial tinggi.

Belajar dari Teman S

ETIAP orang pasti memiliki teman, dengan berbagai macam sifat dan karakter yang berbeda-beda. Sering kali kita merasa bahwa hidup kita akan terasa lebih “ramai” jika memiliki banyak teman. Kita akan rela menghabiskan banyak waktu, demi untuk sekadar mengobrol bersama teman-teman. Hal-hal yang kita anggap biasa saja juga bisa jadi luar biasa bila dilalui bersama teman. Teman juga merupakan faktor penting yang turut serta dalam perkembangan kehidupan kita. Selain orangtua, ternyata teman juga dapat memberi pelajaran hidup yang tidak kalah pentingnya dengan pelajaran yang orangtua kita berikan. Sering kali seorang teman dapat menularkan apa yang jadi kebiasannya kepada temannya. Hal ini akan menjadi baik jika apa yang ditularkan itu merupakan hal yang baik, tetapi akan menjadi buruk jika apa yang ditularkan itu merupakan hal yang buruk. Teman yang baik tentu akan menularkan hal yang baik, begitu pula sebaliknya. Teman yang buruk tentu akan menularkan hal yang buruk juga. Tapi, tidaklah masalah apabila hal buruk ini menular pada keseharian kita karena justru dari hal buruk inilah, kita dapat mempelajari sesuatu. Itulah mengapa teman dianggap sebagai cerminan kepribadian kita. Kita dapat melihat hal buruk dan baik dari teman kita. Semakin banyak teman yang kita miliki, semakin banyak pula pelajaran yang dapat kita diambil. Jika kita tidak ingin menjadi anak yang tidak baik, jangan meniru hal yang tidak baik dari teman kita. Tidak sedikit orang yang berubah hidupnya berkat temannya, menjadi lebih baik atau menjadi lebih buruk. Itulah mengapa kita harus bisa memilih-milih teman yang seperti apa yang patut kita temani. Sifat dan karakter teman yang berbeda-beda pun dapat membentuk

kepribadian kita. Lewat merekalah, kita dapat memilih mana sifat yang baik, mana sifat yang buruk. Jika seseorang pandai menganalisis lingkungan pertemanannya, ia dapat dengan mudah mengenali berbagai jenis sifat dan karakter setiap orang yang patut untuk dicontoh atau yang tidak. Jadikanlah teman yang baik sebagai patokan kita untuk bersikap, dengan tidak mengesampingkan nasihat dari orangtua sebagai pedoman utama dalam kehidupan kita. Banyak hal baik yang dapat kita contoh dari seorang teman, namun banyak pula hal buruk yang bisa saja tertular kepada kita dari seorang teman. Oleh karena itu, kita harus cermat dalam memilih teman. Namun, memiliki banyak teman juga bukan masalah karena sebagaimana yang telah disebutkan di atas bahwa semakin banyak teman yang kita miliki, semakin banyak pula pelajaran yang dapat kita ambil yang dapat membentuk kepribadian kita kelak, asalkan kita dapat menyaring mana yang baik dan mana yang buruk. Baik-buruknya hal yang dapat kita ambil dari seorang teman merupakan pelajaran bagi kita. Seburuk-buruknya teman pasti tidak akan mengajak temannya sendiri untuk menjadi pribadi yang buruk. Untuk menjadi pribadi yang baik atau buruk adalah pilihan kita sendiri. Oleh karena itu, sebaiknya kita dapat memilih teman-teman yang dapat membantu kita untuk memilih mana yang baik dan mana yang tidak. Lebih baik memiliki sedikit teman, tapi berarti dan dapat saling mengajarkan daripada memiliki banyak teman, tapi tidak peduli terhadap temannya sendiri.*** Alifia Sabilla Yasmin, XI IPA 1, SMAN 3 Cimahi

Indeks:

Quotes “The essence of community, its heart and soul, is the non-monetary exchange of value; things we do and share because we care for others, and for the good of the place.” - Dee Hock, One from Many: VISA and the Rise of Chaordic Organization

20> Skul: SMAN 7 Garut

21> MusicTerritory: - SambaSunda Junior - Astalaras Sarasvati

Bonusnya adalah jejaringyang luas. Kayak pengalaman Rahyang Nusantara, direktur CV. AgriPlus Indonesia. Bisa dibilang, kariernya saat ini adalah buah dari apa yang dilakukan dulu. “Apa yang aku pelajari terkait manajemen organisasi, membuat program, dan merealisasikannya adalah implemetasi dari apa yang aku pelajari semasa sekolah dan kuliah. Kita jadi lebih dikenal karena kita berhubungan dengan banyak orang,” tutur pria yang ikut ekskul PKS SMPN 14 Bandung dan KIR SMAN 2 Cimahi saat bersekolah dulu. Menurut penulis buku Hearts of Volunteers ini, ikut organisasi tuh harus banget. Selain memahami passion diri sendiri agar bermanfaat bagi orang lain, juga jadi ajang buat bebas berkarya. “Ikutlah organisasi sedini mungkin. Telat juga enggak apa-apa, minimal jadi relawan lah. Manusia itu makhluk sosial yang pasti selalu membutuhkan satu sama lain. Jadi relawan bisa jadi personal healing juga lho!” sambung Rahyang. Cerita yang sama juga dikisahkan Ibrahim Imaduddin. MC kondang berusia 24 tahun yang akrab dipanggil Ibam ini udah wara-wiri dalam dunia organisasi. Setelah ikut OSIS kala SMP, ia jadi Kepala Komisi A MPK dan Koordinator Bidang Kehumasan DKM SMAN 5 Bandung. Bahkan, ketika menginjak kelas 11, Ibam bikin organisasi cinta lingkungan bernama FOREST (For Resaving the Future) barengan sekolah lain. Saat kuliah, ia aktif di Majelis Perwakilan Mahasiswa, organisasi penelitian mahasiswa, klub debat, organisasi pengembangan karakter remaja KARISMA ITB, serta jadi ketua angkatan di Forum Indonesia Muda. Setelah lulus pun masih berorganisasi dan kini aktif di Kelas Inspirasi Bandung. Wuah...banyak pisan! “Organisasi membentuk diri saya seperti terlatih ngatur diri dan pekerjaan, melatih komunikasi antarpersonalel, leadership, terbiasa memecahkan masalah, membentuk pola pikir

O

RGANISASI adalah sebuah wadah berkumpulnya orangorang dengan tujuan yang sama. Banyak penelitian membuktikan bahwa bergabung dalam sebuah organisasi adalah sarana pembentukan karakter dan aktualisasi diri yang efektif. Banyak pula cerita para orang sukses yang memulai kiprahnya lewat organisasi semasa masih duduk di bangku sekolah. Hmmm… tapi bingung nggak sih, mau bergabung dalam organisasi apa? Well, sebelum memutuskan untuk bergabung dalam sebuah organisasi, coba renungkan dulu deh tentang tujuan kamu berorganisasi. Buat kamu yang tujuannya berorganisasi adalah mengembangkan karakter kepemimpinan alias leadership, OSIS atau MPK bakal jadi organisasi yang tepat. Menjadi anggota OSIS atau MPK berarti menjadi perwakilan dari seluruh siswa di sekolah. Karena itu, OSIS dan MPK harus bisa menyusun program kerja yang bisa mendongkrak kreativitas, memaksimalkan potensi yang dimiliki, serta mengakomodasi suara seluruh siswa. Di OSIS dan MPK tentu kemampuan dasar kepemimpinan akan ditempa, misalnya kedisiplinan, managerial, dan masih banyak lagi. Lain halnya dengan kamu yang tujuannya berorganisasi untuk berkarya sesuai hobi yang dimiliki. Kan seperti yang diungkapkan oleh Pramoedya Ananta Toer, salah satu penulis termasyhur Indonesia, “anda boleh bersekolah setinggi-tingginya, tapi kalau tidak berkarya, maka anda akan hilang dari masyarakat dan dari sejarah.” Nah, khususnya di Bandung, banyak sekali organisasi, kelab, komunitas, atau sebangsanya yang bisa diikuti. Coba deh kamu main ke Tobucil yang ada di Jalan Aceh No. 56. Tobucil ini adalah toko buku yang juga menjadi tempat bernaungnya komunitas-komunitas kreatif. Ada banyak alternatif yang bisa kamu pertimbangkan untuk bergabung. Dari mulai fotografi, menulis, merajut, sampai merenda ada semua di sini. Selain Tobucil, kamu juga bisa tengok Simpul Institute yang dibawahi oleh Bandung Creative City Forum a.k.a BCCF. Simpul Institute ini punya banyak program berupa organisasi, kelab, atau komunitas yang juga berbasis hobi. Cocok banget nih untuk yang mau menekuni hobi, berkarya, sekaligus ketemu teman-teman baru yang hobinya sama.*** hanifauziaramadhani@gmail.com

21> Aksi: - Tanam 1000 Pohon dan Modifikasi Mobil - Festival Budaya 2014: Culture of Teenagers

dan karakter, memperluas jaringan, punya wawasan dan ilmu baru, dan untuk yang beruntung sih bisa dapat jodoh. Hahaha. Waktu kuliah, pengalaman organisasi selama SMA ngebantu banget. Akhirnya saya bisa ngatur waktu dan prioritas dengan baik. Belajar jalan, organisasi jalan, jadi ketua lembaga jalan,” ujar Ibam. Pengalaman berorganisasi emang bikin kita mampu beradaptasi secara cepat dengan lingkungan baru karena dibiasakan untuk dapat tantangan dan mencari solusi. Juga bikin orang mudah percaya saat memberikan amanah ataupun pekerjaan. “Berorganisasi itu penting. Kapasitas dan keahlian diri di masa depan ditentukan dari apa yg kita biasakan saat ini. Jadi nggak ada salahnya nyicip organisasi selagi muda. Belajar sebanyak-banyaknya selagi bisa. Eksis atau nggaknya saat jadi anggota organisasi itu bergantung sama diri kita. Saat aktif dan berbuat sesuatu, eksis itu bonus dan akan mengikuti,” ungkap Ibam. Buat kamu yang ingin berorganisasi sebenarnya nggak ada rekomendasi khusus. Namun baiknya masuklah organisasi sesuai dengan minat dan keahlian yang ingin dikembangkan. Kalau kamu hobi gambar, carilah organisasi yang bisa ngembangin bakat gambarmu sampai titik maksimal! Begitupun yang suka musik, renang, tari, bahasa Inggris, dll, ikuti dan kembangkan diri kamu. Cari sohib yang bisa diajak ngejar impian bareng supaya sama-sama terpacu. Cari tantangan yang bisa melatih dan mengasah dirimu lebih jauh, kayak ikut lomba dan ambil aktivitas menantang, misalnya jadi ketua project besar atau jadi ketua divisi dan lembaga. Terakhir sih, just follow your heart! Ikutin aja kamu nyamannya di mana. *** dhianynadya@gmail.com siswanti.hanifa@yahoo.co.id

“Ikutlah organisasi sedini mungkin. Telat juga enggak apaapa, minimal jadi relawan lah. Manusia itu makhluk sosial yang pasti selalu membutuhkan satu sama lain. Jadi relawan bisa jadi personal healing juga lho!”

Penting Nggak Sih? Menurutmu, Aktif Bero rganisasi

M. Aditya Caesaramadan, Mts Baabusalam Bandung AKTIF berorganisasi itu penting. Dengan berorganisasi, kita bisa dapet banyak pengalaman dan nambah teman juga.

Rani Febriani Hendarman, SMA Negeri 9 Bandung PENTING untuk menambah teman dan link. Terus bisa tau cara-caranya berorganisasi.

Kalia Nisrina, SMAN 25 Bandung PENTING dong, biar ga cupu. Biar banyak kegiatan, banyak kenalan, banyak temen.

Karina Nur Astari, SMAN 12 Bandung LUMAYAN penting, kan ikut organisasi kaya OSIS gitu bikin kita ngerti cara berorganisasi, tambah ilmu organisasi.*** hanifauziaramadhani@gmail.com dhianynadya@gmail.com

22> Review:

22>Chat: Goodnight Electric


20

SELASA (WAGE) 20 MEI 2014 20 RAJAB 1435 H RAJAB 1947 FOTO: FEBI HARYANI

Vegi Indriani, XII IPA 1 SEJAK duduk di kelas X, Vegi aktif di OSIS dan ikut memekarkan ekskul paskibra. Deretan prestasi yang pernah diraihnya adalah jadi paskibraka Kab. Garut dan juara di berbagai event hingga meraih juara 6 tingkat provinsi. Selain itu, ia juga juara lomba pupuh se-kabupaten dan juara umum di sekolah. Cewek yang terbiasa disiplin dan punya manajemen waktu yang baik ini punya hobi bernyanyi, main teater, dan tari saman. Karena ingin memajukan Kecamatan Bungbulang, Vegi pun berganti cita-cita dari pramugari menjadi guru.***

Cebel

Abdul Roni, XI IPA 1 COWOK yang hobi mancing dan senang pelajaran Biologi ini memegang prinsip yaitu membuat orang berprestasi. Makanya selain aktif di OSIS, ia juga jadi seksi pendidikan ekskul formis yang memegang ilmu tauhid dan BTQ serta mengamalkannya lewat mengajar di sebuah SD selama seminggu sekali. Roni yang menjabat sebagai ketua OSIS ini senang banget dengan buku Negeri 5 Menara. Baginya, impian itu harus tinggi, sehingga ia pun gigih mengejar citacita sebagai ulama dan pengusaha. Sesuai dengan moto hidup yang dianutnya, ”Sukses yes, stres no!” ***

SMAN 7 Garut

siswanti.hanifa@yahoo.co.id ENGAN nama awal SMAN 1 Bungbulang, sekolah ini berganti ngaran menjadi SMAN 7 Garut sejak beberapa tahun silam. Perubahan ini pun terlaksana secara menyeluruh, nggak hanya nama aja yang berubah, namun program pendidikan dan fasilitas turut bertransformasi Area yang super luas pun disulap jadi tempat menyenangkan bagi siswa. Nggak heran meskipun hari udah berkunjung sore, mereka masih tetap betah berkegiatan di sekolah. Akses sekolah yang lumayan jauh dari pusat kota serta medan yang cukup menantang bukan alasan bagi SMAN 7 untuk nggak eksis. Terintegrasinya sistem pendidikan yang semakin mumpuni, bikin SMAN 7 banyak menorehkan prestasi membanggakan. Bahkan sang kepala sekolah aja terpilih jadi kepsek berprestasi se-Kab. Garut.

D

Kuatnya karakter dan akar kedaerahan di sekitar sekolah jadi nilai baik tersendiri karena siswa udah terbiasa dengan lingkungan yang sopan santun. Apalagi masyarakat Kec. Bungbulang juga tersohor karena kekeluargaannya. “Siswa SMAN 7 bahkan pernah juara karya tulis tingkat Jabar-Banten. Siswa juga banyak yang meneruskan pendidikan dan berhasil masuk PTN karena bidik misi dan prestasinya di tingkat nasional. Saat ini kami sedang mengejar prestasi OSN dan olimpiade,” uajr Pak Dadang Argo Purnomo sebagai kepala sekolah. Prestasi lainnya yang diraih adalah beberapa gelar juara berbagai lomba mata pelajaran dan cabang olah raga. Seperti juara sekabupaten di bidang Matematika, Astronomi, dan Fisika, serta cabor lompat jauh yang melenggang ke provinsi. Di bidang kesenian pun nggak kalah keren dengan disabetnya juara porkab untuk upacara adat dan juara lainnya di tingkat provinsi, seperti kompetisi pupuh.

Khusus untuk angklung, ekskul ini sempat jadi yang paling lemah namun akhirnya mampu jadi yang utama lho. Bahkan angklung sering diundang di berbagai kegiatan bupati. Sekolah dengan moto ”Masagi, Mandiri, Babakti” ini memang mengutamakan untuk memberi layanan prima kepada anak didik lewat ekskul. Masagi sendiri bermakna cakap dalam segala hal. Bakat dan minat apa pun akan ditampung dan disalurkan, jadi nggak ada deh tuh siswa nggak ada penyaluran karena sekolahnya nggak menyediakan ekskul yang diminati. Pokoknya sebisa mungkin selalu ada komunikasi yang kondusif deh. ”Kami di sini saling melayani dan membangun kepercayaan antara kepsek, staf, guru, dan siswa. Kami juga punya kerja sama school sister dengan SMAN 1 Garut. Kami bawa OSIS ke sana untuk berkoordinasi dan komunikasi perihal kegiatan positif yang hebat. Ini supaya SMAN 7 juga mengadopsi dan memberi sentuhan inovasi,”

tambah Pak Dadang. Berbagai beasiswa pun bertaburan di sini, salah satunya Adik (afirmasi pendidikan) khusus daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) dari bupati Garut. Meskipun termasuk kategori tersebut, SMAN 7 nggak ninggalin semangat juangnya. Malahan sekolah turut membangun warnet yang juga merupakan program kerja sama bareng Keminfo. Nggak hanya siswa dan guru, warga juga boleh menggunakannya setelah jam sekolah selesai. “Target prestasi yang ingin dicapai adalah peningkatan siswa lolos PTN, olimpiade nasional, dan tinggal selangkah lagi jadi sekolah berbudaya lingkungan. Intinya kami juga menanamkan budaya mutu dan kompetisi sehat antar siswa,” kata Pak Supan, wakasek humas. Yup, kesantunan dan keteladanan memang jadi kunci sukses pendidikan. Sukses terus, SMAN 7 Garut! ***

Hari Kebangkitan Nasional Adrianto Wijaya [adrianto16@ymail.com] MENURUT saya sih, Indonesia belum benarbenar bangkit. Walaupun sudah bebas dari penjajahan, tetapi masih saja banyak terjadi kemiskinan, ketidak adilan dan banyak lagi. jadi Indonesia harus terus berusaha menurunkan tingkat kemiskinan dan lain lain agar bisa menjadi negara yang benar-benar bangkit

Fidela Nathaly, VIIC - 12, SMP Waringin Bandung APAKAH kita sudah bangkit? Tentu donk! Kita sudah bangkit dari negara terjajah menjadi negara merdeka. Itu kan modal dasar suatu negara untuk maju. Tapi apakah kita boleh puas dengan itu? Tidak, kita masih harus memperjuangkan banyak hal untuk menjadi

Pengumuman BUAT Belia yang tulisannya dimuat (Inspirasi, Selancar, Cerpen Keren, dan Insight), kalo mau ngambil honor silakan kirimin nomor rekening, nama pemilik rekening, dan nama Bank. Sertakan scan-an identitas berupa KTP atau Kartu Pelajar. Nanti honor tulisannya kru belia transfer rekening bank tersebut. Jangan lupa, tulis juga tulisan yang dimuat apa, siapa nama penulisnya, terbitnya di belia edisi berapa.

bangsa yang tidak menyia-nyiakan kemerdekaannya. Bangkit dari kebodohan, bangkit dari kemiskinan, bangkit untuk swasembada pangan, bangkit dari perpecahan SARA, bangkit dari keterpurukan mental KKN, dan masih banyak kebangkitan-kebangkitan lain yang masih harus diperjuangkan. Ayo kita sama-sama berjuang untuk itu, sesuai dengan kapasitas kita sebagai pelajar tentunya.

Susan, XG - 26, SMAK 2 BPK Penabur INDONESIA memang sudah menjadi negara yang merdeka,tapi menurut saya di Indonesia sendiri belum karena banyak sumber daya alam yang belum dimanfaatkan dengan baik di Indonesia. Kebanyakan rakyat Indonesia mencintai produk luar negeri bukan produk dalam negeri. Masih banyak juga rakyat yang ekonominya kurang dan pendidikan di Indonesia juga masih kurang baik. Saya harap Indonesia bisa menjadi lebih baik lagi dalam memanfaatkan sumber daya alam, pendidikan juga lebih diperhatikan lagi, bantu rakyat yang keadaan ekonominya kurang. Bisa dilakukan dengan cara memberi sumbangan kepada yang membutuhkan, manfaatkan sumber daya alam dengan sebaikbaiknya.

Joana, SMK Farmasi BPK PENABUR MENURUT aku sih, belum ada kebangkitan apa-apa, soalnya makin lama makin kacau suasana di bangsa ini. Mungkin kalau dari segi pembangunan ada kemajuan sedikit, di bidang dunia hiburan juga. Semoga bangsa

ini bisa bangkit kembali! Karena bangsa yang besar ini juga perlu mimpi - 5cm.

Audia Nathania [audianathania06@yahoo.com] MENURUT saya sih, kita itu belum bangkit. Buktinya masih banyak masyarakat yang miskin, susah makan, tidak bisa sekolah, dan pengangguran. Seharusnya pemerintah dapat menangani mereka, bukannya malah mementingkan diri sendiri, seperti korupsi. Mari kita ubah bangsa ini agar lebih baik.*/:) menaikkan alis

Shalma Angelica, SMAK2 BPK Penabur HARI Kebangkitan Nasional yang bakal kita peringati beberapa hari nanti mungkin ga memberi dampak yang besar bagi saya pribadi seperti hari kemerdekaan atau hari ulang tahun saya hahaha :) Kalau bicara tentang udah bangkit belum sih sebenarnya negara kita ? Bangkit dari kubur kali ya! hahaha. Menurut saya faktanya Indonesia masih seperti ”dijajah” seperti dahulu, masih banyak rakyat Indonesia yang miskin, gabisa sekolah, banyak kasus pelecehan seksual, korupsi di manamana. Indonesi belum berubah. Dan butuh kesadaran setiap pribadi untuk sama-sama bangun Indonesia menjadi berubah 180 derajat khususnya bagi anak-anak penerus bangsa ini. Dari mulai hal kecil bisa kita lakukan kok untuk lingkungan sekitar kita dulu. Pasti kita bisa ya semangat! Indonesia harus bangkit!***

Apel Wajib Sebelum Latihan

S

ERANGKAIAN prestasi yang dimiliki SMAN 7 memang nggak lepas dari eksistensi ekskul-eskulnya, seperti Pramuka, PMR, paskibra, boxer, formis, kesenian (angklung, upacara adat, degung, pupuh), pencinta alam, hingga KIR. Setiap ekskul juga bikin target dan program pembinaan yang serius. Bahkan Paskibra kerap mengirim utusan untuk mewakili kabupaten yang kini sedang dikarantina. Untuk itulah, ada yang unik di SMAN 7: wajib ikutan apel sebelum dan sesudah latihan ekskul. Apel gabungan ini bertujuan sebagai pengarahan untuk fokus terhadap materi latihan pada hari itu. Setiap siswa berbaris sesuai ekskul sembari mengenakan kostum masingmasing. Apel tersebut juga diatur langsung oleh OSIS. Alhasil latihan pun jadi lebih terkoordinasikan, disiplin, dan selesai tepat waktu secara bersamaan. So, sekolah juga jadi mudah untuk monitoring ekskul dan mengontrol kehadiran siswanya.*** siswanti.hanifa@yahoo.co.id

siswanti.hanifa@yahoo.co.id

Guilty Pleasure Album

P

ENDAFTARAN capres dan cawapres udah dimulai nih. Menurut kamu, tipe pemimpin seperti apa sih yang dibutuhkan Indonesia dalam situasi kaya sekarang? Sok kirimin opini dan cerita Belia yang paling seru dan enggak bokis ke Redaksi belia, paling lambat hari Jumat (23/5/2014) ke Kantor Redaksi ”Pikiran Rakyat” Jln. Soekarno-Hatta No. 147 Bandung. Bisa juga lewat e-mail ke: belia@pikiran-rakyat.com. Inget, yang bukan pelajar dilarang ambil bagian! Opini yang dimuat melalui e-mail mendapat merchandise dari Pikiran Rakyat. (Hub. Bag. Marcomm Jln. Asia Afrika No. 77 Bandung) dengan menunjukkan kartu pelajar. Jangan telat ngirimnya ya!***

Cobel

D

ULU membeli album dalam bentuk fisik mungkin sudah menjadi suatu kebiasaan atau budaya, di mana ketika itu, salah satu cara ingin mendengarkan lagu adalah dengan membeli albumnya. Dengan segala keterbatasan dan atas nama eksplorasi musik, nyatanya tidak semua album yang dibeli bisa dikatakan bagus (dalam perspektif personal dan estetika yang dibentuk personal juga). Ada yang dibeli karena tertarik cover albumnya, penyanyinya yang cantik, atau hal lain di luar musiknya itu sendiri. Termasuk saya yang ketika itu ”tergoda” membeli album Avril Lavigne (Avril dengan huruf V), yang bertajuk ”Let Go”. Dari The Ocean Blue sampai Blue Boy, dari Beach House sampai Beach Fossils, ada satu di antara tumpukan album itu yang mengundang senyum jika kebetulan sedang diputar lagi sekarang. Ketika masa pubertas sekolah menengah pertama dulu, di mana gambaran tipe wanita ideal terwakili lewat sosoknya. Sosok wanita dengan rambut pirang panjangnya, serta dasi yang menggantung di kaus tank topnya. Sebelum pada akhirnya menasbihkan Zooey Deschanel sebagai wanita super catchy pujaan hati tiada henti, Avril dulunya pernah menempati posisi itu. Dengan pembawaannya yang enerjik dan musiknya yang (untuk ukuran ABG yang sok ngepunk itu) keren banget. Karena seringnya dia wara-wiri di televisi, maka tabungan hasil mengumpulkan uang jajan selama seminggu pun akhirnya harus rela ditukar dengan debut album pertamanya yang berjudul ”Let Go” itu. Bahkan tidak hanya membeli albumnya saja, tapi juga poster dan pin-up dari Avril pun saya koleksi. Pokoknya sebuah ”dosa” yang menyenangkan lah, ketika pada waktu itu berpikir jika Avril ini seorang ”punk chick” yang sangat menarik buat saya (sebelum teman saya ngenalin Kim Gordon ke saya) Album ”Let Go” sendiri sebenarnya berisikan lagu-lagu yang enak didengar dan bisa langsung nempel di kepala. Hanya saja mungkin ekspektasi saya yang terlalu besar, ketika saya berharap semua lagu di album itu akan seperti lagu Sk8er Boy (ejaan di albumnya memang seperti ini), yang saya anggap ”ngepunk” itu. Tapi toh nyatanya suguhan foto Avril di cover album itu membuat semuanya jadi bagus-bagus aja, dan saya tidak lagi mempersoalkan lagu-lagunya. Semuanya termaafkan den-

gan wajahnya yang cantik dan pembawaannya yang ”rebel” (atau sengaja dibuat ”rebel”). Sebuah kombinasi yang sempurna untuk bisa dikatakan wanita ideal oleh anak seumuran saya ketika itu. Saya mungkin bukan satu-satunya yang punya pengalaman mempunyai sebuah ”guilty pleasure” album seperti itu. Mungkin banyak juga di luar sana yang punya pengalaman serupa. Mungkin ada yang sekarang menjadi seorang vokalis band metal, tapi dulunya mengoleksi kaset Westlife, atau album apa pun itu, yang ketika diingat lagi sekarang jadi mikir ”kok bisa ya dulu beli album itu?” Sambil senyum. Menyenangkan ketika ada satu hal yang mungkin saja itu bikin malu, tapi toh nyatanya bisa membuat senyum ketika mengingatnya. Sampai pada akhirnya menjadi sok ngerti musik dan kritis dengan apa yang didengarnya, kemudian sebuah album menjadi sebuah pertaruhan nilai estetis seorang musisi atau sebuah band itu layak atau tidak untuk diapresiasi. Jadi tidak hanya mendengar lagu saja, tapi juga menilainya, yang tentunya dalam konteks personal ketika menilai sebuah album itu bagus atau tidak, juga saat menilai album itu sebuah ”guilty pleasure” album atau bukan. Lalu ketika menghubungkan ini dengan serial Ancient Aliens, dan kebetulan ditanya kenapa ada kaset Avril Lavigne sampai N’Sync di deretan koleksi album saya, maka saya akan menjawab jika itu pasti perbuatan alien, sebagai penegasan akan suatu hal yang tidak bisa dijawab nalar (seperti halnya menjelaskan batu besar di dalam piramid atau cara menyusun batu di candi Borobudur). Seolah (di dalam serial itu) semua hal dihubungkan dengan alien. Berakhir dengan pertanyaan ”Jadi album apa yang kamu sembunyikan dari temen-temenmu?” (emoticon senyum) #nowplaying Avril Lavigne – Sk8er Boy Angga Wiradiputra | @hitosick

Bassis untuk sebuah band indiepop asal Bandung bernama Clubwater. Juga menulis untuk beberapa majalah indie.


21

SELASA (WAGE) 20 MEI 2014 20 RAJAB 1435 H RAJAB 1947

SMK Prak arya Inte rnasional

FOTO: DOK

Festival Budaya 2014: Culture of Teenagers

Kompetisi Modern Bercita Rasa Lokal

Gerakan Tanam 1.000 Pohon dan Modifikasi Mesin D

ENGAN teknik otomotif sebagai jurusan favorit, SMK Prakarya Internasional (SMK PI) menggelar sebuah praktik modifikasi mesin mobil. Digelar Jumat (16/5), para siswa yang mayoritas kelas X terlihat serius dalam mengotak-atik onderdil mesin mobil Kijang kapsul. Yap, sejak awal mereka memang udah dibiasakan berhadapan langsung dengan mesin beneran, bukan sekadar simulasi. Setelah mendapatkan teori di kelas, siswa diajak mengaplikasikannya melalui praktikum. Malah, kegiatan ini rutin dan wajib dilaksanakan seminggu dua kali. “Jadi, enggak ada alasan mereka enggak bisa ngoprek mesin meskipun baru kelas X. Mereka pun antusias menjalankannya,” ujar Pak Deni selaku wakasek kesiswaan. Bahkan, materi modifikasi akan semakin digalakkan demi tujuan mempersiapkan siswa jadi car trainer sejak dini. Enggak hanya inovasi pengajaran melalui praktikum, SMK PI juga bikin kejutan lainnya dengan menghelat event keren di bidang lainnya. Mereka baru aja bikin gerakan tanam seribu pohon di lapangan olah raga, Jumat (9/5/2014) dengan siswa, perwakilan Dinas Pendidikan Kota Bandung, United Tractors, dan sesepuh masyarakat sekitar. Penanaman trembesi dan albasia ini merupakan kolaborasi porgram SMK PI dengan pemkot yang mengusung Bandung Juara. Enggak tanggungtanggung, mereka juga turut mengajak warga sekitar untuk berpartisipasi dalam menanam dan memeliharanya. Selain mengejar kemajuan teknologi, rupanya barudak SMK PI juga turut peduli dengan kelestarian lingkungan. Nice! ***

yang menunggu untuk disalurkan bakatnya. Makanya mereka diajak untuk ikut serta dalam acara ini sebagai ajang berkarya dan unjuk kabisa,” ujar Bu Deti Sudiarti sebagai Kepala SMA BPI. Persiapan event yang dilaksanakan total oleh OSIS ini pun udah sejak beberapa bulan lalu dan paralel dengan berbagai program lain yang telah berlangsung. Saking besarnya antusiasme yang ada, tadinya acara ini malah bakal digelar sampai dua hari. “Harapan saya semoga kami nggak hanya dikenal dari segi akademik, tapi juga non akademik. Prestasi dan karya pun jadi lebih banyak lagi. Selamat juga kepada para pemenang dan teruslah berkarya bagi yang belum juara. Semoga acara ini jadi pionir bagi kegiatan positif lainnya untuk para pelajar di Kota Bandung,” tutur Mugiyan dari kelas XI IPA 3 yang juga ketua OSIS. *** siswanti.hanifa@yahoo.co.id

S

ELAMA seharian penuh, Sabtu (17/5/2014), area SMA BPI 1 Bandung, Jalan Burangrang, Bandung dipenuhi ingarbingar. Sebuah acara bertajuk ”Festival Budaya 2014: Culture of Teenagers” adalah alasannya. Event yang menyertakan kompetisi angklung, band, dan model ini memang menyedot atensi besar. Sebanyak 56 peserta dari tingkat SMP dan SMA se-Kota Bandung turut partisipasi dalam ajang pergelaran festival seni budaya dan kreativitas tersebut. Selain dimeriahkan oleh guest star Sarythm Ska dan NiK Akustik, festival ini juga punya jajaran juri yang kompeten di bidangnya, kayak Rumah Musik Harry Roesli dan sebuah agensi model. Bahkan, kostum para kontestan model pun didukung penuh oleh Danar Hadi. Sesuai dengan tujuan acara yang ingin para pelajar punya kemampuan berkualitas dari segi akademik dan vokasional. “Sekarang kawula muda memang respek dengan kecintaan budaya daerah. Di luar pun ada banyak band bagus

ad a

al as “J m n an ad es g m i, ki op er en pu re e gg n k ka a ba m e k ru esi ng ke n ga k la bi sX sa .”

siswanti.hanifa@yahoo.co.id

FOTO: KEKE

Yuk Kenalan dengan ADI !

U

NTUK melangsungkan kehidupan, makhluk hidup perlu asupan nutrisi dari luar, karena nyatanya ada zat-zat tertentu yang tidak dapat diproduksi tubuh. Begitu pun manusia, makan adalah salah satu usaha untuk tetap mempertahankan kehidupan kita. Makan yang baik bukan hanya memuaskan nafsu semata. Makanan berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan tentu selalu diprioritaskan. Hal yang penting untuk diperhatikan adalah mengenai bahan-bahan yang sengaja ditambahkan kedalam bahan makanan untuk memperoleh sifat tertentu yang biasa disebut food additive. Food additive bisa berupa bahan alam ataupun bahan sintetis (buatan). Layaknya hukum alam, segala hal ada manfaat dan bahayanya, begitu pun aditif makanan.

Bahan alam relatif tidak terlalu memberikan efek buruk bagi penggunanya, sedikit berbeda halnya dengan bahan-bahan sintetis yang kebanyakan orang menyebutnya bahan kimia. Sebutan itu tidak selamanya tepat karena zat kimia bukan hanya terdapat dalam bahan sintetis, bahan alam pun tentu saja mengandung senyawa-senyawa kimia. Bahan sintetis ini tentu tidak bisa digunakan sembarangan. Ada aturan-aturan tertentu yang mengacu pada kesehatan manusia. Jika kita perhatikan dalam kemasan produk makanan atau minuman yang mengandung food additive, pada bagian komposisi terdapat keterangan ADI: x mg/kg berat badan. Menurut WHO dalam buku Bahaya Bahan Kimia pada Kesehatan Manusia dan Lingkungan, ADI (acceptable daily intake) atau asupan harian yang dap-

D

UKUNGAN dari pemerintah kepada para pegiat seni tradisional, khususnya di Bandung memang patut disyukuri. Salah satu bentuk dukungan nyatanya adalah disediakannya tempat seperti Padepokan Seni Mayang Sunda yang mewadahi para seniman tradisional untuk mempertunjukan karyanya. Padepokan Seni Mayang Sunda ini terletak di Jalan Peta No. 209 Bandung. Buat Belia yang belum pernah ke sana, bocoran nih.… Di sana ada dua tempat pertunjukan yaitu audi-

FOTO: HANI

Serunya Samba Sunda Junior

D

at diterima adalah taksiran terhadap jumlah substansi dalam makanan atau air minum dinyatakan per berat badan tubuh yang dapat dikonsumsi setiap hari di sepanjang kehidupan seseorang tanpa menimbulkan risiko kesehatan yang cukup besar. Sederhananya bisa dibilang batas konsumsi aman. Misalnya, dalam komposisi produk tercantum zat Na-X(ADI : 2,5 mg/kg), maka untuk orang yang berbobot 50 kg batas konsumsi yang diperbolehkan adalah 50 kali nilai ADI atau 125 mg dalam satu hari. Untuk orang dengan bobot yang lebih kecil tentu akan lebih kecil pula nilainya. Itulah mengapa adikadik kita yang masih balita dan anak-anak dianjurkan tidak jajan makanan atau minuman yang mengandung zat-zat aditif karena batas konsumsi mereka sangat kecil. Untuk membuatnya tetap aman, maka tidak seharusnya mereka meng-

torium stage dan outdoor stage yang keren-keren. Padepokan Seni Mayang Sunda enggak hanya menyediakan tempat bagi para seniman untuk unjuk gigi, loh! “Padepokan ini juga punya acara rutin yang tentunya bermuatan tradisional dan menghibur,” ujar Ibu Sri Susiagawati selaku Kepala UPT Padepokan Seni Mayang Sunda. Nah, salah satu dari acara rutin yang dimaksud Ibu Sri adalah pertunjukan Samba Sunda Junior pada Rabu (14/5/2014) lalu. Samba Sunda Junior merupakan kelompok binaan dari Samba Sunda yang anggotanya didominasi oleh kaum pelajar SD, SMP, SMA. Berbeda dengan Samba Sunda yang sudah lahir sejak tahun 1997, Samba Sunda Junior baru berdiri tahun 2010 lalu. Ismet Ruchimat, sang pendiri Samba Sunda sendiri yang melakukan pembinaan terhadap kelompok Samba Sunda Junior ini. Dalam penampilannya, Samba Sunda Junior memakai perangkat perkusi Sunda disertai gendang dan sejenis marimba. Tak hanya itu, dalam pementasan Samba Sunda Junior juga menampilkan tarian-tarian yang dibawakan oleh gadisgadis belia. Samba Sunda Junior juga memakai set-up penggabungan alat musik tradisional Sunda dengan gitar, bas elektrik, dan set drum. Mereka tampil dengan diiringi nyanyian dari duo vokalis remaja cantik yang membawakan lagu-lagu berbahasa Sunda dengan aransemen baru yang berbeda.

ALAM bahasa Sanskerta, Asta artinya delapan dan Laras berarti irama. Itulah makna dari Astalaras yang berarti delapan irama dari masing-masing personel Sarasvati. Delapan irama berpadu membangun kedekatan dengan para penggemarnya dalam gelaran yang diadakan selama empat hari tersebut. Tak hanya Risa sang vokalis, tapi juga seluruh anggota Sarasvati turut terlibat sepanjang rangkaian acara yang digelar di Blackspot Cafe, Jalan Purnawarman No. 57 Bandung ini. Hari pertama (12/5/2014) dibuka dengan klinik musik dan jamming session bersama Marshella, Hinhin, Gallang, dan Papay. Dibuka pukul 15.00, para Sarasvamily antusias mengikuti rangkaian pertama tersebut. Dilanjutkan hari berikutnya masih dengan agenda yang sama, namun bersama Risa, Gigi, Kevin, dan Imam. Rangkaian selanjutnya antusiasme semakin tinggi, Rabu (14/5/2014), Risa meluncurkan buku terbarunya yang berjudul Ananta Prahadi. Buku yang berawal dari cerita bersambung di blog Risa ini langsung diserbu para penggemarnya. Tak ketinggalan dibawakan pula single yang berjudul sama untuk mengiringi buku yang menceritakan tentang kisah roman tersebut. Dan yang paling ditunggu tiba, hari terakhir merupakan mini concert Sarasvati dibarengi penayangan perdana videoklip Cerita Kertas dan Pena dan launching member card baru Sarasvamily. Suasana yang penuh sesak tak menghalangi para

habiskan satu kemasan utuh. Tapi, apakah mungkin kita memperbolehkan mengonsumsi setengahnya atau seperempatnya lalu kita menyuruh membuang sisanya? Mungkin saja, tapi pasti ada alasan sayang atau mubazir. Jadi dari awal lebih baik tidak usah. Akan tetapi, tidak semua produsen bersedia mencantumkan ADI dari zat-zat tambahan yang mereka gunakan. Tak jarang kita hanya menemukan jenis zatnya. Sebenarnya, itu bisa diatasi dengan aktif mencari informasi. Yang lebih ditakutkan adalah jika nama zat tambahan yang sebenarnya dipakai tidak tercantum dalam daftar komposisi. Selain ADI ada juga TDI (tolerance daily intake) atau asupan yang dapat ditoleransi. Karena mereka saudaraan jadi artinya juga hampir sama. Perbedaannya, ADI untuk bahan-bahan yang tujuan penggunaannya punya maksud tertentu alias punya manfaat, sedangkan TDI digunakan untuk bahanbahan yang kehadirannya bersifat kontaminasi atau tidak bermanfaat.

“Bangbung Hideung” yang dibawakan oleh Samba Sunda Junior menjadi pembuka pertunjukan dengan meriah di Padepokan Seni Mayang Sunda hari itu. Pertunjukan kemudian disambung oleh Bajidor Kahot dan Moending yang ditampilkan dengan apik oleh para mojang dan jajaka Samba Sunda Junior. Pertunjukan yang dihadiri oleh banyak pelajar dari berbagai sekolah tersebut diselingi dengan perkenalan personel dan penjelasan singkat tentang instrumen musik yang digunakan kala itu. Tanpa basa-basi, Samba Sunda Junior langsung melanjutkan pertunjukan dengan suguhan lagu “Airis”, “Hariring Kuring”, “Es Lilin”, dan “Mojang Priangan” yang aransemennya sangat catchy. Samba Sunda Junior kemudian menampilkan tiga lagu terakhir sebagai penutup pertunjukan, yaitu “Bulan di Priangan”, “Tongtolang”, dan “Ronggeng Imut”. Saat tiga lagu terakhir ini dibawakan, para penonton diajak untuk joget bersama. Awalnya memang pada malu-malu, tapi di lagu terakhir…. Wah! Hampir semua penonton tumpah ruah di palataran outdoor stage Padepokan Seni Mayang Sunda. Salah besar deh kalau ada yang bilang pertunjukan musik tradisional itu membosankan. Buktinya, Samba Sunda Junior bisa menyuguhkan pertunjukan superseru tuh!***

penonton untuk menikmati acara. Rupanya kesetiaan penonton dibayar dengan penampilan apik Risa dkk. Penonton dimanjakan dengan setlist lagu-lagu dari ketiga album Sarasvati, di antaranya Bilur, Aku dan Buih, Perjalanan, Ivanna, dan Sunyaruri. Tak hanya menikmati penampilan Sarasvati, pada konser kemarin, Risa memperkenalkan para "penampakan" yang sering hadir di setiap penampilan Sarasvati, mulai dari kuntilanak yang muncul saat lagu Bilur yang ternyata adalah Juju si @infojurig, hantu bule dalam lagu Ivanna yang aslinya merupakan guru les bahasa Inggris Risa bernama Allison, hingga pemeran Peter yang ternyata anak dari Allison. Habis sudah semua "pendamping" Sarasvati dibongkar, hadir Ink Mary menemani Risa berduet membawakan Cerita Kertas dan Pena setelah penayangan perdana videoklip yang disutradarai oleh Yoga Ogre tersebut. Ada pula video behind the scene pembuatan videoklip Cerita Kertas dan Pena yang juga menjadi petunjuk kuis berhadiah merchandise Sarasvati. Rasanya gak lengkap konser Sarasvati tanpa lagu Story of Peter. Single dari album pertama Sarasvati itu pun menjadi penutup rangkaian Astalaras Sarasvati dan sukses membuat para penonton bernyanyi bersama. "Abdi teh, ayeuna gaduh hiji boneka...." Merinding!*** dhianynadya@gmail.com

hanifauziaramadhani@gmail.com

Makin Kenal Dunia Sarasvati Astalaras Sarasvati:

FOTO: KEKE

ADI dan TDI ini dilahirkan oleh para peneliti guna menjaga interaksi tubuh manusia dengan bahanbahan kimia tetap aman. Perlu diketahui efek penggunaan aditif sintetis dalam makanan/minuman ini bersifat jangka panjang, berbeda dengan efek cemaran makanan berupa virus atau bakteri yang dapat terlihat dalam waktu dekat. Jadi, hati-hati dengan yang cicing-cicing tapi ngeleyed! Gimana sekarang sudah lumayan kenal dengan ADI dan saudaranya kan? Selanjutnya si ADI dan TDI ini harus tetap kita perhatikan supaya makanan/minuman yang kita konsumsi aman dan bermanfaat bagi kehidupan kita.*** Referensi : WHO, Bahaya Bahan Kimia pada Kesehatan Manusia dan Lingkungan (alih bahasa, Palupi Widyastuti, Jakarta: EGC) Fahmy Nur Hakim, SMKN 13 Analisis Kimia.

Jejak yang Tertinggal

G

ADIS kecil itu duduk termenung di bawah pohon beringin yang rindang. Matanya memandang lepas ke arah tebing yang curam dengan pandangan kosong. Gadis kecil itu bagaikan mayat hidup yang dirundung seribu masalah. Ia tetap terdiam bisu meskipun semerbak angin kencang mengibaskan rambutnya. Tanpa henti, ia terus memandangi tebing yang curam itu, seakan pernah terjadi kisah yang begitu membekas dalam benaknya. Terik matahari yang menyengat tubuhnya, tidak mengalihkan pandangannya ke arah tebing yang curam itu. Langit yang berwarna biru yang menjadi kesan indah bagi setiap orang yang melihatnya, bagaikan langit hitam pekat yang begitu dibenci baginya. Ia benci kehidupan yang kelam, ia selalu beranggapan bahwa kehidupan pahitlah yang selalu menghampirinya, dan roda kehidupan tak pernah berputar baginya. “Semua gara-gara ayah!” ungkap hatinya. Seakan-akan hanyalah kata itu yang ia tahu. Ia beranggapan bahwa ayahnya adalah pencabut nyawa ibu yang begitu dicintainya. Masih teringat dalam benaknya, kejadian dua tahun lalu yang menyita kebahagiaannya hingga saat ini. Kejadian itu bermula ketika permasalahan ekonomi mengimpit keluarganya, hingga ayahnya begitu kebingungan mencari uang untuk menafkahi keluarganya. Sampai suatu ketika, ayahnya nekat menjual ibunya kepada pria hidung belang. Kejadian itu begitu mengiris hatinya, terlebih pada saat ia melihat ibunya melompat dari atas tebing dekat pohon beringin tepat di depan matanya sendiri. Saat itulah gadis kecil itu berubah menjadi mayat hidup. Tak ada lagi senyum dan tawa yang menghiasi bibir manisnya. Awalnya, gadis itu adalah gadis yang periang meskipun permasalahan ekonomi mengimpit keluarganya. Kelengkapan anggota keluarganya menjadikan dirinya merasa keluarga yang sempurna. Namun, takdir berkata lain, ibunya kini menghilang ditelan bumi dan ayahnya hilang ditelan himpitan ekonomi. Bak titik-titik air hujan yang menetes membasahi negeri yang gersang, air matanya jatuh menetes membasahi pipinya yang mungil. Semilir angin yang berembus, tampak mengahamburkan titik-titik itu, hingga akhirnya air matanya semakin deras membasahi pipinya. Kini, hidupnya sebatang kara. Ia tak punya keluarga yang dulu begitu ia banggakan. Sekarang dirinya bak sehelai daun kering yang begitu rapuh dan terlalu mudah untuk tertiup angin. Tak ada lagi yang mampu ia lakukan selain berdiam diri mematung memikirkan kisah hidupnya yang begitu tragis yang seakan menjadi sebuah kenangan yang begitu membekas.*** Nalis Nursaidah, SMK Nur Kautsar.


22

SELASA (WAGE) 20 MEI 2014 20 RAJAB 1435 H RAJAB 1947

t a ch

”Musik ini bakal terus ada di bawah pop dan rock karena segmented”

Goodnight Electric

A BADILZ FOTO: ANGG

Bondi

Senandung: Sepenggal Kisah Anak Band Bandung Kamis, 22 Mei 2014 Pukul 17.00 - selesai Trans Studio Bandung, Jalan Gatot Soebroto, Bandung Pas Band Reunion Jeruji Koil PHB Nineball THE SIGIT Pure Saturday Rosemary Sarasvati HTM : Presale : Rp. 175.000,(termasuk bermain wahana sepuasnya) More Info : Twitter @senandung_musik *** The 2nd Sangkuriang Youth Jazz Orchestra (SYJO) Bigband Concert:

A Funky Night Kamis, 22 Mei 2014 Pukul 20.30 - selesai Bumi Sangkuriang, Jalan Kiputih No. 12 Bandung PA kabar Goodnight Electric (GE)? Setelah sempat vakum, akhirnya band elektronik kelahiran tahun 2003 yang albumnya didistribusikan di Jepang ini manggung lagi di tanah parahyangan beberapa waktu lalu. Ditemui di Dago Tea House setelah manggung dalam sebuah gigs, Henry ”Batman” Foundation (vocal/programmer), Bondi Goodboy (synthesizer/vocal), dan Oomleo (synthesizer/vocal) tampak atraktif ngebawain lagi segala track dari zaman album ”Love and Turbo Action” (2004). Nomor-nomor favorit kayak ”The Supermarket I Am In”, ”Rocket Ship Goes By”, ”Trembling Mind”, ”Am I Robot?”, sampai ”We’re Going To The Star” sanggup mengundang crowd untuk menggelar lapak dance di depan panggung. Seru! ”Terakhir manggung di Bandung tuh tahun 2011 di Lapangan Gasibu. Setelah itu kami jarang main bahkan tahun 2013 bener-bener nggak tampil di mana pun. Nah manggung sekarang tuh kali ketiga di tahun 2014 setelah Bali dan Jakarta. Semua sambutannya ternyata luar biasa! Kayak temu kangen gitu,” ujar Batman. Yap, dengan kesibukan masing-masing yang jadi

A

freelance desainer dan pekerja kantoran, serta ditambah kondisi yang udah berkeluarga, bikin ketiga penggawa GE ini punya tanggung jawab lain. Namun hal itu nggak bikin GE beneran menghilang begitu aja. Buktinya setelah kemunculan album terakhir ”Electroduce Yourself” (2007), kini mereka siap hadir lagi dengan sesuatu yang baru, yaitu sebuah single anyar. ”Udah ada kok tinggal ngegas doang, tapi kami nggak masang target mesti gimana banget, nanti malah nggak jadi. Tetap profesional lah. Nggak mungkin kan ngebawain materi lama terus, jadi mesti ada yang baru supaya kontinu. Kolaborasi sih belum kepikiran karena yang penting ingin bikin materi baru dulu,” kata Bondi. Asyiknya, selama masa vakum manggung, GE nggak lepas kontak dengan para Goodfriends-nya tuh. Bahkan secara berkala selalu ada gathering sebagai momen ketemuan melepas rindu, misalnya buka puasa bareng. Goodfriends juga bikin helatan saban tanggal 28 Oktober. Nggak hanya dari Jakarta, Goodfriends dari kota lain pun ikut berdatangan lho. Di satu sisi, genre musik GE yang segmented memang bikin penggemarnya solid. ”Sekarang memang banyak yang berkecimpung di ranah dance music, tapi

sampai kapan pun musik ini bakal terus ada di bawah pop dan rock karena segmented,” sambung Bondi. Namun hal itu nggak menampik keinginan GE untuk suatu saat nanti ada festival musik elektronik. Meskipun begitu, ketiganya mencoba realistis aja. ”Karena nggak ada promotor yang berani. Hahaha. Dulu pernah tuh di Bulungan, Jakarta, bikin acara yang isinya Rock n’ Roll Mafia, Goodnight Electric, Homogenic, dll, tapi yang nonton ya memang yang tahu musik elektronik,” kata Batman. Semakin pesatnya perkembangan musik elektronik sebenarnya juga dirasakan GE. Bahkan Batman sendiri melihat kalau tiap kota punya kekhasan masingmasing, ada yang Bandung banget, Yogya Banget, dsb. ”Dalam perkembangan scene ini semuanya bahu-membahu. Saya sendiri nggak terlalu banyak memantau band baru, tapi mereka beruntung karena sekarang banyak media yang support. Semacam regenerasi lah. Electronic music bisa dibikin di rumah, lalu disebarkan via Soundcloud, Bandcamp, dll. Udah banyak sih, tapi hanya bersenang-senang aja. Sebenarnya pergerakannya udah tinggi, tapi distribusi dan promosi karyanya belum sampai ke sana,” tutur Batman.

Sutradara Produksi Durasi

: Aaron Taylor-Johnson, Ken Watanabe, Elizabeth Olsen, Juliette Binoche, Sally Hawkins, David Strathairn, Bryan Cranston : Gareth Edwards : Legendary Pictures, Warner Bros. Pictures (2014) : 2 jam 3 menit

L

ANGSUNG aja belia kasih spoiler ya? Di film ini, Godzilla nggak lagi jahat seperti film hollywood pertamanya yang dirilis pada tahun 1998 lalu dan sering diputer di beberapa stasiun TV swasta. Kali ini, Godzilla bakalan menjadi sosok, eh, maksudnya monster pahlawan yang membela kehidupan manusia. 15 tahun yang lalu, tahun 1999, ilmuwan Jepang bernama Ishiro Serizawa (Ken Watanabe) dan rekannya Vivienne Graham (Sally Hawkins), diminta untuk datang ke sebuah tambang di Filipina. Di sana ditemukan rangka tulangbelulang berukuran raksasa, dengan benda seperti telur yang sudah menetas. Di tempat lain, tepatnya di Jepang, pembangkit listrik tenaga nuklir Janjira mengalami aktivitas seismik (baca: gempa bumi). Anehnya, nggak jelas apa yang menyebabkan gempa tersebut, soalnya daerah lain nggak mengalami gempa. Pengawas pembangkit listrik tersebut, Joe Brody (Cranston), mengirimkan istrinya Sandra (Juliette Binoche) bersama tim, untuk meneliti apa penyebab gempa tersebut pada inti reaktor nuklirnya. Malang, istrinya tewas terkena radiasi sementara reaktor nuklir tersebut runtuh karena sebab yang misterius. 15 tahun kemudian, putra dari Joe, Ford (Aaron Taylor-Johnson), sudah dewasa dan berkeluarga bersama Elle (Elizabeth Olsen). Joe sudah melupakan tragedi kematian Ibunya, dan merasa bahwa ayahnya terlalu terobsesi dengan teori keberadaan MUTO (Massive Unidentified Terrestrial Organism, atau organisme asing berukurang besar) yang menjadi penyebab runtuhnya reaktor nuklir Janjira.

Ford yang baru aja beres bertugas, terpaksa harus terbang ke Jepang, membantu ayahnya yang ditangkap karena berusaha membuktikan teorinya. Nggak disangka-sangka, ternyata apa yang selama ini dianggap sebagai cerita khayalan belaka oleh Ford terbukti menjadi nyata. Emang beneran ada makhluk-makhluk raksasa yang eksis di bumi ini, di mana mereka hidup dari radiasi benda-benda radioaktif. Nah, bagaimanakah kelanjutan kisahnya? Lalu di mana peran Godzilla dalam kisah ini? Nah itu yang kudu kamu cari tahu sendiri dengan menonton filmnya. Yang pasti, sekali lagi, Godzilla di sini jadi boga lakon, bukan jadi yang ”jahat”. Ini sejalan dengan Godzilla versi orisinalnya yang sudah dibuat berpuluh-puluh seri film. Sang sutradara, Gareth Edwards, rupanya setia dengan cerita asli Godzilla di mana sang monster emang nggak ditampilkan jahat, namun punya tabiat yang sering kali divisualkan baik, dan mau menolong manusia untuk melawan ancaman. Bedanya, Godzilla versi Hollywood ini dieksekusi dengan latar cerita yang lebih kuat, dan tentunya special effects yang lebih dahsyat. Namun secara umum, nggak ada yang ngebedain film rilisan Amrik ini dengan puluhan judul rilisan Jepang yang udah dibuat sejak tahun 1950-an. Praktis kamu ibaratnya disuguhi film ”kaiju” dengan genre tokusatsu semacam Ultraman namun dengan penggarapan yang lebih ”wah”. All above all, filmnya lumayan menghibur. *** syauqy_belia@yahoo.com

Penulis Penerbit

S

P

mereka menghilang dari lokasi shooting. Yang pertama menghilang adalah Stephen. Kejadian ini membuat Lima Sekawan penasaran karena enggak ada satu pun petunjuk yang bisa diikuti untuk mencari Stephen. Begitu pula motif penculikannya. Tapi mereka enggak patah semangat. George, Julian, Dick, dan Anne pun mencari petunjuk sendiri, meski beberapa keterangan mereka sempat dimentahkan oleh kepolisian setempat. Tapi selama penyelidikan berlangsung, Susy dan Marc ikutan menghilang. Ada beberapa tersangka yang mungkin jadi dalang penculikan bintang televisi tersebut. Gery Findler si jutawan Amerika, atau sang sutradara sendiri, Ralph Malory? Atau siapa? Hehe, pokoknya, kalau baca serial Lima Sekawan ini, dijamin kamu lupa waktu, deh. Soalnya penasaran dengan aksi-aksi nekat mereka, terutama George -cewek tomboy yang keras kepala. Soal detail dan alur kalimat, serta bahasanya, jangan khawatir lah. Enid Blyton mah, enggak akan bikin kamu kecewa! ***

FREE! CP: Samuel Billy 081321906109 ***

Musik Keras Kedamaian Sabtu, 24 Mei 2014 Pukul 20.00 - selesai Fame Station Bandung, Jalan Sersan Bajuri 100, Bandung Bersama legenda thrash metal Indonesia SUCKER HEAD dan band lainnya BETON, BROTHER SEASON, GLOSALIA HTM : Rp. 75.000,More Info : Telp.0817 227 084, Facebook : CLiD Production, Twitter : @CLiD101 ***

Bidik Jurusan #6

Program Pembinaan dan Pendidikan Jurusan Minggu, 25 Mei 2014 Fave Hotel Braga, Jalan Braga, Bandung HTM : Tuition Fee Rp.250.000 *include Coaching, Feedback, Report, ID-card, Sertifikat, Snack & diikutsertakan dalam KELAS PERSIAPAN (Foundation Program) Studi S1 di German 2015 More Info : Twitter @bidikjurusanBDG *** SMAN 2 Bandung Proudly Present

Charets Open 2014 Be Naturally, Be Extraordinary 10-24 Mei 2014, SMAN 2, Jalan Cihampelas 173 Bandung Kontak: Danang (0838 2052 0346), Delima (0881 8228 204), Reza (0838 2020 4332), Rhevi (0856 2319 004)

tisha_belia@yahoo.com

Giving up smoking is the easiest thing in the world. I know because I've done it thousands of time. -- Mark Twain PENAMPILAN perwakilan kelas SMA Alfa Centauri pada acara "Parents Day 2014", di RRI Bandung, Jalan Diponegoro, Bandung. Sabtu (10/5/2014). Acara bertemakan “Spirit of Youth, Creating to Apreciating” ini menampilkan berbagai kreasi seni dari 27 kelas seperti drama, perkusi, tari, musikalisasi puisi, dan angklung. Event persembahan kepada orang tua ini pun diadakan penggalangan salah satu panti asuhan di Bandung. * DHIANY

: Lily Allen : Parlophone (2014) : 49:40

ASTI kamu semua kenal sama penyanyi asal Inggris yang satu ini. Punya suara unik dengan gaya centil dan aksen Inggris yang kental, lagu-lagu pop ceria miliknya selalu menjadi favorit pencinta musik pop di seluruh dunia. Yep, siapa lagi kalo bukan Lily Allen. Di tahun 2014 ini, Lily hadir dengan karya terbatunya, ”Sheezus” yang menjadi album ketiga dari penyanyi pop yang punya nama lengkap Lily Rose Beatrice Allen ini. Secara musikal, meskipun bernyanyi dengan aksen Inggris yang khas banget, musik elektronic pop Ala Lily Allen sangat terpengaruh warna reggae dan ska. Terkadang, Lily pun agak nge-rap dalam membacakan rima-rima, ketimbang bernyanyi. Di album ketiga ini, pakem terus nggak ditinggalkan oleh Lily. Di album ini, Lily juga berkolaborasi kembali dengan Greg Kurstin, produsernya dari album-album sebelumnya. FYI, Greg Kurstin adalah personel dari duo The Bird and The Bee. Total ada 14 tracks yang terdiri dari 12 lagu, 1 interlude instrumental, dan 1 bonus track yang Lily sodorin buat para penggemarnya di album ini. Track pertama album ini adalah lagu yang punya judul sama dengan judul album ini. ”Sheezus”, adalah satu lagu pop electronic yang kental warna hip-hopnya. Lagunya diawali dengan sangat monoton dengan mood yang agak murung, namun punya twist yang unik dengan nuansa yang agak horror namun tetep cute di bagian akhirnya. Track kedua, L8 CMMR (dibaca Late Comer), lagu

: Enid Blyton : PT GPU

ATU di antara banyak penulis yang bisa menulis cerita multigenre adalah Enid Blyton. Kalau kamu pernah belia kenalkan dengan serial St. Clare atau Mallory Towers, yang bakal di-review kali ini adalah karya penulis yang sama. Buku yang mungkin bisa dikategorikan sebagai buku legendaris ini emang membuat remaja di tahun 80-an terkesima. Sekarang sih ada Harry Potter atau The Hunger Games, ya. Tapi dulu, George, Julian, Dick, Anne, dan anjing mereka, Timmy adalah idola. Lima Sekawan ini adalah sekumpulan remaja yang selalu ingin tahu, dan mereka selalu bisa membantu kepolisian setempat memecahkan sebuah kasus yang cukup rumit. Kali ini mereka menghabiskan masa liburan di Bournemouth sebuah kota di pantai selatan Inggris. Begitu sampai di kota tujuan, mereka bertemu dengan sutradara televisi BBC lokal yang menawari Lima Sekawan untuk tampil dalam sebuah film televisi buatannya, dengan tema detektif dan penyelundup. Ayah dan Ibu George yang mendampingi dalam liburan tersebut mengizinkan anak-anak beserta Timmy untuk mengikuti shooting. Mereka pun bergabung dengan beberapa bintang film di antaranya adalah Stephen Bird, Susy Marshall, Marc, Tom, dan Renato. Nah, dimulailah perkara misteri yang biasa mereka hadapi. Kali ini, bintang-bintang film tersebut hilang! Satu demi satu,

Sheezus Artis Label Durasi

siswanti.hanifa@yahoo.co.id

Lima Sekawan: Penculikan Bintang Televisi

Godzilla Pemain

Di masa kini di mana mayoritas orang udah melek teknologi dan megang gadget, geliat media sosial pun dipandang penting bagi GE. ”Bagus banget untuk band karena jadi media promo gratis dan pendengar pun bisa otomatis ngikutin idola. Band juga tinggal kirim ini itu by online, dari mechandise sampai nyebarin lagu,” ungkap Batman. Well, bicara usia band yang udah lebih dari satu dasawarsa, rupanya ada banyak banget pengalaman manggung berkesan yang dialami GE. Salah satunya ketika band Radja sedang ngetop-ngetopnya, GE diundang main di panggung yang sama dan mesti main di hadapan penonton Radja! ”Terus pernah juga tuh manggung di acara pesta rakyat yang salah satu line up-nya Iwan Fals. Surprise banget! Salah tempat, tapi seru aja. Pernah juga main di acara gathering internal bapak-bapak sebuah perusahaan. Mungkin karena musik GE spesifik banget, jadinya mereka malah bengong,” tukas Oomleo tertawa. Ah, selalu ada cerita penuh kejutan nan nyentrik nih kalau bareng Goodnight Electric. Ditunggu karya dan manggung berikutnya ya! ***

yang elektronik banget dengan banyak sound synth dan permainan sampling, dengan ketukan yang sekilas seperti lagu-lagu pop India. Track ketiga, ”Air Balloon” masih kental warna electronic pop nya, namun kali ini sangat identik dengan warna reggae. Kejutan bakal kamu dapetin di track kelima, ”Insincerely Yours”, di mana Lily tampil dengan warna R&B jazz yang unik. Sementara di track ketujuh, ”As Long As I Got You”, Lily tampil dengan warna rockabilly yang sedikit terinfluence country, namun tetep dalam warna electronic pop. Keren! ”Hard Out Here”, yang jadi single pertama album ini nangkring di track ke-12. Sebuah lagu synthpop yang sangat danceable, nggak aneh kalo lagu ini lumayan eksis di skena musik dance. Pada bonus track, Lily membawakan cover version dari lagu ”Somewhere Only We Knows” dari Keane. Bermodalkan iringan piano sederhana ditambah alunan string section yang apik, versi Lily Allen dari lagu Keane ini terdengar sangat anggun dan indah. It’s the complete package. A pop album with various elements with different moods and swings. Ada yang murung. Ada yang happy, ada yang marah-marah, ada yang sedih, dan ada yang ’dalem’. Definitely the album to buy, ”Sheezus” dari Lily Allen, musiknya enggak boleh kamu lewatin. *** syauqy_belia@yahoo.com

LAGU "Kala" dibawakan Fiersa Besari dalam peluncuran album terbarunya, "Tempat Aku Pulang" di Zombie Cafe, Jalan Braga, Bandung, Kamis (15/5). Album kedua tersebut memiliki warna musik dan lirik yang lebih cerah ketimbang album sebelumnya, "11:11". Pengalaman berkeliling Indonesia selama 7 bulan pada tahun lalu turut menyumbangkan inspirasi yang besar terhadap album ini. * HANIFA/"BELIA"


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.